Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem...

68
1 Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari sektor pajak daerah dan pengeluaran kas di Kabupaten Grobogan (studi kasus di DIPENDA dan BPKD Grobogan) Oleh: RUSDIANA DEWI NIM F3303181 BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH DAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1. Sejarah DIPENDA dan BPKD Kabupaten Grobogan Berdirinya Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan dilatarbelakangi karena adanya tuntutan organisasi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Berdasarkan Undang-Undang Tahun 1945 yaitu pasal 18 tentang pembagian wilayah Republik Indonesia maka dibentuklah undang-undang otonomi daerah yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah.

Transcript of Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem...

Page 1: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

1

Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari sektor pajak

daerah dan pengeluaran kas di Kabupaten Grobogan

(studi kasus di DIPENDA dan BPKD Grobogan)

Oleh:

RUSDIANA DEWI

NIM F3303181

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH DAN BADAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. Sejarah DIPENDA dan BPKD Kabupaten Grobogan

Berdirinya Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan dilatarbelakangi karena adanya

tuntutan organisasi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Berdasarkan Undang-Undang Tahun 1945 yaitu pasal 18 tentang

pembagian wilayah Republik Indonesia maka dibentuklah undang-undang

otonomi daerah yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang

pokok-pokok pemerintahan di daerah.

Page 2: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

2

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok

pemerintahan di daerah kemudian direvisi dengan Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah. Dengan adanya undang-

undang otonomi daerah, pemerintah daerah Grobogan kemudian

mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2001 tentang

penggabungan antara Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) dan Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD). Berdasarkan Peraturan Daerah

tersebut, kedua unit organisasi yang bergabung menjalankan tugas pokok

dan fungsinya bersama-sama. Seiring dengan berjalannya pemerintahan

daerah di Kabupaten Grobogan, penggabungan antara DIPENDA dan

BPKD dirasakan kurang efisien dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya. Untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi masing-masing bagian

maka terjadi pemisahan fungsi antara Dinas Pendapatan Daerah dan Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut,

Kabupaten Grobogan mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur

masing-masing organisasi tersebut. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun

2004 mengatur tentang Dinas Pendapatan Daerah, sedangkan Peraturan

Daerah Nomor 29 Tahun 2004 mengatur tentang Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah.

2. Lokasi Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah merupakan tempat untuk menjalankan aktivitas operasional dan

Page 3: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

3

administrasi pemerintah daerah. Pemilihan lokasi yang tepat merupakan

faktor yang sangat penting bagi perkembangan di masa yang akan datang,

hal ini dikarenakan untuk mempermudah warga Grobogan melakukan

urusan-urusan yang membutuhkan pelayanan pemerintah daerah. Adapun

lokasi Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah terletak di jalan S. Parman No. 35 Purwodadi 58111.

3. Visi dan Misi Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Visi Dinas Pendapatan Daerah yaitu mewujudkan peningkatan

pendapatan daerah yang optimal dalam rangka menjamin likuiditas

keuangan daerah untuk mendukung pembangunan daerah. Sedangkan

Misi Dinas Pendapatan Daerah yaitu sebagai berikut.

a. Peningkatan kualitas pelayanan yang bertumpu pada standar

pelayanan.

b. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional.

c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif.

Visi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah mewujudkan pola

intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan pendapatan daerah. Sedangkan

Misi Badan Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu sebagai berikut.

Page 4: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

4

a. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada potensi

daerah, kekayaan alam, dan kreativitas atau keunggulan sumber

daya manusia.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

4. Struktur Organisasi dan Diskripsi Jabatan

Struktur Organisasi dan Diskripsi Jabatan pada Dinas Pendapatan

Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan

adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan

Page 5: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

5

DISKRIPSI JABATAN PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH

a. KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

KEPALA

Kel. Jabatan Fungsional BAGIAN

TATA USAHA

SUB BAGIAN UMUM

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG Perencanaan

dan Pengembangan

BIDANG

Pajak Daerah

SEKSI Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan

SEKSI Pendataan dan

Penetapan Pajak

BIDANG

Retribusi

Daerah

BIDANG

Pendapatan

Lain-lain

SEKSI Pendataan

dan Penetapan Retribusi

SEKSI Pendataan

dan Pendapatan Lain-lain

SEKSI

Penyuluhan

dan

Pengembangan

SEKSI Pemungutan

dan Pembukuan

Pajak

SEKSI Pemungutan

dan Pembukuan

Retribusi

SEKSI Pemungutan

dan Pembukuan Pendapatan Lain-lain

UPTD

PASAR DAERAH

UPTD

UPPD

UPTD

PERPARKIRAN

Page 6: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

6

Tugas dan tanggung jawab Kepala Dinas Pendapatan Daerah

sebagai berikut.

1) Menyusun program kerja dan rencana kegiatan operasional

tahunan Dinas Pendapatan Daerah berdasarkan rencana kerja

tahun sebelumnya serta melaksanakan evaluasi kegiatan yang

dilaksanakan.

2) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari peraturan

perundang-undangan untuk menentukan kebijakan pendapatan

daerah.

3) Melaksanakan perumusan kebijakan teknis pendapatan daerah,

penggalian pendapatan daerah, penyusunan anggaran,

perubahan dan penghitungan pendapatan, penyelenggaraan

administrasi ketatausahaan, penyusunan data dan pelaporan

pendapatan daerah.

4) Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan

dibidang pendapatan daerah kepada institusi terkait, kepada

masyarakat dan bawahan.

b. KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bagian Tata Usaha yaitu

sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan bidang tata usaha berdasarkan

program kerja serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai

acuan pelaksanaan kegiatan.

Page 7: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

7

2) Menyusun rencana kegiatan tahunan yang meliputi urusan

kepegawaian, keuangan, ketatalaksanaan, umum dan

perlengkapan, administrasi, kearsipan dan kepustakaan,

humas, protokol dan penyusunan data statistik.

3) Melaksanakan administrasi umum yang meliputi surat

menyurat, tatalaksana, kepegawaian, keuangan, sarana dan

prasarana, perlengkapan, humas, protokol, rumah tangga,

perjalanan dinas, pengarsipan, perawatan sarana prasarana,

kendaraan dinas sesuai ketentuan.

4) Melaksanakan perumusan kebijakan administratif, pembinaan

kepegawaian dan mengkoordinasikan pengadaan barang dan

jasa.

c. KEPALA SUB BAGIAN UMUM

Tugas dan tanggung jawab Kepala Sub Bagian Umum yaitu

sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan berdasarkan program kerja Sub

Bagian Umum, meliputi administrasi umum, kepegawaian,

sarana prasarana, perlengkapan, perjalanan Dinas,

perpustakaan, hukum dan pelaporan dengan mengacu kegiatan

tahun sebelumnya.

2) Melaksanakan penyiapan administrasi umum, surat-menyurat,

tata laksana, kepegawaian, sarana prasarana, perlengkapan,

hubungan masyarakat, protokol, rumah tangga, perjalanan

Page 8: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

8

dinas, pengarsipan, hukum, perpustakaan dan pelaporan untuk

menunjang pelaksanaan tugas Bagian Tata Usaha.

3) Melaksanakan rencana kegiatan berdasarkan program kerja

dan mengadakan evaluasi pelaksanaan tugas.

4) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah

untuk mempermudah staf dalam melaksanakan kegiatan.

d. KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

Tugas dan tanggung jawab Kepala Sub Bagian Keuangan yaitu

sebagai berikut.

1) Menyusun program kerja dan kegiatan di bidang keuangan,

penganggaran, akuntansi, verifikasi serta pembagian.

2) Menyusun rencana kegiatan keuangan sebagai pedoman

pelaksanaan tugas dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

3) Menyiapkan bahan urusan keuangan, penyusunan anggaran,

melaksanakan pembukuan administrasi keuangan, penggajian

pegawai, kesejahteraan, pengajuan anggaran,

pertanggungjawaban keuangan (SPJ), perhitungan anggaran

dan verifikasi, pengurusan benda berharga serta mengelola

administrasi keuangan lainnya.

4) Menghitung anggaran dan perbendaharaan dengan

merumuskan kebutuhan belanja, memonitoring dan evaluasi

jumlah anggaran.

e. KEPALA BIDANG PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

Page 9: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

9

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bidang Perencanaan dan

Pengembangan yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun program kerja, kegiatan pengendalian sebagai

media kontrol pelaksanaan program untuk mencapai sasaran

sesuai target pendapatan yang ditetapkan.

2) Menyusun rencana kegiatan operasional dan rencana

pendapatan daerah tahunan, jangka menengah dan jangka

panjang.

3) Melaksanakan rencana kegiatan operasional tahunan, jangka

menengah dan jangka panjang.

