Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru...

68
Renaissance Faktor-faktor Munculnya Renaissance Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya. Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan. Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance. Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan Renaissance - Humanisme 1

Transcript of Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru...

Page 1: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Renaissance

Faktor-faktor Munculnya Renaissance

Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.

Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.

Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Renaissance - Humanisme 1

Page 2: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

B. Karakteristik Renaissance

Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.

Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.

Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.

C. Tokoh-Tokoh Renaissance

Dalam makalah ini tokoh-tokoh renaissance yang diangkat adalah beberapa yang menurut penulis mempunyai peranan yang penting dalam renaissance. Tokoh-tokoh tersebut antara lain.

a. Dante Alighiere (1265-1321)

Renaissance - Humanisme 2

Page 3: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).

b. Lorenzo Valla (1405-1457)

Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation declamation berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.

c. Niccolo Machiavelli (1469-1527)

Filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia.

Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.

Renaissance - Humanisme 3

Page 4: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

d. Boccacio (1313-1375)

Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.

e. Francesco Petrarca (1304-1374)

Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.

f. Desiderius Erasmus (1466-1536)

Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu:

a) Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).

b) Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).

c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.

Pengertian RenaissanceIstilah Renaissance berasal dari bahasa Latin “renaitre” yang berarti “hidup kembali” atau “lahir kembali”. Pengertian renaissance adalah menyangkut kelahiran atau hidupnya kembali kebudayaan klasik Yunani dan Romawi dalam kehidupan masyarakat Barat.Dalam pengertian yang lebih spesifik, Renaissance diartikan sebagai suatu periode sejarah di mana perkembangan kebudayaan Barat memasuki Renaissance - Humanisme 4

Page 5: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

periode baru dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti ilmu-ilmu pengetahuan, teknologi, seni dalam semua cabang, perkembangan sistem kepercayaan, perkembangan sistem politik, institusional, bentuk-bentuk sistem kepercayaan yang baru dan lain-lain.Secara historis Renaissance adalah suatu gerakan yang meliputi suatu zaman di mana orang merasa dirinya telah dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itu orang kembali pada sumber-sumber murni bagi pengetahuan dan keindahan. Dengan demikian orang memiliki norma-norma yang senantiasa berlaku bagi hikmat dan kesenian manusia.Pemakaian kata Renaissance pertama kali oleh Jules Michelet, seorang sejarawan Perancis yang lahir di abad ke-18 dan mulai terkenal di dunia Barat pada abad ke-19 karena karyanya yang berjudul “History of France” yang menekankan bahwa masa romatik Abad Pertengahan bukanlah sama sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat.Jules Michelet membedakan antara masyarakat Renaissance dengan masyarakat Abad Pertengahan adalah pada penafsiran pelaksanaan agama dalam kehidupan masyarakat.Di dalam buku “History of France” itulah terdapat kata Renaissance yang digunakan untuk menyebutkan jaman setelah Abad Pertengahan. Menurut Jules Michelet, Abad Pertengahan ditandai oleh faktor dogmatis, sedangkan manusia Renaissance ditandai oleh faktor humanis.Setelah Jules Michelet menggunakan kata Renaissance dalam tulisannya, selanjutnya dipopulerkan oleh penulis-penulis Eropa lainnya, seperti Jacob Burckhardt, dengan buku berjudul “The Civilization of the Renaissance in Italy”.Jacob Burckhardt mengemukakan definisi Renaissance sebagai gerakan yang menemukan dunia dan manusia yang sebenarnya. Burckhardt memandang Renaissancelah yang menyelami manusia dan dunia, artinya Renaissance dipandang sebagai masa individualistis, masa kemajuan dari berbagai ikatan dan kewajiban lama. Subjek manusia pribadi menuntut haknya. Manusia tidak lagi berpaling dari dunia tetapi sebaliknya menghadapi dunia. Agama Kristen tidak menjadi dasar hidup lagi. Gereja bukan satu-satunya tempat keselamatan.Renaissance mempunyai arti penting dalam sejarah kebudayaan Barat. Renaissance adalah masa kekuasaan, kesadaran, keberanian, kepandaian yang luar biasa, kebebasan dan seringkali semua itu tidak ada batasnya.Renaissance - Humanisme 5

Page 6: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Manusia Renaissance ditandai dengan pemilikan ilmu pengetahuan lebih dari satu, maksudnya menguasai banyak ilmu pengetahuan. Agama menjadi hal yang hanya mengenai individu, perhatian orang lebih banyak ditujukan untuk dunia.Di jaman Renaissance, manusia hidup bebas dalam menentukan corak hidupnya dan tidak lagi terikat oleh doktrin gereja. Pengaruh Renaissance makin lama makin meresap di berbagai bidang hidup, sehingga bertambah banyak orang, teristimewa dari golongan cendekiawan, mulai melepaskan diri dari kuasa Firman Tuhan. Ilmu pengetahuan dan kebudayaan umum mulai memisahkan diri dari ajaran dan dogma agama Kristen. Terutama ilmu alam yang berdasarkan ilmu pasti, mulai bertentangan dengan pandangan Gereja yang sampai masa itu diajarkan dan dipercaya sebagai kebenaran ilahi.

RENAISSANCE DI ITALIAA. Florencia Kota Pelopor

Florencia menjadi pelopor renaissance di Italia, bukan justru kota Roma, Milano atau Venesia. Menurut John Hele dan Plum Florensia menjadi kota pelopor Renaissance di Italia karena berbagai faktor antara lain adalah

a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa di sebelah barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada abad ke-XIII.

b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda

Renaissance - Humanisme 6

Page 7: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

utama yang dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang.

c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk yang besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak mendatangkan rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang Florencia)”.

d) Florencia merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan terkenal, sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila dapat mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi Italia selama dua abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai bidang kehidupan manusia dari sumber-sumber daya manusia, keuangan, perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih humanism yang melahirkan liberalism, individualism serta rasionalisme mendapat tempat subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa.

B. Keluarga Medici

Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada zaman renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421.

Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).

Lorenzo merupakan penerus Casimo, ia tampil sebagai diplomat ulung, seniman dan akhirnya menjadi penguasa di Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang menjadi pemimpin gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus Clemens VII (1523-1534), Paus Pius IV (1559-1565), Paus Leo IX tahun 1605. Sejak Paus Leo X tampil banyak pula paus yang menjadi peminat dan pelindung karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga Medici menjadi Duke of Urban. Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan Medici yang bernama Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang berkuasa hingga abad XVIII.

Renaissance - Humanisme 7

Page 8: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

BAB IV

DAMPAK RENAISSANCE

Sumbangan Renaissance Kepada Eropah :

· Kemunculan aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti alirn baru Eropah hingga abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini secara langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal.

· Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropah pada masa itu.

· Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah.

· Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.

· Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.

· Melahirkan ahli matematik seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan iaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu algebra.

· Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubatan di Eropah.Antara tokoh perubatan terkenal iaitu William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.

· Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan.

KESIMPULAN

Sejarah Renaissance munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah sebagai gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatriaan abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran, mereka mensintesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik (Yunani-Romawi). Tujuan utama gerakan ini adalah mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama). Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Dukungan dari keluarga Renaissance - Humanisme 8

Page 9: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

Karakteristik Renaissance adalah pemikiran yang muncul bersifat konkret, realistis dan nyata, memuja manusia sendiri sebagai pencipta, fokus pada dunia, kebendaan, nilai-nilai filosofis yang dianut dipengaruhi oleh kebendaan. Semboyan Carpe Diem sebagai antithesa Momento Morie dan seni pada zaman Renaissance mendorong kebebasan.

Tokoh-Tokoh Renaissance adalah Dante Alighiere (1265-1321), Lorenzo Valla (1405-1457), Niccolo Machiavelli (1469-1527) Boccacio (1313-1375), Francesco Petrarca (1304-1374), Desiderius Erasmus (1466-1536)

Renaissance di Italia adalah tidak bisa terlepas dari kota Florencia dan keluarga Medici. Keduanya saling mendukung sehingga cita-cita renaissance dapat terealisasikan. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan tujuan dari renaissance dapat tercapai.

Dampak Renaissance adalah

1. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.2. Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.3. Runtuhnya dominasi gereja.4. Menguatnya kedudukan kaum bourgeois sehingga mereka tumbuh

menjadi kelas penguasa.5. Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era

penjelajahan samudera.

SEJARAH INTELEKTUAL BARAT ZAMAN RENAISSANCE DAN HUMANISME

Filsafat Modern lahir melaui proses panjang yang berkesinambungan, dimulai dengan munculnya abad Renaissance atau zaman pencerahan. Renaissance dalam berbagai diskusi filsafat tidak pernah hilang dari pembicaraan. Karena memang keberadaannya telah membangun sebuah peradaban baru dunia filsafat. Dalam banyak bidang, renaissance telah menumbuhkan benih-benih kesadaran masyarakat Eropa yang telah lama terkubur dalam bayang-bayang doktrin gereja. Lahirnya gerakan ini bermula Renaissance - Humanisme 9

Page 10: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

dari kondisi waktu itu yang tidak memberi kebebasan bagi manusia untuk mengaktualisasikan dirinya seperti berfikir. Galilei Galileo misalnya adalah filsuf yang merasakan betapa kebebasan manusia telah sedemikian dibatasi. Hanya karena mengajukan pernyataan yang bertentangan dengan keyakinan gereja, Galilei Galileo meringkuk di penjara seumur hidup.

Zaman pencerahan telah membawa beberapa dampak positif maupun negative. Dengan zaman pencerahan manusia mulai dapat mengaktualisasikan kembali akalnya, dan percaya akan nilai-nilai pribadinya. Namun disisi lain, renaissance bagaimanpun telah pula mengaggungkan manusia secara melebihi keagungan Tuhannya. Sehingga harus disadari bahwa renaissance telah menyangsikan keberadaan Tuhan dan menganggap bahwa manusialah pusat dunia.a) Pengertian Renaisance

Secara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau “kebangkitan kembali”. Kata renaissance sebenarnya berasal dari kata dalam bahasa perancis, yaitu kata “re” (lagi, kembali) dan kata “naissance” (kelahiran), sedangkan dalam bahasa latin, istilah renaissance berasal dari kata “nascentia”, “nascor”, atau “natus” yang setara artinya dengan kelahiran, lahir, atau dilahirkan. Zaman kelahiran kembali inilah yang kemudian disebut juga dengan zaman pencerahan (Auflarung). Begitu juga pencerahan kembali mengandung arti akan “munculnya kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini dikunkung oleh gereja). Pada zaman pencerahan ini manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya (vaber mundi) bukan lagi sebagai obyek dunianya (fitiator mundi). Sedangkan istilah renaissance juga menunjukkan kepada suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam keadaban. Di dalam kelahiran kembali itulah, orang – orang ingin atau merasa kembali pada sumber-sumber yang murni bagi pengetahuan dan estetika. Zaman renesans juga berarti zaman yang menekankan pada otonomi dan kedaulatan manusia dalam berfikir, dalam mengadakan eksplorasi, eksperimen, dalam mengembangkan seni sastra dan ilmu pengetahuan di Eropa. Ideologi yang berkembang pada jaman Renaisans dinamakan filsafat Humanisme, yang berarti sebagai bentuk filsafat ‘eksistensialisme kolektif’. Dimana kesadaran akan diri yang merupakan bagian dari kolektif dan keputusan untuk turut menjadi bagian dari gerakan kolektif. Filsafat Humanisme dalam bentuk ideologi tersebar secara psikologis kepada orang-orang di jaman Renaisans. Kesadaran yang muncul Renaissance - Humanisme 10

Page 11: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

bukan ‘aku adalah manusia’, melainkan ‘kita adalah manusia’. Yang timbul adalah kesadaran bahwa ‘kita’ adalah ‘manusia’, dan ‘kita’ adalah yang ‘utama’. ‘Lupakan organisasi itu (gereja), buat apa kita mengabdi kepadanya’. ‘Ternyata kita pun juga sangat penting’. ‘Cukup sudah dibatasi oleh gereja lagi’.

b) Pengertian HumanismeHumanisme dan Renaisans adalah kesatuan yang saling pengaruh

mempengaruhi dalam arah secara bersama-sama. Humanisme merupakan sebuah ideologi yang menentang dogma-dogma pada Abad Pertengahan yang melatarbelakangi atau mempengaruhi Renaisans. Karena Renaisans merupakan era waktu yang dapat dikatakan bahwa Humanisme berada didalam Renaisans. ”Humanisme” dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan pri kemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan.

Humanisme mempunyai arti : a) menganggap individu rasional sebagai nilai paling tinggi; b) menganggap individu sebagai sumber nilai akhir;

c) mengabdi pada pemupukan perkembangan kreatif dan perkembangan moral individu secara rasional, dan berarti tanpa acuan pada konsep-konsep yang adikodrati.

Humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Dalam pandanga humanisme seringkali kita terkensan dengan konsep bahwa “Kita bisa hidup melalui dan tanpa agama sekalipun”. Mereka para Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dengan menciptakan makna dan tujuan bagi diri sendiri.Sikap hidup kaum Humanis antara lain :

1. kritis dan tidak mudah percaya tanpa bukti nyata (skeptis)2. menentang terhadap tradisi lama3. sekularisme (sikap mengutamakan keduniawian dan hidup di dunia

ini). Hal ini dikenal melalui pandangan hidupnya berbunyai “Carpe Diem” (nikmatilah hidup) yang bertolak belakang dengan pandangan

Renaissance - Humanisme 11

Page 12: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

hidup pada abad pertengahan yaitu “ momento mori” (ingatlah hari sesudah mati)

4. record breaker, memecahkan rekor menghasil karya-karya yang terkenal

A. Sejarah RenaissanceBerkembangnya filsafat pada abad pertengahan di Eropa yang ditandai

dengan munculnya filsafat baru bernama filsafat skolastik pada abad 14, dan berlangsung hingga abad ke-15. Sehingga pada abad ke-16 dan ke-17, Eropa dikuasai oleh suatu gerakan yang disebut renaissance. Secara hierarki, awal gerakan pembaharuan ini berlangsung dibidang kerohanian, kemasyarakatan dan kegerejaan yang telah diterapkan pada periode yang merentang pada abad ke-15 dan abad ke-16, istilah gerakan pembaharuan atau yang lebih dikenal dengan nama renaissance ini kemudian muncul kembali setelah Michelet pada tahun 1855 dan Buckhardt pada tahun 1860 menggunakan istilah ini dalam judul karya-karya sejarah tentang perancis dan Italia. Periode ini kemudian dipandang sebagai priode kelahiran kembali semangat Yunani dan Romawi, dan kebangkitan kembali untuk belajar ilmiah. Gerakan pembaharuan ini pada awalnya hanya dilakukan oleh orang –orang humanis di Italia.Gerakan para humanis Italia ini memiliki tujuan utama yaitu untuk merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani, yang dilaksanakan dengan mengaitkan hikmat kuna (klasik) dengan wahyu, dan dengan memberi kepastian kepada gereja bahwa pikiran-pikiran klasik (pemikiran dari sumber-sumber yunani dan romawi) itu tidak bisa binasa. Dengan memanfaatkan kebudayaan dan bahasa klasik itu mereka bermaksud mempersatukan gereja yang telah dipecah-pecah oleh banyak madzhab dan mempertigggi keadaan yang telah diberikan oleh agama Kristen. Sehingga dari sini, mereka dapat meningkatkan perkembangan yang harmonis dari sifat-sifat dan kecakapan-kecakapan alamiah manusia dengan mengusahakan adanya kepustakaan yang baik, dengan mengikuti jejak kebudayaan klasik yang telah mereka pelajari pada abad pertengahan. Pada umumnya mereka tidak menyangkal tentang adanya Kuasa yang Lebih Tinggi. Hanya mereka berpendapat, bahwa hal-hal yang alamiah pada dirinya sendiri telah memiliki nilai yang cukup untuk dijadikan sasaran

Renaissance - Humanisme 12

Page 13: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

pengenalan dan pengusahaan manusia. Baru pada zaman kemudian di Jerman timbul orang-orang humanis yang melepaskan segala tujuan yang diarahkan kepada akhirat dan menerima hidup di dalam batas-batas dunia seperti apa adanya.

Pada masa Renaisans muncul karya-karya besar dibidang kesenian seperti seni lukis, arsitektur dan seni pahat. Manusia diutamakan dan sangat dijunjung tinggi sebagai pusat disini. Detil-detil yang ditampilkan sangat baik dan indah. Alirannya lebih bersifat realisme. Pada masa ini juga muncul gerakan untuk mengeksplorasi bumi, seperti diadakannya pelayaran dan pencarian tempat-tempat diluar bumi. Tokoh-tokoh besar yang kita ketahui adalah Da Vinci, Giovani dari Medici, Michaelangelo, Copernicus, Galileo, Colombus, dan lainnya.

B. Faktor Munculnya RenaissanceMiddle Age merupakan zaman sebelum munculnya reissance, dimana

Eropa ketika itu sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi sebaliknya hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus, ketika ia memproklamsikan teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari adalah pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dengan pendapat dari gereja, sehingga Copernicus harus dibunuh.

Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan, mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia ketika itu dipandang sebagai hakekat yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat memang berkembang juga ketika itu, namun haruslah yang sejalan dengan pemikiran-pemikiran gereja, sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.

Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, Renaissance - Humanisme 13

Page 14: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelumnya gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.

Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerakan untuk kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan. Menurut Prancis Michel De Certeau, renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan lain sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik, sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).

Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan, yang kemudian mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka muncullah kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan. Antroposentrisme kemudian menjadi pandangan hidup, dan dengan konsep humanisme yang menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya yang semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

C. Karakteristik Renaissance Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di

Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan bahwa manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance - Humanisme 14

Page 15: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini, baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Tuhan melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.

Dengan semakin kuatnya Renaissance, pada kenyataannya sekularisasipun berjalan semakin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance oleh Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif dan memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau inilah yang disebut dengan Antoposentrisme. Manusia dalam konsep renaissance, harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia haruslah untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia harus terus berkembang sampai saat ini, sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.

D. Tokoh-Tokoh Renaissance dan humanismeDiantara tokoh-tokoh renaissance yang mempunyai peran yang penting dalam renaissance, adalah tokoh-tokoh antara lain, seperti :

a)      Dante Alighiere (1265-1321). Renaissance - Humanisme 15

Page 16: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, ia berasal dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, yang menginginkan negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang otoritas moral Kepausan yang dinilainya tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang menggabarkan tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) juga berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).

b)     Lorenzo Valla (1405-1457)Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu

ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan, adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pada hal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya, dan buku berjudul De falso credita et ementita Constantini donation declamation, yang mengisahkan tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya adalah palsu, sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.

c)      Niccolo Machiavelli (1469-1527)Nicolo Machiavelli adalah filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir

pada tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia Renaissance - Humanisme 16

Page 17: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai missi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman, dan di dalam negeri Italia.

Hasil karyanya yang paling masyhur adalah The Prince, (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513, dan The Discourses upon the First Ten Books of Titus Livius (Pembicaraan terhadap sepuluh buku pertama Titus Livius). Diantara karya-karya termashur lainnya adalah The art of war (seni berperang), A History of Florence (sejarah Florence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi, karya pokoknya yang terkenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur lima puluh delapan.

d)     Boccacio (1313-1375)Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang

pedagang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, adalah karya sastra berjudul De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.

e)      Francesco Petrarca (1304-1374)Adalah seorang yang lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum

di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapan terkenalnya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.

f)       Desiderius Erasmus (1466-1536)Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibundaya bernama

Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu :Renaissance - Humanisme 17

Page 18: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

1.      Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, dan munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).

2.      Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).

3.      Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.

D. Pengaruh dan Signifikansi Renaissance Renaissance sebagai gerakan yang identik dengan gerakan

humanisme dan bertitik tolak pada upaya melepaskan manusia dari keterkaitan agama, memiliki manifestasi utama dalam gerakannya, yaitu :

a)      Gerakan Humanisme, yang berusaha tidak hanya untuk menerjemahkan sumber-sumber Yunani dan Romawi, tetapi juga mencari nilai atau gaya hidup manusia yang terkandung di dalamnya.

b)     Penolakan tradisi Aristotelian Abad Pertengahan. Kebangkitan Platonisme, yang sangat bergaung dalam Akademi Florentina merupakan suatu konsekuensi penolakan ini. Selain itu, perhatian kepada mistisisme seperti merebak kembali, termasuk minat kepada Cabala, tulisan hermetik dan alkimia.

c)      Pemikiran Renaissance juga terbuka pada ilmu-ilmu baru yang mulai terbentuk.

d)     Dalam lapisan agama periode ini ditandai oleh ketidakpuasan dengan kemapanan yang mengarah para reformasi protestan.

Disisi lain, filsafat abad pertengahan memiliki perbedaan yang jelas bila dibandingkan dengan filsafat renaissance. Yang pertama lebih mencurahkan perhatiannya kepada hal-hal yang abstrak, sedangkan kepada pengertian-pengertian, hal-hal yang konkrit, yang nampak, terlalu diabaikan. Sedangkan filsafat renaissance lebih tertuju kepada hal-hal yang konkrit seperti kepada alam semesta dan kepada manusia, juga kepada kehidupan bermasyarakat serta sejarah. Dapat juga dikatakan bahwa manusia pada saat itu menemukan dua hal yaitu, dunia dan dirinya sendiri. Dimana Renaissance - Humanisme 18

Page 19: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

pengenalan akan dirinya sendiri terbentuk atas kesadaran manusia akan nilai pribadinya dan akan kekuatan pribadinya itu.

Namun dalam banyak hal, manusia justru mengaggungkan dirinya dan menganggap bahwa akal mempunyai wibawa terhadap kebenaran-kebenaran keagamaan, bahwa kebenaran harus dicapai dengan kekuatan sendiri. Hingga lambat laun intelektualitas terasing daripada agama yang positif. Intelektualitas bersifat individualis dan titik tolaknya adalah kebebasan mutlak bagi pemikiran dan penelitian, bebas daripada tiap wibawa dan tradisi -dalam hal ini tradisi kristen- yang mana disebutkan bahwa pengetahuan yang pasti bukan didapat dari pewarisan, melainkan apa yang diperoleh manusia sendiri karena kekuatannya sendiri dengan penelitian dan penemuan-penemuannya.

D. KesimpulanSecara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau

“kebangkitan kembali”. Dari bahasa perancis re (lagi, kembali) naissance (kelahiran), sedangkan dalam bahasa latin nascentia, nascor, natus (kelahiran, lahir, dilahirkan), kelahiran kembali ini disebut juga dengan zaman pencerahan (Auflarung). Begitu juga pencerahan kembali mengandung arti “munculnya kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini dikunkung oleh gereja). Manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya (vaber mundi) bukan lagi sebagai obyek dunianya (fitiator mundi) Sedangkan istilah ini menunjukkan suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam keadaban.

Sedangkan humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Kita bisa hidup baik tanpa agama sekalipun. Para Humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dengan menciptakan makna dan tujuan bagi diri sendiri. Tokoh besar dari Humanisme adalah Erasmus dari Rotterdam, yang pernah bersahabat dengan Martin Luther. Jadi Humanisme dan Renaisans adalah kesatuan yang saling pengaruh mempengaruhi secara bersama-sama. Humanisme merupakan sebuah ideologi yang menentang dogma-dogma pada Abad Pertengahan yang melatarbelakangi dan memengaruhi Renaisans. Karena Renaisans merupakan era waktu, maka dapatlah dikatakan bahwa Humanisme berada didalam Renaisans.Renaissance - Humanisme 19

Page 20: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Abad RenaisansDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

David, oleh Michelangelo (The Accademia Gallery, Florence) adalah contoh seni Renaissance tinggi

Zaman Renaisans (bahasa Inggris: Renaissance) adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode kira-kira dari abad ke-14 sampai abad ke-17, dimulai di Italia pada Abad Pertengahan Akhir dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Meskipun pemakaian kertas dan penemuan barang metal mempercepat penyebaran ide-idenya dari abad ke-15 dan seterusnya, perubahan Renaissance tidak terjadi secara bersama maupun dapat dirasakan di seluruh Eropa.

Sesudah mengalami masa kebudayaan tradisional yang sepenuhnya diwarnai oleh ajaran Kristiani,[1][2] orang-orang kini mencari orientasi dan inspirasi baru sebagai alternatif dari kebudayaan Yunani-Romawi sebagai satu-satunya kebudayaan lain yang mereka kenal dengan baik.[1] Kebudayaan klasik ini dipuja dan dijadikan model serta dasar bagi seluruh peradaban manusia.[1][3]

Dalam dunia politik, budaya Renaissance berkontribusi dalam pengembangan konvensi diplomasi, dan dalam ilmu peningkatan ketergantungan pada sebuah observasi. Sejarawan sering berargumen bahwa transformasi intelektual ini adalah jembatan antara Abad Pertengahan dan sejarah modern. Meskipun Renaissance dipenuhi revolusi terjadi di banyak kegiatan intelektual, serta pergolakan sosial dan politik, Renasaince mungkin paling dikenal karena perkembangan artistik dan Renaissance - Humanisme 20

Page 21: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

kontribusi dari polimatik seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang terinspirasi dengan istilah "manusia Renaissance".[4][5]

Ada konsensus bahwa Renaissance dimulai di Florence, Italia, pada abad ke-14.[6] Berbagai teori telah diajukan untuk menjelaskan asal-usulnya dan karakteristik, berfokus pada berbagai faktor termasuk kekhasan sosial dan kemasyarakatan dari Florence pada beberapa waktu; struktur politik; perlindungan keluarga dominan, Wangsa Medici;.[7][8] dan migrasi sarjana Yunani dan terjemahan teks ke bahasa Italia setelah Kejatuhan Konstantinopel di tangan Turki Utsmani.[9][10][11]

Kata Renaissance, yang terjemahan literal dari bahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris adalah "Rebirth" (atau dalam bahasa Indonesia "Kelahiran kembali"), pertama kali digunakan dan didefinisikan[12] oleh sejarawan Perancis Jules Michelet pada tahun 1855 dalam karyanya, Histoire de France. Kata Renaissance juga telah diperluas untuk gerakan sejarah dan budaya lainnya, seperti Carolingian Renaissance dan Renaissance dari abad ke-12.

