EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DI RUMAH …/Evaluasi...perpustakaan.uns.ac.id...
-
Upload
duongtuyen -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DI RUMAH …/Evaluasi...perpustakaan.uns.ac.id...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN METODE
ACTIVITY BASED COST
TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
Okky Dyah Listyaningtyas NIM F3309086
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRACT
EVALUASI PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN METODE ACTIVITY BASED COST
TAHUN 2011
Okky Dyah Listyaningtyas F3309086
The object of this research is PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital. It is one of the hospitals under the auspices of the foundation of Muhammadiyah and it is located in Surakarta. This hospital serves in outpatient service and inpatient services. For hospital move on, many thing can do such as improve the quality service, take health technology, communication technology and costing technology. The inpatient services is a major revenue for hospital, so the determination of the charge must be done properly. For that reason costing technology was used. In the case of inpatient services, this hospital determine the rate based on double distribution method. The purpose of this research is to evaluate the rate of inpatient services by PKU Muhammadiyah Surakarta hospital for the year 2011. The step of this research is done by comparing the rates prevailing in the hospital room with the calculation of total costs using Activity Based Cost method. Activity Based Cost method is one of calculating cost method based on the activity in a cyclus. So in this case, the author calculate all activity in an inpatient service and alocate the expense with cost drivers. The results of this research showed that the rates prevailing in the hospital for 2011 was appropriate. All the total cost per room can be covered by the tariff in force, so that hospitals will benefit. The results of this research have demonstrated compliance with the room rate despite using different methods. Based on the results of this research, the authors suggest that hospitals should continue to evaluate rates each year. One most important is to evaluate the 3rd class because the tariff can’t cover the total cost for this room. Many considerations that can be used, such as hospitals economy, inflation rates or tariff in the hospital competitors.
Keyword: Activity Based Cost method, calculating cost, inpatient services
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“tiada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik
ALLAH SWT”
“aku hidup hanya untuk berusaha dan berdo’a, karena yang menentukan hasilnya hanyalah ALLAH SWT”
“aku ditakdirkan hidup untuk siap dalam segala hal, menang atau kalah
dan BERHASIL atau GAGAL”
(penulis)
Tugas Akhir ini aku persembahkan: · ALLAH SWT · Ayah,Ibu dan adikku · Keluarga besarku · Sahabat-sahabatku · Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI PENENTUAN
TARIF JASA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH
SURAKARTA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN METODE ACTIVITY BASED
COST TAHUN 2011” ini akhirnya dapat diselesaikan dengan baik untuk memenuhi
sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian tugas
akhir ini, tetapi atas bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan yang
timbul dapat teratasi. Untuk segala bantuan, penulis sampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa menuntunku, dan menemaniku disetiap aku
senang maupun susah, terima kasih atas segala rahmat yang Kau berikan
kepadaku, sehingga aku menjadi manusia yang beruntung untuk terlahir di
dunia ini.
2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak, selaku ketua Program Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4. Bapak Drs. Eko Arief S, M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
5. Bapak Dr. H. Mardiatmo, Sp. Rad. Selaku direktur utama dan Bapak Eko
Madyo Sutanto, S.E., M.Si., selaku Wadir Keuangan serta Bapak Triyono
selaku Kabag Diklat yang telah memberikan ijin penelitian di RS PKU
MUHAMMADIYAH Surakarta.
6. Untuk Bapak dan Ibu ku yang tercinta, terima kasih telah melahirkan ku dan
mendidikku jadi seperti ini, terima kasih atas semangat dan pengertian yang
kalian curahkan untukku, terima kasih J.
7. Untuk sahabat-sahabatku tercantik, termanis, dan paling baik yang selalu
menemani hari-hariku dan selalu menyemangatiku terima kasiih banget. Ada
Okoy, Puji dan Novi. NOPOKOY is never die!!!!
8. Buat bre’e yang berjuang bersama ketika magang heeee dan ella futatabi yang
lagi galau heeee semangat teman... semua akan indah pada waktunya J.
9. Buat tante ifah yang selalu menemaniku, membantuku, dan yang paling
penting mau menganggapku seperti anak sendiri terima kasiih banyak, buat
om ww yang juga sangat baik, mau mengantar, menjemputku seperti anak om
sendiri terima kasiih banyak... tiga tahun aku tinggal bersama kalian,
kebaikan kalian tidak akan kulupakan...dan tidak akan tergantikan oleh
apapun.
10. Buat najwa dan nimas J, kalian cantik-cantik gak boleh nakal yaa J.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
11. Buat mas Bunny J makasih udah kasih support terus buat TA dan kuliahku.
Hehehehe u’re my inspiration.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Semoga kebaikan segala pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah
SWT. Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan sudah memenuhi
persyaratan yang wajib penulis penuhi. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan dalam dunia organisasi pada
khususnya.
Surakarta, April 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 1
B. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 16
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 19
D. Perumusan Masalah .................................................................................. 19
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 20
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 21
B. Analisis Data dan Pembahasan ............................................................... 30
III. TEMUAN
A. Kelebihan ................................................................................................ 55
B. Kelemahan .............................................................................................. 56
IV. PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 57
B. Saran ....................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
II.1. Tarif Kamar Rawat Inap Bangsal (Non Kebidanan) Tahun 2011 Di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta ....................................................................... 30
II.2. Jumlah Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta ......... 31
II.3. Lama Hari Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta .... 32
II.4. Kapasitas Pasien di Setiap Tipe Kamar Rawat Inap ................................. 33
II.5. Jumlah Hari Kerja Karyawan Kelas Rawat Inap di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011 .................................................... 33
II.6. Biaya Konsumsi Per Hari Setiap Tipe Kamar di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta .................................................................................................. 35
II.7. Biaya Langsung Per Hari .......................................................................... 36
II.8. Klasifikasi Aktivitas Biaya Tidak Langsung ............................................ 42
II.9. Unit Cost Driver ....................................................................................... 44
II.10. Pengelompokkan Cost Driver Sebagai Dasar Alokasi ............................. 47
II.11. Tarif Per Unit Cost Driver ........................................................................ 48
II.12. Pembebanan Biaya Tidak Langsung Setiap Tipe Kamar .......................... 50
II.13. Biaya Rawat Inap Per Hari Setiap Tipe Kamar ........................................ 52
II.14. Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap Dengan Total Biaya Rawat Inap
Menggunakan ABC-System ...................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
I.1. Logo RS PKU Muhammadiyah Surakarta .................................................... 1
II.1. Konsep Dasar ABC-System .......................................................................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2011
2. Surat Pernyataan Tugas Akhir
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Magang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
Gambar I.1 Logo RS PKU Muhammadiyah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Profil Perusahaan
RS PKU Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu rumah sakit
besar di kota Surakarta. Rumah sakit ini sangat terkenal di masyarakat dengan
pelayanannya yang ramah dan islami. Rumah sakit yang berlokasi di tengah
kota ini mempunyai lokasi yang strategis dan fasilitas kesehatan yang cukup
lengkap. Berikut kami sajikan data profile company dari RS PKU
Muhammadiyah Surakarta (RS PKU Muhammadiyah Surakarta: 2012).
Nama : RS PKU MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
Nama pendiri : Yayasan Muhammadiyah
Tahun berdiri : 1927
Alamat : Jl. Ronggowarsito No. 130 Timuran,
Banjarsari, Surakarta 57131
Tipe RS : tipe C
No. Izin : 023/Tan/Med/RS.KS/PA/1992
Telepon/Fax : (0271) 714578 / (0271) 719745
Website : www.rspkusolo.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi dan Tujuan
Falsafah :
RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah suatu Amal Usaha
Muhammadiyah sebagai perwujudan dari Iman dan Amal Sholeh
kepada Allah SWT serta menjadikannya sebagai sarana ibadah.
Motto :
Sehat Sejahtera Islami (SEHATI)
Visi :
RS PKU Muhammadiyah Surakarta menjadi rumah sakit layanan
paripurna dan Islami dan mewujudkannya sebagai rumah sakit
pendidikan yang berkualitas.
Misi :
a. Memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang
berkualitas, nyaman, aman, tenteram dalam perawatan, cepat, akurat
serta sempurna, ramah dalam layanan yang Islami.
b. Melakukan program pendidikan, penelitian untuk pengembangan ilmu
pengetahuan teknologi kedokteran dan kesehatan yang mendukung
layanan prima yang islami.
Tujuan :
a. Mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya secara menyeluruh
sesuai dengan perundang-undangan serta tuntunan ajaran islam
dengan tidak memandang agama, ras, golongan dan kedudukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
b. Menunjang program pendidikan, penelitian dibidang kedokteran dan
kesehatan.
3. Sejarah dan Perkembangan
Tahun 1927-1928, pertama kali disebut dengan nama Balai Pengobatan
Mata Penolong Kesejahteraan Oemoem (BPMPKO). Karena belum
mempunyai tempat domisili yang menetap, balai pengobatan tersebut
menggunakan rumah Bapak Kyai Muhtar Buchori tepatnya di Kauman
Surakarta yang kemudian diteruskan di kantor Muhammadiyah di Keprabon
Surakarta untuk melayani pasien. Jenis aktifitas pelayanan kesehatan yang
ditawarkan saat itu berupa poliklinik mata (termasuk THT).
Pada tahun 1928-1930, lokasi tersebut kemudian pindah ke Alun-alun
utara, tepatnya bertempat disebelah utara Masjid Raya Surakarta. Dan jenis
pelayanan dan nama yang digunakan masih sama dengan nama di tahun-tahun
sebelumnya.
Tahun 1930-1931 pelayanan kesehatan dan nama masih sama dengan
tahun yang lalu, hanya lokasinya yang berubah yaitu di daerah Kauman
Surakarta.
Pada tahun 1931-1933, jenis pelayanan kesehatan dan namanya masih
tetap seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya saja lokasinya pindah ke daerah
Keprabon Surakarta.
Kemudian di tahun 1933-1936, lokasinya pindah di daerah
Kusumayudan. Jenis kesehatan yang diberikan bertambah yaitu meliputi
poliklinik mata (termasuk THT), poliklinik umum, poliklinik, apotik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
pemondokan (RB) dan namanya pun berubah menjadi Balai Kesehatan
Pembina Kesejahteraan Oemoem (BKPKO).
Lokasi di tahun 1936-1948 ada di Batangan yaitu di jalan Pasar Kliwon
156 Surakarta. Jenis pelayanan yang ditawarkan semakin banyak, yang
meliputi Poliklinik umum, poliklinik apotik, pemondokan orang sakit,
khitanan, asrama bidan dan juru rawat serta kamar operasi mata dan THT.
