evaluasi penerimaan dan pengeluaran kas
-
Author
diah-komala-fitri -
Category
Documents
-
view
340 -
download
6
Embed Size (px)
description
Transcript of evaluasi penerimaan dan pengeluaran kas
-
EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS
PADA TK. TUNAS SANDANG
SKRIPSI
OLEH :
DIAH KOMALA FITRI
111100019
PROGRAM STUDI STRATA-1 AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
2015
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian
1.1.1. Latar Belakang Masalah
Kas merupakan hal yang paling penting dalam setiap transaksi perusahaan.
Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi kas yang mengatur
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang dirancang sedemikian rupa
sehingga setiap arus transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan
baik.
Penerapan sistem akuntansi dalam sebuah perusahaan atau organisasi
dapat mengoptimalkan biaya operasional yang dikeluarkan dan dapat
mengefektifkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki. Dalam pengembangan
manajemen yang baik, sangat diperlukan sistem informasi didalam perusahaan.
Salah satu sistem informasi perusahaan atau organisasi adalah sistem akuntansi.
Dimana sistem informasi mempunyai peranan sangat besar bagi perusahaan
maupun organisasi. Sistem akuntansi yang digunakan adalah penerimaan dan
pengeluaran kas. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas harus dilaksanakan
secara efektif agar tidak terjadi penyalahgunaan kas. Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem yang memadai untuk mengawasi kegiatan penerimaan dan
pengeluaran kas. Hal itu juga yang harus menjadi perhatian perusahaan maupun
organisasi.
Bersamaan dengan perkembangan dunia usaha tingkat persaingan diantara
perusahaan juga semakin meningkat begitupun organisasi. Organisasi dituntut
untuk memberikan jaminan yang cukup atas kelangsungan hidupnya sehingga
dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung. Dalam kegiatan usaha
-
2
organisasi ini tentu dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas.
Menurut Krismiaji (2010,h. 331). Departemen yang terlibat kegiatan
penerimaan kas adalah kasir, yaitu bagian yang berada dibawah departemen
keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan penyetorannya ke bank,
dan bagian piutang dari pelanggan. Sedangkan menurut Soemarso S.R (2009 :
296), kas adalah sesuatu (baik yang berbentuk uang atau non uang) yang dapat
tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat perlunasan kewajiban pada nilai
nominalnya.
Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Sandang Jl. Igusti Ngurahrai, Komplek
Sandang Jakarta Timur, merupakan sarana untuk berpartisipasi di dalam dunia
pendidikan. Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Sandang adalah salah satu lembaga
pendidikan yang bergerak dibidang pendidikan usia dini yang terdiri dari 3
tingkatan pendidikan. Yang pertama Kelas Bermain (BK), yang kedua kelas A,
dan terakhir adalah kelas B. Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Sandang adalah
lembaga pendidikan yang tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas. Kas merupakan uang tunai yang digunakan membiayai operasi
suatu perusahaan atau lembaga pendidikan, dimana harus dikelola dengan baik
untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan atas kas tersebut.
Penyelewengan terhadap kas dapat dihindari dengan adanya suatu sistem
informasi dan pengendalian intern yang memuaskan untuk kas, maka hal-hal yang
merugikan perusahaan atau lembaga pendidikan bisa dihindari atau dapat
dideteksi seminimal mungkin. Permasalahan yang sering dihadapi oleh
perusahaan atau lembaga pendidikan yaitu sistem informasi akuntansi yang masih
memakai sistem manual, dikhawatirkan pihak tertentu dapat memanipulasi data-
data keuangannya dan penyajiannya tidak akurat. Penerimaan kas di Taman
Kanak-kanak (TK) Tunas Sandang terdiri dari pembayaran setoran SPP tiap bulan
yang dilakukan secara tunai tanpa melalui transaksi bank, penerimaan dari
pembayaran PMB dan bantuan dari DIKNAS. Sedangkan sistem pengeluaran
dilakukan secara tunai dan tidak menggunakan cek.
-
3
Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Sandang saat ini memiliki sistem
penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan secara manual dan dilakukan
menurut kebiasaan. Oleh karena itu hampir setiap jenis perusahaan maupun
lembaga pendidikan sekalipun harus memiliki sistem informasi akuntansi yang
baik, menciptakan prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya
praktek-praktek atau penyelewengan yang merugikan perusahaan atau lembaga
pendidikan. Untuk mencegah terjadinya penyelewengan kas diperlukan adanya
tertib administrasi dan pengendalian yang baik agar pengeluaran yang tidak
berkaitan dengan Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Sandang dapat dikurangi.
Dari uraian diatas, penulis memandang bahwa sistem informasi akuntansi
kas sangat penting bagi perusahaan atau lembaga pendidikan, dalam mendukung
keberhasilan Taman Kanak-Kanak (TK) Tunas Sandang di dalam menjalankan
aktivitasnya sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bejudul :
Evaluasi Sistem Pengelolaan Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada TK.
Tunas Sandang.
1.1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas di TK.
Tunas Sandang?
1.1.3. Spesifikasi Masalah Pokok Penelitian
Berdasarkan Masalah Pokok Penelitian diatas, maka spesifikasi masalah pokok
dirumuskan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut;
1. Bagaimana Sistem pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas pada TK.
Tunas Sandang?
2. Bagaimana Peranan dari pengurus Sekolah dalam penerimaan dan
pengeluaran kas?
-
4
3. Bagaimana Pengendalian Intern dalam pengelolaan penerimaan dan
pengeluaran kas?
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan Penelitan.
1. Untuk mengetahui sistem pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas pada
TK. Tunas Sandang
2. Untuk mengetahui peranan dari pengurus sekolah dalam penerimaan dan
pengeluaran kas
3. Untuk mengetahui pengendalian intern dalam pengelolaan penerimaan dan
pengeluaran kas
1.2.2. Manfaat Penelitian
Penulisan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
semua pihak, baik penulis, bagi Taman Kanak-Kanak maupun perkembangan ilmu
ekonomi, bagi peneliti selanjutnya, terlebih dalam bidang pendidikan. Manfaat
penelitian ini antara lain :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sistem informasi akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas pada TK. Tunas Sandang sehingga penulis dapat
memberikan masukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada pimpinan TK.
Tunas Sandang.
2. Bagi perkembangan ilmu ekonomi
Memberikan informasi tentang sistem pelaksanaan pengelolaan
penerimaan dan pengeluaran kas yang digunakan oleh lembaga pendidikan.
Dalam hal ini penulis membahas tentang pengelolaan penerimaan dan
pengeluaran kas di suatu Taman Kanak-Kanak, penulis juga berharap dengan
-
5
adanya penelitian ini mampu memberikan pengetahuan baru tentang tata cara
pengelolaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang digunakan oleh Taman
Kanak - Kanak.
3. Bagi TK. Tunas Sandang
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan kejelasan tentang proses
pengelolaan arus kas yang diterapkan oleh Taman Kanak-Kanak beserta sistem
pelaksanaan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi mahasiswa
lainnya yang ingin meneliti pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas pada
lembaga pendidikan khususnya tingkat TK, dan menambah ilmu pengetahuan dan
informasi mengenai sistem pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas.
-
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan penelitian, penulis mengambil referensi dari penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh mahasiswa pada tahun 2009 oleh Sdr Erwin Aryo
Nugroho dari Fakultas Ekonomi di Universitas Sebelas Maret dengan judul
penelitian Evaluasi Sistem Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas pada
Percetakan Persatuan.
Dalam penelitiannya metode penelitian yang digunakan adalah
menggunakan metode deskripsi analisis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
memperoleh data yang dapat memberikan gambaran suatu objek penelitian.
Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah data yang
diteliti serta memberikan evaluasi, penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data. Hasil penelitian yang didapatkan adanya rangkap jabatan
sehingga mengakibatkan pengendalian intern yang sangat minim. Dokumen yang
digunakan telah diarsip dengan baik.
Dalam penelitian kedua penulis mengambil referensi jurnal dari jurnal
penelitian yang dilakukan oleh Rannita Margaretha Manoppo (2009) Vol 1,
No 4 (2013) Manoppo penelitiannya yang berjudul Analisis Sistem
Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT. Sinar Galesong
Prima Cabang Manado
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengendalian intern
penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima Manado. Metode
penelitian menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil pengujian menunjukkan
-
7
bahwa sistem pengendalian intern penerimaan kas telah efektif, berlawanan
dengan pengendalian intern pengeluaran kas.
Dalam Penelitian ketiga penulis juga mengambil referensi skripsi dari
skripsi penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Rosita (2005) dari penelitiannya
yang berjudul Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT.
Pelayaran Nasional Indonesia Cabang Semarang. Dari Fakultas Ekonomi di
Universitas Negeri Semarang.
Objek kajian dalam hal ini adalah sistem akuntansi penerimaan kas dengan
teknik pengumpulan data observasi partisipatorik, interview, dan dokumentasi.
Metode analisa data yang digunakan yaitu analisis eksploratif dan disajikan dalam
analisis deskriptif. Hasil kajian menunjukan bahwa sistem akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas pada PT. Pelni Cabang Semarang secara umum baik, namun
masih terdapat poin-poin tertentu yang dinilai belum cukup baik yaitu, tidak
diselenggarakannya sistem dana kas kecil untuk pengeluaran kas secara tunai yang
jumlahnya relatif kecil, belum dibentuk Fungsi pemeriksa intern terhadap saldo
kas, pengeluaran kas secara tunai kadang masih diambilkan dari saldo kas yang
bersumber dari penghasilan.
