FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

96
1 FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS KENDARAAN RODA DUA (Studi Di Cikarang Selatan) Oleh : Desti Rahma Putri 014201405097 Skripsi dipersembahkan untuk Fakultas Bisnis President University sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen April 2018

Transcript of FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

Page 1: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

1

FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN

LALU LINTAS KENDARAAN RODA DUA

(Studi Di Cikarang Selatan)

Oleh :

Desti Rahma Putri

014201405097

Skripsi dipersembahkan untuk

Fakultas Bisnis President University sebagai

salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen

April 2018

Page 2: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

i

LEMBAR PERSETUJUAN

DEWAN PENGUJI

Dewan penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "FAKTOR

DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS

KENDARAAN RODA DUA (Studi di Cikarang Selatan)" yang

diajukan oleh Desti Rahma Putri jurusan manajemen dari Fakultas

Bisnis telah dinilai dan disetujui lulus sidang pada tanggal 12 April

2018.

Panel Penguji,

Dr. Dedi Rianto Rahadi, M.M.

Ketua Panel Penguji

Ir. Erny E. Hutabarat, MBA

Penguji 1

Dr. Ir. B.M.A.S. Anaconda B., MT.,MSM

Penguji 2

Page 3: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “FAKTOR DOMINAN

PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS KENDARAAN

RODA DUA (Studi Di Cikarang Selatan) ” adalah hasil murni karya

sendiri, disusun berdasarkan Ilmu pengetahuan yang telah saya peroleh selama ini

yang belum pernah disampaikan, baik secara keseluruhan atau sebagian diajukan

ke universitas lain untuk mendapatkan gelar sarjana.

Cikarang, 5 April 2018

Desti Rahma Putri

014201405097

Page 4: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah

Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan waktu, kesempatan, rahmat kehidupan

yang sangat indah, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tidak lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad Sallalahu

‘alaihi wassalam.

Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua yakni ayah dan

bunda tercinta atas segala pengorbanan dan iringan doa yang selalu tercurah dengan

penuh ketulusan cinta dan kasih sayang yang tiada pernah terbalas, kakak-kakak

saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya dan sangat berkontribusi.

Karya ini saya persembahkan untuk mereka keluargaku tercinta.

Kedua saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dalam

penyusunan skripsi saya, bapak Dr. Ir. B.M.A.S Anaconda B, MT, MSM yang

sangat berjasa untuk saya. Membimbing dan mendidik saya, selalu mendukung dan

mengajarkan saya banyak hal dalam penyusunan skripsi ini, memberikan

pemahaman yang lebih agar saya dapat memahami dengan mudah, membuat

perumpamaan akan suatu hal yang dapat lebih mudah saya mengerti. Tidak akan

habis saya mengungkapkan syukur saya untuk menggambarkan beliau di mata saya.

Kepada teman saya Suci Ayu Sal Putri yang telah mendukung saya selama

penelitian ini yang selalu memberikan saran dan berbagi ilmu untuk menyelesaikan

penetian ini. Dan kepada yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan secara pribadi.

Saya berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya.

Page 5: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

iv

ABSTRACT

In Indonesia traffic accidents continue to increase. So is the case in Cikarang and

surrounding areas. Accidents that occur by several factors that allow people to

traffic, users and highways. Negative crashes and traffic such as material losses,

injuries, and deaths that can affect public health. The study was conducted in

Cikarang Selatan, Indonesia. The questionnaire contains 29 facts distributed to 100

respondents selected using non probability sampling, ie purposive sampling.

Chalabi's Theory of Traffic Ethics developed by Z. Avaz, M. Habibian and S.

Moridpour (2014) consisting of personal obligations, personal confidence, social

confidence, Inefficiency of provision, and general knowledge, in this case to

measure pregnant traffic . Statistical analysis was performed using Statistical

Package for Social Sciences (SPSS) Version 16.0 and using factor analysis method

which is the most influential factor to traffic in South Cikarang namely, Discipline,

Compliance, and Trust Against others.

Keywords: Traffic Ethics, Traffic Violations, motorcycles

Page 6: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

iv

ABSTRAK

Di Indonesia kecelakaaan lalu lintas terus mengalami peningkatan. Begitu juga

yang terjadi di Cikarang dan sekitarnya. Kecelakaan terjadi dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu adanya pelanggaran lalu lintas oleh pengguna jalan raya,

kondisi kendaraan dan keadaan jalan raya. Kecelakaan lalu lintas memberi dampak

yang negatif seperti kerugian materi, lula-luka, dan kematian yang dapat

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Penelitian dilakukan di Cikarang

Selatan, Indonesia. Kuesioner berisi 29 pernyataan disebarkan ke 100 responden

yang dipilih menggunakan non probability sampling, yaitu purposive sampling.

Teori Chalabi tentang Etika Lalu Lintas yang dikembangkan oleh Z. Avaz, M.

Habibian dan S. Moridpour (2014) yang terdiri dari Personal obligations, Personal

confidence, Social confidence, Inefficiency of provision, dan General knowledge,

digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur penyebab pelanggaran lalu lintas.

Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social

Science (SPSS) Version 16.0 dan menggunakan metode analisis faktor yang

menghasilkan empat faktor dominan etika lalu lintas yang menyebkan pelanggaran

di Cikarang Selatan yaitu, Disiplin diri, Kepatuhan, dan Kepercayaan terhadap

orang lain.

Kata Kunci : Etika Lalu Lintas, Pelanggaran Lalu Lintas, Kendaraan Roda Dua

Page 7: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

ABSTRACT ........................................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

Bab I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Pernyataan Persoalan ................................................................................ 5

1.3 Pertanyaan penelitian ............................................................................... 6

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

1.6 Ruang Lingkup Dan Batasan .................................................................... 7

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 7

Bab II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9

2.1 Pendahuluan ............................................................................................. 9

2.2 Transportasi Darat .................................................................................... 9

2.3 Sepeda Motor ........................................................................................... 9

2.4 Perlengkapan Kendaraan Bermotor ........................................................ 10

2.5 Keselamatan Berkendara ........................................................................ 11

2.6 Disiplin Berlalu lintas ............................................................................. 11

2.7 Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas ....................................................... 12

2.8 Etika Lalu Lintas .................................................................................... 13

2.8.1 Personal Obligations ...................................................................... 14

2.8.2 Personal Confidence ....................................................................... 14

2.8.3 Sosial Confidence ............................................................................ 15

2.8.4 Inefficiency Of Provision................................................................. 17

2.8.5 General Knowledge ......................................................................... 17

Page 8: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

vi

2.9 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 18

2.10 Analisis Gap ........................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI .................................................................................. 22

3.1 Pendahuluan ........................................................................................... 22

3.2 Kerangka Teoritis ................................................................................... 22

3.3 Kerangka Penelitian ............................................................................... 23

3.4 Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 24

3.4.1 Populasi ........................................................................................... 24

3.4.2 Sampel ............................................................................................. 24

3.5 Definisi Operasional Variabel ................................................................ 25

3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 27

3.7 Metode Analisis Data ............................................................................. 28

3.7.1 Data Primer ..................................................................................... 28

3.7.2 Uji Validitas .................................................................................... 28

3.7.3 Uji Reliabilitas ................................................................................ 29

3.8 Uji Normalitas ........................................................................................ 29

3.9 Analisis Faktor ....................................................................................... 30

3.9.1 Pengertian Analisis Faktor .............................................................. 30

3.9.2 Metode Principal Component Analysis .......................................... 31

3.9.3 Langkah-Langkah Melakukan Analisis Faktor ............................... 32

3.10 The Hypothetico - Deductive Method .................................................... 36

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ........................................................... 38

4.1 Pre Test ................................................................................................... 38

4.1.1 Uji Validitas .................................................................................... 38

4.1.2 Uji Reliabilitas ................................................................................ 41

4.2 Uji Normalitas ........................................................................................ 43

4.3 Analisis Faktor ....................................................................................... 47

4.3.1 Matriks Korelasi .............................................................................. 47

4.3.2 Ekstraksi Faktor .............................................................................. 49

4.3.3 Component Matrix .......................................................................... 53

4.3.4 Rotatet Component matrix .............................................................. 54

4.3.5 Component Transformation Matrix ................................................ 55

4.3.6 Pembuatan Faktor Dominan ............................................................ 56

Page 9: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

vii

4.4 Pembahasan ............................................................................................ 60

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 61

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 61

5.2 Saran ....................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

Internet Resources ................................................................................................. 66

LAMPIRAN .......................................................................................................... 67

Page 10: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 25

Tabel 3.2 Skala Likert ........................................................................................... 27

Tabel 3.3 Kategori Nilai KMO ............................................................................. 33

Tabel 3.4 Kategori Nilai MSA .............................................................................. 34

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Personal Obligations............................... 38

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Personal Confidence ............................... 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Social Confidence .................................... 39

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Inefficiency Of Provision ......................... 40

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel General Knowledge ................................. 41

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Personal Obligations ........................... 41

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Personal Confidence ........................... 42

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Social Confidence ................................ 42

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inefficiency of provision ...................... 42

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel General Knowledge ........................... 43

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel ................................................ 43

Tabel 4.12 Tes Normalitas .................................................................................... 44

Tabel 4.13 KMO & Bartlett's ................................................................................ 48

Tabel 4.14 Anti-Image Matrices ........................................................................... 48

Tabel 4.15 Communalities .................................................................................... 49

Tabel 4.16 Total Variance Explained.................................................................... 50

Tabel 4.17 Component Matrix .............................................................................. 53

Tabel 4.18 Rotated Component Matrix ................................................................. 54

Tabel 4.19 Rotated Component Matrix ................................................................ 55

Tabel 4. 20 Faktor Dominan Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas ......................... 56

Tabel 4. 21 Faktor 1 .............................................................................................. 56

Tabel 4. 22 Faktor 2 .............................................................................................. 58

Tabel 4. 23 Faktor 3 .............................................................................................. 59

Page 11: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Jumlah kendaraan bermotor Indonesia menurut jenis ..................................... 3

Gambar 3.1 Kerangka Teori.............................................................................................. 22

Gambar 4.1 Q-Q Plot variabel Personal Obligations ....................................................... 45

Gambar 4.2 Q-Q Plot variabel Personal Confidence ........................................................ 45

Gambar 4.3 Q-Q Plot variabel Social Confidence ............................................................ 46

Gambar 4.4 Q-Q Plot variabel Inefficiency Of Provision ................................................. 46

Gambar 4.5 Q-Q Plot variabel General Knowledge ......................................................... 47

Gambar 4.6 Scree Plot ..................................................................................................... 52

Page 12: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Global Status Report on Road Safety (2015), jumlah korban meninggal

dunia di seluruh dunia telah mencapai 1,25 juta pertahun dan 20–50 juta orang

mengalami luka yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan terjadi

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adanya pelanggaran lalu lintas oleh

pengguna jalan raya, kondisi kendaraan dan keadaan jalan raya.

Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (2017), menyebutkan

bahwa setiap tahun ada 28.000-38.000 orang yang meninggal akibat kecelakaan

lalu lintas di Indonesia. Jumlah tersebut membuat Indonesia berada di peringkat

pertama negara dengan rasio tertinggi kematian akibat kecelakaan lalu lintas di

dunia. (Tribunnews.com,04/12/2017).

Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota (2017), mencatat 62 korban meninggal

dunia akibat kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum setempat pada tahun 2017

yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 53 orang.

Jumlah itu meningkat dari tahun 2015 yang tercatat korban meninggal sebanyak 27

orang (Suara.com, 24/12/2016). Data ini membuktikan bahwa adanya peningkatan

korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di kabupaten bekasi.

Korban kecelakaan di Bekasi didominasi golongan usia produktif. rata-rata

karyawan (Gobekasi.pojoksatu.id, 26/02/2018). Hal ini sesuai dengan terdapatnya

kawasan industri di daerah Bekasi salah satunya Cikarang. Kawasan Industri

Cikarang merupakan kawasan terbesar di Asia Tenggara. Tercatat tujuh kawasan

industri sudah mejeng di Cikarang antara lain kawasan industri MM2100, Delta

Silicon I, EJIP, BIIE, Jababeka I, Jababeka II, dan Delta Silicon II. Kawasan

Page 13: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

2

industri di kota Delta Mas dan Delta Silicon II berada di bawah grup Lippo

(tempo.co, 28/08/2017).

Dari tujuh kawasan industri yang ada di Cikarang, empat diantaranya terdapat di

kecamatan Cikarang Selatan, diantaranya Jababeka II, EJIP, Delta Silicon dan

Bekasi International Industrial Estate (Hyundai) (Bekasikabhome.blogspot.co.id,

14/03/2014).

Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Bekasi Kota, Heri Purwanto mengatakan,

kecelakaan umumnya terjadi karena faktor manusia, khususnya rendahnya

kesadaran berlalu lintas. Contohnya, masih banyak yang memaksa mendahului

kendaraan di depannya, sehingga terjadi kecelakaan. Sebanyak 80 persen

kecelakaan melibatkan sepeda motor (republika.co.id, 12/02/2015)

Berdasarkan gambar 1.1 jumlah sepeda motor di Indonesia telah menembus 100

juta unit pada 2016. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah

kendaraan roda dua di tanah air telah mencapai 105,15 juta unit yang berarti

Page 14: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

3

meningkat 8,3 persen dari tahun sebelumnya baru sebanyak 98,88 juta unit

(katadata.co.id, 20/12/2017).

Gambar 1.1 Jumlah kendaraan bermotor Indonesia menurut jenis

Sumber : databoks.katadata.co.id ,2016

Jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun.

Banyaknya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia seiring dengan jumlah

kendaraan bermotor yang terus meningkat (Hidayati & Hendrati, 2016).

Peningkatan jumlah kendaraan jenis sepeda motor memiliki angka paling tinggi di

antara jenis kendaraan bermotor lainnya seperti terlihat pada gambar 1.1. Salah satu

persoalan keselamatan dan kesehatan adalah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan

lalu lintas memberi dampak yang negatif seperti kerugian materi, lula-luka, dan

kematian yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu

diperlukan upaya penanggulangan untuk memperkecil tingkat kecelakaan lalu

lintas seperti yang tercantum dalam peraturan Kepmenkes No. 1116 Tahun 2003

tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

Kecelakaan lalu lintas salah satunya disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas.

Bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas dapat berupa tidak lengkapnya sistem

pengaman yang dipakai oleh pengendara, seperti pengendara kendaraan roda dua

Page 15: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

4

yang tidak menggunakan helm ataupun memakai helm tetapi tidak berstandar SNI,

melanggar rambu-rambu dan lampu-lampu lalu lintas, terlebih jika lampu-lampu

lalu lintas tersebut berada di pertigaan atau perempatan jalan. Pada umumnya, para

pengendara kendaraan roda dua melanggar kareda keadaan yang mendesak atau

terburu-buru sehingga tidak sabar untuk menunggu lampu hijau menyala.

Sementara rambu lalu lintas sering dilanggar karena para pengendara dan pengguna

jalan kurang mempedulikan rambu-rambu lalu lintas tersebut. Selain itu tidak

membawa STNK dan SIM, entah itu karena pengendara lupa membawa atau

bahkan memang tidak memilikinya (karena ada pengendara yang belum memiliki

SIM karena masih di bawah umur), ditemukan banyak kendaraan bermotor yang

ada di jalan raya yang tidak memakai plat nomor polisi (plat nopol ) atau plat nopol

tersebut tidak sesuai dengan STNK mengemudikan kendaraan sambil bertelepon,

dengan alasan bahwa panggilan telepon tersebut memiliki urgensi, dan

engemudikan kendaraan melalui jalur yang berlawanan arah (Rakhmani, 2013)

Jumlah pelanggar lalu lintas di Kota Bekasi, Jawa Barat, menduduki peringkat

tertinggi se-Jabodetabek berdasarkan data yang dihimpun melalui kegiatan Operasi

Zebra pada tahun 2017 . Sejumlah catatan kepolisian menunjukkan pola pengendara

beserta pelanggarananya, berikut GoBekasi sajikan data dari Satlantas Polres Metro

Bekasi mengenai jumlah pelanggaran terbanyak dari total 1.253 pelanggaran

selama Operasi Simpatik Jaya 2017 di Kabupaten Bekasi.berikut data jumlah

pelanggaran yang terjadi selama operasi simpatik di kota Bekasi pada tahun 2017

(gobekasi.co.id 24/03/2017).

Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas Terbanyak Selama Operasi Simpatik

1. Tidak mematuhi rambu setop dan berhenti: 445 kasus

2. Tidak menyalakan lampu utama: 222 kasus

3. Tidak mengenakan kelengkapan berkendara 162 kasus

4. Tidak menggunakan helm: 148 kasus

5. Tidak membawa STNK atau SIM: 112 kasus

6. Berboncengan lebih dari 1 orang: 64 kasus

7. Melawan arus: 59 kasus

Page 16: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

5

8. Motor tanpa pelat atau habis masa berlakuny; 28 kasus

9. Melanggar lampu lalu lintas: 10 kasus

10. Mengemudi tak wajar: 3 kasus (gobekasi.co.id 24/03/2017).

Mengabaikan peraturan lalu lintas yang menjadi penyebab penting terjadinya

pelanggaran mengemudi dan kecelakaan lalu lintas di banyak masyarakat dianggap

sebagai fungsi karakteristik budaya, sosial, ekonomi dan geografis masyarakat.

Perlu dicatat bahwa pelanggaran lalu lintas dapat diklasifikasikan sebagai disengaja

dan tidak disengaja. Pelanggaran lalu lintas yang disengaja biasanya terjadi dengan

mengabaikan peraturan lalu lintas. Sementara, pelanggaran mengemudi yang tidak

disengaja biasanya terjadi saat pengemudi tidak terbiasa dengan lingkungan

berkendara atau karena masalah penglihatan. Dari sudut pandang sosiologis,

mengabaikan peraturan lalu lintas merupakan salah satu penyimpangan penting di

kota-kota besar (Avaz, Habibian, & Moridpour, 2014).

Nonet & Selznick (2008) menerangkan etika warga dan warga negara merupakan

isu penting dalam sosiologi. Singkatnya, warga adalah seseorang yang tinggal di

kota, memanfaatkan fasilitas di kota dan bertanggung jawab kepada kota dan warga

lainnya. Etika warga negara yang merupakan konsekuensi dari kehidupan

perkotaan terdiri dari tanggung jawab dan kewajiban setiap warga negara terhadap

organisasi sosial dan warga negara lainnya. Dari sudut pandang sosiologis,

pelanggaran lalu lintas yang disengaja didasarkan pada etika lalu lintas warga. Etika

berlalu lintas warga negara adalah kewajiban untuk mematuhi peraturan lalu lintas

yang diberlakukan oleh otoritas lalu lintas.

1.2 Pernyataan Persoalan

Tingkat kecelakaan di Indonesia khususnya di wilayah Cikarang, semakin

meningkat. Hal ini dapat disebabkan salah satunya karena pelanggaran lalu lintas

oleh pengendara kendaraan roda dua. Pelanggaran lalu lintas tersebut terjadi karena

pengendara sepeda motor mengabaikan etika lalu lintas. Pelanggaran tersebut dapat

membahayakan diri sendiri bahkan dapat membahayakan orang lain juga. Sebagai

contoh, pengendara yang mengendarai kendaran roda dua di jalur yang berlawanan

Page 17: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

6

(lawan arus), tindakan tersebut dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang bisa

membahayakan dirinya sendiri juga membahayakan orang atau kendaraan lain yang

ditabraknya.

1.3 Pertanyaan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengetahui

faktor-faktor yang berkorelasi kuat terhadap penyebab pelanggran lalu lintas

berdasarkan etika lalu lintas. Peneliti memutuskan untuk menggunakan lima (5)

etika lalu lintas oleh Avaz, Habibian, & Moridpour, (2014) , yaitu kewajiban

pribadi, kepercayaan diri, kepercayaan sosial, ketetapan yang tidak efisien, dan

pengetahuan umum. Pertanyaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah : Apa

faktor dominan penyebab pelanggaran lalu lintas kendaraan roda dua di kecamatan

Cikarang Selatan?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengidentifikasi faktor-faktor yang dominan penyebab pelanggaran lalu lintas

kendaraan roda dua di kecamatan Cikarang Selatan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1 Bagi pengendara kendaraan roda dua

Peneliti berharap, penelitian ini dapat berguna bagi para pengguna kendaraan roda

dua, salah satunya sebagai ilmu pengetahuan yang dapat digunakan sebagai acuan

dalam mengendarai kendaraan rodasesuai dengan etika lalu lintas, serta

menumbuhkan kesadaran untuk mengendarai sepeda motor sesuai dengan etika lalu

lintas.

Page 18: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

7

2. Bagi POLRES Cikarang

Penelitian ini dapat digunakan oleh POLRES khususnya dalam upaya penertiban

lalu lintas di Kota Cikarang.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian ini semoga dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya

dan dasar dalam memahami pelanggaran lalu lintas.

1.6 Ruang Lingkup Dan Batasan

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah hanya berfukus pada masyarakat yang

selalu menggunakan sepeda motor dalam aktifitas sehari hari khususnya laki laki

sebagai responden karena laki laki lebih tinggi tingkat pelanggarannya

dibandingkan dengan perempuan. Responden dalam penelitian ini adalah

masyarakat yang bekerja di kecamatan Cikarang selatan.

Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa peneliti melakukan penelitian terhadap

pengendara laki laki saja.

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan dalam pembentukan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

berisi tentang latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian ini dan beberapa

penjelasan tentang pelanggaran lalu lintas selaku objek dari penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan dalam penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

berisi tentang beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini, dan tinjauan

teori yang digunakan untuk analisis dalam penelitian ini.

Page 19: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

8

BAB III METODOLOGI

menjelaskan desain penelitian, kerangka penelitian atau langkah-langkah

penelitian, teknik pengumpulan data, serta metodologi yang digunakan dalam

penelitian ini.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

berisi tentang hasil dari penelitian ini mulai dari uji validitas, realibilitas dan

normalitas serta analisis faktor yang bertujuan untuk mengetahui faktor dominan

penyebab pelanggaran lalu lintas kendaraan roda dua yang mewakili faktor

kewajiban pribadi, kepercayaan diri, kepercayaan sosial, ketetapan yang tidak

efisien, dan pengetahuan umum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dalam penelitian ini merupakan kesimpulan serta rekomendasi dari penelitian ini.

Page 20: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendahuluan

Bab ini berisi teori yang sesuai dengan penelitian ini. Pada bab ini juga berisi

kerangka teoritis yang dikembangkan untuk memahami bagaimana lima variabel

etika lalu lintas dapat membentuk faktor dominan

2.2 Transportasi Darat

Transportasi merupakan sebuah proses, yakni proses pindah, gerak, mengangkut

dan mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan

prasarana transportasi (jalan) untuk menjamin lancarnya proses perpindahan sesuai

dengan waktu yang diinginkan (Ruba`i, 2015).

Transportasi darat adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan

untuk mengangkut penumpang atau barang. Transportasi darat merupakan moda

transportasi yang paling dominan di Indonesia dibandingkan moda tranportasi

lainnya seperti transportasi udara dan transportasi laut (Pandensolang & Christian,

2015)

2.3 Sepeda Motor

Sepeda motor adalah sebuah kendaraan beroda 2, dimana rodanya berbaris dan

memungkinkan dengan kecepatan tinggi dan dengan kecepatan tinggi tersebut

sepeda motor mampu menjaga keseimbangan sehingga sepeda motor tersebut tidak

terbalik ataupun jatuh. Dengan kemudi (stang) pengendara dapat mengendalikan

sepeda motor tersebut untuk berbelok kekiri atau kekanan ( Aqsar,2014).

Pasal 1 angka (19) UU LLAJ menyatakan sepeda motor adalah kendaraan bermotor

roda dua dengan atau tanpa rurmah-rumah dan dengan atau tanpa kereta samping

atau kendaraan bermotor beroda tiga tanpa rumah-rumah. Sepeda motor merupakan

Page 21: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

10

kendaraan yang memudahkan pengendara bisa berpergian dengan waktu relatif

cepat.

2.4 Perlengkapan Kendaraan Bermotor

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas Dan Angkatan Jalan. Maka perlengkapan kendaraan bermotor antara

lain:

1) Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi

dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor (Pasal 57 Ayat (1).

2) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (Pasal 57 Ayat (2) bagi

sepeda motor berupa helm standar nasional Indonesia.

