Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

30
FAIR PLAY SEPAKBOLA INDONESIA DALAM SEPULUH TAHUN TERAKHIR Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Guru Pengajar: Lidia Rahayu, S.Pd Oleh Nama : Qanszelir Gabriel Kelas : 9.2 Absen : 24

Transcript of Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Page 1: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

FAIR PLAY SEPAKBOLA INDONESIA

DALAM SEPULUH TAHUN TERAKHIR

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa

Indonesia

Guru Pengajar: Lidia Rahayu, S.Pd

Oleh

Nama : Qanszelir Gabriel

Kelas : 9.2

Absen : 24

Page 2: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini dibuat sebagai salah satu dari tugas mata pelajaran Bahasa

Indonesia dan telah disetujui oleh Guru Pembimbing.

Mengetahui

Guru Pembimbing

Lidia Rahayu, S.Pd

Page 3: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena jika

bukan atas kuasa-Nya saya tidak mungkin bisa mneyelesaikan Karya Tulis yang

berjudul “Fair Play Sepakbola Indonesia dalam Sepuluh Tahun Terakhir” ini.

Karya Tulis ini dibuat dengan tujuan utama yaitu memenuhi tugas mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Di samping itu, saya juga ingin memberikan

kontribusi bagi perkembangan fair play di Indonesia dengan mempublikasikan

Karya Tulis ini untuk para pembaca.

Dengan terselesaikannya Karya Tulis ini, saya ingin mengucapkan banyak

terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing saya

selama pembuatan Karya Tulis ini.

Tiada karya manusia yang sempurna. Begitu juga dengan Karya Tulis ini.

Maka, apapun kritik maupun saran terhadap karya tulis ini akan saya terima

dengan lapang dada.

Semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih dan

selamat membaca.

Bekasi, 11 Maret 2011

Qanszelir Gabriel

Page 4: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan halaman i

Kata Pengantar halaman ii

Daftar isi halaman iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang halaman 1

1.2 Tujuan Penelitian halaman 1

1.3 Identifikasi Masalah halaman 1

1.4 Rumusan Masalah halaman 1

1.5 Kegunaan Penelitian halaman 2

BAB 2 FAIR SEPAKBOLA INDONESIA DALAM 10 TAHUN TERAKHIR

2.1 Pendahuluan halaman 3

2.2 Mengapa sering sekali terjadi kerusuhan supporter? halaman 3

2.3 Apa akibat dari kerusuhan supporter? halaman 4

2.4 Apa saja bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para pemain? halaman 6

2.5 Apa akibat dari kekerasan oleh pemain? halaman 7

2.6 Mengapa wasit sering sekali mendapat perlakuan tidak baik? halaman 9

2.7 Apa sebenarnya peran wasit di lapangan? halaman 10

2.8 Seperti apakah peran Komisi Disiplin? halaman 11

2.9 Apa saja hukuman yang didapat oleh pelanggar? halaman 13

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan halaman 15

3.2 Saran halaman 15

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sepuluh tahun terakhir, sepakbola Indonesia mengalami penurunan

yang cukup drastis jika dibandingkan dengan era-era sebelumnya. Dan

penurunan yang kita alami cukup banyak. Mulai dari prestasi,jumlah bibit

atau pemain muda, dan fair play. Fair play adalah salah satu aspek yang

penurunannya paling jelas. Maka dari itu, saya akan meneliti seberapa

menurunnya tingkat fair play di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan saya melakukan penelitian ini adalah agar saya dapat mengetahui

seberapa menurunnya fair play di dalam sepakbola Indonesia.

1.3 Identifikasi Masalah

Dari inti penelitian yang ingin saya lakukan yaitu meneliti tingkat

menurunnya fair play di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, ada

beberapa dugaan yang muncul setelah saya mengidentifikasikan masalah

ini mengenai bentuk tindakan yang mengakibatkan menurunnya fair play

di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, yaitu: 1.) skandal pengaturan

skor ; 2.) kerusuhan supporter ; 3.) kekerasan terhadap wasit ; 4.) mogok

bermain ; dan sebagainya. Dan yang mau saya ungkit secara lebih spesifik

lagi adalah poin nomor 2 dan 3 serta sedikit perluasannya.

1.4 Rumusan Masalah

Dari hasil identifikasi saya, saya ingin menggunakan beberapa pertanyaan

untuk membantu saya dalam melaksanakan penelitian saya yaitu:

Mengapa sering sekali terjadi kerusuhan supporter?

Page 6: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Apa akibat dari kerusuhan supporter?

Apa saja bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para pemain?

Apa akibat dari kekerasan oleh pemain?

Mengapa wasit sering sekali mendapat perlakuan tidak baik?

Apa sebenarnya peran wasit di lapangan?

Seperti apakah peran Komisi Disiplin?

Apa saja hukuman yang didapat oleh pelanggar?

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah agar para pembaca mengetahui seberapa

menurunnya fair play di dalam sepakbola Indonesia.

Page 7: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

BAB 2 FAIR PLAY SEPAKBOLA INDONESIA DALAM 10 TAHUN

TERAKHIR

2.1 Pendahuluan

Sebelum masuk ke dalam penjelasan secara lebih rinci, saya ingin

menjelaskan terlbih dahulu apa itu fair play. Fair play adalah salah satu sikap di

dalam kegiatan olahraga yang berupa sikap sportivitas, menjunjung tinggi

kedamaian, serta menepati semua nilai-nilai peraturan yang berlaku. Banyak

sekali aturan-aturan yang berlaku di dalam sepakbola. Dan permainan sepakbola

akan menjadi sangat menarik untuk ditonton jika seluruh aspek di dalamnya

menjunjung tinggi fair play, termasuk para supporter.

Dari beberapa pertandingan sepakbola di Indonesia yang saya tonton dan

dari berbagai sumber berita, saya mengamati tingkah laku supporter di Indonesia

selama sepuluh tahun terakhir. Dan hasilnya, banyak sekali kejadian berupa

kerusuhan supporter. Dan kerusuhan yang dilakukan supporter ada banyak

jenisnya. Contohnya adalah pembakaran gawang yang dilakukan oleh

Persikmania, pendukung tim Persik Kediri ketika timnya kalah 1-2 dari Arema

Malang di Stadion Brawijaya, Kediri. Dan masih banyak lagi kerusuhan yang

terjadi.

2.2 Mengapa sering sekali terjadi kerusuhan supporter?

Saya masuk ke poin rumusan masalah yang pertama: Mengapa sering

sekali terjadi kerusuhan supporter? Banyak factor yang menyebabkan kerusuhan

supporter. Faktor yang paling umum dan paling sering terjadi adalah

ketidakpuasan supporter terhadap performa timnya di lapangan hijau. Terutama

tim yang bermain di kandangnya sendiri. Terbukti dari contoh kasus diatas. Pada

saat itu, Persik Kediri bermain di kandangnya sendiri. Secara mental, harusnya

Page 8: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Persik Kediri seperti bermain dengan 12 pemain karena adanya dukungan

supporter. Tetapi mereka justru kalah. Itulah yang menyulut emosi supporter.

Faktor berikutnya adalah ketidakpuasan supporter terhadap kinerja wasit

di lapangan. Di mata para supporter, kinerja wasit dianggap berat sebelah atau

menguntungkan salah satu pihak. Sebagai contoh, kasus pertandingan antara

Arema Indonesia melawan Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion

Kanjuruhan, Malang. Pada pertandingan yang berakhir 2-2 itu, penonton kecewa

dan masuk ke dalam lapangan secara paksa setelah pertandingan usai karena wasit

memberikan tendangan bebas bagi Persija di menit 95 padahal tambahan waktu

hanya 4 menit. Tendangan bebas itu pun akhirnya menyelamatkan Persija dari

kekalahan dan merebut kemenangan Arema Indonesia.

2.3 Apa akibat dari kerusuhan supporter?

Setiap perbuatan pasti ada sebab dan ada akibat. Pada rumusan masalah

pertama, saya sudah membahas mengenai sebab dari kerusuhan supporter.

Sekarang saya masuk ke poin rumusan masalah yang ke dua: Apa akibat dari

kerusuhan supporter? Banyak sekali kerugian yang diciptakan oleh kerusuhan

supporter. Yang pertama tentunya adalah kerusakan infrastruktur di dalam

lapangan seperti gawang, pagar pembatas kursi penonton dan lapangan, kursi

pemain cadangan, dan lain-lain. Seperti kasus Persik Kediri diatas, supporter

Persik merusak pagar pembatas kursi penonton dengan lapangan dan kursi pemain

cadangan serta membakar gawang.

Kerugian yang kedua adalah tim yang didukung oleh supporter tersebut.

