Evolusi Pada Kuda

115
Evolusi Pada Kuda Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan lembap di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari ketiga. Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). A. Hyracotherium (Eohippus) Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih

description

evolusi pada kuda

Transcript of Evolusi Pada Kuda

Page 1: Evolusi Pada Kuda

Evolusi Pada KudaEvolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan lembap di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari ketiga.Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus).

A. Hyracotherium (Eohippus)Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih panjang secara proporsional dengan tubuh sebagai kuda saat ini. Namun, beberapa dari tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari satu per masing-masing, empat anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat untuk tiga jari dan jari-jari kelima pertama yang merosot dalam perjalanan evolusi. Kuku kaki tidak seperti anjing, dan dilengkapi dengan kuku kecil

B. MesohippusPada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya,

Page 2: Evolusi Pada Kuda

ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

C. MiohippusMasih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen. Sementara generasi spesies ini hidup selama periode Miocene. Menurut Florida Museum of Natural History, diyakini Miohippus hidup pada Miocene namun pernyataan tersebut salah. Penelitian yang lebih baru memberikan bukti bahwa Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. Hal ini akan menjadi ciri khas dari gigi kuda selanjutnya.

D. MerrychippusPada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda yang disebut Merychippus. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari Mesohippus. Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang. Sekarang, Merychippus telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es. 

E. PliohippusKemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi . 

F.  Equus caballusAkhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an 

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman  sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Page 3: Evolusi Pada Kuda

Gambar Evolusi Kuda Menurut ZamannyaGambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:a.       Tubuh bertambah besar;b.      Kepala bagian depan semakin panjang;c.       Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;d.      Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang berupa rumput;e.       Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat;f.       Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.

Terobosan dalam dunia riset DNA kembali hadir, kali ini dipersembahkan oleh para ilmuwan dari Center for GeoGenetics di Museum Sejarah Alam Denmark (University of Copenhagen): Mengurutkan genom paling tua yang pernah ditemukan dari peninggalan makhluk prasejarah. Mereka melakukannya dengan mengurutkan dan menganalisis potongan pendek molekul DNA yang masih bertahan dalam tulang seekor kuda yang terbaring beku selama 700 ribu tahun dalam lapisan es di kawasan Yukon, Kanada. Dengan melacak perubahan-perubahan genom yang menggiring kuda liar prasejarah menjadi keturunan domestik, para peneliti mengungkap komposisi genetik kuda modern dalam rincian yang belum pernah ada sebelumnya.

Hasil spektakuler itu kini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional Nature.

Molekul DNA dapat bertahan dalam fosil meskipun organisme sudah lama mati. Tidak sebagai keseluruhan kromosom, namun sebagai potongan pendek yang bisa disusun ulang layaknya puzzle. Terkadang molekul-molekul ini cukup bertahan sehingga urutan lengkap genom spesies yang sudah punah dapat dibangkitkan kembali, dan dalam tahun-tahun terakhir ini, urutan genom lengkap dari manusia purba serta beberapa hominin purba lainnya sudah berhasil dikarakteristikkan. Namun sejauh ini, belum ada pengurutan genom yang berusia lebih dari 70.000 tahun.

Page 4: Evolusi Pada Kuda

Fragmen tulang Equus lambei, kuda purba yang hidup di zaman Pleistosen Akhir dan membeku selama 700 ribu tahun dalam lapisan es di kawasan Yukon, Kanada.

(Kredit: D.G. Froese)

Kini, Dr. Ludovic Orlando dan Profesor Eske Willerslev dari Pusat GeoGenetics berhasil mengerjakan rekor DNA tertua sekitar 10 kali lipat. Dengan hasil kerja ini, mereka beserta para kolega lainnya dari berbagai negara, mampu melacak perubahan-perubahan besar genomik selama 700 ribu tahun terakhir dalam evolusi garis keturunan kuda.

Pertama, dengan membandingkan genom dari kuda berusia 700 ribu tahun dengan genom kuda berusia 43 ribu tahun, kuda masa kini yang masih berusia enam hari serta genom keledai, para peneliti mampu memperkirakan seberapa banyak mutasi cepat yang terakumulasi melewati waktu serta mengkalibrasi tingkat mutasi genom. Dari hasil ini, ditemukan petunjuk bahwa nenek moyang terakhir dari seluruh equidmodern (kuda, keledai dan zebra) hidup sekitar 4 hingga 4,5 juta tahun yang lalu. Dengan demikian, radiasi evolusioner yang mendasari asal usul kuda, keledai dan zebra, dua kali lebih lama ke masa lalu dari yang diduga sebelumnya. Selain itu, hasil pernanggalan terbaru ini menunjukkan beberapa episode fluktuasi demografis yang bergolak dalam sejarah kuda, dalam fase di mana terjadinya perubahan-perubahan iklim besar seperti pada zaman Maksimum Glasial Akhir, sekitar 20 ribu tahun yang lalu.

Dua potong tulang metapodial kuda berusia 700 ribu tahun, sebelum keduanya diekstraksi untuk memperoleh DNA-nya. (Kredit: Ludovic Orlando)

Satu-satunya Kuda Liar di Dunia

Hasil riset ini juga mengakhiri perdebatan panjang mengenai apa yang disebut sebagai Kuda Przewalski dari kawasan padang rumput Mongolia. Populasi kuda ini ditemukan oleh orang-orang Barat pada paruh kedua abad kesembilan belas dan secara cepat keberadaannya menjadi terancam. Kuda ini nyaris punah di alam liar pada tahun 1970, namun akhirnya tetap bertahan hingga kini berkat upaya konservasi secara besar-besaran. Asal usul evolusioner kuda ini, yang menunjukkan perbedaan fisik yang mencolok dengan kuda domestik, serta pasangan-ekstra kromosomnya, tetap menjadi misteri di kalangan ilmuwan.

Para peneliti mengungkapkan bahwa populasi Kuda Przewalski menjadi terisolasi dari garis turunan yang mengarah ke kuda domestik masa kini sekitar 50 ribu tahun yang lalu. Para ilmuwan bisa mendeteksi tingkat  keragaman genetik yang sama dalam genom Kuda Przewalski daripada dalam genom beberapa keturunan

Page 5: Evolusi Pada Kuda

domestik, dan hal ini menunjukkan bahwa Kuda Przewalski secara genetis memang layak memperoleh upaya konservasi.