3) Pengemudi sepeda motor diwajibkan memenuhi persyaratan teknis dan laik

jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu

penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan

kedalaman alur ban (diatur Pasal 106 Ayat (3). Sanksi bagi pelanggarnya

diatur Pasal 285 Ayat (1), dipidana dengan pidana kurungan paling lama

satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

4) Pengemudi roda empat/lebih diwajibkan memenuhi persyaratan teknis yang

meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda

batas dimensi badan kendaraan,lampu gandengan, lampu rem, lampu

penunjuk arah, alat pemantul cahaya,alat pengukur kecepatan, kedalaman

alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan

penghapus kaca. Pasal 285 Ayat (2) mengatur, bagi pelanggarnya akan

dikenai sanksi pidana paling lama dua bulan kurungan atau dendan paling

banyak Rp 500.000.

5) Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Kendaraan

Bermotor beroda empat atau lebih sekurang-kurangnya terdiri atas:

1. Pengendara, diantaranya memakai helm SNI, memiliki SIM c,

memakai Jaket, dan memakai sarung tangan

Page 22: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

11

2. Alat kelengkapan kendaraan bermotor, diantaranya kaca spion,

klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat

pengukur kecepatan, dan pentil ban

2.5 Keselamatan Berkendara

Keselamatan berkendara merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi

angka kecelakaan lalu lintas dan dampak akibat kecelakaan lalu lintas. Keselamatan

di jalan raya sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pemakai jalan raya. Ada

bermacam-macam rambu lalu lintas yang dipasang di badan jalan, semua itu

dimaksudkan untuk menertibkan para pemakai jalan, dan secara langsung bertujuan

untuk menjaga keselamatan para pemakai jalan (Pramitasari, Mahawati, & Hartini).

Perilaku keselamatan, termasuk didalamnya perilaku keselamatan berkendara

merupakan faktor penting dalam permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja di

Indonesia. Oleh karena itu masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas

tentang risiko keselamatan berkendara. Pendidikan dan penyuluhan tentang

keselamatan berkendara dipandang perlu dilakukan karena tingginya angka

kecelakaan lalu lintas yang terjadi dimana 80% dari keseluruhan kecelakaan terjadi

pada pengendara sepeda motor (Handayani, 2016)

2.6 Disiplin Berlalu lintas

Disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok orang yang senantiasa

berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan yang telah ditetapkan.

Sedangkan Lalu lintas di dalam undang-undang No 22 tahun 2009 difenisikan

sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. Sehingga disiplin

berlalu lintas merupakan masyarakat yang mematuhi aturan sesuai dengan hukum

yang berlaku dan ketentuan- ketentuan lalu lintas (Hidayah, 2015).

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

keteraturan dan atau ketertiban. Karena sudah menyatu dengannya, maka sikap atau

perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai

Page 23: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

12

beban, bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat

sebagaimana lazimnya. (Wulandari, 2015).

Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan berlalu-lintas terlihat dari

rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam berkendara, sehingga melahirkan

budaya tidak disiplin pada masyarakat. Kurang sadarnya masyarakat dalam hukum

berlalu-lintas dapat dilihat dalam perilaku seperti semakin meningkatnya

pelanggaran lalu lintas oleh pengendara motor. Perilaku ketidakdisiplinan

masyarakat dalam berlalu-lintas seperti mengendarai kendaraan melebihi batas

kecepatan yang ditentukan, menerobos lampu lalu lintas, melewati marka pembatas

jalan, tidak melengkapi alat keselamatan seperti halnya tidak menggunakan helmet,

spion, lampu-lampu kendaraan, ketidaklengkapan surat-surat kendaraan bermotor,

tidak taat membayar pajak, menggunakan kendaraan tidak layak pakai. (Sadono,

2016)

2.7 Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas

Pelanggaran merupakan perbuatan sebagai tindak pidana karena terdapat dalam

undang undang (Permana, 2012). Sedangkan Lalu lintas adalah gerak kendaraan

dan orang di ruang lalu lintas jalan (Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu lintas dan Angkutan Jalan).

Pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan yang bertentangan dengan apa yang

secara tegas dicantumkan dalam undang undang pidana. atau tindak pidana yang

lebih ringan dari kejahatan baik perbuatan maupun hukumannya (Sibarani, 2016)

sedangkan menurut Aqsar (2014) suatu tindakan dinyatakan telah melanggar

apabila hakikat dari perbuatan itu menimbulkan adanya sifat melawan hukum dan

telah ada aturan dan atau telah ada Undang-undang yang mengaturnya.Walaupun

perbuatan itu telah menimbulkan sifat yang melawan hukum, namun belum dapat

dinyatakan sebagai suatu bentuk pelanggaran sebelum diatur dalam perundang-

undangan dan pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan atau tindakan seseorang

Page 24: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

13

yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan lalu lintas dan angkutan

jalan yang termaksud dalam undang undang.

Dengan kata lain pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan yang secara sengaja

ataupun tidak telah melanggaran aturan hukum yang bedampak negatif terhadap

diri sendiri maupun orang lain. Dampak negatif dapat berupa harta benda dan

bahkan nyawa. Pelanggaran dalam hal ini tidak sama dengan kejahatan melainkan

orang yang lalai. Pada umumnya pelanggaran lalu lintas yang terjadi oleh warga

masyarakat yang lalai karena mengambil keputusan yang keliru. Hal ini didasari

oleh ketidaksadaran masyarakan akan bahaya dari pelanggaran lalu lintas.

2.8 Etika Lalu Lintas

Etika terdiri dari dua aspek yaitu sosial dan budaya. Etika sosial didefinisikan

sebagai tanggung jawab berdasarkan perintah moral terhadap "orang lain" dan

terdiri anomali sosial, modal sosial dan kewajiban sosial. Anomali sosial mengacu

pada situasi di mana, norma umum yang diterima masyarakat melemah atau

menjadi tidak efektif. Indeks anomali sosial merupakan tiga komponen, termasuk

inefisiensi penyediaan, ketidakamanan sosial dan kurangnya keadilan sosial. Modal

sosial meliputi kesadaran sosial, kemitraan sosial dan keyakinan sosial. Indeks

kewajiban sosial didefinisikan sebagai tanggung jawab individu terhadap

masyarakat tempat mereka berada. Sedangkan aspek budaya terdiri kombinasi

norma yang didasarkan pada budaya suatu masyarakat, pengaruh media massa dan

status sosial-budaya (Avaz, Habibian, & Moridpour, 2014).

Etika berlalu lintas dapat diartikan sebagai pedoman sikap atau aturan yang

mengatur hubungan manusia dengan manusia lain di dalam berlalu lintas. Prinsip

etika yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan etika berlalu lintas

hampir sama yaitu tenggang rasa, saling menghargai dan disiplin mentaati

peraturan. Dalam berlalu lintas kita harus tenggang rasa dengan pengguna jalan

lain, tidak mementingkan diri sendiri dan selalu mentaati setiap peraturan berlalu

lintas. (Pangestuti, 2017).

Page 25: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

14

Berdasarkan uraian di atas, Avaz, Habibian, & Moridpour, (2014)

mengelompokkan faktor etika berdasarkan jenis kelamin. Dimana analisis faktor

etika lalu lintas penyebab pelanggaran oleh warga dengan jenis kelamin laki laki

terdiri dari 5 faktor penting yaitu Personal obligations, Personal confidence, Social

confidence, Inefficiency of provision, dan General knowledge.

2.8.1 Personal Obligations

Kewajiban adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan. Kewajiban

pribadi dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh

seseorang warga negara. Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan,

keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan). Ketika lahir, manusia secara

hakiki telah mempunyai hak dan kewajiban. Tiap manusia mempunyai hak dan

kewajiban yang berbeda, tergantung pada hal-hal tertentu misalnya, jabatan atau

kedudukan dalam masyarakat (Wijaya, 2013).

2.8.2 Personal Confidence

Ardari (2016), menyatakan bahawa rasa percaya diri merupakan dimensi evaluatif

yang menyeluruh dari diri atau bisa disingkat dengan gambaran diri. Menurut

Raharjo (2015), kepercayaan diri adalah penilaian positif terhadap diri sendiri

mengenai kemampuan yang ada dalam dirinya untuk menghadapi berbagai situasi

dan tantangan serta kemampuan mental untuk mengurangi pengaruh negatif dari

keragu-raguan yang mendorong individu untuk meraih keberhasilan atau

kesuksesan tanpa tergantung kepada pihak lain dan bertanggung jawab atas

keputusan yang telah ditetapkanya. Kepercayaan diri merupakan keyakinan

terhadap diri sendiri sehingga tidak ada keraguan dalam melakukan sesuatu atau

dalam bertindak. Orang yang yakin terhadap dirinya sendiri akan mengeluarkan

potensi yang ada dalam dirinya sekalipun dipengaruhi oleh faktor tertentu.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kepercayaan diri merupakan aspek

kepribadian yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan

dengan merealisasikan potensi diri yang dimiliki dalam melakukan sesuatu. Orang

Page 26: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

15

yang mempunyai kepercayaan diri adalah orang yang yakin dengan kemampuan

dirinya sendiri dengan tindakan yang rasional dan dapat diterima dengan logika.

Sebagai contoh pengendara yang membawa kendaraan pada saat kondisi yang tidak

sehat. Orang tersebut yakin terhadap kemampuannya jika walaupun dalam keadaan

sakit dya tetap mampu mengendarai sepeda motor walaupun dapat membahaakan

dirinya sendiri.

Ardari ( 2016 ) menyebutkan bahwa indikator dari kepercayaan diri adalah sebagi

berikut:

a. Ambisi normal , adalah dorongan untuk mencapai hasil dengan menyesuaikan

kemampuan diri sendiri, mampu menyelesaikan tugas dngan baik, dan

bertanggung jawab terhadap keputusan dan perbuatan diri sendiri.

b. Kemandirian, adalah kemampuaqn untuk membuat suatu keputusan, bertindak

sesuai dengan keputusan, tidak tergantung pada orang lain.

c. Optimisme, adalah sikap pantang menyerah dalam menghadapi setiap

kegagalan memiliki pandangan dan harapan yang positif tentang diri dan masa

depan.

d. Perasaan aman, adalah terbebas dari perasaan takut dan ragu ragu terhadap

situasi dilingkungan sekitar dan mampu menghadapi situasi dengan tenang.

e. Toleransi, berarti mengerti kekurangan pada diri sendiri, memberi kesempatan

kepada orang lain untuk berpendapat, menerima pendapat orang lain, dan tidak

mementingkan kehendak sendiri.

f. Keyakinan pada diri sendiri, keterbebasan dari penilaian dan pengaruh orang

lain, serta berani mengemukakan ide atau kehendak secara bertanggung jawab.

2.8.3 Sosial Confidence

Taylor, Funk & Clark (dalam Haris, 2016) menyatakan Kepercayaan sosial adalah

keyakinan pada kejujuran, integritas dan dapat dipercaya pada orang lain.

Kepercayaan sosial merupakan suatu bentuk keinginan untuk mengambil resiko

Page 27: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

16

dalam hubungan sosialnya yang didasari oleh perasaan yakin bahwa pada

umumnya kebanyakan orang dapat dipercaya atas kejujuran dan integritasnya

(Haris, 2016).

Dengan kata lain kepercayaan sosial adalah perasaan yakin kepada orang lain dalam

situasi yang terus menerus dan berulang ulang dalam menanggapi suatu perubahan

kondisi tertentu. Kepercayaan sosial merupakan inti dari kepribadian suatu individu

dalam hidup bermasyarakat, sehingga terciptalah adanya rasa saling mempercayai

satu dengan yang lainya.

Walaupun manusia dilahirkan sendiri, namun manusia mempunyai naluri untuk

selalu hidup dengan orang lain, naluri tersebut dinamakan gregariousness.

Kepercayaan sosial adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang

ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur, dan kerjasama berdasarkan norma-

norma yang dianut bersama-sama anggota masyarakat. Kepercayaan tersebut

timbul dan ada pada diri manusia dalam hidup bermasyarakat. Manusia yang hidup

bermasyarakat memiliki kepercayaan bahwa mereka sadar jika mereka tidak dapat

hidup sendiri melainkan membutuhkan orang lain. Oleh karena itu diperlukan

saling menghargai dan saling menghormati sesama. Dengan kata lain seseorang

memiliki keyakinan bahwa orang tersebut berpengaruh terhadap orang lain

disekitarnya.

Naef & Schupp (2009) menjelaskan dalam penelitianya bahwa ada tiga objek dalam

kepercayaan sosial, yaitu: (1) kepercayaan pada lembaga; (2) kepercayaan pada

orang asing; (3) kepercayaan pada orang yang dikenal. Kepercayaan pada lembaga

yaitu keyakinan pada lembaga bahwa mereka dapat dipercaya atas kejujuran dan

integritasnya seperti pemerintahan, perusahaan, rumah sakit, bank, pendidikan,

serta lembaga keamanan. Kepercayaan pada orang asing yaitu keyakinan bahwa

orang baru/orang yang tidak dikenal dapat dipercaya atas kejujuran dan

integritasnya. Kepercayaan pada orang yang dikenal yaitu keyakinan pada orang

yang dikenal bahwa mereka dapat dipercaya atas kejujuran dan integritasnya seperti

keluarga, teman, tetangga serta guru.

Page 28: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

17

2.8.4 Inefficiency Of Provision

Inefisiensi adalah kebalikan dari kata efisiensi. Efisiensi itu sendiri bisa diartikan

pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi

barang dan jasa. Sementara inefisiensi sendiri memiliki arti sebaliknya, yaitu

aktifitas yang terjadi justru hal-hal yang berkonotasi pemborosan dan tidak tepat

sasaran (Wulandari A. D., 2013)

Menurut Mulyadi (2007), mengemukakan bahwa :“Efisiensi adalah ketepatan cara

(usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu,

tenaga dan biaya. Sedangkan provisons adalah ketetapan.

Jadi inefficiency of provision merupakan ketetapan atau ketentuan ketentuan yang

tidak berjalan sebagaimana mestinya. Artinya ketetapan yang sudah dibuat dan

terdapat dalam undang undang tidak berlaku sebagaimana mestinya.

Efisiensi memiliki 3 dimensi yaitu efisiensi teknis , efisiensi teknis murni dan

efisiensi skala (Marwa & Aziakpono, 2016)

2.8.5 General Knowledge

Pius (dalam Putri dan Isgiyarta, 2013) menyatakan Pengetahuan merupakan segala

sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses belajar. Pengetahuan umum bisa

didapatkan dimana dan oleh siapa saja. Apalagi pada kondisi saat ini, pengetahuan

umum sangat mudah mendapatkannya melalui internet, media sosial, kelompok

kelompok sosial dll. Jadi pengetahuan umum merupakan hal hal yang yang

berhubungan dengan pelajaran tentang suatu hal atau pengetahuan terhadap sesuatu

hal yang bisa dipelajari oleh orang banyak, dengan kata lain ilmu tentang suatu hal

yang bisa diketahui atau dipelajari oleh semua orang.

Setiap orang memiliki pengetahuan umum yang berbeda beda, hal ini dapat

disebkan karena setiap orang mempunyai latar belakang yang berbeda seperti

tingkat pendidikannya.

Page 29: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

18

Pengetahuan umum tersebut yang akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan

suatu tindakan, sebagai contoh seseorang yang memiliki pengetahuan tentang

rambu rambu lalu lintas, orang itu cendrung untuk mematuhi rambu rambu lalu

lintas tersebut, walaupun tidak semuanya dibandingkan dengan orang yang tidak

memiliki pengetahuan tentang hal tersebut.

Putri dan Isgiyarta (2013) menjelaskan dalam penelitianya bahwa terdapat 4

indikator dari pengetahuan umum, yaitu : 1. Pengimplementasian pengetahuan

umum dalam keseharian 2. Keinginan untuk pengembangan pengetahuan dan

kemampuan 3. Asumsi pribadi mengenai ilmu pengetahuan 4. Ketertarikan pribadi

terhadap berita

2.9 Penelitian Terdahulu

Pengarang Judul Metode Hasil

Zohreh

Avaz,

Meeghat

Habibian

and Sara

Moridpour

(2014)

Sociological

Study of the

Influence of

Citizen’s

Traffic Ethics

on Driving

Violations

Case Study

Tehran

Kuantitat

if/

Analisis

regresi

berganda

Hasilnya menunjukkan bahwa 39% dan

60% pelanggaran mengemudi masing-

masing pada pekerja laki-laki dan

perempuan. Menurut hasil, status sosial

budaya memiliki pengaruh penting pada

etnik lalu lintas warga laki-laki dan

perempuan. Bagi pengemudi wanita,

pelanggaran pengemudi terutama

bergantung pada tingkat pendidikan dan

media. Sementara variabel yang

mempengaruhi pengemudi laki-laki

yang mengendarai kendaraan bermotor

antara lain: kewajiban pribadi,

kepercayaan diri, kepercayaan sosial

dan kepercayaan terhadap inefisiensi

peraturan lalu lintas.

Page 30: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

19

Ghulam

Shabir,

Muhamma

d Natiq

Hayat and

Naqvi

Hamad (

2014)

Why People

Violate

Traffic Rules

in Pakistan?

Kuantitat

if/Analisi

s korelasi

Penelitian ini membuktikan bahwa

penegakan hukum merupakan elemen

kunci dalam mengendalikan

pelanggaran lalu lintas. Tapi diwaktu

yang sama,

Pendidikan keselamatan lalu lintas

memainkan peran penting dalam

peningkatan ukuran keselamatan lalu

lintas. Temuan menunjukkan bahwa

pelanggaran peraturan lalu lintas akan

dikurangi melalui pendidikan,

kesadaran, hukum yang efektif

Ahmad M.

Abu Abdo

(2014)

Sensitivity

Analysis Of

Traffic

Accidents

Causes In

Sultanate Of

Oman

Kualitatif

Hasil menunjukkan bahwa Kegagalan

Mengikuti Aturan Lalu Lintas,

Mempercepat, dan Mengemudi

Ceroboh adalah peringkat faktor

kontribusi tertinggi terhadap kecelakaan

lalu lintas dan korban jiwa dan luka

akibat kecelakaan ini, sementara

Kondisi Cuaca, Mabuk Mengemudi,

Kelelahan, dan Tiba-tiba Berhenti

memiliki pengaruh yang sangat rendah

terhadap kecelakaan lalu lintas

Myoungho

on Jeon,

Bruce N.

Walker

Thomas

M. Gable

(2014)

Anger Effects

on Driver

Situation

Awareness

and Driving

Performance

Kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

keadaan marah yang diinduksi dapat

menurunkan situasi kesadaran

pengemudi serta kinerja berkendara

dibandingkan dengan keadaan netral

Page 31: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

20

Nur

Hidayah

(2015)

Disiplin Lalu

Lintas

Pengendara

Sepeda

Motor Roda

Dua Di

Kecamatan

Tampan

Pekanbaru

Survey

Faktor penyebab responden melanggar

lalu lintas bagi pengendara sepeda

motor roda dua : Kurangnya

kedisiplinan responden dalam berlalu

lintas khususnya bagi pengendara

sepeda motor roda dua, Tidak adanya

rasa kepedulian terhadap sesama, Tidak

mementingkan keselamatan baik bagi

diri sendiri maupun keselamatan orang

lain, Minimnya pengetahuan responden

mengenai peraturan, marka, dan rambu-

rambu lalu lintas. Bangga ketika

melanggar peraturan bagi responden

pengendara sepeda motor roda dua,

Akibat pengaruh lingkungan, teman,

dam masyarakat sekitar

Annisa

Hidayati

& Lucia

Yovita

Hendrati

(2016)

Analisis

Risiko

Kecelakaan

Lalu Lintas

Berdasar

Pengetahuan,

Penggunaan

Jalur, Dan

Kecepatan

Berkendara

Kualitatif

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

ketiga variabel bebas yang diteliti

menunjukkan adanya hubungan yang

bermakna dengan kejadian kecelakaan

lalu lintas pada siswa SMP di

Kecamatan Wonokromo Surabaya pada

tahun 2015. Variabel yang memiliki

hubungan yang bermakna terhadap

kejadian kecelakaan lalu lintas pada

siswa SMP di Kecamatan Wonokromo

pada tahun 2015 tersebut yakni tingkat

pengetahuan, penggunaan jalur, dan

kecepatan berkendara

Soni

Sadono

(2016)

Budaya

Tertib

Berlalu-

Lintas

“Kajian

Fenomenolog

is Atas

Masyarakat

Pengendara

Sepeda

Motor Di

Kota

Bandung”

Survey

Pengalaman berlalu-lintas di Kota

Bandung masih terdapat pelanggaran

seperti pelanggaran marka jalan, tidak

menggunakan helm, modifikasi

kenalpot, pelepasan spion, pelepasan

badan motor, menyalip dari kiri jalan

dan sebagainya. Hal tersebut terjadi

karena sikap pengendara roda dua

selama berkendara masih muncul sikap

yang negatif seperti sikap penerabas,

hipokrit, ketidakjujuran, dan membeo.

Page 32: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

21

Bambang

Eka

Permana

(2012)

Faktor

Penyebab

Pelanggaran

Lalu Lintas

Oleh

Pengendara

Sepeda

Motor Di

Kota

Kuningan

Kualitatif

Faktor penyebab pelanggaran lalu lintas

oleh pengendara sepeda motor di Kota

Kuningan adalah faktor manusia dengan

jumlah pelanggaran dari tahun 2009

sampai tahun 2011 mencapai angka

8.564, hal ini dikarenakan faktor

manusia merupakan pelanggaran lalu

lintas yang paling banyak atau dominan

dibandingan dengan faktor lainnya

2.10 Analisis Gap

Penelitian sebelumnya telah mengukur penyebab pelanggaran lalu lintas

menggunakan alat dan pendekatan yang berbeda. Bahkan beberapa bidang

penelitian di atas telah mengembangkan alat untuk mengukur penyebab

pelanggaran lalu lintas. Namun, tidak ada penelitian di atas meneliti pelanggaran

lalu lintas di Cikarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan dari

penelitian sebelumnya tentang penyebab pelanggaran.

Penyebab pelanggaran lalu lintas dalam penelitian ini didasarkan oleh etika lalu

lintas yang dikembangkan oleh Z. Avaz, M. Habibian dan S. Moridpour (2014)

yaitu, Personal obligations, Personal confidence, Social confidence, Inefficiency of

provision, General knowledge. Bab berikutnya akan menjelaskan lebih lanjut

tentang metode yang dipilih untuk pengumpulan data, proses penelitian, analisis

data, dan juga untuk menjelaskan latar belakang untuk memilih metodologi yang

lebih disukai untuk penelitian ini.

Page 33: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

22

BAB III

METODOLOGI

3.1 Pendahuluan

Pada Bab 3 ini menjelaskan metode dan prosedur yang dipakai dalam penelitian.

Peneliti menguraikan rancangan penelitian, langkah langkah yang digunakan untuk

merancang analisis,pengumpulan data serta mengumpulkan data dengan kuesioner.

Alat statistik yang digunakan adalah SPSS versi 16.0 dan hasil akhir akan di bahas

pada Bab 4

3.2 Kerangka Teoritis

Gambar 3.1 Kerangka Teori

Sumber : Avaz, Habibian, & Moridpour , 2014

Gambar diatas menggambarkan teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan 5 variabel yang dipakai untuk menentukan faktor dominan

penyebab pelanggaran lalu lintas kendaraan roda 2. Variabel tersebut terdiri dari

Personal obligations, Personal confidence, Social confidence, Inefficiency of

provision, General knowledge.

Personal

Obligations

Personal

Confidence

Faktor

Dominan

Social

Confidence

Inefficiency

of Provision

General

Knowledge

Page 34: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

23

3.3 Kerangka Penelitian

Gambar 3.2 Kerangka Penelitian

Sumber : Sekaran & Bougie, 2013

Rumusan Persoalan

Proses Membuat Kuesioner

Tujuan Penelitian

Penyebaran Pre-Test

V

R

Penyebaran Kuesioner

Mengumpulkan Data

Interpretasi Data

Analisis Faktor

Kesimpulan Dan Saran

SIM

AC

No

Yes

No

Yes

Persoalan

Teori

PPM

Ket:

V: Validitas

R: Reliabilitas

Page 35: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

24

Gambar diatas merupakan kerangka dari penelitian ini. Sebelum melakukan

penelitian peneliti mencari persoalan terlebih dahulu yang akan diteliti. Setelah

persoalan didapatkan maka dibuat rumusan persoalan yang akan teliti dengan

mempertimbangkan teori teori yang terkait dengan persoalan tersebut. Setelah itu

peneliti mulai menyusun kuesioner yang akan dibagikan kepada responden. Untuk

melihat apakah kuesioner tersebut layak atau tidak maka dilakukan pre-test dengan

cara membagikan kepada 15 responden. Apabila data pre-test sudah terkumpul,

maka data tersebut dirubah menjadi data interval kemudian dilakukan Uji validitas.

