EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN...

37
EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN PENGURUS POKTAN DAN GAPOKTAN PESERTA PELATIHAN TEKNIS MANAJEMEN ANGKATAN I TAHUN 2014 SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN PESERTA PELATIHAN ANGKATAN I (KECAMATAN MANDAI, BONTOA, MAROS BARU DAN LAU ) OLEH Ir. Pangerang, MP NIP. 19630727 199303 1 011 PENYULUH PERTANIAN MADYA Kabupaten Maros BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MAROS 2014

Transcript of EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN...

Page 1: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN

EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN PENGURUS POKTAN DAN GAPOKTAN PESERTA PELATIHAN TEKNIS MANAJEMEN ANGKATAN I TAHUN 2014

SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN

PESERTA PELATIHAN ANGKATAN I (KECAMATAN MANDAI, BONTOA, MAROS BARU DAN LAU )

OLEH

Ir. Pangerang, MP NIP. 19630727 199303 1 011

PENYULUH PERTANIAN MADYA Kabupaten Maros

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN MAROS

2014

Page 2: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

ii

PENGESAHAN

EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN

EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN PENGURUS POKTAN DAN GAPOKTAN

PESERTA PELATIHAN TEKNIS MANAJEMEN ANGKATAN I TAHUN 2014 SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ir. H. Suardi Halik, MM

NIP : 19601101 198903 1 009

Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tingkat I (IV/b)

Jabatan : Plh.Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Maros

Mengesahkan kegiatan Evaluasi dan Pelaporan yaitu Evalusi Pelaksanaan Penyuluhan

yang dilaksanakan oleh pejabat fungsional :

Nama : Ir. Pangerang, MP

NIP : 19630727 199303 1 011

Pangkat/Gol.Ruang : Pembina Tingkat I (IV/b)

Jabatan : Penyuluh Pertanian Madya

Unit Kerja : Badan Pelaksana Penyuluah dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Maros

Berupa Penyusunan Evaluasi Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan Peserta

Pelatihan Teknis Manajemen Angkatan I Tahun 2014 Sebelum dan Sesudah Diberikan

Penyuluhan dari Kecamatan Mandai, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Maros Baru dan

Kecamatan Lau dan kepada pejabat fungsional yang bersangkutan dapat dinilai angka

kreditnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian lembar pengesahan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan

sebagaimana mestinya

Maros, Juli 2014 Plh. Kepala Badan

Ir. H. Suardi Halik, MM Pangkat : Pembina Tk.I NIP.19601101 198903 1 009

Page 3: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

iii

KATA PENGANTAR

Penulis pertama-tama memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

Menyusun Laporan Evaluasi Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan

Peserta Pelatihan Teknis Manajemen Angkatan I Tahun 2014 (Pengurus

Poktan/Gapoktan dari Kecamatan Mandai, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Maros

Baru dan Kecamatan Lau) sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan

Dalam menyelesaikan laporan evaluasi ini, penulis tidak lepas dari berbagai

hambatan dan tantangan, namun berkat kesabaran dan bantuan dari berbagai

pihak baik berupa saran, bimbingan, petunjuk dan dorongan moril baik secara

langsung maupun tidak langsung yang semua ini sangat berarti dan besar

manfaatnya dalam membantu kelancaran penyusunan evaluasi.

Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan Pahala kepada mereka. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membatu penulis :

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan evaluasi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis harapkan semoga laporan evaluasi ini dapat bermanfaat .

Amin.

Maros, Juli 2014

Penulis

Ir. Pangerang, MP NIP. 19630727 199303 1 011

Page 4: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

iv

\

Page 5: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Evaluasi 8

D. Kegunaan Evaluasi

II. LANDASAN TEORI DAN KONSEP EVALUASI

A. Landasan Teori

B. Konsep Evaluasi

III. RANCANGAN EVALUASI

A. Lokasi dan Waktu

B. Populasi dan Sampel

C. Teknik Pengumpulan Data

D. Indikator /Instrumnen Evaluasi

E. Analisis Data

IV. HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN

A. Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan

B. Efektifitas Penyuluhan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran/Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAAN-LAMPIRAN

i

ii

iii

iv

1

2

3

4

4

5

5

11

12

12

12

12

13

13

18

18

23

25

25

25

26

27

Page 6: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembinaan kelompoktani diarahkan pada penerapan sistem

agribisnis, peningkatan peranan, peran serta petani dan anggota

masyarakat pedesaan lainnya, dengan menumbuhkembangkan kerja

sama antar petani dan pihak lainnya yang terkait untuk mengembangkan

usahataninya. Selain itu pembinaan kelompoktani diharapkan dapat

membantu menggali potensi, memecahkan masalah usahatani

anggotanya secara lebih efektif, dan memudahkan dalam mengakses

informasi, pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya.

Dalam upaya untuk mewujudkan pelaku utama yang berkualitas,

maka petani diarahkan untuk mengembangkan kemampuannya melalui

pendekatan kelompoktani. Kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya

sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, unit produksi, unit penyedia

sarana dan prasarana produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta

unit jasa penunjang sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan para anggotanya dalam mengembangkan usahatani yang

berbasis agribisnis, yang selanjutnya dapat menjadi kelembagaan petani

yang kuat dan mandiri.

Jumlah Kelembagaan petani dan Kelembagaan Penyuluh yang ada

di Kabupaten Maros berdasarakan data bas tahun 2014 Badan

Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros yaitu :1)

BPP Kecamatan 14 unit, KTNA Kecamatan 14 kelompok, Kelompok Tani

813 kelompok yang terdiri : dari Kelas Pemula 393 kelompok, kelas lanjut

330 kelompok, kelas madya 86 kelompok, dan kelas utama 4 kelompok;

Gapoktan 102 kelompok, Poslutan 61 kelompok, Kelompok Wanita Tani

77 kelompok, dan Taruna Tani 2 kelompok (BPP-KP Kab. Maros, 2014)

Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa para kelompok tani di

Kabupaten Maros belum melaksanakan fungsinya secara optimal yaitu

sebagai:1) kelompok Kelas belajar; 2) Kelompok Tani sebagai Wahana

Page 7: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

2

Kerjasama; dan 3) Kelompok tani sebagai Unit Produksi . Begitu juga

pada gabungan Kelompok tani di Kabupaten Maros belum melaksanakan

secara optimal fungsinya sebagai Gapoktan yaitu sebagai ;1) unit usaha

tani,, 2) Unit usaha pengolahan; 3) unit usaha sarana dan prasarana

produksi, 4)Unit usaha pemasaran; dan 5) Unit usaha keuangan mikro.

Kurang berfungsinya kelompok tani dan Gapoktan dalam melaksanakan

fungsinya disebabkan karena kurannya pengetahuan dan keterampilan

yang dimilikinya. dalam memenejemen kelompoktaninya masing-masing.

