FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN...

104
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO (STUDI PADA NASABAH BMT AS-SALAM CIANJUR) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : HUSNU SULUKIAH SHAFRIYANI NIM: 1113086000049 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO (STUDI

PADA NASABAH BMT AS-SALAM CIANJUR)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

HUSNU SULUKIAH SHAFRIYANI

NIM: 1113086000049

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

i

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

ii

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

iii

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

iv

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Husnu Sulukiah shafriyani

2. Tempat Tanggal lahir : Cianjur, 26 Juli 1994

3. Alamat : Kp. Babakan Sirna Sari Rt/Rw 002/014

Desa Cipanas, Kec. Cipanas, Kab. Cianjur.

4. Telepon : 087714421459

5. Email : [email protected]

PENDIDIKAN

1. TK Nurul Fikri Tahun 1999 – 2000

2. MI Futuuhiyah Tahun 2000 – 2006

3. SMP Muhammadiyah Cipanas Tahun 2006 – 2009

4. SMA Muhammadiyah Cipanas Tahun 2009 – 2012

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013 – 2019

LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Kamil Supandi

Tempat Tanggal Lahir : Cianjur, 16 April 1960

Pekerjaan Ayah : Swasta

2. Ibu : E. Sumiati

Tempat Tanggal Lahir : Cianjur, 7 Juli 1970

Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Company Visit to Muamalat Institute, pada tanggal 2 April 2014.

2. Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema “Building Strategic

Alliance in Islamic Economic, Finance and Business Policies” yang

diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia, pada tanggal

30 April 2015.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

vi

3. Company Visit to Dana Reksa Sekuritas, pada tanggal 6 Desember 2015.

KEGIATAN-KEGIATAN

1. Quick Count PILKADA DKI Jakarta, 2017.

2. Pengawas TPS PILKADA Jawa Barat, 2018.

3. Volunteer Asian Para Games divisi Transportasi, 2018.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

vii

ABSTRACT

The purposes of this research are to analyze some factors which affected the

increasing income of micro-business and to understand the income difference

before and after receive financing from BMT As-Salam. The data analysis method

that the writer used is descriptive analysis, Ancova test and a non-parametric test

Wilcoxon. The report of this study shows Syariah micro financing, characteristics

of profile respondent (education), and characteristics of business respondents (the

amount of financing) have an impact towards the increasing income of a micro

business. However, characteristic profile respondents (sex, age) and

characteristics of the business respondent (the type of business, years of business)

have no impact regarding the increasing income of a micro business, and there

are a business income differences before and after receiving the financing from

As-Salam BMT.

Keyword: BMT, Increasing Income of Micro-Business, Syariah Micro Finance

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

peningkatan pendapatan usaha mikro dan untuk mengetahui perbedaan

pendapatan usaha antara sebelum dan sesudah menerima pembiayaan dari BMT

As-Salam. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji

Ancova, dan uji Non Parametrik Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan

pembiayaan mikro syariah, karakteristik profil responden (pendidikan), dan

karakteristik usaha responden (besar pembiayaan) berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro. Sedangkan, karakteristik profil responden

(jenis kelamin, usia) dan karakteristik usaha responden (jenis usaha, lama usaha)

tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro, dan terdapat

perbedaan pendapatan usaha antara sebelum dan sesudah menerima pembiayaan

dari BMT As-Salam.

Kata Kunci: BMT, Peningkatan Pendapatan Usaha, Pembiayaan Mikro Syariah

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, kasih sayang serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro (Studi Pada Nasabah BMT As-Salam

Cianjur)”. Shalawat serta salam kepada junjungan baginda Rasulullah SAW,

keluarga, sahabat dan mudah-mudahan kita termasuk umat yang senantiasa

istiqamah dalam menjalankan syariat-Nya.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam

penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Mufraini, M.Si, Lc selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan arahan dan masukan terkait dengan

perkuliahan.

2. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si selaku Ketua dan Ibu RR. Tini

Anggraeni, ST., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Nurul Ichsan, MA selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya, perhatian dan segala bimbingan serta arahannya

selama penulisan skripsi ini. Semoga bapak beserta keluarga selalu

diberikan limpahan keberkahan oleh Allah SWT.

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan serta staff Akademik dan Perpustakaan, terima kasih

atas kesabaran dan kemudahan yang diberikan.

5. Seluruh pihak BMT As-Salam yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

x

6. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan,

bimbingan dan kasih sayang. Terima kasih atas segala pengorbanannya

selama perkuliahan, semoga saya bisa menjadi anak yang berbakti dan

menjadi anak kebanggaan juga bisa memberikan teladan kepada orang

lain.

7. Kakakku dan Adik-adikku tersayang terima kasih untuk dukungan dan

doanya.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk

menyelesaikan studi mandiri ini, terima kasih kepada Isninda, Atik, Pristy,

Zulfa, Sarah, Nida.

9. Teruntuk Amalia, teman berdiskusi dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini, yang selalu mendukung, memberikan semangat

serta doa.

10. Rona Roudhotul Jannah, teman seperjuangan yang telah menorehkan

banyak kisah, serta pengalaman yang berharga tentang arti dari

kebersamaan dan mencari ilmu bersama-sama selama kuliah.

11. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan penulis dalam

penyusunan tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu,

terima kasih banyak.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah mendoakan,

membantu, dan membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.

Jakarta, 27 november 2018

Husnu Sulukiah Shafriyani

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

xi

DAFTAR ISI

DAFTAR PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. v

ABSTRACT ............................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR GRAFIK ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 11

A. Landasan Teori ................................................................................ 11

1. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) ............................ 11

2. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ............................................... 13

3. Pembiayaan Mikro Syariah ....................................................... 19

4. Usaha Mikro .............................................................................. 21

B. Keterkaitan Antar Variabel ............................................................. 25

C. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 28

D. Kerangka Penelitian ........................................................................ 33

E. Hipotesis .......................................................................................... 34

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 36

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

xii

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 36

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 36

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 37

D. Metode Analisis Data ...................................................................... 38

E. Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 41

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................... 45

A. Gambaran Umum BMT As-Salam.................................................. 45

1. Sejarah Singkat BMT As-Salam ............................................... 45

2. Visi dan Misi BMT As-Salam................................................... 47

3. Struktur Organisasi BMT As-Salam ......................................... 48

4. Produk dan Jasa BMT As-Salam .............................................. 49

B. Hasil Analisis dan Pembahasan Penelitian ..................................... 55

1. Hasil Deskriptif Karakteristik Profil Responden ...................... 55

2. Hasil Deskriptf Karakteristik Usaha Responden....................... 58

3. Hasil Uji Ancova (Analysis of Covariance) .............................. 61

4. Hasil Uji Non Parametrik Wilcoxon ......................................... 65

C. Pembahasan ..................................................................................... 68

BAB V : PENUTUP .................................................................................. 71

A. Kesimpulan ..................................................................................... 71

B. Saran ................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 73

LAMPIRAN ............................................................................................... 79

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Data Usaha Mikro Tahun 2012-

2017

3

2.1 Karakteristik Usaha Mikro 22

2.2 Penelitian Terdahulu 28

3.1 Varibel Bebas (Independent Variable) 42

4.1 Jenis Kelamin Responden 55

4.2 Usia Responden 56

4.3 Pendidikan Responden 57

4.4 Jenis Usaha Responden 58

4.5 Lama Usaha Responden 59

4.6 Besar Pembiayaan Responden 60

4.7 Hasil Uji Homogenitas 61

4.8 Hasil Uji Ancova 63

4.9 Hasil Uji Wilcoxon Descriptive Statistics 66

4.10 Hasil Uji Wilcoxon Ranks 66

4.11 Hasil Uji Wilcoxon Test Statistics 68

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Penelitian 33

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

xv

DAFTAR GRAFIK

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Pendapatan Usaha Sebelum Pembiayaan 4

1.2 Pendapatan Usaha Sesudah Pembiayaan 7

4.1 Jenis Kelamin Responden 55

4.2 Usia Responden 56

4.3 Pendidikan Responden 57

4.4 Jenis Usaha Responden 58

4.5 Lama Usaha Responden 59

4.6 Besar Pembiayaan Responden 60

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Hasil Deskriptif Karakteristik Profil Responden 78

2. Hasil Deskriptif Karakteristik Usaha Responden 79

3. Hasil Uji Homogenity of Regression 80

4. Kuesioner Penelitian 81

5. Tabulasi Data Responden 85

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah negara yang sedang berkembang (NSB), banyak sekali

permasalahan yang menjadi penghambat bagi perkembangan negara untuk

maju menuju tahap selanjutnya. Salah satu permasalahan yang menjadi

prioritas perhatian dari pemerintah adalah kemiskinan (Mariyanti, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia,

jumlah penduduk miskin di Indonesia pada periode September 2016 – Maret

2017 mengalami peningkatan. Pada bulan September 2016 jumlah penduduk

miskin sebesar 27,76 juta orang. Kemudian pada bulan Maret 2017, jumlah

penduduk miskin naik sebesar 27,77 juta orang. Dari total 27,77 juta

penduduk miskin di Indonesia, sebanyak 17,10 juta orang berada di kawasan

pedesaan. Sedangkan sisanya sebesar 10,67 juta orang berada di kawasan

perkotaan.

Islam memandang kemiskinan merupakan satu hal yang mampu

membahayakan akidah, akhlak, kelogisan berpikir, keluarga dan juga

masyarakat. Islam pun menganggap sebagai musibah dan bencana yang harus

ditanggulangi. Jika kemiskinan ini sudah merajalela, ia akan menjadi

kemiskinan yang mansiyyan (mampu membuatnya lupa kepada Allah dan

juga kemanusiaannya) (Kasim dan Siswanto, 2016). Menurut Qadir (2001)

kemiskinan merupakan ancaman besar umat manusia. Nabi Muhammad SAW

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

2

menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati pada kekufuran. Karena itu tidak

sedikit manusia yang saling membunuh karena kemiskinan Dengan alasan ini,

pemerintah selalu mencari jalan keluar untuk menyelamatkan bangsa dari

kemiskinan. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah dengan

memajukan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya usaha mikro, sudah

dijadikan pusat perhatian oleh pemerintah juga masyarakat terkait perannya

yang dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Diantara peranan penting tersebut adalah usaha mikro dapat dijadikan sebagai

alat dalam menyediakan lapangan kerja dan menciptakan usaha swasta

sehingga dapat meningkatkan pembangunan perekonomian.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 Indonesia mengalami

perkembangan positif di bidang pertumbuhan ekonomi, padahal ketika itu

sedang terjadi krisis ekonomi global. Tepatnya pada semester kedua tahun

tersebut sebesar 6,1%. Pertumbuhan yang terjadi di Indonesia pada masa itu

tidak bisa dipungkiri karena adanya peran dari sektor ekonomi mikro.

Pengaruh dari kinerja usaha mikro mengalami peningkatan yang cukup

signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dapat dilihat dari

banyaknya unit usaha, penyerapan tenaga kerja, serta kontribusinya terhadap

Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengalami peningkatan pada tahun

2012-2017.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

3

Tabel 1.1 Perkembangan Data Usaha Mikro Tahun 2012-2017

Tahun Unit Usaha Tenaga Kerja PDB atas Harga

Konstan 2000

2012 54.559.969 94.957.797 761.228,8

2013 55.856.176 99.859.517 790.825,6

2014 57.189.393 104.624.466 807.804,5

2015 58.521.987 110.807.864 848.985,0

2016 60.863.578 103.839.015 2.736.613,7

2017 62.106.900 107.232.992 2.856.607,8

Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menegah, diolah 2018.

Keberadaan usaha mikro yang mendominasi ini sebagai bukti bahwa

aktivitas usaha mikro memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi.

Banyaknya jumlah usaha mikro yang ada memberikan pengaruh positif dalam

hal penyerapan tenaga kerja. Sektor usaha mikro mampu menyerap tenaga

kerja sebanyak 94.957.797 orang pada tahun 2012 yang kemudian terus

meningkat yaitu pada tahun 2013 sebanyak 99.859.517 orang, pada tahun

2014 sebanyak 104.624.466 orang, pada tahun 2015 sebanyak 110.807.864

orang, pada tahun 2016 sebanyak 103.839.015 orang dan hingga pada tahun

2017 sebanyak 107.232.992 orang. Kemudian kontribusi usaha mikro

terhadap PDB atas Harga Konstan 2000 pada tahun 2012 sebesar 761.228,8

milyar rupiah, pada 2013 sebesar 790.825,6 milyar rupiah, pada 2014 sebesar

807.804,5 milyar rupiah, pada 2015 sebesar 848.985,0 milyar, pada 2016

sebesar 2.736.613,7 milyar rupiah dan pada tahun 2017 sebesar 2.856.607,8

milyar rupiah.