Dalam penelitian keempat penulis mengambil referensi jurnal dari jurnal
penelitian yang dilakukan oleh Marselina Prisilia Stacy Pomantow Volume 2,
No 1 (2014) , Pomantow dari Faculty of Economic and Business International
Business Administration (IBA) Program University of Sam Ratulangi Manado
Penelitian ini dibuat pada tahun 2014. Penelitian ini diberikan judul Analyzing
Customer Preference Towards Payment System : Cash, Debit Card and Credit
Card ". Sistem pembayaran adalah alat pembayaran yang bertujuan untuk
membantu aktivitas pembeli dan penjual transaksi lebih mudah di daerah modern
ini diperlukan untuk pembayaran instrumen yang lebih mudah untuk membawa
dan praktis sistem pembayaran untuk penggunaan mencakup kerangka hukum dan
peraturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk mentransfer dana untuk
menyelesaikan kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi.
-
8
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan sistem tiga
pembayaran: tunai, kartu debit, dan kartu kredit. Penelitian ini menggunakan
proses hirarki analitik (AHP) sebagai data yang dianalisis dalam penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah terutama 200 PNS di manado yang telah
menggunakan sistem pembayaran di sana. sampel penelitian ini adalah 30
responden dari purposive random sampling. Hasil menunjukkan bahwa sebagian
besar sistem pembayaran yang digunakan berdasarkan kriteria dan subkriteria
adalah kartu kredit. subkriteria berdasarkan dianggap oleh responden untuk
memilih. promosi, pengalaman, privasi, dan mengurangi waktu dianggap sebagai
faktor dalam kriteria keamanan prioritas yang sangat penting dalam memilih dan
menggunakan pembayaran.
Dalam penelitian kelima penulis mengambil referensi jurnal dari jurnal
penelitian yang dilakukan Norvald Monsen Volume 10, Issue 4, 2001. Publishing
models and article dates explained. Penelitiannya yang berjudul Cameral
accounting and cash flow reporting: some implications for use of the direct or
indirect method.
Objek kajian ini membahas tentang masalah format yang paling
menyeluruh diperdebatkan dalam merancang laporan arus kas untuk masalah
bisnis perusahaan menggunakan metode langsung atau indirect method ketika
melaporkan kas dari aktivitas operasi. Penelitian ini menyatakan bahwa alasan
mengapa kita tidak bisa memecahkan dilema ini dengan menggunakan metode
langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan fakta bahwa diskusi kita
terbatas untuk menggunakan pendapat pembukuan ganda-entri dalam akuntansi
komersial. Penelitian ini menyatakan bahwa akuntansi komersial dapat belajar
dari akuntansi anggaran, memisahkan uang tunai dari perubahan neraca, dan
langsung menyiapkan laporan arus kas transaksi tunai pada rekening kas dari-entri
tunggal, sebelum mereka masuk ke dalam sistem pembukuan ganda-entri, untuk
memberikan hasil kinerja (pendapatan dikurangi biaya) dan terkait informasi
neraca (aset, kewajiban, dan ekuitas). Tujuan dari Penelitian ini dengan
menerapkan prosedur ini, metode langsung mempersiapkan laporan arus kas
menjadi metode alami untuk digunakan.
-
9
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Sistem Akuntansi Kas
2.2.1.1. Pengertian
Setiap sistem akan lebih dapat dipahami jika dipandang sebagai suatu
keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Dengan
adanya sistem, maka kegiatan operasional perusahaan diharapkan berjalan
lancar dan terkoordinir sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Ada berbagai macam pengertian sistem, berikut ini ada beberapa pengertian sistem
menurut para ahli yang menerangkan tentang sistem :
a. Menurut Azhar Susanto (2009:18) adalah Kumpulan dari sub sistem/
bagian/ komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai tujuan tertentu.
b. Menurut Jogiyanto (2009:2) Sistem adalah dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
c. Menurut Sutarman ( 2009:5), Sistem adalah kumpulan elemen yang
saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk
menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
d. Menurut Hall (2009, h.6), Sistem adalah sekelompok, dua atau lebih
komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang
sama.
e. Menurut Agus Mulyanto (2009:1)[1], Sistem dapat diartikan sebagai
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu sebagai suatu kesatuan.
f. Menurut West Churchman yang diterjemahkan oleh krismiaji (2011:1),
Sistem adalah serangkaian komponen yang di koordinasikan untuk
mencapai serangkaian tujuan.
-
10
Berdasarkan definisi para ahli, penulis menyimpulkan bahwa : Sistem adalah
sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan serta melengkapi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya perusahaan menyusun suatu
prosedur sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatannya. Menurut Mulyadi
(2005:5), Prosedur adalah urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Sedangkan M.Nafarin (2008:84), menuturkan dalam bukunya yang berjudul.
Penganggaran Perusahaan menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu urutan-
urutan seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin
pelaksanaan kerjanya seragam. Prosedur disusun sebaik-baiknya agar dapat
tercapai tujuan kegiatan yang direncanakan. Pengertian prosedur sebagaimana
dinyatakan oleh Jerry FitzGerald, et,al., yang dikutip oleh Puspitawati &
Anggadini (2011:1), Suatu prosedur adalah urutan-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan,
siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how)
mengerjakannya.
Berdasarkan pengertian diatas tersebut dapat diketahui bahwa: Prosedur
adalah suatu serangkaian kegiatan yang biasanya melibatkan beberapa orang, guna
menangani segala transaksi perusahaan yang berulang terjadi secara seragam.
Akuntansi adalah proses mengindentifikasikan, mengukur dam melaporkan
informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang
tepat bagi pemakai informasi tersebut. Ada berbagai macam pengertian
akuntansi, berikut ini ada beberapa pengertian akuntansi menurut para ahli yang
menerangkan tentang akuntansi :
a. Menurut Niswonger (2009:6), Akuntansi adalah sistem informasi yang
memberikan laporan kepada pihak-pihak berkepentingan mengenai
kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan.
-
11
b. Menurut Rudiyanto (2009:4), Akuntansi adalah sebuah sistem
informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu
perusahaan.
c. Menurut Skousen. Stice yang diterjemahkan oleh Akbar (2009:7),
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa yang berfungsi menyediakan
informasi kuantitaif tentang entitas ekonomi yang dapat digunaan dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
d. Menurut Ardiyos (2010:7), Akuntansi adalah profesi yang memakai
teori tertentu, asumsi mengenai cara bertindak, ketentuan atau aturan
tentang cara mengukur dan prosedur untuk mengumpulkan dan
melaporkan informasi yang berguna tentang kegiatan dan tujuan yang
menyangkut keuangan organisasi..
e. Menurut Weygandt, Kimmel & Kieso (2011:7), Akuntansi adalah
sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat dan
mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak
yang memiliki kepentingan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa:
Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan
mengevaluasi peristiwa-peristiwa ekonomi suatu organisasi untuk menghasilkan
informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi yang
dihasilkan dari proses akuntansi tersebut harus dapat menjawab kebutuhan umum
para pemakainya. Hasil dari suatu proses akuntansi disebut dengan laporan
keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem akuntansi yan
berfungsi dalam mengolah data keuangan kas perusahaan, yang akan digunakan
untuk bahan pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan perusahaan.
-
12
Ada berbagai macam pengertian akuntansi, berikut ini ada beberapa pengertian
sistem informasi akuntansi menurut para ahli yang menerangkan tentang sistem
informasi akuntansi :
a. Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati Sistem Informasi
Akuntansi adalah : Sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan
transaksi keuangan.
b. Menurut Gelinas dan dull (2010,p14), Subsistem khusus dari sistem
informasi yang berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan
melaporkan informasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari suatu
kejadian bisnis Hal ini diartikan pemakai informasi yang berasal dari
dalam perusahaan.
c. Menurut Krimiaji (2010;3) Sistem Informasi Akuntansi adalah: Sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan
mengoperasikan bisnis.
d. Mulyadi (2010;3) Mengemukakan bahwa : Sistem Informasi Akuntansi
adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang di koordinasi
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
e. Didalam buku Mardi (2011 : 4) Menurut Wiyanto, Sistem informasi
akuntansi adalah susunan berbagai dokumen alat komunikasi, tenaga
pelaksanaan, dan berbagai laporan yang didesain untuk
mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memproses data dan
transaksi serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan
yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
-
13
Kas merupakan aktiva paling liquid, dimana dapat dipakai sebagai alat
pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan. Sehingga kas disajikan pada urutan pertama di aktiva. Beberapa
pengertian kas menurut para ahli :
a. Pengertian kas menurut (IAI) (2009 : 22), memberikan definisi kas
sebagai berikut: Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening
giro. Setara kas adalah investasi yang sifatnya liquid berjangka pendek dan
dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi
resiko perubahan nilai yang signifikan.
b. Menurut Soemarso S.R (2009 : 296), Kas adalah sesuatu (baik yang
berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan
diterima sebagai alat perlunasan kewajiban pada nilai nominalnya.
c. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah
nomor 24 Tahun 2005 (2009:106), menjelaskan bahwa: Kas adalah uang
tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pemerintahan.
d. Menurut Munawir (2010:14) bahwa: Kas adalah uang tunai yang dapat
digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk dalam
pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan
perusahaan di bank dalam bentuk giro atau permintaan deposit, yaitu
simpanan di bank yang dapat diambil kembali setiap saat oleh
perusahaan.
e. Menurut Harahap (2011 : 258), Kas adalah uang dan surat berharga
lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang
sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Setiap saat dapat ditukar menjadi kas
2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat
3. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat harga
Dapat disimpulkan bahwa kas sangat berperan dalam menentukan
kelancaran kegiatan perusahaan, oleh karena itu kas harus direncanakan dan
-
14
diawasi dengan baik, baik penerimaanya (sumber-sumbernya) maupun
penggunaannya (pengeluaran). Penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan
ada yang bersifat rutin atau terus-menerus.
