Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan...

8
25 Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019, hal 25-32 PENDAHULUAN Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan kepada seluruh peserta didik muslim yang ada di sekolah dalam rangka memberikan ilmu, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME sesuai dengan cita-cita pendidikan. Usia sekolah dasar umumnya berada pada usia anak-anak 6 hingga 12 tahun. Pada usia tersebut penanaman nilai-nilai agama menjadi hal yang sangat penting sebagai

Transcript of Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan...

Page 1: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

25

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019, hal 25-32

PENDAHULUANPendidikan Agama Islam merupakan

mata pelajaran wajib yang diberikan kepadaseluruh peserta didik muslim yang ada disekolah dalam rangka memberikan ilmu,pemahaman, dan pengamalan ajaran agama.Hal ini bertujuan untuk mewujudkan manusia

yang bertakwa kepada Tuhan YME sesuaidengan cita-cita pendidikan.

Usia sekolah dasar umumnya beradapada usia anak-anak 6 hingga 12 tahun. Padausia tersebut penanaman nilai-nilai agamamenjadi hal yang sangat penting sebagai

Page 2: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

26

pondasi/dasar dalam mengarungi kehidupandi masa-masa selanjutnya. Terlebih pada masasekarang, tantangan global dan modernisasidapat membawa perkembangan anak ke arahyang negatif jika tidak diberikan pemahamandan pengawasan yang baik dari orang-orangdisekitarnya.

Pendidikan Agama Islam di sekolah dasarmemiliki beragam materi mulai fikih, bacatulis alquran, sejarah peradaban Islam danakhlak. Pada hakikatnya Islam mengajarkankepada manusia untuk dapat melaksanakansegala perintah Allah dan menjauhi apa yangdilarang Nya sejak bangun tidur sampaikembali ke tempat tidur semua diatur dalamagama Islam tidak terkecuali urusankebersihan dan pangan.

Agama islam sebagai agama yangrahmatan lil ‘alamin, yang peduli terhadaphamba-Nya, senantiasa memberikan yangterbaik. Tidak ada satupun ketetapan Allahyang yang sia-sia. Misalnya ketetapan Allahdalam menentukan halal haram sesuatu sepertimakanan dan minuman. Berberapa ayat yangmembahas tentang pangan baik yang halalmaupun yang haram banyak termaktub dalamAl-Quran. Untuk pangan yang halal dijelaskanpada ayat di bawah ini:

1. QS. Al-Baqarah : 168

168. Hai sekalian manusia, makanlahyang halal lagi baik dari apa yangterdapat di bumi, dan janganlah kamumengikuti langkah-langkah syaitan;karena sesungguhnya syaitan itu adalahmusuh yang nyata bagimuTujuan dari kegiatan pengabdian kepada

masyarakat ini, antara lain: 1.Mengedukasipara guru dalam memperoleh informasikeamanan pangan di sekolah,2. Mengedukasipara penjual jajanan di sekolah tentangkeamanan pangan,3. Membantu para guruuntuk dapat mengakses informasi keamananpangan di sekolah melalui web:klubpompi.bpom.go.id secara mandiri,4.Memperbaiki peran kantin yang ada menjadikantin sehat.

Solusi yang DitawarkanSebelum mengadakan kegiatan

pengabdian masyarakat, tim abdimasmelakukan studi pendahuluan tentang segalacatatan yang berkaitan dengan keamananpangan di sekolah melalui pengamatanlangsung mulai dari kondisi kantin, makananyang dijajakan, cara penyajian, penampilanpedagang, tempat sampah dll. Hasilnyadidiskusikan oleh tim untuk menjadi catatanmelalui hasil survai tersebut dan menjadiacuan untuk dijadikan solusi.

Berdasarkan hasil diskusi diperolehbeberapa catatan diantaranya kondisi kantinyang kurang higienis, pedagang tidakmemakai peralatan sebagaimana mestinyaseperti celemek ataupun sarung tangan,penyajian makanan yang tampak terbuka tanpapenutup.

