FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN...

149
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUGAAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN SEKRETARIAT DI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2012 SKRIPSI OLEH : ROVITA NUR FITRIANI NIM : 108101000016 PEMINATAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H / 2012 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUGAAN CARPAL

TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN

SEKRETARIAT DI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM TAHUN 2012

SKRIPSI

OLEH :

ROVITA NUR FITRIANI

NIM : 108101000016

PEMINATAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2012 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUGAAN CARPAL

TUNNEL SYNDROME (CTS) PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN

SEKRETARIAT DI INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM TAHUN 2012

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH :

ROVITA NUR FITRIANI

NIM : 108101000016

PEMINATAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2012 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) di Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT Skripsi, September 2012

Rovita Nur Fitriani, NIM : 108101000016

Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat Di Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012

xvii + 112 halaman,6 tabel, 18 gambar, 6 grafik, lampiran

ABSTRAK

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah suatu kondisi medis dimana saraf tengah tertekan di bagian pergelangan yang mengakibatkan parastesia, mati rasa dan kelemahan otot di tangan. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kelemahan otot pada tangan. operator computer bekerja selama 8 jam kerja dengan penggunaan komputer intens selama 5-6 jam kerja. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 15 operator komputer didapatkan 11 operator mengalami keluhan berupa gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) saat dilakukan pemeriksaan Phalen’s test.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain crossectional yang dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2012. Sampel pada penelitian ini berjumlah 102 orang didapatkan dari hasil perhitungan sampel dengan rumus uji hipotesis dua proporsi. Penelitian ini menggunakan chi- square untuk melihat adanya hubungan antara variabel usia, jenis kelamin, masa kerja, dan posisi janggal pada tangan dengan dugaan Carpal tunnel Syndrome (CTS).

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar operator komputer diduga mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak 66 operator komputer (64,7%). Pada penelitian ini didapatkan faktor usia dan masa kerja berhubungan dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sedangkan faktor jenis kelamin dan posisi janggal pada tangan tidak berhubungan dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Untuk mengurangi risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS), disarankan kepada perusahaan untuk membuat program promosi K3 terkait dengan senam pergelangan tangan yang perlu dilakukan sebelum memulai pekerjaan atau disela-sela pekerjaan.

Kata Kunci : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Operator Komputer. Daftar bacaan : 57 ( 1985-2012)

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

iii

UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC JAKARTA FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES PUBLIC HEALTH STUDY Undergraduated Thesis, September 2012

Rovita Nur Fitriani, NIM : 108101000016

Determinant Factors Of Suspect Carpal Tunnel Syndrome (CTS) and The Corelation’s On Computer Operator At Secretariat Inspectorate General The Ministry Of Public Works In 2012.

xviii + 112 pages, 6 tables, 18 drawings, 6 graphics, attachments

ABSTRACT

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a medical condition in which the nerveus medianus oppressed at the ankle which resulted parastesia, numbness and muscle weakness in the hand. If this happens for a long time can cause muscle weakness in the hand. computer operators to work for 8 hours with intense use of the computer for 5-6 hours. Based on a preliminary study of 15 computer operators obtained 11 operators have complaints of symptoms Carpal Tunnel Syndrome (CTS) when checking Phalen's test.

The study’s intend to find out determinant factors of suspect Carpal Tunnel Syndrome (CTS) and the corelation’s on computer operator at Secretariat Inspectorate General the Ministry of Public Works in 2012. This research is a quantitative study using a cross sectional design was conducted in July to August 2012. The sample in this research were 102 people obtained from the calculation of the sample by the formula hypothesis testing two proportions. This study used chi-square to see the relationship between the variables of age, sex, employment period, and the awkward posture of the hand with suspected Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Based on this research, most of the computer operator suspected of having Carpal Tunnel Syndrome (CTS) computer operator as much as 66 (64.7%). In this research, age and employment period associated with suspected Carpal Tunnel Syndrome (CTS), while the factor of sex and awkward posture of the hands is not related to allegations of Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

To reduce the risk of Carpal Tunnel Syndrome (CTS), suggested to the company to to make promotion program K3 associated with wrist exercises that needs to be done before starting work or in a job sidelines.

Keywords : Carpal Tunnel Syndrome (CTS), Operator Computer. The reading list: 57 ( 1985-2012)

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi Dengan Judul

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUGAAN CARPAL TUNNEL

SYNDROME (CTS) PADA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN SEKRETARIAT DI

INSPEKTORAT JENDRAL KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2012.

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 03 Oktober 2012

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

v

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, 03 Oktober 2012

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

vi

CURICULUM VITAE

Nama : Rovita Nur Fitriani

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 05 November 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Sentul jaya RT/RW 05/17 No. 26. Bekasi Utara.

Agama : Islam

Gol.Darah : B

No. Telp : 087875420767

RIWAYAT PENDIDIKAN

1996 – 2002 SDN Marga Mulya VIII Bekasi

2002– 2005 Madrasah Tsanawiah ANNUR Bekasi

2005– 2008 Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta Utara

2008 – 2012 S1 – Kesehatan Masyarakat Peminatan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

RIWAYAT ORGANISASI

2003 – 2005 Pengurus OSIS Madrasah Tsanawiah ANNUR Bekasi

2002 – 2005 Anggota PASKIBRA Madrasah Tsanawiah ANNUR Bekasi

2006 – 2008 Pengurus OSIS Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta Utara

2007 – 2008 Pengurus ROHIS Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta Utara

2007 – 2008 Anggota KIR Madrasah Aliyah Negeri 8 Jakarta Utara

2010 – 2011 BEMJ Kesehatan Masyarakat (Jabatan Staff Dana dan Usaha)

PRAKTEK KERJA LAPANGAN :

Praktek Kerja di PT. Waskita Karya, pada Proyek Pembangunan Jalan Layang Non-Tol

Antasari-Blok M (stage 1 : Pasar Inpres Cipete - Lapangan Mabak Blok M)

Periode : Februari 2012 – Maret 2012

Rincian Pekerjaan :

Pengawasan terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja

Menganalisis hasil investigasi atas terjadinya kecelakaan pada pekerja

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

vii

KATA PENGANTAR

حيم لر ا لرحمن ا هللا ا بسم

ته كا بر و هللا ا ورحمة عليكم م اسال

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat kepada

hamba-hambanya. Rasa syukur senantiasa terucapkan kepada-Nya atas segala nikmat dan

hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam juga tak

lupa terucapkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan

sahabatnya.

Skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat Di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012” disusun sebagai syarat kelulusan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentunya bukanlah semata-mata hasil usaha

penulis sendiri, melainkan banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, arahan,

koreksi, saran, motivasi dan semangat. untuk itu penulis ucapkan rasa terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada :

1. Mamah dan Bapakku tercinta, yang selalu mendoakan aku dan mengajarkan aku untuk

selalu berusaha, memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil, dan kepada

Mba Sinta dan Mas Sigit ku tersayang yang selalu memberikan motivasi.

2. Bapak Prof. Dr. (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

viii

3. Ibu Febrianti, M.Si, selaku ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM)

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Iting Sofwati, ST, MKKK selaku Dosen Pembimbing I, makasih sebanyak-

banyaknya saya ucapkan untuk ibu yang telah membantu dalam memberikan bimbingan

dan masukan dari awal penyusunan skripsi ini hingga akhir, hingga skripsi ini dapat

terselesaikan. ”love you full deh pokonya buat ibu, heheee....”

5. Bapak dr. Yuli P. Satar, MARS, selaku dosen pembimbing II, saya ucapkan terima kasih

atas kesediaan bapak untuk membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini dari awal

hingga akhir pak.

6. Ibu Riastuti Kusumawardani, SKM, MKM selaku ketua penguji terimakasih atas saran

dan masukannya.

7. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM, Mkes sebagai anggota penguji 1 dalam skripsi ini.

8. Ibu Minsarnawati Tahangnacca, SKM, MKes sebagai anggota penguji 2 dalam skripsi

ini

9. Seluruh dosen dan staf Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

10. Bapak Ahmad Ghozali selaku staf Program Studi Kesehatan Masyarakat, terimakasih

atas semua bantuannya dalam mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk keperluan

sidang maupun wisuda.

11. Bapak Ir. Don Anzaldi Salim selaku Inspektur Khusus Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum, terimakasih atas kesediaan bapak untuk mengizinkan saya dalam mengambil

data-data yng diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

ix

12. Nek’ Nilda Nurin, sobatku tercinta yang ga pernah bosen selalu ngedorong gw untuk

cepet selesein skripsi dan ngembantu gw juga dalam menyelasikan skripsi ini.

Ngenggalau bareng dengan membicaran hal itu-itu lagi .......hahahahahhaah

13. Sobat tersayang (Mizna) yang juga selalu memberikan dukungan, temen-temen kosan ku

(viul dan zum) yang selalu susah senang bersama dalam suka dan duka (hehe....),

14. Tak lupa juga kepada seluruh teman-teman angkatan 2008 yang tidak bisa dituliskan

namanya satu persatu, banyak kenangan indah yang telah dilalui bersama dengan kalian

semua.

15. dan untuk semua pihak yang tidak bisa dituliskan namanya satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca lain.

Jakarta, September 2012

Rovita Nur Fitriani

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ---------------------------------------------------------------- i

ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------------------- ii

LEMBAR PERSETUJUAN --------------------------------------------------------------- iv

LEMBAR PENGESAHAN ---------------------------------------------------------------- v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ------------------------------------------------------------ vi

KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------------------- vii

DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------------- x

DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------------------- xiv

DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------------ xv

DAFTAR GRAFIK -------------------------------------------------------------------------- xvi

DAFTAR LAMPIRAN --------------------------------------------------------------------- xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang --------------------------------------------------------------------------- 1

1.2. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------------------------- 9

1.3. Pertanyaan Penelitian ------------------------------------------------------------------- 11

1.4. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------------------------ 12

1.4.1. Tujuan Umum ----------------------------------------------------------------- 12

1.4.2. Tujuan Khusus ----------------------------------------------------------------- 12

1.5. Manfaat Penelitian ---------------------------------------------------------------------- 13

1.5.1. Bagi Mahasiswa --------------------------------------------------------------- 13

1.5.2. Bagi Fakultas ------------------------------------------------------------------ 13

1.5.3. Bagi Perusahaan --------------------------------------------------------------- 13

1.6. Ruang Lingkup Penelitian ------------------------------------------------------------- 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Carpal Tunnel Syndrome -------------------------------------------------------------- 15

2.1.1. Definisi Carpal Tunnel Syndrome ------------------------------------------- 15

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xi

2.1.2. Anatomi Pergelangan Tangan Carpal tunnel Syndrome ----------------- 16

2.1.3. Gejala-Gejala Carpal tunnel Syndrome ------------------------------------- 18

2.1.4. Klasifikasi Carpal tunnel Syndrome----------------------------------------- 19

2.1.5. pemeriksaan Klinis / Diagnosa Carpal tunnel Syndrome ---------------- 20

2.1.6. Pencegahan dan Penanganan Medis Carpal tunnel Syndrom ----------- 25

2.1.6.1. Pencegahan Carpal tunnel Syndrome --------------------------- 25

2.1.6.2. Pengobatan Carpal tunnel Syndrome ---------------------------- 28

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Carpal tunnel Syndrome ---- 33

2.3. Kerangka Teori -------------------------------------------------------------------------- 46

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN

HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep ----------------------------------------------------------------------- 48

3.2. Definisi Operasional -------------------------------------------------------------------- 50

3.3. Hipotesis ---------------------------------------------------------------------------------- 53

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian ------------------------------------------------------------------- 54

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ---------------------------------------------------------- 54

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ------------------------------------------------------ 55

4.4. Instrumen Penelitian -------------------------------------------------------------------- 58

4.5. Metode Pengumpulan Data ------------------------------------------------------------ 62

4.6. Pengolahan Data------------------------------------------------------------------------- 64

4.7. Analisis Data ----------------------------------------------------------------------------- 65

BAB V HASIL

5.1. Bagian Sekretariat di Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum ----- 67

5.2. Analisis Univariat ----------------------------------------------------------------------- 69

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xii

5.2.1. Dugaan Carpal Tunnel Syndrome pada Operator Komputer Bagian

Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

Tahun 2012 ---------------------------------------------------------------------- 69

5.2.2. Faktor Personal (Jenis Kelamin dan Usia) pada Operator Komputer

Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum Tahun 2012 ------------------------------------------------------------ 74

5.2.3. Faktor Pekerjaan (Posisi janggal pada Tangan dan Masa Kerja) pada

Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012 ------------------------------ 75

5.3. Analisis Bivariat ------------------------------------------------------------------------- 77

5.3.1. Hubungan Faktor Personal (Jenis Kelamin dan Usia) pada Operator

Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum Tahun 2012 ----------------------------------------------- 77

5.3.2. Hubungan Faktor Pekerjaan (Posisi Janggal pda Tangan dan Masa

kerja) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012 ------------------- 79

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian ---------------------------------------------------------------- 82

6.2. Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ------------------------------------------- 83

6.3. Hubungan antara Faktor Personal (Jenis Kelamin dan Usia) dengan Dugaan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ----------------------------------------------------- 87

6.3.1. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS)--------------------------------------------------------------- 87

6.3.2. Hubungan Usia dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ---- 91

6.4. Hubungan antara Faktor Pekerjaan (Posisi Janggal pada Tangan dan Masa

Kerja) dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ------------------------ 93

6.4.1. Hubungan antara Posisi Janggal pada Tangan dengan Dugaan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) ------------------------------------------- 93

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xiii

6.4.2. Hubungan antara Masa Kerja dengan Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS)--------------------------------------------------------------- 97

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan ---------------------------------------------------------------------------------- 100

7.2. Saran --------------------------------------------------------------------------------------- 101

7.2.1. Bagi Perusahaan ----------------------------------------------------------------- 101

7.2.2. Bagi Operator Komputer ------------------------------------------------------ 102

7.2.3. Bagi Peneliti Selanjutnya ------------------------------------------------------ 102

DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------------- 104

LAMPIRAN

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

2.1 Pemeriksaan Fisik Carpal tunnel Syndrome ........................................... 21

5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat Inspektorat

Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012 ................................ 69

5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia pada

Operator Komputer Bagian Sekretariat Inspektorat Jendral

Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012 ............................................ 74

5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Posisi Janggal dan Masa Kerja

pada Operator Komputer Bagian Sekretariat Inspektorat Jendral

Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012 ............................................. 75

5.4 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dan Usia dengan Dugaan

Carpal Tunel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer Bagian

Sekretariat Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Tahun

2012 ............................................................................................................ 77

5.5 Analisis Hubungan antara Posisi Janggal pada Tangan dan Masa

Kerja dengan Dugaan Carpal Tunel Syndrome (CTS) pada Operator

Komputer Bagian Sekretariat Inspektorat Jendral Kementrian

Pekerjaan Umum Tahun 2012 .................................................................. 79

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

2.1 Anatomi PergelanganTangan ......................................................... 16

2.2 Gerakan Senam 1............................................................................. 26

2.3 Gerakan Senam 2............................................................................. 26

2.4 Gerakan Senam 3............................................................................. 27

2.5 Gerakan Senam 4............................................................................. 27

2.6 Gerakan Senam5.............................................................................. 27

2.7 Gerakan Senam6.............................................................................. 28

2.8 Saat Terapi Operatif ........................................................................ 32

2.9 Setelah Terapi Operatif ................................................................... 32

2.10 Posisi Tangan Saat Menggunakan Keyboard ................................ 38

2.11 Posisi Tangan Saat Menggunakan Mouse ..................................... 39

2.12 Keyboard Qwerty ............................................................................ 41

2.13 Keyboard Dvorak ............................................................................ 42

2.14 Keyboard Klockenberg ................................................................... 42

2.15 Vertical Mouse................................................................................. 43

2.16 Letak Keyboard dan Mouse ............................................................ 45

4.1 Kuesioner Klinis untuk Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome ...... 60

4.2 Phalen’s test ..................................................................................... 61

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xvi

DAFTAR GRAFIK

Nomor Grafik Halaman

5.1 Risiko Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator

computer di Masing-Masing Bagian ................................................... 70

5.2 Persentase Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator

Komputer bagian Sekretariat Inspektorat Jendral Kementrian

Pekerjaan Umum Tahun 2012 ............................................................. 72

5.3 Distribusi Hasil Kuisoner pada Operator Komputer Bagian

Sekretariat Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum

Tahun 2012 .......................................................................................... 73

5.4 Persentase Hasil Observasi Posisi Janggal Saat Penggunaan Mouse

ataupun Keyboard oleh Operator Komputer Bagian Sekretariat

Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012 ....... 76

6.1 Persentase Wanita Berdasarkan Usia dengan Dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer ............................ 90

6.2 Persentase Posisi Janggal pada Tangan Berdasarkan Pengulangan

dalam Periode Tahun Kerja dengan Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) pada Operator Komputer ........................................ 96

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Balasan Perizinan Penelitian

Lampiran 2 Inform Consent

Lampiran 3 Kuesioner

Lampiran 4 Output Hasil Uji Statistik

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) disebabkan oleh trauma secara akumulatif

yaitu ketika tangan digerakkan berulang-ulang pada periodesasi waktu yang lama

dengan jumlah gerakan pada jari-jari dan tangan yang berlebihan.Hal tersebut

menyebabkan otot atau ligamen dapat menjadi meradang sebagai akibat dari

penekanan otot dan ligamen serta pembendungan terowongan karpal (Haque, 2009).

Peradangan tersebut mengakibatkan jaringan di sekitar saraf menjadi bengkak, sendi

menjadi tebal, dan akhirnya menekan saraf medianus atau saraf tengah di bagian

pergelangan yang dapat mengakibatkan parastesia, mati rasa, dan kelemahan otot di

tangan (Aizid, 2011).

Peradangan yang terjadi pada tangan akibat tertekannya saraf medianus atau

saraf tengah dapat menimbulkan suatu gejala. Gejala yang ditimbulkan umumnya

dimulai dengan gejala sensorik walaupun pada akhirnya dapat pula menimbulkan

gejala motorik. Pada awalnya gejala yang sering dijumpai adalah rasa nyeri, tebal

(numbness) dan rasa seperti aliran listrik (tingling) pada daerah yang diinnervasi

oleh nervus medianus. Seringkali gejala pertama timbul saat malam hari yang

menyebabkan penderita terbangun dari tidurya (Rambe, 2004). Penyakit ini harus

segera diatasi sebelum terlambat, karena rasa nyeri pada tangan akan semakin sering

terjadi sehingga dapat menurunkan produktifitas dalam bekerja, bahkan jika tidak

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

2

segera diobati maka penyakit ini dapat berpotensi mengakibatkan kelumpuhan

tangan (Aizid, 2011).

Terjadinya kelumpuhan pada tangan dapat menjadi masalah besar bagi

manusia, karena sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh manusia adalah

dengan menggunakan tangan. Pada kondisi masyarakat yang sekarang ini, interaksi

manusia dengan mesin semakin sering terjadi, sehingga dalam kehidupan sehari-hari

banyak aktivitas atau keadaan yang dapat memacu tingginya kasus Carpal Tunnel

Syndrome (CTS), salah satunya adalah pekerjaan yang menggunakan komputer.