Sebagian besar usaha mikro yang ada di Indonesia mengalami tantangan

pada sektor permodalan. Permasalahan utama tersebut memang suatu hal yang

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

4

sangat klasik dan mendasar yang biasanya dihadapi pelaku usaha mikro.

Permodalan merupakan tantangan bagi eksistensi usaha mikro untuk mampu

berkembang dan berjalan di tengah berbagai kendala lain yang ada. Menurut

Murwanti dan Sholahuddin (2013) dalam memulai sebuah usaha ada beberapa

permasalahan yang dihadapi pedagang kecil, diantaranya: kesulitan dalam

permodalan, kesulitan dalam aspek keterampilan, kurang berpendidikan, tidak

mempunyai administrasi yang baik, menggunakan manajemen keluarga,

kurang disiplin, dan kurangnya perencanaan.

Grafik 1.1 Pendapatan Usaha Sebelum Pembiayaan

Sumber: Hasil Kuesioner Nasabah BMT As-Salam

Berdasarkan Grafik 1.1 dapat dilihat bahwa pendapatan sebelum

menerima pembiayaan memiliki pendapatan usaha yang rata-rata hanya

sekitar Rp 200.000 – Rp 800.000. Pendapatan yang rendah ini membuat usaha

mikro sering digambarkan sebagai kelompok yang kemampuan

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

Pendapatan Sebelum Pembiayaan

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

5

permodalannya lemah atau kekurangan modal. Hal ini membuktikan

banyaknya usaha mikro yang masih memerlukan modal untuk

mengembangkan usahanya.

Pembiayaan mikro syariah merupakan salah satu cara dalam mengatasi

kesulitan permodalan pada usaha mikro. Pembiayaan atau financing ialah

pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan (Hidayati dkk, 2014).

Menurut Gina dan Effendi (2014), pembiayaan mikro berkontribusi untuk

mengurangi sejumlah faktor yang menyebabkan kemiskinan, dimana

masyarakat miskin dapat memulai untuk menghasilkan pendapatan.

Pembiayaan dapat memutus visious cycle UMKM yang menyebabkan pelaku

usaha mikro berpendapatan rendah.

Pemberian pembiayaan pada pelaku usaha mikro yang dinilai tidak

bankable dapat meningkatkan usaha dan taraf hidupnya. Namun, tidak banyak

yang peduli dengan usaha mikro karena dinilai tidak bankable dan sulit untuk

mengembangkan usaha atau masih banyak menilai bahwa usaha mikro

merupakan usaha yang labil. Sehingga, lembaga keuangan formal seperti

perbankan sulit memberikan pembiayaan pada pelaku usaha mikro karena

dinilai berisiko dan jumlah pembiayaan yang tergolong kecil. Kurangnya

pendidikan pada pelaku usaha menyebabkan kurangnya kepercayaan lembaga

keuangan formal seperti bank untuk memberikan pembiayaan yang

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

6

dikhawatirkan pelaku usaha tersebut tidak dapat mengelola dana pinjaman

dengan baik, sehingga adanya kendala kredit macet (Gina dan Effendi, 2014).

Menurut Anggraeni dkk (2013) Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah yang dapat

mendukung permodalan UMKM. Hal tersebut mengingat layanan keuangan

mikro syariah BMT relatif dapat lebih mudah diakses sebagian besar UMKM

yang unbankable. Pembiayaan syariah memberikan kelebihan yang tidak

dimiliki oleh lembaga konvensional karena tidak adanya sistem bunga yang

dapat membebani UMKM (beban bunga yang terus bertambah).

BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah didirikan dengan beberapa

maksud dan tujuan, salah satunya dengan tujuan untuk memberikan solusi

alternatif pembiayaan kepada para pelaku usaha mikro yang terkendala dengan

permodalan. Kedudukan BMT sebagai penyedia layanan usaha mikro

dianggap sangat strategis karena prinsip yang dijalankannya berdasarkan

prinsip syariah. Prinsip yang sesuai dengan hukum Islam antara pihak

lembaga keuangan dengan pihak pelaku usaha dalam menjalankan

perekonomiannya. Hal tersebut menjadikan BMT memiliki dua fungsi utama,

yaitu menjalankan kegiatan pengembangan usaha yang produktif dalam

meningkatkan kualitas dan produktifitas dari ekonomi pelaku usaha mikro

untuk mendorong kegiatan investasi dan menyediakan layanan pembiayaan

serta menerima dan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) sesuai

dengan peraturan amanah yang diemban.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

7

Salah satu BMT yang telah terbukti memberikan kontribusi terhadap

ketahanan ekonomi masyarakat kecil yaitu BMT As-Salam. BMT As-Salam

sejak pertama berdiri bertujuan untuk menyejahterakan dan membantu

masyarakat ekonomi lemah supaya dapat tumbuh dan berkembang sehinggga

mampu membangun perekonomiannya secara sendiri dan survive dalam

menghadapi tantangan dan persaingan ekonomi.

BMT As-Salam berperan aktif dalam penyaluran pembiayaan kepada

pelaku usaha mikro yang mengalami kesulitan permodalan khusunya di

daerah Cianjur. Pembiayaan yang diterapkan BMT As-Salam salah satunya

dengan menggunakan pembiayaan murabahah, dimana mitra/mudharib

memberikan keuntungan berupa margin yang telah disepakati.

Grafik 1.2 Pendapatan Usaha Sesudah Pembiayaan

Sumber: Hasil Kuesioner Nasabah BMT As-Salam

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

4,500,000

5,000,000

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39

Pendapatan Sesudah Pembiayaan

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

8

Grafik 1.2 diatas menunjukkan rata-rata pendapatan usaha sesudah

menerima pembiayaan meningkat menjadi Rp 500.000 – Rp 2.000.000.

Sehingga pembiayaan yang diberikan oleh BMT As-Salam memberikan

pengaruh positif bagi peningkatan pendapatan usaha nasabah.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan penelitian

dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan

Pendapatan Usaha Mikro (Studi Pada Nasabah BMT As-Salam

Cianjur)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, salah satu masalah yang

mendasar bagi pelaku usaha mikro adalah permodalan. Kesulitan akses

permodalan sering didapati menyulitkan pelaku usaha mikro untuk

menjalankan bisnis dan peluangnya. Pembiayaan mikro syariah merupakan

salah satu cara dalam mengatasi kesulitan permodalan pada usaha mikro yang

mengalami keterbatasan akses permodalan pada lembaga keuangan formal

seperti perbankan. Dengan adanya pembiayaan yang diberikan BMT

diharapkan dapat memberi solusi dalam meningkatkan pendapatan pelaku

usaha mikro. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pembiayaan mikro syariah terhadap peningkatan

pendapatan usaha mikro?

2. Bagaimana pengaruh karakteristik profil responden (jenis kelamin,

usia, pendidikan) terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro?

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

9

3. Bagaimana pengaruh karakteristik usaha responden (jenis usaha, lama

usaha, besar pembiayaan) terhadap peningkatan pendapatan usaha

mikro?

4. Apakah terdapat perbedaan pendapatan usaha antara sebelum dan

sesudah menerima pembiayaan dari BMT As-Salam?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk:

1. Menganalisis pengaruh pembiayaan mikro syariah terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

2. Menganalisis pengaruh karakteristik profil responden (jenis kelamin,

usia, pendidikan) terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

3. Menganalisis pengaruh karakteristik usaha responden (jenis usaha,

lama usaha, besar pembiayaan) terhadap peningkatan pendapatan

usaha mikro.

4. Menganalisis perbedaan pendapatan usaha antara sebelum dan sesudah

menerima pembiayaan dari BMT As-Salam.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperdalam ilmu,

wawasan serta pengalaman penulis dalam mengaplikasikan teori yang

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

10

sudah dipelajari diperguruan tinggi khususnya tentang pengaruh

pembiayaan mikro syariah terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

2. Bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran

kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) serta dapat menjadi

bahan evaluasi yang sangat berguna untuk meningkatkan kinerja BMT As-

Salam.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan serta referensi bagi

mahasiswa yang nantinya akan melakukan penelitian pada bidang yang

sama di masa yang akan datang.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)

a. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mempunyai kekayaan

dalam bentuk aset keuangan (financial asset). Kekayaan berupa aset

keuangan ini digunakan untuk menjalankan usaha dibidang jasa

keuangan, baik penyediaan dana untuk membiayai usaha produktif dan

kebutuhan konsumtif, maupun jasa keuangan bukan pembiayaan

(Nurhasanah, 2013).

Lembaga keuangan dikelompokkan menjadi: lembaga keuangan

bank (LKB) dan lembaga keuangan bukan bank (LKBB) seperti

asuransi, pegadaian dan lembaga pembiayaan (Nurhasanah, 2013).

b. Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan syariah (LKS) adalah badan usaha yang

bergerak dalam bidang jasa keuangan, baik sebagai penghimpun dana

masyarakat dalam bentuk simpanan, maupun sebagai penyedia dan

penyalur dana kepada masyarakat yang membutuhkan yang didasarkan

pada prinsip-prinsip Islam (Nurhasanah, 2013).

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

12

Menurut Damayanti dan Herianingrum (2014), tujuan berdirinya

lembaga keuangan syariah adalah:

1) Mengembangkan lembaga keuangan syariah (bank dan non

bank syariah) yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan,

serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat banyak

sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat dengan

cara memperluas ke daerah daerah terpencil.

2) Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi

masyarakat Indonesia, sehingga dapat mengurangi kesenjangan

ekonomi yang akan melestarikan pembangunan nasional antara

lain:

a) Meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha.

b) Meningkatkan kesempatan kerja.

c) Meningkatkan penghasilan masyarakat banyak.

d) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses

pembangunan, terutama dalam bidang ekonomi

pembangunan yang banyak dari masyarakat yang enggan

berhubungan dengan bank ataupun lembaga keuangan

lainnya.

e) Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir

secara ekonomi, perilaku bisnis dan meningkatkan kualitas

hidup mereka.

c. Lembaga Keuangan Mikro Syariah

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

13

Lembaga keuangan mikro Islam atau yang biasa dikenal sebagai

lembaga keuangan mikro syariah adalah lembaga keuangan yang

bekerja untuk menjembatani kebutuhan masyarakat menurut prinsip

dan konsep syariah dengan prinsip profit loss sharing sebagai metode

utama (Damayanti dan Herianingrum, 2014).

Menurut Sa’diyah (2014), Lembaga Keuangan Mikro Syariah

merupakan sebuah lembaga perekonomian mikro syari’ah yang

bergerak menghimpun dan menyalurkan pembiayaan kepada

masyarakat kecil, baik yang bersiafat sosial (nirlaba) seperti Zakat,

infak dan sedekah ataupun penyaluran dan pembiayaan modal usaha

yang bersifat laba dengan sistem bagi hasil.

Pada lembaga keuangan mikro Islam secara prinsip hampir sama

dengan LKM konvensional. Tetapi, ada beberapa kegiatan yang

berbeda dalam hal akad dan transaksinya, yaitu dengan prinsip syariah

dan tidak diperkenankan adanya bunga. LKM dengan prinsip syariah

dengan menggunakan sistem cost plus dan profit sharing dengan

kegiatan LKMS adalah: a) jual beli, b) titipan (wadi’ah), c)

mudharabah, d) musyarakah, e) zakat dan kegiatan lainnya

(Damayanti dan Herianingrum, 2014).

2. Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

a. Pengertian BMT

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

14

BMT adalah Balai Usaha Mandiri Terpadu atau Baitul Maal wat

Tamwil, yaitu lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi

berdasarkan prinsip-rinsip syariah (Soemitra, 2009). Menurut

Rahmawati (2015), BMT merupakan lembaga keuangan mikro syariah

yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, bertujuan menumbuh

kembangkan bisnis usaha mikro dalam upaya membela kepentingan

kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari

tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan pada sistem

ekonomi yang berintikan keadilan.

Menurut Damayanti dan Herianingrum (2014), dalam definisi

operasional PINBUK BMT adalah lembaga ekonomi rakyat kecil

beranggotakan satu orang atau badan hukum berdasarkan prinsip

syariah dan prinsip koperasi, yang diharapkan menjadi lembaga

pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan

prinsip syariah.

BMT adalah kelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga

ekonomi rakyat yang berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif

dan investasi dengan sistem bagi hasil untuk meningkatkan kualitas

ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dalam upaya pengentasan

kemiskinan (Sa’diyah, 2014).

b. Visi dan Misi BMT

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

15

Menurut Soemitra (2009), Visi dan Misi BMT adalah sebagai

berikut:

Visi BMT, yaitu menjadi lembaga keuangan yang mandiri, sehat

dan kuat, yang kualitas ibadah anggotanya meningkat sedemikian rupa

sehingga mampu berperan menjadi wakil pengabdi Allah

memakmurkan kehidupan anggota pada khususnya dan umat manusia

pada umumnya.