Tinjauan PustakaPendidikan Agama Islam

Ditjen Pembinaan Kelembagaan AgamaIslam, Departemen Agama Republik Indonesiamerumuskan pengertian Pendidikan AgamaIslam (PAI) yaitu usaha sadar untukmenyiapkan siswa dalam meyakini,memahami, menghayati dan mengamalkanagama Islam melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan atau latihan denganmemperhatikan tuntutan untuk menghormati

Usman Sutisna, Penerapan Keamanan Pangan Berbasis TI Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam

Page 3: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untukmewujudkan persatuan nasional.(Sabri,2005:111)

Pendidikan agama mempunyaikedudukan yang tinggi dan utama, karenapendidikan agama menjamin untukmemperbaiki akhlak anak-anak danmengangkat mereka ke derajat yang tinggi,serta berbahagia dalam hidup dankehidupannya .(Yunus, 1992:7) PendidikanAgama Islam (PAI) bertujuan untukmeningkatkan keimanan, pemahaman,penghayatan dan pengamalan siswa tentangagama Islam sehingga menjadi manusiamuslim yang beriman dan bertakwa kepadaAllah SWT serta berakhlak mulia dalamkehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsadan bernegara. (Sabri, 2005:112)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiaedisi ketiga tahun 2007, guru diartikan sebagaiseseorang yang pekerjaannya (matapencahariannya, profesinya) mengajar. Kataguru dalam bahasa arab sebagai seorangmudarris, mu’addib dan muallim yangkeseluruhannya bermakna seorang yang cakapdalam mendidik (pendidik) sedangkan dalambahasa inggris disebut teacher yang diartikanguru atau pengajar.(Nata,: 1997:7)

Menurut Undang-Undang No.14 Tahun2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakanbahwa guru adalah pendidik profesionaldengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilaidan mengevaluasi peserta didik padapendidikan anak usia dini jalur pendidikanformal, pendidikan dasar, dan pendidikanm e n e n g a h . ( H a s b u l l a h , 2 0 0 6 : 3 5 5 )

Kemanan PanganPangan diartikan sebagai segala sesuatu

yang bersumber dari sumber hayati dan air,

baik yang diolah maupun yang tidak diolah.Pengertian pangan menurut PeraturanPemerintah RI nomor 28 tahun 2004 adalahsegala sesuatu yang berasal dari sumber hayatidan air, baik yang diolah maupun yang tidakdiolah, yang diperuntukkan sebagai makananatau minuman bagi konsumsi manusia,termasuk bahan tambahan pangan, bahan bakupangan, dan bahan lain yang digunakan dalamproses penyiapan, pengolahan, dan ataupembuatan makanan atau minuman.

Da lam men jaba rkan pe tun jukpelaksanaannya undang-undang pangantersebut dibentuklah Peraturan Pemerintah.Sejauh ini telah ada dua Peraturan Pemerintahatau PP, yaitu PP No 69, tahun 1999, tentangIabel dan Iklan. Dan PP No 28, tahun 2004tentang Mutu Gizi dan Keamanan Pangan.

Di Indonesia sudah ada Majlis UlamaIndonesia yang memiliki LembagaPengawasan Obat dan Makanan (LPOM).Tugas dari LPOM adalah mengkaji danmengawasi makanan dan minuman yangberedar di Indonesia, apakah telah memenuhisyarat atau tidak. Sehingga umat Islam akanmendapat ketenangan dalam mengkonsumsimakanan dan minuman. Namun untuk skalanasional Indonesia juga memiliki badan yangmempunyai otoritas dalam melakukanpengawasan terhadap peredaran obat,makanan dan minuman yaitu Badan POM(Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

Tugas Badan POM ini sangat pentinguntuk mengatur peredaran segala jenis obat-obatan dan makanan di Indonesia. Hal inidilakukan agar supaya obat-obatan, cosmetik,makanan dan minuman yang dipakai ataudikonsumsi oleh khalayak umum dapatterhindar dari bahan-bahan yang berbahayaatau tidak baik untuk dikonsumsi. Di beberapakasus yang akhir-akhir ini banyak terjadidimana yang menjadi korban adalah anak-

27

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019, hal 25-32

Page 4: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

anak di sekolah dasar dikarenakan merekamengkonsumsi makanan yang tidak sehatatau makanan yang mengandung bahan-bahanyang berbahaya bagi kesehatan tubuh mereka.