Satu-satunya kuda liar di dunia yang membutuhkan perlindungan. Populasi hewan unik ini hampir mengalamikepunahan dan pada akhirnya berhasil bertahan berkat

upaya konservasi besar-besaran. (Kredit: Claudia FEh)

Single DNA Molecule Sequencing Helicos

Konteks geologis dan informasi penanggalan yang sudah tersedia dalam riset ini memiliki akurasi yang sangat kuat dan dibangun dalam kerja lapangan selama sekitar sepuluh tahun. Selain itu, kondisi dingin seperti pada lapisan es di Kutub Utara, diketahui sangat menguntungkan bagi kelestarian DNA. Meski demikian: “Pengurutan genom pertama dari zaman Pertengahan Pleistosen bukanlah hal yang mudah,” tutur Dr. Ludovic Orlando, yang menghabiskan sebagian besar tiga tahun terakhirnya dalam proyek ini bersama tim riset.

Para peneliti awalnya bergairah saat mereka mendeteksi keberadaan asam-amino yang paling melimpah dalam kolagen; hal ini menunjukkan bahwa protein di dalamnya masih bertahan. Mereka bahkan lebih bersemangat saat berhasil mengurutkan peptida kolagennya secara langsung. Harapan yang menjanjikan kian nampak ketika terdeteksi adanya protein darah meski protein ini nyaris menghilang. Pada tahap itu, bisa jadi DNA purba pun masih bertahan.

Peninggalan langka dari masa lalu yang dirawat dengan setelan khusus dan laboratorium yang bersih di University of Copenhagen. (Kredit: Schlosser Mikal)

Dan DNA yang diharapkan memang ditemukan. Dalam jumlah kecil; sebagian besar dari urutan yang dihasilkan sebenarnya berasal dari lingkungan mikro-organisme yang hidup dalam tulang. Tetapi dengan Single DNA Molecule Sequencing Helicos, para peneliti berhasil mengidentifikasi ceruk molekul yang terawetkan di dalam

Page 6: Evolusi Pada Kuda

tulang, ditambah dengan kondisi-kondisi eksperimental yang memungkinkan pengerjaan urutan genom diselesaikan secara penuh.

“Secara metodologis ini cukup menantang, tapi beberapa parameternya jelas bekerja dengan lebih baik dibanding yang lain. Namun pengurutan ini barulah setengah jalan,” ungkap Profesor Willerslev, “Akibat evolusi selama 700 ribu tahun beserta kerusakannya, ini bukanlah sesuatu yang datang tanpa adanya modifikasi dalam urutan DNA itu sendiri. Kami harus meningkatkan kemampuan kami dalam mengidentifikasi urutan kuda purba yang berbeda-beda dan termodifikasi, caranya dengan menyelaraskannya dengan genom kuda masa kini. Sebuah perhitungan yang menantang, terutama ketika tingkat modifikasi DNA-nya berhaluan arah dengan yang terlihat pada semua kuda Kutub Utara lainnya di zaman Pleistosen Akhir.”

Dua peneliti dari Centre for GeoGenetics di Museum Sejarah Alam, Denmark, University of Copenhagen, yang memimpin proyek pengurutan genom: Dr. Ludovic

Orlando (kiri) dan professor Eske Willerslev. (Kredit: Uffe Wilken)

“Tingkat-tingkat modifikasi dasarnya sangatlah tinggi, di beberapa wilayah bahkan sedemikian tingginya hingga setiap sitosin tunggal mengalami kerusakan, dan posisi filogenetik kuda purba di luar keragaman setiap kuda yang pernah diurutkan, memberikan bukti jelas bahwa data ini nyata,” jelas Dr. Orlando.

Profesor Willerslev menambahkan: “Hasil penelitian dan teknik yang sudah diterapkan ini membuka pintu baru bagi eksplorasi makhluk-makhluk prasejarah. Sekarang, dengan genomik dan proteomik, kita bisa mencapai sepuluh kali lebih jauh ke masa lalu dibanding sebelumnya dan pengetahuan baru tentang sejarah evolusi kuda telah bertambah – sebuah sejarah yang dianggap sebagai contoh klasik dalambiologi   evolusioner dan sebuah topik yang diajarkan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.”

Kredit: University of CopenhagenJurnal: Ludovic Orlando, Aurélien Ginolhac, Guojie Zhang, Duane Froese, Anders Albrechtsen, Mathias Stiller, Mikkel Schubert, Enrico Cappellini, Bent Petersen, Ida Moltke, Philip L. F. Johnson, Matteo Fumagalli, Julia T. Vilstrup, Maanasa Raghavan, Thorfinn Korneliussen, Anna-Sapfo Malaspinas, Josef Vogt, Damian Szklarczyk, Christian D. Kelstrup, Jakob Vinther, Andrei Dolocan, Jesper Stenderup, Amhed M. V. Velazquez, James Cahill, Morten Rasmussen, Xiaoli Wang, Jiumeng Min, Grant D. Zazula, Andaine Seguin-Orlando, Cecilie Mortensen, Kim Magnussen, John F. Thompson, Jacobo Weinstock, Kristian Gregersen, Knut H. Røed, Véra Eisenmann, Carl J. Rubin, Donald C. Miller, Douglas F. Antczak, Mads F. Bertelsen,

Page 7: Evolusi Pada Kuda

Søren Brunak, Khaled A. S. Al-Rasheid, Oliver Ryder, Leif Andersson, John Mundy, Anders Krogh, M. Thomas P. Gilbert, Kurt Kjær, Thomas Sicheritz-Ponten, Lars Juhl Jensen, Jesper V. Olsen, Michael Hofreiter, Rasmus Nielsen, Beth Shapiro, Jun Wang, Eske Willerslev. Recalibrating Equus evolution using the genome sequence of an early Middle Pleistocene horse. Nature, 2013; DOI: 10.1038/nature12323

Page 8: Evolusi Pada Kuda

Sejarah Penemuan Fosil Manusia dan Kuda

I.  Sejarah Penemuan Fosil Manusia

Secara umum penemuan fosil manusia terbagi atas tiga kelompok, yaitu

Manusia Purba, Manusia Kera, dan Manusia Modern.

