FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT...

273
FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT: PERAN FRAUD PREVENTION SEBAGAI MEDIATOR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Oleh: ENDAH SULISTYOWATI NIM: 11150820000049 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Transcript of FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT...

Page 1: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT FINANCIAL

STATEMENT: PERAN FRAUD PREVENTION SEBAGAI MEDIATOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

ENDAH SULISTYOWATI

NIM: 11150820000049

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

ii

FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT FINANCIAL

STATEMENT: PERAN FRAUD PREVENTION SEBAGAI MEDIATOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh:

ENDAH SULISTYOWATI

NIM: 11150820000049

Dibawah bimbingan

Pembimbing I

Reskino, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., CERA., QIA

NIP. 19740928 200801 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 3: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 11 Maret 2019 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Endah Sulistyowati

2. NIM : 11150820000049

3. Jurusan : Akuntansi (Audit)

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial

Statement: Peran Fraud Prevention Sebagai Mediator

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Maret 2019

1. Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. ( )

NIP: 19760924 200604 2 002 Penguji I

2. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. ( )

NIDN: 2031078101 Penguji II

Page 4: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini 26 Juli 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Endah Sulistyowati

2. NIM : 11150820000049

3. Jurusan : Akuntansi (Audit)

4. Judul Skripsi : Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial

Statement: Peran Fraud Prevention Sebagai Mediator

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan LULUS dan Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Juli 2019

1. Fitri Damayanti, SE., M.Si. ( )

NIP: 19810731 200604 2 003 Ketua

2. Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA. ( )

NIP: 19720516 200901 1 1006 Penguji Ahli

3. Reskino, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., CERA., QIA. ( )

NIP: 19740928 200801 2 004 Pembimbing

Page 5: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda di bawah ini:

Nama : Endah Sulistyowati

NIM : 11150820000049

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menggunakan sumber

asli atau tanpa menyebut pemilik karya.

4. Mengerjakan sendiri karya ilmiah ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata ditemukan bukti

bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Juli 2019

(Endah Sulistyowati)

Page 6: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap : Endah Sulistyowati

2. Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 17 Oktober 1997

3. Alamat : Jl. Duri Mas 1 RT. 06/10 No. 22.

Duri Kepa, Kebon Jeruk

Jakarta Barat 11510

4. Telepon : 081584123440

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Putra Bakti Jakarta Barat Tahun 2002-2003

2. SD Negeri Duri Kepa 13 Pagi Tahun 2003-2009

3. SMP Negeri 191 Jakarta Barat Tahun 2009-2012

4. SMK Negeri 17 Jakarta Barat Tahun 2012-2015

5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015-2019

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Kursus Bahasa Inggris, Yayasan Cinta Anak bangsa Tahun 2011-2014

2. Kursus Komputer, Yayasan Cinta Anak bangsa Tahun 2011-2014

3. Sertifikasi Software Zahir, PT. Zahir Internasional Tahun 2018

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggoa Divisi Keputrian Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2016-2017

2. Anggota Divisi Ekonomi Kreatif Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)

Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2016-2017

3. Koordinator Divisi Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2017-

2018

Page 7: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

vii

4. Bendahara Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2018-2019

V. SEMINAR, WORKSHOP, DAN COMPANY VISIT

1. Seminar dan Bedah Buku Praktikum Statistika 1 untuk Ekonomi dan Bisnis

oleh Penulis Praktikum Statistika 1, 2016.

2. Seminar Internasional Islam Nusantara to World Civilization oleh DEMA

Ushuluddin, 2016.

3. Workshop Aplikasi Akuntansi Zahir oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2016.

4. Company Visit Goes to Direktorat Jenderal Pajak oleh Tax Center UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

5. Workshop Ms. Excel oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2018.

6. Seminar Edukasi dan Produk Jasa Keuangan kepada Mahasiswa Peserta

Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 2018.

7. Seminar Nasional Generasi Berencana oleh SEMA-U UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

8. Workshop Accounting Research and Challenge Accounting Education in

the World oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2018.

9. Workshop Audit Simulation oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2018.

VI. KEPANITIAAN

1. Gebyar Lomba Akuntansi sebagai anggota panitia, 2016.

2. Dialog Konsentrasi dan Pengenalan Organisasi Akuntansi sebagai anggota

panitia, 2016.

3. Company Visit Goes to PT. Astra Internasional Tbk sebagai wakil

bendahara, 2016.

4. Company Visit Goes to PT. Deloitte Consulting sebagai bendahara, 2016.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

viii

5. Seminar Nasional: Strengthening Small Medium Enterprise for Economic

Development of Indonesia sebagai ketua pelaksana, 2017.

6. Accounting Week 2017: Let’s Be a Part of Challenging Moment sebagai

ketua pelaksana, 2017.

7. Gebyar Lomba Akuntansi sebagai anggota bendahara, 2017.

8. Company Visit Goes to Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai

sekretaris, 2017.

9. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Black Knight 154 UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai bendahara, 2018.

VII. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Eko Supriyono

2. Ibu : Tri Waningsih

Page 9: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

ix

FACTORS DETERMINING FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT:

THE ROLE OF FRAUD PREVENTION AS A MEDIATOR

ABSTRACT

This study aims to examine the factors determining fraudulent financial

statement: the role of fraud prevention as a mediator. This study uses primary data

by distributing questionnaires to financial staff working in Islamic banking and

Islamic insurance in DKI Jakarta. Sampling was done using the purposive sampling

method. This research was using samples as many 98 respondents. The data

analysis method that used as Partial Least Square (PLS)-SEM with the help of data

analysis tool SmartPLS 3.0.

The result of this research showed that good corporate governance practice,

conformity compensation, and islamic work ethic significantly influence on fraud

prevention. Information and communication, the whistleblowing system unable to

contribute significantly to fraud prevention. Information and communication,

islamic work ethic, and fraud prevention ethic significantly influence on the

fraudulent financial statement. Whistleblowing system, good corporate governance

practice, and conformity compensation unable to contribute significantly to the

fraudulent financial statement. Islamic work ethic significantly influences on

fraudulent financial statements through fraud prevention. Information and

communication, whistleblowing systems, good corporate governance practice, and

conformity compensation, unable to contribute significantly to fraudulent financial

statements through fraud prevention.

Keywords: Information and Communication in Internal Control, Whistleblowing

System, Good Corporate Governance Practice, Conformity

Compensation, Islamic Work Ethic, Fraud Prevention, Fraudulent

Financial Statement.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

x

FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT FINANCIAL

STATEMENT: PERAN FRAUD PREVENTION SEBAGAI MEDIATOR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor determinant fraudulent

financial statement: peran fraud prevention sebagai mediator. Penelitian ini

menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada staf keuangan

yang bekerja pada perbankan syariah dan asuransi syariah di DKI Jakarta.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 98 responden. Metode analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS)-SEM

dengan menggunakan alat analisis data SmartPLS 3.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa good corporate governance

practice, conformity compensation, dan islamic work ethic berpengaruh secara

signifikan terhadap fraud prevention. Information and communication dan

whistleblowing system belum dapat berkontribusi secara signifikan terhadap fraud

prevention. Information and communication, islamic work ethic, dan fraud

prevention berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent financial statement.

Whistleblowing system, good corporate governance practice, dan conformity

compensation belum dapat berkontribusi secara signifikan terhadap fraudulent

financial statement. Islamic work ethic berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement melalui fraud prevention. Information and

communication, whistleblowing system, good corporate governance practice, dan

conformity compensation belum dapat berkontribusi secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement melalui fraud prevention.

Kata Kunci: Information and Communication in Internal Control, Whistleblowing

System, Good Corporate Governance Practice, Conformity

Compensation, Islamic Work Ethic, Fraud Prevention, Fraudulent

Financial Statement.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial Statement: Peran Fraud

Prevention Sebagai Mediator”. Shalawat serta salam senantiasa selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah

membimbing umatnya menuju jalan yang diridhai-Nya.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

guna meraih gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak

yang telah membantu penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orangku yang selalu memberi dukungan, perhatian, semangat, dan doa

yang tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

2. Kakek dan nenekku yang selalu mendoakan agar kuliahku selalu diberi

kelancaran dan kemudahan.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., M.Si., Ak., CA., QIA., BKP., CRMP selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M. Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Reskino, SE, M.Si., Ak., CA., CMA., CERA., QIA. selaku dosen

Pembimbing Skripsi yang bersedia menyediakan waktunya untuk

membimbing, berdiskusi, dan memberikan motivasi kepada penulis selama

Page 12: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xii

penyusunan skripsi. Terimakasih atas semua masukan dan nasihat yang telah

diberikan selama ini.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam

memenuhi segala kebutuhan dalam bentuk administrasi dan lain-lain.

9. Kak Isyarah Fadilah selaku senior penulis yang telah meluangkan waktunya

untuk mengajarkan penulis untuk mengolah data menggunakan SmartPLS.

10. Seluruh senior HMJ Akuntansi, terutama kak Riana dan kak Risda yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis baik ilmu dalam hal mata kuliah maupun

pengalaman yang luar biasa.

11. Kak Adhe Manaf Nururrahman selaku senior penulis yang telah mengajarkan

banyak hal kepada penulis selama proses perkuliahan, memberi banyak nasihat,

dan mau mendengar segala keluh kesah selama proses penyusunan skripsi ini.

12. Andre Hand Prastya yang telah menemani penulis selama proses penyebaran

kuesioner yang penuh perjuangan.

13. Sahabat terdekat penulis “Sholehatunnisa” yang terdiri dari Dini Nafisa Adila,

Ummi Salamah, dan Nur Isnaini yang selalu memberikan support, berbagi suka

duka, berbagi cerita, dan berbagi ilmu selama masa perkuliahan.

14. Ummi dan Siska selaku teman seperbimbingan yang telah menjadi tempat

berbagi suka duka dan selalu memberi semangat kepada penulis dalam proses

penyusunan skripsi ini.

15. Seluruh teman-teman Akuntansi 2015, terutama Akuntansi B 2015 yang telah

menemani proses belajar selama 4 tahun di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

16. Seluruh pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Page 13: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xiii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 8 April 2019

Endah Sulistyowati

Page 14: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xiv

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. ..i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. x

KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah .................................................................................. 15

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 16

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 16

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 19

A. Tinjauan Literatur....................................................................................... 19

1. Agency TheaGENCY tHEIRYory ........................................................ 19

2. Fraud Pentagon Theory ...................................................................... 21

3. Fraudulent Financial Statement ......................................................... 29

4. Fraud Prevention ................................................................................ 32

5. Information and Communication ........................................................ 40

6. Whistleblowing System ........................................................................ 44

7. Good Corporate Governance Practice ............................................... 50

8. Conformity Compensation .................................................................. 56

9. Islamic Work Ethic .............................................................................. 61

B. Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 64

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 83

Page 15: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xv

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 95

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 96

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 96

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 96

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 97

D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 98

E. Metode Analisa Data ................................................................................ 105

1. Statistik Deskriptif ............................................................................ 106

2. Uji Model Pengukuran atau Outer Model ......................................... 107

3. Uji Model Struktural atau Inner Model ............................................. 109

4. Uji Efek Intervening .......................................................................... 112

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 114

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 114

1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 114

2. Karakteristik Profil Responden ......................................................... 115

B. Hasil Uji Instrument Penelitian ................................................................ 119

1. Hasil Uji Deskritif ............................................................................. 119

2. Hasil Uji Outer Model atau Measurement Model ............................. 122

3. Hasil Uji Inner Model atau Structural Model ................................... 131

4. Hasil Uji Efek Intervening ................................................................ 138

C. Pembahasan .............................................................................................. 144

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 173

A. Kesimpulan .............................................................................................. 173

B. Implikasi Penelitian .................................................................................. 176

C. Keterbatasan ............................................................................................. 177

D. Saran ......................................................................................................... 177

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 178

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 188

Page 16: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 84

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian.......................................................... 103

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian ....................................................................... 115

Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian ...................................................... 115

Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 116

Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................. 117

Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal ...... 117

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja .............. 118

Tabel 4.7 Data Distribusi Sampel Penelitian Berdasarkan Lokasi Perusahaan .. 119

Tabel 4.8 Statistik Deskripsi ............................................................................... 120

Tabel 4.9 Outer Loading ..................................................................................... 123

Tabel 4.10 Outer Loading Modifikasi ................................................................ 125

Tabel 4.11 Cross Loading ................................................................................... 127

Tabel 4.12 Composite Reliability dan Cronbach Alpha...................................... 130

Tabel 4.13 Nilai R-Square................................................................................... 132

Tabel 4.14 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Value) ..................................... 136

Page 17: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kategori Risiko Fraud ........................................................................ 2

Gambar 1.2 Industri yang Menjadi Korban Fraud di Wilayah Asia Pasifik .......... 4

Gambar 1.3 Jumlah Kerugian yang diderita Perusahaan di Wilayah Asia Pasifik . 4

Gambar 2.1 Fraud Triangle .................................................................................. 24

Gambar 2.2 Fraud Diamond ................................................................................. 26

Gambar 2.3 Fraud Pentagon................................................................................. 28

Gambar 2.4 Skema Kerangka Pemikiran .............................................................. 95

Gambar 3.1 Model Intervening ........................................................................... 113

Gambar 4.1 Model Struktural Hasil Bootstrapping ............................................ 132

Page 18: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Pengisian Kuesioner .................................... 188

LAMPIRAN 2 Surat Keterangan ........................................................................ 190

LAMPIRAN 3 Kuesioner Penelitian .................................................................. 196

LAMPIRAN 4 Daftar Identitas dan Jawaban Responden................................... 207

LAMPIRAN 5 Output Hasil Pengujian Data ...................................................... 246

Page 19: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi ini banyak orang berlomba-lomba menjadi pebisnis

dengan dalih menjadi cepat sukses, sehingga begitu banyak berbagai

perusahaan-perusahaan baik dari skala kecil, menengah, hingga besar berdiri di

seluruh dunia. Akan tetapi, banyak pula perusahaan-perusahaan yang jatuh

bangkrut karena mengalami masalah ekonomi yang serius dan diakibatkan oleh

karyawan yang berangsur-angsur meningkatkan risiko akan fraud dan

manipulasi setiap hari (Owojori dan Asaolu, 2009).

Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi terjadinya tindakan fraud,

salah satunya di Indonesia dengan membuat Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana (KUHP) yang berisi mengenai upaya untuk menindaklanjuti tindakan-

tindakan fraud. Selain KUHP, juga diatur dalam undang-undang tentang

pemberantasan tindak pidana korupsi yang mengatur perbuatan melanggar

hukum yang masuk ke dalam kategori fraud, seperti pencucian uang,

perlindungan konsumen, dan lain-lain (Suryani dan Helvinda, 2012).

Hasil penelitian Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)

tahun 2018 menunjukkan bahwa terdapat 2.690 kasus fraud dari 125 negara

diseluruh dunia pada tahun 2017. Global Fraud Survey juga mengungkapkan

bahwa 220 kasus fraud tersebut berasal dari wilayah Asia Pasifik. Indonesia

menduduki peringkat ke 3 dari negara di wilayah Asia Pasifik dengan 29 kasus

Page 20: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

2

fraud selama tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara

dengan kasus fraud yang cukup tinggi.

Gambar 1.1

Kategori Risiko Fraud

Sumber: ACFE 2018

Page 21: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

3

Hasil penelitian Association of Certified Fraud Examiners (ACFE)

tahun 2018 menunjukkan bahwa kasus fraud terbesar yaitu kasus

penyalahgunaan aset sebesar 80%, kedua yaitu kasus korupsi sebesar 51%, dan

ketiga yaitu kasus kecurangan laporan keuangan sebesar 13%. Sedangkan jika

dilihat dari banyaknya jumlah kerugian yang diderita perusahaan, justru

kecurangan laporan keuangan yang memiliki kerugian terbesar, yaitu sebesar

$700.000, kedua yaitu korupsi sebesar $500.000, dan ketiga yaitu

penyalahgunaan aset sebesar $180.000. Dari fakta di atas dapat digambarkan

bahwa fraudulent financial statement merupakan tipe fraud yang sangat

merugikan perusahaan. Hal ini perlu mendapat perhatian serius, dikarenakan

fraudulent financial statement ini banyak dilakukan oleh profesional yang

mempunyai capability, sehingga kasus ini lebih sulit untuk diungkap. Banyak

orang mengasosiasikan fraud dengan white collar crime, karena fraud biasanya

dilakukan oleh orang terdidik, terpandang, dan memiliki jabatan (Priantara,

2013:5).

Secara normatif, laporan keuangan bisa memberikan informasi yang

berguna bagi investor, kreditor, manajemen, dan semua pengguna laporan

keuangan. Kemudian, laporan keuangan seharusnya memberikan informasi

mengenai kinerja keuangan perusahaan selama periode tersebut. Namun dalam

praktiknya, fraudulent financial statement dapat memalsukan laporan keuangan

yang meliputi manipulasi komponen-komponen seperti, melebihkan aset,

penjualan dan laba, atau merendahkan kewajiban, beban, dan kerugian (Danial

et al., 2014:18).

Page 22: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

4

Gambar 1.2

Industri yang menjadi korban fraud di wilayah Asia Pasifik

Sumber: ACFE 2018

Dari gambar 1.2 menunjukkan bahwa lembaga keuangan seperti

perbankan dan asuransi memiliki jumlah kasus fraud lebih banyak dibanding

jenis perusahaan lainnya. Industri perbankan dan jasa keuangan berada pada

urutan ke 2 yaitu 11% dengan 25 kasus dan perusahaan asuransi berada pada

urutan ke 8 yaitu 5% dengan 10 kasus.

Gambar 1.3

Jumlah kerugian yang diderita perusahaan di wilayah Asia Pasifik

Sumber: ACFE 2018

Dari gambar 1.3 menunjukkan banyaknya jumlah kerugian yang diderita

oleh perusahaan yang terkena kasus fraud. Dari data tersebut lembaga keuangan

menderita kerugian cukup besar, perbankan dan jasa keuangan menderita

Page 23: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

5

kerugian dengan rata-rata sebesar $310.000, sedangkan perusahaan asuransi

menderita kerugian dengan rata-rata sebesar $105.000.

Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang

keuangan untuk menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Fungsi utama

lembaga keuangan ialah menghimpun dana nasabah atau masyarakat serta

menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat. Seiring

perkembangan masa, banyak bermunculan lembaga keuangan syariah ditengah

masyarakat, diantaranya perbankan syariah dan asuransi syariah.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan

syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Syariah dan Unit Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta

cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah. Menurut jenisnya, bank syariah terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS)

dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Berdirinya bank Islam pertama

di Indonesia yaitu dimulai dari Bank Muamalat Indonesia tahun 1992.

Semakin berkembangnya bank dan asuransi syariah berimplikasi pada

semakin besarnya tantangan yang harus dihadapi bank dan asuransi syariah, di

mana tantangan terbesar adalah untuk mempertahankan citra dan nama baik di

mata nasabah agar tetap menjaga kepercayaan serta loyalitas nasabah kepada

bank dan asuransi syariah (Falikhatun dan Assegaf, 2012). Seperti kita ketahui

bahwa bank dan asuransi syariah merupakan lembaga yang menjalankan

kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang bersumber dari Al-

Page 24: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

6

Qur’an, Hadist, dan Ijma para ulama yang diterapkan baik dilingkungan internal

maupun eksternal perusahaan (Maradita, 2012).

Kemudian timbul pertanyaan apakah dengan adanya unsur syariah dapat

menjamin suatu lembaga terbebas dari tindakan fraud? Kenyataannya tidak,

terbukti dengan banyaknya kasus fraud yang terjadi di lembaga syariah. Seperti

kasus Bank Syariah Mandiri yang melibatkan pihak internal perusahaan dengan

melakukan penyaluran kredit fiktif pada Bank Syariah Mandiri cabang Bogor

sebesar Rp102 miliar kepada 197 nasabah fiktif. Akibat penyaluran kredit

tersebut Bank Syariah Mandiri berpotensi menderita kerugian sebesar Rp59

miliar. Atas kasus tersebut Bareskrim Polri menetapkan empat tersangka, yang

tiga diantaranya adalah pegawai Bank Syariah Mandiri (Prabowo, 2013).

Selain itu terdapat kasus di mana nasabah yang melaporkan bank

syariah, seperti yang dialami oleh BRI Syariah yang terjerat kasus investasi

emas. Kasus ini muncul atas gugatan nasabah BRI Syariah yang merasa

dirugikan terkait investasi emas yang ada pada BRI Syariah (Wijaya, 2012) .

Allianz sebagai salah satu perusahaan asuransi yang cukup besar juga

terjerat kasus fraud pada tahun 2017. Untuk pertama kalinya di Indonesia,

kasus klaim asuransi masuk ranah pidana. Kasus ini dimasukkan ke ranah

pidana karena ada penolakan dari pihak Allianz atas pengajuan klaim peserta

asuransi. Penolakan tersebut disebabkan oleh syarat dari perusahaan asuransi

yang tidak sesuai dengan buku polis yang diberikan, yakni harus menyertakan

rekam medis lengkap. Namun, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No

269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, catatan medis memang

Page 25: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

7

dilarang diberikan kepada sembarang pihak, termasuk pasien. Selama ini,

pasien hanya berhak menerima ringkasan catatan medis. Oleh karena itu, pihak

rumah sakit menolak memberikan rekam medis lengkap meski korban sudah

meminta sesuai syarat tambahan dari Allianz. Yang menjadi ranah pidana juga

dikarenakan ada persyaratan dari Allianz yang tidak tertera di buku polis dan

melanggar UU No.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pihak Allianz

menolak klaim karena batas klaim 14 hari dan tidak ada rekam medis (Jessica,

2017).

Dari beberapa kasus tersebut membuktikan bahwa tidak ada jaminan

lembaga keuangan syariah terutama bank dan asuransi syariah bebas dari

tindakan kecurangan (fraud). Hasil analisis yang dilakukan oleh berbagai

organisasi dan regulator menemukan bahwa kasus-kasus yang terjadi pada

perbankan dan asuransi sebagian besar karena faktor internal perusahaan yang

belum efektif, seperti information and communication, whistleblowing system,

good corporate governance practice, conformity compensation, dan islamic

work ethic yang dimiliki perusahaan. Berbagai tindakan fraud masih banyak

terjadi karena manajemen lembaga keuangan syariah belum mampu

memberikan jaminan kepatuhan syariah pada setiap produk dan jasa lembaga

keuangan syariah yang diberikan, sehingga tindakan fraud tidak bisa

dihindarkan (Anugrah, 2014).

Tindakan fraud yang terjadi di suatu entitas harus segera dicegah, agar

tidak semakin merugikan perusahaan. Pencegahan fraud di sektor publik dapat

dilakukan dengan mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang

Page 26: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

8

menetapkan berbagai sanksi yang diharapkan dapat menangkal atau

mengurangi tindakan fraud. Oleh karena itu, pendeteksian dini terhadap fraud

sangat penting agar perusahaan dapat berdiri dengan sehat dan bisa going

concern kedepannya. The Institute of Auditor Internal di Amerika

mendefinisikan kecurangan mencakup suatu kesatuan ketidakberesan

(irregularities) dan tindakan ilegal yang bercirikan penipuan yang disengaja,

yang dilakukan untuk memperkaya diri sendiri dan menimbulkan kerugian bagi

entitas yang dilakukan oleh orang luar atau dalam entitas (Albrecht et al.,

2006:8).

Ketika orang memilih untuk terlibat dalam fraud, mereka biasanya

mengerti bahwa mereka mempertaruhkan karir, reputasi, dan kebebasan mereka

dengan terlibat dalam pelanggaran tersebut. Oleh karena itu, dengan

meningkatkan pencegahan fraud akan mencegah timbulnya kerugian yang

besar. Hasil penelitian ACFE tahun 2018 menunjukkan bahwa audit internal

memegang peran penting dalam mendeteksi fraud yaitu sebesar 12% kasus di

organisasi kecil dan 18,6% di organisasi yang lebih besar.

Perbedaan yang mencolok adalah bahwa pengendalian dan prosedur

yang ada di sebuah organisasi mempengaruhi bagaimana skema fraud

tertangkap. Sebagian besar organisasi kecil tidak memiliki hotline pelaporan

(25,7%), sementara mayoritas organisasi yang lebih besar (74,1%). Departemen

audit internal juga cenderung tidak ada di organisasi yang lebih kecil, dibanding

organisasi yang lebih besar (38,6% dan 88,3%, masing-masing). Organisasi

Page 27: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

9

kecil cenderung dapat mendeteksi lebih banyak fraud melalui tinjauan

manajemen, rekonsiliasi akun, audit eksternal, dan pemeriksaan dokumen.

Hasil penelitian yang dilakukan Saputra (2017) dan Delfi et al (2014)

menjelaskan bahwa tindakan fraud dapat dipengaruhi oleh lemahnya sistem

pengendalian internal. Dimana terdapat salah satu indikator dari pengendalian

internal yang sangat penting, yaitu informasi dan komunikasi. Informasi dan

komunikasi adalah proses pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran

informasi kepada seluruh personel perusahaan agar mereka dapat melaksanakan

tanggung jawabnya. Sistem informasi mencakup sistem akuntansi, yang terdiri

dari metode dan catatan yang dibangun untuk mengidentifikasi,

mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan

transaksi entitas untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, liabilitas, dan

ekuitas. Sedangkan komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman

tentang peran dan tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian

internal terhadap pelaporan keuangan (Arens, 2008:376).

Dengan pengendalian internal yang efektif dapat mengurangi

kecenderungan terjadinya fraud, dimana terdapat indikator informasi dan

komunikasi didalamnya (Wilopo, 2006). Selain itu, dengan penyampaian

informasi dan komunikasi yang baik dapat memberikan jaminan bahwa

keakuratan informasi bisnis bisa menaikkan keberhasilan perusahaan.

Pengawasan terhadap aset yang akurat sering berjalan seiring, karena karyawan

yang ingin menggelapkan aset atau berniat melakukan fraud juga perlu

menutupi kecurangan tersebut dengan menyesuaikan catatan akuntansi. Sistem

Page 28: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

10

informasi dan komunikasi dirancang untuk dapat mengamankan aset organisasi,

bila sistem informasi dan komunikasi tidak berfungsi secara efektif sebagai

sarana kendali, maka tindakan fraud tidak bisa dihindarkan. Informasi dan

komunikasi dapat dikatakan efektif jika informasi tentang organisasi sudah

terintegrasi dengan relevan serta sepak terjangnya harus diidentifikasi dan di

komunikasikan kepada pihak terkait untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan

telah dilakukan secara efektif. Sehingga diharapkan dengan informasi dan

komunikasi yang efektif dapat mencegah terjadinya kecurangan (Zarlis, 2018).

Association of Certified Fraud Examiners (2018) menyatakan bahwa

aktivitas audit internal dapat mendeteksi fraud sebesar 15% dan menekan 75%

fraud. Sistem pengendalian yang buruk akan memicu seseorang melakukan

perbuatan fraud dan melawan hukum. Sebaliknya, dengan pengendalian

internal yang baik, dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dan

fraud (Natasya et al., 2017).

Selain information and communication yang diterapkan sebagai salah

satu tindakan preventif untuk mengetahui risiko terjadinya fraud, maka hal lain

yang mungkin dapat meminimalisir terjadinya fraud adalah whistleblowing

system. Whistleblowing system merupakan suatu sistem yang dirancang untuk

penyampaian pengaduan dugaan tindakan fraud yang telah atau akan terjadi

yang melibatkan pegawai dan orang lain yang berkaitan dengan dugaan

tindakan fraud di dalam perusahaan. Kriteria kecurangan yang dilaporkan

meliputi 5W+1H, tindak lanjut dari laporan tersebut yaitu pemberian reward

dan perlindungan untuk pelapor atau whistleblower, dan hukuman atau sanksi

Page 29: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

11

untuk pelaku fraud. Sistem ini merupakan wadah atau saluran bagi

whistleblower untuk mengungkap dan melaporkan tindak kecurangan.

Dengan diterapkannya whistleblowing system di dalam perusahaan

dapat membantu mengawasai kinerja internal perusahaan. Pengawasan tidak

cukup hanya dilakukan oleh atasan dan audit internal, sesama karyawan pun

diharapkan secara tidak langsung saling mengawasi satu sama lain. Selain

mengawasi kinerja, karyawan juga dapat melaporkan tindak pelanggaran yang

dilakukan oleh rekan sesama karyawan beserta buktinya melalui whistleblowing

system yang langsung terhubung oleh atasan atau komite audit. Whistleblowing

system yang efektif akan mendorong partisipasi masyarakat dan karyawan

perusahaan untuk lebih berani bertindak guna mencegah terjadinya fraud

dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa whistleblowing system mampu untuk mengurangi budaya

“diam” menuju ke arah budaya kejujuran dan “keterbukaan”. Whistleblowing

system merupakan salah satu metode dalam mendorong penegakan etika

perusahaan dan mendorong perilaku etis karyawan, atau sebagai salah satu

sarana pencegahan tindakan yang tidak beretika dan perilaku curang yang

berdampak merugikan bagi perusahaan (Yunus, 2011).

Terjadinya kecurangan (fraud) pada umumnya diakibatkan karena

belum diterapkan dan diimplementasikannya good corporate governance atau

kelemahan di sektor korporasi (Tuanakotta, 2012:44). Oleh karena itu, regulator

mengharuskan perbankan syariah untuk menerapkan prinsip-prinsip good

corporate governance yang merupakan perwujudan tanggung jawab dalam

Page 30: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

12

rangka peningkatan kinerja sesuai Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern

Bank (SPFAIB), yang wajib dilaksanakan sejak 1 Januari 1996, yang

dimutakhirkan oleh Bank Indonesia dengan peraturan Bank Indonesia No.

1/6/PBI/99 tanggal 20 September 1999 yang menyatakan bahwa bank waijb

memiliki Satuan Kerja Audit Intern dalam melaksanakan fungsi audit

internalnya.

Besar kecilnya jumlah kompensasi yang diterima karyawan juga dapat

mempengaruhi seseorang melakukan tindakan kecurangan (Ahrianti et al.,

2015). Kesesuaian kompensasi bisa mempengaruhi sikap serta perilaku seorang

pegawai atau karyawan, seseorang akan berperilaku tidak etis dan curang untuk

memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri karena ketidakpuasan atau

kekecewaan dengan kompensasi yang mereka terima atas apa yang telah

diberikan untuk perusahaan (Shintadevi, 2015). Kompensasi adalah seluruh

pendapatan, baik berupa uang maupun barang yang diterima para karyawan

sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh perusahaan. Pemberian

kompensasi bertujuan sebagai ikatan kerjasama, kepuasan kerja, adanya

keefektifan dalam bekerja, meningkatkan motivasi, stabilitas karyawan,

disiplin, serta pengaruh serikat buruh dan pemerintah (Hasibuan, 2006). Dengan

jumlah kompensasi yang diterima karyawan sudah sesuai, diharapkan dapat

mengurangi tindakan kecurangan (fraud) yang dilakukan karyawan.

Etika yang dimiliki seseorang dalam bekerja juga menjadi salah satu

faktor dalam pencegahan fraud, sebagai umat muslim kita harus memiliki etika

yang sesuai dengan syariat Islam. Islamic work ethic didefinisikan sebagai

Page 31: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

13

seperangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dari apa yang

salah dalam konteks Islam (Beekun, 1996). Etika awalnya didasarkan pada Al-

Qur’an, karena Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat muslim dalam

semua bidang kehidupan. Islamic work ethic menekankan keadilan, kerja keras,

jujur, komitmen, dan dedikasi dalam bekerja. Muslim yang mengikuti ajaran

Islam seharusnya lebih berkomitmen terhadap pekerjaan dan organisasi mereka

daripada orang-orang yang tidak mengikuti ajaran Islam (Yousef, 2000).

Bekerja dengan menanamkan Islamic work ethic dapat mencegah seseorang

untuk melakukan tindakan kecurangan, karena jika seseorang sudah

menanamkan nilai-nilai Islami dalam melaksanakan pekerjaannya, mereka

tidak akan melakukan tindakan kecurangan yang akan merugikan perusahaan.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitan (Zager et al.,

2016). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Zager adalah pada variabel

independennya, dimana Zager menggunakan the role and responsibility of

auditors sedangkan dalam penelitian ini menggunakan variabel whistleblowing

system, good corporate governance practice, conformity compensation, dan

islamic work ethic. Objek penelitian yang digunakan oleh Zager adalah auditor

eksternal yang mengaudit perusahaan menengah dan besar di Kroasia,

sedangkan pada penelitian ini menggunakan responden staf keuangan pada

perbankan syariah dan asuransi syariah di Jakarta.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian ini karena pertama, internal control, whistleblowing system, good

corporate governance practice, conformity compensation, dan islamic work

Page 32: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

14

ethic merupakan faktor internal yang sangat penting di dalam lembaga

keuangan syariah, karena lemahnya faktor internal tersebut dapat memberikan

peluang terjadinya tindakan kecurangan. Kedua, peneliti ingin mengetahui

apakah internal control, whistleblowing system, good corporate governance

practice, conformity compensation, dan islamic work ethic dalam lembaga

keuangan syariah di Indonesia memiliki pengaruh terhadap pencegahan

tindakan kecurangan serta apakah setelah dilakukan pencegahan fraud dapat

mengurangi tingginya tingkat kecurangan laporan keuangan yang sangat

merugikan perusahaan. Ketiga, sampai dengan tahap penyelesaian penelitian

ini, peneliti belum menemukan penelitian yang secara spesifik menguji faktor-

faktor determinant fraudulent financial statement: peran fraud prevention

sebagai mediator. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian

dengan judul “Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial Statement:

Peran Fraud Prevention Sebagai Mediator”.

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini seluruh tingkatan

organisasi dapat meningkatkan kemampuannya dalam mencegah fraud yang

setiap tahun semakin meningkat di seluruh dunia, dengan meningkatkan

berbagai faktor internal perusahaan, seperti information and communication,

whistleblowing system, good corporate governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 33: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

15

1. Meningkatnya tindakan fraud yang terjadi di seluruh dunia, termasuk

Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi yang cukup

tinggi.

2. Information and communication yang tidak terintegrasi dengan baik dapat

menyebabkan banyak terjadinya fraud di dalam perusahaan.

3. Lemahnya penerapan whistleblowing system menyebabkan para pelaku

fraud dapat melakukan perbuatannya dengan mudah.

4. Good corporate governance practice yang kurang baik dapat menjadi celah

untuk karyawan melakukan fraud.

5. Pemberian kompensasi yang tidak sesuai dengan beban kerja karyawan.

6. Rendahnya islamic work ethic yang dimiliki karyawan menyebabkan

mudahnya melakukan tindakan fraud.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah

yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi perusahaan mengenai

fraud, penelitian ini hanya fokus untuk menguji faktor-faktor determinant

fraudulent financial statement: peran fraud prevention sebagai mediator.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah staf keuangan perusahaan yang bekerja

di perbankan syariah dan asuransi syariah di wilayah DKI Jakarta.

3. Metode analisa data yang digunakan, yaitu analisis Partial Least Square

(PLS)-SEM dengan software SmartPLS 3.0.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

16

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah information and communication, whistleblowing system, good

corporate governance practice, conformity compensation, dan islamic work

ethic berpengaruh terhadap fraud prevention?

2. Apakah information and communication, whistleblowing system, good

corporate governance practice, conformity compensation, dan islamic work

ethic berpengaruh terhadap fraudulent financial statement?

3. Apakah fraud prevention berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement?

4. Apakah information and communication, whistleblowing system, good

corporate governance practice, conformity compensation, dan islamic work

ethic berpengaruh terhadap fraudulent financial statement melalui fraud

prevention sebagai variabel intervening?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, penelitian

ini bertujuan untuk:

1. Menguji secara empiris apakah information and communication,

whistleblowing system, good corporate governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic berpengaruh terhadap fraud

prevention.

Page 35: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

17

2. Menguji secara empiris apakah information and communication,

whistleblowing system, good corporate governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic berpengaruh terhadap fraudulent

financial statement.

3. Menguji secara empiris apakah fraud prevention berpengaruh terhadap

fraudulent financial statement.

4. Menguji secara empiris apakah information and communication,

whistleblowing system, good corporate governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic berpengaruh terhadap fraudulent

financial statement melalui fraud prevention sebagai variabel intervening.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Kontribusi Teoritis

a. Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan

terkait dengan faktor-faktor determinant fraudulent financial statement:

peran fraud prevention sebagai mediator.

b. Mahasiswa jurusan akuntansi, sebagai wawasan memperluas ilmu

pengetahuan dan sebagai sarana referensi ilmu mengenai faktor-faktor

determinant fraudulent financial statement: peran fraud prevention

sebagai mediator.

c. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya

mengenai topik ini.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

18

d. Keilmuan, untuk menambah bukti empiris mengenai faktor-faktor

determinant fraudulent financial statement: peran fraud prevention

sebagai mediator.

2. Kontribusi Praktis

a. Auditor internal dan staf akuntansi, penelitian ini dapat memberikan

gambaran dan informasi mengenai faktor internal yang mempengaruhi

fraud prevention di lingkungan tempatnya bekerja guna meminimalisir

tindakan fraud yang mungkin dapat terjadi.

b. Direktur, manajemen organisasi, dan komite audit, penelitian ini dapat

memberikan gambaran dan informasi mengenai hal apa saja yang dapat

menyebabkan terjadinya fraud, dan bisa meminimalisir tindakan fraud

dengan berbagai langkah pencegahan fraud.

c. Dewan direksi, yaitu sebagai bahan masukan untuk mengetahui faktor

internal apa saja yang berpotensi untuk membantu mencegah fraud.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Agency Theory

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan konsep dasar dari teori

agensi, yaitu hubungan kerjasama antar pihak pemegang saham sebagai

principal dan manajemen sebagai agent. Hubungan agensi timbul ketika

principal mempekerjakan pihak lain (agen) dengan memberikan suatu jasa

tertentu dan memberikan wewenang pengambilan keputusan kepada agen

(Purdwiastuti dan Nofiyanti, 2012).

Prinsipal selalu menginginkan return tinggi atas investasi yang

diberikan untuk perusahaan, sedangkan agen memiliki kepentingan

tersendiri yaitu untuk mendapatkan kompensasi yang besar atas hasil

kinerjanya. Ketika prinsipal dan agen memiliki pandangan yang berbeda

antara satu dengan lainnya, maka akan menimbulkan konflik antar

keduanya, benturan ini sering disebut dengan conflict of interest (Cyntia,

2016). Conflict of interest atau perbedaan kepentingan antara prinsipal dan

agen dapat memicu agency problem yang dapat mempengaruhi kualitas laba

yang dilaporkan.

Menurut Einsenhardt (1989), teori agensi menggunakan tiga asumsi

sifat manusia, yaitu: (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri

(self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi

Page 38: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

20

masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari

risiko (risk averse). Ketiga sifat tersebut menyebabkan informasi yang

dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya.

Informasi yang disampaikan biasanya tidak sesuai dengan kondisi

perusahaan yang sebenarnya atau disebut sebagai informasi yang tidak

simetri (asimetry information). Ketidaksesuaian informasi yang dihasilkan

manajemen dapat menyesatkan para pengguna laporan dalam proses

pengambilan keputusan.

Perbedaan kepentingan menyebabkan agen menyalahgunakan

tugasnya dalam penyampaian informasi kepada prinsipal dengan cara

memberikan atau menahan informasi yang diminta prinsipal bila

menguntungkan bagi agen (Jensen dan Meckling, 1976). Untuk mengatasi

hal tersebut, diperlukan information and communication, whistleblowing

system, good corporate governance practice, conformity compensation, dan

islamic work ethic untuk memastikan hubungan seluruh stakeholder dan

keberlangsungan perusahaan terjamin.