Oleh karena itulah pada tahun 2016Pemerintah Provinsi Jakarta khususnya DinasPendidikan bekerja sama dengan pihak BadanPOM untuk melaksanakan sosialisasikeamanan pangan di sekolah. Hal ini bertujuanagar menjaga dan melindungi para siswa daribahaya pangan yang tidak sehat sehinggakasus-kasus seperti di atas tidak terjadi dikemudian hari. Untuk mempermudah tujuanmulia tersebut Badan POM melakukanterobosan dengan memanfaatkan teknologiinformasi dalam rangka menjembatanimasyarakat pada umumnya dan para siswapada khususnya untuk dapat belajar mengenaikeamanan pangan yang ada disekitarnya.

Teknologi InformasiTeknologi Informasi (TI), atau dalam

bahasa Inggris dikenal dengan istilahInformation technology (IT) adalah istilahumum untuk teknologi apa pun yangmembantu manusia dalam membuat,mengubah, menyimpan, mengomunikasikandan/atau menyebarkan informasi. TImenyatukan komputasi dan komunikasiberkecepatan tinggi untuk data, suara, danvideo. Contoh dari Teknologi Informasi bukanhanya berupa komputer pribadi, tetapi jugatelepon, TV, peralatan rumah tanggaelektronik, dan peranti genggam modern(misalnya ponsel).

Adapun beberapa ahli mendifinisikanteknologi informasi sebagai berikut:

Hartono dan Yogiyanto (1999):Pengertian teknologi informasi menurut Haagdan Keen bahwa teknologi informasi adalahseperangkat alat yang membantu anda bekerjadengan informasi dan melakukan tugas-tugas

yang berhubungan dengan pemrosesaninformasi.

Kristianto (2004): Menurut martin bahwateknologi informasi merupakan teknologiyang tidak hanya pada teknologi komputer(perangkat keras dan perangkat lunak) yangakan digunakan untuk memproses danmenyimpan informasi, melainkan mencakuteknologi komunikasi untuk mengirim ataumenyebarluaskan informasi.

Sebagaimana kita ketahui perkembanganIPTEK pada hari ini sudah tidak dapatdilepaskan dari kehidupan sehari-hari.

Penggunaan laptop ataupun smartphonebukan sesuatu yang sulit bahkan menjadirutinitas sebagian besar masyarakat diperkotaan tidak terkecuali dengan anak-anak.Oleh karena itulah Badan POM membuatsebuah gagasan dengan membuat sebuah webyang memiliki nama : klubpompi.pom.go.id.pada web tersebut guru dan para siswa dapatmengakses berbagai informasi kesehatanpangan dan keamanan pangan bagi mereka.

TARGET DAN LUARANTarget

Target yang ingin dicapai dalampelaksanaan pengabdian masyarakat ini yangberkaitan dengan penyuluhan pada guru diSDS Budi Asih Setiabudi Jakarta Selatanadalah guru dapat memperoleh informasitentang keamanan pangan di sekolah secaramandiri dengan fasilitas teknologi infomasiyang disediakan oleh BPOM melaluiweb:klubpompi.pom.go.id. Dengan kegiatantersebut diharapkan para guru dapatmengawasi minimal untuk anggota keluargadi rumah dan khususnya untuk para siswaSDS Budi Asih yang memanfaatkan kantinsekolah dalam memenuhi kebutuhan panganmereka ketika berada di sekolah. Selain itupara guru juga dapat melakukan sosialisasi

28

Usman Sutisna, Penerapan Keamanan Pangan Berbasis TI Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam

Page 5: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

29

sekaligus pembinaan terhadap para pedagangyang berada di kantin tentang pentingnyakeamanan pangan untuk mendukung programkantin sehat dalam rangka pemenuhankebutuhan gizi para siswa dan terhindar darimakanan yang berbahaya bagi kesehatanmereka.