Sistem penerimaan kas adalah sistem yang dirancang untuk menangani
transaksi yang berkaitan dengan sumber pemasukan kas yang diterima
perusahaan. Menurut Soermarso (2009: 172), Penerimaan kas adalah suatu
transaksi yang menimbulkan bertumbuhnya saldo kas dan bank milik perusahaan
yang diakibatkan adanya penjualan hasil produksi, penerimaan piutang maupun
hasil transaksi lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas. Sedangkan
menurut Ridwan (2011) mengemukakan bahwa, Penerimaan kas dalam
perusahaan pada umumnya berasal dari transaksi penjualan tunai dan penerimaan
piutang dari debitor.
Sistem pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai
yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Menurut Depdiknas sistem
pengeluaran kas adalah suatu proses, cara, perbuatan mengeluarkan alat
pertukaran yang diterima untuk perlunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu
setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank
atau tempat-tempat lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu. Sedangkan
menurut James A. Hall yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam buku
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan definisi pengeluaran kas
bahwa: Sistem pengeluran kas adalah memproses pembayaran kewajiban yang
dihasilkan oleh sistem pembelian.
2.2.2. Tujuan Sistem Akuntansi
Dalam mewujudkan sistem akuntansi yang baik, pada dasarnya harus
mengetahui pembangunan sistem akuntansi itu sendiri, sistem sendiri sangat erat
hubungannya dengan kerjasama manusia dengan sumber daya lainnya didalam
suatu perusahaan untuk mewujudkan tujuan suatu perusahaan atau lembaga.
-
15
Dari setiap sistem akuntansi yang terdiri dari berbagai sistem mempunyai tujuan
yang sama. Sistem sendiri dibuat untuk mengelola perusahaannya.
Berdasarkan tujuan sistem akuntansi yang diuraikan memiliki penjalasan yaitu :
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan
sistem akuntansi. Pada perusahaan dibidang dagang, jasa, manufaktur sangat
memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, hal ini berguna agar
kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan
manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat
dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga
dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan laporan
dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya, dengan
struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
Akuntansi merupakan pertanggungjawaban kekayaan suatu perusahaan
atau organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu digunakan
untuk memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, sehingga
pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat
dilaksanakan dengan baik.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang
mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan lebih besar dari
-
16
manfaatnya, maka sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali guna untuk
mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyedia informasi tersebut.
2.2.3. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
2.2.3.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas adalah proses aliran kas yang terjadi di perusahaan
adalah terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan masih
beroperasi. Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
Ada berbagai macam pengertian penerimaan kas berikut ini ada beberapa
pengertian sistem menurut para ahli yang menerangkan tentang penerimaan kas :
1. Menurut Mulyadi (2008:455), Sistem penerimaan kas adalah suatu
catatan yang dibuat untuk melakukan kegiatan penerimaan kas yang
diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat
berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari
transaksi perusahaan mapun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau
transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
2. Menurut Soermarso (2009: 172), Penerimaan kas adalah suatu
transaksi yang menimbulkan bertumbuhnya saldo kas dan bank milik
perusahaan yang diakibatkan adanya penjualan hasil produksi,
penerimaan piutang maupun hasil transaksi lainnya yang menyebabkan
bertambahnya kas.
3. Menurut Krimiaji (2010, h. 331), Departemen yang terlibat dalam
kegiatan penerimaan kas adalah kasir, yaitu bagian yang berada dibawah
departemen keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan
penyetorannya ke bank, dan bagian piutang dagang, yaitu bagian yang
-
17
berada dibawah manajer akuntansi dan bertugas untuk mencatat
perlunasan piutang dari pelanggan.
4. Ridwan (2011) mengemukakan bahwa, Penerimaan kas dalam
perusahaan pada umumnya berasal dari transaksi penjualan tunai dan
penerimaan piutang dari debitor.
Berdasarkan pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa, Sistem
akuntansi penerimaan kas adalah suatu kesatuan untuk mengumpulkan,
mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan untuk menangani
penerimaan perusahaan. Penerimaan kas seluruhnya dicatat pada bukti
penerimaan kas yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan
kas. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik sistem penerimaan kas
mengharuskan:
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukan internal check
2. Penerimaan kas dalam bentuk penjualan tunai dilakukan melalui transaksi
kartu kredit yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
transaksi penerimaan kas.
2.2.3.2 Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas
Dalam perusahaan jasa :
1. Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk menerima permintaan,
membuat bukti pembayaran, dan menyerahkan kepada konsumen serta staf
keuangan.
2. Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggung jawab menerima kas dari konsumen.
3. Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab menyediakan barang yang diperlukan
oleh konsumen.
4. Fungsi Akuntansi
-
18
Fungsi akuntansi bertanggung jawab merekap penerimaan, membuat
laporan penerimaan kas harian, melaporkan, dan menyetorkan kas.
2.2.3.3. Prosedur yang Dilaksanakan
Penerimaan uang dalam perusahaan jasa perlu dirancang sedemikian rupa
sehingga kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya
diterima dapat dikurangi menjadi sekecil mungkin. Prosedur penerimaan kas
perusahaan jasa perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan, menerima dan yang
mencatat penerimaan uang. Apabila untuk perusahaan kecil pemisahan
demikian tidak dapat dilakukan, maka penggabungan antara ketiga tugas
tadi hanya dapat dilakukan oleh pemilik perusahaan.
2. Setiap penerimaan uang langsung disetor ke bank sebagaimana adanya.
-
19
Flowchart Penerimaan Kas
Sumber : http://aldotaldi.blogspot.com
-
20
Job Description dari masing-masing bagian dalam proses penerimaan kas, yaitu:
1. Customer
Mengecek surat utang yang akan dibayar
Menerima surat bukti lunas
2. Bagian Penjualan
Mencocokkan surat utang dengan arsip
Membuat surat bukti lunas
Mebuat laporan penerimaan piutang
3. Pimpinan
Menerima laporan penerimaan piutang
2.2.4. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
2.2.4.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Keberadaan sistem pengeluaran kas dapat mendukung pencapaian tujuan
dari perusahaan. Sistem tersebut membuat perusahaan lebih mudah dalam
mengelola hal-hal yang berkaitan dengan besarnya pengeluaran kas yang terjadi
yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap laba yang diterima perusahaan.
Laba tersebut tentunya dapat bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan dan pihak
pihak yang berkepentingan seperti manajer, karyawan, investor, bank dan lain
sebagainya. Didalam perusahaan, pengeluaran kas merupakan suatu transaksi
yang sering terjadi. Dana-dana yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya
digunakan untuk biaya pemeliharaan, biaya gaji / upah pegawai dan pengeluaran
lainnya. Di bawah ini beberapa pengertian pengeluaran kas menurut ahli, yaitu:
1. Menurut Mulyadi (2008:543). Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang
dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun
dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
-
21
2. Menurut Soemarso (2009), dalam bukunya menjelaskan tentang pengertian
kas yang mengatakan bahwa Kas adalah segala sesuatu baik yang
berbentuk uang atau logagam yang dapat bersedia dengan segera dan
diterima sebagai alat perlunasan kewajiban pada nominalnya.
3. Menurut Reniey mengenai akuntansi pengeluaran kas (2013), ia
berpandangan bahwa pengeluaran kas adalah transaksi-transaksi yang
mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, atau rekening bank
milik perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran
utang, pengeluaran transfer maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Pengeluaran kas dapat berupa uang logam, cek atau wesel pos, uang yang
dikeluarkan melalui bank atau langsung dari piutang.
4. Menurut Depdiknas sistem pengeluaran kas adalah suatu proses, cara,
perbuatan mengeluarkan alat pertukaran yang diterima untuk perlunasan
utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah
sebesar nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat
lainnya yang dapat diambil sewaktu-waktu
5. Menurut James A. Hall yang diterjamahkan oleh Amir Abadi Jusuf dalam
buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan definisi
pengeluaran kas bahwa: Sistem pengeluran kas adalah memproses
pembayaran kewajiban yang dihasilkan oleh sistem pembelian.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas adalah suatu proses yang dilaksanakan untuk melaksanakan
pengeluaran kas baik dengan cek maupun uang tunai untuk kegiatan perusahaan.
Sistem Akuntansi yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu
sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi pengeluaran
kas dengan melalui dana kas kecil.
2.2.4.2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek.
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan ditinjau dari pengendalian intern
sebagai berikut:
-
22
1. Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima
oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek.
