faktor-faktor pendorong dalam pemilihan bacaan komik

download faktor-faktor pendorong dalam pemilihan bacaan komik

If you can't read please download the document

description

 

Transcript of faktor-faktor pendorong dalam pemilihan bacaan komik

  • 1

    FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DALAM PEMILIHAN BACAAN KOMIK OLEH ANAK-ANAK USIA SEKOLAH DASAR

    Anggi Hafiz Al Hakam1

    Pengantar Dunia anak-anak adalah dunia bermain, dan bermain haruslah

    menghadirkan kesenangan. Begitu pula halnya dengan membaca. Kegiatan

    tersebut harus dapat memberikan kebahagiaan pada anak-anak. Satu jalan

    yang dapat ditempuh agar anak-anak menyenangi bacaan adalah dengan

    memberikan bacaan yang dapat dilihat melalui mata anak-anak (through the

    eyes of child). Kemudian, anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih

    bacaannya sendiri.

    Komik merupakan salah satu bacaan yang populer di kalangan anak-

    anak. Keberadaan komik sebagai bacaan di perpustakaan tidak lepas dari

    popularitasnya di kalangan anak-anak terutama murid sekolah dasar.

    Keberadaan komik sebagai bacaan anak dikarenakan kedekatannya dengan

    dunia ana. Ada suatu keterikatan antara tayangan kartun di televisi dengan

    keinginan untuk membaca komik.

    Sebagai bacaan, komik menampilkan pesan dalam bentuk visualisasi

    melalui gambar-gambar yang ada didalamnya. Komik juga merupakan media

    komunikasi cetak yang mengkomunikasikan unsur verbal dan unsur visual

    dalam penyampaian pesan. Komik memperjelas konsep-konsep abstrak

    sehingga mudah dipahami. Walaupun ada pertentangan mengenai hal ini

    namun komik dapat menjadi bacaan yang bermanfaat bagi anak-anak.

    Komik pun dapat merangsang minat baca pada anak dengan daya

    tarik visualnya. Sebagaimana dinyatakan oleh Dwi Koendoro, komikus yang

    terkenal dengan komik Panji Koming-nya.

    1 Alumni Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, FIKOM UNPAD.

  • 2

    Komik sebagai perangsang untuk menarik minat baca sangatlah kuat

    karena komik yang visual-visualnya menarik dapat dengan mudah

    dicerna sebagai media hiburan.

    (Koendoro dalam Riyadi, 1998:12)

    Sebagai salah satu bacaan yang disukai, komik dapat dijumpai dimana

    saja. Mulai dari taman bacaan hingga toko buku besar. Bahkan kini,

    perpustakaan sekolah pun mulai menyediakan koleksi buku komik dengan

    beragam judul.

    Komik Jepang dan Komik Islam Komik jepang merupakan salah satu jenis komik impor yang sangat

    digemari oleh anak-anak. Banyaknya pilihan judul dengan cerita dan

    gambarnya yang menyajikan unsur visual yang menarik membuat anak-anak

    pun menggemarinya. Belum lagi terpaan dari media televisi yang

    menyuguhkan berbagai tayangan film kartun dari Jepang sehingga membuat

    anak-anak semakin menggandrunginya.

    Nilai-nilai yang dibawa oleh komik sebagai produk impor terkadang

    menimbulkan ketidaksesuaian dengan nilai-nilai yang dianut di masyarakat.

    Keadaan seperti ini menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi orang tua

    mengingat isi cerita dan muatan nilai dari komik tersebut yang kurang sesuai

    dengan budaya masyarakat pada umumnya. Selain itu, kekhawatiran lainnya

    adalah komik cenderung dianggap sebagai salah satu bacaan yang kurang

    baik bagi perkembangan anak.

    Dalam masyarakat yang mayoritas penduduknya beragama Islam

    tentu bacaan yang diharapkan adalah bacaan yang tidak hanya berfungsi

    menghibur tetapi juga mengandung unsur-unsur edukatif dan spiritual.

    Munculnya komik-komik islam sebagai sebuah alternatif media bacaan

    perlu diperhatikan sebagai sebuah fenomena. Penyajian cerita-cerita yang

    sarat dengan nilai-nilai edukatif yang mendidik tanpa mengurangi nilai-nilai

  • 3

    spiritualitasnya memberikan nuansa baru terhadap keanekaragaman bacaan

    komik. Hal ini dikarenakan komik islam merupakan komik produk lokal yang

    mengangkat banyak muatan nilai-nilai yang bersumber dari kisah-kisah

    dalam Kitab Suci Al-Quran maupun kisah-kisah hikmah dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Akan tetapi, komik sebagai bacaan yang mengandung berbagai

    muatan pesan memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi kalangan anak-

    anak usia sekolah dasar. Banyak anak sekolah merupakan konsumen komik.

    Memang sudah menjadi kenyataan bahwa lebih dari 90% dari pelajar adalah

    pembaca komik (Meier, 1978 dalam Franz dan Meier, 1986: 67).

    Adanya kebutuhan tersebut disebabkan oleh adanya faktor-faktor

    pendorong yang menimbulkan keinginan untuk memilih berbagai bahan

    bacaan tersebut. Keberadaan komik sebagai bacaan yang dekat dengan

    dunia anak-anak mendorong murid untuk memilih komik sebagai bacaannya.

    Ada faktor-faktor pendorong yang menyebabkan timbulnya pilihan tersebut.

    Faktor-faktor ini merupakan perpaduan antara faktor-faktor yang ada di

    dalam bacaan komik itu sendiri dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

    minat baca.

