Evolusi primata dan manusia

27
Evolusi Primata dan Manusia Evolusi Primata dan Manusia Muchlis, S.Sos Muchlis, S.Sos UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA 2014 1

Transcript of Evolusi primata dan manusia

Page 1: Evolusi primata dan manusia

Evolusi Primata dan Manusia Evolusi Primata dan Manusia Muchlis, S.SosMuchlis, S.SosUNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA2014

1

Page 2: Evolusi primata dan manusia

1. Percabangan Primata1. Percabangan Primata

Proses evolusi mahluk primata menjadi manusia dipelajari dan diteliti oleh suatu sub ilmu antropologi yaitu : “Paleoantropologi”

Ilmu ini meneliti proses evolusi dari mahluk primata melalui fosil-fosil sisa sisa tubuh manusia yang terkandung dalam lapisan bumi.

Menurut ilmu ini mahluk primata merupakan cabang dari mahluk mamalia, muncul dimuka bumi kira-kira 70 juta tahun yang lalu dalam suatu zaman yang oleh orang geologi disebut zaman “Paleosen”

2Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 3: Evolusi primata dan manusia

Mahluk primata tadi berkembang biak yang mengakibatkan suatu percabngan baru baik kedalam subsuku maupun infrasuku khusus dan diantaranya telah terjadi proses percabangan antara keluarga kera-kera “pongid”(kera-kera besar) dari keluarga “hominid” yang merupkan mahluk nenek moyang manusia.

Percabangan tertua timbul 30 juta tahun yang lalu dalam zaman “kala Eosen” Akhir merupakan percabangan yang mengevolusikan “kera gibon”

3Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 4: Evolusi primata dan manusia

Pada permulaan zaman “Kala Miosen” kira-kira 20 juta tahun yang lalu ada kera “pongopygmeus”atau “orang utan” yang berasal dari Afrika Timur yang pada waktu itu konon masih menjadi satu dengan daerah Arab, hingga terletak lebih dekat dengan Asia Selatan daripada sekarang.

Vegetasi afrika timur pada waktu itu belum seperti sekarang, akan tetapi masih berupa hutan-hutan yang lebat dan hijau.

Orang utan memang hidup diatas pucuk-pucuk pohon tinggi yang bebas dari gangguan mahluk rimba lainnya

4Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 5: Evolusi primata dan manusia

Dalam waktu 1–2 juta tahun orang utan menyebar melalui pucuk-pucuk pohon tinggi dihutan-hutan rimba di Asia Barat Daya, Asia Selatan, hingga Asia Tenggara.

Namun hal ini berubah kira-kira pada zaman akhir “Kala Miosen”, disebabkan karena terjadinay perubahan besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya. Benua afrika membelah dari Asia sehingga terkadilah “laut Merah” dan belahan bumi berupa lembah yang dalam, bernama “Great Rift Valley”, secara ekologi merupakan pemisah alam yang membujur dari utara ke selatan antara Afrika Barat dan tengah dengan afrika timur.

5Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 6: Evolusi primata dan manusia

Mengikuti perubahan tersebut juga terjadi menyempitnya daerah hutan rimba diafrika yang menyebabkan lingkungan alam afrika Timur menjadi sabana, terjadinya gurun didaerah arab, serta berkurangnya daerah rimba di India.

Kera-kera yang hidup didaerah ini Afrika, Asia barat daya dan Asia selatan tidak bisa menyesuaikan dii sehingg menghilang.

Sisanya hidup diderah daerah Asia Tenggara seperti dihutan0hutan rimba kalimantan barat dan tengah.

6Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 7: Evolusi primata dan manusia

Cabang primata yang ketiga adalah sejenis mahluk yang menurut para ahli diperkirakan menjadi nenek moyang manusia, hidup pada kira-kira 10 juta tahun yang lalupada bagian akhir zaman kala miosen.

Hal ini ditunjukan dengan fosil-fosil yang memiliki sifaty yang lain daripada yang lain yaitu ukuran badan raksas yang jauh lebih besar dari pada kera gorila yang hidup sekarang.

