faktor biologis.docx

1
Faktor biologis Faktor biologis ditempat kerja biasanya dikenal dalam bentuk microorganisme seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, kutu, pinjal, tumbuhan dan juga dalam bentuk microorganisme seperti binatang berbisa, binatang buas dan lain-lain. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi dengan angka prevalensi dan mortalitas yang tinggi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pajanan debu silika telah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko tuberkulosis paru. Tempat kerja yang berisiko terpajan debu silika antara lain konstruksi jalan, pondasi, terowongan; pabrik semen, keramik, baja, besi, beton, pemotongan batu, pertambangan, dan lain sebagainya. Silikosis telah diketahui sebagai salah satu faktor risiko infeksi TB paru dan juga penyulit kesembuhan TB paru pada pasien dengan riwayat pajanan debu silika dalam jangka waktu lama sebelumnya. Dari penelitian Mannetje et diperkirakan angka kematian dari kondisi yang terkait silikosis,yaitu tuberkulosis dan PPOK sebesar 13 per 1000, angka yang lebih tinggi dari perkiraan angka kematian akibat penyakit akibat kerja menurut NIOSH yaitu 1 per 1000. Dengan demikian, pasien dengan riwayat pajanan debu silika lama pada riwayat pekerjaannya perlu menjadi suatu perhatian khusus bagi para petugas kesehatan di lapangan. pabila suatu resiko terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah diidentifikasi dan dinilai,maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengendalian resiko untuk mengurangi resiko sampaibatas-batas yang dapat diterima berdasarkan ketentuan, peraturan dan standar yang berlaku.

description

dgm,mh

Transcript of faktor biologis.docx

Page 1: faktor biologis.docx

Faktor biologis

Faktor biologis ditempat kerja biasanya dikenal dalam bentuk microorganisme seperti virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, kutu, pinjal, tumbuhan dan juga dalam bentuk microorganisme seperti binatang berbisa, binatang buas dan lain-lain. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi dengan angka prevalensi dan mortalitas yang tinggi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Pajanan debu silika telah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko tuberkulosis paru. Tempat kerja yang berisiko terpajan debu silika antara lain konstruksi jalan, pondasi, terowongan; pabrik semen, keramik, baja, besi, beton, pemotongan batu, pertambangan, dan lain sebagainya. Silikosis telah diketahui sebagai salah satu faktor risiko infeksi TB paru dan juga penyulit kesembuhan TB paru pada pasien dengan riwayat pajanan debu silika dalam jangka waktu lama sebelumnya. Dari penelitian Mannetje et diperkirakan angka kematian dari kondisi yang terkait silikosis,yaitu tuberkulosis dan PPOK sebesar 13 per 1000, angka yang lebih tinggi dari perkiraan angka kematian akibat penyakit akibat kerja menurut NIOSH yaitu 1 per 1000. Dengan demikian, pasien dengan riwayat pajanan debu silika lama pada riwayat pekerjaannya perlu menjadi suatu perhatian khusus bagi para petugas kesehatan di lapangan. pabila suatu resiko terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah diidentifikasi dan dinilai,maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengendalian resiko untuk mengurangi resiko sampaibatas-batas yang dapat diterima berdasarkan ketentuan, peraturan dan standar yang berlaku.