Dengan demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek
tersebut oleh pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2. Dilibatnya pihak luar (dalam hal ini pihak bank) dalam pencatatan
transaksi pengeluaran kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam
setiap pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga
oleh bank, secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank
statement) kepada perusahaan nasabahnya. Rekening Koran inilah yang
dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan
transaksi kas perusahaan yang direkam dalam jurnal penerimaan dan
pengeluaran kas.
3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check
issuer, pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi
perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled
check sebagai tanda terima kas dari pihak yang menerima pembayaran.
Dengan digunakannya cek dalam pengeluaran, check issuer akan secara
otomatis menerima tanda penerimaan dari pihak yang menerima
pembayaran.
2.2.4.2.1. Dokumen-dokumen yang digunakan
a. Bukti kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen. Disamping itu dokumen ini
berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirim kepada kreditur
dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.
b. Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank
melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang
namanya tercantum pada cek.
-
23
c. Permintaan cek (Check request)
2.2.4.3. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Dana Kas Kecil
Dana kas kecil adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis atau
perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin namun
jumlah nominalnya relatif kecil, serta tidak material. Menurut Horngren (2012)
bahwa kas kecil jauh lebih mudah dicairkan jika dibandingkan dengan kas yang
ada pada bank, karena tidak adanya kelayakan kontrol dan pengawasan terhadap
kas layaknya di kas pada bank. Untuk itu pada kas kecil setidaknya memerlukan
beberapa elemen pengawasan :
1. Penunjukan bendahara atau kasir (custodian) untuk mengelola dan
bertanggungjawab terhadap dana kas kecil.
2. Pengalokasian secara spesifik sejumlah uang pada dana kas kecil.
3. Pembayaran dana kas kecil melalui nota kas kecil (petty cash ticket), nota
kas kecil diberikan nomor secara urut dan berlaku sebagai bukti
pengesahan dan bukti penggunaan, sehingga mudah untuk mengontrol dan
menelusuri penggunaan kas kecil.
2.2.4.3.1. Karakteristik Kas kecil
1. Jumlahnya dibatsi sehingga tidak melebihi atau tidak kurang dari suatu
jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan.
2. Digunakan untuk mendanai transaksi kecil yang bersifat rutin setiap hari
3. Disimpan ditempat khusus, misalnya dikotak kecil yang biasa disebut petty
cash box atau didalam sebuah amplop.
4. Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan ditingkatan pemula
(Junior cashier)
2.2.4.3.2. Tujuan Kas Kecil
Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut diantaranya :
-
24
1. Menangani masalah perlengkapan atau perbekalan kantor yang dialami
oleh suatu bagian dikantor.
2. Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak praktis atas
pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak .
3. Meringankan beban staff keuangan dalam memberikan pelayanan secara
maksimal. Kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
4. Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak
dan juga tidak terancam sebelumnya.
2.2.4.3.3. Pembayaran Kas Kecil
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk suatu hal sebaga berikut:
1. Pengeluaran kas kecil biasanya telah ditentukan batas maksimal setiap
terjadi pengeluaran.
2. Pengeluaran tidak diperbolehkan untuk pemberian pinjaman (utang)
kepada staf.
3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh bagian pemegang
dana kas kecil.
4. Apabila ada bukti pembayaran, semisal kuintansi, faktur atau bukti
pendukung yang lain harus dilampirkan juga pada bukti pengeluaran kas.
2.2.4.4. Fungsi yang Terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas, fungsi
yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi pencatatan
utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi
yang bersangkutan.
2. Fungsi pencatatan utama
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek
-
25
yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen
pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk
mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada
kreditur via pos atau membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas
pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas
pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek.
6. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan kas (cash
count) secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan
saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi
ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak
(surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.
2.2.4.3.5. Dokumen-dokumen yang digunakan
1. Bukti Pembayaran
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang diterima oleh fungsi
kas, bagian keuangan, dan konsumen sebagai pendukung faktur penjualan
tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
-
26
2. Bukti Setor bank
Dokumen ini merupakan bukti bahwa kas yang diterima oleh fungsi kas
telah disetorkan ke rekening bank oleh bagian keuangan.
2.2.4.6. Prosedur yang dilaksanakan
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan
permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur berikut :
1. Bagian kassa ( bendahara ) menerima dokumen pendukung dari pihak
yang mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan cek
2. Berdasarkan dokumen pendukung tersebut bagian kasa ( bendahara )
membuat bukti pengeluaran bank yang jumlahnya disesuaikan dengan
bagian pembelian terhadap harga beli.
3. Bagian akuntansi menerima laporan kas harian.
-
27
Flowchart Pengeluaran Kas
Sumber : http://aldotaldi.blogspot.com
-
28
Job Description dari masing-masing bagian dalam proses pengeluaran kas, yaitu:
1. Supplier
Menerima surat utang
Memeriksa surat utang dengan arsip
Memberi tanda bukti lunas
2. Bagian Pembelian
Mengecek utang yang belum dibayar
Membuat surat utang
Membuat laporan
3. Pimpinan
Menerima laporan
2.2.4 Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisai, metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjadi kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dengan adanya internal kontrol
maka kinerja dari masing-masing bagian dapat efisien. Berikut ini beberapa
pengertian tentang sistem pengendalian intern menurut para ahli yang
menerangkan tentang sistem pengendalian intern :
1. Menurut Sukrisno Agoes (2008:79), Pengendalian internal adalah suatu
proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel
lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan, seperti keandalan laporan keuangan,
-
29
efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
2. Menurut COSO (2008), Pengendalian internal merupakan rangkaian
tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi.
Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.
3. Menurut Romney dan Steinbart (2009:229), Pengendalian Internal
adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk
menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan andal mendorong
dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong
kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
4. Menurut Mulyadi (2010), Pengendalian Internal meliputi struktur
organisasi metode dan prosedur yang dikoordinasikan dan diterapkan
dalam perusahaan dengan tujuan untuk mengamankan harta milik
perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansinya,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhnya kebijakan manajemen
yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Menurut Tuankotta, (2013) bahwa, Pengendalian internal dirancang,
diimplementasi, dan dipelihara oleh pemilik perusahaan, manajemen, dan
karyawan untuk menangani resiko bisnis dan resiko kecurangan yang
diketahui mengacam pencapaian tujuan entitas, seperti pelaporan keuangan
yang andal. Oleh karena itu keandalan struktur pengendalian internal
merupakan salah satu faktor penentu keandalan laporan keuangan.
6. Menurut V. Wiratna Sujarweni dalam bukunya yang berjudul Sistem
Akuntansi (2014). Sistem pengendalian intern adalah suatu sistem yang
dibuat untuk memberi jaminan keamanan bagi unsur-unsur yang ada
dalam perusahaan.
Berdasarkan definisi dari berbagai para ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa Sistem pengendalian internal adalah sistem, struktur atau prosedur yang
-
30
saling berhubungan memiliki beberapa tujuan pokok yaitu menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi yang
dikoordinasikan sedemikian rupa, dan mendorong dipatuhinya kebijakan hukum
dan peraturan yang berlaku untuk melaksanakan fungsi utama perusahaan.
2.2.5.1. Komponen Pengendalian Internal
Pengendalian internal yang baik harus memenuhi beberapa kriteria atau
unsur-unsur. Menurut Sukrisno Agoes (2008:80), Pengendalian internal terdiri
dari lima komponen yang saling berkaitan. Lima komponen pengendalian internal
tersebut adalah :
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Merupakan suatu suasana organisasi, yang mempengaruhi kesadaran akan
suatu pengendalian dari sikap orang-orangnya. Lingkungan pengendalian
merupakan suatu fondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya
yang bersifat disiplin dan berstruktur.
Mengidentifikasikan 7 faktor penting untuk sebuah lingkungan pengendalian,
antara lain :
a. Komitmen kepada integritas dan nilai etika
b. Filosofi dan gaya operasi manajemen
c. Struktur organisasi
d. Komite audit
e. Metode penerapan wewenang dan tanggung jawab
f. Praktik dan kebijakan tentang sumber daya manusia
g. Pengaruh eksternal
2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)
Merupakan suatu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu suatu
perusahaan dalam meyakinkan bahwa tugas dan perintah yang diberikan oleh
manajemen telah dijalankan.
3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Merupakan suatu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu suatu
perusahaan dalam meyakinkan bahwa tugas dan perintah yang diberikan oleh
manajemen telah dijalankan.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Merupakan pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi
dalam suatu bentuk dan kerangka waktu yang membuat orang mampu
melaksanakan tanggung jawabnya.
-
31
5. Pemantauan (Monitoring)
Merupakan suatu proses yang menilai kualitas kerja pengendalian internal pada
suatu waktu. Pemantauan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian
pengendalian dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang
diperlukan.
2.2.5.2. Tujuan Sistem Pengendalian Internal
Menurut Arens & Loebbecke (2009:258) Manajemen dalam merancang struktur
pengendalian intern mempunyai kepentingan-kepentingan sebagai berikut:
1. Keandalan Laporan Keuangan
Manajemen perusahaan bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan
keuangan bagi investor, kreditor dan pengguna lainnya. Manajemen
mempunyai kewajiban hukum dan profesional untuk menjamin bahwa
informasi telah disiapkan sesuai standar laporan, yaitu prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
2. Mendorong efektifitas dan efisiensi operasional
Pengendalian dalam suatu organisasi adalah alat untuk mencegah kegiatan
dan pemborosan yang tidak perlu dalam segala aspek usaha, dan untuk
mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien.
