Evaluasi sediaan Cream

download Evaluasi sediaan Cream

of 17

description

Formulasi dan Evaluasi cleansing cream

Transcript of Evaluasi sediaan Cream

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semisolid merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi. Sediaan ini berfungsi sebagai pembawa untuk obat-obat topikal yang penghantarannya melalui kulit, kornea, jaringan rektum, mukosa hidung, vagina, jaringan bukal, membran uretra, dan lapisan telinga luar. Keuntungan utama penghantaran obat secara topikal adalah aksesibilitas langsung obat pada jaringan tempat dimana obat diberikan, dengan efek samping sistemik yang minim. Dalam beberapa kasus, untuk penghantaran sistemik, kegunaan sediaan topikal memungkinkan pengiriman obat pada agen terapi, menghindari terjadinya metabolisme lintas pertama pada saluran cerna dan metabolisme hati serta memungkinkan terjadinya penjagaan konsentrasi obat yang konstan dalam aliran darah. Namun, hal ini juga diakui secara umum bahwa bioavailabilitas obat topikal yang diperoleh sangat rendah.Pembawa memainkan peran penting dalam penampilan , rasa, dan keberhasilan penggunaan obat topikal. Eksipien, sebagian besar menentukan sifat-sifat fisik pembawa serta kemampuannya dalam mengubah stratum korneum atau mukosa untuk menghantarkan obat secara efektif. Sebagai contoh, eksipien mampu meningkatkan bioavailabilitas dengan bekerja bahan kimia perusak yang secar reversibel meningkatkan kelarutan obat dalam jaringan penghalang , misalnya stratum korneum, dan memfasilitasi difusi obat melalui barier (penghalang). Eksipien, seperti asam lemak, alkohol, amina, dan amida, diserap ke dalam jaringan penghalang dimana eksipien tersebut akan mengubah kelarutan obat disepanjang lapisan penghalang. Pada saat yang sama, enhancer dapat mengganggu struktur lipid didalam jaringan penghalang, sehingga menurunkan viskositasnya. Perubahan fisikokimia ini akan memfasilitasi partisi obat dari sediaan obat topikal kedalam penghalang melalui difusi molekul obat sepanjang penghalang. Dengan demikian, pemahaman dan pemilihan eksipien yang tepat sangat penting dalam kesuksesan pembuatan sediaan semipadat untuk memenuhi kebutuhan terapeutik.Bentuk dosis sediaan semisolid, suatu tingkatan, sifatnya yang elastis, sediaan harus mampu mempertahankan bentuknya meskipun dipengaruhi oleh gaya dari luar. Penentuan umum untuk semua sistem semipadat yang memberikan sifat reologi khusus dengan memiliki struktur tiga dimensi permanen. Struktur ini cukup kuat untuk memberikan sifat-sifat solidnya namun mudah dipecah dan disesuaikan dengan beberapa tekanan atau gaya yang diberikan. Sistem semipadat (semisolid) banyak digunakan dalam dunia farmasi termasuk formulasi emulsi setengah padat dengan fase internal berupa cairan ( krim ) , salep, pasta, dan gel. Supositoria juga akan dibahas dalam kategori ini karena memiliki sifat yang sama , biasanya menggunakan eksipien sama dengan sediaan semisolid yang disebutkan di atas , dan biasanya bersifat setengah padat selama peracikan serta dalam penggunaannya. Dalam hal ini akan dibahas sifat eksipien, syarat-syarat pemilihan, dan pengaruhnya terhadap kinerja bentuk sediaan semisolid.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Monografi Bahan Obat

1. Acidum Stearicum (FI III: hlm 57)Sinonim:Asam stearatKemurnian:Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari lemak, sebagian besar terdiri dari asam oktadekanoat, C18H36O2 dan asam heksadekanoat C16H32O2.Pemerian:Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur, putih atau kuning pucat, mirip lemak lilin.Kelarutan:Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%) P, dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.Khasiat:Zat tambahanKonsentrasi:1 - 20% dapat melembutkan kulit, sebagai emulsifying agent, solubiling agent.