LuaranLuaran dari kegiatan pengabdian

masyarakat ini, antara lain (1) Guru terbiasamencari informasi pendidikan secara mandirimelalui bantuan teknologi informasi(2).Keterampilan profesional guru dapatmeningkat (3)Kualitas keamanan pangan dikantin sekolah dapat terjaga, (4). Terwujudnyakantin sehat di SDS Budi Asih SetiabudiJakarta Selatan, (5). Terpenuhinya kebutuhangizi para guru dan siswa sehingga mutupendidikan dapat meningkat dan resikomendapatkan jajanan yang tidak sehat dapatdi hindari, (6). Untuk mewujudkan tujuantersebut di atas maka tim abdimas menyusunsebuah modul dalam rangka mempermudahpara guru di SDS Budi Asih dalamm e n g a k s e s d a n m e m p e rg u n a k a nwebsite:klubpompi.pom.go.id

METODE PELAKSANAANTahap-tahap Pelaksanaan Kegiatan

Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatanpengabdian masyarakat adalah sebagaiberikut:Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, tim pelaksanaabdimas melakukan kunjungan ke SDS BudiAsih Setiabudi Jakarta Selatan, yangmerupakan lokasi pengabdian masyarakat.Tim menemui Kepala Sekolah dalam rangkameminta izin untuk melaksanakan kegiatanpengabdian masyarakat. Setelah mendapatkanizin, tim melakukan observasi sekaligus

dokumentasi ke beberapa lokasi yang terkaitpelaksanaan abdimas diantaranya kantinsekolah, ruang kelas, dan toilet siswa.

Selanjutnya, tim mempersiapkan materiyang akan dipresentasikan dan bahan-bahanpendukung lainnya seperti modul yang akandiberikan dalam kegiatan pengabdianmasyarakat.

Tahap PelaksanaanMetode yang digunakan dalam

pelaksanaan kegiatan abdimas ini adalah drilland practice, yang terbagi ke dalam dua tahap,yakni penyuluhan dan pendampingan.a. Penyuluhan

Tim melakukan penyuluhan kepadaseluruh guru SDS Budi Asih denganmenyampaikan materi tentang keamanansekolah. Kegiatan penyuluhan inidi lakukan dengan memberikanpengetahuan mengenai pengertiankeamanan pangan, jenis makanan sehatdan tidak sehat, bahan makanan yangdilarang peredarannya, cara penyajianmakanan yang sehat dan aman, danberbagai hal yang berkaitan dengankemanan pangan di sekolah.

b. PendampinganSetelah melakukan pemyuluhan, timmelakukan pendampingan kepada guru-guru dalam rangka memberikaninformasi tentang cara mengaksesweb:klubpompi.pom.go.id secaramandiri, membuka aplikasi danmembuka toolbar-toolbar yang ada dalamwebsi te : klubpompi.pom.go. id .

Tahap EvaluasiTahapan yang terakhir adalah tahap

evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengukurtingkat keberhasilan dari suatu kegiatan yangtelah dilakukan. Hasil evaluasi dapat dijadikan

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019, hal 25-32

Page 6: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

30

masukan pada kegiatan selanjutnya. Dalamhal ini, evaluasi dilakukan dengan caramengobservasi keadaan kantin sekolah danjajanan yang di jajakan, baik dari kebersihan,keamanan penyajian dan penampilan parapedagang dalam menyajikan jajanannya.Kemudian mengkonfirmasi para guru dalamhal mengakses informasi dan toolbar yangada dalam website:klubpompi.pom.go.idapakah sudah dapat dikatakan menguasai atautidak.