A. Manusia Kera dari Afrika Selatan

Page 9: Evolusi Pada Kuda

Australopithecus Africanus

1. Australopithecus Africanus

Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar

Bechunaland  oleh Raymond Dart tahun 1924. Bagian tubuh yang

ditemukan hanya fosil tengkorak kepala saja.

Page 10: Evolusi Pada Kuda

2. Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis

Dua penemuan tersebut ditemukan di daerah Amerika Selatan dengan ciri

isi volume otak sekitar 600 cm kubik, hidup di lingkungan terbuka, serta

memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Kedua fosil menusia kera

tersebut disebut australopithecus.

B. Manusia Purba / Homo Erectus

1. Sinanthropus Pekinensis

Sinanthropus pekinensis adalah manusia purba yang fosilnya ditemukan

Page 11: Evolusi Pada Kuda

di gua naga daerah Peking negara Cina oleh Davidson Black dan Franz

Weidenreich. Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok

pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip serta

hidup di era zaman yang bersamaan. Sinanthropus pekinensis memiliki

volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik.

2. Meganthropus Palaeojavanicus / Manusia Raksasa Jawa

Meganthropus palaeojavanicus ditemukan di Sangiran di pulau jawa oleh

Von Koningswald pada tahun 1939 – 1941.

3. Manusia Heidelberg

Manusia heidelberg ditemukan di Jerman

4. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus erectus adalah manusia purba yang pertama kali fosil

telang belulang ditemukan di Trinil Jawa Tengah pada tahun 1891 oleh

Eugene Dubois. Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau

Page 12: Evolusi Pada Kuda

kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak

Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 770 – 1000 cm kubik. Bagian

tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah

tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.

C. Manusia Modern

Pengertian atau arti definisi manusia modern adalah manusia yang

termasuk ke dalam spesies homo sapiens dengan isi volum otak kira-kira

1450 cm kubik hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun yang lalu.

Manusia modern disebut modern karena hampir mirip atau menyerupai

manusia yang ada pada saat ini atau sekarang.

1. Manusia Swanscombe – Berasal dari Inggris

2. Manusia Neandertal – Ditemukan di lembah Neander

3. Manusia Cro-Magnon / Cromagnon / Crogmanon – Ditemukan di

gua Cro-Magnon, Lascaux Prancis. Dicurigai sebagai campuran antara

manusia Neandertal dengan manusia Gunung Carmel.

4. Manusia Shanidar – Fosil dijumpai di Negara Irak

5. Manusia Gunung Carmel – Ditemukan di gua-gua Tabun serta Skhul

Palestina

6. Manusia Steinheim – Berasal dari Jerman

 

PERUBAHAN EVOLUSI PRIMATA:

Radiasi primata dari terendah sampai manusia

Tupaidae -> Lemurdae -> Tarsiodae -> Ceboidae -> Hylobatidae ->

Pongidae -> Hominidae (manusia)

1. Hanya manusia yang menyimpang dari jalur evolusinya.

2. Manusia hidup diatas tanah, yang lain di pohon.

3. Manusia bipedal (berjalan dengan 2 kaki), sementara yang lain

tetrapedal (berjalan dengan 4 kaki).

Page 13: Evolusi Pada Kuda

4. Semua primata memiliki persamaan:

a.  Mempunyai pengelihatan ruang

b. Lapang pandang kedua mata terpadu

c. Tangan digunakan untuk memegang

d. Semakin tinggi perkembangan evolusinya, semakin besar volume

otaknya, dan semakin luas permukaan otaknya.

 

II. Sejarah Penemuan Fosil Kuda

Fosil yang ditemukan paling lengkap adalah fosil kuda, hasil rekonstruksi

dua orang ilmuan asal Amerika Marsh dan Osborn. Perubahan yang

ditunjukkan oleh fosil-fosil kuda menunjukkan kebenaran evolusi yaitu

perubahan berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama.

Page 14: Evolusi Pada Kuda

1. Eohippus / Hyracotherium 

Hyracotherium adalah hewan herbivora pada zaman Eosen yang memiliki

kelengkapan 44 gigi dengan mahkota gigi yang rendah, gigi gigi ini

dipergunakan untuk mengunyaj daun daun dari pohon atau semak. Pada

zaman Oligosen, Hyracotherium mengalami kepunahan.  Hyracotherium

juga memiliki ciri sebagai berikut:

– tubuh sebesar kucing

– kaki depan berjadi empat, kaki belakang berjadi tiga

– gerakan (molar) mempunyai mahkota, gerakan, rendah, tanpa gerigi

2. Mesohippus /Oligohippus

Mesohippus adalah spesies punah kuda purba. Hidup sekitar 40 hingga 30

juta tahun lalu dari Eosin Akhir hingga oligosen tengah. Mesohippus

seperti fosil kuda lainnya , kebanyakan ditemukan di Amerika Utara.

Mesohippus memiliki ciri berikut:

- tubuh bertambah besar

– jari kaki depan dan belakang berjumlah tiga

– gigi gerahan depan menyerupai gigi geraham belakang

Page 15: Evolusi Pada Kuda

3. Merychippus 

Merychippus adalah kuda purba yang hidup 17 hingga 11 juta tahun lalu

di era Miosen. Ia punya tiga kuku di tiap kaki dan kuda pertama yang

diketahui merumput. Merychippus memiliki ciri:

- Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek, sehingga tinggal jari

tengah yang menyentuh tanah

– Mahkota geraham sudah tinggi menyerupai gerigi sehingga sudah

menyesuaikan untuk makan rumput.

4. Pliohippus

Pada masa Pliosin, 10 juta tahun yang lalu, diperkiranan genus Pliohippus

hidup dengan ciri-ciri:

- ukuran bertambah besar

– jari hanya satu dan membesar

– mahkota gerahan lebih tinggi dan gigi makin kompleks

 

PERUBAHAN EVOLUSI KUDA:

1. Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin luas. Sebagai

indikator memantau predator.

