EYD 2009

69
EJAAN YANG EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DISEMPURNAKAN

Transcript of EYD 2009

Page 1: EYD 2009

EJAAN YANG EJAAN YANG DISEMPURNAKDISEMPURNAK

ANAN

Page 2: EYD 2009

LatihanLatihan Awal Awal1.1. Hari jum’atHari jum’at2.2. Buku itu berjudul Buku itu berjudul komposisikomposisi3.3. batik batik SSoloolo4.4. Begitu lulus Sarjana Hukum, ia menulis namanya Ali Begitu lulus Sarjana Hukum, ia menulis namanya Ali

SH.SH.5.5. Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Tinggi di Ia melanjutkan sekolah di Perguruan Tinggi di

bandung.bandung.6.6. Setiap berangkat ke Kampus, adi selalu naik bus Setiap berangkat ke Kampus, adi selalu naik bus

antar kota.antar kota.7.7. Mahasiswa jurusan tata boga wajib membuat Mahasiswa jurusan tata boga wajib membuat

kreativitas baru berbahan baku makanan tradisional.kreativitas baru berbahan baku makanan tradisional.8.8. Majalah GatraMajalah Gatra9.9. Penulis skripsi harus berkonsultasi kepada Kajur, Penulis skripsi harus berkonsultasi kepada Kajur,

Penasehat Akademis dan pembimbing.Penasehat Akademis dan pembimbing.10.10. Selat bangkaSelat bangka

Page 3: EYD 2009

1.1. Gado-gado JakartaGado-gado Jakarta2.2. Undang-undang Dasar 1945Undang-undang Dasar 19453.3. Ia membaca buku habis gelap Terbitlah Terang.Ia membaca buku habis gelap Terbitlah Terang.4.4. Ia mempelajari Ia mempelajari peristiwa serangan fajar dari peristiwa serangan fajar dari

buku-buku sejarahbuku-buku sejarah..5.5. Ia belum pernah makan Ia belum pernah makan Manisan Cianjur.Manisan Cianjur.6.6. Ia diphkkan dari pekerjaannya karena malas Ia diphkkan dari pekerjaannya karena malas

bekerja.bekerja.7.7. Adi berkuliah di UNPAD.Adi berkuliah di UNPAD.8.8. Tuhan Yang MahaesaTuhan Yang Mahaesa9.9. Tuhan, Tolonglah Hamba Mu ini.Tuhan, Tolonglah Hamba Mu ini.10.10. Ir. Rivai Surya Handaka disingkat Ir. Rivai, Ir. Rivai Surya Handaka disingkat Ir. Rivai,

S.H.S.H.

Page 4: EYD 2009

Huruf kapital dipakai sebagai Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografihuruf pertama nama geografi..Misalnya:Misalnya: KKali ali BBrantasrantas LLembah embah BBaliemaliemBBukit ukit BBarisanarisan PPegunungan egunungan JJayawijayaayawijayaSSelat elat LLombokombok DDataran ataran TTinggi inggi DDiengieng

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama yang tidak menjadi unsur nama diri.diri.Misalnya:Misalnya: berlayar ke berlayar ke ttelukeluk mandi di mandi di kkaliali pergi ke arah pergi ke arah ttenggaraenggara

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama digunakan sebagai nama jenisjenis..Misalnya: Misalnya: garam garam iinggrisnggris gula gula jjawaawakacang kacang bbogorogor pisang pisang aambonmbon

Huruf kapital dipakai sebagai Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama (termasuk setiap unsur bentuk ulang huruf pertama semua unsur nama (termasuk setiap unsur bentuk ulang sempurna) negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata sempurna) negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti seperti dandan. . Misalnya:Misalnya: RRepublik Indonesiaepublik Indonesia DDepartemen epartemen PPendidikan dan endidikan dan KKebudayaanebudayaanMMajelis ajelis PPermusyawarahan ermusyawarahan RRakyatakyat

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.Misalnya:Misalnya: Menjadi sebuah Menjadi sebuah rrepublikepublik Menurut Menurut uundang-ndang-uundang yang berlakundang yang berlakuBeberapaBeberapa b badan adan hhukumukum Kerja sama antara Kerja sama antara ppemerintah dan emerintah dan rrakyatakyat

Page 5: EYD 2009

IIIIHuruf Kapital dan Cetak MiringHuruf Kapital dan Cetak Miring

a.a. Huruf kapital (permasalahan):Huruf kapital (permasalahan):1.1. Gelar dr. di awal kalimat.Gelar dr. di awal kalimat.2.2. Kata Maha (sebagai nama Tuhan) Kata Maha (sebagai nama Tuhan) →→

– Mahakuasa.Mahakuasa.– Maha Penguasa.Maha Penguasa.– Maha Esa.Maha Esa.

3.3. Nama jenis ditulis dengan huruf kecil (di tengah kalimat) Nama jenis ditulis dengan huruf kecil (di tengah kalimat) →→– salak bali.salak bali.– pisang ambon.pisang ambon.

4.4. Nama suku/bangsa ditulis dengan huruf kapital (di tengah kalimat) Nama suku/bangsa ditulis dengan huruf kapital (di tengah kalimat) →→– bahasa Indonesia.bahasa Indonesia.– suku Jawa.suku Jawa.

5.5. Nama tempat/geografi ditulis huruf kapital Nama tempat/geografi ditulis huruf kapital →→– Jalan Sukar Maju.Jalan Sukar Maju.– Danau Toba.Danau Toba.

6.6. Bentuk ulang nama lembaga ditulis huruf kapital Bentuk ulang nama lembaga ditulis huruf kapital →→– Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.

7.7. Bapak/Ibu/Saudara ditulis huruf kapital apabila berkedudukan sebagai orang kedua Bapak/Ibu/Saudara ditulis huruf kapital apabila berkedudukan sebagai orang kedua (yang diajak bicara).(yang diajak bicara).

Page 6: EYD 2009

Huruf kapital dipakai sebagai Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua katahuruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) sempurna) di dalam nama bukudi dalam nama buku, , majalahmajalah, , surat kabarsurat kabar, dan , dan judul karanganjudul karangan, , kecualikecuali kata seperti di, kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.Misalnya: Misalnya: Saya telah membaca buku Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

Bacalah majalah Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.Bahasa dan Sastra.

Huruf kapital dipakai sebagai Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaanhuruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan ..Misalnya:Misalnya: Dr.Dr. doktordoktor

M.M.A. A. Master of ArtsMaster of Arts

Huruf kapital dipakai sebagai Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.Misalnya:Misalnya: “Kapan “Kapan BBapak berangkat?” tanya Harto.apak berangkat?” tanya Harto.

Adik Bertanya, “Itu apa, Adik Bertanya, “Itu apa, BBu?”u?”Surat Surat SSaudara sudah saya terima.audara sudah saya terima.““Silakan duduk, Silakan duduk, DDik!” Kata Ucok.ik!” Kata Ucok.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.Misalnya:Misalnya: Kita harus menghormati Kita harus menghormati bbapak dan apak dan iibu kita.bu kita.

Semua Semua kkakak dan akak dan aadik saya sudah berkeluarga.dik saya sudah berkeluarga.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.Anda.Misalnya:Misalnya: Sudahkah Sudahkah AAnda tahu?nda tahu?

Surat Surat AAnda telah kami terima.nda telah kami terima.

Page 7: EYD 2009

B. Penulisan Huruf MiringB. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama bukunama buku, , majalahmajalah, dan , dan surat kabar yang dikutip dalam tulisansurat kabar yang dikutip dalam tulisan..

Misalnya:Misalnya: Majalah Majalah Bahasa dan Kesusastraan.Bahasa dan Kesusastraan.Buku Buku Negarakertagama Negarakertagama karangan Prapanca.karangan Prapanca.Surat kabar Surat kabar Suara Karya.Suara Karya.Dalam penulisan novel ini, saya terinspirasi oleh Dalam penulisan novel ini, saya terinspirasi oleh Bumi Bumi

ManusiaManusia karangan Pramudya Ananta Toer.karangan Pramudya Ananta Toer.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkanmenegaskan atau mengkhususkan huruf, huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.bagian kata, kata, atau kelompok kata.Misalnya:Misalnya: Huruf pertama kata Huruf pertama kata abad abad ialah ialah a.a.