Misi BMT, yaitu mewujudkan gerakan pembebasan anggota dan

masyarakat dari belenggu renternir, jerat kemiskinan dan ekonomi

ribawi, gerakan pemberdayaan meningkatkan kapasitas dalam kegiatan

ekonomi riil dan kelembagaanya menuju tatanan perekonomian yang

makmur dan maju dan gerakan keadilan membangun struktur

masyarakat madani yang adil dan berkemakmuran berkemajuan, serta

makmur maju berkeadilan berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT.

c. Peran dan Fungsi BMT

Menurut Ismanto (2015), dalam rangka mencapai tujuannya, BMT

berfungsi dan berperan sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisir, mendorong,

dan mengembangkan potensi serta kemampuan potensi

ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat dan daerah

kerjanya.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

16

2) Meningkatkan kualitas SDI (Sumber Daya Insani) anggota

menjadi lebih profesional dan Islami sehingga semakin utuh

dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.

3) Menggalang dan memobilisir potensi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan anggota.

4) Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antara

aghniya sebagai shohibul maal dengan dhuafa sebagai

mudharib, terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infaq,

sedekah, wakaf dan hibah.

Sementara menurut Sa’diyah (2014), Peran dan Fungsi BMT

adalah sebagai berikut:

Peran BMT di masyarakat meliputi: a) motor penggerak ekonomi

dan social masyarakat banyak, b) ujung tombak pelaksanaan sistem

ekonomi syariah, c) penghubung antara kaum aghnia (kaya) dan kaum

dhu’afa (miskin), d) sarana pendidikan informal untuk mewujudkan

prinsip hidup yang barakah.

Fungsi BMT di masyarakat meliputi: a) meningkatkan kualitas

SDM anggota, pengurus, dan pengelola menjadi lebih professional,

salaam, dan amanah sehingga semakin utuh dan tangguh dalam

berjuang dan berusaha menghadapi tantangan global, b) mengorganisir

dan memobilisasi dana sehingga dana yang dimiliki oleh masyarakat

dapat termanfaatkan secara optimal di dalam dan luar organisasi untuk

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

17

kepentingan rakyat banyak, c) mengembangkan kesempatan kerja, c)

mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-

produk anggota, d) memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-

lembaga ekonomi dan sosial rakyat banyak.

d. Ciri-Ciri BMT

Ciri-ciri utama BMT yaitu (Soemitra, 2009):

1) Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan

pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan

lingkungannya.

2) Bukan lembaga sosial tetapi dapat dimanfaatkan untuk

mengefektifkan penggunaan zakat, infak, dan sedekah bagi

kesejahteraan orang banyak.

3) Ditumbuhkan dari bawah berlandaskan peran serta masyarakat

disekitarnya.

4) Milik bersama masyarakat kecil dan bawah dari lingkungan

BMT itu sendiri, bukan milik orang seorang atau orang dari

luar masyarakat itu.

e. Kegiatan Usaha BMT

Dalam operasionalnya, BMT dapat menjalankan berbagai jenis

kegiatan usaha, baik yang berhubungan dengan keuangan maupun non

keuangan. Adapun jenis-jenis usaha BMT yang berhubungan dengan

keuangan dapat berupa (Soemitra, 2009):

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

18

1) Setelah mendapatkan modal awal berupa simpanan pokok

khusus, simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal

dasar BMT, selanjutnya BMT memobilisasi dana dengan

mengembangkan simpanan sukarela (seperti tabungan umum)

dengan berasaskan akad mudharabah dari anggota berbentuk:

simpanan biasa, simpanan pendidikan, simpanan haji,

simpanan umrah, simpanan qurban, simpanan idul fitri,

simpanan walimah, simpanan akikah, simpanan perumahan

(pembangunan dan perbaikan), simpanan kunjungan wisata dan

simpanan mudharabah berjangka (seperti deposito 1, 3, 6, 12

bulan).

Dengan akad wadi’ah (titipan tidak berbagi hasil), diantaranya:

a) Simpanan yad al-amanah; titipan dana zakat, infak dan

sedekah untuk disampaikan kepada yang berhak.

b) Simpanan yad ad-damanah; giro yang sewaktu-waktu dapat

diambil oleh penyimpan.

2) Kegiatan pembiayaan/kredit usaha kecil bawah (mikro) dan

kecil, antara lain dapat berbentuk:

a) Pembiayaan mudharabah, yaitu pembiayaan total dengan

menggunakan mekanisme bagi hasil.

b) Pembiayaan musyarakah, yaitu pembiayaan bersama

dengan menggunakan mekanisme bagi hasil.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

19

c) Pembiayaan murabahah, yaitu pemilikan suatu barang

tertentu yang dibayar pada saat jatuh tempo.

d) Pembiayaan bay’ bi saman ajil, yaitu pemilikan suatu

barang tertentu dengan mekanisme pembiayaan cicilan.

e) Pembiayaan qard al-hasan, yaitu pinjaman tanpa adanya

tambahan pengembalian kecuali sebatas biaya administrasi.

Selain kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, BMT

dapat juga mengembangkan usaha dibidang sektor riil. Usaha

sektor riil BMT tidak boleh menyaingi usaha anggota tetapi justru

akan mendukung dan memperlancar pengorganisasian secara

bersama-sama keberhasilan usaha anggota dan kelompok anggota

berdasarkan jenis usaha yang sama (Soemitra, 2009).

3. Pembiayaan Mikro Syariah

Pembiayaan mikro adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk

kelangsungan dari usaha mikro (Prayogi dan Siregar, 2017). Menurut

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang

dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa (Sholihat dkk, 2015):

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli

dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

20

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’

d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh.

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multi jasa.

Pembiayaan menurut sifat penggunaannya dapat dibagi menjadi dua

hal yaitu (Huda dkk, 2016):

a. Pembiayaan usaha kecil (pembiayaan mikro syariah), yaitu

pembiayaan yang diberikan kepada para anggota yang berprofesi

sebagai pedagang atau pengusaha kecil, baik untuk

mengembangkan perputaran usaha maupun penyediaan prasarana

dan sarana usaha.

b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada

anggota untuk kebutuhan konsumtif, seperti pembelian barang

elektronik, kendaraan dan rumah.

Menurut Yusuf dan Aziz (2009) tujuan pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan

kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pembiayaan

tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang

bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk menunjang

kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-barang

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

21

dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun

ekspor.

4. Usaha Mikro

a. Pengertian Usaha Mikro

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 1 ayat (1)

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Adapun kriteria usaha

mikro dapat dilihat pada Pasal 6 ayat (1) disebutkan bahwa:

1) Usaha mikro memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

Murwanti dan Sholahuddin (2013) mengatakan pedagang besar

sama dengan stockholder dan pedagang kecil sama dengan retailer.

Sehingga pedagang kecil (pengusaha mikro) didefinisikan sebagai

orang atau badan usaha yang menjual barang atau jasa langsung pada

konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhannya.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003

tanggal 29 Januari 2013, usaha mikro usaha produktif milik keluarga

atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

22

paling banyak Rp 100 000 000.00 per tahun. Usaha mikro dapat

mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp 50 000 000.00.

b. Karakteristik Usaha Mikro

Tambunan (2009) mengemukakan karakteristik utama usaha mikro

yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.1 Karakteristik Usaha Mikro

No Aspek Usaha Mikro

1. Formalitas Beroperasi di sektor informal; usaha

tidak terdaftar; tidak/jarang bayar pajak.

2. Organisasi dan

manajemen

Dijalankan oleh pemilik; tidak

menerapkan pembagian tenaga kerja

internal, manajemen dan struktur

organisasi formal, sistem pembukuan

formal.

3. Sifat dan

kesempatan kerja

Kebanyakan menggunakan anggota-

anggota keluarga tidak dibayar.

4. Pola/sifat dari

proses produksi

Derajat mekanisasi sangat

rendah/umumnya manual; tingkat

teknologi sangat rendah.

5. Orientasi pasar Umumnya menjual ke pasar lokal untuk

kelompok berpendapatan rendah.

6. Profil ekonomi dan

sosial dari pemilik

usaha

Pendidikan rendah dan dari rumah tangga

miskin; motivasi utama adalah survival.

7. Sumber-sumber dari

bahan baku dan

modal

Kebanyakan pakai bahan baku lokal dan

uang sendiri.

8. Hubungan-

hubungan eksternal

Kebanyakan tidak punya akses ke

program-program pemerintah dan tidak

punya hubungan-hubungan bisnis dengan

usaha besar.

9. Wanita pengusaha

Rasio dari wanita terhadap pria sebagai

pengusaha sangat tinggi.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

23

c. Permasalahan Usaha Mikro

Menurut Siarno (2015) permasalahan yang sering dihadapi oleh

usaha mikro meliputi:

1) Aspek Pemasaran

Pengusaha mikro tidak memiliki perencanaan dan strategi

pemasaran yang baik. Usahanya hanya dimulai dari coba-coba,

bahkan tidak sedikit yang karena terpaksa. Jangkauan

pemasarannya sangat terbatas, sehingga informasi produknya tidak

sampai kepada calon pembeli potensial. Mereka hampir tidak

memperhitungkan tentang calon pembeli dan tidak mengerti

bagaimana harus memasarkannya.

2) Aspek Manajemen

Pengusaha mikro biasanya tidak memiliki pengetahuan yang

baik tentang keluarga dan usaha. Bahkan karena banyak di antara

mereka yang memanfaatkan ruang keluarga untuk berproduksi.

Perencanaan usaha tidak dilakukan, sehingga tidak jelas arah dan

target usaha yang akan dijalankan dalam periode waktu tertentu.

3) Aspek Teknis

Berbagai aspek teknis yang masih sering menjadi problem

meliputi: cara berproduksi, sistem penjualan sampai pada tidaknya

badan hukum serta perizinan usaha yang lain.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

24

4) Aspek Keuangan

Kendala yang sering mengemukakan setiap perbincangan usaha

kecil adalah lemahnya bidang keuangan. Pengusaha mikro hampir

tidak memiliki akses yang luas kepada sumber permodalan.

Kendala ini sesungguhnya dipengaruhi oleh tiga kendala diatas.

Kebutuhan akan permodalan tidak dapat dipenuhi oleh lembaga

keuangan modern, karena pengusaha kecil tidak dapat memenuhi

prosedur yang ditetapkan.

Permasalahan lain yang dihadapi oleh usaha mikro dan kecil

(UMK) dibidang pembiayaan antara lain (Rahmawati, 2013):

1) Masih rendahnya kredibilitas UMK dari sudut analisis

perbankan.

2) Persyaratan administrasi dan prosedur pengajuan usulan

pembiayaan yang rumit dan birokratis.

3) Adanya persyaratan kesediaan jaminan berupa agunan yang

sulit untuk dipenuhi oleh UMK.

4) Informasi yang kurang merata (asymetris) tentang layanan

perbankan dan lembaga keuangan yang dapat dimanfaatkan

oleh UMK.

5) Keterbatasan jangkauan pelayanan dari lembaga keuangan,

khususnya perbankan.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

25

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Hubungan Antara Pembiayaan Mikro Syariah dengan Peningkatan

Pendapatan Usaha Mikro

Salah satu masalah yang mendasar bagi pelaku usaha mikro adalah

permodalan. Kesulitan akses permodalan sering didapati menyulitkan

pelaku usaha mikro untuk menjalankan bisnis dan peluangnya. Salah satu

penyelesaian tantangan ini yaitu dengan mengajukan pembiayaan mikro

syariah. Pembiayaan merupakan salah satu cara dalam mengatasi kesulitan

permodalan pada usaha mikro yang mengalami keterbatasan akses

permodalan pada lembaga keuangan formal seperti perbankan. Dengan

adanya pembiayaan tersebut, diharapkan dapat memberi solusi dalam

meningkatkan pendapatan pelaku usaha mikro.

Menurut Siarno (2015), pemberian pembiayaan yang diberikan oleh

BMT kepada pelaku usaha mikro dan kecil berpengaruh signifikan

terhadap perkembangan usaha UMK, terutama pada peningkatan omset

penjualan, modal dan keuntungan penjualan.