Kegiatan yang selalu melibatkan keyboard dan mouse dapat menimbulkan

cidera urat tangan, lengan dan bahu. Beribu kali jari-jari tangan mengulang gerakan

menekan tuts keyboard ketika mengetik, dengan tangan yang mencengkram dan

menggeser mouse sehinga tanpa disadari terjadi akumulasi kerusakan pada badan

secara keseluruhan, padahal sesungguhnya Allah tidak menyukai hambanya

berlebih-lebihan seperti yang terdapat pada QS. Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat

141 yang berbunyi ; “dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. Allah melarang berlebih-lebihan

karena hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menimbulkan bermacam-

macam penyakit yang mungkin membahayakan jiwa. Allah Yang Maha Pengasih

kepada hamba-Nya tidak menyukai hamba-Nya yang berlebih-lebihan itu. Demikian

halnya dengan sabda Nabi Muhammad yang berkaitan dengan konteks kesehatan

fisik yang berbunyi “ sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu” dalam

sabda tersebut Nabi menegur beberapa sahabatnya yang bermaksud melampaui batas

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

3

dalam beribadah, sehingga kebutuhan jasmaniah terabaikan dan kesehatannya

terganggu (Shihab, 2000).

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan sama halnya dengan orang yang

melakukan pekerjaan yang berlebihan seperti melakukan gerakan berulang yang

berlebihan dalam menggunakan keyboard ataupun mouse tidak diperbolehkan karena

dapat menyebabkan kebutuhan jasmaniah terabaikan dan kesehatannya terganggu.

Gerakan berulang yang dilakukan pada pergelangan tangan dalam waktu lama dan

tanpa istirahat, akan meningkatkan tekanan dalam tunnel, dilanjutkan terjadinya

peradangan, sehingga terjepitlah nervus medianus yang akhirnya menimbulkan

gejala terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (Aizid, 2011).

Gerakan berulang pada pergelangan tangan tersebut banyak dijumpai pada

pekerja kantoran yang pekerjaan utamanya adalah duduk di depan komputer, dimana

tangan menjadi salah satu organ tubuh yang digunakan dalam jangka waktu lama

(seperti memegang mouse dan mengetik) yang umumnya menggunakan kombinasi

antara kekuatan dan pengulangan gerakan pada jari-jari dan tangan, selama periode

waktu yang lama, dapat menjadi salah satu alasan mengapa keluhan Carpal Tunnel

Syndrome kini mulai banyak diderita oleh pekerja kantoran.(Aizid, 2011). Pendapat

tersebut dipertegas oleh Biro Statistik Tenaga kerja Internasional yang menyatakan

bahwa mengetik menghasilkan absen terpanjang dari pekerjaan pada tahun 2002, dan

adanya bukti kuat hubungan positif antara kerja berulang dengan faktor-faktor

pekerjaan lain dengan CTS.

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Ocupational Safety and Health

(OSHA), cedera tangan berulang adalah masalah kesehatan yang paling umum dan

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

4

mahal, mempengaruhi ratusan ribu pekerja Amerika, dan biaya lebih dari $ 20 miliar

per tahun sebagai kompensasi pekerja. penggunaan mouse komputer lebih dari 20

jam setiap pekan atau 3 jam 20 menit setiap harinya, memiliki risiko 2,6 kali lebih

untuk mengalami gejala Carpal Tunnel Syndrome (Hedge, 2004).

Bagi seseorang yang selalu bekerja di depan komputer bahkan menghabiskan

waktu berjam-jam dan melakukan kesalahan dalam menggunakan mouse sehari-hari

akan berakibat pada timbulnya Carpal Tunnel Syndrome. Risiko terjadinya Carpal

Tunnel Syndrome 10% lebih banyak pada orang dewasa dimana wanita berisiko 3

kali lipat lebih banyak daripada pria dan terbanyak terjadi pada usia 40-50 tahun dan

angka kejadian kurang lebih 515/1000 populasi di USA pada 102 tangan (92 orang).

(Purwanti, 2011). NIOSH (The National Institute for occupational Safety and

Health) di tahun 1990, memperkirakan 15%-20% pekerja Amerika berisiko

menderita Cumulative Trauma disorders (CTDs).The National Safety Council (NCS)

melaporkan, kurang lebih 960.000 kasus CTDs di kalangan pekerja amerika tahun

1992.Catatan Bureau of Labor Statistics (BLS) 1992, menunjukkan bahkan dari

seluruh kasus CTDs yang dilaporkan, separuhnya didiagnosis sebagai Carpal Tunnel

Syndrome.(Wichaksana, 2002)

Studi yang dilakukan oleh Mayo Clinic melihat CTS pada pengguna

komputer menyimpulkan bahwa 3,5% dari pengguna komputer memiliki CTS yang

mirip dengan populasi umum. Dan studi yang dilakukan oleh Anderson (2007)

menunjukkan bahwa CTS mempengaruhi 1% sampai 2 % dari populasi umum. Oleh

karena itu, persentase pengguna komputer dengan CTS (3,5%) lebih besar dari

populasi umum (1% sampai 2%) (Rostati, 2009). Selain itu juga sebuah studi yang

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

5

dilakukan oleh Roquelaure (2008) melihat hubungan status pekerjaan dengan tingkat

insiden CTS, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian rata-rata CTS

lebih tinggi pada pekerja yaitu 75% pada pria dan 67% pada perempuan dari pada

individu yang menganggur. Menurut Kantor Tenaga kerja dan Statistik di USA

Tahun 2003, jumlah pekerja yang tidak masuk kerja akibat terkena Carpal Tunnel

Syndrome adalah 3,7 orang dari seluruh pekerja di Negara ini. Pegawai tersebut rata-

rata kehilangan hari untuk bekerja yaitu 23 hari/tahun, dengan ganti rugi pekerja

yang terkena Carpal Tunnel Syndrome adalah 2 milliar pertahun (Haque, 2009).

Selain itu salah satu penelitian tentang Carpal Tunnel Syndrome pada pekerja

di instasi pemerintahan juga pernah dilakukan, yaitu mengenai Gambaran Keluhan

Subjektif Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Akibat Penggunaan Komputer Pada

Pekerja Data Entry Di Arsip Nasional Republik Indonesia, dimana didapatkan hasil

bahwa keluhan subyektif yang paling banyak dialami responden adalah pegal pada

lengan, pergelangan / jari-jari saat bekerja atau setelah bekerja yaitu sebanyak 54,2

%, yang diikuti dengan adanya keluhan nyeri dari tangan sampai bahu dan tidak kuat

menggenggam tangan dalam jumlah yang sama sebanyak 29,2%., sedangkan

keluhan yang tidak pernah dirasakan adalah bengkak pada jari-jari tangan dan tangan

tidak bisa membedakan antara panas dan dingin. (Rusmayani, 2002).

Pemakaian komputer telah berkembang dalam pemerintahan, sebagaimana

tertuang dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik, bahwa pemanfaatan teknologi informasi berperan penting

untuk kesejahteraan masyarakat, yang berdampak dalam meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pelayanan publik. Transasksi Elektronik tersebut dilakukan dengan

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

6

menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya.

Secara spesifik, dalam pasal 107 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

dijelaskan bahwa pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik bertujuan

untuk: meningkatkan transparansi dan akuntabilitas; meningkatkan akses pasar dan

persaingan usaha yang sehat; memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan;

mendukung proses monitoring dan audit; dan memenuhi kebutuhan akses informasi

yang real time.

Salah satu Kementerian yang memanfaatkan teknologi elektronik berupa

komputer adalah Kementerian pekerjaan umum untuk membuat suatu laporan

ataupun dalam mengakses data. Akses Data Kementerian Pekerjaan Umum adalah

salah satu cara atau metode untuk melihat, mengirim, mengambil, dan menggunakan

Data Kementerian Pekerjaan Umum dalam rangka pemeriksaan atas pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara. Sistem Informasi untuk Akses Data Kementerian

Pekerjaan Umum adalah suatu sistem yang terdiri dari sistem aplikasi komputer

(Nota Kesepahaman Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Dengan

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 21

/KB/X‐XIII.2/12/2010)

Namun berdasarkan hasil dari evaluasi kinerja pada Kementerian dinyatakan

bahwa Kementerian PU belum melakukan kinerja yang baik untuk dapat

menjalankan organisasi dan manajemen dalam melakukan penetapan berbagai

prinsip pengelolaan sumber daya dan terhadap pencapaian hasil-hasil organisasi

pemerintahan salah satunya akibat usaha-usaha peningkatan kualitas Sumber Daya

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

7

Manusia (SDM) yang belum ideal (Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi

Kementerian, 2011).

Berdasarkan hal tersebut maka dipilih Direktorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum sebagai tempat penelitian karena secara tidak langsung untuk

meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan peningkatan beban kerja

pada pekerja, baik pada pekerja yang melakukan pengawasan maupun pada pekerja

yang melakukan perencanaan, pemograman, dan penganggaran yang terdapat pada

bagian Sekretariat. Bagian pengawasan melaksanakan pengendalian/pengawasan

pelaksanaan agar pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai dengan mutu, biaya, dan

waktu yang ditentukan serta tercapainya tertib administrasi yang

penyelenggaraannya dilakukan secara terpadu melalui koordinasi Sekretariat

Jenderal. (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 02/ PRT/ M/ 2008).

Sedangkan bagian Sekretariat melakukan kegiatan berupa penyusunan dan

perubahan perencanaan, pemrograman dan penganggaran kegiatan Departemen

Pekerjaan Umum sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan dengan peraturan Menteri

ini. selain itu juga melakukan perencanaan jangka menengah dan tahunan,

pemrograman dan penganggaran tahunan kegiatan. Setiap perubahan rencana,

program, dan anggaran kegiatan dapat dilaksanakan melalui koordinasi Sekretariat

Jenderal setelah sebelumnya mendapatkan persetujuan tertulis dari Pejabat Eselon-I

terkait sebagai penanggung jawab program (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

Nomor : 02/ PRT/ M/ 2008).

Dengan kata lain bagian Sekretariat merupakan bagian yang paling banyak

melakukan pekerjaan dengan menggunakan komputer untuk menyusun program,

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

8

perencanaan, dan penganggaran kegiatan Departemen Pekerjaan Umum, sedangkan

bagian pengawasan hanya melakukan pengawasan dilapangan agar sesuai dengan

mutu dan waktu yang telah ditentukan. Dengan begitu pekerja pada bagian

secretariat dapat menghabiskan waktu yang lama didepan komputer dimana tangan

menjadi salah satu organ tubuh yang banyak digunakan, sehingga jari-jemari akan

digunakan secara berulang dalam jangka waktu yang lama saat memegang mouse

maupun menekan tuts-tuts keyboard, hal tersebut akan meningkatkan tekanan dalam

tunnel, dilanjutkan terjadinya peradangan, sehingga terjepitlah nervus medianus

yang akhirnya dapat menimbulkan gejala terjadinya Carpal Tunnel Syndrome

(Aizid, 2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Mei tahun

2012 diketahui dari 15 pekerja yang menggunakan komputer di bagian Sekretariat

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, didapatkan 11 dari 15 pekerja

atau 73,3% mengalami keluhan berupa gejala Carpal Tunnel Syndrome. Dengan

spesifikasi masing-masing jumlah orang dengan keluhan sakit/ nyeri sebanyak 9

orang (60%), kesemutan sebanyak 13 orang (87,6%), mati rasa sebanyak 8 orang

(53,3%), bengkak pada tangan khususnya di pagi hari sebanyak 4 orang (26,7%),

terbangun pada malam hari karena nyeri pada tangan sebanyak 3 orang (2%), dan tes

phalen’s dengan timbulnya gejala – gejala Carpal Tunnel Syndrome dalam waktu 1

menit adalah sebanyak 11 orang (73,3%).

Berdasarkan studi pendahuluan tersebut dan berdasarkan informasi dari

Bagian Sekretariat, bahwa sampai saat ini belum pernah dilakukan suatu penelitian

terhadap kesehatan pekerja khususnya yang berhubungan dengan terjadinya

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

9

gangguan pada pergelangan tangan yaitu Carpal Tunnel Syndrome pada operator

komputer, dan berdasarkan informasi dari pekerja rata-rata operator komputer

menggunakan komputer selama 5-6 jam dari jumlah jam kerja pekerja Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum yaitu 8 jam sehari. Dengan lamanya

penggunaan komputer tersebut dapat memicu untuk menimbulkan Carpal Tunnel

Syndrome karena penggunaan mouse komputer selama 3 jam 20 menit setiap

harinya, memiliki risiko 2,6 kali lebih untuk mengalami gejala Carpal Tunnel

Syndrome. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa perlu untuk

mengangkat penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat

di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

1.2.Rumusan Masalah

Operator komputer dapat berisiko mengalami Carpal Tunnel Syndrome

(CTS), karena pekerjaan utama operator komputer adalah duduk di depan komputer,

dimana tangan digunakan secara berulang dalam jangka waktu yang lama (seperti

memegang mouse dan mengetik) dan tanpa istirahat, akan meningkatkan tekanan

dalam tunnel, dilanjutkan terjadinya peradangan, sehingga terjepitlah nervus

medianus yang akhirnya menimbulkan terjadinya keluhanCarpal Tunnel Syndrome

(Aizid, 2011).

Sebuah survei nasional besar Inggris menemukan bahwa penggunaan

keyboard selama lebih dari 4 jam per hari meningkatkan risiko gejala pada

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

10

pergelangan tangan dan penggunaan mouse komputer selama 3 jam 20 menit setiap

harinya, memiliki risiko 2,6 kali lebih untuk mengalami gejala Carpal Tunnel

Syndrome.(Hedge, 2004). Berbagai faktor juga dapat menyebabkan terjadinya gejala

Carpal Tunnel Syndrome yaitu faktor personal yang terdiri dari usia, jenis kelamin,

obesitas dan riwayat penyakit (reumatoid arthritis, fraktur, diabetes mellitus). Faktor

pekerjaan yang terdiri dari pengulangan pada tangan (masa kerja dan lama kerja) dan

posisi janggal pada tangan.sedangkan faktor workstation terdiri dari bentuk dan letak

keyboard serta bentuk dan letak mouse (Ali, 2006 ; Grandjean, 1987; Boz, 2003 ;

Barcenilla et al, 2012).

Gejala yang sering timbul akibat terjadinya Carpal Tunnel Syndrome adalah

nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada jari-jari tangan, terutama ibu jari, telunjuk, dan

jari tengah.Gejala tadi memburuk pada malam hari ataupun sesudah fleksi yang

lama(Aizid, 2011; Rambe, 2004). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan

pada bulan Mei tahun 2012 diketahui dari 15 operator komputer Bagian Sekretariat

di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, didapatkan 11 dari 15

pekerja atau 73,3% mengalami keluhan berupa gejala Carpal Tunnel Syndrome.

Dengan spesifikasi masing-masing jumlah orang dengan keluhan sakit/ nyeri

sebanyak 9 orang (60%), kesemutan sebanyak 13 orang (87,6%), mati rasa sebanyak

8 orang (53,3%), bengkak pada tangan khususnya di pagi hari sebanyak 4 orang

(26,7%), terbangun pada malam hari karena nyeri pada tangan sebanyak 3 orang

(2%), dan tes phalen’s dengan timbulnya gejala – gejala Carpal Tunnel Syndrome

dalam waktu 1 menit adalah sebanyak 11 orang (73,3%).

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

11

Berdasarkan teori dan data-data di atas, terdapat gejala Carpal Tunnel

Syndrome yang sering dirasakan pada operator komputer.Untuk itu peneliti tertarik

melakukan penelitian mengenai Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dugaan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran terjadinya Dugaan Carpal Tunnel Syndrome(CTS)

pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012?

2. Bagaimana gambaran faktor personal (jenis kelamin, dan usia,) pada operator

komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum Tahun 2012?

3. Bagaimana gambaran faktor pekerjaan (postur janggal pada tangan dan masa

kerja) pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012?

4. Apakah ada hubungan faktor personal (jenis kelamin, dan usia) dengan

dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer bagian

sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012?

5. Apakah ada hubungan faktor pekerjaan (postur janggal pada tangan, dan

masa kerja) dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator

komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum Tahun 2012?

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

12

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

1.4.2. Tujuan khusus

1. Diketahuinya gambaran Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

2. Diketahuinya gambaran faktor personal (jenis kelamin, dan usia,) pada

Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

3. Diketahuinya gambaran faktor pekerjaan (posisi janggal pada tangan dan

masa kerja) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

4. Diketahuinya hubungan faktor personal (jenis kelamin, dan usia) dengan

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer Bagian

Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012.

5. Diketahuinya hubungan faktor pekerjaan (posisi janggal pada tangan dan

masa kerja) dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

13

1.5.Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai tahap awal pembelajaran dalam melakukan penelitian dan

menambah wawasan untuk lebih mengetahui Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada

Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

2. Dapat menjadi suatu tahapan awal dalam bersosialisasi dengan para

pekerja di Inspektorat Jenderal Kementerian pekerjaan Umum,

sehingga lebih mengetahui dunia kerja

1.5.2. Bagi Fakultas

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

referensi serta membuka wawasan ilmiah bagi civitas akademik

program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam negeri syarif

Hidayatullah Jakarta mengenai Carpal Tunnel Syndrome(CTS).

1.5.3. Bagi Perusahaan

1. Dengan adanya hasil penelitian ini perusahaan dapat mengetahui

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer

bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum tahun 2012

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

14

2. Dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam melakukan pencegahan

maupun penanggulangan terhadap Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum.

1.6. Ruang Lingkup penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain

crossectional yang dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan

dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer bagian sekretariat

di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum karena operator komputer di

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum selalu melakukan gerakan

berulang pada jari saat melakukan pengetikan dan menggunakan mouse, dimana

bekerja selama 8 jam sehari dengan pemakaian komputer rata-rata selama 5-6 jam

perhari yang pastinya memiliki risiko untuk terjadinya Carpal Tunnel

Syndrome(CTS).

Penelitian dilakukan di bagian Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum, dengan subjek penelitian seluruh operator komputer bagian tersebut yaitu

sebanyak 240 orang. Penelitian dilakukan pada bulan bulan Juli-Agustus tahun

2012. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 102 operator komputer. Jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer didapatkan dengan melakukan penyebaran kuesioner, pemeriksaan

fisik dan observasi lapangan. Sedangkan data sekunder yaitu data berupa profil

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Bagian Sekretariat.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Carpal Tunnel Syndrome

2.1.1. Definisi Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome (CTS/ Sindrom Terowongan Karpal), atau

penyakit saraf menengah di pergelangan tangan, adalah suatu kondisi medis

dimana saraf tengah tertekan di bagian pergelangan yang mengakibatkan

parastesia, mati rasa dan kelemahan otot di tangan. Carpal Tunnel Syndrome

merupakan salah satu jenis penyakit akibat terjadinya Cumulative Trauma

Disorders (CTD), yaitu sekumpulan gangguan atau kekacauan pada sistem

muskuloskeletal (musculosceletal disorders) berupa cedera pada syaraf, otot,

tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik-titik ekstrim tubuh bagian

atas (tangan, pergelangan, siku dan bahu), tubuh bagian bawah (kaki, lutut

dan pinggul) dan tulang belakang (punggung dan leher) (Kuntodi, 2008).