Apabila variabel valid maka dilanjut ke proses reabilitas. Apabila data yang didapat

sudah reliabel, maka kuesioner dapat disebarkan ke responden (Wijaya, 2012).

Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data dalam bentuk data ordinal,

kemudian merubahnya kembali menjadi data interval menggunakan SMI (Method

Of Succesive Interval ). Setelah itu dilakukan uji normalitas dan terakhir dilanjut

dengan analisis faktor.

3.4 Metode Penentuan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sekaran dan Bougie (2013) Populasi sadalah seluruh orang, peristiwa,

atau hal-hal menarik. Populasi merupakan keseluruhan atau total penduduk yang

memiliki kesamaan suatu hal yang membentuk pokok permasalahan dalam suatu

penelitian.

Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berjenis kelamin laki laki yang

menggunakan sepeda motor di daerah Cikarang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi (Sekaran & Bougie, 2010). Pada penelitian ini

sampel yang diambil dari sebagian populasi digunakan untuk menyelidiki

permasalahan , karena tidak mungkin melakukan penelitian terhadap semua

Page 36: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

25

anggota populasi,sehingga peneliti membentuk sebuah kelompok baru yang

merupakan bagian dari populasi yang disebut dengan sampel. Berdasarkan populasi

di atas, peneliti mengambil sampel non-probabilitas, dengan pertimbangan atau

kriteria kriteria tertentu yang disebut sampling purposive, di mana sampel diambil

100 orang dari masyarakat daerah Cikarang .dengan jenis kelamin laki laki yang

menggunakan sepeda motor saat melakukan aktifitas sehari hari.

Suliyanto (2014) menerangkan cara melakukan pengambilan sampel, terlebih

dahulu ditentukan besarnya ukuran sampel yang dapat mewakili populasi dan

teknik pengambilan sampel yang digunakan. Setelah sampel yang diambil, langkah

berikutnya adalah melakukan analisis data dengan menggunakan perhitungan

secara manual atau menggunakan bantuan software statistik.

Total responden dalam penelitian ini adalah 100 orang yang menggunakan sepeda

motor dalam menjalankan aktifitas sehari-hari . Kuesioner menggunakan Bahasa

Indonesia dengan alasan bahwa responden Indonesia . Dalam mengambil sampel

untuk sebuah penelitian dapat menggunakan kuesioner (santoso,2012).

Berdasarkan teori etika lalu lintas , peneliti memilih lima variabel yang mungkin

mewakili karakteristik sampel. Masing-masing variabel akan diwakili oleh tujuh

pertanyaan untuk mengukur faktor dominan dari etika lalu lintas.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Sumber

Personal

obligations

Kewajiban adalah suatu

keharusan yang tidak boleh

ditinggalkan .Kewajiban

pribadi dapat diartikan

sebagai suatu sikap atau

tindakan yang harus

diperbuat oleh seseorang

(Wijaya, 2013)

Keharusan Individu

Keharusan fisik

kendaraan

(Wijaya,

2013)

Page 37: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

26

Personal

Confidence

Kepercayaan diri merupakan

keyakinan terhadap diri

sendiri sehingga tidak ada

keraguan dalam melakukan

sesuatu atau dalam bertindak

(Ardari, 2016).

Ambisi normal

(Ardari,

2016)

Kemandirian

Optimisme

Perasaan aman

Toleransi

Keyakinan pada diri

sendiri

Sosial

Confidence

Kepercayaan sosial

merupakan suatu bentuk

keinginan untuk mengambil

resiko dalam hubungan

sosialnya yang didasari oleh

perasaan yakin bahwa pada

umumnya kebanyakan orang

dapat dipercaya atas

kejujuran dan integritasnya

(Haris, 2016).

kepercayaan pada

lembaga

(Naef &

Schupp,

2009)

kepercayaan pada

orang asing

kepercayaan pada

orang yang dikenal

Inefficiency

Of

Provision

Inefficiency of provision

merupakan ketetapan atau

ketentuan ketentuan yang

tidak berjalan sebagaimana

mestinya. Artinya ketetapan

yang sudah dibuat dan

terdapat dalam undang

undang tidak berlaku

sebagaimana mestinya

(Mulyadi, 2007).

efisiensi teknis (Marwa &

Aziakpono,

2016) efisiensi teknis

murni

efisiensi skala

General

Knowledge

Pengetahuan umum

merupakan hal hal yang yang

berhubungan dengan

pelajaran tentang suatu hal

atau pengetahuan terhadap

sesuatu hal yang bisa

dipelajari oleh orang banyak,

dengan kata lain ilmu tentang

suatu hal yang bisa diketahui

atau dipelajari oleh semua

orang (Putri & Isgiyarta,

2013).

Pengimplementasian

pengetahuan umum

dalam keseharian

(Putri &

Isgiyarta,

2013)

Keinginan untuk

pengembangan

pengetahuan dan

kemampuan

Asumsi pribadi

mengenai ilmu

pengetahuan

Ketertarikan pribadi

terhadap berita

Page 38: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

27

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah denagan menggunakan

data primer. Data primer merupakan data yang bersumber dari lapangan atau data

asli. Untuk mengetahui pendapat dari responden maka digunakanlah kuesioner.

Menurut Sekaran dan Bougie (2010), kuesioner berfungsi sebagai alat

pengumpulan data responden yang berisi pernyataan pernyataan tertulis yang

berguna untuk mendapatkan informasi dari responden. Dalam hal ini maka

digunakan pendekatan Skala Likert yang dirancang untuk menguji tingkat

keyakinan responden terhadap pernyataan dengan skala lima poin.

Tabel 3.2 Skala Likert

No. Pernyataan Skala

1 2 3 4 5

1

2

3

Sumber : Sekaran & Bougie, 2010

catatan:

1 = Sangat Tidak Setuju 3 = Netral 5 = Sangat Setuju

2= Tidak Setuju 4 = Setuju

Masing-masing dari kelima tanggapan akan diwakili dengan angka 1 sampai 5

berdasarkan tingkat kesetujuan. Salah satu keuntungan dari skala likert adalah

jawaban dari respoden berdasarkan pendapat, bukan jawaban yang menyatakan iya

atau tidak terhadap suatu pernyataan, sehingga tidak sulit dalam menganalisis data

menggunakan metode kuantitatif.

Setelah mengumpulkan data melalui kuesioner, peneliti akan tabulasi tanggapan

dari responden sampel menggunakan Microsoft Excel 2013. Peneliti percaya bahwa

tanggapan responden adalah data ordinal. Oleh karena itu, transformasi data

dilakukan untuk mengubah data dari ordinal ke interval data menggunakan Metode

Page 39: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

28

Interval yang Berturut-turut. Akhirnya, proses statistik akan dilakukan dengan

SPSS.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Data Primer

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang didapat dari

penyebaran kuesioner. Data primer adalah data asli atau data yang dikumpulkan

oleh peneliti sendiri. Menurut Sekaran dan Bougie (2010), kuesioner adalah

serangkaian pernyataan yang ditujukan kepada responden untuk diberi derajat

pendapatnya. Jawaban yang diberikan responden ditulis di selebaran (kuesioner

yang dibagikan dengan memberi tanda centang pada kolom antara 1 sampai 5

sesuai dengan pendapat responden. Kuesioner ini merupakan alat yang sangat

penting yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dari pernyataan

sesuai variabel yang dibuat oleh peneliti.

3.7.2 Uji Validitas

Untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah berjalan sesuai fungsinya

diperlukanlah uji validitas. Menurut Sekaran dan Bougie (2010) validitas

menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu skala pengkuran disebut valid bila ia melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Validitas mengacu pada tingkat di mana pengujian atau alat ukur lainnya benar-

benar mengukur apa yang kita inginkan untuk diukur. sebuah tes valid untuk

mengukur atribut jika (a) atributnya ada dan (b) variasi atribut yang menyebabkan

variasi dalam pengukuran.

Metode yang digunakan dalam uji validitas yaitu Product Moment Pearson

(Sekaran & Bougie, 2013). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan analisis

faktor (Factor Analysis). Dalam penelitian ini untuk uji validitas peneliti

membagikan 15 kuesioner kepada 15 responden sampel. Menggunakan SPSS versi

Page 40: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

29

16.0. Untuk melihat r untuk menyimpulkan pernyataan tersebut valid atau tidak

valid. Dimana df= n-2, Jika df = 15 dan alpha = 0.05, nilai r harus lebih dari 0.514

dianggap valid. Jika r < 0.514, pernyataan tersebut tidak akan dianggap valid

(Wijaya, 2012).

3.7.3 Uji Reliabilitas

Hair and Black (2010), yang menyatakan bahwa reliabilitas adalah penilaian sejauh

mana beberapa pengukuran variabel dapat konsisten. Menurut Sekaran (2009),

keandalan dianggap buruk jika nilai Alpha Cronbach di bawah 0,60, sebuah

konstruk atau variabel dikatakan dapat diandalkan jika memberi nilai Alpha

Cronbach > 0,70, dan nilainya di atas 0,80 dianggap sangat dapat diandalkan.

Teknik pengujian reabilitas yang digunakan adalah Alpha Cronbach, Alpha

Cronbach memiliki hubungan teoritis dengan analisis faktor . Ada juga hubungan

yang lebih empiris: Memilih item sehingga dapat mengoptimalkan alfa Cronbach

akan menghasilkan uji yang homogen karena memenuhi analisis faktor dengan satu

faktor umum. Alasan untuk ini adalah bahwa Alpha Cronbach meningkat dengan

korelasi rata-rata antara item, sehingga optimalisasi cenderung memilih item yang

memiliki korelasi dengan ukuran yang sama dengan kebanyakan item lainnya.

Sebuah tes dipandang dapat diandalkan bila bisa digunakan oleh sejumlah yang

berbeda peneliti dalam kondisi stabil, dengan hasil yang konsisten dan hasilnya

tidak berbeda. Reliabilitas mencerminkan konsistensi dan kemampuan meniru dari

waktu ke waktu. Selanjutnya, reliabilitas dilihat sebagai sejauh mana tes bebas dari

kesalahan pengukuran, karena semakin banyak kesalahan pengukuran yang terjadi

maka tesnya kurang andal. Keandalan merupakan faktor yang sangat penting dalam

penilaian, dan disajikan sebagai aspek yang berkontribusi terhadap validitas dan

tidak bertentangan dengan validitasnya.

3.8 Uji Normalitas

Santoso (2012), menyatakan bahwa uji normalitas digunakan untuk melihat sebuah

data yang terdistribusi secara normal. Data yang “baik” adalah data tersebut

mengikuti dan mempunyai pola seperti distribusi normal . Hair & Black (2010),

Page 41: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

30

menjelaskan bahwa perkiraan yang paling utama adalah uji normalitas, dimana

data terdistribusi secara normal menggunakan metode statik. Dengan kata lain

sebelum melakukan analisis faktor maka data harus dipastikan terdistribusi secara

normal.

Tes normalitas merupakan tambahan terhadap penilaian grafis normalitas. Tes

utama untuk penilaian normalitas adalah uji Kolmogorov-Smirnov (KS) dan

Shapiro-Wilk dapat dilakukan dalam prosedur SPSS. Menurut Santoso 2012, data

yang terdistribusi normal mempunyai angka signifikan lebih besar dari 0,05

sedangkan yang kurang dari 0,05 dapat dinyatakan tidak terdistribusi secara normal.

Inspeksi visual dari distribusi dapat digunakan untuk menilai normalitas, walaupun

pendekatan ini biasanya tidak dapat diandalkan dan tidak menjamin bahwa

distribusinya normal . Namun, bila data disajikan secara visual, pembaca artikel

dapat menilai asumsi distribusi sendiri. Distribusi frekuensi (histogram), stem-and-

leaf plot, boxplot, plot P-P (plot kemungkinan probabilitas), dan plot Q-Q (plot

kuantitatif-quantile) digunakan untuk memeriksa normalitas secara visual. Plot P-P

memplot probabilitas kumulatif suatu variabel terhadap probabilitas kumulatif

suatu distribusi tertentu (mis., Distribusi normal). Setelah data digolongkan dan

diurutkan, z-score yang sesuai dihitung untuk masing-masing rangking sebagai

berikut: z = x - ᵪ̅ / s. Ini adalah nilai yang diharapkan bahwa skor seharusnya ada

dalam distribusi normal. Skor tersebut kemudian dikonversi menjadi z-score. Skor

z aktual diplot terhadap nilai z yang diharapkan. Jika datanya terdistribusi normal,

hasilnya akan menjadi garis lurus diagonal . Sebuah plot Q-Q sangat mirip dengan

plot P-P kecuali plot itu adalah quantiles (nilai yang membagi data menjadi bagian

yang sama) dari kumpulan data, bukan setiap skor individu dalam data. Selain itu,

plot Q-Q lebih mudah untuk ditafsirkan dalam kasus ukuran sampel yang besar .

3.9 Analisis Faktor

3.9.1 Pengertian Analisis Faktor

Analisis faktor adalah suatu analisis menggunakan metode statistik dengan cara

membentuk faktor baru dari beberapa variabel dimana faktor baru tersebut

Page 42: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

31

merupakan faktor dominan dan masih mempunyai hubungan karakteristik dengan

variabel yang semula. (Hair and Black, 2010).

Santoso (2012), menyatakan analis faktor bertujuan untuk menemukan hubugan

antara sejumlah variabel yang pada awalnya saling berhubungan menjadi variabel

yang baru yang lebih sedikit dari variabel yang sebelumnya. Variabel yang

terbentuk tersebut dinamakan faktor yang mana masih mencerminkan variabel

aslinya.

Dalam tulisan santoso (2012), hal yang penting tentang analisi faktor adalah:

1. Pada dasarnya tujuan dari analisis faktor adalah data summarization

(mengidentifikasi adanya hubungan antar variabelyang dapat dilakukan

dengan uji korelasi) dan data redusi (proses membuat variabel baru yang

dinamakan faktor).

2. Jumlah sampel yang ideal untuk analisis faktor antara 50-100 sampel, atau

dengan menggunakan rasio 10:1 yang artinya jika terdapat 5 variabel maka

minimal sampel adalah sebanyak 50.

3. Asumsi pada analisis faktor adalah besarnya korelasi antar variabel harus

cukup kuat yaitu diatas 0,5 danbesarnya korelasi parsial harus kecil atau

mendekati 0 serta pengujian seluruh matrix korelasi mengharuskan korelasi

yang signifikan diantara beberapa variabel.

3.9.2 Metode Principal Component Analysis

Santoso (2012), menerangkan bahwa ada dua cara yang dapat digunakan dalam

melakukan analisis faktor, yaitu Principal component analysis (PCA) dan Common

factor analysis (CFA). Proses common analysis hanya berhubungan dengan

common variance, sedangkan proses component analysis akan mengaitkan semua

varians (common variance, spesific variance, dan error variance).

Varians merupakan akar dari deviasi standar, yaitu kesalahan dta dari rata rata data

tersebut atau penyimpangan data . Konsep varians berhubungan dengan korelasi

sehngga jika dua variabel berkorelasi, maka ada sejumlah varians yang dibagi

Page 43: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

32

bersama dengan variabel yang lain. Varian total padaa variabel dapat dibagi

menjadi 3 bagian yaitu:

1. Common variance, hasil proses factoring dari jumlah varians yang di

ekstrak atau pembagian varian dengan varian laiinya.

2. Spesific variance, hanya berhubungan dengan suatu variabel tertentu dan

tidak dapat dijelaskan dengan korelasi menjadi bagian dari variabel.

3. Error variance. Varians ini tidak bisa dijelaskan dalam proses korelasi,

namun muncul karena proses pengambilan data yang salah.

Pada umumnya, component analysis digunakan jika tujuan utama analisis faktor

adalah data reduksi dengan anggapan kecilnya jumlah spesific variance dan error

variance. Dengan demikian metode yang digunakan adalah component analysis

3.9.3 Langkah-Langkah Melakukan Analisis Faktor

Santoso (2012), menyatakan terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam alisis

faktor, yaitu sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Matriks Korelasi

Dasar dari analis faktor adalah korelasi antara variabel variabel yang digunakan.

Setelah dilakukan analisis faktor diharapkan terbentuknya variabel baru dengan

jumlah yang lebih sedikit dan tidak berkorelasi. Oleh karena itu, yang pertam

dilakukan adalah perlu dicek apakah terdapat korelasi antar variabel yang

diteliti, karena apabila tidak ada korelasi antara variabel maka analisis faktor

yang digunakan menjadi tidak berguna.

Terdapat 3 cara ( tahapan ) dalam pemeriksaan matriks korelasi;

1. Uji Bartlett

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk melihat matriks korelasi bukan

merupakan matriks identitas yang bertujuan agar penyusutan dimensi

peubah menjadi lebih sederhana dan bermanfaat tanpa banyak kehilangan

Page 44: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

33

informasi sebelumnya. Jika dari uji Bartlett hasilnya significant, maka matriks

korelasi bukan matriks identitas. Maka penyusutan dimensi peubah tersebut

bermakna untuk dilakukan analisis komponen utama.

2. Uji KMO

KMO digunakan untuk menilai kecukupan sampling (sampling adequacy).

Nilai KMO merupakan perbandingan antara korelasi terobsesi dengan korelasi

parsial. Menurut Kaiser (1970) dalam Raharja (2017) penilaian uji KMO

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kategori Nilai KMO

Rentang Nilai KMO Kategori Penilaian

0,9≤KMO≤1,0 sangat baik (marvelous)

0,8≤KMO<0,9 baik (meritorious)

0,7≤KMO<0,8 cukup (middling)

0,6≤KMO<0,7 kurang (mediocre)

0,5≤KMO<0,6 buruk (miserable)

KMO≤0,5 tidak dapat diterima (unacceptable)

3. Uji MSA

Selanjutnya untuk menilai kelayakan setiap variabel untuk dianaisis faktor

digunakan kriteria Measure of Sampling Adequacy (MSA). Pada MSA dilihat

nilai anti-image correlation yang ditunjukkan oleh nilai diagonal dari kiri atas

ke kanan bawah yang bertanda huruf “a” pada setiap nilainya (nilai measures

of sampling adequacy).

Page 45: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

34

Santosa (2012) mengemukakan kriteria MSA yang digunakan adalah:

Tabel 3.4 Kategori Nilai MSA

Rentang Nilai

MSA Kriteria Kategori Penilaian

MSA = 1 variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel

lain

MSA ≥ 0,5 variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut

MSA < 0,5 variabel dapat dieliminasi untuk tidak disertakan dalam

analisis faktor

2. Melakukan Ekstraksi faktor.

Santoso (2012), ekstraksi faktor adalah proses mereduksi sejumlah variabel

menjadi sejumlah set variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit. Misal

terdapat t variabel asal, setelah diekstraksi akan menjadi m faktor dimana m<t.

Metode ekstraksi faktor ini berhubungan dengan penentuan jumlah faktor yang

menggambarkan struktur data.

a. Eigen Value

Eigen Value menunjukan kepentingan relatif dari masing masing faktor dalam

menghitung varians Untuk mengekstraksi faktor digunaqkan Eigen Value .nilai

tersebut menunjukan banyaknya komponent yang dihasilkan yang akan

menjadi faktor dominan dalam suatu penelitian. Persentase total varians yang

dihasilkan merupakan jumlah faktor yang terbentuk. Biasanya eigen value

yang digunakan adalah satu, apabila faktor dominan yang terbentuk banyak

maka nilai eigen value dinaikan menjadi 1,1 dan seterusnya sampai

mendapatkan hasil yang diinginkan yaitu angka angka yang terdapat pada

diagonal komponen matrik mempunyai korelasi yang tinggi.

Page 46: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

35

b. Total Variance Explained

Masing masing variabel pada analisis faktor mempunyai varians samadengan

satu. Apabila ditotalkan maka dapat dihitung dengan mengalikan jumlah varian

dengan satu. Misalkan ada tujuh variabel, maka total adalah 7 X 1 = 7. Apabila

direduksi menjadi faktor baru maka dapat dicari dengan total dari componen

dibagi total varian dikali 100 %. Hasilnya tersebut yang dapat menjelaskan

masing masing dari komponen yang terbentuk.

c. Communalities

Communalities merupakan jumlah varian (bisa dalam persentase) dari suatu

variabel semula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada.

d. Scree Plot

Teknik ini dilakukan dengan membuat plot antara jumlah faktor yang

terbentuk. Dengan melihat bentuk dari kurva yang telah diplotkan ditentukan

jumlah faktor yang akan digunakan. Semakin melandai kurva maka ekstraksi

faktor dihentikan.

3. Merotasi faktor.

Rotasi matrix merupakan tahapan yang penting dalam analisis faktor. Rotasi

faktor dilakukan sampai mendapatkan struktur yang lebih sederhana. Rotasi

matrix. Dalam rotasi faktor terdapat dua metode yang digunakan, yaitu

orthogonal dan oblique.

Rotasi orthogonal memperkirakan terbentuknya faktor independent, proses

rotasinya dengan mempertimbangkan sudut 90 derjat antar sumbu kedua faktor

umum. Sedangkan rotasi oblique tidak mengharuskan bahwa sudut yang

digunakan adalah 90 derjat.

Untuk mendapatkan faktor baru yang mudah di interpretasikan diperlukan

rotasi matrik, y aitu dengan mengalikan faktor penimbang awal dengan matriks

transformasi yang bersifat orthogonal, sehingga matriks korelasinya tidak akan

Page 47: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

36

berubah. Rotasi matrik berfungsi untuk memperjelas posisi variabel dari sebuah

faktor.

4. Hasil interpretasi

Langkah terakhir dari analisis faktor yaitu menafsirkan atau meberi nama dari

faktor baru yang terbentuk berdasarkan karakteristik dari variabelnya.

Interpretasi didasarkan pada skala angka (linkert) yaiti angka 1-5 yang

diberikan kepada responden.

3.10 The Hypothetico - Deductive Method

Salah satu metode utama dalam penelitian ilmiah adalah metode hipotetis-deduktif

(The Hypothetico - Deductive Method ). Deduktif adalah proses dimana kita sampai

pada sebuah kesimpulan beralasan dengan generalisasi logis dari fakta yang

diketahui. Metode inilah yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam

menyusun penelitian ini (Sekaran & Bougie, 2013).

Tujuh langkah yang terlibat dalam metode penelitian hipotetis-deduktif ini adalah:

1. Observation (Observasi)

Pengamatan adalah tahap pertama, di mana seseorang merasakan adanya

perubahan tertentu, atau bahwa beberapa perilaku, sikap, dan perasaan baru

muncul di lingkungan seseorang.

2. Preliminary Information Gathering (Pengumpulan informasi awal)

Pengumpulan informasi awal melibatkan pencarian informasi secara

mendalam, tentang apa yang diamati.

3. Theory Formulation (Perumusan teori )

Perumusan teori, adalah usaha untuk mengintegrasikan semua informasi

secara logis, sehingga faktor yang bertanggung jawab atas masalah dapat

dikonseptualisasikan dan diuji. Kerangka teoritis yang dirumuskan sering

dipandu oleh pengalaman dan intuisi. Pada tahap ini, variabel kritis

diperiksa mengenai kontribusi atau pengaruh mereka dalam menjelaskan

mengapa masalah terjadi dan bagaimana pemecahannya.

Page 48: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

37

4. Hypothesizing ( Hipotesa)

Hipotesa adalah langkah logis berikutnya setelah perumusan teori. Dari

jaringan hubungan asosiasi antar variabel, hipotesis tertentu yang dapat diuji

atau dugaan terdidik dapat dihasilkan. Uji hipotesis disebut penelitian

deduktif. Terkadang, hipotesis yang awalnya tidak dirumuskan bisa

dihasilkan melalui proses induksi. Artinya, setelah data diperoleh, beberapa

wawasan kreatif terjadi, dan berdasarkan hal tersebut, hipotesis baru dapat

dihasilkan untuk diuji.

5. Further Scientific Data Collection ( Pengumpulan Data Ilmiah )

Setelah pengembangan hipotesis, data berkenaan dengan masing-masing

variabel dalam hipotesis perlu diperoleh. Dengan kata lain, pengumpulan

data ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan

dalam penelitian ini. Data pada setiap variabel dalam kerangka teoritis

dimana hipotesis dihasilkan juga harus dikumpulkan. Data ini kemudian

dijadikan dasar untuk analisis data lebih lanjut.

6. Data Analysis ( Analisis Data)

Data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah

hipotesis yang dihasilkan telah didukung.