Untuk itu Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahan Pangan

Kabupaten Maros sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri

Pertanian Nomor : 273/Kpts/ Ot.160/4/2007 adalah penanggung jawab

operasional pengembangan kelompoktani di tingkat kabupaten telah

melaksanakan pembinaan kelompok tani melalui pelatihan manajemen

bagi pengurus kelompok tani dan Gabungan Kelompok tani di Kabupaten

Maros.

Pelaksanaan Pembinaan Kelompok tani ini dilaksanakan dalam

empat angkatan dengan waktu dan peserta yang berbeda dengan

melibatkan penyuluh pertanian sebagai pemateri atau narasumber pada

kegiatan tersebut. Angkatan I dengan peserta dari pengurus kelompok

tani dan gapoktan dari Kecamatan Mandai, Kecamatan Bontoa,

Kecamatan Maros Baru dan Kecamatan Lau.

Tabe 1.1 Data Kelembagaan Petani dari Kecamatan Mandai, Bontoa, Lau dan Maros Baru

No. KECAMATAN Gapokt

an Poktan

Kelas Kelompok Tani KWT

TARUNA

TANI

Polsluhta

n P L M U

1 Mandai 6 38 18 16 4 0 6 0 4

2 Bontoa 9 56 15 29 12 0 5 0 6

3 Lau 6 52 22 14 16 0 3 1 4

4 Maros Baru 7 35 8 18 9 0 4 0 4

Jumlah 28 181 63 77 41 0 18 1 18

Sumber Data : Data Sekunder BPP-KP Kab. Maros, Tahun 2014

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah kelembagaan petani di 4

kecataman yaitu Kecamatan Mandai, Bontoa, Lau dan Maros Baru

Page 8: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

3

terdapat 28 Gapoktan, 181 kelompok tani yang teridiri dari 33 kelompok

tani pemula, 77 kelompok tani lanjut, 41 kelompok tani madya.

Disamping itu terdapat juga 18 kelompok wanita tani, 1 kelompok taruna

tani, 18 posluthan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dari

masing-masing pengurus kelompok baik dari pengurus gapoktan maupun

pengurus kelompok tani juga berbeda-beda, untuk itu pembinaan

kelompok tani perlu dilakukan.

Pembinaan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan

kelompoktani dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai, (1)

kelas belajar setiap anggota untuk berinteraksi guna meningkatkan

Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan, (2) sebagai wahana kerjasama,

dan (3) Unit penyedia sarana dan prasarana prosuksi, unit produksi, unit

pengolahan dan pemasaran serta unit jasa penunjang.

Keberhasilan dalam pelaksanaan penyuluhan tidak terlepas dari apa

yang namanya evaluasi. Oleh karena itu setiap penyuluhan wajib

melakukan kegiatan evaluasi manakala setiap kegiatan penyuluhan

selesai dilaksanakan. Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang penting,

namun sering dikesampingkan dan konotasinya negatif, karena dianggap

mencari kesalahan, kegagalan dan kelemahan dari suatu kegiatan

penyuluhan pertanian. Sebenarnya evaluasi harus dilihat dari segi

manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan

program/kegiatan penyuluhan pertanian sehingga lebih efektif, efisien

dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi penyuluhan

pertanian dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan

kegiatan/program penyuluhan, dan kinerja penyuluhan,

mempertanggung jawabkan kegiatan yang dilaksanakan, membandingkan

antara kegiatan yang dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

Page 9: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

4

1. Bagaimana tingkat pengetahuan pengurus kelompok tani /gapoktan

Angkatan I Tahun 2014 sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan

2. Bagaimana tingkat efektifitas penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh

kepada pengurus kelompok tani /gapoktan Angkatan I Tahun 2014

C. Tujuan Evaluasi

Tujuan yang ingin dicapai dalam evaluasi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengurus kelompok tani

/gapoktan Angkatan I sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan

2. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penyuluhan yang diberikan oleh

penyuluh kepada pengurus kelompok tani /gapoktan Angkatan

Pertama

D. Kegunaan Evaluasi Kegunanaan Evaluasi Penyuluhan Pertanian yaitu:

1. Untuk mengetahui, sampai sejauh mana tujuan dari program

pembinaan kepada Pengurus Kelompok Tani/gapoktan yang dapat

dicapai.

2. Untuk mencari bukti, apakah perubahan-perubahan yang terjadi sesuai

dengan sasaran yang diinginkan.

3. Untuk mengukur keefektifan dan efisiensi metode atau sistem kerja

penyuluhan pertanian yang dijalankan.

4. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Pemerintah Kabupaten

Maros khusunya Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahan

Pangan Kabupaten Maros ;

5. Bagi penulis sebagai penyuluh pertanian adalah sebagai bentuk

tanggung jawab dalam melakukan setiap penyuluhan harus dilakukan

evaluasi.

Page 10: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

5

BAB. II

LANDASAN TEORI DAN KONSEP EVALUASI

A. Landasan Teori

1. Manajemen dan Kelembagaan Petani.

Pengurus dan anggota kelompok tani atau gapoktan jika dapat

memahami apa arti pentingnya berkelompok, bagaimana mengelola

kelompok dengan manajemen yang baik, maka kelompok tersebut

dapat menjadi kelompok maju, tumbuh dan terus berkembang

mencapai tujuan bersama, yaitu dapat meningkatnya pendapatan dan

kesejahteraan bagi petani. serta dapat menumbuhkan sikap

kewirausahaan sosial, sehingga menumbuhkan etos kerja sama,

tanggung jawab serta semangat melakukan usaha lebih baik dan

terus menerus melakukan perbaikan kinerja individu maupun kinerja

kelompok Petani adalah perorangan warga negara Indonesia

beserta keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang

pertanian, wanatani, minatani, agropasture, penangkaran satwa dan

tumbuhan, di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu,

usaha tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang (UU RI No.

16 Tahun 2006)

Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau

petani yang terdiri atas petani dewasa (pria atau wanita) maupun

petani taruna (pemuda atau pemudi), yang terikat secara informal

dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan

bersama serta berada di lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang

kontak tani (Mardikanto, 1996)

Kelompok tani terdiri dari sekumpulan petani yang mempunyai

kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat

nonformal, namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi

kesadaran bersama dan asas kekeluargaan. Kelompok ini

menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usaha tani yang

Page 11: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

6

optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan

hidupnya (Kartasapoetra, 1996).

Mardikanto (1993) menyatakan bahwa dalam perkembangannya

menunjukkan bahwa kelompok tani tidak lagi merupakan kelompok

tani yang terikat secara informal, karena pembentukkannya diatur

oleh surat edaran Menteri Pertanian no. 130/Mentan/II/1979,

sehingga lebih tepat jika kelompok tani dinyatakan sebagai kelompok

formal.