3. Ketaatan pada hukum dan peraturan
Pengendalian internal yang baik tidak hanya menyediakan seperangkat
peraturan lengkap dan sanksinya saja. Tetapi pengendalian internal yang baik,
akan mampu mendorong setiap personal untuk dapat mematuhi peraturan yang
sudah ditetapkan dan berkaitan erat dengan akuntansi contohnya adalah
Undang-Undang (UU) Perpajakan dan Undang-Undang (UU) Perseroan
Terbatas.
2.2.5.3. Pengendalian Intern Penerimaan
-
32
Pengendalian intern kas adalah penting agar dapat melindungi kas dari
kemungkinan yang merugikan, dapat menciptakan, dan akuntansi yang akurat.
Efisiensi penggunaan kas dan ditaatinya prosedur atau rencana rencana yang
telah ditetapkan. Tujuan pengendalian intern atas kas melindungi kas dari hal hal
yang dapat merugikan, selain itu juga data akuntansi mengenai kas dapat
diandalkan juga peningkatan, penggunaan kas, dan ditaatinya prosedur, kebijakan,
dan pengelolaan kas. Sistem akuntansi penerimaan kas digunakan dalam
perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional yang diperlukan oleh
perusahaan.
Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari
pendapatan mengharuskan :
1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam
jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk
melakukam internal check.
2. Penerimaan kas dari pendapatan tunai dilakukan melalui transaksi kartu
kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan
penerimaan kas.
2.2.5.3.1. Ciri pengendalian intern atas transaksi penerimaan kas
Berikut ini beberapa ciri pengendalian intern yang baik atas transaksi penerimaan
kas:
a. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab yang menerima kas dengan
yang melakukan pencatatan, memberikan otorisas atas penerimaan kas.
b. Pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang
mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank di buat setiap bulan dan harus
ditelaah (direview) oleh kepala bagian akuntansi.
c. Penerimaan kas dalam bentuk apapun harus disetor ke bank dalam jumlah
seutuhnya paling lambat keesokan harinya.
-
33
d. Uang kas harus disimpan ditempat yang aman.
e. Uang kas harus dikelola dengan baik, dalam arti jangan dibiarkan
menganggur atau terlalu banyak disimpan di rekening giro karena tidak
memberikan hasil yang optimal.
f. Jika ada uang kas yang menganggur sebaiknya disimpan dalam deposito
berjangka atau dibelikan surat berharga yang sewaktu waktu bisa
diuangkan sehingga bisa menghasilkan penerimaan kas lain.
g. Digunakan formulir yang bernomor urut tercetak.
2.2.5.4. Pengendalian Intern Pengeluaran Kas
Prosedur pengeluaran kas perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
hanya pengeluaran-pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk
kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan perusahaan. Pada
dasarnya untuk dapat menghasilkan sistem pengendalian yang baik, prosedur
pengeluaran kas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Semua pengeluaran dilakukan dengan cek, pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan melalui dana kas kecil.
2. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwewenang terlebih dahulu.
3. Adanya pemisahan tugas. Tujuan dilakukannya pemisahan fungsi adalah untuk mencegah seseorang secara penuh melakukan sebuah transaksi dan yang efektif harus menciptakan kondisi yang sulit atau tidak memungkinkan bagi
seseorang untuk mencuri kas atau aktiva lainnya.
2.2.5.4.1. Fungsi terkait sistem pengeluaran kas menggunakan cek
Menurut Mulyadi (2010:513), fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem
pengeluaran kas menggunakan cek adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
2. Fungsi kas.
3. Fungsi akuntansi.
-
34
4. Fungsi pemeriksaan internal.
2.2.5.4.2. Unsur-unsur pengendalian intern pengeluaran kas
Unsur-unsur pengendalian intern yang baik dalam pengeluaran kas
adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2010: 516-522) :
1. Organisasi
a. Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.
b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan
sendiri oleh bagian keuangan sejak awal hingga akhir, tanpa campur
tangan pihak lain.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pejabat yang
berwewenang.
b. Pembukuan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan
dari pejabat yang berwewenang.
c. Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas
keluar yang telah mendapatkan otorisasi dari pejabat yang berwewenang
d. dan dilampirkan dengan dokumen lengkap.
3. Praktik yang Sehat
a. Saldo kas harus dilindungi dari kemungkinan penggunaan yang tidak
semestinya.
b. Dokumen dasar dari pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhi
cap LUNAS oleh bagian keuangan setelah transaksi pengeluaran kas
dilakukan.
c. Penggunaan rekening Koran bank (bank statement), yang merupakan
informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh
-
35
fungsi pemeriksaan intern (internal audit function) yang merupakan
fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penerimaan kas.
a. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan
penerima pembayaran atau dengan pemindahan bukuan.
b. Jika pengeluaran hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini
melalui sistem dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan
imprest system.
c. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan
dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi.
d. Kas yang ada di tangan (cash in safe) dan kasa dalam perjalanan (cash in
transit) diasuransikan dari kerugian.
e. Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).
f. Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah pencurian terhadap kas
yang ada di tangan (misalnya mesin registrasi kas, almari besi, dan strong
room).
g. Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan oleh Bagian Kasa.
4. Karyawan yang berpotensi
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh
pekerjaannya.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama karyawan menjadi karyawan
perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.
-
36
BAB III
Prosedur Penelitian
3.1. Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK. Tunas Sandang yang berlokasi Jl. Igusti
Ngurahrai, Komplek Sandang Jakarta Timur, sedangkan waktu penelitian
dilaksanakan selama kurang lebih ( + ) 6 bulan mulai Januari 2015 sampai dengan
bulan juni 2015.
3.2. Strategi dan Metode Penelitian
Metode dalam penelitian menggunakan metode kualitatif. Pengertian
kualitatif menurut wikipedia adalah penelitian tentang riset yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian
kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen.
Berdasarkan dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian Data
kualitatif adalah data yang bersumber dari lokasi penelitian yang diperoleh
melalui wawancara dan tanya jawab dengan karyawan atau bagian yang terkait
dengan objek penelitian serta penelitian secara langsung mengenai pengelolaan
Penerimaan kas masuk dan keluar di TK. Tunas Sandang. Penelitian ini
menggunakan pendekatan metode Observasi, Observasi yaitu dengan
-
37
mengunjungi langsung TK. Tunas Sandang dan melakukan pengamatan terhadap
aktivitas TK. Tunas Sandang untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
terutama pada aktivitas Pengelolan kas masuk dan kas keluar.
3.3. Unit Analisis Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka unit yang dianalisis adalah TK.
Tunas Sandang. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah berupa data
sekunder yang diperoleh dengan melaksanakan penelitian lapangan dan penelitian
kepustakan.
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tertulis berupa dokumen-
dokumen serta catatan-catatan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data
sekunder diperoleh melalui sampling atas dokumen-dokumen tertulis, seperti :
a. Laporan keuangan
b. Sistem operasional dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas milik
TK. Tunas Sandang, Serta melalui penelitian kepustakan yaitu dengan
mempelajari, meneliti, mengkaji dan menelaah literatur-literatur yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Unit analisis data dalam peneliti ini adalah tata usaha dan bendahara
sekolah yang berhubungan dengan sistem pengelolaan kas masuk dan kas keluar
pada Tk. Tunas Sandang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan
keterangan yang diperlukan, antara lain melalui :
1. Observasi
Observasi yaitu dengan mengunjungi langsung perusahaan atau
lembaga pendidikan dan melakukan pengamatan terhadap aktivitas
-
38
perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan terutama pada
aktivitas pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada lembaga
pendidikan.
2. Wawancara
Wawancara yaitu melakukan komunikasi langsung terhadap karyawan
TK. Tunas Sandang, khususnya pada bagian Tata Usaha dan Bendahara
untuk mendapatkan data yang sesuai dengan variable penelitian ini.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu suatu metode yang digunakan untuk
memperoleh data dengan cara menggunakan dokumen-dokumen yang
tersedia sumber informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan dokumen
yang tersedia sebagai sumber informas untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
3.5. Metode Analisis Data
3.5.1. Analisis Data Penelitian
Berdasarkan data yang dikumpul maka data tersebut akan dianalisa dengan
menggunakan metode sebagai berikut :
1.Metode analisis data kualitatif
Data kualitatif adalah Data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk
angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan
data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang
telah dituangkan dalam catatan lapangan. Bentuk lain data kualitatif adalah
gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
3.5.2. Pengolahan dan Penyajian Data
-
39
Data yang diperoleh kemudian disajikan secara deksriptif kualitatif.
Sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan perusahaan, diteliti
kemudian dijelaskan mengenai prosedur-prosedur yang membentuk sistem
penerimaan dan pengeluaran kas serta dokumen-dokumen yang digunakan dalam
sistem tersebut.
Data-data mentah dikumpulkan melalui wawancara dan pengamatan akan
diolah terlebih dahulu agar dapat dikemas menjadi suatu informasi untuk
membantu membuat kesimpulan.