Page 16: Evolusi Pada Kuda

2. Kepala bagian depan sampai mata menjadi semakin besar dan panjang,

seiring dengan perkembangan leher.

3. Perubahan email gigi, gigi gerahan semain berkembang menyesuaikan

jenis makanannya (herbivora).

4. Anggota gerak semakin panjang sehingga mampu berlari cepat.

Indikator menghindari predaror juga cepat.

5. Perubahan jumlah jari kaki, sebagai indikator kemampuan menompang

berat badan.

6. Ukuran tubuh membesar.

EVOLUSI KUDA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugerah serta karuniaNya, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini bertujuan untuk memahami Evolusi Kuda.

Makalah ini disusun berdasarkan sumber yang telah didapat, guna melengkapi satu di antara persyaratan untuk menuntaskan mata kuliah Evolusi pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan yang disebabkan keterbatasan dan kemampuan penulis sebagai manusia biasa, semoga segala kekurangan tersebut dapat dimaklumi.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Samarinda, 16 Mei 2012

Penyusun

Page 17: Evolusi Pada Kuda

D AFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................                 iDAFTAR ISI...........................................................................................                iiI.     PENDAHULUAN...........................................................................                 A. Latar Belakang..............................................................................                1B. Rumusan Masalah.........................................................................                1C. Tujuan............................................................................................                2B. Manfaat.........................................................................................                2II.   PEMBAHASAN..............................................................................                 A. Pengertian Evolusi.........................................................................                3B. Evolusi Pada Kuda........................................................................                4C. Faktor Evolusi Kuda.....................................................................              12III. PENUTUP........................................................................................                 A. Kesimpulan...................................................................................              14B. Saran..............................................................................................              14DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Evolusi Pada Kuda

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar BelakangMahkluk hidup yang berada dimuka bumi ini sangatlah beragam dan berjuta-juta

spesiesnya. Beberapa para ahli berpikir bahwa keanekaragaman mahkluk hidup tersebut tidak ada hubungannya sama sekali. Hal ini akibat perubahan secara evolusi. Evolusi sendiri merupakan kata umum yang dipakai orang untuk menunjukkan adanya suatu perubahan, perkembangan, atau pertumbuhan secara berangsur-angsur. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan pengaruh alam atau rekayasa manusia. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kata evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap atau perlahan-lahan. Dalam pengertian biologi, evolusi berarti perubahan yang progresif artinya suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu yang lama dan perubahannya menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Selain itu, evolusi juga bisa mengarah perubahan yang regresif, dimana makhluk hidup cenderung menuju ke arah kepunahan yang terjadi bukan hanya karena semakin mundurnya struktur dan fungsi tetapi dapat juga karena perkembangan struktur yang melebihi porsinya.

Kata evolusi sendiri digunakan pertama kali oleh  Herbert Spencer, seorang ahli filsafat dari inggris. Oleh Spencer pengertian evolusi yang dilontarkan berkaitan dengan suatu perkembangan ciri atau sifat atau keadaan dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat.

Para ahli biologi evolusi sekarang meneliti evolusi dari berbagai disiplin ilmu, seperti genetika molekuler, morfologi dan embriologi. Mereka meneliti dengan menggunakan peralatan yang beragam seperti larutan kimia di dalam tabung reaksi, tingkah laku hewan di hutan rimba, fosil yang dikoleksi dari daerah-daerah purbakala dan bahkan batu-batu karang atau gunung-gunung batu. Beberapa prinsip yang digunakan Darwin yang dianggap dapat memberikan petunjuk adanya evolusi antara lain adanya variasi di antara individu-individu dalam satu keturunan, adanya pengaruh penyebaran geografi, ditemukannya fosil-fosil diberbagai lapisan batuan bumi adanya homologi antara organ sistem pada makhluk hidup, adanya data sebagai hasil studi mengenai komparatif perkembangan embrio yang menunjukkan adanya perubahan secara berangsur-angsur.

B.     Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat diambil beberapa masalah yaitu:

1.      Apa pengertian dari evolusi?2.      Bagaimana evolusi pada kuda?3.      Apa yang menyebabkan kuda berevolusi?

C.    TujuanAdapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:

1.      Untuk mengetahui pengertian dari evolusi.2.      Untuk mengetahui evolusi pada kuda3.      Untuk mengetahui penyebab kuda berevolusi.

D.    Manfaat

Page 19: Evolusi Pada Kuda

Manfaat yang dapat diambil dari penyampaian infomasi tentang , evolsusi kuda, agar para pembaca dapat memahami lebih mendalam lagi tentang materi yang dismpaikan. Selain itu sebagai referensi dalam memahami evolusi kuda.

Page 20: Evolusi Pada Kuda

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Pengertian EvolusiEvolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan

suatu populasiorganisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh genyang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yangbereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam. Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.

Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.

Page 21: Evolusi Pada Kuda

B.     Evolusi Pada KudaEvolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya

ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika Utara dan sedikit dari Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagaiPerissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang awal kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka untuk berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan lembap di hutan purba. Ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang sama, seiring mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui pemanjangan anggota gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari ketiga.

Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memilikikepala dan leher dan tulang belakang lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi gigi seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigigeraham yang hanya terspesialisasi sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki lebih panjang secara proporsional dengan tubuh sebagai kuda saat ini. Namun, beberapa dari tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari satu per masing-masing, empat anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat untuk tiga jari dan jari-jari kelima pertama yang merosot dalam perjalanan evolusi. Kuku kaki tidak seperti anjing, dan dilengkapi dengan kuku kecil

 

Gambar Hyracotherium (Eohippus)

Page 22: Evolusi Pada Kuda

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.  

 

           

Page 23: Evolusi Pada Kuda

Gambar Mesohippus

Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen. Sementara generasi spesies ini hidup selama periode Miocene. Menurut Florida Museum of Natural History, diyakini Miohippus hidup pada Miocene namun pernyataan tersebut salah. Penelitian yang lebih baru memberikan bukti bahwa Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. Hal ini akan menjadi ciri khas dari gigi kuda selanjutnya.

