FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA USAHATANI
Transcript of FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA USAHATANI
FAKTOR – FAKTOR YANG
BERPENGARUH PADA USAHATANI
Oleh: Indah Nurhidayati, S.P., M.Si.
Pertemuan 4
Keberadaan sistem usahatani di suatu
daerah ditentukan oleh 3 faktor utama:
1. Potensi sistem usahatani (keadaan alam dan
lingkungan biotik)
2. Teknologi
3. Lingkungan sosial ekonomi (endogen kondisi
petani dan eksogen harga pasar, penyuluhan,
kebijakan pemerintah)
PENGELOLAAN USAHATANI
Faktor
Intern
Faktor
Ekstern
Petani dan Keluarga
Sumber Produksi
Alam tanah, iklim, lingkunganbiotik, lokasi, dan sebagainya.
Non Alam harga, pasar,transportasi, teknologi, strukturmasyarakat, adat istiadat,penyuluhan, perkreditan,kelembagaan, prinsip-prinsipekonomi, dan sebagainya.
1. Petani dan Keluarga
Sebagai manajer yang menguasai dan mengatur faktor
produksi sehingga memperoleh hasil sebagaimana
yang direncanakan
Petani dalam usahatani berperan:
1 Sebagai Manajer
Dipengaruhi oleh ketrampilan (managerial skill)
untuk mengambil keputusan-keputusan dalam
memilih berbagai alternatif yang dihadapi dalam
mengelola UT nya
2 Sebagai Juru Tani
Dipengaruhi oleh keadaan fisik mempunyai tugas
mengatur, melaksanakan pekerjaan, dan mengawasi
kegiatan-kegiatan teknik dalam usahataninya.
3 Sebagai Manusia
Merupakan anggota masyarakat segala sesuatu yang
dilakukan dalam usahatani selain memperhatikan sisi
teknik, ekonomi, maka secara sosial juga harus bisa
dipertanggungjawabkan.
Secara Individual Peranan Petani Dipengaruhi Oleh :
1. Status Petani Status petani sangat besar pengaruhnya terhadappengambilan keputusan dalam memilih berbagaialternatif penggunaan sumber, cara mengelola,penerapan teknologi baru, dsb.
a. Petani Pemilik Penggarap petani bebas melaksanakan perannya sebagai
manajer, juru tani, anggota masyarakat. menentukan cabang UT yang akan diusahakan
sesuai dengan perhitungannya sebagai manajer.
b. Petani Penyewa
Petani tidak bebas memilih cabangusahanya karena tergantung dari lamanyasewa.
Sebagai juru tani tidak dapat memperbaikilahan usahanya secara bebas.
c. Petani Penyakap
Petani kurang memberikan respon terhadappenerapan teknologi baru, karena hasil yangdiperoleh harus dibagi dengan pemilik lahan.
2. Umur Petani
Petani muda umumnya akan lebih mudah dalam
mentransfer teknologi baru & memutuskan dalam
penerapan teknologi baru pd UTnya.
Sebagai jurutani lebih kuat & dapat bekerja lebih
berat/ lama.
3. Pendidikan petani
Makin tinggi pendidikan pada umumnya akan
makin tinggi kecakapan sebagai manajer.
Pendidikan formal dan pendidikan informal
Kondisi Petani di Indonesia
1) Pendapatan rendah, kurang dari setara 240 kg beras/kapita/ tahun
2) Memiliki lahan sempit
Jawa Luar Jawa
--------------------------------------
Sawah < 0,25 ha < 0,50 ha
Sawah + Tegalan 0,50 ha 1,00 ha
3) Kekurangan modal dan memiliki tabungan terbatas
4) Pengetahuannya terbatas
Petani Kecil
2. Sumber Produksi dalam Usahatani
Faktor-faktor produksi yang dipergunakan oleh
petani untuk memproduksi hasil-hasil pertanian dan
memperoleh pendapatan, terdiri atas tanah dan
alam sekitar, tenaga kerja, modal, dan manajemen
Tanah merupakan tempat di mana tumbuhan dapat
tumbuh dan sebagai sumber unsur hara.
