Evaluasi Tenaga Harian Lepas Dokter Hewan & Paramedik - 2012 New
-
Upload
harley-starkey -
Category
Documents
-
view
311 -
download
14
Transcript of Evaluasi Tenaga Harian Lepas Dokter Hewan & Paramedik - 2012 New
Manajemen Pelayanan Keswan dan Evaluasi
Kinerja THL 2012
Apresiasi Tenaga Harian Lepas (THL) Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner 2012
Bali, Oktober 2012
Pengembangan peran dan fungsi Puskeswan :a. Pelayanan teknis kesehatan hewanb. Pelayanan teknis dan manajemen reproduksi c. Pembinaan teknis keswan dan penyuluhan/
konsultasid. Sumber data tingkat lapang (Sumber data
dan informasi peternakan dan kesehatan hewan : data penyakit hewan, epidemiologi, reproduksi, populasi)
MANAJEMEN PELAYANAN KESWAN
PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI KAWASAN
KAPASITAS & PRODUKSI RPH
OUTPUT• Sapi
seragam (umur & BB)
• Sehat (SKKH)
• Identifikasi OUTPUT
PUSKESWAN
KLP
CHILLED – FROZEN MEAT
HOT QUARTER CARCAS
CHILLED QUARTER CARCAS
INPUT(PELAYANAN
TEKNIS) :
PerbibitanSinkronisasi BerahiPakanKeswan
INPUT(PELAYANAN) :
AWHSHalalButchering
KLP
KLP
KLP
KLP KONTINUITAS SUPLAI BHN BAKU
1.PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSIa. Sasaran Kegiatan peningkatan populasib. Pola Operasional Penanganan Gangguan
Reproduksi
2.PENINGKATAN PELAYANAN KESWANa. Penanggulangan Penyakit Parasiterb. Penanggulangan Kematian Pedet
KONTRIBUSI KESWAN DALAM PSDS/K 2014
a. Sasaran Kegiatan
1. Meningkatkan Fertilitas ternak betina produktif Mengatasi gangguan reproduksi ternak Memastikan status ternak betina produktif
2. Meningkatkan Kebuntingan Ternak Mengefektifkan pelayanan teknis reproduksi Mengefektifkan SC (sasaran secara bertahap= 1,6) Meningkatkan CR (secara bertahap= 80%)
3. Mengoptimalkan Kelahiran Ternak Mengefektifkan CI (secara bertahap= 12-13 bulan)
1. PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI
( KONTRIBUSI : PENINGKATAN POPULASI TERNAK )
b. Pola Operasional Penanganan Gangguan Reproduksi
1. Penguatan SDM Peningkatan kompetensi petugas ATR Optimalisasi fungsi THL Refokusing petugas teknis di wilayah potensial (pola kawasan)2. Penerapan Sistem Manajemen Teknis Terpadu Penerapan Manajemen Teknis Pelayanan Keswan Penerapan Manajemen Teknis Reproduksi Penguatan manajemen keswan dalam kelompok3. Optimalisasi peran dan fungsi Puskeswan Pengembangan operasionalisasi Puskeswan berdasarkan
Permentan No 64/2007 tanggal 20 September 2007.
1. PENANGANAN GANGGUAN REPRODUKSI( KONTRIBUSI : PENINGKATAN POPULASI TERNAK )
a. Sasaran Kegiatan
1. Peningkatan pengamanan penyakit parasiter Pembinaan teknis keswan pola penggemukan siap
potong target berat potong dan umur potong Pelayanan teknis pengobatan penyakit parasiter
(surveilans, pemeriksaan dan pengobatan) Pelayanan teknis kesehatan hewan kelompok (pola
partisipatif)
2. Peningkatan pengamanan kesehatan pedet Peningkatan pelayanan teknis ternak post partum Pembinaan teknis pengelolaan ternak batilan
2. PENINGKATAN PELAYANAN KESWAN
( KONTRIBUSI : PENURUNAN ANGKA KEMATIAN PEDET DAN PENINGKATAN BERAT HIDUP TERNAK )
a. Penanggulangan Penyakit Parasiter
(KONTRIBUSI : diperhitungkan dengan peningkatan berat badan per hari per ekor dengan target 1 – 1,2 kg BB/hari/ekor)
a. Sasaran Kegiatan : Kelompok Pedet dan Ternak Bakalan
b. Latar Belakang / Justifikasi : Pertumbuhan/perkembangan pedet lambat Kekurusan (Kahexia) Rentan kematian Peningkatan berat badan relatif sangat kecil Pemeliharaan ternak tidak efektif/tidak efisien
a. Penanggulangan Penyakit Parasiter
c. Tujuan : Kontribusi dalam peningkatan populasi ternak Kontribusi dalam peningkatan berat potong ternak Kontribusi terhadap penyediaan daging lebih efeisien
d. Pola Pengelolaan (Pendekatan Kelompok) : Waktu pemberian yang tepat (pada tahap mana sesuai
dengan kriteria ternak) Cara pemberian dan jenis obat yang tepat. Dukungan kebijakan ketentuan batasan kelayakan berat
potong
b. Penanggulangan Kematian Pedet
(KONTRIBUSI : diperhitungkan dengan penurunan tingkat kematian pedet dari 10% menjadi 1-1,5%)
a. Sasaran Kegiatan : Kelompok Pedet yang berumur dibawah tiga bulan
b. Latar Belakang / Justifikasi : Kematian ternak batilan diprediksi cukup tinggi (lebih dari
10 - 15%) Kematian tertinggi saat post partus sampai umur 1 minggu Penyebab : omphalitis, diare, ascariasis, gangguan
metabolisme (lemah) masalah manajemen Kematian pada umur 1 -3 bulan : parasiter dan gangguan
pencernaan
lanjutan.............