Daftar isi 1 Tinjauan luas 2 Latar belakang 3 Humanisme Klasik 4 Daftar tokoh besar pada masa Renaisans 5 Referensi

Tinjauan luas

Leonardo da Vinci's Vitruvian Man menunjukkan dengan jelas pengaruh penulis Antiquity dalam pemikir Renaissance. Berdasarkan spesifikasi di Vitruvius 'De architectura (abad ke-1 SM), Leonardo mencoba untuk menggambar pria sempurna secara proporsional.

Renaissance adalah sebuah gerakan budaya yang sangat mempengaruhi kehidupan intelektual Eropa pada periode modern awal. Mulai di Italia, dan menyebar ke seluruh Eropa pada abad ke-16, pengaruhnya dirasakan dalam sastra, filsafat, seni, musik, politik, ilmu pengetahuan, agama, dan aspek lain dari penyelidikan intelektual. Sarjana Renaissance menggunakan metode humanis dalam penelitian, dan mencari realisme dan emosi manusia dalam seni.[13]

Renaissance - Humanisme 21

Page 22: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Humanis Renaissance seperti Poggio Bracciolini mencari di perpustakaan biara Eropa sastra, sejarah, dan berpidato teks Latin dari Antiquity, sedangkan Kejatuhan Konstantinopel (1453) menghasilkan gelombang imigran sarjana Yunani membawa naskah berharga di Yunani kuno, banyak dari naskah tersebut yang jatuh ke dalam ketidakjelasan ketika di Barat. Hal ini dalam fokus baru mereka pada teks-teks sastra dan sejarah dari sarjana Renaissance yang perbedaanya begitu nyata dari para sarjana abad pertengahan Renaissance dari abad ke-12, yang difokuskan pada mempelajari karya-karya Yunani dan ilmu alam Arab, filsafat dan matematika, bukan pada seperti teks kultural.

Dalam kebangkitan neo-Platonisme Renaissance humanis tidak menolak Kristen; justru sebaliknya, banyak karya terbesar Renaissance yang dikhususkan untuk itu, dan Gereja dilindungi banyak karya seni Renaissance. Namun, pergeseran halus berlangsung dengan cara yang intelektual mendekati agama yang tercermin dalam banyak bidang kehidupan budaya.[14] Selain itu, banyak karya-karya Yunani Kristen, termasuk Yunani Perjanjian Baru, dibawa kembali dari Byzantium ke Eropa Barat dan melibatkan sarjana Barat untuk pertama kalinya sejak akhir jaman. Keterlibatan baru ini dengan karya-karya Yunani Kristen, dan terutama kembali ke Yunani asli dari Perjanjian Baru dipromosikan oleh humanis Lorenzo Valla dan Erasmus, akan membantu membuka jalan bagi Reformasi Protestan.

Setelah kembali pada artistik pertama yang klasisisme, telah dicontohkan dalam patung Nicola Pisano, pelukis Florentine dipimpin oleh Masaccio berusaha untuk menggambarkan bentuk manusia secara realistis, mengembangkan teknik untuk membuat perspektif dan cahaya lebih alami. Filsuf politik, yang paling terkenal adalah Niccolò Machiavelli, berusaha menggambarkan kehidupan politik seperti yang benar adanya, itu adalah untuk memahami secara rasional. Sebuah kontribusi penting untuk Renaissance Italia humanisme Pico della Mirandola yang menulis teks terkenal "De hominis Dignitate" (Orasi pada Martabat Manusia, 1486), yang terdiri dari serangkaian tesis tentang filsafat, alam pikir, iman dan sihir dipertahankan terhadap setiap lawan atas dasar alasan. Selain mempelajari bahasa Latin klasik dan Yunani, penulis Renaissance juga mulai semakin menggunakan bahasa daerah; dikombinasikan dengan pengenalan pada pencetakan, hal ini akan memungkinkan lebih banyak orang yang mengakses buku, terutama Alkitab.[15]

Dalam semua, Renaissance dapat dipandang sebagai upaya secara intelektual untuk belajar dan meningkatkan bentuk sekuler dan duniawi, baik melalui kebangkitan ide dari jaman dahulu, dan melalui pendekatan baru untuk berpikir. Beberapa ahli, seperti Rodney Stark, [16] mengurangi Renaissance dalam mendukung inovasi sebelumnya di negara kota Italia di Abad Pertengahan Tinggi, yang berkombinasi dengan pemerintah yang responsif, Kristen dan kelahiran kapitalisme. Analisis ini berpendapat bahwa, sedangkan negara-negara besar Eropa (Perancis dan Spanyol) adalah pemerintahan yang monarki absolut, dan lain-lain berada di bawah kontrol langsung Gereja, republik-republik kota mandiri Italia mengambil alih prinsip-prinsip kapitalisme yang bisa ditemukan di perkebunan monastik dan memicu revolusi komersial yang luas belum pernah terjadi sebelumnya yang mendahului dan membiayai Renaissance.

Renaissance - Humanisme 22

Page 23: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Latar belakang

Kebudayaan Yunanni-Romawi adalah kebudayaan yang menempatkan manusia sebagai subjek utama.[1][17] Filsafat Yunani, misalnya menampilkan manusia sebagai makhluk yang berpikir terus-menerus memahami lingkungan alamnya dan juga menentukan prinsip-prinsip bagi tindakannya sendiri demi mencapai kebahagiaan hidup (eudaimonia).[1][18] Kesustraan Yunani, misalnya kisah tentang Odisei karya penyair Yunani Kuno, Homerus, menceritakan tentang keberanian manusia menjelajahi suatu dunia yang penuh dengan tantangan dan pengalaman baru.[1] Arsitektur ala Yunani-Romawi mencerminkan kemampuan manusia dalam menciptakan harmoni dari aturan hukum, kekuatan, dan keindahan.[1][19]

Selain itu, kemampuan bangsa Romawi dalam bidang teknik dan kemampuan berorganisasi pantas mendapatkan acungan jempol.[1] Semua ini jelas menunjukkan bahwa kebudayaan Yunani-Romawi memberikan tempat utama bagi manusia dalam kosmos.[1] Suatu pandangan yang biasa disebut dengan ''Humanisme Klasik''.[1]

Humanisme Klasik

Kebudayaan Renaisans ditujukan untuk menghidupkan kembali Humanisme Klasik yang sempat terhambat oleh gaya berpikir sejumlah tokoh Abad Pertengahan.[1] Hal ini memiliki kaitan dengan hal yang tadi dijelaskan.[1] Apabila dibandingkan dengan zaman Klasik yang lebih menekankan manusia sebagai bagian dari alam atau polis (negara-negara kota atau masyarakat Yunani Kuno).[1] Humanisme Renaissans jauh lebih dikenal karena penekanannya pada individualisme.[1] Individualisme yang menganggap bahwa manusia sebagai pribadi perlu diperhatikan.[1] Kita bukan hanya umat manusia, tetapi kita juga adalah individu-individu unik yang bebas untuk berbuat sesuatu dan menganut keyakinan tertentu.[1]

Kemuliaan manusia sendiri terletak dalam kebebasannya untuk menentukan pilihan sendiri dan dalam posisinya sebagai penguasa atas alam (Pico Della Mirandola).[1] Gagasan ini mendorong munculnya sikap pemujaan tindakan terbatas pada kecerdasan dan kemampuan individu dalam segala hal.[1] Gambaran manusia di sini adalah manusia yang dicita-citakan Humanisme Renaissans yaitu manusia universal (Homo Universale).[1]

Daftar tokoh besar pada masa Renaisans

Berikut adalah daftar tokoh besar Renaisans:[20][21]

Bidang seni dan budaya Albrecht Dührer (1471-1528) Desiserius Eramus (1466-1536) Donatello Ghirlandaio Hans Holbein (1465-1506) Hans Memling (1430-1495) Hieronymus Bosch (1450-1516) Josquin de Pres (1445-1521) Leonardo da Vinci (1452-1519) Lucas Cranach (1472-1553) Michaelangelo (1475-1564)

Renaissance - Humanisme 23

Page 24: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Perugino (1446-1526) Raphael (1483-1520) Sandro Botticelli (1444-1510) Tiziano Vecelli (1477-1526)

Penjelajahan Christopher Columbus (1451-1506) Ferdinand Magellan (1480?-1521)

Ilmu pengetahuan Johann Gutenberg (1400-1468) Nicolaus Copernicus (1478-1543) Andreas Vesalius (1514-1564) William Gilbert (1540-1603) Galileo Galilei (1546-1642) Johannes Kepler (1571-1642)

Renaisans / RenaissanceRenaisans berasal dari istilah bahasa Prancis renaissance yang berarti kelahiran kembali (rebirth). Istilah ini biasanya digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual yang terjadi di Eropa, khususnya di Italia sepanjang abad ke 15 dan ke 16.Istilah ini mula-mula di gunakan oleh seorang ahli sejarah terkenal yang bernama Jules Michelet, kemudian di kembangkan oleh J. Burckhardt (1860) untuk konsep sejarah yang menunjuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan antik, penemuan dunia dan manusia sebagai periode yang di lawankan dengan periode Abad Pertengahan.Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang di mulai di Italia, kemudian di Francis, Spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar ke seluruh Eropa.Namun tidak mudah menentukan batas yang jelas mengenai akhir zaman pertengahan dan awal yang pasti dari zaman modern. Hal ini disebabkan perbedaan pandangan para ahli sejarah tentang peralihan zaman pertengahan ke zaman modern. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa zaman pertengahan berakhir ketika Konstantinopel di taklukkan oleh Turki Usmani pada tahun 1453 M. Peristiwa tersebut di anggap sebagai akhir zaman pertengahan dan titik awal zaman modern.Ada juga yang berpendapat bahwa  penemuan benua Amerika oleh Columbus pada tahun 1492 M. Menandai awal zaman modern. Para ahli yang lain cenderung menganggap Renaissance - Humanisme 24

Page 25: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

era gerakan reformasi keagamaan yang di motori oleh Martin Luther pada tahun 1517 M. sebagai akhir zaman pertengahan. Namun mayoritas ahli sejarah mengatakan bahwa akhir abad ke 14 sekaligus menjadi akhir zaman pertengahan yang di tandai oleh suatu gerakan yang di sebut renaissance pada abad ke 15 dan 16. Dengan demikian abad ke 17 menjadi bagian awal dari zaman filsafat modern.Abad Pertengahan adalah abad ketika alam pikiran di kungkung oleh Gereja. Dalam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat di batasi, sehingga perkembangan sains sulit terjadi, demikian pula filsafat tidak berkembang, bahkan dapat di katakan bahwa manusia tidak mampu menemukan dirinya sendiri. Oleh karena itu, orang mulai mencari alternatif dalam perenungan mencari alternatif  itulah orang teringat pada suatu zaman ketika peradaban begitu bebas dan maju, pemikiran tidak di kungkung sehingga sains berkembang yaitu zaman Yunani kuno. Pada zaman Yunani kuno tersebut orang melihat kemajuan kemanusiaan telah terjadi. Kondisi seperti itulah yang hendak di hidupkan kembali.Pada pertengahan abad ke-14, di Italia muncul gerakan pembaruan di bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang dipelopori oleh kaum humanis Italia. Tujuan utama gerakan  ini adalah merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani dengan mengaitkan filsafat Yunani dengan ajaran agama Kristen. Gerakan ini berusaha meyakinkan Gereja bahwa sifat pikiran-pikiran klasik itu tidak dapat binasa. Dengan memanfaatkan kebudayaan dan bahasa klasik itu mereka berupaya menyatukan kembali Gereja yang terpecah-pecah dalam banyak sekte.Tidak dapat di nafikan bahwa pada abad pertengahan orang telah mempelajari karya-karya para filosof Yunani dan Latin, namun apa yang telah di lakukan oleh orang pada masa itu berbeda dengan apa yang di inginkan dan di lakukan oleh kaum humanis. Para humanis bermaksud meningkatkan perkembangan yang harmonis dari kecakapan serta berbagai keahlian dan sifat-sifat alamiah manusia dengan mengupayakan adanya kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur klasik Yunani.Para humanis pada umumnya berpendapat bahwa hal-hal yang alamiah pada diri manusia adalah modal yang cukup untuk meraih pengetahuan dan menciptakan peradaban manusia. Tanpa wahyu manusia dapat menghasilkan karya budaya yang sebenarnya. Dengan demikian dapat di katakan bahwa humanisme telah memberi sumbangannya kepada renaisans untuk menjadikan kebudayaan bersifat alamiah.Pada zaman ini berbagai gerakan bersatu untuk menentang pola pemikiran abad pertengahan yang dogmatis, sehingga Renaissance - Humanisme 25