7. Deduction ( Deduksi)

Deduksi adalah proses sampai pada kesimpulan dengan menafsirkan arti

dari hasil analisis data. Berdasarkan deduksi ini, peneliti akan membuat

rekomendasi dari hasil yang diperoleh.

Page 49: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

38

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pre Test

4.1.1 Uji Validitas

Hasil Validitas adalah sebagai berikut:

1. Personal Obligations

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Personal Obligations

Variabel R tabel R hitung Kesimpulan

Personal Obligations-1 0,514 0,372 Tidak Valid

Personal Obligations-2 0,514 0,695 Valid

Personal Obligations-3 0,514 0,697 Valid

Personal Obligations-4 0,514 0,804 Valid

Personal Obligations-5 0,514 0,544 Valid

Personal Obligations-6 0,514 0,877 Valid

Personal Obligations-7 0,514 0,720 Valid

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari tujuh pernyataan, hanya satu pernyataan yang

tidak valid atau nilai R hitung kurang dari 0,514 yaitu Personal Obligation-1,

sedangkan enam pernyataan lainnya yaitu Personal Obligation-2, Personal

Obligation-3, Personal Obligation-4, Personal Obligation-5, Personal Obligation-

6, dan Personal Obligation-7 mempunyai nilai R hitung lebih besar dari 0,514. Ini

berarti peneliti menggunakan 6 pernyataan dari variabel Personal Obligation untuk

langkah berikutnya.

Page 50: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

39

2. Personal Confidence

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Personal Confidence

Variabel R tabel R hitung Kesimpulan

Personal Confidence-1 0,514 0,660 Valid

Personal Confidence-2 0,514 0,850 Valid

Personal Confidence-3 0,514 0,850 Valid

Personal Confidence-4 0,514 0,843 Valid

Personal Confidence-5 0,514 0,911 Valid

Personal Confidence-6 0,514 0,873 Valid

Personal Confidence-7 0,514 0,818 Valid

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua pernyataan dari variabel Personal Confidence

valid karena memiliki nilai R hitung lebih besar dari 0,514. Ini berarti semua

pernyataan dalam variabel Personal Confidence dapat digunakan untuk langkah

selanjutnya.

3. Social Confidence

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Social Confidence

Variabel R tabel R hitung Kesimpulan

Social Confidence-1 0,514 0,792 Valid

Social Confidence-2 0,514 0,807 Valid

Social Confidence-3 0,514 0,658 Valid

Social Confidence-4 0,514 0,496 Tidak Valid

Social Confidence-5 0,514 0,662 Valid

Social Confidence-6 0,514 0,611 Valid

Social Confidence-7 0,514 0,481 Tidak Valid

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 51: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

40

Tabel 4.3 menunjukan terdapat dua pernyataan yang tidak valid atau mempunyai

nilai R hitung kecil dari 0.514, dan pernyataan lainnya memiliki nilai R hitung lebih

besar dari 0,514 yaitu Social Confidence-1, Social Confidence-2, Social

Confidence-3, Social Confidence-5dan Social Confidence-6. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa kelima pernyataan dari variabel Social Confidence dapat

digunakan untuk langkah selanjutnya.

4. Inefficiency Of Provision

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Inefficiency Of Provision

Variabel R tabel R hitung Kesimpulan

Ineffeciency Of Provision-1 0,514 0,888 Valid

Ineffeciency Of Provision-2 0,514 0,614 Valid

Ineffeciency Of Provision-3 0,514 0,403 Tidak Valid

Ineffeciency Of Provision-4 0,514 0,317 Tidak Valid

Ineffeciency Of Provision-5 0,514 0,544 Valid

Ineffeciency Of Provision-6 0,514 0,593 Valid

Ineffeciency Of Provision-7 0,514 0,703 Valid

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan bahwa pernyataan Ineffeciency Of Provision-1,

Ineffeciency Of Provision-2, Ineffeciency Of Provision-5, Ineffeciency Of

Provision-6 dan Ineffeciency Of Provision-7 dapat digunakan untuk langkah

selanjutnya karena memiliki R hitung lebih besar dari 0,514. Sedangkan pernyataan

Ineffeciency Of Provision-3 dan Ineffeciency Of Provision-4 tidak dapat digunakan

untuk langkah selanjutnya atau dengan kata lain harus dibuang karena memiliki

nilai R hitung kecil dari 0,514.

Page 52: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

41

5. General Knowledge

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel General Knowledge

Variabel R tabel R hitung Kesimpulan

General Knowledge-1 0,514 0,614 Valid

General Knowledge-2 0,514 0,553 Valid

General Knowledge-3 0,514 0,627 Valid

General Knowledge-4 0,514 0,352 Tidak Valid

General Knowledge-5 0,514 0,661 Valid

General Knowledge-6 0,514 0,577 Valid

General Knowledge-7 0,514 0,659 Valid

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pernyataan General Knowledge-1, General

Knowledge-2, General Knowledge-3, General Knowledge-5, General Knowledge-

6 dan General Knowledge-7 dapat digunakan untuk langkah selanjutnya karena

memiliki R hitung lebih besar dari 0,514. Sedangkan pernyataan General

Knowledge-4 tidak dapat digunakan untuk langkah selanjutnya.

4.1.2 Uji Reliabilitas

Suatu instument penelitian memiliki reliabilitas yang memadai apabila koefisien

Alpha Cronbach diatas 0,7. Menurut Sekaran & Bougie (2010) , data yang baik

adalah jikan nilai Alpha Cronbach diatas 0,8 . Berikut ini adalah hasil reliabilitas

dari masing masing variabel dan keseluruhan variabel.

1. Personal Obligations

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Personal Obligations

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.837 6

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 53: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

42

2. Personal Confidence

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Personal Confidence

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.896 7

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

3. Social Confidence

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Social Confidence

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.769 5

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

4. Inefficiency Of Provision

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Inefficiency of provision

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.736 5

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 54: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

43

5. General Knowledge

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel General Knowledge

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.701 6

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

6. Semua variabel

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.727 29

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Berdasarkan hasil, masing-masing variabel memiliki nilai Alpha lebih besar dari

0.700, dan nilai Alpha untuk keseluruhan juga lebih besar dari 0.700. Jadi dapat

ditarik kesimpulan bahwa semua variabel diatas handal untuk dipakai dalam

penelitian ini.

4.2 Uji Normalitas

Sebenarnya uji normalitas pada multivariat sangat komplek, karena harus dilakukan

pada seluruh variabel secara bersama-sama, namun bisa juga dilakukan pada setiap

variabel. Secara logika diasumsikan jika secara individual masing masing-masing

variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara bersama-sama (multivariat)

variabel-variabel tersebut juga bisa dianggap memenuhi asumsi normalitas.

Kriteria pengujian:

Angka signifikansi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi normal.

Angka signifikansi (SIG) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

Page 55: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

44

Tabel 4.12 Tes Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

PO .059 100 .200* .982 100 .203

PC .078 100 .139 .968 100 .017

SC .075 100 .176 .971 100 .027

IOP .082 100 .097 .982 100 .202

GK .066 100 .200* .981 100 .159

a. Lilliefors Significance

Correction

*. This is a lower bound of the true

significance.

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Personal Obligation dapat dikatakan terdistribusi secara normal. Karena angka

signifikansi dari variabel tersebut adalah 0,2 yang nilainya jauh lebih tinggi dari

0,05.hal ini terlihat jelas pada tabel 4.12 . Hal yang sama juga pada variabel lainnya

yaitu Personal Confidence, Social Confidence, Inefficiency Of Provision dan

General Knowledge yaitu 0,139, 0,176, 0,097 dan 0,200. Jadi dapat ditarik

kesimpulan bahwa kelima variabel diatas normal.

Selain dengan melihat angka signifikansi, suatu data dikatakan normal juga bisa

dilihat secara visual. Seperti gambar dibawah , menunjukan distribusi data yang

terdistribusi secara normal. Suatu data terdistribusi secara normal dapat dilihat pada

Q-Q Plot. Yaitu sebuah garis yang membentang dari kiri bawah menuju kanan atas.

Suatu data yang normal adalah data yang mengikuti dan mendekati garis lurus

tersebut.

Page 56: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

45

Berikut adalah gambar Q-Q Plot dari masing masing variabel:

Gambar 4.1 Q-Q Plot variabel Personal Obligations

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Gambar 4.2 Q-Q Plot variabel Personal Confidence

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 57: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

46

Gambar 4.3 Q-Q Plot variabel Social Confidence

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Gambar 4.4 Q-Q Plot variabel Inefficiency Of Provision

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 58: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

47

Gambar 4.5 Q-Q Plot variabel General Knowledge

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

4.3 Analisis Faktor

Pada penelitian ini, peneliti memilih analisis faktor sebagai metode yang dipakai

untuk mendapatkan faktor dominan penyebab pelanggaran lalu lintas kendaran roda

dua di kecamatan Cikarang Barat. Adapun penjelasan tentang metode ini telah

dijelaskan dalam Bab III, dan hasil analisis yang lengkap dapat dilihat pada

lampiran.

4.3.1 Matriks Korelasi

Pada matriks korelasi ini, nilai determinan mendekati nol yaitu 1,99E-006.

Nilai ini menunjukkan bahwa antara variabel manifes korelasi yang tinggi.

Jadi, terpenuhilah syarat dari suatu analisis faktor dan dapat dilanjutakan ke

langkah selanjutnya. Tabel lengkap dari matrix korelasi ini ada pada

lampiran.

Page 59: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

48

1. Uji Bartlett

Tabel 4.13 KMO & Bartlett's

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy. .758

Bartlett's Test of

Sphericity

Approx. Chi-Square 1.162E3

Df 406

Sig. .000

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Angka signifikansi Bartlett's test pada tabel 4.13 adalah 0,000; karena angka

tersebut jauh dibawah 0,05 (0,000 < 0,05 ), maka variabel dan sampel yang

ada sebenarnya sudah bisa dianalisis dengan analisis faktor.

2. Uji KMO

Tabel 4.13 menunjukkan nilai KMO sebesar 0,758 karena angka tersebut

sudah diatas 0,5, maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa

dianalisis dengan analisis faktor.

3. Uji MSA

Tabel 4.14 Anti-Image Matrices

Variabel MSA Variabel MSA Variabel MSA

PO_1 0,615a PC_5 0,648a IP_4 0,755a

PO_2 0,747a SC_1 0,607a IP_5 0,797a

PO_3 0,637a SC_2 0,702a IP_6 0,823a

PO_4 0,700a SC_3 0,729a IP_7 0,842a

PO_5 0,798a SC_4 0,670a GK_1 0,773a

PO_6 0,791a SC_5 0,754a GK_2 0,763a

PC_1 0,815a SC_6 0,752a GK_3 0,858a

PC_2 0,800a IP_1 0,708a GK_4 0,834a

PC_3 0,781a IP_2 0,680a GK_5 0,835a

PC_4 0,802a IP_3 0,713a

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 60: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

49

Tabel 4.14 merupakan ringkasan hasil dari MSA, untuk data lebih lengkap

terdapat pada Lampiran. Berdasarkan tabel diatas semua nilai MSA lebih

besar dari 0,5. Ini berarti bahwa semua variabel tersebut memenuhi syarat

untuk analisis faktor.

4.3.2 Ekstraksi Faktor

a. Analisis Communalities

Tabel 4.15 Communalities

Communalities

Initial Extraction

PO_1 1 0,391

PO_2 1 0,467

PO_3 1 0,387

PO_4 1 0,403

PO_5 1 0,456

PO_6 1 0,373

PC_1 1 0,462

PC_2 1 0,288

PC_3 1 0,364

PC_4 1 0,287

PC_5 1 0,336

PC_6 1 0,254

PC_7 1 0,373

SC_1 1 0,317

SC_2 1 0,421

SC_3 1 0,631

SC_4 1 0,421

SC_5 1 0,381

IP_1 1 0,399

IP_2 1 0,321

IP_3 1 0,341

IP_4 1 0,477

IP_5 1 0,261

GK_1 1 0,528

GK_2 1 0,605

GK_3 1 0,549

GK_4 1 0,604

GK_5 1 0,512

GK_6 1 0,509

Extraction Method: Principal

Component Analysis.

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 61: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

50

Communalities merupakan jumlah varians dari suatu variabel yang bisa

dijelaskan oleh faktor yang ada (bisa dalam persentase). Pada tabel 4.15

menunjukkan untuk variabel manifes PO_1 (Personal Obligation) sebesar

0.391, yang artinya sekitar 39,1 variasi besaran variabel PO_1 bisa

dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian untuk variabel seterusnya.

b. Total Variance Explained Variance

Tabel 4.16 Total Variance Explained

Total Variance Explained

Compo

nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared

Loadings

Rotation Sums of Squared

Loadings

Total % of

Variance

Cumula

tive %

Total % of

Variance

Cumulative

%

Total % of

Variance Cumula

tive %

1 6,912 23,836 23,836 6,912 23,836 23,836 5,402 18,628 18,628

2 3,062 10,558 34,394 3,062 10,558 34,394 3,489 12,030 30,658

3 2,144 7,392 41,786 2,144 7,392 41,786 3,227 11,128 41,786

4 1,834 6,325 48,111

5 1,417 4,885 52,996

6 1,319 4,549 57,545

7 1,159 3,995 61,540

8 1,033 3,561 65,101

9 0,952 3,283 68,384

10 0,927 3,196 71,581

11 0,822 2,836 74,416

12 0,760 2,622 77,038

13 0,687 2,368 79,406

14 0,658 2,268 81,674

15 0,593 2,044 83,718

16 0,581 2,005 85,723

17 0,565 1,949 87,672

18 0,440 1,519 89,190

19 0,423 1,460 90,650

20 0,396 1,367 92,017

21 0,385 1,326 93,343

22 0,343 1,184 94,528

23 0,317 1,094 95,621

24 0,287 0,991 96,612

25 0,263 0,907 97,519

26 0,230 0,793 98,312

27 0,205 0,707 99,018

28 0,159 0,549 99,567

29 0,126 0,433 100,000

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 62: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

51

Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa Terdapat dua puluh sembilan variabel

yang dimasukan dalam analisis faktor, dengan masing masing mempunyai

varian 1, maka total varian adalah 29 x 1 = 29. Dari tabel tersebut ada 8

faktor yang telah eigen value di atas 1, tapi peneliti berusaha untuk membuat

paket yang agak lebih kecil dari pada 8 faktor. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan eigen values 2,0 , dan proses dihentikan pada 3 faktor Nilai

Eigen setelah di bawah dari 2,0 . Faktor-faktor tersebut ditunjukkan pada

tabel di kolom ekstraksi. Di sisi lain, persentase (%) dari varians

menjelaskan tentang persentase faktor yang terbentuk dapat menjelaskan

variabilitas semua variabel manifest. Setiap variabel manifes dalam

penelitian ini memiliki 1 varian. Jadi, ada 24 variasi dalam penelitian ini.

Oleh karena itu , para% dari varians dapat dihitung sebagai berikut:

Varians untuk Factor 1 = (6,912/ 29) X 100% = 23,836 %.

c. Eigen Value

Untuk memudahkan dalam mendapatkan banyaknya komponen yang

dihasilkan dari analisis faktor diperlukan Eigen Value. Pada penelitian ini

peneliti awalnya menggunakan eigen value 1. Dan komponen yang

terbentuk adalah 8 komponen. Karena komponen yang terbentuk terlalu

banyak dan susah untuk menjelaskan, maka peneliti menaikkan eigen value

menjadi 2 sehingga didapatkan 3 komponen.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.16, total komponen pertama yaitu

3,194. Jumlah % dari varians menjelaskan berapa banyak komponen

berperan dalam seluruh varian. Persentase varians dari komponen pertama

didapat dari jumlah komponen pertama dibagi dengan jumlah total

komponen. Oleh karena itu persentasi varians komponen pertama adalah

6,912 / 29 X 100% = 23,836 %. Jadi kontribusi komponen pertama dari

variabel sebesar 23,836 %.

Page 63: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

52

Komponen kedua memiliki nilai eigen awal 3,062. % dari varians dari

komponen 2 adalah 3,062 / 29 X 100% = 10,558%. Dengan demikian,

komponen 2 memiliki 10,939 % bagian dari variabel.

Komponen ketiga memiliki nilai eigen awal 2,144. % varians dari

komponen 3 adalah 1,691 / 29 X 100% = 7,392 %. Dengan demikian,

komponen 3 memiliki 7,392 % bagian dari variabel.

Dari ketiga komponen diatas, apabila ditotalkan menjadi 41,786 %. Hasil

dari total empat komponen tersebut dinamakan persentase kumulatif. Yaitu

jumlah dari kompoen pertama dari varian ditambah komponen kedua dan

komponen ketiga, yang merupakan 23,836 % + 10,558 % + 7,392 % =

41,786 % .

d. Scree Plot

Gambar 4.6 Scree Plot

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Scree Plot adalah gambaran dari faktor yang terbentuk yang dituang dalam

sebuah grafik. Terlihat bahwa arah penurunan garis dari faktor 1 ke faktor

2, terjadi penurunan yang tajam dan dari garis faktor 2 ke faktor 3 juga

menurun sedikit demi sedikit hingga faktor terakhir. Faktor yang perlu

dipertimbangkan hingga faktor 8 faktor dengan nilai eigen value 1. Namun,

Page 64: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

53

dalam kasus ini , peneliti menggunakan Eigen value 2,0 untuk membuat

sejumlah faktor, dan proses dihentikan pada faktor ke 3.

4.3.3 Component Matrix

Tabel 4.17 Component Matrix

Component

1 2 3

GK_5 0,689 -0,038 -0,188

GK_4 0,666 -0,301 -0,264

GK_1 0,657 -0,293 0,104

GK_2 0,634 -0,418 0,169

IP_4 0,584 -0,347 0,126

GK_6 0,571 -0,359 -0,232

PO_5 0,568 -0,030 -0,363

GK_3 0,559 -0,446 0,194

PC_3 0,557 -0,086 -0,214

PO_6 0,552 0,177 -0,190

PC_2 0,532 0,054 -0,053

PC_5 0,529 -0,023 0,235

PC_1 0,522 0,434 -0,022

IP_3 0,519 -0,254 -0,085

IP_5 0,488 -0,105 -0,109

IP_1 0,466 -0,096 0,415

PC_6 0,460 0,026 0,203

PC_4 0,418 0,264 -0,208

PO_3 0,247 0,539 -0,189

SC_3 0,464 0,522 0,379

SC_1 0,248 0,502 -0,060

PO_1 0,262 0,450 -0,346

PO_4 0,361 0,443 -0,277

PO_2 0,376 0,432 -0,373

SC_2 0,361 0,405 0,356

IP_2 0,294 -0,392 -0,285

SC_5 0,399 0,023 0,470

SC_4 0,335 0,318 0,455

PC_7 0,358 0,236 0,434

Extraction Method: Principal Component Analysis.

a. 3 components extracted.

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Setelah diketahui bahwa 3 faktor adalah jumlah yang paling optimal, langkah

penting selanjutnya adalah menentukan variabel mana yang akan masuk kedalam

Page 65: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

54

empat faktor tersebut. Tabel componen matrix menunjukan distribusi ke dua puluh

sembilan variabel tersebut pada tiga faktor yang terbentuk, sedangkan angka angka

yang ada pada tabel 4.17 adalah faktor loadings, yang menunjukan besara korelasi

antar satu variabel dengan faktor 1, faktor 2, atau faktor 3.

4.3.4 Rotatet Component matrix

Tabel 4.18 Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa

Component

1 2 3

GK_4 0,755 0,181 -0,009

GK_6 0,708 0,082 -0,042

GK_2 0,703 -0,139 0,303

GK_1 0,663 -0,002 0,298

GK_3 0,655 -0,203 0,281

IP_4 0,632 -0,084 0,266

GK_5 0,605 0,352 0,147

IP_3 0,574 0,065 0,089

PO_5 0,544 0,396 -0,052

PC_3 0,535 0,274 0,050

IP_2 0,520 -0,031 -0,224

IP_5 0,469 0,177 0,100

PC_2 0,399 0,288 0,215

PO_2 0,129 0,671 -0,007

PO_4 0,089 0,625 0,069

PO_1 0,023 0,624 -0,031

PO_3 -0,075 0,606 0,120

PC_1 0,166 0,556 0,353

SC_1 -0,082 0,513 0,217

PC_4 0,222 0,478 0,098

PO_6 0,374 0,459 0,148

SC_3 -0,019 0,396 0,688

SC_4 -0,019 0,150 0,631

PC_7 0,050 0,108 0,599

SC_2 -0,028 0,276 0,586

SC_5 0,197 -0,055 0,582

IP_1 0,332 -0,089 0,531

PC_5 0,378 0,083 0,431

PC_6 0,303 0,108 0,388

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 7 iterations.

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Page 66: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

55

Rotated component matrix memperlihatkan dengan lebih jelas dan nyata distribusi

variabel. Faktor loadings hasil dari component matrix yang dulunya kecil maka

semakin diperkecil dan faktor loading besar semakin diperbesar. Jadi kegunaaan

utama dari proses rotasi tersebut adalah memperjelas posisi sebuah variabel pada

sebuah faktor. Dengan demikian terlihat pada tabel 4.18 kedua puluh sembilan

faktor yang digunakan telah direduksi menjadi tiga faktor.

4.3.5 Component Transformation Matrix

Tabel 4.19 Rotated Component Matrix

Component Transformation Matrix

Component 1 2 3

1 .787 .414 .457

2 -.577 .757 .306

3 -.219 -.505 .835

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.19, angka angka yang ada pada diagonal antara component 1,

component 2 dan component 3 terlihat jauh diatas 0,5. Hal ini membuktikan ketiga

faktor (component) yang terbentuk sudah tepat, karena antara faktor sebelum

dirotasi dengan faktor setelah dirotasi mempunyai korelasi yang tinggi. Ada 3

komponen diekstrak dari rotasi seperti yang ditunjukkan di dalam tabel 4.17 di atas.

Dari tabel tersebut dapat ditentukan masing masing faktor baru yang terbentuk,

dengan cara melihat pada tabel 4.18. Disana terlihat variabel mana saja yang

termasuk kedalam faktor pertama, faktor kedua, ketiga dan keempat. Dasar

pengambilan variabel tersebut dengan melihat angka yang bernilai diatas 0,5

terdapat dibagian komponent yang mana. Sehingga dapat ditentukan variabel apa

saja yang termasuk kedalam faktor 1, faktor2 dan faktor 3. Hal selanjutnya

dikelompokkan seperti pada tabel dibawah ini.

Page 67: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

56

Tabel 4. 20 Faktor Dominan Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas

Faktor Variabel

1 GK4 GK6 GK2 GK1 GK3 IP4 GK5 IP3 PO5 PC3 IP2

2 PO2 PO4 PO1 PO3 PC1 SC1

3 SC3 SC4 PC7 SC2 SC5 IP1

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Keterangan:

PO : Personal Obligations IP : Inefficiency Of Provision

SC : Social Confidence GK : General Knowledge

PC : Personal Confidence

4.3.6 Pembuatan Faktor Dominan

Setelah faktor baru terbentuk, langkah selanjutnya adalah menafsirkan namam dari

faktor baru tersebut. Dari tabel 4.20, jumlah faktor baru yang dihasilkan dari

analisis faktor adalah empat, yang menunjukan nilai komulatif sebesar 41,786 %.

Ini berarti 41,786 % dari variabel manifes dapat dijelaskan oleh tiga faktor ini.

a. Faktor 1

Tabel 4. 21 Faktor 1

NO Variabel Pernyataan

1 General

Knowledge_4

Tidak menjadi masalah bagi saya mengendarai

sepeda motor secara sembrono

2 General

Knowledge_6

Saya tetap menggunakan sepeda motor saya

dengan kondisi sedikit rusak daripada membeli

sepedamotor dengan kualitas lebih baik

3 General

Knowledge_2

Saya mengerti bahwa menyusul kendaraan

melalui jalur kanan, tapi terkadang saya

melakukannya melalui jalur kiri

4 General

Knowledge_1

Saya paham arti rambu rambu lalu lintas ,

tetapi terkadang saya melanggarnya

Page 68: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

57

5 General

Knowledge_3

Terkadang saya kurang konsentrasi saat

mengendarai motor

6 Inefficiency Of

Provision_4

Saya cendrung memilih rute dengan jarak

terpendek walaupun rute tersebut merupakan

jalan dengan kondisi yang tidak baik

7 General

Knowledge_5

Tidak menjadi masalah bagi saya jika

menggunakan knalpot racing

8 Inefficiency Of

Provision_3

Saya jarang melakukan perawatan sepedamotor

secara periodic

9 Personal

Obligations_5

Saya akan tetap mengemudi pada malam hari

walaupun lampu utama tidak berfungsi

10 P2wersonal

Confidence_6

Tidak menjadi masalah buat saya untuk naik ke

trotoar pada saat kondisi macet

11 Inefficiency Of

Provision_2

Saya merasa keberatan dalam membayar pajak

dikarenakan biayanya yang cukup tinggi

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Tabel 4.21 menunjukan ada 11 variabel manifes yang membangun faktor 1.