c. Pola Pengelolaan : Pendekatan kesehatan ternak kelompok) Peningkatan pemantauan dan pelayanan teknis saat
pre-partus Penyuluhan terhadap pentingnya manfaat colostrum Pengelolaan pedet post partus (penanganan pedet,
pembersihan tali pusar dll)
DATA REAL THL 2006-2011
TahunTahun Jml Jml DrhDrh
Jml Jml PMVPMV
20062006 2828 3838
20072007 100100 5050
20082008 250250 155155
20092009 248248 153153
20102010 6060 4040
PETA PENYEBARAN THL 2012
32 PROVINSI
PENEMPATAN THL DRH
DATA PENEMPATAN THL DRH TA. 2012
NONO PROVINSIPROVINSI DINASDINAS PUSKESWANPUSKESWAN UPTDUPTD LABLAB PUSAT/UPTPUSAT/UPT RPHRPH
11 DEPTANDEPTAN -- -- -- -- 2020 --
DKI JakartaDKI Jakarta 44 22 -- -- -- --
22 JabarJabar 88 2121 -- -- -- 22
33 BantenBanten 22 44 -- -- -- --
44 JatengJateng 77 1313 99 -- -- --
55 DIYDIY 44 1414 -- 11 -- --
66 JatimJatim 1010 1818 -- 44 -- --
77 NADNAD 22 1414 11 -- -- --
88 SumutSumut 33 33 -- -- -- --
99 SumbarSumbar 22 99 -- -- -- --
1010 JambiJambi 33 44 -- -- -- --
1111 LampungLampung 33 2020 11 -- -- --
12 RiauRiau 22 1515 -- -- -- --
13 Kep. Riau 1 5 -- -- -- --
lanjutan
NONO PROVINSIPROVINSI DINASDINAS PUSKESWAPUSKESWANN
UPTDUPTD LABLAB PUSAT/PUSAT/UPTUPT RPHRPH
14 Bengkulu -- 4 -- -- -- --
15 Sumsel 2 2 1 -- -- --
16 Bali 2 22 -- 4 -- --
17 NTB 2 14 1 1 -- --
18 NTT 2 8 -- -- -- --
19 Kaltim 5 4 1 -- -- --
20 Sulsel 4 3 -- -- -- --
21 Sulut 3 -- -- -- -- --
22 Sulbar -- 1 -- -- -- --
23 Sulteng 1 1 -- -- -- --
24 Babel 2 1 -- 1 -- --
25 Gorontalo -- 1 -- -- -- --
26 Kalbar 4 2 -- 1 -- --
lanjutan
NONO PROVINSIPROVINSI DINASDINAS PUSKESWANPUSKESWAN UPTDUPTD LABLAB PUSAT/PUSAT/UPTUPT RPHRPH
27 Kalsel 2 4 -- -- -- --
28 Kalteng 1 2 -- -- -- --
29 Maluku -- -- -- -- -- --
30 Malut 1 2 -- -- -- --
31 Papua 1 -- -- -- -- --
32 PapBar 1 -- -- -- -- --
PENEMPATAN THL PMV
DATA PENEMPATAN THL PMV TA. 2012
NONO PROVINSIPROVINSI DINASDINAS PUSKESWANPUSKESWAN UPTDUPTD LABLAB PUSAT/UPTPUSAT/UPT
11 DEPTANDEPTAN 00 00 00 1414
DKI JakartaDKI Jakarta 11
22 JabarJabar 66 2626 11
33 BantenBanten 11 44 22
44 JatengJateng 1010 44 11
55 DIYDIY 22 22 66 JatimJatim 66 66 11 77 NADNAD 22
88 SumutSumut 88 66 11
99 SumbarSumbar 55 66
1010 JambiJambi 44
1111 LampungLampung 55 1313 44
12 RiauRiau 22 11
lanjutan
NONO PROVINSIPROVINSI DINASDINAS PUSKESWANPUSKESWAN UPTDUPTD LABLAB PUSAT/UPTPUSAT/UPT
13 Kep. Riau 2 2
14 Bengkulu 1 2
15 Sumsel 10 3
16 Bali 2
17 NTB 1 19 2
18 NTT 11 19
19 Kaltim 11 1
20 Sulsel 8 6
21 Sulut 4 2 1
22 Sulbar
23 Sulteng 1
24 Babel 4
25 Gorontalo
lanjutan
NONO PROVINSIPROVINSI DINASDINAS PUSKESWANPUSKESWAN UPTDUPTD LABLAB PUSAT/UPTPUSAT/UPT
26 Kalbar 2
27 Kalsel 2 3
28 Kalteng
29 Maluku 1
30 Malut
31 Papua 2
32 PapBar 17
EVALUASI KINERJA TENAGA HARIAN LEPAS
DOKTER HEWAN & PARAVET
INTENSITAS PENGIRIMAN LAPORAN
LENGKAP 1 2 3 4 5 6
