Extract Page 1
-
Upload
nur-rokhman -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of Extract Page 1
32
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
IV. KERANGKA ACUAN KERJA
A. LATAR BELAKANG
Pengelolaan hutan berbasis Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi
sebuah keharusan dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan lestari.
Pengelolaan hutan berbasis KPH ini telah diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2008 tentang Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan
Hutan Serta Pemanfaatan Hutan. Kebijakan tentang KPH merupakan komitmen
pemerintah yang didukung berbagai pihak untuk mewujudkan pengelolaan hutan
yang efisien dan lestari.
Pembangunan kehutanan pada periode yang akan datang mengedepankan
pengelolaan hutan berbasis KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan). KPH sebagai unit
operasional pengelolaan hutan dengan luas yang dapat dikelola secara efektif di
tingkat tapak sesuai kebutuhan dan kepentingan lokal. Terkait dengan pengelolaan
hutan pada hutan produksi, pengelolaan KPH Produksi (KPHP) menjadi lokus
kegiatan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan. Berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor SK.5364/MENHUT-
VI/BRPUK/2014, telah ditetapkan peta indikatif arahan pemanfaatan pada kawasan
hutan produksi yang tidak dibebani izin untuk usaha pemanfaatan hasil hutan kayu.
Dalam pengelolaan KPHP, perlu dirancang rencana pengelolaan KPHP sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan diantaranya penataaan batas areal, rencana
penanaman disesuaikan dengan jenis kebutuhan bahan baku kayu, arah
pengembangan industri sesuai kebutuhan pasar dan lain-lain. Pada masa yang akan
datang, KPHP menjadi salah satu penopang kebutuhan bahan baku kayu industri
untuk membangkitkan kembali investasi di bidang industri kehutanan khususnya
industri-industri di luar Pulau Jawa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 jo. Nomor 3 Tahun
2008, Menteri berwenang mengatur, membina dan mengembangkan industri
primer hasil hutan meliputi 1) pengolahan kayu bulat menjadi kayu gergajian; 2)
pengolahan kayu bulat menjadi serpih kayu, veneer, kayu lapis, dan Laminated
Veneer Lumber; 3) pengolahan bahan baku bukan kayu yang langsung dipungut
dari hutan. Dalam rangka peningkatan usaha industri primer hasil hutan melalui
33
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
pengembangan kluster industri kehutanan berbasis KPH, maka diperlukan suatu
kajian terlebih dahulu untuk menganalisa dan merancang arah pengembangan
industri khususnya IPHHK kapasitas produksi di atas 6.000 m3/tahun dalam bentuk
clustering sesuai dengan potensi KPHP dan kebutuhan pasar.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Kegiatan Penyusunan Design Pengembangan Klaster Industri Kehutanan
Berbasis KPHP ini dimaksudkan untuk menyusun design industri kehutanan yang
efisien, berdaya saing, usaha industri yang berkelanjutan, yang didukung dengan
pasokan bahan baku lestari, yang dirancang sesuai dengan produk industri dan
pasar.
TUJUAN
Adapun tujuan dari kegiatan Penyusunan Design Pengembangan Klaster
Industri Kehutanan Berbasis KPHP ini yaitu :
1) Menyediakan bahan kebijakan pengembangan industri kehutanan berbasis
KPHP, terkait regulasi pendukung, infrastruktur, kemitraan, fasilitasi
(peningkatan Sumbar Daya Manusia, teknologi, dll).
2) Berkontribusi dalam penyediaan bahan kebijakan pengelolaan KPHP,
utamanya dalam konteks pemanfaatan hutan (mendorong pengelolaan KPHP).
3) Mendorong dan mempermudah investasi di bidang kehutanan (industri dan
pemanfatan hasil hutan)
4) Meningkatkan produktifitas dan efisiensi industri kehutanan.
5) Meningkatkan networking antar pelaku usaha (industri, KPHP, IUPHHK)
C. RUANG LINGKUP
Kegiatan Penyusunan Desain Pengembangan Klaster Industri Kehutanan
Berbasis KPHP ini dilaksanakan melalui tahapan :
a. Penetapan lokasi
1) Lokasi klaster ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi dengan Direktorat
yang menangani KPHP dan rencana pengelolaan hutan, maka ditetapkan
penyusunan desain Klaster Industri Kehutanan Berbasis KPHP dilaksanakan
pada KPHP Jambi.