Faktor pertama memiliki 18,628 % dari varians. Berdasarkan variabel

manifes yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini

menjelaskan tentang hubungan antara pengetahuan umum, kewajiban

pribadi serta kepercayaan pribadi.

Oleh karena itu faktor 1 diberi nama “disiplin diri”. Peneliti memberi nama

disiplin diri karena pada pernyataan yang membangun faktor 1 merupakan

pengetahuan umum yang seharusnya sudah diketahui oleh pengendara

sepeda motor, tapi terkadang tidak diimplementasikan dalam tindakan saat

mengendarai sepeda motor tersebut, serta tidak melaksanakan kewajiban

pribadi terhadap peraturan lalu lintas. Hal ini dapat diartikan bahwa tindakan

tersebut merupakan tindakan yang tidak disiplin terhadap diri sendiri

sehingga cendrung untuk melakukan pelanggaran lalu lintas.

Page 69: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

58

b. Faktor 2

Tabel 4. 22 Faktor 2

No Variabel Pernyataan

1 Personal

Obligations_2

Walaupun saya merasa kurang sehat, saya tetap

memperioritaskan mengendarai sepeda motor

saya dibandingkan naik kendaraan umum

2 Personal

Obligations_4

Saya akan tetap menjalankan sepeda motor

dengan kondisi rem sedikit longgar

3 Personal

Obligations_1

Tidak menjadi persoaln bagi saya apabila STNK

tertinggal

4 Personal

Obligations_3

Terkadang saya mengendarai motor tanpa

menggunakan helm dalam jarak tempuh yang

dekat

5 Personal

Confidence_1

Saya sering kali memacu kendaraan saya

melebihi kecepatan yang diizinkan

6 Social

Confidence_1

Saya selalu yakin bahwa penyelesaian

administratif kelalulintasan bisa

dikompromikan

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Tabel 4.22 menunjukan ada 6 variabel manifes yang membangun faktor 2.

Faktor kedua memiliki 12,030 % dari varians. Berdasarkan variabel manifes

yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini menjelaskan

tentang hubungan antara kewajiban pribadi dan kepercayaan pribadi.

Oleh karena itu faktor 2 diberi nama “Kepatuhan”. Peneliti memberi nama

kepatuhan karena pada faktor ini terbentuk karena pengendara yang kurang

patuh terhadap kewajiban yang harus dipenuhi oleh pengendara sepeda

motor. Pengendara sepeda motor mengabaikan kewajiban yang harus

mereka penuhi sebagai pengendara sepeda motor.

Page 70: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

59

c. Faktor 3

Tabel 4. 23 Faktor 3

No Variabel Pernyataan

1 Social

Confidence_3

Saya cendrung memilih parkir sembarangan dari

pada parkir ditempat umum yang dikenakan

tarif

2 Social

Confidence_4

Saya lebih memilih menunda memperbaiki

sepeda motor saya jika bengkel langganan

sedang penuh

3 Personal

Confidence_7

Saya selalu mengandalkan waze/ gps di

handpone saya sambil mengendaraai sepeda

motor

4 Social

Confidence_2

Tidak menjadi persoalan bagi saya untuk

melanggar rambu rambu lalu lintas

5 Social

Confidence_5

Saya cendrung mengendarai sepeda motor saya

walaupun dalam keadaan lelah dari pada

dikendarai oleh teman saya

6 Inefficiency Of

Provision_1

Ada jalan pintas untuk mendapatkan SIM

Sumber: Data primer dan SPSS (2017)

Tabel 4.23 menunjukan ada 6 variabel manifes yang membangun faktor 3.

Faktor ketiga memiliki 11,128 % dari varians. Berdasarkan variabel manifes

yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini menjelaskan

tentang kepercayaan sosial dan kepercayaan pribadi.

Oleh karena itu faktor 3 diberi nama “kepercayaan terhadap pihak

lain”.Peneliti memberi nama kepercayaan terhadap pihak lain karena

penyebab pelanggaran pada faktor 3 ini adalah pengendara yang tidak

percaya terhadap pihak lain dilingkungannya, sehingga mereka lebih baik

untuk melanggar daripada harus percaya dengn orang lain walaupun itu

akan membahayakan dirinya sendiri .

Page 71: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

60

4.4 Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga faktor dominan penyebab

pelanggaran lalu lintas, yaitu disiplin diri, kepatuhan dan kepercayaan terhadap

pihak lain.

Faktor pertama adalah disiplin diri merupakan sikap kejiwaan seseorang atau

kelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi

keputusan yang telah ditetapkan. Sebagai pengendara sepeda motor seseorang harus

patuh terhadap undang undang yang berlaku (Hidayah, 2015).

Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap peraturan berlalu-lintas terlihat dari

rendahnya tingkat kedisiplinan masyarakat dalam berkendara, sehingga melahirkan

budaya tidak disiplin pada masyarakat. Kurang sadarnya masyarakat dalam hukum

berlalu-lintas dapat dilihat dalam perilaku seperti semakin meningkatnya

pelanggaran lalu lintas oleh pengendara motor.

Faktor kedua adalah kepatuhan merupakan tindakan pengendara sepeda motor yang

membiasakan diri untuk melanggar peraturan lalu linta. Keselamatan berlalu lintas

di jalan raya dan tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia pada umumnya

terhadap hukum dan perundang-undangan lalu lintas sangat memprihatinkan, hal

ini apabila tidak dilakukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan tingkat

keselamatan dan peningkatan kepatuhan hukum masyarakat, maka akan berdampak

pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang saat ini sedang gencar melakukan

pembangunan disegala bidang.

Faktor ketiga adalah kepercayaan terhadap pihak lain. kepercayaan adalah kemauan

seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan

padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi

seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia

akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih

dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai.

Untuk mengurangi angka pelanggaran lalu lintas pengendara sepeda motor

memiliki kepercayaan terhadap orang lain salah satunya adalah polisi yang

berwewenang dalam mengatur lalu lintas.

Page 72: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab akhir ini penulis menyimpulkan tentang analisis faktor yang dilakukan

yaitu tentang faktor dominan penyeban pelanggaran lalu lintas kendaraan roda dua,

serta memberikan saran berdasarkan hasil dari penelitian ini.

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah. faktor-faktor yang dominan penyebab

pelanggaran lalu lintas kendaraan roda dua di kecamatan Cikarang Selatan. Ada 4

variabel yaitu Personal obligations, Personal confidence, Social confidence,

Inefficiency of provision,dan General knowledge. Penelitian ini telah dilakukan

terhadap 100 responden yang menggunakan kendaraan roda dua dalam melakukan

aktifitas sehari hari di kecamatan Cikarang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada tiga faktor yang dapat berkontribusi sebagai penyebab pelanggaran lalu

lintas kendaraan roda dua di Cikarang Selatan. Terdapat 3 faktor baru yang

terbentuk yaitu Disiplin diri, Kepatuhan dan Kepercayaan terhadap pihak lain.

Disiplin diri memiliki 18.628 % dari varians dan dibangun oleh 11 variabel

manifes. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Disiplin diri adalah faktor yang paling

dominan dibandingkan dengan Kepatuhan dan Kepercayaan terhadap pihak lain.

Faktor faktor baru yang terbentuk merupakan penyebab masyarakat khususnya laki

laki melakukan pelanggaran lalu lintas.

5.2 Saran

Pelanggaran lalu lintas adalah topik yang luas untuk dibahas. Penelitian ini dapat

berkontribusi untuk memberikan pengetahuan tentang penyebab pelanggaran lalu

lintas dan juga akibat dari tindakan melanggar lalu lintas tersebut. Juga, untuk

pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dalam mengatur aturan lalu lintas.

Untuk para peneliti selanjutnya, peneliti Sebelumnya dan studi telah berkontribusi

untuk memperluas pengetahuan tentang penyebab pelanggaran lalu lintas. Namun,

ada keterbatasan dalam studi ini karena hanya berfokus pada laki laki saja. Melalui

Page 73: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

62

penelitian ini, seseorang dapat mengidentifikasi faktor dominan penyebab

pelanggaran lalu lintas. Dengan demikian, batas-batas dan keterbatasan penyebab

pelanggaran lalu lintas tidak hanya dari etika lalu lintas saja, melainkan dapat

menjadi kompleks dan mungkin berbeda dari sudut pandang daerah dan budaya

yang berbeda. Hal ini akan mendorong kreativitas dan kepekaan para peneliti

selanjutnya untuk datang dengan pendekatan dan ide-ide baru untuk memperluas

pengetahuan tentang penyebab pelanggaran lalu lintas.

Page 74: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdo, A. M. (2017). Sensitivity Analysis Of Traffic Accidents Causes In Sultanate

Of Oman. ARPN Journal Of Engineering And Applied Sciences, VOL. 12,

NO. 11.

AQSAR, M. D. (2014). Studi Sosio-Yuridis Tentang Pelanggaran.

Ardari, C. S. (2016). Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Intensitas Penggunaaan

Media Sosial Pada Remaja Awal.

Avaz, Z., Habibian, M., & Moridpour, S. (2014). Sociological Study Of The

Influence Of Citizen’s Traffic Ethics On Driving Violations Case Study

Tehran. Journal Of Traffic And Logistics Engineering , 2.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. (2010).

Multivariate data analysis (7th ed.). NJ: Pearson Prentice Hall Upper

Saddle River.

Handayani, P. (2016). Upaya Peningkatan Persepsi Risiko Keselamatan

Berkendara Pada Mahasiswa Pengguna Kendaraan Roda Dua .

Haris, H. (2016). Hubungan Kepercayaan Sosial Dengan Partisipasi Sosial Pada

Mahasiswa .

Hidayah, N. (2015). Disiplin Lalu Lintas Pengendara Sepeda Motor Roda Dua Di

Kecamatan Tampan Pekanbaru.

Hidayati, A., & Hendrati, L. Y. (2016). Analisis Risiko Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasar Pengetahuan, Penggunaan Jalur, Dan Kecepatan Berkendara.

Jurnal Berkala Epidemiologi, 2.

Jeon, M., Walker, B. N., & Gable, T. M. (2014). Anger Effects On Driver Situation

Awareness And Driving Performance.

Levasseur, O. T. (N.D.). Development And Validation Of An Awareness Toolfor

Safe And Responsible Driving (Oscar) . Journal Of Scientific Research &

Reports .

Lubis, R. H., & K., I. N. (2012). Pengaruh Tanggung Jawab Pribadi Dan Kepuasan

Kerja .

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1116/Menkes/Sk/Viii

/2003 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans

Epidemiologi Kesehatan.

Marwa, N., & Aziakpono, M. (2016). Technical And Scale Efficiency Of Tanzanian

Saving And Credit Cooperatives.

Page 75: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

64

Nonet, Philippe dan Selznick, Philip. (2008). Hukum Responsif. Bandung:

Nusamedia.

Pandensolang, & Christian, Y. (2015). Landasan Konseptual Perencanaan Dan

Rancangan Pengembangan Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Di

Lampung.

Pangestuti, Y. (2017). Penerapan Pembelajaran Etika Berlalu Lintas (Ell) Untuk

Menanamkan Karakter Di Tk Negeri 2 Yogyakarta .

Permana, B. E. (2012). Faktor Penyebab Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Pengendara

Sepeda Motor Di Kota Kuningan.

Pramitasari, R., Mahawati, E., & Hartini, E. (N.D.). Perbedaan Perilaku Safety

Riding (Keselamatan Berkendara) Berdasarkan Kepribadian Siswa Sma

Negeri 1 Semarang .

Putri, C. D., & Isgiyarta, J. (2013). Analisis Pengaruh Pengetahuan Umum, Tingkat

Ekonomi, Dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Pbb Masyarakat

Desa Dan Kota Dengan Variabel Moderating Kontrol Petugas

Desa/Kelurahan (Studi Kasus Pada Kabupaten Demak). Diponegoro

Journal Of Accounting, Volume 2, Nomor 3.

Raharjo, P. G. (2015). Pengaruh Kepercayaan Diri Dan Konformitas Teman Sebaya

Terhadap Perilaku Menyontek Siswa Kelas Xi Jurusan Teknik Pengelasan

Smk N 1 Sedayu Tahun Ajaran 2014/2015 .

Rakhmani, F. (2013). Kepatuhan Remaja Dalam Berlalu Lintas.

Ruba`I. (2015). Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Berlalu Lintas.

Rumsey, D.J., (2011). Statistics for dummies (2nd ed.) Indiana, US: Wiley.

Sadono, S. (2016). Budaya Tertib Berlalu-Lintas “Kajian Fenomenologis Atas

Masyarakat Pengendara Sepeda Motor Di Kota Bandung” .

Santoso, S. (2012). Aplikasi SPSS Pada Statistik Multivariate. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Sekaran, U. (2009). Research Methods for Business.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2013).Research Methods for Business.UK:Wiley.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2010). Research methods for business: A skill building

approach (5th ed.). West Sussex, UK: John Wiley & Sons Ltd.

Shabir, G., Hayat, M. N., & Hamad, N. (2014). Why People Violate Traffic Rules

in Pakistan? Journal of Information Engineering and Applications, Vol.4,

No.12.

Page 76: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

65

Smith, A., & Smith, H. (2017, Jan 25). Perceptions Of Risk Factors For Road

Traffic Accidents. Advances in Social Sciences Research journal, vol.4,

No.1.

Sujarweni, W.Wiratna. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto, D. (2014). Statistika Non Parametrik.

UU. No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Verma, A., Velumurugan, S., Chakrabarty, N., & Srinivas, S. ( 2011 ).

Recommendations for driver licensing and traffic law enforcement in India

aiming to improve road safety.

Wijaya, B. P. (2013). Konsep-Konsep Hak Dan Kewajiban Warga Negara.

Wijaya, T. (2012). Praktis dan simple cepat menguasai SPSS.

Wulandari, A. D. (2013). Inefisiensi Ekonomi.

Wulandari, F. (2015). Pemahaman Pelajar Tentang Disiplin Berlalu Lintas (Studi

Di Smk Kesehatan Samarinda) .

Page 77: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

66

INTERNET RESOURCES

http://kabar24.bisnis.com/read/20131203/77/190318/pelanggaran-lalulintas-di-

bekasi-tertinggi-se-jabodetabek-

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/12/18561771/menyalip-angkot-

pengendara-motor-tewas-tertabrak-truk-di-bekasi

http://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/29/14342031/truk-oleng-di

cikarang-tabrak-pengendara-motor-satu-orang-kritis

http://www.who.int/violence_injury_prevention/road_safety_status/2015/en/

http://www.who.int/violence_injury_prevention/road_traffic/en/

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4104/Bab%

202.pdf?sequence=7

https://statmat.id/panduan-menguasai-metode-analisis-faktor/

https://translate.googleusercontent.com/translate_f

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3693611/

https://www.scribd.com/doc/209810486/Makalah-Sosiologi-Pelanggaran-Lalu-

Lintas-di-Kota-Bekasi

http://www.republika.co.id/berita/koran/urbana/15/02/12/njnicr33-tingkat-

kecelakaan-di-bekasi-tinggi

http://gobekasi.pojoksatu.id/2017/03/24/jumlah-pelanggaran-lalu-lintas-paling-

banya-di-kabupaten-bekasi-ini-datanya/

http://gobekasi.pojoksatu.id/2017/04/01/kecelakaan-maut-renggut-nyawa-

pemotor-di-cibarusah/

http://www.tribunnews.com/otomotif/2017/12/04/data-polri-sebut-kematian-

karena-kecelakaan-di-indonesia-yang-tertinggi-di-dunia.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/12/20/2016-jumlah-sepeda-

motor-indonesia-tembus-100-juta.

http://bekasikabhome.blogspot.co.id/2014/03/cikarang-selatan-miliki-kawasan-

industri.html.

https://nasional.tempo.co/read/903680/kawasan-industri-cikarang-terbesar-di-asia-

tengga.

Page 78: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

67

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Likert Scale

Silahkan isi sesuai dengan petunjuk dibawah ini:

*Personal Obligations

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5

1 Tidak menjadi persoaln bagi saya apabila

STNK tertinggal

2

Walaupun saya merasa kurang sehat, saya

tetap memperioritaskan mengendarai sepeda

motor saya dibandingkan naik kendaraan

umum

3

Terkadang saya mengendarai motor tanpa

menggunakan helm dalam jarak tempuh yang

dekat

4 Saya akan tetap menjalankan sepeda motor

dengan kondisi rem sedikit longgar

5 Saya akan tetap mengemudi pada malam hari

walaupun lampu utama tidak berfungsi

6 Saya tidak menjadwalkan secara khusus

periode perawatan sepeda motor saya

*Personal Confidence

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5

1 Saya sering kali memacu kendaraan saya

melebihi kecepatan yang diizinkan

2

Saya seringkali mengandalkan pihak ketiga

untuk menyelesaikan persoalan administratif

kelalulintasan seperti perpanjangan sim dll

1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju

3 = Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

Page 79: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

68

3

Saya cendrung untuk memilih jalur

terpendek walau harus melawan arus dari

pada memutar terlampau jauh

4 Tidak masalah buat saya untuk menerobos

palang kereta api

5 Tidak masalah buat saya untuk menerobos

lampu merah

6 Tidak menjadi masalah buat saya untuk naik

ke trotoar pada saat kondisi macet

7

Saya selalu mengandalkan waze/ gps di

handpone saya sambil mengendaraai sepeda

motor

*Social Confidence

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5

1

Saya selalu yakin bahwa penyelesaian

administratif kelalulintasan bisa

dikompromikan

2 Tidak menjadi persoalan bagi saya untuk

melanggar rambu rambu lalu lintas

3

Saya cendrung memilih parkir sembarangan

dari pada parkir ditempat umum yang

dikenakan tarif

4

Saya lebih memilih menunda memperbaiki

sepeda motor saya jika bengkel langganan

sedang penuh

5

Saya cendrung mengendarai sepeda motor

saya walaupun dalam keadaan lelah dari

pada dikendarai oleh teman saya

*Inefficiency Of Provision

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5

1 Ada jalan pintas untuk mendapatkan SIM

Page 80: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

69

2

Saya merasa keberatan dalam membayar

pajak dikarenakan biayanya yang cukup

tinggi

3 Saya jarang melakukan perawatan

sepedamotor secara periodik

4

Saya cendrung memilih rute dengan jarak

terpendek walaupun rute tersebut merupakan

jalan dengan kondisi yang tidak baik

5

Ketika hujan turun saya lebih suka untuk

tetap melanjutkan perjalanan dari pada harus

menunggu sampai hujan reda

*General Knowledge

No Pernyataan Skala

1 2 3 4 5

1 Saya paham arti rambu rambu lalu lintas ,

tetapi terkadang saya melanggarnya

2

Saya mengerti bahwa menyusul kendaraan

melalui jalur kanan, tapi terkadang saya

melakukannya melalui jalur kiri

3 Terkadang saya kurang konsentrasi saat

mengendarai motor

4 Tidak menjadi masalah bagi saya

mengendarai sepeda motor secara sembrono

5 Tidak menjadi masalah bagi saya jika

menggunakan knalpot racing

6

Saya tetap menggunakan sepeda motor saya

dengan kondisi sedikit rusak daripada

membeli sepedamotor dengan kualitas lebih

baik

Page 81: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

70

Lampiran 2 Raw Data

Data Ordinal

No Personal Obligations Personal Confidence Social Confidence Inefficiency Of

Provision General Knowledge

1 1 2 1 2 3 3 1 3 2 1 5 4 5 2 2 2 3 2 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 5

2 4 4 3 2 3 4 4 5 4 3 4 4 5 3 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5

3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4

4 2 4 1 2 5 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4

5 2 4 2 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 1 1 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

6 5 5 2 2 5 5 5 3 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

7 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 5 5 5 3 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3

9 4 4 1 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 1 4 2 4 5 4 2 5 3 5 4 3 4 5 3

10 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 2 4 3 5 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5

11 2 2 1 1 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5

12 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4

13 2 3 3 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5

14 3 4 2 3 5 5 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 5 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3

15 5 3 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 5 3 3 3 4 4 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4

16 4 4 2 3 2 3 5 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 3 4 4 3 3 3 2

17 4 3 2 3 2 3 5 3 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 1 1 5 3 4 4 3 3 3 2

18 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4

19 3 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

20 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4

21 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3

22 4 3 3 3 4 4 3 5 4 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5

Page 82: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

71

23 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4

24 4 5 2 2 3 2 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 3 4 5 4 4 3 4

25 3 4 3 3 5 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2

26 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 1 1 1 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

27 2 3 1 1 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 5 5 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4

28 3 4 3 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 3 3 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5

29 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 5 5 3 3 3 2 3 3 4 3 3 5 5 5 5 5 4 3 3

30 3 4 1 3 4 3 2 5 4 4 4 4 5 3 4 1 2 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3

31 4 5 3 3 5 5 3 5 4 5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 4 5 4 4 5 5 5

32 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 2 3 5 4 5 5 5 5 5 4

33 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 2 4 5 4

34 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5

35 5 5 3 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3

36 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4

37 2 1 1 1 1 3 2 4 4 3 3 3 1 3 3 1 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 3 4

38 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4

39 3 4 1 4 4 4 2 5 5 4 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3

40 2 4 2 5 4 3 4 5 4 3 5 5 5 3 4 3 4 5 5 3 2 4 4 4 4 3 3 2 2

41 1 3 3 3 4 5 4 3 5 3 3 3 5 4 3 4 3 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 5

42 4 4 4 4 2 4 2 2 3 2 5 4 4 3 3 5 1 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4

43 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4

44 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 5 3 5 3 5 3 3 3 4 3

45 2 2 2 4 4 4 2 2 4 2 5 5 5 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

46 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 5 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 5 5 5 5 3 3 3

47 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 5 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4

48 3 4 2 1 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3

49 4 3 2 2 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4

50 2 4 2 4 5 5 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4

Page 83: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

72

51 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4

52 2 4 3 3 1 2 1 3 2 4 1 1 2 4 5 4 5 2 1 1 2 1 4 2 3 2 3 2 2

53 2 4 2 3 5 1 3 1 2 3 5 3 3 4 3 2 2 5 3 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4

54 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 5 5 4 2 4 4 5 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4

55 3 5 2 1 5 3 4 4 4 5 5 4 5 3 4 3 3 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 3

56 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 3

57 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 4 2 5 3 5 4 3 4 3 4 4 3

58 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3

59 3 4 2 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 2 3 1 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4

60 4 4 5 5 3 5 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 1 2 3 4 4 2 2 2 3 3

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 1 3 3 3 5 3 3 3 3 1 3 4 5 4 3 2

62 2 3 2 2 4 3 3 1 2 4 4 4 5 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3

63 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 2 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4

64 1 3 1 3 5 5 3 4 4 3 5 3 5 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4

65 3 3 2 2 1 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3

66 2 2 2 2 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3

67 4 2 2 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 2 5 4 2 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5

68 5 4 2 2 5 4 3 4 4 2 5 5 5 5 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3

69 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5

70 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 3 3 3 4 3 5 5 3 5 1 4 3 4 5 3 5 5 5

71 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 4 3 4 3 2 4 2 3

72 4 1 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 5 5 1 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5

73 5 5 2 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2

74 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3

75 4 2 2 1 4 5 5 4 3 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 3 3

76 3 4 3 2 5 2 3 3 5 4 2 3 4 3 2 1 3 5 4 5 3 4 3 4 3 3 4 5 4

77 3 3 2 2 4 3 3 3 4 5 5 5 5 3 3 3 3 4 5 5 3 5 5 3 3 3 5 5 3

78 4 5 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5

Page 84: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

73

79 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4

80 1 4 1 3 5 4 5 4 5 2 5 4 5 1 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 5 2 4

81 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 3

82 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 3

83 3 3 2 3 5 3 2 4 4 4 5 5 4 3 1 3 2 3 5 3 3 5 4 4 3 4 4 3 4

84 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4

85 2 4 3 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5

86 3 4 2 4 5 4 3 5 5 5 5 5 1 3 2 1 1 2 2 5 4 5 4 5 5 4 4 3 5

87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3

88 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3

89 3 4 1 3 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 5 2 5 5 5 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5

90 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 2 1 2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4

91 4 4 3 4 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5

92 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 5 5 4 3 4 3 5 4 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5

93 4 5 2 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 3 3 4 3 5 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4