Dia bukan Dia bukan mmenipu, tetapi enipu, tetapi dditipu.itipu.Bab ini Bab ini tidaktidak membicarakan penulisan huruf kapital. membicarakan penulisan huruf kapital.Buatlah kalimat dengan Buatlah kalimat dengan berlepas tangan.berlepas tangan.

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau nama ilmiah atau ungkapan asingungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan dengan ejaannya. kecuali yang telah disesuaikan dengan ejaannya. Misalnya:Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah cNama ilmiah buah manggis ialah carcinia mangostana.arcinia mangostana.

Politik Politik divide et impera divide et impera pernah merajalela di negeri ini.pernah merajalela di negeri ini.Weltanschauung Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangan antara lain diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia.’dunia.’

tetapi:tetapi:Negara itu telah mengalami empat kudeta.Negara itu telah mengalami empat kudeta.

Page 8: EYD 2009

2. PENULISAN KATA 2. PENULISAN KATA A. Kata DasarA. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.

Misalnya:Misalnya: Ibu percaya bahwa engkau tahu.Ibu percaya bahwa engkau tahu.Kantor pajak penuh sesak.Kantor pajak penuh sesak.

B. KATA TURUNANB. KATA TURUNANImbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya:Misalnya: berbergeletargeletar ddiikelolakelolapepenetapnetapanan memenengoknengok

Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya:Misalnya: berbertepuk tangantepuk tangan garis bawahgaris bawahiimengmenganak sungaianak sungai sebar luassebar luaskankan

Jika bentuk dasar yang berupa kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, Jika bentuk dasar yang berupa kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan unsur gabungan kata itu ditulis serangkaikata itu ditulis serangkai . . Misalnya:Misalnya: mengmenggarisbawahgarisbawahii menymenyebarluasebarluaskankandidilipatgandalipatgandakankan pengpenghancurleburhancurleburanan

Jika salah satu unsur gabungan kata Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasihanya dipakai dalam kombinasi , , gabungan kata itu ditulis gabungan kata itu ditulis serangkaiserangkai..Misalnya:Misalnya: mahamahasiswasiswa kolonialkolonialismeisme mancamancanegaranegara tritritunggaltunggal antarantarkotakotatranstransmigrasimigrasi Catatan:Catatan:

Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital, di antara dua unsur itu dituliskan di antara dua unsur itu dituliskan tanda hubung tanda hubung (-).(-).Misalnya: Misalnya: non-Inon-Indonesiandonesia pan-Apan-Afrikanismefrikanisme

Jika kata Jika kata mahamaha sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata esaesa dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu dan kata yang bukan kata dasar, gabungan itu ditulis terpisah.ditulis terpisah.Misalnya:Misalnya: Mudah-mudahan Tuhan Yang Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha EsaMaha Esa melindungi kita. melindungi kita.

Page 9: EYD 2009

IIIIHuruf Kapital dan Cetak MiringHuruf Kapital dan Cetak Miring

a.a. Huruf kapital (permasalahan):Huruf kapital (permasalahan):1.1. Gelar dr. di awal kalimat.Gelar dr. di awal kalimat.2.2. Kata Maha (sebagai nama Tuhan) Kata Maha (sebagai nama Tuhan) →→

– Mahakuasa.Mahakuasa.– Maha Penguasa.Maha Penguasa.– Maha Esa.Maha Esa.

3.3. Nama jenis ditulis dengan huruf kecil (di tengah kalimat) Nama jenis ditulis dengan huruf kecil (di tengah kalimat) →→– salak bali.salak bali.– pisang ambon.pisang ambon.

4.4. Nama suku/bangsa ditulis dengan huruf kapital (di tengah kalimat) Nama suku/bangsa ditulis dengan huruf kapital (di tengah kalimat) →→– bahasa Indonesia.bahasa Indonesia.– suku Jawa.suku Jawa.

5.5. Nama tempat/geografi ditulis huruf kapital Nama tempat/geografi ditulis huruf kapital →→– Jalan Sukar Maju.Jalan Sukar Maju.– Danau Toba.Danau Toba.

6.6. Bentuk ulang nama lembaga ditulis huruf kapital Bentuk ulang nama lembaga ditulis huruf kapital →→– Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.

7.7. Bapak/Ibu/Saudara ditulis huruf kapital apabila berkedudukan sebagai orang kedua Bapak/Ibu/Saudara ditulis huruf kapital apabila berkedudukan sebagai orang kedua (yang diajak bicara).(yang diajak bicara).

Page 10: EYD 2009

Hal-Hal yang Berkaitan dengan Hal-Hal yang Berkaitan dengan EYDEYD

ISuku kata

Kata berimbuhan

Kata yang terdiri atas dua unsurKata dasar

• V-K (ba-pak)

• V-V (sa-at)

• K-K (pab-rik)

• K1-K2K3 (kom-pleks)Imbuhan dipisahkan (kecuali infiks)

Makan-an → Ma-kan-an

Ge-me-tar (getar+em)

• Dua unsur dipisahkan

• Menggunakan rumus kata dasar

Trans-migrasi → trans-mi-gra-si

Page 11: EYD 2009

Nama/judul buku, surat kabar

Contoh:

Buku Negara Kertagama karangan Prapanca, surat kabar Suara Karya

Menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, kelompok kata

Contoh:

Dia tidak menipu, tetapi ditipu.

Reformasi menjadi topik pembicaraan masyarakat.

Nama ilmiah atau ungkapan asing

Contoh:

Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

b. Huruf miring

Page 12: EYD 2009

IIIIIISingkatan dan AkronimSingkatan dan Akronim

1. Singkatan

Nama orang, gelar, sapaan, jabatan →– H.O.S. Cokroaminoto– Bpk.– Sdr.– Kol.

Nama lembaga huruf awal saja →– DPR– PGRI

Singkatan yang sudah lazim →– dll.– yth.– a.n.– u.p.

Lambang kimia, satuan, ukuran, takaran →– Fe– A– Rp– kg

Page 13: EYD 2009

2. Akronim

Huruf pertama →- ABRI- SIM- LAN- KONI Golongan suku kata nama lembaga →

- Depdagri- Deplu- Depkeu

Gabungan suku kata bukan nama lembaga →- pemilu- rudal- rapim

Page 14: EYD 2009

IVIVAngka dan Lambang BilanganAngka dan Lambang Bilangan

Angka Arab dan Romawi

Lambang bilangan dengan huruf 1. Terdiri atas satu atau dua kata2. Dokumen resmi seperti akta

dan kuitansi → Rp100,25 (seratus dan dua puluh lima perseratus rupiah)

Lambang bilangan pecahan →2 1/3 (dua satu pertiga)

Lambang bilangan tingkat →Bab XBab ke-10Bab kesepuluh

Lambang bilangan akhiran-an →Dua uang 50-an (dua uang lima puluhan)

Page 15: EYD 2009

C. BENTUK ULANGC. BENTUK ULANGBentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.Misalnya:Misalnya: anak-anakanak-anak gerak-gerikgerak-gerikbiri-biribiri-biri huru-harahuru-hara

D. GABUNGAN KATAD. GABUNGAN KATA1.1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemukGabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, , termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya unsur-unsurnya ditulis terpisahditulis terpisah..Misalnya:Misalnya: duta besarduta besar mata pelajaranmata pelajaran kambing hitamkambing hitamorang tuaorang tua simpang empatsimpang empat meja tulismeja tulis2.2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.Misalnya:Misalnya: alat alat pandang-dengarpandang-dengar buku buku sejarah-barusejarah-baruibu-bapak ibu-bapak kamikami orang-tuaorang-tua muda muda

Gabungan kata ini ditulis serangkai.Gabungan kata ini ditulis serangkai.Misalnya:Misalnya: acapkaliacapkali manakalamanakala adakalanyaadakalanya belasungkawabelasungkawa peribahasaperibahasa saputangansaputangandaripadadaripada segitigasegitiga sebagaimanasebagaimana

E. Kata Ganti –E. Kata Ganti –ku, kau-, -mu, ku, kau-, -mu, dan dan –nya–nyaKata ganti –Kata ganti –kuku dan dan kau-kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: -ku, -mu, -ku, -mu, dan dan –nya –nya ditulis serangkai ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinnya.dengan kata yang mendahuluinnya.Misalnya:Misalnya: Apa yang Apa yang kukumiliki boleh miliki boleh kaukauambil.ambil.BukuBukukuku, buku, bukumumu, dan buku, dan bukunyanya tersimpan di perpustakaan. tersimpan di perpustakaan.