Hidup mereka sama seperti orang hutan pendahulunya.

7Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 8: Evolusi primata dan manusia

Cabang yang ke 4 yaitu “Kera Pongid” yang lain yaitu gorila dan simpanse, terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalupada akhir zaman kal miosen.

Kedua mahluk kera dari Afrika inilah yang mampu menyesuaikan diri dengan berevolusi mengembangkan organisme yang dapat hidup diatas puncak-puncak pohon maupun diatas tanah.

Akibat dari proses evolusi tersebut timbul mahluk “gigantanthropus” cabang inilah yang menurut para ahli berevolusi menjadi manusia, karena mahluk ini yang mampu menyesuaikan diri dengan proses menghilangnya hutan hutan diafrika timur dan proses timbulnya saban-saban serta hutan-hutan terbatas.

8Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 9: Evolusi primata dan manusia

2. Primata Pendahulu Manusia2. Primata Pendahulu Manusia

Dari hasil penelitian para ahli paleoantropologi pada abad ke 20 mahluk primata merupakan yang merupakan cikal bakal manusia adalah seekor mahluk yang fosilnya ditemukan di “Saint-Gaudens”, “Prancis Selatan”, pada pertengahan abad yang lalu. Yang oleh para ahli diberinama “dyopithecus” yang hidup dalam akhir Zaman “Kala Oligosen” dan permulaan “Kala Miosen” kira-kira 21 juta tahun yang lalu, dihutan-hutan yang kini menjadi daerah daerah afrika utara dan eropa selatan.

Mahluk induk kedua adalah “gigantanthropus”, yang telah dijelaskan sebelumnya, hidup pada akhir Kala Miosen lebih kurang 10 juta tahun yang lalu.

9Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 10: Evolusi primata dan manusia

Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, dan berjalan dengan jarak yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu mempertahankan dirinya dari serangan mahluk-mahluk lain diluar kelompoknya.

Salah satu mahluk primata yang memiliki ciri-ciri tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara Kimberley, di Bechuana Timur Afrika Selatan. Oleh para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut diberi nama “Australopitechus”.

Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10 juta tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada tahun 1959 di Afrika Timur

10Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 11: Evolusi primata dan manusia

Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, dan berjalan dengan jarak yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu mempertahankan dirinya dari serangan mahluk-mahluk lain diluar kelompoknya.

Salah satu mahluk primata yang memiliki ciri-ciri tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara Kimberley, di Bechuana Timur Afrika Selatan. Oleh para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut diberi nama “Australopitechus”.

Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10 juta tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada tahun 1959 di Afrika Timur

11Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 12: Evolusi primata dan manusia

Proses evolusi mahluk-mahluk primata ini juga mengikuti proses-proses lingkungan alam sekitarnya.

12Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 13: Evolusi primata dan manusia

3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua

Bumi Indonesia ternyata banyak memebri sumbangan pada ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah asal mula manusia.

Pada tahun 1898 ditemukan sekelompok tengkiran rahang atas dan bawah dan sebuah tulang paha dilembah Sungai Bengawan Solo oleh seorang Dokter Belanda “Eugene Du Bois”

Tengkork tersebut seolah olah merupakan sebuah tengkorak besar yang isi otaknya jauh lebih besar dibandingkan isi otak kera manapun akan tetapi jauh lebih kecil dari pada isi otak manusia sekarang, sedangkan bentuk tulang pahanya menunjukan bahwa mahluk ini dapat berdiri tegak.

13Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 14: Evolusi primata dan manusia

Du Bois memberi nama mahluk ini “pithecanthropus”, terdiri dari 12 tengkorak, seorang ahli “paleoantropologi” Teuku Jacob dari Indonesia menyebutnya “pithecanthropus soloensis ”.

Fosil-fosil tersebut ditemukan pada lapisan bumi yang dalam ilmu geologi disebut lapisan “Pleistosen Tengah (Middle Pleistocene)” yang umurnya dipekirakan antara 800.000 s/d 200.000 tahun.