Tanah memiliki sifat yang istimewa karena bukan
barang produksi, tidak dapat diperbanyak, dan tidak
dapat dipindah-pindahkan
Peranan tanah (dari sudut teknis)
1.Tanah dan kaitannya dengan jenis tanaman.
2.Tanah dan kaitannya dengan waktu bertanam.
3.Tanah dan kaitannya dengan cara bercocok tanam.
4.Tanah dan kaitannya dengan bentuk usaha tani.
Faktor Produksi Tanah
1. Hubungan tanah dan manusia
Hak milik, hak sewa, hak bagi hasil
Mempengaruhi kesediaan petani dalam
meningkatkan produksi, memperbaiki kesuburan
lahan, dan intensifikasi
2. Letak tanah
Fragmentasi menimbulkan persoalan dalam UT karena:
o Pemborosan waktu dan tenaga sehingga biaya
produksi lebih tinggi.
o Kesulitan dalam pengawasan.
o Kemungkinan percekcokan antarpetani lebih besar.
Peranan Tanah Sebagai Faktor Produksi Dipengaruhi
3. Intensifikasi
Semakin banyak modal dan tenaga yang dicurahkan padatanah maka semakin intensif hasil tinggi
4. Tingkat kesuburan tanah
Kesuburan tanah secara fisik dan kimiawi lebihmenguntungkan. Diperbaiki melalui pengelolaan yangbaik, rotasi tanam yayng tepat, pemupukan, pembuatanteras, dan sebagainya.
5. Luas Lahan
Semakin luas lahan yang diusahakan maka semakin efisien.
Peranan Tanah Sebagai Faktor Produksi Dipengaruhi
Luas usahatani dapat diukur berdasarkan :
Luas total lahan: jumlah seluruh
tanah dalam UT
Luas lahan pertanaman: jumlah
seluruh tanah yang dapat ditanami/
diusahakan.
Luas tanaman: jumlah luas tanaman
yang ada pada suatu saat.
6. Lokasi Lahan
Menentukan kelancaran pemasaran.
Lokasi lahan dpt dibedakan dalam 2 hal, yakni (1)Lokasi
terhadap pusat-pusat perekonomian; dan (2)Lokasi
terhadap tinggi rendahnya permukaan laut dan
bentuknya/ topografi.
7. Fasilitas-fasilitas
Keberadaan fasilitas lain berupa pengairan dan drainase
sangat membantu dalam pertumbuhan tanaman sehingga
meningkatkan produksi.
Peranan Tanah Sebagai Faktor Produksi Dipengaruhi
Faktor Produksi
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja :
1. Tenaga Kerja (Man power) penduduk usia kerja
2. Angkatan Kerja (Labor force) tenaga kerja yang
sedang bekerja atau mencari pekerjaan
(menganggur)
Tenaga kerja → daya/ usaha manusia yang
ditujukan untuk menghasilkan barang ekonomi.
Tenaga Kerja dalam Usahatani
Peranannya penting:
– Ada/ tidaknya tenaga kerja berpengaruhpada pertumbuhan, produktivitas, dankualitas hasil usahatani
– Pada keluarga petani (kecil) peningkatan hasilusahatani sangat tergantung pada tenagakerja keluarga
– Peranan tenaga kerja belum sepenuhnyadapat digantikan oleh teknologi mekanis
Karakteristik Tenaga Kerja
dalam Usahatani
Kebutuhan tidak kontinyu & tidak merata.
Kebutuhan per hektar terbatas.
Tidak mudah di standardisasi,dirasionalisasi ataupun dispesialisasikan.
Kebutuhan beraneka ragam coraknya dansering tidak dapat dipisahkan.
1. TK manusia
TK pria
TK wanita (1 TK wanita =
0,7 atau 0,8 HKP)
TK anak-anak
JENIS
TENAGA
KERJA
2. TK Hewan
Serakit TK ternak (dg 1 TK pria) ~ dg 4 HKP.