F. Kata Depan F. Kata Depan di, ke, di, ke, dandan dari dariKata depan Kata depan di, ke, di, ke, dan dan daridari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada kepada dan dan daripada.daripada. Misalnya: Misalnya: Kain itu terletak Kain itu terletak didi dalam lemari. dalam lemari.Ia datang Ia datang dari dari Surabaya kemarin.Surabaya kemarin.Si Amin lebih tua Si Amin lebih tua daripada daripada Si AhmadSi AhmadIa masuk, lalu Ia masuk, lalu keluarkeluar lagi. lagi.Bawa Bawa kemarikemari gambar itu. gambar itu.

Page 16: EYD 2009

3. Singkatan dan Akronim3. Singkatan dan Akronim Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.Misalnya:Misalnya: A.S. KramawijayaA.S. KramawijayaM.B.A. M.B.A. master of business administrationmaster of business administrationBpk.Bpk. BapakBapak

Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.tanda titik.Misalnya:Misalnya: DPRDPR : Dewan Perwakilan Rakyat: Dewan Perwakilan RakyatGBHNGBHN : Garis-Garis Besar Haluan Negara: Garis-Garis Besar Haluan NegaraKTPKTP : Kartu Tanda Pengenal: Kartu Tanda Pengenal

Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.Misalnya:Misalnya: dll. dll. dan lain-laindan lain-laindst.dst. dan seterusnyadan seterusnyatetapi:tetapi:a.n.a.n. atas namaatas namad.a.d.a. dengan alamatdengan alamat

Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.Misalnya:Misalnya: CuCu kuprumkuprumcmcm centimetercentimeterkgkg kilogramkilogram

RpRp rupiahrupiah

Page 17: EYD 2009

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.huruf kapital.Misalnya:Misalnya: ABRIABRI Angkata Bersenjata Republik IndonesiaAngkata Bersenjata Republik Indonesia

LANLAN Lembaga Administrasi NegaraLembaga Administrasi NegaraSIMSIM Surat Izin MengemudiSurat Izin Mengemudi

Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.Misalnya:Misalnya: AkabriAkabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik IndonesiaAkademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

BappenasBappenas Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBadan Perencanaan Pembangunan NasionalKowaniKowani Kongres Wanita IndonesiaKongres Wanita Indonesia

Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dai deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.huruf dan suku kata dai deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.Misalnya:Misalnya: pemilupemilu pemilihan umumpemilihan umum

rudalrudal peluru kendalipeluru kendalitilangtilang bukti pelanggaranbukti pelanggaran

Page 18: EYD 2009

4. Angka dan Lambang Bilangan4. Angka dan Lambang Bilangan

Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi.lazim digunakan angka arab atau angka romawi.angka arab:angka arab: aa 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 90, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9angka romawi:angka romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000).(1.000).

Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iiii) kuantitas.waktu, (iii) nilai uang, dan (iiii) kuantitas.Misalnya:Misalnya: 0,5 sentimeter0,5 sentimeter 5 kilogram5 kilogram 4 meter persegi4 meter persegi

10 liter10 liter Rp5.000,00Rp5.000,002.000 rupiah2.000 rupiah

1 jam 20 menit1 jam 20 menit 17 Agustus 194517 Agustus 1945 27 orang27 orang

Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.kamar pada alamat.Misalnya:Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15Jalan Tanah Abang I No. 15

Hotel Indonesia, kamar 169Hotel Indonesia, kamar 169

Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya:Misalnya: Bab X, Pasal 5, Halaman 206Bab X, Pasal 5, Halaman 206

Surah Yasiin: 9Surah Yasiin: 9

Page 19: EYD 2009

Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut.Misalnya:Misalnya: Paku Bumono XPaku Bumono X

Paku Buwono ke-10Paku Buwono ke-10Paku Buwono kesepuluhPaku Buwono kesepuluh

Penulisan lambang bilangan tyang mendapat akhiran Penulisan lambang bilangan tyang mendapat akhiran –an–an mengikuti cara yang berikut. Misalnya:a mengikuti cara yang berikut. Misalnya:atahun’tahun’50-an50-an atau atau tahun tahun lima puluhanlima puluhan

uang uang 5000-an5000-an atauatau uang lima ribuanuang lima ribuanuang lima uang lima 1000-an1000-an atauatau uang lima uang lima seribuanseribuan

Lambang bilangan Lambang bilangan yang dapat dinyatakan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dengan satu atau dua kata ditulis dengan hurufditulis dengan huruf kecuali jika kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan seperti dalam perincian dan pemaparan.beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan seperti dalam perincian dan pemaparan.Misalnya:Misalnya: Amir menonton drama itu sampai Amir menonton drama itu sampai tigatiga kali. kali.

Ayah memesan Ayah memesan tiga ratus tiga ratus ekor ayam.ekor ayam.Di antara Di antara 7272 anggota yang hadir, anggota yang hadir, 5252 orang setuju, orang setuju, 1515 orang tidak setuju, dan orang tidak setuju, dan 5 5

orang memberikan suara blangko.orang memberikan suara blangko.

Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubahsehingga Jika perlu, susunan kalimat diubahsehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada kalimat.bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada kalimat.Misalnya:Misalnya:

Lima belasLima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. orang tewas dalam kecelakaan itu.Pak Darmo mengundang Pak Darmo mengundang 250 250 orang tamu.orang tamu.

Bukan:Bukan:15 15 orang tewas dalam kecelakan itu.orang tewas dalam kecelakan itu.250 250 orang tamu diundang Pak Darmoorang tamu diundang Pak DarmoDua ratus lima puluh Dua ratus lima puluh orang tamu diundang Pak Darmo.orang tamu diundang Pak Darmo.

Page 20: EYD 2009

Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih amudah Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih amudah dibaca.dibaca.Misalnya:Misalnya:

Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 250 juta rupiah.juta rupiah.Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 120 juta orang.juta orang.

Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus adalam teks kecuali dalam Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus adalam teks kecuali dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.dokumen resmi seperti akta dan kuitansi.Misalnya:Misalnya:

Kantor kami mempunyai Kantor kami mempunyai dua puluh dua puluh orang pegawai.orang pegawai.Di lemari itu tersimpan Di lemari itu tersimpan 805 805 buku dan majalah.buku dan majalah.

Bukan:Bukan:Kantor kami mempunyai Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh)20 (dua puluh) orang pegawai. orang pegawai.Di lemari itu tersimpan Di lemari itu tersimpan 805 (delapan ratus lima)805 (delapan ratus lima) buku dan majalah. buku dan majalah.

Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.Misalnya:Misalnya:

Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp999,75 (sembilan ratus sembilan Rp999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima per seratus rupiah).puluh sembilan dan tujuh puluh lima per seratus rupiah).

Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Saya lampirkan tanda terima uang sebesar 999,75 (sembilan ratus sembilan 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluih lima per seratus)puluh sembilan dan tujuh puluih lima per seratus) rupiah. rupiah.

Page 21: EYD 2009

5. Penulisan Unsur Serapan5. Penulisan Unsur Serapan

Bahasa Indonesia menyerap unsur dari bahasa lain: Sanskerta, Arab, Portugis,Belanda, atau Bahasa Indonesia menyerap unsur dari bahasa lain: Sanskerta, Arab, Portugis,Belanda, atau Inggris.Inggris.

Unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia terbagi bagi dua: Unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia terbagi bagi dua: 1) unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke adalam bahasa Indonesia seperti 1) unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke adalam bahasa Indonesia seperti reshuffle, reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de I‘homme par I’homme.shuttle cock, I’exploitation de I‘homme par I’homme. (Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa (Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti bentuk asalnya).Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti bentuk asalnya).

2) unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa 2) unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Indonesia.

Penulisan sebuah kata harus sesuai dengan pengucapannya.Penulisan sebuah kata harus sesuai dengan pengucapannya. Contoh : Contoh :

Kata asingKata asing Bentuk benarBentuk benar Bentuk salahBentuk salah

CharismaCharisma KarismaKarisma KharismaKharismaHaemoglobinHaemoglobin hemoglobinhemoglobin HaemoglobinHaemoglobinAerodinamicAerodinamic AerodinamikAerodinamik erodinamikerodinamik

Page 22: EYD 2009

PENGAYAAN KOSA KATAPENGAYAAN KOSA KATA

ImbuhanImbuhan

Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam bahasa Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam bahasa Indonesia bisa ditempeli dengan bentuk lain, yaitu imbuhan. Indonesia bisa ditempeli dengan bentuk lain, yaitu imbuhan.