Page 26: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

melahirkan suatu perubahan revolusioner dalam pemikiran manusia dan membentuk suatu pola pemikiran baru dalam filsafat. Zaman Renaisans terkenal dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir seperti pada zaman Yunani kuno.Manusia di kenal sebagai animal rationale, karena pada masa ini pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak di dasarkan atas campur tangan ilahi. Saat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini telah mengungkung kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan.Zaman ini juga sering disebut sebagai Zaman Humanisme. Maksud ungkapan tersebut adalah manusia diangkat dari Abad pertengahan. Pada abad tersebut manusia kurang di hargai kemanusiaannya. Kebenaran di ukur berdasarkan ukuran gereja, bukan menurut ukuran yang di buat oleh manusia sendiri. Humanisme menghendaki ukurannya haruslah manusia, karena manusia mempunyai kemampuan berpikir. Bertolak dari sini, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan mengatur dunia. Karena semangat humanisme tersebut  akhirnya agama Kristen semakin di tinggalkan, sementara pengetahuan rasional dan sains berkembang pesat terpisah dari agama dan nilai-nilai spiritual.Ciri utama Renaissance adalah humanisme, Individualisme, lepas dari agama (tidak mau di atur oleh agama), Empirisme, dan Rasionalisme. Hasil yang di peroleh dari watak itu adalah pengetahuan rasional berkembang. Filsafat berkembang bukan pada Zaman Renaissance itu, melainkan pada zaman sesudahnya (Zaman Modern)

C.    HumanismeHumanisme pada mulanya di pakai sebagai suatu pendirian di kalangan ahli pikir Renaissance yang mencurahkan perhatiannya terhadap pengajaran kesusastraan Yunani dan Romawi serta prikemanusiaan. Kemudian Humanisme merubah pungsinya menjadi gerakan untuk kembali melepaskan ikatan dari gereja, dan berusaha menemukan kembali sastra Yunani atau Romawi.Sejarah Perkembangan Filsafat HumanismeSejarah perkembangan aliran filsafat pendidikan humanisme di telusuri pada masa klasik barat dan masa klasik timur. Dasar pemikiran filsafat aliran filsafat pendidikan ditemukan dalam pemikiran filsafat klasik cina Konfusius dan pemikiran filsafat klasik yunani.Aliran psikologi humanis itu muncul sebagai gerakan besar psikologi dalam tahun 1950-an dan 1960-an. Dimana Renaissance - Humanisme 26

Page 27: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

perkembangan peradapan baru itu dikenal dengan nama renaisans yang terjadi pada abad 16.zaman renaisans dikenal dengan sebutan jaman kebangkitan kembali. Selain itu juga dikenal dengan nama jaman pemikiran (age of reason), perkembangan filsafat, ilmu, dan kemanusiaan mengalami kebangkitan setelah lama di kungkung oleh kekerasan dogma-dogma agama.Humanisme sebagai suatu gerakan filsafat dan gerakan kebudayaan berkembang sebagai suatu reaksi terhadap dehumanis yang telah terjadi berabad-abad. Terjadi dalam dunia Eropa sebagai akibat langsung dari kekuasaan para pemimpin agama yang merasa menjadi satu-satunya otoritas dalam memberikan intepretasi terhadap dogma-dogma agama yang kemudian di terjemahkan kedalam segenap bidang kehidupan di Eropa. Dalam kontek reaksi ini, pelopor humanisme menjelaskan bahwa manusia dengan segenap kebebasan memiliki potensi yang sangat besar dalam menjalankan kehidupan ini secara mandiri untuk mencapai keberhasilan hidup di dunia.

Humanisme Renaissance dan Dampaknya dalam Kehidupan Kristen             Dewasa ini banyak sekali yang menganggap suatu ajaran sesat atau salah, tanpa berkecimpung di dalamnya. Contoh kecilnya adalah filsafat. Filsafat sering atau bahkan selalu mendapatkan cap sesat dari aliran tertentu. Aliran tertentu itu mencap ranah filsafat sebagai ranah yang sesat karena menurut mereka, filsafat hanya bisa bertanya dan mengkritik sesuatu yang sudah dipegang sebagai kepercayaan dan kebenaran. Teringat akan sebuah film yang dalam alur ceritanya ada sebuah dialog yang mengesankan dan (mungkin) menegur mereka yang berpandangan seperti yang di atas. Dalam film ini, ada dialog antara si perempuan kepada si laki-laki demikian, “Kenapa suka filsafat, nanti kamu jadi sesat loh”, dan si laki-laki menjawab, “Yang sesat itu kan orang yang belajar filsafatnya setengah-setengah, tidak secara utuh”. Ini adalah gambaran bagaimana banyak orang yang terjerembab kepada kemiskinan pengetahuan, dimana mereka hanya berbicara tanpa pernah mempelajarinya, mereka hanya melihat dari fenomena-fenomena yang terjadi.            Begitu halnya dengan humanisme. Humanisme acap kali dicap sebagai ranah yang menyesatkan, alasannya karena humanisme mengajarkan segala sesuatunya yang akhirnya berpusat pada kekuatan manusia atau manusia itu sendiri. Dalam makalah ini, humanis akan diterangkan karena dampak renaissance yang terjadi di daratan Eropa pada abad pertengahan. Namun, yang jadi pusat pembahasan dalam makalah ini bukanlah humanisme, melainkan renaissance.

Renaissance - Humanisme 27

Page 28: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

            Apa itu Renaissance? Kapan itu terjadi dan kenapa bisa terjadi? Lalu, apa hubungan antara Renaissance dengan Humanisme? Dan apa dampaknya bagi kekristenan?            Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan secara jelas tentang pengertian dan cikal bakal dari Renaissance. Dan juga tentang humanisme yang sebagai dampak dari Renaissance, juga menjelaskan kehadiran humanisme yang tidak seburuk apa yang orang lain perbincangkan.Pengertian Renaissance

            Bertentangan dengan cita-cita askese, bangkitlah perasaan kesukaan akan dunia ini, yang mengandung banyak kemungkinan bagi manusia, dan akan alam yang indah dan permai itu. Kesadaran baru akan keindahan dunia dan manusia ini, biasanya disebut dengan kata Perancis “renaissance”, yang memiliki arti “kelahiran kembali” dari kebudayaan dan kesenian kuno. Renaissance menekankan otonomi dan kedaulatan manusia dalam berpikir, dalam mengadakan eksplorasi, eksperimen, dalam mengembangkan seni, sastra, dan ilmu pengetahuan di Eropa.

Cikal-bakal Terjadinya Renaissance            Renaissance lahir di Italia pada abad 14. Terutama di Italia Utara, kota-kota bertambah kaya oleh perniagaan, perusahaan, dan kerajinan penduduk. Golongan orang kota itu makin lama makin makmur, makin sadar akan kepentingan dirinya dan makin berkuasa. Dengan demikian, berkembanglah suatu pandangan hidup yang baru, yang antara lain ternyata dalam syair-syair pujangga Petrarca (1304-1374), yang berbunyi demikian: “Sebenarnya manusia tak usah mengikuti kuasa apa pun di atasnya; kaidah dan pusat hidup manusia ialah pribadinya sendiri. Sikap ini berhubungan rapat dengan pandangan penyair-penyair Romawi dan Yunani zaman purba, yang telah lama dikenal, tetapi baru sekarang disadari dan diulangi. Pusat-pusat pergerakan renaissance ialah Florensa dan Roma.            Sebelum perang salib usai, Kristen dan gereja sering kali membuat keputusan-keputusan sepihak. Di antaranya mereka memutuskan untuk semua warga atau masyarakat untuk ikut terlibat dalam perang salib, siapa yang tidak ikut, maka dia telah melanggar perintah gereja dan dianggap sebagai bidat. Sehingga pada akhirnya semua orang Kristen terlibat di dalam perang salib.            Namun, banyak dari mereka yang mengundurkan diri, alasannya adalah karena mereka tidak pernah menang dalam perang tersebut. Bahkan, mereka jadi dikuasai oleh Islam dan hidup mereka seperti dijajah oleh mereka. Ini alasan mengapa mereka memutuskan untuk mengundurkan diri dari perang. Tetapi, mereka tidak tinggal diam setelah kekalahan itu. Mereka menjadi berpikir untuk menciptakan sesuatu alat atau bisa dikatakan, kalau mereka mulai berpikir tentang tekonologi, dan ingin untuk lepas dari mistisisme. Gerakan dari Adfontes mulai mempelejari sumber iman Kristen.

Renaissance - Humanisme 28

Page 29: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

            Lalu, mucullah tokoh-tokoh yang berani menentang ajaran gereja ketika itu. Contohnya adalah Galileo-Galilei (dihukum mati), Copernicus (dihukum mati), serta sampai John Hus (mati dibakar hidup-hidup). Mereka menemukan “kesesatan-kesesatan” yang diajarkan gereja kepada kaum awam, dan dengan berani menentang ajaran gereja. Gereja ketika itu mempunyai otoritas yang tinggi, sehingga barang siapa tidak mematuhi perintah gereja, orang itu dianggap melawan perintah Allah dan menentang perintah raja.            Renaaissance sering dikaitkan dengan humanisme, tetapi seperti diketahui bahwa kedua kata ini tidak sama, humanisme adalah akibat dari renaissance. Renaissance dan humanisme memiliki latar belakang yang sama, tujuan yang searah, namun penekanannya sedikit berbeda.

Manifestasi Utama Renaissance1. Gerakan humanisme yang berusaha tidak saja untuk menterjemahkan 

sumber-sumber Yunani dan Romawi. Petrarch dan Erasmus adalah wakil dari gerakan ini.2.  Penolakan tradisi Aristotelian Abad Pertengahan. Kebangkitan Platonisme,

yang sangat bergaung dalam Akademi Florentina, merupakan satu konsekuensi penolakan ini.

3.  Pemikiran Renaissance juga terbuka kepada ilmu-ilmu yang bari mulai terbentuk.

Giordano Bruno dan Francis Bacon adalah contoh keterbukaan ini.4.  Dalam lapisan agama periode ini ditandai oleh ketidakpuasan dengan

kemapanan, yang mengarah kepada Reformasi Protestan. Dari empat manifestasi Renaissance yang telah dicantumkan di atas,

penulis hanya akan fokus kepada poin pertama, yaitu humanisme.

Pengertian Humanisme            Humanisme adalah istilah dalam sejarah intelektual yang acap kali digunakan dalam bidang filsafat, pendidikan, dan literatur. Kenyataan ini menunjukkan beragam makna yang terkandung dalam dan diberikan istilah ini. Meskipun demikian, secara umum kata humanisme ini berkenaan dengan pergumulan manusia dalam memahami dan memaknai eksistensi dirinya dalam hubungan dengan kemanusiaan orang lain di dalam komunitas. Perbedaan interpretasi atas kata humanisme sebetulnya lebih merupakan persoalan perspektif dalam menelaah bidang yang dikaji.            Pada masa Yunani klasik, humanisme ini mewujud dalam paideia, suatu sistem pendidikan Yunani klasik yang dimaksudkan untuk menerjemahkan visi tentang manusia ideal. Hanya saja, perspektif Yunani klasik ini bertolak dari pandangan yang semata kodrati tentang manusia. Pada Abad Pertengahan, perspektif Yunani klasik atas manusia ini mendapat pembaruan dari paham Kristiani, terutama sejak St. Agustinus, yang memandang manusia tidak sekadar makhluk kodrati, tetapi juga adikodrati, imanen, dan transeden. Dengan demikian, gagasan humanisme Yunani Renaissance - Humanisme 29

Page 30: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

klasik tidak ditinggalkan, tapi diusung ke tataran yang transeden. Manusia pun dipandang tidak sekadar faber mundi, tetapi lebih merupakan imago dei.            Humanisme sebagai gerakan kemanusiaan telah mengalami proses penafsiran dan penutunan kata yang panjang. Oleh karena itu, makna kata tersebut perlu ditelusuri dalam perspektif etimologis dan historis. Secara etimologis, istilah humanisme erat kaitannya dengan kata Latin klasik, yakni humus, yang berarti tanah atau bumi. Dari istilah tersebut muncul kata homo yang berarti manusia dan humanus yang lebih menunjukkan sifat “membumi” dan “manusiawi”. Istilah yang senada dengannya adalah kata Latin “humilis”, yang berarti kesederhanaan dan kerendahan hati.            Pada Abad Pertengahan, kaum terpelajar dan klerikus, yang mendapat pengaruh dari pandangan filosofis dan teologis Agustinus dan Thomas Aquinas, memandang manusia tidak sekadar makhluk kodrati saja tapi juga makhluk Ilahi, dengan mengembangkan pembedaan antara divinitas dan humanitas dipahami sebagai suatu praktuk kehidupan manusia dengan dunianya yang khas.            Perspektif humanisme pada masa Yunani klasik berangkat dari pertimbangan-pertimbangan yang kodrati tentang manusia. Sedangkan perspektif humanisme pada Abad Pertengahan berangkat dari keyakinan dasar tentang manusia sebagai makhluk kodrati dan adikodrati. Namun, gerakan humanisme yang dipahami secara spesifik dan murni sebagai gerakan kemanusiaan sebetulnya baru berkembang pada zaman Renaissance, terutama berkaitan dengan bangkutnya munat kaum terpelajar (umanisti) untuk mempelajari tulisan-tulisan klasik (Yunani-Romawi) dan bahkan karya-karya klasik itu dijadikan dengan gerakan kesadaran intelektual untuk menghidupkan kembali literatur-literatur Yunani-Romawi.