HASIL YANG DICAPAIRealisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pada awal kegiatan Kepala Sekolah SDSBudi Asih memberikan sambutan sekaligusmembuka kegiatan pengabdian masyarakatyang berjudul “Implementai PendidikanAgama Islam melalui perkembanganTeknnologi Informasi dalam penerapankeamanan pangan untuk di Sekolah DasarSwasta Budi Asih”. Pada sambutannya,Kepala Sekolah menghimbau agar para gurudiharapakan dapat mengikuti kegiatan abdimasyang diadakan oleh tim, sehingga apa yangmenjadi tujuan kegiatan dapat terlaksanadengan baik.

Tim abdimas mengucapkan terima kasihkepada Kepala Sekola Budi Asih yang telahmemberikan izin untuk melaksanakan kegiatanabdimas ini, serta kepada para guru yangsudah meluangkan waktunya untuk mengikutikegiatan penyuluhan yang telah direncanakanoleh tim. Dengan diadakannnya kegiatan ini,diharapkan Unindra dapat dikenal lebih luasoleh masyarakat khususnya warga sekolahSDS Budi Asih, selanjutnya juga tim berharapagar kegiatan ini dapat membantu para gurudalam meningkatkan kemampuan profesionalkhususnya dalam bidang IT dan tujuan akhirdari kegiatan abdimas ini diharapkan dapatmendorong para guru untuk sama-sama

mengawasi keamanan pangan sehinggatercipta kantin sehat di sekolah SDS BudiAsih di masa yang akan datang.

Setelah acara sambutan selesai, kegiatanselanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Tahappelaksanaan dibagi menjadi dua tahap yaknitahap penyuluhan dan tahap pendampingan.Pada saat kegiatan penyuluhan, tim abdimasmenyampaikan materi tentang kemananpangan di sekolah yang telah disiapkan olehtim. Selanjutnya didiadakan sesi tanya jawabdari peserta dan narasumber tentang materiyang telah disampaikan.

Setelah dikusi selesai, waktunya timmelakukan pendampingan bagi parapeserta dalam rangka memberikan bantuant e n t a n g c a r a m e n g g u n a k a nwebsite:klubpompi.pom.go.id secara mandiri.Dari hasil pengamatan tim rata-rata pesertamampu menggunakan teknologi berbasisinternet sehingga dalam mengakses websitetidak mengalami kesulitan yang berarti.

PEMBAHASANTujuan dari kegiatan pengabdian

masyarakat ini , yai tu memberikanpengetahuan tentang keamanan pangan disekolah dengan harapan bahwa para wargasekolah terutama para guru memahami benardan sadar akan kemanan pengan. Untukmewujudkan tersebut, tim hanya memberikanpenyuluhan saja tentang informasi teantangkemanan pangan dapat diakses mandirio l e h p a r a g u r u m e l a l u i l a m a n :klubpompi.pom.go.id. Setelah para guru sudahdapat mengakses secara mandiri, makadiharapkan dapat membantu melakukanpengawasan tentang pangan-pangan yang adadi sekolah terutama di kantin. Sehinggamendorong terwujudnya kantin sehat disekolah SDS Budi Asih.

Berdasarkan fakta di lapangan, terdapat

Usman Sutisna, Penerapan Keamanan Pangan Berbasis TI Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam

Page 7: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

31

beberapa guru yang masih kesulitan untukmendapatkan akses informasi secara mandiridikarenakan faktor gagap teknologi, tetapikarena banyak teman-teman guru di sana yangsudah mahir komputer serta pendampingandari tim, maka hampir dipastikan seluruh guruakhirnya dapat melakukannya secara mandiri.Selain itu ketersediaan akses internet masihterbatas karena memakai kuota yang masihrendah ditambah pula pada saat penyuluhanberlangsung para penjual yang ada di kantintidak hadir karena sakit, sehingga tim harusmenjelaskan informasi keamanan pengankepada para pedagang pada hari-hariselanjutnya. Pada kegiatan akhir, yangdilakukan 2 minggu setelah kegiatanpenyuluhan tim melakukan observasi khususke kantin sekolah, alhamdulillah sudah adaperubahan meskipun belum signifikan sepertiyang diharapkan. Para pedagang sudahmemperhatikan tentang kondisi di kantin yangsemakin bersih dan rapi, mereka sudahmelengkapi diri dengan memakai celemekdan makanan pun di jajakan lebih rapi danhigienis.