4) Mengiventarisasi dan mengkoordinasikan sumber pendapatan

dari instansi pengelola sebagai bahan perencanaan evaluasi

pendapatan.

f. KEPALA SEKSI PERENCANAAN, EVALUASI DAN

PELAPORAN

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Perencanaan, Evaluasi

dan Pelaporan yaitu sebagai berikut.

1) Merencanakan program peningkatan pendapatan daerah untuk

intensifikasi dan ekstensifikasi.

2) Menyiapkan bahan rencana, perubahan dan perhitungan

pendapatan berdasarkan data masukan dari unit kerja

pengelola keuangan.

Page 10: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

10

3) Menyiapkan bahan pembinaan pengendalian dan pengawasan

dengan menelaah permasalahan untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

4) Menyiapkan rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

g. KEPALA SEKSI PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Penyuluhan dan

Pengembangan yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan penyuluhan pengembangan

berdasarkan program kerja serta evaluasi kegiatan sebagai

pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan.

2) Melaksanakan rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Penyuluhan dan Pengembangan.

3) Menyiapkan bahan penyuluhan perkembangan potensi daerah

dari berbagai sektor usaha dengan menginvestarisasi sumber

pajak/sumber retribusi dan penerimaan lain-lain untuk

meningkatkan pendapatan daerah.

4) Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah

untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan.

h. KEPALA BIDANG PAJAK DAERAH

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bidang Pajak Daerah yaitu

sebagai berikut.

Page 11: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

11

1) Menyusun program kerja bidang pajak/pendapatan daerah,

mengacu pajak daerah/pendapatan daerah tahun sebelumnya.

2) Menyusun rencana pembuatan program pendaftaran dan

pendataan subyek/obyek sektor pajak.

3) Melaksanakan rencana kegiatan operasional tahunan Bidang

Pajak Daerah.

4) Melaksanakan perumusan kebijakan teknis pajak daerah dan

melaksanakan administrasi pendapatan daerah yang meliputi

pajak daerah, dana perimbangan daerah serta melaksanakan

administrasi pajak.

i. KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENETAPAN PAJAK

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan

Pajak yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kerja pendapatan dan penetapan dengan

instansi pengelola untuk memperoleh keakuratan data pajak.

2) Menyusun rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Pendataan dan Penetapan Pajak.

3) Melaksanakan rencana kegiatan operasional tahunan dan

melaksanakan kegiatan operasional tahunan.

4) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait agar

diperoleh keterpaduan dalam pelaksanaan tugas.

j. KEPALA SEKSI PEMUNGUTAN DAN PEMBUKUAN PAJAK

Page 12: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

12

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pemungutan dan

Pembukuan Pajak yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana pemungutan dan pembukuan dengan

menginventaris kegiatan di bidang pajak.

2) Menyusun rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Pemungutan dan Pembukuan Pajak.

3) Melaksanakan koordinasi untuk mendapatkan masukan dari

dinas/instansi terkait dalam upaya mempercepat pemungutan

pajak serta mempermudah pembukuan.

4) Memberikan perintah kepada staf dengan arahan dan petunjuk

untuk pelaksanaan kegiatan penagihan.

k. KEPALA BIDANG RETRIBUSI DAERAH

Tugas dan tanggung jawab Kepala Bidang Retribusi Daerah yaitu

sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan di bidang pengelolaaan retribusi

daerah berdasarkan program kerja serta evaluasi kegiatan

tahun lalu.

2) Menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatan

operasional tahunan Bidang Retribusi Daerah.

3) Melaksanakan sosialisasi dan pembinaan kebijakan

pemerintah daerah tentang pengelolaan Pasar Daerah.

Page 13: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

13

4) Melaksanakan pengawasan dan koordinator retribusi daerah

yang dikelola oleh dinas, kantor lingkungan Pemerintah

Kabupaten.

l. KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENETAPAN

RETRIBUSI

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan

retribusi yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana pembuatan program pendaftaran,

pendataan, menetapkan Wajib Retribusi.

2) Menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan rencana

operasional tahunan Pendataan dan Penetapan Retribusi.

3) Melaksanakan nota perhitungan dan menerbitkan surat

penetapan Wajib Retribusi pasar daerah dan retribusi jenis

lainnya.

4) Mencatat dan membukukan persediaan stok benda berharga

dari retribusi.

m. KEPALA SEKSI PEMUNGUTAN DAN PEMBUKUAN

RETRIBUSI

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pemungutan dan

Pembukuan retribusi yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana pemungutan dan pembukuan retribusi

dengan mengacu kegiatan tahun lalu untuk menyusun

pendapatan retribusi Pasar Daerah dan jenis retribusi lainnya.

Page 14: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

14

2) Menyusun rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Pemungutan dan Pembukuan Retribusi.

3) Melaksanakan kegiatan operasional tahunan Seksi

Pemungutan dan Pembukuan Retribusi sesuai ketetapan.

4) Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pungutan dan

pembukuan retribusi serta kebersihan, ketertiban Pasar Daerah.

n. KEPALA BIDANG PENDAPATAN LAIN-LAIN

Tugas dan tanggung jawab kepala Bidang Pendapatan Lain-lain

yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kerja di bidang pengelolaan pendapatan lain

di luar pajak dan retribusi.

2) Menyusun perumusan kebijakan teknis, rencana kegiatan dan

melaksanakan kegiatan operasional tahunan Bidang

Pendapatan Lain-lain.

3) Melaksanakan kegiatan pendataan, penetapan, pemungutan dan

pembukuan administrasi pendapatan lain yang meliputi

mengolah data sumber-sumber pendapatan lain di luar pajak

dan retribusi ketentuan yang berlaku berdasarkan kewenangan

serta membukukan pinjaman daerah.

4) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait agar

diperoleh keterpaduan dalam pelaksanaan tugas.

o. KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN PENETAPAN

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Page 15: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

15

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pendataan dan Penetapan

Lain-lain yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan opersaional tahunan Seksi

Pendataan dan Penetapan Pendapatan Lain-lain.

2) Menyusun rencana pendataan dan penetapan pendapatan lain-

lain berdasarkan program kerja serta hasil evaluasi tahun

sebelumnya sebagai acuan pelaksanaan kegiatan.

3) Melaksanakan rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Pendataan dan Penetapan Pendapatan Lain-lain.

4) Melaksanakan pengawasan, monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan.

p. KEPALA SEKSI PEMUNGUTAN DAN PEMBUKUAN

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Tugas dan tanggung jawab Kepala Seksi Pemungutan dan

Pembukuan Pendapatan Lain-lain yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Pemungutan dan Pembukuan Pendapatan Lain-lain.

2) Menyusun rencana pemungutan, penagihan dengan cara

membuat surat kepada instansi pengelola untuk pelaksanaan

tugas.

3) Menyiapkan rencana kegiatan operasional tahunan Seksi

Pemungutan dan Pembukuan Pendapatan Lain-lain.

Page 16: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

16

4) Menyiapkan bahan pengawasan, monitoring dan evaluasi

pelaksanaan kegiatan operasional tahunan.

q. KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PASAR

DAERAH

Tugas dan tanggung jawab Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pasar Daerah yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan

pasar daerah dengan mengacu kegiatan tahun sebelumnya.

2) Menyusun rencana kegiatan operasional tahunan Pasar

Daerah.

3) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan

pasar daerah untuk dapat diberdayakan oleh

pedagang/masyarakat secara optimal.

4) Memimpin pelaksanaan pengelolaan pendapatan pasar daerah

di wilayah rayonnya.

r. KEPALA UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DINAS

PENGELOLA PENDAPATAN DAERAH

Tugas dan tanggung jawab Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pengelola Pendapatan Daerah yaitu sebagai berikut.

Page 17: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

17

1) Menyusun rencana kerja penggalian pendapatan daerah

dengan mengacu pada rencana kerja sebagai pedoman

pelaksanaan tugas.

2) Melaksanakan rencana kegiatan operasional tahunan UPTD

Pengelolaan Pendapatan Daerah.

3) Menjabarkan perintah atasan dengan mengurai isi perintahnya

agar pelaksanaan tugas sesuai kebijakan yang ditetapkan.

4) Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai bidang tugasnya

untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

s. KEPALA UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DINAS

PERPARKIRAN

Tugas dan tanggung jawab Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Perparkiran yaitu sebagai berikut.

1) Menyusun rencana kegiatan pengelolaan perparkiran dengan

mengacu kegiatan sebelum sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan.

2) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis perparkiran

dan pengelolaan parkir di Daerah.

3) Melaksanakan sosialisasi dan kebijakan pemerintah daerah di

bidang pengelolaan perparkiran.

4) Menginventarisasi sarana dan prasarana serta fasilitas

pendukung perparkiran.