Humanisme Renaissance            Salah satu gerakan perumusan ulang esensi dan eksistensi manusia dulakukan para cendikiawa-penulis dan pendidik sepanjang masa Renaissance. Gerakan yang sudah bertunas sekitar abad ke-9 dan ke-10, dalam masa Dinasti Carolingian dan Ottonian berupaya menghidupkan kembali pembelajaran karya sastra, ilmu pengethuan serta filsafat Yunani Kuno dan Romawi. Perumusan ulang ini bertujuan untuk pengembangan kemanusiaan melawan kemerosotan peradaban dan kebodohan.            Renaissance yang sudah dimulai sejak Abad Pertengahan mencapai puncaknya pada abad ke-14. Era tersebut berawal dari daratan Italia, sebagai pewaris kebudayaan Romawi. Pada masa itu, para bangsawan dan intelektual benar-benar menggali kemabli kebudayaan Yunani Kuno dan Latin, terutama melalui karya sastra ilmu pengetahuan, dan filsafat.            Sejarah peradaban di Eropa menunjukkan dinamika yang selalu menggeliat guna membebaskan diri dari bayang-bayang kemerosotan dan kebodohan. Sejak migrasi bangsa Barbar di abad kelima, yang meruntuhkan kekaisaran Romawi, dan menempatkan bangsa-bangsa Eropa pada sistem desa-pertanian, kemerosotan peradaban pun terjadi.            Kegiatan intelektual yang menjadi motor kemajuan peradaban menjadi terbatas dan terpusat di biara-biara. Dalam biara-biara tersebut, kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi dipelajari secara terbatas melalui pengajaran tata bahasa dan sastra Yunani dan Latin. Penyebaran agam Kristen dan tumbuhnya kaum radikal Kristen telah menempatkan warisan kebudayaan Yunani Kuno dan Romawi sebagai unsur kafir (pagan). Maka, warisan kebudayaan tersebut harus diseleksi sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan iman Kristiani.

Renaissance - Humanisme 30

Page 31: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

            Di sekitar Abad Pertengahan, dikenal era Renaissance abad ke-12 yang diawali sekitar tahun seribu, dan berpusat di sekitar Mahzab Katedral Rheims. Para guru Mahzab ini sudah mulai mengutip karya Horace, Virgil, dan Cicero dalam pengajaran mereka. Mereka mencoba menggunakan gaya penulisan para sastrawan ini dalam karya tulis mereka.            Gerakan Renaissance pada Abad Pertengahan belum sepenuhnya melepaskan diri dari paradigma teologi Mahzab Skolastik. Teologi Skolastik menempatkan manusia sebagai ciptaan yang bergantung pada Tuhan sebagai pusat kehidupan dalam Semesta Alam. Dengan demikian orientasi seperti itu, para humanis dalam era Abad Pertengahan mempelajari tata bahasa dan sastra Yunani Kuno dan Latin dalam perspektif teologi. Walaupun John of Salisbury misalnya, menyebutkan tata bahasa Yunani Kuno dan Latin sebagai “fondasi yang menopang seluruh tatanan suprastruktural”, para humanis di awal masa gerakan Renaissance hanya mempelajari mekanisme dan teknik berbahasa lisan dan tulisan. Barulah pada abad ke-14, minat pada penggalian kembali dan pembelajaran aspek-aspek kebudayaan Yunani Kuno dan Latin secara mendalam dimulai, dan minat itu muncul pertama-tama dalam diri humanis di Italia.

Puncak Humanisme Renaissance            Gerakan Humanisme Renaissance berhutang besar pada munculnya beberapa perpustakaan besar dan aktivitas para kolektor naskah-naskah sastra Yunani Kuno dan Latin pada paro kedua abad ke-15. Beberapa perpustakaan ternama seperti Perpustakaan Vatikan, Perpustakaan Venesia, Perpustakaan de Medici di Florence, merupakan tempat koleksi naskah-naskah kuno tersebut. Selain mengumpulkan naskah kuno, para kolektor pun menyalin, dan beberapa di antara mereka menerjemahkan ke dalam bahasa Latin, naskah-naskah Yunani Kuno dan Latin Kuno.            Venesia misalnya, adalah pusat berkumpulnya para pecinta naskah literatur Yunani Kuno dan Latin. Mereka tidak hanya membaca, tetapi beberapa di antaranyadalam mengedit naskah-naskah tersebut untuk diterbitkan ulang. Tempat-tempat seperti Venesia merupakan sumber inspirasi bagi para humanis untuk mengembangkan pendidikan kemanusiaan di era Renaissance.            Humanisme Renaissance abad ke-16 di Italia memiliki corak neoplatonis. Corak ini dipakai dan dikembangkan para pemikir pendidik Humanis di Akademi Plato Florance. Akademi tersebut menggali kembali filsafat Plato, Aristoteles, dan Plotinus. Karena itu, corak neoplatonik ini dipadukan dengan inspirasi keyakinan religius dalam tradisi Kristiani.            Perpaduan filsafat pagan dengan keyakinan religius itu menghasilkan sosok manusia yang optimis dan mistik kedua ciri ini mempunyai akar pada Filsafat Skolastik dan Filsafat Neoplatonik. Filsafat Skolastik memberi inspirasi bahwa manusia merupakan manifestasi dari kemahatahuan dan kemahakuasaan Allah.            Ketertiban manusia dan keteraturan manusia dan semesta tampil dalam tingkatan-tingkatan hierarkis. Manusia berada di antara malaikat dan lebih tinggi dari ciptaan lain. Tatanan hierarkis ini bersifat sakral. Karena itu lah, Humanisme Neoplatonik Renaissance menganggap perlu mempertahankan struktur sosial yang hierarkis.            Sama seperti Copernicus yang menentang gereja dengan penemuannya. Dimana dia berhasil membuktikan kalau bumi bulat, yang ketika itu gereja mengeluarkan ajaran bahwa bumi tidak berbentuk bulat. Lalu, Galileo Galilei yang dipenjara karena menentang ajaran gerejea ketika itu. Gereja mengajarkan masyarakat ketika itu bahwa pusat dari alam semesta ini adalah bumi, tetapi Galileo membuat teropong dan Renaissance - Humanisme 31

Page 32: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

mengklasifikasi ajaran gereja tersebut, dan terbukti bahwa ajaran gereja adalah salah. Dia diancam jika tidak menarik penemuannya itu, dia akan dipenjara, tapi ancaman itu tidak diindahkan oleh Galileo, sehingga gereja menangkap dan memenjarakan beliau dengan tuduhan bahwa beliau sesat. Gereja dapat memperlakukan seperti itu karena ketika itu gereja memegang otoritas yang tinggi, dan ketika itu siapa pun yang tidak mematuhi aturan gereja, dia dianggap seorang bidat, dan dihukum mati. Inilah yang membuat Copernicus mati dan Galileo dipenjarakan.

Sikap Gereja Terhadap Humanisme Renaissance            Gereja adalah sebuah organisasi atau sebuah lembaga yang konservatif, sehingga gereja tidak menerima sesuatu yang baru, apa pun itu bentuknya. Pada zaman Renaissance, gereja sangat antipati terhadap ilmu atau pengetahuan yang di luar gereja, atau dapat dikatakan bahwa gereja tidak menerima ajaran dalam bentuk apa pun selain ajaran yang mereka (orang-orang/pejabat-pejabat gereja) buat bersama, dan yang dicap sebagai kebenaran atau lebih ekstrimnya lagi, sebagai suara Tuhan. Sehingga yang melawan atau membantah ajaran gereja, orang tersebut dianggap sebagai orang kafir atau orang bidat.            Kekakuan gereja pada saat itu mengakibatkan masyarakat menjadi sekumpulan orang yang haus akan pengetahuan, sehingga mereka memiliki inisiatif untuk memberontak atau melawan dari ajaran gereja, yang dianggap hanya merugikan mereka. Karena jika melihat kondisi ketika itu, dimana gereja memegang semua situasi, tidak ada lagi yang menjadi hak masyarakat atau orang yang berkarir di luar gereja. Dengan melakukan pemerasan, korupsi, dan banyak hal lagi yang (sebenarnya) membuat posisi gereja menjadi sulit, karena masyarakat malah mencari cara untuk “berontak”.

Relevansinya dengan Zaman Ini

            Gereja yang ditemukan zaman dulu (Zaman Renaissance) juga ditemukan pada dewasa ini. Semua ajaran-ajaran yang telah dibuat oleh gereja sudah dipercayai atau kata yang lebih pas, sudah diimani sebagai suatu kebenaran. Dimana siapa pun yang melanggarnya atau tidak mematuhinya akan dicap sebagai orang yang tidak patuh kepada gereja dan pasti dihukum, bahkan hukumannya bisa sampai pada hukuman mati.Renaissance - Humanisme 32

Page 33: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

            Namun, gereja pada dewasa ini tidak sekejam masa Renaissance. Perbedaannya hanya dalam penghukuman. Jika dalam masa Renaissance jenis hukumannya bisa sampai pada kematian, kalau sekarang hanya sampai pada pengucilan atau paling parahnya dicap sebagai sesat dan “dipecat” dari keanggotaan gereja.            Gereja melakukan hal seperti ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dimana gereja takut jika otoritasnya hilang atau berkurang, dan gereja takut pendapatan mereka berkurang setiap minggunya. Gereja juga memikirkan jika mereka menerima kritik atau pun sesuatu yang baru ke dalam gereja, posisi mereka di depan masyarakat atau jemaat akan menjadi burukm karena mengetahui bahwa mereka (mereka) tidak sempurna. Maka dari itu, gereja tidak menerima ajaran atau pengetahuan yang baru dari luar.

Renaissance - Humanisme 33

Page 34: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Renaissance Islam dan Kontribusinya Terhadap Renaissance Eropa

Selama ini banyak diantara muslimin yang melupakan sejarahnya sendiri, sehungga mereka hanya mengenal barat sebagai penggagas mutlak terjadinya revolusi ilmu pengetahuan di abad ke-17 M, padahal sepuluh abad sebelumnya umat Islam sudah mulai mempelajari ilmu pengetahuan.Terbukti, pada akhir abad ke-7 M Khalid bin Yazid (cucu pertama dari khalifah Bani Umayyah) merupakan yang pertama dalam sejarah kekhalifahan umat Islam yang belajar Ilmu kesehatan kepada John (seorang ahli bahasa dari Alexandria) dan beliau juga belajar kimia kepada Marrinos dari Yunani. Setelah itu di mulailah penerjemahan besar-besaran yang dilakukan pada zaman Bani Abassiyah. Perpustakaan Bait al-Hikmah yang didirikan oleh khalifah al-Ma’mun berisi para penerjemah yang terdiri dari orang Yahudi, Kristen dan para penyembah Bintang. Di antara para penerjemah yang cukup terkenal dengan produk terjemahannya itu adalah Yahya ibn al-Bitriq (wafat 200 H/ 815 M) yang banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran pemikir Yunani, seperti Kitab al-hayawan (buku tentang makhluk hidup) dan Timaeus karya Plato. Al-Hajjaj ibn Mathar yang hidup pada masa pemerintahan al-Ma’mun dan telah menerjemahkan buku Euklids ke dalam bahasaArab serta menafsirkan buku al-Majisti karya Ptolemaeus. Abd al-Masih ibn Na’imah al-Himsi (wafat 220 H/ 835 M) yang menerjemahkan buku Sophistica karya Aristoteles. Yuhana ibn Masawaih seorang dokter pandai dari Jundisapur (Wafat 242 H/ 857 M) yang kemudian diangkat oleh khalifah al-Ma’mun sebagai kepala perpustakaan bait al-hikmah, banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran klasik. Seorang Renaissance - Humanisme 34

Page 35: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

penerjemah yang sangat terkenal karena banyak terjemahan yang dilahirkannya adalah Hunain ibn Ishaq al-Abadi yang merupakan seorang Kristen Nestorian (194-260 H/ 810-873 M). Selain Bait al-Hikmah, pada Awal 750 M Harun Ar-Rsyid mendirikan Observatorium di Damaskus didalamnya banyak ahli astronom Islam yang mengadakan penelitian dibidang Astronomi sehingga lahirlah para Astronom Islam seperti al-Farghani (850M), Ibnu Yunis (1009 M) dari Kairo, Al-Zarkali (1029-1087 M) dari Kordoba. Kemudian diatara ilmuan Muslim yang ahli dalam bidang Matematik adalah Al-Khawarizmi (835 M) Ibnu Abi Ubaidah (1007 M) dari Valencia dan lain-lain. Dalam bidang Kimia kita mengenal Muawiyyah, Ja`far Muhammad al-Shadiq (765 M), Jabir bin Hayyan (765 M) al-Razi dan lain-lain. Dalam bidang Fisika ada, Qutb al-Run al-Shirazi, Ibn al-haitham dan al-Biruni. Dalam Ilmu Filsafat peripatetik dapat kita lihat pada gejala Aristotelianisme. Para filsuf Islam yang masuk dalam kategori filsuf peripatetik diantaranya adalah Ibnu Bajjah (wafat 533 H/ 1138 M), Ibnu Tufail (wafat 581 H/ 1185 M) dan Ibnu Rushd (520-595 H/1126-1198 M). Dalam Filsafat iluminasi yang dalam bahasa Arab disebut dengan Hikmat al-Isyraq dapat kita ikuti jejaknya mulai dari al-Maqtul Syihab al-Din al-Suhrawardi. Ia lahir di Aleppo, Suriah pada 1154 dan dihukum mati oleh Shaladin pada 1191 atas tuduhan kafir seperti yang diklaim oleh para teolog dan fuqaha. Dan terakhir tokoh Ilmu kalam Al-Ghazali dengan karya controversialnya Tahafut al-Falsafah.Abad 13 M merupakan akhir dari pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam, setelah itu kekacauan demi kekacauan terjadi dalam Islam, antara lain penjajahan bangsa Mongolia terhadap Islam pada tahun 1218-1268 dan meletusnya perang salib Konstatinopel Bizantium pada tahun 1204. Disusul Imprelialisme Perancis atas Timur tengah pada tanggal 19 Mei 1798 yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte dengan membawa 38.000 perajurit dan 400 kapal. Napoleon mendaratkan 4300 perajurit di Alexandria untuk merebut kota tersebut. Napoleon membangun kerajaan di Mesir kemudian ia membawa kaum intelektual dan bersamanya sebuah perpustakaan yang penuh dengan literature Eropa modern, Sebuah laboratrium ilmiah dan sebuah mesin cetak berhuruf Arab. Kaum muslimin harus rela kehilangan kesejahtraan dalam hidupnya dan kehilangan berbagai cabang keilmuan akibat penjajahan yang menyedihkan. Sehingga mereka tidak bisa mengenbangkan kembali Ilmu Pengtahuan yang diwariskan para leluhurnya.

