FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

10
e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL Febriyeni STIKes Fort De Kock Bukittinggi [email protected] Submitted: 18-07-2017, Reviewer: 16-08-2017, Accepted: 15-12-2017 ABSTRAK Kekurangan energi kronis merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang berada pada kondisi yang kurang baik. Diantara 22 Puskesmas yang terdapat di Kabupaten Lima Puluh Kota, cakupan KEK tertinggi terdapat di Puskesmas Banja Laweh yaitu 17 kasus (16,50 %) dari 103 ibu hamil. Survey awal terhadap 10 orang ibu hamil di Puskesmas Banja, diketahui 4 orang (40 %) diantaranya mengalami KEK. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil. Metode penelitian deskriptifanalitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal bulan Januari - Februari 2017. Populasi kasus adalah seluruh ibu hamil yang terdapat di Wilayah kerja Puskesmas Banja Laweh Tahun 2017, berjumlah 55 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis univariat 87,3 % responden tidak mengalami kejadian KEK, (60,0%) pengetahuan tinggi, (56,4 %) ekonomi tinggi, dan 56,4 % pola makan baik. Analisa bivariat diketahui ada hubungan pengetahuan (p = 0,013 dan OR = 12,000), ekonomi (p = 0,035 dan OR= 10,000), dan pola makan (p = 0,019 dan OR = 13,200) dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil adalah pengetahuan, ekonomi dan pola makan. Kata Kunci: Pengetahuan. Sosial ekonomi. Pola makan. KEK ABSTRACT Chronic Energy Deficiency is a situation where the nutritional status someone is on the Less Good Condition. Among the 22 health centers in the district of Lima Puluh Kota, CED highest coverage at the health center are Banja Laweh Namely Case 17 (16.50%) of 103 pregnant mothers.. Objectives for review determine factors related to the occurrence of Chronic energy deficiency on pregnant women. Methods descriptive analytic with cross sectional approach. Data collection is done on Date in January-February 2017. CASE is a whole population of pregnant women in the region are working Health Center Banja Laweh Year 2017, amounted to 55 people, with sampling total sampling. Operating data analysis using univariate and bivariate statistical test Chi Square. Results of univariate analysis 87,3% of respondents experienced Genesis not CED, (60,0%) High Knowledge, (56,4%) Economy High, and 61,8% of Eating Well. Bivariate analysis known Relationship of Knowledge (p = 0.013 and OR = 12,000, Economics (p = 0.035 and OR = 10,000), and Diet (p = 0.019 and OR = 13,200) with the Genesis CED pregnant women. Can be concluded that the factors related to the occurrence of CED pregnant women is Science, Economics and the Diet. Jurnal Human Care

Transcript of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIANKEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

FebriyeniSTIKes Fort De Kock Bukittinggi

[email protected]

Submitted: 18-07-2017, Reviewer: 16-08-2017, Accepted: 15-12-2017

ABSTRAK

Kekurangan energi kronis merupakan suatu keadaan dimana status giziseseorang berada pada kondisi yang kurang baik. Diantara 22 Puskesmas yangterdapat di Kabupaten Lima Puluh Kota, cakupan KEK tertinggi terdapat diPuskesmas Banja Laweh yaitu 17 kasus (16,50 %) dari 103 ibu hamil. Survey awalterhadap 10 orang ibu hamil di Puskesmas Banja, diketahui 4 orang (40 %)diantaranya mengalami KEK. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor faktor yangberhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronis pada ibu hamil. Metodepenelitian deskriptifanalitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan datadilakukan pada tanggal bulan Januari - Februari 2017. Populasi kasus adalah seluruhibu hamil yang terdapat di Wilayah kerja Puskesmas Banja Laweh Tahun 2017,berjumlah 55 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling. Analisa datadilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik Chi Square. Hasilanalisis univariat 87,3 % responden tidak mengalami kejadian KEK, (60,0%)pengetahuan tinggi, (56,4 %) ekonomi tinggi, dan 56,4 % pola makan baik. Analisabivariat diketahui ada hubungan pengetahuan (p = 0,013 dan OR = 12,000), ekonomi(p = 0,035 dan OR= 10,000), dan pola makan (p = 0,019 dan OR = 13,200) dengankejadian KEK pada ibu hamil. Dapat disimpulkan bahwa faktor yang berhubungandengan kejadian KEK pada ibu hamil adalah pengetahuan, ekonomi dan pola makan.