Dalam bahasa Indonesia, imbuhan terdiri atas awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan Dalam bahasa Indonesia, imbuhan terdiri atas awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan awalan dengan akhiran yang disebut konfiks dalam ilmu bahasa. awalan dengan akhiran yang disebut konfiks dalam ilmu bahasa.

Awalan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia terdiri atas Awalan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia terdiri atas me(N)‑, be(R)‑, di‑, pe(N)‑, me(N)‑, be(R)‑, di‑, pe(N)‑, pe(R)‑, te(R)‑, ke‑,pe(R)‑, te(R)‑, ke‑, dan dan se‑,se‑, sedangkan sisipan terdiri atas sedangkan sisipan terdiri atas ‑el‑, ‑em‑,‑el‑, ‑em‑, dan dan ‑er ‑er‑; akhiran ‑; akhiran terdiri atas terdiri atas ‑kan, ‑i,‑kan, ‑i, dan dan ‑an‑an; konfiks terdiri atas semua gabungan awalan dengan ; konfiks terdiri atas semua gabungan awalan dengan akhiran seperti me-kan, me-I, ke-an, ber-an, dll. akhiran seperti me-kan, me-I, ke-an, ber-an, dll.

Awalan dan akhiran masih sangat produktif digunakan, sedangkan sisipan sudah tidak Awalan dan akhiran masih sangat produktif digunakan, sedangkan sisipan sudah tidak atau kurang produktif.atau kurang produktif.

Page 23: EYD 2009

Perhatikan contoh berikut.Perhatikan contoh berikut.(Periksalah dengan teliti)(Periksalah dengan teliti)

me(N)‑ + buatme(N)‑ + buat membuatmembuat me(N)‑ + pakaime(N)‑ + pakai memakaimemakai me(N)‑ + fotokopime(N)‑ + fotokopi memotokopimemotokopi me(N)‑ + dengarme(N)‑ + dengar mendengarmendengar me(N)‑ + tatarme(N)‑ + tatar mentatarmentatar me(N)‑ + jabatme(N)‑ + jabat menjabatmenjabat me(N)‑ + colokme(N)‑ + colok menyolokmenyolok me(N)‑ + suruhme(N)‑ + suruh menyuruhmenyuruh me(N)‑ + gantime(N)‑ + ganti menggantimengganti me(N)‑ + kikisme(N)‑ + kikis mengkikismengkikis me(N)‑ + hadapme(N)‑ + hadap menghadapmenghadap me(N)‑ + undangme(N)‑ + undang mengundangmengundang me(N)‑ + muatme(N)‑ + muat memuatmemuat me(N)‑ + parkirme(N)‑ + parkir memparkirmemparkir me(N)‑+ lepasme(N)‑+ lepas menglepasmenglepas me(N)‑+ rusakme(N)‑+ rusak merusakmerusak me(N)-+ kreasime(N)-+ kreasi mengkreasimengkreasi me(N)‑ + rubahme(N)‑ + rubah merubahmerubah me(N)‑ + pakme(N)‑ + pak mempakmempak me(N)‑ + tikme(N)‑ + tik mengetikmengetik

Page 24: EYD 2009

1 Awalan 1 Awalan me (N)‑me (N)‑ Proses pengimbuhan dengan awalan Proses pengimbuhan dengan awalan me(N)‑me(N)‑ terhadap bentuk dasar dapat terhadap bentuk dasar dapat

mengakibatkan munculnya bunyi sengau (bunyi hidung). Hal tersebut mengakibatkan munculnya bunyi sengau (bunyi hidung). Hal tersebut bergantung pada bentuk dasar yang dilekati awalan tersebut. bergantung pada bentuk dasar yang dilekati awalan tersebut.

Bunyi awal bentuk dasar dapat luluh, dapat pula tidak. Ini pun bergantung Bunyi awal bentuk dasar dapat luluh, dapat pula tidak. Ini pun bergantung pada bentuk dasar yang dilekati awalan. pada bentuk dasar yang dilekati awalan.

Yang harus digarisbawahi dalam pengimbuhan adalah bunyi awal kata Yang harus digarisbawahi dalam pengimbuhan adalah bunyi awal kata dasar dapat mengalami peluluhan jika huruf awalnya konsonan K, P, T, dasar dapat mengalami peluluhan jika huruf awalnya konsonan K, P, T, dan S. dan S.

Kata dasar tidak mengalami peluluhan jika huruf awalnya berupa gugus Kata dasar tidak mengalami peluluhan jika huruf awalnya berupa gugus konsonan/ konsonan ganda seperti me(N) + transfer = menkonsonan/ konsonan ganda seperti me(N) + transfer = mentrtransferansfer

Apabila bentuk dasar yang dilekati hanya berupa satu suku kata, Apabila bentuk dasar yang dilekati hanya berupa satu suku kata, me(N)‑me(N)‑ berubah menjadi berubah menjadi menge‑.menge‑.

Page 25: EYD 2009

Namun demikian, perlu kita perhatikan jika bentuk dasar tersebut ditempeli Namun demikian, perlu kita perhatikan jika bentuk dasar tersebut ditempeli atau dilekati awalan atau dilekati awalan di‑,di‑, bentuk yang ditempelinya tidak mengalami bentuk yang ditempelinya tidak mengalami perubahan. perubahan.

Kita lihat contohnya:Kita lihat contohnya:di‑ + capdi‑ + cap dicapdicapdi‑ + pakdi‑ + pak dipakdipakdi‑ + tikdi‑ + tik ditikditik

Latihan Soal Latihan Soal

Page 26: EYD 2009

2.1.2 Awalan 2.1.2 Awalan be(R)‑be(R)‑

Awalan Awalan be(R)‑be(R)‑ memiliki tiga variasi, yaitu memiliki tiga variasi, yaitu ber‑, be‑,ber‑, be‑, dan dan bel‑.bel‑. Variasi tersebut muncul sesuai dengan bentuk dasar yang dilekatinya.Variasi tersebut muncul sesuai dengan bentuk dasar yang dilekatinya. be ( R ) + KD berhuruf awal R = mengalami peluluhanbe ( R ) + KD berhuruf awal R = mengalami peluluhan be ( R ) + KD bersuku kata pertama konsonan –be ( R ) + KD bersuku kata pertama konsonan –er er akan mengalami peluluhan. akan mengalami peluluhan.

Contoh: be ( R ) + kerja = bekerjaContoh: be ( R ) + kerja = bekerja Hal ini tidak terjadi pada konsonan –Hal ini tidak terjadi pada konsonan –arar, , -or-or, atau , atau urur. Contoh: be ( R ) + korban = . Contoh: be ( R ) + korban =

berkorban be ( R ) + warna = berwarnaberkorban be ( R ) + warna = berwarna Be ( R ) + KD ajar = bel –ajarBe ( R ) + KD ajar = bel –ajar

ContohContoh: : be(R)‑ + usahabe(R)‑ + usaha berusahaberusaha

be(R)‑ + diskusibe(R)‑ + diskusi berdiskusiberdiskusibe(R)‑ + korbanbe(R)‑ + korban berkorbanberkorbanbe(R)‑ + rencanabe(R)‑ + rencana berencanaberencanabe(R)‑ + kerjabe(R)‑ + kerja bekerjabekerjabe(R)‑ + sertabe(R)‑ + serta besertabesertabe(R)‑ + ajarbe(R)‑ + ajar belajarbelajar

Latihan SoalLatihan Soal

Page 27: EYD 2009

2.1.3 Awalan 2.1.3 Awalan te(R)‑te(R)‑ Awalan Awalan te(R)‑te(R)‑ memiliki variasi memiliki variasi ter‑, te‑ ter‑, te‑, dan , dan tel‑.tel‑. Ketiga variasi tersebut Ketiga variasi tersebut

muncul sesuai dengan bentuk dasar yang dilekatinya. muncul sesuai dengan bentuk dasar yang dilekatinya. Awalan ini memiliki tiga macam arti dalam pemakaiannya. Awalan ini memiliki tiga macam arti dalam pemakaiannya. (1) artinya sama dengan paling, (2) menyatakan arti tidak sengaja’ dan (3) (1) artinya sama dengan paling, (2) menyatakan arti tidak sengaja’ dan (3)

menyatakan arti sudah di‑. menyatakan arti sudah di‑. Awalan Awalan tete ( R ) berkesesuaian dengan awalan be ( R ) : ( R ) berkesesuaian dengan awalan be ( R ) : Awalan te ( R ) + KD berhuruf awal R = luluhAwalan te ( R ) + KD berhuruf awal R = luluh Awalan te ( R ) + KD bersuka kata pertama –Awalan te ( R ) + KD bersuka kata pertama –er er = te contoh: ter + percaya = te contoh: ter + percaya