SIMPULANHasil dari kegiatan pengabdian

masyarakat LPPM Unindra adalah para guruSDS Budi Asih Setiabudi Jakarta Selatanmampu memperoleh informasi tentangkemanan pengan di sekolah denganmengakses lamam:klubpompi.pom.go.idsecara mandiri. Sehingga para guru diharapkandapat ikut mengawasi keberadaan panganyang ada di sekolah yang pada akhirnyamengarah kepada tujuan yang diharapkanoleh penyedia informasi yakni BP POM RIadalah terwujudnya kantin sehat di setiapsekolah.

SARANBerdasarkan simpulan sebelumnya,

diberikan saran-saran sebagai berikut: (1).Sekolah diharapkan dapat meningkatkankapasitas ketersediaan akses internet yanglebih besar sehingga dapat menjangkauseluruh wilayah yang ada di sekolah, (2).Guru diharapakan dapat meluangkan waktuuntuk terus menggali informasi sebanyakmungkin di lamam:klubpompi.pom.go.id,dalam rangka memperkaya pengetahuantentang kemanan pangan, (3). Guru dapatmengajak dan memberikan informasi pentingterkait kemanan pengan di sekolah kepadasetiap siswa. Selain itu mendorong siswater l iba t un tuk mengakses laman:klubpompi.pom.go.id karena terdapat fiturgames edukasi kemanan pengan yangmenyenangkan tentunya bagi siswa, (4). Gurudapat bekerja sama dengan pihak kantin untuksecara kontinuitas dalam mewujudkan kantinsehat.

DAFTAR PUSTAKA

Abudin Nata. (1997). Filsafat PendidikanIslam, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu,, Cet. 3

Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu PendidikanHartono,Jogiyanto.(1999). Pengenalan

Komputer Yogyakar ta : Andi ,Hasbullah, (2006) Dasar-dasar Ilmu

Pendidikan, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada,

Jasmadi. (2004). Koleksi Template Web danTeknik Pembuatannya Yogyakarta: AndiOffset,

Kadir, Abdul, Pengenalan Sistem Informasi(Yogyakarta: Andi, 2003).

Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019, hal 25-32

Page 8: Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 6 No. 1 Maret 2019 ...anak di sekolah dasar dikarenakan mereka mengkonsumsi makanan yang tidak sehat atau makanan yang mengandung bahan-bahan

32

Muhaimin, A. (2009) Pengembangan KurikulumPendidikan Agama Islam di Sekolah,Madrasah, danPerguruanTinggi Jakarta:PT. Raja GrafindoPersada,

Nana Sujana. (2001) Penilaian Hasil ProsesBelajar Mengajar Bandung:PT RemajaRosdakarya,

Ngalim Purwanto. (2007), Ilmu PendidikanTeoritis dan Praktis Bandung: RemajaRosda Karya

Sari, Teja, Nilai Gizi Pangan, , Jakarta: GrahaIlmu, 2004.

Suryana, Achmad. 2005. Seminar “KebijakanPertahanan Pangan”. Bogor :Faberta,IPB Anonymous, 2001. Program KerjaPengembangan Kewaspadaan Pangan.Pusat Kewaspadaan Pangan 2001-2004.Pusat Kewaspadaan Pangan. Badan BimasKetahanan Pangan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Tien Muchtadi, Sugiyono (2013). PrinsipProses dan Teknologi Pangan, CVAlfaBeta, Jakarta,

Winarti, Sri (2006). Makanan Fungsional,Jakarta: Graha Ilmu.

Usman Sutisna, Penerapan Keamanan Pangan Berbasis TI Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam