faal presentasii a5
-
Upload
gigih-rahmadani-maris -
Category
Documents
-
view
176 -
download
1
Transcript of faal presentasii a5
FUNGSI REABSORBSI GINJAL
Nindia Putri T 060911053
Stevie Helina 060911055Septian Priatama 060911056Freshca Ayu A 060911060Lanovita Indiarni 060911061Rifa Ernitawati 060911062
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milieu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah dan cairan tubuh lainnya.
Semua pengaturan fisiologis untuk mempertahankan keadaan normal disebut homeostasis.
Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2 buah.
LATAR BELAKANG MASALAH
1.Untuk mengetahui fungsi reabsorbsi ginjal.
2.Untuk mengetahui tempat terjadinya reabsorbsi dan zat-zat yang di-reabsorbsi.
3.Menjelaskan bagaimana mekanisme terjadinya reabsorbsi di ginjal.
4.Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reabsorbsi ginjal.
5.Menjelaskan mekanisme pembentukan urine sekunder dan kandungan urine sekunder, sebagai hasil dari reabsorbsi ginjal.
6.Untuk mengetahui penyakit-penyakit yang timbul akibat reabsorbsi yang tidak optimum.
TUJUAN
Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake dan output) air. Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.
Memeperhatikan keseimbangan garam. Seperti halnya keseimbangan air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga asupan garam sama dengan keluarannya.
Mempertahankan komposisi dan volume cairan ekstrasel (CES) yang konstan.
Mengatur jumlah dan kadar berbagai ion dalam CES seperti : ion Na+, Cl-, K+, HCO3
-, Ca2+, Mg2+, SO42-, PO4
3-, dan H+ → mengatur osmolalitas cairan tubuh dan elektrolit.
FUNGSI REABSORBSI GINJAL
TUBULUS PROXIMAL ANSA HENLE
ANSA HENLE SEGMEN TEBAL ANSA HENLE SEGMEN TIPIS
TUBULUS DISTAL
TEMPAT REABSORBSI DAN ZAT – ZAT YANG DIREABSORBSI
MEKANISME TERJADINYA REABSORBSI
Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak dan cenderung menyebar dari
daerah yang konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi substansi
partikel tersebut merata.
OSMOSIS
Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan tersebut lebih rendah dibandingkan
konsentrasi air dalam larutan air murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi
bila konsentrasi zat yang terlarut meningkatkan, konsentrasi air akan menurun.
DIFUSI
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut tekanan hidrostatik.
FILTRASI
Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K.
TRANSPORT AKTIF
Reabsorbsi terjadi di tubulus kontertus proksimal, lengkung henle dan sebagian tubulus kontertus distal. Reabsorbsi dilakukan oleh sel-sel epithelium diseluruh tubulus ginjal. Za-zat yang direabsorbsi antara lain ; air, gllukosa, asam amino, ion-ion Na , K , Ca ,Ci-, HCO3-,dan HbO4 , sedangkan urea hanya diserap sebagian.
Urutan terjadinya reabsorbsi yaitu, urin primer masuk dari glomerulus ketubulus proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67% ion Na ,selain itu juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci secara pasif. Bersamaan dengan itu petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang volumenya dan bersifat isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Ci kejaringan disekitarnya.
TAHAP REABSORBSI
Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsorbsi Na dan air dibawah control ADH. Disamping reabsorbsi, ditubulus ini juga terjadi sekresi H ,NH ,urea, kreatinin dan beberpa obat-obatan pada urin.
Hasil reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang komposisinya mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
HORMONADH ALDOSTERON PROSTAGLANDIN GLUKOKORTIKOID
ZAT – ZAT DIURETIK KONSENTRASI DARAH SUHU
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REABSORBSI
Urutan terjadinya pembentukan urine sekunder yaitu, urin primer masuk dari glomerulus ketubulus proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67% ion Na ,selain itu juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci secara pasif. Bersamaan dengan itu petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang volumenya dan bersifat isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Ci kejaringan disekitarnya.
Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus ini terjadi reabsorbsi Na dan air dibawah control ADH. Disamping reabsorbsi, ditubulus ini juga terjadi sekresi H ,NH ,urea, kreatinin dan beberpa obat-obatan pada urin.
Hasil reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang komposisinya mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
MEKANISME PEMBENTUKAN URINE SEKUNDER
Urin mengandung sekitar 95% air. Komposisi lain dalam urin normal adalah bagian padaat yang terkandung didalam air. Ini dapat dibedakan beradasarkan ukuran ataupun kelektrolitanya, diantaranya adalah :
Molekul Organik : Memiliki sifat non elektrolit dimana memiliki ukaran yang reativ besar, didalam urin terkandung : Urea CON2H4 atau (NH2)2CO, Kreatin, Asam Urat C5H4N4O3, Dan subtansi lainya seperti hormon (Guyton, 1996)
Ion : Sodium (Na+), Potassium (K+), Chloride (Cl-), Magnesium (Mg2+, Calcium (Ca2+). Dalam Jumlah Kecil : Ammonium (NH4
+), Sulphates (SO42-), Phosphates
(H2PO4-, HPO4
2-, PO43-).
KANDUNGAN PADA URINE
Batu Ginjal Terbentuk karena pengendapan garam kalsium
didalam rongga ginjal, saluran ginjal dan kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini akibat terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.
Glikosuria Adalah ditemukan glukosa pada urin. Adanya
glukosa pada urin menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada tabung ginjal.
Diabetes Insipitus Adalah suatu penyakit penderitanya mengeluarkan
urin terlalu banyak. Penyebab diabetes insipidus adalah kekurangan hormone ADH.
MACAM – MACAM PENYAKIT AKIBAT REABSORBSI TIDAK OPTIMUM
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Untuk melakukan fungsi tersebut, ginjal melakukan suatu proses yaitu reabsorbsi (penyerapan kembali).
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan
mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Selain itu ginjal juga mengontrol osmolalitas cairan ekstrasel dengan tetap menjaga keseimbangan zat-zat elelktrolit dalam cairan tubuh.
KESIMPULAN