Tahun 1948-1949, sebagian pelayanan dipindahkan ke Bekonang
Keprabon kemudian ke SD Muhammadiyah I Surakarta. Jenis pelayanan
kesehatan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi untuk laborat
dan THT berhenti beroperasi dengan alasan penderita menurun.
Tahun 1949-1976, lokasi berpindah ke Batangan Surakarta. Pada tahap
ini PKU di ganti dengan nama Pembina Kesejahteraan Oemat (PKOM) pada
tahun 1951. Jenis pelayanan kesehatan bertambah adalah pelayanan operasi
mata dan THT, Laboratorium bertambah untuk pemondokan pasien THT,
Polklinik Gigi, Poliklinik anak, serta mendirikan koperasi tahun 1974.
Pada tahun 1976-1982, selain perkembangan fisik dan penambahan
pelayanan kesehatan, PKOM juga menghasilkan perkembangan kesejahteraan
karyawan, sebagaimana didirikannya koperasi untuk mensejahterakan
karyawan. Selain itu diadakan pendidikan atau pengaturan gaji karyawan yang
sebelumnya belum diatur. BKPKOM berusaha menjadi lembaga kesehatan
yang menyelenggarakan kesehatan bagi masyarakat luas dengan berusaha
mewujudkan tujuan dan cita-cita semula yaitu ingin memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat agar tercapai derajat kesehatan yang setinggi-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
tingginya baiki jasmani, rohani dan sosial sehingga mampu melaksanakan
perintah agama. Dan pada tahun 1978 BPKPKOM mulai mengajukan izin
untuk menjadi Rumah Sakit.
Tahun 1984-1986 Jenis pelayanan kesehatan menjadi bertambah
dengan adanya pelayanan poliklinik kandungan, Poliklinik Mata, Psikiater,
Saraf, Konsultasi Psikologi, Klinik, pemondokan untuk Umum, Bersalin,
THT, Anak/Pediatri, Paru -paru, Dalam, Jantung, Orthopedi, Operasi Saraf,
KU dan ICCU.
Tahun 1986-sekarang , jenis pelayanan kesehatan yang ditambah
adanya angkutan pasien (ambulance), angkutan jenazah serta pelayanan parkir
kendaraan dalam hal melaksanakan kegiatan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah. Pada masa sekarang ini Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
telah memiliki unit-unit pelayanan kesehatan seperti poliklinik, penunjang
medik, unit-unit pelayanan non medik.
Untuk rawat inap terbagi beberapa kelas, VIP, Kelas I, Kelas II, Kelas
III. Kapasitas yang tersedia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
sebanyak 157 tempat tidur. Izin menyelenggarakan RS PKU Muhammadiyah
Surakarta keluar pada tanggal 7 Februari 1986 dengan nomor :
023/Tan/Med/RS.KS/PA/1992. Tahun 1998 RS PKU MUHammadiyah
mendapatkan akreditasi untuk 5 pelayanan meliputi pelayanan Medis,
administrasi Manajemen, Instalasi Gawat Darurat, Keperawatan, dan Rekam
Medis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4. Struktur Organisasi dan Deskripsi jabatan
Berdasarkan SK nomor 12/SK/RS PKU/III/2011, ditetapkanlah struktur
organisasi yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Dalam struktur
rumah sakit, pimpinan teratas adalah Direktur, lalu dibawahnya ada empat
Wakil Direktur yang membantu tugas Direktur di bidang-bidang tertentu.
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS PKU
Muhammadiyah Surakarta untuk bagian Keuangan adalah sebagai berikut :
a. Direktur
Mempunyai wewenang dan tugas penting dalam RS PKU
Muhammadiyah Surakarta untuk:
1) Menyusun dan menetapkan kebijaksanaan program jangka pendek,
jangka menengah, maupun jangka panjang sesuai dengan kebijakan
program kesehatan,
2) Menyusun peraturan pelaksanaan kegiatan sebagai dasar pelaksanaan
tugas seluruh aparat rumah sakit,
3) Mengkoordinasi seluruh kegiatan dan pelaksanaan tugas – tugas seluruh
aparat rumah sakit,
4) Melakukan penilaian prestasi kinerja dan memberikan motivasi kepada
karyawan untuk memperbaiki kinerjanya,
5) Melakukan tugas lain yang dipandang perlu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. SPI
SPI atau Satuan Pengawas Internal bertugas untuk mengawasi apakah
semua peraturan yang diberlakukan di rumah sakit telah dijalankan dengan
baik oleh semua aparat rumah sakit.
c. Wadir Keuangan
Wadir Keuangan yang sekaligus menjadi Internal Audit mempunyai
wewenang dan tugas penting dalam RS PKU Muhammadiyah Surakarta
untuk:
1) Mengembangkan dan menertibkan kebijaksanaan dan prosedur melalui
otorisasi manajemen untuk kegiatan akuntansi, anggaran, perpajakan,
perencanaan dan peramalan, laporan keuangan serta pengukuran kerja,
2) Menyediakan laporan kepada pihak berkepentingan dengan data
akuntansi dan keuangan,
3) Mengendalikan, mengkoordinasikan, menginterpretasi rencana keuangan
tahunan rumah sakit, termasuk proyeksi pendapatan, biaya, sisa usaha,
posisi kas dan kebutuhan modal,
4) Mengembangkan dan menerapkan sistem yang menyeluruh untuk laporan
keuangan tahunan yang berhubungan dengan hasil – hasil operasi pada
semua bagian sebagai informasi kepada manajemen,
5) Mengkaji ulang dan menganalisa kemajuan keuangan rumah sakit,
membandingkan hasil nyata dengan rencana - rencana yang telah
disetujui, membuat laporan keuangan dan rekomendasi untuk tindak
perbaikan bila perlu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
6) Memecahkan masalah yang timbul berkaitan dengan manajemen
keuangan,
7) Ikut bertanggung jawab atas penyusunan rencana anggaran pendapatan
dan belanja rumah sakit,
8) Melakukan penilaian prestasi kinerja dan memberikan motivasi kepada
karyawan untuk memperbaiki kinerjanya.
d. Kabag Keuangan
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Bertanggungjawab atas penyusunan dan pelaksanaan serta pengembangan
sistem dan prosedur bagian keuangan,
2) Bertanggungjawab atas tersedianya laporan keuangan harian yang terdiri
atas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas dan
menyampaikannya kepada atasan yang berwewenang,
3) Membantu kepala bidang audit internal dalam menyusun sistem dan
prosedur keuangan,
4) Melaporkan setiap kejadian yang tidak wajar kepada atasan,
5) Melakukan penilaian prestasi kinerja dan memberikan motivasi kepada
karyawan untuk memperbaiki kinerjanya,
e. Kasubag Keuangan
Mempunyai tugas untuk membantu Kabag Keuangan dalam
menjalankan tugas – tugasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
f. Kabag akuntansi
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Bertanggungjawab atas penyusunan dan pelaksanaan serta pengembangan
sistem dan prosedur bagian akuntansi,
2) Bertanggungjawab atas tersedianya laporan keuangan harian dan
analisanya dan mennyampaikannya kepada atasan yang berwewenang,
3) Membantu kepala bidang audit internal dalam menyusun sistem dan
prosedur keuangan,
4) Melaporkan setiap kejadian yang tidak wajar kepada atasan,
5) Melakukan penilaian prestasi kinerja dan memberikan motivasi kepada
karyawan untuk memperbaiki kinerjanya.
g. Kasubag Akuntansi
Mempunyai tugas untuk membantu Kabag Akuntansi dalam
menjalankan tugas – tugasnya.
h. Ka.UPT Kasir
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Menerima dan mencatat pembayaran dari pihak lain berupa kas atau alat
pembayaran lain yang syah, lalu menyetorkannya ke bank yang telah
ditunjuk melalui Kabag Keuangan,
2) Melaksanakan pembayaran sesuai bukti yang telah diotorisasi,
3) Menyusun jurnal penerimaan kas dan pengeluaran kas harian,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
4) Menyiapkan SPMU (surat perintah membayar uang),
5) Melaksanakan sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas,
6) Melaksanakan billing sistem.
i. Ka.UPT Billing
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Menerima dan memverifikasi nota biaya pasien pada setiap bangsal,
2) Memasukkan data nota biaya pasien bangsal ke komputer,
3) Membuat kwitansi biaya untuk setiap pasien,
4) Mengarsipkan nota biaya pasien dan bukti pendukungnya,
5) Melaksanakan billing sistem,
j. Ka.UPT Kerjasama
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Menerima dan memverifikasi data pasien kerjasama,
2) Melakukan database pasien/pengarsipan pasien kerjasama dengan segala
permasalahannya,
3) Membuat surat klaim untuk instansi yang terkait dengan kerjasama,
4) Melaksanakan klaim kepada instansi yang terkait sesuai dengan prosedur
instansi masing – masing,
5) Melaksanakan billing sistem.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
k. Ka.UPT Akuntansi
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Menerima bukti pendapatan baik rawat jalan maupun rawat inap,
2) Mengurus dokumen – dokumen pembelian obat,
3) Memasukkan data pembelian obat, data rawat jalan dan rawat inap ke
database akuntansi,
4) Menyiapkan segala laporan keuangan yang berhubungan dengan
akuntansi,
5) Melaksanakan billing sistem.