34
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
2) Pertimbangan terpilihnya KPHP Jambi adalah kesiapan Rencana Pengelolaan
Hutan Jangka Panjang (RPHJP) yang telah disahkan oleh pejabat yang
berwenang, potensi pengembangan KPHP, keberadaan IUPHHK pada KPHP,
keberadaan Industri Kehutanan, dan kebijakan pemerintah terkait
pengembangan industri.
b. Pengumpulan data dan informasi
Data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan disain
pengembangan klaster industri kehutanan berbasis KPHP ini antara lain :
1) Peta-peta terkait KPHP (Peta Sebaran KPHP, Peta Sebaran IUPHHK, Peta
Tanah, Peta Penunjukan Kawasan Hutan, Peta Sebaran Iklim, Peta Tutupan
Hutan, Peta Topografi, Peta Geologi, Peta Administratif, Peta Kesesuian
Lahan);
2) Dokumen Perencanaan (Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang
(RPHJP), Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek (RPHJPd), RKU, RKT,
RPBBI)
3) Data sosial dan ekonomi masyarakat di sekitar areal KPHP;
4) Industri yang ada pada atau disekitar areal KPHP (nama perusahaan, jenis
industri, kapasitas produksi, pemasaran, dll);
5) IUPHHK pada atau disekitar areal KPHP (nama perusahaan, luas areal
konsesi, potensi, RKUPHHK, RKT, dll);
6) Kelestarian hasil hutan pada KPHP (daur, riap, dan target produksi tahunan);
7) Infrastruktur di provinsi dan di sekitar KPHP;
8) Regulasi regulasi yang sudah ada terkait dengan pengelolaan KPHP dan/atau
industri yang sudah ada.
9) Dukungan regulasi yang diperlukan (berdasarkan hasil wawancara dengan
para pihak terkait);
10) Aspirasi masyarakat lokal, instansi terkait, badan usaha, terhadap
pengembangan klaster industri kehutanan berbasis KPHP.
c. Analisis dan Pengkajian
1) Analisis dan pengkajian dilakukan berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh sebagaimana butir b di atas, serta masukan dari para pihak terkait
(melalui wawancara, pembahasan ekspose, maupun konsultasi dengan
instansi terkait).
35
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
2) Analisis dan pengkajian diarahkan utamanya pada :
- Jenis dan kapasitas produk industri yang akan dikembangkan;
- Jenis dan potensi bahan baku berkelanjutan (kelestarian hasil) yang
diperlukan (pada KPHP dan/atau IUPHHK terkait);
- Alternatif lokasi industri klaster;
- Kelayakan investasi industri klaster berbasis KPHP;
- Peran Pemerintah Pusat dan/atau Daerah (regulasi, infrastuktur,
promosi, dan pemberdayaan masyarakat lokal)
- Pola kemitraan usaha antar pelaku usaha yaitu KPHP, IUPHHK,
Masyarakat Lokal.
- Peluang pasar baik lokal maupun ekspor.
d. Penyusunan disain klaster
- Disain pengembangan klaster industri berbasis KPHP dibuat dalam bentuk
laporan dengan outline :
- Kata Pengantar
- Pendahuluan (Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang Lingkup, Sasaran,
Output)
- Metodologi / Strategi Pencapaian (metode pengumpulan data dan informasi,
analisis dan pengkajian)
- Hasil Kajian
- Kesimpulan (Saran dan Rekomendasi)
- Lampiran (Peta-peta terkait dan dokumen pendukung lainnya)
D. OUTPUT KEGIATAN
Output kegiatan penyusunan disain pengembangan klaster industri berbasis
KPHP ini yaitu Rekomendasi Hasil Kajian yang meliputi :
- Calon lokasi industri yang akan dikembangkan (minimal 2 lokasi);
- Jenis dan kapasitas produk industri yang akan dikembangkan;
- Jenis dan kapasitas suplai bahan baku yang berkelanjutan
- Kelayakan investasi industri klaster berbasis KPHP;
- Tata hubungan kerja para pihak (regulasi, infrastuktur, kemitraan usaha,
promosi, dan pemberdayaan masyarakat lokal)
- Peluang pasar baik lokal maupun ekspor
36
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
E. PELAPORAN
Untuk mendapatkan gambaran atas hasil kerja selama dan sesudah pelaksanaan kegiatan, maka harus disusun laporan oleh Konsultan sebagai berikut.