Hubungan antara teori agensi dengan fraud pada perbankan syariah

dan asuransi syariah, yaitu fraud merupakan akibat yang mungkin timbul

dari adanya agency problem yaitu asimetri informasi, dimana informasi

yang dimiliki agen digunakan untuk mengambil keuntungan bagi dirinya

sendiri (self interest) yang dapat mengakibatkan kerugian bagi prinsipal

maupun perusahaan.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

21

Prinsip-prinsip Islam yang telah diterapkan oleh bank syariah dan

asuransi syariah tidak menjamin bank syariah dan asuransi syariah terbebas

dari tindakan kecurangan. Fraud dapat terjadi di lingkungan internal bank

syariah dan asuransi syariah. Hal lain yang mungkin muncul adalah adanya

conflict of interest antara agen dan prinsipal yang dapat menimbulkan

penyajian laporan keuangan yang tidak andal atau mengandung kecurangan.

2. Fraud Pentagon Theory

Teori mengenai fraud terus berkembang hingga saat ini, mulai dari

fraud triangle theory yang dikembangkan oleh Cressey tahun 1953,

kemudian fraud diamond theory yang dikembangkan oleh Wolf dan

Hermanson tahun 2004, dan saat ini yaitu fraud pentagon theory yang

dikembangkan oleh Crowe Horwath pada tahun 2011.

a. Fraud Triangle

Fraud Triangle Theory diciptakan oleh Cressey pada tahun

1953. Teori ini merupakan teori pertama yang menjelaskan tiga elemen

utama seseorang melakukan fraud, yaitu pressure, opportunity, dan

rationalization.

1) Pressure (Tekanan)

Pressure menjadi salah satu alasan bagi para manajemen dan

pegawai dalam melakukan fraud. Sesorang melakukan penipuan dan

penggelapan uang perusahaan karena adanya tekanan yang datang

dalam berbagai bentuk, baik dari keuangan maupun non-keuangan.

Fraud yang sering terjadi biasanya datang dari kebutuhan keuangan

Page 40: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

22

yang mendesak dan tidak dapat diceritakan kepada orang lain

(Tuanakotta, 2012:207). Sedangkan fraud dari bentuk non-

keuangan, contohnya seperti kebutuhan hasil laporan yang lebih

baik daripada faktanya, frustasi atas pekerjaannya, atau bahkan

tantangan untuk mengacaukan sistem juga bisa memotivasi tindakan

fraud (Albrecht et al., 2008:212).

Pressure dapat terjadi dikarenakan adanya target yang tidak

realistik untuk dicapai dari pihak manajemen kepada pegawainya

atau pemilik perusahaan kepada manajemen. Berbagai target yang

tidak realistik dan deadline dapat memberikan tekanan kepada para

pegawai, sehingga mereka cenderung untuk melakukan fraudulent

financial statement dengan memberikan hasil laporan keuangan

yang di mark up agar sesuai dengan keinginan manajemen atau

pemilik perusahaan agar dapat menarik para investor untuk

menanamkan saham atau obligasinya (Tuanakotta, 2012:207).

2) Opportunity (peluang)

Seseorang yang melakukan fraud biasanya mempunyai

peluang jika mereka memiliki akses terhadap aset dan informasi

yang memungkinkan untuk menyembunyikan aktivitas fraud

mereka. Dengan adanya peluang menyebabkan para pelaku

kecurangan (fraud) yakin bahwa setiap aktivitas yang mereka

lakukan tidak akan terdeteksi (Priantara, 2013:46). Peluang ini

terdiri dari dua komponen, yaitu general information dan technical

Page 41: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

23

skill sehingga memungkinkan pelaku untuk memanfaatkan

komponen tersebut (Tuanakotta, 2014:211).

Dalam SAS No. 99 dan SPAP terdapat berbagai kondisi yang

menyebabkan terjadinya peluang seseorang melakukan tindakan

fraud, diantaranya yaitu adanya kelemahan pengendalian internal,

ketidakefektifan pengawasan manajemen, atau penyalahgunaan

posisi, dan kegagalan untuk menetapkan prosedur yang memadai

untuk mendeteksi fraud. Perusahaan yang tidak bisa menerapkan

hal-hal diatas akan memiliki banyak celah yang dapat dijadikan

sebagai peluang untuk melakukan fraud oleh para pelaku.

3) Rationalization (Rasionalisasi)

Menurut Skousen (2009) rasionalisasi adalah kondisi dimana

setiap perbuatan fraud yang mereka lakukan dianggap sebagai

tindakan yang wajar atau justru benar, karena tindakan fraud seperti

itu sudah biasa dilakukan oleh pihak manajemen di berbagai

perusahaan di seluruh dunia. Seseorang yang melakukan fraud

berdasarkan rasionalisasi tidak akan merasa bersalah, karena

menurut mereka hal itu bukanlah suatu pelanggaran. Fraud muncul

ketika seseorang mulai membenarkan apa yang mereka lakukan,

walaupun menurut hukum itu salah. Seseorang membenarkan

kesalahan mereka dengan tujuan agar mereka tetap merasa nyaman

dalam melakukan suatu tindakan salah secara terus-menerus

(Dorminey et al, 2012).

Page 42: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

24

Gambar 2.1

Fraud Triangle

Sumber: Cressey (1953)

b. Fraud Diamond

Fraud Diamond Theory diciptakan oleh Wolf dan Hermanson

pada tahun 2004. Fraud diamond theory merupakan penyempurna dari

fraud triangle theory. Wolfe dan Hermanson (2004) menyatakan

sebagian besar kecurangan tidak akan terjadi tanpa adanya orang yang

memiliki kemampuan untuk melakukan kecurangan. Sehingga elemen

keempat yang ditambahkan dari elemen utama seseorang melakukan

fraud, yaitu capability (kemampuan).

Capability adalah suatu kemampuan pelaku fraud untuk dapat

mengembangkan strategi yang digunakan untuk melakukan dan

menyembunyikan fraud, serta dapat mengamati kondisi sosial untuk

memenuhi kepentingan pribadinya (Horwath, 2011). Wolfe dan

Hermanson (2004) menjelaskan sifat-sifat yang terkait dengan elemen

competence, yaitu positioning, intelligence, convidence, coercion,

deceit, dan stress, sebagai berikut:

Page 43: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

25

1) Positioning

Posisi seseorang dalam organisasi dapat memberikan

kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan tersebut untuk

melakukan fraud. Seseorang dalam posisi otoritas memiliki

pengaruh lebih besar atas situasi atau lingkungan tertentu.

2) Intelligence / Creativity

Pelaku fraud memiliki pemahaman yang cukup dan bisa

mengeksploitasi kelemahan pengendalian internal untuk

menggunakan posisi, fungsi, atau akses untuk mendapat keuntungan

sebesar mungkin.

3) Convidence / Ego

Orang dengan ego yang kuat dan kepercayaan diri yang besar

akan merasa bahwa dirinya tidak akan terdeteksi apabila melakukan

fraud, atau orang yang percaya bahwa dirinya dapat dengan mudah

keluar dari permasalahan yang terjadi, sehingga bisa memotivasi

dirinya dalam melakukan fraud.

4) Coercion

Pelaku fraud dapat memaksa orang lain untuk melakukan

atau menyembunyikan fraud. Seseorang individu dengan

kepribadian persuasif bisa lebih berhasil meyakinkan orang lain

untuk bisa diajak melakukan fraud bersama atau mengalihkan isu

yang sedang terjadi (Abdullahi dan Mansor, 2015).

Page 44: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

26

5) Deceit

Penipuan yang sukses membutuhkan kebohongan yang

efektif dan konsisten. Dalam melakukan fraud, orang yang tidak

jujur akan lebih nyaman dalam melakukan fraud dengan segala

kemampuan yang dimilikinya. Untuk menghindari pendeteksian

fraud, seorang pelaku fraud harus terlihat meyakinkan di mata

auditor, investor, direktur, dan lainnya (Wolfe dan Hermanson,

2004).

6) Stress

Stres karena pekerjaan dapat meningkatkan tindakan fraud.

Oleh karena itu, setiap pegawai harus bisa mengendalikan dan

menjaga stres agar terhindar dari tindakan fraud (Rudewicz dan

Partner, 2011).

Gambar 2.2

Fraud Diamond

Sumber: Wolfe dan Hermanson (2004)

c. Fraud Pentagon Theory

Fraud Pentagon Theory merupakan pengembangan dari fraud

triangle theory oleh Cressey tahun 1953, kemudian fraud diamond

theory oleh Wolfe dan Hermanson tahun 2004. Fraud pentagon theory

Page 45: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

27

dikembangkan oleh Horwath pada tahun 2011, perkembangan teori ini

merubah risk factor capability menjadi competence yang memiliki

makna dari istilah yang sama dalam fraud diamond theory. Crowe juga

menambahkan satu risk factor yaitu arrogance (arogansi).

Dua elemen tersebut yaitu:

1) Competence (Kompetensi)

Competence merupakan perluasan dari elemen opportunity

yang meliputi kemampuan individu untuk mengesampingkan

pengendalian internal, mengembangkan strategi penyembunyian,

dan mengendalikan secara sosial situasi tersebut untuk keuntungan

pribadinya (Horwath, 2011).

2) Arrogance (Arogansi)

Arrogance merupakan perilaku superioritas pada pelaku

fraud yang mempercayai bahwa kebijakan dan peraturan perusahaan

tidak berlaku untuk dirinya. Arrogance bisa berdampak buruk

kepada perusahaan dan seseorang, karena bisa menghancurkan karir

atau perusahaan tersebut (Horwath, 2011).

Terdapat lima elemen arrogance dari perspektif CEO,

sebagai berikut (Yusof et al, 2015):

a) Ego besar, CEO terlihat seperti selebriti daripada seorang

pengusaha.

b) Mereka menganggap pengendalian internal tidak berlaku untuk

dirinya.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

28

c) Memiliki karakteristik perilaku pengganggu.

d) Memiliki kebiasaan memimpin secara otoriter.

e) Memiliki ketakutan akan kehilangan posisi atau status.

Gambar 2.3

Fraud Pentagon

Sumber: Crowe’s fraud pentagon theory (Horwath, 2011)

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa setiap orang memiliki

potensi untuk melakukan tindakan kecurangan (fraud), baik pada level top,

lini, dan staf. Fraud secara luas diklasifikasikan sebagai langkah yang

sengaja dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk menggelapkan aset

perusahaan guna kepentingan pribadi. Oleh karena itu, faktor-faktor internal

penyebab fraud harus diketahui terlebih dahulu agar bisa diidentifikasi

secara komprehensif penyebab terjadinya fraud sehingga dapat

meminimalisir peluang terjadinya kecurangan (fraud).

Usaha untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi harus dimulai

dari lingkungan internal perusahaan, seperti penerapan informasi dan

komunikasi yang baik antar anggota organisasi, diterapkannya

whistleblowing system yang baik, membangun tata kelola perusahaan yang

Page 47: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

29

baik, pemberian kompensasi yang sesuai dengan beban kerja karyawan,

serta penerapan etos kerja islam di lingkungan internal perusahaan.

Oleh karena itu, pencegahan fraud dapat dilakukan mulai dari

lingkungan internal perusahaan. Dengan pengendalian internal yang baik

dapat mengurangi orang-orang dalam melakukan kecurangan yang dapat

merugikan banyak pihak termasuk perusahaan.

3. Fraudulent Financial Statement

Definisi fraudulent financial statement menurut Association of

Certified Fraud Examiners tahun 2018 adalah:

The intentional, deliberate, misstatement, or omission of material

facts, or accounting data which is misleading and, when considered with all

the information made available, would case the reader to change or alter

his or her judgment or decision.

Sedangkan menurut Arens (2008:430) fraudulent financial

statement adalah salah saji atau pengabaian jumlah serta pengungkapan

laporan keuangan yang disengaja dengan tujuan menipu para pengguna

laporan keuangan. Fraudulent financial statement bertujuan untuk

mengelabui investor dan kreditur yang dilakukan dengan cara meninggikan

nilai aset dan pengakuan pendapatan, serta merendahkan nilai liabilitas,

pembebanan ongkos operasional, dan biaya produksi (Priantara, 2013:46).

Menurut Purba (2015:12) terdapat beberapa alasan mengapa

manajemen melakukan fraudulent financial statement, antara lain untuk:

a. Meningkatkan kinerjanya di mata stakeholders yang meminta

pertanggungjawabannya.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

30

b. Menutupi ketidakmampuan manajemen dalam menghasilkan target/laba

yang dibebankan kepadanya.

c. Memperoleh bonus karena adanya kenaikan kinerja

perusahaan/organisasi/unitnya.

d. Menghilangkan persepsi negatif pengguna laporan dan pasar.

e. Memperoleh keuntungan melalui penjualan saham atau dividen

perusahaan/organisasi yang lebih tinggi.

f. Membayar jumlah pajak yang lebih kecil.

g. Memperoleh kredit atau sumber pembiayaaan lainnya yang lebih

menguntungkan.

Priantara (2013:90) menjelaskan teknik financial number game

yang biasa digunakan oleh manajemen untuk memperindah laporan

keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Aggressive Accounting: Pemilihan dan penerapan prinsip akuntansi

yang bertujuan agar laba tahun berjalan lebih tinggi (higher current

earnings), terlepas dari apakah praktik tersebut sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum atau tidak.

b. Earnings Management: Manipulasi laba secara aktif untuk suatu target

yang sudah ditetukan sebelumnya guna suatu proyeksi keuangan yang

sudah dibuat, atau untuk mendapatkan suatu angka yang konsisten

dengan arus kas dan trean laba yang tidak fluktuaktif dan lebih

berkelanjutan (smoother, more sustainable earnings stream).

Page 49: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

31

c. Income Smoothing: Suatu bentuk earnings management yang didesain

untuk menghilangkan aliran laba yang fluktuaktif, termasuk cara-cara

untuk mereduksi dan menyimpan laba pada saat kinerja keuangan

sedang membaik agar laba tersebut bisa dimanfaatkan pada saat kinerja

keuangan sedang menurun.

d. Fraudulent Financial Reporting: Penyajian secara keliru yang disengaja

atas suatu angka atau pengungkapan di dalam laporan keuangan yang

bertujuan untuk memperdayai pengguna laporan keuangan.

e. Creative Accounting: Setiap langkah yang digunakan untuk memainkan

angka-angka laporan keuangan, yang mencakup aggressive accounting,

fraudulent financial reporting, income smoothing, dan earnings

management.

Menurut Gravitt (2006), fraudulent financial statement melibatkan

beberapa skema, sebagai berikut:

a. Pemalsuan, perubahan, atau manipulasi catatan keuangan yang material,

dokumen pendukung atau transaksi bisnis.

b. Kelalaian yang disengaja atau misrepresentasi peristiwa, transaksi,

rekening, atau informasi penting lainnya dari laporan keuangan yang

disusun.

c. Kesalahan yang disengaja pada penggunaan prinsip akuntansi,

kebijakan, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur, pengakuan,

laporan, dan mengungkapkan peristiwa ekonomi dan transaksis bisnis.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

32

d. Kelalaian yang disengaja pada pengungkapan atau penyajian

pengungkapan yang tidak memadai berdasarkan prinsip akuntansi dan

kebijakan nilai keuangan terkait.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa fraudulent

financial statement adalah penyajian laporan keuangan dengan unsur salah

saji dengan tujuan memperdaya pengguna laporan keuangan untuk

kepentingan pribadi pihak yang melakukan fraud, dengan penyajian yang

tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya sehingga tidak dapat

menghasilkan pengambilan keputusan yang tepat dari pihak stakeholders

yang berkepentingan.

4. Fraud Prevention

a. Pengertian fraud

Secara harfiah fraud didefinisikan sebagai kecurangan, namun

pengertian ini telah dikembangkan lebih lanjut sehingga memiliki

makna yang lebih luas. Menurut Tunggal (2012:189) fraud adalah

penipuan di bidang keuangan dan non keuangan yang disengaja, dengan

maksud untuk mengambil aset atau hak orang maupun pihak lain.

Albrecht et al (2006:7) mengatakan bahwa fraud adalah tindakan yang

bersifat umum dan mencakup beragam makna berupa cara cerdik

seseorang yang dirancang untuk mendapatkan keuntungan dengan

penyajian yang salah. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Pidana

(KUHP) ada empat pasal yang mendefinisikan kecurangan dalam dunia

Page 51: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

33

keuangan, yaitu pasal 362, pasal 368, pasal 372, dan 378 sebagai

berikut:

1) Pasal 362: Pencurian, yaitu mengambil barang atau sesuatu yang

seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk

dimiliki secara melawan hukum.

2) Pasal 368: Pemerasan dan pengancaman, yaitu dengan maksud

untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan

hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan atau ancaman

kekerasan untuk mendapatkan suatu barang, baik seluruhnya atau

sebagian milik orang lain.

3) Pasal 372: Penggelapan, yaitu perbuatan sengaja melawan hukum

untuk memiliki suatu barang, baik seluruhnya atau sebagian milik

orang lain, tetapi yang masih dalam kekuasaannya tidak menjahati

orang lain.

4) Pasal 378: Perbuatan curang, yaitu perbuatan yang menguntungkan

diri sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan

memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat,

ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk

menyerahkan suatu barang kepadanya, untuk memberi utang atau

menghapuskan piutang.

Menurut Association of Certified Fraud Examiners (2018),

fraud terdiri atas empat kelompok besar, yaitu kecurangan laporan

Page 52: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

34

keuangan, kecurangan penyalahgunaan aset, korupsi, dan kecurangan

yang berkaitan dengan komputer sebagai berikut:

1) Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial

Statement)

Kecurangan ini dilakukan dengan menyajikan laporan

keuangan lebih baik dari sebenarnya (over statement) atau lebih

buruk dari sebenarnya (under statement). Laporan keuangan yang

overstated biasanya dilakukan untuk tujuan menarik para investor

agar mau menanamkan modal di perusahaannya, sedangkan laporan

keuangan yang understated biasanya dilakukan untuk tujuan

penghindaran pajak.

2) Kecurangan Penyalahgunaan Aset

Kecurangan ini terdiri atas kecurangan kas dan

penyalahgunaan penyediaan serta aset lainnya, sebagai berikut:

a) Kecurangan penerimaan kas

Kecurangan penerimaan kas yang belum dicatat (skimming):

i) Pendapatan negara tidak dilaporkan/dicatat atau dilaporkan

lebih kecil.

ii) Piutang dihapuskan, sebenarnya piutang tidak dihapus dan

kemudian ditagih kembali namun tidak dilaporkan.

iii) Pengambilan uang hasil penagihan untuk sementara waktu

dengan menunda pencatatan penerimaannya.

iv) Pengambilan penerimaan cek dari pelanggan.

Page 53: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

35

Pencurian yang sudah dicatat di pembukuan (cash larceny):

i) Pencurian kas tunai

ii) Pencurian kas di bank

iii) Mencuri kas dengan sengaja membuat kesalahan

perhitungan atau kesalahan pembukuan.

b) Kecurangan pengeluaran kas

i) Kecurangan penagihan dengan memasukkan dokumen

tagihan, sehingga tagihan lebih tinggi.

ii) Kecurangan pergantian biaya, yaitu dengan memanipulasi

penggantian biaya.

c) Penyalahgunaan persediaan dan aset lain

i) Penjualan fiktif

ii) Kecurangan penerimaan dan pembelian

iii) Kecurangan jurnal palsu

iv) Menghapus persediaan

3) Korupsi

Korupsi yaitu perbuatan yang merugikan kepentingan umum

atau masyarakat luas untuk kepentingan pribadi atau golongan

kelompok tertentu. Bentuk-bentuk korupsi dapat berupa sebagai

berikut:

a) Pertentangan kepentingan

b) Pemberian tidak sah

c) Pemerasan ekonomi

Page 54: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

36

d) Suap

4) Kecurangan yang berkaitan dengan komputer

Kecurangan yang berkaitan dengan komputer dapat berupa

sebagai berikut:

a) Perusakan komputer

b) Pencurian informasi dan harta kekayaan

c) Penggunaan atau penjualan jasa komputer secara tidak sah

b. Pencegahan kecurangan (fraud)

Banyaknya kasus fraud yang menimpa berbagai perusahaan

menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Oleh karena

itu, perlu adanya tindakan pencegahan untuk mengurangi besarnya

jumlah kerugian yang diderita perusahaan.

Pencegahan fraud menurut BPKP (2008:37), merupakan upaya

terintegrasi yang dapat menekan faktor penyebab fraud (fraud triangle),

yaitu:

1) Memperkecil peluang terjadinya kesempatan untuk melakukan

tindakan fraud.

2) Menurunkan tekanan pada pegawai agar bisa bekerja sesuai

kapasitasnya.

3) Tidak mentolerir alasan untuk membuat pembenaran atau

rasionalisasi atas tindakan fraud yang dilakukan.

Menurut Tunggal (2012:59), terdapat beberapa tata kelola untuk

mencegah fraud diantaranya adalah sebagai berikut:

Page 55: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

37

1) Budaya jujur dan etika yang tinggi

Dengan menerapkan budaya jujur dan etika yang baik akan

menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku yang dapat

diterima. Menciptakan budaya jujur dan etika yang tinggi mencakup

lima unsur berikut:

a) Menetapkan tone at the top, kejujuran dan integritas

manajemen akan memperkuat kejujuran serta integritas

karyawan, karena tone at the top yang dilandasi kejujuran dan

integritas akan menjadi dasar bagi kode etik perilaku yang baik

di sebuah organisasi.

b) Menciptakan lingkungan kerja yang positif, pelanggaran

lebih jarang terjadi bila karyawan mempunyai perasaaan positif

tentang atasan mereka, berbeda jika mereka merasa diperalat,

diancam, atau diabaikan. Tempat kerja yang positif akan

meningkatkan semangat karyawan dan mencegah seseorang

melakukan fraud.

c) Mempekerjakan dan mempromosikan pegawai yang tepat,

agar berhasil mencegah fraud, perusahaan harus selektif dalam

mempekerjakan dan mempromosikan karyawan dengan tingkat

kejujuran yang rendah, terutama yang akan menduduki jabatan

penting. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan

latar belakang, memverifikasi pendidikan, riwayat pekerjaan,

Page 56: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

38

serta referensi pribadi calon karyawan, termasuk referensi

tentang karakter dan integritas.

d) Pelatihan, seluruh pegawai baru harus dilatih menyangkut

perilaku etis pegawai. Pegawai baru harus diberi tahu tentang

tugasnya untuk menyampaikan fraud aktual atau yang dicurigai

serta cara yang tepat untuk menyampaikannya. Pelatihan

kewaspadaan terhadap fraud juga harus disesuaikan dengan

tanggung jawab pekerjaan pegawai, seperti pelatihan untuk agen

pembelian dan penjualan.

e) Konfirmasi, sebagian perusahaan mengharuskan pegawainya

secara rutin untuk mengkonfirmasi tanggung jawabnya

mematuhi kode perilaku. Dengan konfirmasi tersebut

diharapkan membantu mengkokohkan kebijakan kode perilaku

dan juga membantu menghalangi pegawai melakukan fraud atau

pelanggaran etika lainnya.

2) Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi pencegahan fraud

Manajemen memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan

mencegah fraud dengan mengambil langkah-langkah yang

teridentifikasi serta memantau pengendalian internal untuk

mencegah dan mengidentifikasi fraud.

3) Pengawasan oleh komite audit

Komite audit memiliki peran penting dalam mengawasi pelaporan

keuangan serta proses pengendalian internal perusahaan. Komite

Page 57: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

39

audit akan membantu menciptakan tone at the top yang efektif

tentang pentingnya kejujuran dan perilaku etis dengan mendukung

toleransi manajemen terhadap fraud.

Menurut BPKP (2008:38), pencegahan fraud yang efektif

memiliki lima tujuan, yaitu prevention, deterence, discruption,

identification, dan civil action prosecution, sebagai berikut:

1) Prevention, yaitu mencegah terjadinya fraud secara nyata pada

semua lini organisasi.

2) Deterence, yaitu menangkal pelaku potensial bahkan tindakan yang

bersifat coba-coba.

3) Discruption, yaitu mempersulit gerak langkah pelaku fraud sejauh

mungkin.

4) Identification, yaitu mengidentifikasi kegiatan berisiko tinggi dan

kelemahan pengendalian.

5) Civil action prosecution, yaitu melakukan tuntutan dan penjatuhan

sanksi yang setimpal atas perbuatan fraud kepada pelakunya.

Pada dasarnya komitmen manajemen dan kebijakan suatu

organisasi merupakan kunci utama dalam mencegah dan mendeteksi

fraud. Tetapi juga harus dilengkapi dengan prosedur penanganan

pencegahan secara tertulis. Komite audit yang independen dapat

menjadi nilai tambah untuk perusahaan karena memiliki tanggung

jawab untuk melakukan evaluasi secara berkala atas aktivitas organisasi

secara berkesinambungan. Kerugian akibat fraud dapat dicegah apabila

Page 58: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

40

perusahaan memiliki staf yang berpengalaman sehingga mereka peka

terhadap sinyal-sinyal fraud. Menurut BPKP (2008:38), metode

pencegahan yang lazim ditetapkan oleh manajemen mencakup berbagai

langkah, yaitu penetapan kebijakan anti fraud, prosedur pencegahan

baku, organisasi, teknik pengendalian, dan kepekaan terhadap fraud.

5. Information and Communication

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian,

pengungkapan, dan pertukaran informasi kepada seluruh personel

perusahaan agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya. Sistem

informasi mencakup sistem akuntansi, yang terdiri dari metode dan catatan

yang dibangun untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis,

mengklasifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi entitas untuk

memelihara akuntabilitas aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan

komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan

tanggung jawab individual berkaitan dengan pengendalian internal terhadap

pelaporan keuangan (Arens, 2008:376).

Fokus utama dari sistem akuntansi adalah transaksi, dimana

transaksi terdiri dari pertukaran aset dan jasa antara suatu entitas dan pihak

luar, dan juga pemindahan atau penggunaan aset dan jasa ke dalam entitas.

Fokus utama dari kebijakan dan prosedur pengendalian yang berhubungan

dengan sistem akuntansi adalah transaksi yang ditangani dengan suatu cara

yang dapat mencegah terjadinya salah saji dalam asersi laporan keuangan

manajemen. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang efektif harus:

Page 59: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

41

a. Mengidentifikasi dan mencatat hanya transaksi yang valid dari entitas

yang terjadi dalam periode berjalan (asersi keberadaan atau keterjadian).

b. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid dari entitas

yang terjadi dalam periode berjalan (asersi kelengkapan).

c. Memastikan aset dan kewajiban yang tercatat merupakan hasil dari

transaksi yang memberikan entitas hak untuk, atau kewajiban untuk,

item-item tersebut (asersi dan hak kewajiban).

d. Mengukur nilai transaksi dalam suatu cara yang mengizinkan

pencatatan nilai moneter transaksi secara tepat dalam laporan keuangan

(asersi penilaian atau alokasi).

e. Memperoleh rincian yang mencukupi dari semua transaksi untuk

memungkinkan penyajian secara tepat dalam laporan keuangan,

termasuk pengklasifikasian yang tepat dan pengungkapan yang

diperlukan (asersi penyajian dan pengungkapan).

Sistem akuntansi entitas harus menyediakan suatu jejak audit atau

jejak transaksi yang lengkap untuk setiap transaksi. Jejak transaksi

merupakan suatu rantai dari bukti yang disediakan oleh pengkodean,

referensi silang, dan pendokumentasian yang menghubungkan saldo akun

dan hasil ikhtisar lain dengan data transaksi orisinal. Jejak transaksi penting

baik bagi manajemen maupun auditor. Penting bagi manajemen untuk

memastikan suatu jejak transaksi yang jelas dalam sistem teknologi

informasi di mana bukti dokumentasi hanya dapat ditahan untuk suatu

periode waktu yang singkat (Boynton et al., 2002:385).

Page 60: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

42

Dokumen dan catatan mewakili suatu aspek dari sistem informasi

dan komunikasi yang menyediakan bukti audit yang penting. Dokumen

menyediakan bukti atas keterjadian transaksi, harga, sifat, dan syarat dari

transaksi. Ketika ditandatangani dan diberi tanda, dokumen juga

menyediakan suatu dasar untuk menetapkan tanggung jawab untuk

pelaksanaan dan pencatatan transaksi. Catatan tersebut termasuk catatan

penghasilan karyawan, yang menunjukkan data gaji kumulatif untuk setiap

karyawan, dan catatan persediaan perpetual. Jenis catatan lain yaitu ikhtisar

harian dari dokumen yang diterbitkan seperti faktur penjualan dan cek.

Ikhtisar tersebut kemudian secara independen dibandingkan dengan jumlah

jurnal harian yang sesuai untuk menentukan apakah semua transaksi telah

dicatat. Dalam sistem akuntansi modern, catatan biasanya terdapat dalam

bentuk elektronik dan entitas dapat membuat salinan tercetak dari setiap

penggunaan (Boynton et al., 2002:386).

Komunikasi berguna untuk memastikan bahwa personel yang

terlibat dalam sistem pelaporan keuangan memahami bagaimana aktivitas

mereka berhubungan dengan pekerjaan orang lain baik di dalam maupun di

luar organisasi. Hal ini termasuk peran sistem dalam pelaporan

pengecualian yang tidak biasa untuk tingkat yang lebih tinggi dalam entitas.

Pedoman kebijakan, pedoman pelaporan akuntansi dan keuangan, bagan

akun, dan memorandum juga membentuk bagian dari informasi dan

komunikasi pengendalian internal. Seluruh kegiatan yang melingkupi

organisasi adalah sistem informasi dan komunikasi. Hal ini mempermudah

Page 61: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

43

orang-orang dalam organisasi untuk memperoleh dan bertukar informasi

yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan, mengelola, dan

mengendalikan operasinya. Komponen pengendalian internal lainnya akan

mudah direalisasikan untuk mencegah kecurangan jika terdapat sistem

informasi dan komunikasi yang baik dan andal dalam organisasi. Sistem

informasi dan komunikasi disebut andal dan baik jika setiap anggota

organisasi mendapat pesan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan,

agar keseluruhan tujuan perorangan, seksi bagian, dan keseluruhan

organisasi dapat tercapai (Adam dan Suzan, 2015).

Menurut COSO dalam Tunggal (2010:232) fungsi dari sistem

information and communication ada lima, yaitu preventif, detective,

corrective, directive, dan compensative, sebagai berikut:

a. Preventif, yaitu pengendalian untuk mencegah kesalahan-kesalahan

yang terjadi, baik berupa kekeliruan maupun ketidakberesan yang sering

terjadi dalam operasi perusahaan.

b. Detective, yaitu untuk medeteksi kesalahan, kekeliruan, dan

penyimpangan yang terjadi.

c. Corective, yaitu untuk memperbaiki kelemahan, kesalahan, dan

penyimpangan yang terdeteksi.

d. Directive, yaitu untuk mengarahkan agar pelaksanaan dilakukan dengan

tepat dan benar.

e. Compensative, yaitu untuk menetralisasi kelemahan pada aspek

pengendalian yang lain.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

44

6. Whistleblowing System

Menurut Miceli et al (2008) whistleblowing merupakan

pengungkapan informasi oleh anggota atau mantan anggota organisasi yang

dipandang sebagai praktik ilegal, tidak bermoral, atau tidak sah dibawah

kendali karyawan kepada orang-orang atau organisasi yang dapat

mempengaruhi suatu tindakan. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh

Bouville (2007) yang mendefinisikan whistleblowing adalah tindakan yang

dilakukan karyawan atau mantan karyawan untuk mengungkapkan apa yang

dipercaya sebagai perilaku tidak etis atau ilegal kepada manajemen sebagai

pihak yang lebih tinggi atau kepada pihak eksternal yang berwenang atau

juga kepada publik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa whistleblowing

system adalah suatu sistem yang dirancang sedemikian rupa mengenai

kriteria kecurangan yang dilaporkan meliputi 5W+1H, tindak lanjut dari

laporan tersebut, reward dan perlindungan bagi whistleblower, dan

hukuman atau sanksi untuk pelaku fraud.

Suatu tindakan whistleblowing merupakan peristiwa yang terjadi

karena adanya empat elemen, pertama karena adanya orang yang

melakukan pelaporan (whistleblowing), kedua karena adanya pengaduan

mengenai terjadinya tindakan pelanggaran atau perbuatan tidak sesuai etika,

ketiga karena umumnya sebuah organisasi terdiri dari kumpulan individu-

individu yang melakukan tindakan pelanggaran atau tidak sesuai etika,

keempat karena adanya pihak-pihak yang menerima pengaduan atau

pelaporan whistleblowing tersebut (Dasgupta dan Kesharwani, 2010).

Page 63: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

45

Whistleblowing system memiliki dua macam mekanisme, yaitu

whistleblowing internal yang melibatkan pelaporan informasi kepada pihak

internal perusahaan, sedangkan whistleblowing eksternal melibatkan

pelaporan informasi kepada pihak yang berada diluar perusahaan. Upaya

untuk mendorong peran whistleblower dapat dimulai dari tempat bekerja,

seperti institusi pemerintah, perusahaan swasta, maupun publik. Diperlukan

adanya sosialisasi untuk perlindungan kepada para whistleblower, agar

mereka tidak mendapatkan perlakuan yang merugikan dirinya, seperti

pemecatan dari tempatnya bekerja, ancaman fisik, intimidasi, dan

kriminalisasi. Perlindungan tersebut berupa perlindungan fisik serta

perlindungan secara hukum (Semendawai et al., 2011).

Menurut Albrecht et al (2006:114), whistleblowing system yang baik

dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendeteksi dan mencegah

fraud. Empat elemen berikut yang harus dipenuhi untuk menciptakan

whistleblowing system yang efektif:

a. Anonimitas

Sebuah sistem yang baik harus merahasiakan identitas seorang

whistleblower, agar whistleblower tidak merasa takut untuk melaporkan

tindakan kecurangan di dalam organisasi. Dengan merahasiakan

identitas ini, akan memudahkan pihak investigasi untuk melakukan

penelusuran lebih lanjut.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

46

b. Independensi

Whistleblower akan merasa aman dan nyaman jika melapor

kepada pihak yang independen, artinya tidak ada hubungan dengan

pihak organisasi maupun pelaku kecurangan.

c. Akses yang mudah

Whistleblower harus memiliki akses yang baik untuk

melaporkan tindakan kecurangan yang diketahuinya. Akses tersebut

dapat melalui telepon, e-mail, sistem online, dan faximile. Dengan

berbagai akses tersebut dapat menjamin kerahasiaan identitas

whistleblower.

d. Tindak lanjut

Pelanggaran yang dilaporkan melalui whistleblowing system

kemudian ditindaklanjuti untuk menemukan tindakan yang diperlukan

dalam menyelidiki suatu pelanggaran. Hal ini akan menunjukkan

manfaat dari sistem tersebut sehingga mendorong karyawan untuk lebih

aktif melaporkan tindakan fraud.

Menurut KNKG (2008), terdapat banyak manfaat dari

penyelenggaraan whistleblowing system, antara lain:

a. Tersedianya cara penyampaian informasi penting untuk perusahaan

kepada pihak yang independen.

b. Turunnya minat pelaku fraud untuk melakukan tindakan kecurangan,

karena semakin efektifnya whistleblowing system perusahaan.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

47

c. Tersedianya mekanisme pendeteksian dini atas kemungkinan timbulnya

masalah akibat tindakan fraud.

d. Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah pelanggaran secara

internal, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat

publik.

e. Membantu mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan, baik dari segi

keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi.

f. Mengurangi biaya dalam menangani kasus pelanggaran yang terjadi di

dalam perusahaan.

g. Meningkatkan reputasi perusahaan di mata stokeholders, regulator, dan

masyarakat umum.

h. Memberikan masukan kepada perusahaan untuk lebih kritis dalam

melihat kelemahan pengendalian internal, serta merancang tindakan

perbaikan yang diperlukan.

Di dalam pedoman whistleblowing system yang diterbitkan oleh

KNKG (2008), whistleblowing system terdiri dari 3 aspek, yaitu aspek

struktural, aspek operasional, dan aspek perawatan, sebagai berikut:

a. Aspek Struktural

Aspek struktural merupakan aspek yang berisi elemen-elemen

infrastruktur whistleblowing system, dimana aspek ini terdiri dari 4

elemen, yaitu:

Page 66: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

48

1) Pernyataan Komitmen

Untuk terlaksananya whistleblowing system dan partisipasi

aktif untuk melaporkan adanya pelanggaran, diperlukan adanya

pernyataan komitmen dari seluruh karyawan. Secara teknis

pernyataan ini dapat dibuat sendiri atau dijadikan sebagai perjanjian

kerja bersama dan juga sebagai bagian dari pernyataan ketaatan

terhadap pedoman etika perusahaan.

2) Kebijakan Perlindungan Pelapor

Kebijakan ini menyediakan secara tegas dan jelas bahwa

perusahaan berkomitmen untuk melindungi whistleblower yang

beritikad baik untuk melaporkan pelanggaran yang diketahuinya.

Kebijakan ini juga menjelaskan bahwa dengan adanya perlindungan

untuk pelapor dapat mendorong karyawan untuk melaporkan

pelanggaran dan menjamin keamanan pelapor serta keluarganya.

3) Struktur Pengelolaan Whistleblowing System

Perusahaan harus membuat unit pengelolaan whistleblowing

system dengan tanggung jawab berada pada direksi dan komite

audit. Unit ini harus independen dari operasional perusahaan dan

memiliki akses kepada pimpinan tertinggi perusahaan. Unit

pengelolaan whistleblowing system memiliki dua elemen utama,

yaitu: sub-unit perlindungan pelapor dan sub-unit investigatif.

Page 67: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

49

4) Sumber Daya

Sumber daya yang diperlukan dalam melaksanakan

whistleblowing system adalah kecukupan kualitas dan jumlah

personil dalam melaksanakan tugas sebagai pengelola

whistleblowing system dan media komunikasi sebagai fasilitas

pelaporan pelanggaran.

b. Aspek Operasional

Aspek operasional merupakan aspek yang berkaitan dengan

mekanisme dan prosedur kerja whistleblowing system. Penyampaian

laporan pelanggaran ini harus dibuat semudah mungkin dan informasi

mengenai adanya sistem ini dan alur penanganan pelaporan harus

diinformasikan secara luas ke seluruh karyawan. Kerahasiaan dan

kebijakan perlindungan pelapor juga harus diperhatikan agar

mendorong karyawan untuk berani melaporkan tindakan kecurangan.

Pada proses pembuatan whistlelowing system, perusahaan harus

menyusun aspek struktural dan operasional terlebih dahulu, kemudian

perusahaan melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk seluruh

karyawan, setelah itu sistem dapat diresmikan.

c) Aspek Perawatan

Aspek perawatan merupakan aspek yang memastikan bahwa

whistleblowing system dapat berkelanjutan dan meningkat

efektivitasnya. Perusahaan harus mengadakan pelatihan serta

Page 68: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

50

pendidikan untuk seluruh karyawan, dan melakukan komunikasi secara

berkala mengenai hasil dari penerapan whistleblowing system. Dengan

pemberian insentif diharapkan dapat mendorong karyawan untuk

melaporkan pelanggaran. Untuk memastikan apakah whistleblowing

system telah memenuhi sasaran pada awal perancangan program, maka

harus dilakukan pemantauan secara berkala. Pemantau penerapan

whistleblowing system adalah dewan direksi, dewan komisaris, komite

audit, dan auditor internal.