= tepercaya= tepercaya Te ( R ) + KD anjur = tel-anjur Te ( R ) + KD anjur = tel-anjur Contoh di bawah ini.Contoh di bawah ini.

te(R)‑ + dengarte(R)‑ + dengar terdengarterdengar te(R)‑ + pandaite(R)‑ + pandai terpandaiterpandai te(R)‑ + rasate(R)‑ + rasa terasaterasa te(R)‑ + kerjakante(R)‑ + kerjakan tekerjakantekerjakan te(R)‑ + perdayate(R)‑ + perdayateperdayateperdaya te(R)‑ + percayate(R)‑ + percaya tepercayatepercaya

Page 28: EYD 2009

2.1.4 Awalan 2.1.4 Awalan pe(N)‑pe(N)‑ dan dan pe(R)‑pe(R)‑

Awalan Awalan pe(N)‑pe(N)‑ dan dan pe(R)‑pe(R)‑ merupakan pembentuk kata benda. merupakan pembentuk kata benda.

Kata benda yang dibentuk dengan Kata benda yang dibentuk dengan pe(N)‑pe(N)‑ berkaitan dengan kata kerja yang berkaitan dengan kata kerja yang berawalan berawalan me(N)‑.me(N)‑.

Kata benda yang dibentuk dengan Kata benda yang dibentuk dengan pe(R)‑pe(R)‑ berkaitan dengan kata kerja yang berkaitan dengan kata kerja yang berawalan berawalan be(R)‑. be(R)‑.

Awalan Awalan pe(N)‑pe(N)‑ memiliki variasi memiliki variasi pe‑, pem‑, pen‑, peny‑, peng‑,pe‑, pem‑, pen‑, peny‑, peng‑, dan dan penge‑.penge‑. Variasi Variasi tersebut muncul bergantung pada bentuk dasar yang dilekati tersebut muncul bergantung pada bentuk dasar yang dilekati pe(N)‑.pe(N)‑.

Lihat contoh berikut:Lihat contoh berikut: pe(N)‑ + rusakpe(N)‑ + rusak perusakperusak pe(N)‑ + telitipe(N)‑ + teliti penelitipeneliti pe(N)‑ + lakupe(N)‑ + laku pelakupelaku pe(N)‑ + jual pe(N)‑ + jual penjualpenjual pe(N)‑ + beripe(N)‑ + beri pemberipemberi pe(N)‑ + caripe(N)‑ + cari pencaripencari pe(N)‑ + pasokpe(N)‑ + pasok pemasokpemasok pe(N)‑ + daftarpe(N)‑ + daftar pendaftarpendaftar pe(N)‑ + suluhpe(N)‑ + suluh penyuluhpenyuluh pe(N)‑ + gunape(N)‑ + guna penggunapengguna pe(N)‑ + kirimpe(N)‑ + kirim pengirim pengirim pe(N)‑ + cappe(N)‑ + cap pengecap pengecap pe(N)‑ + laspe(N)‑ + las pengelaspengelas pe(N)‑ + tikpe(N)‑ + tik pengetikpengetik

Page 29: EYD 2009

Awalan Awalan pe(R)‑pe(R)‑ memiliki variasi bentuk memiliki variasi bentuk pe‑, per‑,pe‑, per‑, dan dan pel‑.pel‑. Variasi tersebut muncul Variasi tersebut muncul sesuai denngan bentuk dasar yang dilekati awalan sesuai denngan bentuk dasar yang dilekati awalan pe(R)‑.pe(R)‑.

Lihat contoh berikut:Lihat contoh berikut:pe(R)‑ + dagangpe(R)‑ + dagang pedagangpedagangpe(R)‑ + kerjape(R)‑ + kerja pekerjapekerjape(R)‑ + tapape(R)‑ + tapa pertapapertapape(R)‑ + ajarpe(R)‑ + ajar pelajarpelajar

Kata‑kata sebelah kanan berkaitan dengan awalan Kata‑kata sebelah kanan berkaitan dengan awalan ber‑ber‑ yang dilekati dengan kata yang dilekati dengan kata dasar dasar dagang, kerja, tapa, dagang, kerja, tapa, dandan ajar ajar. Jadi, kata‑kata tersebut berkaitan dengan kata . Jadi, kata‑kata tersebut berkaitan dengan kata berdagang, bekerja, bertapa, berdagang, bekerja, bertapa, dandan belajar belajar..

Selain kata‑kata itu, kita sering melihat kata‑kata lain seperti Selain kata‑kata itu, kita sering melihat kata‑kata lain seperti pesuruhpesuruh dan dan penyuruhpenyuruh. Kata pesuruh dibentuk dari . Kata pesuruh dibentuk dari pe(R)‑ + suruhpe(R)‑ + suruh, sedangkan penyuruh , sedangkan penyuruh dibentuk dari dibentuk dari pe(N)‑ + suruhpe(N)‑ + suruh. . PesuruhPesuruh berarti berarti yang disuruh’yang disuruh’ dan dan penyuruhpenyuruh berarti berarti yang menyuruh’.yang menyuruh’. Beranalogi pada kedua kata tersebut kini muncul kata‑kata lain Beranalogi pada kedua kata tersebut kini muncul kata‑kata lain yang sepola dengan yang sepola dengan pesuruhpesuruh dan dan penyuruh, penyuruh, misalnya, kata misalnya, kata petatarpetatar dan dan penatarpenatar, , pesuluh pesuluh dan dan penyuluhpenyuluh. Beberapa contoh di atas adalah bentuk pengecualian dari . Beberapa contoh di atas adalah bentuk pengecualian dari aturan pokok pengimbuhan. aturan pokok pengimbuhan.

Latihan soalLatihan soal

Page 30: EYD 2009

2.1.5 Konfiks 2.1.5 Konfiks pe(N)‑anpe(N)‑an dan dan pe(R)‑anpe(R)‑an

Kata benda yang dibentuk dengan Kata benda yang dibentuk dengan pe(N)‑anpe(N)‑an menunjukkan proses yang berkaitan menunjukkan proses yang berkaitan dengan kata kerja yang berimbuhan dengan kata kerja yang berimbuhan me(N)‑, me(N)‑kanme(N)‑, me(N)‑kan, atau , atau me(N)‑ime(N)‑i. .

Kata benda yang dibentuk dengan Kata benda yang dibentuk dengan pe(R)‑anpe(R)‑an ini menunjukkan hal atau masalah yang ini menunjukkan hal atau masalah yang berkaitan dengan kata kerja yang berawalan berkaitan dengan kata kerja yang berawalan be(R)‑.be(R)‑.

Perhatikan contoh berikut:Perhatikan contoh berikut: pe(N)‑ + rusak + ‑anpe(N)‑ + rusak + ‑an perusakanperusakan pe(N)‑ + lepas + ‑anpe(N)‑ + lepas + ‑an pelepasanpelepasan pe(N)‑ + tatar + ‑anpe(N)‑ + tatar + ‑an penataranpenataran pe(N)‑ + sah + ‑anpe(N)‑ + sah + ‑an pengesahanpengesahan pe(N)‑ + tik + ‑anpe(N)‑ + tik + ‑an pengetikanpengetikan pe(R)‑ + kerja + ‑anpe(R)‑ + kerja + ‑an pekerjaanpekerjaan pe(N)‑ + ajar + ‑anpe(N)‑ + ajar + ‑an pelajaran pelajaran

Latihan SoalLatihan Soal

Page 31: EYD 2009

2.1.6 Akhiran 2.1.6 Akhiran ‑an‑an dan Konfiks dan Konfiks ke‑anke‑an

Kata benda dapat dibentuk dengan bentuk dasar dan akhiran Kata benda dapat dibentuk dengan bentuk dasar dan akhiran ‑an‑an atau konfiks atau konfiks ke‑anke‑an. .