Ketersediaan TK hewan berkurang karena :
Kurangnya padang penggembalaan
Adanya berbagai penyakit ternak
Sulitnya mencari penggembala
Makin sempitnya kepemilikan lahanusahatani
3. TK Mekanis
Pertimbangannya :
secara teknis dpt dilaksanakan
secara ekon menguntungkan
secara sosial bisa diterima
Sumber TK:dalamkeluarga danluar keluarga
Diketahui dengan Analisis TK, yaitu :
1. Mencatat kebutuhan TK untuk setiap kegiatan(pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dst)masing-masing komoditas yang diusahakan.
2. Menghitung kebutuhan TK untuk keseluruhan UT,yaitu memperhitungkan TK yang diperlukan untukmengerjakan seluruh komoditas yang diusahakan.
Satuan: hari kerja orang (HKO) atau dengan satuan jamkerja orang (JKO).
Kebutuhan Tenaga Kerja
dalam Usahatani
Intensitas Tenaga Kerja banyaknya TK yang
diperlukan untuk mengusahakan satu jenis
komoditas per satuan luas.
Dipengaruhi oleh:
– Tingkat teknologi yang digunakan
– Tujuan dan sifat usahatani
– Topografi tanah
– Jenis komoditas yang diusahakan
No Jenis
tanaman
Intensitas
Tenaga (jam/Ha)Tenaga Kerja
Keluarga (%) Luar
(%)
1. Padi Sawah 2000 – 3000 8 – 59 41 – 72
2. Padi Gogo 1200 – 1500 20 – 25 75 – 80
3. Jagung 700 – 1000 17 – 20 80 – 83
4. Tembakau 3000 – 4000 81 – 88 12 – 19
Banyaknya TK keluarga dan TK luar dalam usahatanidipengaruhi faktor :
1. Jenis Tanaman yang Diusahakan
2. Pendapatan petani
3. Ketersediaan TK keluarga
4. Luas lahan yang diusahakan
5. Tingkat perkembangan usahatani
- Subsisten
- Komersial
6. Keadaan alam
- Jenis tanah
- Topografi
Distribusi kebutuhan TK dalam 1 tahun pada usaha
pertanian tidak merata, karena kegiatan dipengaruhi
musim, sehingga bisa terjadi penumpukan pekerjaan
atau kekosongan pekerjaan.
Distribusi Tenaga Kerja
Bentuk pengangguran dalam UT :
1. Musiman (seasonal unemployment)
2. Tidak kentara/ setengah menganggur
(disguised unemployment)
3. Mutlak (unemplyoyment)
Contoh:
1) Diketahui jumlah produksi 40 kw/ha, TK yang
dibutuhkan 500HKO/ha, harga produk
Rp400.000/kw, berapa efisiensi tenaga kerja
berdasarkan produksi dan penerimaan?
2) Diketahui luas lahan 1 ha tenaga kerja yang
dicurahkan selama satu tahun sebesar 1500HKO,
berapa efisiensi TK berdasar luas lahan per hari?
Efisiensi (Produktivitas) Tenaga Kerja
Dapat dihitung dengan membandingkan jumlah produksi,
penerimaan, atau luas lahan dengan jumlah tenaga kerja yang
dicurahkan
Efisiensi TK berdasarkan produksi
40kw / 500HKP= 0,08 kw/HKP
Penerimaan
40 x 400.000 / 500 = Rp 32.000/HKP
Luas = 1/ 1500x365 = 0. 0000017406 ha/HKP
3. Faktor Modal
Definisi
1. Menurut teori ekonomi
Modal adalah hasil produksi yang
dipergunakan untuk memproduksi
kembali.
2. Menurut ekonomi perusahaan
Modal adalah barang ekonomi yang
dipergunakan untuk memproduksi
kembali/ untuk mempertahankan dan
untuk meningkatkan pendapatan.