7. Good Corporate Governance Practice

Definisi Good Corporate Governance menurut Syakhroza (2003:14) yaitu:

“Corporate governance adalah suatu sistem yang dipakai untuk

mengarahkan dan mengendalikan serta mengawasi (directing, controlling,

dan supervising) pengelolaan sumber daya organisasi secara efisien, efektif,

ekonomis, dan produktif (E3P) dengan prinsip-prinsip transparancy,

accountable, responsible, independent, dan fairness (TARIF) dalam rangka

mencapai tujuan organisasi”.

Good corporate governance merupakan sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah untuk semua

stakeholders. Good corporate governance memberikan struktur untuk

pembagian hak dan tanggung jawab yang sesuai antara dewan (komisaris

dan direksi), eksekutif, pemegang saham, dan pemangku kepentingan

lainnya. Aturan dan prosedur pengambilan keputusan dibuat untuk

memberikan struktur tujuan perusahaan serta pemantauan kinerja

(Priantara, 2013:199). Sedangkan menurut Litbang KPK (2009) good

corporate governance adalah seperangkat tata hubungan diantara

Page 69: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

51

manajemen, direksi, dewan komisaris, pemegang saham, dan para

pemangku kepentingan (stakeholder) yang mengatur dan mengarahkan

kegiatan perusahaan.

Berdasarkan uraian definisi diatas dapat disimpulkan bahwa good

corporate governance adalah sistem, proses, dan seperangkat peraturan

yang mengatur hubungan berbagai pihak yang berkepentingan, terutama

hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi

untuk mencapai tujuan perusahaan. Agoes (2012:14) menjelaskan bahwa

good corporate governance bertujuan untuk mengatur hubungan-hubungan

tersebut dan mencegah timbulnya berbagai kesalahan yang signifikan dalam

strategi korporasi, serta untuk memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi

dapat segera diperbaiki.

Struktur tata kelola dibentuk oleh dua mekanisme, yaitu mekanisme

tata kelola internal dan mekanisme tata kelola eksternal (Anugrah, 2014).

Mekanisme tata kelola internal didesain untuk mengurus, mengarahkan, dan

memantau seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka menciptakan nilai

yang berkelanjutan bagi semua pemangku kepentingan. Contoh dari

mekanisme tata kelola internal diantaranya; hubungan yang baik antara

dewan direksi dengan dewan komisaris, adanya komite audit yang

mengawasi perusahaan, manajemen yang bertanggung jawab, dan

pengendalian internal yang berfungsi efektif. Sedangkan mekanisme tata

kelola eksternal merupakan mekanisme yang dimaksudkan untuk

memantau aktivitas, pekerjaan, dan kinerja perusahaan untuk memastikan

Page 70: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

52

bahwa semua kepentingan pihak internal yaitu; manajemen, dewan direksi,

dewan komisaris, dan karyawan perusahaan sejalan dengan pihak eksternal

yaitu; pemegang saham, kreditor, dan publik. Contoh dari mekanisme

eksternal diantaranya; pasar modal, pasar tenaga kerja, peraturan

pemerintah, keputusan pengadilan, dan aktivitas investor.

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance

Menurut Agoes (2012:15) prinsip-prinsip good corporate governance

terdiri dari lima, yaitu transparancy, accountability, responsibility,

independency, dan fairness sebagai berikut:

a. Transparansi (Transparancy)

Transparansi berarti tidak ada yang disembunyikan, transparansi

dimulai dengan menyajikan laporan keuangan dengan akurat dan tepat

waktu, mulai dari sistem penyajian eksekutif dan komisaris perusahaan

sampai dengan informasi-informasi lain yang relevan di pasar modal

(Tunggal, 2013). Keterbukaan atas informasi ini dilakukan agar para

pemegang saham dan publik mengetahui kondisi perusahaan sehingga

nilai pemegang saham dapat ditingkatkan. Pengungkapan yang akurat

dan tepat waktu serta transparansi mengenai semua hal penting kinerja

perusahaan sangat dibutuhkan oleh semua pengguna laporan keuangan

(Agoes, 2012:15).

b. Akuntabilitas (Accountability)

Prinsip ini menjelaskan mengenai kewenangan yang harus

dimiliki oleh dewan komisaris dan direksi beserta kewajibannya kepada

Page 71: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

53

para pemegang saham dan stakeholder, dimana dewan direksi

bertanggung jawab atas keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham.

Komisaris bertanggung jawab atas keberhasilan pengawasan dan

wajib memberikan nasehat kepada dewan direksi atas pengelolaan

perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Pemegang

saham bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka

pengelolaan perusahaan. Pada perusahaan dengan sebagian besar saham

yang dimiliki publik, peran pemegang saham hampir tidak ada. Hal ini

disebabkan karena para investor lebih suka berperan sebagai traders

daripada sebagai owner, sehingga jika pemegang saham tidak menyukai

kebijakan manajemen mereka dengan mudah melepas saham yang

dimilikinya. Oleh karena itu, good corporate governance diperlukan

untuk menjamin manajemen tetap menjaga akuntabilitas perusahaan

kepada stakeholders (Tunggal, 2013:215).

c. Pertanggungjawaban (Responsibility)

Prinsip ini menuntut seluruh anggota perusahaan baik pimpinan

maupun manajer untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung

jawab. Peran pemegang saham sangat penting disini, sebagaimana

ditetapkan oleh hukum dan kerjasama yang aktif antara perusahaan

dengan para pemegang kepentingan dalam menciptakan perusahaan

yang sehat dari aspek keuangan (Agoes, 2012:15). Sebagian besar

perusahaan hanya memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebesar-

Page 72: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

54

besarnya. Oleh karena itu, corporate governance menawarkan konsep

triple bottom line, yaitu mengejar laba, memenuhi tanggung jawab

sosial, dan menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan (sustainable)

(Tunggal, 2013:215).

d. Kemandirian (Independency)

Prinsip kemandirian menurut para pengelola perusahaan yaitu

agar dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi yang

dimilikinya tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Pengelola

perusahaan harus tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak

stakeholder yang ditentukan dalam undang-undang maupun peraturan

perusahaan (Agoes, 2012:15).

e. Keadilan (Fairness)

Prinsip keadilan menuntut adanya perlakuan yang sama terhadap

para pemegang saham, baik mayoritas maupun minoritas (Tunggal,

2013:215). Dengan pemberlakuan prinsip ini di perusahaan akan

menekan tindakan tercela yang dilakukan oleh orang internal yang

merugikan pihak lain. Setiap anggota dewan direksi harus melakukan

keterbukaan jika menemukan transaksi yang berbenturan dengan

kepentingan perusahaan, serta melarang pembagian untuk pihak sendiri

dan perdagangan saham oleh orang internal (Agoes, 2012:15).

Tujuan Good Corporate Governance

Menurut Tjager et al., (2003) Good Corporate Governance

bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan

Page 73: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

55

perusahaan secara keseluruhan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip good

corporate governance yang didukung dengan regulasi memadai akan

mencegah berbagai bentuk overstated dan ketidakjujuran dalam

pengungkapan keuangan kepada stakeholders, seperti ekspetasi yang jauh

melampaui kinerja perusahaan yang sesungguhnya.

Menurut Litbang KPK (2009), good corporate governance

diperlukan dalam rangka:

a. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui

pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi, dan keadilan.

b. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan

kepada masyarakat dan kelestarian lingkungan.

c. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi stakeholders dengan tetap

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.

d. Mendorong stakeholders, dewan direktur, dan dewan komisaris dalam

membuat keputusan dan bertindak dengan mempertahankan nilai moral

dan kepatuhan terhadap perundang-undangan.

e. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian seluruh anggota

organisasi.

f. Meningkatkan daya saing perusahaan baik taraf nasional hingga

interasional, sehingga meningkatkan kepercayaan publik untuk

mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang

berkesinambungan.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

56

8. Conformity Compensation

Menurut Sofyandi (2008:159) kompensasi adalah biaya yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan dengan harapan perusahaan akan memperoleh

imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya. Kompensasi

merupakan komponen biaya yang dibayarkan oleh organisasi pada

karyawan sebagai pengganti jasa yang telah mereka berikan (Ahrianti et al.,

2015). Menurut Sihotang (2007) kompensasi adalah pengaturan

keseluruhan pemberian balas jasa bagi pegawai dan manajer baik berupa

finansial maupun barang dan jasa pelayanan yang diterima oleh setiap

pegawai.

Kompensasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi

bagaimana dan mengapa orang-orang memilih untuk bekerja disuatu

perusahaan daripada perusahaan lain (Mathis dan Jackson, 2006: 153). Dari

berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah

seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerjanya pada suatu

perusahaan. Besarnya jumlah kompensasi yang diberikan kepada karyawan

harus sesuai dengan jasa yang telah diberikan kepada perusahaan, agar

karyawan merasa dihargai dalam bekerja.

Tujuan Pemberian Kompensasi

Tujuan manajemen kompensasi menurut (Rivai dan Jauvani,

2010:743) adalah untuk membantu perusahaan mencapai keberhasilan

Page 75: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

57

strategi perusahaan dan menjamin terciptanya keadilan internal dan

eksternal. Tujuan manajemen kompensasi secara efektif yaitu:

a. Memperoleh SDM yang berkualitas, dengan kempensasi yang tinggi

akan menarik minat para pelamar sehingga perusahaan mendapatkan

karyawan yang diharapkan.

b. Mempertahankan karyawan yang ada, jika kompensasi yang diterima

tidak sesuai para karyawan akan keluar sehingga menimbulkan

perputaran karyawan yang semakin tinggi.

c. Menjamin keadilan, dengan adanya manajemen kompensasi diharapkan

keadilan internal dan eksternal dapar terwujud. Keadilan internal

mensyaratkan setiap pembayaran dikaitkan dengan nilai relatif sebuah

pekerjaan sehingga pekerjaan yang sama dibayar dengan jumlah yang

sama. Sedangkan keadilan eksternal berarti pembayaran terhadap

pekerja dapat dibandingkan dengan perusahaan lain di pasar kerja.

d. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan, pemberian kompensasi

dapat memperkuat perilaku yang diinginkan dan bertindak intensif

untuk perbaikan perilaku dimasa depan, rencana kompensasi yang

efektif, menghargai kinerja, ketaatan, pengalaman, tanggung jawab, dan

perilaku lainnya.

e. Mengendalikan biaya, dengan pemberian kompensasi yang rasional

dapat membantu perusahaan memperoleh dan mempertahankan

karyawan dengan biaya yang beralasan.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

58

f. Mengikuti aturan hukum, sistem gaji dan upah yang sehat akan

mempertimbangkan faktor-faktor legal yang dikeluarkan pemerintah

dan menjamin pemenuhan kebutuhan karyawan.

g. Memfasilitasi pengertian, sistem manajemen kompensasi hendaknya

dengan mudah dipahami oleh spesialisasi SDM, manajer, dan para

karyawan.

h. Meningkatkan efisiensi administrasi, program pengupahan dan

penggajian hendaknya dirancang untuk dapat dikelola dengan efisien,

serta membuat sistem informasi SDM dengan optimal.

Macam-Macam Kompensasi

Menurut Rivai (2004:358), kompensasi terbagi menjadi dua, yaitu

kompensasi finansial dan non finansial, sebagai berikut:

a. Kompensasi Finansial

Kompensasi finansial terdiri atas dua, yaitu kompensasi langsung dan

kompensasi tidak langsung (tunjangan).

1) Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran pokok (gaji

dan upah), pembayaran prestasi, insentif, komisi, bonus, bagian

keuntungan, opsi saham, dan pembayaran tertangguh yang meliputi

tabungan hari tua dan saham kumulatif.

2) Kompensasi finansial tidak langsung terdiri atas proteksi yang

meliputi asuransi, pesangon, sekolah anak, dan pensiun.

Kompensasi di luar jam kerja meliputi lembur, hari besar, cuti sakit,

Page 77: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

59

cuti hamil, sedangkan berdasarkan fasilitas meliputi rumah, biaya

pindah, dan kendaraan.

b. Kompensasi Non Finansial

Kompensasi non finansial terdiri karena karir yang meliputi aman pada

jabatan, peluang promosi, pengakuan karya, prestasi istimewa sehingga

karyawan mendapat pujian, bersahabat, nyaman bertugas,

menyenangkan, dan kondusif.

Menurut Simamora (2004:442) kompensasi dibagi menjadi upah

dan gaji, insentif, tunjangan, dan fasilitas, sebagai berikut:

a. Upah dan gaji

Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji. Gaji umumnya berlaku

untuk tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan.

b. Insentif

Insentif adalah tambahan kompensasi di luar gaji atau upah yang

diberikan oleh perusahaan.

c. Tunjangan

Contoh dari tunjangan seperti asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang

ditanggung perusahaan, dan lainnya.

d. Fasilitas

Contoh dari fasilitas seperti ruangan yang nyaman, kendaraan, rumah

dinas, dan tempat parkir yang memadai.

Prinsip dalam Pemberian Kompensasi

Page 78: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

60

Mangkuprawira (2004:197) menjelaskan ada beberapa prinsip yang

diterapkan dalam manajemen kompensasi, antara lain:

a. Terdapat rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan.

b. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja.

c. Mempertimbangkan keuangan perusahaan.

d. Nominal dan sistem penggajian mampu bersaing dengan harga pasar

tenaga kerja yang sejenis.

e. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi

baik dan yang tidak dalam golongan yang sama.

f. Sistem penggajian yang baru harus dikaitkan dengan penilaian kinerja

karyawan.

Sistem Pembayaran Kompensasi

Menurut Hasibuan (2006:124) sistem pembayaran kompensasi yang

umum diterapkan adalah:

a. Sistem waktu

Dalam sistem waktu, besarnya kompensasi ditetapkan berdasarkan

standar waktu seperti jam, minggu, atau bulan.

b. Sistem Hasil (Output)

Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit

yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram.

c. Sistem Borongan

Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang didasarkan atas

volume pekerjaan dan lama waktu pengerjaan.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

61

9. Islamic Work Ethic

Etos kerja Islam merupakan bagian dari konsep Islam tentang

manusia karena etos kerja adalah bagian dari proses eksistensi diri manusia

dalam kehidupannya. Etos kerja merupakan nilai-nilai yang membentuk

kepribadian seseorang dalam bekerja. Etos kerja pada hakekatnya di bentuk

dan dipengaruhi oleh sistem nilai yang dianut seseorang dalam bekerja. Etos

kerja Islam merupakan refleksi pribadi seseorang yang bekerja dengan

kemampuan konseptual yang dimilikinya yang bersifat kreatif dan inovatif.

Islamic work ethic merupakan orientasi yang membentuk dan

mempengaruhi keterlibatan serta partisipasi orang-orang muslim di tempat

kerja. Islamic work ethic menunjukkan bahwa bekerja adalah suatu

kebajikan dalam kebutuhan seseorang, dan merupakan suatu keharusan

untuk membangun keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan sosial

seseorang (Ali dan Al-Owaihan, 2008).

Menurut Tasmara (2002:26) islamic work ethic didefinisikan

sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang mendalam

bahwa bekerja tidak hanya untuk memuliakan dirinya, memperlihatkan

kemanusiaannya, dan sebagai suatu menifestasi dari amal saleh karena

mempunyai nilai ibadah yang luhur. Islamic work ethic adalah seperangkat

nilai atau sistem kepercayaan yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits

yang memperhatikan masalah kerja dan kerja keras (Ahmad dan Owoyemi,

2012). Menurut Beekun (1996), Islamic work ethic adalah seperangkat

prinsip moral yang membedakan apa yang benar dari apa yang salah dalam

Page 80: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

62

konteks Islam, karena Al Qur’an merupakan pedoman untuk umat Muslim

dalam semua bidang kehidupan.

Ali dan Al-Owaihan (2008) menjelaskan bahwa islamic work ethic

bukan untuk menyangkal kehidupan, tapi sebaliknya yakni untuk

pemenuhan hidup dan mempertahankan motivasi bisnis untuk mendapatkan

penghargaan tertinggi berupa pahala. Islamic work ethic merupakan

karakter dan kebiasaaan manusia yang berkenaan dengan kerja, terlihat dari

sistem keimanan atau aqidah Islam yang ada pada dirinya. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Islamic work ethic adalah sifat

atau karakter manusia dalam bekerja yang bersumber dari keyakinan atau

aqidah Islam dengan berpedoman pada Al Qur’an dan Al Hadits, karena

bekerja bukan hanya motif mencari kehidupan di dunia tetapi bekerja

merupakan perintah dari agama.

Dimensi Islamic Work Ethic

Chanzanagh dan Akbarnejad (2011) menjelaskan dalam

penelitiannya bahwa terdapat tujuh dimensi dari islamic work ethic, yaitu

work intention, trusteeship, work type, work result for Islamic ummah,

justice and fairness, cooperation and collaboration, dan work as the only

source of ewnership, sebagai berikut:

a. Work Intention adalah niat dalam melakukan suatu pekerjaan.

Pekerjaan yang terpuji dalam kegiatan ekonomi merupakan bagian dari

perbuatan baik, dimana memiliki posisi utama dalam ekonomi Islam

yang dilakukan untuk mendekatkan diri dan meningkatkan iman kepada

Page 81: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

63

Allah, karena kegiatan ekonomi Islam dilakukan untuk mencapai ridha

Allah.

b. Trusteeship. Kepercayaan atau amanah adalah anjuran bagi umat

muslim agar memiliki modal sosial yang besar dalam hubungan sosio-

ekonomi. Islam menganjurkan umat muslim untuk amanah pada

aktifitas ekonomi dan seluruh aspek kehidupan.

c. Work type. Kegiatan ekonomi pada masa rasulullah banyak dilakukan

dengan berdagang, dan dalam Islam berdagang merupakan kegiatan

yang paling banyak mendatangkan keberkahan. Banyaknya tipe

pekerjaan mengharuskan umat muslim untuk memilih yang sesuai

dengan kapasitas dan jangan sampai bertentangan dengan syariat Islam.

d. Work result for Islamic Ummah. Dalam Islam kegiatan ekonomi yang

benar adalah yang menguntungkan, memberikan manfaat, kekuatan, dan

potensi bagi umat Islam.

e. Justice and Fairness. Kebenaran dan keadilan dalam ekonomi Islam

memberi kesejahteraan untuk seluruh umat. Islam melarang

pengumpulan kekayaan melalui jalan haram dan keadilan yang

diterapkan akan menghilangkan jarak atau perbedaan kelas sosial.

f. Cooperation and Collaboration. Dalam Islam, masyarakatnya

dianjurkan untuk saling membantu dan bekerjasama dalam aktivitas

ekonomi. Dengan saling membantu dan bekerjasama dalam pekerjaan

akan membantu meningkatkan teamwork dan mendukung peningkatan

produktivitas perusahaan.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

64

g. Work as the only source of ownership. Bekerja adalah satu-satunya cara

dalam sistem pemerataan kekayaan dalam Islam, sehingga setiap

muslim akan mendapatkan kekayaan dari hasil pekerjaannya. Setiap

muslim harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan guna memenuhi

hidupnya. Pekerjaan yang dilakukan dengan niat menimbun uang dan

bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah akan menimbulkan

kerugian pada umat muslim maupun kepercayaan lain.

B. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh information and communication terhadap fraud prevention

Hasil penelitian Wilopo (2006) menjelaskan bahwa semakin

efektifnya pengendalian internal, maka kecenderungan kecurangan

akuntansi dapat dicegah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Zainal (2013) dan Alou et al (2017), bahwa efektivitas internal control

berpengaruh signifikan positif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Penelitian (Oktaviani et al., 2015; Nadia et al., 2018; Soleman.,

2013; Kustiawan., 2016) juga menunjukkan bahwa pengendalian internal

berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud.

Hasil penelitian yang dilakukan Saputra (2017) dan Delfi et al

(2014) menunjukkan hasil bahwa semakin baik sistem internal control

maka tingkat kecurangan akan menurun, dibuktikan dengan hasil

penelitiannya yaitu sistem internal control berpengaruh negatif signifikan

terhadap kecurangan (fraud). Namun penelitian yang dilakukan oleh

Page 83: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

65

Kwatingtyas (2017) menunjukkan hasil bahwa pengendalian internal tidak

berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H1: Information and communication berpengaruh secara signifikan terhadap

fraud prevention.

2. Pengaruh whistleblowing system dengan fraud prevention

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Lestari et al., 2016; Agusyani

et al., 2016; Putra et al., 2017; Latifah et al., 2018; Wardana et al., 2017)

menyatakan bahwa whistleblowing system berpengaruh signifikan terhadap

pencegahan fraud. Hal ini sesuai dengan pedoman sistem pelaporan

pelanggaran KNKG (2008) yang menyatakan bahwa whistleblowing system

adalah bagian dari sistem pengendalian internal dalam mencegah praktik

penyimpangan dan kecurangan, sehingga whistleblowing system merupakan

salah satu cara untuk melakukan tindak pencegahan fraud.

Hasil penelitian Nugroho (2015) menjelaskan bahwa karyawan yang

paham atas aspek-aspek whistleblowing system, yaitu aspek struktural,

aspek operasional, dan aspek perawatan dapat mempengaruhi mereka untuk

enggan melakukan tindakan fraud dan bersedia melaporkan tindakan fraud

jika mereka mengetahuinya.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Rizqa (2019) dan Cahyo dan

Sulhani (2017) menunjukkan hasil bahwa whistleblowing system tidak

Page 84: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

66

berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Hal ini dikarenakan banyak

pegawai yang tidak percaya terhadap jaminan keamanan dan perlindungan

untuk whistleblower.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H2: Whistleblowing system berpengaruh secara signifikan terhadap fraud

prevention.

3. Pengaruh good corporate governance practice terhadap fraud prevention

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gusnardi (2011) menunjukkan

bahwa good corporate governance dapat mencegah terjadinya fraud di

perusahaan. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh (Soleman., 2013;

Nadia et al., 2018; Kwatingtyas., 2017), dengan hasil penelitian yaitu good

corporate governance berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud.

Penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2017) dan (Husna, 2013)

juga menunjukkan bahwa semakin baik penerapan good corporate

governance maka tingkat kecurangan akan menurun ditunjukkan dengan

hasil yaitu good corporate governance berpengaruh negatif secara

signifikan terhadap kecurangan (fraud). Hal tersebut menunjukkan bahwa

pencegahan fraud dapat dilakukan dengan mengeliminasi faktor-faktor

pendorong terjadinya kecurangan dengan menerapkan prinsip-prinsip good

corporate governance yaitu transparansi, akuntabilitas, kewajaran,

tanggungjawab, dan independensi.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

67

Namun penelitian yang dilakukan oleh In’airat (2015) menunjukkan

hasil bahwa keberadaan dan penerapan good corporate governance belum

cukup untuk mengurangi tindakan fraud, karena kurangnya pemahaman dan

belum maksimalnya penerapan good corporate governance.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H3: Good corporate governance practice berpengaruh secara signifikan

terhadap fraud prevention.

4. Pengaruh conformity compensation terhadap fraud prevention

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Amalia., 2015; Junia., 2016;

Zulkarnain., 2013; Muhammad dan Ridwan., 2017; Delfi et al., 2014)

menunjukkan bahwa kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Kesesuaian kompensasi memiliki

pengaruh cukup besar terhadap perilaku karyawan, biasanya jika

kompensasi yang mereka terima tidak sesuai dengan beban kerja yang

mereka jalani atau merasa tidak puas, mereka akan berperilaku tidak etis

dan berlaku curang untuk memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri

(Shintadevi, 2015). Dengan pemberian kompensasi yang sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan diharapkan dapat memberikan rasa keadilan

bagi para pegawai dan mengurangi tingkat kecurangan sehingga dapat

mencegah seseorang untuk melakukan tindakan fraud.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

68

Namun penelitian yang dilakukan oleh (Hamdani., 2017; Alou et al.,

2017; Sukmawati., 2016; Fauzya., 2017) tidak mendukung pernyataan

diatas, hasil penelitiannya menyatakan bahwa kesesuaian kompensasi tidak

berpengaruh terhadap fraud, baik pemberian kompensasi yang disesuaikan

tinggi maupun rendah, tidak mempengaruhi karyawan untuk melakukan

fraud.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H4: Conformity compensation berpengaruh secara signifikan terhadap fraud

prevention.

5. Pengaruh islamic work ethic terhadap fraud prevention

Hasil penelitian Istiqomah (2017) menunjukkan bahwa religiusitas

berpengaruh negatif terhadap fraud. Penelitian yang dilakukan oleh

Urumsah et al (2018) juga menunjukkan bahwa sifat dan sikap religius

mampu mencegah seseorang melakukan tindakan kecurangan (fraud).

Namun, kondisi tersebut tidak dapat terjadi secara konsisten. Keyakinan

religius dapat berubah jika individu mendapatkan tekanan, sehingga

mengabaikan religiusitas yang dimilikinya. Selain itu, promosi anti

kecurangan juga belum banyak diterapkan di organisasi. Penelitian yang

dilakukan Hamdani (2015) juga menyatakan bahwa implementasi etika

kerja islami mampu menurunkan hasrat seseorang untuk melakukan internal

Page 87: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

69

fraud, yang dibuktikan dengan arah negatif pengaruh implementasi etika

kerja islami terhadap internal fraud.

Hasil penelitian Hamdani (2016) menjelaskan bahwa perbankan

dengan prinsip syariah belum mampu menghapus sepenuhnya kecurangan

internal. Kecurangan internal terjadi karena adanya tekanan, peluang,

rasionalisasi, kurangnya pengendalian internal, dan implementasi nilai-nilai

etika. Perbankan syariah telah mengintegrasikan prinsip-prinsip aqidah,

syariah, dan akhlak untuk menghindari terjadinya kecurangan internal

sehingga tercipta tata kelola syariah yang baik. Untuk menjamin tata kelola

syariah dan sistem pengendalian internal yang baik, perbankan syariah

harus melakukan manajemen dan rekonstruksi sistem pengendalian internal

dengan menerapkan prinsip-prinsip shidiq, fathonah, amanah, dan tabliqh,

mengacu pada apa yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam

kepatuhan syariah dan pengendalian etika.

Penelitian yang dilakukan oleh Mulia et al (2017) menunjukkan

bahwa terdapat interaksi antara moralitas individu dan pengendalian

internal. Kondisi ketika ada elemen pengendalian internal mempengaruhi

orang dengan tingkat moral yang tinggi cenderung tidak melakukan

kecurangan akuntansi. Sedangkan individu dengan tingkat moral rendah,

ada atau tidak ada pengendalian internal individu cenderung melakukan

kecurangan akuntansi.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

70

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa islamic work

ethic berpengaruh terhadap fraud prevention, maka hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

H5: Islamic work ethic berpengaruh secara signifikan terhadap fraud

prevention.

6. Pengaruh information and communication terhadap fraudulent

financial statement

Hasil penelitian Kustiawan (2016) menjelaskan bahwa pengendalian

internal dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan. Dengan

pengendalian internal yang baik, laporan keuangan terhindar dari adanya

praktik kecurangan (fraud) sehingga kualitas laporan keuangan juga

semakin andal dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian yang

dilakukan oleh Malewa (2015) dan Kurniawan (2013) menunjukkan bahwa

internal control memiliki pengaruh positif signifikan terhadap upaya

meminimalisasi kecurangan dalam laporan keuangan baik secara parsial

maupun simultan. Artinya semakin baik tingkat pencegahan fraud maka

semakin baik upaya dalam meminimalisasi kecurangan dalam laporan

keuangan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2018) menjelaskan

bahwa sistem pengendalian internal yang terdiri dari lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan

komunikasi, serta pemantauan berpengaruh signifikan negatif terhadap

tingkat kecurangan pada laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini

Page 89: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

71

berarti semakin baik sistem pengendalian intern maka dapat menurunkan

tingkat kecurangan pelaporan keuangan.

Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzya (2017)

menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal tidak berpengaruh

signifikan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Dimana

kecenderungan kecurangan akuntansi terdiri dari tiga kategori, yaitu

kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H6: Information and communication berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement.

7. Pengaruh whistleblowing system terhadap fraudulent financial

statement

Penelitian yang dilakukan Utami et al (2019) menjelaskan bahwa

penting bagi perusahaan untuk meningkatkan pelaksanaan whistleblowing

system karena mampu menurunkan berbagai kasus kecurangan yang terjadi

di perusahaan, salah satunya kecurangan laporan keuangan.

Penyelenggaraan whistleblowing system yang efektif mendatangkan banyak

manfaat untuk perusahaan, diantaranya: turunnya minat pelaku fraud untuk

melakukan tindakan kecurangan, tersedianya mekanisme pendeteksian dini

atas kemungkinan timbulnya masalah akibat tindakan fraud, memberikan

masukan kepada perusahaan untuk lebih kritis dalam melihat kelemahan

Page 90: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

72

pengendalian internal, merancang tindakan perbaikan yang diperlukan,

serta membantu mengurangi risiko yang dihadapi perusahaan, baik dari segi

keuangan, operasi, hukum, keselamatan kerja, dan reputasi (KNKG, 2008).

Hasil penelitian Asiah dan Setyorini (2017) menunjukkan bahwa

whistleblowing berpengaruh positif terhadap terjadinya kecurangan laporan

keuangan. Artinya dengan adanya seorang whistleblower dapat memberikan

dampak pada rendahnya kecurangan laporan keuangan. Jika penerapan

whistleblowing system sudah baik maka kecurangan laporan keuangan juga

akan semakin rendah. Jika whistleblowing system sudah berjalan efektif,

akan menurunkan minat pera pelaku untuk melakukan kecurangan dan akan

membantu mengurangi berbagai risiko yang dihadapi perusahaan, sehingga

tingginya tingkat kecurangan laporan keuangan dapat menurun.

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa whistleblowing

system berpengaruh terhadap fraudulent financial statement, maka hipotesis

yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

H7:Whistleblowing system berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement.

8. Pengaruh good corporate governance practice terhadap fraudulent

financial statement

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maryana et al (2018)

menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate governance

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada

perusahaan BUMN di Kota Bandung. Artinya jika prinsip-prinsip good

Page 91: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

73

corporate governance diterapkan dengan baik, maka akan semakin baik

pula kualitas laporan keuangannya.

Penelitian yang dilakukan Anshari (2015) menjelaskan bahwa

penerapan prinsip-prinsip good corporate governance berpengaruh secara

signifikan terhadap keandalan laporan keuangan di PT. Telekomunikasi

Indonesia Tbk Kota Bandung. Pengaruh yang signifikan tersebut

mengindikasikan dengan diterapkannya prinsip-prinsip good corporate

governance secara optimal maka akan meningkatkan keandalan laporan

keuangan pada suatu perusahaan.

Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Citra (2013)

menunjukkan bahwa mekanisme good corporate governance yang diukur

dengan prinsip-prinsip good corporate governance tidak berpengaruh

signifikan positif terhadap integritas laporan keuangan.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H8: The principle of good corporate governance berpengaruh secara

signifikan terhadap fraudulent financial statement.

9. Pengaruh conformity compensation terhadap fraudulent financial

statement

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Zainal., 2013; Muhammad

dan Ridwan., 2017; Delfi et al., 2014; Dewi., 2017; Junia., 2016)

menjelaskan bahwa kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan negatif

Page 92: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

74

terhadap kecurangan akuntansi pada kantor cabang bank pemerintah dan

swasta dikota Padang dan BPR di Kota Banda Aceh. Dimana

kecenderungan kecurangan akuntansi terdiri dari tiga kategori, yaitu

kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi. Peneliti

menjelaskan bahwa dengan pemberian kompensasi kepada karyawan akan

membantu perusahaan untuk mencapai tujuan serta memperoleh,

memelihara, dan menjaga karyawan dengan baik. Sebaliknya tanpa

kompensasi yang sesuai karyawan akan meninggalkan perusahaan atau

melakukan tindakan yang merugikan perusahaan.

Namun hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauzya (2017)

menunjukkan bahwa kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh signifikan

negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian

menunjukkan tidak berpengaruh, karena sesuai atau tidaknya kompensasi

yang diperoleh hanya dipandang secara relatif oleh seseorang. Seseorang

dengan penghasilan tinggi, atau kompensasi yang sudah sesuai, masih

memiliki kemungkinan untuk melakukan kecurangan laporan keuangan di

perusahaan tempatnya bekerja.

Hasil penelitian (Alou et al., 2017; Bartenputra., 2016; Hasanudin

dan Pangayow., 2016; Sukmawati., 2016) juga menyatakan bahwa

kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Banyaknya kecurangan yang terjadi

lebih dipengaruhi oleh kualitas moral seseorang. Karyawan cenderung

melakukan kecurangan untuk mendapatkan keuntungan, dengan

Page 93: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

75

keuntungan yang didapatkan lebih besar dari jumlah kompensasi maka

karyawan cenderung melakukan kecurangan laporan keuangan.

Berdasarkan ketidakkonsistenan temuan hasil penelitian diatas,

maka dengan ini penulis mencoba merumuskan hipotesa penelitian sebagai

berikut:

H9:Conformity compensation berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement.

10. Pengaruh islamic work ethic terhadap fraudulent financial statement

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahma et al (2018)

menjelaskan bahwa aspek pendidikan yang didesain dengan kurikulum

berbasis syariah akan memberikan dampak positif pada perilaku etis setiap

individu, khususnya saat melakukan aktivitas pelaporan keuangan. Jika

individu tersebut telah memiliki nilai etika islami, maka niat untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan juga akan menurun.

Penelitian yang dilakukan oleh Maharani (2013) juga menunjukkan

bahwa etika bisnis islam memiliki pengaruh secara signifikan negatif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dalam pelaporan keuangan,

hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkat etika bisnis islam maka

akan mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi dalam pelaporan

keuangan. Sebaliknya semakin menurun etika bisnis islam maka akan

meningkatkan kecenderungan kecurangan akunansi dalam pelaporan

keuangan.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

76

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa islamic work

ethic berpengaruh terhadap fraudulent financial statement, maka hipotesis

yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

H10:Islamic work ethic berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent

financial statement.

11. Pengaruh fraud prevention terhadap fraudulent financial statement

Hasil penelitian Zager et al (2016) menjelaskan bahwa kegiatan

penipuan seperti kecurangan pelaporan keuangan dan penyelewengan aset

merupakan masalah besar yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di

seluruh dunia. Penyelewengan aset adalah bentuk penipuan yang paling

umum, sementara kecurangan pelaporan keuangan meskipun tidak sering

terjadi namun menyebabkan kerugian terbesar. Teknik yang paling umum

digunakan yaitu melibatkan pengungkapan aset yang berlebihan.

Oleh karena itu, penting untuk membangun berbagai sistem internal

perusahaan yang kuat untuk mencegah kecurangan yang terjadi di

perusahaan. Tanggung jawab utama untuk melakukan pencegahan fraud

berada pada manajemen, namun juga harus dibantu oleh dewan direktur,

komite audit, auditor internal dan eksternal, serta seluruh anggota organisasi

untuk memastikan laporan keuangan tersaji dengan andal.

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fraud

prevention berpengaruh terhadap fraudulent financial statement, maka

hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 95: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

77

H11:Fraud prevention berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent

financial statement.

12. Pengaruh information and communication terhadap fraudulent

financial statement melalui fraud prevention sebagai variabel

intervening

Information and communication sebagai salah satu indikator

internal control dapat membantu perusahaan untuk mengurangi tindakan

kecurangan laporan keuangan, pernyataan ini didukung oleh penelitian

Rahayu (2018), karena dengan pengendalian internal yang berkualitas dapat

menghasilkan informasi laporan keuangan yang lebih andal. Hasil

penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Malewa

(2015) dan Rahayu (2018) yang menyatakan bahwa pengendalian internal

memiliki pengaruh untuk meminimalisasi kecurangan laporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Zager et al (2016) menunjukkan

bahwa fraudulent financial reporting dan asset misappropriation adalah

masalah yang banyak terjadi di dunia, dimana fraudulent financial

statement paling banyak menghasilkan kerugian untuk perusahaan. Hal

tersebut dapat dicegah dengan penerapan internal control yang baik.

Dengan penerapan internal control yang baik dapat mencegah seseorang

untuk melakukan tindakan kecurangan (fraud), jika fraud bisa dicegah akan

menurunkan berbagai risiko yang akan menimpa perusahaan, salah satunya

risiko kecurangan laporan keuangan.

Page 96: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

78

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa information and

communication dan fraud prevention berpengaruh terhadap fraudulent

financial statement, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

H12:Information and communication berpengaruh secara signifikan

terhadap fraudulent financial statement melalui fraud prevention

sebagai variabel intervening.

13. Pengaruh whistleblowing system terhadap fraudulent financial

statement melalui fraud prevention sebagai variabel intervening

Perusahaan yang menjadi objek penelitian Agusyani et al (2016)

mendukung untuk diterapkannya whistleblowing system, karena terbukti

akan dapat mencegah fraud. Pada hasil penelitiannya juga menyebutkan

bahwa karyawan yang paham atas tiga aspek whistleblowing system dapat

mempengaruhi mereka untuk tidak melakukan tindakan fraud, aspek

tersebut yaitu aspek struktural, aspek operasional, dan aspek perawatan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Lestari et al., 2016; Agusyani et al.,

2016; Putra et al., 2017; Latifah et al., 2018; Wardana et al., 2017) juga

menjelaskan bahwa whistleblowing system berpengaruh signifikan terhadap

pencegahan fraud.

Hasil penelitian Asiah dan Setyorini (2017) menjelaskan bahwa

whistleblowing system berpengaruh positif terhadap terjadinya kecurangan

laporan keuangan. Dengan adanya seorang whistleblower dapat

memberikan dampak pada menurunnya tingkat kecurangan laporan

Page 97: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

79

keuangan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Agusyani et al (2016) yang menyatakan bahwa dengan diterapkannya

whistleblowing system dapat mengurangi atau meminimalisir kasus fraud

yang terjadi, salah satunya kasus kecurangan laporan keuangan. Sehingga

dengan diterapkannya whistleblowing system dapat mencegah seseorang

melakukan tindakan fraud, dan menurunkan tingkat kecurangan laporan

keuangan

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa whistleblowing

system dan fraud prevention berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

H13:Whistleblowing system berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement melalui fraud prevention sebagai variabel

intervening.

14. Pengaruh good corporate governance practice terhadap fraudulent

financial statement melalui fraud prevention sebagai variabel

intervening

Penelitian yang dilakukan oleh (Gusnardi., 2011; Soleman., 2013;

Nadia et al., 2018; Kwatingtyas., 2017) menunjukkan bahwa good

corporate governance berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud.

Dengan penerapan good corporate governance yang baik dapat

menurunkan tingkat kecurangan yang terjadi, salah satu kecurangan yang

sangat merugikan perusahaan yaitu kecurangan laporan keuangan.

Page 98: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

80

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maryana et al (2018)

menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip good corporate governance

berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian yang

dilakukan Anshari (2015) juga menjelaskan bahwa penerapan prinsip-

prinsip good corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap

keandalan laporan keuangan.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, dengan

diterapkannya prinsip-prinsip good corporate governance di suatu

perusahaan diharapkan dapat mencegah seseorang untuk melakukan

tindakan fraud, sehingga risiko kecurangan laporan keuangan dapat

menurun dan laporan keuangan yang tersaji berkualitas dan dapat

diandalkan.