Tahun 1963 kembali ditemukan fosil didesa sangiran, Surakarta, yang diperkirakan berumur @ juta tahun karena ditemukan pada lapisan bumi yang palin tua “ Lower Pleistocene”

14Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 15: Evolusi primata dan manusia

Banyak penemuan penemuan lain menyangkut mahluk yang bernama “pithecanthropus” ini, para ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari mahluk ini melakukan proses evolusi terus menerus sehingga isi otaknya menjadi lebih besar, dan proses evolusi ini juga diikuti oleh tenggorokan, rongga mulut, lidah, bibir yang semakin lama semakin dapat membuat berbagai macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk tersebut bisa berbahasa.

Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut menjadi berkembang sehingga mulai mengenal akan “akal”, akal dan bahasa inilah yang menurut Teuku Jacob merupakan landasan evolusi kebudayaan mahluk tersebut

15Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 16: Evolusi primata dan manusia

Banyak penemuan penemuan lain menyangkut mahluk yang bernama “pithecanthropus” ini, para ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari mahluk ini melakukan proses evolusi terus menerus sehingga isi otaknya menjadi lebih besar, dan proses evolusi ini juga diikuti oleh tenggorokan, rongga mulut, lidah, bibir yang semakin lama semakin dapat membuat berbagai macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk tersebut bisa berbahasa.

Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut menjadi berkembang sehingga mulai mengenal akan “akal”, akal dan bahasa inilah yang menurut Teuku Jacob merupakan landasan evolusi kebudayaan mahluk tersebut

16Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 17: Evolusi primata dan manusia

4. Bentuk Manusia Zaman Kala 4. Bentuk Manusia Zaman Kala Pleistosen MudaPleistosen Muda

Mahluk “pithecanthropus” berevolusi menjadi mahluk yang mempunyai kebudayaan dengan jangka waktu yang cukup lama kira-kira lebih dari 1,5 juta tahun, zaman mereka hidup disebut sebagai zaman “Kala Pleistosen Muda”.

Fosil-fosil mahluk ini kira-kira berumur 200 ribu tahun, fosil-fosil ini oleh para ahli diberi nama “ Homo Neandertalensis” (Manusia dari lembah Nearder, Jerman).

Fosil-fosil yang serupa dengan mahluk ini juga ditemukan di Palestina, Afrika, Ngandong Solo, mahluk-mahluk ini berevolusi menjadi manusia “Homo Sapien”, kira-kira selama 120 ribu tahun.

17Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 18: Evolusi primata dan manusia

5. Manusia sekarang5. Manusia sekarang (Homo Sapiens) (Homo Sapiens)

Dari Fosil–fosil manusia homo sapien yang ditemukan, Mahluk manusia homo sapien diperkirakan hidup pada Zaman Holosen, kurang lebih 80 ribu tahun yang lalu.

Mahluk manusia homo sapien ini memiliki 4 ras pokok yang menduduki muka bumi ini yaitu :1. Ras Australoid : Yang hidup di Benua Australia, Mahluk

manusia jenis ini fosilnya banyak ditemukan didekat desa Wajak, Tulungangung, Jawa Tengah yang diperkirakan hidup kira-kira 40 ribu tahun yang lalu, oleh para ahli fosil tersebut disebut “Homo Wajakensis”, selain itu fosil manusia wajak ini banyak juga ditemukan didaerah-daerah tanah sunda, di Palwan Filipina, Niah, Malaysia, dan Papua. Ras ini berkembang dari daratan Australia melalui daratan Papua yang pada waktu itu masih menjadi satu.

18Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 19: Evolusi primata dan manusia

2. Ras Mongoloid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras mongoloid pertama kali ditemukan di gua chou koutien beijing (Peking), para ahli menyebutnya dengan “Homo Sapiens Pekinensis” yang hidup di Asia timur, Asia Tenggara, Asia tengah, Amerika utara, kira-kira 40 ribu hingga 30 ribu tahun yang lalu.