Mengapa? Karena menurut Komisi Disiplin PSSI tim yang didukung oleh

supporter tersebut yang mendapat hukuman. Sebagai contoh Persik Kediri.

Karena Persikmania melakukan kerusuhan, maka kubu Persik Kediri yang

dihukum. Berikut adalah poin-poin hukumannya.

Page 9: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Apabila terjadi gangguan keamanan yang mengakibatkan terganggunya

kelancaran pertandingan, hukuman diberikan sebagai berikut:

1. Apabila diakibatkan oleh tuan rumah yang tidak memenuhi

persyaratan pertandingan yang ditentukan sebagaimana mestinya

dan/atau tidak melakukan pencegahan atau tidak melakukan

tindakan yang semestinya atas terjadinya gangguan, terhadap

kesebelasan tuan rumah diberikan hukuman berupa pemindahan

tempat pertandingan ke tempat yang khusus ditunjuk oleh PSSI

untuk 1 kali pertandingan kandang / tuan rumah berikutnya.

2. Apabila diakibatkan oleh tuan rumah yang terbukti mengorganisasi

pendukungnya, supporter dan atau lain sebagainya, maka terhadap

kesebelasan tuan rumah tersebut diberikan hukuman berupa

pemindahan tempat pertandingan ke tempat khusus ditunjuk oleh

PSSI untuk 2 kali pertandingan kandang / tuan rumah berikutnya.

3. Apabila diakibatkan oleh pendukung peserta tamu, maka masalah ini

dilimpahkan kepada Komisi Disiplin PSSI untuk mengambil

tindakan.

Dilihat dari peraturan di atas, maka Persik Kediri mendapat hukuman

sesuai pada poin yang pertama karena Persik Kediri tidak mengorganisir

pendukungnya atau dengan kata lain menyuruh secara sengaja Persikmania untuk

membuat kerusuhan. Selain itu, masalah ini tidak melibatkan supporter Arema

Indonesia.

Kerugian yang ketiga adalah kerugian besar yang juga harus diterima oleh

kelompok supporter itu sendiri. Seperti yang tertulis diatas, Persik Kediri

dihukum berdasarkan poin hukuman yang pertama. Karena tempat pertandingan

Page 10: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

dipindahkan ke tempat netral, otomatis para supporter dilarang menyaksikan

pertandingan tersebut secara langsung dari stadion.

2.4 Apa saja bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para pemain?

Kekerasan tidak hanya bisa diakukan oleh supporter saja, tetapi para

pemain di lapanganpun mampu melakukannya. Saya masuk ke poin rumusan

masalah yang ketiga: Apa saja bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para

pemain? Banyak sekali. Yang pertama adalah kekerasan terhadap wasit. Banyak

sekali kasus yang mengandung kekerasan terhadap wasit oleh pemain. Salah

satunya adalah kasus pemain sayap Sriwijaya FC sekaligus Timnas Indonesia,

Oktavianus Maniani yang menanduk wasit Oky Dwiputra pada pertandingan

Sriwijaya FC melawan Persisam Samarinda. Okto menanduk wasit karena

protesnya tidak digubris wasit. Okto protes karena ia di-tackle oleh pemain lawan

tapi wasit tidak memberikan tendangan bebas.

Kekerasan yang kedua adalah kekerasan antar sesama pemain. Salah satu

kasusnya adalah ketika pertandingan DIvisi Utama ( di Liga Indonesia ini adalah

kompetisi kasta kedua, namun di luar negeri ini adalah kompetisi kasta tertinggi

karena di Indonesia masih ada Indonesian Super League ) antara Gresik United

melawan Persis Solo. Ketika itu pemain Persis Solo, Nova Zaenal, kecewa

lantaran dia di-tackle keras oleh pemain Gresik United, Bernard Mamadou. Dan

kemarahan Nova Zaenal makin memuncak lantaran Bernard hanya diberikan

kartu kuning oleh wasit. Imbasnya, Nova yang emosi langsung berlari mengejar

Bernard. Dan akhirnya mereka berkelahi di lapangan. Untung saja mereka dapat

dilerai oleh rekan-rekan yang lain.