Page 18: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

18

Gambar 1.2 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

Page 19: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

19

DISKRIPSI JABATAN PADA BADAN PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

a. KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

KEPALA

KEL. JAB FUNGSIONAL BAGIAN TATAUSAHA

SUB BAGIAN UMUM

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG PENYUSUNAN

ANGGARAN

BIDANG PERBENDAHARAAN

DAN VERIFIKASI

BIDANG

AKUNTASI

SUB BIDANG

ANGGARAN I

SUB BIDANG PERBENDAHARAAN

SUB BIDANG

AKUNTANSI I

SUB BIDANG

ANGGARAN II

SUB BIDANG

VERIFIKASI

SUB BIDANG

AKUNTANSI II

Page 20: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

20

Tugas dan tanggung jawab Kepala Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah yaitu sebagai berikut.

1) Mengkoordinir seluruh bidang.

2) Menyusun penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD).

3) Menyusun perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD).

4) Mengesahkan penataan di bidang keuangan.

b. BAGIAN TATA USAHA

Tugas dan tanggung jawab Bagian Tata Usaha yaitu sebagai

berikut.

1) Mengkoordinir tatausaha bidang internal Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah.

2) Penataan bagian umum Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.

3) Penataan keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.

c. BIDANG PENYUSUNAN ANGGARAN

Tugas dan tanggung jawab Bidang Penyusunan Anggaran yaitu

sebagai berikut.

Menyusun anggaran belanja, baik belanja modal dan belanja

aparatur.

d. BIDANG PERBENDAHARAAN DAN VERIFIKASI

Tugas dan tanggung jawab Bidang Perbendaharaan dan Verifikasi

yaitu sebagai berikut.

Page 21: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

21

Mengeluarkan Surat Perintah Membayar yang akan digunakan

untuk mencairkan anggaran, sedangkan bagian verifikasi

bertugas memeriksa laporan anggaran yang telah dibuat beserta

seluruh dokumennya.

e. BIDANG AKUNTANSI

Tugas dan tanggung jawab Bidang Akuntansi yaitu sebagai berikut.

Melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang perlu

dilaksanakannya otonomi daerah, menuntut daerah otonom untuk menggali

pendapatan daerah semaksimal mungkin guna membiayai pelaksanaan

pembangunan daerahnya. Otonomi daerah adalah wewenang yang dimiliki

oleh daerah otonom untuk mengatur dan mengurus masyarakatnya menurut

kehendak daerah berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dengan adanya Otonomi daerah mendorong Pemerintah Daerah

Kabupaten Grobogan untuk mengoptimalkan pendapatan daerahnya. Dalam

hal ini, pemerintah daerah kabupaten Grobogan diharapkan mampu

mengembangkan dan mengelola sendiri sumber-sumber potensi daerah

sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kontribusi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan daerah

digunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan otonomi daerah. Sumber

pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan yang berasal dari

Page 22: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

22

ekonomi asli daerah. Salah satu pendapatan asli daerah yaitu dari sektor pajak

daerah.

Pajak daerah merupakan pendapatan yang berasal dari pajak yang

dibayarkan oleh masyarakat yang kemudian diserahkan kepada pemerintah

daerah melalui Dinas Pendapatan daerah. Pajak ini meliputi pajak hotel,

restoran, hiburan, dan reklame. Masing-masing pos pajak diharapkan dapat

memberikan hasil yang optimal sehingga dapat dimanfaatkan. Pemerintah

daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah harus bekerja keras untuk

mengoptimalkan pendapatan asli daerah khususnya dari sektor pajak daerah.

Penerimaan kas daerah kemudiaan digunakan untuk membiayai pembangunan

daerah agar dapat mengurangi ketergantungan daerah dari pemerintah pusat

dalam rangka menjalankan program otonomi daerah.

Dalam mewujudkan pembangunan daerah di Kabupaten Grobogan,

diperlukan sistem pengeluaran kas agar dana yang akan digunakan untuk

pembangunan dan pengeluaran-pengeluaran yang lain dapat dialokasikan

secara tepat sesuai dengan anggaran yang telah disusun. Atas dasar hal

tersebut, pemerintah daerah kabupaten Grobogan menunjuk Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) untuk menangani langsung sistem

pengeluaran kas. Melalui badan ini diharapkan semua pengeluaran kas untuk

kepentingan pembangunan daerah dapat diatur dan dipergunakan sesuai

dengan sistem yang berlaku sehingga keberhasilan pembangunan dapat

tercapai.

Page 23: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

23

Kabupaten Grobogan merupakan daerah yang mempunyai wilayah yang

sangat luas dengan tingkat ekonomi yang cukup tinggi, hal ini berdampak

positif terhadap pendapatan daerah khususnya dari sektor pajak daerah yang

selalu meningkat dari tahun ke tahun. Agar pelaksanaan pengenaan pajak

daerah dan pengeluaran kas daerah dapat berjalan sesuai dengan prosedur dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku maka diperlukan adanya

pengawasan dan pengendalian terhadap aktivitas penerimaan dan pengeluaran

kas daerah.

Berbeda dengan penelitian yang sebelumnya (Wardyawati, 2002)

mengenai sistem penerimaan kas dari sektor pajak daerah Dipenda Kota

Surakarta yang mengambil obyek pajak hotel, restoran, hiburan, dan reklame.

Selain dari pajak tersebut di atas, penulis juga mengambil obyek tentang

perparkiran yang sampai sekarang masih menjadi masalah. Penelitian serupa

juga dilakukan pada Koperasi Industri Batur Jaya Ceper Klaten (Budiati,

2004) yaitu tentang evaluasi penerimaan kas dari penjualan tunai pada

Koperasi Industri Batur Jaya Ceper Klaten.

Penelitian pada PT Batik Keris Sukoharjo (Karoulina, 2005) yaitu

tentang evaluasi sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku pada PT

Batik Keris Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menilai

sistem informasi pembelian bahan baku yang diterapkan pada PT Batik Keris

Sukoharjo.

Penulis di sini mengambil penelitian dengan obyek penerimaan kas dari

sektor pajak daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan dan

Page 24: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

24

pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Grobogan.

Atas dasar hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat topik tentang

Penerimaan Kas pada Dinas Pendapatan Daerah dan Pengeluaran Kas daerah

pada Badan Pengelola Keuangan Daerah. Untuk itu penulis akan mengambil

judul “EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN

KAS DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DAN PENGELUARAN KAS DI

KABUPATEN GROBOGAN”

C. PERUMUSAN MASALAH

Masalah - masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Bagaimana sistem penerimaan kas dari sektor pajak daerah pada Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan?

2. Bagaimana sistem pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Grobogan?

3. Apa Kelebihan dan kelemahan sistem penerimaan kas dari sektor pajak

daerah dan sistem pengeluaran kas di Kabupaten Grobogan?

D. TUJUAN PENELITIAN

Page 25: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

25

1. Mengetahui dan mengevaluasi tata cara Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Grobogan dalam menerapkan sistem penerimaan kas dari

sektor pajak daerah.

2. Mengetahui dan mengevaluasi tata cara Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Grobogan dalam menerapkan sistem pengeluaran kas.

3. Mengetahui dan mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari sistem

penerimaan kas pada DIPENDA dan pengeluaran kas pada BPKD

Kabupaten Grobogan.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan evaluasi kinerja.

b. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa yang

akan datang.

2. Bagi Pembaca

Sebagai referensi dalam penulisan Tugas Akhir untuk pokok

pembahasan yang sama.

BAB II

Page 26: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

26

PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pajak

Prof. Dr. Rachmat Soemitro, SH dalam bukunya “ Dasar-dasar hukum

pajak dan pajak pendapatan” (1990: 5) menyatakan: “ Pajak adalah iuran

rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang dengan tidak

mendapat jasa timbal atau kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan

dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Pajak berdasarkan

pemungutnya dibagi menjadi dua, antara lain sebagai berikut.

a. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: PPh,

PPnBM dan PBB.

b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemeritah daerah

melalui Dinas Pendapatan Daerah dan digunakan untuk membiayai

rumah tangga daerah. Pajak daerah merupakan salah satu pendapatan

asli daerah yang menpunyai kontribusi langsung bagi pembangunan

daerah. Contoh: Pajak hotel, hiburan, reklame dan restoran. Sistem

pemungutan pajak dibagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut.

a. Official assessment system

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak

yang terhutang.

b. Self assessment system

Page 27: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

27

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang, kepercayaan, dan tanggung jawab kepada wajib pajak.

c. Withholding system

Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong / memungut

besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

2. Pengertian Sistem

Marshal dan Paul (2004: 2) mengartikan sistem merupakan

rangkaian dua atau lebih komponen-komponen yang berhubungan dan

yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Menurut Mulyadi (2001: 5),

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang

terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal yang biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi secara berulang-ulang (Mulyadi, 2005: 5). Menurut Cole (dalam

Baridwan 1992: 1), prosedur adalah urut-urutan pekerjaan yang biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih disusun untuk

menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan

yang sering terjadi. Suatu sistem diciptakan untuk menangani suatu

kegiatan yang secara rutin terjadi.

Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut pengertian

umum mengenai sistem, adalah sebagai berikut.

Page 28: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

28

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar

3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengolahan data yang tepat merupakan dasar untuk menghasilkan

informasi dan dengan informasi tersebut maka perusahaan mampu

mengambil keputusan dalam menghadapi berbagai masalah. Langkah

pertama yang harus diambil adalah penerapan Sistem Informasi

Akuntansi dengan baik.

Sistem akuntansi menurut Stephen A Moscove dan Mark G Simkin

(dalam Jogiyanto, 2001: 17) merupakan komponen organisasi yang

mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis,

mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi

finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam

perusahaan.

Dari definisi sistem informasi akuntansi tersebut dapat disimpulkan

bahwa suatu sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa unsur

pokok, antara lain sebagai berikut.

a. Fungsi yang terkait, yaitu fungsi yang saling terkait dalam

menjalankan kegiatan utama perusahaan.

Page 29: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

29

b. Dokumen, yaitu bukti atau sumber transaksi yang digunakan untuk

menyusun catatan akuntansi.

c. Catatan akuntansi, yaitu catatan perusahaan yang didalamnya

terdapat ringkasan transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi

selama periode tertentu.

d. Bagan alir, yaitu teknik analisis yang dipergunakan untuk

mendiskripsikan beberapa aspek dalam sistem informasi secara

jelas, ringkas dan logis.

e. Uraian prosedur, yaitu penjelasan mengenai bagan alir sistem

informasi akuntansi.

Tujuan penyusunan Sistem Informasi Akuntansi secara umum

menurut Mulyadi (2001: 19), antara lain sebagai berikut.

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.

b. Untuk memperbaiki mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

informasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern

yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan

untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban

dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

4. Pengertian Sistem Penerimaan Kas

Page 30: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

30

Sistem penerimaan kas menurut lingkup akuntansi sektor publik

adalah sistem yang menjelaskan tentang sumber pembiayaan yang dapat

digunakan untuk menutup defisit anggaran. Penerimaan kas daerah salah

satunya diperoleh dari pajak yang dibayarkan masyarakat untuk

membiayai pembangunan daerah. Sistem penerimaan kas merupakan

sistem yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, khususnya instansi

pemerintahan, hal ini dikarenakan kas merupakan elemen yang mudah

digelapkan. Sumber pendapatan dalam pemerintahan daerah yaitu berasal

dari pendapatan asli daerah, antara lain pajak daerah dan retribusi daerah.

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas perusahaan dari penjualan

tunai terdiri dari beberapa unsur pokok, antara lain sebagai berikut.

a. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai adalah sebagai berikut.

1) Fungsi penjualan.

2) Fungsi kas.

3) Fungsi gudang.

4) Fungsi pengiriman.

5) Fungsi akuntansi.

b. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai adalah sebagai berikut.

1) Faktur penjualan tunai.

2) Pita register kas.

3) Credit card sales slip.

Page 31: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

31

4) Bill of lading.

5) Faktur penjualan COD.

6) Bukti Setor bank.

7) Rekapitulasi harga pokok penjualan.

c. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai adalah sebagai berikut.

1) Jurnal penjualan.

Transaksi penjualan tunai jurnalnya sebagai berikut.

Kas xxx

Penjualan xxx

(mencatat penjualan secara tunai)

2) Jurnal penerimaan kas.

3) Jurnal umum.

4) Kartu persediaan.

5) Kartu gudang.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai adalah sebagai berikut.

1) Prosedur order penjualan.

2) Prosedur penerimaan kas.

3) Prosedur penyerahan barang.

4) Prosedur pencatatan penjualan tunai.

5) Prosedur penyetoran kas ke bank.

6) Prosedur pencatatan penerimaan kas.

Page 32: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

32

7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

5. Pengertian Sistem Pengeluaran Kas

Sistem pengeluaran kas merupakan suatu sistem yang menjelaskan

tentang kegiatan pembiayaan atau pengeluaran, sedangkan pengertian

sistem pengeluaran kas dalam lingkup akuntansi sektor publik yaitu

sistem yang digunakan untuk menangani transaksi pengeluaran kas dari

kas daerah dengan berbagai prosedur yang melingkupinya sampai

diterima oleh bendaharawan instansi, yang kemudian membelanjakannya

sesuai dengan Surat Perintah Membayar (SPM) yang telah dikeluarkan.

Pengeluaran kas dalam perusahaan biasanya dilakukan dengan

menggunakan sistem cek. Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas

pada perusahaan dengan sistem cek terdiri dari beberapa unsur pokok,

antara lain sebagai berikut.

a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan

sistem cek adalah sebagai berikut.

1) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas.

2) Fungsi kas.

3) Fungsi akuntansi.

4) Fungsi pemeriksa intern.

b. Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas dengan

sistem cek adalah sebagai berikut.

1) Bukti kas keluar.

2) Cek.

Page 33: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

33

3) Permintaan cek.

c. Catatan yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas dengan

sistem cek adalah sebagai berikut.

1) Jurnal pengeluaran kas.

Transaksi pengeluaran kas atas pembayaran terhadap pembelian

yang dilakukan secara kredit, jurnalnya sebagai berikut.

Pembelian xxx

Utang dagang xxx

(mencatat pembelian secara kredit)

Utang dagang xxx

Kas xxx

(mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran utang dagang)

2) Register cek.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengeluaran kas dengan

sistem cek adalah sebagai berikut.

1) Prosedur pembuatan bukti kas keluar.

2) Prosedur pembayaran kas.

3) Prosedur pencatatan pengeluaran kas.

6. Bagan Alir (Flowchart)

Page 34: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

34

Sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan

bagan alir. Bagan alir adalah teknik analisis yang dipergunakan untuk

mendiskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas,

ringkas, dan logis. Untuk menggambarkan bagan alir digunakan simbol-

simbol yang sesuai dengan standar Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan uraian

tertulis dalam menggambarkan suatu sistem. Manfaat bagan alir antara

lain sebagai berikut.

a. Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah dipahami dengan

menggunakan bagan alir.

b. Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan

bagan alir.

c. Kelemahan dalam sistem dapat lebih mudah ditemukan dengan

menggunakan bagan alir.

B. SISTEM PENERIMAAN KAS DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DAN

PENGELUARAN KAS DI KABUPATEN GROBOGAN

1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Sektor Pajak Daerah di

Kabupaten Grobogan

a. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas

dari sektor pajak daerah di Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.

Page 35: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

35

1) Fungsi pendataan dan pengenaan pajak yaitu bagian yang tugasnya

mendata wajib pajak dan penetapan besarnya pajak yang harus di

setorkan.

2) Fungsi perantara yaitu bagian yang di beri tugas menghitung dan

menyetorkan pajak wajib pajak yang tidak menyetorkan pajak sendiri.

Fungsi ini di pegang oleh mantri pajak.

3) Fungsi pemegang kas yaitu bagian yang bertugas menerima

pembayaran pajak dari wajib pajak yang menyetorkan pajak

terutangnya dan atau menerima setoran dari setiap petugas perantara

(mantri pajak) dari masing-masing kecamatan.

4) Fungsi pembukuan pajak yaitu bagian yang bertugas mencatat

transaksi penerimaan kas dari sektor pajak ke dalam catatan akuntansi

pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan. Fungsi ini

dipegang oleh bagian arsip.

5) Fungsi penyimpan kas daerah yaitu bagian yang bertugas menyimpan

seluruh kas daerah yang berasal dari pendapatan daerah. Fungsi ini di

pegang oleh bagian kas daerah.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari sektor pajak daerah di Kabupaten Grobogan adalah

sebagai berikut.

Page 36: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

36

1) Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) adalah dokumen hasil

perekaman objek pajak yang kemudian digunakan wajib pajak untuk

menghitung atau menyetorkan sendiri pajak terutang.

2) Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) adalah dokumen yang

dikeluarkan oleh bagian penetapan pajak yang digunakan wajib pajak

sebagai dasar untuk membayar pajak. SKPD rangkap 3 untuk wajib

pajak yang menyetorkan sendiri pajaknya, sedangkan SKPD untuk

pajak yang disetorkan melalui mantri pajak yaitu rangkap 6.

3) Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) adalah dokumen yang digunakan

oleh wajib pajak pribadi atau petugas perantara (mantri pajak) untuk

melakukan pembayaran pajak yang kemudian diserahkan kepada

bendahara penerima kas. Surat Setoran Pajak Daerah ini rangkap 3.

4) Surat Tanda Setoran (STS) adalah dokumen yang digunakan

bendahara penerima pajak untuk menyetorkan seluruh uang hasil

pemungutan pajak ke kas daerah.

5) Bukti Setor Penerimaan dari Kas Daerah. Bukti setor ini biasanya

berupa slip Ben 26.

c. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan

kas dari sektor pajak daerah di Kabupaten Grobogan adalah sebagai

berikut.