94 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

95 5 3 1 1 5 5 5 3 3 3 1 2 2 1 4 2 4 4 4 5 2 5 4 5 4 4 4 5 3

96 3 4 2 2 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 5 2 1 3 5 3 4 4 4 5 3 3

97 3 3 2 2 4 2 4 5 4 3 5 4 5 3 4 4 3 5 5 1 3 5 1 5 5 5 5 5 4

98 4 3 1 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5

99 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 2 3 4 5 5 4 5 5 4 3 3 5 5 5 4 5 5 5 4

100 3 3 2 2 3 4 2 5 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5

Page 85: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

74

Data Interval

N

o Personal Obligations Personal Confidence

Social

Confidence

Inefficiency Of

Provision General Knowledge

1 1,

00

1,

87

1,

00

1,

99

2,

22

2,

86

1,

00

2,

37

1,

00

1,

00

4,

22

3,

61

4,

32

1,

84

1,

80

1,

88

2,

65

1,

68

2,

61

2,

13

1,

88

4,

50

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

4,

19

2 3,

87

3,

83

3,

11

1,

99

2,

22

3,

82

3,

90

4,

67

3,

09

2,

99

2,

95

3,

61

4,

32

2,

95

4,

73

2,

66

4,

41

4,

69

4,

76

2,

13

4,

82

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

3 3,

87

2,

80

2,

16

3,

68

3,

07

2,

86

3,

02

2,

37

3,

09

2,

99

2,

95

2,

74

3,

09

2,

95

3,

74

3,

44

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

2,

67

3,

12

2,

97

3,

08

4 1,

99

3,

83

1,

00

1,

99

4,

29

1,

92

3,

02

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

3,

61

3,

09

3,

96

2,

79

1,

88

1,

00

3,

41

3,

53

2,

92

1,

88

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

5 1,

99

3,

83

2,

16

2,

82

3,

07

1,

92

2,

06

3,

42

2,

02

2,

99

2,

95

2,

74

2,

28

3,

96

1,

00

1,

00

1,

84

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

2,

35

2,

05

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

6 5,

01

5,

01

2,

16

1,

99

4,

29

4,

96

4,

91

2,

37

2,

02

2,

99

4,

22

3,

61

2,

28

2,

95

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

4,

06

4,

82

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

7 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

2,

22

2,

86

2,

06

2,

37

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

1,

84

3,

74

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

4,

06

3,

78

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

8 3,

87

3,

83

3,

11

2,

82

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

4,

35

2,

99

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

4,

76

2,

92

3,

78

4,

50

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

07

2,

11

9 3,

87

3,

83

1,

00

3,

68

4,

29

4,

96

3,

90

4,

67

3,

09

4,

00

4,

22

3,

61

3,

09

3,

96

1,

00

3,

44

1,

84

3,

41

4,

76

2,

92

1,

88

4,

50

2,

35

4,

65

3,

39

2,

67

3,

12

4,

10

2,

11

10 3,

87

5,

01

4,

54

4,

72

3,

07

4,

96

4,

91

3,

42

4,

35

4,

00

2,

95

1,

87

3,

09

2,

95

4,

73

3,

44

1,

84

2,

41

2,

61

2,

92

1,

88

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

11 1,

99

1,

87

1,

00

1,

00

3,

07

3,

82

3,

02

2,

37

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

2,

28

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

4,

69

4,

76

4,

06

4,

82

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

2,

97

4,

19

12 3,

87

5,

01

3,

11

3,

68

4,

29

3,

82

3,

90

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

3,

61

4,

32

4,

82

2,

79

3,

44

2,

65

4,

69

4,

76

4,

06

3,

78

3,

15

4,

64

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

2,

97

3,

08

13 1,

99

2,

80

3,

11

3,

68

3,

07

3,

82

3,

02

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

4,

73

4,

34

3,

46

4,

69

3,

53

4,

06

4,

82

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

2,

07

4,

19

14 2,

89

3,

83

2,

16

2,

82

4,

29

4,

96

3,

02

2,

37

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

4,

32

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

4,

69

3,

53

2,

92

1,

00

2,

05

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

2,

11

15 5,

01

2,

80

1,

00

2,

82

2,

22

2,

86

3,

02

3,

42

2,

02

2,

99

2,

95

2,

74

4,

32

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

3,

41

3,

53

4,

06

3,

78

2,

05

2,

35

2,

05

3,

39

2,

67

1,

97

2,

97

3,

08

16 3,

87

3,

83

2,

16

2,

82

1,

66

2,

86

4,

91

4,

67

2,

02

4,

00

4,

22

3,

61

4,

32

4,

82

4,

73

4,

34

4,

41

4,

69

4,

76

1,

00

1,

00

4,

50

2,

35

3,

27

3,

39

2,

67

1,

97

2,

07

1,

00

17 3,

87

2,

80

2,

16

2,

82

1,

66

2,

86

4,

91

2,

37

2,

02

4,

00

4,

22

3,

61

4,

32

4,

82

4,

73

4,

34

4,

41

4,

69

4,

76

1,

00

1,

00

4,

50

2,

35

3,

27

3,

39

2,

67

1,

97

2,

07

1,

00

18 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

2,

22

3,

82

3,

90

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

2,

79

1,

88

2,

65

2,

41

2,

61

2,

13

1,

88

2,

05

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

19 2,

89

3,

83

2,

16

1,

99

3,

07

3,

82

3,

90

3,

42

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

3,

74

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

20 2,

89

3,

83

3,

11

2,

82

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

2,

99

2,

15

2,

74

2,

28

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

3,

41

3,

53

2,

92

2,

81

3,

15

3,

42

3,

27

2,

21

2,

67

3,

12

2,

97

3,

08

Page 86: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

75

21 3,

87

2,

80

2,

16

2,

82

3,

07

3,

82

3,

90

2,

37

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

2,

28

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

3,

41

3,

53

2,

13

2,

81

2,

05

3,

42

3,

27

2,

21

2,

67

1,

97

2,

97

2,

11

22 3,

87

2,

80

3,

11

2,

82

3,

07

3,

82

3,

02

4,

67

3,

09

4,

00

2,

15

2,

74

3,

09

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

4,

69

3,

53

4,

06

2,

81

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

23 3,

87

3,

83

2,

16

3,

68

4,

29

2,

86

3,

90

2,

37

3,

09

4,

00

2,

95

4,

74

4,

32

4,

82

2,

79

3,

44

3,

46

3,

41

4,

76

4,

06

3,

78

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

3,

08

24 3,

87

5,

01

2,

16

1,

99

2,

22

1,

92

3,

02

2,

37

3,

09

5,

15

4,

22

4,

74

3,

09

3,

96

3,

74

3,

44

2,

65

4,

69

3,

53

2,

13

3,

78

4,

50

2,

35

3,

27

4,

74

3,

76

3,

12

2,

07

3,

08

25 2,

89

3,

83

3,

11

2,

82

4,

29

2,

86

2,

06

1,

60

1,

00

2,

99

2,

15

2,

74

3,

09

2,

95

1,

80

1,

88

1,

84

3,

41

3,

53

2,

92

2,

81

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

2,

67

3,

12

1,

00

1,

00

26 3,

87

3,

83

3,

82

2,

82

4,

29

4,

96

4,

91

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

4,

82

2,

79

1,

00

1,

00

1,

00

2,

61

4,

06

4,

82

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

27 1,

99

2,

80

1,

00

1,

00

3,

07

2,

86

3,

02

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

2,

74

4,

32

2,

95

1,

80

3,

44

3,

46

4,

69

4,

76

2,

92

2,

81

4,

50

3,

42

3,

27

3,

39

2,

67

1,

97

2,

97

3,

08

28 2,

89

3,

83

3,

11

1,

99

4,

29

3,

82

3,

90

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

1,

84

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

2,

81

4,

50

3,

42

3,

27

4,

74

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

29 2,

89

3,

83

3,

82

2,

82

3,

07

2,

86

2,

06

3,

42

3,

09

2,

99

4,

22

4,

74

2,

28

2,

95

2,

79

1,

88

2,

65

2,

41

3,

53

2,

13

2,

81

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

3,

12

2,

07

2,

11

30 2,

89

3,

83

1,

00

2,

82

3,

07

2,

86

2,

06

4,

67

3,

09

4,

00

2,

95

3,

61

4,

32

2,

95

3,

74

1,

00

1,

84

3,

41

4,

76

4,

06

3,

78

3,

15

3,

42

2,

05

3,

39

3,

76

4,

46

2,

97

2,

11

31 3,

87

5,

01

3,

11

2,

82

4,

29

4,

96

3,

02

4,

67

3,

09

5,

15

4,

22

3,

61

4,

32

2,

95

4,

73

4,

34

4,

41

2,

41

4,

76

4,

06

2,

81

4,

50

3,

42

4,

65

3,

39

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

32 2,

89

5,

01

4,

54

4,

72

4,

29

4,

96

4,

91

3,

42

3,

09

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

4,

82

3,

74

4,

34

4,

41

4,

69

3,

53

1,

61

2,

81

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

3,

08

33 5,

01

3,

83

4,

54

3,

68

4,

29

3,

82

4,

91

4,

67

3,

09

5,

15

4,

22

3,

61

4,

32

4,

82

4,

73

4,

34

3,

46

4,

69

3,

53

4,

06

2,

81

3,

15

3,

42

4,

65

3,

39

1,

75

3,

12

4,

10

3,

08

34 3,

87

5,

01

4,

54

4,

72

4,

29

4,

96

4,

91

3,

42

3,

09

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

1,

00

4,

73

4,

34

4,

41

4,

69

4,

76

2,

13

4,

82

4,

50

4,

64

3,

27

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

35 5,

01

5,

01

3,

11

2,

82

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

4,

35

4,

00

2,

95

2,

74

3,

09

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

3,

41

3,

53

1,

61

2,

81

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

2,

11

36 1,

99

1,

87

2,

16

1,

99

3,

07

4,

96

3,

90

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

3,

61

3,

09

1,

84

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

2,

61

2,

92

2,

81

4,

50

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

37 1,

99

1,

00

1,

00

1,

00

1,

00

2,

86

2,

06

3,

42

3,

09

2,

99

2,

15

2,

74

1,

00

2,

95

2,

79

1,

00

3,

46

4,

69

4,

76

4,

06

2,

81

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

5,

01

3,

12

2,

07

3,

08

38 3,

87

3,

83

3,

11

2,

82

3,

07

2,

86

3,

02

2,

37

2,

02

4,

00

2,

95

2,

74

3,

09

3,

96

2,

79

3,

44

2,

65

3,

41

2,

61

2,

92

2,

81

3,

15

2,

35

2,

05

2,

21

2,

67

3,

12

2,

97

3,

08

39 2,

89

3,

83

1,

00

3,

68

3,

07

3,

82

2,

06

4,

67

4,

35

4,

00

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

2,

79

1,

00

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

1,

57

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

07

2,

11

40 1,

99

3,

83

2,

16

4,

72

3,

07

2,

86

3,

90

4,

67

3,

09

2,

99

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

3,

74

2,

66

3,

46

4,

69

4,

76

2,

13

1,

88

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

2,

67

1,

97

1,

00

1,

00

41 1,

00

2,

80

3,

11

2,

82

3,

07

4,

96

3,

90

2,

37

4,

35

2,

99

2,

15

2,

74

4,

32

3,

96

2,

79

3,

44

2,

65

4,

69

4,

76

4,

06

1,

88

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

4,

10

4,

19

42 3,

87

3,

83

3,

82

3,

68

1,

66

3,

82

2,

06

1,

60

2,

02

2,

01

4,

22

3,

61

3,

09

2,

95

2,

79

4,

34

1,

00

3,

41

2,

61

1,

61

2,

81

2,

05

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

43 3,

87

3,

83

3,

82

3,

68

3,

07

4,

96

3,

90

3,

42

3,

09

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

3,

96

3,

74

4,

34

3,

46

4,

69

4,

76

2,

92

4,

82

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

3,

12

4,

10

3,

08

44 1,

99

1,

87

2,

16

1,

99

1,

66

2,

86

2,

06

3,

42

3,

09

2,

99

2,

95

2,

74

2,

28

1,

84

2,

79

1,

88

2,

65

2,

41

2,

61

4,

06

2,

81

4,

50

2,

35

4,

65

2,

21

2,

67

1,

97

2,

97

2,

11

Page 87: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

76

45 1,

99

1,

87

2,

16

3,

68

3,

07

3,

82

2,

06

1,

60

3,

09

2,

01

4,

22

4,

74

4,

32

1,

84

1,

80

1,

88

1,

84

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

1,

57

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

46 1,

99

1,

87

2,

16

1,

99

1,

66

3,

82

2,

06

3,

42

3,

09

2,

01

4,

22

3,

61

3,

09

2,

95

2,

79

2,

66

1,

84

3,

41

3,

53

2,

92

2,

81

3,

15

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

1,

97

2,

07

2,

11

47 2,

89

3,

83

3,

82

3,

68

3,

07

3,

82

3,

90

3,

42

2,

02

2,

01

4,

22

4,

74

4,

32

3,

96

3,

74

3,

44

3,

46

4,

69

3,

53

2,

13

3,

78

3,

15

3,

42

3,

27

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

3,

08

48 2,

89

3,

83

2,

16

1,

00

3,

07

3,

82

3,

02

2,

37

1,

00

4,

00

2,

15

3,

61

3,

09

2,

95

3,

74

1,

88

3,

46

3,

41

3,

53

2,

13

1,

00

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

2,

11

49 3,

87

2,

80

2,

16

1,

99

3,

07

1,

92

3,

90

3,

42

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

3,

74

1,

88

1,

84

3,

41

1,

87

2,

92

2,

81

3,

15

3,

42

2,

05

3,

39

2,

67

3,

12

2,

97

3,

08

50 1,

99

3,

83

2,

16

3,

68

4,

29

4,

96

3,

90

3,

42

3,

09

2,

99

4,

22

4,

74

3,

09

2,

95

3,

74

3,

44

2,

65

4,

69

4,

76

4,

06

3,

78

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

3,

12

2,

07

3,

08

51 3,

87

2,

80

3,

11

3,

68

3,

07

3,

82

3,

90

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

2,

74

2,

28

2,

95

3,

74

3,

44

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

2,

81

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

52 1,

99

3,

83

3,

11

2,

82

1,

00

1,

92

1,

00

2,

37

1,

00

4,

00

1,

00

1,

00

1,

70

3,

96

4,

73

3,

44

4,

41

1,

68

1,

00

1,

00

1,

88

1,

00

3,

42

1,

00

2,

21

1,

75

1,

97

1,

00

1,

00

53 1,

99

3,

83

2,

16

2,

82

4,

29

1,

00

3,

02

1,

00

1,

00

2,

99

4,

22

2,

74

2,

28

3,

96

2,

79

1,

88

1,

84

4,

69

2,

61

4,

06

3,

78

4,

50

3,

42

2,

05

3,

39

2,

67

3,

12

2,

97

3,

08

54 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

3,

07

2,

86

3,

02

3,

42

3,

09

2,

99

2,

95

3,

61

4,

32

4,

82

3,

74

1,

88

3,

46

3,

41

4,

76

4,

06

1,

88

3,

15

3,

42

3,

27

2,

21

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

55 2,

89

5,

01

2,

16

1,

00

4,

29

2,

86

3,

90

3,

42

3,

09

5,

15

4,

22

3,

61

4,

32

2,

95

3,

74

2,

66

2,

65

4,

69

4,

76

4,

06

2,

81

4,

50

3,

42

3,

27

3,

39

2,

67

4,

46

4,

10

2,

11

56 2,

89

2,

80

3,

11

3,

68

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

2,

02

4,

00

2,

15

2,

74

3,

09

2,

95

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

2,

13

2,

81

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

2,

67

4,

46

2,

97

2,

11

57 3,

87

2,

80

3,

11

3,

68

4,

29

3,

82

3,

90

3,

42

3,

09

4,

00

2,

95

1,

87

3,

09

3,

96

2,

79

1,

88

2,

65

3,

41

1,

87

4,

06

2,

81

4,

50

3,

42

2,

05

3,

39

2,

67

3,

12

2,

97

2,

11

58 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

2,

22

2,

86

2,

06

3,

42

2,

02

4,

00

2,

15

2,

74

3,

09

2,

95

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

2,

61

2,

92

1,

88

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

2,

67

1,

97

2,

97

2,

11

59 2,

89

3,

83

2,

16

3,

68

4,

29

2,

86

3,

90

3,

42

2,

02

4,

00

4,

22

3,

61

3,

09

1,

84

2,

79

1,

00

2,

65

2,

41

3,

53

4,

06

2,

81

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

60 3,

87

3,

83

4,

54

4,

72

2,

22

4,

96

4,

91

3,

42

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

3,

96

4,

73

4,

34

4,

41

2,

41

3,

53

1,

00

1,

88

2,

05

3,

42

3,

27

1,

49

1,

75

1,

00

2,

07

2,

11

61 2,

89

2,

80

3,

11

2,

82

2,

22

2,

86

3,

02

2,

37

2,

02

2,

99

4,

22

4,

74

4,

32

1,

00

2,

79

2,

66

2,

65

4,

69

2,

61

2,

13

2,

81

2,

05

1,

00

2,

05

3,

39

5,

01

3,

12

2,

07

1,

00

62 1,

99

2,

80

2,

16

1,

99

3,

07

2,

86

3,

02

1,

00

1,

00

4,

00

2,

95

3,

61

4,

32

1,

84

2,

79

1,

88

2,

65

3,

41

2,

61

1,

61

2,

81

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

1,

97

2,

07

2,

11

63 2,

89

2,

80

3,

11

3,

68

3,

07

4,

96

3,

90

3,

42

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

3,

09

3,

96

2,

79

1,

88

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

2,

81

4,

50

4,

64

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

4,

10

3,

08

64 1,

00

2,

80

1,

00

2,

82

4,

29

4,

96

3,

02

3,

42

3,

09

2,

99

4,

22

2,

74

4,

32

2,

95

2,

79

3,

44

4,

41

3,

41

3,

53

4,

06

3,

78

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

4,

10

3,

08

65 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

1,

00

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

4,

00

1,

65

1,

87

1,

70

1,

84

1,

80

1,

88

2,

65

2,

41

2,

61

2,

92

2,

81

2,

05

3,

42

3,

27

3,

39

2,

67

3,

12

2,

07

2,

11

66 1,

99

1,

87

2,

16

1,

99

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

3,

74

3,

44

4,

41

3,

41

3,

53

2,

92

1,

88

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

07

2,

11

67 3,

87

1,

87

2,

16

3,

68

4,

29

3,

82

3,

90

4,

67

4,

35

4,

00

4,

22

3,

61

3,

09

1,

84

4,

73

3,

44

1,

84

4,

69

4,

76

2,

92

3,

78

3,

15

4,

64

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

68 5,

01

3,

83

2,

16

1,

99

4,

29

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

2,

01

4,

22

4,

74

4,

32

4,

82

2,

79

3,

44

3,

46

3,

41

3,

53

1,

61

3,

78

3,

15

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

07

2,

11

Page 88: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

77

69 3,

87

3,

83

3,

11

3,

68

4,

29

3,

82

3,

90

3,

42

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

3,

96

4,

73

3,

44

4,

41

4,

69

3,

53

2,

92

3,

78

4,

50

3,

42

4,

65

3,

39

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

70 2,

89

2,

80

3,

11

3,

68

4,

29

4,

96

4,

91

4,

67

3,

09

4,

00

4,

22

2,

74

2,

28

2,

95

3,

74

2,

66

4,

41

4,

69

2,

61

4,

06

1,

00

3,

15

2,

35

3,

27

4,

74

2,

67

4,

46

4,

10

4,

19

71 3,

87

3,

83

3,

