FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

20
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR KELAHIRAN PADA WANITA MULTIPARA DI INDONESIA (ANALISIS LANJUT SDKI 2012) Dini Kurniawati, Sabarinah Prasetyo Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Email: [email protected] Abstrak Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya risiko kematian pada ibu dan bayi adalah kelahiran terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan jarak antar kelahiran pada wanita multipara di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 pada 9945 wanita multipara. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney, Kruskal Wallis, Chi Square, dan Chi Square Mantel Haenzel. Hasil penelitian menunjukkan median jarak antar kelahiran sebesar 62 bulan dan 22,8% wanita memiliki jarak antar kelahiran kurang dari 3 tahun. Ada hubungan signifikan antara jarak antar kelahiran dengan pendidikan, status ekonomi, umur saat melahirkan terakhir, jumlah anak hidup, ukuran ideal keluarga, pemakaian kontrasepsi, mortalitas anak, dan kelangsungan hidup sebelumnya menggunakan uji Mann Whitney/Kruskal Wallis dan Chi Square, sedangkan pemberian ASI eksklusif berhubungan signifikan dengan jarak antar kelahiran menggunakan uji Mann Whitney (p<0,05). Perlu peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai jarak antar kelahiran optimum dan peningkatan pemakaian kontrasepsi untuk mencegah kematian ibu dan bayi. Kata kunci: jarak kelahiran; multipara; SDKI Factors Associated with Birth Intervals in Multiparous Women in Indonesia (Analysis of Indonesian Demographic Health Survey 2012) Abstract Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia is currently high. One factor linked to high risk maternal and infant mortality is short birth intervals. This study aims to show factors associated with birth intervals in multiparous women in Indonesia. This study uses data from Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2012 with 9945 multiparous women. The Data was analysed using Mann Whitney, Kruskal Wallis, Chi Square, and Chi Square Mantel Haenzel model. Results shows that median birth interval was 62 months and 22,8% women had birth interval of less than 3 years. There was a correlation between birth intervals with education, economic level, age when last pregnant, the number of living children, ideal family size, contraception use, infant mortality record, and survival of preceding birth analysed using Whitney/Kruskal Wallis and Chi Square model, whereas exclusive breastfeeding was significantly associated with birth intervals analyzed using the Mann Whitney model (p<0,05). There needs to be more frequent communication, education, and information about optimum birth intervals and greater contraceptive use to prevent maternal and infant mortality. Keywords: birth intervals, multiparous, IDHS Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Transcript of FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Page 1: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

JARAK ANTAR KELAHIRAN PADA WANITA MULTIPARA DI

INDONESIA (ANALISIS LANJUT SDKI 2012)

Dini Kurniawati, Sabarinah Prasetyo

Departemen Biostatistika dan Ilmu Kependudukan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan

tingginya risiko kematian pada ibu dan bayi adalah kelahiran terlalu dekat. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui faktor yang berhubungan dengan jarak antar kelahiran pada wanita multipara di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 pada 9945 wanita

multipara. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney, Kruskal Wallis, Chi Square, dan Chi Square Mantel

Haenzel. Hasil penelitian menunjukkan median jarak antar kelahiran sebesar 62 bulan dan 22,8% wanita

memiliki jarak antar kelahiran kurang dari 3 tahun. Ada hubungan signifikan antara jarak antar kelahiran dengan

pendidikan, status ekonomi, umur saat melahirkan terakhir, jumlah anak hidup, ukuran ideal keluarga,

pemakaian kontrasepsi, mortalitas anak, dan kelangsungan hidup sebelumnya menggunakan uji Mann

Whitney/Kruskal Wallis dan Chi Square, sedangkan pemberian ASI eksklusif berhubungan signifikan dengan

jarak antar kelahiran menggunakan uji Mann Whitney (p<0,05). Perlu peningkatan komunikasi, informasi, dan

edukasi mengenai jarak antar kelahiran optimum dan peningkatan pemakaian kontrasepsi untuk mencegah

kematian ibu dan bayi.

Kata kunci: jarak kelahiran; multipara; SDKI

Factors Associated with Birth Intervals in Multiparous Women in Indonesia (Analysis

of Indonesian Demographic Health Survey 2012)

Abstract

Maternal mortality rate and infant mortality rate in Indonesia is currently high. One factor linked to high risk

maternal and infant mortality is short birth intervals. This study aims to show factors associated with birth

intervals in multiparous women in Indonesia. This study uses data from Indonesia Demographic and Health

Survey (IDHS) 2012 with 9945 multiparous women. The Data was analysed using Mann Whitney, Kruskal

Wallis, Chi Square, and Chi Square Mantel Haenzel model. Results shows that median birth interval was 62

months and 22,8% women had birth interval of less than 3 years. There was a correlation between birth intervals

with education, economic level, age when last pregnant, the number of living children, ideal family size,

contraception use, infant mortality record, and survival of preceding birth analysed using Whitney/Kruskal

Wallis and Chi Square model, whereas exclusive breastfeeding was significantly associated with birth intervals

analyzed using the Mann Whitney model (p<0,05). There needs to be more frequent communication, education,

and information about optimum birth intervals and greater contraceptive use to prevent maternal and infant

mortality.

Keywords: birth intervals, multiparous, IDHS

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 2: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Pendahuluan

Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu

indikator penilaian derajat kesehatan suatu bangsa. Angka kematian bayi dan angka kematian ibu

juga merupakan salah satu target yang telah di tentukan dalam Millenium Development Goals

(MDGs). Menurut WHO, AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum usia satu tahun

per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI adalah kematian perempuan yang terjadi saat hamil,

bersalin, atau dalam periode 42 hari pascasalin dengan penyebab yang berhubungan langsung atau

tidak langsung terhadap kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia, AKI termasuk

salah satu yang tertinggi di Asia. Berdasarkan Laporan SDKI 2012, AKI tercatat mencapai

angka 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan hasil SDKI 2007

sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup.

Di dunia 19.000 anak meninggal setiap hari pada tahun 2011 (UNICEF, 2012).

Berdasarkan laporan UNICEF tahun 2012, AKB di Asia sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup.