Page 37: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

37

1) Buku jurnal transaksi adalah catatan akuntansi yang berupa rekap

jurnal transaksi yang digunakan bagian pembukuan untuk mencatat

semua transaksi pembayaran pajak daerah.

2) Buku kas umum adalah catatan akuntansi yang berupa buku besar

yang digunakan bagian penerima setoran atau pemegang kas untuk

mencatat penerimaan kas dari pembayaran pajak daerah.

d. Prosedur yang Membentuk Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penerimaan

kas dari sektor pajak daerah di Kabupaten Grobogan adalah sebagai

berikut.

1) Prosedur Pendataan dan Penetapan Pajak

Prosedur pendataan dan penetapan pajak dilaksanakan oleh

bagian pendataan dan penetapan pajak dibawah kepala seksi

pendataan dan penetapan pajak, yang bertanggung jawab:

(a) Mendata objek pajak.

(b) Mencatat hasil perekaman data objek pajak dalam Surat

Pemberitahuan Pajak Derah (SPTPD).

(c) Menghitung besarnya pajak daerah berdasarkan tarif masing-

masing pajak.

(d) Menetapkan pajak daerah dalam bentuk Surat Ketetapan Pajak

Daerah (SKPD). Bagi wajib pajak yang membayarkan pajaknya

melalui petugas penagihan atau mantri pajak, SKPD nya rangkap

6, masing-masing diserahkan:

Page 38: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

38

Lembar 1 : Diserahkan kepada wajib pajak.

Lembar 2 : Diserahkan kepada mantri pajak.

Lembar 3 : Diserahkan kepada bagian pembukuan.

Lembar 4, 5 dan 6 : Diserahkan kepada bagian bendahara

pemegang kas

Untuk pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak sendiri

SKPD nya rangkap 3, masing-masing diserahkan:

Lembar 1 : Diserahkan kepada wajib pajak.

Lembar 2 : Diserahkan kepada bagian bendahara

pemegang kas.

Lembar 3 : Diserahkan kepada bagian penbukuan.

2) Prosedur Pembayaran pajak

Prosedur penagihan dilaksanakan oleh bagian penagihan yaitu

mantri pajak dan bagian bendahara pemegang kas di bawah kepala

bidang pajak daerah, yang bertanggung jawab:

(a) Menarik pajak dari wajib pajak yang membayarkan pajaknya

melalui mantri pajak.

(b) Menerima dan mengarsip SKPD lembar 2.

(c) Bagian bendahara pemegang kas menerima pembayaran dari

wajib pajak yang membayarkan pajaknya sendiri atau yang

dibayarkan melalui mantri pajak.

(d) Menerima Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) lembar 4, 5 dan

6.

Page 39: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

39

(e) Mengeluarkan Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) rangkap 3,

yang masing-masing diserahkan:

Lembar 1 : Diarsip di bagian bendahara pemegang

kas.

Lembar 2 : Diserahkan kepada wajib pajak.

Lembar 3 : Diserahkan kepada bagian pembukuan.

(f) Memeriksa kelengkapan dan menvalidasi dokumen SKPD lembar

4, 5 dan 6 beserta SSPD lembar 1.

(g) Menyetorkan dan membuat Surat Setoran pajak (STS)serta

membuat laporan dalam buku kas umum.

(h) Mengarsip SSPD validasi lembar 1 dan SKPD validasi lembar 4,

5 dan 6.

3) Prosedur Pembukuan

Prosedur pembukuan dilakukan oleh bagian pembukuan di bawah

kepala seksi pemungutan dan pembukuan pajak, yang bertanggung

jawab:

(a) Menerima SSPD lembar 3 dan buku kas umum dari bagian

bendahara pemegang kas dan SKPD lembar 3 dari bagian

penetapan pajak.

(b) Menerima bukti setor berupa slip Ben 26 dari kas daerah.

(c) Membukukan transaksi dalam buku jurnal.Membuat laporan

dengan komputer.

(d) Terakhir, mengarsip SSPD lembar 3 dan SKPD lembar 3.

Page 40: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

40

4) Prosedur Penerimaan pada Kas Daerah

Prosedur kas daerah dilakukan oleh bagian kas daerah, yang

bertanggung jawab:

(a) Menerima Surat Setoran (STS) beserta sejumlah uang hasil

penerimaan pajak daerah.

(b) Mengitung jumlah setoran penerimaan pajak.

(c) Mencatatnya dan kemudian mengeluarkan bukti setor berupa slip

Ben 26.

(d) Membuat laporan penerimaan kas daerah.

e. Bagan Alir (Flowchart) Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Sektor

Pajak Daerah di Kabupaten Grobogan.

Bagan alir (Flowchart) Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.

Page 41: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

Diserahkan kpd Bagian pembukuan

Diserahkan kpd Wajib pajak

Mulai

Mendata Obyek Pajak

Mencatat hasil perekaman data

obyek pajak dalam SPTPD

Menghitung besarnya pajak daerah

Penetapan pajak dalam bentuk

SKPD

SPTPD

Buku Kas Umum

Bukti Setor

5

SKPD 3

SSPD 3

Membukukan Transaksi

Buku Jural

SKPD 3

SSPD 3

T

1

Menarik Pajak dari Wajib

Pajak

Menyetorkan Pajaknya

Melalui MantrI Pajak

6

5 4

3 2

1 SKPD

t

5

Diserahkan Kepada WP

Uang

2

Menerima Pembayaran Pjk dr Mantri Pajak

6 5

4 SKPD

3 2

1 SSPD 5

6 5

4 SKPD

Validasi 2

SSPD Validasi

Memeriksa keleng kapan dan men

validasi dokumen

Menyetorkan & membuat laporan

Buku Kas

Umum Sts

4

4

Sts

Uang

Menghitung Jmlh Setoran

Mencatatnya dlm Bukti setor

Bukti Setor

Membuat Laporan

Penerimaan

Lap. Penerimaan

Bagian Pendataan Dan Penetapan Pajak

Bagian Bendahara (Pemegang Kas) Bagian Kas Daerah Bagian Pembukuan

Gambar 2.1 BAGAN ALIR (FLOWCHART) SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN (Dibayarkan Melalui Mantri Pajak)

2

Uang

2

3

Uang

Selesai

3

Keterangan: SPTPD: Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SKPD : Surat Ketetapan Pajak Daerah SSPD : Surat Setoran Pajak Daerah STS : Surat Tanda Setoran

Diserahkan ikpd mantri pajak

Membuat Laporan dgn komputer

40

Page 42: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

Diserahkan kpd Bagian Pembukuan

Keterangan: SPTPD : Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SKPD : Surat Ketetapan Pajak Daerah SSPD : Surat Setoran Pajak Daerah STS : Surat Tanda Setoran

Mulai

Mendata Obyek Pajak

Mencatat hasil perekaman obyek pajak dlm SPTPD

SPTPD

Menghitung besarnya pajak

daerah

Penetapan Pajak dalam bentuk

SKPD

Uang

1

Dibayarkan oleh Wajib Pajak

Menyetorkan Pajaknya

3 2

SKPD 1

2

5

Diserahkan kepada Wajib Pajak

Bagian Pendataan Dan Penetapan Pajak

Bagian Bendahara (Pemegang Kas) Bagian Kas Daerah

Bagian Pembukuan

Gambar 2.2 BAGAN ALIR (FLOWCHART) SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN (Dibayarkan Oleh Wajib Pajak Sendiri)

2

Selesai

2

SKPD 2

Uang

Menerima pembayaran pajak

dr wajib pajak

3 2

SSPD 1

Diserahkan Kpd Wajib Pajak

5

Memeriksa kelengkapan dan

menvalidasi dokumen

SKPD 2 Validasii

SPPD 2 Validasii

3

3

Menyetorkan dan membuat laporan

Buku Kas Umum

Sts uang

4

4

Uang

STS

Menghitung Jumlah Setoran

Mencatatnya dlm bukti setor

Bukti Setor

Mencatat Lap. Penerimaan kas

Laporan Penerimaan

5

Bukti Setor

Buku Kas Umum

SKPD 3

SSPD 3

Membukukan Transaksi

Buku Jurnal

Membuat Laporan dgn komputer

SKPD 3

SSPD 3

T

41

Page 43: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah Kabupaten Grobogan

a. Fungsi yang terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas di

Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.

1) Fungsi Penyusunan Anggaran adalah bagian yang menyusun rancangan

anggaran untuk pengeluaran yang diusulkan oleh masing-masing unit

kerja.

2) Fungsi Penetapan dan Pengesahan adalah bagian yang memutuskan dan

menetapkan apakah suatu usulan rancangan anggaran masing-masing unit

kerja disetujui atau tidak. Fungsi ini dipegang langsung oleh rapat dewan.