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa good corporate

governance practice dan fraud prevention berpengaruh terhadap fraudulent

financial statement, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

H14:Good corporate governance practice berpengaruh secara signifikan

terhadap fraudulent financial statement melalui fraud prevention

sebagai variabel intervening.

15. Pengaruh conformity compensation terhadap fraudulent financial

statement melalui fraud prevention sebagai variabel intervening

Penelitian yang dilakukan oleh Veitzhal (2004) menunjukkan bahwa

kunci untuk memotivasi seseorang dalam berperilaku sehingga memajukan

Page 99: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

81

cita-cita suatu perusahaan terletak pada cara pemberian insentif atau

kompensasi oleh perusahaan tersebut kepada para karyawannya. Dengan

pemberian kompensasi yang cukup (sesuai) akan membantu perusahaan

untuk mencapai tujuan dan memperoleh karyawan yang loyal terhadap

perusahaan. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup (sesuai) akan

meningkatkan keluhan-keluhan, mogok kerja, dan mengarah pada tindakan

kecurangan.

Hasil penelitian Zager et al (2016) menjelaskan bahwa pencegahan

kecurangan dapat meminimalisir berbagai kecurangan akuntansi, seperti

kecurangan pelaporan keuangan dan penyelewengan aset merupakan

masalah besar yang dihadapi oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia.

Penyelewengan aset adalah bentuk penipuan yang paling sering terjadi,

sementara kecurangan pelaporan keuangan meskipun tidak sering terjadi

namun menyebabkan kerugian terbesar. Sehingga dengan sistem penggajian

yang memenuhi standar dapat mencegah seseorang melakukan tindakan

kecurangan (fraud) dan dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu

meningkatkan reliabilitas laporan keuangan.

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa conformity

compensation dan fraud prevention berpengaruh terhadap fraudulent

financial statement, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Page 100: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

82

H15:Conformity compensation berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement melalui fraud prevention sebagai variabel

intervening.

16. Pengaruh islamic work ethic terhadap fraudulent financial statement

melalui fraud prevention sebagai variabel intervening

Etika bisnis islam merupakan sebuah solusi untuk keluar dari budaya

korupsi dan sikap tidak profesional. Oleh karena itu diharapkan dengan

adanya implementasi etika bisnis islam dapat mengurangi kecurangan

dalam pelaporan keuangan. Etika bisnis islam diharapkan dapat

menurunkan niat kecurangan dalam pelaporan keuangan. Etika bisnis islam

memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap penipuan dalam

pelaporan keuangan (Maharani, 2013). Dalam penelitian Zager et al (2016)

menjelaskan bahwa kode etik yang dimiliki karyawan memiliki pengaruh

terhadap pencegahan kecurangan dan mengurangi tindakan kecurangan

laporan keuangan.

Berdasakan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa islamic work

ethic dan fraud prevention berpengaruh terhadap fraudulent financial

statement, maka hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

H16:Islamic work ethic berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent

financial statement melalui fraud prevention sebagai variabel

intervening.

Page 101: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

83

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang

berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

84

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Bersambung pada halaman selanjutnya

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Latifah et al

(2018)

The Influence of Effectiveness

Whistleblowing System and

The Competence of Internal

Auditor to The Prevention of

Fraud

Variabel

whistleblowing

system dan

fraud

prevention.

Variabel

kompetensi

auditor

internal,

responden, dan

lokasi

penelitian.

Whistleblowing system dan kompetensi

auditor internal berpengaruh signifikan

terhadap pencegahan fraud baik secara

parsial maupun simultan.

2 Maryana et

al

(2018)

Pengaruh Penerapan Prinsip-

Prinsip Good Corporate

Governance Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan

Variabel

prinsip-prinsip

good corporate

governance

dan laporan

keuangan.

Responden dan

lokasi

penelitian.

Penerapan prinsip-prinsip good corporate

governance berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan.

3 Nadia et al

(2018)

Pengaruh Pengendalian

Internal dan Good Corporate

Governance Terhadap

Pencegahan Kecurangan

Variabel

pengendalian

internal, good

corporate

governance,

dan

pencegahan

kecurangan.

Responden dan

lokasi

penelitian.

Pengendalian internal dan good corporate

governance berpengaruh terhadap

pencegahan kecurangan.

Page 103: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

85

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

4 Nwanyanwu

(2018)

Accountants’ Ethic and

Fraud Control in

Nigeria: The Emergence

of a Fraud Control

Model

Variabel

etika

akuntan dan

fraud.

Jenis penelitian

dan lokasi

penelitian

Pola dan filosofi perilaku masyarakat yang

didasarkan pada pertimbangan etis harus

mencerminkan kejujuran, integritas, dan nilai

pengetahuan. Hal ini akan meningkatkan

produktivitas dan tata kelola perusahaan yang

baik. Dengan cara ini, kecurangan akan

berkurang.

5 Rahma et al

(2018)

Pengaruh Etis Individu

Dalam Pelaporan

Keuangan: Peran

Pendidikan Berbasis

Syariah dan Komitmen

Religiusitas

Variabel

etis

individu

dan laporan

keuangan.

Variabel peran

pendidikan

berbasis syariah,

komitmen

religiusitas, jenis

penelitian, dan

lokasi penelitian.

Aspek pendidikan yang didesain dengan

kurikulum berbasis syariah akan memberikan

dampak positif pada perilaku etis individunya,

khususnya saat aktivitas pelaporan keuangan.

6 Urumsah et

al

(2018)

Pentingkah Nilai

Religiusitas dan Budaya

Organisasi Untuk

Mengurangi

Kecurangan?

Variabel

nilai

religiusitas

dan

mengurangi

kecurangan.

Variabel budaya

organisasi,

responden, dan

lokasi penelitian.

Nilai religius mampu mencegah tindakan

kecurangan. Namun kondisi tersebut tidak dapat

terjadi secara konsisten. Keyakinan religius

dapat berubah jika individu mendapatkan

tekanan, sehingga mengabaikan religiusitas yang

dimilikinya. Di sisi lain, budaya organisasi

berkaitan erat dengan pimpinan sehingga arah

budaya sangat bergantung dengan pimpinan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 104: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

86

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

7 Alou et al

(2017)

Pengaruh Kesesuaian

Kompensasi, Moralitas

Manajemen, dan Keefektifan

Pengendalian Internal

Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi Pada

Perusahaan Konstruksi di

Manado

Variabel

kesesuaian

kompensasi,

pengendalian

internal, dan

kecurangan

akuntansi.

Variabel

moralitas

manajemen,

responden, dan

lokasi

penelitian.

Kesesuaian kompensasi, moralitas

manajemen, dan keefektifan pengendalian

internal berpengaruh secara simultan

terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Kesesuaian kompensasi dan

moralitas manajemen tidak berpengaruh

secara parsial terhadap kecenderungan

kecurangan akntansi. Keefektifan

pengendalian internal berpengaruh positif

terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi.

8 Asiah dan

Setyorini

(2017)

Pengaruh Bystander Effect

dan Whistleblowing Terhadap

Terjadinya Kecurangan

Laporan Keuangan

Variabel

whistleblowing

dan

kecurangan

laporan

keuangan.

Variabel

bystander

effect,

responden, dan

lokasi

penelitian.

Bystander effect berpengaruh positif

terhadap terjadinya kecurangan laporan

keuangan, whistleblowing berpengaruh

negatif terhadap terjadinya kecurangan

laporan keuangan, sedangkan bystander

effect diinteraksikan dengan

whistleblowing tidak berpengaruh

signifikan terhadap terjadinya kecurangan

laporan keuangan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 105: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

87

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

9 Hamdani

(2017)

Pengaruh Kesesuaian

Kompensasi, Keefektifan

Sistem Pengendalian Internal,

Budaya Organisasi, dan

Kompetensi Terhadap Fraud

Variabel

kesesuaian

kompensasi,

sistem

pengendalian

internal, dan

fraud.

Variabel budaya

organisasi,

kompetensi,

responden, dan

lokasi penelitian.

Keefektifan sistem pengendalian

internal dan budaya organisasi

berpengaruh negatif terhadap fraud.

Sedangkan kesesuaian kompensasi dan

kompetensi tidak berpengaruh terhadap

fraud.

10 Kwatingtyas

(2017)

Pengaruh Pengendalian

Internal dan Manajemen

Risiko pada Good Corporate

Governance serta

Implikasinya dalam

Pencegahan Fraud

Variabel

pengendalian

internal, good

corporate

governance,

dan

pencegahan

fraud.

Variabel

manajemen

risiko,

responden, dan

lokasi penelitan.

Pengendalian internal berpengaruh

positif terhadap good corporate

governance, manajemen risiko tidak

berpengaruh positif terhadap good

corporate governance, pengendalian

internal tidak berpengaruh positif

terhadap pencegahan fraud, manajemen

risiko berpengaruh positif terhadap

pencegahan fraud, good corporate

governance berpengaruh positif

terhadap pencegahan fraud, serta

pengendalian internal dan manajemen

risiko secara tidak langsung

berpengaruh positif terhadap

pencegahan fraud melalui good

corporate governance.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 106: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

88

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

11 Muhammad

dan Ridwan

(2017)

Pengaruh Kesesuaian

Kompensasi, Penerapan

Sistem Informasi Akuntansi,

dan Efektivitas Pengendalian

Internal Terhadap

Kecurangan Akuntansi Studi

pada Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) di Kota Banda

Aceh

Variabel

kesesuaian

kompensasi,

efektivitas

pengendalian

internal,

kecurangan

akuntansi, dan

populasi.

Variabel

penerapan

sistem

informasi

akuntansi dan

lokasi

penelitian.

Kesesuaian kompensasi, penerapan sistem

informasi akuntansi, dan efektivitas

pengendalian internal berpengaruh negatif

terhadap fraud pada BPR Kota Banda

Aceh baik secara parsial maupun

simultan.

12 Mulia et al

(2017)

Pengaruh Moralitas Individu

dan Pengendalian Internal

Terhadap Kecurangan:

Sebuah Studi Eksperimental

Variabel

moralitas

individu,

pengendalian

internal, dan

kecurangan.

Responden dan

lokasi

penelitian.

Terdapat interaksi antara moralitas

individu dan pengendalian internal.

Kondisi ketika ada elemen pengendalian

internal mempengaruhi orang dengan

tingkat moral yang tinggi cenderung tidak

melakukan kecurangan akuntansi.

Sedangkan individu dengan tingkat moral

rendah, ada atau tidak ada pengendalian

internal individu cenderung melakukan

kecurangan akuntansi.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 107: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

89

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

13 Natasya et al

(2017)

Pengaruh Komitmen

Organisasi dan

Pengendalian Internal

Terhadap Risiko Terjadinya

Kecurangan (Fraud) Dalam

Pelaksanaan Jaminan

Kesehatan di Rumah Sakit

Bhayangkara TK. IV Polda

Sulut

Variabel

pengendalian

internal.

Variabel

komitmen

organisasi,

risiko

terjadinya

kecurangan,

responden, dan

lokasi

penelitian.

Komitmen organisasi dan pengendalian

internal berpengaruh terhadap risiko

kecurangan dalam pelaksanaan jaminan

kesehatan.

14 Putra et al

(2017)

Pengaruh Audit Investigasi

dan Efektivitas

Whistleblowing System

Terhadap Pencegahan

Kecurangan (Fraud)

Variabel

whistleblowing

system dan

pencegahan

kecurangan (fraud)

Variabel audit

investigasi,

responden, dan

lokasi

penelitian

Peran audit investigasi dan efektifitas

whistleblowing system berpengaruh

signifikan terhadap pencegahan

kecurangan.

15 Saputra

(2017)

Pengaruh Sistem Internal

Kontrol, Audit Internal, dan

Penerapan Good Corporate

Governance Terhadap

Kecurangan (Fraud)

Perbankan (Studi Kasus

Pada Bank Syariah Anak

Perusahaan BUMN di

Medan)

Variabel internal

control, good

corporate

governance, fraud,

dan responden.

Variabel audit

internal dan

lokasi

penelitian.

Sistem internal kontrol, audit internal,

dan good corporate governance

berpengaruh negatif terhadap kecurangan

(fraud) baik secara parsial maupun

simultan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 108: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

90

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun)

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

16 Suginam

(2017)

Pengaruh Peran Audit Internal

dan Pengendalian Intern

Tehadap Pencegahan Fraud

(Studi Kasus Pada PT. Tolan

Tiga Indonesia)

Variabel

pengendalian

intern.

Variabel audit

internal dan lokasi

penelitian.

Audit internal berpengaruh

terhadap pencegahan fraud dan

pengendalian internal

berpengaruh positif terhadap

pencegahan fraud.

17 Sumbayak

(2017)

Pengaruh Keadilan Organisasi,

Sistem Pengendalian Intern,

Komitmen Organisasi, dan Gaya

Kepemimpinan Terhadap

Kecurangan (Fraud)

Variabel sistem

pengendalian

intern.

Variabel keadilan

organisasi,

komitmen

organisasi, gaya

kepemimpinan,

fraud, responden,

dan lokasi

penelitian.

Keadilan organisasi, sistem

pengendalian intern, komitmen

organisasi, dan gaya

kepemimpinan berpengaruh

terhadap kecurangan (fraud).

18 Agusyani et

al

(2016)

Pengaruh Whistleblowing

System dan Kompetensi Sumber

Daya Manusia Terhadap

Pencegahan Fraud Pada

Pengelolaan Keuangan

Penerimaan Pendapatan Asli

Daerah

Variabel

whistleblowing

system dan

pencegahan fraud

Variabel

kompetensi

sumber daya

manusia,

responden, dan

lokasi penelitian

Whistleblowing system dan

kompetensi sumber daya manusia

berpengaruh signifikan terhadap

pencegahan fraud baik secara

parsial maupun simultan.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 109: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

91

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

19 Hamdani

(2016)

Internal Fraud at Syariah

Banking in Indonesia is a

Certainty

Variabel

fraud dan

populasi.

Jenis penelitian dan

lokasi penelitian.

Kecurangan internal dapat terjadi karena

kurangnya implementasi nilai-nilai etika

Islam dan pengendalian internal yang baik.

Untuk menjamin tata kelola syariah dan SPI

yang baik, perbankan syariah harus

melakukan manajemen dan rekonstruksi

SPI dengan menerapkan prinsip-prinsip

yang mengacu pada apa yang telah

dilakukan Nabi Muhammad SAW.

20 Hasanudin

dan

Pangayow

(2016)

Analisis Faktor-Faktor

yang Berpengaruh

Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

dan Perilaku Tidak Etis

Variabel

pengendalian

internal,

kesesuaian

kompensasi,

dan

kecurangan.

Variabel perilaku

tidak etis, ketaatan

aturan akuntansi,

responden, dan lokasi

penelitian.

Keefektifan pengendalian internal

berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi dan perilaku tidak

etis. Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi dan perilaku tidak etis.

Kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi dan perilaku tidak etis.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 110: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

92

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

21 Junia

(2016)

Pengaruh Moralitas Aparat,

Kesesuaian Kompensasi, dan

Ketaatan Aturan Akuntansi

Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Variabel

kesesuaian

kompensasi

dan

kecurangan

akuntansi.

Variabel

moralitas aparat,

ketaatan aturan

akuntansi,

responden, dan

lokasi penelitian.

Moralitas aparat, kesesuaian kompensasi,

dan ketaatan aturan akuntansi

berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

22 Kustiawan

(2016)

Pengaruh Pengendalian Intern

dan Tindak Lanjut Temuan

Audit Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan yang

Berimplikasi Terhadap

Pencegahan Faud

Variabel

pengendalian

internal dan

pencegahan

fraud

Variabel kualitas

laporan

keuangan,

populasi dan

lokasi penelitian.

Pengendalian internal dan tindak lanjut

temuan audit berpengaruh positif terhadap

kualitas laporan keuangan. Pengendalian

internal dan tindak lanjut temuan audit

berpengaruh positif terhadap pencegahan

fraud.

23 Zager et al

(2016)

The Role and Responsibility

of Auditors in Prevention and

Detection of Fraudulent

Financial Reporting

Variabel fraud

prevention dan

fraudulent

financial

reporting.

Variabel the role

and

responsibility,

fraud detection,

responden, dan

lokasi penelitian.

Meskipun fraudulent financial reporting

tidak sering terjadi namun jumlah

kerugian yang dihasilkan sangat besar,

yang biasanya mengungkapkan aset

dengan overstated. Pentingnya

membangun sistem pengendalian internal

yang kuat dan menentukan peran serta

tanggung jawab semua pihak dalam

pelaporan keuangan dalam mencegah dan

mendeteksi fraud.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 111: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

93

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

24 Hamdani

(2015)

Apakah Implementasi Etika

Kerja Islami Dapat

Menurunkan Hasrat

Seseorang Untuk Melakukan

Tindakan Internal Fraud?

Variabel etika

kerja islami,

fraud.

Responden dan

lokasi penelitian.

Implementai etika kerja islami

mampu menurunkan hasrat

seseorang untuk melakukan internal

fraud.

25 Oktaviani et al

(2015)

Pengaruh Pengendalian

Internal dalam Pencegahan

Fraud (Kecurangan)

Terhadap Kinerja Perusahaan

Variabel

pengendalian

internal dan

pencegahan fraud.

Variabel kinerja

perusahaan,

responden, dan

lokasi penelitian.

Internal control berpengaruh positif

terhadap pencegahan kecurangan

dan juga kepada kinerja perusahaan

baik secara parsial maupun

simultan.

26 Delfi

(2014)

Pengaruh Efektifitas

Pengendalian Internal dan

Kesesuaian Kompensasi

Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

(Survey Pada Perusahaan

BUMN Cabang Pekanbaru)

Variabel

pengendalian

internal,

kesesuaian

kompensasi, dan

kecurangan

akuntansi.

Responden dan

lokasi penelitian.

Efektifitas pengendalian internal

dan kesesuaian kompensasi

berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan

akuntansi.

27 Maharani

(2013)

Pengaruh Etika Bisnis Islam

Terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi Dalam

Pelaporan Keuangan Pada

Entitas Publik di Indonesia

Variabel Etika

Islam, kecurangan

akuntansi, dan

pelaporan

keuangan.

Responden dan

lokasi penelitian.

Etika bisnis islam memiliki

pengaruh signifikan negatif

terhadap penipuan dalam pelaporan

keuangan di badan publik

Indonesia.

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 112: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

94

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

28 Soleman

(2013)

Pengaruh Pengendalian Internal dan

Good Corporate Governance

Terhadap Pencegahan Fraud

Variabel

pengendalian

internal, good

corporate

governance, dan

pencegahan fraud

Responden dan

lokasi penelitian

Pengendalian internal dan good

corporate governance

berpengaruh positif terhadap

pencegahan fraud, pengendalian

internal juga berpengaruh positif

terhadap good corporate

governance.

Page 113: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

95

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.4.

Gambar 2.4

Skema Kerangka Pemikiran

Dibutuhkan information and communication,

whistleblowing system, good corporate

governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic yang

baik dalam mencegah kecurangan (fraud) di

lembaga keuangan syariah.

Masih banyak lembaga keuangan syariah yang tidak mengimplementasikan

information and comunication, whistleblowing system, good corporate

governance practice, conformity compensation, dan islamic work ethic

dengan baik dalam mencegah kecurangan (fraud), serta masih banyak

lembaga keuangan syariah yang dipandang bebas dari berbagai tindakan

fraud, namun nyatanya masih banyak terdapat praktik fraud.

GAP

Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial Statement: Peran Fraud Prevention Sebagai Mediator

Basis Teori: Agency Theory dan Fraud Pentagon Theory

Fraud

Prevention (Z)

Metode Partial Least Square (PLS)-SEM dengan menggunakan software SmartPLS 3.0

Hasil pengujian dan pembahasan

Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

Fraudulent Financial

Statement (Y)

Information and Communication (X1)

Whistleblowing System (X2)

Good Corporate Governance Practice

(X3)

Conformity Compensation (X4)

Islamic Work Ethic (X5)

H1

H2

H4

H5

H6

H7

H8

H9

H10

H13

H14

H12

H15

H16

H11 H3

Page 114: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

96

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan

faktor-faktor determinant fraudulent financial statement: peran fraud

prevention sebagai mediator. Agar lebih fokus terhadap penelitian yang

dilakukan, maka ruang lingkup penelitian difokuskan hanya pada staf keuangan

yang bekerja di perbankan syariah dan asuransi syariah yang ada di DKI Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, peneliti selanjutnya

menentukan populasi yang akan diuji. Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah staf keuangan yang bekerja di perbankan syariah dan

asuransi syariah, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah staf keuangan

yang bekerja di perbankan syariah dan asuransi syariah di wilayah DKI

Jakarta. Peneliti memilih sampel ini karena tindakan fraud di perbankan

syariah dan asuransi syariah yang cukup banyak dan DKI Jakarta sebagai

salah satu wilayah di Indonesia dengan jumlah bank dan asuransi syariah

yang cukup banyak.

Page 115: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

97

2. Metode Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang digunakan

oleh peneliti adalah purposive sampling. Hal ini berarti sampel yang dipilih

harus memenuhi persyaratan atau kriteria sampel yang diperlukan. Sampel

yang akan diambil dari populasi adalah staf keuangan dengan kualifikasi

sebagai berikut:

a. Staf keuangan yang bekerja di perbankan syariah dan asuransi syariah

di wilayah DKI Jakarta.

b. Staf keuangan yang memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun, karena

dianggap telah memiliki pengalaman yang cukup untuk memahami

internal perusahaan.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Dalam

memperoleh data-data penelitian, peneliti menggunakan dua cara yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan, sebagai berikut:

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti memperoleh data yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti melalui buku, jurnal, internet, dan

perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian

lapangan, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (data

primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah staf

Page 116: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

98

keuangan yang bekerja di perbankan syariah dan asuransi syariah di wilayah

DKI Jakarta. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner

secara langsung.

Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

telah disusun dengan sistematis dan terstruktur dengan tujuan untuk

mengumpulkan informasi dari staf keuangan yang bekerja di perbankan

syariah dan asuransi syariah sebagai responden dalam penelitian. Sumber

data dalam penelitian ini adalah masing-masing skor dari indikator variabel

penelitian yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan

kepada staf keuangan yang bekerja di perbankan syariah dan asuransi

syariah sebagai responden.

D. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian akan

diuraikan beserta operasional dan cara pengukurannya, yaitu information and

communication, whistleblowing system, good corporate governance practice,

conformity compensation, islamic work ethic, fraud prevention, dan fraudulent

financial statement.

1. Information and Communication (X1)

Information and communication adalah salah satu dari indikator

internal control. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian,

pengungkapan, dan pertukaran informasi kepada seluruh personel

perusahaan agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya.

Information and communication dirancang untuk menyediakan keyakinan

Page 117: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

99

yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuannya seperti: melindungi

aset perusahaan, meningkatkan keandalan laporan keuangan, meningkatkan

dipatuhinya peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku,

serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari operasi atau usaha

(Tunggal, 2011).

Dalam penelitian ini information and communication diukur dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Kasdiarto (2015) dan

disesuaikan dengan topik penelitian dengan menggunakan 5 indikator, yaitu

(1) pembagian tanggung jawab, (2) komunikasi informasi, (3) pengolahan

transaksi dengan komputerisasi, (4) informasi yang cepat dan tepat waktu,

dan (5) identifikasi kelas-kelas transaksi. Dimana semua pernyataan diukur

dengan menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang

didapatkan dibuat skor, yaitu nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju,

(3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

2. Whistleblowing System (X2)

Menurut Miceli et al (2008) whistleblowing merupakan

pengungkapan informasi oleh anggota atau mantan anggota organisasi yang

dipandang sebagai praktik ilegal, tidak bermoral, atau tidak sah dibawah

kendali karyawan kepada orang-orang atau organisasi yang dapat

mempengaruhi suatu tindakan.

Dalam penelitian ini whistleblowing system diukur dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh KNKG (2008) dan

disesuaikan dengan topik penelitian dengan menggunakan 3 indikator, yaitu

Page 118: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

100

(1) aspek struktural, (2) aspek operasional, dan (3) aspek perawatan.

Dimana semua pernyataan diukur dengan menggunakan skala ordinal

(likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor, yaitu nilai (1)

sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat

setuju.

3. Good Corporate Governance Practice (X3)

Good corporate governance merupakan sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah untuk semua

stakeholders. Good corporate governance memberikan struktur untuk

pembagian hak dan tanggung jawab yang sesuai antara dewan (komisaris

dan direksi), eksekutif, pemegang saham, dan pemangku kepentingan

lainnya. Aturan dan prosedur pengambilan keputusan dibuat untuk

memberikan struktur tujuan perusahaan serta pemantauan kinerja

(Priantara, 2013:199).

Dalam penelitian ini good corporate governance practice diukur

dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Gusnardi (2011)

dan disesuaikan dengan topik penelitian dengan menggunakan 5 indikator,

yaitu (1) transparansi, (2) akuntabilitas, (3) pertanggungjawaban, (4)

independensi, dan (5) kewajaran. Dimana semua pernyataan diukur dengan

menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan

dibuat skor, yaitu nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4)

setuju, dan (5) sangat setuju.

Page 119: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

101

4. Conformity Compensation (X4)

Menurut Sihotang (2007) kompensasi adalah pengaturan

keseluruhan pemberian balas jasa bagi pegawai dan manajer baik berupa

finansial maupun barang dan jasa pelayanan yang diterima oleh setiap

pegawai. Dalam penelitian ini conformity compensation diukur dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Wilopo (2006) dan

disesuaikan dengan topik penelitian dengan menggunakan 4 indikator, yaitu

(1) gaji dan upah, (2) insentif, (3) tunjangan, dan (4) fasilitas. Dimana semua

pernyataan diukur dengan menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5.

Jawaban yang didapatkan dibuat skor, yaitu nilai (1) sangat tidak setuju, (2)

tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

5. Islamic Work Ethic (X5)

Menurut Tasmara (2002:26) islamic work ethic didefinisikan

sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang mendalam

bahwa bekerja tidak hanya untuk memuliakan dirinya, memperlihatkan

kemanusiaannya, dan sebagai suatu menifestasi dari amal saleh karena

mempunyai nilai ibadah yang luhur.

Dalam penelitian ini islamic work ethic diukur dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Ali (2005) dan

disesuaikan dengan topik penelitian dengan menggunakan 4 indikator, yaitu

(1) upaya, (2) kompetisi, (3) bertanggung jawab, dan (4) transparansi.

Dimana semua pernyataan diukur dengan menggunakan skala ordinal

(likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor, yaitu nilai (1)

Page 120: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

102

sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat

setuju.

6. Fraud Prevention (Y)

Pencegahan fraud dapat dilakukan dengan cara membangun struktur

pengendalian internal yang baik, mengefektifkan aktifitas pengendalian,

dan meningkatkan budaya organisasi yang luhur (Tunggal, 2010:223).

Dalam penelitian ini fraud prevention diukur dengan menggunakan

kuesioner yang dikembangkan oleh Gusnardi (2011) dan disesuaikan

dengan topik penelitian dengan menggunakan 4 indikator, yaitu (1) ciptakan

kejujuran, keterbukaan, dan saling membantu, (2) kesadaran kecurangan,

(3) program bantuan kepada karyawan yang mengalami kesulitan, dan (4)

adanya sanksi terhadap segala bentuk kecurangan. Dimana semua

pernyataan diukur dengan menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5.

Jawaban yang didapatkan dibuat skor, yaitu nilai (1) sangat tidak setuju, (2)

tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.

7. Fraudulent Financial Statement (Z)

Fraudulent financial statement adalah penyajian laporan keuangan

dengan unsur salah saji dengan tujuan memperdaya pengguna laporan

keuangan untuk kepentingan pribadi pihak yang melakukan fraud, dengan

penyajian yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya

sehingga tidak dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang tepat dari

pihak stakeholders yang berkepentingan (Arens, 2008:430).

Page 121: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

103

Dalam penelitian ini fraudulent financial statement diukur dengan

menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Kassem (2016) dan

disesuaikan dengan topik penelitian dengan menggunakan 9 indikator, yaitu

(1) pengujian atas dokumen dan informasi yang diperoleh, (2) bentuk-

bentuk kecurangan, (3) tidak menerima pembayaran fiktif, (4) menutupi aset

yang disalahgunakan untuk penggunaan pribadi, (5) tekanan dan paksaan

dari atasan, (6) keserakahan, (7) masalah ekonomi pribadi, (8) pencatatan

biaya yang tidak sesuai, dan (9) memasukkan kebutuhan pribadi kedalam

belanja perusahaan. Dimana semua pernyataan diukur dengan

menggunakan skala ordinal (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan

dibuat skor, yaitu nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4)

setuju, dan (5) sangat setuju.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan Skala

Information and

Communication (X1)

(Kasdiarto, 2015)

Pembagian tanggung

jawab

1 Ordinal

(likert)

Komunikasi informasi 2

Pengolahan transaksi

dengan komputerisasi

3

Informasi yang cepat

dan tepat waktu

4

Identifikasi kelas-kelas

transaksi

5

Whistleblowing System (X2)

(KNKG, 2008)

Aspek struktural 1,2 Ordinal

(likert) Aspek operasional 3,4*

Aspek perawatan 5,6

Good Corporate

Governance Practice (X3)

(Gusnardi, 2011)

Transparansi 1,2,3 Ordinal

(likert) Akuntabilitas 4,5

Page 122: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

104

Variabel Indikator No. Butir

Pertanyaan Skala

Good Corporate

Governance Practice (X3)

(Gusnardi, 2011)

Pertanggungjawaban 6,7 Ordinal

(likert) Independensi 8,9

Kewajaran 10,11,12,13

Conformity Compensation

(X4)

(Wilopo, 2006)

Gaji dan upah 1,2 Ordinal

(likert) Insentif 3,4

Tunjangan 5,6,7

Fasilitas 8,9,10

Islamic Work Ethic (X5)

(Ali, 2005)

Upaya 1,2 Ordinal

(likert) Kompetisi 3,4,5

Bertanggungjawab 6,7,8

Transparansi 9,10,11,12

Fraud Prevention (Y)

(Gusnardi, 2011)

Ciptakan kejujuran,

keterbukaan, dan saling

membantu

1,2,3,4 Ordinal

(likert)

Kesadaran kecurangan 5,6,7

Program bantuan

kepada karyawan yang

mengalami kesulitan

8

Adanya sanksi terhadap

segala bentuk

kecurangan

9,10

Fraudulent Financial

Statement (Z)

(Kassem, 2016)

Pengujian atas dokumen

dan informasi yang

diperoleh

1 Ordinal

(likert)

Bentuk-bentuk

kecurangan

2

Tidak menerima

pembayaran fiktif

3

Menutupi aset yang

disalahgunakan untuk

penggunaan pribadi

4

Tekanan dan paksaan

dari atasan

5*

Keserakahan 6

Masalah ekonomi

pribadi

7*

Pencatatan biaya yang

tidak sesuai

8

Memasukkan kebutuhan

pribadi kedalam belanja

perusahaan

9

*Pernyataan negatif

Page 123: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

105

E. Metode Analisa Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial

Least Square (PLS)-SEM dengan menggunakan software SmartPLS versi 3.0.

PLS digunakan dalam teknik analisis data pada penelitian ini, karena metode

PLS memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: data tidak harus berdistribusi

normal multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai

rasio dapat digunakan pada model yang sama) dan ukuran sampel tidak harus

besar. PLS merupakan model persamaan Structural Equation Modeling (SEM)

yang berbasis komponen atau varian. PLS adalah pendekatan alternatif yang

bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian

(Ghozali, 2015:6 ).

Menurut Ghozali (2015:5), PLS merupakan metode analisis yang

powerfull karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus

terdistribusi normal, kemudian sampel tidak harus besar. SEM yang berbasis

kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori, sedangkan PLS lebih bersifat

predictive model. Selain dapat mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan

untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS juga dapat

sekaligus menganalisis konstruk yang telah dibentuk dengan indikator reflektif

dan formatif.

Tujuan PLS menurut Ghozali (2015:7) yaitu membantu peneliti untuk

tujuan prediksi. Model formalnya mendefinisikan variabel laten adalah linier

agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan

komponen skor variabel laten didapat berdasarkan bagaimana inner model

Page 124: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

106

(model pengukuran yaitu hubungan antar variabel laten) dan outer model

(model pengukuran yaitu hubungan indikator dengan konstruknya)

dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari variabel dependen.

Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dikategorikan menjadi

tiga, yaitu: pertama adalah weight estimate yang digunakan untuk menghitung

data variabel laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang

akan menghubungkan antar variabel laten dan estimasi loading antara variabel

laten dengan indikatornya (loading). Ketiga, berkaitan dengan means dan lokasi

parameter (nilai konstanta regresi) untuk indikator dan variabel laten. Untuk

memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses iterasi 3 tahap dan

setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama, menghasilkan

weight estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner model dan

outer model, dan tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan lokasi

(Ghozali, 2015:8).

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia, pendidikan formal,

lama bekerja, dan lokasi perusahaan) dan deskripsi mengenai variabel-

variabel penelitian (information and communication, whistleblowing

system, good corporate governance practice, conformity compensation, dan

islamic work ethic serta dampaknya pada fraud prevention dan fraudulent

financial statement), peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi

Page 125: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

107

absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran, dan standar

deviasi (Ghozali, 2013:19).

2. Uji Model Pengukuran atau Outer Model

Model pengukuran atau outer model berguna untuk mendefinisikan

bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variabel latennya.

Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu model

prediksi hubungan relasional dan kausal jika belum melewati tahap

purifikasi dalam model pengukuran (Hartono dan Willy, 2014:58 dalam

Fadilah, 2018). Model pengukuran juga berguna untuk menguji validitas

konstruk dan reliabilitas instrumen. Uji validitas dilakukan untuk mengukur

kemampuan instrumen penelitian. Dalam PLS, uji konstruk dapat dilakukan

dengan melakukan beberapa uji, yaitu Convergent Validity, Discriminant

Validity, dan Average Variance Extracted (AVE). Selanjutnya uji

reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur dalam

mengukur konsistensi responden dalam menjawab instrumen yang ada.

Instrumen dapat dikatakan andal apabila jawaban seseorang terhadap

pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas di

dalam PLS dapat menggunakan metode composite reliability dan cronbach

alpha (Hartono dan Willy, 2014:62).

a. Convergent Validity

Model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai

berdasarkan korelasi antara item score atau component score dengan

Page 126: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

108

construct score yang dihitung dengan software SmartPLS. Ukuran

reflektif dikatakan tinggi apabila berkorelasi lebih dari 0,70 dengan

kostruk yang ingin diukur. Namun untuk penelitian tahap awal dari

pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,50 sampai 0,60

dianggap sudah cukup (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2015:74).

b. Discriminant Validity

Model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan

cross loading pengukuran dengan konstruk. Apabila korelasi konstruk

dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya,

maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran

pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya. Metode lain

untuk menilai discriminant validity adalah membandingkan nilai square

root of Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan

korelasi antar konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE setiap

konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar kostruk dengan

konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai

discriminant validity yang baik. Pengukuran ini dapat digunakan untuk

mengukur reliabilitas component score variabel laten dan hasilnya lebih

konservatif dibandingkan dengan composite reliability.

Direkomendasikan nilai AVE harus lebih besar dari 0,50 (Fornnel dan

Larcker, 1981 dalam Ghozali, 2015:75).

Page 127: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

109

c. Reliability

Mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam

ukuran yaitu Composite Reliability dan Cronbach Alpha (Ghozali,

2015:75). Composite reliability digunakan untuk mengukur nilai

sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk dan lebih baik dalam

mengestimasi konsistensi internal suatu konstruk (Salisbury et al., 2002

dalam Hartono dan Willy, 2014:62). Cronbach Alpha digunakan untuk

mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk. Konstruk

dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika mempunyai Composite

Reliability di atas 0,70 dan mempunyai Cronbach Alpha di atas 0,60.

3. Uji Model Struktural atau Inner Model

Inner model (inner relation, structural model, dan substantive

theory) berguna untuk menggambarkan hubungan antara variabel laten

berdasarkan pada teori substantif. Model struktural dievaluasi dengan

menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Stone-Geisser square

test untuk predictive relevance dan uji t serta signifikan dari koefisien

parameter jalur struktural.

a. R-Square

Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat

R-square untuk setiap variabel laten dependen. Interpretasinya sama

dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-Square dapat

digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu

terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang

Page 128: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

110

substantif (Ghozali, 2015:78). Nilai R-square 0,75, 0,50, 0,25 dapat

disimpulkan bahwa model kuat, moderat, dan lemah, hasil dari PLS R-

square mempresentasikan jumlah variance dari konstruk yang

dijelaskan oleh model (Ghozali, 2015:78).

b. Q-Square

Q-square mengukur seberapa baik nilai observasi yang

dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square

> 0 menunjukkan model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika

nilai Q-square < 0 menunjukkan model kurang memiliki predictive

relevance (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2015:79). Besaran Q-square

memiliki nilai dengan rentang 0 < Q2 < 1, dimana semakin mendekati 1

berarti model semakin baik. Besaran Q2 ini setara dengan koefisien

determinasi total pada analisis jalur (path analysis). Nilai Q-square 0,02,

0,15, 0,35 dapat disimpulkan bahwa nilai predictive relevance lemah,

moderate, dan kuat. Perhitungan Q-square dilakukan dengan rumus:

Q2 = 1 - (1-R12) (1-R22) …… (1-Rp)

Dimana R12, R22, …… Rp2 adalah R-square variabel endogen.

c. Goodness of Fit (GoF)

GoF untuk overall fit index dapat digunakan untuk kriteria

goodness of fit index dengan sebutan GoF index. Index ini

dikembangkan untuk mengevaluasi model pengukuran dan model

struktural, selain itu juga menyediakan pengukuran sederhana untuk

Page 129: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

111

keseluruhan dari prediksi model. Nilai GoF index diperoleh dari average

communalities dikalikan dengan nilai R2 model. Nilai GoF terbentang

antara 0-1 dengan interpretasi nilai adalah 0,1 (GoF kecil), 0,25 (GoF

moderat), dan 0,36 (GoF besar) (Wetzels et al, 2009 dalam Yamin dan

Kurniawan, 2011:22). Formula GoF index yaitu:

GoF = √Com x R2

Com bergaris atas adalah average communalities dan R2 bergaris atas

adalah rata-rata model R2.

d. Uji Hipotesis

Penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) yaitu

untuk menganalisis pola antar hubungan variabel dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel

eksogen dengan variabel endogen. Setiap analisis yang digunakan untuk

memecahkan permasalahaan statistik tidak terlepas dari asumsi yang

harus ditaati agar kesimpulan yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan. Dasar yang digunakan untuk menguji hipotesis

ini adalah nilai yang terdapat pada Path Coefficient untuk menguji

model struktural.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas

antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan dengan implikasi

prioritas hubungan kausal variabel yang bergerak ke sebelah kiri. Setiap

nilai menggambarkan jalur dan koefisien jalur (Ghozali, 2013:250).

Nilai t-statistik dibandingkan dengan t-tabel yang ditentukan dalam

Page 130: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

112

penelitian ini dimana diketahui df didapat dari jumlah sampel dikurangi

dua, df = (n-2) dan signifikansi sebesar 0,05.

Teknik analisis jalur (path analysis) ini akan digunakan dalam

pengujian besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefsien jalur

pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel

information and communication (X1), whistleblowing system (X2), good

corporate governance practice (X3), conformity compensation (X4),

islamic work ethic (X5), fraud prevention (Intervening), dan fraudulent

financial statement (Y).

4. Uji Efek Intervening

Variabel intervening dalam penelitian ini yaitu fraud prevention.