l. Ka.UPT Jasa Medis dan Pajak
Adapun pembagian wewenang, tugas, dan tanggung jawab dalam RS
PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Menghitung dan menetapkan jasa dokter yang harus dibayar serta pajak
dokter atau karyawan yang terhutang,
2) Membuat laporan bulanan untuk jasa dokter,
3) Menyetor atau membayar pajak ke bank atau instansi yang telah ditunjuk,
4) Mengurus semua hal yang berhubungan dengan pajak,
5) Bertanggungjawab dan melaksanakan sistem pajak,
6) Melaksanakan billing sistem.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
m. EDP – RS
EDP bertanggungjawab untuk mengurus semua hal yang berhubungan
dengan sistem komputer atau software yang digunakan di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
5. Fasilitas Layanan
Fasilitas layanan utama yang ada di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
adalah:
a. Instalasi Gawat Darurat 24 Jam
b. Poliklinik Umum
c. Poliklinik Gigi
d. Poliklinik Fisioterapi
e. Poliklinik Spesialis:
f. Poliklinik Tumbuh Kembang
Anak
g. Poliklinik Kesehatan Ibu dan
Anak
h. Poliklinik Gizi
1) Spesialis Bedah:
a) Bedah Umum
b) Bedah Ortopedi/Tulang
c) Bedah Onkologi /
Tumor
d) Bedah Urologi/Saluran
Kencing
e) Bedah Plastik
f) Bedah Digestiv/Saluran
Cerna
g) Bedah Syaraf
h) Bedah Mulut
i) Bedah Anak
2) Spesialis Kebidanan Dan Penyakit Kandungan
3) Spesialis Anak
4) Spesialis Penyakit Dalam
5) Spesialis Syaraf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
6) Spesialis THT
7) Spesialis Paru
8) Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah
9) Spesialis Mata
10) Spesialis Kesehatan Jiwa
11) Spesialis Kulit Dan Kelamin
12) Spesialis Rehabilitasi Medik
13) Spesialis Akupuntur
Fasilitas penunjang yang juga tersedia di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta adalah:
a. Laboratorium Klinik 24 Jam
b. Rontgen 24 Jam
c. Instalasi Farmasi/Apotik 24 Jam
d. Kamar Operasi
e. Kamar ICU-ICCU
f. Kamar Bersalin
g. Kamar Bayi Beresiko Tinggi
h. Pelayanan Pijat Bayi
i. Pelayanan Senam Hamil dan Senam Nifas
j. Kamar Isolasi
k. Pelayanan Ambulance
l. Pelayanan Mobil Jenazah 24 Jam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
m. Pelayanan Ngrukti Jenazah
n. Pelayanan Bimbingan Rohani
6. Distribusi ruang rawat inap
Distribusi kamar rawat inap atau kapasitas masing-masing bangsal yang
ada di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebagai berikut:
a. Kamar SUPER VIP : 10 tempat tidur
b. Kamar VIP : 23 tempat tidur
c. Kamar UTAMA A : 5 tempat tidur
d. Kamar UTAMA B : 5 tempat tidur
e. Kelas I : 45 tempat tidur
f. Kelas II : 86 tempat tidur
g. Kelas III : 48 tempat tidur
Masing-masing ruangan rawat inap memiliki fasilitas yang berbeda-
beda. Fasilitas yang ditawarkan di setiap kelas yaitu:
a. Kelas SUPER VIP
1 tempat tidur pasien, 1 sofa bed, 1 set kursi tamu, 1 set kursi
makan, lemari pakaian, menu penunggu pasien, welcome drink,
AC, TV, telepon, lemari es, kamar mandi dalam, water heater
(khusus gedung baru), paket mandi, teras kamar dan kursi teras.
b. Kelas VIP
Gedung lama : 1 tempat tidur pasien, 1 tempat tidur penunggu
pasien, kamar mandi dalam, paket mandi, AC, TV, telepon, lemari
es, menu pilihan untuk pasien dan menu penunggu pasien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gedung baru : 1 tempat tidur pasien, 1 set meja tamu, 1 sofa bed,
lemari pakaian, menu penunggu pasien, AC, TV, lemari es,
telepon, teras kamar, kursi teras, kamar mandi dalam, water heater
dan paket mandi.
c. Kelas UTAMA A
1 tempat tidur pasien, 1 sofa bed, lemari pakaian, AC, TV,
telepon, lemari es, teras kamar, kursi teras, kamar mandi dalam,
water heater, dan paket mandi.
d. Kelas UTAMA B
1 tempat tidur pasien, 1 sofa bed, AC, TV, telepon, lemari es,
kamar mandi dalam, water heater dan paket mandi.
e. Kelas I
Gedung lama : 1 tempat tidur pasien, 1 tempat tidur penunggu
pasien, kamar mandi dalam, paket mandi, AC dan TV.
Gedung baru : 2 tempat tidur pasien, 2 sofa bed, AC, TV, telepon,
sekat permanen, kamar mandi dalam dan water heater.
f. Kelas II
Gedung lama : 4 tempat tidur pasien (kecuali marwa hanya 2
tempat tidur), sekat permanen/gorden, kipas angin dan paket
mandi.
Gedung baru : 5 tempat tidur pasien, AC, sekat permanen, kamar
mandi dalam dan paket mandi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
g. Kelas III
Gedung lama : bangsal dengan sekat gorden, kamar mandi dalam,
paket mandi dan kipas angin.
Sementara nama-nama bangsal yang ada di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta adalah:
a. Multazam
b. Firdaus
c. Arofah
d. Mina
e. Sofa
f. Marwa
g. Ustman
h. Umar bin khatab
i. Abu bakar
j. Annisa
k. ICU
l. ICCU
m. PICU
n. NICU
o. Bayi Sehat
p. Observasi A
q. Observasi B
r. Isolasi
B. Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu fasilitas kemasyarakatan yang melayani
bidang kesehatan. Pada awalnya, rumah sakit adalah produk pemerintah untuk
meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat. Akan tetapi, saat ini rumah sakit
swasta justru semakin banyak bermunculan dan berkembang dengan pesat. Dalam
hal ini, kemunculan rumah sakit-rumah sakit swasta bukan hanya untuk
kepentingan pelayanan kesehatan semata, tetapi juga memperhatikan tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
keuntungan atau profit yang dihasilkan sesuai dengan prinsip ekonomi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup rumah sakit serta meningkatkan pelayanan
kepada pasien tanpa mengurangi kualitas yang diberikan.
Secara praktis, organisasi rumah sakit tidak jauh berbeda dengan organisasi
lainnya yang bersifat bisnis karena jasa pelayanan kesehatan seperti yang
disediakan oleh rumah sakit dapat dianggap dan diperlakukan sebagai suatu
bisnis. Rumah sakit secara keseluruhan dianggap sebagai suatu korporasi yang
mempunyai berbagai unit bisnis yang strategis, misalnya instalasi rawat inap,
rawat jalan, laboratorium, gawat darurat, gizi dan radiologi. Unit-unit ini yang
akan digunakan langsung oleh masyarakat dinilai dan mempunyai semacam
akuntabilitas atau pertanggungjawaban masing-masing unit tersebut. Melihat
kenyataan bahwa rumah sakit juga secara langsung terkena imbas globalisasi dan
perdagangan, maka rumah sakit perlu menerapkan strategi efisiensi yang tepat
dengan mengembangkan sumber daya yang dimiliki dan aktivitas pengelolaannya
agar eksistensi rumah sakit berkembang. Dalam mendukung perjalanan
mempertahankan eksistensinya, rumah sakit harus memanfaatkan teknologi yang
ada dalam hal kedokteran, komunikasi dan pembiayaannya. Penggunaan teknologi
tersebut akan mendorong pihak manajemen rumah sakit agar melaksanakan
perencanaan dan pengendalian yang baik.
Berdasarkan uraian diatas, kegiatan pembiayaan ternyata sangat penting di
rumah sakit. Hal ini direalisasikan dalam bentuk penentuan tarif rawat inap salah
satunya. Tarif yang ditentukan sangat mempengaruhi laba yang diperoleh rumah
sakit. Meski harga yang ditetapkan sudah tinggi, tetapi jika perkiraan biayanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
juga tinggi, maka laba yang dihasilkan akan kecil. Oleh karena itu, penentuan tarif
dan perkiraan biayanya harus dilakukan dengan tepat.
Biaya sangat diperlukan untuk menentukan berapa besar margin produk
maupun laba yang diinginkan oleh rumah sakit. Berbagai metode dapat digunakan
untuk menentukan biaya produk dari metode tradisional hingga modern. Setiap
metode itu tentu mempunyai kelebihan dan kelemahan yang tidak dapat dihindari.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan biaya jasa rawat inap
adalah metode Activity Based Cost-System (ABC-System). Metode ini dapat
digunakan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan untuk setiap kamar rawat
inap. Metode ini memperhitungkan aktivitas yang terjadi di instalasi rawat inap,
dengan melibatkan berbagai biaya obat, alat kesehatan, tindakan dan jasa medis
yang ada di dalamnya. Meskipun terbilang kompleks, tetapi penghitungan dengan
metode ini bersifat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Mengingat pentingnya ketepatan menghitung biaya dalam penentuan tarif
jasa rawat inap, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang berlokasi di Jalan Ronggowarsito
nomor 130 Surakarta nomor telepon (0271) 714578 dan merupakan salah satu
rumah sakit milik yayasan Muhammadiyah. Tarif jasa di rumah sakit ini
ditentukan oleh tim khusus rumah sakit dengan double distribution method. Untuk
mengetahui apakah penggunaan metode ABC dalam penentuan biaya produk
dapat mempengaruhi tarif yang berlaku di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta tahun 2011, maka penulis ingin mengajukan Tugas Akhir ini dengan
judul “Evaluasi Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap di Rumah Sakit PKU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Muhammadiyah Surakarta dengan Mempertimbangkan Metode Activity
Based Cost Tahun 2011”.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini bertujuan agar rumusan masalah
dapat dijawab dan dikaji secara mendalam. Pada penelitian ini, masalah yang akan
dibahas adalah evaluasi tarif jasa rawat inap dengan penentuan biaya produk
dengan mempertimbangkan metode Activity Based Costing dan dibandingkan
dengan tarif yang sudah ditentukan. Data diperoleh dari RS PKU Muhammadiyah
Surakarta untuk perkiraan biaya di tahun 2011. Meskipun perhitungan melibatkan
semua jenis rawat inap yang ada, tetapi penulis mengelompokkannya secara garis
besar yaitu dalam SUPER VIP, VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam tugas akhir ini penulis
merumuskan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Berapa total biaya rawat inap di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
untuk setiap tipe kamar jika menggunakan ABC-System?
2. Bagaimana perbandingan antara perhitungan total biaya rawat inap dengan
tarif yang ditentukan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta?
3. Apakah tarif yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2011
sudah sesuai dengan total biayanya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui total biaya rawat inap di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta dengan menggunakan ABC-System.
2. Untuk membandingkan total biaya rawat inap dengan tarif yang ditentukan
oleh rumah sakir PKU Muhammadiyah Surakarta.
3. Untuk mengetahui apakah tarif itu sudah sesuai atau belum.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam
mengambil kebijakan yang lebih baik dalam menentukan tarif jasa rawat inap,
demi kelangsungan dan kemajuan rumah sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta di masa yang akan datang.
2. Bagi Pembaca
Sebagai tambahan pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai
referensi bacaan dalam penyusunan tugas akhir di masa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang menyelenggarakan layanan
kesehatan dengan memanfaatkan tenaga medis profesional, terorganisasi serta
sarana kedokteran yang permanen, asuhan keperawatan berkesinambungan,
diagnosa serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien
(Hasibuan:2005).