Di Indonesia, AKB memang terus mengalami penurunan namun penurunannya tidak

signifikan. Angka Kematian Bayi menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004

menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan pada tahun 2012 masih mencapai

32 per 1000 (SDKI, 2012). Jika dibandingkan negara lain di Asia yang kondisi ekonominya

tidak terlalu jauh, Indonesia masih tertinggal. UNICEF tahun 2012 melaporkan AKB di

Philippines sebesar 20 per 100 kelahitran hidup, sedangkan di Malaysia 6 per 1000 kelahiran

hidup. Masih diperlukan penurunan AKB hingga 40% untuk mencapai target MDGs tahun

2015 yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.

Upaya penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi telah banyak dilakukan

antara lain melalui program Kelurga Berencana (KB) oleh BKKBN. Melalui program KB

disajikan berbagai cara penjarangan atau pembatasan kelahiran. Pengaturan jarak kelahiran

berguna untuk mengurangi risiko tinggi kehamilan. Dengan penjarangan kelahiran, ibu

mempunyai kesempatan untuk memulihkan kembali kesehatannya sebelum terjadi

pembuahan berikutnya. Kehamilan yang sehat juga akan berdampak pada janin yang

berkembang dengan sehat.

Upaya penjarangan kelahiran di Indonesia belum optimal. Data SDKI 2012

menunjukkan jarak antar kelahiran di Indonesia pada 4,4% kelahiran terjadi dengan jarak

kurang dari 18 bulan, sebanyak 10,5% pada yang kurang dari 24 bulan, 25% terjadi pada yang

kurang dari 36 bulan setelah kelahiran sebelumnya. Median jarak antar kelahiran adalah 60,2

bulan pada tahun 2012 meningkat dibandingkan pada tahun 2007 yaitu 54,6 bulan (SDKI

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 3: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

2007). Data SDKI 2012 juga menunjukkan bahwa kematian anak adalah tiga kali lipat lebih

tinggi pada anak yang dilahirkan dengan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun dibandingkan

dengan anak yang dilahirkan dengan jarak kelahiran 4 tahun atau lebih. Kematian neonatum,

pos-neonatum, bayi dan balita adalah dua kali lipat lebih tinggi untuk anak yang lahir dengan

jarak kelahiran kurang dari 2 tahun dibandingkan dengan anak yang dilahirkan dengan jarak

kelahiran 4 tahun atau lebih.

Jarak antar kelahiran merupakan periode antara dua kelahiran hidup yang berurutan

dari seorang wanita (BKKBN, 2011). Menurut United States Agency (USAID), batas jarak

kelahiran optimal adalah batas waktu antar kelahiran yang menghasilkan dampak kesehatan

yang terbaik bagi kehamilan, ibu, bayi baru lahir,dan seluruh keluarga. Penelitian yang

dilakukan Rasheed dan Dabal (2007) menunjukkan periode optimum jarak antar kelahiran

adalah antara 3 sampai 5 tahun.

Conde-Agudelo mengidentifikasi beberapa mekanisme sebagai hubungan antara jarak

antar kelahiran pendek dan kesehatan, diantaranya kekurangan asam folat, insufisiensi

serviks, penularan vertikal infeksi, pemberian ASI yang tidak memadai, dan persaingan

saudara (Conde-Agudelo et al., 2012). Penelitian yang dilakukan Rutstein (2005)

menyebutkan bahwa jarak antar kelahiran kurang dari 36 bulan berkaitan dengan

meningkatnya risiko kesakitan dan kematian pada anak, risiko ini juga akan lebih tinggi jika

jarak antar anak kurang dari 24 bulan. Retherford, Choe, Thapa, dan Gabhaju (1989) meneliti

ada hubungan antara jarak kelahiran pendek (kurang dari 2 tahun) dengan peningkatan

kematian anak, meskipun telah dikontrol oleh variabel demografi dan sosial ekonomi lainnya.

Menurut Conde-Agudelo dan Belizan (2000) jarak antar kelahiran yang terlalu pendek

dapat meningkatkan risiko toxemia, anemia, malnutrisi, pendarahan, serta kematian ibu. Jarak

yang terlalu pendek juga dikaitkan dengan risiko terjadinya aborsi, selain itu jarak antar

kelahiran yang terlalu pendek juga meningkatkan risiko kematian pada anak (El-Sherif,

Qayed, Zarzour, & Fadel, 2008). Menunggu hingga 36 bulan atau lebih untuk kehamilan

berikutnya dapat menurunkan risiko kesakitan dan kematian pada anak (Rustein, 2005).

Masih tingginya jarak antar kelahiran pendek di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai

faktor. Menurut Davis Blake (1982) faktor sosial dan faktor perilaku mempengaruhi jarak

antar kelahiran melalui variabel antara. Variabel antara berjumlah 11 (sebelas) variabel dan

kesebelas variabel tersebut digolongkan dalam 3 kelompok besar yaitu kelompok variabel

intercourse, variabel konsepsi, dan variabel gestasi.

Multipara merupakan wanita yang pernah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali

(Prawirohardjo, 2009). Pada wanita multipara ini dapat diketahui jarak kelahiran masing-

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 4: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

masing anak dengan kelahiran sebelumnya. Berdasarkan penjelasan di atas, perlu dilakukan

penelitian mengenai faktor yang berhubungan dengan jarak antar kelahiran pada wanita

multipara di Indonesia menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia

tahun 2012.

Tinjauan Teoritis

Jarak kelahiran menurut USAID (2007) adalah rentang waktu antar dua kelahiran

hidup yang berurutan, sedangkan menurut kamus istilah Kependudukan dan Keluarga

Berencana (KKB) tahun 2011 jarak waktu periode antara dua kelahiran hidup yang berurutan

dari seorang wanita. Kehamilan yang berakhir dengan keguguran tidak diperhitungkan,

karena keguguran tidak termasuk dalam definisi kelahiran. Menurut SDKI 2012, jarak

kelahiran adalah jarak antar kelahiran anak dengan anak sebelumnya yang lahir hidup. Jarak

kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan

kondisi tubuhnya setelah melahirkan.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor yang berhubungan

dengan jarak antar kelahiran. Salah satu penelitian yang dilakukan Hajian-Tilaki, Asnafi, dan

Aliakbarnia-Omrani (2009) meneliti determinan jarak antar kelahiran pada wanita multipara

di Babol Iran. Mereka mengelompokan menjadi 2 kategori yaitu kelahiran kurang dari 3 tahun

dan jarak antar kelahiran lebih dari atau sama dengan 3 tahun. Penelitian menggunakan uji chi

square untuk bivariat dan regresi logistik untuk melihat Odds Ratio (OR) risiko terjadinya

jarak antar kelahiran kurang dari 3 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Begna, Assegid,

Kassahun, dan Gerbaba (2013) yang dilakukan Ethiopia juga mengelompokan jarak antar

kelahiran menjadi 2 kelompok. Peneliti menggunakan disain studi kasus control dimana kasus

dari penelitian tersebut adalah wanita yang memiliki jarak antar kelahiran kurang dari 3 tahun.