Kelainan (penyakit) ini dapat terjadi akibat adanya proses peradangan

pada jaringan-jaringan di sekitar saraf medianus (tendon dan teosynovium)

yang ada dalam terowongan karpal. Peradangan tersebut mengakibatkan

jaringan disekitar saraf menjadi bengkak, sendi menjadi tebal, dan akhirnya

menekan saraf medianus. Penekanan saraf medianus ini lebih lanjut akan

menyebabkan kecepatan hantar (konduksi) dalam serabut sarafnya terhambat,

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

16

sehingga menyebabkan berbagai gejala pada tangan dan pergelagan tangan

(Aizid, 2011).

Carpal Tunnel Syndrome adalah gangguan pada syaraf yang

disebabkan karena terperangkapnya nervus medianus dan atau karena adanya

penekanan pada nervus medinus yang melewati terowongan karpal, gangguan

pada syaraf ini berhubungan dengan pekerjaan yang mempunyai paparan

getaran dalam jangka waktu panjang secara berulang (Pakasi, 2005).

2.1.2. Anatomi Pergelangan Tangan Carpal Tunnel Syndrome

Gambar 2.1. Anatomi Pergelangan Tangan Carpal Tunnel Syndrome (Sumber : American academy of orthopedic surgeons (AAOS), 2009)

Secara anatomis, canalis carpi (carpal tunnel) merupakan

terowongan sempit yang berada di dalam dasar pergelangan tangan. Bagian

bawah dan sisi terowongan ini dibentuk oleh pergelangan tangan (karpal)

tulang. Bagian atas terowongan ditutupi oleh sebuah band yang kuat dari

jaringan ikat yang disebut ligamentum karpal transversal. Perjalanan saraf

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

17

median dari lengan bawah ke tangan melalui terowongan di pergelangan

tangan. Saraf median mengontrol perasaan di sisi telapak ibu jari, jari

telunjuk, dan jari yang panjang. Saraf juga mengontrol otot-otot di sekitar

dasar jempol. Tendon yang menekuk jari-jari dan ibu jari juga berjalan

melalui terowongan karpal, tendon ini disebut tendon fleksor (American

Academy Of Orthopedic Surgeons, 2009).

Nervus dan tendon memberikan fungsi, sensibilitas dan pergerakan

pada jari-jari tangan. Jari tangan dan otot-otot flexor pada pergelangan tangan

beserta tendon-tendonnya berinsersi pada tulang-tulang metaphalangeal,

interphalangeal proksimal dan interphalangeal distal yang membentuk jari

tangan dan jempol. (Beatrice, 2012). Carpal Tunnel Syndrome (CTS) terjadi

ketika jaringan sekitarnya tendon fleksor pada pergelangan tangan

membengkak dan memberikan tekanan pada saraf median. Jaringan-jaringan

ini disebut sinovium. Sinovium melumasi tendon dan membuatnya lebih

mudah untuk memindahkan jari. Pembengkakan sinovium mempersempit

ruang tertutup dari terowongan karpal (American Academy Of Orthopedic

Surgeons, 2009).

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

18

2.1.3. Gejala-Gejala Carpal Tunnel Syndrome

Gejala yang paling umum dari Carpal Tunnel Syndrome adalah

kesemutan, mati rasa, lemah atau sakit yang terasa di jari atau telapak tangan

(lebih jarang terjadi). Gejala yang paling sering terjadi di bagian saraf tengah

adalah pada bagian jempol, telunjuk, jari tengah, dan setengah dari jari manis

(Aizid, 2011), Sedangkan Rambe (2004) menjelaskan bahwa pada tahap awal

gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja, gangguan motorik hanya

terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal biasanya berupa parestesia,

kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari dan setengah sisi radial jari walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari. Keluhan parastesia biasanya lebih menonjol di

malam hari. Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih

berat pada malam hari sehingga sering membangunkan penderita dari

tidurnya.

Menurut Djojodibroto (1999) yang dikutip oleh Rusdi (2007)

menyebutkan bahwa gejala dari Carpal Tunnel Syndrome adalah sebagai

berikut:

1. Karakteristik parastesia, nyeri, lemah pada jari-jari menurut distribusi

Nervus Medianus distal.

2. Gejala tadi memburuk pada malam hari ataupun sesudah fleksi yang

lama, misalnya pengemudi mobil.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

19

3. Hilangnya rasa raba permukaan tangan sebelah medial

4. Kelemahan tenar/atrofi

5. Hubungan dengan kerja dinilai secara hati-hati, penggunaan tangan,

posisi tangan, dan sering atau beratnya kekuatan atau tekanan pada

pergelangan tangan atau vibrasi.

6. Gejala berkurang setelah istirahat kerja.

2.1.4. Klasifikasi Carpal Tunnel Syndrome

Menurut Asworth (2009) Carpal Tunnel Syndrome biasanya dibagi

menjadi ringan, sedang, dan berat.

1. Level 1/ ringan/ mild

Carpal Tunnel Syndrome ringan memiliki kelainan sensorik saja

pada pengujian elektrofisiologis. Rasa perih / rasa tersengat dan nyeri

atau gejala Carpal Tunnel Syndrome yang terjadi dapat berkurang dengan

istirahat atau pijat.

2. Level 2/ sedang / moderate

Carpal Tunnel Syndrome sedang memiliki gejala sensorik dan

motorik. Gejala lebih intensif, test orthopedic dan neurologic

mengindikasikan adanya kerusakan syaraf

3. level 3 / berat / severe

Gejala lebih parah, mengalami penurunan sensorik dan rasa nyeri

konstan. Dokter menyarankan imobilisasi total dan pembedahan.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

20

2.1.5. Pemeriksaan Klinis / Diagnosa Carpal Tunnel Syndrome

Diagnosa Carpal Tunnel Syndrome dapat didukung oleh beberapa

pemeriksaan, yaitu :

1. Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita

dengan perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik, ototnom

tangan. Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu

menegakkan diagnosa Carpal Tunnel Syndrome adalah sebagai berikut

(Rambe, 2004):

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

21

Tabel 2.1. Pemeriksaan Fisik Carpal Tunnel Syndrome

Wrist Extenstion Test

Phalen’s Test Tinel’s Test

Pressure Test

Luthy’s Sign (Bottle’s

Test)

Pemeriksaan

Sesibilitas

Penderita melakukan

ekstensi dengan

secara maksimal,

sebaiknya dilakukan

serentak pada kedua

tangan sehingga dapat

dibandingkan.

penderita melakukan

fleksi dengan secara

maksimal atau

menyatukan

pergelangan tangannya

kearah bawah sejauh

yang pasien bisa dan

bertahan pada posisi

itu selama 1 menit.

Bila dalam waktu 1

meniit timbul gejala-

gejala seperti gejala

Carpal Tunnel

Syndrome, maka tes ini

dapat menyokong

diagnosa Carpal

Tes ini mendukung

diagnosa bila timbul

parastesi atau nyeri

pada daerah distribusi

nervus medianus jika

dilakkan prekusi pada

terowongan karpal

dengan posisi tangan

sedikit dorsofleksi.

Dokter akan mnegetuk

bagian depan

pergelangan tangan.

Jika ketukan itu

menyebabkan

kesemutan pada

tangan atau lengan,

Nervus medianus

ditekan diterowongan

karpal dengan

menggunakan ibu jari.

Bila dalam waktu

kurang dari 120 detik

timbul gejala seperti

gejala Carpal Tunnel

Syndrome, maka tes

ini dapat menyokong

diagnosa

Penderita diminta

melingkarkan ibu jari

dan jari telunjuknya

pada botol atau gelas.

Bila kulit tangan

penderita tidak dapat

menyentuh

dindingnya dengan

rapat, tes dinyatakan

positive dan

mendukung

diagnosa.

Bila penderita tidak

dapat membedakan

dua titik (two point

discrimination) pada

jarak lebih dari 6mm

di daerah nervus

medianus, tes

dianggap positive

dan mendukung

diagnosa.

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

22

Tunnel Syndrome.

Kelebihan tes ini yaitu

sangat sensitive untuk

menegakkan diagnosa..

selain itu phalen test

juga memiliki

sensitifitas 40 – 80%

dan spesifitas lebih dari

81% (kuschner et al,

1992).

Namun tes ini

dikatakan kurang baik

jika punggung telapak

tangan satu dengan

yang lain tidak saling

menempel dan tidak

ada penekanan dari

kedua tangan dengan

keadaan horizontal.

hal itu mungkin saja

Carpal Tunnel

Syndrome. Tes ini

dapat mendukung

diagnosa bila timbul

parastesi atau nyeri

pada daerah distribusi

nervus medianus pada

saat jari tangan

pemeriksa mengetuk

pada syaraf yang

rusak. Pemeriksaan ini

memiliki sensitifitas

25-75 % dan spesifitas

70-90% (katz et al,

1990)

Sumber : Rambe (2004)

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

23

2. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik), (Rambe, 2004)

a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrasi, polifastik,

gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-

otot thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-

otot lumbikal, EMG bisa normal pada 31% kasus Carpal Tunnel

Syndrome.

b. Kecepatan hantar saraf (KHS). Pada 15-25 % kasus , KHS bisa

normal. Pada lainnya, KHS akan menurun dan masa laten distal

(distal latency) memanjang. Menunjukkan adanya gangguan pada

konduksi saraf di pergelangan tangan. Masa laten sensorik lebih

sensitive dari masa laten motorik.

3. Pemeriksaan radiologis

Pemeriksaan sinar x pada terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain, seperti fraktur atau

arthritis. Foto pales leher berguna untuk menyingkirkan adanya

penyakit lain pada vertebra. USG, CT scan dan MRI dilakukan pada

kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi (Rambe, 2004).

Namun American Academy of Neurology telah menggambarkan

kriteria diagnostik yang mengandalkan pada kombinasi gejala dan

temuan pemeriksaan fisik, serta kriteria diagnostik lainnya termasuk

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

24

hasil dari penelitian elektrofisiologi. Sedangkan diagnosa kejadian

Carpal Tunnel Syndrome sebagai akibat pekerjaan menurut National

Institute for Ocupational Safety and Health (NIOSH) pada tahun 1989

berupa : (Barcenilla, 2012)

1. Terdapatnya salah satu atau lebih gejala parastesia,

hipoanastesia, sakit / baal/ mati rasa pada tangan yang

berlangsung sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi secara

terus menerus, sering terjadi pada berbagai kesempatan.

2. Secara objektif dijumpai hasil tes Tinel’s atau tes phalen positif

atau berkurang sampai hilangnya rasa sakit pada kulit telapak dan

jari tangan. Diagnosa dapat pula ditegakkan mlalui pmeriksaan

elektrodiagnostik antara lain dengan pemeriksaan elektromiografi.

3. Adanya riwayat pekerjaan seperti melakukan pekerjaan berulang

atau repetitive, pekerjaan yang disertai kekuatan tangan, fleksi

ekstensi, dan deviasi gerakan pergelangan dan jari tangan,

menggunakan alat dengan getaran tinggi serta terjadi tekanan

pada pergelangan tangan atau telapak tangan.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

25

2.1.6. Pencegahan dan Penanganan Medis Carpal Tunnel Syndrome

2.1.6.1. Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome

Adapun upaya pencegahan yang dapat dilakukan, diantaranya

adalah : (Aizid, 2011)

Biasakan agar pergelangan tangan dalam posisi netral atau lurus

Gunakan semua jari-jari untuk memegang benda

Disela-sela kesibukan, usahakan selalu mengistirahatkan tangan

setiap 15-20 menit

Gunakan pulpen dengan diameter besar agar mengurangi

tekanan

Rutin melakukan latihan peregangan otot-otot tangan dan

lengan bawah.

Sedangkan berdasarkan penelitian intensif yang telah

dilakukan oleh American Academy of Orthopaedic Surgeons telah

menemukan bahwa senam gerakan pergelangan-tangan saat memulai

pekerjaan dan selama waktu-waktu jeda bisa membantu mencegah

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) . Agar menjadi efektif, senam

gerakan pergelangan-tangan ini harus dilakukan saat memulai setiap

jenis pekerjaan dan setelah jeda di masing-masing jenis pekerjaan.

Senam gerakan pergelangan-tangan telah dibuktikan mengurangi

tekanan saraf medianus dan mengurangi kemungkinan terjadinya

Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

26

Pekerja yang intensif menggunakan tangan, khususnya mouse

komputer, harus melakukan senam pemanasan selama lima menit

sebelum memulai bekerja, seperti halnya atlet lomba lari yang

meregangkan otot sebelum berlari untuk mencegah cedera. Berikut

gerakan-gerakan senam pergelangan-tangan yang dimaksud (Freebie,

2011):

1. Ulurkan kedua tangan ke depan dengan kuat sampai lurus dan

angkat kedua pergelangan tangan dan jari-jari tangan hingga

dalam posisi tegak lurus dengan uluran tangan. Tahan sampai 5

kali hitungan.

Gambar 2.2. Gerakan Senam 1 (Sumber: Masdin, 2010)

2. Luruskan kedua pergelangan tangan dan lemaskan jari-jari

tangan selama 5 kali hitungan.

Gambar 2.3. Gerakan Senam 2 (Sumber: Masdin, 2010)

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

27

3. Kepalkan kedua telapak tangan. Tahan sampai 5 kali hitungan.

Gambar 2.4. Gerakan Senam 3 (Sumber: Masdin, 2010)

4. Selanjutnya bengkokkan kedua pergelangan tangan ke bawah

sambil tetap mengepal. Tahan sampai 5 kali hitungan.

Gambar 2.5. Gerakan Senam 4 (Sumber: Masdin, 2010)

5. Luruskan kembali pergelangan tangan, buka kepalan dan

lemaskan jari-jari sampai 5 kali hitungan.

Gambar 2.6. Gerakan Senam 5 (Sumber: Masdin, 2010)

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

28

6. Ulangi setiap gerakan 10 kali lalu biarkan kedua lengan anda

tergantung bebas dan goyang-goyangkan selama beberapa detik.

Gambar 2.7. Gerakan Senam 6 (Sumber: Masdin, 2010)

2.1.6.2. Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome

Untuk mengobati Carpal Tunnel Syndrome salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah dengan terapi (Aizid, 2011), terapi tersebut yaitu :

1. Terapi konservatif

a. Beberapa terapi konservatif

i. Mengistirahatkan pergelangan tangan dan mengompresnya

dengan air dingin

ii. Pemasangan bidai pada pergelangan tangan pada posisi netral

atau lurus. Bidai bias dipasang secara terus menerus atau

hanya pada malam hari selama 2-3 minggu.

iii. Pemberian vitamin B6

iv. Dilakukan fisioterapi

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

29

b. Langkah-langkah pengobatan selain terapi konservatif

Adapun pengobatan lain berdasarkan tingkat gejalanya dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

i. Skrining dan diagnosis

Saat berkonsultasi gejala dan tanda akan diupayakan

timbul. Sebagai skrining, akan diperiksa rasa sensasi jari

kelingking. Jika rasa sensasi pada jari kelingking ada, maka

kemungkinan penyebab lain harus dipikirkan. Pemeriksaan yang

dilakukan antara lain uji sensasi/ rasa pada jari-jari dan kekuatan

otot tangan. Dokter akan memberikan gerakan pada pergelangan

tangan, dan tekanan ataupun ketukan pada daerah pergelangan.

Hal ini dimaksudkan untuk memicu terjadinya gangguan,

sehingga gejala dapat timbul. Jika gejala dan tanda Carpal Tunnel

Syndrome terjadi, maka pemeriksaan lanjutan yang disarankan

meliputi Electromyogram (EMG).

ii. Bidai pada pergelangan tangan

Bidai diberikan pada posisi netral, yaitu pada tangan yang

melurus, agar terjadi rongga terowongan karpal yang maksimal.

Bidai juga sering disebut sebagai night splint, karena (terutama)

dianjurkan untuk digunakan pada malam hari. Pada umumnya,

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

30

bidai akan menolong jika gejala yang terjadi belum melebihi satu

tahun.

iii. Hidoterapi dan splint

Hidroterapi atau terapi air dapat dilakukan dirumah. Pada

beberapa studi, hidroterapi telah dibuktikan cukup efisien dalam

meningkatkan sirkulasi darah pada daerah yang sakit. Caranya

dengan merendam tangan dalam air panas selama 3 menit,

kemudian dilanjutkan dengan merendam dalam air dingin selama

30 detik. Cara tersebut dilakukan sebenyak 3 – 5 kali. Metode ini

akan meningkatkan sirkulasi loka, meningkatkan pasokan nutrisi

serta oksigen, membuang berbagai sisa metabolism, mengurangi

konsentrasi zat-zat mediator inflamasi (peradangan), dan akhirnya

meredakan nyeri.

iv. Pemberian obat

Obat yang diberikan biasanya aspirin dan obat yang

termasuk golongan nonsteroidal anti-inflamatory (NSAID).

NSAID akan meredakan sakit yang terjadi akibat peradangan.

Selain NSAID, Carpal Tunnel Syndrome juga dapat ditanggulangi

dengan beberapa jenis obat, antara lain golongan anti-inflamasi

nonsteroid (aspirin, ibuprofen, naproxen). Selain itu, suplemen

vitamin B6 (piridoksin) dan B2 (ribroflavin) diduga efektif dalam

penanganan Carpal Tunnel Syndrome. Namun pemberian obat

sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

31

v. Golongan steroid

Injeksi steroid terkadang perlu diberikan untuk meredakan

peradangan. Dengan demikian, tekanan pada nervus medianus

akan berkurang.

vi. Mengurangi beban tangan

Jika memang keluhan berhubungan dengan pekerjaan atau

aktivitas sehari-hari, maka penanggulangan terpnting adalah

mengurangi beban penggunaan tangan. Istirahatkan tangan atau

pergelangan tangan sekurang-kurangnya 2 minggu.