-
40
BAB IV
HASIL-HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah dan Profil Perusahaan
TK. Tunas Sandang merupakan salah satu sekolah pendidikan usia anak
dini yang berada di Jakarta Timur. Pada saat itu pendidikan usia anak dini belum
berkembang seperti sekarang, pendidikan usia anak dini belum dianggap penting
bagi masyarakat sekitar. Padahal pendidikan usia dini sangat mempengaruhi
dalam tumbuh kembangnya anak. Pada tahun 1988 Yayasan Sandang Utama yang
di motori oleh Bapak Alm. Toha Zarkasih, Bapak Achmad Sukardi, Alm. Rahmat
Subani, Kolonel Darmansyah dan Alm. Isa Anwari sepakat untuk mendirikan
Taman Kanak-kanak di daerah Komplek Sandang. TK. Tunas Sandang
merupakan salah satu Taman Kanak-kanak yang berbasis islam. Dimana setiap
kegiatan di sertakan unsur agama didalamnya dan menempati ruang serba guna
Masjid AL-IKHSAN. Pada awal berdiri TK. Tunas Sandang hanya memiliki dua
(2) guru dimana masing-masing memegang kelas A dan kelas B.
Pada tahun 1997 TK. Tunas Sandang memanfaatkan tanah Yayasan
Sandang Utama untuk membangun sebuah gedung. TK. Tunas Sandang memiliki
fasilitas ruangan kelas, ruang kepala sekolah, kamar mandi dan taman bermain
untuk siswa kanak-kanak. TK. Tunas Sandang tidak hanya meningkatkan
swadaya, akan tetapi memperhatikan sumber daya manusia dalam hal ini adalah
pendidik. Pendidik diwajibkan untuk bergelar sarjana pendidikan. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan mutu dalam pengajaran dan meningkatkan daya
saing antar Taman Kanak-kanak. TK. Tunas Sandang bertanggungjawab atas
biaya pendidikan yang ditempuh oleh karyawan yang belum memiliki gelar
sarjana, supaya pendidik berkualitas dalam mengajar anak didiknya.
-
41
Pada tahun 2000 TK. Tunas Sandang menambah satu kelas Kelompok
Bermain dan menambah ruang ekstrakulikuler. Pada saat ini TK. Tunas Sandang
memiliki tiga (3) kelas, yang pertama Kelompok Bermain (KB) dari umur (3-4
tahun ), yang kedua Kelas A dari umur (4-5 tahun), Kelas B dari umur (5-6
tahun), Dan memiliki beberapa ekstrakulikuler seperti : ekstrakulikuler mewarnai,
drumband, dan menari. Saat kini telah berkembang menjadi salah satu Taman
Kanak-kanak yang berprestasi dimana prestasi yang di raih seperti, juara dalam
beberapa perlombaan diantaranya : lomba mewarnai tingkat wilayah Jakarta
Timur, lomba tari tradisional tingkat wilayah jakarta timur, dan lomba drumband
tingkat wilayah Jakarta Timur.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
TK. Tunas Sandang mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
a. Visi
Dengan semangat yang tinggi melalui proses pembalajaran bermain sambil
belajar dan belajar seraya bermain dapat menumbuh kembangkan insan
yang ceria, cerdas, mandiri dan kreatif serta memiliki moral yang luhur
dan berwawasan nasional.
b. Misi
1. Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, bermutu dan bermoral
dengan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan
integritas pribadi
2. Mewujudkan insan yang ceria, cerdas, mandiri dan kreatif serta sehat,
modern, disiplin dan dapat bertanggung jawab
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih dan indah
4. Menjadikan sekolah yang berkualitas dalam bidang pendidikan
4.1.3. Kegiatan Usaha
-
42
TK. Tunas Sandang dibawah asuhan Yayasan Sandang Utama merupakan salah
satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan Taman Kanak-
kanak.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan khususnya
pendidikan usia anak dini. Dimana perusahaan mempunyai hasrat atau sebuah
keinginan yang lebih baik lagi untuk dunia pendidikan. Perusahaan bertekad
untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya dunia pendidikan usia
anak dini. Tujuan ini menginginkan mencerdaskan anak bangsa untuk siap terima
dan bersaing didunia pendidikan. TK. Tunas Sandang memiliki kegiatan usaha
seperti :
1. Mencari strategi terbaik untuk merancang mata pelajaran sehingga murid-
murid tidak bosan dalam melaksanakan belajar mengajar.
2. Mencari cara-cara supaya anak tidak mudah jenuh dalam kegiatan belajar
mengajar.
3. Memilih tema pendidikan yang unik, supaya anak merasa tertarik dalam
kegiatan belajar mengajar
4.1.4. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan memiliki struktur yang berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan dan jenis usaha yang dijalankan. Struktur organisasi dalam suatu
perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menjalankan aktivitas
perusahaan sehari-hari, karena adanya struktur organisasi yang baik maka fungsi-
fungsi manajemen dapat dijalankan dengan baik pula sehingga tujuan perusahaan
dapat tercapai.
Struktur organisasi TK. Tunas Sandang sudah tersusun berdasarkan fungsi
masing-masing bagian. Bagian-bagian tersebut telah mempunyai hak dan
tanggung jawabnya. Struktur organisasi tersebut dibuat untuk memetakan
pekerjaan yang terdapat dalam TK. Tunas Sandang. Struktur sangat dibutuhkan
untuk mempermudah dalam mengetahui tugas masing-masing karyawan,
mengetahui tanggung jawab serta wewenang setiap unit kerja. Mereka juga
-
43
diwajibkan menguasai bagianya, sehingga dalam memberi informasi dan
melayani para pelanggan, mereka dapat bertindak secara profesional dan handal.
-
44
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Yayasan Sandang Utama
KETUA
H. Royadi S.E
SEKRETARIS
Ir. Poniman
BENDAHARA
H. Roasdiani S.E
TK TUNAS SANDANG
KEPALA SEKOLAH
Mardiyanti Spd.
BENDAHARA
SEKOLAH
Erni Royadi S.E
GURU
Nr. Yuliani Spd.
GURU
Mariam Spd.
GURU
Nurdimah Spd.
GURU
Hudaunah Spd.
YAYASAN SANDANG UTAMA
-
45
4.1.4.1. Job Description
Berikut ini akan diuraikan job description pada TK. Tunas Sandang :
1. Ketua Yayasan
Mengontrol seluruh aktivitas staff pengajar
Melakukan kajian atas program atau draft dari dewan guru
Memberikan solusi atas masalah yang dihadapi oleh dewan guru
Mengontrol bagaimana sistem pengajaran yang ada di TK. Tunas
Sandang
Mengawasi jalannya pendidikan
Bertanggung jawab penuh atas kepengurusan TK. Tunas Sandang
2. Sekretaris Yayasan
Berkaitan dengan surat menyurat
Melakukan agenda dan penataan persuratan
Membuat undangan untuk pertemyan atau keperluan lain
Membuat program penerimaan siswa baru
Mengadakan hubungan atau kerjasama keluar
Melakukan dokumentasi setiap kegiatan dan kearsipan
3. Bendahara Yayasan
Membuat laporan keuangan
Mengatur keluar masuknya uang yayasan
Menyetorkan uang terhadap Ketua yayasan
Menyediakan keuangan berdasarkan kebutuhan
Mengelola dan mengembangkan keuangan yayasan
Melaporkan seluruh program dan hasil kerjanya kepada ketua yayasan
Mengontrol setoran uang dari unit ke yayasan
Memberikan honor pada para karyawan TK. Tunas Sandang
Menyusun anggaran yang diperlukan selama setahun
-
46
4. Kepala Sekolah
Memahami semua peraturan dan pendoman yang berhubungan dengan
sekolah, baik yang diproduksi oleh pemerintah, pemilik sekolah
Mengatur situasi didalam lingkungan sekolah
Mengendalikan kegiatan kelompok
Mengembangkan kegiatan-kegiatan (ekstrakulikuler)
Mengadakan evaluasi atas semua kegiatan dan jasa sekolah untuk
peningkatan mutu berkelanjutan
Mengawasi pemeliharaan semua sarana fisik serta perlengkapan sekolah
Mengkoordinasikan pengadaan alat-alat administrasi kelas yang
diperlukan para guru
Memberikan laporan berkala kepada atasan (yayasan) atau pihak-pihak