Beberapa keuntungan dari pembentukkan kelompok tani itu,

antara lain diungkapkan oleh Torres (Mardikanto, 1996) sebagai

berikut :

a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya

kepemimpinan kelompok.

b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa

kerjasama antar petani

c. Semakin cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi

(teknologi) baru.

d. Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang

(pinjaman) petani.

e. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan

dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkan.

f. Semakin dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta

pengawasan oleh petani.

Samsudin (1993) mengemukakan kelompok tani merupakan

kumpulan petani yang bersifat non formal dan berada dalam

lingkungan pengaruh kontak tani, memiliki pandangan dan

kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan bersama, dimana

hubungan antara satu sama lain sesama anggota kelompok tani

bersifat luwes, wajar dan kekeluargaan. Kelompok tani pada dasarnya

merupakan sistem sosial yaitu suatu kumpulan unit yang berbeda

secara fungsional dan terikat oleh kerjasama untuk memecahkan

masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam kelompok ini

Page 12: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

7

akan terjadi suatu situasi kelompok dimana setiap petani anggota

telah melakukan interaksi untuk mencapai tujuan bersama dan

mengenal satu sama lain.

2. Pembinaan dan Pengembangan Kelompok Tani

Pembinaan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan

kelompoktani dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai, (1)

kelas belajar setiap anggota untuk berinteraksi guna meningkatkan

Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan, (2) sebagai wahana kerjasama,

dan (3) Unit penyedia sarana dan prasarana prosuksi, unit produksi,

unit pengolahan dan pemasaran serta unit jasa penunjang.

Pembinaan juga diarahkan pada peningkatan kemampuan anggota

dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi

organisasi petani yang kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain :

a. Adanya pertemuan anggota/pengurus yang diselenggarakan secara

berkala dan berkesinambungan,

b. Mempunyai rencana kerja kelompok yang disusun secara bersama

berdasarkan kesepakatan,

c. Memiliki aturan yang disepakati dan ditaati bersama,

d. Mempunyai pencatatan atau adiministrasi,

e. Sebagai sumber informasi teknologi bagi para anggotanya,

f. Adanya jalinan kerjasama antar anggota dan antar kelompok dan

kerjasama dengan pihak lain,

g. Adanya pemupukan modal usaha dari iuran anggota atau

penyisihan hasil usaha kelompok.

Sedangkan pengembangan kelompok tani ditumbuh kembangkan

kearah penggabungan kelompok ke dalam Gapoktan, agar

kelompoktani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam

penyediaan sarana produksi, permodalan, peningkatan dan

perluasan usahatani ke sektor hulu dan hilir, pemasaran serta

kerjasama dalam peningkatan posisi tawar.

Page 13: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

8

Gapoktan dapat melakukan fungsinya sebagai berikut ;

a. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan

pasar (kualitas, kuantitas, kontinuitas dan harga);

b. Penyediaan saprotan serta menyalurkan kepada para petani melalui

kelompoktaninya,

c. Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/pinjaman

kepada para petani yang memerlukan,

d. Melakukan proses pengolahan produk para anggota yang dapat

meningkatkan nilai tambah,

e. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk

petani kepada pedagang/industri hilir.

Penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi

Pertanian, Perikanan dan Kehutaan belum merata sampai kepada

masyarakat tani pada umumnya. Hal ini bisa dilihat dari lambannya

para pelaku utama di dalam menerapkan teknologi hasil lembaga

penelitian yang telah dikaji kesesuaiannya di setiap daerah.

Banyak kendala yang menyebabkan lambatnya informasi sampai

ke pelaku utama, di antaranya adalah lemahnya kelembagaan petani

yaitu kelompoktani sebagai wadah belajar anggota dan media

penyebaran informasi. Oleh karena itu dalam rangka revitalisasi

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan diperlukan

kelembagaan pelaku utama yang dinamis, tangguh dan mandiri.

3. Penyuluhan.

Penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan

komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu

sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan

yang benar.

Van den Ban and Hawkins (l999) mengatakan bahwa penyuluhan

dapat didefinisikan secara sitematis sebagai proses yang : 1)

Membantu petani menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan

melakukan perkiraan ke depan dan menyadarkan petani terhadap

Page 14: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

9

kemungkinan timbulnya masalah dari analisis tersebut,

2)Meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan wawasan

terhadap suatu masalah, 3) Membantu petani memperoleh

pengetahuan yang khusus berkaitan dengan cara pemecahan masalah

yang dihadapi serta akibat yang ditimbulkannya sehingga mereka

mempunyai berbagai alternatif tindakan, 4) Membantu petani

memutuskan pilihan yang tepat yang menurut pendapat mereka

sudah optimal dan meningkatkan motivasi petani untuk dapat

menerapkan pilihannya, 5) Membantu petani untuk mengevaluasi dan

meningkatkan keterampilan mereka dalam membentuk pendapat dan

mengambil keputusan.

Berdasarkan undang-undang nomor 16 Tahunn 2006 dijelaskan

Fungsi sistem penyuluhan meliputi;

a. Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku

usaha;

b. Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha

ke sumber informasi, teknologi, dan sumber daya lainnya agar

mereka dapat mengembangkan usahanya;

c. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial, dan

kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha;

d. Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuh

kembangk anorganisasinya menjadi organisasi ekonomi yang

berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola berusaha

yang baik, dan berkelanjutan;

e. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta

merespon peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama

dan pelaku usaha dalam mengelola usaha;

f. Menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha

terhadap kelestarian fungsi lingkungan; dan

g. melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian,

perikanan, dan kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku

utama secara berkelanjutan

Page 15: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

10

Kegiatan penyuluhan banyak melibatkan pertimbangan nilai dan

tidak jarang penyuluh dihadapkan pada keharusan memberikan

informasi tidak saja untuk kepentingan petani tetapi juga untuk

kepentingan masyarakat umum. Agar penyuluhan menjadi efektif

dalam membantu petani, maka penyuluh dituntut memiliki

kemampuan, wawasan yang luas tentang dunia sekelilingnya serta

memiliki latar belakang pengetahuan yang sesuai bidang tugasnya

untuk dapat mendorong petani belajar sekaligus melakukan

perubahan perilaku petani tanpa mengabaikan etika, moral atas

tidakan – tindakannya.