 

Page 24: Evolusi Pada Kuda

Gambar Miohippus

Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda yang disebutMerychippus. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari Mesohippus. Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. KakiMerychippus berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Sekarang, Merychippus telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.

 

Gambar Merrychippus

Page 25: Evolusi Pada Kuda

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .

Gambar Pliohippus

Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an.

Page 26: Evolusi Pada Kuda

Gambar Equus caballus

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengancepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Page 27: Evolusi Pada Kuda

 

Page 28: Evolusi Pada Kuda

Gambar Evolusi Kuda Menurut Zamannya

Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:

a.       Tubuh bertambah besar;b.      Kepala bagian depan semakin panjang;c.       Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;d.      Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang

berupa rumput;e.       Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan

untuk berlari cepat;

Page 29: Evolusi Pada Kuda

f.       Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.

Gambar Evolusi Rangka Kuda

 

           

C.    Faktor Kuda BerevolusiKuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang,

para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kudadidorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Page 30: Evolusi Pada Kuda

BAB IIIPENUTUP

A.    KesimpulanSetelah membahas tentang materi di atas maka dapat diambil kesimpulan dari

makalah ini yaitu:1.      Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan

suatu populasi organismedari satu generasi ke generasi berikutnya.2.      Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus), berevolusi

menjadi Mesohippus,kemudian berkembang menjadi Miohippus, dan berevolusi lagi menjadi Merychippus, kemudianPliohippus, dan evolusi terakhir menjadi Equus caballus yang dikenal hingga saat ini.

3.      Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet.Evolusi kuda didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik.

B.     SaranDiharapkan mahasiswa dapat mencari sumber-sumber terkait lainnya untuk menjadi

bahan referensi penunjang agar dapat lebih memahami tentang evolusi kuda.

Page 31: Evolusi Pada Kuda

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A, J. B, Reece, and L. G, Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima. Penerbit Erlangga: Jakarta.Yusuf, M. F. 2006. Bahan Ajar Matakuliah Evolusi. Universitas Negeri: Gorontalo.Anonymous, 2011. Evolusi.(online). http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal 9 Mei 2012Anonymous, 2011. Evolusi. (online).

http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Evolusi/materi01.html. Diakses tanggal 9 Mei 2012

http://en.wikipedia.orghttp://m.eb.com/assembly/74685                                         http://www.inmystery.com/2010/12/hyracotherium-nenek-moyang-dari-kuda.htmlhttp://www.science-fair.ws/earth-science/fauna/history-of-the-horse.html

Penemuan Berbagai Fosil Kuda sebagai Bukti Adanya Evolusi

SABTU, DESEMBER 29, 2012  AKHSANIL AULADI  NO COMMENTS

Oleh: M. Akhsanil Auladi XII IPA 3

Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi. Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa.

Hyracotherium (Eohippus)

Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium(Eohippus). Fosil hyracotherium yang ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard

Page 32: Evolusi Pada Kuda

Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium yang berarti “binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang lengkungan berbentuk tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen, sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Beberapa dari tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas.

Mesohippus

Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakanMesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada Hyracotherium. Struktur tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Miohippus

Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen. Miohippus hidup pada zaman Oligosen.

Page 33: Evolusi Pada Kuda

Miohippus lebih besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya adalah lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. 

Merychippus

Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda yang disebut Merychippus. Seperti nenek moyangnya,Merychippus masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Merychippus memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.

 Pliohippus

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .

Page 34: Evolusi Pada Kuda

Equus caballus 

Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang yaitu Equus caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an.

Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Evolusi Kuda Menurut Zamannya

Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:

Tubuh bertambah besar; Kepala bagian depan semakin panjang; Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas; Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat

sesuai untuk makanan yang berupa rumput; Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga

sesuai dengan gerakan untuk berlari cepat;

Page 35: Evolusi Pada Kuda

Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika berlari cepat.

Faktor Kuda Berevolusi

Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kuda didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Tahap-tahap Evolusi Kuda

Kuda( Equus caballus atau Equus ferus caballus ) adalah salah satu darisepuluh spesies modern mamalia dari genus   Equus. H e w a n i n i t e l a h l a m a merupakan salah satuhewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telahmemegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuantahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakansadeldandapa t pu l a d igunakan un tuk mena r ik s e sua tu , s epe r t i kenda raan be roda , a t au  bajak . Pada bebe rapa dae rah , kuda j uga d igunakan s ebaga i sumbe r  makanan.  Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun4500 SM,   bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadisejak 2000 SM.Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science,sebuah analisis oleh para peneliti jerman dari Institut Leibniz untuk riset kebun b ina t ang dan keh idupan l i a r , Be r l i n , i n s t i t u t a rkeo log i j e rman , un ive r s i t a s Humboltz Berlin, institut Max Planck untuk antropologi arkeologis, Leipzig,   beke r j a s ama dengan p r a i lmuan amer ika dan spanyo l , t e l ah mengungkapkan misteri tentang pemeliharaan kuda.Berdasarkan pada DNA purba yang merentang waktu antara pleistosenakhir dan abad pertengahan, mentarget pada gen nuklir yang bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit memungkinkan untuk mengungkapkan waktu dan tempat  p e t e r n a k a n k u d a . L e b i h l a n j u t s t u d i i n i m e n u n j u k k a n b e t a p a c e p a t j u m l a h  pewarnaan meningkat sebagai hasil peternakan. Ia juga menunjukkan dengan jelaskalau keragaman besar warna pada kuda ternak yang kita amati sekarang adalahhasil peternakan selektif oleh para peternak kuno.

Lima belas juta tahun yang lalu, banyak hutan yang berubah menjadi padang rumput. Hal ini terjadi karena meningkatnya intensitas iklim yang dingin dan kering. Kondisi ini telah mengakibatkan banyak hewan kehilangan tempat tinggal dan terpaksa hidup di habitat yang baru, padang rumput.

Page 36: Evolusi Pada Kuda

Salah satu dari hewan-hewan tersebut adalah seekor mamalia yang dinamakan "Hyracotherium". Hewan ini hidup di Zaman Eosen. Hewan ini diduga sebagai nenek moyang dari kuda yang hidup sekarang. "Hyracotherium" adalah hewan herbivora yang memiliki kelengkapan empat puluh empat gigi dengan mahkota gigi yang rendah, gigi-gigi ini dipergunakan untuk mengunyah daun-daun dari pohon atau semak.