Page 11: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

2.5 Apa akibat dari kekerasan oleh pemain?

Akibat dari kekerasan oleh pemain tentunya berdampak negative terhadap

pemain tersebut. Saya masuk ke poin rumusan masalah yang keempat: Apa akibat

dari kekerasan oleh pemain? Ketika di dalam lapangan, hukuman paling tinggi

yang diterima adalah mendapat kartu merah dari wasit. Tetapi, ketika di luar

lapangan maka hukum dari Komisi Disiplin lah yang berlaku. Berikut adalah

poin-poin hukumannya.

1. Terhadap pemain yang melakukan penganiayaan dan telah

dikenakan hukuman pengusiran dari lapangan permainan oleh wasit,

maka pemain tersebut secara otomatis menjadi pemain tidak sah

untuk 3 kali pertandingan berikutnya dan Komisi Disiplin PSSI

menurut tingkat dan wewenangnya dapat memberikan hukuman

tambahan.

2. Terhadap pemain dan/atau yang melakukan pelanggaran yang

menyebabkan gangguan ketertiban dan keamanan baik dalam

pertandingan sebelum atau sesudah pertandingan, baik telah

dikenakan atau tidak dikenakan hukuman oleh wasit, dapat

dikenakan hukuman berupa pemberhentian sementara/skorsing

selama 1 tahun.

3. Apabila pelanggaran tersebut menimbulkan gangguan yang cukup

serius sehingga menyebabkan pertandingan tidak dapat diteruskan

dan atau harus dipindahkan atau diteruskan pada hari berikutnya

dengan tanpa disaksikan penonton, maka atas pelanggaran itu

dikenakan hukuman berupa pemberhentian sementara/skorsing

selama 2 tahun.

Page 12: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Jika dilihat dari poin-poin hukuman diatas, maka pada kasus Oktavianus

Maniani berlaku hukuman poin pertama. Dan pada kenyataannya Okto diganjar

hukuman 3 kali tidak bisa bermain dalam pertandingan ISL untuk membela

Sriwijaya FC serta tambahan hukuman berupa Masa Percobaan selama 6 bulan.

Maksud dari masa percobaan adalah selama jangka waktu tertentu Komisi

Disiplin PSSI akan terus memantau pemain yang melakukan pelanggaran

tersebut. Jika dalam jangka waktu tersebut pemain itu ketahuan melakukan

pelanggaran yang sama maka pemain itu akan mendapat hukuman permanen

berupa skorsing minimal 6 bulan.

Untuk kasus Nova Zaenal dan Bernard Mamadou berlaku poin hukuman

yang kedua. Kedua pemain sudah diberikan hukuman berupa kartu merah oleh

wasit. Dan pada saat itu terjadi sedikit gangguan ketertiban dan keamanan di

dalam stadion karena penonton menjadi kecewa dan mulai melempari botol

minuman. Dan uniknya pertandingan ini sempat diintervensi oleh Kapolda Jawa

Tengah Irjen Pol. Alex Bambang. Intervensi yang dilakukan oleh Bapak Alex

adalah berupa penangkapan kedua pemain ini dan mereka dibawa ke kantor polisi.

Dan mereka juga sempat ditahan polisi di balik jeruji besi selama 3 hari.

Ada sedikit kasus yang sempat cukup menarik perhatian para pecinta

sepak bola di tanah air, yaitu mengenai penangkapan Nova Zaenal dan Bernard

Mamadou oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Alex Bambang. Menurut tata

aturan sepakbola ( Rules of the Game ) milik Indonesia yang dipegang oleh

Komisi Disiplin PSSI, tindakan Pak Alex sungguh tidak dapat diterima karena

tindakan tersebut sudah termasuk dalam suatu bentuk intervensi di dalam suatu

pertandingan sepakbola. Dan dalam Rules of the Game tertulis bahwa:

Page 13: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

1. Perangkat yang bisa menghentikan atau sedikitnya mengintervensi

suatu pertandingan sepakbola hanyalah pengawas pertandingan.

2. Tugas dari kepolisian adalah menjaga ketertiban di luar lapangan

hijau seperti supporter, dan lain-lain

Sehingga, tindakan Pak Alex membuat kubu PSSI, terutama Komisi

Disiplin, tersulut emosinya. Dalam beberapa waktu, Komisi Disiplin bertengkar

dengan kubu Pak Alex. Komisi Disiplin mengeluarkan pernyataan yang berbunyi,

“Bayangkan jika setiap pemain sepak bola yang berbuat kerusuhan dimasukkan

ke dalam penjara. Pasti penjara sudah penuh dengan pemain sepak bola.“ Dan

akhirnya, kasus ini menemukan titik penyelesaian dengan cara membebaskan

Nova Zaenal dan Bernard Mamadou dan pihak Kapolda menyerahkan segala

hukuman yang akan diberikan kepada pihak Komisi Disiplin.

