Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

12
MAHASISWA PROGRAM SI UNIVERSITAS JANABADRA PROGRAM STUDI AKUNTANSI EXPECTATION GAP ANTARA PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAN AUDITOR PEMERINTAH Eka Yuli Astuti (11220025) Wahyu Puspitaningsih (11220027) Anis Wijanarti (11220038) Erlinda Febri Nur Annisa’ (11220057) Ruliyanti Fadlik (11220069) [Penyaji]

Transcript of Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Page 1: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

MAHASISWA PROGRAM SI UNIVERSITAS JANABADRA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

EXPECTATION GAP ANTAR A

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAN

AUDITOR PEMERINTAH

Eka Yuli Astuti (11220025)Wahyu Puspitaningsih (11220027)

Anis Wijanarti (11220038)Erlinda Febri Nur Annisa’ (11220057)

Ruliyanti Fadlik (11220069)

[Penyaji]

Page 2: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Tuntutan yang besar terhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik untuk memberi informasi kepada publik salah satunya dengan informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Pemakai laporan keuangan menginginkan adanya laporan keuangan yang handal agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu diperlukan adanya auditor. Auditor bertugas menilai kehandalan laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen namun dalam penyampaian hasil laporan auditan oleh auditor sering terjadi perbedaan harapan antara pemakai laporan keuangan dengan apa yang dilakukan oleh auditor.

Pendahuluan

Page 3: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Mendeteksi dan melaporkan kecurangan (fraud) dan tindakan-tindakan ilegal.

Mempertahankan sikap independensi.

Mengkomunikasikan hasil audit.

Memperbaiki keefektivan audit.

P eran dan Tanggung Jawab

Auditor

Page 4: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

a) Financial and compliance audit (audit keuangan dan peraturan)

b) Performance audit (audit kinerja)

Meliputi: Audit ekonomi dan efisiensi (management/operational audit) Audit efektivitas (program audit)

Audit Sektor Publik

Page 5: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Pemakai Laporan Keuangan Pemerintah

• Menurut Mardiasmo (2002) mengidentifikasi sepuluh pemakai laporan keuangan pemerintah, yaitu:

(1) pembayar pajak (tax payer), (2) pemberi dana bantuan (grantors),

(3) investor,

(4) pengguna jasa (fee-paying service recipients),

(5) karyawan/ pegawai,

(6) pemasok (vendors),

(7) dewan legislatif,

(8) manajemen,

(9) pemilih (voters),

(10) badan pengawas (oversight bodies).

Page 6: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

• Menurut SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) tahun 2005, terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah, namun tidak terbatas pada:

(1) Masyarakat;

(2) Para wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa;

(3) Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman; dan

(4) Pemerintah.

Pemakai Laporan Keuangan Pemerintah

[Lanjutan]

Page 7: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

a) Auditor internal,merupakan unit pemeriksa yang merupakan bagian dari organisasi yang diawasi.

terdiri dari:

Inspektorat Jendral Departemen,

Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga Negara dan BUMN/BUMD,

Inspektorat Wilayah Propinsi (Itwilprop),

Inspektorat Wilayah Kabupaten/ Kota (Itwilkab/Itwilkot), dan

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

b) Auditor eksternal,merupakan unit pemeriksa yang berada di luar organisasi yang diperiksa.

terdiri dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang merupakan lembaga pemeriksa yang independen.

Auditor Pemerintah

Page 8: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Expectation Gap

Istilah Expectation gap awal mula penggunaannya di AS pada tahun 1974 saat American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) membentuk Commission on Auditor’s Responsibilities, yang kemudian disebut sebagai Cohen Commission. Komisi ini dibentuk untuk menanggapi kritik masyarakat mengenai kualitas kinerja auditor yang pada saat itu terdapat berbagai kasus yang memperlihatkan bahwa auditor gagal mendeteksi atau mengungkapkan kegagalan atau tindakan penyimpangan dari perusahaaan-perusahaan yang dimiliki publik. Komisi ini bertugas secara khusus memberikan rekomendasi tentang tanggung jawab auditor yang tepat (sesuai dengan profesi). Menurut Cohen Commission, para pemakai laporan keuangan audit biasanya mempunyai harapan yang masuk akal tentang kemampuan auditor dan keyakinan yang dapat diberikan auditor. Hal ini memberikan gambaran bahwa expectation gap lebih disebabkan karena kegagalan profesi akuntan publik untuk bereaksi dan berkembang agar tidak tertinggal oleh perubahan bisnis dan lingkungan sosial.

Asal Usul

Page 9: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

• Menurut Guy dan Sullivan (1988),

yaitu perbedaan antara apa yang masyarakat dan pengguna laporan keuangan percaya sebagai tanggung jawab akuntan dan auditor dan apa yang akuntan dan auditor percaya sebagai tanggung jawabnya.

• Menurut Abrema Glossary,yaitu kesenjangan (gap) antara standar kinerja auditor dan berbagai macam ekspektasi publik terhadap kinerja auditor.

Expectation GapDefinisi

Page 10: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Faktor yang mempengaruhi adanya expectation gap antarapemakai laporan keuangan dan auditor pemerintah:• Tingkat pendidikan

• Pengetahuan

• Pengalaman

Expectation GapFaktor

Page 11: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Kelompok VIII Akuntansi Sektor Publik

Page 12: Expectation Gap antara Pemakai Laporan Keuangan dan Auditor Pemerintah

Tanya Jawab

Nama

NIM

Pertanyaan

Nama

NIM

Pertanyaan