Sesuai peraturan perundangan yang berlaku, rumah sakit di Indonesia
dibedakan atas beberapa macam. Berdasarkan kepemilikannya rumah sakit
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu rumah sakit pemerintah dan rumah
sakit swasta. Selain itu, berdasarkan kemampuan yang dimiliki, rumah sakit di
Indonesia dibedakan menjadi lima macam klasifikasi yaitu Rumah Sakit Kelas
A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E (Hasibuan:2005).
2. Biaya dan Akuntansi Biaya
a. Biaya
Menurut Mulyadi (2003:4), biaya (expense) adalah kos sumber daya
yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi lain yang berorientasi laba,
biaya dapat juga dikatakan sebagai sebagian harta atau sumber daya yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dimiliki oleh perusahaan yang sudah dikeluarkan atau bahkan yang harus
dikeluarkan di masa yang akan datang dengan tujuan untuk menjalankan
aktivitas perusahaan untuk memperoleh pendapatan.
Menurut Mulyadi (2007:13), biaya dapat digolongkan dengan
berbagai macam cara, dan umumnya penggolongan dilakukan atas dasar
tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Biaya dapat
digolongkan menurut:
1) Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran
Dalam hal ini, nama objek pengeluaran dijadikan dasar
penggolongannya, misalnya biaya depresiasi mesin, maka semua
depresiasi yang terkait mesin (mesin kantor maupun mesin pabrik)
akan disebut biaya depresiasi mesin.
2) Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok Dalam Perusahaan
Hal ini disebutkan untuk perusahaan manufaktur, dimana biaya dibagi
menjadi tiga, yaitu biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya
administrasi dan umum.
3) Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya Dengan Sesuatu Yang
Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk maupun departemen, dan
pengelompokkan biayanya ada dua, yaitu:
a) Biaya langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang menjadi penyebab
satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b) Biaya tidak langsung (Indirect Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
4) Penggolongan Biaya Menurut Hubungannya Dengan Perubahan
Volume Aktivitas
Dalam hal perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan
menjadi:
a) Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang perubahan jumlah totalnya
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
b) Biaya semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang perubahannya tidak
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya ini
mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel.
c) Biaya semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
d) Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran
volume kegiatan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
5) Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya
Biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
a) Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang
mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
b) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) adalah biaya yang
hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya
pengeluaran tersebut.
Selain penggolongan biaya, perlu diperhatikan juga cara
pengumpulan biaya produksi. Menurut Mulyadi (2007:17), metode
pengumpulan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur
biaya ke dalam kos produksi. Dalam hal ini ada dua pendekatan yang
dapat digunakan:
1) Full costing
Merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi. Unsur biaya yang
dimaksud terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun
tetap.
2) Variable costing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya
memperhitungkan biaya yang bersifat variabel saja yaitu meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik yang bersifat variabel.
b. Akuntansi Biaya
Menurut Mulyadi (2003:1) akuntansi biaya adalah sistem informasi
yang menghasilkan informasi biaya dan informasi operasi untuk
memberdayakan personel organisasi dalam pengelolaan aktivitas dan
pengambilan keputusan lain. Definisi tersebut mengandung tiga frasa
penting:
1) Sistem informasi
2) Informasi biaya dan informasi operasi
3) Pengelolaan aktivitas dan pengambilan keputusan yang lain
Akuntansi biaya di Indonesia juga tidak semata-mata muncul dengan
ketentuan dan dasar yang tetap. Akuntansi biaya juga memiliki sejarah
perkembangan di Indonesia (Mulyadi:2003), yaitu:
1) 1880-1925 product costing-production cost
2) 1925-1950 inventory valuation-full costing
3) 1950-1960 inventory valuation-variabel costing
4) 1960-1980 inventory valuation-full consting
5) 1980-1990 product costing-full cost
6) 1990-sekarang abc system
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Dalam perkembangannya, dua metode terdahulu yaitu Full costing
dan Variable costing ternyata masih kurang cermat dalam perhitungan kos
produk pada perusahaan manufaktur. Demi memperbaiki hal ini, maka
munculah metode baru yakni Activity-Based Cost System atau yang lebih
dikenal ABC-System.
c. Actyvity-Based Cost System
Menurut Mulyadi (2003:53), Activity-based cost system adalah
sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk memotivasi
personel dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang
melalui pengelolaan aktivitas. ABC-System memang dimanfaatkan untuk
memperbaiki kecermatan perhitungan kos produk dengan metode yang ada
sebelumnya. Dalam hal pembebanan biaya overhead pabrik, ABC-System
menawarkan dasar pembebanan yang lebih bervariasi yaitu meliputi unit
level activity cost, batch-related activity cost, product sustaining activity
cost, dan facility sustaining activity cost. Dengan berbagai jenis aktivitas
yang sesuai dengan jenis produk/jasa yang dihasilkan, akuntansi biaya
dapat menghasilkan informasi kos produk yang akurat sehingga
manajemen dapat menentukan harga jual dengan tepat.
Dalam metode konvensional atau yang sering disebut metode full
costing dan variable costing, menentukan harga pokok dengan
dititikberatkan pada fase produksi saja. Contoh metode analisis biaya
rumah sakit yang menggunakan metode ini adalah direct apportionment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
(simple distribution), simple down method, double distribution method dan
multiple distribution (Mulyadi:1993).
Dan dalam perkembangannya, ABC-System terbukti dapat digunakan
di semua sektor usaha. Tidak terbatas pada perusahaan manufaktur saja,
tetapi juga dapat digunakan oleh perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
Dan dalam hal ini tentu saja untuk menentukan tarif jasa rawat inap di
layanan kesehatan seperti rumah sakit dapat menggunakan ABC-System
Dalam ABC-System, aktivitas diasumsikan sebagai pengguna sumber
daya bukan produk. Sehingga dalam perhimpunan biaya, aktivitas menjadi
fokus utama. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang
merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni bertindak sebagai faktor
penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Konsep dasar
mengenai ABC-System dapat digambarkan dalam diagram berikut:
Gambar II.1. Konsep Dasar ABC-System
Sumber: Hansen, Don.R. dan Maryanne, Mowen, 2006
Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak
dengan secara memadai pada berbagai produk secara individual. Metode
Cost driver
Cost object
activities
resources
performance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
ABC mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap bervariasi dalam
proporsi untuk berubah selain berdasarkan volume produksi. Biaya
tersebut dapat ditelusur ke masing-masing produk dengan memahami apa
yang menyebabkan biaya-biaya tersebut meningkat dan menurun.
Menurut Mulyadi (1993) dalam Novarini (2005), prosedur
pembebanan biaya overhead dengan metode ABC melalui dua tahap
kegiatan yaitu:
1) Tahap pertama
Pengumpulan biaya dalam cost pool yang memiliki aktivitas yang
sejenis atau homogen, terdiri dari 4 langkah:
a) Mengidentifikasi dan menggolongkan biaya kedalam berbagai
aktivitas.
b) Klasifikasikan aktivitas biaya kedalam berbagai aktivitas, pada
langkah ini biaya digolongkan kedalam aktivitas yang terdiri dari 4
kategori yaitu:
(1) Aktivitas berlevel unit (unit level activity cost)
Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi. Biaya
aktivitas berlevel unit bersifat proporsional dengan jumlah unit
produksi.
(2) Aktivitas berlevel batch (batch related activity cost)
Aktivitas dilakukan setiap batch diproses, tanpa
memperhatikan berapa unit yang ada pada batch tersebut.
(3) Aktivitas berlevel produk (product sustaining activity cost)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Aktivitas ini berkaitan dengan produk spesifik dan biasanya
dikerjakan tanpa memperhatikan berapa batch atau unit yang
diproduksi atau dijual.
(4) Aktivitas berlevel fasilitas (facility sustaining activity cost)
Aktivitas yang menopang proses operasi perusahaan, namun
banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan
volume.
c) Mengidentifikasi cost driver
Bertujuan untuk mempermudah penentuan tarif per unit cost
driver.
d) Menentukan tarif/unit cost driver
Adalah biaya per unit cost driver yang dihitung untuk suatu
aktivitas. Tarif per unit cost driver dapat dihitung dengan rumus:
2) Tahap kedua
Penelusuran dan pembebanan biaya aktivitas ke masing-masing
produk dengan menggunakan cost driver. Pembebanan biaya overhead
dari setiap aktivitas dihitung dengan rumus:
Tarif/unit cost driver =
BOP yang dibebankan = tarif/unit cost driver x cost driver yang
dipilih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Pengumpulan Data Pendukung
Sebelum masuk ke tahap analisis data, terlebih dahulu dilakukan tahap
pengumpulan data pendukung. Data pendukung yang dimaksud adalah data
yang meliputi segala informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis
data. Data ini memang bukan data utama, karena yang digunakan sebagai
dasar penentuan tarif bukanlah data pendukung. Tetapi, dalam mengolah data
utama yang ada, diperlukan data-data pendukung. Data pendukung yang
dikumpulkan adalah sebagai berikut:
a. Tarif kamar rawat inap
Tarif jasa rawat inap yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
berdasarkan SK Nomor 05/SK/RS.PKU/I/2011 adalah sebagai berikut:
Tabel II.1. Tarif Kamar Rawat Inap Bangsal (Non Kebidanan) Tahun 2011 di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
No. BANGSAL KELAS TARIF
1.
Gedung Baru
VVIP
900.000
VIP 450.000 Utama A 360.000 Utama B 300.000 Kelas I 210.000 Kelas II 150.000
2. Gedung Lama VIP 360.000 Kelas I 210.000 Kelas II 120.000 Kelas III 65.000
Sumber: Buku pedoman tarif pelayanan RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2011 (data telah diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Jumlah karyawan RS PKU Muhammadyah Surakarta
Jumlah karyawan RS PKU Muhammadiyah Surakarta adalah sebanyak
667 karyawan dengan distribusi sebagai berikut:
Dokter tetap : 20 orang
Penunjang medik : 45 orang
Perawat : 277 orang
Non medis : 227 orang
Karyawan lain : 375 orang (terdiri atas tenaga honorer dan PTT)
c. Jumlah pasien rawat inap
Data jumlah pasien rawat inap diperoleh melalui rekap harian pasien
selama bulan Januari sampai Desember 2011.