2.6 Mengapa wasit sering sekali mendapat perlakuan tidak baik?

Wasit. Aspek paling penting di dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Paling tidak itulah filosofi yang dipakai di seluruh muka bumi ini. Tetapi,

mungkin pandangan ini tidak dipakai di dalam sepakbola. Mengapa? Karena

banyak sekali kasus kekerasan terhadap wasit. Saya masuk ke poin rumusan

masalah yang kelima: Mengapa wasit sering sekali mendapat perlakuan tidak

baik? Faktor paling utama adalah wasit berat sebelah. Pandangan ini dihasilkan

oleh beberapa aspek yang menganggap kepemimpinan wasit berat sebelah.

Mereka menganggap tim mereka dirugikan. Sekarang, saya punya opini yang

menurut saya perlu untuk para pembaca pikirkan dan sadari sebelum anda ingin

menjelek-jelekkan atau berlaku kekerasan kepada wasit.

“Seburuk-buruknya wasit memimpin di lapangan, lebih buruk

sebuah pertandingan tanpa dipimpin oleh wasit”

Page 14: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

2.7 Apa sebenarnya peran wasit di lapangan?

Poin rumusan masalah yang kelima diatas memiliki relasi dengan poin

rumusan masalah yang keenam: Apa sebenarnya peran wasit di lapangan?

Menurut beberapa ahli olahraga, wasit adalah “Tuhan” di dalam lapangan.

Mengapa? Karena semua keputusan wasit di lapangan tidak bisa dirubah oleh

pemain atau siapapun, bahkan wasit cadangan dan hakim garis.

Jadi, kasus-kasus kekerasan terhadap wasit seperti yang dilakukan oleh

Oktavianus Maniani diatas adalah tindakan yang sangat tabu. Tindakan itu seperti

berbuat dosa yang sangat besar. Dan tentunya hukuman yang diterima juga sangat

berat. Maka, Komisi Disiplin PSSI menggolongkan kekerasan terhadap wasit ke

dalam kategori pelanggaran berat. Mereka pun siap memberi hukuman yang

sangat berat. Ada beberapa jenis kekerasan terhadap wasit, yaitu ;1. Penghinaan;2.

Penganiayaan;3. Pernyataan yang bersifat melecehkan. Perbedaan antara poin

pertama dan ketiga adalah poin pertama berlangsung ketika di dalam lapangan.

Poin yang ketiga berlangsung di luar lapangan seperti media massa. Dan berikut

adalah hukuman-hukumannya.

1. Terhadap pemain yang melakukan penghinaan dan telah dikenakan

hukuman pengusiran dari lapangan permainanoleh wasit, maka

pemain tersebut secara otomatis menjadi pemain tidak sah untuk 3

kali pertandingan berikutnya dan Komisi Disiplin PSSI menurut

tingkat dan wewenangnya dapat memberikan hukuman tambahan.

Terhadap ofisial, perangkat pertandingan atau pengurus yang

melakukan penghinaan, dikenakan hukuman berupa pemberhentian

sementara/skorsing selama 1 tahun.

2. Terhadap ofisial, perangkat pertandingan, pengurus yang melakukan

penganiayaan dikenakan hukuman berupa pemberhentian

Page 15: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

sementara/skorsing serendah-rendahnya 1 tahundan setinggi-

tingginya selama 2 tahun dan denda.

3. Terhadap siapa pun di lingkungan PSSI di semua tingkatan yang

membuat pernyataan melalui media massa dalam penyelenggaraan

pertandingan yang bersifat mendiskreditkan atau melecehkan,

dikenakan hukuman berupa peringatan. Terhadap pemain dan atau

ofisial yang membuat pernyataan melalui media massa yang bersifat

mendiskreditkan atau melecehkan keputusan dan kepemimpinan

wasit, dikenakan hukuman berupa peringatan. Apabila perbuatan

tersebut dilakukan pengulangan atau menimbulkan akibat yang

serius dapat dikenakan hukuman berupa larangan mengikuti

kegiatan persepakbolaan atau pemberhentian sementara/skorsing

selama 1 tahun.