Hal ini berkairan erat antar jarak antar kelahiran pendek dengan risiko kesehatan pada ibu dan

bayi.

Catalyst Consortium dan USAID menyebutkan bayi yang dilahirkan dengan jarak

minimal 3 tahun akan menurunkan risiko kematian janin, menurunkan risiko kehamilan

premature, menurunkan risiko berat lahir rendah, menurunkan risiko bayi yang kecil untuk

usia kehamilannya, menurunkan risiko kematian neonatal, dan memurunkan risiko gangguan

pertumbuhan seperti stunting dan kurang gizi. Sedangkan untuk ibu yang melehirkan jarak

kelahiran minimal 3 tahun akan menurunkan risiko kematian ibu, menurunkan pendarahan

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 5: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

pada trisemester 3, menurunkan risiko anemia, menurunkan risiko ketuban pecah dini,

menurunkan risiko endometritis puerperalis, dan menurunkan risiko malnutrisi.

Salah satu upaya untuk penjarangan atau pembatasan kelahiran adalah melalui

program Keluarga Berencana (KB) pada pasangan usia subur. Menurut Kamus Istilah

Kependudukan dan Keluarga Berencana (2011), KB adalah upaya mengatur kelahiran anak,

jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan

bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Sedangkan merujuk pada Undang-undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, KB didefinisikan sebagai upaya mengatur

kelahiran anak, jarak dan ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,

perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang

berkualitas. Program KB adalah suatu program yang dimaksudkan untuk membantu para

pasangan dan perorangan dalam mencapai tujuan reproduksi mereka; mencegah kehamilan

yang tidak diinginkan dan mengurangi insidens kehamilan beresiko tinggi, kesakitan dan

kematian; membuat pelayanan yang bermutu, terjangkau, diterima dan mudah diperoleh bagi

semua orang yang membutuhkan; meningkatkan mutu nasehat, komunikasi, informasi,

edukasi, konseling dan pelayanann; meningkatkan partisipasi dan tanggung jawab pria dalam

praktek KB, dan meningkatkan pemberian ASI untuk menjarangkan kehamilan (BKKBN,

2008).

Pemerintah menetapkan kebijakan keluarga berencana melalui penyelenggaraan

program KB agar informasi tentang kontrasepsi tersebar ke masyarakat. Kebijakan keluarga

berencana dilaksanakan untuk membantu pasangan suami istri dalam mengambil keputusan

dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung jawab (UU No 52 Tahun 2009). Dengan

adanya program KB diharapkan setiap pasangan memikirkan dengan baik mengenai jumlah

anak ideal yang ingin mereka miliki.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah analisis menggunakan data sekunder dari Survei Demografi

Kesehatan Indonesia tahun 2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita usia

subur di Indonesia yang memiliki riwayat kelahiran hidup dan bukan termasuk kelahiran

pertama. Sampel adalah wanita usia subur memiliki riwayat kelahiran hidup terakhir 5 tahun

sebelum survei, bukan kelahiran pertama, serta bayi bukan lahir kembar. Analisis data

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 6: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

meliputi anlisis univariat, analisis bivariat, dan analisis stratifikasi menggunkaan uji Mann

Whitney, Kruskal Wallis, Chi Square, dan Chi Square Mantel Haenzel pada 9945 wanita

multipara.

Hasil Penelitian

Jarak antar Kelahiran

Gambar 5.1 menunjukkan bahwa jarak antar kelahiran rata-rata responden adalah

69,02 bulan dengan simpang baku 40,7. Jarak antar kelahiran minimal dan maksimal dan

maksimal responden yaitu 7 bulan dan 319 bulan. Median jarak antar kelahiran pada sampel

penelitian ini adalah 62 bulan dengan jarak antar kelahiran terbanyak 25 bulan. Nilai selang

kepercayaan median (95% SK) menunjukkan nilai antara 61 bulan hingga 63 bulan. Dapat

disimpulkan juga bahwa distribusi data jarak antar kelahiran tidak simetris atau tidak

mengikuti distribusi normal.

Gambar 1.1 Jarak antar Kelahiran Gambar 1.2 Distribusi Jarak antar Kelahiran

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa jarak antar kelahiran rata-rata responden adalah

69,02 bulan dengan simpang baku 40,7 bulan. Jarak antar kelahiran minimal dan maksimal

dan maksimal responden yaitu 7 bulan dan 319 bulan. Median jarak antar kelahiran pada

sampel penelitian ini adalah 62 bulan dengan jarak antar kelahiran terbanyak 25 bulan.

Seperempat dari keseluruhan responden memiliki jarak antar kelahiran kurang dari 36 bulan,

atau 1 dari 4 responden memiliki jarak antar kelahiran yang berisiko (Gambar 1.2).

22,8%

77,2%

0,0%

10,0%

20,0%

30,0%

40,0%

50,0%

60,0%

70,0%

80,0%

90,0%

< 36 bulan >=36 bulan

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 7: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Tabel 1.1 Hubungan Jarak antar Kelahiran dengan Karakteristik Sosial Demografi

No

Variabel

karakteristik sosial

demografi

Jarak antar kelahiran

(bulan)

Jarak antar kelahiran

(kategori)

Median 95% SK

median Nilai p* ≥ 3 th < 3 th Nilai p*

OR

(95% SK)

1 Pendidikan ibu

- Tinggi

- Rendah

54

68

52-56

64-69

0,0005*

2520

(72,5%)

5152

(79,6%)

954

(27,5%)

1319

(20,4%)

0,0005*

1

0,68

(0,59-0,78)

2 Status ekonomi

- Teratas

- Menengah atas

- Menengah

- Menengah bawah

- Terbawah

62

70

69

63

50

60-64

67-72

66-71

60-66

48-52

0,0005*

1520

(77,7%)

1639

(82,1%)