terkait dengan sekolah, tentang semua kegiatan yang ada disekolah
Memeriksa daftar hadir guru
5. Bendahara Sekolah
Membuat laporan keuangan
Menyetorkan uang terhadap Bendahara yayasan
Meminta dana operasional sekolah terhadap bendahara yayasan
Menyediakan keuangan berdasarkan kebutuhan
Mendistribusikan keuangan berdasarkan kebutuhan
6. Guru-Guru
Melakukan proses belajar mengajar dikelas tepat waktu
Mendidik siswa menjadi terampil, mandiri
Mengecek kehadiran siswa dikelas
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
-
47
4.2.1.1. Sistem Pengelolaan Penerimaan Kas
Pengelolaan sistem akuntansi penerimaan kas bersumber dari
penjualan jasa yang dilakukan secara tunai. Transaksi yang dilakukan TK. Tunas
Sandang masih menggunakan sistem manual, dimana penerimaan yang didapat
masih secara tunai. Penerimaan kas yang di dapat sekolah diperoleh dari
penerimaan harian, bulanan dan penerimaan tahunan. Penerimaan bulanan yang
didapat adalah penerimaan dari pembayaran Surat Persetujuan Pembayaran (SPP)
dan Pembayaran ekstrakulikuler. Penerimaan dari pembayaran SPP murid atau
wali murid yang dilakukan setiap hari yang diterima oleh kepala sekolah, lalu
murid atau wali murid menerima bukti pembayaran berupa kartu bayaran yang
dipegang murid atau wali murid untuk sebagai bukti. Kemudian kepala sekolah
setiap bulan memberikan laporan harian SPP ke bendahara sekolah setiap
bulannya dan oleh bendahara sekolah dibuat laporan bulanan, laporan penerimaan
bulanan di rangkap menjadi dua, yang terdiri dari dokumen laporan penerimaan
bulanan asli, dokumen laporan penerimaan bulanan tembusan pertama dan
tembusan kedua. Dokumen laporan penerimaan bulanan yang asli di arsipkan oleh
bendahara sekolah, sedangkan tembusan dokumen laporan penerimaan bulanan
pertama, di berikan ke kepala sekolah untuk arsip dokumen yang di simpan
disekolah, lalu tembusan yang kedua di berikan ke bendahara yayasan. Setelah
menerima dokumen laporan penerimaan kas, bendahara yayasan membuat laporan
tahunan. Dokumen laporan penerimaan tahunan yang telah dibuat oleh bendahara
yayasan di rangkap menjadi dua, yang terdiri dari dokumen laporan penerimaan
tahunan asli, dokumen laporan penerimaan tahunan tembusan pertama dan
tembusan kedua. Dokumen laporan penerimaan kas tahunan tembusan pertama,
diberikan ke kepala sekolah untuk di arsipkan di sekolah, lalu dokumen laporan
penerimaan kas tahunan tembusan kedua diberikan ke pimpinan atau ketua
yayasan dan yang asli di arsipkan. Sedangkan pembayaran ekstrakulikuler yang
dilakukan setiap hari yang diterima oleh kepala sekolah, lalu murid atau wali
murid menerima bukti pembayaran berupa kuitansi bayaran yang dipegang murid
atau wali murid untuk sebagai bukti pembayaran. Kemudian kepala sekolah setiap
bulan memberikan bukti harian ekstrakulikuler ke bendahara sekolah setiap
bulannya dan oleh bendahara sekolah dibuat laporan bulanan, laporan penerimaan
-
48
bulanan di rangkap menjadi dua, yang terdiri dari dokumen laporan penerimaan
bulanan asli, dokumen laporan penerimaan bulanan tembusan pertama dan
tembusan kedua. Dimana dokumen laporan penerimaan bulanan yang asli di
arsipkan oleh bendahara sekolah. Sedangkan dokumen laporan penerimaan
bulanan tembusan pertama diberikan ke kepala sekolah dan tembusan dokumen
laporan penerimaan bulanan yang kedua di berikan bendahara yayasan. Setelah
diberikan bendahara yayasan, bendahara memberikan tembusan dokumen laporan
penerimaan estrakulikuler ke pimpinan atau ketua Yayasan
Penerimaan Kas TK. Tunas Sandang yang tahunan di dapat dari
Pembayaran PMB ( Penerimaan Murid Baru ) yang diterima setiap tahunnya.
Penerimaan kas yang di dapat berupa penerimaan dari pembayaran PMB,
pembayaran pendaftaran ulang dan pembayaran fomulir. Pembayaran PMB
dilakukan murid atau wali murid setiap tahun secara kredit, yang dapat di angsur
selama dua kali atau satu tahun ajaran. Pembayaran yang dilakukan murid atau
wali murid diterima oleh kepala sekolah untuk di catat ke buku penerimaan kas
yang di dapat oleh murid. lalu kepala sekolah memberikan catatan pembayaran
PMB ke bendahara sekolah. Setelah itu bendahara sekolah membuat laporan
penerimaan PMB, lalu laporan penerimaan PMB di rangkap menjadi dua. Dimana
dokumen laporan penerimaan PMB yang asli di arsipkan oleh bendahara sekolah,
sedangkan tembusan dokumen laporan penerimaaan PMB yang pertama di
berikan ke kepala sekolah dan dokumen laporan penerimaan PMB yang kedua di
berikan bendahara yayasan. Laporan penerimaan PMB yang diterima yayasan lalu
diperiksa dan di buat laporan penerimaan PMB untuk pimpinan atau ketua
yayasan. Sedangkan pembayaran pendaftaran ulang yang dilakukan murid lama
atau murid yang naik kelas dengan cara mengisi fomulir daftar ulang, yang
diberikan kembali ke sekolah untuk di data, dan pembayaran pendaftaran ulang
dilakukan dengan cara tunai, yang di berikan kepada kepala sekolah atau dengan
bantuan beberapa guru. Setelah itu kepala sekolah mencatat penerimaan
pendaftaran ulang dan diberikan kepada bendahara sekolah. bendahara sekolah
bertugas untuk membuat laporan penerimaan dari daftar ulang, yang di rakap
mejadi dua. Dokumen laporan penerimaan daftar ulang tembusan pertama di
berikan ke kepala sekolah, sedangkan dokumen laporan penerimaan daftar ulang
-
49
tembusan kedua diberikan ke bendahara yayasan, dan dokumen laporan
penerimaan daftar ulang yang asli di arsipkan. Penerimaan lainnya adalah dari
pembayaran fomulir yang dilakukan murid baru yang ingin bergabung dengan
sekolah. pembayaran fomulir dilakukan murid atau wali murid ketika pendaftaran
murid baru, fomulir tersebut di isi dan dikembalikan kembali ke kepala sekolah
untuk di arsipkan. Setelah di catat penerimaan pembayaran dari fomulir, kepala
sekolah memberikan data tersebut kepada bendahara sekolah untuk dibuat laporan
penerimaan murid tersebut, setelah dibuat laporan penerimaannya, bendahara
sekolah merakap dokumen tersebut sebanyak dua, dimana, tembusan penerimaan
pertama diberikan kepada kepala sekolah, dan tembusan penerimaan kedua
diberikan ke yayasan untuk di data sebagai pemasukan murid dan bendahara
yayasan .
Bendahara Yayasan bertugas menginput rekap data bulanan yang
diberikan bendahara sekolah setiap bulannya untuk dibuat laporan penerimaan
sekolah tahunan. Laporan penerimaan tersebut direkap sebanyak dua, dimana
tembusan pertama diberikan kepada kepala sekolah untuk di simpan, sedangkan
tembusan kedua diberikan ke pimpinan untuk di periksa dan di cek. Lalu
dokumen yang asli di arsipkan oleh bendahara yayasan.
-
50
Diagram 4.1 Penerimaan Kas SPP
Penerimaan Kas SPP pada TK. Tunas Sandang tidak sepenuhnya berjalan
lancar, dimana pada tahun ajaran 2011-2012 TK. Tunas Sandang mengalami
masalah dalam penerimaan kas . Penerimaan yang di peroleh dari Kelompok
bermain sebesar 72% , Kelas A 86%, Kelas B1 87%, dan Kelas B2 sebesar 84%.
Pada Ajaran 2012-2013 TK. Tunas Sandang Mengalami Peningkatan dalam
penerimaan kas dimana Penerimaan yang di peroleh dari Kelompok bermain
sebesar 73% , Kelas A 89%, Kelas B1 92%, dan Kelas B2 sebesar 82%. Namun
pada tahun ajaran 2013-2014 TK. Tunas Sandang Mengalami Penurunan
Penerimaan kas yang di peroleh dari Kelompok bermain sebesar 71% , Kelas A
87%, Kelas B1 81%, dan Kelas B2 sebesar 85%.