2.8 Seperti apakah peran Komisi Disiplin?

Semua hukuman-hukuman bukan hanya sekedar tertulis. Semua hukuman

diatas bersumber dari Komisi Disiplin PSSI. Jadi, sekarang saya akan

mmembahasan poin rumusan masalah yang ketujuh: Seperti apakah peran Komisi

Disiplin? Ada empat hal yang mau saya bahas mengenai Komisi Disiplin yang

berhubungan dengan perannya yaitu: 1. Kedudukan; 2. Tugas; 3. Wewenang; 4.

Kewajiban.

Komisi Disiplin mempunyai kedudukan sebagai perangkat PSSI sesuai

dengan tingkat dan wewenangnya yang berfungsi menangani segala sesuatu yang

menyangkut pelanggaran peraturan/ketentuan yang berlaku di lingkungan PSSI.

Komisi Disiplin mempunyai kedudukan yang mandiri dalam melakukan

pemeriksaan dan pengambilan keputusan.

Tugas Komisi Disiplin adalah:

Page 16: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

1. Mewujudkan dan memelihara suasana tunduk dan patuh pada peraturan-

peraturan, keputusan-keputsan dan ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan oleh PSSI serta berpedoman pada peraturan-peraturan dari

FIFA dan atau AFC.

2. Menangani dan menyelesaikan pengaduan atau protes yang diajukan

melalui prosedur yang telah ditetapkan dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya sejak pengaduan atau protes diterima oleh Komisi Disiplin

PSSI.

3. Melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap kasus pelanggaran

disiplin dengan menghimpun seluruh aspek administratif, laporan-laporan

dan lain sebagainya yang dianggap memenuhi persyaratan utuk dijadikan

materi pemeriksaan.

4. Mengawasi pelaksanaan putusan atas semua keputusan yang ditetapkan

Komisi Disiplin maupun keputusan Panitia Disiplin.

Komisi Disiplin mempunyai wewenang, yaitu:

1. Memanggil atau tidak memanggil para pihak atau yang terkait dengan

kasus yang ditanganinya untuk dimintakan keterangan, baik teknis

maupun nonteknis

2. Memutuskan hukuman terhadap para ofisial, pemain, pengawas

pertandingan, wasit, penyelenggara pertandingan, serta unsur-unsur yang

terkait terhadap suatu pelanggaran.

Komisi Disiplin mempunyai kewajiban, yaitu:

1. Bersidang pada kesempatan pertama setelah menerima laporan atau

informasi

2. Mengambil keputusan dalam tempo waktu 14 hari

Page 17: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

Dari data mengenai Komisi Disiplin diatas, saya bisa menarik sebuah

kesimpulan mengenai peran sebenarnya dari Komisi Disiplin. Yang pertama

adalah sebagai “eksekutor” bagi para pelanggar peraturan. Merekalah yang

membuat siding dan mereka juga yang membuat keputusan mengenai hukuman

apa yang akan diberikan. Yang kedua sebagai “sarana iklan” PSSI untuk

memberitahu khalayak luas mengenai aturan-aturan yang berlaku baik di PSSI

maupun di AFC dan FIFA. Dan yang ketiga adalah (dalam bahasa yang kurang

halus) mensugesti khalayak banyak agar menepati semua aturan yang berlaku.

Itulah peran-peran dari Komisi Disiplin PSSI.

2.9 Apa saja hukuman yang didapat oleh pelanggar?

Sekarang saya akan membicarakan poin rumusan masalah saya yang

terakhir: Apa saja hukuman yang didapat oleh pelanggar? Dalam membicarakan

hukuman, ada tiga hal yang ingin saya bicarakan berkaitan dengan hukuman

yaitu: 1. Pengertian; 2. Jenis; 3. Dibedakan berdasarkan pelanggaran yang

dilakukan.

Ada empat jenis pengertian hukuman yaitu:

1. Hukuman Peringatan:

1.1 adalah hukuman yang dilakukan Pengurus Pusat PSSI menurut tingkat

dan wewenangnya

1.2 adalah hukuman yang berupa peringatan kepada perseorangan atau

perkumpulan/klub tentang telah terjadinya suatu pelanggaran agar

dijadikan perhatian untuk tidak terjadi lagi

1.3 adalah hukuman yang dilakukan oleh wasit, yaitu hukuman yang

diberikan oleh wasit pada saat berlangsungnya pertandingan terhadap

Page 18: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

pemain dengan mengeluarkan kartu kuning atas sikap, tindakan dan

atau perbuatan melanggar peraturan yang berlaku.