Menurut Anggraeni dkk (2013), Keuntungan usaha responden secara

total mengalami peningkatan sebesar 6,21 persen setelah memperoleh

pembiayaan mikro syariah BMT. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

pembiayaan mikro syariah BMT memberikan dampak positif terhadap

perkembangan usaha UMKM dilihat dari tingkat keuntungannya.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

26

2. Hubungan Antara Karakteristik Profil Responden (Jenis Kelamin,

Usia, Pendidikan) dengan Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro

Menurut Kadim dkk (2017), Jenis kelamin dapat menunjukkan tingkat

produktivitas seseorang. Secara universal, tingkat produktivitas laki-laki

lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang dimiliki oleh perempuan seperti fisik yang kurang kuat, dalam

bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis seperti

harus cuti ketika melahirkan. Namun dalam keadaan tertentu terkadang

produktivitas perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki, misalnya

pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Dalam pekerjaan

yang membutuhkan proses produksi perempuan biasanya lebih teliti dan

sabar.

Menurut Rahayu (2016), usia seseorang dapat mempengaruhi tingkat

kemampuan yang dimiliki dalam melakukan aktivitas atau usaha.

Seseorang yang masih berusia muda lebih aktif dan lebih bersemangat

dalam menjalankan pekerjaannya dibandingkan seseorang yang memiliki

usia lebih tua yang kondisi fisik dan energinya semakin menurun,

sehingga grafik untuk menjalankan pekerjaannya pun akan semakin

menurun. Seseorang yang mempunyai usia muda cenderung menyukai

tantangan dan bersikap lebih aktif terhadap tantangan dari pada seseorang

yang mempunyai usia lebih tua yang cenderung pasif terhadap tantangan.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

27

Menurut Nainggolan (2016), adanya hubungan antara tingkat

pendidikan dengan tingkat pendapatan dimana sumber daya manusia

mampu meningkatkan kualitas hidupnya melalui suatu proses pendidikan,

latihan dan pengembangan yang menjamin produktivitas kerja yang

semakin meningkat. Sehingga akhirnya menjamin pula pendapatan yang

cukup dan kesejahteraan hidupnya yang semakin meningkat. Artinya

secara teori bahwa semakin tinggi pendidikan seorang usahawan makin

tinggi juga penghasilan yang diperoleh.

3. Hubungan Antara Karakteristik Usaha Responden (Jenis Usaha, Lama

Usaha, Besar Pembiayaan) dengan Peningkatan Pendapatan Usaha

Mikro

Menurut Labara (2017), hubungan antara jenis usaha dengan

pendapatan bersih adalah semakin banyak barang dagangan yang

ditawarkan oleh pedagang maka semakin besar pula pendapatan yang

didapat oleh pedagang atau pedagang yang menjual kebutuhan pokok

seperti makanan, minuman dan jajanan pasar cenderung akan cepat laku

dan paling banyak dicari oleh konsumen sehingga mempengaruhi

pendapatan bersih yang didapati oleh pedagang itu sendiri.

Menurut Nainggolan (2016), lama usaha adalah lamanya seorang

pengusaha atau pedangan menjalankan usahanya. Lama pembukaan usaha

dapat mempengaruhi tingkat pendapatan karena lamanya seorang pelaku

usaha atau bisnis menekuni bidang usahanya akan mempengaruhi

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

28

produktivitasnya atau keahliannya, sehingga dapat menambah efisiensi

dan mampu menekan biaya produksi lebih kecil dari pada hasil penjualan.

Selain itu, keterampilan berdagang makin bertambah dan semakin banyak

pula relasi bisnis maupun pelanggan yang berhasil dijaring. Semakin lama

menekuni bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan

pengetahuan tentang selera ataupun perilaku konsumen.

Menurut Septiana (2013), besarnya jumlah pembiayaan mikro syariah

BMT berpengaruh positif terhadap perkembangan keuntungan usaha

UMKM dengan koefisien parameter 1,996504 dan signifikansi pada taraf

nyata 5%. Keuntungan usaha responden rata-rata mengalami peningatan

sebesar 28% setelah memperoleh pembiayaan mikro syariah yaitu dari Rp

106,29 juta per tahun menjadi Rp 134,9 juta pertahun.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Lukytawati

Anggraeni,

Herdiana

Puspitasari,

Salahuddin El

Ayubbi, dan

Ranti Wiliasih

Akses UMKM

Terhadap

Pembiayaan Mikro

Syariah dan

Dampaknya

Terhadap

Perkembangan

Berdasarkan analisis OLS,

faktor-faktor yang

mempengaruhi nilai

perkembangan keuntungan

usaha UMKM adalah lama

pendidikan, lama usaha,

besarnya pembiayaan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

29

(2013)

Usaha: Kasus BMT

Tadbiirul Ummah,

Kabupaten Bogor

syariah BMT dan besarnya

kredit konvensional.

Keuntungan usaha

responden secara total

mengalami peningkatan

sebesar 6,21 persen setelah

memperoleh pembiayaan

mikro syariah BMT yaitu

dari Rp 79,12 juta per

tahun menjadi Rp 84,03

juta rupiah per tahun. Hal

ini menunjukkan bahwa

adanya pembiayaan mikro

syariah BMT memberikan

dampak positif terhadap

perkembangan usaha

UMKM dilihat dari tingkat

keuntungannya.

2. Dhika

Nurfilaeli

(2014)

Persepsi Nasabah

Mengenai Pengaruh

Pembiayaan

Syariah Terhadap

Peningkatan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

persepsi nasabah mengenai

pembiayaan syariah

mempunyai pengaruh yang

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

30

Pendapatan Usaha

Kecil Menengah

Pada BMT Mentari

signifikan terhadap

peningkatan pendapatan

UKM pada BMT Mentari

Bumi, tahun 2013.

Berdasarkan pada

pengujian hipotesis dengan

menggunakan uji t hasil

perhitungan dari SPSS

diperoleh sig. 0,000 berada

dibawah sig. 0.05 dan hal

ini menunjukan penolakan

terhadap Ho : b = 0 yang

signifikan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa

persepsi nasabah mengenai

pembiayaan syariah

berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan

UKM.

3. Budi Wahyono

(2017)

Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Pendapatan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh positif

dan signifikan modal

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

31

Pedagang di Pasar

Bantul Kabupaten

Bantul

usaha, tingkat pendidikan,

lama usaha dan jam kerja

secara bersama-sama

terhadap pendapatan

pedagang pasar bantul di

kabupaten bantul. Dari

keempat variabel tersebut,

variabel yang paling

berpengaruh terhadap

pendapatan pedagang

pasar bantul adalah modal

usaha.

4. Si Islam Siarno

(2015)

Analisis

Perkembangan

Usaha Mikro dan

Kecil Setelah

Memperoleh

Pembiayaan dari

Baitul Mal Wat

Tamwil di Kota

Surakarta Tahun

2015

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pemberian pembiayaan

yang diberikan oleh BMT

berpengaruh signifikan

terhadap perubahan nilai

keuntungan awal dan

keuntungan akhir pada

pelaku usaha mikro dan

kecil di kota Surakarta.

5. Risya Maulida Analisis Dampak Hasil penelitian

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

32

Septiana

(2013)

Pembiayaan Mikro

Syariah Terhadap

Perkembangan

Keuntungan

UMKM di

Kabupaten Bogor

menunjukkan bahwa

besarnya jumlah

pembiayaan mikro syariah

BMT berpengaruh positif

terhadap perkembangan

keuntungan usaha

UMKM. Keuntungan

usaha mengalami

peningatan sebesar 28%

dari keuntungan usaha

rata-rata Rp 106,29 juta

rupiah menjadi Rp 134,93

juta pertahun. Berdasarkan

analisis OLS, faktor-faktor

yang mempengaruhi nilai

perkembangan keuntungan

usaha UMKM adalah lama

pendidikan, jumlah

pembiayaan mikro syariah

BMT, perubahan omset

dan total aset.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

33

D. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian dalam penelitian ini adalah peningkatan pendapatan

usaha mikro dipengaruhi oleh variabel pembiayaan mikro syariah,

karakteristik profil responden (jenis kelamin, usia, pendidikan), dan

karakteristik usaha responden (jenis usaha, lama usaha, besar pembiayaan).

Pembiayaan mikro syariah, karakteristik profil responden, dan karakteristik

usaha responden adalah sebagai variabel independen dan peningkatan

pendapatan usaha mikro sebagai variabel dependen.

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Karakteristik Profil

Responden (X2)

(Jenis Kelamin,

Usia, Pendidikan)

Pembiayaan Mikro

Syariah (X1)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan

Usaha Mikro (Studi Pada Nasabah BMT As-Salam Cianjur)

Karakteristik Usaha

Responden (X3)

(Jenis Usaha, Lama

Usaha, Besar

Pembiayaan)

Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro (Y)

Metode Analisis Data:

1. Analisis Deskriptif

2. Uji Ancova

3. Uji Non Parametrik

Wilcoxon

Interpretasi

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

34

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2009). Hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. H0: Pembiayaan mikro syariah tidak berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

H1: Pembiayaan mikro syariah berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan usaha mikro.

2. H0: Karakteritik profil responden (jenis kelamin, usia, pendidikan)

tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

H1: Karakteritik profil responden (jenis kelamin, usia, pendidikan)

berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

3. H0: Karakteritik usaha responden (jenis usaha, lama usaha, besar

pembiayaan) tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan

usaha mikro.

H1: Karakteritik profil responden (jenis usaha, lama usaha, besar

pembiayaan) berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha

mikro.

4. H0: Tidak terdapat perbedaan antara pendapatan usaha sebelum

pembiayaan dengan pendapatan usaha sesudah pembiayaan dari BMT

As-Salam.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

35

H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usaha

sebelum pembiayaan dengan pendapatan usaha sesudah pembiayaan

dari BMT As-Salam.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi peningkatan pendapatan usaha mikro. Indikator peningkatan

pendapatan usaha mikro dalam penelitian ini adalah keuntungan usaha yang

diperoleh nasabah setelah menerima pembiayaan (modal). Penelitian ini

dilakukan dengan mengambil studi kasus pada usaha nasabah yang telah

memperoleh pembiayaan dari BMT As-Salam. Lokasi penelitian ini

dilaksanakan di BMT As-Salam Cianjur.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

37

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang memperoleh

pembiayaan dari BMT As-Salam.

Bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti disebut sampel. Sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2009). Menurut Arikunto (2008), apabila populasi

berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang digunakan adalah semuanya

sehingga penelitiannya merupakan penenelitian populasi. Sedangkan apabila

populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil

antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini perhitungan

sampel menggunakan 25% dari jumlah populasi. Karena jumlah populasi

melebihi 100 yaitu 160 nasabah. Berarti 160 × 25% = 40. Jadi sampel yang

digunakan sebanyak 40 nasabah yang memperoleh pembiayaan dari BMT As-

Salam.

C. Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari hasil penelitian langsung di BMT As-Salam Cianjur. Data ini

berupa data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil berdasarkan pengamatan

langsung terhadap obyek penelitian. Data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data hasil kuesioner atau data yang diperoleh

langsung yang disebarkan kepada para nasabah pembiayaan BMT As-

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

38

Salam. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner terbuka, karena

peneliti ingin mendapatkan hasil yang tidak dibatasi sehingga responden

menjawab sesuai keadaan yang sebenarnya.

2. Data Sekunder

Data sekunder digunakan sebagai data tambahan dalam menunjang

analisis. Peneliti mengambil sumber penelitian dari buku untuk

melengkapi teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian yang

sedang peneliti lakukan. Data lain diperoleh melalui situs internet yang

bersangkutan dengan judul penelitian berupa jurnal, paper dan situs resmi

lainnya.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah alat untuk mengolah data hasil penelitian guna

memperoleh suatu kesimpulan setelah data penelitian terkumpul. Analisis data

dilakukan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang

telah dirumuskan pada bagian sebelumnya. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang menekankan pada pembahasan

data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara

sistemik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian (Suliyono, 2010).

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

39

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif dilakukan untuk

mendeskripsikan gambaran umum BMT As-Salam yang meliputi sejarah

singkat, visi dan misi, struktur organisasi, dan produk dan jasa BMT As-

Salam serta mendeskripsikan karakterisitik profil nasabah yang meliputi

jenis kelamin, usia, pendidikan dan karakteristik usaha nasabah yaitu jenis

usaha, lama usaha dan besar pembiayaan.

2. Uji Ancova (Analysis of Covariance)

Anacova merupakan teknik analisis yang berguna untuk

meningkatkan presisi sebuah percobaan, karena di dalamnya dilakukan

pengaturan terhadap pengaruh peubah bebas lain yang tidak terkontrol.

Anacova digunakan jika peubah bebasnya mencakup peubah kuantitatif

dan kualitatif (Suliyono, 2010).