1539

(80,8%)

1445

(79,1%)

1529

(67,7%)

438

(22,3%)

358

(17,9%)

365

(19,2%)

383

(20,9%)

729

(32,3%)

0,0005*

1

0,76

(0,59-0,96)

0,83

(0,65-1,05)

0,92

(0,73-1,17)

1,66

(1,35-2,03)

3 Tempat tinggal

- Perkotaan

- Pedesaan

61

64

60-62

62-65

0,133

3861

(78,0%)

3811

(76,4%)

1092

(22,0%)

1180

(23,6%)

0,215

1

1,09

(0,95-1,26)

4 Umur saat

melahirkan

terakhir

- < 20 tahun

- 20 sampai 35 tahun

- > 35 tahun

25

59

78

22-32

59-60

75-80

0,0005*

18

(22,3%)

5566

(76,0%)

1998

(82,5%)

64

(77,7%)

1785

(24,0%)

423

(17,5%)

0,0005*

1

0,09

(0,05-1,64)

0,06

(0,03-1,11)

5 Jumlah anak

hidup - ≤2 anak

- >2 anak

64

60

62-65

59-62

0,0005*

4352

(78,9%)

3320

(74,9%)

1160

(21,1%)

1112

(25,1%)

0,001*

1

1,26

(1,10-1,43)

*) Signifikan uji Chi Square, Mann Whitney, atau Kruskal Wallis

Median jarak antar kelahiran lebih rendah pada responden dengan pendidikan tinggi

(54 bulan). Responden berpendidikan tinggi memiliki risiko 1,48 (1/0,68) kali lebih besar

untuk mempunyai jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan dengan responden

berpendidikan rendah.

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 8: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Median jarak antar kelahiran terendah pada responden dengan tingkat ekonomi

terbawah (50 bulan), sedangkan median jarak antar kelahiran tertinggi pada responden dengan

tingkat ekonomi menengah atas yaitu 70 bulan. Responden dengan tingkat ekonomi terbawah

memiliki risiko 1,66 lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun)

dibandingkan dengan responden dengan tingkat ekonomi teratas.

Median jarak antar kelahiran responden antara yang tinggal di kota dan di desa hampir

sama, masing-masing 61 bulan dan 64 bulan. Responden yang tinggal di desa memiliki

peluang 1,09 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan

dengan responden yang tinggal di kota.

Median jarak antar kelahiran meningkat seiring bertambahnya umur, median 25 bulan

pada responden yang berumur kurang dari 20 tahun, 59 bulan pada responden yang berumur

20 hingga 35 tahun dan 78 bulan pada responden yang berumur lebih dari 35 tahun.

Responden yang berumur lebih besar dari 35 tahun memiliki risiko 0,06 kali lebih kecil untuk

memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan dengan responden berumur

kurang dari 20 tahun.

Median jarak antar kelahiran lebih rendah pada responden dengan jumlah kelahiran

hidup lebih dari 2 orang (60 bulan). Responden yang memiliki jumlah anak hidup lebih dari 2

anak, memiliki risiko 1,26 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun)

dibandingkan responden yang memiliki jumlah anak hidup kurang sama dengan 2 anak.

Tabel 1.2 Hubungan Jarak antar Kelahiran dengan dengan Besar dan Struktur Keluarga

No

Faktor besar

dan struktur

keluarga

Jarak antar Kelahiran

(bulan)

Jarak antar kelahiran

(kategori)

Median 95% SK

median Nilai p* ≥ 3 th < 3 th Nilai p*

OR

(95% SK)

1 Jenis kelamin

anak sebelum

- Laki-laki

- Perempuan

62

63

60-63

62-65

0,775

4027

(77,6%)

3645

(76,6%)

1161

(22,4%)

1112

(23,4%)

0,371

1

1,06

(0,94-1,19)

2 Ukuran ideal

keluarga

- ≤ 2 anak

- >2 anak

67

58

66-69

57-59

0,0005*

3835

(80,8%)

3154

(73,9%)

911

(19,2%)

1112

(26,1%)

0,0005*

1

1,48

(1,28-1,72)

*) Signifikan uji Chi Square, Mann Whitney, atau Kruskal Wallis

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 9: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Median jarak antar kelahiran responden antara jenis kelamin sebelumnya laki-laki dan

perempuan hampir sama, masing-masing 62 bulan dan 63 bulan. Responden yang kelahiran

sebelum anak terakhir perempuan memiliki peluang 1,06 kali lebih besar memiliki jarak antar

kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan dengan responden yang kelahiran sebelum

terakhirnya laki-laki.

Median jarak antar kelahiran lebih rendah pada responden dengan jumlah anak yang

diinginkan lebih dari 2 orang (58 bulan). Responden yang memiliki ukuran ideal keluarga

lebih dari 2 anak berisiko memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) 1,48 kali lebih

besar dibandingkan dengan responden yang memiliki ukuran ideal keluarga kurang sama

dengan 2 anak.

Tabel 1.3 Hubungan Jarak antar Kelahiran dengan Pengetahuan dan Sikap terkait Pemakaian dengan

Kontrasepsi

No

Pengetahuan dan

sikap terkait

kontrasepsi

Jarak antar Kelahiran

(bulan)

Jarak antar Kelahiran

(kategori)

Median 95% SK

Median Nilai p* ≥ 3 th < 3 th Nilai p*

OR

(95% SK)

1 Pengetahuan

terhadap

kontrasepsi

- Tinggi

- Rendah

62

62

61-64

61-63

0,331

3781

(77,9%)

3891

(76,5%)

1074

(22,1%)

1198

(23,5%)

0,250

1

1,08

(0,95-1,24)

2 Pendapat Suami

terhadap

kontrasepsi

- Setuju

- Tidak setuju

65

62

64-67

56-74

0,331

5807

(79,4%)

104

(75,0%)

1505

(20,6%)

35

(25,0%)

0,441

1

1, 29

(0,68-2,46)

4 Pemakaian

kontrasepsi

- Kontrasepsi

modern

- Kontrasepsi

sederhana

- Tidak memakai

66

50

53

25-67

47-54

51-55

0,0005*

5695

(79,9%)

316

(67,7%)

1661

(70,8%)

1437

(20,1%)

151

(32,3%)

685

(29,2%)

0,0005*

1

1,89

(1,41-2,51)

1,63

(1,40-1,90)

*) Signifikan uji Chi Square, Mann Whitney, atau Kruskal Wallis

Median jarak antar kelahiran pada responden dengan pengetahuan terhadap

kontrasepsi tinggi dan rendah sama, yaitu 62 bulan. Responden yang berpengetahuan rendah

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 10: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

memiliki peluang 1,08 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun)

dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan tinggi.

