evapro bab 1 2 diky

download evapro bab 1 2 diky

of 16

Transcript of evapro bab 1 2 diky

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    1/16

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Imunisasi di Indonesia secara teratur dimulai sejak tahun 1956, bahkan vaksinasi

    cacar telah dilakukan di pulau Jawa jauh sebelumnya. Ke iatan ini telah berhasil

    membasmi penyakit cacar, dibuktikan den an Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh

    !"# pada tahun 19$%, dan kemudian seluruh dunia dinyatakan bebas cacar pada

    tahun 19$& '(inas Kesehatan )ropinsi *ampun , + %-.

    )ada tahun 19$$ !"# memulai pelaksanaan pro ram imunisasi seba ai upaya lobal

    secara resmi dan disebut suatu Expanded Program on Immunization ' )I- yan

    dikenal di Indonesia seba ai )ro ram )en emban an Imunisasi '))I- dalam ran ka

    pence ahan penularan terhadap )enyakit yan (apat (ice ah (en an Imunisasi

    ')(/I- yaitu 0uberkulosis, (i teri, )ertusis, 2ampak, )olio, 0etanus serta "epatitis 3.

    (i indonesia pro ram imunisasi secara resmi dimulai di 55 puskesmas pada tahun

    19$$. )ada tahun 199 secara nasional Indonesia mencapai status universal 2hild

    Immuni4ation ' 2I- yaitu mencakup minimal & '()07/, )olio/ dan campak-

    sebelum anak berusia satu tahun dan cakupan untuk ()071, )olio1 dan 328 minimal

    9 . '(inas Kesehatan )ropinsi *ampun , + 6-.

    ejak / tahun terakhir hasil cakupan Imunisasi :utin )ropinsi *ampun telah

    mencapai diatas tar et ;asional < & den an indikator cakupan imunisasi campak

    dan an ka (rop #ut '(#- dibawah ;asional = 5 . )ada bulan >pril + 5

    ditemukannya kasus ?)* di desa 2ampan !ay "andak kabupaten 0an amus, maka

    untuk menin katkan hasil cakupan Imunisasi dan untuk memutuskan mata rantai

    penularan ?irus )olio *iar di )ropinsi *ampun telah dilaksanakan #ut 3reak :espon

    '#:I- di 5 Kabupaten@Kota den an men ikuti aliran sun ai !ay "andak sampai ke

    !ay ekampun yaitu Kabupaten 0an amus, Kabupaten *ampun elatan,

    Kabupaten *ampun 0en ah, Kota Aetro dan Kabupaten *ampun 3arat serta

    dilanjutkan den an )ekan Imunisasi ;asional secara serentak di seluruh Indonesia

    dan didukun penin katan cakupan Imunisasi :utin '(inas Kesehatan )ropinsi

    *ampun , + 6-.

    1

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    2/16

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    3/16

    Dana Yang Tersedia (input)

    Kegiatan sweeping Promosi kesehatan (input) Jumlah tenaga kesehatan (input)

    Pencatatan registrasi sasaran (proses)

    Jumlah vaksin yang tersedia (input)

    PSP ibu bayi tentang pentingnya imunisasi Polio 3 (ling

    Jumlah bayi pergi ke posyandu, bidan dan puskesmas (lingkungan)

    okasi posyandu!puskesmas!bidan di"angkau dari rumah penduduk (lingkungan)