Tabel II.2. Jumlah Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011
No Bulan Tipe kamar
Total Super VIP VIP
Kelas I
Kelas II
Kelas III
1. Januari 13 94 257 326 321 1047 2. Februari 3 123 232 361 301 1020 3. Maret 14 108 259 381 292 1054 4. April 8 106 252 333 292 991 5. Mei 9 126 262 378 279 1054 6. Juni 13 113 240 331 282 979 7. Juli 8 104 222 322 276 932 8. Agustus 7 113 213 326 272 931 9. September 10 108 219 364 266 967 10. Oktober 7 101 256 367 292 1023 11. November 5 94 181 330 239 849 12. Desember 13 129 282 401 325 1150
Jumlah 110 1319 2875 4256 3437 11997 Sumber: RS PKU Muhammadiyah Surakarta, 2011 (data telah diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d. Jumlah Hari pasien rawat inap
Perkiraan jumlah hari pasien rawat inap di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta tahun 2011 ditunjukkan pada tabel II.3 berikut.
Tabel II.3. Lama Hari Pasien Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Nama Bulan
Tipe Kamar
Total Super VIP
VIP Kelas I
Kelas II
Kelas III
Januari 36 420 1024 1414 1213 4107 Februari 12 522 1052 1209 1085 3880 Maret 35 598 1190 1488 1018 4329 April 22 501 1093 1336 1134 4086 Mei 19 544 1079 1519 1090 4251 Juni 23 494 963 1218 1220 3918 Juli 16 413 974 1081 1194 3678 Agustus 20 513 779 1119 1319 3750 September 37 450 872 1362 1096 3817 Oktober 19 534 1053 1215 1138 3959 November 17 407 817 1342 973 3556 Desember
25 574 1184 1416 1187 4386
Jumlah 281 5970 12080 15719 13667 47717
Sumber: RS PKU Muhammadiyah Surakarta, 2011 (data telah diolah)
e. Kapasitas Ruang Rawat Inap
Data kapasitas ruangan rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
tahun 2011 diperoleh dari jumlah tempat tidur pasien di masing-masing
tipe kamar rawat inap yang ada. Tabel II.4 menunjukkan kapasitas ruang
rawat inap yang ada di tahun 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tabel II.4. Kapasitas pasien di setiap tipe kamar rawat inap
Tipe Kamar Kapasitas Pasien Super VIP 6 VIP 20 Kelas I 44 Kelas II 84 Kelas III 48
Sumber: Data pelayanan rekam medik RS PKU Muhammadiyah Surakarta (data telah diolah)
f. Jumlah hari kerja karyawan di kamar rawat inap
Data jumlah hari kerja karyawan rawat inap di tahun 2011 ditunjukkan
pada tabel II.5 berikut.
Tabel II.5. Jumlah Hari Kerja Karyawan Kelas Rawat Inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011
No. Tipe Kamar Jumlah hari
rawat inap dalam 1 tahun
Jumlah tempat tidur
Total jumlah hari rawat inap dalam 1 tahun
1. Super VIP 365 6 2.190 2. VIP 365 20 7.300 3. Kelas I 365 44 16.060 4. Kelas II 365 84 30.660 5. Kelas III 365 48 17.520
Jumlah 202 73.730
Sumber: Data pelayanan rekam medik RS PKU Muhammadiyah Surakarta (data telah diolah)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2. Pengolahan Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pengolahan data meliputi
dua tahap. Kedua tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap pertama
Inti dari tahap pertama adalah pengumpulan dan pengelompokkan
biaya sesuai dengan berbagai aktivitas sejenis atau homogen yang ada.
Pada tahap ini, dilakukan pemisahan jenis biaya langsung dan tidak
langsung sampai dengan tahap penentuan tarif per unit cost driver. Tahap
pertama ini terdiri atas empat langkah, yaitu:
1) Mengidentifikasi dan menggolongkan biaya kedalam berbagai
aktivitas.
a) Menghitung Biaya Langsung Produk.
Biaya langsung dari kegiatan rawat inap antara lain adalah biaya
gaji perawat, biaya laundry, biaya konsumsi pasien, dan biaya
paket mandi. Penjelasan mengenai biaya-biaya tersebut adalah:
(1) Biaya gaji perawat
Perawat merupakan pihak yang terlibat langsung dalam
kegiatan rawat inap. Total gaji untuk 40 perawat selama tahun
2011 adalah sebesar Rp 452.243.500,00. Biaya tersebut
langsung dibebankan ke semua pasien rawat inap di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta tahun 2011 dengan dasar alokasi
lama hari pasien dirawat. Maka biaya perawat yang
dibebankan ke pasien per hari adalah sebesar:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(2) Biaya konsumsi
Biaya konsumsi pasien merupakan biaya yang dikeluarkan
untuk menyediakan makanan dan minuman pasien selama
dirawat di rumah sakit. Biaya anggaran konsumsi untuk setiap
pasien berbeda disetiap tipe kelasnya. Tabel II.6 menunjukkan
biaya konsumsi pasien rawat inap berdasarkan tipe kamar di
RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Tabel II.6. Biaya Konsumsi Per Hari Setiap Tipe Kamar
Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Tipe Kamar Biaya Konsumsi
Super VIP Rp 145.000,00 VIP Rp 110.000,00 Kelas I Rp 45.000,00 Kelas II Rp 35.000,00 Kelas III Rp 25.000,00
Sumber: Instalasi Gizi RS PKU Muhammadiyah Surakarta
(3) Biaya paket mandi
Paket mandi adalah paket yang diberikan kepada semua
pasien rawat inap yang ada di RS PKU Muhammadiyah
Surakarta. Biaya per paket pasien adalah sama tanpa melihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
perbedaan tipe kamarnya. Total biaya paket mandi pasien
selama tahun 2011 adalah Rp 238.148.320,00. Maka biaya
tersebut dibebankan ke semua pasien yang ada di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta tahun 2011 dengan dasar alokasi
jumlah hari pasien rawat inap.
(4) Biaya Laundry
Total biaya laundry selama tahun 2011 adalah Rp
72.138.740,00 yang meliputi biaya tenaga profesional
laundry dan obat laundry. Biaya tersebut juga dibebankan
secara merata ke semua pasien dengan dasar alokasi lama hari
pasien dirawat.
Perincian biaya langsung ditunjukkan pada tabel II.7 berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel II.7. Biaya Langsung Per Hari (Dalam Rupiah)
Tipe Kamar Gaji Perawat
Biaya Laundry
Biaya Konsumsi
Paket Mandi
Super VIP 9.477,62 1.511,80 145.000 4.990,85 VIP 9.477,62 1.511,80 110.000 4.990,85 Kelas I 9.477,62 1.511,80 45.000 4.990,85 Kelas II 9.477,62 1.511,80 35.000 4.990,85 Kelas III 9.477,62 1.511,80 25.000 4.990,85
b) Mengidentifikasi Biaya Tidak Langsung Berdasarkan
Aktivitas.
Pada RS PKU Muhammadiyah Surakarta terdapat sepuluh
aktivitas untuk mengalokasikan biaya tidak langsung, aktivitas-
aktivitas tersebut adalah:
(1) Aktivitas penyediaan bahan habis pakai
Bahan habis pakai merupakan bahan-bahan kesehatan yang
digunakan perawat untuk pelayanan pasien. Biaya bahan habis
pakai di RS PKU Muhammadiyah Surakarta untuk tahun 2011
adalah sebesar Rp 28.164.871,00. Biaya ini akan dibebankan
secara merata kepada semua pasien rawat inap yang ada.
(2) Aktivitas pelayanan administrasi
Aktivitas pelayanan administrasi merupakan aktivitas
penggunaan alat tulis kantor untuk keperluan pasien rawat
inap yang juga akan dibebankan secara merata kepada semua
pasien. Aktivitas ini memerlukan biaya alat tulis kantor
sebesar Rp 17.179.520,00 di tahun 2011.
(3) Aktivitas pemeliharaan kebersihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Aktivitas pemeliharaan kebersihan merupakan penunjang
kebersihan lingkungan rawat inap agar pasien nyaman selama
di rumah sakit. Aktivitas ini terdiri atas komponen biaya
seperti biaya tenaga kebersihan (dari luar instansi), biaya
pajak cleaning service (penggunaan jasa), biaya penyediaan
obat cleaning, penyediaan alat kebersihan dan penyediaan
plastik sampah. Biaya kebersihan selama tahun 2011 sebesar
Rp 266.772.514,00.
(4) Aktivitas pemasaran
Aktivitas pemasaran adalah aktivitas yang berhubungan
dengan kegiatan promosi RS PKU Muhammadiyah Surakarta
melalui berbagai spanduk, stand expo, dan kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan lainnya. Biaya pemasaran selama tahun 2011
adalah Rp 20.573.200,00.
(5) Aktivitas penyediaan listrik
Aktivitas ini merupakan aktivitas penyediaan listrik di setiap
kamar rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Setiap
tipe kamar memerlukan listrik, tetapi besar KWH nya
berbeda. Besarnya KWH setiap tipe kamar tergantung pada
penggunaan alat listrik di dalam kamar. Biaya penyediaan
listrik rumah sakit untuk tahun 2011adalah sebesar Rp
805.626.891,00. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil
direktur rumah sakit, untuk instalasi rawat inap dialokasikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
40% dari total biaya listrik yang ada, sehingga biaya listrik
yang dibebankan adalah Rp 322.252.363,00.
(6) Aktivitas penyediaan air
Aktivitas ini digunakan untuk membiayai penyediaan air
dalam kegiatan rawat inap. Kebutuhan air yang dimaksud
adalah kebutuhan air untuk mandi pasien maupun keluarga
pasien dan kegiatan lain yang mendukung kelancaran dalam
perawatan pasien. Yang menggunakan fasilitas air paling
banyak adalah rawat inap, sehingga semua biaya penyediaan
air dibebankan ke instalasi rawat inap. Biaya untuk aktivitas
ini selama tahun 2011 adalah Rp 31.541.080,00.
(7) Aktivitas penyediaan alat komunikasi
Alat komunikasi yang dimaksud adalah fasilitas telepon.
Fasilitas ini diberikan kepada pasien di Kelas I, VIP dan Super
VIP. Besarnya biaya untuk aktivitas ini selama 2011 adalah
Rp 87.341.698,00.
(8) Aktivitas pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit
Aktivitas ini meliputi kegiatan perbaikan maupun perawatan
sarana dan prasarana RS. Biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit di tahun 2011 sebesar Rp
120.891.040,00. Berdasarkan wawancara dengan wakil
direktur rumah sakit, besar biaya pemeliharaan instalasi rawat
inap selama 2011 dialokasikan sebesar 80% dari total biaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
yang ada, sehingga biaya yang dibebankan adalah sebesar Rp
105.971.840,00.