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan disampaikan kepada pengguna jasa kurang lebih 4 (empat) minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, dan diberikan sebanyak 10 (sepuluh) buku. Laporan Pendahuluan minimal berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Lingkup Kegiatan, Metodologi, Rencana Kegiatan dan Mobilisasi Tenaga, serta Hasil Yang Diharapkan.
b. Laporan Pertengahan
Laporan Pertengahan merupakan laporan perkembangan pekerjaan yang disampaikan kepada pengguna jasa paling lambat 10 minggu setelah kontrak ditandatangani sebanyak 10 (sepuluh) buku. Laporan Pertengahan berisi kemajuan pelaksanaan kegiatan untuk dilakukan pembahasan dengan Sub Dit. teknis terkait dan panitia penerima/ penilai barang serta institusi lain terkait.
c. Draft Laporan Akhir
Merupakan laporan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang akan dibahas dan hasilnya dituangkan sebagai laporan akhir. Draft laporan akhir disampaikan kepada pengguna jasa sebanyak 10 buku, paling lambat 7 hari sebelum kontrak berakhir.
d. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi seluruh hasil pelaksanaan kegiatan dan merupakan perbaikan dari draft Laporan Akhir yang telah dilakukan pembahasan dengan Sub Direktorat Pemolaan Hasil Hutan, Panitia Penerima Barang dan Jasa Lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari. Laporan akhir diberikan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum kontrak berakhir, dan diberikan sebanyak 10 (sepuluh) buku
e. Dokumentasi Digital
Merupakan rekaman seluruh hasil kegiatan dalam bentuk digital, termasuk data dan informasi hasil pemasukan data, notulen rapat, laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir, dalam format asli (word, excell, pdf, txt, dsb.), diberikan kepada pemberi kerja bersama-sama dengan Laporan Akhir sebanyak 10 (sepuluh) copy CD-Rom.
37
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
F. JANGKA WAKTU
Jangka waktu untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan Pengembangan Kluster Industri Primer Hasil Hutan Berbasis Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Jambi selama 3 (tiga) bulan kalender. Secara garis besar, kegiatan dimaksud akan memanfaatkan waktu seperti tabel berikut ini.
NO. KEGIATAN Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. tahap persiapan
2. tahapan pengumpulan data
3. tahap analisis
4. tahap desain
5. tahap pelaporan
G. KEBUTUHAN TENAGA AHLI
Kegiatan ini membutuhkan tenaga kerja ahli dengan kualifikasi dan pengalaman sebagai berikut :
38
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi
Pengembangan Kluster IPHHK berbasis KPHP Jambi
1. Ketua Tim/Ahli Manajemen Hutan/SIG/Ekonomi Sumber Daya Hutan sebanyak
1 (satu) orang selama 3 bulan, mempunyai kualifikasi S2 Manajemen
Hutan/SIG/Ekonomi Sumber Daya Hutan dengan pengalaman kerja dibidangnya
minimal 5 (lima) tahun sebagai team leader pada proyek bidang kehutanan;
2. Ahli Pemasaran Hasil Hutan sebanyak 1 (satu) orang selama 3 bulan, mempunyai
kualifikasi S1 Kehutanan dengan pengalaman kerja dibidangnya minimal 5
(lima) tahun;
3. Ahli Teknologi Hasil Hutan sebanyak 1 (satu) orang selama 3 bulan, mempunyai
kualifikasi S1 Kehutanan dengan pengalaman kerja dibidangnya minimal 5
(lima) tahun;
4. Ahli Ekonomi Pembangunan sebanyak 1 (satu) orang selama 3 bulan,
mempunyai kualifikasi S1 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman kerja
dibidangnya minimal selama 5 (lima) tahun;
5. Sekretaris/ Administrasi sebanyak 1 orang selama 3 bulan, dengan kualifikasi D3
Administrasi/Sekretaris yang bertugas dalam urusan administrasi dan keuangan;
6. Operator GIS sebanyak 1 orang selama 3 bulan, dengan kualifikasi minimal D3
bidang GIS;
7. Operator komputer sebanyak 1 orang selama 3 bulan, dengan kualifikasi
minimal D3 bidang Informatika atau Komputer;
H. PEMBIAYAAN Pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Kluster Industri Primer Hasil Hutan Berbasis Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Jambi dibiayai dengan dana DIPA Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Tahun Anggaran 2015, dengan Harga Perkiraan Sendiri sebesar Rp.400.000.000,00 (Empat Ratus Juta Rupiah).
I. PENANGGUNGJAWAB Nama dan Organisasi penanggungjawab kegiatan ini adalah sebagai berikut : 1. Penanggungjawab anggaran adalah Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari, selaku Kuasa Pengguna Anggaran; 2. Penanggungjawab Kegiatan adalah Direktur Pemgolahan dan Pemasaran Hasil
Hutan; 3. Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Bidang VI Kegiatan Peningkatan Kinerja Hutan Produksi, Tahun Anggaran 2015.