Median jarak antar kelahiran responden antara responden yang setuju dan tidak setuju

hampir sama, masing-masing 65 bulan dan 62 bulan. Responden yang tidak setuju terhadap

alat kontrasepsi memiliki peluang 1,29 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek

(<3 tahun) dibandingkan dengan responden yang setuju.

Median jarak antar kelahiran paling rendah terjadi pada responden yang memakai

kontrasespi sederhana (50 bulan). Responden yang memakai alat kontrasepsi sederhana

berisiko 1,89 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan

dengan responden yang memakai kontrasepsi modern.

Tabel 1.4 Hubungan Jarak antar Kelahiran dengan Karakteristik Biososial

No Karakteristik

biososial

Jarak antar kelahiran

(bulan)

Jarak antar kelahiran

(kategori)

Median 95% SK

median Nilai p* ≥ 3 th < 3 th Nilai p*

OR

(95% SK)

1 Asi eksklusif

- Tidak

- Ya

63

57

62-64

51-60

0,0005*

7470

(77,3%)

202

(71,7%)

2193

(22,7%)

80

(28,3%)

0,103

1

1,35

(0,94-1,92)

2 Mortalitas anak

- Tidak

- Ya

64

47

63-66

44-49

0,0005*

6780

(79,6%)

892

(62,6%)

1739

(20,4%)

533

(37,4%)

0,0005*

1

2,33

(1,98-2,74)

3 Kelangsungan

hidup sebelum

- Hidup

- Meninggal

64

33

63-65

31-37

0,0005*

7425

(78,8%)

248

(47,0%)

1933

(21,2%)

279

(53,0%)

0,0005*

1

4,21

(3,25-5,44)

*) Signifikan uji Chi Square, Mann Whitney, atau Kruskal Wallis

Median jarak antar kelahiran lebih rendah pada responden yang memberikan ASI

eksklusif (57 bulan). Responden yang memberikan ASI eksklusif berisiko 1,35 kali lebih

besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan dengan responden yang

tidak memberikan ASI eksklusif.

Median jarak antar kelahiran lebih rendah pada responden yang memiliki riwayat

kematian anak (47 bulan). Responden yang pernah mengalami kematian anak berisiko 2,33

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 11: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan dengan

responden yang tidak pernah mengalami kematian anak.

Median jarak antar kelahiran lebih rendah pada responden dengan riwayat

kelangsungan hidup sebelumnya meninggal (33 bulan). Responden dengan riwayat kelahiran

hidup sebelumnya meninggal berisiko 4,21 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran

pendek (<3 tahun) dibandingkan dengan responden yang riwayat kelahiran hidup sebelumnya

masih hidup

Tabel 1.5 Hubungan Ukuran Ideal Keluarga dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel Jumlah

Anak Hidup

Jumlah anak hidup

Ukuran

ideal

keluarga

Jarak

antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude OR Adjusted

Total ≤ 2 911

(19,2%) 1,48

(1,28-1,77)

1,43

(1,22-1,70)

>2 1112

(26,15)

≤ 2 anak ≤ 2 549

(17,2%)

1,69

(1,09-1,65)

-

>2 517

(25,9%)

>2 anak ≤ 2 362

(23,4%) 1,16

(0,93-1,45) >2 596

(26,2%)

Ukuran ideal keluarga berinteraksi dengan jumlah anak hidup. Risiko jumlah anak

yang diiinginkan lebih dari 2 anak terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah

berbeda antara kelompok dengan jumlah anak hidup kurang dari atau sama dengan 2 anak

(OR = 1,69) dan jumlah anak lahir hidup lebih dari 2 anak (OR = 1,16).

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 12: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Tabel 1.6 Hubungan Mortalitas Anak dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel Jumlah Anak

Hidup

Jumlah anak hidup Mortalitas

anak

Jarak antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude OR Adjusted

Total Tidak 1739

(20,4%) 2,33

(1,98-2,74)

2,30

(2,0-2,71) Ya 533

(37,4%)

≤ 2 anak Tidak 872

(18,1%)

3,01

(2,45-3,91)

Ya 289

(40,7%)

>2 anak Tidak 868

(15,7%)

1,70

(1,37-2,14) Ya 244

(23,8%)

Mortalitas berinteraksi dengan jumlah anak. Risiko wanita yang memiliki riwayat

mortalitas anak terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah berbeda antara

kelompok dengan jumlah anak hidup kurang dari atau sama dengan 2 anak (OR = 3,01) dan

jumlah anak lahir hidup lebih dari 2 anak (OR = 1,70).

Tabel 1.7 Hubungan Kelangsungan Hidup Sebelumnya dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel

Umur

Umur melahirkan

terakhir

Kelangsungan

hidup sebelum

Jarak antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude OR Adjusted

Total Tidak 1993

(21,2%) 4,21

(3,25-5,44)

4,00

(3,08-5,21) Ya 279

(53,0%)

< 20 tahun Tidak 48

(78,8%) 0,79

(0,16-3,96)

-

Ya 17

(74,7%)

20-35 tahun Tidak 1553

(22,0%) 5,11

(3,74-7,00) Ya 233

(59,1%)

>35 tahun Tidak 393

(17,0%) 1,81

(0,96-3,44) Ya 30

(27,1%)

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 13: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Kelangsungan hidup sebelumnya berinteraksi dengan umur. Risiko kelangsungan

hidup anak sebelumnya meninggal terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah

berbeda antara umur melahirkan pertama kurang dari 20 tahun (OR = 0,79), antara 20 dan 35

tahun (OR = 5,11) dan umur lebih dari 35 tahun (OR = 1,81).