2. Alcoholum Cetylicum (FI IV: hlm 72)Sinonim:Setil alkoholRumus Kimia:CH3(CH2)14CH2OHBM:242,44Kemurnian:Setil alkohol mengandung tidak kurang dari 90,0% C16H34O, selebihnya terdiri dari alkohol lain yang sejenis. Pemerian:Serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih, bau khas lemah, rasa lemah.Kelarutan:Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu.Khasiat:Zat tambahanKonsentrasi:2 - 5% sebagai emulsifying agent.

3. Oleum Ricini (FI III: hlm 459)Sinonim:Minyak jarak, Castor OilKemurnian :Minyak jarak adalah minyak lemak yang diperoleh dengan perasan dingin biji Ricinus communis L. yang telah dikupas.Pemerian:Cairan kental, jernih, kuning pucat atau hampir tidak berwarna, bau lemah, rasa manis kemudian agak pedas, umumnya memualkan.Kelarutan:Larut dalam 2,5 bagian etanol (90%) P, mudah larut dalam etanol mutlak P dan dalam asam asetat glasial P.Khasiat:LaksativumKonsentrasi:5 - 12%

4. Glycerolum (FI III: hlm 271)Sinonim:Gliserol, gliserinRumus Kimia:C3H8O3Struktur Kimia:CH2OH-CHOH-CH2OHBM:92,10Pemerian :Cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis, diikuti rasa hangat, higroskopik. Jika disimpan beberapa lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih kurang 20.Kelarutan:Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P, dan dalam minyak lemak.Khasiat:Zat tambahanKonsentrasi: 30%

5. Methyl Paraben (FI III: hlm 378)Sinonim:Nipagin Pemerian:Kristal tidak berwarna atau serbuk kristal berwarna putih tidak berbau atau hampir tidak berbau dan agak memiliki rasa panas. Kelarutan:Larut dalam 5 bagian propilenglikol, 3 bagian etanol 95%, 20 bagian air mendidih, 60 bagian gliserin dan 400 bagian air.Khasiat: Bahan Pengawet

6. Trietonalamina (FI III: hlm 612)Sinonim: TrieathanolaminumKhasiat :Zat pengawet Pemerian:Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip amonia, higroskopis.Kelarutan: Mudah larut dalam air dan dalam etanol 95 %, larut dalam kloroform p.Khasiat: Zat tambahan.

7. Aquadest (FI III: hlm 96)Sinonim: Aqua destilata, air suling.Pemerian:Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa. BM: 18,02Rumus Molekul: H20Khasiat: Zat tambahan, pelarut.

8. Oleum Rosae (FI III: hlm 459)Sinonim: Minyak Mawar Pemerian: Cairan berwarna atau kuning, bau menyerupai bunga mawar, rasa khas pada suhu 25o c kental, jika di dinginkan perlahan lahan akan berubah menjadi hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur. Kelarutan: Larut dalam 1 bagian kloroform p, larutan jernih.Khasiat: Zat tambahan, corigen odoris.

BAB IIICARA KERJA

3.1 Alat dan Bahana. Alat1. Mortir 2. Stamper 3. Neraca4. Sendok tanduk 5. Sudip 6. Spatel 7. Pipet tetes8. Cawan

b. Bahan1. Acidum Stearicum 2. Alcoholum Cetylicum 3. Oleum Ricini 4. Glycerolum5. Methyl Paraben 6. Trietonalamina7. Aquadest8. Oleum Rosae

3.2 Formulasi

NAMA BAHANRENTANGFORMULA BAKUFORMULA MODIFIKASI

NAMA BAHAN%NAMA BAHAN%

Stearic acid1 20 %Stearic acid4 %Stearic acid6 %

Cetyl alcohol2 5 %Cetyl alcohol10 %Cetyl alcohol5 %

Castor oil5 12 %Castor oil10 %Castor oil10 %

glyserin 30 %glyserin6 %glyserin15 %

Methyl paraben0,1 0,2 %Methyl parabenq.sMethyl paraben0,2 %

Trietanolaminum2 4 %Trietanolaminum0,2 %Trietanolaminum3 %

Aquadest-AquadestAd 100AquadestAd 100

Oleum Rosae-Oleum Rosaeq.sOleum Rosae2 gtt

3.3 Penimbangan Pembuatan sediaan cream 30 g1. Stearic acid : 2. Cetyl alcohol: 3. Castor oil: 4. Glyserin:5. Methyl paraben:6. Trietanolaminum:7. Aquadest: ):: 8. Oleum Rosae:

3.4 Cara Kerja

3.5 Evaluasi

1. OrganoleptisUji organoleptis dengan menggunakan panca indra meliputi bau, warna, dan tekstur sediaan

NOEVALUASIFORMULASI PEMBANDINGFORMULASI MODIFIKASI

1BauHarumHarum

2WarnaPutihPutih

3Tekstur SediaanLembutLembut

2. Evaluasi pH Evaluasi ini menggunakan alat kertas pH untuk mengetahui pH pada sediaan, dengan cara mengambil 500 mg sediaan dan ditambah dengan 5 ml aquadest , kemudian diaduk . Dimasukkan kertas pH kedalam campuran sediaan dan aquadest, ukur pH.

NOEVALUASIFORMULASI PEMBANDINGFORMULASI MODIFIKASI

1pH77

3. Daya SebarEvaluasi daya sebar dilakukan untuk mengetahui daya sebar cream atau sediaan ketika dioleskan pada kulit. Caranya yaitu dengan menimbang sediaan 500 mg kemudian meletakkan sediaan lempeng kaca beskala yang ditutup dengan tutup lempeng kacang dan diberi beban 50 gram, 100 gram dan 150 gram.

NOEVALUASIFORMUASI PEMBANDINGFORMULASI MODIFIKASI

1Tanpa Beban55,1

2Beban 50 gram5,65,9

3Beban 100 gram6,16,2

4Beban 150 gram6,36,6

4. Uji HomogenitasUji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogenitas dari sediaan dengan cara mengoleskan sedikit bagian dari sediaan pada kertas perkamen lalu diratakan. Diamati permukaan kertas perkamen apakah masih terdapat butiran serbuk atau tidak.

NOEVALUASIFORMULASI PEMBANDINGFORMULASI MODIFIKASI

1WarnaPutihPutih

2HomogenitasHomogenHomogen

5. Uji AseptabilitasUji aseptabilitas dilakukan untuk mengetahui mudah atau tidaknya suatu sediaan dioleskan pada bagian bagian kulit dan mudah atau tidaknya suatu sediaan mudah tercuci dengan air.