3. Ras Kaukasoid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras ini pertama kali ditemukan di desa Les Eyzies, Prancis , para ahli menyebutnya dengan nama “Homo sapiens cromagnon “ mahluk ini dianggap sebagai nenek moyang penduduk eropa sekarang yang kira-kira hiudp 60.00 tahun yang lalu.

4. Ras Negroid : fosil mahluk ini ditemukan pertama kali ditengah-tengah gurun sahara, para ahli menyebutnya dengan nama “Homo Sapiens Asselar” yang hidup kira-kira 14.000 tahun yang lalu. Ras ini dianggap sebagai ras yang paling muda.

19Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 20: Evolusi primata dan manusia

6. Organ Manusia6. Organ Manusia

Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup berkelompok, secara fisik kalah dengan kemampuan mahluk lain yang juga hidup berkelompok. Namun otak manusia telah berevolusi paling jauh diantara mahluk-mahluk lainnya.

Dengan bahasa, otak manusia dikembangkan, karena bahasa mengasah manusia untuk membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep tentang berbagai hal, yang semakin lama akan semakin tajam, untuk memilih alternatif tindakan yang menguntungkan bagi kelangsungan hidupnya.

Gagasan atau konsep tdi dikomunikasikan melalui lambang vokal yang kita sebut dengan bahasa kepada kelompoknya maupun keturunan-keturunannya.

20Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 21: Evolusi primata dan manusia

Dengan bahasa manusia belajar tentang hidupnya tidak perlu mengalami sendiri secara kongkret suatu peristiwa akan tetapi juga bisa secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut, ex : sebagai seorang manusia kita megetahui bahwa gigitan ular berbisa bisa membawa maut, walaupun kita sendiri belum pernah merasakan digiti ular berbisa. Pengetahuan tadi kita dapatkan karena manusia lain pernah menceritakan pengalamannya kepada kita.

Dengan demikian bahasa manusia menabstraksikan dan menyimpan pengetahuan baru kedalam lambang vokal atau kata-kata baru yang makin lama makin banyak jumlahnya.

Generasi manusia berikutnya tak perlu mnengalami suatu peristiwa untuk dapat pengetahuan tentang suatu keadaan alam.

21Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 22: Evolusi primata dan manusia

Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya.

Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi.

22Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 23: Evolusi primata dan manusia

Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya.

Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi.

23Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 24: Evolusi primata dan manusia

Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.

Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya.

Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi.

24Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 25: Evolusi primata dan manusia

Kemampuan organisme manusia memang terbatas dibandingkan dengan kemapuan organisme mahluk lain, manusia tidak dapat berlari kencang, loncat sangat tinggi, memanjat pohon dengan cepat, menyelam didalam air, atau terbang seperti halnya jenis binatang.

Namun dengan kapasitas otaknya yang unggul dibandingkan mahluk lain yang berupa “akal” manusia dapat mengembangkan sistem pengetahuan yang menjadi dasar pengetahuannya untuk membuat alat-alat hidup.

Dengan adanya pengaturan antara indvidu-individu didalam kelompok, dan peralatan hidup manusia dapat mencari dan memproduksi sendiri pangannya.

25Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 26: Evolusi primata dan manusia

Dalam hal keindahan organisme manusia juga berbeda dengan organisme mahluk lainnya, manusia mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif terhadap warna, bentuk, dan irama bunyi sehingga dapat menjadi suatu unsur yang khas dalam hidupnya yaitu kesenian.

Kebudayan manusia ini tidak tergantung kepada kapasitas organnya artinya kebudayan manusia tidak ditentukan oleh gennya melainkan didapat melalui sebuah proses latihan dari sejak lahir hingga saatnya mati, yaitu suatu proses “belajar”

Dengan kebudayaannya inilah manusia menjadi mahluk yang berkuasa dan berkembang biak paling luas dimuka bumi ini.

26Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi

Page 27: Evolusi primata dan manusia

ReferensiReferensi

Koenjaraningrat, Prof, DR,, Sosiologi Pengantar ilmu Antropologi, Rineka Cipta, Jakarta, edisi revisi 2009

Sugeng Pujilaksono, Petualangan Antropologi Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang, 2007

27