Tabel 1.8 Hubungan Kelangsungan Hidup Sebelumnya dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel

Jumlah Anak Hidup

Jumlah anak hidup Kelangsungan

hidup sebelum

Jarak antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude OR Adjusted

Total Hidup 1993

(21,2%) 4,21

(3,25-5,44)

4,56

(3,50-5,96) Meninggal 279

(53,0%)

≤ 2 anak Hidup 934

(18,3%) 5,69

(4,19-7,74)

-

Meninggal 226

(56,0%)

>2 anak Hidup 1059

(24,6%)

2,33

(1,46-3,72) Meninggal 53

(43,1%)

Kelangsungan hidup sebelum berinteraksi dengan jumlah anak hidup. Risiko

kelangsungan hidup anak sebelumnya meninggal terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3

tahun) adalah berbeda antara kelompok dengan jumlah anak hidup kurang dari atau sama

dengan 2 anak (OR = 5,69) dan jumlah anak lahir hidup lebih dari 2 anak (OR = 2,33).

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 14: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Tabel 1.9 Hubungan Pemakaian Kontrasepsi dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel

Pendidikan

Pendidikan Pemakaian

kontrasepsi

Jarak antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude

OR Adjusted

Total Modern 1437

(20,1%)

1,89

(1,34-1,81)

1,63

(1,40-1,90)

1,74

(1,31-2,3)

1,63

(1,40-1,60)

Sederhana 151

(32,3%)

Tidak

Memakai

685

(29,2%)

Tinggi Modern 619

(25,7%)

1,68

(1,14-2,46)

1,21

(0,95-1,54) -

Sederhana 96

(36,8%)

Tidak

Memakai

239

(29,5%)

Rendah Modern 818

(17,3%)

1,73

(1,14-2,64)

1,95

(1,61-2,37)

Pemakaian kontrasespi berinteraksi dengan pendidikan. Risiko pemakaian kontrasespi

sederhana terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah berbeda antara pendidikan

tinggi (OR = 1,68) dan pada pendidikan rendah (OR = 1,73). Risiko pada yang tidak memakai

kontrasepsi terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) juga berbeda antara pendidikan

tinggi (OR = 1,21) dan pada pendidikan rendah (OR = 1,95).

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 15: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Tabel 1.10 Hubungan Pemakaian kontrasespi dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel Status

Ekonomi

Status

Ekonomi

Pemakaian

kontrasespi

Jarak antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude

OR Adjusted

Total Modern 1437

(20,1%)

1,89

(1,34-1,81)

1,63

(1,40-1,90)

1,89

(1,41-2,52)

1,50

(1,29-1,75)

Sederhana 151

(32,3%)

Tidak

Memakai

685

(29,2%)

Teratas Modern 294

(21,1%)

3,11

(1,69-5,71)

0,94

(0,60-1,50)

-

Sederhana 55

(45,4%)

Tidak

Memakai

88

(20%)

Menengah

Atas

Modern 260

(17,1%)

0,96

(0,43-2,13)

1,32

(0,89-1,94)

Sederhana 15

(16,5%)

Tidak

Memakai

83

(21,4%)

Menengah Modern 289

(17,1%)

1,83

(0,94-3,59)

1,64

(1,12-2,40)

Sederhana 24

(27,5%)

Tidak

Memakai

93

(25,3%)

Menengah

Bawah

Modern 271

(18,3%)

1,92

(1,05-3,48)

1,80

(1,26-2,56)

Sederhana 24

(30,0%)

Tidak

Memakai

108

(28,7%)

Terbawah Modern 384

(27,5%)

1,51

(0,89-2,56)

1,79

(1,43-2,23)

Sederhana 33

(36,4%)

Tidak

Memakai

313

(40,4%)

Pemakaian kontrasespi berinteraksi dengan status ekonomi. Risiko pemakaian

kontrasespi sederhana terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah berbeda antara

stataus ekonomi teratas (OR = 3,11), status ekonomi menengah atas (OR = 0,96), status

ekonomi menengah (OR = 1,83), status ekonomi menengah bawah (OR = 1,92) dan status

ekonomi terbawah (OR = 1,51). Risiko pada yang tidak memakai kontrasepsi terhadap jarak

antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah berbeda antara stataus ekonomi teratas (OR = 0,94),

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 16: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

status ekonomi menengah atas (OR = 1,32), status ekonomi menengah (OR = 1,64), status

ekonomi menengah bawah (OR = 1,80) dan status ekonomi terbawah (OR = 1,79).

Tabel 1.11 Hubungan Pemakaian kontrasespi dengan Jarak antar kelahiran Dikontrol Variabel Jumlah

Anak Hidup

Jumlah Anak Hidup Pemakaian

kontrasepsi

Jarak antar

kelahiran

< 3 tahun

OR Crude

OR Adjusted

Total Modern 1437

(20,1%)

1,89

(1,34-1,81)

1,63

(1,40-1,90)

1,86

(1,39-2,48)

1,61

(1,38-1,88)

Sederhana 151

(32,3%)

Tidak

Memakai

685

(29,2%)

≤ 2 anak Modern 749

(18,2%)

1,98

(1,33-2,96)

1,85

(1,50,2,23) -

Sederhana 71

(30,6%)

Tidak

Memakai

339

(29,2%)

>2 anak Modern 687

(22,8%)

1,74

(1,18-2,56)

1,40

(1,14-1,71)

Sederhana 80

(33,9%)

Tidak

Memakai

345

(29,2%)

Pemakaian kontrasespi berinteraksi dengan jumlah anak hidup. Risiko pemakaian

kontrasespi sederhana terhadap jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) adalah berbeda antara

jumlah anak hidup kurang dari atau sama dengan 2 (OR = 1,98) dan pada jumlah anak lebih

dari 2 (OR = 1,74). Risiko pada yang tidak memakai kontrasepsi terhadap jarak antar

kelahiran pendek (<3 tahun) juga berbeda antara jumlah anak hidup kurang dari atau sama

dengan 2 (OR = 1,85) dan pada jumlah anak lebih dari 2 (OR = 1,40).