Jika dalam anova terdapat satu variabel bebas berskala non-metrik

(nominal atau ordinal) dengan satu variabel tergantung berskala metrik

(interval atau rasio), maka dalam ancova terdapat satu variabel bebas

berskala non-metrik (nominal atau ordinal) dan satu variabel bebas lainnya

(kovariat) berskala metrik (interval) dengan satu variabel tergantung

berskala metrik (interval). Variabel bebas lain yang disebut kovariat

adalah variabel bebas yang ikut mempengaruhi variabel tergantung tetapi

berasal dari luar eksperimen yang sedang dilakukan (Sarwono, 2014).

Menurut Kadir (2015), analisis kovarians memiliki empat tujuan,

yaitu:

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

40

a. Untuk pengontrolan dengan prosedur statistis atas suatu atau

beberapa variabel yang tidak terkontrol secara kondisional atau

luput dari kontrol eksperimental.

b. Untuk meningkatkan presisi atau kecermatan eksperimen dengan

mengurangi varians kesalahan (error variance).

c. Untuk memahami atau mengkritisi efektivitas dari perlakuan yang

diselidiki.

d. Untuk mempelajari perbedaan rerata-simpangan (adjusted means)

variabel (Y), antar kelompok yang dibentuk oleh faktor perlakuan.

e. Untuk mempelajari homogenitas dari serangkaian koefisien regresi

atau asumsi pengaruh linear X terhadap Y dalam semua kelompok

atau kategori.

3. Uji Non Parametrik Wilcoxon

Metode non parametrik merupakan metode pengujian hipotesis tentang

suatu populasi yang tidak memerlukan asumsi bahwa populasi terdistribusi

secara normal. Pada pengujian parametrik diperlukan asumsi bahwa

populasi penelitian terdistribusi secara normal, sedangkan untuk

menggunakan metode non parametrik ada dua asumsi dasar yang harus

dipenuhi, yaitu: (a) observasi sampel harus independen dan random, serta

(b) variabel bersifat kontinu (Sujarweni dan Endrayanto, 2012).

Uji non parametrik Wilcoxon adalah uji dua sampel yang saling

berpasangan atau berhubungan. Yang dimaksud berpasangan atau

berhubungan adalah subjek yang diukur sama, namun diberi dua macam

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

41

perlakuan (Kasim dan Siswanto, 2016). Dalam hal ini nasabah

pembiayaan BMT As-Salam mendapatkan dua perlakuan yang berbeda

yaitu pendapatan usaha sebelum memperoleh pembiayaan dan pendapatan

usaha sesudah memperoleh pembiayaan.

E. Operasional Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau

obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau

satu obyek dengan obyek lain. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2009). Operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009). Dalam

penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah peningkatan

pendapatan usaha mikro (Y) yaitu keuntungan usaha yang diperoleh

setelah menerima pembiayaan (modal).

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,

2009). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

42

Tabel 3.1 Varibel Bebas (Independent Variable)

Variabel Sub Variabel Indikator

Pembiayaan Mikro

Syariah

Pembiayaan Mikro

Syariah

Pemberian modal

usaha yang diterima

oleh nasabah BMT

As-Salam.

Karakteristik Profil

Responden

Jenis Kelamin Kategori berdasarkan

jenis kelamin

responden yaitu laki-

laki dan perempuan.

Usia Kategori bedasarkan

usia responden yang

terbagi menjadi 4

kategori yaitu usia <

20 tahun, 20-30

tahun, 31-50 tahun,

dan > 50 tahun

Pendidikan Kategori berdasarkan

pendidikan responden

yang terbagi menjadi

4 kategori yaitu SD,

SMP, SMA, dan

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

43

perguruan tinggi

Karakteristik Usaha

Responden

Jenis Usaha Kategori berdasarkan

jenis usaha responden

yang terbagi menjadi

3 kategori yaitu usaha

dagang, usaha

manufaktur, dan

usaha jasa

Lama Usaha

Kategori berdasarkan

lama responden

menjalankan

usahanya yang

terbagi menjadi 4

kategori yaitu < 1

tahun, 1-2 tahun, 3-5

tahun, dan > 5 tahun.

Besar Pembiayaan Kategori berdasarkan

jumlah pembiayaan

yang diterima oleh

responden yang

terbagi menjadi 4

kategori yaitu < Rp

1.000.000, Rp

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

44

1.000.000 – Rp

2.000.000, Rp

2.000.001 – Rp

3.000.000, dan > Rp

3.000.000.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

45

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT As-Salam

1. Sejarah Singkat BMT As-Salam

Yayasan Baitul Maal As-Salam, merupakan salah satu bagian dari As-

Salam Grup, khusus bergerak dalam bidang sosial melalui program charity

(amal) dan empowering (pemberdayaan) khusus bagi keluarga miskin.

Yayasan didirikan pada tahun 2012 yang diprakarsai oleh H. Nanang

Rahman, S.E Ketua BMT As-Salam. Alamat kegiatan yayasan ini

berlokasi di Jl. Raya Pacet No.09 Desa Cipendawa Kecamatan Pacet

Kabupaten Cianjur. Adapun Yayasan ini diketuai oleh Samsul Kohar.

Yayasan ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu kegiatan perhimpunan

dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan wakaf, penyelenggara travel

umroh, kelompok bimbingan haji dan umroh majelis talim dan kegiatan

sosial lainnya. Untuk melengkapi perizinan sebagai lembaga

penghimpunan ZISWAF, maka yayasan Baitul Maal As-Salam bernaung

dibawah Dompet Dhuafa, menjadi Lembaga Mitra Pengelola Zakat (MPZ)

DD Semenjak tahun 2012.

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) berawal dari koppontren Assafi’iyah,

yang didirikan oleh masyarakat yang ada di sekitar pondok pesantren

beserta ALM. KH. Muhtadin yaitu sesepuh pondok pesantren Assafi’iyah

yang berlokasi di Kp. Loji Pamoyanan Desa Cibeureum Kecamatan

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

46

Cugenang Kabupaten Cianjur pada tahun 1997. Sejak awal didirikan

koppontren ini bertujuan untuk menyejahterakan dan membantu umat

Islam yang berada di sekitar pondok serta ingin memberdayakan santri

yang sedang belajar mengaji juga ustadz/ustadzah.

Pada awal bulan Juli tahun 1997, koppontren ini dikukuhkan dengan

mendapat badan hukum dari Dinas Koperasi Kabupaten Cianjur dengan

nomor 523/BH/KWK-10/VII/1997. Setelah mendapatkan badan hukum

tersebut maka koppontren tercatat di Dinas Koperasi Kabupaten Cianjur.

Pada awal berdirinya, koppontren ini hanya bergerak dalam bidang usaha

pertanian dan peternakan, hal ini sesuai dengan keadaan wilayah sekitar

pondok pesantren.

Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2006, terpilih

pengurus baru yang diketuai oleh Nanang Rahman dan merekomendasikan

perubahan Anggaran Dasar menjadi Koperasi Syariah dengan nama

Kopsyah As-Salam membuka kegiatan usaha yaitu dalam bidang Unit Jasa

Keuangan Syariah (UJKS) BMT dan Perdagangan Umum (Distributor

Yoghurt).

Alamat kantor utama, terletak di Kp. Loji Pamoyanan Rt. 05/05 Desa

Cibeureum Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Kemudian dalam

rangka meningkatkan pelayanan dan akses anggota yang mudah, maka

sejak awal tahun 2008 pusat kegiatan operasional dipindahkan di Jl.

Hanjawar Pacet Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur,

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

47

Jawa Barat. Yang melatar belakangi didirikan BMT As-Salam ini adalah

pertama, sebagai upaya menghindarkan masyarakat dari praktek-praktek

rentenir yang berada di wilayah kecamatan Pacet Cipanas, Cugenang, dan

Sukaresmi. Kedua, sebagai salah satu bentuk riil dakwah jihad dalam

bidang ekonomi. Ketiga, sebagai salah satu alternatif pilihan masyarakat

untuk menjadi mitra finansial yang sesuai dengan syariat Islam. Hingga

saat ini sudah memiliki Badan Hukum Koperasi Syariah dengan

perubahan terakhir No. BH. 523 B/PAD/BH-KDK /IX.7/BID.KOP/2012

Tanggal: 14 September 2012.

2. Visi dan Misi BMT As-Salam

Visi :

Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah, yang profesional dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Misi:

a. Menjadi lembaga alternatif pilihan masyarakat dalam bermitra

dengan Lembaga Keuangan Syariah.

b. Memberikan pelayanan yang prima dan profesional kepada

anggota dan masyarakat.

c. Meningkatkan produktifitas dan kreatifitas masyarakat melalui

kegiatan pembinaan yang berkelanjutan.

d. Melakukan pengembangan SDM Islami melalui pelatihan dan

pembinaan yang berbasis syariah.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

48

3. Struktur Organisasi BMT As-Salam

PENGAWAS MANAJEMEN

Ketua : Drs. Ari Prabowo

Anggota : Dedi Hidayat

PENGAWAS SYARIAH

Ketua : KH. Ade Syatibi Darwis

Anggota : Ust. Undang, S.H.I

PENGURUS

Ketua : Nanang Rahman, S.E

Sekretaris : Fahmi Saepul. B.R

Bendahara : Yaman Sazali, S.E

PENGELOLA

Direktur : Nanang Rahman, S.E

Manajer Manajer Operational dan PI : Yaman Sazali, S.E

Manajer Sektor Riil : Samsul Kohar

Manajer Cabang Pacet : Samsul Kohar

Manajer Cabang Sukaresmi : Dedi Hidayat

Manajer Cabang Cugenang : Samsul Anwar

Manajer Cabang Ciboha : Dede Somantri, S.E

Kepala Office Operational : Erna Rahmawati, S.E

Kepala Baitul Maal : Yusuf Kencana

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

49

4. Produk dan Jasa BMT As-Salam

a. Saham Syariah (SAHARA)

Saham syariah merupakan pilihan investasi dalam bentuk lembaran

saham yang ditunjukan bagi anda yang ingin berinvestasi secara halal,

murni sesuai syariah.

1) Calon Pemodal

a) Lembaga diwakili atas nama perorangan (salah satu

pengurus).

b) Umur dan latar belakang ekonomi tidak dibatasi.

2) Tata Cara Kepemilikan

a) Transaksi pendaftaran dan penyetoran simpoksus dilakukan

di kantor BMT As-Salam.

b) Penyetoran dapat dilakukan dengan cara tunai dan non

tunai.

3) Minimal Pembelian

a) Perorangan 2 lembar dengan nilai per lembar Rp 50.000,-.

b) Perwakilan lembaga minimal 10 lembar.

4) Peralihan Kepemilikan

a) Setiap transaksi peralihan kepemilikan simpoksus harus

didaftarkan di kantor BMT As-Salam.

5) Hak Pemilik Simpanan Pokok Khusus

a) Memantau perkembangan dan operasional manajemen

BMT As-Salam.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

50

b) Memberi saran dan usul tertulis atau lisan.

c) Menerima SHU pada periode yang telah ditentukan.

d) Mengikuti rapat anggota tahunan (RAT).

e) Menjadi pengurus BMT As-Salam melalui mekanisme

musyawarah dalam rapat anggota tahunan (RAT).

6) Manfaat untuk Pemilik Simpoksus

a) Sebagai bentuk partisipasi dalam pemberdayaan ekonomi

syariah masyarakat.

b) Dapat memperoleh SHU dalam jumlah yang proporsional.

b. Deposito Murabahah

Deposito murabahah merupakan pilihan investasi dengan jangka

waktu 3, 6 dan 12 bulan yang ditunjukan bagi anda yang ingin

berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah. Dana anda akan

diinvestasikan secara optimal untuk membiayai berbagai macam

usaha produktif yang berguna bagi kepentingan umat.

Keuntungan:

1) Memperoleh bagi hasil yang sangat menarik setiap bulan.

2) Investasi disalurkan untuk pembiayaan usaha mikro yang

produktif dan halal.

3) Ikut serta dalam penerapan ekonomi syariah di kabupaten

Cianjur.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

51

Fasilitas:

1) Jangka waktu 3, 6 dan 12 bulan.

2) Dapat diperpanjang secara otomatis (automatic roll over) pada

saat jatuh tempo.

3) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan dari BMT As-

Salam.

Persyaratan:

1) Nasabah Perorangan

a) Jumlah deposito minimal Rp 1.000.000,-

b) Mengisi formulir pembukaan deposito.

c) Melampirkan copy indentitas diri.

2) Nasabah Perusahaan

a) Jumlah deposito minimal Rp 5.000.000,-

b) Mengisi formulir pembukaan deposito.

c) Melampirkan copy NPWP, TDP dan surat izin usaha

perdagangan (SIUP).

c. Tabungan Tassalam

Tabungan tassalam merupakan cara investasi murni sesuai syariah

yang memungkinkan anda melakukan penyetoran dan penarikan tunai

dengan sangat mudah. Penyetoran dan penarikan dapat diantar dan

dijemput.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

52

Keuntungan dan Fasilitas:

1) Dana tabungan digulirkan untuk pembiayaan usaha mikro yang

halal.