Renaissance - Humanisme 35

Page 36: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Kehancuran Otoritas Gereja dan Lahirnya Renaissance EropaKristen yang mulai tersebar secara resmi tahun 328 M merupakan agama terbesar di dunia dengan jumlah penganut mencapai 1.965.993.000 pada tahun 1998 dan di perkirakan pada tahun 2025 akan naik menjadi 2.25 milyar . Dibalik angka kuantitas yang menakjubkan, penganut agama yang di bawa oleh nabi Isa a.s. ini terdapat berbagai keracuan yang menjadikan para penganutnya hanya sebatas mengakui beragama Kristen akan tetapi tidak menjadikannya sebagai way of life.Kerancuan yang ada dalam Kristen hampir terdapat disetiap batang tubuh Agama, Pertama, masalah ketuhanan Trinitas terpengaruhi oleh Filsafat Neo Platonis, Paganisme Mesir Kuno (Hores, Isis, Seroyes) dan Paganisme Rumania Kuno (Yupiter, Mars, Korneos). Kedua, Masalah syariat yang banyak dirubah dari ajaran aslinya, seperti khitan menjadi tidak ada, babi menjadi halal dan lain sebagainya, Ketiga, Kerahiban yang bertentangan dengan Fitrah manusia seperti tidak boleh nikah dan lain-lain. Keempat, Kapitalisme Pendeta yang banyak mempunyai hektaran tanah dan ratusan budak-budak. Kelima, Masalah Paulus. Dan yang paling inti dari terjadinya renaissance barat adalah Ketujuh, Pertentangan gereja dengan Ilmu Pengetahuan.Dari kerancuan-kerancuan tersebut timbul kritikan dari para pengikutnya diataranya, Nicolaus Copernicus (1543 M)-seorang pendeta- mencetuskan teori Helio Centris. Teori tersebut menentang kebijakan gereja yang selama ini mempunyai faham filsafat Ptolemaeus yang mengatakan bahwa bumi sebagai pusat tata surya, Faham Copernicus lansung di bungkam oleh pihak gerja akan tetapi pihak gereja tidak memberikan hukuman terhadap Copernicus dikarenakan dia adalah seorang pendeta. Pihak gereja hanya melarang bukunya yang berjudul “De Revolutionibus“, tersebar dan memasukannya terhadap buku-buku Terlarang. Faham Helio Centris tidak padam begitu saja, pada tahun 1594 Gardano Bruno melakukan hal yang sama seperti perndahulunya Copernicus, akan teatapi dia bernasib lain, akibat teorinya dia harus mendekam di penjara selama enam tahun dan pada tahun 1600 M dihukum mati dengan dibakar hidup-hidup. Faham Helio Centris kemudian dikumandangkan kembali oleh fisikiawan Jerman Johannes Kapler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1642) dengan penemuan teleskop sederhana yang menjadikan dia (Galileo) harus di penjara hingga

Renaissance - Humanisme 36

Page 37: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

umur 70 tahun, kemudian dia bertobat dikarenakan ketakutan nasibnya akan sama dengan Bruno.Pada Tahun 1642 bertepatan dengan meninggalnya Galileo lahirlah ilmuan baru Ishac Newton, seorang penemu teori Gravitasi Bumi, sehingga dengan penemuanya dia berhasil mendobrak kebodohan Gereja dan mengubah worldview baru bagi eropa dalam memahami agama. New ton bukan saja menkritik gereja dalam masalah sains akan tetapi dia juga mengkritik teori Trinitas, seperti yang dikatakan dalam bukunya The Philosophical Origins of Gentile Theology, bahwa sebenarnya nabi Nuh telah membuat agama bebas tahayul dimana tidak ada kitab suci yang berisi wahyu-wahyu dan tidak ada lagi misteri , tapi Tuhan yang bisa dikenal melalui perenungan Rasional terhadap alam semesta. Pada Tahun 1670 M dia mengumumkan bahwa ajaran trinitas dibawa oleh Athanasius untuk mencari muka orang-orang pagan yang baru masuk agama Kristen sekaligus Athanius sendiri yang memberikan tambahan-tanbahan terhadap Injil. Sehingga Newton berakhir pada kesimpulan bahwa Tuhan bisa di capai oleh akal melalui perenungan alam semesta -seperti tokoh pendahulunya Rene Decrates- bukan melalui al-kitab. Keruntuhan otoritas Gereja menjadikan bangsa Eropa terbagi menjadi dua aliran dalam memahami Agama, Pertama, Aliran Deisme, dimana aliran ini masih mempercayai akan adanya Tuhan tapi tidak mempercayai akan ayat-ayat tuhan. Tokoh-tokohnya antara lain: Rene Decrates (1596-1650 M), Martin Luther(1483-1556 M), Huldrych Zwingli (1483-1556 M), John Calvin (1509-1564 M), Ishac Newton (1642-1724 M), John Lock (1632-1704), Immanuel Khan (1724-1804 M) dan para pengikut-pengikut mereka seperti Calvinis (Pengikut John Calvin), Lutheran ( Pengikut Martin Luher). Diantara ajaran-ajarannya yang paling mendasar adalah: Pertama, Beriman kepada satu Tuhan yang disebut “Deus” melalui kotemplasi akal baik melalui Mekanika (seperti Newton) atau Matematika (seperti Decrates). Kedua, Tidak mempercayai mitos wahyu, Ketiga, Tidak mempercayai mukjizat yang bersifat misterius dan bertentangan dengan akal sehat. Keempat, mempercayai Tuhan sebegai pencipta alam dari ketiadaan (Cratio ex nihilo). Kelima, membagi kehidupan kepada: Alam, Tuhan dan Akal.Aliran Kedua, adalah Atheisme atau Materialisme, yang pertama meluncurkan gagasan ini adalah George Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831 M) dengan menyatakan dalam bukunya Phenomenology of Mind (1807 M) bahwa Roh Universal hanya bisa mencapai kesempurnaan jika ia Renaissance - Humanisme 37

Page 38: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

menenggelamkan dirinya kedalam kondisi-kondis batas ruang dan waktu; Roh universal paling mungkin di wujudkan dalam pikiran manusia. Jadi, manusai juga harus mencampakan konsep lama tentang Tuhan transenden, supaya ia dapat memahami bahwa dirinya memiliki sifat Tuhan juga . Selanjutnya gagasan secular Hegel dilanjutkan muridnya Ludwig Feuerbach (1804-1872 M) yang menyatakan bahwa agama dapat memisahkan manusia dari Tuhan, Tuhan itu sempurna sedangkan manusia tidak, Tuhan itu abadi sedangkan manusia fana, Tuhan itu maha kuasa sedangkan manusia lemah. Karl Marx (1818-1883 M), menulis dalam buku Economic and Philosophical Manuscript, bahwa agama merupakan gejala masyarakat yang sakit, agama adalah candu masyarakat yang bisa menerima system social yang ruksak. Agama menghilangkan keinginan untuk menemukan obat dengan mengalihkan perhatian dari dunia ini kepada akhirat. Ketidak percayaan atas Tuhan dibuktikan pula secara `Ilmiah` oleh Charles Darwin (1809-1882 M), dalam buku kontrofersinya The Origin of Species by Means Natural Selection (1859) dengan teori evolusinya, ia menolak teori yang telah lama dipercayai Gereja yaitu teori cratio ex nihilo. Dengan teorinya tersebut, Darwin mencoba memisahkan interfensi Tuhan dalam penciptaan alam dan kehidupan mahluk hidup di dunia ini. Atheisme berpuncak pada deklarasi kematian Tuhan pada tahun 1882 oleh Friedrich Nietzsche (1844-1900 M) melalui bukunya The Gay Science. Kedua faham inilah yang merasuki masyarakat Eropa dari mulai akhir abad ke 17 masehi sampai sekarang, sebagai konsekwensi sekaligus rival atas kebobrokan otoritas gereja yang selama beratus-ratus tahun bangsa Eropa merasa di bodohi dan di kekang olehnya. Sehingga mereka menamakan jaman sebelum revolusi dan reformasi sebagai The Dark Age dan menamakan jaman setelahnya sebagai Renaissance. Kita sebagai umat Islam mempunyai sejarah masa silam yang berbeda dengan Eropa, dimana kita mempunnyai kemajuan baik dibidang moral dan ilmu pengetahuan diamasa lalu. Islam memberikan ajaran yang bisa dipahami oleh akal manusia, dari mulai masalah ketuhanan sampai masalah kitab suci dan kenabian, tidak pernah ada pertentangan yang serius didalamnya. Lalu setelah peradaban kita terpuruk pada abad ke 18 M, haruskah kita menyalahkan dan mengkritik ajaran Agama Islam di masa lalu (Turats) yang sudah terbukti berjaya beratus-ratus tahun?, haruskah kita ikut-ikutan mengkritik -sebagaimana orang Eropa terhadap agama kristen- ajaran agama kita dari mulai masalah ketuhanan, kitab suci, kenabian, Renaissance - Humanisme 38

Page 39: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

hadits nabi dan lain sebagainya, padahal masalah-masalah tersebut sudah diakui dan tidak ada perselesihan serius selama berabad-abad sebelum masa keterpurukan?, apakah keterpurukan peradaban kita sekarang disebabkan masa lalu kita atau disebabkan kesalahan kita dalam memahami Islam?, lalu haruskan kita mengadopsi seluruh peradaban barat sebagai upaya memajukan kembali peradaban kita? Ataukah kita kembalikan pemahaman kita sebagaimana yang difahami orang-orang Islam dimasa keemasan peradaban Islam?.

Liberalisme Sebagai Ideologi BaruLiberalisme mempunyai makna yang berubah-ubah dari mulai kemunculannya sampai sekarang, disebabkan penggunaan kata ini yang berubah dari masa ke masa. Sehingga para ilmuan sekarang sangat sulit memberi batasan dan pengertian yang Jami`an mani`an. Namun ilmuan sepakat bahwa liberalisme berasal dari kata liberal yang berarti kebebasan. Kata ini pertama kali digunakan oleh suatu partai di Spanyol pada tahun 1810 masehi, sedangkan faham liberalisme pertama adalah liberalisme dalam politik yang di usung oleh John Lock (1704 M), dimana dia membentuk ideology baru yang memberikan kebebasan masyarakat dari kekangan pemerintahan gereja pada masa itu. Disusul Adam Smith (1790 M) mengusung liberalisme dalam Ekonomi, yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menjalankan perekonomiannya tanpa intervensi dari pemerintah gereja. John Stuart Mal (1806-1873 M) dalam bukunya On Liberty ( buku ini menjadi sandaran kaum liberalis muslim seperti Toha Husain, Husain Haikal dan lain-lain), memberi pengertian yang lebih luas tentang liberalisme, berbeda dengan filsafat Lock dan Smith yang terbatas hanya dalam masalah politik dan ekonomi. Dia mengatakan bahwa “buku ini tidak membahsa masalah kebebasan kemauan (huriyyah iradah) seperti yang di jelasankan filusuf terdahulu, akan tetapi buku ini membahas kebebasan komunitas suatu Negara.” Dia memberi pengertian kebebasan dengan apa yang menjadi masalah individu maka itu hak individu dan apa yang menjadi masalah masyarakat maka itu hak masyarakat. Selanjutnya dia mengomentari masalah agama, bahwa komunitas beragama tidak termasuk liberal sebab mereka dikekang oleh oleh kesewenangan agama itu sendiri. Dia mengkritik kepada seluruh agama dan kepada masyarakat yang fundamental dalam