"Hyracotherium" adalah "equine" pertama yang diketahui, banyak saintis mempercayai bahwa mamalia inilah yang telah menurunkan berbagai jenis kuda yang ada pada zaman sekarang. "Hyracotherium" telah beradaptasi dengan baik untuk hidup di padang rumput. Mamalia ini memiliki empat jari di tiap-tiap kakinya. Jari-jemari ini berfungsi sebagai penyangga untuk menahan hampir seluruh berat tubuhnya. "Hyracotherium" berukuran kira-kira sama dengan ukuran seekor kancil.

Pada Zaman Oligosen, "Hyracotherium" mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan "Mesohippus". "mesohippus" berukuran lebih besar daripada "Hyracotherium". Struktur tubuh "Mesohippus" menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki "Mesohippus" menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan "Hyracotherium". Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Pada pertengahan Zaman Miosen, Hidup sejenis kuda yang disebut "Merychippus". Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari "Mesohippus". Seperti nenek moyangnya, "Merychippus" masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. "merychippus" memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki "Merychippus" berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Sekarang, "Merychippus" telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es. Penelitian menunjukkan bahwa "Merychippus" telah menurunkan keturunan yang berupa kuda zaman sekarang ("Equus"). Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Hingga baru-baru ini, banyak pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada tahun 1980 di Museum Lapangan Sejarah Alam, Chicago, dan dihadiri 150 evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan sambutan,mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh rekaman fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara bertahap:

Page 37: Evolusi Pada Kuda

Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap dari makhluk seukuran rubah berkaki berjari empat yang hidup hampir 50 juta tahun silam menjadi kuda masa kini yang lebih besar berkaki berjari satu, sudah lama diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara bertahap, fosil setiap spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak berubah, dan lalu menjadi punah.

Jadi, apa yang mendasari skenario “evolusi kuda”? Skenario ini dirumuskan dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies berbeda yang hidup pada masa sangat berjauhan di India, Afrika Selatan,Amerika Utara dan Eropa, semata-mata mengikuti khayalan para evolusionis. Lebih dari 20 diagram evolusi kuda, yang saling berbeda satu sama lain,diajukan beragam peneliti. Jelas, para evolusionis tidak bersepakat tentang silsilah ini. Satu-satunya ciri serupa di antara semua diagram itu bahwa makhluk seukuran anjing yang disebut Eohippus yang hidup dalam Periode Eosen 55 juta tahun silam, menjadi moyang kuda (Equus). Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama sekali tidak konsisten. Seorang penulis ilmiah yang evolusionis, Gordon R. Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great Evolution Mystery:

“Namun, barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan para ahli paleontology menemukan filogeni atau silsilah organism yang meyakinkan yang menunjukkan perubahan besar evolusioner. Kuda sering dikutip sebagai satu-satunya contoh yang telah dirampungkan sempurna. Akan tetapi, sebenarnya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan Equus sangat tidak menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan ukuran badan yang tetap. Namun, sejumlah varian nyatanya berukuran lebih kecil daripada Eohippus, bukannya lebih besar.Spesimen-spesimen dari berbagai sumber dapat digabungkan dalam urutan yang tampak begitu meyakinkan, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka tersusun demikian menurut waktu.”

Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi kuda, yang disajikan sebagai satu bukti paling kokoh bagi Darwinisme,tidak lain hanyalah dongeng fantastis dan tidak masuk akal.

EVOLUSI KUDA

Page 38: Evolusi Pada Kuda

Lima belas juta tahun yang lalu, banyak hutan yang berubah menjadi padang rumput. Hal ini terjadi karena meningkatnya intensitas iklim yang dingin dan kering. Kondisi ini telah mengakibatkan banyak hewan kehilangan tempat tinggal dan terpaksa hidup di habitat yang baru, padang rumput.

Salah satu dari hewan-hewan tersebut adalah seekor mamalia yang dinamakan "Hyracotherium". Hewan ini hidup di Zaman Eosen. Hewan ini diduga sebagai nenek moyang dari kuda yang hidup sekarang. "Hyracotherium" adalah hewan herbivora yang memiliki kelengkapan empat puluh empat gigi dengan mahkota gigi yang rendah, gigi-gigi ini dipergunakan untuk mengunyah daun-daun dari pohon atau semak.

"Hyracotherium" adalah "equine" pertama yang diketahui, banyak saintis mempercayai bahwa mamalia inilah yang telah menurunkan berbagai jenis kuda yang ada pada zaman sekarang. "Hyracotherium" telah beradaptasi dengan baik untuk hidup di padang rumput. Mamalia ini memiliki empat jari di tiap-tiap kakinya. Jari-jemari ini berfungsi sebagai penyangga untuk menahan hampir seluruh berat tubuhnya. "Hyracotherium" berukuran kira-kira sama dengan ukuran seekor kancil.

Pada Zaman Oligosen, "Hyracotherium" mengalami kepunahan. Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang dinamakan "Mesohippus". "mesohippus" berukuran lebih besar daripada "Hyracotherium". Struktur tubuh "Mesohippus" menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki "Mesohippus" menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga

Page 39: Evolusi Pada Kuda

lebih besar daripada jari-jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan dengan "Hyracotherium". Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.

Pada pertengahan Zaman Miosen, Hidup sejenis kuda yang disebut "Merychippus". Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan dari "Mesohippus". Seperti nenek moyangnya, "Merychippus" masih memiliki leher yang agak panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput, sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. "merychippus" memiliki tiga jari pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki "Merychippus" berkembang menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.

Sekarang, "Merychippus" telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es. Penelitian menunjukkan bahwa "Merychippus" telah menurunkan keturunan yang berupa kuda zaman sekarang ("Equus"). Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir akan resiko terkilir.