Suatu variabel dikatakan variabel intervening jika variabel tersebut ikut

mempengaruhi hubungan antara variabel prediktor (independen) dan

variabel kriterion (dependen) (Kenny, 1986 dalam Ghozali, 2013). Efek

intervening menunjukkan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen melalui penghubung atau intervening. Pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen tidak secara langsung terjadi tetapi

melalui proses transformasi yang diwakili oleh variabel intervening.

Prosedur pengujian efek intervening dilakukan dengan prosedur yang

dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel dapat dilakukan dengan cara

(Sobel, 1982 dalam Ghozali, 2013):

a. Melakukan pengujian tidak langsung variabel X ke variabel Y melalui

variabel M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan

Page 131: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

113

cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab.

Jadi koefisien ab = c-c’, dimana c adalah pengaruh variabel X terhadap

variabel Y tanpa kontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X

terhadap Y setelah mengontrol M (Gambar 3.1).

Gambar 3.1

Model Intervening

c

a b

Standard error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya

standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect). Sab dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Sab = √b² Sa² + a² Sb² + Sa² Sb²

b. Langkah kedua, melakukan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh tidak langsung, maka diperlukan perhitungan nilai t dari

koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:

t = ab

Sab

Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel untuk signifikan 5%.

Jika nilai t hitung > dari nilai t-tabel maka dapat disimpulkan terjadi

pengaruh intervening.

Variabel

Independen

Variabel

Intervening

Variabel

Dependen

Page 132: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

114

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap staf keuangan yang bekerja pada

perbankan syariah dan asuransi syariah yang berada di wilayah DKI Jakarta

meliputi 5 wilayah, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur,

Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan melalui

penyebaran kuesioner penelitian secara langsung ke kantor pusat perbankan

syariah dan asuransi syariah yang berada di wilayah DKI Jakarta. Proses

penyebaran dan pengambilan kuesioner ini dilaksanakan mulai tanggal 21

Maret sampai 20 Mei 2019. Kuesioner yang disebar oleh peneliti sebanyak

116 buah dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 98 kuesioner atau

sekitar 84,48% dari total kuesioner. Sedangkan kuesioner yang tidak

kembali sebanyak 18 buah atau sekitar 15,52% dari total kuesioner. Seluruh

kuesioner yang kembali dapat diolah dengan jumlah 98 buah atau sekitar

84,48% dari kuesioner yang disebar, hal tersebut dikarenakan kuesioner

diisi secara lengkap oleh responden. Gambaran mengenai data sampel

penelitian ini disajikan pada tabel 4.1.

Page 133: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

115

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 116 100%

2 Jumlah kuesioner yang kembali 98 84,48%

3 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 18 15,52%

4 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

5 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 98 84,48% Sumber: Data primer yang diolah

Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat

dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Data Distribusi Sampel Penelitian

No Sumber Kuesioner Kuesioner

dikirim

Kuesioner

dikembalikan

1 PT. Bank Mega Syariah 20 18

2 PT. Bank Syariah Bukopin 20 14

3 PT. Bank Victoria Syariah 6 5

4 PT. Asuransi Takaful Keluarga 20 20

5 PT. Asuransi BRI Life 50 41 Sumber: Data primer yang diolah

2. Karakteristik Profil Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini diukur dengan skala

nominal yang menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan presentase jenis

kelamin, usia, pendidikan formal, dan lama bekerja. Responden dalam

penelitian ini adalah staf keuangan yang bekerja pada perbankan syariah,

yaitu PT. Bank Mega Syariah, PT. Bank Syariah Bukopin, dan PT. Bank

Victoria Syariah serta asuransi syariah, yaitu PT. Asuransi Takaful Keluarga

dan PT. Asuransi BRI Life.

Page 134: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

116

Kuesioner ini disebar dengan harapan dapat diisi berdasarkan

penilaian yang objektif oleh staf keuangan sehingga menghasilkan

penelitian yang baik. Data mengenai karakteristik responden ditampilkan

pada tabel berikut ini:

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.3

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 54 55,1 55,1 55,1

Perempuan 44 44,9 44,9 100,0

Total 98 100,0 100,0 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebanyak 54 orang

atau 55,1% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan

sisanya sebanyak 44 orang atau 44,9% responden berjenis kelamin

perempuan. Hal ini dikarenakan jumlah staf keuangan yang bekerja di

perbankan dan asuransi syariah lebih didominasi oleh laki-laki.

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.4 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Page 135: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

117

Tabel 4.4

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < 25 14 14,3 14,3 14,3

25 - 30 45 45,9 45,9 60,2

31 - 35 22 22,4 22,4 82,7

36 - 40 5 5,1 5,1 87,8

41 - 45 2 2,0 2,0 89,8

> 45 10 10,2 10,2 100,0

Total 98 100,0 100,0 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berusia 25-30 tahun dengan jumlah 45 responden atau 45,9%.

Sisanya dengan jumlah 14 responden atau 14,3% berusia <25 tahun,

sebanyak 22 responden atau 22,4% berusia 31-35 tahun, sebanyak 5

responden atau 5,1% berusia 36-40 tahun, sebanyak 2 responden atau

2,0% berusia 41-45 tahun, dan 10 responden atau 10,2% berusia >45

tahun. Hal ini dikarenakan responden dengan jabatan staf keuangan rata-

rata berusia 25-30 tahun.

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan formal

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan pendidikan formal.

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Formal

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid D3 4 4,1 4,1 4,1

S1 90 91,8 91,8 95,9

Page 136: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

118

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

S2 4 4,1 4,1 100,0

Total 98 100,0 100,0 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabael 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden berpendidikan S1 dengan jumlah 90 responden atau 91,8%.

Sisanya dengan jumlah 4 responden atau 4,1% berpendidikan D3 dan 4

responden atau 4,1% berpendidikan S2. Hal ini dikarenakan pada

umumnya syarat pendidikan untuk bekerja sebagai staf keuangan di

perusahaan minimal telah menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1).

d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja

Tabel 4.6 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan lama bekerja.

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid < 3 17 17,3 17,3 17,3

3 - 6 51 52,0 52,0 69,4

7 - 10 11 11,2 11,2 80,6

> 10 19 19,4 19,4 100,0

Total 98 100,0 100,0 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa deskripsi

responden berdasarkan lama bekerja adalah 17 orang atau 17,3% untuk

yang bekerja <3 tahun, 51 orang atau 52,0% untuk responden yang

bekerja selama 3-6 tahun, 11 orang atau 11,2% untuk responden yang

Page 137: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

119

bekerja selama 7-10 tahun, dan 19 orang atau 19,4% untuk responden

yang bekerja selama >10 tahun.

e. Deskripsi responden berdasarkan lokasi perusahaan

Tabel 4.7 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan lokasi perusahaan.

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lokasi Perusahaan

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Jakarta Barat 5 5,1 5,1 5,1

Jakarta Pusat 14 14,3 14,3 19,4

Jakarta Selatan 79 80,6 80,6 100,0

Total 98 100,0 100,0 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden melakukan pengisian kuesioner di wilayah Jakarta Selatan,

yaitu sebanyak 79 responden atau 80,6%, sedangkan wilayah Jakarta

Pusat sebanyak 14 responden atau 14,3%, dan Jakarta Barat sebanyak 5

responden atau 5,1%. Hal ini dikarenakan sebagian besar kantor pusat

perbankan dan asuransi Syariah berada di wilayah Jakarta Selatan.

B. Hasil Uji Instrument Penelitian

1. Hasil Uji Deskritif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi information

and communication, whistleblowing system, good corporate governance

practice, conformity compensation, islamic work ethic, fraud prevention,

Page 138: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

120

dan fraudulent financial statement akan diuji secara deskriptif seperti yang

terlihat dalam tabel 4.7.

Tabel 4.8

Statistik Deskripsi

N Min Max Mean

Std.

Dev

Information and Communication 98 16 25 20,50 1,975

Whistleblowing System 98 18 30 25,12 2,796

Good Corporate Governance

Practice 98 41 65 52,98 5,386

Conformity Compensation 98 30 50 40,80 3,953

Islamic Work Ethic 98 38 60 49,59 4,504

Fraud Prevention 98 30 50 41,50 3,899

Fraudulent Financial Statement 98 27 45 37,49 3,625

Valid N (listwise) 98 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel information and

communication memiliki jawaban minimum responden sebesar 16 dan

maksimum sebesar 25, dengan rata-rata 20,50 dan standar deviasi 1,975.

Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan sebesar 1,975

dari nilai rata-rata jawaban responden atas pernyataan tentang information

and communication yang besarnya 20,50.

Variabel whistleblowing system memiliki jawaban minimum

responden sebesar 18 dan maksimum sebesar 30, dengan rata-rata 25,12 dan

standar deviasi 2,796. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya

penyimpangan sebesar 2,796 dari nilai rata-rata jawaban responden atas

pernyataan tentang whistleblowing system yang besarnya 25,12.

Page 139: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

121

Variabel good corporate governance practice memiliki jawaban

minimum responden sebesar 41 dan maksimum sebesar 65, dengan rata-rata

52,98 dan standar deviasi 5,386. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya

penyimpangan sebesar 5,386 dari nilai rata-rata jawaban responden atas

pernyataan tentang good corporate governance practice yang besarnya

52,98.

Variabel conformity compensation memiliki jawaban minimum

responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata 40,80 dan

standar deviasi 3,953. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya

penyimpangan sebesar 3,953 dari nilai rata-rata jawaban responden atas

pernyataan tentang conformity compensation yang besarnya 40,80.

Variabel islamic work ethic memiliki jawaban minimum responden

sebesar 38 dan maksimum sebesar 60, dengan rata-rata 49,59 dan standar

deviasi 4,504. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan

sebesar 4,504 dari nilai rata-rata jawaban responden atas pernyataan tentang

islamic work ethic yang besarnya 49,59.

Variabel fraud prevention memiliki jawaban minimum responden

sebesar 30 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata 41,50 dan standar

deviasi 3,899. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya penyimpangan

sebesar 3,899 dari nilai rata-rata jawaban responden atas pernyataan tentang

fraud prevention yang besarnya 41,50.

Variabel fraudulent financial statement memiliki jawaban minimum

responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 45, dengan rata-rata 37,49 dan

Page 140: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

122

standar deviasi 3,625. Nilai standar deviasi menunjukkan adanya

penyimpangan sebesar 3,625 dari nilai rata-rata jawaban responden atas

pernyataan tentang fraudulent financial statement yang besarnya 37,49.

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel information

and communication, whistleblowing system, good corporate governance

practice, conformity compensation, islamic work ethic, fraud prevention,

dan fraudulent financial statement adalah setuju.

2. Hasil Uji Outer Model atau Measurement Model

Terdapat kriteria di dalam penggunaan teknik analisis data dengan

SmartPLS untuk menilai outer model, yaitu Convergent Validity,

Discriminant Validity, dan Reliability.

a. Hasil Convergent Validity

Convergent Validity dari model pengukuran reflektif indikator

dinilai berdasarkan korelasi antara item score atau component score

yang di estimasi dengan software SmartPLS. Ukuran reflektif individual

dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih tinggi dari 0.70 dengan konstruk

yang diukur. Namun, menurut Chin (1998) dalam Ghozali (2015:74)

untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai

loading 0,50 sampai 0,60 dianggap cukup memadai. Dalam penelitian

ini menggunakan batas loading factor 0,50.

Page 141: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

123

Tabel 4.9

Outer Loading

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IAC_1 0,644

IAC_2 0,784

IAC_3 0,542

IAC_4 0,639

IAC_5 0,557

WS_1 0,885

WS_2 0,901

WS_3 0,568

WS_4 0,803

WS_5 0,840

WS_6 0,632

GCG_1 0,654

GCG_2 0,643

GCG_3 0,649

GCG_4 0,664

GCG_5 0,698

GCG_6 0,790

GCG_7 0,736

GCG_8 0,557

GCG_9 0,515

GCG_10 0,536

GCG_11 0,597

GCG_12 0,601

GCG_13 0,673

CC_1 0,553

CC_2 0,729

CC_3 0,633

CC_4 0,244

CC_5 0,526

CC_6 0,696

CC_7 0,543

CC_8 0,768

CC_9 0,505

CC_10 0,540

IWE_1 0,767

IWE_2 0,728

IWE_3 0,660

IWE_4 0,723

Page 142: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

124

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IWE_5 0,571

IWE_6 0,599

IWE_7 0,581

IWE_8 0,591

IWE_9 0,633

IWE_10 0,630

IWE_11 0,550

IWE_12 0,558

FP_1 0,684

FP_2 0,710

FP_3 0,790

FP_4 0,639

FP_5 0,705

FP_6 0,643

FP_7 0,540

FP_8 0,678

FP_9 0,671

FP_10 0,709

FFS_1 0,791

FFS_2 0,554

FFS_3 0,812

FFS_4 0,572

FFS_5 0,724

FFS_6 0,696

FFS_7 0,537

FFS_8 0,584

FFS_9 0,652 Sumber: Data primer yang diolah

Hasil pengolahan dengan menggunakan SmartPLS data dapat

dilihat pada tabel 4.8. Nilai outer model atau korelasi antar konstruk

dengan variabel pada awalnya belum memenuhi convergent validity

terdapat satu indikator dengan nilai loading factor kurang dari 0,50 yaitu

CC (4). Untuk itu indikator tersebut harus dikeluarkan dari model.

Page 143: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

125

Tabel 4.10

Outer Loading Modifikasi

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IAC_1 0,644

IAC_2 0,784

IAC_3 0,542

IAC_4 0,639

IAC_5 0,557

WS_1 0,885

WS_2 0,901

WS_3 0,568

WS_4 0,803

WS_5 0,840

WS_6 0,632

GCG_1 0,654

GCG_2 0,643

GCG_3 0,649

GCG_4 0,664

GCG_5 0,698

GCG_6 0,790

GCG_7 0,736

GCG_8 0,557

GCG_9 0,515

GCG_10 0,536

GCG_11 0,597

GCG_12 0,601

GCG_13 0,673

CC_1 0,563

CC_2 0,732

CC_3 0,631

CC_5 0,525

CC_6 0,705

CC_7 0,536

CC_8 0,768

CC_9 0,500

CC_10 0,542

IWE_1 0,767

IWE_2 0,728

IWE_3 0,660

IWE_4 0,723

IWE_5 0,571

Page 144: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

126

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IWE_6 0,599

IWE_7 0,581

IWE_8 0,591

IWE_9 0,633

IWE_10 0,630

IWE_11 0,550

IWE_12 0,558

FP_1 0,684

FP_2 0,710

FP_3 0,790

FP_4 0,639

FP_5 0,705

FP_6 0,643

FP_7 0,540

FP_8 0,678

FP_9 0,671

FP_10 0,709

FFS_1 0,791

FFS_2 0,554

FFS_3 0,812

FFS_4 0,572

FFS_5 0,724

FFS_6 0,696

FFS_7 0,537

FFS_8 0,585

FFS_9 0,652 Sumber: Data primer yang diolah

b. Hasil Discriminant Validity

Discriminant Validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap

konsep dari masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel

lainnya. Model mempunyai discriminant validity yang baik jika setiap

nilai loading yang paling besar dengan nilai loading yang lain terhadap

variabel laten lainnya. Hasil pengujian discriminant validity diperoleh

sebagai berikut.

Page 145: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

127

Tabel 4.11

Cross Loading

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IAC_1 0,644 0,299 0,337 0,267 0,397 0,433 0,363

IAC_2 0,784 0,234 0,550 0,475 0,496 0,534 0,544

IAC_3 0,542 0,160 0,335 0,010 0,236 0,144 0,297

IAC_4 0,639 0,288 0,291 0,125 0,272 0,232 0,265

IAC_5 0,557 0,174 0,330 -0,007 0,216 0,132 0,333

WS_1 0,370 0,885 0,327 0,358 0,434 0,412 0,369

WS_2 0,336 0,901 0,387 0,401 0,506 0,418 0,370

WS_3 0,163 0,568 0,256 0,257 0,222 0,231 0,263

WS_4 0,305 0,803 0,247 0,250 0,310 0,254 0,251

WS_5 0,249 0,840 0,300 0,319 0,385 0,316 0,321

WS_6 0,226 0,632 0,211 0,310 0,159 0,217 0,251

GCG_1 0,319 0,183 0,654 0,288 0,215 0,392 0,309

GCG_2 0,549 0,289 0,643 0,268 0,447 0,351 0,444

GCG_3 0,243 0,059 0,649 0,316 0,345 0,363 0,209

GCG_4 0,413 0,305 0,664 0,371 0,376 0,434 0,280

GCG_5 0,359 0,284 0,698 0,364 0,276 0,470 0,364

GCG_6 0,401 0,301 0,790 0,375 0,547 0,581 0,421

GCG_7 0,499 0,400 0,736 0,372 0,589 0,495 0,464

GCG_8 0,328 0,264 0,557 0,340 0,356 0,338 0,260

GCG_9 0,237 0,138 0,515 0,272 0,239 0,337 0,280

GCG_10 0,387 0,165 0,536 0,157 0,355 0,383 0,385

GCG_11 0,479 0,240 0,597 0,314 0,402 0,349 0,410

GCG_12 0,345 0,176 0,601 0,227 0,440 0,434 0,416

GCG_13 0,401 0,257 0,673 0,453 0,483 0,511 0,338

CC_1 0,230 0,280 0,278 0,563 0,265 0,353 0,236

CC_2 0,246 0,308 0,310 0,732 0,351 0,384 0,251

CC_3 0,132 0,237 0,289 0,631 0,368 0,370 0,193

CC_5 0,103 0,200 0,260 0,525 0,117 0,224 0,064

CC_6 0,206 0,278 0,286 0,705 0,358 0,375 0,240

CC_7 0,313 0,235 0,371 0,536 0,333 0,325 0,389

CC_8 0,324 0,350 0,421 0,768 0,448 0,513 0,334

CC_9 0,047 0,161 0,226 0,500 0,072 0,169 0,004

CC_10 0,215 0,156 0,235 0,542 0,302 0,303 0,326

IWE_1 0,400 0,346 0,433 0,407 0,767 0,553 0,484

IWE_2 0,408 0,297 0,416 0,373 0,728 0,547 0,520

IWE_3 0,327 0,331 0,389 0,471 0,660 0,626 0,457

IWE_4 0,426 0,243 0,410 0,302 0,723 0,558 0,544

IWE_5 0,301 0,345 0,285 0,428 0,573 0,571 0,359

Page 146: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

128

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IWE_6 0,243 0,328 0,422 0,362 0,599 0,466 0,513

IWE_7 0,380 0,313 0,575 0,371 0,596 0,465 0,581

IWE_8 0,280 0,335 0,279 0,266 0,591 0,344 0,374

IWE_9 0,375 0,240 0,375 0,208 0,633 0,432 0,428

IWE_10 0,459 0,269 0,448 0,283 0,630 0,472 0,621

IWE_11 0,352 0,173 0,385 0,167 0,550 0,456 0,510

IWE_12 0,157 0,246 0,250 0,242 0,558 0,487 0,376

FP_1 0,420 0,316 0,440 0,342 0,525 0,684 0,520

FP_2 0,436 0,307 0,497 0,477 0,605 0,710 0,440

FP_3 0,357 0,359 0,563 0,523 0,678 0,790 0,560

FP_4 0,262 0,224 0,358 0,287 0,535 0,639 0,486

FP_5 0,492 0,308 0,475 0,306 0,562 0,705 0,601

FP_6 0,260 0,166 0,424 0,329 0,462 0,643 0,455

FP_7 0,311 0,258 0,334 0,367 0,386 0,540 0,329

FP_8 0,229 0,303 0,529 0,374 0,585 0,678 0,410

FP_9 0,422 0,262 0,437 0,410 0,530 0,671 0,493

FP_10 0,404 0,261 0,400 0,490 0,463 0,709 0,489

FFS_1 0,543 0,287 0,459 0,367 0,614 0,538 0,791

FFS_2 0,375 0,218 0,317 0,272 0,462 0,459 0,554

FFS_3 0,514 0,349 0,452 0,349 0,646 0,630 0,812

FFS_4 0,244 0,208 0,293 0,303 0,439 0,498 0,572

FFS_5 0,461 0,291 0,487 0,274 0,555 0,479 0,724

FFS_6 0,430 0,283 0,347 0,284 0,589 0,527 0,696

FFS_7 0,182 0,122 0,286 0,171 0,315 0,293 0,537

FFS_8 0,317 0,284 0,372 0,251 0,426 0,362 0,585

FFS_9 0,344 0,278 0,282 0,143 0,437 0,365 0,652 Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa konstruk information and

communication lebih tinggi terhadap indikatornya IAC_1, IAC_2,

IAC_3, IAC_4, dan IAC_5 dibandingkan dengan konstruk lainnya,

sehingga memiliki discriminant validity yang baik.

Konstruk whistleblowing system memberikan nilai indikator

yang lebih tinggi terhadap indikatornya dibandingkan dengan konstruk

Page 147: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

129

lainnya terhadap indikator WS_1, WS_2, WS_3, WS_4, WS_5, dan

WS_6, sehingga memiliki discriminant validity yang baik.

Kemudian konstruk good corporate governance practice, yaitu

GCG_1, GCG_2, GCG_3, GCG_4, GCG_5, GCG_6, GCG_7, GCG_8,

GCG_9, GCG_10, GCG_11, GCG_12, dan GCG_13 memiliki nilai

indikator yang lebih tinggi terhadap indikatornya dibandingkan dengan

konstruk lainnya, sehingga memiliki discriminant validity yang baik.

Selanjutnya konstruk conformity compensation memberikan

nilai indikator yang lebih tinggi terhadap indikatornya dibandingkan

dengan konstruk lainnya terhadap indikator CC_1, CC_2, CC_3, CC_5,

CC_6, CC_7, CC_8, CC_9, dan CC_10, sehingga memiliki

discriminant validity yang baik.

Konstruk islamic work ethic juga memberikan nilai indikator

yang lebih tinggi terhadap indikatornya dibandingkan dengan konstruk

lainnya terhadap indikator IWE_1, IWE_2, IWE_3, IWE_4, IWE_5,

IWE_6, IWE_7, IWE_8, IWE_9, IWE_10, IWE_11, dan IWE_12.

sehingga memiliki discriminant validity yang baik.

Hal yang sama juga terdapat pada konstruk fraud prevention

yang memberikan nilai indikator lebih tinggi terhadap indikatornya

dibandingkan dengan konstruk lainnya terhadap indikator FP_1, FP_2,

FP_3, FP_4, FP_5, FP_6, FP_7, FP_8, FP_9, dan FP_10, sehingga

memiliki discriminant validity yang baik.

Page 148: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

130

Terakhir, yaitu konstruk fraudulent financial statement juga

memberikan nilai indikator yang lebih tinggi terhadap indikatornya

dibandingkan dengan konstruk lainnya terhadap indikator FFS_1,

FFS_2, FFS_3, FFS_4, FFS_5, FFS_6, FFS_7, FFS_8, dan FFS_9,

sehingga memiliki discriminant validity yang baik.

Semua nilai loading factor untuk setiap indikator dari masing-

masing variabel laten sudah memiliki nilai loading factor paling besar

dibandingkan dengan nilai loading factor variabel laten lainnya.

Sehinga dapat disimpulkan bahwa semua variabel laten sudah memiliki

discriminant validity yang baik.

c. Hasil Reliability

Kriteria reliability dapat dilihat dari nilai composite reliability

dan cronbach alpha dari masing-masing konstruk. Konstruk dikatakan

memiliki reliabilitas yang tinggi apabila mempunyai nilai composite

reliability di atas 0,70 dan mempunyai nilai cronbach alpha di atas 0,60.

Tabel 4.12

Composite Reliability dan Cronbach Alpha

Composite

Reliability

Cronbach

Alpha

Information and Communication 0,772 0,669

Whistleblowing System 0,902 0,867

Good Corporate Governance Practice 0,901 0,880

Conformity Compensation 0,845 0,801

Islamic Work Ethic 0,890 0,864

Fraud Prevention 0,895 0,869

Fraudulent Financial Statement 0,875 0,839 Sumber: Data primer yang diolah

Page 149: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

131

Berdasarkan tabel 4.11 composite reliability variabel

information and communication sebesar 0,772, variabel whistleblowing

system sebesar 0,902, variabel good corporate governance practice

sebesar 0,901, variabel conformity compensation sebesar 0,845, variabel

islamic work ethic sebesar 0,890, variabel fraud prevention sebesar

0,895, dan variabel fraudulent financial statement sebesar 0,875. Hasil

composite reliability di atas menujukkan bahwa semua variabel telah

memiliki nilai composite reliability di atas 0,70 dan dapat disimpulkan

bahwa semua konstruk memenuhi kriteria reliabilitas.

Cronbach alpha variabel information and communication

sebesar 0,669, variabel whistleblowing system sebesar 0,867, variabel

good corporate governance practice sebesar 0,880, variabel conformity

compensation sebesar 0,801, variabel islamic work ethic sebesar 0,864,

variabel fraud prevention sebesar 0,869, dan variabel fraudulent

financial statement sebesar 0,839. Hasil cronbach alpha di atas

menunjukkan bahwa semua variabel sudah memiliki nilai cronbach

alpha di atas 0,60 sehingga menunjukkan tingkat konsistensi jawaban

responden dalam setiap konstruk memiliki reliabilitas yang baik.

3. Hasil Uji Inner Model atau Structural Model

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk

melihat hubungan antar konstruk nilai signifikan dan R-Square dari model

penelitian. Model struktural di evaluasi dengan menggunakan R-Square

Page 150: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

132

untuk konstruk dependen, uji t, serta signifikansi dari koefisien parameter

jalur struktural.

Gambar 4.1

Model Struktural Hasil Bootstrapping

Sumber: Data primer yang diolah

a. Hasil R-Square

Dalam menilai model dengan SmartPLS dimulai dengan melihat

R-Square untuk setiap variabel laten dependen. Uji goodness of fit model

merupakan hasil estimasi R-Square dengan menggunakan SmartPLS.

Tabel 4.13

Nilai R-Square

R-Square

Fraud Prevention 0,696

Fraudulent Financial Statement 0,653 Sumber: Data primer yang diolah

Page 151: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

133

Pada penelitian ini menggunakan dua buah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel lainnya, yaitu variabel fraud prevention yang

dipengaruhi oleh variabel information and communication,

whistleblowing system, good corporate governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic serta variabel fraudulent financial

statement yang dipengaruhi oleh variabel information and

communication, whistleblowing system, good corporate governance

practice, conformity compensation, islamic work ethic, dan fraud

prevention.

Pada tabel 4.12 menunjukkan nilai R-Square untuk variabel

fraud prevention diperoleh sebesar 0,696 dan untuk variabel fraudulent

financial statement diperoleh sebesar 0,653. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa variabel information and communication,

whistleblowing system, good corporate governance practice, conformity

compensation, dan islamic work ethic secara simultan mampu

menjelaskan variabel fraud prevention sebesar 69,6% sisanya 30,4%

dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dihipotesiskan dalam model

seperti organizational commitment, red flags, dan fraud detection.

Hasil selanjutnya untuk variabel information and

communication, whistleblowing system, good corporate governance

practice, conformity compensation, islamic work ethic, dan fraud

prevention mampu menjelaskan variabel fraudulent financial statement

sebesar 65,3% sisanya 34,7% dijelaskan oleh variabel lainnya yang

Page 152: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

134

tidak dihipotesiskan dalam model. Menurut Chin (1998) dalam Ghozali

(2015:78) nilai R-Square ini termasuk dalam kategori moderat menuju

tinggi.

b. Hasil Q-Square

Q-Square mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan

oleh model serta estimasi parameternya. Suatu model dianggap

mempunyai nilai predictive relevance yang relevan jika nilai Q-Square

lebih besar dari 0 (nol). Besaran pada Q-Square memiliki nilai dengan

rentang 0<Q2<1, model semakin baik jika nilai Q-Square mendekati 1.

Nilai Q-Square diperleh dari:

Q2 = 1 - (1-R12) (1-R2

2)

= 1 - [1 - (0,6962)] [1 - (0,6532)]

= 1 - (1 - 0,4844) (1 - 0,4264)

= 1 - (0,5156) (0,5736)

= 1 - (0,2957)

Q2 = 0,7043

Hasil perhitungan Q-Square pada penelitian ini 0,7043 yang

berarti bahwa 70,43% variabel independen dan intervening ini layak

untuk menjelaskan variabel dependen yaitu fraudulent financial

statement.

Page 153: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

135

c. Hasil Goodness of Fit (GoF)

Evaluasi model terakhir yaitu dengan melihat GoF dari model.

Evaluasi goodness of fit model dilakukan untuk purification dan

refinement terhadap uji validitas atau reliabilitas konstruk Ghozali

(2015:49), sehingga GoF digunakan untuk memvalidasi performa

gabungan antara inner model dan outer model. Nilai GoF terbentang

anftara 1-0 dengan interpretasi nilai adalah 0,1 (GoF kecil), 0,26 (GoF

Moderat), dan 0,36 (GoF besar) (Wetzels et al., 2009 dalam Yamin dan

Kurniawan, 2011:22). Nilai GoF diperoleh dari:

GoF = √Com x R2

= √(0,4467) (0,6745)

= √(0,3013

GoF = 0,5489

Hasil perhitungan GoF dalam penelitian ini menunjukkan nilai

0,5489. Nilai GoF ini lebih besar dari 0,36. Sehingga dapat dikatakan

bahwa model penelitian ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam

menjelaskan data empiris.

d. Hasil Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh suatu

konstruk terhadap konstruk lainnya dengan melihat koefisien parameter

dan nilai t-statistik (Ghozali, 2015:80). Dasar yang digunakan dalam

Page 154: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

136

pengujian hipotesis adalah nilai yang terdapat pada output path

coefficient untuk menguji model struktural. Hasil hipotesis yang

diajukan dapat dilihat dari besarnya t-statistik. Nilai t-statistik

dibandingkan dengan t-tabel yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu

sebesar 1,9850 dimana diketahui nilai df sebesar 96 (jumlah sampel

dikurang dua: 98 - 2) dan α sebesar 0,05 (two tailed). Batasan untuk

menerima dan menolak hipotesis yang diajukan adalah + 1,9850,

dimana apabila nilai t-statistik berada pada rentang nilai -1,9850 dan

1,9850 maka hipotesis akan ditolak atau dengan kata lain menerima

hipotesis nol (H0)

Tabel 4.14

Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Value)

Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T-

Statistic

(IO/stdev)

P

Value

IAC FP 0,045 0,045 0,075 0,594 0,553

WS FP -0,007 -0,010 0,061 0,111 0,912

GCG FP 0,208 0,202 0,086 2,423 0,016

CC FP 0,177 0,178 0,076 2,337 0,020

IWE FP 0,551 0,561 0,080 6,873 0,000

IAC FFS 0,222 0,221 0,079 2,798 0,005

WS FFS 0,029 0,025 0,091 0,323 0,747

GCG FFS -0,017 -0,011 0,095 0,173 0,863

CC FFS -0,060 -0,047 0,090 0,664 0,507

IWE FFS 0,480 0,493 0,099 4,835 0,000

FP FFS 0,245 0,221 0,113 2,172 0,030

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pengaruh IAC (information and

communication) terhadap FP (fraud prevention) sebesar 0,045 dan tidak

signifikan pada 0,05 (0,594<1,9850). Pengaruh WS (whistleblowing

Page 155: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

137

system) terhadap FP (fraud prevention) sebesar -0,007 dan tidak

signifikan pada 0,5 (0,111<1,9850). Pengaruh GCG (good corporate

governance practice) terhadap FP (fraud prevention) sebesar 0,208 dan

signifikan pada 0,5 (2,423>1,9850). Pengaruh CC (conformity

compensation) terhadap FP (fraud prevention) sebesar 0,177 dan

signifikan pada 0,5 (2,337>1,9850). Pengaruh IWE (islamic work ethic)

terhadap FP (fraud prevention) sebesar 0,551 dan signifikan pada 0,5

(6,873>1,9850). Pengaruh IAC (information and communication)

terhadap FFS (fraudulent financial statement) sebesar 0,222 dan

signifikan pada 0,5 (2,798>1,9850). Pengaruh WS (whistleblowing

system) terhadap FFS (fraudulent financial statement) sebesar 0,029 dan

tidak signifikan pada 0,5 (0,323<1,9850). Pengaruh GCG (good

corporate governance practice) terhadap FFS (fraudulent financial

statement) sebesar -0,017 dan tidak signifikan pada 0,5 (0,173<1,9850).

Pengaruh CC (conformity compensation) terhadap FFS (fraudulent

financial statement) sebesar -0,060 dan tidak signifikan pada 0,5

(0,664<1,9850). Pengaruh IWE (islamic work ethic) terhadap FFS

(fraudulent financial statement) sebesar 0,480 dan signifikan pada 0,5

(4,835>1,9850). Pengaruh FP (fraud prevention) terhadap FFS

(fraudulent financial statement) sebesar 0,245 dan signifikan pada 0,5

(2,172>1,9850).

Page 156: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

138

4. Hasil Uji Efek Intervening

a. Hasil Uji Efek Intervening untuk Information and Communication

Terhadap Fraudulent Financial Statement melalui Fraud Prevention

1) Langkah pertama dalam prosedur pengujian intervening adalah

melakukan pengujian tidak langsung variabel X ke variabel Y

melalui variabel M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M

dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur

M Y (b) atau ab dengan rumus:

Sab = √b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²

= √(0,0600 . 0,0056) + (0,0020 . 0,0128) + (0,0056 . 0,0128)

= √0,0003 + 0,0000 + 0,0001

= √0,0004

= 0,02

2) Langkah kedua melakukan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh tidak langsung dengan menghitung nilai t dari koefisien ab

dengan rumus:

t = ab

Sab

= 0,045 x 0,245

0,02

= 0,0110

0,02

= 0,55

Page 157: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

139

Hasil pengujian melalui uji sobel dapat diketahui dengan t-hitung

signifikan pada 0,05 yaitu 0,55<1,9850. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh intervening variabel

fraud prevention pada hubungan tidak langsung variabel

information and communication dan fraudulent financial statement.

b. Hasil Uji Efek Intervening untuk Whistleblowing System Terhadap

Fraudulent Financial Statement melalui Fraud Prevention

1) Langkah pertama dalam prosedur pengujian intervening adalah

melakukan pengujian tidak langsung variabel X ke variabel Y

melalui variabel M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M

dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur

M Y (b) atau ab dengan rumus:

Sab = √b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²

= √(0,0600 . 0,0037) + (0,0000 . 0,0128) + (0,0037 . 0,0128)

= √0,0002 + 0,0000 + 0,0000

= √0,0002

= 0,0141

2) Langkah kedua melakukan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh tidak langsung dengan menghitung nilai t dari koefisien ab

dengan rumus:

t = ab

Sab

Page 158: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

140

= -0,007 x 0,245

0,0141

= -0,0017

0,0141

= -0,1206

Hasil pengujian melalui uji sobel dapat diketahui dengan t-hitung

signifikan pada 0,05 yaitu -0,1206<1,9850. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh intervening variabel

fraud prevention pada hubungan tidak langsung variabel

whistleblowing system dan fraudulent financial statement.

c. Hasil Uji Efek Intervening untuk Good Corporate Governance

Practice Terhadap Fraudulent Financial Statement melalui Fraud

Prevention

1) Langkah pertama dalam prosedur pengujian intervening adalah

melakukan pengujian tidak langsung variabel X ke variabel Y

melalui variabel M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M

dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur

M Y (b) atau ab dengan rumus:

Sab = √b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²

= √(0,0600 . 0,0074) + (0,0433 . 0,0128) + (0,0074 . 0,0128)

= √0,0004 + 0,0006 + 0,0001

= √0,0011

= 0,0332

Page 159: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

141

2) Langkah kedua melakukan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh tidak langsung dengan menghitung nilai t dari koefisien ab

dengan rumus:

t = ab

Sab

= 0,208 x 0,245

0,02

= 0,0510

0,0332

= 1,5361

Hasil pengujian melalui uji sobel dapat diketahui dengan t-hitung

signifikan pada 0,05 yaitu 1,5361<1,9850. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh intervening variabel

fraud prevention pada hubungan tidak langsung variabel good

corporate governance practice dan fraudulent financial statement.

d. Hasil Uji Efek Intervening untuk Conformity Compensation

Terhadap Fraudulent Financial Statement melalui Fraud Prevention

1) Langkah pertama dalam prosedur pengujian intervening adalah

melakukan pengujian tidak langsung variabel X ke variabel Y

melalui variabel M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M

dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur

M Y (b) atau ab dengan rumus:

Sab = √b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²

= √(0,0600 . 0,0058) + (0,0313 . 0,0128) + (0,0058 . 0,0128)

Page 160: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

142

= √0,0003 + 0,0004 + 0,0001

= √0,0008

= 0,0283

2) Langkah kedua melakukan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh tidak langsung dengan menghitung nilai t dari koefisien ab

dengan rumus:

t = ab

Sab

= 0,177 x 0,245

0,0283

= 0,0434

0,0283

= 1,5336

Hasil pengujian melalui uji sobel dapat diketahui dengan t-hitung

signifikan pada 0,05 yaitu 1,5336<1,9850. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh intervening variabel

fraud prevention pada hubungan tidak langsung variabel conformity

compensation dan fraudulent financial statement.

e. Hasil Uji Efek Intervening untuk Islamic Work Ethic Terhadap

Fraudulent Financial Statement melalui Fraud Prevention

1) Langkah pertama dalam prosedur pengujian intervening adalah

melakukan pengujian tidak langsung variabel X ke variabel Y

melalui variabel M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M

Page 161: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

143

dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur

M Y (b) atau ab dengan rumus:

Sab = √b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²

= √(0,0600 . 0,0064) + (0,3036. 0,0128) + (0,0064 . 0,0128)

= √0,0004 + 0,0039 + 0,0001

= √0,0044

= 0,0663

2) Langkah kedua melakukan pengujian untuk mengetahui signifikansi

pengaruh tidak langsung dengan menghitung nilai t dari koefisien ab

dengan rumus:

t = ab

Sab

= 0,551 x 0,245

0,0663

= 0,1350

0,0663

= 2,0362

Hasil pengujian melalui uji sobel dapat diketahui dengan t-hitung

signifikan pada 0,05 yaitu 2,0362>1,9850. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh intervening variabel fraud

prevention pada hubungan tidak langsung variabel islamic work

ethics dan fraudulent financial statement.