    Adaptasi Teori Stimulus-Respons dalam Pemilihan Bacaan Komik Teori stimulus-respons menyatakan keberhasilan tentang perubahan

    sikap sangat ditentukan oleh karakteristik komunikator (sumber). Jika

    stimulus didalam penelitian ini adalah faktor-faktor pendorong dalam bacaan

    komik, maka respons adalah kesediaan untuk memilih bacaan komik.

    Menurut Rakhmat (2007), perhatian diukur dengan sejauh mana

    komunikan menyadari adanya pesan; pengertian diukur dengan sejauh mana

    komunikan memahami pesan; penerimaan dibatasi pada sejauh mana

    komunikan menyetujui gagasan yang dikemukakan komunikan. (2007: 63)

    Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin

    diterima atau juga ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian

  • 4

    dari komunikan. Setelah terjadi pemahaman dan komunikan mengerti maka

    kemampuan penerimaan komunikan akan menghasilkan proses selanjutnya

    dimana terjadi kesediaan untuk mengubah sikap.

    Sehingga, bila teori ini diadaptasi maka unsur-unsur didalam pemilihan

    bacaan komik adalah:

    1. Stimulus, yaitu faktor-faktor pendorong pemilihan bacaan (unsur-

    unsur fiksional, nilai ekstrinsik, nilai-nilai intrinsik, dan faktor-faktor

    yang mempengaruhi minat baca anak)

    2. Organisme, yaitu perhatian, pengertian, penerimaan

    3. Respons, yaitu efek psikomotorik berupa pemilihan bacaan komik

    Stimulus yang diberikan oleh buku komik dapat digolongkan ke dalam

    3 (tiga) bagian. Ketiga bagian tersebut merupakan kriteria-kriteria yang akan

    dijadikan tolak ukur dalam pemilihan bacaan yang dapat dilihat dan dipahami

    oleh anak-anak. Pertama, adalah unsur-unsur fiksional (isi/konten) yang ada

    di dalam bacaan komik. Unsur-unsur tersebut adalah jalan cerita, latar cerita,

    tema cerita, isi cerita, penokohan, dan format buku yang meliputi ukuran

    buku, jumlah halaman, ilustrasi, dan huruf (tipografi). Kedua, adalah nilai-nilai

    ekstrinsik. Nilai-nilai ekstrinsik berhubungan kesesuaian bahasa, pencernaan

    gagasan oleh kualitas logika anak, keselarasan dengan kematangan

    kepribadian anak, dan keselarasan dengan tingkat kematangan sosial anak.

    Ketiga, nilai-nilai instrinsik yang berhubungan dengan pengembangan

    imajinasi anak, pemberian pengalaman-pengalaman baru kepada anak,

    sentuhan dengan wawasan dan perilaku anak, dan perkenalan terhadap

    keleluasaan dan kesemestaan pengalaman, dan kemampuan untuk

    memberikan muatan warisan nilai-nilai sastrawi. (Pikiran Rakyat, 24 Juni

    1996)

    Ada pula faktor lainnya yang menentukan dalam pemilihan bacaan

    oleh anak yaitu minat baca. Menurut Kartosedono dalam Koswara (1998),

    faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca anak seperti:

  • 5

    1. Tersedianya pilihan yang luas atas bahan baca anak

    2. Tersedianya buku-buku anak baik di rumah, di sekolah,

    perpustakaan, maupun toko buku

    3. Seleksi yang dilakukan oleh orang dewasa (guru, pustakawan,

    orang tua, penjual buku) untuk/atas nama anak-anak

    4. Waktu dan kesempatan membaca

    5. Kebutuhan dan kemampuan pribadi dari anak-anak sendiri

    Faktor-faktor Pendorong dalam Pemilihan Bacaan Komik

    Tidak semua unsur-unsur fiksional yang telah disebutkan mendorong

    murid untuk memilih bacaan komik. Unsur-unsur fiksional yang berperan

    besar memberikan dorongan dalam memilih bacaan komik Jepang meliputi

    latar cerita, tema cerita, isi cerita, tokoh cerita, ukuran buku, tampilan sampul

    atau cover, tampilan gambar, dan tampilan huruf.

    Dorongan ekstrinsik berupa kesesuaian bahasa, pencernaan gagasan

    oleh kualitas logika anak, keselarasan dengan kematangan kepribadian anak,

    dan keselarasan dengan tingkat kematangan sosial anak, yang tercermin

    dalam kemudahan anak untuk mengerti bahasa yang digunakan dalam komik

    berperan besar dalam pemilihan bacaan.

    Sedangkan, dorongan intrinsik yang meliputi nilai hiburan dan nilai

    pengetahuan dalam komik Jepang berperan besar dalam memberikan

    dorongan bagi melalui didapatkannya hiburan dan pengetahuan-

    pengetahuan baru dengan membaca komik.

    Begitu juga, tidak semua faktor yang mempengaruhi minat baca anak

    memberikan dorongan dalam pemilihan bacaan komik. Faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat baca anak yang berperan besar dalam memberikan

    dorongan untuk memilih komik meliputi cara mendapatkan buku, lama waktu

    membaca, dan kesempatan membaca.

  • 6

    Referensi & Daftar Bacaan

    Franz, Kurt dan Bernhard Meier. 1986. Membina Minat Baca Anak. Bandung:

    CV. Remadja Karya

    Harras, Kholid A. Memilih dan Mengevaluasi Bacaan Anak. Artikel. Harian

    Umum Pikiran Rakyat, Bandung. 24 Juni 1996

    Koswara, E.(ed). 1998. Dinamika Informasi dalam Era Global. Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya

    Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.

    Remaja Rosdakarya

    Riyadi, Ratid. 1998. Mitologi Akar, Serta Pesan Sebagai Daya Tarik

    Membaca Komik Indonesia. Skripsi. Jatinangor: FIKOM UNPAD