2) Bagi hasil sangat menarik, otomatis ditambahkan di rekening

tabungan setiap bulan.

3) Besarnya setoran terjangkau, setoran dapat dijemput ke tempat

nasabah.

4) Fasilitas pembayaran zakat otomatis.

5) Fasilitas pembayaran infak otomatis.

6) Berkesempatan untuk mendapat pembiayaan usaha*)

*) Syarat dan ketentuan berlaku

Persyaratan:

1) Setoran awal Rp 25.000,-

2) Setoran lanjutan minimal Rp 5.000,-

3) Copy identitas diri.

4) Biaya administrasi pembukaan rekening Rp 5.000,- (satu kali

ketika pembukaan rekening)

d. Tabungan Pelajar (TALAR)

Tabungan pelajar adalah tabungan khusus untuk pelajar yang

bermanfaat untuk orang tua maupun pelajar dalam menghadapi biaya

sekolah dimasa yang akan datang.

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

53

Keuntungan dan Fasilitas:

1) Dana tabungan digulirkan untuk pembiayaan usaha mikro yang

halal.

2) Bagi hasil sangat menarik, otomatis ditambahkan di rekening

tabungan setiap bulan.

3) Besarnya setoran terjangkau, setoran dapat dijemput ke tempat

nasabah.

4) Fasilitas pembayaran zakat otomatis.

5) Fasilitas pembayaran infak otomatis.

6) Berkesempatan untuk mendapat pembiayaan usaha*)

*) Syarat dan ketentuan berlaku

Persyaratan:

1) Setoran awal Rp 25.000,-

2) Setoran lanjutan minimal Rp 5.000,-

3) Copy identitas diri.

4) Biaya administrasi pembukaan rekening Rp 5.000,- (satu kali

ketika pembukaan rekening)

e. Tabungan Hari Raya (TAHARA)

Tabungan hari raya merupakan cara investasi murni sesuai syariah

yang memungkinkan anda menyisihkan dana untuk persiapan

menghadapi ramadhan dan hari raya idul fitri, dengan setoran yang

terjangkau.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

54

Keuntungan dan Fasilitas:

1) Dana tabungan terjamin aman.

2) Dana tabungan digulirkan untuk pembiayaan usaha mikro yang

halal.

3) Bagi hasil sangat menarik, otomatis ditambahkan di rekening

tabungan setiap bulan.

4) Besarnya setoran terjangkau, setoran dapat dijemput ke tempat

nasabah.

5) Fasilitas pembayaran zakat otomatis.

6) Fasilitas pembayaran infak otomatis.

7) Berkesempatan untuk mendapat pembiayaan usaha*)

*) Syarat dan ketentuan berlaku

Persyaratan:

1) Setoran awal Rp 25.000,-

2) Setoran lanjutan minimal Rp 5.000,-

3) Copy identitas diri.

4) Biaya administrasi pembukaan rekening Rp 5.000,- (satu kali

ketika pembukaan rekening).

5) Penarikan tabungan hanya bisa dilakukan menjelang hari raya

idul fitri.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

55

B. Hasil Analisis dan Pembahasan Penelitian

1. Hasil Deskriptif Karakteristik Profil Responden

a. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki 11 27,5

Perempuan 29 72,5

Total 40 100,0

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa mayoritas responden

nasabah BMT As-Salam berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak

29 orang. Sedangkan, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11

orang. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden nasabah

dari BMT As-Salam yang diambil sebagai sampel adalah perempuan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pie chart berikut:

Grafik 4.1 Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

56

b. Usia Responden

Tabel 4.2 Usia Reponden

Usia Jumlah Persentase (%)

< 20 tahun 0 0

20 – 30 tahun 6 15,0

31 – 50 tahun 25 62,5

> 50 tahun 9 22,5

Total 40 100,0

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa mayoritas responden

nasabah BMT As-Salam berumur 31 – 50 tahun, yaitu sebanyak 25

orang. Sedangkan, yang berumur 20 – 30 tahun sebanyak 6 orang,

yang berumur > 50 tahun sebanyak 9 orang dan responden yang

berumur < 20 tahun adalah 0 atau tidak ditemukan. Hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar responden nasabah dari BMT As-

Salam yang diambil sebagai sampel berumur 31 – 50 tahun. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada pie chart berikut:

Grafik 4.2 Usia Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

57

c. Pendidikan Responden

Tabel 4.3 Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD 30 75,0

SMP 6 15,0

SMA 4 10,0

Perguruan Tinggi 0 0

Total 40 100,0

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa mayoritas responden

nasabah BMT As-Salam berpendidikan SD yaitu sebanyak 30 orang.

Sedangkan, yang berpendidikan SMP sebanyak 6 orang, yang

berpendidikan SMA sebanyak 4 orang dan responden di tingkat

pendidikan terakhir yaitu perguruan tinggi adalah 0 atau tidak

ditemukan. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden

nasabah dari BMT As-Salam yang diambil sebagai sampel

berpendidikan SD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pie chart

berikut:

Grafik 4.3 Pendidikan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

58

2. Hasil Deskriptif Karakteristik Usaha Responden

a. Jenis Usaha Responden

Tabel 4.4 Jenis Usaha Responden

Jenis Usaha Jumlah Persentase (%)

Dagang 30 75,0

Manufaktur 9 22,5

Jasa 1 2,5

Total 40 100,0

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa mayoritas responden

nasabah BMT As-Salam menjalankan jenis usaha dagang yaitu

sebanyak 30 orang. Sedangkan, yang menjalankan jenis usaha

manufaktur sebanyak 9 orang dan yang menjalankan jenis usaha jasa

sebanyak 1 orang. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar

responden nasabah dari BMT As-Salam yang diambil sebagai sampel

yaitu yang menjalankan jenis usaha dagang. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada pie chart berikut:

Grafik 4.4 Jenis Usaha Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

59

b. Lama Usaha Responden

Tabel 4.5 Lama Usaha Responden

Lama Usaha Jumlah Persentase (%)

< 1 tahun 0 0

1 – 2 tahun 12 30,0

3 – 5 tahun 19 47,5

> 5 tahun 9 22,5

Total 40 100,0

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa mayoritas responden

nasabah BMT As-Salam sudah menjalankan usaha selama 3 – 5 tahun

yaitu sebanyak 19 orang. Sedangkan yang sudah menjalankan usaha

selama 1 – 2 tahun sebanyak 12 orang, yang sudah menjalankan usaha

selama > 5 tahun sebanyak 9 orang dan responden yang menjalankan

usaha < 1 tahun adalah 0 atau tidak ditemukan. Hal ini menunjukan

bahwa sebagian besar responden nasabah dari BMT As-Salam yang

diambil sebagai sampel yaitu yang sudah menjalankan usaha selama 3

– 5 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pie chart berikut:

Grafik 4.5 Lama Usaha Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

60

c. Besar Pembiayaan Responden

Tabel 4.6 Besar Pembiayaan Responden

Besar Pembiayaan Jumlah Persentase (%)

< Rp 1.000.000 11 27,5

Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 18 45,0

Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 9 22,5

> Rp 3.000.000 2 5,0

Total 40 100,0

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa sebagian besar

responden nasabah dari BMT As-Salam yang diambil sebagai sampel

menerima pembiayaan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 yaitu sebanyak

18 orang. Sedangkan yang menerima pembiayaan < Rp 1.000.000

sebanyak 11 orang, yang menerima Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000

sebanyak 9 orang, dan yang menerima pembiayaan > Rp 3.000.000

sebanyak 2 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pie chart

berikut:

Grafik 4.6 Besar Pembiayaan Responden

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

61

4. Hasil Uji Ancova (Analysis of Covariance)

Sebelum dilakukan uji Ancova, maka dilakukan uji kesamaan varians

(homogenitas) dengan Levene Test. Signifikansi harus lebih dari 0,05 agar

varians yang sama dapat terpenuhi.

Hasil uji homogenitas varians pada penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: Pendapatan_Sesudah_Pembiayaan

F df1 df2 Sig.

1,276 30 9 ,367

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent

variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Jenis_Kelamin + Usia + Pendidikan +

Jenis_Usaha + Lama_Usaha + Besar_Pembiayaan +

Modal_Sesudah_Pembiayaan

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan tabel Levene Test diatas diketahui bahwa, nilai Sig 0,367

lebih besar daripada taraf signifikansi (α) = 0,05. Maka dapat disimpulkan

bahwa varian antar kelompok adalah sama. Karena varian antar kelompok

adalah sama maka dapat diketahui bahwa kelompok yang uji adalah

homogen, sehingga Uji Ancova dapat dilakukan.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

62

Analisis:

a. Jika p value (Sig. Corrected Model) < 0,05 maka H0 ditolak dan

H1 diterima; Sebaliknya

b. Jika p value (Sig. Corrected Model) > 0,05 maka H0 diterima dan

H1 ditolak.

Hipotesis:

a. H0: Pembiayaan mikro syariah tidak berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

H1: Pembiayaan mikro syariah berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan usaha mikro.

b. H0: Karakteritik profil responden (jenis kelamin, usia, pendidikan)

tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

H1: Karakteritik profil responden (jenis kelamin, usia, pendidikan)

berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

c. H0: Karakteritik usaha responden (jenis usaha, lama usaha, besar

pembiayaan) tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan

usaha mikro.

H1: Karakteritik profil responden (jenis usaha, lama usaha, besar

pembiayaan) berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha

mikro.

Hasil uji Analysis of Covariance pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

63

Tabel 4.8 Hasil Uji Ancova

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Pendapatan_Sesudah_Pembiayaan

Source

Type III Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Corrected Model 26645707768908,996a 13 2049669828377,615 25,078 ,000

Intercept 2039856257,197 1 2039856257,197 ,025 ,876

Jenis_Kelamin 39473566438,294 1 39473566438,294 ,483 ,493

Usia 163207195479,512 2 81603597739,756 ,998 ,382

Pendidikan 1147743865353,835 2 573871932676,918 7,021 ,004

Jenis_Usaha 217766896028,293 2 108883448014,146 1,332 ,281

Lama_Usaha 62209410419,803 2 31104705209,901 ,381 ,687

Besar_Pembiayaan 1054551486578,149 3 351517162192,716 4,301 ,014

Modal_Sesudah_Pe

mbiayaan 1356276687944,991 1 1356276687944,991 16,594 ,000

Error 2125065006091,004 26 81733269465,039

Total 84686469000000,000 40

Corrected Total 28770772775000,000 39

a. R Squared = ,926 (Adjusted R Squared = ,889)

Sumber: Data Primer yag diolah 2018.

Berdasarkan tabel diatas, maka hasil uji Ancova pada penelitian ini

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Jenis kelamin memiliki nilai signifikan sebesar 0,493 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh

terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

64

b. Usia memiliki nilai signifikan sebesar 0,382 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa usia tidak memiliki pengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

c. Pendidikan memiliki nilai signifikan sebesar 0,004 < 0,05 yang

menunjukkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

d. Jenis usaha memiliki nilai signifikan sebesar 0,281 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa jenis usaha tidak memiliki pengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

e. Lama usaha memiliki nilai signifikan sebesar 0,687 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa lama usaha tidak memiliki pengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro.

f. Besar pembiayaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,014 < 0,05

yang menunjukkan bahwa besar pembiayaan memiliki pengaruh

terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

g. Modal sesudah pembiayaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,000

< 0,05 yang menunjukkan bahwa modal sesudah pembiayaan

memiliki pengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

Berdasarkan hasil diatas, dengan taraf signifkansi 5% dapat

disimpulkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro adalah variabel pembiayaan

mikro syariah (modal sesudah pembiayaan) 0,000 < 0,05, variabel

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

65

karakteristik profil reponden (pendidikan) 0,004 < 0,05 dan variabel

karakteristik usaha responden (besar pembiayaan) 0,014 < 0,05.

3. Hasil Uji Non Parametrik Wilcoxon

Uji non parametrik wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasil-hasil

pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak

(Siarno, 2015). Dalam hal ini perbedaan pendapatan usaha (keuntungan)

yang diperoleh nasabah sebelum dan sesudah menerima pembiayaan dari

BMT As-Salam.

Analisis:

a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima. Sebaliknya;

b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Hipotesis:

H0: Tidak terdapat perbedaan antara pendapatan usaha sebelum

menerima pembiayaan dengan pendapatan sesudah menerima

pembiayaan dari BMT As-Salam.

H1: Terdapat perbedaan antara pendapatan usaha sebelum menerima

pembiayaan dengan pendapatan sesudah menerima pembiayaan dari

BMT As-Salam.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

66

Hasil uji Non Parametrik Wilcoxon pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Wilcoxon Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Mean

Std.