2. Terapi operatif (pembedahan)

Pembedahan merupakan pilihan terakhir dalam pngobatan

Carpal Tunnel Syndrome. Berikut adalah beberapa perawatan terapi

operatif :

a. Dekompreasi terbuka

Dalam perawatan ini, sebuah sayatan dibuat di telapak

tangan dngan anastesi lokal (hanya sebagian yang dibius) atau

anastesi umum (pasien tidur). Kemudian, ligamen karpal

melintang (bagian atas terowongan karpal) dikeluarkan dan

dipotong.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

32

b. Dekompresi endoskopik

Dalam perawatan ini, dua sayatam kecil dibuat di

pergelangan tangan dan telapak tangan. Kemudian, endoskopi

(tabung berlampu kecil berisi kamera) melewati terowongan

karpal melalui sayatan tersebut. Ahli bedah kemudian

mengeluarkan ligamen karpal melintang (bagian atas terowongan

karpal) dan memotongnya serta mmbebaskan isi terowongan

karpal dari kompresi. Berikut ini adalah gambar mengenai cara

perawatan pada terapi operatif sindrom terowomham larpal ini :

Gambar 2.8. Saat Terapi Operatif (Sumber: Zikri, 2010)

Gambar 2.9. Setelah Terapi Operatif (Sumber: Zikri, 2010)

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

33

2.2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Carpal Tunnel Syndrome

Menurut Boz (2003), faktor risiko Carpal Tunnel Syndrome akibat

melakukan pekerjaan dengan keyboard dapat dibagi menjadi 3 yaitu faktor

personal, pekerjaan dan workstation. Menurut Barcnilla et al (2012), Carpal Tunnel

Syndrome memiliki hubungan yang positif secara signifikan dengan pengulangan

pada tangan, postur pergelangan tangan yang salah (postur janggal), usia, jenis

kelamin, obesitas, dan telah dikaitkan dengan sejumlah kondisi medis seperti

rheumatoid arthritis, trauma/ fraktur pada tangan dan diabetes mellitus.

Sedangkan menurut Ali (2006), posisi tangan yang tertekuk memiliki risiko

yang lebih untuk terkena Carpal Tunnel Syndrome dan gerakan yang berulang pada

tangan yang dipengaruhi oleh masa kerja dan lama kerja diidentifikasi sebagai

faktor yang memberatkan untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Disamping itu

juga dipengaruhi oleh faktor tata letak (lay-out) dari peralatan kerja seperti bentuk

keyboard dan letak keyboard, bentuk mouse dan letak mouse serta faktor pekerja itu

sendiri seperti usia dan jenis kelamin dari karyawan.(Grandjean, 1987) Berikut

beberapa faktor risiko dari Carpal Tunnel Syndrome:

1. Faktor Personal

a. Jenis kelamin

Carpal Tunnel Syndrome lebih mempengaruhi perempuan dari laki-

laki, yaitu 3,6 kali lipat lebih besar dibandingkan laki-laki (Mattioli et al,

2008). Berdasarkan Rasio antara perempuan dan pria untuk sindrom carpal

tunnel memiliki perbedaan yang cukup tinggi yaitu 3-10:1. Laki-laki

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

34

menunjukkan peningkatan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) secara

bertahap dengan meningkat sampai usia lanjut, sedangkan wanita

memuncak setelah menopause, hal tersebut secara umum konsisten dengan

konsep bahwa pada wanita mungkin ada komponen hormonal dalam

penyebab Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (Ashworth, 2010).

Sheila (2010) menjelaskan bahwa adanya perbedaan hormonal pada

wanita, terutama saat wanita hamil dan menopause. Saat hamil disebabkan

oleh retensi cairan yang sering terjadi selama kehamilan, yang

menempatkan tekanan tambahan pada terowongan karpal dan

menyebabkan gejala. Namun Beberapa wanita tidak mengalami gejala

sampai setelah melahirkan dan awal menyusui. Menyusui sementara

menurunkan kadar hormon steroid alami, yang mempertinggi potensi

peradangan selain itu juga disebabkan oleh perbedaan anatomi tulang

karpal, dimana tulang pergelangan tangan pada wanita secara alami lebih

kecil sehingga menciptakan ruang yang lebih ketat di mana saraf dan

tendon harus lulus.

Sedangkan perubahan hormon menopause dapat menempatkan

perempuan pada risiko lebih besar untuk mendapatkan Carpal Tunnel

Syndrome karena struktur pergelangan tangan membesar dan dapat

menekan pada saraf pergelangan tangan. (Haque, 2009)

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

35

b. Obesitas

Bray (1985) mengatakan bahwa obesitas adalah faktor risiko Carpal

Tunnel Syndrome dikarenakan oleh semakin besarnya tekanan pada syaraf

median seiring dengan semakin besarnya indeks masa tubuh. BMI juga

terkait dengan Carpal Tunnel Syndrome baik pada wanita maupun lelaki

seperti yang dilaporkan dalam studi sebelumnya (Burt et al, 2000). individu

yang diklasifikasikan sebagai obesitas (BMI> 29) adalah 2,5 kali lebih

brisiko terdiagnosis Carpal Tunnel Syndrome dibandingkan individu

ramping (BMI <20) (Trumble E et al, 2002).

c. Riwayat penyakit (diabetes, arthritis, fraktur atau patah tangan)

Riwayat penyakit memberikan kontribusi terhadap Carpal Tunnel

Syndrome, perubahan anatomi tulang karpal akibat cedera maupun patah

tangan dapat mempersempit volume tulang karpal. Carpal Tunnel

Syndrome akut jarang terjadi, biasanya terjadi karena adanya trauma pada

tulang karpal, akibat patah atau retaknya distal radius. Gejala baru akan

muncul setelah beberapa bulan-tahun setelah trauma . riwayat penyakit

yang dapat menyebabkan resiko carpat tunnel syndrome adalah :

i. Arthritis Reumatoid

Gejala di terowongan carpal ini juga umum terjadi pada lansia

penderita rematik. Dalam hal ini, saraf terjepit bukan akibat

pembesaran otot melainkan sendi di pergelangan tangan berubah

bentuk. Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa baal, biasanya

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

36

gejala terjadi pada pagi hari dan menghilang pada siang hari. Gejala

kesemutan karena rematik hilang sendiri bila rematiknya sembuh

(Wibisono, 2012).

ii. Fraktur/ Dislokasi

Keadaan lokal lainnya seperti inflamasi sinovial serta fibrosis

(seperti pada tenosinivitis), fraktur tulang carpal, dan cedera termal

pada tangan atau lengan bawah bisa berhubungan dengan Carpal

Tunnel Syndrome (saanin, 2012).

iii. Diabetes Militus

Carpal tunnel syndrom ini juga sering terjadi berkaitan dengan

kelainan yang menimbulkan demielinasi atau kelainan saraf iskemik

seperti diabetes militus (Saanin, 2012). Timbulnya neuropati pada

penderita diabetes tidak tergantung pada kadar gula darah, tetapi pada

lamanya si penderita mengidap diabetes. Semakin lama menderita

diabetes maka semakin tinggi pula rasa kesemutan itu muncul. Jadi bisa

saja seorang penderita merasakan kesemutan meskipun diabetesnya

sendiri terkontrol dengan baik.yang dirasakan biasanya kesemutan pada

ujung jari terus-menerus, kemudian disertai rasa nyeri yang menikam

seperti tertusuk-tusuk diujung telapak kaki atau tangan terutama pada

malam hari (Wibisono, 2012 ; Pakasi, 2005).

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

37

d. Usia

Carpal Tunnel Syndrome biasanya mulai terdapat pada usia 20-60

tahun (Hobby, 2005). Laki-laki menunjukkan peningkatan kejadian Carpal

Tunnel Syndrome secara bertahap dengan meningkat sampai usia lanjut,

sedangkan wanita memuncak setelah menopause (sesuai dengan kelompok

usia 50-54 tahun), hal tersebut secara umum konsisten dengan konsep

bahwa pada wanita mungkin ada komponen hormonal dalam penyebab

Carpal Tunnel Syndrome (Hadge, 2009; Mattioli, 2008; Asworth, 2010).

Namun Griffith menyatakan bahwa bahwa CTS sering dialami oleh wanita

berusia 29-62 tahun. Beberapa studi juga mengungkapkan bahwa CTS

umumnya dialami oleh wanita berusia 30an. (Kurniawan dkk, 2008)

2. Faktor pekerjaan

a. Posisi janggal pada tangan

Buckle (1997) mendeskripsikan mekanisme terjadinya Carpal

Tunnel Syndrome adalah terjadinya penegangan dan penekanan pada syaraf

median di pergelangan tangan, ketika pergelangan tangan berada dalam

posisi ektrim. Loslever dan ranaivosa, 1993 menyatakan bahwa posisi

pergelangan tangan dan tekanan yang dialami pada saat melakukan

pekerjaan atau menggunakan peralatan merupakan faktor-faktor penyerta

yang memiliki kontribusi terhadap munculnya Carpal Tunnel Syndrome.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

38

Menurut Humantech (1995) Postur janggal selama durasi > 10 detik

jika dipertahankan secara terus menerus maka akan menimbulkan keluhan

musculoskeletal pada tangan dan frekuensi postur janggal 30 kali secara

berulang dalam 1 menit dapat menyebabkan musculoskeletal pada tangan,

selain itu postur pergelangan tangan juga menunjukkan risiko 4 kali lebih

besar untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (Barcenilla et al, 2012).

Untuk itu sebaiknya saat menggunakan keyboard dan mouse posisi tangan

tidak berada pada posisi janggal/ ekstrim atau tidak ergonomis. Ketika

menggunakan keyboard usahakan agar tangan selalu sejajar, seperti pada

gambar berikut :

Gambar 2.10. Posisi Tangan Saat Menggunakan Keyboard (Sumber: Freebie, 2011)

Sedangkan posisi tangan saat menggunakan mouse diusahakan agar

pergelangan tangan berada pada posisi tidak menggantung dan sejajar atau

sedikit berada diatas meja sehingga dengan begitu tangan tidak

menggantung dan menghindari tangan untuk menekuk secara terus

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

39

menerus. Berikut ini adalah cara penggunaan mouse yang salah maupum

yang benar :

Gambar 2.11. Posisi Tangan Saat Menggunakan Mouse (Sumber: Freebie, 2011)

b. Masa kerja

Dengan peningkatan masa kerja pada tangan menunjukkan adanya

pekarjaan berulang yang dilakukan oleh tangan dalam jangka waktu yang

lama, dengan peningkatan jumlah tahun kerja menunjukkan risiko lebih

tinggi untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (Ali, 2006) . Fung et al

(2007) mengidentifikasi bahwa semakin sering fleksi / ekstensi yang

berkelanjutan dari pergelangan tangan dapat meningkatkan risiko Carpal

Tunnel Syndrome. Hal tersebut juga diperkuat dengan adanya studi yang

menyatakan bahwa pengulangan dan eksposur gabungan dari kedua

kekuatan dan pengulangan dapat menimbulkan risiko dua kali lipat

terhadap terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. (Barcenilla et al, 2012).

Pengembangan untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome dapat terjadi

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

40

pada pekerja yang telah bekerja lebih dari 4 tahun bekerja (Nurqotimah et

al, 2010)

c. Lama kerja

Nurqotimah et al (2010) menjelaskan bahwa adanya hubungan

antara lama kerja dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Sebuah

survei nasional besar Inggris menemukan bahwa Keyboard yang digunakan

selama lebih dari 4 jam per hari meningkatkan risiko gejala musculoskeletal

pada pergelangan tangan. sedangkan penggunaan mouse komputer lebih

dari 20 jam setiap pekan atau 3 jam 20 menit setiap harinya, memiliki

risiko 2,6 kali untuk mengalami gejala Carpal Tunnel Syndrome (Hadge,

2004).

3. Faktor workstation

a. Bentuk dan letak keyboard

Carpal Tunnel Syndrome berisiko terjadi pada pengguna keyboard

pada komputer yang posisinya tidak baik. Karena pekerjaannya memerlukan

pergerakan pergelangan tangan secara terus-menerus (Zikri, 2010).

Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan salah satu faktor

penyebab Carpal Tunnel Syndrome atau nyeri otot dan persendian. Penyebab

nyeri otot dan tulang yang disebabkan oleh keyboard adalah penggunaan

jari-jari tertentu saja dalam waktu yang lama. Terdapat beberapa bentuk

keyboard yang pernah diciptakan yang memungkinkan menjadi penyebab

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

41

Carpal Tunnel Syndrome, yaitu: Qwerty, Dvorak ,Klockenberg.

(Bagaskawarasan, 2011).

Keyboard Qwerty

Gambar 2.12. Keyboard Qwerty (Sumber : Ayunyaikko, 2010)

Keyboard qwerty, dibuat berdasarkan layout mesin tik. Tata letak

ini ditemukan oleh Scholes, Glidden dan Soule pada tahun 1878, dan

kemudian menjadi standar mesin tik komersial pada tahun 1905.

Meskipun tata letak qwerty sangat luas pemakaiannya, tetapi memiliki

beberapa kelemahan dan ketidakefisienan. Beban tangan kiri lebih besar

dari tangan kanan (56 persen). Contoh paling nyata dari ketidakefisienan

tata letak qwerty adalah pengetikan huruf ‘a’ yang cukup sering dipakai,

tetapi harus dilakukan oleh jari kelingking yang paling lemah

(Ayunyaiko, 2010).

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

42

Keyboard Dvorak

Gambar 2.13. Keyboard Dvorak (Sumber : Ayunyaikko, 2010)

Keyboard dvorak (1932), dimana susunan hurufnya disusun

sedemikian rupa sehingga tangan kanan dibebani lebih banyak pekerjaan

dibanding dengan tangan kiri. Sejumlah percobaan menunjukkan bahwa tata

letak dvorak lebih efisien 10-15 persen dibanding dengan tata letak qwerty.

(Ayunyaiko, 2010)

Keyboard Klockenberg

Gambar 2.14. Keyboard Klockenberg (Sumber : Ayunyaikko, 2010)

Keyboard klockenberg mempunyai tombol-tombol yang dibuat

lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

43

Keyboard klockenberg tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan

kanannya yang relatif lebih banyak memakan ruang (Ayunyaiko, 2010).

b. Bentuk dan letak mouse

Mouse merupakan salah satu komponen umum dari perlengkapan

komputer yang membantu orang menggunakan komputer lebih cepat dan

lebih mudah. Menggunakan mouse yang kecil sering membuat lelah,

karena bentuknya yang kecil seluruh permukaan telapak tangan tidak

menyentuh punggung mouse, hal ini menyebabkan jari-jari cepat lelah dan

pegal, karna jempol dan kelingking menahan dan menggerakan mouse,

untuk itu sebaiknya dalam menggunakan mouse lebih baik menggunakan

mouse yang nyaman untuk di pegang, dimana seluruh permukaan tangan

dapat memegang, bersandar dan saat menggerakanya pun lebih mudah,

Salah satu mouse yang dapat mencegah atau mendukung proses terapy CTS

adalah dengan menggunakan Vertical mouse (Zikri, 2010).

Gambar 2.15. Vertical mouse (Sumber: Zikri, 2010)

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

44

Penggunaan mouse sebagai satu-satunya piranti input (seperti

pada aplikasi game komputer) sebenarnya tidak berbahaya selama setting

dan keadaan dimana menggunakan komputer diatur sedemikian rupa dan

diselingi dengan istirahat sesekali. Akan tetapi, karena kebanyakan orang

yang menggunakan mouse juga menggunakan keyboard pada saat yang

sama, maka otot-otot kecil pada tangan hampir tidak pernah istirahat,

karena setelah memegang mouse pindah ke keyboard terus pindah lagi ke

mouse, begitu seterusnya sehingga menyebabkan ketidaknyamanan,

nyeri, dan bahkan gangguan-gangguan muskuloskeletal ekstremitas atas

seperti Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (Masdin, 2010)

Alasan utama mengapa menggunakan mouse secara rutin bisa

berbahaya adalah karena dengan menggunakan mouse perlu melakukan

pergerakan kecil yang tepat dengan tangan, jari-jari, dan ibu jari. Dengan

pengaturan posisi, penyeretan, scrolling, dan mengklik mouse terus

menerus, otot-otot kecil bisa menjadi lelah dan overload. Ini bisa

menyebabkan: (Masdin, 2010)

Nyeri pada bagian atas tangan

Nyeri di sekitar pergelangan tangan

Nyeri di sepanjang lengan bawah dan siku

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

45

Mati rasa pada ibu jari dan jari telunjuk yang bisa berkembang

menjadi Sindrom Carpal Tunnel.

Saat menggunakan keyboard maupun mouse pengguna harus

menjaga pergelangan pada posisi yang benar, yaitu, antara tangan dengan

bahu harus lurus. tangan boleh lebih rendah daripada bahu. Tetapi tangan

tidak boleh lebih tinggi, dan pergelangan tidak boleh menggantung. Letak

keyboard maupun mouse sebaiknya mudah digapai oleh tangan tanpa

harus memanjangkan tangan terlalu lama dengan letak Keyboard harus

selalu rendah, tangan dijaga supaya lebih rendah dari siku, begitu pula

dengan peletakkan mouse. Seperti pada gambar berikut ini : (Zikri, 2010)

Gambar 2.16. Letak Keyboard dan Mouse (Sumber: Zikri, 2010)

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

46

2.3.Kerangka Teori

Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Boz (2003), faktor yang dapat

menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome akibat melakukan pekerjaan dengan

keyboard dapat dibagi menjadi 3 yaitu faktor personal merupakan faktor yang timbul

dari dalam diri individu, faktor pekerjaan merupakan faktor yang diakibatkan oleh

aktifitas tangan saat bekerja, dan faktor workstation adalah faktor yang diakibatkan

oleh ruang kerja yang berorientasi pada pekerjaan yang berhubungan dengan

interaksi manusia terhadap peralatan secara fisik. Menurut Barcenilla et.al (2012),

Carpal Tunnel Syndrome memiliki hubungan yang positif secara signifikan dengan

pengulangan pada tangan, postur pergelangan tangan yang salah (postur janggal),

usia, jenis kelamin, obesitas, dan telah dikaitkan dengan sejumlah kondisi medis

seperti reumatoid arthritis, trauma/ fraktur pada tangan dan diabetes mellitus.

Sedangkan menurut Ali (2006), posisi tangan yang tertekuk memiliki risiko

yang lebih untuk terkena Carpal Tunnel Syndrome dan gerakan yang berulang pada

tangan yang dipengaruhi oleh masa kerja dan lama kerja diidentifikasi sebagai faktor

yang memberatkan untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Disamping itu juga

dipengaruhi oleh faktor tata letak (lay-out) dari peralatan kerja seperti bentuk

keyboard dan letak keyboard, bentuk mouse dan letak mouse serta faktor pekerja itu

sendiri seperti usia dan jenis kelamin dari karyawan.(Grandjean, 1987).

Berdasarkan teori-teori tersebut dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya Carpal Tunnel Syndrome adalah faktor personal yang

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

47

terdiri dari usia, jenis kelami, obesitas dan riwayat penyakit (reumatoid arthritis,

fraktur, diabetes mellitus). Faktor pekerjaan yang terdiri dari pengulangan pada

tangan (masa kerja dan lama kerja) dan posisi janggal pada tangan. sedangkan faktor

workstation terdiri dari bentuk dan letak keyboard serta bentuk dan letak mouse.

Sumber : Ali (2006) ; Grandjean (1987); Boz (2003) ; Barcenilla et al (2012).

Faktor personal :

Jenis kelamin,

Obesitas,

Usia,

Riwayat penyakit

Workstation :

Bentuk keyboard,

Letak keyboard,

Bentuk mouse,

Letak mouse.

Faktor pekerjaan :

Posisi janggal pada

tangan

Masa kerja

Lama kerja.

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

48

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan Dugaan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Variabel yang diteliti terdiri dari variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri dari faktor

personal yaitu usia, dan jenis kelamin, kemudian faktor pekerjaan yaitu posisi

janggal pada tangan dan masa kerja, Sedangkan variabel dependen adalah

keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer.