Kata benda yang mengandung akhiran Kata benda yang mengandung akhiran ‑an‑an umumnya menyatakan hasil. umumnya menyatakan hasil.

kata benda yang mengandung konfiks kata benda yang mengandung konfiks ke‑anke‑an umumnya menyatakan hal. umumnya menyatakan hal. Perhatikan contoh berikut:Perhatikan contoh berikut:

Dia mengirimkan sumbangan sepekan lalu, tetapi Dia mengirimkan sumbangan sepekan lalu, tetapi kiriman kiriman itu belum kami terima.itu belum kami terima.Sebulan setelah dia mengarang artikel, Sebulan setelah dia mengarang artikel, karangankarangannya itu dikirimkan ke sebuah nya itu dikirimkan ke sebuah media massa.media massa.

Kata benda yang mengandung Kata benda yang mengandung ke‑an ke‑an diturunkan langsung dari bentuk diturunkan langsung dari bentuk dasarnya seperti contoh berikut:dasarnya seperti contoh berikut:Beliau hadir untuk meresmikan penggunaan gedung baru. Beliau hadir untuk meresmikan penggunaan gedung baru. KehadiranKehadiran beliau di sana beliau di sana disambut dengan berbagai kesenian tradisionl.disambut dengan berbagai kesenian tradisionl.Mereka terlambat menyerahkan tugasnya. Mereka terlambat menyerahkan tugasnya. KeterlambatanKeterlambatan itu menyebabkan mereka itu menyebabkan mereka mendapatkan nilai jelek.mendapatkan nilai jelek.

Latihan SoalLatihan Soal

Page 32: EYD 2009

2.1.7 Kata Kerja Bentuk 2.1.7 Kata Kerja Bentuk me(N)‑kanme(N)‑kan dan dan me(N)‑me(N)‑

Akhiran Akhiran ‑kan‑kan dan dan ‑i‑i pada kata kerja dalam kalimat berfungsi menghadirkan objek pada kata kerja dalam kalimat berfungsi menghadirkan objek kalimat. kalimat.

Beberapa kata kerja baru dapat digunakan dalam kalimat setelah diberi akhiran Beberapa kata kerja baru dapat digunakan dalam kalimat setelah diberi akhiran ‑kan‑kan atau atau ‑i.‑i.

me-i menuntut kehadiran objek insani di belakangnya.me-i menuntut kehadiran objek insani di belakangnya. me-kan membutuhkan objek noninsani di belakangnya.me-kan membutuhkan objek noninsani di belakangnya.

Mari kita lihat contoh untuk memperjelas uraian.Mari kita lihat contoh untuk memperjelas uraian.Beliau sedang Beliau sedang mengajar mengajar di kelas.di kelas.Beliau sedang Beliau sedang mengajarkan mengajarkan bahasa Indonesia.bahasa Indonesia.Beliau Beliau mengajari mengajari kami bahasa Indonesia di kelas.kami bahasa Indonesia di kelas.Atasan kami Atasan kami menugasimenugasi kami mengikuti penyuluhan ini. kami mengikuti penyuluhan ini.Atasan kami Atasan kami menugaskanmenugaskan pembuatan naskah pidato kepada sekretaris. pembuatan naskah pidato kepada sekretaris.Pemerintah Pemerintah menganugerahimenganugerahi rakyat Jawa Barat tanda kehormatan. rakyat Jawa Barat tanda kehormatan.PemerintahPemerintah menganugerahkan menganugerahkan tanda kehormatan kepada rakyat Jawa Barat. tanda kehormatan kepada rakyat Jawa Barat.Kami Kami membelimembeli buku‑buku baru untuk perpustakaan. buku‑buku baru untuk perpustakaan.Kami Kami membelikanmembelikan mereka buku baru untuk perpustakaan. mereka buku baru untuk perpustakaan.Setiap 28 Oktober kami Setiap 28 Oktober kami memperingatimemperingati hari Sumpah Pemuda. hari Sumpah Pemuda.

Latihan SoalLatihan Soal

Page 33: EYD 2009

2.1.8 Awalan 2.1.8 Awalan ke‑ke‑

Awalan Awalan ke‑ke‑ berfungsi membentuk kata benda dan kata bilangan, baik berfungsi membentuk kata benda dan kata bilangan, baik bilangan tingkat maupun bilangan yang menyatakan kumpulan. bilangan tingkat maupun bilangan yang menyatakan kumpulan.

Kata benda yang dibentuk dengan awalan Kata benda yang dibentuk dengan awalan ke‑ke‑ sangat terbatas, yaitu hanya sangat terbatas, yaitu hanya pada kata pada kata tua, kasih, hendaktua, kasih, hendak yang menjadi yang menjadi ketua, kekasih, ketua, kekasih, dan dan kehendakkehendak. .

Penentuan apakah awalan Penentuan apakah awalan ke‑ke‑ sebagai pembentuk kata bilangan tingkat sebagai pembentuk kata bilangan tingkat atau kata bilangan yang menyatakan kumpulan harus dilihat dalam atau kata bilangan yang menyatakan kumpulan harus dilihat dalam hubungan kalimat. hubungan kalimat.

Contoh kalimat berikut:Contoh kalimat berikut: Tim kami berhasil menduduki peringkatTim kami berhasil menduduki peringkat ketiga ketiga dalam MTQ tingkat Jawa dalam MTQ tingkat Jawa

Barat.Barat. KetigaKetiga penyuluh itu ternyata teman kami waktu di SMA. penyuluh itu ternyata teman kami waktu di SMA. Dalam percakapan sehari‑hari, awalan Dalam percakapan sehari‑hari, awalan ke‑ ke‑ sering mengganti awalan sering mengganti awalan ter‑ter‑

sebagai bentuk pasif. Hal ini terjadi karena pengaruh bahasa daerah atau sebagai bentuk pasif. Hal ini terjadi karena pengaruh bahasa daerah atau dialek tertentu. dialek tertentu.

Dalam situasi resmi, hal ini harus dihindari. Dalam situasi resmi, hal ini harus dihindari.

Page 34: EYD 2009

Jenis kata:Jenis kata:1. Kata kerja1. Kata kerja Adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan.Adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan.

Ciri-ciri kata kerja:Ciri-ciri kata kerja:Umumnya menempati fungsi predikatUmumnya menempati fungsi predikatContoh: Ibu membuatkan anaknya kue ulang tahunContoh: Ibu membuatkan anaknya kue ulang tahunMengandung makna perbuatanMengandung makna perbuatanDapat didahului oleh kata keterangan akan, sedang, dan sudahDapat didahului oleh kata keterangan akan, sedang, dan sudahContoh: akan bekerja, sudah mandi, sedang belajarContoh: akan bekerja, sudah mandi, sedang belajarDapat didahului oleh kata ingkar Dapat didahului oleh kata ingkar tidaktidakTidak belajar, tidak bekerja sama, tidak menolongTidak belajar, tidak bekerja sama, tidak menolongDapat dipakai dalam kalimat perintah, khususnya yang bermakna perbuatanDapat dipakai dalam kalimat perintah, khususnya yang bermakna perbuatanContoh: ambilkan buku itu!Contoh: ambilkan buku itu!

2.Kata benda2.Kata benda Adalah kata yang mengacu pada manusia, benda, konsep, atau pengertian. Adalah kata yang mengacu pada manusia, benda, konsep, atau pengertian. Ciri-ciri kata benda:Ciri-ciri kata benda:

Umumnya menempati fungsi subjek, objek, atau pelengkapUmumnya menempati fungsi subjek, objek, atau pelengkapContoh: Mereka menghadiahi kami buku pelajaran.Contoh: Mereka menghadiahi kami buku pelajaran.Dapat didahului oleh kata ingkar Dapat didahului oleh kata ingkar bukanbukanContoh: Bukan nasi yang saya makan, melainkan jagung.Contoh: Bukan nasi yang saya makan, melainkan jagung.Dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun dengan perantaraan kata Dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun dengan perantaraan kata yang.yang.Contoh: baju baru, pekerjaan yang mudah, ibu yang baik hati.Contoh: baju baru, pekerjaan yang mudah, ibu yang baik hati.