Renaissance - Humanisme 39

Page 40: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

menjalan ajarannya. Dia juga mengkritik atas pelarangan penjualan munuman keras dan haramnya daging babi oleh agama Islam. Liberalisme yang pada awalnya sebuah kesadaran akan diri manusia yang mempunyai kebebasan untuk memilih dan kesadaran akan kepemilikian akan dirinya dan akal pikirannya, menjadi suatu world view dan ideology baru yang mengkritik atas kekangan gereja dari masalah pemerintahan dan ekonomi sampai masalah keberagamaan. Dari faham ini, -yang menjadikan akal sebagai Tuhan mereka- telah melahirkan beberapa faham baru dalam alam Barat baru, setelah keruntuhan otoritas gereja. Seperti: Sekulerisme, Demokratisme, Humanisme, Komunisme, Darwinisme, Sosialisme, Kapitalisme dan lain sebagainya. Produk ini tidak saja mempengaruhi world view bangsa Barat,- yang sebelumnya memegang teguh ajaran Kristen- akan tetapi telah mempengaruhi agama-agama yang lain. Karena agama-agama lain memandang keberhasilan perdaban yang diciptakan mereka. Agama Yahudi, yang sejak tahun 1492, 80000 bangsa Yahudi harus menerima pengusiran dari Negara Spanyol atas penguasa Ferdinand dan Isabella, menjadikan mereka sebagai bangsa pengungsi sekaligus menjadi bangsa yang terpuruk. Walaupun mereka merupakan bangsa yang taat terhadap agamanya, namun banyak diantara mereka yang terpengaruhi arus Liberalisasi Barat. Spinoza merupakan salah satu tokoh sekuler Yahudi sekaligus dia merupakan tokoh penting pengusung Demokratisme. Abad 13 M merupakan akhir dari pengembangan ilmu pengetahuan dalam Islam, setelah itu kekacauan demi kekacauan terjadi dalam Islam, antara lain penjajahan bangsa Mongolia terhadap Islam pada tahun 1218-1268 dan meletusnya perang salib Konstatinopel Bizantium pada tahun 1204. Disusul Imprelialisme Perancis atas Timur tengah pada tanggal 19 Mei 1798 yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte dengan membawa 38.000 perajurit dan 400 kapal. Napoleon mendaratkan 4300 perajurit di Alexandria untuk merebut kota tersebut. Napoleon membangun kerajaan di Mesir kemudian ia membawa kaum intelektual dan bersamanya sebuah perpustakaan yang penuh dengan literature Eropa modern, Sebuah laboratrium ilmiah dan sebuah mesin cetak berhuruf Arab. Kaum muslimin harus rela kehilangan kesejahtraan dalam hidupnya dan kehilangan berbagai cabang keilmuan akibat penjajahan yang menyedihkan. Sehingga mereka tidak bisa mengenbangkan kembali Ilmu Pengtahuan yang diwariskan para leluhurnya.

Renaissance - Humanisme 40

Page 41: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Penjajahan terhadap Negara-negara Islam oleh kolonialis Barat, merupakan dampak dari teori-teori yang di buat oleh kaum liberalis. Mereka bukan saja menjajah untuk mengeruk sumber daya alam yang ada, akan tetapi mereka juga memaksakan ajaran-ajaran liberalnya diterapkan dinegara-negara jajahannya. Lord Cromer merupakan tokoh tipikal kolonialis, dia menganggap masyarakat Mesir merupakan masyarakat bodoh sehingga perlu dikolonialisasi demi kepentingan mereka. Dia juga mengubah pengadilan syariat dengan pengadilan sipil. Di Indonesia kita mengenal Snouck Hurgronje sebagai oreintalis Belanda, dia melemahkan Islam, dalam bidang politik, pemerintah kolonial harus mencegah setiap usaha yang akan membawa rakyat kepada fanatisme dan Pan-Islam.Masuknya paham liberal dalam Islam bukan saja melalui penjajahan saja. Orang-orang Islam sendiri merasa perlu mempelajari peradaban Barat sebagai bangsa yang memegang peradaban dunia sekarang. Muhammad Ali Pasha pada tahun 1826 mengirimkan Rifaat at-Thathawi- sebagai pengagum Ali Pasha sekaligus putra Mesir pertama- untuk belajar ke Paris. Di Prancis dia belajar bahasa Prancis, sejarah klasik, mitologi Yunani, geografi, aritmetik dan logika. Rifaat sangat mengagumi kota Paris sebagai kota yang teratur, masyarakat berpendidikan tinggi, suka bekerja keras dan membenci kemalasan. Sepulang dari Paris dia bekerja di biro penerjemah yang baru di bentuk, yang bertujuan supaya karya-karya barat bisa di baca oleh masyarakat Mesir pada waktu itu. Rifaat menginginkan Mesir mencontoh barat dan membuka kejumudan mereka. Orang Islam yang belajar ke Barat-yang kemudian pemikirannya menjadi Liberal- bukan saja datang dari Mesir, dari Afrika Selatan kita kenal Farid Esack (1959 M), Fazlur Rahman (1919 M) dari Pakistan, Thaha Husein (1889-1973) dari Mesir, Frithjof Schuon (1907 M ) dari Swiss, Nurchalis Majid dari Indonesia dan lain-lain.

Fundamentalisme Sebagai Rival Atas LiberalismeDunia akhir-akhir ini bayak dibanjiri kata-kata baru, terutama kata-kata yang mencoba menyudutkan Islam, seperti Terorisme, Fundamentalisme, Radikal, Militan, dan lain sebagainya. Supaya kita tidak terjebak dengan kata-kata itu, lebih baik kita telurusuri makna asli dari kata tersebut.Fundamentalisme secara Terminologi berasal dari kata Fundamental yang mempunyai makna basic and important ( mendasar dan penting) seperti Renaissance - Humanisme 41

Page 42: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

pada kalimat There is a fundamental difference between your opinion and mine. Dan Ism yang berarti faham. Kata ini pada mulanya, muncul ketika agama Kristen banyak dikritik oleh kaum liberalis, kemudian banyak muncul kaum Kristen fundamental yang mengadakan perlawanan atas ajaran mereka. Pada sebuah rapat Nothern Baptist Convention tahun 1920, Curtis Lee Laws mendefinisikan “Fundamentalis” sebagai seorang yang siap untuk merebut kembali wilayah yang jatuh ke Antikristus dan melakukan pertempuran agung untuk membela dasar-dasar agama. Bulan Agustus 1917, William Bell Riley berunding dengan A.C. Dixon (1854-1925 M) salah seorang editor buku The Fundamentals, dan revivalis Reuben Torrey (1856-1928 M), memutuskan untuk membuat World Christian Fundamentals Association (WCFA) yang bertujuan untuk menyebarluaskan intrerpretasi injil. Kemudian pada tahun 1920, William Jennings Bryan (1860-1952 M), seorang politisi dari kubu Democrat yang juga seorang Presbiterian, dia melancarkan kampanye menentang diajarkannya teori evolusi disekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Menurut pandangannya, bahwa darwinismelah yang bertanggung jawab terhadap kekejaman Perang Dunia I. Dalam bahasa Arab kata Fundamentalisme diartikan Ushuliyyah yang berasal dari kata Ushul dan mempunyai arti tidak jauh berbeda dengan kata Inggrisnya, yaitu dasar, pokok, pondasi seperti dalam ushul fikh, kita mengenal pengertian Ushul sebagai ma bunia alaihi ghairuhu. Islam mempunyai ushul sebagai landasan ajarannya, seperti Al-Qur`an, as-Sunnah, ilmu Tafsir dan Ushul-nya, Ilmu hadits dan Ushul-nya, Fikih dan Ushul Fikh-nya. Jadi Ushuliyyah adalah orang-orang yang memegang teguh pokok-pokok ajaran suatu agama.Sehingga penulis berkesimpulan bahwa kata Fundamentalisme ataupun Ushuliyyah tidak mempunyai konotasi negative dan penulis tidak setuju jika orang-orang yang menjalankan agama Islam secara berlebihan- seperti mengadakan pembunuhan atas nama agama, jumud, gerakan takfir,- dinamakan fundamentalisme atau Ushuliyyah, karena mereka bertentangan dengan ushul Islam. Kalaulah mereka mau dikatakan sebagai fundamentalis hanya karena mempunyai rujukan dalil, orang liberalis-pun menggunakan dalil al-Qur`an dan as-Sunnah dalam menguatkan fahamnya. Bagi penulis kata Ushuliyyah lebih tepat ditempatkan bagi orang-orang yang benar-benar memegang teguh ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur`an, Sunnah, atsar sahabat dan mashadir Islam lainnya.

Renaissance - Humanisme 42

Page 43: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Modernisme Islam Sebagai Konsekwensi Logis Atas Keterbelakangan Peradaban IslamSebagaimana telah disebutkan di mukaddimah, bahwa ketika suatu perdaban terpuruk maka dengan secara otomatis akan meniru perdaban yang lebih unggul. Jepang, setelah pengeboman Nagasaki dan Hirosima mereka mengadopsi kemajuan barat dalam teknologi dan pendidikan, sehingga hanya dengan waktu kurang dari 50 tahun, Negara mereka sudah bisa bersaing dengan barat. Malah sekarang mereka tidak membutuhkan lagi bahasa Inggris sebagai bahasa International untuk mempelajari kemajuan barat dalam ilmu pengetahuan dikarenakan mereka sudah mempunyai segalanya tentang Ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam lebih awal daripada Jepang dalam keterpengaruahnnya oleh kemajuan barat, terbukti Muhammad Ali Pasha pada tahun 1826 mengirimkan Rifaat at-Thathawi, pengagum Ali Pasha sekaligus putra Mesir pertama, untuk belajar ke Paris. Di Prancis dia belajar bahasa Prancis, sejarah klasik, mitologi Yunani, geografi, aritmetik dan logika. Rifaat sangat mengagumi kota Paris sebagai kota yang teratur, masyarakat berpendidikan tinggi, suka bekerja keras dan membenci kemalasan. Sepulang dari Paris dia bekerja di biro penerjemah yang baru di bentuk, yang bertujuan supaya karya-karya barat bisa di baca oleh masyarakat Mesir pada waktu itu. Rifaat menginginkan Mesir mencontoh barat dan membuka kejumudan mereka. Modernisasi Islam juga di Usung oleh Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897 M), pada tahun 1871 al-Afghani datang ke Mesir membawa misi yang mirip dengan Rifaat, namun dia tidak tunduk terhadap barat, malah banyak juga gagasan Rifaat yang ia tolak, dia menginginkan reformasi dalam Islam bukan revolusi ala barat. Ide modernisasi ini di sambut baik oleh Muhammad Abduh (1849-1905 M) sebagai sohib dekat al-Afgani, dan Rasyid Ridha (1865-1935 M) selaku pengagum berat al-Afgani, mereka mempunyai misi-misi reformasi diantaranya, pertama, mengembalikan faham umat Islam kepada salaf ash-shalih sebelum terjadi ikhtilaf, Kedua, Mengusung faham Washatiyya sebagai faham kebangkitan Islam, antara menolak jumud (taklid) kepada salaf dan taklid terhadap westrnisasi dengan tetap mempelajari ilmu pengetahuan dari mereka, Ketiga, Mengusung kebebasan berpikir, Keempat, Membersihkan akidah dari khurafat, bida`ah dan ke-musyrik-an, kelima, menjaga keagungan syariat Islam dan bahasa Arab beserta ilmu-ilmu ushul-nya, keenam, memberikan penjelasan kepada umat Islam, tentang perbedaan ajaran Islam dengan adat istiadat bangsa Arab, ketujuh, menjaga Renaissance - Humanisme 43

Page 44: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

kesatuan umat Islam, kedelapan, Menyebarluaskan faham ihya ad-Din dan Tajdil al-Islami keseluruh dunia Islam. Kesembilan, mengadakan perbaikan dalam masalah politik dan ekonomi. Walaupun al-Afgani dan Abduh mempunyai manhaj yang berbeda dengan para modernis lainya, namun pemikiran mereka tidak terlepas dari pengalaman mereka dalam perjalanannya ke Barat. Di Barat mereka banyak bertemu dengan tokoh-tokoh seperti Muhammad Abduh bersahabat dekat dengan Comte, Tolsoy dan Herbert Spencer. Begitu juga al-Afgani banyak berdebat dengan tokoh pilologi, Ernest Renan (1823-1892 M), dimana Renan banyak mengkritik Islam sebagai agama yang terbelakang dan bahsa arab sebagai bahasa yang miskin dan tak akan mampu beradaptasi dengan jaman modern. Sehingga mereka kadang menyalahi misi mereka mengembalikan pemahaman Islam kepada salaf ash-Shalih sebelum terjadi Ikhtilaf. Terbukti mereka mempunyai faham berbeda dengan salaf ash-Shalih, diantaranya, Pertama, Tidak mempercayai hal-hal yang bersifat mistik (Ghaib) yang bertentangan dengan akal sehat, seperti, menafsirkan Jin dengan Bakteri, dan kurang mempercayai tentang mukzijat. Rashid Ridha pernah mengatakan “kalaulah bukan al-qur`an yang menceritakan tanda-tanda kekuasaan yang dipergunakan untuk memperkuat kenabian Isa dan Musa, tentu akan lebih banyak orang barat yang menrima kebenaran dan petunjuk dikarenakan kebebasan berpikir mereka. Karena kebenaran itu betul-betul dibangun atas logika dan epistemologi yang sesuai dengan fitrah manusia.” Kedua, menolak hadits non aplikatif dan hanya menerima hadis fi`liyah (aflikatif), Ketiga menolak hadis Ahad seperti tentang turunnya nabi Isa dan lain-lain, Keempat, meragukan dalam penulisan hadis di masa nabi dan sahabat, meragukan kredibelitas Sahabat, dan mempunyai anggapan bahwa terdapat beberapa hadits Dhaif dalam shahih bukhari dan MuslimSehingga penulis mempunyai kesimpulan bahwa misi modernisme yang dibawa mereka merupakan hasil gesekan pemikiran mereka dengan tokoh-tokoh renaissance Eropa terutama kaum DeismeIslam merupakan agama penyempurna dari ajaran-ajaran ketauhidan yang di bawa para Nabi sebelumnya sekaligus rival atas kebudayaan Jahiliyyah Arab pada masa tersebut. Sehingga Islam yang diturunkan melalui Rasulullah Saw. merupakan agama terakhir yang sempurna untuk menjadi world view bagi seluruh umat manusia.Islam dengan Kesempurnaan ajarannnya, telah membawa manusia mempunyai keteraturan dalam hidupnya . Dan kesemuanya ini telah Renaissance - Humanisme 44