Harun (1995) dalam Akhsan (1996) menyatakan bahwa agar

penyuluh mudah masuk dan mudah diterima dalam lingkup petani

maka penyuluh harus bermitra / kawan dekat dengan petani serta

harus memiliki karakteristik seperti; (1) memiliki keyakinan bahwa

petani dan keluarganya mempunyai kemampuan yang potensial, (2)

bertindak sebagai fasilitator bukan guru atau pendidik, (3) bergaya

hidup sesuai dengan lingkungan petani ; sederhana, jujur,

berdedikasi, sabar, (4) mengenal masyarakat yang dilayani srta

keadaan dan masalah sosial ekonominya, (5) menguasai metode

analisis, sintesis, dan pemecahan masalah, (6) mampu merubah peran

dari fasilitator menjadi konsultan usaha/agribisnis bagi petani, (7)

bertanggung jawab atas profesinya sebagai fungsional penyuluh

pertanian dan (8) pengembangan pofesional diri secara

berkelanjutan.

Dengan demikian kegiatan penyuluhan pertanian adalah kegiatan

pendidikan non-formal yang berfungsi dalam membantu masyarakat

tani untuk memecahkan persoalan melalui penerapan teknologi dan

pengetahuan ilmiah yang dapat meningkatkan produksi dan

pendapatan.

Proses pendidikan terjadi karena adanya komunikasi yang berjalan

dua arah yaitu antara penyuluh sebagai sumber dengan petani beserta

keluarganya sebagai sasaran . Sebagai sasaran diharapkan agar para

Page 16: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

11

petani beserta keluarganya bisa dan membiasakan diri menggunakan

teknologi baru ( Suriatna, 1987 ).

B. Konsep Evaluasi

Evaluasi adalah alat manajemen yang berorientasi pada tindakan

dan proses. Informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga

relevansi dan efek serta konsentrasinya ditentukan sesistematis dan

seobjektif mungkin (Van den Ban dan Hawkins, 1999).

Menurut Mardikanto (1993), terdapat beberapa pokok pikiran yang

terkandung dalam pengertian “evaluasi” yang merupakan kegiatan

terencana dan sistematis yang meliputi: 1) Pengamatan untuk

pengumpulan data dan fakta, 2) Penggunaan pedoman yang telah

ditetapkan, 3) Pengukuran atau membandingkan hasil pengamatan

dengan pedoman-pedoman yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, 4)

Pengambil keputusan atau penilaian.

Untuk membatasi runang lingkup maka diberikan beberapa konsep

evaluasi yaitu :

1. Evaluasi yang dimaksud dalam tulisan ini adalah evaluasi pelaksanaan

penyuluhan yang dilaksanakan pada saat pelatihan manajemen bagi

pengurus kelompok tani dangapoktan.

2. Peserta Pelatihan anggatan I Tahun 2014 adalah para pengurus

kelompok/gapoktan dari Kecamatan Mandai, Kecamatan Bontoa,

Kecamatan, Maros Baru dan Kecamatan Lau.

3. Kuisioner adalah merupakan test evalusi yang berisi sejumlah

pertanyaan yang telah disediakan untuk dijawab para peserta

pelatihan manajemen yang dilakukan sebelum dan sesudah

penyuluhan (menyampaikan materi)

4. Pre Test adalah merupakan evalusi awal yang dilakukan kepada

peserta sebelum diberikan penyuluhan.

5. Post Test adalah merupakan evalusi akhir yang dilakukan kepada

peserta sesudah diberikan penyuluhan.

Page 17: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

12

BAB IV

RANCANGAN EVALUASI

A. Lokasi dan Waktu

Evaluasi dilaksanakan di Kabupaten Maros mulai dari bulan juni

2014 sampai dengan Juli 2014 dengan sasaran mengacu pada

pelaksanaan Pelatihan Teknis manajemen Angkatan I bagi Pengurus

Kelompok tani dan Gapoktan Kabupaten Maros yang merupakan program

Kegiatan BPP-KP Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2014

B. Populasi dan Sampel

Peserta pelatihan manajemen yang dijadikan sebagai Populasi

sekaligus menjadi sampel dari evaluasi ini yaitu sebanyak 30 orang yang

merupakan adalah peserta pelatihan Teknis Manajemen bagi Pengurus

Kelompok Tani/gapoktan Angkatan I tahun 2014 yang berasal dari 4

kecamatan masing-masing dari Kecamatan Mandai, Kecamatan Bontoa,

Kecamatan Maros Baru dan Kecamatan Lau.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengedarkan

kuesioner dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disediakan

dan diberikan kepada peserta pelatihan Teknis Manajemen bagi

Pengurus Kelompok Tani/gapoktan Angkatan I. untuk dijawab dengan

waktu yang telah ditentukan dengan cara yaitu:

1. Evaluasi Awal (Pre Test)

Evaluasi awal dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

pengurus kelompok tani/gapoktan sebelum proses penyuluhan

diberikan. Artinya bahwa sebelum pelaksanaan penyuluhan, penyuluh

diharapkan mempunyai data awal tentang keadaan pengurus

kelompok tani/gapoktan berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki

tentang manajemen kelompok. Evaluasi awal ini dilaksanakan dengan

Page 18: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

13

menggunakan metode evaluasi test tulis dengan menggunakan

kuesioner test berupa pertanyaan tertulis yang telah disediakan.

2. Evaluasi Akhir (Post Test)

Setelah kegiatan penyuluhan selesai, selanjutnya dilaksanakan

kegiatan evaluasi akhir dengan cara dan metode yang sama dengan

evaluasi awal yaitu menggunakan kuesioner kembali seperti pada

evaluasi awal berupa pertanyaan tertulis yang telah disediakan.

D. Indikator/Instrumen Evaluasi

Untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan

digunakan kuisioner (Pre Test dan Pos Test) yang berisi sebanyak 10

pertanyaan ( intrumen terlampir.)

Setiap pertanyaan yang jawabanya benar dinilai dengan angka 10

sedangkan jawaban yang salah dinilai dengan angka 0. Nilai maksimun

yang dapat diperoleh adalah 100 jika semua jawaban benar, dan nilai

terendah adalah 0 jika semua jawaban dianggap salah.

1. Nilai PreTest adalah nilai yang diperoleh sebelum penyuluhan

dilaksanakan

2. Nilai Post Test adalah nilai yang diperoleh setelah penyuluhan

dilaksanakan

E. Analisa Data

Metode analisis data yang digunakan dalam evalusi ini adalah:

1. Analisis Deskriptif : Analisis Deskriptif adalah analisis yang

berhubungan dengan pengumpulan data dan peringkasan data yang

dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik sebagai dasar

pengambilan keputusan (Santoso Singgih, 2014).