3) Fungsi Pemegang Kas adalah bagian yang menyerahkan dana ke masing-

masing unit kerja setelah disahkan oleh kas daerah dan dicairkan di Bank

BPD.

4) Fungsi Verifikasi yaitu bagian yang memeriksa kebenaran laporan

anggaran yang telah disetujui, Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat

Keputusan Otorisasi (SKO) yang nantinya akan diserahkan kepada bagian

akuntansi.

5) Fungsi Akuntansi yaitu bagian yang membuat seluruh catatan

pembayaran kepada masing-masing unit kerja dan kemudian

mencocokkannya dengan catatan yang dibuat oleh bagian bendahara

pemegang kas, dan selanjutnya menyusun laporan pengeluaran kas.

Page 44: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran

kas di Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.

1) Surat Perintah Pengeluaran Uang (SPP) adalah dokumen yang dibuat

setelah rapat dewan menetapkan dan menyetujui usulan rancangan

anggaran.

2) Surat Keputusan Otorisasi (SKO) adalah dokumen yang dibuat oleh

bagian bendahara pemegang kas sebagai bukti bahwa usulan rancangan

anggaran telah mendapatkan pengesahan oleh bagian yang berwenang.

3) Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh

bagian bendahara pemegang kas untuk mencairkan dana di bank BPD

yang sebelumnya harus disahkan oleh kas daerah.

c. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

pengeluaran kas di Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.

1) Laporan anggaran yang telah disetujui adalah catatan akuntansi yang

berupa laporan anggaran yang telah disetujui oleh rapat dewan yang

kemudian akan digunakan untuk mencairkan dana.

2) Catatan pembayaran adalah catatan akuntansi yang dibuat oleh bagian

bendahara pemegang kas yang berupa catatan atas anggaran yang telah

disetujui.

Page 45: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

3) Buku jurnal pengeluaran kas adalah catatan akuntansi yang berupa jurnal

untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas.

4) Laporan pengeluaran kas adalah laporan yang dibuat oleh bagian

akuntansi untuk melaporkan seluruh pengeluaran untuk pembiayaan.

d. Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem pengeluaran kas di Kabupaten

Grobogan adalah sebagai berikut.

1) Prosedur Penyusunan Anggaran

Prosedur penyusunan anggaran dilakukan oleh bagian penyusunan

anggaran yang menerima usulan rancangan anggaran yang dikeluarkan

masing-masing unit kerja, yang selanjutnya rancangan tersebut diajukan

dalam rapat dewan. Bagian penyusunan anggaran berada di bawah

kepala bagian penyusunan anggaran.

2) Prosedur Penetapan dan Pengesahan

Prosedur penetapan dan pengesahan di pegang langsung oleh rapat

dewan, yang bertanggung jawab:

(a) Memutuskan disetujui atau tidaknya suatu usulan rancangan

anggaran.

(b) Menetapkan usulan rancangan anggaran.

(c) Meminta evaluasi kepada Gubernur untuk rancangan anggaran yang

telah disetujui.

(d) Membuat laporan anggaran yang telah disetujui.

Page 46: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

(e) Membuat Surat Perintah Pengeluaran uang (SPP) rangkap 5

Lembar 1 dan 2 : Diserahkan kepada bagian bendahara

pemegang kas

Lembar 3 : Diserahkan kepada kas daerah

Lembar 4 dan 5 : Diserahkan kepada bagian verifikasi

3) Prosedur Bendahara Pemegang Kas

Prosedur bendahara pemegang kas dilaksanakan oleh bagian

pemegang kas di bawah kepala bidang perbendaharaan, yang mempunyai

tanggung jawab:

(a) Membuat Surat Keterangan Otorisasi (SKO) rangkap 5.

Lembar 1dan 2 : Diserahkan kepada bagian bendahara

pemegang kas.

Lembar 3 : Diserahkan kepada kas daerah.

Lembar 4 dan 5 : Diserahkan kepada bagian verifikasi.

(b) Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) rangkap 5.

Lembar 1 dan 2 : Diarsip oleh bagian bendahara pemegang kas.

Lembar 3 : Diserahkan kepada bagian kas daerah.

Lembar 4 dan 5 : Diserahkan kepada bagian verifikasi.

(c) Membuat catatan pembayaran untuk anggaran yang telah dicairkan.

(d) Meminta pengesahan dari kas daerah.

(e) Mencairkan dana di bank BPD.

(f) Menyerahkan ke masing-masing unit kerja yang bersangkutan.

Page 47: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

4) Prosedur Verifikasi

Prosedur verifikasi dilaksanakan oleh bagian verifikasi dibawah kepala

bidang verifikasi , yang bertanggung jawab:

(a) Menerima SPP lembar 4 dan 5 dari bagian penetapan anggaran, SPM

lembar 4 dan 5, SKO lembar 4 dan 5 serta laporan anggaran dari bagian

bendahara pemegang kas.

(b) Memverifikasi SPP, SPM, SKO, dan laporan anggaran yang telah

disetujui.

(c) Menyerahkan SPP, SPM, SKO, dan laporan anggaran yang telah

diverifikasi kepada bagian akuntansi.

5) Prosedur Akuntansi

Prosedur akuntansi untuk pengeluaran kas dilaksanakan oleh bagian

akuntansi di bawah kepala bagian akuntansi di Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah, yang bertanggung jawab:

(a) Menerima laporan anggaran yang telah diverifikasi, SPP verifikasi

SPM verifikasi, dan SKO verifikasi masing-masing lembar 4 dan 5

dari bagian verifikasi.

(b) Membuat catatan pembayaran.

(c) Mencocokkan catatan pembayaran dengan catatan pembayaran yang

dibuat oleh bagian bendahara pemegang kas.

(d) Membuat jurnal pengeluaran kas.

(e) Terakhir, membuat laporan pengeluaran kas.

Page 48: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

e. Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Grobogan

Bagan alir sistem pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah di Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.

Page 49: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

T

5 verifikasii SKO 4

verifikasi 5 verifikasi SPM 4

verifikasii

Gambar 2.3 BAGAN ALIR (FLOWCHART) SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

PADA BPKD KABUPATEN GROBOGAN

Lap. Angg. yg tlh disetujui

5 verifikasi

Lap. Angg yg telah disetujui

Mulai

Usulan rancangan Anggaran

Rapat Dewan me mutuskan usulan rancangan Angg.

Tidak disetujui Disetujui

Rapat Dewan me netapkan usulan

rancangan

Rancangan anggaran dievaluasi gubernur

Tidak disetujui Disetujui

Membuat Lap. Angg. yg tlh

disetujui dan SPP

5 4

3 2

SPP 1

1

Catatan Pembyr

Lap. Angg. yg tlh disetujui

Laporan Anggaranya tlh

disetujui

1

2 SPP 1

5

4 3

2 SPM 1

5 4

3 2

SKO 1

2 SPP 1

Di serahkan ke KASDA

Dicairkan di BPD

Memverifiksi Lap. Angg. Ang SPM

2

Lap Thl. Disetujui Verifikasi

5 SKO 4

5 SPM4

5 SPP 4

SKO 4 verifikasi

5

verifikasi SPM 4 verifikasi 5

verifikasi SPP 4 verifikasi

4

Dicocokkan dengan bg. Akuntansi r

Catt. pembayaran

4

Lap Thl. Disetujui Verifikasi 5

verifikasi SPP 4 Verifikasi

5 verifikasi SPP 4

Verifikasi

Bagian Penyusunan Anggaran Bendahara (Pemegang Kas) Bagian Verifikasi

2

Diserahkan Kpd KASDA

Disahkan Oleh KASDA

Mencairkan dana

2

Keterangan: SPP : Surat Perintah Pengeluaran Uang SKO: Surat Keterangan Otorisasi SPM: Surat Perintah Membayar

Membuat catatan pembayaran

Catatan Pembayaran

Selesai

Bagian Akuntansi

48

Page 50: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

C.EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DAN PENGELUARAN KAS DI

KABUPATEN GROBOGAN

1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Sektor Pajak Daerah

pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan

a. Fungsi yang terkait

Dilihat dari fungsi yang terkait, sistem informasi akuntansi penerimaan

kas dari sektor pajak daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Grobogan masih terdapat kelemahan yaitu masih terdapatnya penggabungan

fungsi yaitu antara fungsi pendataan dan fungsi penetapan pajak

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

kas dari sektor pajak daerah pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Grobogan sudah sesuai dengan standar informasi akuntansi. Dokumen yang

digunakan dalam pembayaran pajak , seperti Surat Ketetapan Pajak (SKPD)

sudah bernomor urut tercetak. Penggunaan nomor urut tercetak lebih aman

bila dibandingkan dengan penggunaan nomor urut yang ditulis tangan. Hal

ini dapat mencegah adanya pemalsuan dokumen. Disamping itu dokumen-

dokumen tersebut telah diotorisasi dan diarsip dengan baik, apabila sewaktu-

waktu diperlukan maka dapat ditelusur dengan mudah dan dapat

dipertanggung jawabkan oleh bagian yang bersangkutan.