Page 162: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

144

C. Pembahasan

1. Pengaruh Information and Communication terhadap Fraud Prevention

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa information and communication

terhadap fraud prevention menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,045

dengan nilai t-statistic sebesar 0,594. Nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel

1,9850. Hal ini berarti information and communication belum dapat

berkontribusi dalam mencegah kecurangan pada perbankan dan asuransi

syariah, sehingga hipotesis pertama (Ha1) ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Kwatingtyas (2017) yang

menyatakan bahwa pengendalian internal tidak berpengaruh positif

terhadap pencegahan fraud. Dimana objek penelitian nya belum memiliki

aturan tertulis terkait program anti fraud dan prinsip kerjanya adalah kerja

bersama dalam kekeluargaan, karena memiliki pengelolaan dengan pilar

solidaritas dan swadaya.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa staf keuangan perbankan

dan asuransi syariah belum secara keseluruhan turut serta

mengkomunikasikan informasi untuk mengevaluasi seberapa baik pedoman

dan kebijakan perusahaan serta diimplementasikan. Manajemen yang lebih

mengetahui tentang keuangan perusahaan belum mampu menerapkan

saluran informasi dan komunikasi yang baik pada seluruh staf keuangannya,

sehingga penerapan informasi dan komunikasi saja belum cukup untuk

mencegah fraud yang sering terjadi di berbagai perusahaan. Manajer yang

Page 163: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

145

hanya fokus pada hasil pendapatan dan mengabaikan faktor-faktor

pencegahan kecurangan akan berdampak pada kinerja bawahan atau

karyawan yang terabaikan untuk dievaluasi sehingga pencegahan

kecurangan kurang maksimal. Informasi dan komunikasi yang tidak efektif

dikarenakan pegawai masih belum memiliki rasa tanggung jawab atas

informasi yang diterima dan mengkomunikasikannya kembali kepada

anggota organisasi yang lain sehingga dapat memberi celah untuk seseorang

melakukan tindakan fraud. Selain itu, informasi yang belum terintegrasi

dengan relevan tentang organisasi dan sepak terjangnya serta di identifikasi

dan dikomunikasikan kepada pihak terkait untuk menjamin bahwa

pelaksanaan pekerjaan di lakukan secara efektif, sehingga informasi dan

komunikasi yang belum efektif tidak dapat mencegah terjadinya

kecurangan.

Information and communication adalah salah satu indikator dari

internal control, dimana information and communication tidak bisa

diterapkan secara maksimal jika tidak didukung oleh indikator lainnya

seperti: (1) lingkungan pengendalian, dimana terdapat integritas dan nilai

etika dari karyawan dan manajemen, komitmen manajemen terhadap

kompetensi, filosofi manajemen dan gaya operasional organisasi, struktur

organisasi, pelimpahan wewenang dan pertanggungjawaban, sumber daya

manusia, dan hubungan organisasi dengan pusat dan dewan legislatif.

Dengan lingkungan pengendalian yang efektif diharapkan dapat mencegah

terjadinya kecurangan. (2) Penaksiran risiko yang baik di lakukan secara

Page 164: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

146

periodik dan manajemen menilai risiko yang mengancam akuntabilitas

publik dengan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi risiko, menaksir

risiko yang berpengaruh secara signifikan dan menentukan tindakan yang

di lakukan untuk mengelola risiko. Penaksiran risiko yang konsisten di

lakukan dapat mencegah terjadinya kecurangan. (3) Aktivitas pengendalian

berupa kebijakan dan prosedur harus efektif dan efisien dalam pelaksanaan

pengendalian unit kerja. Aktivitas pengendalian terjadi pada semua

tingkatan dan fungsi entitas. Aktivitas pengendalian yang baik dapat

mencegah terjadinya kecurangan. (4) Pemantauan yang di laksanakan

secara terus menerus dan di evaluasi secara periodik dapat mencegah

terjadinya kecurangan dan juga dapat menemukan kekurangan untuk

diperbaiki.

Penelitian ini tidak sejalan dengan (Oktaviani et al., 2015; Nadia et

al., 2018; Soleman., 2013; Kustiawan., 2016; Zainal., 2013; Alou et al.,

2017; Saputra., 2017; Delfi et al., 2014; Hamdani dan Albar., 2016) yang

menyatakan bahwa internal control berpengaruh signifikan terhadap

pencegahan fraud. Dimana menunjukkan hasil bahwa semakin baik

penerapan internal control di perusahaan, maka tingkat kecurangan akan

menurun.

2. Pengaruh Whistleblowing System terhadap Fraud Prevention

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa whistleblowing system terhadap fraud

prevention menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar -0,007 dengan nilai t-

Page 165: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

147

statistic sebesar 0,111. Nilai tersebut lebih kecil dari t-tabel 1,9850. Hal ini

berarti whistleblowing system belum dapat berkontribusi dalam mencegah

kecurangan pada perbankan dan asuransi syariah, sehingga hipotesis kedua

(Ha2) ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Rizqa (2019) dan Cahyo dan

Sulhani (2017) yang menyatakan bahwa whistleblowing system tidak

berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Hasil penelitian ini tidak sesuai

dengan fraud pentagon theory yang menjelaskan 5 hal penyebab terjadinya

kecurangan, salah satunya yaitu kesempatan. Kesempatan seseorang untuk

melakukan fraud dapat diminimalisir dengan adanya pengawasan dari

masing-masing pegawai di organisasi tersebut. Oleh karena itu penerapan

whistleblowing system di suatu perusahaan dibutuhkan untuk mencegah

fraud, karena setiap pegawai akan merasa diawasi oleh pegawai lainnya

sehingga menurunkan niat untuk melakukan fraud.

Dalam UU Nomor 13 Tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan

korban telah menjelaskan bagaimana perlindungan terhadap seorang

whistleblower. Namun pada nyatanya para whistleblower yang

mengungkapkan tindakan fraud mengalami berbagai ancaman dan

intimidasi dari pihak bersangkutan seperti ancaman fisik, psikis, pelaporan

balik, bahkan diberhentikan dari jabatannya secara tidak hormat. Secara

yuridis, Pasal 10 ayat (1) dan (2) UU Nomor 13 Tahun 2006 menempatkan

seorang whistleblower berada pada posisi yang dilindungi haknya sebagai

saksi, namun masih banyak yang belum percaya terhadap jaminan

Page 166: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

148

keamanan dan perlindungan untuk whistleblower. Sehingga para

whistleblower cenderung hanya akan melaporkan fraud yang bersifat

material, dan berani melaporkan jika mendapat jaminan atas perlindungan

pelapor (Robinson et al., 2012).

Hasil penelitian Francis et al (2015) menyatakan bahwa sebagian

besar orang enggan melakukan whistleblowing karena tidak percaya ada

langkah hukum yang diambil dan takut akan mendapat balasan yang dapat

menyebabkan kehilangan karir. Selain itu, masih terdapat kesenjangan

antara perlindungan whistleblower dan tata kelola organisasi yang baik,

sehingga masih banyak yang tidak percaya pada perlindungan yang

ditawarkan oleh undang-undang Basri et al (2017).

Penelitian ini tidak sejalan dengan (Lestari et al., 2016; Agusyani et

al., 2016; Putra et al., 2017; Latifah et al., 2018; Wardana et al., 2017;

Nugroho., 2015) yang menyatakan bahwa whistleblowing system

berpengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud. Dimana whistleblowing

system adalah bagian dari sistem pengendalian internal dalam mencegah

praktik penyimpangan dan kecurangan, sehingga whistleblowing system

merupakan salah satu cara untuk melakukan tindak pencegahan fraud.

3. Pengaruh Good Corporate Governance Practice terhadap Fraud

Prevention

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa good corporate governance practice

terhadap fraud prevention menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,208

Page 167: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

149

dengan nilai t-statistic sebesar 2,423. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel

1,9850. Hal ini berarti good corporate governance practice memiliki

pengaruh dan signifikan pada 0,05 terhadap fraud prevention yang berarti

sesuai dengan hipotesis ketiga. Hal ini berarti hipotesis ketiga (Ha3)

diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Gusnardi., 2011; Soleman.,

2013; Nadia et al., 2018; Kwatingtyas., 2017; Saputra., 2017; Husna., 2013)

yang menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh positif

terhadap pencegahan fraud. Hasil penelitian Anugrah (2014) menyatakan

bahwa pencegahan fraud dapat diminimalisir dengan mengurangi faktor-

faktor pendorong terjadinya fraud, salah satunya dengan menerapkan

prinsip-prinsip good corporate governance, yaitu transparansi,

akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran.

Penelitian ini membenarkan teori yang menjelaskan bahwa dengan

diterapkannya prinsip-prinsip good corporate governance dengan baik oleh

perusahaan dapat mencegah tindakan fraud sehingga potensi terjadinya

fraud akan menurun. Prinsip-prinsip good corporate governance juga

sejalan dengan indikator pencegahan fraud yang dianalisis. Prinsip

transparansi dan pertanggungjawaban dapat dilihat dari setiap tahun

perbankan dan asuransi syariah yang menjadi objek penelitian selalu

mempublikasikan laporan keuangan dan mengadakan rapat anggota

tahunan yang berguna untuk para pengguna laporan keuangan baik pihak

internal maupun eksternal sehingga pihak internal dan eksternal dapat

Page 168: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

150

mengetahui bagaimana operasional dan sistem kerja perusahaan sehingga

operasional perbankan dan asuransi syariah akan dipertanggungjawabkan

kepada anggota organisasi. Prinsip akuntabilitas dapat mencegah seseorang

melakukan fraud, karena adanya prosedur dan kebijakan yang dijalankan

serentak oleh seluruh anggota organisasi. Prinsip independensi dapat

dilakukan dengan setiap pegawai bekerja sesuai dengan peran dan tugasnya

masing-masing serta tidak mudah terhasut dan tergoda untuk melakukan

tindakan kecurangan, sehingga tidak ada pihak yang mendominasi dan

mendapat intervensi dari pihak lain. Prinsip kewajaran dilakukan dengan

memberikan layanan yang adil terhadap semua anggota organisasi,

sehingga tidak ada pegawai yang merasa dibeda-bedakan dan hal ini dapat

mencegah seseorang melakukan fraud karena tidak adanya rasa iri terhadap

satu sama lain.

Penelitian ini tidak sejalan dengan In’airat (2015) yang menyatakan

bahwa keberadaan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik belum

cukup untuk mengurangi tindakan fraud. Hal ini disebabkan karena

kurangnya pemahaman dan belum maksimalnya penerapan tata kelola

perusahaan yang baik, sehingga diperlukan perbaikan secara terus-menerus

sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

4. Pengaruh Conformity Compensation terhadap Fraud Prevention

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa conformity compensation terhadap

fraud prevention menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,177 dengan

Page 169: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

151

nilai t-statistic sebesar 2,337. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel 1,9850.

Hal ini berarti conformity compensation memiliki pengaruh dan signifikan

pada 0,05 terhadap fraud prevention yang berarti sesuai dengan hipotesis

keempat. Hal ini berarti hipotesis keempat (Ha4) diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Amalia., 2015; Junia., 2016;

Zulkarnain., 2013; Muhammad dan Ridwan., 2017; Delfi et al., 2014) yang

menyatakan bahwa conformity compensation berpengaruh terhadap

pencegahan fraud. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa semakin tinggi

kesesuaian kompensasi yang diberikan maka semakin rendah tingkat

kecurangan yang terjadi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

perbankan dan asuransi syariah telah menerapkan kesesuaian kompensasi

yang baik antara pimpinan dan staf keuangan. Pimpinan telah memberi

kompensasi yang sesuai kepada karyawan dan karyawan juga menerima

kompensasi yang sesuai, sehingga hal tersebut dapat mencegah seseorang

melakukan tindakan fraud. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban

responden yang sebagian besar menjawab telah mendapatkan gaji dan upah,

insentif, tunjangan, dan fasilitas yang sesuai sehingga diharapkan dapat

mencegah tindakan fraud. Dengan pemberian kompensasi yang sesuai

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ekonomi karyawan, meningkatkan

produktivitas kerja, memajukan perusahaan, dan menciptakan

keseimbangan serta keahlian pegawai (Virmayani et al., 2017).

Penelitian ini tidak sejalan dengan (Hamdani., 2017; Alou et al.,

2017; Sukmawati., 2016) yang menyatakan conformity compensation tidak

Page 170: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

152

berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Hal ini disebabkan karena belum

ada sistem kompensasi yang diterapkan pada objek penelitiannya, sehingga

tidak terdeskripsi secara jelas hak dan kewajiban, ukuran prestasi, dan

kegagalan dalam mengelola organisasi, serta ganjaran dan pinalti yang

dapat menghindarkan organisasi dari tindakan fraud yang dilakukan

pengelolanya. Hasil penelitian Fauzya (2017) menjelaskan ada atau

tidaknya pemberian kompensasi yang sesuai tidak menjamin dapat

mencegah seseorang untuk melakukan tindakan fraud, karena sifat manusia

yang selalu merasa tidak puas dengan apa yang sudah didapatkan.

5. Pengaruh Islamic Work Ethic terhadap Fraud Prevention

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa islamic work ethic terhadap fraud

prevention menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,551 dengan nilai t-

statistic sebesar 6,873. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel 1,9850. Hal ini

berarti information and communication memiliki pengaruh dan signifikan

pada 0,05 terhadap fraud prevention yang berarti sesuai dengan hipotesis

kelima. Hal ini berarti hipotesis kelima (Ha5) diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Istiqomah., 2017; Urumsah et

al., 2018; Hamdani., 2015) yang menyatakan bahwa islamic work ethic

berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Pada hasil penelitian ini islamic

work ethic memiliki nilai t statistik tertinggi dibanding variabel lain, hal ini

disebabkan oleh objek penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti

yaitu perbankan dan asuransi syariah. Hasil penelitian ini membuktikan

Page 171: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

153

bahwa lembaga syariah di Indonesia telah menerapkan nilai-nilai religius,

sehingga dapat mencegah seseorang melakukan tindakan fraud. Jika

seseorang bekerja didasari oleh nilai-nilai islami, mereka akan

mempertimbangkan jika ingin melakukan tindakan fraud, karena walaupun

manusia tidak mengetahuinya namun Allah pasti melihatnya.

Seseorang yang memiliki pemahaman agama yang baik dapat

memberikan implikasi pada sikap dan perilaku kesehariannya. Internalisasi

nilai-nilai agama dapat mempengaruhi perilaku etis seseorang dan tercermin

dalam kehidupan pribadi dan sosial. Terdapat hubungan antara religiusitas,

kecerdasan emosi, doa, motivasi meningkatkan produktivitas, dan

menurunkan tingkat turnover. Pemahaman yang baik tentang agama, baik

secara langsung maupun tidak langsung dapat menahan seseorang dari

tindakan yang dilarang oleh aturan. Agama dapat menjadi filter yang akan

mencegah seseorang melakukan kecurangan. Dengan selalu mengingat

Tuhan dalam setiap kegiatan akan membuat seseorang merasa bahwa Tuhan

memperhatikan mereka. Oleh karena itu mereka akan berusaha untuk

menjauhkan diri untuk melakukan tindakan fraud meskipun tidak diawasi

oleh atasan. Sikap ini penting untuk dimiliki dan memungkinkan mereka

untuk menahan diri dari tindakan penipuan baik karena adanya peluang

maupun tekanan. Mereka dapat bertindak secara independen karena mereka

memiliki keyakinan bahwa Tuhan memberi mereka rezeki, sehingga mereka

tidak takut menghadapi kehidupan selama mereka melakukan hal yang

benar.

Page 172: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

154

Namun hasil penelitian Hamdani (2016) menjelaskan bahwa

perbankan dengan prinsip syariah belum mampu menghapus sepenuhnya

kecurangan yang terjadi di internal perusahaan. Kecurangan internal ini

terjadi karena adanya tekanan, peluang, rasionalisasi, kurangnya

pengendalian internal dan implementasi nilai-nilai etika. Penelitian Mulia et

al (2017) menjelaskan bahwa tingginya tingkat moral seseorang yang

menentukan apakah mereka akan melakukan tindakan fraud atau tidak.

6. Pengaruh Information and Communication terhadap Fraudulent

Financial Statement

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa information and communication

terhadap fraudulent financial statement menunjukkan nilai koefisien jalur

sebesar 0,222 dengan nilai t-statistic sebesar 2,798. Nilai tersebut lebih

besar dari t-tabel 1,9850. Hal ini berarti information and communication

memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,05 terhadap fraudulent financial

statement yang berarti sesuai dengan hipotesis keenam. Hal ini berarti

hipotesis keenam (Ha6) diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Kustiawan., 2016; Malewa.,

2015; Rahayu., 2018; Kurniawan., 2013; Lestari dan Supadmi., 2017) yang

menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kecurangan

laporan keuangan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa hampir seluruh

staf keuangan perbankan dan asuransi syariah telah mengolah transaksi

perusahaan dengan komputerisasi dan dicatat dibuku besar, dengan

Page 173: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

155

pencatatan yang sudah terkomputerisasi dapat mengurangi celah seseorang

untuk melakukan kecurangan laporan keuangan karena kecurangan laporan

keuangan banyak dilakukan dengan membuat bukti ganda dan melebihkan

nilai wajar. Staf keuangan juga telah mengolah informasi dengan cepat dan

tepat waktu, dengan demikian semakin kecil peluang seseorang yang ingin

melakukan kecurangan laporan keuangan karena informasi diolah dengan

cepat. Selain itu, proses pengidentifikasian kelas-kelas transaksi juga telah

dilaksanakan dengan baik sehingga kecurangan dalam pelaporan keuangan

dapat diminimalisir.

Informasi dan komunikasi merupakan bagian yang sangat penting

bagi manajemen, sehingga manajemen tidak dapat berfungsi tanpa

informasi. Dengan adanya informasi dan komunikasi yang baik dapat

membantu manajemen untuk mengevaluasi efektifitas pengendalian

internal dan untuk mengelola operasinya. Selain itu dengan informasi dan

komunikasi yang baik akan memudahkan orang-orang dalam organisasi

untuk memperoleh dan bertukar informasi yang diperlukan untuk

menjalankan kegiatan, mengelola dan mengendalikan operasinya. Informasi

dan komunikasi disebut andal dan baik jika setiap anggota organisasi

mendapat pesan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan, agar

keseluruhan tujuan perorangan, seksi bagian dan keseluruhan organisasi

dapat tercapai. Sehingga diharapkan mampu mengurangi tindakan

kecurangan laporan keuangan serta diperlukan adanya pengawasan dan

evaluasi terhadap aktivitas operasional secara terus-menerus dalam

Page 174: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

156

perusahaan guna meminimalisir berbagai risiko fraud (Lestari dan Supadmi,

2017).

Penelitian ini tidak sejalan dengan Fauzya (2017) yang menyatakan

bahwa pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi, hal tersebut dikarenakan efektif atau tidak efektifnya

sistem pengendalian internal tidak menjamin menurunnya kecenderungan

kecurangan akuntansi, walaupun sistem pengendalian internal sudah efektif

kecenderungan kecurangan akuntansi masih terjadi.

7. Pengaruh Whistleblowing System terhadap Fraudulent Financial

Statement

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa whistleblowing system terhadap

fraudulent financial statement menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar

0,029 dengan nilai t-statistic sebesar 0,323. Nilai tersebut lebih kecil dari t-

tabel 1,9850. Hal ini berarti whistleblowing system belum dapat

berkontribusi dalam meminimalisir fraudulent financial statement pada

perbankan dan asuransi syariah, sehingga hipotesis ketujuh (Ha7) ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Robinson et al (2012) yang

menjelaskan bahwa whistleblowing system tidak berpengaruh terhadap

fraudulent financial statement. Banyak pegawai yang beranggapan bahwa

jenis kecurangan pencurian aset lebih serius dan mereka merasa tanggung

jawab untuk melaporkan pencurian aset lebih besar dibanding jenis

kecurangan laporan keuangan. Intensitas moral pegawai yang lebih besar

Page 175: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

157

untuk pencurian aset dibanding kecurangan laporan keuangan

menyebabkan rendahnya tingkat pelaporan kecurangan laporan keuangan

oleh anggota organisasi. Hal tersebut terjadi karena kecurangan laporan

keuangan tidak bisa langsung dirasakan dampaknya dalam kurun waktu

dekat, dibandingkan dengan pencurian aset yang langsung bisa dirasakan

dampaknya.

Tinggi rendahnya tingkat materialitas, keseriusan, dan tanggung

jawab pegawai juga menjadi faktor bersedia atau tidaknya melaporkan

tindak kecurangan. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen,

oleh karena itu kecurangan laporan keuangan lebih didominasi oleh

manajer. Para pegawai yang memiliki jabatan lebih rendah dari manajer

akan merasa ragu jika ingin melaporkan tindakan fraud yang dilakukan

atasan mereka, karena dapat mengancam karir mereka. Berbagai penyebab

inilah yang menjadi salah satu penyebab whistleblowing system tidak

berjalan efektif.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Utami et al (2019) dan

Asiah dan Setyorini (2017) yang menyatakan bahwa whistleblowing system

berpengaruh terhadap fraudulent financial statement. Dengan

whistleblowing system yang efektif akan mendatangkan banyak manfaat

untuk perusahaan, diantaranya: turunnya minat untuk melakukan fraud,

adanya pendeteksian dini atas masalah akibat tindakan fraud, memberi

masukan kepada perusahaan untuk lebih kritis melihat kelemahan

Page 176: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

158

pengendalian internal, serta membantu mengurangi risiko yang dihadapi

perusahaan.

8. Pengaruh Good Corporate Governance Practice terhadap Fraudulent

Financial Statement

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa good corporate governance practice

terhadap fraudulent financial statement menunjukkan nilai koefisien jalur

sebesar -0,017 dengan nilai t-statistic sebesar 0,173. Nilai tersebut lebih

kecil dari t-tabel 1,9850. Hal ini berarti good corporate governance practice

belum dapat berkontribusi dalam meminimalisir fraudulent financial

statement pada perbankan dan asuransi syariah, sehingga hipotesis

kedelapan (Ha8) ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Citra (2013) yang menyatakan

bahwa mekanisme good corporate governance yang diukur dengan prinsip

transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan

kewajaran tidak berpengaruh signifikan positif terhadap integritas laporan

keuangan. Laporan keuangan yang memiliki integritas kurang baik, dapat

dengan mudah bagi seseorang melakukan kecurangan laporan keuangan

sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk memastikan laporan keuangan

tersaji dengan andal dan bebas dari salah saji.

Dalam penelitian ini prinsip-prinsip good corporate governance

menunjukkan hasil belum mendukung dalam membantu meminimalisir

kecurangan laporan keuangan, karena staf keuangan belum secara

Page 177: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

159

keseluruhan mampu menyajikan laporan keuangan dengan akurat dan tepat

waktu, serta menyampaikan uraian mengenai kondisi perusahaan yang

sebenarnya. Sehingga dengan adanya kelemahan ini dapat menjadi celah

untuk seseorang melakukan tindakan kecurangan laporan keuangan. Hal ini

juga dapat terjadi karena para pegawai tidak memiliki rasa tanggung jawab

yang tinggi terhadap tugas utamanya yaitu menyajikan laporan keuangan

dengan andal. Kurangnya rasa tanggung jawab atas pekerjaanya dapat

disebabkan karena pegawai merasa tidak mendapatkan asas kesetaraan dan

kewajaran antar sesama anggota organisasi. Sehingga hal ini berdampak

pada kinerja utama mereka yaitu menyajikan laporan keuangan dengan

andal dan bebas salah saji. Namun laporan keuangan bukan hanya menjadi

tanggung jawab staf keuangan sebagai penyusun laporan keuangan, manajer

adalah orang yang paling bertanggung jawab atas keandalan laporan

keuangan sehingga manajer juga perlu meningkatkan prinsip-prinsip good

corporate governance guna meminimalisir tingkat kecurangan laporan

keuangan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Maryana et al (2018) dan

Anshari (2015) yang menyatakan bahwa prinsip-prinsip good corporate

governance berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Laporan

keuangan dengan kualitas yang baik akan terhindar dari salah saji atau

kecurangan laporan keuangan, sehingga laporan yang disajikan

menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.

Page 178: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

160

9. Pengaruh Conformity Compensation terhadap Fraudulent Financial

Statement

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa conformity compensation terhadap

fraudulent financial statement menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar -

0,060 dengan nilai t-statistic sebesar 0,664. Nilai tersebut lebih besar dari t-

tabel 1,9850. Hal ini berarti conformity compensation belum dapat

berkontribusi dalam meminimalisir fraudulent financial statement pada

perbankan dan asuransi syariah, sehingga hipotesis kesembilan (Ha9)

ditolak.

Hasil penelitian ini sejalan dengan (Alou et al., 2017; Bartenputra.,

2016; Hasanudin dan Pangayow., 2016; Sukmawati., 2016; Fauzya., 2017)

yang menyatakan bahwa conformity compensation tidak berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, salah satu kecurangan

akuntansi yang sangat merugikan perusahaan yaitu kecurangan laporan

keuangan. Hasil penelitian ini tidak berpengaruh karena sesuai atau

tidaknya kompensasi dipandang relatif oleh seseorang, banyaknya

kecurangan yang terjadi lebih dipengaruhi oleh kualitas moral seseorang.

Karyawan cenderung melakukan kecurangan untuk mendapatkan

keuntungan, dengan keuntungan yang didapatkan lebih besar dari jumlah

kompensasi maka karyawan cenderung melakukan kecurangan laporan

keuangan.

Page 179: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

161

Sifat keserakahan seseorang yang menyebabkan tidak dapat

terjaminnya kesesuaian kompensasi yang diterima dapat menghindarkan

dirinya dari perbuatan kecurangan. Selain itu, belum ada sistem kompensasi

yang menjadi acuan organisasi di Indonesia, baik bagi perusahaan maupun

pemerintahan. Tidak ada sistem kompensasi yang mendeskripsikan secara

jelas hak dan kewajiban, ukuran prestasi, dan kegagalan dalam mengelola

organisasi, serta ganjaran dan pinalti yang dapat menghindarkan organisasi

dari perilaku tidak etis pengelolanya.

Penelitian ini tidak sejalan dengan oleh (Zainal., 2013; Muhammad

dan Ridwan., 2017; Delfi et al., 2014; Dewi., 2017; Junia., 2016) yang

menyatakan bahwa conformity compensation berpengaruh signifikan

negatif terhadap kecurangan akuntansi. Peneliti menjelaskan bahwa dengan

pemberian kompensasi kepada karyawan akan membantu perusahaan untuk

mencapai tujuan serta memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan

dengan baik. Sebaliknya tanpa kompensasi yang sesuai karyawan akan

meninggalkan perusahaan atau melakukan tindakan yang merugikan

perusahaan.

10. Pengaruh Islamic Work Ethic terhadap Fraudulent Financial Statement

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa islamic work ethic terhadap fraudulent

financial statement menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,480 dengan

nilai t-statistic sebesar 4,835. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel 1,9850.

Hal ini berarti islamic work ethic memiliki pengaruh dan signifikan pada

Page 180: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

162

0,05 terhadap fraudulent financial statement yang berarti sesuai dengan

hipotesis kesepuluh. Hal ini berarti hipotesis kesepuluh (Ha10) diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Rahma et al (2018) dan Maharani

(2013) yang menyatakan bahwa etika kerja islami berpengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi dalam pelaporan keuangan. Hasil

penelitian ini mendorong terciptanya standar etika. Standar etika tersebut

memuat tentang mekanisme perilaku staf keuangan dalam pembuatan

laporan keuangan, dimana membahas perilaku etis mengenai hal-hal yang

diperbolehkan dalam pembuatan laporan keuangan dan hal-hal yang

dilarang dalam perekayasaan laporan keuangan. Etika profesional seperti

integritas, kemandirian, kejujuran, pengetahuan dan kreativitas, diyakini

memiliki kapasitas untuk meminimalkan berbagai tindakan fraud yang

terjadi di perusahaan salah satunya yaitu fraudulent financial statement

(Nwanyanwu, 2018).

Hasil penelitian ini juga menjelaskan beberapa nilai moral dalam

konsep kerja islami yang dapat diterapkan guna menanggulangi dan

mencegah kecenderungan kecurangan akuntansi dalam bentuk aplikasi etos

kerja, yaitu: bahwa dengan bekerja kita dapat memenuhi kebutuhan diri

sendiri dan memberi manfaat untuk orang lain, bahwa bekerja keras untuk

mendapatkan rezeki disertai dengan tawakal, bahwa usaha yang halal dan

menghindari usaha yang haram serta berusaha semaksimal mungkin untuk

memenuhi kewajiban-kewajiban demi kemaslahatan masyarakat umum.

Page 181: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

163

Semua hal ini menjadi infrastruktur untuk mewujudkan kelima

tujuan syariat Islam, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan

harta. Nilai moral yang lain menyatakan bahwa seluruh materi di dunia ini

hanya milik Allah, manusia hanya bertugas sebagai khalifah, menjaga

kepemilikan materi dan mengembangkannya dijalan yang halal. Serta

kewajiban bermoral guna menghindarkan melakukan kecurangan laporan

keuangan seperti: berkata dan bersikap jujur serta amanah. Dengan

demikian penelitian ini berhasil membuktikan bahwa etika kerja islami

dapat meminimalisir kecenderungan seseorang dalam melakukan

kecurangan laporan keuangan.

11. Pengaruh Fraud Prevention terhadap Fraudulent Financial Statement

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode

bootstrapping menunjukkan bahwa fraud prevention terhadap fraudulent

financial statement menunjukkan nilai koefisien jalur sebesar 0,245 dengan

nilai t-statistic sebesar 2,172. Nilai tersebut lebih besar dari t-tabel 1,9850.

Hal ini berarti fraud prevention memiliki pengaruh dan signifikan pada 0,05

terhadap fraudulent financial statement yang berarti sesuai dengan hipotesis

kesebelas. Hal ini berarti hipotesis kesebelas (Ha11) diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Zager et al (2016) yang

menyatakan bahwa pencegahan fraud dapat mengurangi tingkat kecurangan

laporan keuangan. Kecurangan laporan keuangan adalah salah satu

kecurangan yang tidak sering terjadi namun menyebabkan kerugian

terbesar, teknik yang paling umum digunakan yaitu dengan menyajikan aset

Page 182: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

164

yang berlebihan sehingga terlihat perusahaan berada pada kondisi sehat.

Pencegahan fraud sangat efektif jika dimulai dari internal perusahaan,

karena pihak internal memiliki peran yang penting dalam operasional

perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk membangun

sistem internal perusahaan yang baik agar dapat mencegah kecurangan yang

terjadi di perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab utama untuk

melakukan pencegahan fraud, namun juga harus dibantu oleh seluruh

anggota organisasi untuk memastikan laporan keuangan tersaji secara andal

dan bebas salah saji.

12. Pengaruh Information and Communication terhadap Fraudulent

Financial Statement melalui Fraud Prevention

Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel

menunjukkan nilai t-hitung signifikan pada 0,05 yaitu 0,55 < 1,9850.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraud prevention tidak dapat

dijadikan variabel intervening didalam pengaruh secara tidak langsung

antara information and communication terhadap fraudulent financial

statement. Hal ini berarti hipotesis keduabelas (Ha12) ditolak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraud prevention tidak bisa

memediasi hubungan antara information and communication dengan

fraudulent financial statement. Penerapan informasi dan komunikasi yang

baik antar anggota organisasi dapat meminimalisir tindakan kecurangan

laporan keuangan. Sehingga walaupun tidak adanya tindakan pencegahan

Page 183: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

165

fraud secara khusus, kecurangan laporan keuangan tetap dapat

diminimalisir.

Arus informasi dan komunikasi sering disebut juga dengan sistem

akuntansi. Setiap fraud yang terjadi pasti meliputi tindakan kecurangan,

menyembunyikan kecurangan, dan konversi. Dengan sistem akuntansi yang

baik dan benar dapat menyediakan jejak audit yang dapat membantu fraud

ditemukan dan mempersulit penyembunyian. Sistem akuntansi yang baik

harus memastikan bahwa transaksi yang tercatat mencakup kriteria sebagai

berikut: sah, lengkap, diotorisasi dengan benar, diklasifikasi dengan benar,

dilaporkan pada periode yang benar, dinilai dengan benar, dan diikhtisarkan

dengan benar (Albrecht et al, 2006:38).

Tujuan utama dari penerapan information and communication

sebagai indikator interal control adalah tersajinya laporan keuangan yang

andal dan bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan. Dengan

laporan keuangan yang tersaji dengan benar dan tanpa rekayasa akan

membantu para pengguna dalam mengambil keputusan dengan tepat. Jika

information and communication telah berjalan dengan baik maka akan

membantu perusahan untuk mencegah berbagai tindakan fraud dan

berdampak pada menurunnya tingkat kecurangan laporan keuangan.

13. Pengaruh Whistleblowing System terhadap Fraudulent Financial

Statement melalui Fraud Prevention

Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel

menunjukkan nilai t-hitung tidak signifikan pada 0,05 yaitu -0,1206 <

Page 184: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

166

1,9850. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraud prevention tidak

dapat dijadikan variabel intervening didalam pengaruh secara tidak

langsung antara whistleblowing system terhadap fraudulent financial

statement. Hal ini berarti hipotesis ketigabelas (Ha13) ditolak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraud prevention tidak bisa

memediasi hubungan antara whistleblowing system dengan fraudulent

financial statement. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan penerapan

whistleblowing system saja belum cukup untuk bisa mencegah tindakan

fraud dan meminimalisir kecurangan laporan keuangan di perusahaan.

Diperlukan adanya jaminan atas keselamatan fisik, psikis, maupun karir

para whistleblower agar mereka berani melaporkan tindakan kecurangan

yang diketahuinya. Selain itu, pelatihan mekanisme pelaporan kecurangan

juga sangat penting diberikan kepada anggota organisasi agar mereka

mengerti langkah apa yang harus dilakukan jika ingin melaporkan tindakan

kecurangan yang diketahuinya.

Namun, walaupun whistleblowing system belum bisa memberikan

pengaruh yang signifikan untuk meminimalisir fraudulent financial

statement, whistleblowing system tetap penting bagi perusahaan. Dengan

terselenggaranya whistleblowing system yang efektif akan mendatangkan

banyak manfaat untuk perusahaan, diantaranya: menurunkan minat perlaku

fraud dalam berbuat kecurangan, adanya pendeteksian dini atas masalah

yang timbul akibat tindakan fraud, membantu perusahaan untuk lebih kritis

dalam melihat kelemahan pengendalian internal, merancang tindakan

Page 185: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

167

perbaikan yang diperlukan, serta membantu mengurangi risiko yang

dihadapi perusahaan, baik dari segi keuangan, operasi, hukum, keselamatan

kerja, dan reputasi (KNKG, 2008).

14. Pengaruh Good Corporate Governance Practice terhadap Fraudulent

Financial Statement melalui Fraud Prevention

Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel

menunjukkan nilai t-hitung signifikan pada 0,05 yaitu 1,5361 < 1,9850.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraud prevention tidak dapat

dijadikan variabel intervening didalam pengaruh secara tidak langsung

antara good corporate governance practice terhadap fraudulent financial

statement. Hal ini berarti hipotesis keempatbelas (Ha14) ditolak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraud prevention tidak bisa

memediasi hubungan antara good corporate governance practice dengan

fraudulent financial statement. Dalam penelitian ini good corporate

governance practice memiliki pengaruh dalam mencegah tindakan fraud.

Namun good corporate governance practice belum mampu mencegah

semua jenis kecurangan akuntansi, salah satunya fraudulent financial

statement. Hal tersebut dikarenakan implementasi dari prinsip-prinsip good

corporate governance belum mampu diterapkan secara maksimal dalam

mencegah kecurangan laporan keuangan seperti staf keuangan yang belum

secara keseluruhan mampu menyajikan laporan keuangan dengan akurat

dan tepat waktu, serta penyampaian kondisi keuangan perusahaan yang

sebenarnya. Hal ini dapat terjadi karena pegawai tidak memiliki rasa

Page 186: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

168

tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas utamanya yaitu menyajikan

laporan keuangan dengan andal.

Selain itu manajer juga memegang peran penting dalam keandalan

laporan keuangan, karena manajer yang akan mereview hasil pekerjaan staf

keuangannya. Oleh karena itu, perusahaan harus terus melakukan perbaikan

pada tata kelola perusahaaannya agar lebih baik, selalu memantau segala

operasional perusahaan, serta melakukan evaluasi atas kelemahan dari

kebijakan dan sistem yang berlaku, sehingga meminimalisir peluang

seseorang melakukan tindakan fraud, terutama fraudulent financial

statement.

15. Pengaruh Conformity Compensation terhadap Fraudulent Financial

Statement melalui Fraud Prevention

Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel

menunjukkan nilai t-hitung signifikan pada 0,05 yaitu 1,5336 < 1,9850.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraud prevention tidak dapat

dijadikan variabel intervening didalam pengaruh secara tidak langsung

antara conformity compensation terhadap fraudulent financial statement.

Hal ini berarti hipotesis kelimabelas (Ha15) ditolak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraud prevention tidak bisa

memediasi hubungan antara conformity compensation dengan fraudulent

financial statement. Dalam penelitian ini conformity compensation

memiliki pengaruh dalam mencegah tindakan fraud. Namun conformity

compensation belum mampu mencegah semua jenis kecurangan akuntansi,

Page 187: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

169

salah satunya fraudulent financial statement. Walaupun karyawan telah

mendapatkan kompensasi yang sesuai, namun jika kualitas moral seseorang

rendah dia akan tetap melakukan tindakan fraudulent financial statement,

karena berdasarkan hasil penelitian ACFE tahun 2018 menunjukkan bahwa

kecurangan laporan keuangan adalah jenis kecurangan yang walaupun

jarang terjadi namun memiliki dampak kerugian terbesar pada perusahaan.

Sebagian besar kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh

manajer dan staf keuangan, pernyataan ini sesuai dengan teori agensi yang

menjelaskan bahwa adanya conflict of interest antara agen dan prinsipal.

Dimana manajer selaku pengendali perusahaan dapat melakukan tindakan

apapun untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri. Seringkali

manajer yang merasa belum puas atas kompensasi yang diterimanya akan

memerintahkan staf keuangannya untuk melakukan kecurangan dalam

pelaporan keuangan, agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Oleh karena itu, sifat keserakahan juga sangat mempengaruhi

seseorang melakukan kecurangan laporan keuangan. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa conformity compensation bisa mencegah seseorang

melakukan tindakan fraud, namun belum bisa mencegah semua jenis

kecurangan akuntansi, salah satunya yaitu fraudulent financial statement.

16. Pengaruh Islamic Work Ethic terhadap Fraudulent Financial Statement

melalui Fraud Prevention

Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode uji sobel

menunjukkan nilai t-hitung signifikan pada 0,05 yaitu 2,0362 > 1,9850.

Page 188: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

170

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fraud prevention dapat

dijadikan variabel intervening didalam pengaruh secara tidak langsung

antara islamic work ethic terhadap fraudulent financial statement. Hal ini

berarti hipotesis keenambelas (Ha16) diterima.

Hasil dari hipotesis keenambelas ini membuktikan bahwa fraud

prevention dapat dijadikan sebagai variabel intervening di dalam pengaruh

tidak langsung islamic work ethic terhadap fraudulent financial statement.

Penelitian ini didukung oleh Rahma et al (2018) dan Maharani (2013) yang

menyatakan bahwa islamic work ethic berpengaruh terhadap fraudulent

financial statement. Penelitian ini juga didukung oleh (Istiqomah., 2017;

Urumsah et al., 2018; Hamdani., 2015) yang menyatakan bahwa islamic

work ethic berpengaruh terhadap fraud prevention.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa islamic work ethic dapat

mencegah seseorang dalam melakukan tindakan fraud dalam bekerja,

sehingga berbagai kecurangan dapat diminimalisir, diantaranya:

kecurangan laporan keuangan, korupsi, dan penyalahgunaan aset.

Banyaknya lembaga syariah di Indonesia identik dengan syariat Islam,

sehingga penting bagi manajemen dan seluruh anggota organisasi untuk

menjaga nama baik lembaga syariah agar tidak tercemar dengan tindakan

fraud. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan memberikan training

pemahaman kepada para pegawai tentang bekerja yang didasari nilai-nilai

islami dan diterapkan secara keberlanjutan, serta manajemen membangun

Page 189: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

171

budaya islami di lingkungan perusahaan, sehingga dengan budaya yang

islami akan meminimalisir seseorang melakukan tindakan fraud.