Hingga baru-baru ini, banyak pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa skenario evolusi kuda telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari mengenai masalah-masalah teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada tahun 1980 di Museum Lapangan Sejarah Alam, Chicago, dan dihadiri 150 evolusionis, Boyce Rensberger, seorang evolusionis yang memberikan sambutan,mengatakan bahwa skenario evolusi kuda tidak didukung oleh rekaman fosil dan tidak ditemukan proses evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara bertahap:

Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap dari makhluk seukuran rubah berkaki berjari empat yang hidup hampir 50 juta tahun silam menjadi kuda masa kini yang lebih besar berkaki berjari satu, sudah lama diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara bertahap, fosil setiap spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak berubah, dan lalu menjadi punah.

Page 40: Evolusi Pada Kuda

Jadi, apa yang mendasari skenario “evolusi kuda”? Skenario ini dirumuskan dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil spesies-spesies berbeda yang hidup pada masa sangat berjauhan di India, Afrika Selatan,Amerika Utara dan Eropa, semata-mata mengikuti khayalan para evolusionis. Lebih dari 20 diagram evolusi kuda, yang saling berbeda satu sama lain,diajukan beragam peneliti. Jelas, para evolusionis tidak bersepakat tentang silsilah ini. Satu-satunya ciri serupa di antara semua diagram itu bahwa makhluk seukuran anjing yang disebut Eohippus yang hidup dalam Periode Eosen 55 juta tahun silam, menjadi moyang kuda (Equus). Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama sekali tidak konsisten. Seorang penulis ilmiah yang evolusionis, Gordon R. Taylor, menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great Evolution Mystery:

“Namun, barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah kegagalan para ahli paleontology menemukan filogeni atau silsilah organism yang meyakinkan yang menunjukkan perubahan besar evolusioner. Kuda sering dikutip sebagai satu-satunya contoh yang telah dirampungkan sempurna. Akan tetapi, sebenarnya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan Equus sangat tidak menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan ukuran badan yang tetap. Namun, sejumlah varian nyatanya berukuran lebih kecil daripada Eohippus, bukannya lebih besar.Spesimen-spesimen dari berbagai sumber dapat digabungkan dalam urutan yang tampak begitu meyakinkan, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka tersusun demikian menurut waktu.”

Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi kuda, yang disajikan sebagai satu bukti paling kokoh bagi Darwinisme,tidak lain hanyalah dongeng fantastis dan tidak masuk akal.

http://magicalxbit.livejournal.com/15063.htmlhttp://grahaiptek.blogspot.com/2011/08/mitos-tentang-evolusi-kuda.html

Evolusi Kuda

Posted on November 11, 2013 by Hanif Irza Video

     Evolusi kuda menjelaskan nenek moyang filogeni dari kuda modern, yang pada mulanya berasal dari Hyracotherium yang seukuran anjing dan tinggal di hutan, yang berevolusi seiring skala waktu geologi. Palezoolog telah dapat mengumpulkan gambaran lengkap mengenai garis keturunan evolusi kuda modern, lebih lengkap daripada hewan-hewan lainnya. Berikut gambaran tentang evolusi kuda…

1. Hyracotherium (populer dikenal dengan nama Eohippus)

Page 41: Evolusi Pada Kuda

Pertama muncul 56 juta tahun lalu di Amerika Utara. Genus ini adalah hewan kecil yang hidup di hutan dan dipandang merupakan anggota pertama famili Equidae, dan leluhur semua anggota famili ini. Hyracotherium teradaptasi dengan habitatnya di hutan Eosen di belahan utara: ia memiliki empat kuku di kaki depan dan tiga di kaki belakang. Ini membantunya berpindah dengan mudah di lantai hutan yang lembut. Ukurannya kecil, memungkinkannya bergerak mudah di antara vegetasi yang padat dan menyembunyikannya dari predator. Hewan ini memliki 4 jari kaki pada kaki depan. Tubuhnya sebesar anjing, yang memakan dedaunan.2. Mesohippus

Sekitar 36 juta tahun yang silam, proses evolusi telah mengubah wujud kuda lebih drastis. Waktu jaman Ologocene, muncul hewan Mesohippus. Mesohippus tampil lebih besar dari pendahulunya, dengan tinggi pundak mempunyai 60 cm. Mempujai 3 jari kaki depan.3. Merychippus

Page 42: Evolusi Pada Kuda

Muncul semasa jaman Miocene yaitu sekitar 25 juta tahun yang lalu sebagai kuda yang benar baru. Ini adalah jenis kuda dengan 3 jari yang penampilannya tegak, tingginya sekitar 100 cm dan mempunyai 3 jari baik pada kaki depan maupun kaki belakang. Satu dari tiga jari kakinya membentuk sebuah kuku besar.4. Pliohippus

Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya. Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam sejarah evolusi .

5. Equus (kuda modern)

Page 43: Evolusi Pada Kuda

Muncul sekitar 2 juta tahun yang lalu sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an. Mempunyai jari kaki atau kuku pada setiap kakinya.

Jadi, berikut urutan evolusinya dari yang tertua hingga sekarang..

Page 44: Evolusi Pada Kuda

 EVOLUSI KUDAP e r k e m b a n g a n   k u d a   m o d e r n   a d a l a h   s a l a h   s a t u   b e n t u k   y a n g  p a l i n g   l e n g k a p   d a l a m   f o s i l . Peningkatan ukuran tubuh terlihat jelas seiring berjalannya waktu saat bentuk primitif memunculkanspesies modern yang lebih besar. Saat ukuran tubuh meningkat dari Hyracotheriumterkecil di zamanEosen ( s ek i t a r 50 j u t a t ahun l a l u h i ngga  E q u u syang terbesar (kuda modern! terdapat penurunankerumitan pada tulang kaki. Seluruh berat kuda sekarang bertopang pada jari ketiga! sementara jari lainnya begitu kecil dan tidak banyak bermanfaat.