Analisis Deskriptif yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau

menginterpretasikan data yang ada dalam bentuk tabel atau

mengkaji secara mendalam, sehingga dapat digambarkan mengenai

tingkat Pengetahuan

Page 19: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

14

Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase tingkat

pengetahuan sesuai dengan Sugiyono (2003) sebagai berikut ;:

𝑃 =𝑋

𝑁 𝑋 100 %

Keterangan:

P = Persentase

X = Jumlah jawaban yang benar

N = Jawaban seluruh item pertanyaan

Selanjutnya hasil perhitungan dikategorikan kedalam empat kategori

dalam pengambilan keputusan yaitu:

o Baik : jika 76%-100% jawaban benar.

o Cukup Baik : jika 56%-75% jawaban benar.

o Kurang Baik : jika 40%-55% jawaban benar.

o Tidak Baik : jika < 40% jawaban benar.

o

2. Analisis “ Paired Sample t Test (Uji Nilai t Berpasangan)

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengurus poktan/gapoktan

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan maka digunakan

Analisis “Paired Sample t Test dengan bantuan Program SPSS

16. Menurut Singgih Santoso( 2014) bahwa Uji Paired Sample t

Test adalah Uji yang dilakukan terhadap dua sampel yang

berpasangan yaitu sebuah sampel dengan subjek yang sama namun

mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Hal ini

sejalan yang dikemukaan oleh Kahar Mustari,(2012 ) bahwa untuk

menganalisa dua nilai tengah Statistik Paramentrik maka digunakan

uji Nilai Tengah Bepasangan dengan rumus sebagi berikut.

𝒕 𝒉𝒊𝒕 =𝐁

𝐒𝐁

𝐧

Keterangan

t hit = t hitung

Page 20: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

15

B = Rata-rata hitung beda

SB = Standar Deviasi Beda

n = Jumlah sample

Untuk Rata-rata hitung beda dengan menggunakan rumus

𝐁 = 𝑩

𝒏

Keterangan

B = rata-rata hitung beda

B = jumlah beda

n = Jumlah sample

Sedangkan untuk menghitung Standar Deviasi Beda (SB) digunakan

Rumus

𝑺𝑩 = 𝐧 𝐁

𝟐− 𝐁 𝐁

𝐧 − 𝟏

Keterangan

SB = Standar Deviasi Beda

B² = Jumlah Beda Kuadrat

B = Jumlah Beda

n = Jumlah sample

Kesimpulan

1. Apabila t hit ≥ t. tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak

ada pebedaan pengetahuan yang dimiliki oleh pengurus

poktan/gopoktan sebelum dan sesudah penyuluhan artinya

penyuluhan yang diberikan tidak dapat menambah pengetahuan

pengurus poktan/gapoktan.

2. Apabila t hit < t. tabel === maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh pengurus

Page 21: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

16

poktan/gopoktan sebelum dan sesudah penyuluhan artinya

penyuluhan yang diberikan dapat menambah pengetahuan

pengurus poktan/gapoktan.

3. Uji Dua Sisi

Menurut Singgih Santoso( 2014) bahwa tingkat efektifitas

penyuluhan yang diberikan kepada pengurus poktan/gapoktan

sebelum dan sesudah menyuluhan dapat dilakukan dengan Uji Dua

Sisi dengan membandingkan t hitung dan t tabel dengan gambar

diagram apakah beada pada daerah penerimaan atau daerah

penolakan

Berdasarkan probabilitas :

o Jika Probabilitas > 0,05, Maka Ho : Diterima atau penyuluhan

yang diberikan tidak efektif dalam meningkatkan pengetahuan

diterima (t hitung berada pada daerah Ho diterima)

o Jika Probabilitas < 0,05, Maka Ho :Titolak atau Penyuluhan yang

diberikan sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan

(t hitung berada pada daerah HO ditolak)

Gambar.5.1 Uji Dua Sisi

Kesimpulan

1. Apabila t.hit berada pada daerah penerimaan maka dapat

disimpulkan bahwa bahwa penyuluhan tersebut tidak efektif

dalam meningkatan pengetahuan pengurus poktan/gapoktan

Ho : ditolaK Ho : ditolaK

Ho :diterima

-t. tabel 0.025:db +t. tabel 0.025:db

Page 22: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

17

2. Apabila t.hit berada pada daerah penolakan maka dapat

disimpulkan bahwa bahwa penyuluhan tersebut sangat efektif

dalam meningkatan pengetahuan pengurus poktan/gapoktan

Page 23: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

18

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior)

(Notoatmodjo, 2007). Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan ini

adalah mengingat kembali(recall) rangsangan yang telah diterima. Oleh

sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara

lain menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2003).

Menurut Van den Ban & Hawkins (1999) bahwa petani yang tidak

memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas terhadap teknologi tidak

akan mampu memecahkan masalahnya sendiri, tetapi petani yang cukup

memiliki pengetahuan atau sikap telah berubah akan mampu

memecahkan masalah dan tujuan yang ingin dicapai..

Data hasil evaluasi awal (Pre Test) Tingkat Pengetahuan Pengurus

Poktan/Gapoktan Angkatan I Tahun 2014 sebelum diberikan penyuluhan

disajikan pada Tabel Lampian I, sedangkan Data Hasil Evaluasi Akhir

(Post Evaluasion) Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan

Angkatan I Tahun 2014 sesudah diiberikan penyuluhan disajikan pada

Tabel Lampian I disajikan pada Tabel Lamiran II.

Page 24: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

19

Tabel 5.1. Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan Sebelum di Berikan Penyuluhan

NO TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI PROSENTASE

(%)

1 BAIK 3 10.00

2 CUKUP BAIK 6 20.00

3 KURANG BAIK 12 40.00

4 TIDAK BAIK 9 30.00

5 TOTAl 30 100.00

Sumber Data : Data Primer setelah diolah, Tahun 2014

Hasil analisis data padaa tabel 5.1 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan poktan/gapoktan sebelum diberikan penyuluhan, terdapat 9

orang (30 %) termasuk Tidak Baik, 12 orang(40%) Kurang Baik, 6

orang(20%) Cukup Baik dan hanya 3 orang (10 %) masuk kategori Baik.

Dari 30 orang rata-rata hasil pre test sebagaimana pada lampiran 1

diperoleh 43,00 atau jia diprosentasekan tingkat kebenaran jawaban

maka nilainya menjadi 43,00 % dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata

tingkat pengetahuan pengurus poktan/gapoktan Angkata I sebelum

diberikan penyuluhan termasuk kategoi KURANG BAIK (KB).

Hasil analisis data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan poktan/gapoktan Angkatan I sesudah diberikan penyuluhan,

terdapat 18 orang (60%) termasuk Baik, 8 orang(26,67%) Cukup Baik, 4

orang(13,33%) Kurang Baik.