(9) Aktivitas penggunaan fasilitas
Biaya depresiasi fasilitas merupakan biaya yang ditanggung
oleh rumah sakit karena penyusutan nilai barang yang
digunakan akibat penggunaan fasilitas tersebut. Penyusutan
fasilitas yang dimaksud antara lain adalah TV, AC, Lemari es,
bed, kipas angin dan lain-lain. Berdasarkan perhitungan
dengan metode garis lurus, total biaya depresiasi fasilitas
instalasi rawat inap selama 2011 adalah Rp 433.908.750,00.
(10) Aktivitas pemakaian bangunan
Aktivitas pemakaian bangunan menimbulkan biaya depresiasi.
Biaya depresiasi bangunan rumah sakit untuk rawat inap
selama 2011 dialokasi 40% dari total biaya depresiasi gedung
yang ada sebesar Rp 2.250.000.000,00, sehingga biaya
depresiasi gedung yang dibebankan adalah sebesar Rp
900.000.000,00.
2) Mengklasifikasikan aktivitas biaya tidak langsung kedalam 4 kategori
aktivitas, meliputi aktivitas berlevel unit, batch, produk dan fasilitas.
Berikut adalah penjelasan tentang pengklasifikasiannya:
a) Aktivitas berlevel unit
Aktivitas dalam level ini merupakan aktivitas yang terjadi setiap
unit diproduksi. Dalam hal ini, semakin banyak pasien dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
semakin lama pasien tinggal di rumah sakit, maka biaya untuk
aktivitas ini akan semakin besar. Biaya yang tergolong berlevel
unit adalah biaya listrik dan air.
b) Aktivitas berlevel batch
Aktivitas dalam level ini sangat dipengaruhi frekuensi pengolahan
produk. Aktivitas ini tidak dipengaruhi jumlah unit yang ada.
Contoh kasusnya adalah aktivitas penggunaan bahan habis pakai
(dalam hal kesehatan), ketika seorang pasien membutuhkan
penanganan intensif, maka penggunaan bahan habis pakai akan
semakin banyak dibandingkan dengan dua pasien lain yang hanya
mengalami sakit biasa. Contoh aktivitas berlevel ini adalah biaya
bahan habis pakai dan biaya administrasi.
c) Aktivitas berlevel produk
Aktivitas ini cenderung sebagai strategi sebuah rumah sakit agar
dapat mempertahankan kualitasnya dengan berbagai promosi
yang dilakukan untuk membuat masyarakat percaya akan kualitas
rumah sakit. Contoh aktivitas ini adalah biaya pemasaran, yaitu
seperti mencetak buku profil rumah sakit, pembuatan spanduk
atau turut serta dalam program kemanusiaan yang berhubungan
dengan kesehatan.
d) Aktivitas berlevel fasilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Dalam menghasilkan jasanya, rumah sakit menyediakan fasilitas
bagi pasiennya. Fasilitas ini harus tetap ada, tanpa melihat ada
tidaknya pasien yang rawat inap. Contoh biaya berlevel aktivitas
ini adalah biaya kebersihan, biaya telepon dan depresiasi fasilitas
maupun gedung rawat inap.
Berdasarkan uraian diatas, klasifikasi biaya tidak langsung berdasarkan
aktivitas dapat dirangkum dalam tabel II.8. berikut ini.
Tabel II.8. Klasifikasi Aktivitas Biaya Tidak Langsung
No Biaya Tidak Langsung Level Aktivitas
Unit Batch Produk Fasilitas 1. Biaya bahan habis pakai Ö 2. Biaya administrasi Ö 3. Biaya kebersihan Ö 4. Biaya pemasaran Ö 5. Biaya listrik Ö 6. Biaya air Ö 7. Biaya telepon Ö 8. Biaya pemeliharaan
sarana dan prasarana RS Ö
9. Biaya depresiasi fasilitas Ö 10. Biaya depresiasi bangunan Ö
3) Mengidentifikasi cost driver
Setelah dilakukan pengelompokan biaya serta pengklasifikasian
biaya tidak langsung kedalam level aktivitas, langkah selanjutnya
adalah mengidentifikasi cost driver. Cost driver merupakan suatu alat
yang digunakan sebagai dasar alokasi bagi perhitungan biaya tidak
langsung. Pada tahap awal, biaya langsung dialokasikan ke produk
dengan dasar alokasi lama hari pasien, sehingga sudah didapatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
biaya langsung per produk untuk per hari. Hal ini akan dilakukan juga
untuk biaya tidak langsung dengan bantuan cost driver sebagai dasar
pengalokasiannya.
Untuk pengalokasian biaya tidak langsung dari setiap aktivitas ke
produk, cost driver yang digunakan antara lain jumlah pasien, jumlah
hari rawat, jumlah pemakaian air, listrik, dan hari kerja karyawan.
Setiap cost driver memiliki nilai unit yang dihitung sebagai berikut:
a) Jumlah pasien
Super VIP : 110 pasien
VIP : 1.319 pasien
Kelas I : 2.875 pasien
Kelas II : 4.256 pasien
Kelas III : 3.437 pasien
Total : 11.997 pasien
b) Jumlah hari rawat inap
Super VIP : 281 hari
VIP : 5.970 hari
Kelas I : 12.080 hari
Kelas II : 15.719 hari
Kelas III : 13.667 hari
Total : 47.717 hari
c) Jumlah pemakaian air
Super VIP : 16,15 m3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
VIP : 343,085 m3
Kelas I : 694,22 m3
Kelas II : 903,34 m3
Kelas III : 785,415 m3
Total : 2.742,21 m3
d) Jumlah pemakaian listrik
Super VIP : 4.803,10 KWH
VIP : 99.245 KWH
Kelas I : 122.291 KWH
Kelas II : 140.167 KWH
Kelas III : 9.732,50 KWH
Total : 376.238,60 KWH
e) Jumlah hari kerja karyawan
Super VIP : 2.190 hari
VIP : 7.300 hari
Kelas I : 16.060 hari
Kelas II : 30.660 hari
Kelas III : 17.520 hari
Total :73.730 hari
Unit cost driver yang telah dihitung dan ditentukan sebelumnya,
diringkas dalam tabel II.9. berikut ini:
Tabel II.9. Unit cost driver
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
No. Cost driver Unit cost driver
1. Jumlah pasien 11.997 Pasien 2. Jumlah hari rawat inap 47.717 Hari 3. Pemakaian air 2.742,21 m3
4. Pemakaian listrik 376.238,60 KWH 5. Jumlah hari kerja karyawan 73.730 Hari
Sumber: Data diolah
Selanjutnya, menentukan jenis cost driver yang tepat untuk
masing-masing biaya sebagai dasar alokasi perhitungan biaya tidak
langsungnya. Berikut adalah pertimbangan dalam penentuan jenis cost
driver untuk masing-masing biaya:
a) Biaya listrik menggunakan cost driver jumlah KWH pemakaian
listrik. Setiap tipe kamar rawat inap yang ada mempunyai fasilitas
listrik yang berbeda-beda. Semakin tinggi kelas kamar, maka
fasilitas yang ada akan memerlukan listrik lebih banyak. Dengan
demikian, untuk menentukan biaya listrik per hari per tipe kamar
dapat menggunakan dasar alokasi banyaknya KWH konsumsi
listriknya (Novarini, 2010 : IV-13).
b) Dari hasil penelitian, diperoleh data mengenai jumlah pemakain
air untuk masing-masing tipe kamar rawat inap selama satu tahun.
Sehingga biaya air per hari per tipe kamar dapat menggunakan
menggunakan dasar alokasi banyaknya m3 pemakaian air
(Novarini, 2010 : IV-15).
c) Bahan habis pakai, alat tulis kantor, pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit untuk setiap pasien hampir sama jenis dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
jumlahnya untuk per harinya. Yang berbeda adalah total biaya-
biaya tersebut yang digunakan pasien selama dirawat. Semakin
lama pasien dirawat, maka biaya yang dibebankan kepada pasien
juga akan semakin besar. Oleh karena itu untuk biaya bahan habis
pakai, biaya alat tulis kantor, dan biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana rumah sakit dialokasikan menggunakan cost driver lama
hari pasien dirawat di rumah sakit (Novarini, 2010 : IV-23).
d) Untuk kasus biaya pemasaran dan biaya telepon juga hampir sama
dengan poin c). Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh rumah
sakit akan dibebankan secara merata ke setiap pasien yang ada.
Sebagai dasar alokasinya digunakanlah cost driver berupa lama
hari pasien dirawat. Jika pasien yang dirawat semakin banyak dan
lama, bisa diambil kesimpulan bahwa strategi pemasaran yang
dilakukan rumah sakit berhasil. Untuk telepon hanya dibebankan
kepada pasien Super VIP, VIP dan Kelas I saja. Sehingga cost
driver yang digunakan adalah lama hari pasien dirawat di Super
VIP, VIP dan Kelas I.
e) Untuk alokasi biaya kebersihan dan depresiasi gedung, digunakan
cost driver berupa jumlah hari kerja karyawan. Cost driver ini bisa
digunakan dengan pertimbangan bahwa aktivitas kebersihan dan
aktivitas depresiasi gedung selalu terjadi bersamaan dengan
aktivitas karyawan di rumah sakit. Banyaknya aktivitas karyawan
di dalam gedung inilah yang menjadi dasar alokasi. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
jumlah hari kerja karyawan di dalam gedung menjadi pemicu biaya
kebersihan dan biaya depresiasi gedung.
f) Menurut Novarini (2010 : IV-20), untuk aktivitas penggunaan
fasilitas, dapat menggunakan cost driver jumlah pasien yang ada di
setiap tipe kamar rawat inap.
Tabel II.10 berikut menunjukkan penentuan jenis cost driver
sebagai dasar alokasi perhitungan biaya tidak langsung.
Tabel II.10. Pengelompokkan Cost Driver Sebagai Dasar Alokasi
No. Biaya Tidak Langsung Cost Driver
1. Biaya listrik KWH pemakaian listrik 2. Biaya air m3 pemakaian air 3. Biaya bahan habis pakai Lama hari pasien 4. Biaya alat tulis kantor Lama hari pasien 5. Biaya pemasaran Lama hari pasien 6. Biaya kebersihan Jumlah hari kerja karyawan 7. Biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana RS Lama hari pasien
8. Biaya telepon Lama hari pasien 9. Biaya depresiasi fasilitas Jumlah pasien 10. Biaya depresiasi gedung Jumlah hari kerja karyawan
Sumber: Data diolah
d) Menentukan tarif per unit cost driver
Setelah semua biaya terkumpul dan cost driver telah
diidentifikasi, kemudian langkah selanjutnya adalah menentukan tarif
per unit cost driver. Penentuan tarif per unit ini sangat diperlukan
karena tipe kamar yang ada memiliki cost driver yang berbeda-beda.