Page 35: EYD 2009

3. kata ganti (pronomina)3. kata ganti (pronomina) Adalah kata yang menggantikan kata benda atau kata yang dibendakanAdalah kata yang menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan Kata ganti menurut fungsinya, kata benda terbagi: Kata ganti menurut fungsinya, kata benda terbagi: Kata ganti orang, adalah kata yang mengacu pada orang. Kata ganti orang, adalah kata yang mengacu pada orang. Kata penunjuk, meliputiKata penunjuk, meliputi petunjuk umum, contoh: itu, inipetunjuk umum, contoh: itu, ini petunjuk tempat, contoh: sini, situ, sanapetunjuk tempat, contoh: sini, situ, sana petunjuk ikhwal, contoh: begini, begitupetunjuk ikhwal, contoh: begini, begitu

4. kata bilangan (numeralia)4. kata bilangan (numeralia) Adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya wujud (orang, Adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya wujud (orang,

binatang, tempat) dan konsep.binatang, tempat) dan konsep.Jenis kata bilangan:Jenis kata bilangan:

Berdasarkan bentuknya:Berdasarkan bentuknya:bilangan pokok, contoh : tujuh, empat, tiga dst.bilangan pokok, contoh : tujuh, empat, tiga dst.Bilangan tingkat, contoh: ketiga, keempat, ketujuh, dst.Bilangan tingkat, contoh: ketiga, keempat, ketujuh, dst.

Berdasarkan tentu atau tidaknya:Berdasarkan tentu atau tidaknya:Bilangan tentu, contoh: satu, tiga, empat, dst.Bilangan tentu, contoh: satu, tiga, empat, dst.Bilangan taktentu, contoh: beberap, sedikit, banyak.Bilangan taktentu, contoh: beberap, sedikit, banyak.

Page 36: EYD 2009

5. Kata sifat (adjektiva)5. Kata sifat (adjektiva)

Adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. Adalah kata yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang. Ciri-ciri kata sifat:Ciri-ciri kata sifat:

Dapat diberi keterangan pembanding, seperti lebih, kurang, dan paling.Dapat diberi keterangan pembanding, seperti lebih, kurang, dan paling.Contoh: lebih besar, kurang baikContoh: lebih besar, kurang baik

Dapat diberi keterangan penguat, seperti, sangat, kuat, benar, sekali, dan terlalu.Dapat diberi keterangan penguat, seperti, sangat, kuat, benar, sekali, dan terlalu.Contoh: sangat indah, amat tinggi, pandai benar, murah sekaliContoh: sangat indah, amat tinggi, pandai benar, murah sekali

Dapat didahului dengan kata ingkar tidakDapat didahului dengan kata ingkar tidakContoh: tidak mahal, tidak suburContoh: tidak mahal, tidak subur

Dapat diulang dengan disertai imbuhan se-nyaDapat diulang dengan disertai imbuhan se-nyaContoh: setinggi-tingginya, sejelas-jelasnyaContoh: setinggi-tingginya, sejelas-jelasnya

Dalam frase, kata sifat umumnya berfungsi sebagai keterangan bagi kata benda.Dalam frase, kata sifat umumnya berfungsi sebagai keterangan bagi kata benda.Contoh: baju baru, buku mahal, gedung tinggiContoh: baju baru, buku mahal, gedung tinggi

Kata sifat dapat dibentuk dengan imbuhan w(i), iah, al.Kata sifat dapat dibentuk dengan imbuhan w(i), iah, al.Contoh: duniawi, alami, ilmiah, formal Contoh: duniawi, alami, ilmiah, formal

Page 37: EYD 2009

6. Kata keterangan6. Kata keterangan

Adalah kata yang memberi keterangan atau penjelasan pada kata lainnya.Adalah kata yang memberi keterangan atau penjelasan pada kata lainnya. Keterangan sebagai kata harus dibedakan dengan keterangan sebagai fungsi kalimatKeterangan sebagai kata harus dibedakan dengan keterangan sebagai fungsi kalimat

Contoh kata keterangan: sangat, hanya, lebih, segera.Contoh kata keterangan: sangat, hanya, lebih, segera.

7. Kata Tugas 7. Kata Tugas Berbeda dengan jenis kata sebelumnya, kata tugas hanya memiliki arti gramatikal dan Berbeda dengan jenis kata sebelumnya, kata tugas hanya memiliki arti gramatikal dan

tidak memiliki arti leksikal.tidak memiliki arti leksikal. Pada umumnya kata tugas tidak dapat diubah menjadi bentuk kata turunan, baik Pada umumnya kata tugas tidak dapat diubah menjadi bentuk kata turunan, baik

melalui pengimbuhan maupun pengulangan.melalui pengimbuhan maupun pengulangan. Pengecualian: menyebabkan, menyampaikan, memperoleh, tetapi tidak bisa Pengecualian: menyebabkan, menyampaikan, memperoleh, tetapi tidak bisa

mengarenakan.mengarenakan.

Jenis kata tugas:Jenis kata tugas: kata depan (preposisi)kata depan (preposisi) adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frase preposisional. adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frase preposisional. Contoh: di, dari, dengan, terhadap, mengenai, kepada, daripada, menjelangContoh: di, dari, dengan, terhadap, mengenai, kepada, daripada, menjelang kata penghubung (konjungsi)kata penghubung (konjungsi) adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf.adalah kata tugas yang menghubungkan dua klausa, kalimat, atau paragraf.

Page 38: EYD 2009

Jenis konjungsi:Jenis konjungsi:

Konjungsi koordinatif: konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang Konjungsi koordinatif: konjungsi yang menghubungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara. Contoh: dan, atau, tetapi.memiliki kedudukan setara. Contoh: dan, atau, tetapi.

Konjungsi subordinatif: konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau Konjungsi subordinatif: konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Contoh: sesudah, setelah lebih yang memiliki hubungan bertingkat. Contoh: sesudah, setelah (hubungan waktu), jika, kalau (hubungan syarat), agar, supaya (hubungan waktu), jika, kalau (hubungan syarat), agar, supaya (hubungan tujuan), meskipun, walaupun. (hubungan tujuan), meskipun, walaupun.

Konjungsi korelatif: konjungsi yang menghubungkan dua kata, frase, atau Konjungsi korelatif: konjungsi yang menghubungkan dua kata, frase, atau klausa di mana hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. klausa di mana hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Konjungsi korelatif umumnya berupa kalimat majemuk. Contoh: tidak Konjungsi korelatif umumnya berupa kalimat majemuk. Contoh: tidak hanya…, tetapi juga…, bukan…, …melainkan, baik…, maupun… hanya…, tetapi juga…, bukan…, …melainkan, baik…, maupun…

Konjungsi antarkalimat: konjungsi yang menghubungkan satu kalimat Konjungsi antarkalimat: konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain. contoh: meskipun demikian, tambahan lagi, dengan kalimat yang lain. contoh: meskipun demikian, tambahan lagi, sebaliknya, oleh karena itu, selanjutnya.sebaliknya, oleh karena itu, selanjutnya.

Konjungsi antarparagraf: konjungsi yang menghubungkan antarparagraf Konjungsi antarparagraf: konjungsi yang menghubungkan antarparagraf sehingga hubungan paragraf-paragraf tersebut menjadi padu. Contoh: sehingga hubungan paragraf-paragraf tersebut menjadi padu. Contoh: dalam pada itu, mengenai, sementara itu.dalam pada itu, mengenai, sementara itu.

Page 39: EYD 2009

KATA DEPAN, ARTIKEL, DAN KATA DEPAN, ARTIKEL, DAN PARTIKELPARTIKEL

PENULISAN KATA DEPAN di antaranya di samping ke atas ke bawah

PENULISAN ARTIKEL pun ‘juga’ penelitian pun mengobati pun sedikit pun satu pun

PENULISAN PARTIKEL per ‘setiap, demi, mulai, melalui’ satu per satu ‘satu demi satu’ per pos ‘melalu pos’ per pasien ‘setiap pasien’ per November ‘mulai November’

Page 40: EYD 2009

PENULISAN GABUNGAN KATAPENULISAN GABUNGAN KATA Penulisan gabungan kata ditulis terpisah jika unsurnya Penulisan gabungan kata ditulis terpisah jika unsurnya

berupa kata dasar berupa kata dasar atau salah satu unsurnya hanya atau salah satu unsurnya hanya berawalan atau hanya berakhiran.berawalan atau hanya berakhiran. beri tahuberi tahu beri tahukanberi tahukan memberi tahumemberi tahu kerja samakerja sama

Penulisan gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat Penulisan gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus jika salah satu unsur awalan dan akhiran sekaligus jika salah satu unsur gabungan kata merupakan unsur terikat. Di samping itu, gabungan kata merupakan unsur terikat. Di samping itu, ada beberapa gabungan kata yang harus ditulis ada beberapa gabungan kata yang harus ditulis serangkai karena dianggap sudah padu.serangkai karena dianggap sudah padu. memberitahukanmemberitahukan mempertanggungjawabkanmempertanggungjawabkan pascabedahpascabedah subsistemsubsistem segitigasegitiga

Page 41: EYD 2009

PENULISAN KATAPENULISAN KATA Pembagian jenis kata banyak sekali, Pembagian jenis kata banyak sekali,

diantaranya: Kata Dasar dan Kata diantaranya: Kata Dasar dan Kata Berimbuhan. Ada pula kata dasar terikat Berimbuhan. Ada pula kata dasar terikat dan kata dasar bebas. dan kata dasar bebas.