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Hipotesis

No Hipotesis Hasil

Pengujian

1 Ha1: Information and Communication terhadap

Fraud Prevention

Ditolak

2 Ha2: Whistleblowing System terhadap Fraud

Prevention

Ditolak

3 Ha3: Good Corporate Governance Practice terhadap

Fraud Prevention

Diterima

4 Ha4: Conformity Compensation terhadap Fraud

Prevention

Diterima

5 Ha5: Islamic Work Ethic terhadap Fraud Prevention Diterima

6 Ha6: Information and Communication terhadap

Fraudulent Financial Statement

Diterima

7 Ha7: Whistleblowing System terhadap Fraudulent

Financial Statement

Ditolak

8 Ha8: Good Corporate Governance Practice terhadap

Fraudulent Financial Statement

Ditolak

9 Ha9: Conformity Compensation terhadap Fraudulent

Financial Statement

Ditolak

10 Ha10: Islamic Work Ethic terhadap Fraudulent

Financial Statement

Diterima

11 Ha11: Fraud Prevention terhadap Fraudulent

Financial Statement

Diterima

12 Ha12: Information and Communication terhadap

Fraud Prevention dan dampaknya terhadap

Fraudulent Financial Statement

Ditolak

13 Ha13: Whistleblowing System terhadap Fraud

Prevention dan dampaknya terhadap Fraudulent

Financial Statement

Ditolak

14 Ha14: Good Corporate Governance terhadap Fraud

Prevention dan dampaknya terhadap Fraudulent

Financial Statement

Ditolak

15 Ha15: Conformity Compensation terhadap Fraud

Prevention dan dampaknya terhadap Fraudulent

Financial Statement

Ditolak

Page 190: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

172

Sumber: Data primer yang diolah

No Hipotesis Hasil

Pengujian

16 Ha16: Islamic Work Ethic terhadap Fraud Prevention

dan dampaknya terhadap Fraudulent Financial

Statement

Diterima

Page 191: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

173

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh information and

communication, whistleblowing system, good corporate governance practice,

conformity compensation, dan islamic work ethic terhadap fraud prevention dan

dampaknya terhadap fraudulent financial statement. Responden dalam

penelitian ini berjumlah 98 staf keuangan perbankan syariah dan asuransi

syariah di DKI Jakarta. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan

hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan

menggunakan SmartPLS 3.0, Uji Preacher dan Hayes, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Information and communication tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap fraud prevention. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Kwatingtyas (2017), namun tidak sejalan dengan

penelitian (Oktaviani et al., 2015; Nadia et al., 2018; Soleman., 2013;

Kustiawan., 2016; Zainal., 2013; Alou et al., 2017; Saputra., 2017; Delfi et

al., 2014; Hamdani dan Albar., 2016).

2. Whistleblowing system tidak berpengaruh terhadap fraud prevention. Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizqa (2019)

dan Cahyo dan Sulhani (2017), namun tidak sejalan dengan penelitian

(Lestari et al., 2016; Agusyani et al., 2016; Putra et al., 2017; Latifah et al.,

2018; Wardana et al., 2017; Nugroho., 2015).

Page 192: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

174

3. Good corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap fraud

prevention. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Gusnardi., 2011; Soleman., 2013; Nadia et al., 2018; Kwatingtyas.,

2017; Saputra., 2017; Husna., 2013), namun tidak sejalan dengan penelitian

In’airat (2015).

4. Conformity compensation berpengaruh secara signifikan terhadap fraud

prevention. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh (Amalia., 2015; Junia., 2016; Zulkarnain., 2013; Muhammad dan

Ridwan., 2017; Delfi et al., 2014), namun tidak sejalan dengan penelitian

(Hamdani., 2017; Alou et al., 2017; Sukmawati., 2016; Fauzya., 2017) .

5. Islamic work ethic berpengaruh secara signifikan terhadap fraud prevention.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Istiqomah., 2017; Urumsah et al., 2018; Hamdani., 2015), namun tidak

sejalan dengan penelitian Hamdani (2016).

6. Information and communication berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh (Kustiawan., 2016; Malewa., 2015; Rahayu., 2018;

Kurniawan., 2013; Lestari dan Supadmi., 2017), namun tidak sejalan

dengan penelitian Fauzya (2017).

7. Whistleblowing system tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Robinson et al (2012), namun tidak sejalan dengan

Page 193: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

175

penelitian yang dilakukan oleh Utami et al (2019) dan Asiah dan Setyorini

(2017).

8. Good corporate governance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Citra (2013), namun tidak sejalan dengan penelitian

Maryana et al (2018) dan Anshari (2015).

9. Conformity compensation tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

fraudulent financial statement. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh (Alou et al., 2017; Bartenputra., 2016; Hasanudin dan

Pangayow., 2016; Sukmawati., 2016; Fauzya., 2017), namun tidak sejalan

dengan penelitian (Zainal., 2013; Muhammad dan Ridwan., 2017; Delfi et

al., 2014; Dewi., 2017; Junia., 2016).

10. Islamic work ethic berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent

financial statement. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rahma et al (2018) dan Maharani (2013).

11. Fraud prevention berpengaruh secara signifikan terhadap fraudulent

financial statement. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Zager et al (2016).

12. Fraud prevention tidak bisa memediasi hubungan antara information and

communication dengan fraudulent financial statement.

13. Fraud prevention tidak bisa memediasi hubungan antara whistleblowing

system dengan fraudulent financial statement.

Page 194: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

176

14. Fraud prevention tidak bisa memediasi hubungan antara good corporate

governance dengan fraudulent financial statement.

15. Fraud prevention tidak bisa memediasi hubungan antara conformity

compensation dengan fraudulent financial statement.

16. Fraud prevention bisa memediasi hubungan antara islamic work ethic

dengan fraudulent financial statement.

B. Implikasi Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang

berharga dalam dunia akademis, yaitu dalam mempelajari teori-teori yang

berhubungan dengan information and communication, whistleblowing system,

good corporate governance practice, conformity compensation, islamic work

ethic, dan fraud.

Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam

mendeteksi fraud melalui tindakan pencegahan, karena mencegah adalah

langkah awal dalam mengurangi faktor-faktor penyebab tindakan kecurangan.

Sehingga dengan diketahuinya faktor-faktor penyebab kecurangan diharapkan

tingginya tingkat fraudulent financial statement dapat menurun.

Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu perusahaan untuk terus

memantau information and communication yang dihasilkan perusahaan,

penerapan whistleblowing system yang lebih baik, memperhatikan fungsi dan

peran good corporate governance, pemberian kompensasi yang sesuai dengan

beban kerja karyawan, serta penerapan etika kerja yang islami dilingkungan

Page 195: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

177

perusahaan untuk mengurangi berbagai kecurangan, salah satunya kecurangan

laporan keuangan yang sangat merugikan perusahaan.

C. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil penelitian, diantaranya:

1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada

penggunaan kuesioner dengan penilaian secara persepsi pribadi (self rating)

2. Populasi pada penelitian ini hanya difokuskan pada staf keuangan

perbankan syariah dan asuransi syariah, tanpa melihat unsur-unsur lain yang

terlibat secara tidak langsung terhadap fraud prevention dan fraudulent

financial statement.

D. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, berikut adalah saran yang

dapat dipertimbangkan bagi peneliti yang akan datang, yaitu:

1. Pada peneliti selanjutnya disamping menggunakan kuesioner juga

melakukan wawancara dan mengidentifikasi data sekunder sebagai bahan

pertimbangan dalam menilai objektifitas jawaban responden.

2. Pada peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih besar

agar dapat mengeneralisasi hasil penelitian.

3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain seperti

organizational commitment, red flags, dan fraud detection.

Page 196: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

178

DAFTAR PUSTAKA

Abdullahi, R., dan Mansor, N. (2015). Fraud Triangle Theory and Fraud Diamond

Theory . Understanding the Convergent and Divergent For Future Research.

International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and

Management Sciences, 5(4), 38–45. https://doi.org/10.6007/IJARAFMS/v5-

3/1823

Adam, O. F., dan Suzan, L. (2015). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap

kecenderungan Kecurangan Akuntansi. E-Proceeding of Management, 2(3),

3295–3302.

Agoes, S. (2012). Auditing. Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan

Publik (Edisi 1). Jakarta: Salemba Empat.

Agusyani, N. K. S., Sujana, E., dan Wahyuni, M. A. (2016). Pengaruh

Whistleblowing System dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap

Pencegahan Fraud pada Pengelolaan Keuangan Penerimaan Pendapatan

Asli Daerah. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 6(3).

Ahmad, S., dan Owoyemi, M. Y. (2012). The Concept of Islamic Work Ethic: An

Analysis of Some Salient Points in The Prophetic Tradition. International

Journal of Business and Social Science, 3(20).

Ahrianti, D., Basuki, P., dan Widiastuty, E. (2015). Analisis pengaruh sistem

pengendalian internal, asimetri informasi, perilaku tidak etis dan kesesuaian

kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Pemerintah

Daerah Kabupaten Lombok Timur. InFestasi, 11(1), 41–55.

Albrecht, W. S., Albrecht, C., dan Albrecht, C. C. (2008). Current Trends in Fraud

and its Detection. Information Security Journal: A Global Perspective, 17, 2-

12. http://dx.doi.org/10.1080/19393550801934331.

Albrecht, W. S., Albrecht, C. C., Albrecht, C. O., Zimbelman, M. (2006). Fraud

Examination (3rd ed.). Mason: South Western Cengage Learning.

Ali, A. J., dan Al-Owaihan, A. (2008). Islamic Work Ethic: A critical review. Cross

Cultural Management: An International Journal, 15(1), 5–19.

https://doi.org/10.1108/13527600810848791.

Ali, A. J., dan Weir, D. (2010). Islamic Perspectives on Management and

Organization. Journal of Management, Spirituality, and Religion, 2(3), 410-

415.

Alou, S. D., Ilat, V., dan Gamaliel, H. (2017). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi,

Moralitas Manajemen, dan Keefektifan Pengendalian Internal Terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Pada Perushaaan Konstruksi di

Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(1), 139–148.

Page 197: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

179

Amalia, R. D. (2015). Pengaruh keefektifan pengandilan internal, kesesuaian

kompensasi, moralitas aparat dan asimetri informasi terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi (Studi empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Siak Sri Indrapura). JOM FEKON, 2(2).

Anshari, F. R. (2015). Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate

Governance Terhadap Keandalan Laporan Keuangan Perusahaan (Studi

Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Bandung). Skripsi.

Anugrah, R. (2014). Peranan Good Corporate Governance Dalam Pencegahan

Fraud. Jurnal Akuntansi, 3(1), 101-113.

Arens, A. A. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi (Edisi

1). Jakarta: Erlangga.

Asiah, N., dan Setyorini, D. (2017). Pengaruh Bystander Effect dan Whistleblowing

Terhadap Terjadinya Kecurangan Laporan Keuangan. Jurnal Nominal, 4(1),

109–123.

Association of Certified Fraud Examiners. (2018).

Bartenputra, A. (2016). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Akuntansi,

dan Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.

Artikel Ilmiah.

Basri, S. A., Marsan, A. D., Majid, R. A., Abu, N. A., Mohamed, N. (2017).

Reinforcement Tool of Whistleblowing to Eradicate Fraud In Public Sector.

SHS Web of Conferences.

Beekun, R. I. (1996). Islamic Business Ethic. International Institute of Islamic

Thought.

Bouville, M. (2007). Whistleblowing and Morality. Journal of Business Ethic, (81),

579–585.

Boynton, W. C., Johnson, R. N., dan Kell, W. G. (2002). Modern Auditing (Edisi

7). Jakarta: Erlangga.

BPKP. (2008). Fraud Auditing (5th ed.). Bogor: Pusdiklatwas BPKP.

Cahyo, M. N., dan Sulhani. (2017). Analisis Empiris Pengaruh Karakteristik

Komite Audit, Karakteristik Internal Audit, Whistleblowing System,

Pengungkapan Kecurangan Terhadap Reaksi Pasar. Jurnal Dinamika

Akuntansi Dan Bisnis, 4(2), 249–270.

Chanzanagh, H. E., dan Akbarnejad, M. (2011). The Meaning and Dimensions of

Islamic Work Ethic: Initial Validation of a Multidimensional IWE in Iranian

Society. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 30.

Citra, N. E. (2013). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan

Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Epiris pada

BUMN di Kota Padang). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Page 198: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

180

Dalnial, H., Kamaluddin, A., Sanusi, Z. M., dan Khairuddin, K. S. (2014).

Detecting Fraudulent Financial Reporting through Financial Statement

Analysis. Journal of Advanced Management Science, 2(1), 17–22.

Dasgupta, S., dan Kesharwani, A. (2010). Whistleblowing: A Survey of Literature.

The IUP Journal of Corporate Governance, 9(4), 55–70.

Delfi, T., Anugerah, R., dan Azhar, A. (2014). Pengaruh Efektifitas Pengendalian

Internal dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi (Survey Pada Perusahaan BUMN Cabang Pekanbaru). JOM

Fekon, 1(2), 1–17.

Dewi, C. K. R. (2017). Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi,

Ketaatan Aturan Akuntansi, dan Perilaku Tidak Etis Terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pada SKPD

Kabupaten Bengkalis). JOM Fekon, 4(1), 1443–1457.

Dorminey, J., Fleming, A. S., Kranacher, M. J., dan Riley, R. A. (2012). The

Evolution of Fraud Theory. American Accounting Association: Issues in

Accounting Education, 27(2), 555-579.

Einsenhardt, K. M. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy

of Management Review, 14(1), 57-74.

Fadilah, I. (2018). Pengaruh Penerapan E-Registration, E-Filling, dan E-Billing

Terhadap Tingkat Kepuasan dan Dampaknya Pada Kepatuhan Wajib Pajak.

Skripsi.

Falikhatun, dan Assegaf, Y. U. (2012). Bank Syariah di Indonesia: Ketaatan Pada

Prinsip-Prinsip Syariah dan Kesehatan Finansial. CBAM-FE UNISSULA,

1(1), 245-254.

Fauzya, I. S. (2017). Pengaruh Keefektifan Sistem Pengendalian Internal,

Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Individu, dan Asimetri Informasi

Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis

Sebagai Variabel Intervening Pada BPPKAD Kabupaten Sragen. Skripsi.

Francis, R. D., Armstrong, A. F., dan Foxley, I. (2015). Whistleblowing: A Three

Part View. Journal of Financial Crime, 22(2).

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS21

(Edisi 7). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2015). Konsep, Teknik, dan Aplikasi Menggunakan Program Smart

PLS 3.0 (Edisi 2). Semarang: Salemba Empat, Universitas Diponegoro.

Gravitt, J. (2006). Recognizing Financial Statement Fraud Red Flags. Diakses pada

tanggal 18 November 2018 dari

http://www.crowechizek.com/crowe/Publications/pdfs/RecognizingFinancial

StateentFraud _PCS6203.

Page 199: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

181

Gusnardi. (2011). Pengaruh Peran Komite Audit, Pengendalian Internal, Audit

Internal, dan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan terhadap Pencegahan

Kecurangan. Ekuitas, 15(1), 130–146.

Hamdani. (2015). Apakah Implementasi Etika Kerja Islami Dapat Menurunkan

Hasrat Seseorang Untuk Melakukan Tindakan Internal Fraud? Diakses pada

tanggal 15 Desember 2018 dari

https://tarunaraja.wordpress.com/2016/09/10/apakah-implementasi-etika

kerja-islami-dapat-menurunkan-hasrat-seseorang-untuk-melakukan-tindakan-

internal-fraud/.

Hamdani. (2016). Internal Fraud at Syariah Banking in Indonesia is a Certainty.

The Accounting Journal of BINANIAGA, 1(2), 27–34.

Hamdani, M. (2017). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Keefektifan Sistem

Pengendalian Internal, Budaya Organisasi, dan Kompetensi Terhadap Fraud.

Tesis, 2(4), 136–145.

Hamdani, R., dan Albar, A. R. (2016). Internal Controls in Fraud Prevention

Effort: A Case Study. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 20(2), 127–

135.

Hartono, J., dan Willy, A. (2014). Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square)

Penelitian Empiris. Yogyakarta:BPFE.

Hasanudin, A. I., dan Pangayow, B. J. C. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dan Perilaku

Tidak Etis (Studi Kasus Pada SKPD di Kabupaten Keerom). Jurnal Akuntansi

dan Keuangan Daerah, 11(1), 1–12.

Hasibuan, M. S. P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Horwath, C. (2011). Article on Fraud.

Husna, F. (2013). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Kas dan

Implementasi Good Corporate Governance Terhadap Kecurangan. Artikel

Ilmiah.

In’airat, M. (2015). The Role of Corporate Governance in Fraud Reduction -

Aperception in Saudi Arabia Business Environment. Journal of Accounting

and Finance, 15(2).

Istiqomah, N. L. (2017). Analisis Pengaruh Reward and Punishment, Job Rotation,

dan Religiusitas Terhadap Fraud Pada BMT di Yogyakarta. Skripsi.

Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial

behavior, agency costs and ownership structure. Journal of Financial

Economics, 3, 305-360.

Page 200: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

182

Jessica, G. (2017). Pertama Kalinya Perusahaan Asuransi Dipidanakan. Diakses

pada tanggal 10 Desember 2018 dari

http://mediaindonesia.com/read/detail/124946-pertama-kalinya-perusahaan-

asuransi-dipidanakan.

Junia, N. (2016). Pengaruh Moralitas Aparat, Kesesuaian Kompensasi, dan

Ketaatan Aturan Akuntansi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

(Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kampar).

JOM Fekon, 3(1), 1623–1637.

Yusof, M., Khair, A dan Simon, J. (2015). Fraudulent Financial Reporting: An

Application of Fraud Models to Malaysian Public Listed Companies. The

Macrotheme Review, 4(3), 126–145.

Kassem, R. (2016). Detecting Financial Reporting Fraud: The Impact and

Implications of Management Motivations for External Auditors - Evidence

from the Egyptian Context. Tesis.

KNKG. (2008). Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran - SPP (Whistleblowing

System – WBS). Jakarta: KNKG.

Kurniawan, G. (2013). Pengaruh Moralitas, Motivasi, dan Sistem Pengendalian

Internal Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada

SKPD di Kota Solok). Artikel Ilmiah.

Kustiawan, M. (2016). Pengaruh Pengendalian Intern dan Tindak Lanjut Temuan

Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan yang Berimplikasi Terhadap

Pencegahan Fraud. Jurnal Akuntansi, 20(3), 345–362.

Kwatingtyas, L. P. A. (2017). Pengaruh Pengendalian Internal dan Manajemen

Risiko Pada Good Corporate Governance Serta Implikasinya Dalam

Pencegahan Fraud. Tesis.

Latifah, I., Purnamasari, P., dan Maemunah, M. (2018). The Influence of

Effectiveness Whistleblowing System and The Competence of Internal Auditor

to The Prevention of Fraud. Prosiding Akuntansi, 4(1), 484–495.

Lestari, I. T., Gunawan, H., dan Purnamasari, P. (2016). Pengaruh Peran Audit

Internal dan Efektivitas Whistleblowing System Terhadap Pencegahan Fraud

(Survei Pada Bank Umum Syariah di Kota Bandung, Jawa Barat). Prosiding

Akuntansi, 2(1), 205–212.

Lestari, N. K. L., dan Supadmi, N. L. (2017). Pengaruh Pengendalian Internal,

Integritas dan Asimetri Informasi Pada Kecurangan Akuntansi. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 21(1), 389–417.

Litbang KPK. (2009). Implementasi Good Corporate Governance di Sektor

Swasta: BUMN dan BUMD. Jakarta.

Page 201: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

183

Maharani, S. (2013). Pengaruh Etika Bisnis Islam terhadap Kecederungan

Kecurangan Akuntansi dalam Pelaporan Keuangan pada Entitas Publik di

Indonesia, 7(2).

Malewa, M. A. (2015). Pengaruh Internal Control dan Internal Audit Terhadap

Upaya Meminimalisasi Kecurangan Dalam Laporan Keuangan. Skripsi.

Mangkuprawira, T. S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Maradita, A. (2012). Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah

dan Bank Konvensional. Yuridika, 29(2).

Maryana, H., Sukarmanto, E., dan Nurhayati. (2018). Pengaruh Penerapan

Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan BUMN di Kota Bandung).

Prosiding Akuntansi, 4(2), 701–707.

Mathis, L. R., dan Jackson, H. J. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Salemba Empat.

Miceli, M. P., Near, J. P., dan Dworkin, T. M. (2008). Whistleblowing in

Organization. New York: Routledge.

Muhammad, R., dan Ridwan. (2017). Pengaruh Kesesuaian Kompensasi,

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, dan Efektivitas Pengendalian Internal

Terhadap Kecurangan Akuntansi Studi Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi.

Mulia, M. H. K., Febrianto, R., dan Kartika, R. (2017). Pengaruh Moralitas

Individu dan Pengendalian Internal Terhadap Kecurangan: Sebuauh Studi

Eksperimental. Jurnal Akuntansi Dan Investasi, 18(2), 198–208.

Nadia, F. A., Sukarmanto, E., dan Purnamasari, P. (2018). Pengaruh Pengendalian

Internal dan Good Corporate Governance Terhadap Pencegahan

Kecurangan (Fraud) Perbankan (Studi Kasus Pada Bank Syariah Anak

Perusahaan BUMN di Medan). Prosiding Akuntansi, 4(2), 861–868.

Natasya, T. N., Karamoy, H., dan Lambey, R. (2017). Pengaruh Komitmen

Organisasi dan Pengendalian Internal Terhadap Risiko Terjadinya

Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan di Rumah Sakit

Bhayangkara TK. IV Polda Sulut. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern,

12(2), 847–856.

Nugroho, V. O. (2015). Pengaruh Persepsi Karyawan mengenai Whistleblowing

System Terhadap Pencegahan Fraud Dengan Perilaku Etis Sebagai Variabel

Intervening Pada PT Pagilaran. Skripsi.

Nwanyanwu, L. A. (2018). Accountants’ Ethic and Fraud Control in Nigeria: The

Emergence of a Fraud Control Model. Journal of Accounting, Finance, and

Auditing Studies, 4(1), 130–150.

Page 202: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

184

Oktaviani, W., Gunawan, H., dan Utomo, H. (2015). Pengaruh Pengendalian

Internal Dalam Pencegahan Fraud (Kecurangan) Terhadap Kinerja

Perusahaan. Prosiding Penelitian SPeSIA, 60–68.

Owojori, A. A., dan Asaolu, T. O. (2009). The Role of Forensic Accounting in

Solving the Vexed Problem of Corporate World. European Journal of

Scientific Research, 29(2), 183–187.

Prabowo, D. (2013). Kredit Fiktif BSM Terendus Sejak 2012, 3 Pegawai Sudah

Dipecat. Diakses pada tanggal 5 Januari 2019 dari

http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/24/2349078/Kredit.Fiktif.BSM

.Terendus.sejak.2012.3.Pegawai.Sudah.Dipecat

Priantara, D. (2013). Fraud Auditing dan Investigation. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Purba, B. P. (2015). Fraud dan Korupsi: Pencegahan, Pendeteksian, dan

Pemberantasannya. Jakarta Timur: Lestari Kiranatama.

Purdwiastuti, M. M., dan Nofiyanti, R. (2012). Biaya Keagenan dan Kebijakan

Deviden: Implikasi Afiliasi Grup Bisnis. UG Journal.

Putra, A. M., O., M. L., dan Maemunah, M. (2017). Pengaruh Audit Investigasi dan

Efektivitas Whistleblowing System terhadap Pencegahan Kecurangan

(Fraud). Prosiding Akuntansi, 3(2), 183–187.

Rahayu, F. J. (2018). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kecurangan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Skripsi.

Rahma, N., Yulianti, R. T., dan Sofyani, H. (2018). Perilaku Etis Individu Dalam

Pelaporan Keuangan: Peran Pendidikan Berbasis Syariah dan komitmen

Religiusitas. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam, 6(1), 57–83.

Ramadhan, B. M., Ryandono, M. N. H (2015). Etos Kerja Islami Pada Kinerja

Bisnis Pedagang Muslim Pasar Besar Kota Madiun. JESTT, 2(4), 274-287.

Rivai, dan Jauvani, E. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari

Teori ke Praktek. Jakarta: Rajawali Pers.

Rizqa, R. (2019). Pengaruh Whistleblowing System, Sistem Pengendalian Internal,

Budaya Organisasi, dan Keadilan Organisasi Terhadap Pencegahan

Kecurangan: Studi Empiris Pada Dinas Pengairan Aceh. Skripsi.

Robinson, S., Robertson, J. C., dan Curtis, M. B. (2012). The Effects of Contextual

and Wrongdoing Attributes on Organizational Employees Whistleblowing

Intentions Following Fraud. Journal of Business Ethic, 106, 213–227.

Page 203: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

185

Rudewicz, F., dan Partner. (2011). The Fraud Diamond : Use of Investigative Due

Diligence to Identify the “Capability Element of Fraud.” CTTMA

NEWSLETTER, 4(1), 1–13.

Saputra, A. (2017). Pengaruh Sistem Internal Kontrol, Audit Internal, dan

Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kecurangan (Fraud)

Perbankan. Riset dan Jurnal Akuntansi, 1(1), 48–57.

Sari, U. T. (2014). Pengaruh Kompensasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Karyawan CV. Terus Jaya

Cilacap. Skripsi.

Semendawai, H. A., Santoso, F., Wagiman, W., Omas, B.I., Susilangingtias., dan

Wiryawan, S. M. (2011). Memahami Whistleblower. Jakarta Pusat: LPSK.

Shintadevi, P. F. (2015). Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan

Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis sebagai Variabel

Intervening. Jurnal Nominal, 4(2).

Sihotang. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pradnya Paramita.

Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 3). Jakarta: STIE

YKPN.

Skousen, C. J. (2009). Detecting and Predicting Financial Statement Fraud: The

Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS No 99. Bingley: Emerald Group

Publishing Limited.

Sofyandi, H. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 1). Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Soleman, R. (2013). Pengaruh Pengendalian Internal dan Good Corporate

Governance Terhadap Pencegahan Fraud. JAAI, 17, 57–74.

Suginam. (2017). Pengaruh Peran Audit Internal dan Pengendalian Intern

Terhadap Pencegahan Fraud (Studi Kasus Pada PT. Total Tiga Indonesia).

Riset & Jurnal Akuntansi, 1(1), 22–28.

Sukmawati, A. (2016). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Dengan Perilaku Tidak Etis Sebagai

Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Universitas Brawijaya Malang).

Tesis.

Sumbayak, J. S. (2017). Pengaruh Keadilan Organisasi, Sistem Pengendalian

Intern, Komitmen Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kecurangan (Fraud). Jom FEKON, 4(1), 3168–3182.

Suryani, E., dan Helvinda, V. A. (2012). Pengaruh Pengalaman, Risiko Audit, dan

Keahlian Audit Terhadap Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Oleh Auditor

(Survey Pada KAP Di Bandung). Jurusan Akuntansi, Universitas Jenderal

Achmad Yani.

Page 204: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

186

Syakhroza, A. (2003). Teori Corporate Governance. Jakarta: Majalah Usahawan.

Tasmara, T. (2002). Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani.

Tjager, I. N., Alijiyo, F. A., Djemat, H. R., dan Soembodo, B. (2003). Corporate

Governance: Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia.

Jakarta: PT. Prenhalindo.

Tuanakotta, T. M. (2012). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif (Edisi 2).

Jakarta: Salemba Empat.

Tuanakotta, T. M. (2014). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Jakarta:

Salemba Empat.

Tunggal, A. W. (2010). Dasar-Dasar Audit Internal Pedoman Untuk Auditor Baru.

Jakarta: Harvarindo.

Tunggal, A.W. (2011). Teori dan Kasus Internal Auditing. Jakarta: Harvarindo.

Tunggal, A. W. (2012). Pedoman Pokok Audit Internal. Jakarta: Harvarindo.

Tunggal, A. W. (2013). Dasar-Dasar Fraud Auditing. Jakarta: Harvarindo.

Urumsah, D., Wicaksono, A. P., dan Hardinto, W. (2018). Pentingkah Nilai

Religiusitas dan Budaya Organisasi Untuk Mengurangi Kecurangan? Jurnal

Akuntansi Multiparadigma, 9(1), 156–172.

Utami, L., Handajani, L., dan Hermanto. (2019). Efektivitas Komite Audit dan Audit

Internal Terhadap Kasus Kecurangan Dengan Whistleblowing System

Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,

26(2), 1570–1600.

Virmayani, P. C., Sulindawati, N. L. G. E., dan Atmadja, A. T. (2017). Pengaruh

Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, Budaya Etis Organisasi, dan

Komitmen Organisasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud)

Akuntansi Pada Koperasi Simpan Pinjam Se-Kecamatan Buleleng. E-Journal

S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 7(1).

Wardana, I. G. A. K., Sujana, E., dan Wahyuni, M. A. (2017). Pengaruh

Pengendalian Internal, Whistlebowing System, dan Moralitas Aparat

Terhadap Pencegahan Fraud Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Buleleng. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 8(2).

Wijaya, A. S. (2012). Kasus Gadai Emas Perburuk Citra Produk Syariah. Diakses

pada tanggal 5 Januari 2019 dari

https://m.tempo.co/read/news/2012/10/04/087433724/kasus-gadai-emas

perburuk-citra-produksyariah.

Wolfe, D. T., dan Hermanson, D. R. (2004). The Fraud Diamond : Considering the

Four Elements of Fraud, 74(12), 38–42.

Page 205: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

187

Yamin, S., dan Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data Penelitian

dengan PLS Path-Modeling dengan Software XLSTAT, SmartPLS, dan Visual

PLS (Edisi 1). Jakarta: Salemba Infotek.

Yousef, D. (2000). The Islamic Work Ethic as a Mediator of the Relationship

Between of Control, Role Conflict and Role Ambiguity - A study in an Islamic

Country Setting. Journal of Managerial Psychology, 15(4), 283–302.

Yunus, H. (2011). Etika Bisnis dan Tinjauan Peraturan Perundang-Undangan:

Memastikan Sektor Swasta Melaksanakan Program Anti Korupsi Untuk

Menciptakan Sistem Integritas Nasional. Forum Diskusi Fakultas Hukum

Universitas Indonesia.

Zager, L., Malis, S. S., dan Novak, A. (2016). The Role and Responsibility of

Auditors in Prevention and Detection of Fraudulent Financial Reporting.

Procedia Economics and Finance, 39, 693–700.

Zainal, R. (2013). Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern, Asimetri Informasi,

dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi (Fraud). Artikel Ilmiah.

Zarlis, D. (2018). Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Pencegahan Fraud di

Rumah Sakit (Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta di Jabodetabek). Jurnal

Transparansi, 1(2), 206-217.

Zulkarnain, R. M. (2013). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Fraud

pada Dinas Kota Surakarta. Accounting Analysis Journal, 2(2), 125–131.

Page 206: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

188

LAMPIRAN 1

Surat Permohonan Pengisian Kuesioner

Page 207: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

189

Jakarta, 14 Februari 2019

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sebelumnya kami memohon maaf karena telah mengganggu waktu

Bapak/Ibu/Sdr/i. Sehubungan dengan tugas penelitian sebagai Dosen dan

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, kami bermaksud melakukan penelitian bersama dengan

komposisi Tim sebagai berikut:

1. Reskino, SE, M.Si., Ak., CA., CMA., CERA (Ketua Tim)

2. Endah Sulistyowati (Anggota)

Dengan judul “Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial Statement:

Peran Fraud Prevention Sebagai Mediator”.

Untuk itu, kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk berkenan

menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi lembar kuesioner secara

lengkap. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan

tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,

sehingga kerahasiaannya akan kami jaga sesuai dengan etika penelitian.

Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang memubutuhkan hasil penelitian

ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi Endah Sulistyowati di telepon

081584123440 atau email [email protected]. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i

meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab kuesioner dalam eksperimen ini,

saya ucapkan terima kasih.

Salam,

Ketua Tim Peneliti,

Reskino, SE, M.Si., Ak., CA., CMA., CERA., QIA.

NIP. 19740928 200801 2 004

Page 208: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

190

LAMPIRAN 2

Surat Keterangan

Page 209: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

191

Page 210: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

192

Page 211: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

193

Page 212: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

194

Page 213: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

195

Page 214: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

196

LAMPIRAN 3

Kuesioner Penelitian

Page 215: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

197

KUESIONER

FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT FINANCIAL

STATEMENT: PERAN FRAUD PREVENTION SEBAGAI MEDIATOR

Oleh:

ENDAH SULISTYOWATI

NIM: 11150820000049

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 216: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

198

Jakarta, 14 Februari 2019

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sebelumnya kami memohon maaf karena telah mengganggu waktu

Bapak/Ibu/Sdr/i. Sehubungan dengan tugas penelitian sebagai Dosen dan

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, kami bermaksud melakukan penelitian bersama dengan

komposisi Tim sebagai berikut:

1. Reskino, SE, M.Si., Ak., CA., CMA., CERA., QIA. (Ketua Tim)

2. Endah Sulistyowati (Anggota)

Dengan judul “Faktor-Faktor Determinant Fraudulent Financial Statement:

Peran Fraud Prevention Sebagai Mediator”.

Untuk itu, kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk berkenan

menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi lembar kuesioner secara

lengkap. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan

tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja,

sehingga kerahasiaannya akan kami jaga sesuai dengan etika penelitian.

Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang memubutuhkan hasil penelitian

ini, maka Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi Endah Sulistyowati di telepon

081584123440 atau email [email protected]. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i

meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab kuesioner dalam eksperimen ini,

saya ucapkan terima kasih.

Salam,

Ketua Tim Peneliti,

Reskino, SE, M.Si., Ak., CA., CMA., CERA., QIA.

NIP. 19740928 200801 2 004

Page 217: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

199

Nomor: ..….. (diisi oleh peneliti)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ……………………………………….. (boleh tidak diisi)

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

3. Usia : < 25 Tahun 36 - 40 Tahun

25 - 30 Tahun 41 - 45 Tahun

31- 35 Tahun > 45 Tahun

4. Nama Perusahaan : ………………………………….………..

5. Posisi/Jabatan saat ini : …………………………………………...

6. Lokasi Perusahaan : Jakarta Utara Jakarta Barat

Jakarta Pusat Jakarta Selatan

Jakarta Timur

7. Pendidikan Formal : D3 S2

S1 S3

8. Pengalaman Kerja : < 3 Tahun 7 - 10 Tahun

3 - 6 Tahun > 10 Tahun

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berilah tanda silang (X) untuk setiap pernyataan yang menggambarkan persepsi

anda, dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS) 4= Setuju (S)

2= Tidak Setuju (TS) 5= Sangat Setuju (SS)

3= Netral (N)

Page 218: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

200

Whistleblowing System (Sistem Pelaporan Pelanggaran)

Whistleblowing adalah tindakan yang dilakukan karyawan atau mantan karyawan

untuk mengungkapkan apa yang dipercaya sebagai perilaku tidak etis atau ilegal

kepada manajemen sebagai pihak yang lebih tinggi atau kepada pihak eksternal

yang berwenang atau juga kepada publik (Bouville, 2007).

No Pernyataaan STS TS N S SS

1 Saya bersedia menyatakan komitmen

untuk melaksanakan whistleblowing

system dan berpartisipasi aktif untuk ikut

melaporkan bila menemukan adanya

pelanggaran dan kecurangan

2 Saya tidak takut untuk melaporkan

pelanggaran atau kecurangan yang terjadi

karena ada kebijakan mengenai

perlindungan pelapor/whistleblower

dalam whistleblowing system

3 Saya dan karyawan yang lain sudah

memiliki kecukupan kualitas dan jumlah

personil untuk melaksanakan tugas

sebagai petugas pengelola

whistleblowing system

Information and Communication (Informasi dan Komunikasi)

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, pengungkapan, dan

pertukaran informasi kepada seluruh personel perusahaan agar mereka dapat

melaksanakan tanggung jawabnya (Arens, 2008:376).

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya memahami konsep dan pentingnya

pengendalian internal termasuk

pembagian tanggung jawab

2 Saya turut serta mengkomunikasikan

informasi untuk mengevaluasi seberapa

baik pedoman dan kebijakan perusahaan

serta diimplementasikan

3 Saya mengolah transaksi perusahaan

dengan komputerisasi dan dicatat di buku

besar

4 Saya telah mengolah informasi dengan

cepat dan tepat waktu

5 Saya telah melakukan identifikasi kelas-

kelas transaksi

Page 219: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

201

No Pernyataaan STS TS N S SS

4 Saya akan menggunakan nama

samaran/anonym jika melaporkan suatu

pelanggaran atau kecurangan

5 Saya berani melaporkan tindak

pelanggaran karena ada kekebalan atas

sanksi administratif

6 Saya lebih mudah dalam melaporkan

tindak pelanggaran karena tersedianya

saluran khusus untuk melaporkan tindak

pelanggaran

Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)

Good corporate governance adalah suatu sistem yang dipakai untuk

mengarahkan dan mengendalikan serta mengawasi (directing, controlling, dan

supervising) pengelolaan sumber daya organisasi secara efisien, efektif,

ekonomis, dan produktif (E3P) dengan pronsip-prinsip transparancy,

accountable, responsible, independent, dan fairness (TARIF) dalam rangka

mencapai tujuan organisasi (Syakhroza, 2003:14)).

No Pernyataan STS TS N S SS

Transparansi (Transparency)

1 Saya dapat menyajikan laporan keuangan

dengan akurat dan tepat waktu

2 Saya dapat menyampaikan uraian

mengenai kondisi perusahaan yang

sebenarnya

3 Saya selalu terbuka akan informasi dari

laporan keuangan kepada para pengguna

laporan keuangan

Akuntabilitas (Accountability)

4 Saya memahami pedoman corporate

governance yang tertulis di mana di

dalamnya mengatur secara rinci hak-hak

dan kewajiban pekerja

5 Saya bersedia membuat pernyataan

tertulis secara berkala bahwa saya taat

pada pedoman kode etik yang telah

ditentukan perusahaan

Pertanggungjawaban (Responsibilities)

6 Saya menerapkan sistem tata nilai dan

budaya yang dianut perusahaan

Page 220: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

202

No Pernyataan STS TS N S SS

7 Saya bekerja sesuai dengan standar

operasional, prosedur, dan ketentuan

yang berlaku

Kemandirian (Independency)

8 Saya dapat bekerja secara mandiri sesuai

dengan peran dan fungsi tugas yang saya

miliki

9 Saya dapat melakukan pengambilan

keputusan secara obyektif pada tugas

yang saya miliki

Kewajaran (Fairness)

10 Saya dan seluruh pihak yang

berkepentingan di perusahaan selalu

diperhatikan oleh perusahaan

berdasarkan asas kesetaraan dan

kewajaran

11 Saya mendapatkan perlakuan yang setara

dan wajar dari perusahaan sesuai dengan

kontribusi dan manfaat yang saya

berikan

12 Saya diberikan kesempatan untuk

memberikan masukan dan pendapat

untuk perusahaan serta memiliki akses

mendapatkan informasi sesuai dengan

prinsip keterbukaan

13 Saya mendapatkan kesempatan yang

sama dalam berkarir dan melaksanakan

tugas secara profesional

Conformity Compensation (Kesesuaian Kompensasi)

Kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi pegawai

dan manajer baik berupa finansial maupun barang dan jasa pelayanan yang

dterima oleh setiap pegawai (Sihotang, 2007).