Perhitungan tarif per unit cost driver ini dilakukan dengan cara
membagi biaya tidak langsung yang ada dengan cost driver yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
ditentukan pada langkah sebelumnya. Tabel II.10. berikut
menunjukkan pengelompokkan biaya tidak langsung ke masing-
masing cost driver yang tepat dan hasil perhitungan tarif per unit cost
driver pada kamar rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta
dengan metode Activity Based Costing.
Tabel II.11. Tarif per unit cost driver
No. Biaya Tidak Langsung Jumlah (Rp)
Cost driver Tarif/Unit
Cost Driver (Rp)
1. Aktivitas berlevel unit Biaya listrik 322.252.363 376.238,6 856,51 Biaya air 31.541.080 2.742,21 11.502,07
2. Aktivitas berlevel batch Biaya bahan habis pakai 28.164.871 47.717 590,25 Biaya alat tulis kantor 17.179.520 47.717 360,03
3. Aktivitas berlevel produk Biaya pemasaran 20.573.200 47.717 431,15
4.
Aktivitas berlevel fasilitas Biaya telepon 87.341.698 18.331*) 4.764,70 Biaya kebersihan 266.772.514 73.730 3.618,24 Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana RS
105.971.840 47.717 2.220,84
Biaya depresiasi fasilitas 1. Super
VIP 2. VIP 3. Kelas
I 4. Kelas
II 5. Kelas
III
47.062.500 140.937.500 157.863.750 56.455.000 31.590.000
110 1.319 2.875 4.256 3.437
427.840,91 106.851,78 54.909,13 13.264,80 9.191,16
Biaya depresiasi gedung 900.000.000 73.730 12.206,70 Keterangan: *) biaya telepon hanya dibebankan kepada Super VIP,
VIP dan Kelas I. Sumber: Data diolah
b. Tahap kedua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Setelah dihasilkan tarif per unit cost driver, tahap selanjutnya
adalah menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke produk.
Tahap kedua ini dapat juga disebut pembebanan biaya overhead dari
setiap aktivitas, karena biaya tidak langsung sama posisinya dengan biaya
overhead. Pembebanan biaya overhead ini dilakukan dengan cara
mengalikan tarif per unit cost driver dengan cost driver yang telah
ditentukan untuk setiap tipe kamar rawat inap yang ada berdasarkan data
pada tabel II.10.
Selain pembebanan ke setiap tipe kamar, dilakukan juga
perhitungan biaya aktivitas per hari untuk setiap kamar. Langkah ini
dilakukan dengan cara membagi biaya total yang dihasilkan untuk setiap
kamar dengan lama hari pasien dirawat. Untuk lebih jelas, tabel II.12
berikut akan menunjukkan pembebanan biaya tidak langsung atau biaya
overhead ke setiap tipe kamar rawat inap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Aktivitas berlevel unit
Biaya Listrik 856,51Rp
1. Super VIP 4803,1 4.113.899,75Rp 14.640,21Rp
2. VIP 99245,4 85.004.650,15Rp 14.238,63Rp
3. Kelas I 122291 104.743.457,56Rp 8.670,82Rp
4. Kelas II 140167 120.054.372,08Rp 7.637,53Rp
5. Kelas III 9732,5 8.335.983,58Rp 609,94Rp
Biaya Air 11.502,07Rp
1. Super VIP 16,15 185.758,4Rp 661,00Rp
2. VIP 343,085 3.946.187,69Rp 661,00Rp
3. Kelas I 694,22 7.984.967,04Rp 661,00Rp
4. Kelas II 903,34 10.390.279,91Rp 661,00Rp
5. Kelas III 785,415 9.033.898,31Rp 661,00Rp
Aktivitas berlevel batch
Biaya Bahan Habis Pakai 590,25Rp
1. Super VIP 47717 28.164.959,25Rp 590,25Rp
2. VIP 47717 28.164.959,25Rp 590,25Rp
3. Kelas I 47717 28.164.959,25Rp 590,25Rp
4. Kelas II 47717 28.164.959,25Rp 590,25Rp
5. Kelas III 47717 28.164.959,25Rp 590,25Rp
Biaya Alat Tulis Kantor 360,03Rp
1. Super VIP 47717 17.179.551,51Rp 360,03Rp
2. VIP 47717 17.179.551,51Rp 360,03Rp
3. Kelas I 47717 17.179.551,51Rp 360,03Rp
4. Kelas II 47717 17.179.551,51Rp 360,03Rp
5. Kelas III 47717 17.179.551,51Rp 360,03Rp
Aktivitas Berlevel Produk
Biaya Pemasaran 431,15Rp
1. Super VIP 47717 20.573.184,55Rp 431,15Rp
2. VIP 47717 20.573.184,55Rp 431,15Rp
3. Kelas I 47717 20.573.184,55Rp 431,15Rp
4. Kelas II 47717 20.573.184,55Rp 431,15Rp
5. Kelas III 47717 20.573.184,55Rp 431,15Rp Sumber : Data diolah
1.
2.
Tabel II.12. Pembebanan Biaya Tidak Langsung Setiap Tipe Kamar
3.
No. Biaya Tidak Langsung Tarif Per Unit Unit Cost
DriverBiaya Total
Biaya Per Hari (Biaya Total :
Lama hari)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Aktivitas Berlevel Fasilitas
Biaya Kebersihan 3.618,24Rp
1. Super VIP 2190 7.923.945,60Rp 28.199,09Rp
2. VIP 7300 26.413.152,00Rp 4.424,31Rp
3. Kelas I 16060 58.108.934,40Rp 4.810,34Rp
4. Kelas II 30660 110.935.238,40Rp 7.057,40Rp
5. Kelas III 17520 63.391.564,80Rp 4.638,29Rp
Biaya Telepon 4.764,70Rp
1. Super VIP 18331 87.341.715,70Rp 4.764,70Rp
2. VIP 18331 87.341.715,70Rp 4.764,70Rp
3. Kelas I 18331 87.341.715,70Rp 4.764,70Rp
4. Kelas II - - -
5. Kelas III - - -Biaya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS
2.220,84Rp
1. Super VIP 47717 105.971.822,28Rp 2.220,84Rp
2. VIP 47717 105.971.822,28Rp 2.220,84Rp
3. Kelas I 47717 105.971.822,28Rp 2.220,84Rp
4. Kelas II 47717 105.971.822,28Rp 2.220,84Rp
5. Kelas III 47717 105.971.822,28Rp 2.220,84Rp
Biaya Depresiasi Fasilitas
1. Super VIP 427.840,91Rp 110 47.062.500,00Rp 167.482,21Rp
2. VIP 106.851,78Rp 1319 140.937.500,00Rp 23.607,62Rp
3. Kelas I 54.909,13Rp 2875 157.863.750,00Rp 13.068,19Rp
4. Kelas II 13.264,80Rp 4256 56.455.000,00Rp 3.591,51Rp
5. Kelas III 9.191,16Rp 3437 31.590.000,00Rp 2.311,41Rp
Biaya Depresiasi Gedung 12.206,70Rp
1. Super VIP 2190 26.732.682,00Rp 95.134,10Rp
2. VIP 7300 89.108.910,00Rp 14.926,12Rp
3. Kelas I 16060 196.039.602,00Rp 16.228,44Rp
4. Kelas II 30660 374.257.422,00Rp 23.809,24Rp
5. Kelas III 17520 213.861.384,00Rp 15.648,01Rp
Sumber: Data diolah
Biaya TotalBiaya Per Hari (Biaya Total :
Lama hari)
4.
Tabel II.12. Pembebanan Biaya Tidak Langsung Setiap Tipe Kamar (Lanjutan)
No. Biaya Tidak Langsung Tarif Per Unit Unit Cost
Driver
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
c. Analisis Data dan Pembahasan
Pengolahan data untuk analisis telah dilakukan melalui dua tahap yaitu
mulai dari tahap pengumpulan biaya yang memiliki aktivitas sejenis hingga
tahap pembebanan biaya ke masing-masing produk, dalam hal ini
pembebanan ke masing-masing tipe kamar untuk setiap harinya. Selanjutnya
penulis mencoba menganalisis dengan cara menghitung total biaya produk
yang dihasilkan. Total biaya produk diperoleh dengan menjumlahkan semua
biaya langsung dan biaya tidak langsung yang ada. Biaya tersebut akan
menunjukkan penggunaan masing-masing tipe kamar pada setiap
aktivitasnya. Tabel II.13 menunjukkan biaya per hari untuk setiap tipe kamar
rawat inap.
Tabel II.13. Biaya Rawat Inap Per Hari Setiap Tipe Kamar (Rp)
Komponen Biaya Tipe Kamar
Super VIP VIP Kelas I Kelas II Kelas III Biaya Langsung Gaji Perawat 9.477,62 9.477,62 9.477,62 9.477,62 9.477,62 Biaya Laundry 1.511,80 1.511,80 1.511,80 1.511,80 1.511,80 Biaya Konsumsi 145.000,00 110.000,00 45.000,00 35.000,00 25.000,00 Paket Mandi 4.990,85 4.990,85 4.990,85 4.990,85 4.990,85 Biaya Tidak Langsung Biaya Listrik 14.640,21 14.238,63 8.670,82 7.637,53 609,94 Biaya Air 661,00 661,00 661,00 661,00 661,00 Biaya Bahan Habis Pakai 590,25 590,25 590,25 590,25 590,25 Biaya Alat Tulis Kantor 360,03 360,03 360,03 360,03 360,03 Biaya Pemasaran 431,15 431,15 431,15 431,15 431,15 Biaya Kebersihan 28.199,09 4.424,31 4.810,34 7.057,40 4.638,29 Biaya Telepon 4.764,70 4.764,70 4.764,70 - - Biaya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS 2.220,84 2.220,84 2.220,84 2.220,84 2.220,84 Biaya Depresiasi Fasilitas 167.482,21 23.607,62 13.068,19 3.591,51 2.311,41 Biaya Depresiasi Gedung 95.134,10 14.926,12 16.228,44 23.809,24 15.648,01
Biaya Per Hari 475.463,85 192.204,92 112.786,03 97.339,22 68.451,19
Sumber: Data diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, penulis membandingkan
total biaya rawat inap dengan metode Activity Based Costing dengan tarif
kamar rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta untuk tahun 2011
yang ditunjukkan pada tabel II.14 berikut.