-
51
Flowchart Penerimaan Kas dari PMB
MSBL : Membuat Surat Bukti Lunas
LPMB : Laporan Penerimaan Murid Baru
Murid Kepala Sekolah Bendahara Sekolah
Mulai
Mengisi
fomulir
Membayar
PMB
A 2
2
Surat bukti
lunas
Laporan PMB
Membuat
LPMB
A
A
Bukti Kas
Masuk
Bukti Kas
Masuk
Membuat
LPMB
MSBL
Linas
Surat bukti
Lunas
Surat bukti
lunas
1
-
52
Gambar Flowchart 4.2
Bendahara Yayasan Ketua Yayasan
A
Laporan PMB
Mengecek
LPMB
Laporan PMB
Setelah di cek
Laporan PMB
Setelah di cek
B
B
SELESAI
-
53
Job Description dari Masing-masing bagian dalam proses penerimaan kas yaitu :
1. Murid
Mengisi fomulir
Membayar PMB
Menerima Bukti Kas Masuk
2. Kepala Sekolah
Menerima Bukti Kas Masuk
Membuat Surat Bukti Kas Masuk
Mengirim Surat Bukti Lunas
3. Bendahara Sekolah
Menerima Surat Bukti Lunas
Membuat Laporan Penerimaan Murid Baru
Mengirim Laporan Penerimaan Murid Baru
4. Bendahara Yayasan
Menerima Laporan Penerimaan Murid Baru
Mengecek Laporan Penerimaan Murid Baru
Mengirim Laporan Penerimaan Murid Baru yang sudah di cek
5. Ketua Yayasan
Menerima Laporan Penerimaan Murid Baru yang sudah di cek
-
54
Flowchart Penerimaan Kas dari SPP
MSBL : Membuat Surat Bukti Lunas
LSPP : Laporan Surat Persetujuan Perjanjian
Murid
Mulai
A 2
2
Surat bukti
lunas
Laporan SPP
bulanan
Membuat
LPMB
A
A
Bukti Kas
Masuk
Bukti Kas
Masuk
Membuat
LSPP
MSBL
Linas
Surat bukti
Lunas
Surat bukti
lunas
1
Bendahara Sekolah Kepala Sekolah
Membayar
SPP
-
55
Gambar Flowchart 4.3
Bendahara Yayasan Ketua Yayasan
A
Laporan SPP
bulanan
Mengecek
LSPP bulanan
Laporan SPP
Tahunan
B
B
SELESAI
Membuat
LSPP Tahunan
Laporan SPP
Tahunan
A
-
56
Job Description dari Masing-masing bagian dalam proses penerimaan kas yaitu :
1. Murid
Membayar SPP
Menerima Bukti Kas Masuk
2. Kepala Sekolah
Menerima Bukti Kas Masuk
Membuat Surat Bukti Kas Masuk
Mengirim Surat Bukti Lunas
3. Bendahara Sekolah
Menerima Surat Bukti Lunas
Membuat Laporan SPP bulanan
Mengirim Laporan SPP bulanan
4. Bendahara Yayasan
Menerima Laporan SPP bulanan
Mengecek Laporan SPP bulanan
Membuat Laporan SPP tahunan
Mengirim Laporan SPP tahunan
5. Ketua Yayasan
Menerima Laporan SPP tahunan
-
57
4.2.1.2. Sistem Pengelolaan Pengeluaran Kas
pengelolaan pengeluaran kas yang dilakukan di TK. Tunas Sandang
bersumber dari penerimaan kas yang di dapat setiap bulan dan setiap tahunnya.
Pengelolaan pengeluaran kas dilakukan setiap bulan dan tahunan. Aktivitas
pengeluaran kas yang dilakukan di sekolah di kelola oleh yayasan di mana
yayasan bertanggungjawab atas alur jalannya perputaran uang. Uang yang
diperoleh dari penerimaan kas di kelola langsung oleh yayasan, pihak sekolah
hanya diberikan sesuai kebutuhan. Ketika pihak sekolah memerlukan dana untuk
sesuatu hal contohnya pembayaran yang tak terduga, maka pihak sekolah
melakukan permohonan melalui surat permohonan dana yang diperlukan. Lalu
pihak yayasan akan mengkaji dana yang di minta pihak sekolah dan memberikan
kepada pihak sekolah.
Pengeluaran rutin bulanan yang dilakukan oleh TK. Tunas Sandang Seperti:
1. pembayaran honor guru dan Office Boy (OB)
2. Uang makan murid dan guru
3. pembayaran listrik dan telepon
4. pembayaran kebersihan.
Pengluaran bulanan yang tidak rutin dilakukan oleh TK. Tunas Sandang seperti:
1. Kegiatan Ekstra guru atau murid
2. Biaya Sekretariat
3. Kegiatan Sosial
4. Makan atau minum karyawan dan guru
5. Lain-lain
Pengeluaran yang dilakukan TK. Tunas Sandang tahunan dilakukan pada
saat Penerimaan Murid Baru (PMB), dimana pengeluaran dilakukan untuk
pembelian beberapa kebutuhan-kebutuhan untuk murid baru berikut ini adalah
Pengeluaran Tahunan yang dilakukan oleh TK. Tunas Sandang Seperti :
1. Seragam Sekolah
2. Tas Sekolah
-
58
3. Buku Paket Sekolah
4. Iuran Kas Gugus atau PGRI
5. Biaya Promosi
6. Kebutuhan Ajaran Baru
7. Seragam Guru
8. Perbaikan Gedung atau Kantor
9. Biaya Sekretariat
10. Biaya lain-lain
-
59
Flowchart Pengeluaran
Gambar Flowchart 4.4
SOP : Surat Order Pembelian
TBL : Tanda Bukti Lunas
Bagian Sekolah Bagian Pemasok PIMPINAN
MULAI
Mengecek
utang
Membuat Surat order pembelian
Tanda Bukti
Lunas
Membuat
Laporan
A
1
LAPORAN
B
1
Surat Order
Pembelian
Memeriksa SOP dg Arsip
SOP setelah
diperiksa
Memberi
TBL
1
Tanda Bukti
Lunas
Bersama
Uang
LAPORAN
2
SELESAI
1 2
Bersama
Uang
-
60
Job Description dari masing-masing bagian dalam proses pengeluaran kas yaitu:
1. Bagian Sekolah
Mengecek utang
Membuat SOP
Menerima Tanda Bukti Lunas
Membuat laporan
2. Bagian Pemasok
Menerima Surat Order Pembelian
Mengecek Surat Order Pembelian
Membuat Tanda Bukti
3. Pimpinan
Menerima Laporan
4.2.2. Peranan dari Pengurus Sekolah
TK. Tunas Sandang memiliki pengurus yang sangat besar pengaruhnya
dalam perkembangan sekolah. Peranan pengurus Yayasan Sandang Utama dalam
perkembangan TK. Tunas Sandang yaitu pengurus melakukan tugas :
1. Pengurus melakukan pengangkatan guru dengan aturan yang telah
ditetapkan. Pengangkatan guru dipilih dari pengalaman guru dalam
mendidik murid-murid.
2. Pengurus bertugas untuk menyimpan dokumen keuangan yayasan yang
diterima dari murid yang disimpan oleh bendahara yayasan.
3. Pengurus bertugas memajukan Yayasan serta TK. Tunas Sandang dan
memperhatikan keperluan dari sebuah sekolah. untuk memajukan Taman
Kanak-kanak (TK). Yayasan Sandang Utama menerima guru pendidik
yang berwawasan, memberikan ekstrakulikuler, dan pengurus juga
-
61
memperhatikan keperluan seperti ruang belajar yang nyaman, ruang
serbaguna untuk kegiatan ekstrakulikuler.
4. Pengurus melakukan Rapat Badan Pengurus sekurang-kurangnya dua kali
setahun atau dapat lebih jika dianggap perlu.
4.2.3. Pengendalian Intern Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Dalam menjalankan kegiatannya, TK. Tunas Sandang menerapkan unsur-
unsur sistem pengendalian internal, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian
risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian. Unsur-unsur tersebut
diterapkan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kegiatan usahanya, sekaligus
menjaga perusahaannya dari hal-hal tidak di inginkan.
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian disini lebih cenderung pada perekrutan
karyawan. TK. Tunas Sandang memperkerjakan karyawan atau guru yang
mempunyai perilaku yang baik, kompeten, jujur, kreatif dan mempunyai
pengalaman dalam bidang tertentu, sesuai dengan posisi yang akan ditempati.
Untuk karyawan atau guru yang membutuhkan pengalaman dan pendidikan
yang tinggi, penyeleksiannya dilakukan dengan ketat oleh kepala sekolah untuk
menerima karyawan atau guru. Dimana di dalam penyeleksian ini dianggap
penting untuk menerima suatu karyawan atau guru. TK. Tunas Sandang tidak
melakukan sistem pendidikan atau training yang terlalu ketat. Kemampuan
karyawan diasah dalam kegiatan dan tanggung jawabnya sehari-hari. TK.
Tunas Sandang menjalankan usahanya di bidang jasa pendidikan menerapkan
sistem kekeluargaan. Hal ini di lakukan agar tidak terjadi kesenjangan sosial
antar karyawan.
2. Penilaian Risiko
Untuk menghindari resiko yang mungkin terjadi. TK. Tunas Sandang
melakukan penilaian kerja dan evaluasi setiap kenaikan kelas, atau setiap
tahunnya. Jadi setiap tahunnya karyawan atau guru diminta untuk melaporkan
kejadian yang ada di kelas.
-
62
3. Informasi dan Komunikasi
Dalam menjalankan kegiatannya, informasi dan komunikasi antar jajaran
dan pegawai dilakukan dengan baik, diusahakan tidak terjadi kesenjangan
informasi dan komunikasi. Informasi mengenai penerimaan kas dilaporkan
setiap bulan, hal tersebut dilakukan karena TK. Tunas Sandang menerapkan
laporan keuangan setiap bulan.
4. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas yang terjadi terhadap penerimaan kas di sekolah yang didapat
dari murid, dibagi menjadi beberapa aktvitas antara lain: (1) Otorisasi. Dalam
melakukan kegiatan, setiap dokumen yang digunakan diotorisasi oleh pihak
yang berwenang; (2) Pengendalian akses. Pengendalian akses diterapkan dalam
kegiatan TK. Tunas Sandang. Karyawan telah mempunyai tugasnya dan
tanggung jawab masing-masing tidak boleh mencampuri kegiatan pegawai
yang lain; (3) Pemisahan tugas. Dalam struktur organisasi tersebut, bagian-
bagian telah dipisahkan berdasarkan beberapa bidang; (4) Penyimpanan kas,
kas disimpan oleh yayasan yang diserahkan tunai oleh bendahara.
5. Pengawasan
Ketua yayasan telah membuat struktur organisasi dan memberikan
tanggu