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9945 responden wanita multipara di

Indonesia terdapat 22,8 persen responden memiliki jarak antar kelahiran kurang dari 36 bulan

dengan median jarak antar kelahiran sebesar 62 bulan. Karakteristik sosial demografi terdiri

dari pendidikan, status ekonomi, umur melahirkan terakhir, tempat tinggal, dan jumlah anak

hidup berhubungan dengan jarak antar kelahiran. Pada responden berpendidikan tinggi

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 17: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

memiliki risiko lebih besar untuk mempunyai jarak antar kelahiran pendek hal ini. Hasil

penelitian ini sejalan dengan laporan SDKI (2012) yang memperlihatkan median jarak antar

kelahiran pada wanita yang tamat SMA dan perguruan tinggi lebih rendah dibandingkan

wanita yang tidak tamat SD dan tidak tamat SMA. Perbedaan hasil penelitian ini disebabkan

kelompok wanita yang berpendidikan lebih tinggi sebagian besar adalah wanita usia muda

(SDKI, 2012). Responden dengan tingkat ekonomi terbawah memiliki risiko 1,66 kali lebih

besar untuk mengalami memiliki jarak antar kelahiran pendek dibandingkan dengan

responden yang berada di tingkat ekonomi teratas. Kaur 2000 dalam Khairani (2013)

menjelaskan bahwa pendapatan keluarga yang besar mengurangi fertilitas dengan acara

meningkatkan umur kawin pertama, status pendidikan, penggunaan alat KB, terutama angka

penggunaan KB pada suami, sehingga mendorong untuk memiliki keluaraga kecil. Data

SDKI 2012 menunjukkan wanita dengan status ekonomi terbawah memiliki tingkat

pemakaian kontrasepsi paling rendah dibandingkan tingkat status ekonomi lainnya.

Kontrasepsi merupakan variabel langsung yang mempengaruhi jarak antar kelahiran

(Bongaarts, 1978). Tidak ada hubungan signifikan antara tempat tinggal responden dengan

jarak antar kelahiran dimana jarak antar kelahiran antara responden yang tinggal di kota dan

di desa hampir sama. Terdapat hubungan positif antara umur dengan jarak antar kelahiran,

semakin tua umur median jarak antar kelahiran semakin panjang. Efek ini berhubungan

dengan proses degenerasi kesuburan wanita akibat usia (Polo, Luna, & Fuster, 2000).

Responden yang memiliki jumlah anak hidup lebih dari 2 anak, memiliki risiko 1,26 kali lebih

besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) dibandingkan responden yang

memiliki jumlah anak hidup kurang sama dengan 2 anak. Hal yang sama diungkapkan oleh

Hajian-Tilaki, Asnafi, dan Aliakbarnia-Omrani, 2009 dan Exavery et al., 2012.

Besar dan Struktur keluarga terdiri dari jenis kelamin sebelumnya dan ukuran ideal

keluarga. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin

sebelumnya dengan jarak antar kelahiran. Jarak antar kelahiran pendek antara dua ketegori

tidak terlalu berbeda hanya terdapat selisih 1%. Hasil penelitiaan juga menunjukkan ukuran

anak ideal berhubungan dengan jarak antar kelahiran. Responden yang menginginkan anak

lebih dari 2 anak berisiko memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun) 1,48 kali lebih

besar dibandingkan dengan responden yang menginginkan anak kurang atau sama dengan 2

anak.

Pengetahuan dan sikap terkait pemakaian kontrasepsi terdiri dari variabel pengetahuan

terhadap kontrasepsi, pendapat suami terhadap kontrasepsi, dan pemakaian kontrasepsi. Hasil

penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antar pengetahuan terhadap kontrasepsi dengan

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 18: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

jarak antar kelahiran. Hal dimungkinkan karena variabel pengetahuan diukur hanya mengenai

jenis alat kontrasepsi yang secara spontan responden menjawab tahu atau tidak tahu terhadap

13 jenis alat kontrasepsi tersebut. Pengetahuan tehadap kontrasepsi tidak diukur secara

komprehensif seperti kelebihan, kekurangan, efektifitas, dan lain-lain. Selain itu, pendapat

suami terhadap kontrasepsi juga menunjukkan hasil yang sama bahwa tidak ada hubungan

signifikan antar pendapat suami terhadap kontrasepsi dan jarak antar kelahiran. Hal ini

kemungkinan disebakan tingginya data missing pada variabel pendapat suami terhadap

kontrasepsi yang mencapai 25%. Ada hubungan signifikan antara pemakaian kontrasespi

dengan jarak antar kelahiran. Sesuai dengan teori Bongaars (1986) bahwa kontrsepsi

mempengaruhi secara langsung pada fertilitas. Responden yang memakai alat kontrasepsi

sederhana berisiko 1,89 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3 tahun)

dibandingkan dengan responden yang memakai kontrasepsi modern. Responden yang tidak

memakai alat kontrasepsi berisiko 1,63 kali untuk memiliki jarak antar kelahiran pendek (<3

tahun) dibandingkan dengan responden yang memakai kontrasepsi modern. Wanita yang

memakai alat kontrasepsi sederhana cenderung memiliki jarak antar kelahiran pendek

dibanding reponden yang memakai alat kontrasepsi modern. Hal ini menunjukkan metode

kontrasepsi sederhana kurang efektif dalam menjarangkan kelahiran dibandingkan metode

kontrasepsi modern

Karakteristik biososial meliputi pemberian ASI Eksklusif, riwayat kematian anak, dan

kelangsungan hidup anak sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan median jarak antar

kelahiran lebih rendah pada responden yang memberikan ASI eksklusif (57 bulan). Pada

responden yang pernah mengalami kematian anak, kejadian jarak antar kelahiran pendek

lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak pernah mengalami kematian anak (47

bulan). Hasil menunjukkan bahwa responden yang pernah mengalami kematian anak berisiko

2,33 kali lebih besar memiliki jarak antar kelahiran pendek dibandingkan dengan responden

yang tidak pernah mengalami kematian anak. Teori Lucas (1980) yang mengatakan bahwa

jika orangtua mengalami kematian anak, maka mereka akan berusaha untuk mempunyai anak

yang lain. Efek ini dikenal dengan nama efek pengganti atau replacement effect. Hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kelangsungan hidup

sebelumnya dengan jarak antar kelahiran. Median jarak antar kelahiran lebih pendek pada

responden dengan riwayat kelangsungan hidup sebelumnya meninggal (33 bulan).

Responden dengan riwayat kelahiran hidup sebelumnya meninggal berisiko 4,21 kali lebih

besar memiliki jarak antar kelahiran pendek (< 3 tahun) dibandingkan dengan responden yang

riwayat kelahiran hidup sebelumnya hidup.