Tabel II.14. Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Total Biaya Rawat Inap Menggunakan ABC-System
Tipe Kamar
Biaya Per Hari (a)
Tarif Per Hari (b)
Selisih (c = b-a)
Prosentase (%)
(d = c÷a) Super VIP
Rp 475.463,85
Rp 900.000,00
Rp 424.536,15
89,29
VIP Rp 192.204,92 Rp 360.000,00 Rp 167.795,08 87,30 Kelas I Rp 112.786,03 Rp 210.000,00 Rp 97.213,97 86,19 Kelas II Rp 97.339,22 Rp 120.000,00 Rp 22.660,78 23,28 Kelas III Rp 68.451,19 Rp 65.000,00 (Rp 3.451,19)
(5,04)
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel II.14 diatas, dapat diketahui bahwa biaya yang
dikeluarkan oleh masing-masing kamar rawat inap per hari cukup besar,
tetapi tarif masing-masing tipe kamar telah dapat menutup semua biaya yang
terjadi kecuali untuk kelas III yang ternyata mengalami kerugian. Untuk tipe
kamar Super VIP, terlihat bahwa untuk satu kamar akan menyerap biaya per
hari sebesar Rp 475.463,85. Dengan diterapkannya tarif Rp 900.000,00 per
hari, maka rumah sakit mendapat keuntungan sebesar Rp 424.536,15 per hari
atau sekitar 89,29%. Untuk tipe kamar VIP, tiap satu kamar menyerap biaya
sebesar Rp 192.204,92 per hari. Tarif yang diterapkan untuk kamar VIP
adalah Rp 360.000,00 per hari, maka rumah sakit sudah memperoleh
keuntungan sebesar Rp 167.795,08 atau sekitar 87,30%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tipe kamar Kelas I menyerap biaya sebesar Rp 112.786,03 per hari,
jika tarif per harinya sebesar Rp 210.000,00 maka keuntungan rumah sakit
adalah Rp 97.213,97 atau sekitar 86,19% per hari. Untuk tipe kamar Kelas II,
menyerap biaya Rp 97.339,22 per hari. Tarif Kelas II per harinya Rp
120.000,00, sehingga keuntungan rumah sakit sebesar Rp 22.660,78 atau
sekitar 23,28% per hari.
Sedangkan untuk Kelas III, biaya yang diserap dalam sehari adalah
sebesar Rp 68.451,19. Sementara tarif yang diterapkan adalah Rp 65.000,00
per hari. Dalam hal ini, untuk tipe kamar Kelas III rumah sakit mengalami
kerugian sebesar Rp 3.451,19 per hari atau sekitar 5,04%. Tetapi hal ini tidak
menjadi masalah karena rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta telah
memberlakukan sistem subsidi silang. Sehingga kerugian yang dialami oleh
Kelas III akan ditutup oleh pendapatan yang diperoleh dari kelas jasa rawat
inap Super VIP, VIP, Kelas I dan Kelas II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
BAB III
TEMUAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan penulis
dalam mengevaluasi tarif jasa rawat inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang
berlaku di tahun 2011 dengan mempertimbangkan metode Activity Based Costing
untuk perhitungan biaya rawat inap terdapat kelebihan dan kekurangan yang penulis
temukan. Adapun kelebihan dan kelemahan yang penulis temukan adalah sebagai
berikut:
A. Kelebihan
1. Dalam penentuan tarif jasa rawat inap, rumah sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta menggunakan double distribution method. Dengan metode ini, unit-
unit penunjang dalam kegiatan rawat inap sangat diperhitungkan dengan
dasar-dasar alokasi yang mencukupi, sehingga ketepatan perhitungan tidak
diragukan lagi. Karena kelebihannya itulah, metode ini banyak digunakan oleh
rumah sakit dalam penentuan tarifnya.
2. Tarif yang diterapkan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta tidak
dipengaruhi oleh rumah sakit lain, sehingga manajemen rumah sakit dapat
menentukan berapapun margin produk yang diinginkan. Dalam hal untuk
memperoleh laba, rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta dapat
melakukannya secara maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. Untuk menghadapi persaingan yang ada, rumah sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta melakukan sistem subsidi silang dalam penentuan tarifnya.
Sehingga tarif rawat inap untuk masyarakat kalangan bawah dapat ditekan
lebih murah agar dapat terjangkau. Berdasarkan hasil analisis, ternyata rumah
sakit mengalami kerugian untuk Kelas III. Kerugian yang ada akan ditutup
oleh jasa rawat inap Kelas Super VIP, VIP, Kelas I dan Kelas II.
4. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Activity Based Costing
System, total biaya kamar per hari untuk semua tipe kamar (kecuali Kelas III)
dapat ditutup oleh tarif yang berlaku, sehingga rumah sakit mendapatkan
keuntungan.
B. Kelemahan
1. Dalam pengalokasian biaya di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta,
penulis mengalami kesulitan untuk pengumpulan biaya. Hal ini disebabkan
pelaporan biaya dilakukan secara total, belum ada pemisahan biaya untuk
masing-masing tipe kamar yang ada.
2. Biaya yang dikeluarkan oleh unit-unit penunjang lain cukup besar, sehingga
laba yang diperoleh rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta masih
sebatas cukup untuk menutup biaya-biaya lain diluar kegiatan rawat inap.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3.
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap penggunaan Activity
Based Costing System dalam penentuan biaya produk untuk tarif jasa rawat inap di
rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2011, maka penulis akan
memberikan simpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil pembahasan mengenai
penentuan tarif yang telah dilakukan oleh penulis.
A. Simpulan
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta tidak menerapkan Activity
Based Costing System dalam menghitung biaya produk kamar jasa rawat inap.
Rumah sakit menggunakan double distribution method yang lebih
mengedepankan analisis biaya untuk melakukan distribusi biaya bukan hanya
pada kamar rawat inap, tetapi juga unit-unit penunjang yang berkaitan dengan
pelayanan pasien rawat inap. Pihak rumah sakit juga menerapkan sistem subsidi
silang untuk Kelas III, sehingga tarif yang berlaku dapat terjangkau oleh
masyarakat sedangkan kekurangannya dapat ditutup oleh kelas-kelas lain yang
menerapkan tarif diatasnya.
Untuk penelitian ini, penulis melakukan perhitungan biaya total produk per
kamar untuk jasa rawat inap yang ditentukan dengan pertimbangan Activity Based
Costing System. Penulis melibatkan biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya lansung yang dimaksud adalah biaya perawat, biaya konsumsi, biaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
laundry, dan biaya paket mandi pasien. Sementara untuk biaya tidak langsung
meliputi biaya listrik, biaya air, biaya habis pakai, biaya alat tulis kantor, biaya
kebersihan, biaya pemasaran, biaya telepon, biaya pemeliharaan saran dan
prasarana rumah sakit, biaya depresiasi fasilitas dan biaya depresiasi gedung.
Hasilnya perhitungannya adalah biaya yang diserap kamar per harinya
adalah Super VIP Rp 475.463,85, VIP Rp 192.204,92, Kelas I Rp 112.786,03,
Kelas II Rp 97.339,22 dan Kelas III Rp 68.451,19. Jika dibandingkan dengan tarif
yang diterapkan di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta untuk tahun 2011,
maka semua biaya tersebut lebih kecil (kecuali Kelas III, rumah sakit mengalami
kerugian) sehingga rumah sakit selalu mendapat keuntungan. Prosentase laba
yang diperoleh rumah sakit jika mempertimbangkan metode ABC juga cukup
tinggi yaitu Super VIP 89,29%, VIP 87,30%, Kelas I 86,19%, Kelas II 23,28%
dan Kelas III mengalami kerugian 5,04%.
Jika melihat hasil perbandingan tarif jasa rawat inap dengan biaya produk
yang dipertimbangkan dengan Activity Based Costing System, tarif yang berlaku
di rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sudah sesuai. Tetapi dalam
perhitungan biayanya, penulis cukup kesulitan dalam hal pemisahan biaya per tipe
kamar, karena cost driver yang ditemukan juga cukup terbatas. Hal ini membuat
perhitungan biaya produk menjadi kurang relevan. Selain itu biaya yang terjadi di
unit-unit penunjang cukup besar, sehingga kemungkinannya laba tinggi yang
diperoleh belum bisa menutup biaya-biaya lain yang terjadi. Apalagi pendapatan
rawat inap adalah pendapatan utama karena mempunyai kontribusi besar bagi
rumah sakit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
B. Saran
1. Rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta sebaiknya melakukan teknik
pengumpulan data dan mencatat biaya operasional secara tepat. Sehingga
dalam penentuan tarif jasa rawat inap, biaya-biaya terkait dan relevan dapat
terlihat jelas dengan pemisahan biaya yang tepat juga. Jika semua biaya dapat
ditentukan dengan tepat, maka perhitungan tarif dapat ditentukan dengan tepat
juga.
2. Meskipun penentuan tarif berdasarkan pesaing tidak selalu tepat, tetapi
pesaing tetap harus diperhitungkan. Agar tarif yang ada selalu mengikuti
perkembangan pasar yang ada.
3. Meskipun untuk kepentingan strategi, sistem subsidi digunakan di rumah sakit
PKU Muhammadiyah Surakarta. Penyesuaian tarif untuk Kelas III tetap harus
dilakukan. Karena Kelas III merupakan kamar yang paling banyak digunakan
sehingga aktivitas yang terjadi juga makin banyak.
4. Metode yang digunakan rumah sakit saat ini memang sudah cukup baik, tetapi
berdasarkan sejarah, metode ABC cukup menjadi perhatian karena paling bisa
dipertanggungjawabkan. Sehingga mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi
rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta untuk penentuan tarif selanjutnya
bisa menggunakan pertimbangan metode ABC ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R dan Mowen, Maryanne M. 2006. “Akuntansi Manajemen”. Edisi 7. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan, Dharwany Minanur. 2005. “Analisis Biaya Dengan Metode ABC Pada
Pelayanan Pemeriksaan Diagnostik Dan Tindakan Khusus Di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi”. Tesis. Tidak dipublikasikan.
Mulyadi. 1993. “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa”. Edisi 2.
Yogyakarta: STIE YKPN. Mulyadi. 2003. “Activity-Based Cost System”. Edisi 6. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN. Mulyadi. 2007. ”Akuntansi Biaya”. Edisi 5. Yogyakarta: STIM YKPN. Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2012. ”Pedoman Penulisan
Tugas Akhir”. Putri, Novarini, R. G. 2010. “Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Dengan
Mempertimbangkan Metode Activity Based Costing Di RSUD Pandan Arang Boyolali”. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Wahyuni, Sri. 2011.”Evaluasi Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam
Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Karanganyar”. Tugas akhir. Tidak dipublikasikan.