82

2,

82

2,

22

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

2,

99

2,

95

2,

74

2,

28

2,

95

2,

79

1,

88

1,

84

3,

41

1,

87

2,

13

1,

88

3,

15

2,

35

3,

27

2,

21

1,

75

3,

12

1,

00

2,

11

72 3,

87

1,

00

3,

82

2,

82

4,

29

2,

86

3,

90

3,

42

3,

09

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

4,

73

4,

34

1,

00

4,

69

4,

76

2,

92

3,

78

3,

15

4,

64

3,

27

3,

39

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

73 5,

01

5,

01

2,

16

4,

72

3,

07

3,

82

3,

90

2,

37

2,

02

4,

00

2,

95

4,

74

3,

09

4,

82

3,

74

1,

00

1,

00

2,

41

2,

61

2,

13

2,

81

2,

05

2,

35

2,

05

1,

00

1,

00

1,

00

2,

07

1,

00

74 2,

89

3,

83

3,

11

2,

82

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

3,

74

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

4,

50

3,

42

3,

27

2,

21

2,

67

3,

12

2,

97

2,

11

75 3,

87

1,

87

2,

16

1,

00

3,

07

4,

96

4,

91

3,

42

2,

02

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

4,

73

2,

66

4,

41

4,

69

4,

76

4,

06

2,

81

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

3,

76

3,

12

2,

07

2,

11

76 2,

89

3,

83

3,

11

1,

99

4,

29

1,

92

3,

02

2,

37

4,

35

4,

00

1,

65

2,

74

3,

09

2,

95

1,

80

1,

00

2,

65

4,

69

3,

53

4,

06

2,

81

3,

15

2,

35

3,

27

2,

21

2,

67

3,

12

4,

10

3,

08

77 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

3,

07

2,

86

3,

02

2,

37

3,

09

5,

15

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

4,

76

4,

06

2,

81

4,

50

4,

64

2,

05

2,

21

2,

67

4,

46

4,

10

2,

11

78 3,

87

5,

01

4,

54

3,

68

4,

29

4,

96

4,

91

4,

67

2,

02

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

3,

96

3,

74

4,

34

4,

41

3,

41

4,

76

4,

06

4,

82

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

79 3,

87

3,

83

3,

82

3,

68

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

3,

96

3,

74

2,

66

2,

65

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

3,

42

4,

65

4,

74

3,

76

3,

12

2,

97

3,

08

80 1,

00

3,

83

1,

00

2,

82

4,

29

3,

82

4,

91

3,

42

4,

35

2,

01

4,

22

3,

61

4,

32

1,

00

3,

74

2,

66

3,

46

4,

69

3,

53

2,

13

2,

81

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

1,

00

3,

08

81 2,

89

3,

83

3,

11

2,

82

4,

29

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

2,

99

2,

95

3,

61

4,

32

2,

95

3,

74

3,

44

3,

46

4,

69

3,

53

4,

06

3,

78

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

2,

97

2,

11

82 2,

89

2,

80

3,

11

3,

68

2,

22

3,

82

3,

90

3,

42

2,

02

2,

01

2,

95

2,

74

3,

09

1,

84

2,

79

2,

66

3,

46

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

4,

64

4,

65

2,

21

3,

76

3,

12

2,

07

2,

11

83 2,

89

2,

80

2,

16

2,

82

4,

29

2,

86

2,

06

3,

42

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

3,

09

2,

95

1,

00

2,

66

1,

84

2,

41

4,

76

2,

13

2,

81

4,

50

3,

42

3,

27

2,

21

3,

76

3,

12

2,

07

3,

08

84 2,

89

2,

80

3,

11

1,

00

3,

07

3,

82

3,

02

3,

42

3,

09

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

3,

96

2,

79

3,

44

2,

65

2,

41

2,

61

2,

92

2,

81

2,

05

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

07

3,

08

85 1,

99

3,

83

3,

11

3,

68

3,

07

3,

82

3,

02

4,

67

3,

09

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

2,

79

2,

66

2,

65

3,

41

4,

76

2,

92

3,

78

3,

15

3,

42

3,

27

3,

39

3,

76

3,

12

2,

97

4,

19

86 2,

89

3,

83

2,

16

3,

68

4,

29

3,

82

3,

02

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

1,

00

2,

95

1,

80

1,

00

1,

00

1,

68

1,

87

4,

06

3,

78

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

3,

76

3,

12

2,

07

4,

19

87 2,

89

2,

80

3,

11

2,

82

2,

22

2,

86

3,

02

2,

37

2,

02

2,

99

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

1,

80

2,

66

2,

65

2,

41

3,

53

2,

13

2,

81

3,

15

1,

00

3,

27

3,

39

2,

67

1,

97

2,

07

2,

11

88 1,

99

2,

80

2,

16

2,

82

2,

22

3,

82

3,

90

3,

42

2,

02

4,

00

2,

95

1,

87

4,

32

2,

95

3,

74

2,

66

3,

46

3,

41

3,

53

2,

92

3,

78

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

3,

76

3,

12

2,

97

2,

11

89 2,

89

3,

83

1,

00

2,

82

3,

07

2,

86

2,

06

3,

42

1,

00

2,

01

1,

65

1,

87

1,

70

1,

84

4,

73

1,

88

4,

41

4,

69

4,

76

4,

06

1,

88

4,

50

1,

57

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

90 5,

01

5,

01

1,

00

4,

72

4,

29

4,

96

3,

90

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

1,

70

3,

96

1,

80

1,

00

1,

84

4,

69

4,

76

4,

06

3,

78

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

4,

10

3,

08

91 3,

87

3,

83

3,

11

3,

68

4,

29

4,

96

3,

02

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

3,

61

4,

32

4,

82

2,

79

4,

34

4,

41

4,

69

4,

76

4,

06

4,

82

4,

50

3,

42

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

92 3,

87

2,

80

3,

11

2,

82

3,

07

2,

86

3,

02

4,

67

4,

35

4,

00

4,

22

4,

74

3,

09

2,

95

3,

74

2,

66

4,

41

3,

41

1,

87

4,

06

4,

82

4,

50

3,

42

4,

65

3,

39

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

Page 89: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

78

93 3,

87

5,

01

2,

16

4,

72

4,

29

4,

96

4,

91

4,

67

4,

35

2,

99

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

2,

79

2,

66

3,

46

2,

41

4,

76

2,

92

2,

81

4,

50

4,

64

4,

65

4,

74

3,

76

4,

46

4,

10

3,

08

94 2,

89

3,

83

2,

16

2,

82

3,

07

3,

82

3,

90

2,

37

3,

09

4,

00

2,

95

3,

61

3,

09

2,

95

3,

74

1,

88

1,

84

2,

41

3,

53

2,

92

3,

78

3,

15

3,

42

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

4,

19

95 5,

01

2,

80

1,

00

1,

00

4,

29

4,

96

4,

91

2,

37

2,

02

2,

99

1,

00

1,

87

1,

70

1,

00

3,

74

1,

88

3,

46

3,

41

3,

53

4,

06

1,

88

4,

50

3,

42

4,

65

3,

39

3,

76

3,

12

4,

10

2,

11

96 2,

89

3,

83

2,

16

1,

99

4,

29

2,

86

4,

91

4,

67

4,

35

5,

15

4,

22

4,

74

2,

28

2,

95

4,

73

4,

34

3,

46

4,

69

1,

87

1,

00

2,

81

4,

50

2,

35

3,

27

3,

39

3,

76

4,

46

2,

07

2,

11

97 2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

3,

07

1,

92

3,

90

4,

67

3,

09

2,

99

4,

22

3,

61

4,

32

2,

95

3,

74

3,

44

2,

65

4,

69

4,

76

1,

00

2,

81

4,

50

1,

00

4,

65

4,

74

5,

01

4,

46

4,

10

3,

08

98 3,

87

2,

80

1,

00

2,

82

4,

29

4,

96

4,

91

4,

67

4,

35

4,

00

4,

22

4,

74

4,

32

2,

95

4,

73

2,

66

4,

41

4,

69

4,

76

2,

92

2,

81

3,

15

2,

35

4,

65

4,

74

3,

76

3,

12

4,

10

4,

19

99 3,

87

5,

01

3,

82

3,

68

4,

29

4,

96

3,

90

4,

67

3,

09

5,

15

1,

65

2,

74

3,

09

4,

82

4,

73

3,

44

4,

41

4,

69

3,

53

2,

13

2,

81

4,

50

4,

64

4,

65

3,

39

5,

01

4,

46

4,

10

3,

08

10

0

2,

89

2,

80

2,

16

1,

99

2,

22

3,

82

2,

06

4,

67

3,

09

2,

01

2,

15

2,

74

3,

09

3,

96

3,

74

2,

66

3,

46

3,

41

4,

76

2,

92

2,

81

4,

50

3,

42

4,

65

3,

39

3,

76

4,

46

4,

10

4,

19

Page 90: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

79

Lampiran 2 Raw Data

Korelasi Matrix

PO_1

PO_2

PO_3

PO_4

PO_5

PO_6

PC_1

PC_2

PC_3

PC_4

PC_5

PC_6

PC_7

SC_1

SC_2

SC_3

SC_4

SC_5

IP_1

IP_2

IP_3

IP_4

IP_5

GK_1

GK_2

GK_3

GK_4

GK_5

GK_6

Correlation PO_1

1,00

0

0,4

22

0,1

67

0,2

37

0,2

00

0,2

63

0,3

94

0,1

23

0,0

93

0,1

44

0,0

10

0,0

51

-

0,0

26

0,3

24

0,1

81

0,1

79

0,0

75

0,0

30

0,0

42

0,0

48

0,1

41

-

0,0

53

0,0

58

0,0

73

-

0,0

46

-

0,0

86

0,0

69

0,3

10

0,0

09

PO_2

0,42

2 1,0

00

0,3

04

0,4

14

0,3

62

0,2

15

0,3

03

0,1

38

0,1

15

0,3

10

0,0

94

0,1

37

0,0

68

0,3

51

0,1

48

0,2

00

0,0

69

0,0

23

0,1

10

-

0,0

13

0,1

47

0,1

11

0,1

34

0,0

70

0,0

98

0,0

13

0,2

53

0,2

46

0,0

49

PO_3

0,16

7

0,3

04

1,0

00

0,3

95

0,0

62

0,2

36

0,2

50

0,0

72

0,0

90

0,1

84

0,0

47

0,0

68

0,1

89

0,2

36

0,2

35

0,4

25

0,1

42

-

0,0

19

-

0,1

57

-

0,1

27

0,1

36

-

0,1

17

0,2

10

-

0,0

27

-

0,1

10

0,0

05

0,1

46

0,1

77

0,1

07

PO_4 0,23

7

0,4

14

0,3

95

1,0

00

0,2

70

0,4

04

0,2

37

0,2

01

0,1

82

0,1

98

0,2

11

0,1

64

0,0

94

0,2

55

0,1

39

0,2

89

0,0

43

0,0

31

0,1

04

-

0,0

32

0,1

62

-

0,0

45

0,1

77

0,1

10

0,0

60

0,0

18

0,1

01

0,1

72

0,0

72

PO_5 0,20

0

0,3

62

0,0

62

0,2

70

1,0

00

0,3

00

0,3

86

0,2

07

0,3

26

0,2

73

0,2

48

0,2

65

0,1

68

0,1

28

0,0

03

0,0

71

-

0,0

12

0,2

05

0,1

73

0,3

09

0,2

33

0,3

22

0,2

03

0,2

30

0,2

59

0,1

66

0,5

46

0,4

13

0,3

38

PO_6 0,26

3

0,2

15

0,2

36

0,4

04

0,3

00

1,0

00

0,4

53

0,2

87

0,2

98

0,1

72

0,2

04

0,1

50

0,1

32

0,0

69

0,1

29

0,2

45

0,2

63

0,0

28

0,1

73

0,0

98

0,1

35

0,1

47

0,3

20

0,4

70

0,2

60

0,2

05

0,2

88

0,3

88

0,2

53

PC_1

0,39

4

0,3

03

0,2

50

0,2

37

0,3

86

0,4

53

1,0

00

0,2

50

0,2

61

0,2

86

0,2

61

0,2

05

0,2

35

0,2

10

0,3

62

0,3

50

0,3

26

0,2

81

0,1

09

0,0

46

0,0

63

0,1

97

0,1

28

0,2

47

0,1

86

0,0

03

0,1

85

0,3

31

0,1

18

PC_2 0,12

3

0,1

38

0,0

72

0,2

01

0,2

07

0,2

87

0,2

50

1,0

00

0,5

49

0,3

23

0,2

34

0,1

57

0,1

08

0,1

32

0,2

74

0,1

94

0,2

56

0,1

03

0,1

97

0,1

13

0,1

29

0,2

94

0,1

80

0,3

68

0,2

73

0,1

44

0,3

00

0,3

28

0,2

89

PC_3 0,09

3

0,1

15

0,0

90

0,1

82

0,3

26

0,2

98

0,2

61

0,5

49

1,0

00

0,3

48

0,2

77

0,2

95

0,1

43

0,0

75

0,0

21

0,1

46

-

0,0

26

0,1

36

0,1

47

0,1

29

0,2

54

0,2

98

0,2

15

0,3

66

0,2

49

0,2

12

0,4

01

0,3

38

0,3

70

PC_4 0,14

4

0,3

10

0,1

84

0,1

98

0,2

73

0,1

72

0,2

86

0,3

23

0,3

48

1,0

00

0,2

22

0,2

26

0,1

14

0,2

62

0,1

90

0,2

25

0,1

23

0,0

75

0,0

10

0,0

84

0,1

37

0,2

32

0,1

36

0,0

78

0,1

32

0,0

06

0,2

13

0,2

91

0,1

41

PC_5 0,01

0

0,0

94

0,0

47

0,2

11

0,2

48

0,2

04

0,2

61

0,2

34

0,2

77

0,2

22

1,0

00

0,7

09

0,3

60

0,0

70

0,0

72

0,2

94

0,0

70

0,1

59

0,2

02

0,0

29

0,2

85

0,4

23

0,1

79

0,2

68

0,3

89

0,2

30

0,2

17

0,1

99

0,1

74

PC_6 0,05

1

0,1

37

0,0

68

0,1

64

0,2

65

0,1

50

0,2

05

0,1

57

0,2

95

0,2

26

0,7

09

1,0

00

0,4

29

0,1

47

0,0

66

0,1

78

0,0

03

0,0

87

0,2

36

-

0,0

64

0,3

61

0,2

34

0,2

04

0,2

06

0,2

37

0,2

97

0,1

50

0,0

96

0,1

03

PC_7

-

0,02

6

0,0

68

0,1

89

0,0

94

0,1

68

0,1

32

0,2

35

0,1

08

0,1

43

0,1

14

0,3

60

0,4

29

1,0

00

0,1

94

0,1

87

0,3

65

0,2

10

0,2

25

0,3

61

-

0,0

96

0,1

71

0,1

35

0,0

95

0,0

68

0,1

37

0,0

89

0,0

88

0,1

41

0,0

30

SC_1 0,32

4

0,3

51

0,2

36

0,2

55

0,1

28

0,0

69

0,2

10

0,1

32

0,0

75

0,2

62

0,0

70

0,1

47

0,1

94

1,0

00

0,1

33

0,3

33

0,1

49

0,0

99

0,1

20

-

0,0

04

0,0

41

0,0

37

0,1

34

0,0

12

-

0,0

30

-

0,0

47

-

0,0

26

0,1

57

-

0,0

50

Page 91: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

80

SC_2 0,18

1

0,1

48

0,2

35

0,1

39

0,0

03

0,1

29

0,3

62

0,2

74

0,0

21

0,1

90

0,0

72

0,0

66

0,1

87

0,1

33

1,0

00

0,4

91

0,5

00

0,3

11

0,1

41

-

0,0

83

0,0

08

0,0

76

0,1

45

0,1

56

0,1

14

0,1

58

0,1

45

0,2

29

0,0

98

SC_3

0,17

9

0,2

00

0,4

25

0,2

89

0,0

71

0,2

45

0,3

50

0,1

94

0,1

46

0,2

25

0,2

94

0,1

78

0,3

65

0,3

33

0,4

91

1,0

00

0,4

46

0,3

42

0,2

63

-

0,1

84

0,1

53

0,0

91

0,1

50

0,1

80

0,1

42

0,1

46

0,0

96

0,2

41

0,1

22

SC_4 0,07

5

0,0

69

0,1

42

0,0

43

-

0,0

12

0,2

63

0,3

26

0,2

56

-

0,0

26

0,1

23

0,0

70

0,0

03

0,2

10

0,1

49

0,5

00

0,4

46

1,0

00

0,3

12

0,2

33

0,0

45

-

0,0

19

0,1

71

0,0

54

0,2

65

0,1

40

0,0

74

0,0

36

0,2

18

0,0

48

SC_5 0,03

0

0,0

23

-

0,0

19

0,0

31

0,2

05

0,0

28

0,2

81

0,1

03

0,1

36

0,0

75

0,1

59

0,0

87

0,2

25

0,0

99

0,3

11

0,3

42

0,3

12

1,0

00

0,4

33

0,1

10

0,1

47

0,2

59

0,0

38

0,1

83

0,3

19

0,2

55

0,2

31

0,2

19

0,0

68

IP_1 0,04

2

0,1

10

-

0,1

57

0,1

04

0,1

73

0,1

73

0,1

09

0,1

97

0,1

47

0,0

10

0,2

02

0,2

36

0,3

61

0,1

20

0,1

41

0,2

63

0,2

33

0,4

33

1,0

00

0,1

42

0,1

67

0,3

24

0,2

42

0,3

74

0,2

79

0,3

26

0,1

76

0,3

24

0,1

48

IP_2 0,04

8

-

0,0

13

-

0,1

27

-

0,0

32

0,3

09

0,0

98

0,0

46

0,1

13

0,1

29

0,0

84

0,0

29

-

0,0

64

-

0,0

96

-

0,0

04

-

0,0

83

-

0,1

84

0,0

45

0,1

10

0,1

42

1,0

00

0,2

76

0,3

00

0,2

68

0,2

30

0,2

20

0,1

00

0,3

17

0,2

82

0,3

34

IP_3 0,14

1

0,1

47

0,1

36

0,1

62

0,2

33

0,1

35

0,0

63

0,1

29

0,2

54

0,1

37

0,2

85

0,3

61

0,1

71

0,0

41

0,0

08

0,1

53

-

0,0

19

0,1

47

0,1

67

0,2

76

1,0

00

0,3

11

0,3

36

0,2

99

0,4

19

0,4

58

0,3

93

0,2

14

0,4

06

IP_4

-

0,05

3

0,1

11

-

0,1

17

-

0,0

45

0,3

22

0,1

47

0,1

97

0,2

94

0,2

98

0,2

32

0,4

23

0,2

34

0,1

35

0,0

37

0,0

76

0,0

91

0,1

71

0,2

59

0,3

24

0,3

00

0,3

11

1,0

00

0,2

96

0,5

34

0,4

51

0,3

42

0,4

05

0,3

76

0,2

86

IP_5 0,05

8

0,1

34

0,2

10

0,1

77

0,2

03

0,3

20

0,1

28

0,1

80

0,2

15

0,1

36

0,1

79

0,2

04

0,0

95

0,1

34

0,1

45

0,1

50

0,0

54

0,0

38

0,2

42

0,2

68

0,3

36

0,2

96

1,0

00

0,3

51

0,2

73

0,3

25

0,3

21

0,2

66

0,2

42

GK_1 0,07

3

0,0

70

-

0,0

27

0,1

10

0,2

30

0,4

70

0,2

47

0,3

68

0,3

66

0,0

78

0,2

68

0,2

06

0,0

68

0,0

12

0,1

56

0,1

80

0,2

65

0,1

83

0,3

74

0,2

30

0,2

99

0,5

34

0,3

51

1,0

00

0,5

84

0,5

08

0,3

69

0,4

19

0,3

84

GK_2

-

0,04

6

0,0

98

-

0,1

10

0,0

60

0,2

59

0,2

60

0,1

86

0,2

73

0,2

49

0,1

32

0,3

89

0,2

37

0,1

37

-

0,0

30

0,1

14

0,1

42

0,1

40

0,3

19

0,2

79

0,2

20

0,4

19

0,4

51

0,2

73

0,5

84

1,0

00

0,6

65

0,4

78

0,3

43

0,4

32

GK_3

-

0,08

6

0,0

13

0,0

05

0,0

18

0,1

66

0,2

05

0,0

03

0,1

44

0,2

12

0,0

06

0,2

30

0,2

97

0,0

89

-

0,0

47

0,1

58

0,1

46

0,0

74

0,2

55

0,3

26

0,1

00

0,4

58

0,3

42

0,3

25

0,5

08

0,6

65

1,0

00

0,4

86

0,3

88

0,4

50

GK_4 0,06

9

0,2

53

0,1

46

0,1

01

0,5

46

0,2

88

0,1

85

0,3

00

0,4

01

0,2

13

0,2

17

0,1

50

0,0

88

-

0,0

26

0,1

45

0,0

96

0,0

36

0,2

31

0,1

76

0,3

17

0,3

93

0,4

05

0,3

21

0,3

69

0,4

78

0,4

86

1,0

00

0,5

50

0,5

81

GK_5 0,31

0

0,2

46

0,1

77

0,1

72

0,4

13

0,3

88

0,3

31

0,3

28

0,3

38

0,2

91

0,1

99

0,0

96

0,1

41

0,1

57

0,2

29

0,2

41

0,2

18

0,2

19

0,3

24

0,2

82

0,2

14

0,3

76

0,2

66

0,4

19

0,3

43

0,3

88

0,5

50

1,0

00

0,5

69

GK_6 0,00

9

0,0

49

0,1

07

0,0

72

0,3

38

0,2

53

0,1

18

0,2

89

0,3

70

0,1

41

0,1

74

0,1

03

0,0

30

-

0,0

50

0,0

98

0,1

22

0,0

48

0,0

68

0,1

48

0,3

34

0,4

06

0,2

86

0,2

42

0,3

84

0,4

32

0,4

50

0,5

81

0,5

69

1,0

00

Sig. (1-tailed) PO_1

0,0

00

0,0

49

0,0

09

0,0

23

0,0

04

0,0

00

0,1

11

0,1

79

0,0

77

0,4

61

0,3

06

0,4

00

0,0

00

0,0

36

0,0

37

0,2

29

0,3

83

0,3

40

0,3

19

0,0

81

0,3

01

0,2

84

0,2

36

0,3

26

0,1

96

0,2

46

0,0

01

0,4

65

PO_2 0,00

0

0,0

01

0,0

00

0,0

00

0,0

16

0,0

01

0,0

85

0,1

28

0,0

01

0,1

77

0,0

86

0,2

50

0,0

00

0,0

71

0,0

23

0,2

46

0,4

11

0,1

38

0,4

47

0,0

72

0,1

36

0,0

92

0,2

45

0,1

65

0,4

48

0,0

05

0,0

07

0,3

15

PO_3 0,04

9

0,0

01

0,0

00

0,2

69

0,0

09

0,0

06

0,2

37

0,1

85

0,0

33

0,3

21

0,2

50

0,0

30

0,0

09

0,0

09

0,0

00

0,0

79

0,4

24

0,0

60

0,1

04

0,0

88

0,1

23

0,0

18

0,3

96

0,1

38

0,4

79

0,0

74

0,0

39

0,1

45

Page 92: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

81

PO_4 0,00

9

0,0

00

0,0

00

0,0

03

0,0

00

0,0

09

0,0

23

0,0

35

0,0

24

0,0

18

0,0

51

0,1

76

0,0

05

0,0

83

0,0

02

0,3

34

0,3

80

0,1

51

0,3

75

0,0

53

0,3

30

0,0

39

0,1

39

0,2

78

0,4

31

0,1

59

0,0

44

0,2

38

PO_5 0,02

3

0,0

00

0,2

69

0,0

03

0,0

01

0,0

00

0,0

19

0,0

00

0,0

03

0,0

06

0,0

04

0,0

47

0,1

02

0,4

86

0,2

41

0,4

54

0,0

21

0,0

43

0,0

01

0,0

10

0,0

01

0,0

22

0,0

11

0,0

05

0,0

49

0,0

00

0,0

00

0,0

00

PO_6

0,00

4

0,0

16

0,0

09

0,0

00

0,0

01

0,0

00

0,0

02

0,0

01

0,0

44

0,0

21

0,0

68

0,0

95

0,2

46

0,1

01

0,0

07

0,0

04

0,3

92

0,0

42

0,1

65

0,0

91

0,0

72

0,0

01

0,0

00

0,0

04

0,0

20

0,0

02

0,0

00

0,0

05

PC_1 0,00

0

0,0

01

0,0

06

0,0

09

0,0

00

0,0

00

0,0

06

0,0

04

0,0

02

0,0

04

0,0

20

0,0

09

0,0

18

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

02

0,1

39

0,3

23

0,2

66

0,0

25

0,1

03

0,0

07

0,0

32

0,4

89

0,0

33

0,0

00

0,1

22

PC_2 0,11

1

0,0

85

0,2

37

0,0

23

0,0

19

0,0

02

0,0

06

0,0

00

0,0

01

0,0

10

0,0

59

0,1

43

0,0

96

0,0

03

0,0

27

0,0

05

0,1

55

0,0

24

0,1

32

0,1

01

0,0

02

0,0

36

0,0

00

0,0

03

0,0

76

0,0

01

0,0

00

0,0

02

PC_3 0,17

9

0,1

28

0,1

85

0,0

35

0,0

00

0,0

01

0,0

04

0,0

00

0,0

00

0,0

03

0,0

01

0,0

78

0,2

28

0,4

18

0,0

74

0,3

97

0,0

89

0,0

73

0,1

00

0,0

05

0,0

01

0,0

16

0,0

00

0,0

06

0,0

17

0,0

00

0,0

00

0,0

00

PC_4 0,07

7

0,0

01

0,0

33

0,0

24

0,0

03

0,0

44

0,0

02

0,0

01

0,0

00

0,0

13

0,0

12

0,1

30

0,0

04

0,0

29

0,0

12

0,1

12

0,2

30

0,4

61

0,2

03

0,0

87

0,0

10

0,0

89

0,2

19

0,0

96

0,4

77

0,0

17

0,0

02

0,0

81

PC_5 0,46

1

0,1

77

0,3

21

0,0

18

0,0

06

0,0

21

0,0

04

0,0

10

0,0

03

0,0

13

0,0

00

0,0

00

0,2

44

0,2

39

0,0

02

0,2

46

0,0

57

0,0

22

0,3

86

0,0

02

0,0