Tabel 5.2. Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan Sesudah di

Berikan Penyuluhan

NO TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI PROSENTASE

(%)

1 BAIK 18 60.00

2 CUKUP BAIK 8 26.67

3 KURANG BAIK 4 13.33

4 TIDAK BAIK 0 0.00

5 TOTAl 30 100.00

Sumber Data : Data Primer setelah diolah, Tahun 2014

Page 25: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

20

Dari 30 orang rata-rata hasil post test sebagaimana pada lampiran 2

diperoleh rata-rata 76,333 atau jia diprosentasekan tingkat kebenaran

jawaban maka nilainya menjadi 76,333 % dan dapat disimpulkan bahwa

rata-rata tingkat pengetahuan pengurus poktan/gapoktan Angkatan I

sesudah diberikan penyuluhan termasuk kategoi BAIK

Analisis “ Paired Sample t Test (Uji Nilai t Berpasangan)

Uji Paired Sample t Test adalah Uji perbedaan rata-rata dua

sampel berpasangan atau uji paired sample t test digunakan untuk

menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel bebas

(independen) yang berpasangan. Adapun yang dimaksud berpasangan

adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan

dari data sampel pertama atau dengan kata lain sebuah sampel dengan

subjek sama mengalami dua perlakuan.

Uji t hanya dapat dilakuklan apabila memenuhi persyaratan yaitu

adalah 1). Data Rasio/Interval, 2) Sample tidak lebi dari 30. dan 3) Data

harus normal. Untuk perhitungan ini digunakan Programa SPSS 16.

Uji Kenormalan Data

Uji Kenomalan digunkan rumus yaitu:

𝑅𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑺𝒌𝒆𝒘𝒏𝒆𝒔𝒔 =𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑺𝒌𝒆𝒘𝒏𝒆𝒔𝒔

𝑺𝒕𝒅. 𝑬𝒓𝒓𝒐𝒓 𝒐𝒇 𝑺𝒌𝒆𝒘𝒏𝒆𝒆

𝑹𝒂𝒔𝒊𝒐 𝑲𝒖𝒓𝒕𝒐𝒔𝒊𝒔 =𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑲𝒖𝒓𝒕𝒐𝒔𝒊𝒔

𝑺𝒕𝒅. 𝑬𝒓𝒓𝒐𝒓 𝒐𝒇 𝑲𝒖𝒓𝒕𝒐𝒔𝒊𝒔

Kesimpulan :

Jika nilai Rasio Skewness dan Nilai Rasio Kurosis berada dalam selang

antara - 2 dan + 2 maka data berdistribusi Normal.

Jika menggunakan Histogram maka kurva terlihat seperti lonceng terbalik

(data Normal).

Tabel 5.3 . Analisis Deskriptip Data

Page 26: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

21

Statistics

SEBELUM SESUDAH

N Valid 30 30

Missing 1 1

Mean 47.0000 76.3333

Std. Deviation 17.44943 16.70914

Skewness .621 -.415

Std. Error of Skewness .427 .427

Kurtosis -.728 -.648

Std. Error of Kurtosis .833 .833

Minimum 20.00 40.00

Maximum 80.00 100.00

Sum 1410.00 2290.00

Gambar 5.1 Histogram Kenormalan Data

Kesimpulan

Data hasil perhitungan diperoleh Rasio Skewness = 1,454 dan Kurtosis

= -0,874 yaitu berpada pada selang antara -2 dan +2 serta data

histogram m menunjukkan data nilai Pre Test Berdistribusi Normal

Data hasil perhitungan diperoleh Rasio Skewness = -0,972 dan Kurtosis

= -0,778 yaitu berpada pada selang antara -2 dan +2 serta data

histogram , hal ini menunjukkan data nilai Post Test Berdistribusi Normal

Kesimpulan bahwa data sudah memenuhi syarat untuk diolah dengan

analisis statistic parametric dengan menggunakan Uji t berpasangan

Page 27: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

22

Tabel 5.4. Paired Samples Statistiics

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 SEBELUM 47.0000 30 17.44943 3.18582

SESUDAH 76.3333 30 16.70914 3.05066

Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Dengan SPSS.16, Tahun 2014

Hasil uji statistik pada tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa Rata-

rata nilai tengah tingkat pengetahuan pengurus poktan/gapoktan peserta

pelatihan Angkatan I sebelum diberikan penyuluhan (Pre Test) sebesar

47.000 lebih kecil dibanding dengan rata-rata nilai tengah tingkat

pengetahuan Angkatan I ssesudah diberi penyuluhan yaitui 76,333

dengan demikian bahwa terdapat penambahan rata-rata tingkat

pengetahuan sebesar 29.333 seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.3

dibawah ini

Tabel. 5.5. Paired Samples Test

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 SEBELUM -

SESUDAH -29.333 9.803 1.790 -32.99 -25.673 -16.390 29 .000

Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Dengan SPSS.16, Tahun 2014

Hasil uji t pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa t hitung = 16,390

bila dibandingkan dengan t tabel (0.025:29) = 1,697, maka t hit 16,390

≥ t tabel 1,697. Ini menunjukkan bahwa kedua rata-rata nilai tengah

populasi populasi/sample tidak sama dan tanda negatif menunjukkan

bahwa nilai rata-rata sebelum diberi penyuluhan lebih kecil dibanding

dengan sesudah diberi penyuluhan.

Page 28: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

23

Kesimpulannya bahwa Rata-rata nilai tingkat pengetahuan pengurus

poktan/gapoktan Angkat I Tahun 2014 sebelum diberikan penyuluhan

dan sesudah diberi penyuluhan adalah berbeda sangat nyata

C. Efektifitas Penyuluhan

Penyuluhan pertanian adalah merupakan kegiatan pendidikan yang

berusaha untuk menimbulkan perubahan perilaku sasaran. Belajar bagi

petani mengandung tekanan rangkap yaitu pencapaian perkembangan

individu dan peningkatan partisipasi sosial dari pada individu. Menurut

Van den Ban & Hawkins, (1999) bahwa proses belajar adalah pekerjaan

mengumpulkan atau memperbaiki kemapuan untuk membentuk suatu

pola perilaku yang diperoleh melalui pengalaman dan praktek.

Tabel 5.6. Paired Sample Correlations

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 SEBELUM & SESUDAH 30 .836 .000

Sumber Data : Data Primer Setelah Diolah Dengan SPSS.16, Tahun 2014

Hasil uji korelasi pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hasil korelasi

antara kedua variabel yang menghasilkan angka 0,836 dengan nilai

pobabilitas 0,05 (tabel signifan output yang 0,000). Hal ini menunjukkan

bahwa korelasi antara tingkat pengetahuan pengurus poktan/gopktan

sebelum dan sesudah diberi penyuluhan adalah sangat erat dan benar-

benar berhubungan secara nyata.