    Cakupan pemberian imunisasi Polio 3

    Kerangka K$nse%

    /

    0in kat pendidikanmasyarakatl'n kun an

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    4/16

    Keteran anB

    Aasalah yan dihadapi adalah kuran nya cakupan pemberian imunisasi polio / pada

    bayi 71 tahun den an pendekatan system maka diupayakan untuk men identi ikasi

    aktor penyebab masalah tersebut. Komponen sistem yan dapat menjadi penyebab

    masalah adalah masukan 'input-, proses, dan lin kun an. (ari komponen masukan

    terdapat beberapa hal yan berpotensi menyebabkan masalah kuran nya cakupan

    pemberian imunisasi )olio / pada bayi 71 tahun, antara lain adalah dana yan

    tersedia, jumlah vaksin yan tersedia, jumlah tena a kesehatan, dan promosi

    kesehatan. Caktor dana menjadi pentin dalam pembiayaan pro ram secara

    keseluruhan. !alaupun )olio / yan didapatkan secara ratis, pelaksanaan ke iatan

    imunisasi tetap memerlukan dana antara lain untuk uan jasa kader serta untuk

    akomodasi kader posyandu untuk melsanakan ke iatan posyandu.

    Keterbatasan dana dan jumlah tena a kesehatan yan kuran memadai dapat

    men akibatkan kuran encarnya promosi kesehatan yan dilakukan serta tidak dapat

    dilakukannya ke iatan sweeping @ kunjun an rumah. )romosi kesehatan turut

    berperan dalam upaya menin katkan pen etahuan, sikap, dan perilaku ') )- ibu bayi

    tentan pentin nya imunisasi. )en etahuan, sikap, dan perilaku yan baik secara tidak

    lan sun akan membuat ibu bayi sadar dan in at untuk se era membawa bayi ke

    )osyandu @ )uskesmas untuk mendapatkan imunisasi dasar pada bayi dan sebaliknya

    den an pen etahuan, sikap, dan perilaku ') )- yan kuran maka ibu bayi lalai atau

    tidak menyadari pentin nya imunsasi polio dan hepatitis 3 ba i kesehatan bayi yan

    optimal. ) ) ibu bayi ini dipen aruhi pula oleh tin kat pendidikan masyarakat.

    Aasyarakat den an tin kat pendidikan menen ah atau tin i akan relative lebih

    mudah mencerna penyuluhan @ anjuran yan diberikan.

    Caktor proses yan dapat mempen aruhi an ka cakupan imunisasi dasar pada bayi ini

    adalah ke iatan sweepin @kunjun an rumah yan hanya dilakukan satu kali yaitu pada

    akhir tahun, sehin a hal ini menyebabkan tidak lekas ditemukannya bayi yan tidak

    belum len kap iunisasi dasarnya atau ada imunisasi yan terlewat.

    %

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    5/16

    Caktor lin kun an yan dapat mempen aruhi an ka cakupan imunisasi polio / adalah

    ktersediaan vaksin, pen etahuan, sikap, dan perilaku ') )- ibu bayi tentan

    imunisasi. Jarak yan jauh dariposyandu, cuaca hujan, dan anak yan demam setelah

    diimunisasi merupakan aktor yan menyebabkan terlambatnya atau tidak

    terpenuhinya imunisasi dasar.

    5

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    6/16

    II. TIN)AUAN PU#TAKA

    DE*INI#I

    Imunisasi ialah suatu cara untuk menin katkan kekebalan seseoran secara akti

    terhadap suatu anti en, sehin a bila kelak ia terpajan pada anti en yan serupa tidak

    terjadi penyakit '(epkes :I, 1999-

    Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi akti dan pasi . Imunisasi akti adalah

    pemberian kuman atau racun kuman yan sudah dilemahkan atau dimatikan den an

    tujuan untuk meran san tubuh memproduksi antibodi sendiri. 2ontohnya adalah

    imunisasi polio atau campak. edan kan imunisasi pasi adalah penyuntikan sejumlah

    antibodi, sehin a kadar antibodi dalam tubuh menin kat. 2ontohnya adalah

    penyuntikan >0 '>nti 0etanus erum- pada oran yan men alami luka kecelakaan.

    2ontoh lain adalah yan terdapat pada bayi yan baru lahir dimana bayi tersebut

    menerima berba ai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa

    kandun an, misalnya antibodi terhadap campak 'Ikatan (okter >nak Indonesia,

    + 5-.