00

0,0

38

0,0

04

0,0

00

0,0

11

0,0

15

0,0

24

0,0

41

PC_6 0,30

6

0,0

86

0,2

50

0,0

51

0,0

04

0,0

68

0,0

20

0,0

59

0,0

01

0,0

12

0,0

00

0,0

00

0,0

72

0,2

58

0,0

38

0,4

86

0,1

95

0,0

09

0,2

64

0,0

00

0,0

10

0,0

21

0,0

20

0,0

09

0,0

01

0,0

68

0,1

71

0,1

55

PC_7 0,40

0

0,2

50

0,0

30

0,1

76

0,0

47

0,0

95

0,0

09

0,1

43

0,0

78

0,1

30

0,0

00

0,0

00

0,0

27

0,0

31

0,0

00

0,0

18

0,0

12

0,0

00

0,1

70

0,0

45

0,0

90

0,1

73

0,2

50

0,0

87

0,1

88

0,1

92

0,0

81

0,3

83

SC_1 0,00

0

0,0

00

0,0

09

0,0

05

0,1

02

0,2

46

0,0

18

0,0

96

0,2

28

0,0

04

0,2

44

0,0

72

0,0

27

0,0

93

0,0

00

0,0

70

0,1

63

0,1

16

0,4

84

0,3

44

0,3

56

0,0

93

0,4

53

0,3

83

0,3

21

0,3

99

0,0

60

0,3

11

SC_2 0,03

6

0,0

71

0,0

09

0,0

83

0,4

86

0,1

01

0,0

00

0,0

03

0,4

18

0,0

29

0,2

39

0,2

58

0,0

31

0,0

93

0,0

00

0,0

00

0,0

01

0,0

81

0,2

05

0,4

70

0,2

25

0,0

75

0,0

61

0,1

30

0,0

58

0,0

75

0,0

11

0,1

65

SC_3 0,03

7

0,0

23

0,0

00

0,0

02

0,2

41

0,0

07

0,0

00

0,0

27

0,0

74

0,0

12

0,0

02

0,0

38

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

04

0,0

33

0,0

64

0,1

84

0,0

68

0,0

37

0,0

80

0,0

74

0,1

70

0,0

08

0,1

14

SC_4 0,22

9

0,2

46

0,0

79

0,3

34

0,4

54

0,0

04

0,0

00

0,0

05

0,3

97

0,1

12

0,2

46

0,4

86

0,0

18

0,0

70

0,0

00

0,0

00

0,0

01

0,0

10

0,3

27

0,4

24

0,0

44

0,2

98

0,0

04

0,0

83

0,2

32

0,3

61

0,0

15

0,3

17

SC_5 0,38

3

0,4

11

0,4

24

0,3

80

0,0

21

0,3

92

0,0

02

0,1

55

0,0

89

0,2

30

0,0

57

0,1

95

0,0

12

0,1

63

0,0

01

0,0

00

0,0

01

0,0

00

0,1

39

0,0

72

0,0

05

0,3

52

0,0

34

0,0

01

0,0

05

0,0

10

0,0

14

0,2

52

IP_1

0,34

0

0,1

38

0,0

60

0,1

51

0,0

43

0,0

42

0,1

39

0,0

24

0,0

73

0,4

61

0,0

22

0,0

09

0,0

00

0,1

16

0,0

81

0,0

04

0,0

10

0,0

00

0,0

80

0,0

49

0,0

00

0,0

08

0,0

00

0,0

02

0,0

00

0,0

40

0,0

01

0,0

71

IP_2 0,31

9

0,4

47

0,1

04

0,3

75

0,0

01

0,1

65

0,3

23

0,1

32

0,1

00

0,2

03

0,3

86

0,2

64

0,1

70

0,4

84

0,2

05

0,0

33

0,3

27

0,1

39

0,0

80

0,0

03

0,0

01

0,0

03

0,0

11

0,0

14

0,1

60

0,0

01

0,0

02

0,0

00

IP_3 0,08

1

0,0

72

0,0

88

0,0

53

0,0

10

0,0

91

0,2

66

0,1

01

0,0

05

0,0

87

0,0

02

0,0

00

0,0

45

0,3

44

0,4

70

0,0

64

0,4

24

0,0

72

0,0

49

0,0

03

0,0

01

0,0

00

0,0

01

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

16

0,0

00

IP_4 0,30

1

0,1

36

0,1

23

0,3

30

0,0

01

0,0

72

0,0

25

0,0

02

0,0

01

0,0

10

0,0

00

0,0

10

0,0

90

0,3

56

0,2

25

0,1

84

0,0

44

0,0

05

0,0

00

0,0

01

0,0

01

0,0

01

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

02

IP_5 0,28

4

0,0

92

0,0

18

0,0

39

0,0

22

0,0

01

0,1

03

0,0

36

0,0

16

0,0

89

0,0

38

0,0

21

0,1

73

0,0

93

0,0

75

0,0

68

0,2

98

0,3

52

0,0

08

0,0

03

0,0

00

0,0

01

0,0

00

0,0

03

0,0

00

0,0

01

0,0

04

0,0

08

GK_1 0,23

6

0,2

45

0,3

96

0,1

39

0,0

11

0,0

00

0,0

07

0,0

00

0,0

00

0,2

19

0,0

04

0,0

20

0,2

50

0,4

53

0,0

61

0,0

37

0,0

04

0,0

34

0,0

00

0,0

11

0,0

01

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

GK_2

0,32

6

0,1

65

0,1

38

0,2

78

0,0

05

0,0

04

0,0

32

0,0

03

0,0

06

0,0

96

0,0

00

0,0

09

0,0

87

0,3

83

0,1

30

0,0

80

0,0

83

0,0

01

0,0

02

0,0

14

0,0

00

0,0

00

0,0

03

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

GK_3

0,19

6

0,4

48

0,4

79

0,4

31

0,0

49

0,0

20

0,4

89

0,0

76

0,0

17

0,4

77

0,0

11

0,0

01

0,1

88

0,3

21

0,0

58

0,0

74

0,2

32

0,0

05

0,0

00

0,1

60

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

GK_4 0,24

6

0,0

05

0,0

74

0,1

59

0,0

00

0,0

02

0,0

33

0,0

01

0,0

00

0,0

17

0,0

15

0,0

68

0,1

92

0,3

99

0,0

75

0,1

70

0,3

61

0,0

10

0,0

40

0,0

01

0,0

00

0,0

00

0,0

01

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

Page 93: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

82

GK_5 0,00

1

0,0

07

0,0

39

0,0

44

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

02

0,0

24

0,1

71

0,0

81

0,0

60

0,0

11

0,0

08

0,0

15

0,0

14

0,0

01

0,0

02

0,0

16

0,0

00

0,0

04

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

GK_6 0,46

5

0,3

15

0,1

45

0,2

38

0,0

00

0,0

05

0,1

22

0,0

02

0,0

00

0,0

81

0,0

41

0,1

55

0,3

83

0,3

11

0,1

65

0,1

14

0,3

17

0,2

52

0,0

71

0,0

00

0,0

00

0,0

02

0,0

08

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

0,0

00

a. Determinant = 1,99E-006

Anti-Image Matrices

PO_

1 PO_2

PO_3

PO_4

PO_5

PO_6

PC_1

PC_2

PC_3

PC_4

PC_5

PC_6

PC_7

SC_1

SC_2

SC_3

SC_4

SC_5

IP_1

IP_2

IP_3

IP_4

IP_5

GK_1

GK_2

GK_3

GK_4

GK_5

GK_6

Anti-image Covariance PO_1

0,532

-0,137

0,046

0,040

-0,001

-0,057

-0,113

-0,019

0,004

0,070

0,004

-0,009

0,097

-0,119

-0,063

-0,015

0,062

0,015

0,002

-0,011

-0,154

0,088

0,040

-0,022

0,026

0,057

0,022

-0,150

0,084

PO_2

-0,13

7 0,534

-0,090

-0,121

-0,080

0,027

-0,019

0,028

0,025

-0,080

0,038

-0,020

0,057

-0,097

-0,014

0,017

-0,017

0,090

-0,088

0,074

-0,006

-0,056

0,028

0,035

-0,067

0,038

-0,077

0,013

0,046

PO_3 0,04

6

-0,090

0,491

-0,133

0,081

0,001

-0,064

-0,002

0,026

-0,006

0,023

-0,002

-0,102

-0,009

0,034

-0,125

-0,010

-0,013

0,171

0,018

-0,034

0,043

-0,115

-0,011

0,097

-0,028

-0,063

-0,043

-0,022

PO_4 0,04

0

-0,121

-0,133

0,545

-0,106

-0,152

0,056

-0,042

-0,022

0,007

-0,082

0,043

0,074

-0,066

-0,065

0,000

0,065

-0,008

-0,070

0,017

-0,078

0,089

0,015

0,000

-0,007

0,022

0,073

0,000

0,024

PO_5

-0,00

1

-0,080

0,081

-0,106

0,452

-0,006

-0,116

0,002

0,021

-0,021

0,046

-0,074

-0,054

0,008

0,086

-0,015

0,046

-0,059

0,038

-0,094

0,049

-0,043

0,000

0,008

0,020

0,021

-0,148

-0,022

-0,036

PO_6

-0,05

7 0,027

0,001

-0,152

-0,006

0,465

-0,134

-0,003

-0,014

-0,020

-0,008

0,014

-0,036

0,078

0,097

-0,012

-0,102

0,075

0,003

0,012

0,049

0,070

-0,102

-0,119

0,009

-0,024

-0,041

-0,025

0,002

PC_1

-0,11

3

-0,019

-0,064

0,056

-0,116

-0,134

0,464

0,030

-0,055

-0,011

-0,018

-0,014

-0,024

0,003

-0,107

0,004

-0,036

-0,088

0,042

0,013

0,035

-0,031

0,018

-0,001

-0,054

0,066

0,060

-0,012

-0,001

PC_2

-0,01

9 0,028

-0,002

-0,042

0,002

-0,003

0,030

0,530

-0,231

-0,053

-0,028

0,024

0,025

-0,048

-0,115

0,048

-0,097

0,074

-0,059

0,021

0,014

-0,019

0,017

-0,020

-0,049

0,048

-0,019

0,002

-0,018

PC_3 0,00

4 0,025

0,026

-0,022

0,021

-0,014

-0,055

-0,231

0,476

-0,104

0,029

-0,056

-0,031

0,023

0,101

-0,042

0,107

-0,078

0,043

0,013

0,001

-0,005

-0,016

-0,072

0,055

0,001

-0,061

0,001

-0,059

PC_4 0,07

0

-0,080

-0,006

0,007

-0,021

-0,020

-0,011

-0,053

-0,104

0,649

0,031

-0,066

0,052

-0,078

-0,057

-0,044

-0,001

0,026

0,059

-0,027

-0,026

-0,070

0,006

0,084

-0,056

0,067

0,017

-0,094

0,039

PC_5 0,00

4 0,038

0,023

-0,082

0,046

-0,008

-0,018

-0,028

0,029

0,031

0,304

-0,209

-0,008

0,062

0,046

-0,110

0,034

0,002

0,045

-0,030

0,047

-0,132

0,014

0,042

-0,094

0,065

-0,017

-0,032

-0,001

PC_6

-0,00

9

-0,020

-0,002

0,043

-0,074

0,014

-0,014

0,024

-0,056

-0,066

-0,209

0,301

-0,091

-0,056

-0,034

0,085

-0,013

0,032

-0,047

0,063

-0,087

0,074

-0,022

-0,031

0,074

-0,094

0,035

0,054

0,011

Page 94: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

83

PC_7 0,09

7 0,057

-0,102

0,074

-0,054

-0,036

-0,024

0,025

-0,031

0,052

-0,008

-0,091

0,567

-0,070

-0,045

-0,042

-0,028

0,034

-0,170

0,057

-0,070

0,003

0,048

0,071

-0,064

0,080

0,000

-0,042

0,049

SC_1

-0,11

9

-0,0

97

-0,0

09

-0,0

66

0,0

08

0,0

78

0,0

03

-0,0

48

0,0

23

-0,0

78

0,0

62

-0,0

56

-0,0

70

0,6

67

0,0

82

-0,1

17

-0,0

17

-0,0

25

0,0

28

-0,0

60

0,0

68

-0,0

28

-0,0

76

0,0

05

0,0

03

-0,0

12

0,0

49

-0,0

21

0,0

14

SC_2

-0,06

3

-0,014

0,034

-0,065

0,086

0,097

-0,107

-0,115

0,101

-0,057

0,046

-0,034

-0,045

0,082

0,490

-0,116

-0,131

-0,079

0,065

0,015

0,081

0,010

-0,093

-0,015

0,042

-0,060

-0,060

0,005

-0,031

SC_3

-0,01

5 0,017

-0,125

0,000

-0,015

-0,012

0,004

0,048

-0,042

-0,044

-0,110

0,085

-0,042

-0,117

-0,116

0,404

-0,102

-0,063

-0,077

0,128

-0,056

0,043

-0,002

-0,017

0,014

-0,008

0,032

0,018

-0,040

SC_4 0,06

2

-0,017

-0,010

0,065

0,046

-0,102

-0,036

-0,097

0,107

-0,001

0,034

-0,013

-0,028

-0,017

-0,131

-0,102

0,524

-0,065

-0,005

-0,082

0,008

-0,035

0,071

-0,048

0,000

0,025

0,029

-0,027

0,018

SC_5 0,01

5 0,090

-0,013

-0,008

-0,059

0,075

-0,088

0,074

-0,078

0,026

0,002

0,032

0,034

-0,025

-0,079

-0,063

-0,065

0,535

-0,175

-0,036

-0,033

-0,026

0,092

0,059

-0,081

-0,018

-0,047

-0,001

0,097

IP_1 0,00

2

-0,088

0,171

-0,070

0,038

0,003

0,042

-0,059

0,043

0,059

0,045

-0,047

-0,170

0,028

0,065

-0,077

-0,005

-0,175

0,472

-0,048

0,042

-0,029

-0,099

-0,067

0,055

-0,047

0,025

-0,071

-0,006

IP_2

-0,01

1 0,074

0,018

0,017

-0,094

0,012

0,013

0,021

0,013

-0,027

-0,030

0,063

0,057

-0,060

0,015

0,128

-0,082

-0,036

-0,048

0,597

-0,124

-0,017

-0,124

-0,015

-0,014

0,080

-0,019

-0,034

-0,070

IP_3

-0,15

4

-0,006

-0,034

-0,078

0,049

0,049

0,035

0,014

0,001

-0,026

0,047

-0,087

-0,070

0,068

0,081

-0,056

0,008

-0,033

0,042

-0,124

0,492

-0,077

-0,067

0,010

-0,037

-0,077

-0,035

0,096

-0,109

IP_4 0,08

8

-0,056

0,043

0,089

-0,043

0,070

-0,031

-0,019

-0,005

-0,070

-0,132

0,074

0,003

-0,028

0,010

0,043

-0,035

-0,026

-0,029

-0,017

-0,077

0,438

-0,060

-0,143

0,030

-0,004

-0,029

-0,048

0,045

IP_5 0,04

0 0,028

-0,115

0,015

0,000

-0,102

0,018

0,017

-0,016

0,006

0,014

-0,022

0,048

-0,076

-0,093

-0,002

0,071

0,092

-0,099

-0,124

-0,067

-0,060

0,642

-0,013

-0,017

-0,023

-0,027

0,012

0,048

GK_1

-0,02

2 0,035

-0,011

0,000

0,008

-0,119

-0,001

-0,020

-0,072

0,084

0,042

-0,031

0,071

0,005

-0,015

-0,017

-0,048

0,059

-0,067

-0,015

0,010

-0,143

-0,013

0,370

-0,108

-0,029

0,031

-0,014

-0,006

GK_2 0,02

6

-0,067

0,097

-0,007

0,020

0,009

-0,054

-0,049

0,055

-0,056

-0,094

0,074

-0,064

0,003

0,042

0,014

0,000

-0,081

0,055

-0,014

-0,037

0,030

-0,017

-0,108

0,323

-0,153

-0,033

0,040

-0,043

GK_3 0,05

7 0,038

-0,028

0,022

0,021

-0,024

0,066

0,048

0,001

0,067

0,065

-0,094

0,080

-0,012

-0,060

-0,008

0,025

-0,018

-0,047

0,080

-0,077

-0,004

-0,023

-0,029

-0,153

0,324

-0,051

-0,081

-0,011

GK_4 0,02

2

-0,077

-0,063

0,073

-0,148

-0,041

0,060

-0,019

-0,061

0,017

-0,017

0,035

0,000

0,049

-0,060

0,032

0,029

-0,047

0,025

-0,019

-0,035

-0,029

-0,027

0,031

-0,033

-0,051

0,358

-0,058

-0,069

GK_5

-0,15

0 0,013

-0,043

0,000

-0,022

-0,025

-0,012

0,002

0,001

-0,094

-0,032

0,054

-0,042

-0,021

0,005

0,018

-0,027

-0,001

-0,071

-0,034

0,096

-0,048

0,012

-0,014

0,040

-0,081

-0,058

0,377

-0,152

Page 95: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

84

GK_6 0,08

4 0,046

-0,022

0,024

-0,036

0,002

-0,001

-0,018

-0,059

0,039

-0,001

0,011

0,049

0,014

-0,031

-0,040

0,018

0,097

-0,006

-0,070

-0,109

0,045

0,048

-0,006

-0,043

-0,011

-0,069

-0,152

0,429

Anti-image

Correlation PO_1

0,61

5 a

-0,2

57

0,0

90

0,0

74

-0,0

01

-0,1

15

-0,2

27

-0,0

35

0,0

07

0,1

19

0,0

09

-0,0

22

0,1

76

-0,2

00

-0,1

24

-0,0

32

0,1

16

0,0

29

0,0

04

-0,0

19

-0,3

01

0,1

83

0,0

68

-0,0

48

0,0

63

0,1

37

0,0

51

-0,3

34

0,1

75

PO_2

-0,25

7

0,747

a

-0,177

-0,225

-0,162

0,055

-0,038

0,054

0,049

-0,135

0,095

-0,050

0,104

-0,162

-0,028

0,037

-0,033

0,168

-0,176

0,131

-0,012

-0,116

0,048

0,079

-0,161

0,092

-0,177

0,028

0,096

PO_3 0,09

0

-0,177

0,637

a

-0,257

0,173

0,002

-0,134

-0,004

0,053

-0,010

0,060

-0,004

-0,194

-0,015

0,070

-0,281

-0,020

-0,024

0,355

0,034

-0,070

0,093

-0,204

-0,026

0,245

-0,071

-0,151

-0,101

-0,047

PO_4 0,07

4

-0,225

-0,257

0,700

a

-0,214

-0,303

0,111

-0,078

-0,043

0,011

-0,203

0,105

0,134

-0,110

-0,126

0,000

0,122

-0,015

-0,137

0,030

-0,151

0,183

0,025

0,001

-0,016

0,053

0,166

0,001

0,050

PO_5

-0,00

1

-0,162

0,173

-0,214

0,798

a

-0,014

-0,253

0,005

0,045

-0,038

0,123

-0,200

-0,106

0,015

0,183

-0,035

0,094

-0,119

0,082

-0,182

0,104

-0,097

-0,001

0,019

0,052

0,055

-0,368

-0,054

-0,081

PO_6

-0,11

5 0,055

0,002

-0,303

-0,014

0,791

a

-0,288

-0,006

-0,030

-0,036

-0,021

0,037

-0,070

0,140

0,203

-0,027

-0,206

0,150

0,007

0,024

0,103

0,154

-0,187

-0,286

0,022

-0,061

-0,100

-0,059

0,005

PC_1

-0,22

7

-0,038

-0,134

0,111

-0,253

-0,288

0,815

a 0,061

-0,117

-0,020

-0,047

-0,038

-0,046

0,006

-0,225

0,009

-0,072

-0,176

0,089

0,025

0,072

-0,069

0,033

-0,003

-0,140

0,170

0,147

-0,028

-0,001

PC_2

-0,03

5 0,054

-0,004

-0,078

0,005

-0,006

0,061

0,800

a

-0,460

-0,090

-0,071

0,060

0,046

-0,080

-0,225

0,104

-0,184

0,139

-0,118

0,038

0,028

-0,038

0,028

-0,046

-0,119

0,115

-0,043

0,004

-0,037

PC_3 0,00

7 0,049

0,053

-0,043

0,045

-0,030

-0,117

-0,460

0,781

a

-0,187

0,076

-0,147

-0,059

0,041

0,210

-0,095

0,215

-0,155

0,091

0,024

0,002

-0,010

-0,029

-0,172

0,140

0,003

-0,149

0,003

-0,130

PC_4 0,11

9

-0,135

-0,010

0,011

-0,038

-0,036

-0,020

-0,090

-0,187

0,802

a 0,069

-0,149

0,085

-0,118

-0,101

-0,086

-0,003

0,043

0,107

-0,044

-0,045

-0,132

0,009

0,171

-0,123

0,146

0,036

-0,190

0,075

PC_5 0,00

9 0,095

0,060

-0,203

0,123

-0,021

-0,047

-0,071

0,076

0,069

0,648

a

-0,690

-0,019

0,138

0,118

-0,312

0,086

0,004

0,120

-0,070

0,121

-0,361

0,032

0,124

-0,299

0,209

-0,052

-0,096

-0,003

PC_6

-0,02

2

-0,050

-0,004

0,105

-0,200

0,037

-0,038

0,060

-0,147

-0,149

-0,690

0,607

a

-0,220

-0,124

-0,088

0,245

-0,032

0,079

-0,126

0,148

-0,225

0,205

-0,051

-0,094

0,236

-0,301

0,106

0,160

0,032

PC_7 0,17

6 0,104

-0,194

0,134

-0,106

-0,070

-0,046

0,046

-0,059

0,085

-0,019

-0,220

0,702

a

-0,115

-0,086

-0,088

-0,052

0,061

-0,330

0,098

-0,132

0,007

0,080

0,155

-0,149

0,186

0,000

-0,091

0,099

SC_1

-0,20

0

-0,162

-0,015

-0,110

0,015

0,140

0,006

-0,080

0,041

-0,118

0,138

-0,124

-0,115

0,729

a 0,144

-0,225

-0,029

-0,043

0,050

-0,095

0,119

-0,052

-0,117

0,010

0,007

-0,027

0,101

-0,042

0,026

Page 96: FAKTOR DOMINAN PENYEBAB PELANGGARAN LALU LINTAS …

85

SC_2

-0,12

4

-0,028

0,070

-0,126

0,183

0,203

-0,225

-0,225

0,210

-0,101

0,118

-0,088

-0,086

0,144

0,670

a

-0,260

-0,259

-0,154

0,135

0,028

0,165

0,021

-0,165

-0,035

0,106

-0,150

-0,144

0,013

-0,068

SC_3

-0,03

2 0,037

-0,281

0,000

-0,035

-0,027

0,009

0,104

-0,095

-0,086

-0,312

0,245

-0,088

-0,225

-0,260

0,754

a

-0,222

-0,135

-0,177

0,260

-0,127

0,102

-0,004

-0,043

0,038

-0,023

0,085

0,046

-0,096

SC_4 0,11

6

-0,033

-0,020

0,122

0,094

-0,206

-0,072

-0,184

0,215

-0,003

0,086

-0,032

-0,052

-0,029

-0,259

-0,222

0,752

a

-0,123

-0,010

-0,146

0,017

-0,073

0,122

-0,109

0,000

0,062

0,066

-0,062

0,038

SC_5 0,02

9 0,168

-0,024

-0,015

-0,119

0,150

-0,176

0,139

-0,155

0,043

0,004

0,079

0,061

-0,043

-0,154

-0,135

-0,123

0,708

a

-0,349

-0,064

-0,064

-0,054

0,157

0,133

-0,194

-0,042

-0,106

-0,003

0,203

IP_1 0,00

4

-0,176

0,355

-0,137

0,082

0,007

0,089

-0,118

0,091

0,107

0,120

-0,126

-0,330

0,050

0,135

-0,177

-0,010

-0,349

0,680

a

-0,091

0,087

-0,065

-0,181

-0,160

0,141

-0,120

0,062

-0,169

-0,012

IP_2

-0,01

9 0,131

0,034

0,030

-0,182

0,024

0,025

0,038

0,024

-0,044

-0,070

0,148

0,098

-0,095

0,028

0,260

-0,146

-0,064

-0,091

0,713

a

-0,228

-0,034

-0,200

-0,033

-0,033

0,182

-0,040

-0,071

-0,138

IP_3

-0,30

1

-0,012

-0,070

-0,151

0,104

0,103

0,072

0,028

0,002

-0,045

0,121

-0,225

-0,132

0,119

0,165

-0,127

0,017

-0,064

0,087

-0,228

0,755

a

-0,166

-0,120

0,024

-0,094

-0,192

-0,084

0,222

-0,238

IP_4 0,18

3

-0,116

0,093

0,183

-0,097

0,154

-0,069

-0,038

-0,010

-0,132

-0,361

0,205

0,007

-0,052

0,021

0,102

-0,073

-0,054

-0,065

-0,034

-0,166

0,797

a

-0,113

-0,356

0,079

-0,010

-0,072

-0,117

0,104

IP_5 0,06

8 0,048

-0,204

0,025

-0,001

-0,187

0,033

0,028

-0,029

0,009

0,032

-0,051

0,080

-0,117

-0,165

-0,004

0,122

0,157

-0,181

-0,200

-0,120

-0,113

0,823

a

-0,027

-0,038

-0,049

-0,056

0,024

0,092

GK_1

-0,04

8 0,079

-0,026

0,001

0,019

-0,286

-0,003

-0,046

-0,172

0,171

0,124

-0,094

0,155

0,010

-0,035

-0,043

-0,109

0,133

-0,160

-0,033

0,024

-0,356

-0,027

0,842

a

-0,311

-0,085

0,084

-0,037

-0,014

GK_2 0,06

3

-0,161

0,245

-0,016

0,052

0,022

-0,140

-0,119

0,140

-0,123

-0,299

0,236

-0,149

0,007

0,106

0,038

0,000

-0,194

0,141

-0,033

-0,094

0,079

-0,038

-0,311

0,773

a

-0,472

-0,096

0,115

-0,117

GK_3 0,13

7 0,092

-0,071

0,053

0,055

-0,061

0,170

0,115

0,003

0,146

0,209

-0,301

0,186

-0,027

-0,150

-0,023

0,062

-0,042

-0,120

0,182

-0,192

-0,010

-0,049

-0,085

-0,472

0,763

a

-0,151

-0,231

-0,028

GK_4 0,05

1

-0,177

-0,151

0,166

-0,368

-0,100

0,147

-0,043

-0,149

0,036

-0,052

0,106

0,000

0,101

-0,144

0,085

0,066

-0,106

0,062

-0,040

-0,084

-0,072

-0,056

0,084

-0,096

-0,151

0,858

a

-0,158

-0,176

GK_5

-0,33

4 0,028

-0,101

0,001

-0,054

-0,059

-0,028

0,004

0,003

-0,190

-0,096

0,160

-0,091

-0,042

0,013

0,046

-0,062

-0,003

-0,169

-0,071

0,222

-0,117

0,024

-0,037

0,115

-0,231

-0,158

0,834

a

-0,378

GK_6 0,17

5 0,096

-0,047

0,050

-0,081

0,005

-0,001

-0,037

-0,130

0,075

-0,003

0,032

0,099

0,026

-0,068

-0,096

0,038

0,203

-0,012

-0,138

-0,238

0,104

0,092

-0,014

-0,117

-0,028

-0,176

-0,378

0,835

a

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)