NOFORMULASI PEMBANDINGFORMULASI MODIFIKASI

1Mudah dioleskanMudah dioleskan

2Mudah dicuci dengan airMudah dicuci dengan air

3.6 Rancangan Kemasan3.6.1. Rancangan Kemasan Primer

3.6.2. Rancangan Kemasan Sekunder

3.6.3. Brosur

BAB IVPEMBAHASAN

Sediaan obat yang sering kali digunakan dan mudah dalam penggunaanya adalah sediaan topikal. Sediaan topikal ada beberapa macam. Salah satunya adalah sediaan topikal krim. Krim adalah sediaan setengah padat, berupaemulsi mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksutkan untuk pemakaian luar. Ada 2 type krim, yaitu krim type minyak-air dank rim type air-minyak (Anief. 1999).Sediaan krim banyak digunakan karena mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah lebih mudah diaplikasikan, lebih nyaman digunakan pada wajah (kulit), tidak lengket dan mudah dicuci dengan air karena mengandung air tidak kurang dari 60% dibandingkan dengan sediaan salep, gel atau pasta sediaan semi padat biasanya digunakan pada kulit dengan umumnya sediaan tersebut digunakan sebagai pelindung dari sinar ultraviolet (UV) matahari.Sediaan krim yang kami buat pada praktikum semi-solida ini adalah cleanshing cream dengan formul sebagai berikut : R/ Stearic Acid 6%Cetyl alcohol5% Castor Oil10%Glyserin15%Methyl paraben 0,2%Trietanolamine3%Aquadest ad 100%Oleum rosae 2gttFungsi dari masing-masing bahan tersebut adalah asam stearate, cetyl alcohol, castor oil, dan trietanolamin sebagai emulgator. Glyserin sebagai bumectan, methyl paraben sebagai anti oksidan atau anti mikroba (zat pengawet). Oleum rosae berfungsi sebagai corigen odoris dalam sediaan cream dan aquadest sebagai pelarut.Salah satu syarat yang harus dipenuhi suatu sediaan krim yang baik adalah stabil secara fisika karena tanpa hal tersebut suatuemulsi akan segera memisah kembali fasenya, emulsi yang tidak stabil dapat dibuktikan dengan terjadinya creaming. Flokulasi dan penggumpalan dimana bisa dilihat secara visual.Dalam formulasi yang telah kami buat, kami menggunakan 2 fase yaitu fase minyak dan fase air. Dimana untuk fase minyak (castor oil, cetyl alcohol, stearic acid) dan fase air( glyserin, TEA dan aquadest) , nipagin sebagai pengawet . prosedur kerjanya adalah membuat fase minyak yaitu dengan mencampur castor oil, stearic acid, cetyl alcohol dan meleburnya diatas waterbath. Kemudian membuat fase air dengan mencampur glyserin, TEA, dan aquadest. Kemudian hasil peleburan dimasukkan mortar dan selanjutnya setelah digerus homogen. Masukkan fase air sedikit demi sedikit, gerus ad homogeny. Menambahkan methyl paraben yang telah dilarutkan dengan 20 bagian air panas kemudian digerus ad homogeny. Yang terakhir adalah penambahan oleum rosae 2 gtt sebagai corigen odoris.Hasil selanjutnya dilakukan pengujian, meliputi organoleptis, uji homogenitas, pH, daya serap, dan uji aseptabilitas sediaan. Untuk ujinya yang pertama adalah organoleptis, dimana uji organoleptis ini menggunakan panca indera dan hasil yang diperoleh bau yang harum, berwarna putih, dan bertekstur lembut. Selanjutnya dalah uji homogenitas, dengan cara mengoleskan sediaan krim pada kertas perkamen diamati dan diperoleh hasil sediaan homogen. Diaktakn homogen jika bahan-bahan obat tercampur merata, dan tidak ada butiran-butiran kasar, uji yang ketiga adalah pH. pH yang didapatka harus sesuai dengan pH kulit. pH kulit adalah pH yang netral yaitu 7. Hasil sediaan yang kami buat menghasilkan pH 7. Jadi bisa dikatakn sediaan krim aman untuk kulit karena telah sesuai dengan pH kulit.Daya sebar sediaan krim yang semakn luas area penyebarannya maka krim tersebut mempunyai kemampuan penyebaran yang lebih baik saat dioleskan dikulit. Kemampuan daya sebar cleaning cream yang kami buat ketika tanpa beban menghasilkan daya sebar 5,1cm; diberi beban 50 gram menghasilkan luas penyebaran 5,9cm; diberi beban 100 gram menghasilkan luas penebaran 6,2cm; dan diberi beban 150 gram menghasilkan luas permukaan 6,3cm. Jadi sediaan krim yang kami buat, biasa dikatakan mempunyai daya sebar yang baik karena setiap ada penmbahan beban, luaspenyebaran semakin bertambah. Daya menyebar tidak bisa dijadikan sebai data yang absolut, karena tidak ada literatur yang menyebutkan secara pasti angka idealnya, meskipun demikian cream diharapkan bisa menyebar denganluas agar bisa menutupi daerah yang diobati.Sediaan krim yang kami buat termasuk ke dalam krim tipe o/w, jadi pada uji aseptabilitas seiaan, sediaan krim mudah dioleskan pada kulit dan juga mudah tercuci dengan air. Jadi, bisa disimpulkan bahwa krim yang kami buat lebih sesuai dengan cream pembanding yang ada dipasaran.

BAB VPENUTUP

5.1. KesimpulanFormulasi modifikasi dari cleansing cream memberikan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat pada evaluasi yang dilakukan. Evaluasi pada cream formulasi modifikasi hampir sama dengan formulasi pembanding.

16