Untuk variabel lama kerja tidak diteliti karena rata-rata pekerja bekerja

selama 5-6 jam dalam sehari dan untuk variable riwayat penyakit (arthritis,

diabetes, dan fraktur) tidak diteliti karena tidak ada pemeriksaan kesehatan yang

dilakukan oleh perusahaan sedangkan riwayat penyakit tersebut harus

berdasarkan diagnosis dokter sehingga sulit untuk memastikan kebenaran akan

riwayat penyakit yang mungkin dialami oleh responden. Variabel obesitas juga

tidak diteliti karena rata-rata operator komputer tidak memiliki indeks masa

tubuh > 29.

Selain itu faktor workstation juga tidak diteliti karena berdasarkan

observasi terlihat bahwa bentuk keyboard dan mouse memiliki bentuk yang sama

yaitu menggunakan keyboard jenis qwerty dan menggunakan mouse yang

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

49

berukuran kecil dengan bentuk yang sama, dan untuk letak atau posisi keybord

dan mouse juga tidak diteliti karena berdasarkan observasi letak atau posisi

keyboard dan mouse berada pada posisi yang sama yaitu di depan layar dengan

letak yang lebih rendah dari siku, sehingga hal ini menjadi suatu kekurangan

dalam penelitian.

Variabel Independen

Variabel Dependen

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Faktor personal :

Jenis kelamin

Usia

Faktor pekerjaan :

Posisi janggal pada

tangan

Masa kerja

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

50

3.2 Definisi operational No Variabel dependen Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

1 Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome

Terdapatnya salah

satu atau lebih

gejala parastesia/

kesemutan, sakit,

mati rasa/ baal pada

pergelangan tangan.

Kuesioner dan

stopwatch

Pengisian

kuesioner oleh

pekerja dan

phalen’s test

selama 1 menit

0. Ya , jika

merasakan gejala

CTS secara terus

menerus/ slama 1

minggu dan hasil

skor pada kuesioner

untuk keluhan

subyektif adalah ≥ 3

dan positive test

Phalen’s.

1. Tidak, jika tidak

merasakan gejala

CTS secara terus

menerus/ slama 1

minggu dan hasil

skor pada kuesioner

untuk keluhan

subyektif adalah < 3

dan negative test

Phalen’s.

Ordinal

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

51

No Variabel Independen Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

Faktor Personal

1 Jenis Kelamin Kondisi fisik

seseorang

berdasarkan

perbedaan anatomi

dan fisiologi

Self

administrated

Pengisian

kuesioner oleh

pekerja

0. wanita

1. Pria

Nominal

2 Usia Lama hidup

responden dihitung

sampai dengan

ulang tahun terakhir

Kuesioner Pengisian

kuesioner oleh

pekerja.

0. < 30 tahun

1. ≥ 30 tahun

(Ali, 2006 ;

Kurniawan, 2008)

Ordinal

Faktor pekerjaan

1 Posisi janggal pada

tangan

letak tangan saat

menggunakan

mouse maupun

keyboard yang

ekstrim atau tidak

ergonomis sehingga

menyebabkan

tekanan pada saraf

median di

pergelangan tangan

Observasi Croscek secara

langsung posisi

atau letak

tangan saat

menggunakan

mouse maupun

keyboard yang

kemudian

dibandingkan

dengan posisi

0. Salah, jika pada

lembar

observasi

hasilnya adalah

nomor 1,2,3,

dan atau 4.

1. Benar , jika

pada lembar

observasi

hasilnya adalah

Ordinal

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

52

tangan yang

benar ataupun

salah.

nomor 5 dan

atau 6.

2 Masa kerja

Waktu yang telah

dijalani oleh

responden di ruang

operasi komputer

untuk bekerja

dengan

menggunakan

komputer hingga

waktu pengukuran

kuesioner Pengisian

kuesioner oleh

pekerja

0. < 4 tahun

1. ≥ 4 tahun

(Nurqotimah et al,

2010)

Ordinal

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

53

3.3. Hipotesis

1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS) pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

2. Ada hubungan antara usia dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum Tahun 2012.

3. Ada hubungan antara posisi janggal pada tangan dengan Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

4. Ada hubungan antara masa kerja dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS) pada operator komputer bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

54

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode

analitik dan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data variabel

dependen dan independen dilakukan dalam satu waktu yaitu waktu yang bersamaan

(Suparyanto, 2010). Peneliti memilih untuk menggunakan desain cross sectional

karena lebih mudah dilakukan, waktu yang digunakan lebih efisien dan sesuai

dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk diketahuinya Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator

Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

Tahun 2012.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan. Waktu penelitian dilakukan pada

bulan Juli Tahun 2012.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

55

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh operator komputer di bagian

Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Adapun jumlah

operator computer pada bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum adalah 240 orang.

Sampel penelitian adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan

kemampuan mewakilinya. Pada penelitian ini yang menjadi sampel yaitu operator

computer pada bagian sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi sebagai berikut :

Kriteria Inklusi

1. Tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, arthritis reumatoid, dan

fraktur pada tangan.

2. Wanita yang tidak sedang hamil, menyusui, dan belum mengalami

menopause.

Kriteria Ekslusi

1. Pegawai yang bekerja di bagian sekretariat dan menggunakan komputer

kurang dari 4 jam selama 8 jam kerja.

2. Pegawai yang bekerja di bagian sekretariat dan memiliki indeks masa tubuh

> 29.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

56

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah ditentukan dengan menggunakan

rumus besar sampel uji hipotesis 2 proporsi. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan memakai derajat kemaknaan 5% dan

kekuatan uji 95%.

sampel (n) =(Z1 − α/2 2P (1− P ) + Z1 − β P1(1− P1) + P2(1− P2))

(푃1− 푃2)

Keterangan :

n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan

P1 : proporsi kejadian pada salah satu partisipasi kelompok tertentu

P2 : proporsi kejadian pada salah satu partisipasi kelompok tertentu

P : : Rata-rata proporsi ((P1 + P2 )/2)

Z1-α/2 : derajat kemaknaan α pada dua sisi (two tail) yaitu sebesar 5 % = 1,96

Z1-β : Kekuatan uji 1-β yaitu sebesar 95% = 1,64

Perhitungan sampel akan dilakukan berdasarkan variabel yang akan diteliti

yang telah dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumya. Adapun spesfikasinya

yaitu:

1. Jenis kelamin

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ali (2006) tentang

computer professional dan Carpal Tunnel Syndrome (CTS), populasi

yang memiliki carpal tunnel syndrome pada laki- laki (P1) adalah

sebesar 14,5 % dan pada perempuan (P2) sebesar 6,8 %.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

57

2. Usia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ali (2006) tentang

computer professional dan Carpal Tunnel Syndrome (CTS), populasi

yang memiliki carpal tunnel syndrome pada usia ≤30 tahun (P1)

adalah sebesar 12,4 % dan pada usia > 30 tahun (P2) sebesar 22.7 %.

3. Posisi janggal pada tangan

Variabel posisi janggal/ ekstrim pada tangan, berdasarkan

penelelitian Febriana (2009) tentang Gambaran Faktor-Faktor Risiko

Carpal Tunnel Syndrome di PT. ASTRA International TBK-Head

Office Sunter II, diketahui proporsi pada populasi yang memiliki

postur janggal pada saat bekerja dan memiliki Carpal Tunnel

Syndrome (P1) sebesar 52,9 %, sedangkan proporsi pada populasi

dengan tidak melakukan postur janggal pada saat bekerja dan

memiliki Carpal Tunnel Syndrome (P2) adalah sebesar 20 %.

4. Masa kerja

Variabel masa kerja, berdasarkan penelelitian Ali (2006)

diketahui proporsi pada populasi yang bekerja ≤ 4 tahun dan memiliki

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah sebesar 6,17 %, sedagkan

proporsi pada populasi yang bekerja > 4 tahun dan memiliki carpal

tunnl syndrome adalah sebesar 6,94 %.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

58

Berdasarkan keterangan diatas maka, didapatkan kebutuhan sampel per

variabel yang diteliti dari penelitian sebelumnya yaitu:

Variabel Diketahui Sampel total

Jenis Kelamin P1 = 14,5 % = 0,145 P2 = 6,8 %.= 0,068 P = (0,145+0.068)/2 = 0,107

410 x 2 = 820

Usia P1 = 12,4 % = 0,124 P2 = 22.7 %.= 0,227 P = (0,124+0,227)/2 = 0,175

338x 2 = 676

Postur janggal P1 = 52,9 %, = 0,529 P2 = 20 %.= 0,20 P =(0,529+0,20)/2= 0,396

49 x 2 = 98

Massa kerja P1 = 6,17 %, = 0,0617 P2 = 6,94 %.= 0,0694 P =(0,0617+0,0694)/2 =0,066

16300 x 2 = 32600

Berdasarkan perhitungan sampel maka didapatkan sampel sebanyak 98

orang. Untuk menghindari missing maka sampel ditambah menjadi 102 sampel

operator komputer.

4.4 Instrumen Penelitian

Adapun instrument yang digunakan dalam peneitian ini adalah:

1. Kuesioner

Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden salah satunya berbentuk kuesioner. Kuesioner merupakan

pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh

pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban

yang berikan oleh responden.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

59

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan

menyangkut fakta dan pendapat responden yang terkait dengan carpal tunnel

syndrome yang dirasakan oleh pekerja. Adapun variabel yang dapat diketahui

dengan questioner yaitu yaitu keluhan carpal tunnel syndrome, faktor personal

yang terdiri dari jenis kelamin dan usia, serta faktor pekerjaan yang terdiri dari

massa kerja.

Khusus kuesioner untuk mendiagnosis CTS adalah kuesioner yang telah

dikembangkan oleh Kamath dan Stothard, berdasarkan pekerjaan sebelumnya

oleh Levine et al. hasil memberikan sensitivitas 85% untuk penggabungan skor

kuesioner 92% untuk studi konduksi saraf. Yang terpenting memberikan nilai

positif hingga 90% untuk kuesioner dan 92% untuk studi konduksi saraf. Gejala

yang diambil adalah sebagai standar emas untuk Carpal Tunnel Syndrome

(CTS). Dimana skor 3 kebawah diprediksi normal sedangkan jika skor 3 atau

lebih dari 3 maka berhubungan dengan konduksi saraf dan beresiko mengalamai

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) . (Barnardo, 2004)

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

60

Gambar 4.1. Kuesioner Klinis Untuk Diagnosis CTS (Sumber: Barnardo, 2004)

2. Stopwatch

Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang

diperlukan dalam melakukan test berupa phallen’s test, waktu dalam pengukuran

tersebut sudah ditetapkan selama 1 menit.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

61

3. Phallen’s test

Tes ini dilakukan dengan meminta pekerja untuk melakukan fleksi dan

hiperfleksi pergelangan tangan menetap berlawanan satu sama lain selam 60 detik.

Bila dalam waktu 1 meniit timbul gejala-gejala seperti gejala CTS, maka tes ini

dapat menyokong diagnose CTS. Tes ini dikatakan baik jika punggung telapak

tangan satu dengan yang lain saling menempel dan adanya penekanan dari kedua

tangan dengan keadaan horisontal.

Gambar 4.2. Phallen test (Sumber: Rusdi, 2007)

4. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung dengan adanya lembar check list

yang berisi daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.

Variable yang dapat diketahui dengan observasi adalah posisi janggal pada

tangan.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

62

4.5 Metode Pengumpulan Data

1. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari

pekerja di Bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner. Data primer yang

akan diteliti antara lain:

a. Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome dapat diketahui dengan menanyakan

adanya keluhan yang dirasakan yang berlangsung secara terus

menurus pada berbagai kesempatan atau yang berlangsung selama 1

minggu serta menanyakan beberapa gejala carpal tunnel syndrome

yang dapat dirasakan oleh responden, dimana terdapat skor yang

memastikan bahwa responden mengalami keluhan atau tidak.

Jika responden memiliki skor ≥ 3 maka dikatakan bahwa

responden mengalami keluhan sedangkan jika responden memiliki

skor < 3 maka responden tidak mengalami keluhan, serta dengan

melakukan test berupa Phalen’s test selama 1 menit, jika dalam 1

menit timbul gejala seperti kesemutan, mati rasa atau sakit maka

dikatakan positive sedangkan bila tidak merasakan gejala tersebut

dikatakan negative.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

63

b. Usia

Usia dapat ditanyakan kepada responden melalui kuesioner

penelitian dan melakukan pengecekan KTP pada pekerja.

c. Jenis kelamin

Jenis kelamin dapat ditanyakan kepada responden melalui

kuesioner penelitian dengan memilih jawaban antara pria dan wanita.

d. Posisi janggal pada tangan

Posisi janggal pada responden dapat dikatahui melalui observasi

langsung dengan membawa lembar check list dimana terdapat gambar

yang menunjukkan posisi tangan saat menggunakan mouse ataupun

keyboard. Dengan waktu pengamatan untuk masing-masing

responden selama ± 1 menit.

e. Masa kerja

Masa kerja dapat diketahui dengan menanyakan langsung kepada

responden melalui kuesioner dan dibandingkan dengan laporan

pekerja.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

64

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen atau catatan

dari perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian, seperti profil perusahaan dan

jumlah pekerja.

4.6 Pengolahan Data

Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka analisis data

merupakan suatu langkah penting dalam penelitian. Data yang telah terkumpul akan

diolah dan dianalisis dengan menggunakan program komputer. Proses pengolahan

data meliputi:

1. Editing adalah pekerjaan memeriksa validitas data yang masuk

sepertimemeriksa kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan jawaban,

konsistensi antarjawaban, relevansi jawaban dan keseragaman suatu

pengukuran.

2. Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasikan data dan jawaban

menurutkategori masing-masing sehingga memudahkan dalam

pengelompokan data.

Mengkode jawaban adalah merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka. Proses codingpada penelitian ini, variabel indepent dan

dependent akan diberi kode untuk memudahkan dalam menganalisa yaitu;

Variabel Carpal Tunnel Syndrome Ya (0)

Tidak (1)

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

65

Variabel jenis kelamin Perempuan (0)

Laki-laki (1)

Variabel usia < 30 tahun (0)

≥ 30 tahun (1)

Variabel posisi janggal Janggal (0)

Tidak janggal (1)

Variabel massa kerja < 4 tahun (0)

≥ 4 tahun (1)

3. Entry adalah kegiatan memasukan data yang telah didapat kedalam

programkomputer yang telah ditetapkan.

4. Tabulating adalah merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa

agardengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan

proses tabulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antra lain : dengan

metode talley,menggunakan kartu, dan menggunakan komputer.

4.7 Analisis data

1. Analisis univariat

Analisis ini dilakukan pada masing-masing variabel. Pada prinsipnya,

tujuan untuk menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-masing

variabel yang diteliti. Hasil analisi berupa distribusi dan prosentase pada tiap

variabel. Mengetahui gambaran karakteristik responden, karakteristik pekerjaan,

dan gambaran tentang carpal tunnel syndrome dalam bentuk tabel-tabel

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

66

2. Analisis bivariat

Analisa dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat

komputer dengan derajat kemaknaan yang digunakan, p value ≤ 0,05 maka

dapat berarti data sampel mendukung adanya hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen, sebaliknya apabila p value > 0,05 artinya

data sampel tidak mendukung adanya hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen.

Uji yang digunakan untuk analisis yang berbentuk data kategorik yaitu uji

Chi-square dengan derajat kemaknaan 5%. Pada uji Chi-square dilakukan pada

variabel jenis kelamin, usia, masa kerja dan posisi janggal pada tangan untuk

mengetahui hubungan dengan dengan Carpal Tunnel Syndrome.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

67

BAB V

HASIL

5.1. Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

Salah satu bagian yang terdapat dalam Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum adalah bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal yang bertugas

dalam melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di

lingkungan Inspektorat Jenderal. Dalam Sekretariat Inspektorat Jenderal terdapat

empat bagian yang meliputi bagian rencana dan program, bagian evaluasi laporan

hasil pengawasan, bagian hukum, publikasi, dan dokumentasi, serta bagian umum.

Masing masing dari bagian tersebut memiliki lingkungan kerja dengan luas sekitar

25m x 25, dinding ruangan yang berwarna putih dan terdapat AC sentral. Setiap

meja pekerja disediakan 1 unit komputer 21 inch dengan bentuk dan letak keyboard

serta mouse yang sama. Tipe keyboard yang digunakan oleh seluruh operator adalah

qwerty. Adapun tugas-tugas yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Rencana dan program

1. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian serta koordinasi tentang

rencana dan program kerja pemeriksaan

2. Penyusunan program kerja Inspektorat Jenderal jangka panjang,

menengah dan tahunan

3. Penyusunan rencana program kerja pemeriksaan tahunan dan khusus

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

68

b. Evaluasi laporan hasil pengawasan

1. Penyiapan, pengumpulan, pengolahan, dan administrasi laporan

pengawasan

2. Penyiapan bahan pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil

pemeriksaan inspektorat Jenderal, BPK RI, BPKP, Kejakasaan Agung

dan pengawasan masyarakat

c. Hukum, publikasi dan dokumentasi

1. Penyiapan pelaksanaan analisis dan evaluasi hukum serta penyususnan

rancangan peraturan undang-undang

2. Penyiapan pelaksanaan pengelolaan dokumentasi pengawasan dan

perpustakaan

d. Bagian umum

Melaksanakan tugas tata usaha, rumah tangga, kepegawaian dan pelaksanaan

urusan keuangan dengan sistem akuntansi keuangan.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

69

5.2. Analisis Univariat

5.2.1. Dugaan Carpal Tunnel Syndrome pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Pada operator komputer bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum, didapatkan persentase dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) sebagai betikut :

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Dugaan Jumlah (n) Persentasi (%)

Ya 66 64,7

Tidak 36 35,3

Jumlah 102 100

Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa sebagian besar responden

beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebanyak

66 (64,7%) responden. Sedangkan responden yang diduga tidak mengalami

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak 36 (35,3%) responden. Dan jika

distribusi responden yang berisiko terhadap dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dilihat berdasarkan masing-masing bagian maka dapat

dilihat sebagai berikut :

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

70

Grafik 5.1

Risiko Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Computer di Masing-Masing Bagian

Berdasarkan grafik 5.1 diketahui bahwa risiko dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) pada masing-masing bagian didapatkan bahwa pada

bagian rencana dan program dari 20 responden sebagian besar berisiko

terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebesar 12,75%

sedangkan yang tidak berisiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS) adalah sebesar 6,86%. Pada bagian evaluasi laporan hasil

pengawasan dari 38 responden didapatkan bahwa sebagian besar berisiko

terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebesar 28,51%

sedangkan yang tidak berisiko adalah sebesar 12,75%. Pada bagian hukum,

12,75%

24,51%

15,69%

11,76%

6,86%

12,75%

9,80%

6,88%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

rencana dan program

evaluasi laporan hasil pengawasan

hukum, publikasi dan dokumentasi

umum

Bagian dalam sekretariat

CTS

≠CTS

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

71

publikasi dan dokumentasi dari 26 responden didapatkan bahwa sebagian

besar berisiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu

sebesar 15,69% sedangkan yang tidak berisiko terhadap dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) adalah sebesar 9,80%. Dan pada bagian umum

dari 18 responden sebagian besar berisiko terhadap dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) yaitu sebesar 11,76% sedangkan yang tidak berisiko

terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah sebesar 6,88%.