    )erlu diketahui bahwa istilah imunisasi dan vaksinasi serin kali diartikan sama.

    Imunisasi adalah suatu pemindahan atau trans er antibodi secara pasi , sedan kan

    istilah vaksinasi dimaksudkan seba ai pemberian vaksin 'anti en- yan dapat

    meran san pembentukan imunitas 'antibodi- dari sistem imun di dalam tubuh.

    TU)UAN I+UNI#A#I

    0ujuan imunisasi adalah untuk mence ah terjadinya penyakit tertentu pada seseoran ,

    dan men hilan kan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat 'populasi- atau

    bahkan men hilan kan penyakit tertentu dari dunia seperti imunisasi cacar. Keadaan

    yan terakhir ini lebih memun kinkan terjadi pada jenis penyakit yan hanya dapatditularkan melalui manusia, seperti misalnya penyakit di teri.

    6

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    7/16

    Aemberikan kekebalan pada bayi, anak, ibu hamil, dan wanita usia subur.

    Keuntun an upaya imunisasi ini ialah melakukan tindakan pence ahan, karena

    mence ah jauh lebih baik dari men obati '(epkes :I, 1999-.

    )ENI# I+UNI#A#I

    esuai den an pro ram pemerintah, anak7anak wajib mendapatkan imunisasi dasar

    terhadap tujuh macam penyakit yaitu 032, di teria, tetanus, batuk rejan 'pertusis-,

    polio, campak 'measles, morbili- dan hepatitis 3. edan kan imunisasi terhadap

    penyakit lain seperti ondon an 'mumps-, campak Jerman 'rubella-, ti us, radan

    selaput otak 'menin itis- "ib, hepatitis >, cacar air 'chicken poD, varicella- dan rabies

    tidak diwajibkan, tetapi dianjurkan.

    3erikut ini penjelasan men enai beberapa vaksin yan serin diberikan pada anakB

    1. ,aks'n B-!

    )enularan penyakit 032 terhadap seoran anak dapat terjadi karena terhirupnya

    percikan udara yan men andun kuman 032. Kuman ini dapat menyeran

    berba ai or an tubuh, seperti paru7paru 'palin serin terjadi-, kelenjar etah

    benin , tulan , sendi, injal, hati, atau selaput otak 'yan terberat-. )emberian

    imunisasi 328 sebaiknya dilakukan pada bayi yan baru lahir sampai usia 1+

    bulan, tetapi imunisasi ini sebaiknya dilakukan sebelum bayi berumur + bulan.

    Imunisasi ini cukup diberikan satu kali saja. 3ila pemberian imunisasi ini

    Eberhasil,E maka setelah beberapa min u di tempat suntikan akan timbul

    benjolan kecil. Karena luka suntikan menin alkan bekas, maka pada bayi

    perempuan, suntikan sebaiknya dilakukan di paha kanan atas. 3iasanya setelah

    suntikan 328 diberikan, bayi tidak menderita demam.

    2. ,aks'n DPT &D' ter'a/ Pertus's/ Tetanus(

    Kuman di teri san at anas dan mudah menular. 8ejalanya adalah demam tin i

    dan tampak adanya selaput putih kotor pada tonsil 'amandel- yan den an cepat

    meluas dan menutupi jalan napas. elain itu racun yan dihasilkan kuman di teri

    dapat menyeran otot jantun , injal, dan beberapa serabut sara . :acun dari

    kuman tetanus merusak sel sara pusat tulan belakan , men akibatkan kejan

    dan kaku seluruh tubuh. )ertusis 'batuk 1 hari- cukup parah bila menyeran

    anak balita, bahkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian.(i Indonesia vaksin terhadap di teri, pertusis, dan tetanus terdapat dalam / jenis