Gambar 5.2. Hasil Uji Dua Sisi

Ho : ditolaK Ho : ditolaK

Ho :diterima

- 1,697 +1,697 16,390

Page 29: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

24

Uji Dua Sisi. menunjukkan bahwa nilai t hitung= 16,390 dengan

probabilitas 0,000/2, karena 0,000/2 < 0,025 maka ini menunjukkan

bahwa t hitung berada didaerah penolakan Ho sepeti pada gambar 5.2

Hal ini dapat disimpulkan bahwa penyuluhan yang dibeikan dapat

meningkatkan pengetahuan bagi pengurus poktan/gapoktan angkatan I

dan sangat efektif. Tingkat keefektifan penyuluhan ditunjukkan dengan

nilai korelasi r = 0.836 maka r² = 0,6989 hal ini menunjukkan bahwa

69,89 % keefektifan penyuluhan yang diberikan dalam meningkatkan

pengetahuan penguruspoktan/gapoktan Angkatan I dan sisanya

disebabkan oleh adanya faktor lain

Suriatna (1987) mengatakan bahwa walaupun petani sudah

memperoleh pengetahuan, keterampilan dan mau merubah sikapnya

yang tertutup tetapi tidak tersedia sarana yang mendukung untuk

mewujudkan hal yang baru dalam praktek kehidupan sehari-hari, maka

perubahan perilaku juga belum memungkinkan. Perubahan perilaku dapat

terjadi secara utuh, jika proses belajar petani digalakkan melalui usaha

perubahan sikap, harus diusahakan melalui pemberian pengetahuan baru,

harus dijelaskan melalui latihan kerampilan baru dan harus diadakan

penyediaan sarana baru.

Page 30: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

25

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi yang diperoleh, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata pengetahuan pengurus poktan/gapoktan Angakatan I

sebelum diberikan penyuluhan 47,000 dengan persentase menjadi

47,00 % sehingga termasuk dalam kategori Tingkat Pengetahuan

Kurang Baik (KB)

2. Nilai rata-rata pengetahuan pengurus poktan/gapoktan Angakatan I

sesudah diberikan penyuluhan 76,333 dengan persentase menjadi

76,33% sehingga termasuk dalam kategori Tingkat Pengetahuan

Baik (B)

3. Nilai Rata-rata tingkat pemgetahunan pengurus poktan/Gopktan

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan memperlihatkan

perbedaan yang sangat nyata atau 47,000 < 76,333

4. Efektifitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan pengurus

poktan/gapoktan angkatan I sebesar 69,89 %.

B. Saran/Rekomendasi

1. Drekomendasikan kepada pada pengurus kelompok tani/gapoktan yang

telah mendapatkan tambahan pengetahuan dalam mengikuti

pendidikan dan pelatihan teknis manajemen kelompok agar dapat

diaplikasikan dalam menjalankan serta memberdayakan kelompoknya

masing-masing agar tujuan dan fungsi-fungsi kelompok dapat berjalan

sesuai yang diharapkan.

2. Para pengurus kelompok tani maupun pengurus gapoktan diharapkan

menjadi kelompok tani dan gubungan kelompok tani yang mandiri

dengan etos kerjasama, tanggung jawab serta semangat melakukan

usaha yang lebih baik

Page 31: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

26

DAFTAR PUSTAKA

Akhsan. 1996. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Adopsi

Diffusi Inovasi Permberian Makanan Tambahan pada Bayi. Bogor. Thesis Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian.

Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahana Pangan, 2014. Data Bass . BPP-

KP Kab. Maros. Mardikanto, Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian.

Surakarta: Sebelas Maret University Press. Mosher, A.T. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV.

Yasaguna, Jakarta Notoadmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sugiyono. (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Samsudin, 1982, Dasar-dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian,

Angkasa Offset, Bandung

Soekartawi, 1993. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudaryono. 1997. Masalah Hara dan Pemupukan Kacang Tanah di

Lahan Sawah dan Lahan Lahan Tegal. Balitkabi, Malang. Santoso.Singgih., 2014. SPSS 22 From Esensial to Expert Skiil. PT.

Gramedia. Jakarta.\ Singarimbun, Masri dan Effendi. 1987. Metode Penelitian Survei. PT. Pustaka

LP3ES. Indonesia. Jakarta. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Tarsito, Bandung.

Suriatna S. 1987. Metode Penyuluhan Pertanian. PT Mediyatama Sarana

Perkasa, Jakarta. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan. Menteri

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Van Den Ban. A.W & Hawkins, H.S. 1999. Penyuluhan Pertanian.

Kanisius (Anggota IKAPI ), Yokyakarta

Page 32: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

27

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 33: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

28

Tabel Lampiran 1. Data Hasil Evaluasi Awal (Pre Test) Tingkat Pengetahuan Pengurus Poktan/Gapoktan Angkatan I Tahun 2014 Sebelum Diberikan Penyuluhan