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dapat dilihat dengan

penegakan diagnosis berupa adanya keluhan gejala yang dirasakan oleh

responden yang berlangsung sedikitnya 1 minggu atau bila tidak terjadi

secara terus menerus pada berbagai kesempatan, phalen’s test, dan

kuesioner. Gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu kesemutan, mati

rasa, dan sakit. Baik hanya salah satu gejala yang dirasakan atau bahkan

lebih dari satu gejala. Persentase gejala yang dialami oleh responden dapat

dilihat pada grafik berikut :

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

72

Grafik 5.2

Persentase Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Berdasarkan grafik 5.1 keluhan gejala yang yang paling banyak

dirasakan oleh responden yang berlangsung sedikitnya 1 minggu atau bila

tidak terjadi secara terus menerus pada berbagai kesempatan yaitu

kesemutan sebanyak 46,1%, kemudian kesemutan dan mati rasa sebanyak

8,8%, mati rasa sebayak 6,9%, kesemutan dan sakit sebanyak 3,9%, yang

merasakan ketiganya yaitu sebanyak 2%, dan yang paling sedikit adalah

sakit yaitu hanya 1%.

Kemudian responden yang positif ketika dilakukan pemeriksaan

diagnostic berupa Phalen’s test adalah sebanyak 87 (85,3%) responden.

Dan hasil dari kuesioner didapatkan responden yang memiliki skor ≥ 3

46,10%

1%

6,90%3,90%

8,80%

2%0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%50%

Keluhan yang dirasakan

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

73

adalah sebanyak 89 (87,3%) responden dengan spesifikasi dari hasil

kuesioner yang paling banyak dirasakan oleh responden sebagai berikut :

Grafik 5.3

Distribusi Hasil Kuesioner Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum

Tahun 2012

Berdasarkan grafik 5.2 dapat diketahui bahwa yang paling banyak

dialami oleh responden adalah sakit pada leher yaitu sebanyak 41,2% dan

bangun pada malam hari karena kesemutan pada tangan sebanyak 39,2%.

38,20% 39,20%

3,90%

14,70% 14,70%

29,40%

41,20%

0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%

bangun malam hari

karena sakit pd tangan

bangun malam hari

karena kesemutan pd tangan

sakit dan kesemutan pd tangan waktu pagi

tetap kesemutan

dan mati rasa saat tangan

digerakan

kelingking kesemutan

tangan kesemutan & mati rasa

saat aktifitas

sakit pd leher

hasil kuesioner

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

74

5.2.2. Faktor Personal (Jenis Kelamin dan Usia) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Pada operator komputer bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum didapatkan distribusi jenis kelamin dan

usia sebagai berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin dan Usia pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Variabel Kategori Jumlah (n) Persentasi (%)

Jenis Kelamin Perempuan 45 44,1

Laki-laki 57 55,9

Usia < 30 73 71,6

≥ 30 29 28,4

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui sebagian besar responden adalah

laki-laki yaitu sebanyak 57 orang (55,9%) dan responden perempuan

adalah sebanyak 45 orang (44,1%). Untuk usia diketahui bahwa sebagian

besar responden adalah yang memiliki usia < 30 tahun yaitu 73 orang

(71,6 %) dan sisanya adalah responden yang memiliki usia ≥ 30 yaitu

sebanyak 29 orang (28,4%).

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

75

5.2.3.Faktor Pekerjaan (Posisi Janggal pada Tangan dan Masa Kerja) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Pada operator komputer bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum diketahui gambaran posisi janggal pada

tangan dan masa kerja sebagai berikut :

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Posisi Janggal dan Masa Kerja pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Variabel Kategori Jumlah (n) Persentasi (%)

Posisi Janggal Janggal 57 55,9

Tidak Janggal 45 44,1

Masa kerja < 4 tahun 65 63,7

≥ 4 tahun 37 36,3

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui responden yang menggunakan

mouse dan keyboard dengan posisi janggal pada tangan adalah sebanyak 57

orang (55,9%) dan responden yang menggunakan mouse dan keyboard

dengan posisi tidak janggal pada tangan adalah sebanyak 45 orang (44,1%).

Untuk masa kerja diketahui bahwa sebagian besar responden yang bekerja

dengan masa kerja < 4 tahun yaitu 65 orang (63,7 %) dan sisanya adalah

responden yang bekerja ≥ 4 tahun yaitu sebanyak 37 orang (36,3%).

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

76

Berdasarkan observasi penggunaan keyboard dan mouse,

persentase penggunaan keyboard ataupun mouse yang janggal pada operator

adalah sebagai berikut :

Grafik 5.4

Persentase Hasil Observasi Posisi Janggal Saat Penggunaan Mouse ataupun Keyboard Oleh Operator Komputer di Bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Berdasarkan grafik 5.3 diketahui bahwa persentase penggunaan

keyboard yang janggal pada operator komputer berdasarkan hasil observasi

adalah sebesar 41,2 % sedangkan yang tidak janggal adalah sebesar 58,8%.

Dan untuk penggunaan mouse yang janggal pada operator komputer

berdasarkan hasil observasi adalah sebesar 52,9 sedangkan yang tidak

janggal adalah sebesar 47,1%.

41,20%52,90%58,80%

47,10%

0%

20%

40%

60%

80%

keyboard mouseHasil observasi posisi janggal

janggal

tidak janggal

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

77

5.3. Analisis Bivariat

5.3.1. Hubungan Faktor Personal (Jenis kelamin dan Usia) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Adapun hasil statistik hubungan antara jenis kelamin dan usia

dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer

bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.4

Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dan Usia dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer Bagian

Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Variabel Kategori Ya Tidak Total

(102)

Pvalue

n % n % n %

Jenis

Kelamin

Perempuan 28 62,2 17 37,8 45 100 0,797

Laki-laki 38 66,7 19 33,3 57 100

Usia < 30 37 50,7 36 49,3 93 100 0,000

≥ 30 29 100 0 0 9 100

a. Hubungan antara jenis kelamin dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden yang

berjenis kelamin perempuan sebagian besar berisiko terhadap dugaan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 28 orang (62,2%).

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

78

Sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebagian besar

juga beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu

sebanyak 38 orang (66,7%). Berdasarkan hasil statistic Chi Square

didapatkan Pvalue sebesar 0,797 artinya pada α 5% diketahui bahwa

tidak ada hubungan yang signifikan antara dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dengan jenis kelamin pada operator komputer

bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum Tahun 2012.

b. Hubungan antara usia dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa responden yang

berusia < 30 sebagian besar beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 37 orang (50,7%), sedangkan yang

tidak beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu

sebanyak 36 orang (49,3%). Pada responden yang berusia ≥ 30

seluruhnya beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

yaitu sebanyak 29 orang (100%). Berdasarkan hasil statistic Chi

Square didapatkan Pvalue sebesar 0,000 artinya pada α 5% diketahui

bahwa ada hubungan signifikan antara dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dengan usia pada operator komputer bagian

Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012.

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

79

5.3.2.Hubungan Faktor Pekerjaan (Posisi Janggal Pada Tangan dan Masa Kerja) pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Adapun hasil statistik hubungan antara posisi janggal pada tangan

dan masa kerja dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator

komputer bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 5.5

Analisis Hubungan antara Posisi Janggal pada Tangan dan Masa Kerja dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator

Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Variabel Kategori Ya Tidak Total (102) Pvalue

n % n % n %

Posisi

Janggal

Janggal 36 63,2 21 36,8 57 100 0,873

Tidak

Janggal

30 66,7 15 33,3 45 100

Masa Kerja < 4 tahun 33 50,8 32 49,2 65 100 0,000

≥ 4 tahun 33 89,2 4 10,8 37 100

a. Hubungan antara posisi janggal pada tangan dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden yang

melakukan posisi janggal pada tangan sebagian besar beresiko

terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 36

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

80

orang (63,2%), sedangkan yang tidak beresiko terhadap dugaan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 21 orang (36,8%).

Pada responden yang tidak melakukan posisi janggal pada tangan

sebagian besar juga beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 30 orang (66,7%), sedangkan yang

tidak beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu

sebanyak 15 orang (33,3%).

Berdasarkan hasil statistic Chi Square didapatkan Pvalue sebesar

0,873 artinya pada α 5% diketahui bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan

posisi janggal pada operator komputer bagian Sekretariat Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

b. Hubungan antara masa kerja dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden yang

bekerja dengan masa kerja ≥ 4 tahun sebagian besar beresiko terhadap

dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 33 orang

(89,2%). Sedangkan responden yang bekerja dengan masa kerja < 4

tahun sebagian besar juga beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 33 orang (50,8%). Berdasarkan hasil

statistic Chi Square didapatkan Pvalue sebesar 0,000 artinya pada α 5%

diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) dengan masa kerja pada operator komputer

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

81

bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan

Umum Tahun 2012.

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

82

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan Penelitian

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data primer yang didapatkan

dengan observasi langsung pada operator untuk faktor pekerjaan berupa posisi

janggal dan melakukan test untuk memastikan dugaan terjadinya Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) serta menggunakan kuesioner untuk survey pekerja. Terdapat

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Hasil penelitian untuk variabel dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

operator komputer berdasarkan dari gabugan antara adanya keluhan berupa

gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS), kuesioner, dan pemeriksaan fisik

berupa Phalen’s test tanpa didampingi oleh tenaga medis, sehingga bagi

peneliti selanjutnya sebaiknya saat melakukan pemeriksaan fisik didampingi

oleh tenaga medis.

2. Observasi langsung pada faktor pekerjaan berupa posisi janggal pada tangan

hanya dilakukan pada satu waktu sehingga penilaian akan posisi janggal

hanya berdasarkan saat itu, sehingga adanya kemungkinan bahwa gerakan

tersebut bukanlah gerakan yang paling sering dilakukan, untuk itu sebaiknya

bagi peneliti selanjutnya saat menentukan posisi janggal pada tangan

dilakukan dalam waktu yang cukup lama.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

83

3. Pada penelitian ini pengambilan sampel tidak memperhitungkan berdasarkan

status pegawai PNS ataupun outschorsing, sehingga mungkin adanya beban

kerja yang berbeda antara keduanya yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian.

6.2 Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dapat terjadi akibat adanya proses

peradangan pada jaringan-jaringan di sekitar saraf medianus (tendon dan

teosynovium) yang ada dalam terowongan karpal. Peradangan tersebut

mengakibatkan jaringan disekitar saraf menjadi bengkak, sendi menjadi tebal, dan

akhirnya menekan saraf medianus. Penekanan saraf medianus ini lebih lanjut akan

menyebabkan kecepatan hantar (konduksi) dalam serabut sarafnya terhambat,

sehingga menyebabkan berbagai gejala pada tangan dan pergelagan tangan. (Aizid,

2011).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap para operator komputer

bagian Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012 didapatkan hasil bahwa sebagian besar (64,7%) operator komputer beresiko

terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Sedangkan operator komputer

yang tidak beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome adalah sebesar

(35,3%). Penilaian atas terjadinya dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) terhadap

para operator komputer bagian Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian

Pekerjaan Umum Tahun 2012 didapatkan dengan melakukan pemeriksaan fisik

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

84

berupa Phalen’s test, menanyakan adanya keluhan berupa gejala Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) pada operator yang berlangsung sedikitnya satu minggu atau bila

tidak terjadi secara terus menerus pada berbagai kesempatan, dan dengan kuesioner.

Phalen’s test dilakukan dengan meminta pekerja untuk melakukan fleksi atau

menyatukan kedua pergelangan tangan kearah bawah sejauh yang pasien bisa

selama 60 detik. Bila dalam waktu 1 menit timbul gejala-gejala seperti gejala CTS

yaitu mati rasa, kesemutan (parastesia) atau sakit, maka tes ini dapat menyokong

diagnose CTS. (Rambe, 2004 ; Barnardo, 2004). Gejala biasanya dimulai secara

bertahap, gejala awalnya datang dan pergi dengan lebih banyak ditandai dengan

kejadian parastesia (seperti kesemutan, rasa terbakar), sampai ke hipoanastesia (baal

sampai hilangnya rasa raba), namun dengan seiring waktu gejala tersebut mungkin

menjadi konstan. (American Academy Of Orthopedic Surgeons, 2009). Namun

gejala berupa bangun di malam hari merupakan karakteristik dari carpal tunnel

syndrome. Mereka dapat dikelola secara efektif dengan waktu malam dilakukan

bidai atau belat pada pergelangan tangan (Trumble, 2002). Begitu juga yang

diungkapkan oleh Fuller at al (2010), bahwa Gejala sering memburuk pada malam

hari dan dapat membangunkan pasien dari tidur.

Ketika kondisi memburuk, paresthesia siang hari menjadi umum dan sering

diperburuk oleh kegiatan sehari-hari, seperti mengemudi, menyisir rambut, dan

memegang buku atau telepon. Hasil dari pemeriksaan phalen’s test terdapat 85,3%

responden yang mengalami gejala Carpal Tunnel Syndrome (CTS) saat dilakukan

pemeriksaan. Sedangkan responden yang mengalami keluhan yang berlangsung

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

85

sedikitnya satu minggu atau bila tidak terjadi secara terus menerus pada berbagai

kesempatan adalah sebanyak 68,3%. Dengan keluhan yang paling banyak dialami

adalah kesemutan yaitu sebanyak 46,1 %. Sedangkan keluhan berdasarkan kuesioner

diagnosis Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yang paling banyak dialami adalah sakit

pada leher yaitu sebanyak 41,2% dan bangun pada malam hari karena rasa

kesemutan pada tangan sebanyak 39,2%.

Menurut Aizid (2011) pekerja kantoran menggunakan komputer yang

umumnya menggunakan kombinasi antara kekuatan dan pengulangan gerakan yang

sama pada jari-jari dan tangan, (seperti memegang mouse dan mengetik) dalam

waktu lama dan tanpa istirahat, akan meningkatkan tekanan dalam tunnel,

dilanjutkan terjadinya peradangan, sehingga terjepitlah nervus medianus yang

akhirnya menimbulkan gejala terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, operator komputer bagian

Sekretariat di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

biasanya menggunakan komputer dalam jangka waktu yang lama secara terus

menerus, terutama saat banyaknya laporan yang harus dibuat atau dievaluasi

sehingga pergelangan tangan digunakan secara berulang dalam menekan tuts

keyboard dan menggunakan mouse. Jika tangan digunakan untuk melakukan

aktivitas secara terus-menerus akan timbul peradangan pada jaringan-jaringan di

sekitar saraf medianus (tendon dan tenosynovium) dalam terowongan karpal.

Dampaknya, jaringan di sekitar saraf menjadi bengkak, sendi menjadi tebal, dan

akhirnya menekan saraf medianus. (Aizid, 2011).

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

86

Dengan begitu dapat dikatakan bahwa sikap kerja operator komputer dapat

memicu untuk menimbulkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) karena saat mengetik

operator melakukan gerakan tangan yang berulang-ulang dengan kekuatan, dan

posisi tangan yang statis.

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu upaya untuk mencegah

dan meminimalisasi timbulnya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator

komputer dengan melakukan suatu upaya promotif yang dapat dilakukan oleh

perusahaan dengan membuat poster ataupun stiker bergambar mengenai gerakan-

gerakan senam yang perlu dilakukan oleh operator sebelum memulai pekerjaan

ataupun selama waktu-waktu jeda.

Sedangkan bagi operator sebaiknya melakukan senam pemanasan selama

lima menit sebelum memulai bekerja, Agar menjadi efektif, senam gerakan

pergelangan-tangan ini harus dilakukan saat memulai pekerjaan. Berdasarkan

penelitian intensif yang telah dilakukan oleh American Academy of Orthopaedic

Surgeons telah menemukan bahwa senam gerakan pergelangan-tangan telah

dibuktikan mengurangi tekanan saraf medianus dan mengurangi kemungkinan

terjadinya Carpal Tunnel Sindrom. Kemudian bagi operator yang terbangun malam

hari karena merasakan sakit ataupun kesemutan pada tangan dapat dilakukan terapi

konservatif yang dapat dikelola secara efektif dengan pemasangan bidai atau belat

pada pergelangan tangan secara terus menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

87

6.3 Hubungan antara Faktor Personal (Jenis Kelamin Dan Usia) dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 6.3.1 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS)

Jenis kelamin adalah perbedaan kondisi fisik laki-laki maupun

perempuan berdasarkan perbedaan anatomi dan fisiologi. Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan dimana

keduanya melakukan suatu pekerjaan tertentu secara terus menerus.

Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa resiko terhadap dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) banyak dialami oleh operator komputer yang

berjenis kelamin laki-laki. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada

hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan dugaan Carpal Tunnel

Syndrome.

Hasil tersebut tidak sesuai dengan pernyataan Mattioli et al (2008)

yang menyatakan bahwa Carpal Tunnel Syndrome (CTS) lebih

mempengaruhi perempuan dari laki-laki, yaitu 3,6 kali lipat lebih besar

dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh perbedaan anatomi tulang

karpal, dimana tulang pergelangan tangan pada wanita secara alami lebih

kecil sehingga menciptakan ruang yang lebih ketat di mana saraf dan tendon

harus lurus. Dan Ashworth (2009) juga menjelaskan bahwa Laki-laki

menunjukkan peningkatan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) secara

bertahap dengan meningkat sampai usia lanjut, sedangkan wanita memuncak

setelah menopause, hal tersebut secara umum konsisten dengan konsep

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

88

bahwa pada wanita mungkin ada komponen hormonal dalam penyebab

Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Selama kehamilan dapat menempatkan perempuan hamil berisiko

lebih besar untuk mendapatkan CTS, disebabkan oleh retensi cairan (edema),

di mana penumpukan cairan yang sering terjadi pada tangan dan lengan (dan

juga dalam, pergelangan kaki dan kaki) menyebabkan pembengkakan di

daerah tersebut. Edema dapat terjadi selama kehamilan, sehingga tekanan

ditempatkan pada saraf median. Namun beberapa wanita tidak mengalami

gejala sampai setelah melahirkan dan awal menyusui. Menyusui sementara

menurunkan kadar hormon steroid alami, yang mempertinggi potensi

peradangan (Sheila, 2010). Sedangkan perubahan hormon menopause dapat

menempatkan perempuan pada risiko lebih besar untuk mendapatkan CTS

karena struktur pergelangan tangan membesar dan dapat menekan pada saraf

pergelangan tangan. (Haque, 2009)

Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) pada penelitian ini mungkin dikarenakan perempuan

yang berisiko akibat adanya komponen hormonal seperti menopause, wanita

hamil, dan menyusui telah dikeluarkan dalam penelitian ini sehingga risiko

pada wanita dalam penelitian ini hanya disebabkan oleh adanya perbedaan

anatomi tulang karpal, dimana tulang pergelangan tangan pada wanita secara

alami lebih kecil sehingga menciptakan ruang yang lebih ketat. Sedangkan

menurut Asworth (2009) terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

89

wanita memuncak setelah menopause, hal tersebut secara umum konsisten

dengan konsep bahwa pada wanita mungkin ada komponen hormonal.