2. Hukuman Pengusiran

Adalah tindakan berupa pengusiran dari lapangan yang dijatuhkan oleh

wasit pada saat berlangsungnya pertandingan terhadap pemain dan/atau

ofisial dengan mengeluarkan kartu merah atas sikap, tindakan dan/atau

perbuatan yang melanggar peraturan yang berlaku.

3. Hukuman Skorsing

Adalah hukuman berupa pemberhentian sementara dari kegiatan

persepakbolaan di lingkungan PSSI terhadap seseorang yang melakukan

tindakan atau perbuatan melanggar peraturan sebelum, selama dan atau

sesudah berlangsungnya pertandingan, baik di dalam maupun di luar arena

pertandingan oleh PSSI menurut tingkat dan kewenangannya.

4. Hukuman Denda

Adalah hukuman berupa sejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai

kewajiban atas pelanggaran yang dilakukan.

Jenis hukuman ada dua yaitu:

1. Hukuman yang dapat dikenakan kepada perseorangan

1.1 Peringatan

1.2 Pengusiran

1.3 Denda

1.4 Larangan mengikuti sejumlah pertandingan tertentu dan atau kegiatan

persepakbolaan untuk jangka waktu tertentu

1.5 Pemberhentian atau pemecatan sementara atau seumur hidup untuk

mengikuti kegiatan resmi persepakbolaan

1.6 Persona non-grata (orang yang sudah tidak disukai)

Page 19: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

2. Hukuman yang dapat dikenakan kepada perkumpulan, klub, atau

penyelenggara pertandingan

2.1 Pemberhentian sementara (skorsing)

2.2 Peringatan

2.3 Denda

2.4 Pembatalan pertandingan (apabila dianggap perlu diadakan

pertandingan ulang)

2.5 Pengurangan dan/atau pembatalan nilai

2.6 Larangan menggunakan suatu stadion/tempat pertandingan

2.7 Pertandingan dimainkan tanpa disaksikan penonton

2.8 Pertandingan dimainkan di tempat netral

2.9 Pemindahan tempat pertandingan ke tempat yang khusus ditunjuk oleh

PSSI, baik dengan atau tanpa disaksikan penonton

2.10 Larangan mengikuti kompetisi yang berjalan atau kompetisi

berikutnya

Hukuman dibedakan berdasarkan pelanggaran yang dilakukan menjadi:

1. Hukuman atas pemain tidak sah

2. Hukuman atas pemalsuan identitas

3. Hukuman atas penghinaan

4. Hukuman atas penganiayaan

5. Hukuman atas penggunaan doping

6. Hukuman atas pemogokan

7. Hukuman atas gangguan ketertiban dan keamanan

8. Hukuman atas ketidakhadiran di tempat pertandingan

9. Hukuman atas pengunduran diri

10. Hukuman atas pelanggaran perangkat pertandingan

11. Hukuman atas pernyataan yang bersifat melecehkan

Page 20: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melalui berbagai penelitian dan berdasarkan data-data

diatas, saya menyimpulkan bahwa kualitas fair play di dalam

sepakbola Indonesia menurun dalam 10 tahun terakhir. Terbukti

dengan adanya berbagai kasus yang melanggar aturan-aturan yang

berlaku.

Maka untuk membuat para pelanggar jera dan mengingatkan

masyarakat lain dibuatlah tata susunan aturan yang berlaku di mana

saja. Aturan ini bersumber sekaligus dikomandoi oleh Komisi Disiplin

PSSI.

3.2 Saran

Menurut saya dengan banyaknya kasus-kasus kekerasan yang

terjadi membuat Indonesia sedikit turun martabatnya di mata dunia.

Maka, kita perlu melakukan perombakan besar-besaran dalam hal

paradigma kita.

Saran saya adalah berusahalah untuk bermain dengan lebih

menjunjung tinggi nilai-nilai Fair Play meski hasil akhirnya tidak

memuaskan daripada mendapat kemenangan tetapi dengan cara yang

tidak terpuji.

Page 21: Fair Play dalam Sepakbola Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Panjaitan, Hinca. 2006. Jangan Tendang Dengkul Lawan. Jakarta:

Primamedia Pustaka.

www.google.com

www.detik.com

www.pssi.co.id

www.ligaindonesia.co.id