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 19: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Kesimpulan

Median jarak antar kelahiran responden adalah 62 bulan. Responden yang memiliki jarak

antar kelahiran kurang dari 36 bulan sebanyak 22,8%. Ada hubungan antara faktor sosial

dengan jarak antar kelahiran. Faktor sosial meliputi pendidikan ibu, status ekonomi, umur

melahirkan terakhir, jumlah anak hidup, ukuran ideal keluarga, riwayat kematian anak, dan

kelangsungan hidup anak sebelumnya. Ada hubungan antara faktor perilaku dengan jarak

antar kelahiran. Faktor perilaku meliputi pemberian ASI Eksklusif dan pemakaian

kontrasepsi. Ada interaksi antara ukuran ideal keluarga, mortalitas anak, kelangsungan hidup

sebelumnya, dan pemakaian kontrasepsi dengan jumlah anak hidup, kelangsungan hidup

sebelumnya dengan umur, dan pemakaian kontrasepsi dengan status ekonomi.

Saran

1. Meningkatkan upaya KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) bagi para PUS

maupun remaja tentang pendewasaan usia perkawinan dan jarak antar kelahiran

optimum.

2. Perlu peningkatan KIE jarak antar kelahiran optimum bagi wanita multipara yang

memiliki tingkat pendidikan tinggi, karena ada kecenderungan jarak antar kelahiran

pendek pada kelompok tersebut tinggi.

3. Pembatasan jumlah dan jarak antar kelahiran yang ditanggung oleh program JKN

bagi masyarakat tingkat ekonomi bawah.

4. Meningkatkan kerjasama antara BKKBN dan fasilitas kesehatan agar dilakukan

konseling saat kunjungan ANC (Ante Natal Care) maupun kunjungan nifas (Post

Natal Care) untuk memastikan seluruh ibu atau pasangan memakai kontrasepsi

pascasalin.

5. Perlu percepatan dan pemerataan akses pelayanan KB yang didukung dengan kualitas

yang baik.

6. Mendorong ibu yang memberikan ASI eksklusif untuk memakai kontrasepsi.

7. Mendukung program pemerintah mengenai kesehatan ibu dan anak guna menurunkan

kematian anak yang dapat berpengaruh terhadap jarak kelahiran terlalu dekat.

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014

Page 20: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JARAK ANTAR …

Daftar Referensi

BAPPENAS. (2010). Report On The Achievement Of The Millennium Development Goals Indonesia . Jakarta:

BAPPENAS.

Begna, Zenebu, Salihu, Assegid, Wondwosen, Kassahun, dan Mulusew, Gerbaba. (2013) “Determinants Of

Inter Birth Interval Among Married Women Living In Rural Pastoral Communities Of Southern

Ethiopia: A Case Control Study.” BMC Pregnancy and Childbirth 13, 116.

BKKBN (2008). Keluarga Berencana. repository.usu.ac.id/bitsteam/ chapter%/2011.pdf Diakses pada tanggal

12 Juni 2014

BKKBN. (2011). Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana. Jakarta: BKKBN.

Bongaarts, Jhon. (1978). “A framework for Analyzing the Proximate Determinants of Fertility.”

Bongaarts, Jhon. (1986). “Contraceptive Use and Annual Requied for Fertility Transition: Results of Projection

Model Studies in Family Planning.” Studies in Family Planning Vol. 17:5.

BPS, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Macro international, BKKBN. (2007). Survei Demografi

Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta: BPS.

BPS, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Macro international, BKKBN. (2012). Survei Demografi

Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BPS.

Catalys Consortium, USAID. “Optimum Birth Spacing”. “www.

coregroup.org/storage/documents/smrh_OBSI_Overviem.pdf” Diakses pada tanggal 9 Januari 2014.

Conde-Agudelo, A., dan Belizan, J. (2000). “Maternal Mortality Associated with Interpregnancy Interval :

Cross Sectional Study.” Br med Journal 321,1255-9.

Conde-Agudelo, A., et al. (2012). “Effect of Birth Spacing on Maternal, Perinatal, Infant, and Child Health : A

Systematic Review of Causal Mechanism.” Vol 43:2, 93-114.

El-Sherif, Etemad A.A., Qayed, M.H., Zarzour Ali H, dan Fadel, Kawthar. (2008). “The Effects of Birth

Spacing on Infant and Child Mortality, Pregnancy Outcomes & Maternal Morbidity in Abnoub District,

Rural Assiut. Egypt 2008.”

Exavery, A., Mrema, S., Shamte, A., Bietsch, K., Mosha, D., Mbaruku, G., Masanja, H. (2010). “Non-adherence

of WHO Recommended Inter-Birth Interval in Rufiji, Tanzania.”

Hajian-Tilaki, KO, N., Asnafi, dan F., Aliakbarnia-Omrani. (2009). “The Patterns and Determinants of Birth

Intervals in Multiparaous Women in babol, Northern Iran.”Vol: 40, 852-860.

Kaur, Harvinder. (2010). “Impact of Income and Education on Fertility”. The Journal of Family Walfare.

Khairani. (2013). Pengaruh Pemberdayaan Perempuan terhadap Fertilitas di Provinsi NTT dan Daerah Istimewa

Yogyakarta (Analisis SDKI 2007).

Lucas, Davis (1980). Beginning Population Studies. Australian National University. Diterjemahkan oleh

Sabarinah Prasetyo et al.

Polo, V., F., Luna, dan V., Fuster. (2000) “Determinants of Birth Interval in a Rural Mediterranean Population

(La Alpurajarra Spain)”. Human Biology 72, 877-890.

Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebinanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Praworohardjo.

Rasheed, P., dan Al Dabal, BK. (2007). “Perception an Practices among Urban-Based Saudi Arabian Women.”

East Mediterranian Health Journal Vol 13:4, 881-92.

Rutstein, S.O. (2005). “Effect of Preceding Birth Intervals on Neonatal, Infant, and Under-Five Years Mortality

and Nutritional Status in Developing Countries: Evidence from the Demographic and Health

Surveys.”International Journal of Gynecology and Obstetrics 89, s7-s24.

Retherford, R.D., M.K., Choe, S., Thapa, dan B.B., Gubhaju. (1989). “To What Extent Does Brestfeeding

Explain Birth-Interval Effect of Early Childhood Mortality?” Demography 26, 439-40.

UNICEF, WHO, The World Bank, United Nations. (2012). Levels & Trends in Child Mortality 2012.

Undang-undang No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

Faktor yang..., Dini Kurniawati, FKM UI, 2014