Deviation Minimum Maximum

Pendapatan_Sebelum

_Pembiayaan 40 395850,00 287116,393 75000 1250000

Pendapatan_Sesudah_

Pembiayaan 40 1182325,00 858901,695 240000 4500000

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Tabel descriptive statistics diatas menunjukkan nilai mean, std.

deviaton, minimun, dan maximum dari masing-masing data. Dapat dilihat

bahwa nilai minimum keuntungan awal sebesar 75.000 dan maximum

sebesar 1.250.000, sedangkan nilai minimum keuntungan akhir sebesar

240.000 dan maximum sebesar 4.500.000. nilai mean atau rata-rata nilai

keuntungan akhir sebesar 1.182.325 dimana lebih besar dari pada nilai

mean keuntungan awal yaitu sebesar 395.850.

Tabel 4.10 Hasil Uji Wilcoxon Ranks

Ranks

N

Mean

Rank Sum of Ranks

Pendapatan_Sesudah_

Pembiayaan -

Pendapatan_Sebelum_

Pembiayaan

Negative Ranks 0a ,00 ,00

Positive Ranks 40b 20,50 820,00

Ties 0c

Total 40

a. Pendapatan_Sesudah_Pembiayaan < Pendapatan_Sebelum_Pembiayaan

b. Pendapatan_Sesudah_Pembiayaan > Pendapatan_Sebelum_Pembiayaan

c. Pendapatan_Sesudah_Pembiayaan = Pendapatan_Sebelum_Pembiayaan

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

67

Tabel Ranks diatas menunjukkan nilai mean rank dan sum of ranks

dari kelompok negative ranks, positive ranks, dan ties.

a. Negative ranks atau selisih antara hasil pendapatan pada saat

sebelum dan sesudah menerima pembiayaan negatif adalah 0, baik

itu pada nilai N, mean rank, maupun sum of ranks. Nilai 0

menunjukkan bahwa tidak adanya penurunan atau pengurangan

dari nilai sebelum menerima pembiayaan ke nilai sesudah

menerima pembiayaan.

b. Positive ranks atau selisih antara hasil pendapatan pada saat

sebelum dan sesudah menerima pembiayaan positif. Dalam hasil

output rank diatas, terdapat 40 data positif (N) yang artinya ke 40

responden mengalami peningkatan pendapatan dari sebelum

menerima pembiayaan ke sesudah menerima pembiayaan. mean

rank atau rata-rata peningkatan tersebut adalah sebesar 20,50.

Sedangkan sum of ranks atau jumlah ranking positif adalah sebesar

820,00.

c. Ties adalah kesamaan nilai sebelum dan sesudah menerima

pembiayaan. Nilai ties pada penelitian ini adalah 0, sehingga dapat

dikatakan bahwa tidak ada nilai yang sama antara pendapatan

sebelum menerima pembiayaan dan sesudah menerima

pembiayaan.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

68

Tabel 4.11 Hasil Uji Wilcoxon Test Statistics

Test Statisticsa

Pendapatan_Sesudah_

Pembiayaan -

Pendapatan_Sebelum_

Pembiayaan

Z -5,511b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Sumber: Data Primer yang diolah 2018.

Berdasarkan hasil ouput Test Statistics diatas, nilai Z yang didapat

sebesar -5,511 dengan p value (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0.000 < 0,05

sehingga keputusan hipotesis adalah menolak H0 dan menerima H1, yang

berarti terdapat perbedaan antara pendapatan usaha sebelum menerima

pembiayaan dengan pendapatan sesudah menerima pembiayaan dari BMT

As-Salam.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada sub bab

sebelumnya, didapatkan hasil bahwa:

Terdapat pengaruh pembiayaan mikro syariah terhadap peningkatan

pendapatan usaha mikro. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Anggraeni

dkk (2013) yang menyatakan bahwa keuntungan usaha responden secara total

mengalami peningkatan sebesar 6,21 persen setelah memperoleh pembiayaan

mikro syariah BMT. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pembiayaan mikro

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

69

syariah BMT memberikan dampak positif terhadap perkembangan usaha

UMKM dilihat dari tingkat keuntungannya.

Karakteristik profil responden (pendidikan) berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Gina dan Effendi (2014) yang menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh

positif terhadap pendapatan rata-rata yang diperoleh pelaku usaha mikro

dengan nilai koefisien sebesar 0,346 pada taraf 5%. Sedangkan, untuk jenis

kelamin dan usia tidak berpegaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha

mikro. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mufarrohah dkk (2015) yang

menunjukkan jenis kelamin sebagai variabel dummy tidak berpengaruh

terhadap peningkatan pendapatan.

Karakteristik usaha responden (besar pembiayaan) berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan usaha mikro. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

Septiana (2013) yang menyatakan besarnya jumlah pembiayaan mikro syariah

BMT berpengaruh positif terhadap perkembangan keuntungan usaha UMKM.

Keuntungan usaha responden rata-rata mengalami peningatan sebesar 28%

setelah memperoleh pembiayaan mikro syariah yaitu dari Rp 106,29 juta per

tahun menjadi Rp 134,9 juta pertahun. Sedangkan, untuk jenis usaha dan lama

usaha tidak berpegaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Quro’i (2015) yang menyatakan bahwa tidak

ada pengaruh secara parsial dari jenis usaha terhadap peningkatan pendapatan

nasabah di Koperasi BMT Nurul Jannah Petro Kimia Gresik dikarenakan

keseluruhan dari instrumen variabel jenis usaha memiliki thitung ≤ tabel. Sejalan

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

70

juga dengan hasil penelitian Wahyono (2017) yang menyatakan bahwa

variabel lama usaha secara parsial tidak berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang pasar bantul.

Terdapat perbedaan antara pendapatan usaha sebelum menerima

pembiayaan dan pendapatan sesudah menerima pembiayaan dari BMT As-

Salam. Dengan nilai mean atau rata-rata nilai keuntungan akhir sebesar

1.182.325 dimana lebih besar dari pada nilai mean keuntungan awal yaitu

sebesar 395.850. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Maisaroh (2017) yang

menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel

keuntungan penjualan sebelum dan setelah memperoleh pembiayaan.

Keuntungan usaha setelah memperoleh pembiayaan lebih baik dibanding

sebelumnya.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

peneliti dapat mengambil kesimpulan dari apa yang telah dirumuskan dalam

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mikro

syariah berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

Berdasarkan hasil uji Ancova, pada tabel Tests of Between-Subjects

Effects modal sesudah pembiayaan memiliki nilai signifikan sebesar

0,000 < 0,05 yang berarti pembiayaan mikro syariah berpengaruh

terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro.

2. Variabel karakteristik profil responden (pendidikan) diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

pendidikan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha

mikro. Sedangkan, untuk jenis kelamin dan usia tidak berpengaruh

terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro atau nilai signifikansi >

0,05.

3. Variabel karakteristik usaha responden (besar pembiayaan) diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,014 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

besar pembiayaan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan

usaha mikro. Sedangkan, untuk jenis usaha dan lama usaha tidak

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

72

berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro atau nilai

signifikan > 0,05.

4. Terdapat perbedaan pendapatan usaha antara sebelum dan sesudah

menerima pembiayaan dari BMT As-Salam. Berdasarkan hasil uji Non

parametrik Wilcoxon, pada tabel Test Statistics nilai Z yang didapat

sebesar -5,511 dengan p value (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0.000 <

0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

berarti antara pendapatan usaha sebelum dengan pendapatan usaha

sesudah menerima pembiayaan dari BMT As-Salam.

B. Saran

1. BMT As-Salam diharapkan dapat melakukan pendampingan atau

layanan konsultasi terhadap para nasabah mengenai usaha yang

mereka jalankan. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat meningkatkan

kinerja, baik untuk pihak BMT maupun nasabah.

2. Bagi penelitian selanjutnya dengan bahasan yang sama diharapkan

memasukkan variabel bebas lain yang memiliki pengaruh signifikan

terhadap peningkatan pendapatan usaha mikro guna memperoleh hasil

penelitian yang lebih baik.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

73

DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz. 2009. “Manajemen Operasional Bank

Syariah”. Cirebon: STAIN Press, hal. 68.

Soemitra, Andri. 2009. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Jakarta:

Kencana.

Huda, Nurul. dkk. 2016. “Baitul Mal Wa Tamwil”. Jakarta: Amzah.

Rahmawati, Yuke. 2013. “Lembaga Keuangan Mikro Syariah”. Jakarta: UIN

Jakarta Press.

Iskandar, Syamsu. 2013. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta: In

Media.

Tambunan, Tulus T.H. 2009. “UMKM di Indonesia”. Bogor: Ghalia Indonesia.

Qadir, Abdurrachman. 2001. “Zakat (Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial)”.

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Sugiyono. 2009. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung:

Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. “Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik”.

Jakarta: Rineka Cipta.

Suliyono, Joko. 2010. “6 Hari Jago SPSS 17”. Yogyakarta: Cakrawala.

Sarwono, Jonathan. 2014. “Riset Skripsi dan Tesis dengan SPSS 22”. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Sujarweni, V. Wiratna dan Poly Endrayanto. 2012. “Statistika untuk Penelitian”.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kadir. 2015. “Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan

Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

74

Mariyanti, Tatik. 2013 “Pengaruh Zakat dan Pembiayaan BMT dalam Penurunan

Kemiskinan”. Jurnal Ekonomi Islam Republika, Kamis 22 Agustus 2013.

Tunas, Aldesta Nurika Perwitasari. dkk. 2018. “Analisis Pengaruh Pembiayaan

Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota

Depok”. Jurnal Al-Muzara’ah, Vol. 2, No. 1.

Kasim, M. Arif Budiman dan Izzuddin Edi Siswanto. “Analisis Efektivitas

Pendayagunaan Zakat Produktif Pada Program Pemberdayaan Masyarakat

di Wilayah Sukabumi (Studi Kasus: Kampoeng Ternak Dompet Dhuafa)”.

Jurnal STEI SEBI, 2016.

Gina, Widya dan Jaenal Effendi. 2014. “Program Pembiayaan Lembaga

Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku

Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Baitul Karim Bekasi)”. Jurnal Al-

Muzara’ah, Vol. 3, No. 1.

Nurhasanah, Neneng. 2013. “Pengawasan Islam dalam Operasional Lembaga

Keuangan Syariah”. MIMBAR, Vol. 29, No. 1 (Juni, 2013): 11 – 18.

Damayanti, Nurul Farida dan Sri Herianingrum. 2014. “Pengaruh Pembiayaan

Dana Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Teladan Terhadap Kinerja Usaha

Mikro di Pasar Semolowaru Surabaya”. JESTT Vol. 1 No. 3 Maret 2014.

Sa’diyah, Mahmudatus. 2014. “Pengembangan Produk-Produk Lembaga

Keuangan Mikro Syariah”. EQUILIBRIUM, Volume 2, No. 1, Juni 2014.

Ismanto, Kuat. 2015. “Pengelolaan Baitul Maal pada Baitul Maal Wa Tamwil

(BMT) di Kota Pekalongan”. Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 1, Mei 2015.

Hlm. 24-38.

Hidayati, Nadiah. dkk. 2014. “Faktor-faktor yang Memengaruhi Realisasi

Pembiayaan Mikro Syariah dan Dampaknya Terhadap Omzet Usaha

Nasabah: Studi Kasus KJKS BMT UGT Sidogiri Cabang Koja Jakarta”.

Jurnal Al-Muzara’ah, Vol. 2, No. 1.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

75

Murwanti, Sri dan Muhammad Sholahuddin. 2013. “Peran Keuangan Lembaga

Mikro Syariah Untuk Usaha Mikro di Wonogiri”. Proceeding Seminar

Nasional dan Call For Papers Sancall 2013.

Anggraeni, Lukytawati. dkk. 2013. “Akses UMKM Terhadap Pembiayaan Mikro

Syariah dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Usaha : Kasus BMT

Tadbiirul Ummah, Kabupaten Bogor”. Jurnal al-Muzara’ah, Vol. I, No. 1,

2013.

Kadim, Dorce Novita. dkk. 2017. “Pengaruh Jumlah Produksi, Pengalaman Usaha

dan Jenis Kelamin Terhadap Pendapatan Usaha Tukang Jahit di Presiden

Shopping Center Kecamatan Wenang Kota Manado”. Jurnal Berkala Ilmiah

Efisiensi, Volume 17 No. 02 Tahun 2017.

Rahayu, Tri Andina. 2016. “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi

Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Murabahah pada Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) di BMT Taruna Sejahtera”. Jurnal

Muqtasid, Volume 7 Nomor 1, Juni 2016.