No Pernyataan STS TS N S SS

Gaji dan Upah

1 Gaji yang saya terima setiap bulannya

diberikan secara tepat waktu

2 Gaji yang saya terima sesuai dengan

pekerjaan dan pendidikan saya

Page 221: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

203

No Pernyataan STS TS N S SS

Insentif

3 Tambahan penghasilan dari proyek yang

saya terima sesuai dengan hasil kerja

saya

4 Jika kerja lembur saya memperoleh

tambahan penghasilan

Tunjangan

5 Tunjangan kesehatan yang saya terima

sudah memadai

6 Tunjangan jabatan yang saya terima

sudah sesuai dengan beban kerja yang

saya kerjakan

7 Tunjangan kinerja yang saya terima

sudah sesuai dengan hasil kerja saya

Fasilitas

8 Dalam bekerja saya memperoleh fasilitas

komputer

9 Saya memperoleh fasilitas berupa

penggantian biaya bensin untuk

memperlancar tugas dan pekerjaan saya

10 Fasilitas-fasilitas (ruang kantor, tempat

ibadah, tempat parkir) yang saya terima

sudah memadai

Islamic Work Ethic (Etika Kerja Islam)

Islamic work ethic didefinisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan

keyakinan yang mendalam bahwa bekerja tidak hanya untuk memuliakan

dirinya, memperlihatkan kemanusiaannya, dan sebagai suatu menifestasi dari

amal saleh karena mempunyai nilai ibadah yang luhur (Tasmara, 2002).

No Pernyataan STS TS N S SS

Upaya (Effort)

1 Dengan bekerja saya dapat memberikan

manfaat untuk diri saya dan orang lain

2 Dengan bekerja keras saya mampu

mencapai kemajuan dalam hidup

Kompetisi (Competition)

3 Saya mampu bekerja dengan kemampuan

yang terbaik

4 Bagi saya kebahagiaan dan keberhasilan

saya bersumber dari kreatifitas kerja saya

Page 222: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

204

No Pernyataan STS TS N S SS

5 Persaingan secara sehat di tempat kerja

merupakan hal yang baik

Bertanggung Jawab (Responsible)

6 Saya mampu memenuhi tanggung jawab

dengan bekerja keras secara terus-

menerus

7 Mengabdikan diri saya pada suatu

pekerjaan adalah hal yang positif

8 Saya mampu menentukan nasib saya

sendiri dengan bekerja

Transparansi (Transparency)

9 Bagi saya keadilan di tempat kerja

merupakan kondisi yang penting bagi

kesejahteraan karyawan

10 Saya mampu memberikan kontribusi

bagi kesejahteraan orang lain dengan

penghasilan saya

11 Saya merasa hubungan sesama pegawai

dalam instansi harus mendapat perhatian

yang besar

12 Saya mampu bekerja secara jujur dan

adil

Fraud Prevention (Pencegahan Kecurangan)

Fraud prevention adalah upaya terintegrasi yang dapat menekan terjadinya faktor

penyebab fraud (BPKP, 2008:37)

No Pernyataan STS TS N S SS

Ciptakan Kejujuran, Keterbukaan, dan Saling Membantu

1 Saya dapat mengimplementasikan

program pengendalian anti fraud

berdasarkan nilai-nilai yang dianut

perusahaan

2 Saya dapat bersikap jujur, terbuka dan

saling membantu antar karyawan

3 Saya memiliki sikap tanggap terhadap

segala sesuatu yang terjadi di perusahaan

4 Di perusahaan tempat saya bekerja,

terjalin komunikasi yang positif dan

kekeluargaan yang erat satu sama lain

untuk saling mengingatkan kesalahan

yang terjadi

Page 223: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

205

No Pernyataan STS TS N S SS

Kesadaran Kecurangan

5 Saya dapat meningkatkan kewaspadaan

terhadap kecurangan yang terjadi di

perusahaan

6 Saya tidak pernah menggunakan aset

perusahaan untuk kepentingan pribadi

7 Saya tidak pernah menerima suap dalam

bentuk apapun

Program Bantuan Kepada Karyawan yang mengalami kesulitan

8 Saya mendapatkan perhatian dan bantuan

dari perusahaan ketika sedang

mengalami kesulitan ekonomi

Adanya Sanksi terhadap Segala Bentuk Kecurangan

9 Saya bersedia menerima sanksi dari

perusahaan apabila terbukti melakukan

tindak kecurangan

10 Saya dan karyawan yang lain saling

bekerjasama guna minimalisir tindakan

kecurangan di perusahaan

Fraudulent Financial Statement (Kecurangan Laporan Keuangan)

Fraudulent financial statement adalah salah saji atau pengabaian jumlah serta

pengungkapan laporan keuangan yang disengaja dengan tujuan menipu para

pengguna laporan keuangan (Arens, 2008:430).

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Saya melakukan pengujian atas dokumen

dan informasi yang diperoleh guna

meminimalisir kecurangan laporan

keuangan

2 Saya dapat memperkirakan bentuk-

bentuk kecurangan guna meminimalisir

kecurangan laporan keuangan

3 Saya berusaha untuk tidak menerima

berbagai pembayaran fiktif yang ada di

perusahaan guna meminimalisir

kecurangan laporan keuangan

4 Menutupi aset yang disalahgunakan

untuk keperluan pribadi merupakan

tindakan kecurangan laporan keuangan

Page 224: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

206

No Pernyataan STS TS N S SS

5 Saya dapat melakukan kecurangan

laporan keuangan jika mendapat tekanan

dan paksaan dari atasan

6 Karyawan yang memiliki sifat serakah

dapat mendorong dirinya untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan

7 Saya dapat melakukan kecurangan

laporan keuangan jika terdesak masalah

ekonomi

8 Biaya yang dicatat lebih besar dari

semestinya untuk keperluan pribadi

merupakan tindakan kecurangan laporan

keuangan

9 Memasukkan kebutuhan pribadi kedalam

belanja perusahaan merupakan tindakan

kecurangan laporan keuangan

Page 225: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

207

LAMPIRAN 4

Daftar Identitas dan Jawaban

Responden

Page 226: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

208

IDENTITAS RESPONDEN

No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Formal Lama Bekerja

1 1 3 2 2

2 2 2 2 1

3 1 6 2 4

4 2 6 3 4

5 2 3 2 3

6 2 6 2 4

7 1 3 3 2

8 2 2 2 2

9 1 4 2 4

10 1 6 2 4

11 1 4 2 3

12 2 3 2 3

13 1 6 2 4

14 2 6 2 4

15 1 4 2 4

16 2 2 2 2

17 1 6 2 4

18 2 2 2 2

19 1 4 2 3

20 1 2 2 2

21 1 3 2 2

22 1 3 2 4

23 1 2 2 2

24 2 2 2 2

25 2 1 2 1

26 1 3 2 4

27 2 2 2 2

28 2 2 2 1

29 1 4 2 1

30 1 2 2 2

31 1 2 2 2

32 2 3 2 2

33 2 3 2 2

34 1 2 2 2

35 1 2 2 1

36 1 3 3 4

37 2 1 2 1

Page 227: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

209

No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Formal Lama Bekerja

38 2 2 2 2

39 2 1 2 1

40 1 3 1 3

41 2 2 2 2

42 1 2 2 2

43 1 2 2 2

44 1 2 2 2

45 1 2 2 3

46 2 2 2 2

47 1 3 2 2

48 1 3 2 3

49 1 1 2 1

50 1 2 2 2

51 1 2 2 2

52 1 2 2 2

53 1 2 2 2

54 2 2 2 2

55 1 2 2 2

56 1 3 2 3

57 1 3 2 3

58 2 1 1 2

59 2 1 1 2

60 2 1 2 2

61 2 1 2 2

62 1 2 2 2

63 1 2 2 2

64 1 5 2 4

65 1 5 2 4

66 1 2 2 2

67 2 2 2 2

68 1 2 2 2

69 2 6 2 4

70 2 2 2 2

71 2 2 2 1

72 2 2 2 1

73 1 2 2 2

74 1 1 2 1

75 2 6 2 4

Page 228: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

210

No Jenis Kelamin Usia Pendidikan Formal Lama Bekerja

76 1 3 2 3

77 2 1 2 2

78 2 3 2 3

79 2 2 2 2

80 2 2 2 1

81 1 1 2 2

82 2 1 2 1

83 2 2 2 1

84 1 3 3 2

85 2 3 1 4

86 1 2 2 1

87 2 1 2 2

88 2 3 2 2

89 1 2 2 2

90 1 3 2 4

91 2 2 2 2

92 2 2 2 1

93 1 2 2 2

94 2 1 2 1

95 2 2 2 2

96 1 3 2 2

97 1 2 2 2

98 1 6 2 4

Page 229: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

211

Jawaban Responden Variabel Information and Communication

No IAC_1 IAC_2 IAC_3 IAC_4 IAC_5

1 4 3 5 4 5

2 4 4 4 4 4

3 5 5 4 3 3

4 5 5 5 5 4

5 4 4 4 4 4

6 5 4 3 3 3

7 4 4 4 4 4

8 5 5 5 5 5

9 4 4 3 4 3

10 5 5 5 5 5

11 5 5 4 4 4

12 4 4 4 4 4

13 4 5 5 4 5

14 4 4 4 4 3

15 4 5 4 4 4

16 4 4 4 4 4

17 4 4 4 5 4

18 3 3 3 4 3

19 5 5 5 5 5

20 4 4 4 4 4

21 4 3 3 4 4

Page 230: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

212

No IAC_1 IAC_2 IAC_3 IAC_4 IAC_5

22 5 5 5 5 5

23 4 3 4 4 4

24 4 4 4 4 4

25 4 4 4 4 4

26 4 4 4 4 3

27 4 4 4 4 4

28 4 4 4 5 4

29 4 4 4 3 4

30 4 4 4 4 4

31 4 4 4 4 4

32 3 4 5 5 5

33 4 4 4 4 3

34 4 4 4 4 4

35 5 3 3 3 3

36 4 4 5 4 5

37 4 4 5 4 4

38 4 3 5 4 3

39 4 4 3 3 3

40 4 4 4 4 4

41 4 4 4 4 4

42 4 4 4 4 4

43 4 3 4 3 4

44 5 5 5 4 3

Page 231: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

213

No IAC_1 IAC_2 IAC_3 IAC_4 IAC_5

45 4 4 5 5 5

46 4 4 4 4 4

47 4 4 5 4 5

48 4 4 5 4 5

49 4 4 5 4 5

50 5 3 4 4 3

51 4 4 4 4 4

52 4 4 4 5 5

53 4 4 4 4 3

54 4 4 3 4 4

55 4 3 3 3 3

56 4 4 5 4 3

57 4 3 4 4 3

58 4 4 4 4 4

59 4 4 3 4 4

60 4 3 5 4 5

61 4 3 5 4 5

62 4 3 5 4 5

63 4 4 4 4 4

64 5 5 4 4 4

65 4 4 4 4 4

66 4 3 3 4 4

67 4 4 4 4 4

Page 232: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

214

No IAC_1 IAC_2 IAC_3 IAC_4 IAC_5

68 4 4 4 4 4

69 5 5 5 5 5

70 4 4 5 5 4

71 4 4 4 3 3

72 4 4 4 4 4

73 5 5 4 4 5

74 4 4 4 4 4

75 5 4 4 5 4

76 4 4 4 4 4

77 5 4 4 4 4

78 4 5 3 5 3

79 4 3 5 4 5

80 5 3 4 4 4

81 4 4 5 4 4

82 4 4 4 4 4

83 3 2 4 4 4

84 5 5 3 5 4

85 4 4 4 4 4

86 4 4 3 3 3

87 5 3 5 5 5

88 4 3 4 4 4

89 4 4 3 4 3

90 5 5 5 5 5

Page 233: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

215

No IAC_1 IAC_2 IAC_3 IAC_4 IAC_5

91 4 5 5 4 4

92 4 5 5 4 4

93 4 4 4 5 4

94 5 4 4 5 4

95 5 4 4 4 4

96 4 5 4 4 5

97 4 4 5 4 5

98 4 5 4 5 5

Page 234: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

216

Jawaban Responden Variabel Whistleblowing System

No WS_1 WS_2 WS_3 WS_4 WS_5 WS_6

1 4 4 5 5 4 4

2 3 4 3 3 5 3

3 5 5 5 5 5 5

4 5 5 5 5 5 5

5 4 4 4 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4

7 4 4 4 5 4 2

8 4 4 4 4 4 4

9 5 5 5 5 5 5

10 5 5 4 4 4 4

11 5 5 5 5 4 5

12 4 4 4 4 4 4

13 5 5 5 5 5 5

14 4 4 4 4 4 4

15 5 5 5 5 5 5

16 4 4 4 4 4 4

17 5 5 5 5 5 4

18 4 4 4 4 4 4

19 3 3 3 3 3 3

20 4 5 4 4 5 4

21 4 4 4 4 4 4

Page 235: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

217

No WS_1 WS_2 WS_3 WS_4 WS_5 WS_6

22 4 4 3 5 4 3

23 4 4 4 4 4 4

24 4 4 4 4 4 4

25 4 4 5 4 5 4

26 4 4 4 4 4 4

27 4 4 4 5 4 4

28 5 5 4 5 5 4

29 3 3 5 3 3 3

30 4 4 3 4 4 3

31 4 4 4 4 4 2

32 4 4 4 5 4 4

33 5 5 4 5 5 4

34 4 4 5 4 4 4

35 4 4 4 4 5 4

36 5 5 4 5 5 4

37 4 4 4 4 4 4

38 4 4 5 4 4 3

39 4 4 3 4 4 3

40 3 3 4 3 3 4

41 4 4 3 4 4 3

42 4 5 4 4 5 4

43 4 5 4 5 5 4

44 4 4 4 4 4 4

Page 236: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

218

No WS_1 WS_2 WS_3 WS_4 WS_5 WS_6

45 4 5 5 4 5 5

46 3 3 4 3 3 3

47 5 4 4 5 4 3

48 4 4 3 4 4 3

49 5 5 4 5 5 4

50 4 4 3 4 4 3

51 4 3 4 4 3 4

52 5 4 5 5 4 5

53 4 4 4 4 4 4

54 4 4 4 4 4 3

55 3 3 5 3 3 5

56 4 4 3 4 4 3

57 4 4 4 4 4 4

58 4 4 5 4 4 5

59 4 4 5 4 4 5

60 4 4 5 4 4 5

61 4 4 3 4 4 3

62 4 4 5 5 4 5

63 4 4 5 4 4 5

64 4 4 5 4 5 5

65 4 4 4 5 4 4

66 3 3 3 3 3 3

67 4 4 4 4 4 4

Page 237: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

219

No WS_1 WS_2 WS_3 WS_4 WS_5 WS_6

68 4 4 4 4 4 4

69 5 5 5 5 5 5

70 4 4 5 4 4 5

71 4 4 4 4 4 4

72 4 4 4 4 4 4

73 4 4 4 4 4 4

74 4 4 4 4 4 4

75 5 5 4 5 5 4

76 4 4 5 4 5 5

77 5 5 5 5 5 5

78 4 4 3 4 4 3

79 4 4 4 4 4 4

80 5 5 4 5 5 4

81 4 5 4 4 5 4

82 4 5 4 4 5 4

83 4 4 4 4 4 4

84 5 5 4 5 5 4

85 4 4 4 4 4 4

86 4 4 4 4 4 4

87 5 5 5 5 5 5

88 4 4 3 4 4 3

89 5 5 4 5 5 4

90 5 5 5 5 5 5

Page 238: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

220

No WS_1 WS_2 WS_3 WS_4 WS_5 WS_6

91 4 4 4 4 4 4

92 4 4 4 5 4 4

93 4 4 4 4 4 4

94 5 5 4 5 5 4

95 4 5 5 4 5 5

96 4 4 5 4 4 5

97 5 4 5 5 4 5

98 4 5 5 4 5 5

Page 239: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

221

Jawaban Responden Variabel Good Corporate Governance

No GCG_1 GCG_2 GCG_3 GCG_4 GCG_5 GCG_6 GCG_7 GCG_8 GCG_9 GCG_10 GCG_11 GCG_12 GCG_13

1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

2 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4

3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

6 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 3 5 4 3 3 4 5 5 5 4 5 4 4

9 4 3 4 4 5 4 4 5 3 2 3 4 4

10 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

11 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5

12 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4

14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

15 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

16 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

17 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4

18 3 3 5 2 3 5 3 4 4 3 3 3 3

19 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4

20 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5

21 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4

Page 240: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

222

No GCG_1 GCG_2 GCG_3 GCG_4 GCG_5 GCG_6 GCG_7 GCG_8 GCG_9 GCG_10 GCG_11 GCG_12 GCG_13

22 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

23 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 5 4 4

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

26 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4

27 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3

28 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5

29 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3

30 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

31 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4

32 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3

33 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4

34 4 4 5 3 4 5 4 3 3 4 4 5 5

35 4 3 4 3 4 4 4 3 5 5 3 5 4

36 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4

39 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3

40 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

41 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3

42 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4

43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

44 4 3 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 5

Page 241: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

223

No GCG_1 GCG_2 GCG_3 GCG_4 GCG_5 GCG_6 GCG_7 GCG_8 GCG_9 GCG_10 GCG_11 GCG_12 GCG_13

45 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4

46 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

47 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3

48 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3

49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4

51 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4

52 5 4 3 4 5 3 3 4 5 3 4 3 4

53 4 2 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

55 5 3 5 4 5 3 3 4 5 3 3 3 4

56 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4

57 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3

58 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3

59 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3

60 3 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4

61 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

62 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4

63 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

64 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

66 3 4 5 4 3 3 3 5 4 3 4 3 3

67 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

Page 242: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

224

No GCG_1 GCG_2 GCG_3 GCG_4 GCG_5 GCG_6 GCG_7 GCG_8 GCG_9 GCG_10 GCG_11 GCG_12 GCG_13

68 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

70 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4

71 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3

72 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4

73 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

75 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2

77 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4

78 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 3

79 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4

80 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 2 2

81 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4

82 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

83 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

84 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5

85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

86 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4

87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3

88 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2

89 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4

90 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5

Page 243: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

225

No GCG_1 GCG_2 GCG_3 GCG_4 GCG_5 GCG_6 GCG_7 GCG_8 GCG_9 GCG_10 GCG_11 GCG_12 GCG_13

91 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5

92 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5

93 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5

94 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4

95 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

96 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4

97 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4

98 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4

Page 244: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

226

Jawaban Responden Variabel Conformity Compensation

No CC_1 CC_2 CC_3 CC_4 CC_5 CC_6 CC_7 CC_8 CC_9 CC_10

1 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4

2 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4

3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

4 5 5 5 5 3 5 3 5 3 5

5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

6 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4

9 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4

10 5 5 4 4 3 5 3 5 3 5

11 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5

12 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

13 5 5 5 5 3 5 4 5 3 5

14 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4

15 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5

16 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4

17 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5

18 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

19 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5

20 5 5 5 4 4 5 3 5 5 4

21 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5

Page 245: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

227

No CC_1 CC_2 CC_3 CC_4 CC_5 CC_6 CC_7 CC_8 CC_9 CC_10

22 5 3 4 5 3 3 3 4 3 4

23 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4

24 4 4 5 4 3 4 3 4 3 4

25 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4

26 5 3 5 5 4 3 3 5 4 4

27 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4

28 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4

29 2 2 4 5 4 2 4 4 4 4

30 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

31 5 2 5 4 4 2 2 5 4 4

32 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4

33 5 4 5 4 4 4 3 5 4 4

34 5 3 4 3 3 4 2 4 3 2

35 5 3 3 4 4 3 3 3 4 4

36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

37 5 3 4 5 3 3 3 4 4 4

38 5 3 5 4 4 4 3 5 4 5

39 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

41 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43 3 4 3 5 3 4 3 3 3 3

44 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3

Page 246: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

228

No CC_1 CC_2 CC_3 CC_4 CC_5 CC_6 CC_7 CC_8 CC_9 CC_10

45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

46 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

47 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3

48 4 3 4 5 3 3 4 4 3 3

49 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4

50 5 5 5 5 3 5 3 5 3 2

51 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3

52 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5

53 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4

54 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4

55 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5

56 5 4 4 4 5 4 2 4 5 3

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

58 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4

59 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

60 5 4 5 5 3 4 3 4 3 4

61 5 4 4 4 3 5 3 4 3 4

62 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4

63 4 3 5 5 4 3 3 5 4 4

64 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

65 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

66 3 3 5 4 2 3 3 4 2 5

67 4 3 5 5 3 3 3 4 3 5

Page 247: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

229

No CC_1 CC_2 CC_3 CC_4 CC_5 CC_6 CC_7 CC_8 CC_9 CC_10

68 4 3 4 4 3 3 3 4 3 5

69 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5

70 4 3 4 5 5 3 4 4 5 3

71 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3

72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

73 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4

74 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

75 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4

76 5 3 5 5 2 3 3 5 4 5

77 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4

78 5 4 5 4 4 4 3 5 4 5

79 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4

80 4 3 4 5 4 3 4 4 4 3

81 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4

82 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4

83 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4

84 4 3 5 3 3 3 4 5 3 5

85 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4

86 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4

87 4 3 4 4 2 3 2 4 2 3

88 3 4 4 5 5 4 4 4 5 4

89 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4

90 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4

Page 248: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

230

No CC_1 CC_2 CC_3 CC_4 CC_5 CC_6 CC_7 CC_8 CC_9 CC_10

91 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5

92 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5

93 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4

94 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

95 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4

96 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5

97 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4

98 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4

Page 249: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

231

Jawaban Responden Variabel Islamic Work Ethic

No IWE_1 IWE_2 IWE_3 IWE_4 IWE_5 IWE_6 IWE_7 IWE_8 IWE_9 IWE_10 IWE_11 IWE_12

1 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4

2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 5 3 5 2 3 5 5 5 2 3 3 5

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5

9 5 4 5 5 4 2 3 5 4 4 4 5

10 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

17 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 5

18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4

19 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4

20 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5

21 5 4 4 3 5 3 3 5 3 4 3 5

Page 250: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

232

No IWE_1 IWE_2 IWE_3 IWE_4 IWE_5 IWE_6 IWE_7 IWE_8 IWE_9 IWE_10 IWE_11 IWE_12

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

24 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4

27 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4

28 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4

31 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4

32 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

33 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5

34 4 4 5 5 5 4 3 4 5 3 4 4

35 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5

36 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4

37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5

39 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

41 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5

42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

43 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4

Page 251: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

233

No IWE_1 IWE_2 IWE_3 IWE_4 IWE_5 IWE_6 IWE_7 IWE_8 IWE_9 IWE_10 IWE_11 IWE_12

45 3 4 4 3 4 4 5 3 3 5 4 4

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

47 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5

48 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4

49 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

51 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4

52 3 4 4 3 5 3 2 3 3 3 2 3

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5

54 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4

55 3 4 4 3 5 3 2 3 3 3 2 3

56 5 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 4

57 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3

58 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 5 5

59 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 5 5

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

62 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

64 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

66 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5

67 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5

Page 252: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

234

No IWE_1 IWE_2 IWE_3 IWE_4 IWE_5 IWE_6 IWE_7 IWE_8 IWE_9 IWE_10 IWE_11 IWE_12

68 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 5

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4

70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

73 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

75 5 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 4

76 4 4 4 3 3 5 4 4 3 5 4 4

77 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5

78 4 4 4 5 4 3 2 4 5 4 5 4

79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

80 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 2 4

81 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4

82 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

83 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

84 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5

85 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4

86 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

89 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4

90 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5

Page 253: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

235

No IWE_1 IWE_2 IWE_3 IWE_4 IWE_5 IWE_6 IWE_7 IWE_8 IWE_9 IWE_10 IWE_11 IWE_12

91 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4

92 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5

93 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5

94 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4

95 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4

96 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4

97 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5

98 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4

Page 254: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

236

Jawaban Responden Variabel Fraud Prevention

No FP_1 FP_2 FP_3 FP_4 FP_5 FP_6 FP_7 FP_8 FP_9 FP_10

1 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5

5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

9 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

13 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

16 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

17 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5

18 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4

19 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5

20 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4

21 3 4 4 5 4 3 5 4 4 4

Page 255: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

237

No FP_1 FP_2 FP_3 FP_4 FP_5 FP_6 FP_7 FP_8 FP_9 FP_10

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

24 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

27 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3

28 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4

29 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4

30 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4

31 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

33 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4

34 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4

35 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

37 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

38 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5

39 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

41 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4

42 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

43 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 256: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

238

No FP_1 FP_2 FP_3 FP_4 FP_5 FP_6 FP_7 FP_8 FP_9 FP_10

45 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

47 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4

48 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

49 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4

50 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5

51 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3

52 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5

53 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4

54 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

55 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5

56 3 4 4 3 3 4 5 4 3 3

57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

58 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4

59 3 4 3 4 4 3 5 3 4 4

60 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3

61 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3

62 3 4 4 4 3 3 4 5 4 3

63 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

64 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

66 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3

67 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4

Page 257: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

239

No FP_1 FP_2 FP_3 FP_4 FP_5 FP_6 FP_7 FP_8 FP_9 FP_10

68 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

70 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4

71 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

72 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4

73 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4

74 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

75 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4

76 3 3 4 4 3 5 5 4 3 4

77 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3

78 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4

79 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3

80 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4

81 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4

82 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

83 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

84 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4

85 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

86 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4

87 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

88 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4

89 5 5 5 5 4 4 4 5 3 5

90 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5

Page 258: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

240

No FP_1 FP_2 FP_3 FP_4 FP_5 FP_6 FP_7 FP_8 FP_9 FP_10

91 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5

92 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5

93 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4

94 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4

95 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4

96 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5

97 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4

98 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5

Page 259: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

241

Jawaban Responden Variabel Fraudulent Financial Statement

No FFS_1 FFS_2 FFS_3 FFS_4 FFS_5 FFS_6 FFS_7 FFS_8 FFS_9

1 3 3 4 4 5 4 5 4 4

2 4 4 4 4 4 3 4 4 4

3 4 4 5 5 4 4 5 5 5

4 4 4 5 4 4 4 5 5 5

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 3 3 5 5 4 3 5 5 5

7 3 4 4 4 3 4 4 4 4

8 5 5 5 5 5 5 5 5 5

9 4 3 5 5 4 4 5 5 5

10 5 5 5 5 5 5 5 5 4

11 5 5 5 5 5 5 4 5 5

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4

13 5 4 5 5 5 5 5 5 5

14 3 3 4 4 3 4 4 4 4

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5

16 4 4 4 4 4 5 5 5 4

17 4 4 5 5 4 5 5 5 5

18 3 3 4 5 3 4 5 5 4

19 4 4 5 5 4 5 5 5 4

20 3 4 5 4 5 4 5 5 5

21 3 3 4 4 3 3 5 4 4

Page 260: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

242

No FFS_1 FFS_2 FFS_3 FFS_4 FFS_5 FFS_6 FFS_7 FFS_8 FFS_9

22 4 4 4 4 4 5 5 4 4

23 4 3 4 4 4 4 4 4 5

24 4 4 4 4 5 4 4 4 4

25 4 5 4 4 4 4 5 4 4

26 4 5 4 3 4 3 5 3 4

27 4 4 3 4 4 4 4 4 3

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4

29 3 4 4 5 3 4 5 4 4

30 4 3 4 4 4 4 5 4 4

31 4 4 4 4 4 4 5 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4

33 4 4 4 3 4 4 5 4 4

34 3 3 4 4 4 3 4 4 4

35 4 4 4 4 4 4 5 4 4

36 4 4 4 4 4 4 5 4 4

37 4 4 4 4 4 3 5 5 5

38 5 5 4 4 5 5 4 3 4

39 4 4 4 5 4 5 4 4 4

40 4 4 4 4 4 4 5 4 5

41 5 4 4 5 5 4 4 5 4

42 4 4 4 4 4 4 5 4 4

43 3 4 3 4 3 4 4 4 3

44 4 4 4 3 4 3 4 3 4

Page 261: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

243

No FFS_1 FFS_2 FFS_3 FFS_4 FFS_5 FFS_6 FFS_7 FFS_8 FFS_9

45 4 4 4 4 4 4 5 4 4

46 4 4 5 5 4 5 5 5 5

47 4 4 4 4 4 4 5 5 4

48 4 4 4 4 4 4 5 5 4

49 5 5 4 4 5 5 4 5 4

50 4 4 4 4 4 4 5 4 4

51 4 4 4 3 4 3 5 3 5

52 3 4 3 5 3 4 3 4 3

53 4 3 4 3 4 3 5 4 4

54 4 4 4 5 4 4 5 4 4

55 3 4 3 5 3 2 3 3 3

56 3 3 3 3 3 3 4 5 3

57 3 3 3 3 5 3 3 3 5

58 3 4 4 4 3 2 4 4 4

59 3 4 4 4 4 2 4 4 4

60 4 4 4 4 4 3 5 5 4

61 4 4 4 4 4 3 5 5 4

62 4 4 4 4 4 4 5 5 5

63 4 4 4 4 4 4 5 5 4

64 5 4 5 5 5 4 5 5 5

65 4 2 4 4 4 4 4 4 4

66 3 3 3 3 3 3 3 3 3

67 3 4 5 4 3 4 5 4 5

Page 262: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

244

No FFS_1 FFS_2 FFS_3 FFS_4 FFS_5 FFS_6 FFS_7 FFS_8 FFS_9

68 3 4 5 4 4 4 5 4 5

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5

70 4 4 4 4 4 4 4 4 4

71 4 4 4 4 4 4 5 4 4

72 4 4 4 4 5 4 5 4 4

73 4 4 4 4 4 4 4 4 5

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4

75 3 3 4 4 3 4 3 3 4

76 4 4 5 4 4 4 5 5 5

77 4 4 4 4 4 5 5 5 4

78 4 4 4 3 4 4 4 3 4

79 4 4 4 4 4 4 5 5 4

80 3 4 4 4 3 5 4 4 4

81 4 4 4 4 4 4 5 4 5

82 3 4 4 4 3 4 5 4 4

83 3 4 4 4 3 4 4 4 4

84 5 4 5 5 5 5 5 5 5

85 4 4 5 5 4 5 4 2 5

86 4 4 4 5 4 4 5 4 4

87 4 4 5 4 4 4 5 5 5

88 4 4 4 4 4 4 5 5 4

89 4 4 4 4 4 4 5 4 4

90 5 4 5 5 5 4 4 4 5

Page 263: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

245

No FFS_1 FFS_2 FFS_3 FFS_4 FFS_5 FFS_6 FFS_7 FFS_8 FFS_9

91 5 4 5 4 4 5 5 5 5

92 5 4 5 4 5 5 5 5 5

93 4 5 4 5 4 4 5 4 4

94 5 5 4 5 5 4 5 4 4

95 5 5 5 4 5 4 4 4 5

96 4 5 4 4 4 5 5 5 4

97 4 4 5 5 4 4 5 5 5

98 4 4 5 5 5 5 5 5 4

Page 264: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

246

LAMPIRAN 5

Output Hasil Pengujian Data

Page 265: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

247

A. Uji Outer Model

1. Hasil Convergent Validity

Tabel Outer Loading

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IAC_1 0,644

IAC_2 0,784

IAC_3 0,542

IAC_4 0,639

IAC_5 0,557

WS_1 0,885

WS_2 0,901

WS_3 0,568

WS_4 0,803

WS_5 0,840

WS_6 0,632

GCG_1 0,654

GCG_2 0,643

GCG_3 0,649

GCG_4 0,664

GCG_5 0,698

GCG_6 0,790

GCG_7 0,736

GCG_8 0,557

GCG_9 0,515

GCG_10 0,536

GCG_11 0,597

GCG_12 0,601

GCG_13 0,673

CC_1 0,563

CC_2 0,732

CC_3 0,631

CC_5 0,525

CC_6 0,705

CC_7 0,536

CC_8 0,768

CC_9 0,500

CC_10 0,542

IWE_1 0,767

IWE_2 0,728

Page 266: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

248

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IWE_3 0,660

IWE_4 0,723

IWE_5 0,571

IWE_6 0,599

IWE_7 0,581

IWE_8 0,591

IWE_9 0,633

IWE_10 0,630

IWE_11 0,550

IWE_12 0,558

FP_1 0,684

FP_2 0,710

FP_3 0,790

FP_4 0,639

FP_5 0,705

FP_6 0,643

FP_7 0,540

FP_8 0,678

FP_9 0,671

FP_10 0,709

FFS_1 0,791

FFS_2 0,554

FFS_3 0,812

FFS_4 0,572

FFS_5 0,724

FFS_6 0,696

FFS_7 0,537

FFS_8 0,585

FFS_9 0,652

Page 267: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

249

2. Hasil Discriminant Validity

Tabel Cross Loading

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IAC_1 0,644 0,299 0,337 0,267 0,397 0,433 0,363

IAC_2 0,784 0,234 0,550 0,475 0,496 0,534 0,544

IAC_3 0,542 0,160 0,335 0,010 0,236 0,144 0,297

IAC_4 0,639 0,288 0,291 0,125 0,272 0,232 0,265

IAC_5 0,557 0,174 0,330 -0,007 0,216 0,132 0,333

WS_1 0,370 0,885 0,327 0,358 0,434 0,412 0,369

WS_2 0,336 0,901 0,387 0,401 0,506 0,418 0,370

WS_3 0,163 0,568 0,256 0,257 0,222 0,231 0,263

WS_4 0,305 0,803 0,247 0,250 0,310 0,254 0,251

WS_5 0,249 0,840 0,300 0,319 0,385 0,316 0,321

WS_6 0,226 0,632 0,211 0,310 0,159 0,217 0,251

GCG_1 0,319 0,183 0,654 0,288 0,215 0,392 0,309

GCG_2 0,549 0,289 0,643 0,268 0,447 0,351 0,444

GCG_3 0,243 0,059 0,649 0,316 0,345 0,363 0,209

GCG_4 0,413 0,305 0,664 0,371 0,376 0,434 0,280

GCG_5 0,359 0,284 0,698 0,364 0,276 0,470 0,364

GCG_6 0,401 0,301 0,790 0,375 0,547 0,581 0,421

GCG_7 0,499 0,400 0,736 0,372 0,589 0,495 0,464

GCG_8 0,328 0,264 0,557 0,340 0,356 0,338 0,260

GCG_9 0,237 0,138 0,515 0,272 0,239 0,337 0,280

GCG_10 0,387 0,165 0,536 0,157 0,355 0,383 0,385

GCG_11 0,479 0,240 0,597 0,314 0,402 0,349 0,410

GCG_12 0,345 0,176 0,601 0,227 0,440 0,434 0,416

GCG_13 0,401 0,257 0,673 0,453 0,483 0,511 0,338

CC_1 0,230 0,280 0,278 0,563 0,265 0,353 0,236

CC_2 0,246 0,308 0,310 0,732 0,351 0,384 0,251

CC_3 0,132 0,237 0,289 0,631 0,368 0,370 0,193

CC_5 0,103 0,200 0,260 0,525 0,117 0,224 0,064

CC_6 0,206 0,278 0,286 0,705 0,358 0,375 0,240

CC_7 0,313 0,235 0,371 0,536 0,333 0,325 0,389

CC_8 0,324 0,350 0,421 0,768 0,448 0,513 0,334

CC_9 0,047 0,161 0,226 0,500 0,072 0,169 0,004

CC_10 0,215 0,156 0,235 0,542 0,302 0,303 0,326

IWE_1 0,400 0,346 0,433 0,407 0,767 0,553 0,484

IWE_2 0,408 0,297 0,416 0,373 0,728 0,547 0,520

IWE_3 0,327 0,331 0,389 0,471 0,660 0,626 0,457

IWE_4 0,426 0,243 0,410 0,302 0,723 0,558 0,544

Page 268: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

250

IAC WS GCG CC IWE FP FFS

IWE_5 0,301 0,345 0,285 0,428 0,573 0,571 0,359

IWE_6 0,243 0,328 0,422 0,362 0,599 0,466 0,513

IWE_7 0,380 0,313 0,575 0,371 0,596 0,465 0,581

IWE_8 0,280 0,335 0,279 0,266 0,591 0,344 0,374

IWE_9 0,375 0,240 0,375 0,208 0,633 0,432 0,428

IWE_10 0,459 0,269 0,448 0,283 0,630 0,472 0,621

IWE_11 0,352 0,173 0,385 0,167 0,550 0,456 0,510

IWE_12 0,157 0,246 0,250 0,242 0,558 0,487 0,376

FP_1 0,420 0,316 0,440 0,342 0,525 0,684 0,520

FP_2 0,436 0,307 0,497 0,477 0,605 0,710 0,440

FP_3 0,357 0,359 0,563 0,523 0,678 0,790 0,560

FP_4 0,262 0,224 0,358 0,287 0,535 0,639 0,486

FP_5 0,492 0,308 0,475 0,306 0,562 0,705 0,601

FP_6 0,260 0,166 0,424 0,329 0,462 0,643 0,455

FP_7 0,311 0,258 0,334 0,367 0,386 0,540 0,329

FP_8 0,229 0,303 0,529 0,374 0,585 0,678 0,410

FP_9 0,422 0,262 0,437 0,410 0,530 0,671 0,493

FP_10 0,404 0,261 0,400 0,490 0,463 0,709 0,489

FFS_1 0,543 0,287 0,459 0,367 0,614 0,538 0,791

FFS_2 0,375 0,218 0,317 0,272 0,462 0,459 0,554

FFS_3 0,514 0,349 0,452 0,349 0,646 0,630 0,812

FFS_4 0,244 0,208 0,293 0,303 0,439 0,498 0,572

FFS_5 0,461 0,291 0,487 0,274 0,555 0,479 0,724

FFS_6 0,430 0,283 0,347 0,284 0,589 0,527 0,696

FFS_7 0,182 0,122 0,286 0,171 0,315 0,293 0,537

FFS_8 0,317 0,284 0,372 0,251 0,426 0,362 0,585

FFS_9 0,344 0,278 0,282 0,143 0,437 0,365 0,652

Page 269: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

251

3. Uji Reliabilitas

Tabel Composite Reliability

Composite

Reliability

Information and Communication 0,772

Whistleblowing System 0,902

Good Corporate Governance Practice 0,901

Conformity Compensation 0,845

Islamic Work Ethic 0,890

Fraud Prevention 0,895

Fraudulent Financial Statement 0,875

Tabel Cronbach Alpha

Cronbach

Alpha

Information and Communication 0,669

Whistleblowing System 0,867

Good Corporate Governance Practice 0,880

Conformity Compensation 0,801

Islamic Work Ethic 0,864

Fraud Prevention 0,869

Fraudulent Financial Statement 0,839

Page 270: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

252

B. Uji Inner Model

Gambar Inner Model Sebelum Modifikasi

Page 271: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

253

Gambar Inner Model Setelah Modifikasi

Page 272: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

254

Hasil Bootstrapping

Page 273: FAKTOR-FAKTOR DETERMINANT FRAUDULENT ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46707...8. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

255

1. Uji Hipotesis

Tabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Value)

Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

T-

Statistic

(IO/stdev)

P

Value

IAC FP 0,045 0,045 0,075 0,594 0,553

WS FP -0,007 -0,010 0,061 0,111 0,912

GCG FP 0,208 0,202 0,086 2,423 0,016

CC FP 0,177 0,178 0,076 2,337 0,020

IWE FP 0,551 0,561 0,080 6,873 0,000

IAC FFS 0,222 0,221 0,079 2,798 0,005

WS FFS 0,029 0,025 0,091 0,323 0,747

GCG FFS -0,017 -0,011 0,095 0,173 0,863

CC FFS -0,060 -0,047 0,090 0,664 0,507

IWE FFS 0,480 0,493 0,099 4,835 0,000

FP FFS 0,245 0,221 0,113 2,172 0,030

2. Evaluasi Model

Tabel R-Square

R-Square

Fraud Prevention 0,696

Fraudulent Financial Statement 0,653