Contoh : rumah, perumahan, non, pasca, Contoh : rumah, perumahan, non, pasca, sub dll.sub dll.

Kata Dasar ada yang berasal dari kosakata Kata Dasar ada yang berasal dari kosakata bahasa Indonesia, ada merupakan serapan bahasa Indonesia, ada merupakan serapan dari kosa kata bahasa asing.dari kosa kata bahasa asing.

Untuk penulisan kata serapan, kita harus Untuk penulisan kata serapan, kita harus memahami bahasa asalnya.memahami bahasa asalnya.

Misalnya : quality-kualitas, quantity-Misalnya : quality-kualitas, quantity-kualitas, theory-teori, theoretic-teoretis, kualitas, theory-teori, theoretic-teoretis,

Page 42: EYD 2009

Penulisan Gabungan KataPenulisan Gabungan Kata Gabungan kata-kata yang berupa kata majemuk Gabungan kata-kata yang berupa kata majemuk

bagian-bagiannya dituliskan terpisahbagian-bagiannya dituliskan terpisah Contoh : jasa marga, kerja sama, tanggung jawab, Contoh : jasa marga, kerja sama, tanggung jawab,

tanda tangan, kereta api, rumah makan.tanda tangan, kereta api, rumah makan. Kata-kata di atas baru digabung bila memiliki Kata-kata di atas baru digabung bila memiliki

imbuhan gabung. imbuhan gabung. Misalnya : menanggungjawabi, penandatanganan Misalnya : menanggungjawabi, penandatanganan Kata-kata tidak digabung apabila hanya ditambah Kata-kata tidak digabung apabila hanya ditambah

dengan satu imbuhan.dengan satu imbuhan. Misalnya : bertanda tangan, Misalnya : bertanda tangan,

Page 43: EYD 2009

Gabungan Kata SerangkaiGabungan Kata Serangkai

Gabungan kata yang sudah padu benar dan sudah bersenyawa Gabungan kata yang sudah padu benar dan sudah bersenyawa tidak dapat dikembalikan ke bentuk dan makna asal, tidak dapat dikembalikan ke bentuk dan makna asal, dituliskan dituliskan serangkai.serangkai.

Contoh : padahal, daripada, hulubalangContoh : padahal, daripada, hulubalang

Gabungan Kata Terikat dan Kata BebasGabungan Kata Terikat dan Kata Bebas

Penggabungan kata terikat bersama kata bebas Penggabungan kata terikat bersama kata bebas ditulis ditulis serangkaiserangkai

Contoh kata terikat: non, tuna, antar,pascaContoh kata terikat: non, tuna, antar,pasca Contoh penulisan : antarkota, nonkeuangan, Contoh penulisan : antarkota, nonkeuangan,

pascapanen,subordinat dll.pascapanen,subordinat dll.

Page 44: EYD 2009

PENULISAN KATA DEPANPENULISAN KATA DEPAN Perbedaan:Perbedaan: Kata depan Kata depan didi diikuti kata benda (biasanya diikuti kata benda (biasanya

tempat) menyatakan arah atau tempat. Awalan tempat) menyatakan arah atau tempat. Awalan di dapat diikuti oleh kata benda misalnya : di dapat diikuti oleh kata benda misalnya : dicangkuldicangkul

Kata depan di dapat diganti dengan kata depan Kata depan di dapat diganti dengan kata depan dari dan ke, sementara awalan di tidak bisa.dari dan ke, sementara awalan di tidak bisa.

Kata depan di tidak bisa diganti dengan Kata depan di tidak bisa diganti dengan awalan me-, sedangkan awalan di dapat. awalan me-, sedangkan awalan di dapat.

Misalnya di rumah-merumahMisalnya di rumah-merumah

Page 45: EYD 2009

Penulisan PartikelPenulisan Partikel Penulisan partikel kah, lah, dan tah ditulis serangkai Penulisan partikel kah, lah, dan tah ditulis serangkai

dengan kata yang mendahului.dengan kata yang mendahului. Misalnya: Apakah buku yang kaubaca itu.Misalnya: Apakah buku yang kaubaca itu. Partikel pun dan per ditulis terpisah dengan kata yang Partikel pun dan per ditulis terpisah dengan kata yang

mendahului.mendahului. Misalnya : apa pun makanannya, minumnya teh botol Misalnya : apa pun makanannya, minumnya teh botol

Sosro.Sosro. Catatan : kelompok kata yang sudah padu sebagai Catatan : kelompok kata yang sudah padu sebagai

kata dengan pertikel pun, ditulis serangkai.kata dengan pertikel pun, ditulis serangkai. Adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, Adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,

kendatipun, maupun, meskipun, sungguhpun, kendatipun, maupun, meskipun, sungguhpun, walaupun, sekalipun (walaupun), ataupun.walaupun, sekalipun (walaupun), ataupun.

Page 46: EYD 2009

Latihan SoalLatihan Soal Ia menyerahkan KTP lamanya untuk Ia menyerahkan KTP lamanya untuk

mendapatkan KTPnya yang barumendapatkan KTPnya yang baru Disetiap kampus selalu ada perpustakaan yang Disetiap kampus selalu ada perpustakaan yang

bisa kita temui.bisa kita temui. Ia belum pernah datang ke rumah saya Ia belum pernah datang ke rumah saya

sekalipun.sekalipun. Prajurit Indonesia itu menghancur leburkan Prajurit Indonesia itu menghancur leburkan

pangkalan militer Belanda.pangkalan militer Belanda. Bagaimanapun kamu harus menghadiri acara Bagaimanapun kamu harus menghadiri acara

pernikahan temanmu.pernikahan temanmu.

Page 47: EYD 2009

““Tanda-tangani surat ini sebelum kami Tanda-tangani surat ini sebelum kami bertindak lebih jauh,” kata seorang atasan bertindak lebih jauh,” kata seorang atasan kepada bawahannya.kepada bawahannya.

Kebijakan antar negara itu termuat dalam nota Kebijakan antar negara itu termuat dalam nota kesepahaman.kesepahaman.

Dari pada mencuri, lebih baik bekerja dengan Dari pada mencuri, lebih baik bekerja dengan jujur.jujur.

Pasca kepengurusan kepala desa itu, desa Pasca kepengurusan kepala desa itu, desa Sukamaju tidak terurus dengan baik lagi.Sukamaju tidak terurus dengan baik lagi.

Dikebun itu lah, Ali yang diduga sebagai otak Dikebun itu lah, Ali yang diduga sebagai otak perampokan itu di tangkap.perampokan itu di tangkap.

Page 48: EYD 2009

DIKSIDIKSI PengertianPengertian Diksi adalah ketepatan pilihan kata.Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Ketepatan pilihan dipengaruhi oleh Ketepatan pilihan dipengaruhi oleh

kemampuan menguasai kosakata dan kemampuan menguasai kosakata dan menggunakannya. menggunakannya.

Dengan memahami penggunaan diksi, Dengan memahami penggunaan diksi,

Page 49: EYD 2009
Page 50: EYD 2009
Page 51: EYD 2009
Page 52: EYD 2009
Page 53: EYD 2009
Page 54: EYD 2009
Page 55: EYD 2009
Page 56: EYD 2009
Page 57: EYD 2009
Page 58: EYD 2009
Page 59: EYD 2009
Page 60: EYD 2009
Page 61: EYD 2009
Page 62: EYD 2009
Page 63: EYD 2009
Page 64: EYD 2009
Page 65: EYD 2009
Page 66: EYD 2009
Page 67: EYD 2009
Page 68: EYD 2009
Page 69: EYD 2009