Page 51: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

c. Catatan Akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari sektor pajak daerah pada Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Grobogan sudah sesuai dengan standar informasi akuntansi.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam penerimaan kas seperti buku jurnal

umum yang merupakan books of original entry (buku catatan pertama) yaitu

catatan kronologis terhadap semua transaksi penerimaan kas. Buku jurnal

tersebut mencatat ringkasan transaksi yang terjadi selama periode tertentu

dengan bukti-bukti berupa dokumen. Dengan demikian jurnal tersebut juga

mempercepat ditemukannya ketidaksesuaian saldo akun-akun pembukuan.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari sektor pajak daerah pada Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Grobogan sudah sesuai dengan standar informasi akuntansi yaitu

prosedur dalam penerimaan kas sudah dilaksanakan oleh masing-masing

fungsi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, tetapi dalam

pelaksanaannya masih terdapat sedikit kelemahan yaitu pada prosedur

otorisasinya. Prosedur otorisasi dalam penerimaan kas tidak digambarkan

secara jelas.

Page 52: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

e. Bagan Alir Sistem inforamasi Akuntansi Penerimaan Kas dari sektor pajak

daerah Kabupaten Grobogan

Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas pada Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan secara keseluruhan sudah sesuai

dengan standar informasi akuntansi, tetapi ada sedikit evaluasi yaitu sebagai

berikut.

1) Pada Fungsi yang terkait terdapat pemisahan fungsi antara fungsi

pendataan dengan fungsi penetapan pajak.

2) Pada jaringan prosedur yang membentuk sistem terdapat kelemahan

pada prosedur otorisasi oleh bagian yang berwenang.

Page 53: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

Diserahkan kpd WP

Selesai

Menarik Pajak dari Wajib

Pajak

Penetapan pajak dalam bentuk

SKPD

Mulai

Mendata Obyek Pajak

Mencatat hasil perekaman data

obyek pajak dalam SPTPD

Menghitung besarnya pajak daerah

SPTPD

Bukti Setor

5

SKPD 3

SSPD 3

Membukukan Transaksi

Buku Jural

SKPD 3 SSPD 3

T

1

Melalui MantrI Pajak

6

5 4

3 2

1 SKPD

t

5

Diserahkan Kepada WP

Uang

2

Menerima Pembayaran Pjk dr Mantri Pajak

6 5

4 SKPD

3 2

1 SSPD 5

6 5

4 SKPD

Validasi 2

SSPD Validasi

Memeriksa keleng kapan dan men

validasi dokumen

Menyetorkan & membuat laporan

Sts

4

4

Sts

Uang

Menghitung Jmlh Setoran

Mencatatnya dlm Bukti setor

Bukti Setor

Membuat Laporan

Penerimaan

Lap. Penerimaan

Bagian Pendataan Bagian Bendahara (Pemegang Kas)

Bagian Kas Daerah Bagian Pembukuan

Gambar 2.4 EVALUASI BAGAN ALIR (FLOWCHART) SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

DARI SEKTOR PAJAK DAERAH DI KABUPATEN GROBOGAN (Dibayarkan Melalui Mantri Pajak)

2

2

3

Uang

3

Keterangan: SPTPD: Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SKPD : Surat Ketetapan Pajak Daerah SSPD : Surat Setoran Pajak Daerah STS : Surat Tanda Setoran

Diserahkan ikpd mantri pajak

Bagian Penetapan

SPTPD

1

Menyetorkan Pajaknya

Buku Kas

Umum

Membuat Laporan dgn komputer

52

Diotorisasi oleh KABAG

Diotorisasi oleh KABAG bendahara

Diserahkan kpd bag Pembukuan

Diotorisasi bag kasda

Page 54: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

Tabel 2.1 Kriteria SIA yang baik pada DIPENDA Kabupaten Grobogan

2. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan

a. Fungsi yang terkait

Dilihat dari fungsi yang terkait, sistem informasi akuntansi pengeluaran

kas pada Badan Pengeloalan Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan sudah

sesuai dengan standar informasi akuntansi yaitu terdapat pemisahan fungsi

No Kriteria SIA yang baik SIA DIPENDA Kesimpulan

1.

2.

3.

4.

5.

Adanya pemisahan masing-

masing fungsi yang terkait.

Adanya Dokumen sebagai

bukti transaksi penerimaan

kas.

Adanya catatan akuntansi.

Adanya jaringan prosedur

yang membentuk sistem

penerimaan kas.

Adanya bagan alir sistem

penerimaan kas.

Masih ada

penggabunganantara fungsi

pendataan dan fungsi

penetapan.

Dokumen yang digunakan

sudah bernomor urut tercetak

dan diotorisasi dengan baik.

catatan yang digunakan seperti

jurnal umum dan jurnal

penerimaan kas.

Prosedur otorisasi dalam

penerimaan kas tidak

digambarkan secara jelas.

Belum ada bagan alir sistem

penerimaan kas.

Kurang

Baik

Baik

Kurang

Kurang

Page 55: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

yang terkait antara fungsi bendahara pemegang kas dengan fungsi akuntansi.

Hal ini untuk menghindari adanya kecurangan dalam pencatatan dan

penyalahgunaan dokumen.

b. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas pada Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan sudah sesuai dengan

standar sistem informasi akuntansi. Dokumen yang digunakan dalam

pengeluaran kas seperti: Surat Perintah Pengeluaran uang (SPP), Surat

Keputusan Otorisasi (SKO), dan Surat Perintah Membayar (SPM) telah

bernomor urut tercetak, tetapi dokumen dalam sistem pengeluaran kas masih

terdapat sedikit kelemahan yaitu lembar dokumen yang diserahkan untuk

bagian kas daerah terlalu sedikit (1 lembar).

c. Catatan Akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Grobogan sudah sesuai dengan standar sistem informasi akuntansi. Buku

jurnal umum dibuat untuk mencatat semua transaksi yang berhubungan

dengan transaksi pengeluaran kas selama periode tertentu, disamping itu

catatan pembayaran dibuat oleh 2 bagian yaitu bagian bendahara pemegang

kas dan bagian akuntansi. Hal ini dimungkinkan untuk mencegah adanya

kesalahan pencatatan dan kecurangan dalam sistem pengeluaran kas.

Page 56: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi

pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Grobogan sudah sesuai dengan standar Sistem Informasi Akuntansi yaitu

prosedur dalam pengeluaran kas sudah dilaksanakan oleh masing-masing

fungsi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

e. Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

Bagan alir sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah secara keseluruhan sudah sesuai dengan

standar sistem informasi akuntansi tetapi masih ada sedikit evaluasi pada

jumlah dokumen yang diserahkan kepada bagian kas daerah, di samping itu

tidak adanya bukti dokumen dari bagian kas daerah atas pencairan sejumlah

dana. Berikut evaluasi sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada

BPKD kabupaten Grobogan.

Page 57: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

Laporan Anggaranya tlh

disetujui

Catatan Pembyr

6 5

6

Lap. Angg yg telah disetujui

Lap. Angg. yg tlh disetujui

Membuat SKO Dan SPM &

catatan Pembyr

1

2 SPP 1

4

3 2

1 6

5 4

3 2

SKO 1

2 SPP 1

Di serahkan ke KASDA

Dicairkan di BPD

Catt. pembayaran

Membuat catatan pembayaran

4

6 verifikasii SKO 5

verifikasi 6 verifikasi SPM 5

verifikasii 6 verifikasi SPP 5

Verifikasi

Catatan Pembayaran

6 verifikasi SKO 5

verifikasii 6 verifikasi SPM 5

verifikasi 6 verifikasi SPP 5

Verifikasi

Lap. Pengeluaran

Kas

T

Lap. Angg yg tlh disetujui Disahkan

Oleh KASDA

Mencairkan dana

2

Mulai

Usulan rancangan Anggaran

Rapat Dewan me mutuskan usulan rancangan Angg.

Tidak disetujui Disetujui

Rapat Dewan me netapkan usulan

rancangan

Rancangan anggaran dievaluasi gubernur

Tidak disetujui Disetujui

Membuat Lap. Angg. yg tlh

disetujui dan SPP

5 4

3 2

SPP 1

1

Bagian Penyusunan Anggaran

2

Lap. Angg. yg tlh disetujui

6 verifikasi

Memverifiksi Lap. Angg. Ang SPM

2

Lap Thl. Disetujui Verifikasi

6 SKO 5

6 SPM5

6 SPP 5

SKO 5 verifikasi

6

verifikasi SPM 5 verifikasi 6

verifikasi SPP 5 verifikasi

4

Dicocokkan dengan bg. Akuntansi r

Bagian Verifikasi

Diserahkan Kpd KASDA

Bendahara (Pemegang Kas)

Gambar 2.5 EVALUASI BAGAN ALIR (FLOWCHART) SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS

PADA BPKD KABUPATEN GROBOGAN

Keterangan: SPP : Surat Perintah Pengeluaran Uang SKO: Surat Keterangan Otorisasi SPM: Surat Perintah Membayar

Selesai

56

Page 58: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

Tabel 2.2 Kriteria SIA yang baik pada BPKD kabupaten Grobogan

No Kriteria SIA yang baik SIA BPKD Kesimpulan

1.