    $

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    8/16

    kemasan, yaituB kemasan tun al khusus untuk tetanus, bentuk kombinasi (0, dan

    kombinasi ()0. Imunisasi dasar ()0 diberikan / kali, yaitu sejak bayi berumur +

    bulan den an selan waktu penyuntikan minimal selama % min u. untikan

    pertama tidak memberikan perlindun an apa7apa, itu sebabnya suntikan ini harus

    diberikan sebanyak / kali. Imunisasi ulan pertama dilakukan pada usia 1 7 +

    tahun atau kuran lebih 1 tahun setelah suntikan imunisasi dasar ke7/. Imunisasi

    ulan berikutnya dilakukan pada usia 6 tahun atau kelas 1 (. )ada saat kelas 6

    ( diberikan la i imunisasi ulan den an vaksin (0 'tanpa )-. :eaksi yan

    terjadi biasanya demam rin an, pemben kakan dan nyeri di tempat suntikan

    selama 17+ hari. Imunisasi ini tidak boleh diberikan kepada anak yan sakit parah

    dan yan menderita kejan demam kompleks.

    3. ,aks'n P$l'$

    8ejala yan umum terjadi akibat seran an virus polio adalah anak mendadak

    lumpuh pada salah satu an ota eraknya setelah demam selama +75 hari.

    0erdapat + jenis vaksin yan beredar, dan di Indonesia yan umum diberikan

    adalah vaksin abin 'kuman yan dilemahkan-. 2ara pemberiannya melalui

    mulut.

    (i beberapa ne ara dikenal pula 0etravaccine, yaitu kombinasi ()0 dan polio.

    Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari dan

    selanjutnya diberikan setiap %76 min u. )emberian vaksin polio dapat dilakukan

    bersamaan den an 328, vaksin hepatitis 3, dan ()0. Imunisasi ulan an

    diberikan bersamaan den an imunisasi ulan ()0.

    4. ,aks'n -am%ak &+$r0'l'/ +easles(

    )enyakit ini san at mudah menular. 8ejala yan khas adalah timbulnya bercak7

    bercak merah di kulit setelah /75 hari anak menderita demam, batuk, atau pilek.

    3ercak merah ini mula7mula timbul di pipi yan menjalar ke muka, tubuh, dan

    an ota badan. 3ercak merah ini akan menjadi coklat kehitaman dan men hilan

    dalam waktu $71 hari.

    )ada stadium demam, penyakit campak san at mudah menular. edan kan pada

    anak yan kuran i4i, penyakit ini dapat diikuti oleh komplikasi yan cukup

    berat seperti radan otak 'encephalitis-, radan paru, atau radan saluran kencin .3ayi baru lahir biasanya telah mendapat kekebalan pasi dari ibunya ketika dalam

    &

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    9/16

    kandun an dan kekebalan ini bertahan hin a usia bayi mencapai 6 bulan.

    Imunisasi campak diberikan kepada anak usia 9 bulan. 3iasanya tidak terdapat

    reaksi akibat imunisasi. ;amun adakalanya terjadi demam rin an atau sedikit

    bercak merah pada pipi di bawah telin a, atau pemben kakan pada tempat

    suntikan.

    . ,aks'n He%at't's B

    2ara penularan hepatitis 3 dapat terjadi melalui mulut, trans usi darah, dan jarum

    suntik. )ada bayi, hepatitis 3 dapat tertular dari ibu melalui plasenta semasa bayi

    dalam kandun an atau pada saat kelahiran. ?irus ini menyeran hati dan dapat

    menjadi kronik@menahun yan mun kin berkemban menjadi cirrhosis

    'pen erasan- hati dan kanker hati di kemudian hari. Imunisasi dasar hepatitis 3

    diberikan / kali den an ten an waktu 1 bulan antara suntikan pertama dan

    kedua, dan ten an waktu 5 bulan antara suntikan kedua dan keti a. Imunisasi

    ulan diberikan 5 tahun setelah pemberian imunisasi dasar.