Selain itu juga mungkin dikarenakan laki-laki lebih banyak

menggunakan kekuatan tangan saat mengetik dibandingkan dengan

perempuan. Seperti yang diungkapkan oleh Burt et al, (2000), dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan dengan

CTS karena perempuan cenderung memiliki kekuatan yang lebih rendah

dibanding dengan laki-laki.

Hal ini sejalan dengan penelitian Febriana (2009) yang menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara variabel jenis kelamin

dengan risiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Selain itu sebuah penelitian

menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakan secara statistik risiko

CTS pada laki-laki dan perempuan pada posisi data entry (McDiarmid M., et

al. 1999). Kemudian juga faktor jenis kelamin ini memiliki korelasi atau

hubungan dengan usia, dimana wanita lebih berisiko CTS antara usia 45 dan

54. Kemudian, risiko meningkat bagi pria dan wanita dengan bertambahnya

usia mereka (Asworth, 2009).

Sedangkan pada penelitian ini jumlah wanita yang berusia lebih dari

30 lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang berusia kurang dari 30,

dengan begitu dapat dimungkinkan bahwa sangat sedikit jumlah wanita yang

berusia 45 dan 54. Seperti pada grafik dibawah ini :

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

90

Grafik 6.1

Persentase Wanita Berdasarkan Usia dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Operator Komputer

Berdasarkan grafik 6.1 diketahui bahwa wanita yang berusia < 30

sebanyak 46,67% diduga menderita Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dan

yang tidak diduga menderita Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak

37,78%, sedangkan wanita yang berusia ≥ 30 seluruhnya diduga menderita

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu sebesar 15,56. Dengan begitu dapat

dikatakan bahwa wanita pada penelitian ini lebih banyak berusia < 30

dibandingkan dengan wanita yang berusia ≥ 30. Sedangkan wanita lebih

berisiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS) antara usia 45 dan 54.

46,67%

15,56%

37,78%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

<30 ≥30

CTS

≠ CTS

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

91

6.3.2 Hubungan antara Usia dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Dengan meningkatnya usia seseorang maka dapat menyebabkan

penurunan kapasitas fisik. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) semakin

meningkat dengan bertambahnya usia (Pakasi, 2005). Dalam penelitian ini

usia dikategorikan menjadi dua kategori yaitu operator komputer yang

berusia < 30 dan ≥ 30 karena Carpal tunnel syndrome (CTS) sering

ditemukan pada populasi pekerja orang dewasa, yaitu paling sering

ditemukan pada usia 30-60 tahun (Kurniawan et al, 2008).

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa resiko terhadap dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) banyak dialami oleh operator komputer yang berusia

≥ 30. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara

usia dengan dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Hal ini sejalan dengan

penelitian Ali (2006) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) dengan usia pada professional komputer, dimana

prevalensi Carpal Tunnel Syndrome lebih tinggi pada kelompok umur di atas

30 dibandingkan dengan 20-30 tahun.

Pada umumnya keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada umur

30 tahun dan semakin meningkat pada umur 40 tahun ke atas. Hal ini

disebabkan secara alamiah pada usia paruh baya kekuatan dan ketahanan otot

mulai menurun sehingga resiko terjadinya keluhan pada otot meningkat

(Kuntodi, 2008). Sedangkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) biasanya mulai

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

92

terdapat pada usia 20-60 tahun (Hobby, 2005). Dengan kasus Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) paling sering ditemukan pada usia 30-60 tahun. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan Griffith bahwa Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

sering dialami oleh wanita berusia 29-62 tahun. Beberapa studi juga

mengungkapkan bahwa Carpal Tunnel Syndrome (CTS) umumnya dialami

oleh wanita berusia 30an. Salah satu penelitian di Amerika menyebutkan saat

ini Carpal Tunnel Syndrome (CTS) mengincar penderita usia 25-34 tahun.

(Kurniawan et al, 2008).

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan usia

dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) mungkin dikarenakan seluruh

operator komputer bekerja dengan menggunakan komputer selama 8 jam

kerja dengan rata-rata penggunaan komputer secara terus menerus selama 5-6

jam tanpa adanya perbedaan antara pekerja yang berusia tua maupun muda.

Sedangkan pada usia paruh baya atau tua kekuatan dan ketahanan otot mulai

menurun sehingga resiko terjadinya keluhan pada otot meningkat. Karena

saat sebuah otot berkonstraksi, sebagai contoh memelintir dan melakukan

gerakan fleksi pergelangan tangan, terjadi penambahan luas otot berlebihan

yang dapat memicu timbulnya kelainan musculoskeletal termasuk salah

satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (Kuntodi, 2008).

Menurut Fuller (2010) kejadian CTS ditemukan semakin meningkat

seiring dengan bertambahnya usia, dengan kelompok usia 40 tahun atau lebih

memiliki insiden yang lebih tinggi secara signifikan. Berdasarkan hal

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

93

tersebut sebaiknya perusahaan malakukan upaya promotif dengan membuat

poster mengenai senam pada pergelangan tangan. Sedangkan bagi operator

sebaiknya memanfaatkan waktu istirahat dengan semaksimal mungkin

mengistirahatkan pergelangan tangan untuk tidak menggunakan keyboard

dan mouse saat beristirahat dan sebelum mulai bekerja lagi harus melakukan

senam pemanasan selama lima menit untuk meregangkan otot. Selain itu juga

perusahaan sebaiknya mengadakan senam pagi bagi para pekerja yang dapat

dilakukan satu kali dalam seminggu dan setelah melakukan senam sebaiknya

selalu mengingatkan pekerja untuk selalu melakukan senam pada

pergelangan tangan sebelum melakukan pekerjaan dan diwaktu jeda istirahat.

6.4 Hubungan antara Faktor Pekerjaan (Posisi Janggal pada Tangan dan Masa Kerja) dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) 6.4.1 Hubungan antara Posisi Janggal pada Tangan dengan Dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS)

Postur pergelangan tangan menunjukkan risiko 4 kali lebih besar

untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (Barcenilla et al, 2012).. Pada

penelitian ini posisi janggal pada tangan dikategorikan menjadi dua, yaitu

posisi janggal dan posisi tidak janggal.

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa resiko terhadap dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) banyak dialami oleh operator komputer yang tidak

melakukan posisi janggal (66,7%), sedangkan pada operator komputer yang

beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan melakukan

posisi janggal pada tangan sebesar (63,2%). Hasil uji statistik menunjukkan

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

94

tidak ada hubungan yang signifikan antara posisi janggal pada tangan dengan

dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Hal ini berarti bahwa operator

komputer yang melakukan posisi janggal tidak selalu berisiko tinggi terhadap

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sedangkan operator komputer yang tidak

melakukan posisi janggal memiliki peluang yang sama untuk menderita

Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Hasil tersebut tidak sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh

Barcenilla (2012) bahwa postur pergelangan tangan menunjukkan risiko 4

kali lebih besar untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Buckle (1997) yang

mendeskripsikan mekanisme terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

adalah terjadinya penegangan dan penekanan pada syaraf median di

pergelangan tangan, ketika pergelangan tangan berada dalam posisi ektrim.

Pada penelitian ini posisi janggal tidak berhubungan dengan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) mungkin dikarenakan operator komputer yang tidak

melakukan posisi janggal banyak menghabiskan waktu luangnya dengan

menggunakan komputer seperti saat menggunakan internet atau bermain

game dengan menggunakan komputer. Seperti yang diungkapkan oleh

Pratama (2010) bahwa keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) banyak

dialami oleh pemain game online. Hal ini sejalan dengan penelitian Febriana

(2009) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

postur janggal dengan risiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

95

Penelitian yang dilakukan oleh Ali (2006) menunjukkan bahwa tidak

ada hubungan yng signifikan antara posisi tangan yang diperpanjang dengan

posisi tangan yang netral, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh

Burt et al, (2000) menyatakan bahwa postur tidak berhubungan dengan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) meskipun telah dikutip sebagai faktor risiko

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dalam beberapa studi.

Sebuah data ilmiah yang dikeluarkan oleh National Institute for

Occupational Safety and Health (NIOSH) menyatakan jenis pekerjaan yang

menyebabkan pergelangan tangan terpostur melakukan pekerjaan secara

repetitif berhubungan dengan insidensi carpal tunnel syndrome, atau dapat

dikatakan Carpal Tunnel Syndrome berhubungan dengan aktivitas repetitif

pada tangan dan pergelangan tangan, bersamaan dengan adanya postur yang

kaku/ janggal. (Trumble, 2002).

Persentase posisi janggal pada tangan berdasarkan pengulangan

(repetitive) dalam periode tahun kerja dengan Carpal tunnel Syndrome

(CTS) pada operator komputer adalah sebagai berikut :

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

96

Grafik 6.2

Persentase Posisi Janggal pada Tangan Berdasarkan Pengulangan (Repetitive) dalam Periode Tahun Kerja dengan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) pada Operator Komputer

Berdasarkan grafik 6.2 diketahui bahwa operator yang melakukan

posisi janggal pada tangan dengan masa kerja < 4 tahun diduga mengalami

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak 38,6% dan yang tidak diduga

mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak 31,58%. Sedangkan

operator yang melakukan posisi janggal pada tangan dengan masa kerja ≥ 4

tahun diduga mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak 24,56%

dan yang diduga tidak mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebanyak

5,26%.

Untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini operator yang

melakukan posisi janggal lebih banyak bekerja dalam periode waktu atau

masa kerja < 4 tahun sedangkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

38,60%

24,56%

31,58%

5,26%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

< 4 ≥ 4

CTS

≠ CTS

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

97

berhubungan dengan aktivitas repetitif pada tangan dan pergelangan tangan,

bersamaan dengan adanya postur yang kaku/ janggal semakin berisiko jika

masa kerja seseorang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu

juga dalam penelitian ini saat melakukan observasi untuk melihat posisi

janggal pada tangan hanya dilakukan pada satu waktu sehingga adanya

kemungkinan bahwa gerakan yang dilihat oleh peneliti bukanlah gerakan

yang paling sering dilakukan oleh pekerja. Untuk itu bagi peneliti selanjutnya

sebaiknya saat melakukan observasi mengenai posisi janggal pada tangan

dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan beberapa kali observasi.

6.4.2 Hubungan antara Masa Kerja dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS)

Semakin lama masa kerja seseorang maka semakin banyak gerakan

berulang yang telah dilakukan. Dengan peningkatan masa kerja pada tangan

menunjukkan adanya pekarjaan berulang yang dilakukan oleh tangan dalam

jangka waktu yang lama, dengan peningkatan jumlah tahun kerja

menunjukkan risiko lebih tinggi untuk terjadinya Carpal Tunnel Syndrome

(CTS). Dalam penelitian ini masa kerja operator komputer dikategorikan

menjadi dua, yaitu masa kerja < 4 tahun dan masa kerja ≥ 4 tahun.

Berdasarkan tabel 5.8 diketahui bahwa resiko terhadap dugaan Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) banyak dialami oleh operator komputer yang

bekerja dengan masa kerja ≥ 4 tahun yaitu sebesar 89,2%, sedangkan pada

operator komputer yang beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

98

(CTS) dengan masa kerja < 4 tahun adalah sebesar 50,8%. Hasil uji statistik

menunjukkan ada hubungan signifikan antara dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dengan masa kerja pada operator komputer.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah diungkapkan Ali (2006)

yang menunjukkan bahwa adanya hubungan secara statistik signifikan antara

peningkatan tahun kerja dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Dan

penelitian yang dilakukan oleh Nurqotimah et al (2010) bahwa adanya

hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan kejadian Carpal Tunnel

Syndrome (CTS), dimana masa kerja lebih dari 4 tahun lebih berisisko

mengalami Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

Fung dan rekan (2007) mengidentifikasi bahwa semakin sering fleksi

/ ekstensi yang berkelanjutan dari pergelangan tangan dapat meningkatkan

risiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Hal tersebut juga diperkuat dengan

adanya studi yang menyatakan bahwa pengulangan dan eksposur gabungan

dari kedua kekuatan dan pengulangan dapat menimbulkan risiko dua kali

lipat terhadap terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS). (Barcenilla et al,

2012). Peningkatan tahun kerja dapat menjadi faktor risiko Carpal Tunnel

Syndrome (CTS), semakin lama seseorang bekerja dengan menggunakan

komputer maka semakin berisiko pula untuk menderita Carpal Tunnel

Syndrome (CTS).

Untuk itu sebaiknya dalam mengurangi risiko terjadinya Carpal

Tunnel Syndrome (CTS) dibuat panduan atau siasat pencegahan dengan

merubah pola pekerjaan dengan penggunaan tangan dan pergelangan tangan

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

99

secara berulang, yakni waktu aktivitas dan waktu istirahat disinkronkan., dan

menerapkan pola pengerjaan berdasarkan prioritas sehingga bisa menghindari

aktivitas penggunaan tangan berlebihan sehingga rasa nyeri bisa

diminimalisir.

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

100

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Simpulan

1. Gambaran dugaaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada operator komputer

bagian sekretariat Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum tahun 2012.

sebagian besar operator komputer beresiko terhadap dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) yaitu sebanyak 64,7% sedangkan operator yang tidak beresiko

terhadap dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) sebesar 35,3%.

2. Gambaran faktor personal antara lain :

a. Operator komputer lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki

dibandingkan operator komputer yang berjenis kalamin perempuan.

b. Operator komputer yang berusia < 30 tahun lebih banyak dari pada

operator komputer yang berusia ≥ 30 tahun.

3. Gambaran faktor pekerjaan antara lain :

a. Operator komputer yang melakukan posisi janggal pada tangan lebih

banyak daripada operator komputer yang tidak melakukan posisi janggal.

b. Operator komputer yang bekerja < 4 tahun lebih banyak dari pada

operator komputer yang bekerja ≥ 4 tahun.

4. Hubungan faktor personal (jenis kelamin, usia) sebagai berikut :

a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dengan jenis kelamin pada operator komputer bagian

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

101

Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012

b. Ada hubungan signifikan antara dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

dengan usia pada operator komputer bagian Sekretariat Inspektorat

Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012

5. Hubungan faktor pekerjaan (posisi janggal pada tangan dan masa kerja) sebagai

berikut :

a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara dugaan Carpal Tunnel

Syndrome (CTS) dengan posisi janggal pada operator komputer bagian

Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun

2012.

b. Ada hubungan yang signifikan antara dugaan Carpal Tunnel Syndrome

(CTS) dengan masa kerja pada operator komputer bagian Sekretariat

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2012.

7.2. Saran

7.2.1. Bagi Perusahaan

1. Membuat poster ataupun stiker bergambar mengenai gerakan-gerakan

senam yang perlu dilakukan operator sebelum memulai pekerjaan

ataupun selama waktu-waktu jeda.

2. Mengadakan senam pagi bagi para pekerja yang dapat dilakukan satu kali

dalam seminggu

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

102

7.2.2. Bagi Operator Komputer

1. Dibuat panduan atau siasat pencegahan dengan merubah pola pekerjaan

dengan penggunaan tangan dan pergelangan tangan secara berulang,

yakni waktu aktivitas dan waktu istirahat disinkronkan., dan menerapkan

pola pengerjaan berdasarkan prioritas sehingga bisa menghindari aktivitas

penggunaan tangan berlebihan sehingga rasa nyeri bisa diminimalisir.

2. Melakukan senam pemanasan selama lima menit sebelum memulai

bekerja, Agar menjadi efektif, senam gerakan pergelangan-tangan ini

harus dilakukan sebelum memulai pekerjaan selama 5 menit.

3. Operator sebaiknya memanfaatkan waktu istirahat dengan semaksimal

mungkin mengistirahatkan pergelangan tangan untuk tidak menggunakan

keyboard dan mouse saat beristirahat.

4. Bagi operator yang terbangun malam hari karena merasakan sakit

ataupun kesemutan pada tangan dapat dilakukan terapi konservatif

dengan pemasangan bidai atau belat pada pergelangan tangan

7.2.3. Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik sebaiknya didampingi dengan

tenaga medis supaya hasil yang didapat lebih akurat.

2. Untuk observasi langsung yang berkaitan dengan posisi janggal pada

tangan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan beberapa

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

103

kali untuk memastikan bahwa gerakan yang dilihat oleh peneliti

merupakan gerakan yang paling sering dilakukan oleh pekerja.

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

104

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, Rizem. 2011. Babat ragam penyakit palig sering menyerang orang kantoran.

Jakarta : flashbook

Al amin, Muhammad Karim. 2012. “Posisi Tubuh Ketika Menggunakan Komputer

yang Baik dan Benar. lifestyle” dalam kompasiana.com (Diakses tanggal 22 Mei

2012 pukul 23.12)

Ali, K. M dan B.W.C. Sathiyasekaran. 2006. “Computer Professionals and Carpal

Tunnel Syndrome (CTS)” dalam International Journal of Occupational Safety

and Ergonomics (JOSE). Chennai (Madras) : Department of Community

Medicine, Sri Ramachandra Medical College & Research Institute Vol. 12, No.

3, 319–32

American academy of orthopedic surgeons (AAOS). 2009. “Carpal Tunnel Syndrome”

dalam guideline.gov/browse/by-organization.aspx?orgid=42 (diakses tanggal 22

Mei 2012 pukul 23.45)

Amran, yuli. 2012. Pengolahan Dan Analisis data Statistik Di Bidang kesehatan.

Ciputat: Faklutas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri

Syarif hidayatullah Jakarta

Ashworth, Nigel. 2009. Clinical Evidence Carpal Tunnel Syndrome. Edmonton Canada:

Associate Profesor University of Alberta.

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

105

Ayunyaikko. 2010. “Jenis jenis keyboard” dalam

http://blog.ub.ac.id/ayunyaikko/2010/03/25/jenis-jenis-keyboard/. (Diakses

tanggal 04 Oktober 2012)

Bagaskawarasan. 2011. “Interaksi Manusia dan Komputer” dalam

http://bagaskawarasan.wordpress.com/2011/03/07/artikel-tentang-interaksi-

manusia-dan-komputer-tugas-2/ (Diakses tanggal 17 Mei 2012)

Barcenilla, Annica et al. 2012. “Carpal Tunnel Syndrome and its Relationship to

Occupation, A Meta-analysis” dalam Rheumatology. Oxford University Press

2012;51(2):250-261. http://www.medscape.com/viewarticle/757841 (Diakses

tanggal 25 Mei 2012)

Barnardo, jonathan. 2004. “Carpal Tunnel Syndrome “Dalam Reports On The

Rheumatic Diseases Series 5” Hands On Practical Advice On Management Of

Rheumatic Diseases”. Arthritis Research Campaign.