Modal Istimewa
Tanah :
- Menurut teori ekonomi, maka tanah bukan
merupakan hasil produksi, tetapi merupakan
karunia Tuhan.
- Menurut ekonomi perusahaan, tanah
mempunyai nilai terbesar dari seluruh UT ± 60 –
70% dari nilai UT, bila dimasukkan sebagai
modal, tanah tidak dapat diperbanyak oleh
manusia, manusia hanya merubah
penggunaannya.
Tanah sbg modal istimewa mempunyai sifat-
sifat khusus yang berbeda dengan modal
biasa :
1. Tanah tidak dapat dipindah-pindahkan.
2. Tanah tidak dapat diperbanyak
3. Penggunaan tanah, sangat dipengaruhi
oleh keadaan alam.
4. Dalam biaya produksi, faktor tanah tidak
perlu dilakukan penyusutan.
MODAL
Sifat
*Menghemat
TK
*Menambah
TK
*Menghemat
Lahan
*Menambah
Efisiensi
Meningkat
kan
efisiensi
Kegunaannya
Aktif Pasif
Fungsi
TetapTidak
Tetap
Waktu
Produktif Prospektif
Menurut Sifatnya
Menghemat TK traktor, rice mill
Menambah TK penggunaan bibit, pupuk, pestisida
Menghemat lahan penggunaan pupuk, bibit unggul,
perstisida
Menambah efisiensi penggunaan mesin-mesin
pertanian
1. Modal Aktif
Modal yang dipergunakan secara aktif dalam kegiatan
ekonomi secara sah dimiliki, dan mempunyai nilai uang
Contoh : alat-alat, mesin, bahan baku, uang kontan
2. Modal Pasif
Semua tuntutan dari pihak lain yg harus dibayar produsen
Contoh : hutang
Menurut Kegunaannya
Menurut Fungsinya
1. Modal Tetap tidak habis dipakai dalam 1x proses
produksi
Contoh: tanah, gudang penyimpanan dll
2. Modal Tidak Tetap habis dipakai dalam 1x proses
produksi
Contoh: benih, bibit, pupuk, pestisida, upah tenaga kerja
Menurut Waktu
a. Modal Produktif
Langsung dapat meningkatkan produksi.
Pupuk, bibit unggul
b. Modal Prospektif
Dapat meningkatkan produksi, tetapi baru dirasakan pada
jangka waktu lama.
Investasi, terasering.
4. Faktor Produksi Manajemen
Manajemen merupakan faktor produksi tidak
langsung (intangible) aktivitas keahlian
pengorganisasian, pengoperasian dari ketiga
faktor produksi yang lain (tanah, tenaga kerja,
modal) dalam proses produksi usahatani.
Deretan langkah menuju pengambilan keputusan dariberbagai alternatif yang tersedia.
Proses Manajemen :
1. Memikirkan dan menggambarkan tentang apa yangdiinginkan
2. Menganalisis apa yang dipikirkan dan diinginkan3. Membuat keputusan berdasarkan analisis4. Melaksanakan keputusan5. Melihat kenyataan yang terjadi (menanggung resiko)
Mengelola penggunaan faktor-faktor produksi yang terbatasuntuk mencapai tujuan usahatani Mengambil keputusan, melaksanakan keputusan dan
menanggung resiko atas pelaksanaan keputusan
Cepat memikirkan tentang kesempatan yang akan dicapai Memecahkan masalah yang akan ditemui Memilih informasi dari luar yang paling baik Menganalisis utk mengambil keputusan tentang apa yang dapat
dilakukan Melaksanakan keputusan dengan segera Menerima konsekuensi dari apa yang telah dilaksanakan
Proses Manajemen
Fungsi utama petani :
1. Mengambil keputusan
2. Melaksanakan keputusan
Dipengaruhi :
- Alam & tanah
- Tenaga kerja & ketrampilan
- Teknologi, kelembagaan, saprodi
3. Menanggung resiko, dipengaruhi
– pengalaman
– pengetahuan/ pendidikan
– status
– umur
Peran petani sebagai manajer meliputi 4 aktivitas sbb:
1. AKTIVITAS TEKNIS
Memutuskan akan memproduksi apa &
bagaimana caranya.