    )ENI# ,AK#IN

    )ada dasarnya, vaksin dapat diba i menjadi + jenis, yaitu B

    1. ,aks'n h' u% attenuated &0akter' atau 'rus h' u% ang 'lemahkan(

    ?aksin hidup dibuat dari virus atau bakteri liar ' wild - penyebab penyakit. ?irus

    atau bakteri liar ini dilemahkan ' attenuated) di laboratorium, biasanya den an

    cara pembiakaan berulan 7ulan maupun den an cara melakukan modi ikasi virus

    atau bakteri penyebab penyakit. ?aksin mikroor anisme yan dihasilkan masih

    memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi banyak 'replikasi- dan menimbulkan

    kekebalan tetapi tidak menyebabkan penyakit.

    ?aksin hidup attenuated yan tersedia B

    3erasal dari virus hidup B vaksin campak, ondon an 'parotitis-, rubela, polio,

    rotavirus, demam kunin ' yellow fever -

    3erasal dari bakteri B vaksin 328 dan demam ti oid oral.

    2. ,aks'n inactivated &0akter'/ 'rus/ atau k$m%$nenn a/ '0uat t' ak akt' (

    9

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    10/16

    ?aksin inactivated dapat terdiri atas seluruh tubuh virus atau bakteri, atau raksi

    'komponen- dari kedua or anisme tersebut. ?aksin raksi dapat berbasis protein

    atau berbasis polisakarida. ?aksin inactivated dihasilkan den an cara membiakkan

    bakteri atau virus dalam media pembiakan 'persemaian-, kemudian dibuat tidak

    akti ' inactivated - den an penambahan bahan kimia 'biasanya ormalin-. ntuk

    vaksin raksional, or anisme tersebut dibuat murni dan hanya komponen7

    komponennya yan dimasukkan dalam vaksin 'misalnya kapsul polisakarida dari

    kuman pneumokokus-. ?aksin ini tidak hidup dan tidak dapat tumbuh, maka

    seluruh dosis anti en dimasukkan dalam suntikan. ?aksin ini tidak menyebabkan

    penyakit 'walaupun pada oran den an de isiensi imun- dan tidak dapat

    men alami mutasi menjadi bentuk pato enik. ?aksin inactivated selalu

    membutuhkan dosis anda.

    ?aksin inactivated yan tersedia saat ini berasal dari B

    eluruh sel virus yan inactivated, contoh in luen4a, polio, rabies, hepatitis >.

    eluruh bakteri yan inactivated , contoh pertusis, ti oid, lepra

    ?aksin raksional yan masuk sub7unit, contoh hepatitis 3, in luen4a, pertusis

    a7seluler, ti oid ?i, lyme disease

    0oksoid, contoh di teria, tetanus, botulinum

    )olisakarida murni, contoh pneumokokus, menin okokus, dan Haemophilus

    influenza tipe b

    8abun an polisakarida ' Haemophilus influenzae tipe b dan pneumokokus -

    'Ikatan (okter >nak Indonesia, + 5-.

    TATA -A A PE+BE IAN I+UNI#A#I

    ebelum melaksanakan vaksinasi, dianjurkan men ikuti tata cara seba ai berikut B

    1. Aemberitahukan secara rinci tentan risiko imunisasi dan risiko apabila tidak

    divaksinasi

    +. )eriksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan secepatnya bila terjadi

    reaksi ikutan yan tidak diharapkan

    1

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    11/16

    /. 3aca den an teliti in ormasi tentan produk 'vaksin- yan akan diberikan dan

    jan an lupa mendapat persetujuan oran tua. Aelakukan tanya jawab den an

    oran tua atau pen asuhnya sebelum melakukan imunisasi.

    %. 0injau kembali apakah ada indikasi kontra terhadap vaksin yan akan diberikan

    5. )eriksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila diperlukan

    6. )eriksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah disimpan den an baik

    $. )eriksa vaksin yan akan diberikan apakah tampak tanda7tanda perubahanF

    periksa tan al kadaluwarsa dan catat hal7hal istimewa, misalnya adanya

    perubahan warna yan menunjukkan adanya kerusakan

    &. Gakin bahwa vaksin yan akan diberikan sesuai jadwal dan ditawarkan pula

    vaksin lain untuk men ejar imunisasi yan tertin al 'catch up vaccination- bila

    diperlukan.