Kata Kunci: Pengetahuan. Sosial ekonomi. Pola makan. KEK

ABSTRACT

Chronic Energy Deficiency is a situation where the nutritional status someoneis on the Less Good Condition. Among the 22 health centers in the district of LimaPuluh Kota, CED highest coverage at the health center are Banja Laweh Namely Case17 (16.50%) of 103 pregnant mothers.. Objectives for review determine factorsrelated to the occurrence of Chronic energy deficiency on pregnant women. Methodsdescriptive analytic with cross sectional approach. Data collection is done on Date inJanuary-February 2017. CASE is a whole population of pregnant women in the regionare working Health Center Banja Laweh Year 2017, amounted to 55 people, withsampling total sampling. Operating data analysis using univariate and bivariatestatistical test Chi Square. Results of univariate analysis 87,3% of respondentsexperienced Genesis not CED, (60,0%) High Knowledge, (56,4%) Economy High,and 61,8% of Eating Well. Bivariate analysis known Relationship of Knowledge (p =0.013 and OR = 12,000, Economics (p = 0.035 and OR = 10,000), and Diet (p = 0.019and OR = 13,200) with the Genesis CED pregnant women. Can be concluded that thefactors related to the occurrence of CED pregnant women is Science, Economics andthe Diet.

Jurnal Human Care

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

Key Word : Knowledge. Economics. Diet. CEDPENDAHULUAN

Kekurangan energi kronismerupakan suatu keadaan dimana statusgizi seseorang berada pada kondisi yangkurang baik. Hal ini dapat disebabkankarena kurangnya konsumsi pangan dansumber energi yang mengandung zatmikro. Kebutuhan wanita hamil akanmeningkat dari biasanya dimanapertukaran dari hampir semua bebanterjadi sangat aktif terutama padatrimester III. Karena itu peningkatanjumlah konsumsi makan perlu ditambah,terutama konsumsi pangan sumberenergi untuk memenuhi semuakebutuhan ibu dan janin, maka kurangmengkonsumsi kalori akanmenyebabkan malnutrisi atau biasanyadisebut KEK. Kontribusi dari terjadinyaKEK ibu hamil akan mempengaruhitumbuh kembang janin antara lain dapatmeningkatkan resiko BBLR (DepkesRI, 2013)

Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) melaporkan bahwa prevalensianemia dan KEK pada kehamilan global35-75 % dimana secara bermakna tinggipada trimester ketiga dibandingkantrimester pertama dan kedua kehamilan.WHO juga mencatat 40 % kematian ibudinegara berkembang berkaitan dengananemia dan KEK dengan prevalensiterbanyak dari kasus tersebut karenaKekurangan Energi Kronis yang dapatmenyebabkan status gizinya berkurang(Rukiah, 2010).

Menurut penelitian Palimbo(2014) menyatakan tentang hubunganpengetahuan dan sikap ibu hamilterhadap kejadian KEK, dapat diketahuibahwa kejadian KEK masih cukuptinggi yaitu sebanyak 74,2 %, jugamenurut penelitian Ausa (2013) denganjudul penelitian hubungan pola makandan status ekonomi dengan kejadianKEK pada ibu hamil di kabupaten Gowadan diketahui bahwa terdapat hubunganantara pola makan, asupan energi ibu

hamil, status ekonomi dengan kejadianKEK dan ada hubungan antara ekonomidengan kejadian KEK.

Data pencapaian AKI di ProvinsiSumatera Barat telah memperlihatkanpercepatan penurunan. Pada tahun 2011AKI di Sumatera Barat sebesar 129/100.000 Kelahiran Hidup dan padatahun 2012 mengalami penurunanmenjadi 99 orang /100.000 kelahiranhidup (Dinkes Sumbar, 2013). Padatahun 2013, AKI di Sumatera Baratsebanyak 90 orang dan tahun 2014sebanyak 86 orang (Dinkes Sumbar,2015). Data kejadian KEK di Sumbaradalah 17,8 (Kemenkes RI, 2015 ).