214 208 96 43 32 10 15
34% 33% 15% 7% 5% 2% 2%
KELENGKAPAN PENULISAN LAPORAN THL MEDIK
KELENGKAPAN PENULISAN LAPORAN THL PARAMEDIK
1. Membantu pelaksanaan pengendalian dan pemberantasan penyakit AI meliputi : a. Vaksinasib. Desinfeksic. Sosialisasid. pengawasan lalu lintas ternak unggas
2. Membantu pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan besar dan hewan kecil di Poskeswan dan klinik hewan dan penanganan gangguan reproduksi
3. Membantu kegiatan pengambilan, pemeriksaan dan diagnosa penyakit di laboratorium kesehatan hewan.
4. Sosialisasi, investigasi dan surveilan kasus gigitan anjing serta penertiban dan eliminasi anjing liar untuk pencegahan dan pengendalian rabies
KEGIATAN THL
5. Pemantauan kegiatan kesehatan hewan di rumah pemotongan hewan
6. Data laporan populasi ternak, situasi umum penyakit hewan menular, penanganan gangguan reproduksi, penanganan penyakit parasiter serta penanggulangan kematian pedet.
7. Berperan dalam penelusuran kasus AI serta kegiatan monitoring dan pengendaliannya, melakukan observasi di lapangan pasca kasus AI melalui kegiatan penyuluhan, pengisian kuisioner dan penyebaran brosur/leaflet.
8. Kegiatan kesmavet berupa pengawasan penjualan daging ayam dan sapi di pasar-pasar tradisional, dan pengujian kualitas susu dan daging di laboratorium.
KEGIATAN THL
1. Membantu pelaksanaan program kegiatan pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan menular strategis,
2. Membantu penanganan gangguan reproduksi, penanganan penyakit parasiter serta penanggulangan kematian pedet
3. Membantu operasional teknis Dinas Provinsi, kabupaten /kota dalam pelaksanaan kegiatan pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan menular di wilayahnya.
DAMPAK POSITIF THL
1. Tidak adanya pemantauan yang intensif2. Laporan THL tidak dikirimkan secara kontinyu3. Kuitansi tidak dikirimkan atau hanya dikirim 1 lembar
/tanpa materai4. Banyak permintaan mutsi atau mengundurkan diri5. Tidak ada dukungan operasional dari dinas6. Ada THL yang mengikuti program lain (SMD, THL
Penyuluh dll)7. THL sebagai tim pengadaan tender barang8. Kesulitan penempatan di wilayah tertentu untuk
mengisi provinsi yang kosong yang belum ada tenaga dokter hewan dan paravet
PERMASALAHAN THL
1. Mengingat dampak positif dengan adanya THL Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner di lapangan, diusahakan agar pelaksanaan kegiatan THL lebih selektif dan disisi lain perlu lebih dikembangkan di masa mendatang
2. Diusulkan penambahan jumlah rekrutmen tenaga THL Dokter Hewan dan paramedik Veteriner untuk Puskeswan wilayah kawasan bagi Dinas yang belum mendapat alokasi tenaga Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner khususnya bagi wilayah yang berjangkit penyakit hewan.
TINDAK LANJUT