    9. 3erikan vaksin den an teknik yan benar

    1 . etelah pemberian vaksin, kerjakan hal7hal seba ai berikut

    3erilah petunjuk 'sebaiknya tertulis- kepada oran tua atau pen asuh apa yan

    harus dikerjakan dalam kejadian reaksi yan biasa atau reaksi ikutan yan

    lebih berat

    2atat imunisasi dalam rekam medis pribadi dan dalam catatan klinis

    2atatan imunisasi secara rinci harus disampaikan kepada (inas Kesehatan

    bidan )emberantasan )enyakit Aenular

    )eriksa status imunisasi an ota keluar a lainnya dan tawarkan vaksinasi

    untuk men ejar ketin alan, bila diperlukan.

    (alam situasi vaksinasi yan dilaksanakan untuk kelompok besar, pelaksanaannya

    dapat bervariasi, namun rekomendasi tetap seperti di atas yan berpe an pada

    prinsip7prinsip hi ienis, surat persetujuan yan valid, dan pemeriksaan@penilaian

    sebelum imunisasi harus dikerjakan 'Ikatan (okter >nak Indonesia, + 5-.

    PEN5I+PANAN

    ?aksin yan disimpan dan dian kut secara tidak benar akan kehilan an potensinya.

    Instruksi pada lembar penyuluhan 'brosur- in ormasi produk harus disertakan. >turan

    umum untuk seba ian besar vaksin, bahwa vaksin harus didin inkan pada temperatur

    + H & 2 dan tidak membeku. ejumlah vaksin '()0, "ib, hepatitis 3, dan hepatitis >-

    11

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    12/16

    menjadi tidak akti bila beku. )en una dinasehatkan untuk melakukan konsultasi

    una mendapatkan in ormasi khusus vaksin7vaksin individual, karena beberapa

    vaksin '#)? dan Gellow ever- dapat disimpan dalam keadaan beku 'Ikatan (okter

    >nak Indonesia, + 5-.

    )AD6AL PE+BE IAN I+UNI#A#I 6A)IB

    1+

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    13/16

    TU)UAN P "! A+

    1. mum

    0urunnya an ka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi akibat penyakit yan

    dapat dice ah den an imunisasi ')(/I-

    +. Khusus

    a. 0ercapainya tar et niversal 2hild Immuni4ation ' 2I- yaitu cakupan

    imunisasi len kap minimal & secara merata pada bayi di 1

    desa@kelurahan pada tahun + 1

    b. 0ercapainya liminasi 0etanus ;eonatorum@ 0; 'insiden dibawah 1@1

    kelahiran hidup dalam satu tahun- pada tahun + 5

    c. 0ercapainya pemutusan rantai penularan )oliomyelitis pada tahun + %7+ 5

    serta serti ikasi bebas polio pada tahun + &

    d. 0ercapainya :eduksi 2ampak ':ecam- pada tahun + % '(inas Kesehatan

    )ropinsi *ampun , + 6-.

    #A#A AN P "! A+

    1. asaran 3erdasarkan sia yan (iimunisasi

    a. Imunisasi :utin B

    3ayi 'dibawah satu tahun-

    !anita sia ubur '! - ialah wanita berusia 15 H /9 tahun, termasuk

    Ibu "amil '3umil- dan 2alon )en antin '2atin-

    >nak usia ekolah (asar ' (-

    b. Imunisasi 0ambahan

    3ayi dan anak

    +. asaran 3erdasarkan tin kat kekebalan yan ditimbulkan

    a. Imunisasi (asar

    3ayi

    b. Imunisasi *anjutan

    >nak usia sekolah dasar ' (-

    1/

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    14/16

    !anita sia ubur '! - '(inas Kesehatan )ropinsi

    *ampun , + 6-.