Sholihat, Siskawati. dkk. 2015. “Analisis Efektivitas Pembiayaan Lembaga

Keuangan Mikro Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Nasabah di Sektor

Rill (Usaha Mikro, Kecil dan Menegah)”. Al-Infaq: Jurnal Ekonomi Islam,

Vol. 6 No. 1, Maret 2015.

Nainggolan, Romauli. 2016. “Gender, Tingkat Pendidikan dan Lama Usaha

Sebagai Determinan Penghasilan UMKM Kota Surabaya”. KINERJA,

Volume 20, No.1, Th. 2016: Hal. 1-12.

Nurfilaeli, Dhika. 2014. “Persepsi Nasabah Mengenai Pengaruh Pembiayaan

Syariah Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Menengah Pada

BMT Mentari Bumi Kemangkon Purbalingga”. KOMPARTEMEN, Vol.

XII No.2, September 2014.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

76

Wahyono, Budi. 2017. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

Pedagang di Pasar Bantul Kabupaten Bantul”. Jurnal Pendidikan dan

Ekonomi, Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017.

Tanty, Heruna. dkk. 2013. “Metode Nonparametrik untuk Analisis Hubungan

Perilaku dan Pengetahuan Masyarakat Tentang Kode Plastik”. Jurnal Mat

Stat, Vol. 13 No. 2 Juli 2013: 97-104.

Mbogo, Michael Kuria dan Willy Muturi. 2014. “The Effect of MFI Credit on

Revenue of SMEs, a Survey of Small Medium Enterprises in Nakuru

Town”. International Journal of Science and Research (IJSR), Volume 3

Issue 6, June 2014.

Mufarrohah. dkk. 2015. “Analisis Faktor - Faktor yang Memengaruhi Peningkatan

Pendapatan Pada Usaha Mikro (Pedagang Kaki Lima di Alun-Alun Besuki

Kabupaten Situbondo)”. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015.

Prayogi, Muhammad Andi dan Lukman Hakim Siregar. 2017. “Pengaruh

Pembiayaan Mikro Syariah Terhadap Tingkat Perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM)”. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, Vol.

17 No. 2, 2017.

Sofwatama, Habibi. dkk. 2017. “Keberhasilan Kinerja Usaha Lembaga Keuangan

Mikro Syariah Baitul Maal Wat Tamwil L-Risma (LKMS BMT L-RISMA)

di Provinsi Lampung”. JIIA, Volume 5 No. 1 Februari 2017.

Siarno, Si Islam. 2015. “Analisis Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Setelah

Memperoleh Pembiayaan dari Baitul Mal Wat Tamwil di Kota Surakarta

Tahun 2015”. Tesis. Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta.

Septiana, Risya Maulida. 2013. “Analisis Dampak Pembiayaan Mikro Syariah

Terhadap Perkembangan Keuntungan UMKM di Kabupaten Bogor”.

Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

77

Quro’i, Moh. Didanul. 2015. “Pengaruh Pembiayaan dan Jenis Usaha Terhadap

Peningkatan Pendapatan Nasabah Koperasi Baytul Mal Wat Tamwil (BMT)

Nurul Jannah Petrokimia Gresik”. Skripsi. Surabaya: Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel.

Undang-Undang Perbankan No. 21 Tahun 2008

Undang-Udang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008

http://www.depkop.go.id

www.bps.go.id

www.assalamcianjur.com

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

78

LAMPIRAN

1. Hasil Deskriptif Karakteristik Profil Responden

a. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 11 27,5 27,5 27,5

Perempuan 29 72,5 72,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

b. Usia Responden

Usia

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 20 - 30 tahun 6 15,0 15,0 15,0

31 - 50 tahun 25 62,5 62,5 77,5

> 50 tahun 9 22,5 22,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

c. Pendidikan Responden

Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 30 75,0 75,0 75,0

SMP 6 15,0 15,0 90,0

SMA 4 10,0 10,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

79

2. Hasil Deskriptif Karakteristik Usaha Responden

a. Jenis Usaha Responden

Jenis Usaha

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Dagang 30 75,0 75,0 75,0

Manufaktur 9 22,5 22,5 97,5

Jasa 1 2,5 2,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

b. Lama Usaha Responden

Lama Usaha

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 - 2 tahun 12 30,0 30,0 30,0

3 - 5 tahun 19 47,5 47,5 77,5

> 5 tahun 9 22,5 22,5 100,0

Total 40 100,0 100,0

c. Besar Pembiayaan Responden

Besar Pembiayaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < Rp 1.000.000 11 27,5 27,5 27,5

Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 18 45,0 45,0 72,5

Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000 9 22,5 22,5 95,0

> Rp 3.000.000 2 5,0 5,0 100,0

Total 40 100,0 100,0

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

80

3. Hasil Uji Homogenity of Regression

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Pendapatan_Sesudah_Pembiayaan

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 28472967400896,934

a 35 813513354311,341 10,927 ,015

Intercept 203175244848,930 1 203175244848,930 2,729 ,174

Jenis_Kelamin * Usia

* Pendidikan *

Jenis_Usaha *

Lama_Usaha *

Besar_Pembiayaan *

Modal_Sesudah_Pemb

iayaan

1827259631991,336 22 83057255999,606 1,116 ,517

Jenis_Kelamin ,000 0 . . .

Usia ,000 0 . . .

Pendidikan ,000 0 . . .

Jenis_Usaha ,000 0 . . .

Lama_Usaha 5466995834,427 1 5466995834,427 ,073 ,800

Besar_Pembiayaan ,000 0 . . .

Modal_Sesudah_Pemb

iayaan 581688539565,097 1 581688539565,097 7,813 ,049

Error 297805374103,066 4 74451343525,766

Total 84686469000000,000 40

Corrected Total 28770772775000,000 39

a. R Squared = ,990 (Adjusted R Squared = ,899)

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

81

4. Kuesioner Penelitian

No. Responden : ..........

KUESIONER PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro

(Studi Pada Nasabah BMT As-Salam Cianjur)

Kuesioner ini digunakan dalam rangka pengambilan data untuk penyusunan

bahan penelitian skripsi oleh Husnu Sulukiah Shafriyani, mahasiswi Ekonomi

Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sangat

mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang saya ajukan ini

sesuai kondisi yang ada. Setiap jawaban yang Bapak/Ibu berikan sangat berarti

dalam penelitin ini. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu saya ucapkan

terimakasih.

Karakterstik Profil Responden

1. Nama : ......................................................................

2. Alamat : ......................................................................

3. Jenis Kelamin :

a. Laki-Laki

b. Perempuan

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

82

4. Usia :

a. < 20 tahun c. 31 – 50 tahun

b. 20 – 30 tahun d. > 50 tahun

5. Pendidikan :

a. SD c. SMA

b. SMP d. Perguruan Tinggi

A. Karakteristik Usaha Responden

1. Jenis usaha apa yang Bapak/Ibu jalankan?

a. Dagang

b. Manufaktur

c. Jasa

2. Berapa lama Bapak/Ibu menjalankan usaha?

a. < 1 tahun

b. 1 – 2 tahun

c. 3 – 5 tahun

d. > 5 tahun

3. Berapa besar pembiayaan yang Bapak/Ibu terima dari BMT As-Salam?

a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000

d. > Rp 3.000.000

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

83

B. Pembiayaan Mikro Syariah

1. Berapa modal usaha yang digunakan Bapak/Ibu sebelum menerima

pembiayaan dari BMT As-Salam?

a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000

c. Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000

d. > Rp 2.000.000

2. Berapa modal usaha yang digunakan Bapak/Ibu sesudah menerima

pembiayaan dari BMT As-Salam?

a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000

d. > Rp 3.000.000

Modal Sebelum Modal Sesudah

3. Berapa pendapatan usaha Bapak/Ibu setiap bulannya sebelum

menerima pembiayaan dari BMT As-Salam?

a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000

c. Rp 1.000.001 – 2.000.000

d. > Rp 2.000.000

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

84

4. Berapa pendapatan usaha Bapak/Ibu setiap bulannya sesudah

menerima pembiayaan dari BMT As-Salam?

a. < Rp 1.000.000

b. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

c. Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000

d. > Rp 3.000.000

5. Apakah dengan adanya pembiayaan dari BMT As-Salam pendapatan

usaha Bapak/Ibu meningkat dibandingkan dengan sebelum Bapak/Ibu

menerima pembiayaan?

a. Ya

b. Tidak

Pendapatan Sebelum Pendapatan Sesudah

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

85

5. Tabulasi Data Responden

No Jenis

Kelamin Usia Pendidikan

Jenis

Usaha

Lama

Usaha

Besar

Pembiayaan

Pembiayaan (Rp) Pendapatan (Rp)

Modal

Sebelum Pembiayaan

Modal

Sesudah

Pendapatan

Sebelum

Pendapatan

Sesudah

1 2 3 1 1 4 1 500.000 950.000 1.450.000 150.000 450.000

2 1 3 3 2 4 4 2.500.000 5.000.000 7.500.000 850.000 3.450.000

3 2 3 1 1 3 2 600.000 1.500.000 2.100.000 275.000 1.950.000

4 2 4 1 1 4 2 900.000 1.600.000 2.500.000 250.000 865.000

5 1 4 1 1 3 2 500.000 1.500.000 2.000.000 115.000 575.000

6 1 3 1 1 3 1 500.000 950.000 1.450.000 125.000 345.000

7 2 4 1 1 2 2 1.000.000 1.500.000 2.500.000 650.000 1.250.000

8 2 2 1 1 2 2 1.500.000 1.500.000 3.000.000 535.000 1.210.000

9 1 3 1 1 4 3 1.500.000 2.900.000 4.500.000 750.000 1.650.000

10 1 4 1 1 3 2 1.500.000 2.000.000 3.500.000 650.000 1.750.000

11 2 4 1 1 2 1 300.000 950.000 1.250.000 125.000 675.000

12 2 3 1 1 3 1 400.000 950.000 1.350.000 150.000 400.000

13 2 3 2 1 3 2 500.000 1.000.000 1.500.000 215.000 715.000

14 2 3 3 2 4 4 5.000.000 7.000.000 12.000.000 1.250.000 4.500.000

15 2 2 3 1 3 1 200.000 700.000 1.200.000 125.000 785.000

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

86

16 1 2 1 1 4 2 1.000.000 2.000.000 3.000.000 550.000 1.675.000

17 2 3 1 1 3 1 150.000 600.000 750.000 75.000 385.000

18 1 3 3 1 4 3 1.500.000 2.500.000 4.000.000 650.000 1.550.000

19 1 3 1 1 2 2 500.000 1.500.000 2.000.000 235.000 950.000

20 2 2 1 1 3 2 750.000 2.000.000 2.750.000 375.000 1.400.000

21 1 2 1 1 3 2 750.000 1.200.000 1.950.000 450.000 1.350.000

22 2 3 1 1 2 2 1.500.000 1.500.000 3.000.000 675.000 1.900.000

23 2 3 2 1 2 2 1.000.000 1.000.000 2.000.000 300.000 700.000

24 2 2 1 1 2 1 400.000 750.000 1.150.000 120.000 345.000

25 2 3 2 1 3 2 400.000 2.000.000 2.400.000 120.000 720.000

26 2 3 1 1 2 1 950.000 750.000 1.700.000 315.000 680.000

27 2 4 1 1 3 1 500.000 900.000 1.400.000 200.000 560.000

28 2 3 1 1 3 1 600.000 750.000 1.350.000 210.000 513.000

29 2 3 2 1 2 2 1.000.000 1.000.000 2.000.000 250.000 600.000

30 2 3 1 1 2 1 500.000 750.000 1.250.000 150.000 475.000

31 2 4 1 2 3 3 3.000.000 2.500.000 5.500.000 660.000 1.925.000

32 1 4 1 2 2 3 2.000.000 2.500.000 4.500.000 320.000 1.400.000

33 2 3 1 2 3 3 2.500.000 2.500.000 5.000.000 1.125.000 2.450.000

34 1 4 1 2 3 3 900.000 2.500.000 3.400.000 315.000 1.190.000

35 2 3 1 3 4 2 1.000.000 2.000.000 3.000.000 700.000 1.000.000

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENINGKATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45250/2/HUSNU...Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema ... pembiayaan mikro

87

36 2 3 2 1 4 2 700.000 1.000.000 1.700.000 220.000 540.000

37 2 3 2 1 3 2 600.000 1.000.000 1.600.000 90.000 240.000

38 2 3 1 2 2 3 1.200.000 2.500.000 3.700.000 420.000 1.295.000

39 2 3 1 2 3 3 1.500.000 2.500.000 4.000.000 450.000 1.200.000

40 2 3 1 2 3 3 2.300.000 2.500.000 4.800.000 644.000 1.680.000