Memanfaatkan lahan.
Membuat gambaran tentang teknologi &
perlatan yg akan digunakan serta implikasi
terhadap tenaga kerja.
Menentukan skala usaha
2. AKTIVITAS KOMERSIAL
Menghitung berapa & apa saja input yang
dibutuhkan
Menentukan kapan, dari mana, & berapa
jumlah input diperoleh.
Meramalkan penggunaan input & produksi
apa yang akan diperoleh.
Menentukan pemasaran hasil
3. AKTIVITAS FINANSIAL
a. Mendapatkan dana
b. Penggunaan dana
c. Estimasi kebutuhan dana untuk jangka
panjang
4. AKUNTANSI
a. Mencatat transaksi keuangan
b. Membuat laporan
c. Mentimpan data usaha
Permasalahan dalam manajemen usahatani:
1. Penentuan Komoditas
a. Keadaan fisik : iklim, jenis tanah, ketinggian tempat.
b. Teknis : pengetahuan, ketrampilan, sarana prasarana
penunjang bisa diadakan
c. Ekonomis : permintaan pasar, paling menguntungkan
d. Sosial : tidak melanggar norma, bisa diterima
lingkungan
e. Lain-lain : pengendalian hama, dsb
2. Cara mengusahakan
a. Komersial, orientasi pasar
b. Subsisten
5. Faktor Alam
Faktor yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman dan atau
hewan yang diperoleh petani
dengan tidak menggunakan
tenaga dan modal.
ALAM
Sinarmatahari :intensitas
penyinaran
Tanah: sifat fisika,
kimia, struktur ,
teksturtanah,
kesuburan dll
Mineral:mikro
maupunmakro
Temperatur: topografi,
garis lintang, iklim
Air: curah hujan
Udara:kelembaban
dankecepatan
angin
Interaksi dari 3 unsur sinar matahari, hujan,
& angin/udara.
Sinar Matahari sumber energi dalam proses
asimilasi & mempunyai pengaruh terhadap
temperatur.
Hujan (air) jumlah air yang diperoleh dari
hujan sangat dipengaruhi oleh jumlah hujan
sepanjang tahun, distribusi, & waktu turun
hujan.
Angin → perpindahan udara/ mengalirnya udara dari
daerah2 dengan tekanan udara tinggi ke daerah2 dengan
tekanan udara rendah.
Udara → mempunyai susunan kimia, terdiri dari N2, CO2
& O2 yang penting untuk pertumbuhan tanaman &
sisanya berupa gas2 lain.
PRANATA MANGSA
Membagi musim sepanjang tahun dalam 12 mangsa :
Kasa (22 Juni – 1 Agust)
Karo (2 Agust – 26 Agust)
Ketigo (26 Agust – 19 Sept)
Kalima (13 Okt – 9 Nop)
Kanem (9 Nop – 20 Des)
Kapitu (20 des – 3 Feb)
Kawolu (3 Feb – 1 Maret)
Kasongo (1 Maret – 19 April)
Kadoso (16 Maret – 19 April)
Desta (19 April – 12 Mei)
Sadha (12 Mei – 22 Juni)
6. Karakteristik Sosial Petani
Karakteristik petani berpengaruh dalam proses produksi
pertanian, terutama yang berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan dalam pengelolaan usahatani,
diantaranya yaitu:
Pendidikan petani (formal dan non formal)
Pengalaman petani
Keanggotaan dalam organisasi
Harga pasar (input,output)
Penyuluhan (pengetahuan dan ketrampilan)
Struktur masyarakat (jenis kelamin,umur, dll)
Adat istiadat (gotong royong,cara budidaya,dll)
Kebijakan pemerintah (subsidi, pajak, dll)