Data yang diperoleh dari dinasKesehatan Kab.Lima Puluh Kota Tahun2015 didapatkan dari 7267 orang ibuhamil, terdapat 364 orang (5,01 %) ibuhamil yang mengalami KEK. Cakupantertinggi terdapat di Puskesmas Halaban,yaitu sebanya 21 orang (10,14 %) dari207 ibu hamil. Pada tahun 2016 kejadianKEK di Kabupaten Lima Puluh Kotamengalami peningkatan, yaitu sebanyak463 kasus (7,49 %) dari 6.180 ibu hamil.Diantara 22 Puskesmas yang terdapat diKabupaten Lima Puluh Kota, cakupanKEK tertinggi terdapat di PuskesmasBanja Laweh yaitu 17 kasus (16,50 %)dari 103 ibu hamil. BerikutnyaPuskesmas Koto Tinggi 33 kasus (15,21%) dari 217 ibu hamil, dan PuskesmasMuaro Paiti 34 kasus (12,5 %) dari 272ibu hamil (Dinkes Kab. Lima PuluhKota, 2016).

Survey awal yang dilakukan 10orang ibu hamil di Puskesmas BanjaLaweh pada tanggal 16 Januari 2017,berdasarkan pengukuran LILA diketahui4 orang (40 %) diantaranya mengalamiKEK. Berdasarkan hasil wawancara ibuhamil menyatakan tidak mengetahuitentang pentingnya ukuran LILAterhadap kehamilannya, selain itu ibuhamil tidak mengkonsumsi makananyang beragam, dikarenakan nafsu makan

Jurnal Human Care

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

yang kurang dan ekonomi yang tidakmemadai .

Berdasarkan fenomena diatas penelititertarik untuk melakukan penelitiantentang faktor-faktor yang berhubungandengan kejadian KEK pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Banja LawehKabupaten Lima Puluh Kota.

Tujuan Penelitian untukmengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kejadian KEKpada ibu hamil di wilayah kerjaPuskesmas Banja Laweh Kabupaten LimaPuluh Kota tahun 2017

Hipotesis penelitian adahubungan pengetahuan, status ekonomidan pola makan dengan kejadian KEKpada ibu hamil.

METODE PENELITIAN

Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptif analitik, yaitu penelitian yangbertujuan mencari hubungan antaravariabel yang satu dengan variabellainnya. Pendekatan yang dipakai adalahcross sectional study yaitu suatupenelitian dimana variabel-variabel yangtermasuk efek diobservasi sekaliguspada waktu yang sama (Notoatmodjo2010).

Penelitianinidilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Banja LawehKabupaten Lima Puluh Kota pada bulanFebruari s/d Maret 2017. Populasi adalahkeseluruhan objek penelitian(Notoatmodjo 2012). Populasi padapenelitian ini adalah seluruh ibu hamilyang terdapat di Wilayah kerjaPuskesmas Banja Laweh Tahun 2017,berjumlah 55 orang. Sampelpadapenelitian ini diambil secara totalsampling, yaitu semua ibu hamil yang

berada di Wilayah Kerja PuskesmasBanja Laweh berjumlah 55 orang. TeknikAnalisa Data adalah analisa univariatuntuk menjelaskan atau mendiskripsikankarakteristik setiap variabel penelitian,yang disajikan dalam bentuk tabeldistribus frekwensi dan persentaseAnalisa bivariat dilakukan terhadap duavariabel yang diduga berhubungan.Analisa hasil uji statistik denganmenggunakan Chi-Square test, untukmengetahui hubungan 2 variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Wilayah kerja Puskesmas BanjaLaweh terdiri dari 2 Nagari dan 11jorong, dengan jumlah penduduk 3.212jiwa, dan 55 orang ibu hamil. Sebagianbesar penduduk memiliki matapencaharian sebagai petani (83,15 %),selebihnya adalah pegawai (2,63 %) danpedagang (3,64 %). Sarana kesehatanyang terdapat di wilayah kerjaPuskesmas Banja Laweh adalah 1 buahPuskesmas induk, 2 buah Pustu, dan 6buah Poskesri.