Page 45: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

dibuktikan selama berabad-abad. Sehingga kita tidak perlu mengkritiknya kembali, seperti kritikannnya para resainessancer Barat terhadap agama Kristen. Adapun keterbelakangan umat Islam di masa sekarang terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi bukan disebabkan ajaran Islam itu sendiri, akan tetapi dikarenakan umatnya tidak mengamalkan ajarannya secara komprehensif. Terbukti Islam di abad ke-8 sampai abad ke-12 masehi, mempunyai segudang ilmuan yang jago dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Mereka tidak mengkritik dulu ajaran Islam untuk mencapai itu semua karena Islam tidak pernah melarang umatnya untuk sukses di dunia, malah Islam menganjurkan kepada umat Islam untuk menuntut Ilmu dari mulai dilahirkan sampai akhir hayat tiba.

RENAISSANCE Keadaan Eropa Menjelang Renaissance

Latar belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek adalah kondisi sosial, budaya, politik, dan ekonomi Abad Pertengahan.

Kondisi sosialSaat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.

Kondisi budayaSaat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat.

Renaissance - Humanisme 45

Page 46: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Kondisi budayaTerjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja.

kebenaran gereja.Kondisi politik

Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer milik raja.

Kondisi ekonomi

Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan penguasa.Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.Perubahan-perubahan yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad Pertengahan menjadi latar belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai berikut:

Kehidupan sosial masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.

Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik. 

Seiring dengan laju urbanisasi, berubah pula fungsi kota dari fungsi politis menjadi juga pusat perdagangan dan industri.

Renaissance - Humanisme 46

Page 47: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki. 

Timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.

Apa itu Renaisancce ??Renaisancce adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik

puncaknya kurang lebih pada tahun 1500 atau sekitar abad 15 dan 16 M. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.

Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya Renaissance - Humanisme 47

Page 48: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa Renaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seantro Eropa, dan penyebaran gagasan tiba-tiba muncul serempak.

  Zaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan  berfikir, maka humanisme  menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia. Jadi ciri utama renaissance adalah humanisme, individualisme lepas dari Agama (tidak mau di atur oleh agama), empirisme (zaman kebebasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan) dan rasionalisme (kebebasan dalam mengembangkan fikiran).

Tokoh-tokoh Renaisancce

Dante Alighiere (1265-1321)

Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Firenze, berasala dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, ingin negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Renaissance - Humanisme 48

Page 49: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang atoritas moral Kepausan yang dinilai tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya dia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang berisi tentang kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Katolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antaral lain adalah La Vita Nuova (The New Life) berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang di Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu inferno (neraka), purgatoria (pembersih jiwa), dan paradiso (surga).

Lorenzo Valla (1405-1457)

Lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pahal tertinggi”. Hasil karyanya antara lain adalah De volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya. Judul buku De falso credita et ementita Constantini donation declamation  berisi tentang donasi hadiah kepada Sri Paus

Renaissance - Humanisme 49

Page 50: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

oleh Kaisar Constantinus sebenarnya palsu sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke4 melainkan abd ke-8.

Nicollo Machiavelly (1469-1527)

 Machiavelly lahir pada tahun 1469 di Florence, meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58 tahun, ayahnya adalah seorang ahli hukum, tergolong anggota keluarga terkemuka tetapi tidak begitu berada.  Machiavelly  hidup pada saat puncak kejayaan renaisaans di Italia, dan pada saat itu italia masih terbagi-bagi dalam negara-negara kecil, berbeda dengan negara yang bersatu seperti Prancis, Spanyol atau Inggris. Karena itu tidak mengherankan jika pada masa ini Italia lemah secara militer  meskipun briliant dalam segi kultur.

Di kala Michiavelly muda, Florence diperintah oleh penguasa Medicine yang mashur, Lorenzo. Setelah Lorenzo meninggal dunia tahiun 1492, beberapa tahun kemudian penguasa Medicini diusir dari Florence. Florence menjadi Republik (Republic Forentine). Pada tahun 1498, Machiavelli yang berumur dua puluh sembilan tahun, memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama empat belas tahun setelah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai misi diplomasi atas namanya, melakukan perjalanan ke prancis, jerman, dan di dalam negeri italia.

Tahun 1512, Repuplik Forentine digulingkan dan penguasa Medicine kembali memegang tampuk kekuasaan, Machiavelly di pecat dari posisinya, dan di tahun berikutnya dia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medicine. Meski disiksa ia tetap bertahan menyatakan tidak bersalah dan akhirnya di bebaskan pada tahun itu juga. Sesudah itu ia pensiun dan berdiam  di sebuah perkebunan kecil di San Casiano, tidak jauh dari Florence.Semasa hidupnya, Machiavelly menulis beberapa buku, yaitu;

1. The prince(sang pangeran), karya paling monumental di tulis pada tahun 1513

2. The discources upon the first ten books of  titus livius (pembicaraan terhadap            sepuluh buku pertama tius livius).

3. The art of war (seni berperang) dan lain lainRenaissance - Humanisme 50

Page 51: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Boccacio (1313-1375)

Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedangang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Visione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, karya sastra lainnya De genealogis deorum gentilium (On The Genealogy of God) yang tersusun dalam 15 jilid.

Francesco Petrarca (1304-1374)

Lahir pada 20 Juli 130 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapannya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang diberi nama Ikaros.

Desiderius Erasmus (1466-1536)

Renaissance - Humanisme 51

Page 52: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Eramus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibunya bernama Margaret. Setelah lulus dari Sekolah Atas ia melanjutkan ke biara Agustin di Styn hingga menjadi pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris. Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu:a) Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).b) Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.

Pada masa renaissance ini juga berkembang bentuk pemikiran manusia yang baru, yang sama sekali terlepas dengan gereja. Diantara pemahaman itu adalah humanisme, rasionalisme, empirisme, dan materialisme.

1. HumanismeZaman renaissance ini sering juga di sebut sebagai zaman humanisme. Maksud ungkapan ini adalah manusia diangkat dari abad pertengahan. Pada abad pertengahan itu manusia di anggap kurang di hargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dari manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan  berfikir, maka humanisme  menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan dunia,

2. RasionalismeRasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika empirisme mengatakan bahwa pengetahuan di peroleh dengan alam mengalami objek empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berfikir. Alat dalam berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika.Renaissance - Humanisme 52

Page 53: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

Rasonalisme ada dua macam, dalam bidang agama dan filsafat. Dalam bidang agama rasionalisme adalah lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan empirisme

Rasionalisme dalam bidang agama adalah kemampuannya untuk mengkritik ajaran agama, rasionalisme dalam bidang filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme, rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan datang atau bersumber dari penemuan akal.

3. EmpirismeEmpirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peranan akal, istilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria  yang berarti coba-coba atau pengalaman.Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetaahuan diperoleh dari pengalaman dengaan cara observasi/penginderaan baik pengalamaan lahiriyah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniyah yang menyangkut pribadi manusia. Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia.

4. MaterialismePaham ini di pelopori oleh LAMETTRIE (1709-1751). Bagi dia manusia tak lain dari mesin begitu pula halnya dengan binatang, sehingga tak ada bedanya antara manusia dengan binatang. Ia mengingkari prinsip hidup pada umumnya. Ia mencoba membuktikan, bahwa bahan (badan) tanpa jiwa mungkin hidup (bergerak), sedangkan jiwa tanpa bahan (badan) tak mungkin ada, jantung katak yang dikeluarkaan dari tubuh katak masih berdenyut beberapa detik (hidup kata Lamettrie), sedangkan tak mungkin ada katak, jika tak  ada badannya! Demikianlah nyata benar, menurut Lamettrie bahwa prinsip hidup  itu tak ada dan tentu tak ada prinsip hidup yang rohani.

RENAISSANCE DI ITALIA

A. Florencia Kota Pelopor

Florencia menjadi pelopor renaissance di Italia, bukan justru kota Roma, Milano atau Venesia. Menurut John Hele dan Plum Florensia menjadi kota pelopor Renaissance di Italia karena berbagai faktor antara lain adalah :

a) kota Florencia pada zaman Romawi bernama Florentia itu secara geografis merupakan kota pedalaman Italia Utara yang sangar strategis, subur karena dibelah oleh Sungai Arno dan menjadi kota pertemuan dari berbagai kota di Italia Utara antara lain Genoa, Lucca dan Pisa di sebelah barat, Siena dan Arezzo di sebelah selatan, Urbino, San Marino dan Romagna di sebelah timur serta Bologna, Modena di bagian Utara. Maka tidak mengherankan jika Florencia menjadi kota pertemuan dagang yang kaya raya dan besar pada abad ke-XIII.

b) Florencia sebagai kota industry khususnya wol (terbaik di Italia) dan tekstil pada umumnya. Menurut John Hele pada abad keXIV sudah ada 21 gilda utama yang dimiliki oleh para hakim, notaries, importir dan pengusaha dan 44 gilda kecil sebagai pendukungnya yang dimiliki oleh pengrajin, pedagang.

Renaissance - Humanisme 53

Page 54: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

c) Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu. Kota ini mempunyai penduduk yang besemboyan “per non dormire (agar jangan tidur, maksudnya tidur tidak mendatangkan rezeki)” dan “Florentinis ingentis nihil arduit est (tidak ada yang dapat dikerjakan oleh orang Florencia)”.

d) Florencia merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan inteletual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici sehingga melahirkan seniman-seniman besar, para ilmuan terkenal, sastrawan jenius dan arsitek besar. Maka tidak mengherankan apabila dapat mempertahankan kemasyuran dan berperan penting dalam modernisasi Italia selama dua abad. Florencia telah menjadi awal pembaharuan berbagai bidang kehidupan manusia dari sumber-sumber daya manusia, keuangan, perdangangan, sosial dan budaya, Benih-benih humanism yang melahirkan liberalism, individualism serta rasionalisme mendapat tempat subur untuk berkembang ke seluruh penjuru Eropa.

B. Keluarga Medici

Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada zaman renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421.

Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).

Lorenzo merupakan penerus Casimo, ia tampil sebagai diplomat ulung, seniman dan akhirnya menjadi penguasa di Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang menjadi pemimpin gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus Clemens VII (1523-1534), Paus Pius IV (1559-1565), Paus Leo IX tahun 1605. Sejak Paus Leo X tampil banyak pula paus yang menjadi peminat dan pelindung karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga Medici menjadi Duke of Urban. Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan Medici yang bernama Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang berkuasa hingga abad XVIII.

Renaissance - Humanisme 54

Page 55: Faktor-faktor Munculnya Renaissance · Web viewSaat itu manusia Barat mulia berpikir secara baru dan berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Gereja yang selama ini

-Dampak renaisance

Dampak positif :

Ø  Adanya perubahan dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian dalam ilmu pengetahuan seperti ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya, misalnya ilmu sosial : ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti ilmu alam.

Ø  Kebangunan kembali dari peradaban. Zaman ini membongkar hasil peradaban Yunani-Romawi.

Ø  Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.

Ø  Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.Ø  Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropa. Antara lain

tokoh perubahan terkenal itu adalah William Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah. Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat mandiri sehingga membawa kepada aktivitis penjelajahan dan kemajuan

Ø  Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera.

Dampak negatif :

Ø  Eropa  pada priode ini bener-bener mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah Umamyah telah meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu gerbang konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal total.

Ø  Munculnya suatu isu yang di sebut Kontroversi Ikonoklastik  yang berisi bahwa apakah imaji-imaji tentang Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci  baik dalam bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau tidak.kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama yang terpisah dan bebas dari organisasi politik.

Ø  Pada masa ini selain terjadi kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap norma sehingga manusia mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta.

Renaissance - Humanisme 55