NO NAMA PENGURUS

POKTAN/GAPOKTAN

Jumlah Jawaban

Benar Prosentase Kategori

NILAI Free Test

1 A. Kamil 3 30.00 TB 30

2 M. Anwar 3 30.00 TB 30

3 Dg. Lira 3 30.00 TB 30

4 Abd. Asiz 8 80.00 B 80

5 Hj. Tuwo 4 40.00 KB 40

6 Sahabuddin 8 80.00 B 80

7 Yahya 4 40.00 KB 40

8 Amran 8 80.00 B 80

9 Muh. Idrus 5 50.00 KB 50

10 H. Abd. Hamid H 7 70.00 CB 70

11 Abd. Samad, BA 4 40.00 KB 40

12 Muh. Ilyas 3 30.00 TB 30

13 H. Saeni 5 50.00 KB 50

14 M. Nawir 4 40.00 KB 40

15 Ahmad Colleng 6 60.00 CB 60

16 Diana 3 30.00 TB 30

17 Agus Salim 5 50.00 KB 50

18 Rosmiati 4 40.00 KB 40

19 Ilham 4 40.00 KB 40

20 Muhajir 7 70.00 CB 70

21 Asdak H. Sikki 5 50.00 KB 50

22 H. Ismail 3 30.00 TB 30

23 Amrullah 3 30.00 TB 30

24 H. Kurnia 3 30.00 TB 30

25 Rabani 6 60.00 KB 60

26 Rahmat 4 40.00 KB 40

27 H. Rani 6 60.00 KB 60

28 Arief Mahmud 4 40.00 KB 40

29 H. Abd.Wahab 7 70.00 CB 70

30 Muh. Amir 2 20.00 TB 20

TOTAL 141 47.00 KB 1,410

RATA-RATA 4.70 47.00

Keterangan

B = Jika 76 - 100 % Jawaban Benar

CB = Jika 56 - 75 % Jawaban Benar

KB = Jika 40 - 55 % Jawaban Benar

TB = Jika < 40 % Jawaban Benar

Page 34: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

29

Tabel Lampiran 2. Data Hasil Evaluasi Akhir (Post Test) Tingkat Pengetahuan

Pengurus Poktan/Gapoktan Angkatan I Tahun 2014

Sesudah Diberikan Penyuluhan

NO NAMA PENGURUA

POKTAN/GAPOKTAN

Jumlah Jawaban

Benar Prosentase Kategori

NILAI Post Test

1 A. Kamil 7 70 CB 70

2 M. Anwar 6 60 CB 60

3 Dg. Lira 5 50 KB 50

4 Abd. Asiz 10 100 B 100

5 Hj. Tuwo 7 70 CB 70

6 Sahabuddin 10 100 B 100

7 Yahya 7 70 CB 70

8 Amran 9 90 B 90

9 Muh. Idrus 8 80 B 80

10 H. Abd. Hamid H 9 90 B 90

11 Abd. Samad, BA 10 100 B 100

12 Muh. Ilyas 6 60 CB 60

13 H. Saeni 8 80 B 80

14 M. Nawir 7 70 CB 70

15 Ahmad Colleng 9 90 B 90

16 Diana 6 60 CB 60

17 Agus Salim 8 80 B 80

18 Rosmiati 8 80 B 80

19 Ilham 8 80 B 80

20 Muhajir 9 90 B 90

21 Asdak H. Sikki 9 90 B 90

22 H. Ismail 6 60 CB 60

23 Amrullah 5 50 KB 50

24 H. Kurnia 5 50 KB 50

25 Rabani 8 80 B 80

26 Rahmat 8 80 B 80

27 H. Rani 9 90 B 90

28 Arief Mahmud 8 80 B 80

29 H. Abd.Wahab 10 100 B 100

30 Muh. Amir 4 40 KB 40

TOTAL 229 76.33 B 2,290

RATA-RATA 7.63 76.33

Keterangan

B = Jika 76 - 100 % Jawaban Benar

CB = Jika 56 - 75 % Jawaban Benar

KB = Jika 40 - 55 % Jawaban Benar

TB = Jika < 40 % Jawaban Benar

Page 35: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

30

Lampian III. Kuisioner

SOAL PRE TEST /POST TEST

Waktu 10 Menit

Berilah tanda silang(X) pada lembaran jabawan yang telah disediakan dan

dinggap paling benar

1. Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang

dibentuk atas dasar:

A. kesamaan kepentingan,

B. kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya)

C. keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

2. Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) adalah

A. Kumpulan beberapa kelompoktani yang bekerjasama

B. Kumpulan beberapa kelompoktani yang bekerjasama untuk meningkatkan

skala ekonomi

C. Kumpulan beberapa kelompoktani yang bekerjasama untuk meningkatkan

skala ekonomi dan efisiensi usahatani

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

3. Fungsi Kelompok tani adalah sebagai :

A. Sebagai kelas belajar

B. Sebagai wahana kerja sama

C. Sebagai unit poduksi

D. Jawaban A dan B Benar

E. Jawaban A, B dan C benar

4. Ciri-Ciri Kelompok yang efektif :

A. Bersifat Informal dimana terbentuk atas dasar keinginan dan pemufakatan

para anggota, memilki aturan, waktu tidak tertulis, adanya pembagian kerja

dan tanggung jawab bukan pengurus, hubungan antar anggota luwes,

solider dan percaya

B. Para aggota kelompok tani memiliki tujuan yang sama, UT yang sejenis

C. Para anggota memilki kegemaran sejenis, tradisi, bahasa, domisili, lokasi UT,

status ekonomi, pendidikan dan usia

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

Page 36: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

31

5. Untuk meningkatkan dinamika kelompok tani harus dikembangkan

sepuluh jenis kemampuan kelompok tani yang disebut dengan sepuluh

jurus antara lain:

A. menyusun rencana kerja kelompok tani

B. kerjasama intern kelompok tani

C. pembinaan kader pimpinan kelompok.

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

6. Peningkatan kemampuan Gapoktan dimaksudkan agar dapat berfungsi

sebagai :

A. Unit usahatani, Unit usaha pengolahan, Unit usaha sarana dan prasarana

produksi,

B. Unit usaha pemasaran

C. Unit usaha keuangan mikro

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C bena

7. Sebagai unit usaha tani, hendaknya Gapoktan memiliki kemampuan

sebagai berikut :

A. Mengambil keputusan dalam menentukan pengembangan produksi

usahatani yang menguntungkan berdasarkan informasi yang tersedia dalam

bidang teknologi, sosial, permodalan, sarana produksi dan sumber daya alam

lainnya;

B. Menyusun rencana definitif Gapoktan dan melaksanakan kegiatan atas dasar

pertimbangan efisiensi;

C. Mengembangkan kemampuan anggota Gapoktan dalam pengolahan produk-

produk hasil pertanian

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

8. Sebagai unit usaha pengolahan, hendaknya Gapoktan memiliki

kemampuan sebagai berikut :

A. Menyusun perencanaan kebutuhan peralatan pengolahan hasil usahatani

petani dan kelompoktani;

B. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pengusaha pengolahan hasil-

hasil pertanian

C. Mengembangkan kemampuan anggota Gapoktan dalam pengolahan produk-

produk hasil pertanian

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

9. Sebagai unit usaha sarana dan prasarana, hendaknya Gapoktan

memiliki kemampuan sebagai berikut :

A. Menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana setiap anggotanya;

B. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pihak penyedia sarana dan

prasarana produksi pertanian (Pabrik dan kios saprotan);

Page 37: EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN - Cyber …cybex.pertanian.go.id/files/EVALUASI PENYULUHAN ANGKATAN I.pdf · EVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN ... peran serta petani dan anggota ...

32

C. Menjalin kerjasama/kemitraan usaha dengan pemasok pemasok kebutuhan

pasar;

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar

10. Sebagai unit usaha pemasaran, hendaknya Gapoktan memiliki

kemampuan sebagai berikut :

A. Mengidentifikasi, menganalisis potensi dan peluang pasar berdasarkan

sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan komoditi yang

dikembangkan/ diusahakan guna memberikan keuntungan usaha yang lebih

besar;

B. Merencanakan kebutuhan pasar berdasarkan sumber daya yang dimiliki

dengan memperhatikan segmentasi pasar;

C. Mengorganisasikan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana produksi

pertanian dengan dinas terkait dan lembaga-lembaga usaha sarana produksi

pertanian

D. Jawaban A dan B benar

E. Jawaban A, B dan C benar