Hasil penelitian yang dilakukanwilayah kerja Puskesmas Banja Lawehtahun 2017 tentang Faktor-faktor yangberhubungan dengan KekuranganEnergi Kronis pada Ibu hamil. Datadianalisis secara Univariat dan Bivariat.Adapun hasil dari penelitian ini adalah:

1. Hasil Univariat

a. Kejadian KEK

Berdasarkan tabel 5.1 diketahuibahwa dari 55 responden, sebagian besar

Jurnal Human Care

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

yaitu 43 orang (87,8 %) tidakmengalami kejadian KEK.

KEK merupakan salah satu keadaanmalnutrisi, malnutrisi adalah keadaanpatologis akibat kekurangan ataukelebihan secara relative atau absolutsatu atau lebih zat gizi. Apabila hasilpenguluran Lingkar Lengan Atas(LILA) < 23,5 cm berarti risiko KEKdan > 23,5 cm berarti tidak berisikoKEK (Supariasa, dkk 2016).

Sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Anggraini (2013) yangberjudul Pengaruh Demografi DanSosioekonomi Pada KejadianKekurangan Energi Kronik Ibu HamilDi Kota Metro Provinsi Lampung,bahwa 66,67 % responden tidakmengalmai KEK dalam kehamilan.

Menurut asumsi peneliti, respondenyang terjadi KEK disebabkan karenamereka sudah mengalami KEK sejakmasa sebelum hamil. Resiko KEK inisemakin meningkat ketika ibu malasmakan dan mengalami mual muntahpada trimester pertama kehamilan.Disamping itu, terjadinya KEK tersebutbisa dipengaruhi oleh pola makan ibusaat sebelum hamil yang tidakmemenuhi kebutuhan gizi, atau asupangizi ibu tidak seimbang dengankebutuhan energi, terlebih bagi ibu yangbekerja.

b. Pengetahuan

Berdasarkan tabel .2 diketahuibahwa dari 55 responden, lebih darisebagian yaitu 31 orang (63,3 %)memiliki pengetahuan tinggi.

Pengetahuan merupakan hasil daritahu dan ini terjadi setelah orangmelakukan penginderaan terhadapsuatu objek tertentu. Penginderaan,penciuman, rasa dan raba, sebagianbesar pengetahuan manusia diperolehmelalui mata dan telinga.Pengetahuan atau kognitif merupakandomain yang sangat penting untukterbentuknya tindakan seseorang (overbehavior) (Maulana 2009).

Penelitian ini sedikit berbedadengan penelitian Handayani (2011)dengan judul Analisis Faktor YangMempengaruhi Kekurangan EnergiKronis Pada Ibu Hamil Di WilayahPuskesmas Wedi Klaten, bahwa 51,4%memiliki pengetahuan cukup tentanggizi ibu hamil. Perbedaan ini bisadisebabkan karena pada penelitianHandayani pengetahuan ibu dibedakanatas 3 kategori yaitu kurang, cukup danbaik. Sedangkan pada penelitian ini,pengetahuan dibagi atas 2 kategori yangdibedakan berdasarkan rata-rata jawabanresponden.

Menurut asumsi peneliti,responden yang memiliki pengetahuanrendah disebabkan kurangnya informasiyang mereka terima tentang gizi ibuhamil. Kurangnya informasi tersebutmenyebabkan banyak diantararesponden yang tidak mengetahuitentang pengertian KEK, batas waktutindak lanjut KEK, dan faktor-faktoryang mempengaruhi terjadinya KEK.Umumnya responden berpendapatbahwa KEK merupakan suatu keadaankekurangan yodium atau vitamin A,karena mereka jarang mendengar istilahKEK. Masa waktu untuk tindak lanjut

Jurnal Human Care

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

KEK juga kurang diketahui karenamereka tidak pernah melakukankonsultasi dengan tenaga kesehatantentang KEK tersebut. Diantararesponden juga banyak berpendapatbahwa KEK bisa disebabkan karena polatidur, karena menurut mereka seseorangyang kurang tidur akan berdampak padakondisi kesehatannya seperti badanmenjadi kurus.

c. Ekonomi

Berdasarkan tabel .3 diketahuibahwa dari 55 responden, sebagian besaryaitu 27 orang (55,1 %) memilikiekonomi tinggi. Faktor ekonomiberhubungan dengan tingkatpendapatan dan melahirkan daya beliseseorang atau sekelompok orangapabila tingkat pendapatan tersebutseimbang dengan jumlah anggotakeluarga yang menjadi bebannya.Besarnya suatu keluarga serta komposisidari suatu keluarga dan tingkatpendapatan keluarga berasosiasi dengankualitas dan kuantias diet yang berlakudidalam keluarga (Muliawati 2013).

Sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Anggraini (2013) yangberjudul Pengaruh Demografi DanSosioekonomi Pada KejadianKekurangan Energi Kronik Ibu HamilDi Kota Metro Provinsi Lampung,bahwa 83,3 % responden memilikipendapatan tinggi.

Menurut asumsi peneliti, respondenyang memiliki ekonomi rendahdisebabkan mereka tidak ikut membantusuami untuk mencari sumberpenghasilan tambahan, sehinggapendapatan keluarga hanyamengandalkan penghasilan dari suami.Hal ini bisa dipengaruhi oleh tingkatpendidikan mereka yang rendah (tamatSD dan SLTP), menyebabkan peluangmereka untuk bekerja di suatu instansisangat kecil. Pendidikan yang rendahjuga mempengaruhi pola pikir mereka,sehingga tidak termotivasi untukmembuka lapangan kerja sendiri sepertiberwiraswasta. Pada akhirnya merekahanya menjadi ibu rumah tangga danmenunggu uang belanja dari suami,yang sebagian besar juga bekerjasebagai petani.

d. Pola Makan

Berdasarkan tabel. 4 diketahuibahwa dari 55 responden, lebih darisebagian yaitu 33 orang (67,3 %)memiliki pola makan baik.

Polamakan yangbaikbagiibuhamilharusmemenuhisumberkarbohidrat, protein danlemaksertavitamin dan mineral. Makanan yangtidakbaikdikonsumsiolehibuhamiladalahmakanankaleng, makananmanis yangberlebihan, susuberlemak, margarinyang berlebihan, makanan yang sudahtidak segar (Paath, dkk 2005, p.93).

Jurnal Human Care

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

Sejalan dengan penelitianMahirawati (2014) dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan DenganKekurangan Energi Kronis (KEK) PadaIbu Hamil Di Kecamatan KamoningDan Tambelangan, KabupatenSampang, Jawa Timur, bahwa sebagianbesar (54,9%) ibu hamil KEK yangmengkonsumsi makanan denganfrekuensi 3 kali dalam sehari.

Menurut asumsi peneliti, respondenyang memiliki pola makan kurangdisebabkan mereka tidak menerapkanpola makan gizi seimbang setiapharinya. Hal ini dapat diketahui darihasil jawaban responden bahwa banyakdiantara mereka yang jarang atau tidakpernah mengkonsumsi susu ibu hamil 2kali sehari, sering memasaksayur yangsudahlayudan lama disimpan di kulkas,dan sering memasakdaging/ ikan yangtidaksegar.

Pada umumnya responden hanyamengkonsumsi susu 1 kali sehari,disebabkan mereka mempertimbangkanuang yang harus dikeluarkan untukmembeli susu jika diminum 2 kalisehari. Responden juga sering memasaksayur yang sudah layu karena merasamubazir dan buang-buang uang jikatidak dimasak.

Disamping itu, mereka juga seringmemasak daging/ikan yang tidak segarkarena sering berbelanjan di siang/sorehari, dengan harapan dapat memperolehharga ikan/daging yang sedikit lebihmurah.

2. Hasil Bivariata. Hubungan Pengetahuan dan Kejadian

KEKBerdasarkan tabel. 5 dapat

diketahui bahwa diantara 18responden berpengetahuan rendah,terdapat 6 orang (33,3 %) terjadiKEK, sedangkan seluruh responden(100 %) berpengetahuan tinggi tidakterjadi KEK. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,001 (p <0,05) artinya ada hubungan

pengetahuan dengan kejadian KEKpada ibu hamil di wilayah kerjaPuskesmas Banja Laweh KabupatenLima Puluh Kota tahun 2017.

Pemilihan makanan dankebiasaan diet dipengaruhi olehpengetahuan, sikap terhadap makanandan praktek / perilaku pengetahuantentang nutrisi melandasi pemilihanmakanan. Pendidikan formal dari iburumah tangga sering kali mempunyaiasosiasi yang positif denganpengembangan pola-pola konsumsimakanan dalam keluarga. Beberapastudi menunjukkan bahwa jikapendidikan ibu meningkat makapengetahuan nutrisi dan prakteknurtisi bertambah baik. Usaha-usahauntuk memilih makanan yang bernilainutrisi semakin meningkat, ibu-iburumah tangga yang mempunyaipengetahuan nutrisi akan memilihmakanan yang lebih bergizi dari padayang kurang bergizi (Surasih, 2005).

Sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Handayani (2011)tentang Analisis Faktor YangMempengaruhi Kekurangan EnergiKronis Pada Ibu Hamil Di WilayahPuskesmas Wedi Klaten, didapatkanbahwa ada hubungan pengetahuanibu hamil dengan kejadian KEK (p =0,014).

Menurut asumsi peneliti, adanyahubungan pengetahuan dengankejadian KEK karna seluruhresponden yang memilikipengetahuan tinggi tidak ada terjadiKEK. Hal ini dapat terjadi karenamereka selalu berusaha memenuhiasupan gizi baik sebelum hamilataupun setelah hamil. Adanyapengetahuan tentang kebutuhan giziibu hamil juga memotivasi merekauntuk selalu mengkonsumsi giziseimbang, dan berusaha untukmencegah terjadinya KEK. Bagiresponden yang memilikipengetahuan rendah dan tidak terjadiKEK bisa disebabkan karena mereka

Jurnal Human Care

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

sudah memiliki kebiasaan untukmengkonsumsi berbagai macammakanan setiap hari, walaupunmereka tidak mengetahui kandungangizi dari makanan tersebut. Hal inidilakukan agar mereka selalu sehatdan tidak ada masalah dengankehamilan dan janinnya.

b. Hubungan Ekonomi dengan KejadianKEK

Berdasarkan tabel 6 dapatdiketahui bahwa diantara 22responden yang memiliki ekonomirendah, terdapat 6 orang (27,3 %)terjadi KEK, sedangkan seluruhresponden (100 %) yang memilikiekonomi tinggi tidak terjadi KEK.Hasil uji statistik chi-square diperolehnilai p = 0,005 (p < 0,05) artinya adahubungan ekonomi dengan kejadianKEK pada ibu hamil di wilayah kerjaPuskesmas Banja Laweh KabupatenLima Puluh Kota tahun 2017.

Pendapatanmerupakanfaktoryang menentukan kaulitas dankuantitas makanan. Pada rumahtangga berpendapatan rendah,sebanyak 60 % hingga 80 % daripendapatan riilnya dibelanjakanuntuk membeli makanan. Artinya

pendapatan tersebut 70 – 80 % energidipenuhi oleh karbohidrat (beras danpenggantinya) dan hanya 20 %dipenuhi oleh sumber energi lainnyaseperti lemak dan protein.Pendapatan yang meningkat akanmenyebabkan semakin besarnya totalpengeluaran termasuk besarnyapengeluaran untuk pangan (Surasih,2005).

Sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Anggraini (2013)yang berjudul Pengaruh DemografiDan Sosioekonomi Pada KejadianKekurangan Energi Kronik Ibu HamilDi Kota Metro Provinsi Lampung,bahwa ada hubungan pendapatandengan kejadian KEK pada ibu hamil(p = 0,001).

Menurut asumsi peneliti, adanyahubungan ekonomi dengan kejadianKEK karena seluruh ibu yangmemiliki ekonomi tinggi tidak terjadiKEK. Hal ini disebabkan karena padaibu yang memiliki ekonomi tinggi,maka mereka akan selalu berusahamemenuhi kebutuhan keluargadengan mengutamakan kualitasnya.Mereka juga bisa mengikuti setiapanjuran petugas untuk mengkonsumsiberbagai makanan bergizi dan minum

Jurnal Human Care

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

susu 2 kali sehari, sehinggakebutuhan zat gizi pada ibu hamildapat terpenuhi. Bagi ibu hamildengan ekonomi rendah dan tidakterjadi KEK disebabkan merekasudah memiliki gizi yang baik sejaksebelum hamil dan selama kehamilanmereka tidak memiliki masalahdengan makan, sehingga asupan giziselama hamil dapat terpenuhi denganbaik.

c. Hubungan Pola Makan denganKejadian KEK

Berdasarkan tabel 7. dapatdiketahui bahwa diantara 16responden yang memiliki pola makankurang, terdapat 6 orang (37,5 %)terjadi KEK, sedangkan seluruhresponden (100 %) yang memilikipola makan baik tinggi tidak terjadiKEK. Hasil uji statistik chi-squarediperoleh nilai p = 0,001 (p < 0,05)artinya ada hubungan pola makandengan kejadian KEK pada ibu hamildi wilayah kerja Puskesmas BanjaLaweh Kabupaten Lima Puluh Kotatahun 2017.