2.

3.

4.

5.

Adanya pemisahan masing-masing

fungsi yang tekait.

Adanya dokumen sebagai bukti adanya transaksi pengeluaran kas. Adanya catatan akuntansi. Adanya jaringan prosedur yang membentuk sistem pengeluaran kas. Adanya bagan alir sistem pengeluaran kas.

Sudah ada

pemisahan fungsi

yang terkait.

Dokumen yang diserahkan pada bagian kas daerah jumlahnya terlalu sedikit, di samping itu tidak adanya dokumen dari bank BPD atas pencairan sejumlah dana. Catatan akuntansi yang digunakan seperti laporan anggaran, catatan pembayaran, jurnal pengeluaran kas dan laporan pengeluaran. Prosedur dalam pengeluaran kas sudah dilaksanakan oleh masing-masing fungsi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Belum ada bagan alir sistem pengeluaran kas.

Baik

Kurang

Baik

Baik

Kurang

Page 59: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

Dari uraian-uraian tersebut ditemukan kebaikan-kebaikan dalam

1. Sistem Informasi Akuntansi penerimaan Kas dari Sektor Pajak Daerah pada

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan, antara lain sebagai berikut.

a) Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

kas, seperti Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) telah bernomor urut

tercetak. Di samping itu dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem

informasi akuntansi penerimaan kas telah diarsip dengan baik, apabila

sewaktu-waktu diperlukan maka dapat ditelusur dengan mudah dan dapat

dipertanggung jawabkan oleh bagian yang bersangkutan.

b) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan kas sudah sesuai dengan standar informasi akuntansi, seperti

buku jurnal umum yang merupakan buku catatan pertama yang mencatat

kronologis terhadap semua transaksi penerimaan kas. Dalam buku jurnal

tersebut juga mencatat ringkasan transaksi yang terjadi selama periode

tertentu dengan bukti-bukti berupa dokumen. Dengan demikian jurnal

tersebut mempercepat ditemukannya ketidaksesuaian saldo-saldo akun

pembukuan.

Page 60: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan, antara lain sebagai berikut.

a) Dilihat dari fungsi yang terkait, sistem informasi akuntansi pengeluaran

kas pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan

sudah sesuai dengan standar sistem informasi akuntansi yaitu terdapat

pemisahan fungsi yang terkait yaitu antara fungsi bendahara pemegang

kas dengan fungsi akuntansi. Hal ini untuk menghindari adanya

kecurangan dalam pencatatan dan penyalahgunaan dokumen.

b) Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran

kas pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah telah bernomor urut

tercetak dan telah diotorisasi dengan baik.

c) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

pengeluaran kas sudah sesuai dengan standar sistem informasi akuntansi.

Catatan pembayaran untuk pengeluaran kas dibuat oleh dua bagian yaitu

bagian bendahara pemegang kas dan bagian akuntansi. Hal ini

dimungkinkan untuk mencegah adanya kesalahan pencatatan dan

kecurangan dalam sistem pengeluaran kas.

d) Prosedur pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Grobogan telah dilakukan oleh masing-masing fungsi sesuai

dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Page 61: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

B. KELEMAHAN

Dari evaluasi yang telah dilakukan oleh penulis, ditemukan kelemahan dalam:

1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Sektor pajak Daerah

Kabupaten Grobogan, antara lain sebagai berikut.

a) Dilihat dari fungsi yang terkait, masih terdapat penggabungan fungsi

antara fungsi pendataan dan fungsi penetapan pajak.

b) Sistem otorisasi dari petugas yang berwenang tidak digambarkan secara

jelas.

2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Grobogan, antara lain sebagai berikut.

a) Lembar dokumen dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas,

seperti: SPP, SKO dan SPM yang diserahkan kepada bagian kas daerah

jumlahnya terlalu sedikit (1 lembar). Jika dokumen tersebut hilang atau

rusak maka bagian kas daerah akan mengalami kesulitan dalam

mengarsipnya.

b) Belum ada bukti secra jelas dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) atas

pencairan sejumlah dana.

Page 62: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

BAB IV

REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Dari evaluasi yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari sektor pajak daerah pada

Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Grobogan secara keseluruhan kurang baik.

Dalam pelaksanaan penerimaan kas masih terdapat kelemahan yaitu masih

terdapat penggabungan fungsi yaitu antara fungsi pendataan dengan fungsi

penetapan pajak, selain itu prosedur otorisasi dalam sistem penerimaan kas tidak

digambarkan secara jelas.Di samping itu terdapat juga kelebihan dalam sistem

informasi akuntansi penerimaan kas yaitu dapat dilihat dari penggunaan dokumen

yang bernomor urut tercetak dan dokumen tersebut telah diarsip dengan baik oleh

petugas yang berwenang. Penggunaan catatan akuntansi sudah sesuai dengan

standar informasi akuntansi yang ada. Catatan akuntansi tersebut memuat

ringkasan transaksi yang terjadi selama periode tertentu, sehingga dapat

mempermudah ditemukannya ketidaksesuaian saldo akun-akun dalam

pembukuan.

Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah secara keseluruhan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari

pemisahan fungsi antara fungsi bendahara pemegang kas dengan fungsi

akuntansi. Pemisahan fungsi ini dilakukan untuk mencegah adanya kecurangan

Page 63: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

dalam pencatatan sistem pengeluaran kas. Di samping itu, prosedur pengeluaran

kas juga sudah sesuai dengan standar informasi akuntansi karena prosedur

pengeluaran kas telah dilaksanakan masing-masing fungsi sesuai dengan tugas

dan tanggung jawabnya, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat sedikit

kelemahan yaitu proses otorisasi dokumen tidak dilakukan secara jelas dan

dokumen yang diserahkan ke bagian kas daerah jumlahnya terlalu sedikit.

B. SARAN

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai

berikut.

1. Dilihat dari fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

kas dari sektor pajak daerah sehubungan dengan penggabungan antara fungsi

pendataan dan fungsi penetapan pajak, maka perlu diadakan pemisahan fungsi

antara fungsi pendataan dan fungsi penetapan pajak untuk memaksimalkan

tugas dari masing-masing fungsi tersebut.

2. Prosedur otorisasi dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari

sektor pajak daerah harus dilakukan secara jelas dan dilakukan oleh petugas

yang berwenang atau bagian yang bersangkutan.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas

harus diotorisasi secara jelas oleh petugas yang berwenang dan jumlah

dokumen harus disesuaikan. Lembar dokumen yang digunakan dalam sistem

pengeluaran kas, seperti: SPP, SKO dan SPM yang diserahkan kepada bagian

Page 64: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

kas daerah jumlahnya terlalu sedikit (1 lembar), jika dokumen tersebut

sewaktu-waktu hilang atau rusak maka bagian kas daerah akan mengalami

kesulitan dalam mengarsipnya.

4. Dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas, Bank Pembangunan

Daerah (BPD) seharusnya mengeluarkan dokumen sebagai bukti atas

pencairan sejumlah dana.

Page 65: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2003. “Sistem Akuntansi Sektor Publik Konsep untuk Pemerintah Daerah”, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Budiati, Setya Rini, 2004. “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari

Penjualan Tunai pada Koperasi Industri Batur Jaya Ceper Klaten”.Tugas Akhir D3 Fakultas Ekonomi UNS. Tidak dipublikasikan.

Ilyas, Wirawan B dan Waluyo, 2003. ”Perpajakan Indonesia” Jakarta: Salemba Empat. Karoulina, Wahyu, 2005. “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku pada PT Batik Keris Sukoharjo”. Tugas Akhir D3 Fakultas Ekonomi UNS. Tidak dipublikasikan. Mulyadi, 2001. “Sistem Akuntansi”, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, “Tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah”. Peraturan Daerah Nomor 15 Tentang Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah. Suandy, Erly, 2000. “Hukum Pajak” Edisi pertama Jakarta: Salemba Empat Wardyawati, Endari, 2002. “ Sistem Penerimaan Kas dari Sektor Pajak Daerah Tingkat II pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta”. Tugas Akhir D3 Fakultas Ekonomi UNS. Tidak dipublikasikan.

Page 66: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan
Page 67: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan
Page 68: Evaluasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari .../Evaluasi... · c. Menciptakan sistem pengawasan yang efektif. ... pendataan subyek/obyek sektor pajak. 3) Melaksanakan