    KEBI)AKAN P "! A+ I+UNI#A#I

    1. )enyelen araan Imunisasi dilaksanakan oleh )emerintah, swasta dan

    masyarakat, den an mempertahankan prinsip keterpaduan antar pihak terkait

    +. Aen upayakan pemerataan jan kauan pelayanan imunisasi baik terhadap sasaran

    masyarakat maupun sasaran wilayah

    /. Aen upayakan kualitas pelayanan yan bermutu

    %. Aen upayakan kesinambun an penyelen araan melalui perencanaan pro ram

    dan an aran terpadu

    5. )erhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit 'K*3-

    dan daerah7daerah sulit secara eo ra is '(inas Kesehatan )ropinsi *ampun ,

    + 6-.

    TA !ET P "! A+

    1. 0ercapainya 2I desa 9 den an indikator campak

    +. 0ercapainya 0; 1@1 kelahiran hidup dalam satu tahun

    /. 0ercapainya :ecam 'an ka kesakitan- campak turun 9 dan an ka kematian

    turun sampai 95

    %. 0ercapainya mutu pelayanan imunisasi '(inas Kesehatan )ropinsi *ampun ,

    + 6-.

    #T ATE!I

    Ke iatan lintas pro ram san at pentin dalam penin katan cakupan, seperti inte rasi

    den an KI>, K3, )osyandu, dan K . ntuk mencapai 2I 'universal 2hild

    Immuni4ation- berupa tercapainya cakupan imunisasi len kap pada bayi minimal

    & secara merata sampai tin kat desa, perlu disusun strate i yan baik.

    Keberhasilan pro ram dalam mempertahankan cakupan tin i di satu wilayah dan

    menin katkan cakupan yan masih rendah di wilayah yan lain adalah menjadi

    1%

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    15/16

    ba ian dari tan un jawab )emerintah (aerah setempat. "al ini dite askan dalam

    urat daran Aenda ri ;o.%% @1/ @) #(, tan al 1 >pril 199 . elain ikut

    memantau pencapaian 2I di wilayahnya, peran )emda dalam penyediaan dana

    san at diperlukan.

    1. Aenin katkan dan mempertahankan cakupan diatas & dan permintaan den an

    indikator desa 2I dan desa ;on 2I

    +. paya pencapaian 0;, rapo dan :ecam melalui pendekatan resiko

    /. Aenin katkan mutu pelayanan

    %. )enin katan e isiensi

    5. )emberdayaan Kabupaten@Kota

    6. )enin katan kemitraan

    tatus 2I atau cakupan imunisasi diatas & ini harus diupayakan merata pada

    tin kat administrati yan palin rendah untuk men hindari terdapatnya daerah

    cakupan rendah yan merupakan daerah kanton resiko tin i )(/I, yan nantinya

    akan merupakan sumber penularan ba i wilayah di sekitarnya '(inas Kesehatan

    )ropinsi *ampun , + 1-.

    KE!IATAN I+UNI#A#I

    1. Aenentukan sasaran imunisasi

    a. 3ayi ' s@d 11 bulan-

    Jumlah bayi an ka kelahiran )ropinsi D jumlah penduduk

    Ibu hamil

    Jumlah bumil 1,1 D jumlah bayi

    >nak (

    (iperoleh dari Kantor (epartemen ) dan K setempat, atau dari Kepala

    ekolah

    2alon )en antin !anita

    ntuk 2aten Islam diperoleh data dari Kantor rusan > ama setempat, untuk

    non muslim dari Instansi yan melaksanakan pernikahan

    !anita sia ubur '15 H /9 tahun-

    (iperoleh dari Kantor Kecamatan setempat atau desa yan akan dilayani

    imunisasi+. Aembuat jadwal pelayanan imunisasi

    15

  • 7/25/2019 evapro bab 1 2 diky

    16/16