Page 45: Evolusi Pada Kuda

 

Page 46: Evolusi Pada Kuda

"yracotherium# adalah #e$uine# pertama yang diketahui! banyak saintis mempercayai bahwamamalia inilah yang telah menurunkan ber

Page 47: Evolusi Pada Kuda

bagai jenis kuda yang ada pada zaman sekarang.#"yracotherium# telah beradaptasi dengan baik untuk hidup di padang rumput. %amalia ini

Page 48: Evolusi Pada Kuda

memilikiempat jari di tiap&tiap kakinya. 'ari&jemari ini berfungsi sebagai penyangga untuk menahan hampirseluruh berat tubuhnya. #

Page 49: Evolusi Pada Kuda

"yracotherium# berukuran kira&kira sama dengan ukuran seekor kancil.Pada aman )ligosen! #"yracotherium# mengalami kepunahan. *kan tetapi! mam

Page 50: Evolusi Pada Kuda

alia ini telahmenurunkan keturunannya yang dinamakan #%esohippus#. #mesohippus# berukuran lebih besardaripada #"yracotherium#. Stru

Page 51: Evolusi Pada Kuda

ktur tubuh #%esohippus# menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup di padang rumput! hal

Page 52: Evolusi Pada Kuda

ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki #%esohippus# menjadi tiga jari di setiap kakinya. 'ari tengahnya

Page 53: Evolusi Pada Kuda

juga lebih besar daripada jari&jari lainnya. Selain itu! hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincahdibandingkan dengan #"yracotherium#.

Page 54: Evolusi Pada Kuda

"ewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya!ditemukan beberapa gigi pra&geraham yang hampir

Page 55: Evolusi Pada Kuda

berkembang menjadi gigi geraham. gigi seperti ini t en tu   a kan  men ingka t k an  kemampuannya   un tuk  mengunyah  maka

Page 56: Evolusi Pada Kuda

nan . Pada pertengahan aman %iosen! "idup sejenis kuda yang disebut #%erychippus#. Spesies kuda inidiperkirakan 

Page 57: Evolusi Pada Kuda

merupakan keturunan dari #%esohippus#. Seperti nenek moyangnya! #%erychippus# masihmemiliki leher yang agak panjang yang 

Page 58: Evolusi Pada Kuda

khas. ,iduga! leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saatia merumput! sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi 

Page 59: Evolusi Pada Kuda

berdiri. #merychippus# memilikitiga jari pada kaki belakangnya! dan empat jari pada kaki depannya. -aki #%erychippus# 

Page 60: Evolusi Pada Kuda

berkembangmenjadi kaki yang panjang! agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.Sekarang! #%erychippus# telah punah. 

Page 61: Evolusi Pada Kuda

Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar&besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman 

Page 62: Evolusi Pada Kuda

es. Penelitian menunjukkan bahwa #%erychippus#telah menurunkan keturunan yang berupa kuda zaman sekarang (#E$uus#. 'ari&j

Page 63: Evolusi Pada Kuda

emari pada nenekmoyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya yang telah dilindungioleh 

Page 64: Evolusi Pada Kuda

kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang 

Page 65: Evolusi Pada Kuda

rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. 'eniskaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa khawatir 

Page 66: Evolusi Pada Kuda

akan resiko terkilir. 

"yracotherium# adalah #e$uine# pertama yang diketahui! banyak saintis mempercayai bahwamamalia 

Page 67: Evolusi Pada Kuda

inilah yang telah menurunkan berbagai jenis kuda yang ada pada zaman sekarang.#"yracotherium# telah beradaptasi dengan baik untuk hidup di

Page 68: Evolusi Pada Kuda

padang rumput. %amalia ini memilikiempat jari di tiap&tiap kakinya. 'ari&jemari ini berfungsi sebagai penyangga untuk menahan

Page 69: Evolusi Pada Kuda

hampirseluruh berat tubuhnya. #"yracotherium# berukuran kira&kira sama dengan ukuran seekor kancil.Pada aman )ligosen! #"yracotherium# mengal

Page 70: Evolusi Pada Kuda

ami kepunahan. *kan tetapi! mamalia ini telahmenurunkan keturunannya yang dinamakan #%esohippus#. #mesohippus# berukuran lebih bes

Page 71: Evolusi Pada Kuda

ardaripada #"yracotherium#. Struktur tubuh #%esohippus# menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk hidup

Page 72: Evolusi Pada Kuda

di padang rumput! hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap kaki #%esohippus# menjadi tiga jari di

Page 73: Evolusi Pada Kuda

setiap kakinya. 'ari tengahnya juga lebih besar daripada jari&jari lainnya. Selain itu! hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincahdibandingkan

Page 74: Evolusi Pada Kuda

dengan #"yracotherium#. "ewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya!ditemukan beberapa gigi

Page 75: Evolusi Pada Kuda

pra&geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. +igi seperti init e n t u   a k a n  m e n i n g k a t k a n  k e m a m p u a n n y

Page 76: Evolusi Pada Kuda

a   u n t u k   m e n gu n y a h   m a k a n an . Pada pertengahan aman %iosen! "idup sejenis kuda yang disebut #%erychippus#.

Page 77: Evolusi Pada Kuda

Spesies kuda inidiperkirakan merupakan keturunan dari #%esohippus#. Seperti nenek moyangnya! #%erychippus# masihmemiliki

Page 78: Evolusi Pada Kuda

leher yang agak panjang yang khas. ,iduga! leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saatia merumput! sehingga ia bisa merumput dengan

Page 79: Evolusi Pada Kuda

tenang dengan posisi berdiri. #merychippus# memilikitiga jari pada kaki belakangnya! dan empat jari pada kaki depannya. -aki #

Page 80: Evolusi Pada Kuda

%erychippus# berkembangmenjadi kaki yang panjang! agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.Sekarang! #

Page 81: Evolusi Pada Kuda

%erychippus# telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat perubahan iklim besar&besaran yang mengakibatk

Page 82: Evolusi Pada Kuda

an terjadinya zaman es. Penelitian menunjukkan bahwa #%erychippus#telah menurunkan keturunan yang berupa kuda za

Page 83: Evolusi Pada Kuda

man sekarang (#E$uus#. 'ari&jemari pada nenekmoyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap kakinya 

Page 84: Evolusi Pada Kuda

yang telah dilindungioleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki kuda zaman sekarangpun telah beradaptasi 

Page 85: Evolusi Pada Kuda

bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga untuk berlari dengan cepat. 'eniskaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat

Page 86: Evolusi Pada Kuda

tanpa khawatir akan resiko terkilir.