Perilaku konsumsi makanmerupakan salah satu bentuk perilakupencegahan penyakit, yaitu responsuntuk melakukan pencegahanpenyakit dan upaya mempertahankandan meningkatkan kesehatannya,seperti dalam rangka pencegahanKEK pada ibu hamil (Purwoastutidan Walyani 2015, p.51). Kebutuhanselama kehamilan berbeda-bedauntuk setiap individu dan jugadipengaruhi oleh riwayat kesehatandan status gizi sebelumnya,kekurangan asupan pada salah satu

zat akan mengakibatkan kebutuhanterhadap sesuatu nutrien terganggu,dan kebutuhan nutrisi yang tidakkonstan selama kehamilan(Proverawati 2009, p.37).

Sejalan dengan penelitianRahmaniar (2013) dengan judulFaktor-Faktor Yang BerhubunganDengan Kekurangan Energi KronisPada Ibu Hamil Di Tampa Padang,Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat,diketahui bahwa ada hubungan polamakan dengan kejadian KEK (p =0,015).

Menurut asumsi peneliti, adanyahubungan pola makan dengankejadian KEK disebabkan ibu yangmemiliki pola makan baik akanterpenuhi kebutuhan gizi selamahamil, karena mereka mengkonsumsi2 potong lauk setiap makan,mengkonsusmi vitamin-vitaminselama kehamilan dan mengkonsumsiobat penambah darah. Adanyakonsumsi lauk sesuai dengankebutuhan ibu hamil tersebutmenyebabkan kebutuhan zat giziselama hamil dapat terpenuhi, begitujuga dengan ibu yang mengkonsumsivitamin dan obat penambah darahselama hamil, maka mereka akanmemiliki daya tahan tubuh yang baikdan jarang terkena penyakit, sehinggatidak berdampak pada KEK. Bagi ibuyang memiliki pola makan kurangdan tidak terjadi KEK disebabkankarena pola makan yang kurangtersebut karena ibu mengikuti budayadaerah tentang pantangan makanuntuk ibu hamil, namun budayatersebut tidak melarang ibu untukmengkonsumsi seluruh makanan

Jurnal Human Care

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

yang bergizi, sehingga tidakberpengaruh pada terjadinya KEK.

SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan terhadap 55 orang ibu hamildi wilayah kerja Puskesmas BonjoLaweh, dapat disimpulkan bahwa 43orang (87,8 %) tidak mengalamikejadian KEK, 31 orang (63,3 %)memiliki pengetahuan tinggi, 27 orang(55,1 %) memiliki ekonomi tinggi, 33orang (67,3 %) memiliki pola makanbaik, dan ada hubungan pengetahuandengan kejadian KEK pada ibu hamil (p= 0,001), ada hubungan ekonomi dengankejadian KEK (p = 0,005), adahubungan pola makan dengan kejadianKEK (p = 001). Harapan penulisPuskesmas agar melakukan pemantauandan pengawasan terhadap ibu hamilyang beresiko terhadap kejadian KEK,sehingga dampak negatif KEK dapatdiatasi sejak dini.selanjutnya agar dapatmelakukan penelitian lebih lanjutdengan metode yang berbeda, sepertipendekatan case control.

UCAPAN TERIMA KASIHTerimakasih pada segenap jajaran

Puskesmas Banja Laweh KabupatenLima Puluh Kota atas dukungan dalampenelitian ini, serta responden yang telahikut berpartisipasi dalam melakukanpenelitian ini. Selanjutnya, terima kasihkepada Institusi dan rekan-rekan yangtelah memberi saran dan masukan ataspenelitian ini dan dapat digunakan untukpenelitian selanjutnya.

REFERENSIAlmatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu

Gizi. Jakarta. Gramedia PustakaUtama

Anggraini, Y. 2013. PengaruhDemografi Dan SosioekonomiPada Kejadian KekuranganEnergi Kronik Ibu Hamil DiKota Metro Provinsi Lampung.Jurnal Kesehatan, Volume IV,

Nomor 2,Oktober 2013, hlm401-407

Arikunto, S. 2013. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik.Jakarta. EGC

Arisman. 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi‘Gizi Dalam Daur Kehidupan’.Jakarta. EGC

Bungin. 2015. Metode PenelitianKualitatif. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada

Dinkes Sumbar. 2015. Profil KesehatanSumatera Barat Tahun 2014.

Handayani, S. 2011. Analisis FaktorYang MempengaruhiKekurangan Energi Kronis PadaIbu Hamil Di WilayahPuskesmas Wedi Klaten. JurnalInvolusi Kebidanan, Vol. 1, No.1, Januari 2011, 42-60

Hastono dan Sabri. 2006. StatistikKesehatan. Jakarta. RajawaliPres

Kemenkes RI. 2014. Profil KesehatanIndonesia Tahun 2013. Jakarta.Kemenkes RI

Kotut, et.al. 2014. Protein-EnergyMalnutrition among Women ofChild Bearing Age in Semi AridAreas of Keiyo District, Kenya.Advances in Life Science andTechnology ISSN 2224-7181(Paper) ISSN 2225-062X(Online) Vol.24, 2014

Lailiyana, Nurmailis dan Suratni. 2010.Buku Ajar Gizi KesehatanReproduksi. Jakarta. EGC

Mahirawati, VK. 2014. Faktor-FaktorYang Berhubungan DenganKekurangan Energi Kronis (Kek)Pada Ibu Hamil Di KecamatanKamoning Dan Tambelangan,Kabupaten Sampang, JawaTimur. Buletin Penelitian SistemKesehatan – Vol. 17 No. 2 April2014: 193–202

Maulana, Heru. 2009. PromosiKesehatan. Jakarta. EGC

Jurnal Human Care

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN …

e-ISSN:2528-66510;Volume 2;No.3 Tahun 2017

Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi‘Penanggulangan Gizi Buruk’.Jakarta. Papas Sinar Sinanti

Muliawati, S. 2013. Faktor PenyebabIbu Hamil Kurang Energi KronisDi Puskesmas Sambi KecamatanSambi Kabupaten BoyolaliTahun2012. Infokes, Vol. 3 NO.3 November 2013 ISSN : 2086-2628

Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatandan Ilmu Perilaku. Jakarta.Rineka Cipta

______. 2010. Ilmu PerilakuKesehatan. Jakarta. RinekaCipta

______. 2012. Metodologi PenelitianKesehatan. Jakarta. EGC

Paath EF, Rumdasih Y, Haryati. 2005.Gizi dalam KesehatanReproduksi. Jakarta. EGC

Proverawati, A dan Asfuah, S. 2009.Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Jakarta. Nuha Medika

Purwoastuti, E dan Walyani, ES. 2015.Perilaku Softsklils Kesehatan‘Panduan untuk TenagaKesehatan. Yogyakarta. PustakaBaru Pres

Rahmaniar, A. 2013. Faktor-FaktorYang Berhubungan DenganKekurangan Energi Kronis Pada

Ibu Hamil Di Tampa Padang,Kabupaten Mamuju, SulawesiBarat. Media Gizi MasyarakatIndonesia, Vol.2, No.2, Februari2013 : 98-103

Rukiah, 2010, Asuhan Kebidanan IKehamilan, Transs Info Media,Jakarta

Supariasa ID, Bakri B, Fajar I. 2016.Penilaian Status Gizi. Jakarta.EGC

Surasih, H. 2005. Faktor-faktor yangBerhubungan denganKekurangan Energi Kronik(KEK) pada Ibu Hamil diKabupaten Banjar Negara. IKM-Universitas Negeri Semarang.Semarang

Wawan & Dewi. 2011. Teori danPengukuran Pengetahuan,Sikap dan Perilaku Manusia.Yogyakarta. Nuha Medika

WHO. 2015. Maternal Mortality. WHOMedia Center

Zulhaida lubis, 2003, Status Gizi ibuHamil serta Pengaruhnyaterhadap Bayiyang dilahirkan,Yogyakarta, Pustaka Rihama

Jurnal Human Care