Beatrice. 2012. “paper carpal tunnel syndrome “ dalam

http://www.scribd.com/doc/95662572/Paper-Carpal-Tunnel-Syndrome (Diakses

tanggal 17 Mei 2012)

Bjorkqvist, S, E., et al. Carpal Tunnel Syndrome in ovariectomized women, acta obslet,

Gynecol. Scand. 56, 127-130.

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

106

Boz, Cavit., Ozmenoglu, Mahmet., Vildan Altunayoglu., dkk. 2003. Individual risk

factor for carpal tunnel syndrome : an evaluation of body mass index, wrist

index, and anthropometryc measurements.

Bray, G.A. Obesity : definition, diagnosis, and disadvantage, Med J Aust, 1985 : 142:

S2-S8.

Buckle, Peter W. 1997. “Fortnightly review: Work factors and upper limb disorders”

dalam BMJ Robens Centre for Health Ergonomics, University of Surrey,

Guildford, volume 315:1360–3

Budiarto, Eko. 2002. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC

Burt, Susan et al, 2000. “Workplace and individual risk factors for carpal tunnel

syndrome” dalam Journal Article: Occupational and environmental medicine.

2011;68:12 928-933

Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi Kementrian Pekerjaan Umum. 2011. Jakarta :

Kementrian Pekerjaan Umum

Febriana, Kartika. 2009. “Gambaran faktor-faktor risiko cts di PT. ASTRA international

tbk-head office sunter ii, jakarta utara tahun 2009.” Skripsi. Fakultas

Kesehatan masyarakat, UI Depok.

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

107

Fhalila, Erlyna Lulaa. 2010. “Desain Studi Cross Sectional, Case Control, Dan Cohort”

dalam Http://Erlynafkmundip.Blogspot.Com/2010/10/Cross-Sectional-Case-

Control-Dan-Cohort.Html. (Diakses tanggal 04 Oktober 2012)

Freebie. 2011. “Tips Posisi Tubuh Saat Berada Di Depan Komputer” dalam

http://freebiexp.wordpress.com/2011/08/13/tips-posisi-tubuh-saat-berada-di-

depan-komputer/ (Diakses tanggal 13 Mei 2012)

Fuller, David A., et al, 2010. “Orthopedic Surgery for Carpal Tunnel Syndrome” dalam

Medscape Referance. http://emedicine.medscape.com/article/1243192-overview.

(Diakses tanggal 20 April 2012)

Fung, B.K.K.K., et al. 2007. “Study of Wrist Posture, Loading and Repetitive Motion as

Risk Factors for Developing Carpal Tunnel Syndrome” dalam Journal of Hand

Surgery, Maret, Vol. 12, No. 1 (2007) 13–18.

Grandjean, E. 1993, Fitting The Task to The Man, 4th ed. Taylor & Francis Inc, London.

Haque, Mustafa, M.D. 2009. Carpal Tunnel Syndrome. Georgetown University Hospital

USA: U.S. Department of Health and Human Services, Office on Women’s

Health.

Hedge, Alan. 2004. “Do you have carpal tunnel? Blame the mouse komputer, not the

keys” dalam Jurnal of the American Medical Association. Cornell University :

Ithaca USA. Vol 50 No: 53 .Pp 271-275.

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

108

Hobby JI, Vankatesh R, Motkur P. The Effect on Age and Gender Upon Symptom and

Surgical Outcomes in Carpal Tunnel Syndrome. J Hand Surg (Br) 2005 ; 30 599-

604.

Humantech, Inc. 1995. Applied Ergonomic Training Manual Procter and Gamble Inc.

Barkeley Vale Australia

Kuntodi. 2008. “Cumulative Trauma Disorders (CTDs)” dalam Artikel

http://konsulhiperkes.wordpress.com/category/artikel/Dampak Penggunaan

Keyboar (Diakses 17 Mei 2012)

Kurniawan, Bina, Siswi Jayanti dan Yulianti setyaningsih. 2008. “Faktor Risiko

Kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Wanita Pemetik Melati di

Desa Karangcengis, Purbalingga” dalam Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia

Vol. 3 / No. 1 / Januari 2008.

Masdin. 2010. “Mouse komputer dan Sindrom Carpal Tunnel” dalam

http://masdinsite.info/2010/04/mouse-komputer-dan-sindrom-carpal-tunnel/

(diakses tanggal 13 Mei 2012)

Mashud .2008. Komputer, Ergonomi dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Official Web Site

MGMPTIK SMA5.

Mattioli, Stefano., et al. 2008. “Incidence Rates of in-Hospital Carpal Tunnel Syndrome

in the General Population and Possible Associations with Marital Status” dalam

BMC Public Health 2008, 8:374.

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

109

McDiarmid M., Oliver, M., Russer, J., Gucer, P. 2000. Male and female rate difference

in carpal tunnel syndrome injuries : personal attributes or jobs task?.

Environmental Research Section A 83, 23-32.

Mollayousefi, A. Sharifi., et al. 2008. “Assessment of Body Mass Index and Hand

Anthropometric Measurements as Independent Risk Factors for Carpal Tunnel

Syndrome” dalam Via Medica. Vol. 67, No. 1, pp. 36–42.

Ningrayati, Amali Lanto. 2008. Pendekatan Ergonomi Untuk mengurangi gangguan

Kesehatan Akibat Penggunaan Komputer Universitas Negeri Gorontalo : Jurnal

Teknik

Nota Kesepahaman Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Dengan

Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Nomor 21

/Kb/X‐Xiii.2/12/2010. Tentang Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem

Informasi Untuk Akses Data Pada Kementerian Pekerjaan Umum Dalam Rangka

Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Nurqotimah, nana ; yuliani setyaningsih dan samsul nur hidayat. 2010. “Hubungan Masa

Kerja dan Lama Kerja dengan Kejadian Carpal Tunnel Syndrome Pada Operator

Rental Komputer di Wilayah Kelurahan Pleburan Kota Semarang”. Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang.

Pakasi, Ronald E.. 2005. “Nyeri dan Kebas Pergelangan tangan Akibat Pekerjaan? Hati-

hati CTS” dalam http:// www.medicastore.com. (Diakses Tanggal 27 Mei 2012)

Page 129: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

110

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah

Pratama s.p. 2010. “Gambaran Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan

Carpal Tunnel Syndrome Pada Pemain Game Online Di Game Center Jalan

Margonda Raya Depok Tahun 2010”. Skripsi. Fakultas Kesehatan masyarakat,

UI Depok.

Purwanti. 2011. “Hubungan Lama Mengetik Dengan Resiko Terjadinya Carpal Tunnel

Syndrome Pada Pekerja Rental”. D3. Program Studi Diploma IV Fisioterapi,

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putz-Anderson, V. 1988. Cumulative Trauma Disorders : A. Manual For

Musculoskeletal Disease of the Upper Limbs. Taklor and Francis, London, UK.

Rambe, Aldy S. 2004. Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome). FK

USU : USU Digital Library

Rostati, P. 2009. Carpal Tunnel Syndrome – Is it Work-Related?. Options Incorporated,

Ontario N1H 5H2 1-800-813-4202.

Rusdi, Yusuf. 2007. “Hubungan Antara Getaran Mesin Pada Pekerja Bagian Produksi

Dengan Carpal Tunnel Syndrome Industri Pengolahan Kayu Brumbung Perum

Perhutani Unit I Jawa Tengah Tahun 2007”. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

Page 130: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

111

Rusmayani. 2002. “Gambaran Keluhan Subjektif Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Akibat Penggunaan Komputer Pada Pekerja Data Entry Di Arsip Nasional

Republik Indonesia”. Skripsi. Fakultas Kesehatan masyarakat, UI Depok.

Saanin , Syaiful. “Syndrome Terowongan Karpal. Diambil dari http://” dalam

www.angelfire.com. (Diakses tanggal 02 Juni 2012)

Sheila. 2010. “Pregnancy-Induced Carpal Tunnel Syndrome” dalam

http://suite101.com/article/pregnancy-induced-carpel-tunnel-syndrome-

a326373 (Diakses tanggal 9 Mei 2012)

Shihab, Quraish M. 2000. Wawasan Al-Qur’an. Bandung : Mizan Media Utama

(MMU). Cet. XI

Suparyadi. 2010. “Design Research/ Rancangan Penelitian ilmiah” dalam http: // dr-

suparyanto.blogspot.com/2010/09/design-research-rancanfan-penelitian-html

(Diakses tanggal 06 Oktober 2012)

Trumble , Thomas E. 2002. “Single-Portal Endoscopic Carpal Tunnel Release

Compared with Open Release : A Prospective, Randomized Trial” dalam The

Journal of Bone and Joint Surgery. , Volume 84, Issue 7 84:1107-1115

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan

Transaksi Elektronik

Page 131: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

112

Weidz. 2007. “Indeks Masa Tubuh” dalam http: //

supermilan.wodpress.com/2007/05/12/indeks-massa tubuh/ (Diakses tanggal 3

Juni 2012)

Wibisono, Lily. 2012. “Kesemutan Jangan Disepelekan” dalam http://

www.medicastore.com.

Wichaksana, Aryawan, dan Kartiena A. Darmadi. 2002. “Peran Ergonomi dalam

Pencegahan Sindrom Carpal Tunnel Akibat Kerja” dalam Cermin Dunia

Kedokteran No. 136

Zikri. 2010. “Carpal Tunnel Syndrome (Buat yang berlebihan ngomput, nge-net, nge-

game, sms, & chat)” dalam

Sourcehttp://blogs.unpad.ac.id/zikri/2010/04/14/carpal-tunnel-syndrome-buat-

yang-berlebihan-ngomput-nge-net-nge-game-sms-chat/. (Diakses tanggal 13 Mei

2012)

Page 132: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated
Page 133: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated
Page 134: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Responden yang terhormat, saya Rovita Nur Fitriani mahasiswi Peminatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta akan melaksanakan penelitian skripsi. Untuk itu, saya memohon kesedian anda untuk menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini dengan jujur.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Umur : Alamat : Telp/HP :

SETUJU Secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian skripsi dengan judul “Faktor-

Faktor yang Berhubungan dengan Dugaan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Pada Operator Komputer Bagian Sekretariat di Inspektorat Jendral Kementrian Pekerjaan Umum Tahun 2012.”

Setelah mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan sadar akan manfaat dan adanya resiko yang mungkin terjadi dalam penelitian ini, saya akan memberikan informasi yang benar sejauh yang saya ketahui dan saya ingat.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun

Jakarta Juli 2012

Peneliti Responden

Rovita Nur Fitriani ( )

Page 135: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

QUESTIONER PENELITIAN

Faktor – faktor yang berhubungan dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada

operator komputer

Petunjuk pengisian:

Isilah kuisioner ini secara berurutan (mulai dari no 1,2,3,..dst)

Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan pilihan anda

jawablah dengan jujur sesuai kondisi anda sebenar-benarnya pertanyaan dalam

kuisioner ini

Setiap jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan Tidak Akan mempengaruhi

penilaian terhadap kinerja anda

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI DAN BANTUAN ANDA

A. Identitas responden

Nama :

Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

Umur :

Masa Kerja : Tahun Bulan

Divisi :

B. Keluhan Subyektif Jawaban

1 Apakah anda merasakan keluhan seperti dibawah ini yang berlangsung sedikitnya 1 minggu

atau bila tidak terjadi secara terus menurus pada berbagai ksempatan ? (Jawaban boleh lebih

dari 1)

a. Parastesia/ kesemutan c. Mati rasa/ baal

b. Sakit

Page 136: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

2 Apakah anda pernah terbangun pada malam hari akibat sakit pada

pergelangan tangan anda ?

Ya

( 1 )

Tidak

( 0 )

3 Apakah anda pernah terbangun pada tengah malam akibat kesemutan

maupun mati rasa pada tangan anda ?

Ya

( 1 )

Tidak

( 0 )

4 setiap bangun pagi tangan anda merasakan kesemutan ataupun mati rasa ? Ya

( 1 )

Tidak

( 0 )

5 Apakah rasa kesemutan dan mati rasa tidak hilang setelah anda mengerak-

gerakan tangan anda?

Ya

( 1 )

Tidak

( 0 )

6 Apakah jari kelingking anda sering mengalami kesemutan maupun mati rasa

?

Ya

( 0 )

Tidak

( 3 )

7 Apakah bagian tangan anda mengalami kesemutan dan mati rasa saat anda

membaca Koran/majalah/buku, mengendarai mobil ataupun saat menjahit ?

Ya

( 1 )

Tidak

( 0 )

8 Apakah anda sering mengalami sakit pada leher anda ? Ya

( -1 )

Tidak

( 0 )

9 Apakah anda menggunakan sarung tangan khusus untuk mengurangi rasa

kesemutan dan mati rasa pada tangan anda ?

Ya

( 2 )

Tidak

( 0 )

Page 137: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

Diisi oleh peneliti

Lembar Observasi

Posisi tangan saat menggunakan mouse Posisi tangan saat menggunakan

keyboard

No Posisi tangan Hasil

1

2

3

4

5

6

Hasil :

Benar jika penggunaan mouse dan keyboard adalah nomor 5 dan atau 6.

Salah jika penggunaan mouse dan keyboard adalah nomor 1,2,3, dan atau 4.

No Posisi tangan Hasil

1

2

3

4

5

6

Page 138: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

Pemeriksaan Fisik

Phalen’s Test

Hasil : (+) / Ya = jika timbul 1 atau lebih gejala dalam waktu 1 menit pemeriksaan

(-) / Tidak = jika tidak timbul 1 atau lebih gejala dalam waktu 1 menit pemeriksaan

Phalen’s Test

Keluhan yang Dirasakan Hasil

Sakit / Nyeri

Kesemutan

Mati rasa

Page 139: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

A. Univariat

1. Dugaan Carpal tunnel Syndrome (CTS) pada operator computer

Statistics

Carpal Tunnel Syndrome

N Valid 102

Missing 0

Carpal Tunnel Syndrome

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid ya 66 64.7 64.7 64.7

tidak 36 35.3 35.3 100.0

Total 102 100.0 100.0

2. Jenis kelamin

Statistics

Jenis Kelamin

N Valid 102

Missing 0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid perempuan 45 44.1 44.1 44.1

laki-laki 57 55.9 55.9 100.0

Total 102 100.0 100.0

Page 140: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

3. Posisi janggal pada tangan

Statistics

Posisi Janggal

N Valid 102

Missing 0

Posisi Janggal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid janggal 57 55.9 55.9 55.9

tidak janggal 45 44.1 44.1 100.0

Total 102 100.0 100.0

4. Usia

Statistics

usia

N Valid 102

Missing 0

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <30 73 71.6 71.6 71.6

>=30 29 28.4 28.4 100.0

Total 102 100.0 100.0

Page 141: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

5. Masa kerja

Statistics

masa kerja

N Valid 102

Missing 0

masa kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid <4 65 63.7 63.7 63.7

>=4 37 36.3 36.3 100.0

Total 102 100.0 100.0

Page 142: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

B. Bivariat

1. Jenis kelamin Dugaan Carpal tunnel Syndrome (CTS)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Jenis Kelamin * Carpal

Tunnel Syndrome 102 100.0% 0 .0% 102 100.0%

Jenis Kelamin * Carpal Tunnel Syndrome Crosstabulation

Carpal Tunnel Syndrome

Total ya tidak

Jenis Kelamin perempuan Count 28 17 45

% within Jenis Kelamin 62.2% 37.8% 100.0%

laki-laki Count 38 19 57

% within Jenis Kelamin 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 66 36 102

% within Jenis Kelamin 64.7% 35.3% 100.0%

Page 143: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .218a 1 .641

Continuity Correctionb .066 1 .797

Likelihood Ratio .217 1 .641

Fisher's Exact Test .680 .398

Linear-by-Linear

Association .215 1 .643

N of Valid Casesb 102

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.88.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Jenis Kelamin

(perempuan / laki-laki) .824 .364 1.863

For cohort Carpal Tunnel

Syndrome = ya .933 .697 1.250

For cohort Carpal Tunnel

Syndrome = tidak 1.133 .671 1.915

N of Valid Cases 102

Page 144: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

2. Posisi janggal pada tangan Dugaan Carpal tunnel Syndrome (CTS)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Posisi Janggal * Carpal

Tunnel Syndrome 102 100.0% 0 .0% 102 100.0%

Posisi Janggal * Carpal Tunnel Syndrome Crosstabulation

Carpal Tunnel Syndrome

Total ya tidak

Posisi Janggal janggal Count 36 21 57

% within Posisi Janggal 63.2% 36.8% 100.0%

tidak janggal Count 30 15 45

% within Posisi Janggal 66.7% 33.3% 100.0%

Total Count 66 36 102

% within Posisi Janggal 64.7% 35.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .136a 1 .713

Continuity Correctionb .025 1 .873

Likelihood Ratio .136 1 .712

Fisher's Exact Test .835 .438

Linear-by-Linear Association .134 1 .714

N of Valid Casesb 102

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.88.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 145: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Posisi

Janggal (janggal / tidak

janggal)

.857 .377 1.948

For cohort Carpal Tunnel

Syndrome = ya .947 .711 1.261

For cohort Carpal Tunnel

Syndrome = tidak 1.105 .647 1.887

N of Valid Cases 102

Page 146: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

3. Usia Dugaan Carpal tunnel Syndrome (CTS)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

usia * Carpal Tunnel

Syndrome 102 100.0% 0 .0% 102 100.0%

usia * Carpal Tunnel Syndrome Crosstabulation

Carpal Tunnel Syndrome

Total ya tidak

usia <30 Count 37 36 73

% within usia 50.7% 49.3% 100.0%

>=30 Count 29 0 29

% within usia 100.0% .0% 100.0%

Total Count 66 36 102

% within usia 64.7% 35.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 22.102a 1 .000

Continuity Correctionb 19.995 1 .000

Likelihood Ratio 31.261 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 21.885 1 .000

N of Valid Casesb 102

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.24.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 147: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

4. Masa kerja Dugaan Carpal tunnel Syndrome (CTS)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

masa kerja * Carpal Tunnel

Syndrome 102 100.0% 0 .0% 102 100.0%

masa kerja * Carpal Tunnel Syndrome Crosstabulation

Carpal Tunnel Syndrome

Total ya tidak

masa kerja <4 Count 33 32 65

% within masa kerja 50.8% 49.2% 100.0%

>=4 Count 33 4 37

% within masa kerja 89.2% 10.8% 100.0%

Total Count 66 36 102

% within masa kerja 64.7% 35.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 15.240a 1 .000

Continuity Correctionb 13.604 1 .000

Likelihood Ratio 17.005 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 15.091 1 .000

N of Valid Casesb 102

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.06.

Page 148: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 15.240a 1 .000

Continuity Correctionb 13.604 1 .000

Likelihood Ratio 17.005 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 15.091 1 .000

N of Valid Casesb 102

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.06.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for masa kerja

(<4 / >=4) .125 .040 .393

For cohort Carpal Tunnel

Syndrome = ya .569 .437 .741

For cohort Carpal Tunnel

Syndrome = tidak 4.554 1.747 11.868

N of Valid Cases 102

Page 149: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26000/1/ROVITA... · PEKERJAAN UMUM TAHUN ... to to make promotion program K3 associated