f

6
Dita maafin ya kalo ada yang salah aku ganti hari senin ya bei. Ak lagi ada orang tua aku disini. Modem aku abis pulsanya. Internet juga ga bisa. Maafin ya nanti aku benerin lagi kalo kurang Maafin ya ditaaaamakasih PEMBAHASAN Hasilspirometri akan menunjukkanpola normal, obstruktif, restruktif dan mixed (campuran restriktif dan obstruktif). 1. Pola Obstruktif Pada pasien dengan penyakit paru obstruktif, jalan nafas menyempit karena obs kondisi patologis. Contoh penyakit paru obstruktif adalah asma dan PPOK. Pada spirogram, pasien dengan penyakit paru obstruktif ditunjukkan dengan yang cekung dikarenakan menyempitnya jalan nafas yang mengakibatkan udara akan keluar dengan lebih lambat. Biasanya pasien memiliki kapasitas vital yang nor

Transcript of f

Dita maafin ya kalo ada yang salah aku ganti hari senin ya bei. Aku lagi ada orang tua aku disini. Modem aku abis pulsanya. Internet kosan juga ga bisa. Maafin ya nanti aku benerin lagi kalo kurang Maafin ya ditaaaa makasih

PEMBAHASANHasil spirometri akan menunjukkan pola normal, obstruktif, restruktif dan mixed (campuran restriktif dan obstruktif). 1. Pola Obstruktif Pada pasien dengan penyakit paru obstruktif, jalan nafas menyempit karena obstruksi dari kondisi patologis. Contoh penyakit paru obstruktif adalah asma dan PPOK. Pada

spirogram, pasien dengan penyakit paru obstruktif ditunjukkan dengan grafik ekspirasi yang cekung dikarenakan menyempitnya jalan nafas yang mengakibatkan udara akan keluar dengan lebih lambat. Biasanya pasien memiliki kapasitas vital yang normal.

Kurva volum- waktu dalam penyakit paru obstruktif

2. Pola Restriktif Pola restriktif secara luas dapat dibagi menjadi 2 subkelompok menurut lokasi kelainan patologisnya, yaitu penyakit paru restriktif parenkimal dan extraparenkimal. a. Penyakit paru restriktif parenkimal Pada penyakit restriktif parenkimal, disfungsi terutama terjadi pada inspirasi atau pada inspirasi maupun ekspirasi. Ciri utama pola restriktif yang ditemukan pada subkategori ini adalah penurunan volume paru, terutama kapasitas total paru, dan kapasitas vital. Pada penyakit paru parenkimal, volume residual juga menurun dan kecepatan aliran ekspirasi paksa tetap dipertahankan. Kecepatan aliran sering terjadi supernormal (relative tampak tinggi yang tidak proporsional bila dibandingkan dengan ukuran parunya) yang disebabkan FEV1 dianggap sebagai bagian FVC. Kurva aliran-volume dalam bentuk grafis dapat menggambarkan hubungan yang tidak proporsional antara kecepatan aliran dan volume paru mengingat bagian ekspirasi dari kurva tersebut relative tampak tinggi (kecepatan aliran dipertahankan) namun sempit (volume paru menurun).

b.

Penyakit paru restriktif ekstraparenkimal Pada pola penyakit paru restriktif ekstraparenkimal ditandai dengan disfungsi inspirasi sebagai akibat kelemahan otot inspirasi atau kekakuan dinding dada, sehingga gaya distensi yang adekuat akan terhalang sehingga tidak dapat bekerja pada paru yang sebaliknya normal. Sebagai akibatnya nilai kapsitas total paru yang tercapai lebih kecil daripada nilai yang diperkirakan, volume residula sering kali tidak dipengaruhi secara bermakna dan aliran ekspirasi tetap dipertahankan. Jika kelemahan otot inspirasi menjadi penyebab terjadinya pola ini, maka MIP akan menurun. Pada pola ekstraparenkimal yang ditandai adalah disfungdi inspirasi dan ekspirasi, kemampuan untuk melakukan ekspirasi sehingga mencapai nilai volume residual yang normal juga terbatas dan keterbatasan ini dapat disebabkan oleh kelemahan pada otot ekspirasi atau oleh pada deformitas dinding dada yang secara abnormal menjadi kaku pada volume dibawahkapasitas residual fungsional. Sebagai konsekuensinya, volume residual seringkali meninggi sehingga berbeda dengan pola yang terlihat pada subkategori restriktif lainnya. Rasio FEV1/FVC akan terlihat bervariasi dan bergantung pada kekuatan otot ekspirasinya. Jika kekuatan otot ekpirasinya mengalami penurunan yang bermakna, maka MEP akan menurun, kemampuan untuk melakukan ekspirasi yang cepat terganggu dan rasio FEV1/FEC dapat menurun kendati tidak terdapat obstruksi aliran. Jika kekuatan otot ekpirasinya normal tetapi dinding dada secara abnormal menjadi kaku dibawah FRC, maka rasio FEV1/FEC akan tetap normal atau meningkat.

Kurva volum- waktu dalam penyakit paru restriktif

3. Pola Mixed Tanda dan gejala yang ada pada penyakit paru obstruktif dan penyakit paru restriktif juga terdapat pada pasien dengan gangguan paru campuran. Aliran Loop-Volume akan memperlihatkan kedua karakter dari kedua kelainan tersebut (obstruktif & restriktif).

Kurva Volume-Waktu dalam Penyakit Paru Campuran: FVC, FEV1 and FEF 25-75 too low

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa kedua garis inspirasi dan ekspirasi tidak terletak di dalam keadaan normal. Keadaan ini karena penderita memiliki penyakit paru Restriktif yang ditandai dengan ekspirasi yang tidak mencapai volume normal dan penyakit paru Obstruktif yang ditandai garis ekpirasi yang membentuk cekungan.

Maaf dapus aku ambil dari kaka kelas yang 2 ini maaf Spirometry: Interpretation of the flow-volume Loop. Diakses di http://www.spirometrie.info/fvc.html pada 9-04-2010. Guyton, Arthur C. 1996. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC.

Buat dasar teori bisa pake Sherwood sama guyton juga.

Ini sih dari lect dit :D maaf ya