EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK …eprints.ums.ac.id/49799/20/Naskah Publikasi.pdf ·...
Transcript of EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK …eprints.ums.ac.id/49799/20/Naskah Publikasi.pdf ·...
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
DENGAN CRITICAL PATH METHODE (CPM)
(Studi Kasus Proyek Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Ambarawa)
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II
pada Jurusan Magister Teknik Sipil
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
GUNTORO ZAIN MA’ARIF
S 100 12 00 13
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
1
EVALUASI PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK
DENGAN CRITICAL PATH METHODE (CPM)
(Studi Kasus Proyek Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Ambarawa)
GUNTORO ZAIN MA’ARIF
ABSTRAK
Pembangunan Proyek Rawat Inap RSUD Ambarawa tahun 2014 masih memiliki
banyak kekurangan terutama setelah 21 minggu berjalan. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan evaluasi apakah pelaksanaan pembangunan ruang rawat inap
RSUD Ambarawa sudah sesuai rencana atau belum, ditinjau dari segi waktu
maupun biaya serta melakukan pengendalian waktu dan biaya serta penjadwalan
ulang kegiatan dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Methode).
Terjadinya cost over run menjadi bahan evaluasi terhadap berjalannya proyek.
Evaluasi pekerjaan dilakukan pada minggu ke 21 dikarenakan penelitian
dilakukan setelah pekerjaan memasuki minggu ke 21, sehingga terdapat sisa
waktu kontrak yaitu 5 minggu dari keseluruhan 26 minggu kalender. Realisasi
pelaksanaan pembangunan ruang rawat inap RSUD Ambarawa sampai minggu 21
lebih cepat 0,2 % dari jadwal yang di rencanakan. Dari segi biaya realisasi
penggunaan dana sampai minggu 21 sebesar Rp. 6.784.769.000,- dari
perencanaan yang hanya menghabiskan biaya Rp.5.945.717.347 yang berarti
pengeluaran lebih besar dari anggaran (cost over run). Selanjutnya dilakukan
pengendalian pekerjaan yang belum terealisasikan dengan metode trial empat
model CPM untuk mencari waktu paling optimal dan meminimalkan resiko
keterlambatan pekerjaan. Model CPM yang dipilih adalah model CPM dengan
lintasan kritis paling sedikit yaitu dua lintasan kritis yaitu lintasan kritis kegiatan
lift dan lintasan kritis urutan kegiatan penutup lantai, plafond dan pengecatan
dengan durasi waktu maksimal yaitu 35 hari. Setelah dilakukan penjadwalan
ulang dan menggunakan percepatan pekerjaan dengan model ke dua, didapat
biaya total Rp. 7.556.636.614 dengan efisiensi sebesar Rp. 10.298.354 dari total
nilai kontrak sebesar Rp. 7.566.934.868 yang didapat pada percepatan pekerjaan
plafond dan finishing.
Kata Kunci : Evaluasi Waktu dan Biaya, Rescheduling, CPM
2
ABSTRACT
Hospital Inpatient Project Development Ambarawa 2014 still has many
shortcomings, especially after 21 weeks running. This study aims to evaluate
whether the implementation of the development of inpatient hospitals Ambarawa
already according to plan or not, in terms of time and cost as well as controlling
time and costs, and rescheduling activities using CPM (Critical Path Method). The
cost over run into a material evaluation of the project progressed. Evaluation work
was done at week 21 due to research carried out after entering the work week to
21, so there is time remaining five weeks of the contract, the entire 26-week
calendar. Realization of the construction of an inpatient hospital Ambarawa until
21 weeks faster 0.2% of the planned schedule. In terms of the cost of realization
of the use of funds until week 21 of Rp. 6.784.769 billion, - from planning only
costs Rp.5.945.717.347 which means greater expenditure of the budget (cost over
run). Furthermore, the control unrealized work with the method of trial four CPM
models to find the most optimal time and minimize the risk of delays in the work.
The model chosen is the model CPM CPM with the critical path are at least two
critical path is a critical path activity lifts and critical path sequence of activities of
floor coverings, ceiling and painting with a maximum time duration is 35 days.
After rescheduling and use the model to accelerate work with two, found the total
cost of Rp. 7.556.636.614 with efficiency Rp. 10.298.354 of the total contract
value of Rp. 7.566.934.868 obtained at the acceleration limit and finishing work.
Keywords: Time and Cost Evaluation, Rescheduling, CPM
1. PENDAHULUAN
Dalam suatu proyek, pengendalian biaya dan waktu/jadwal proyek
merupakan hal yang sangat penting sehingga harus dilaksanakan dengan baik. Bila
jadwal tidak dikendalikan sebagaimana mestinya, pemilik mempunyai kesulitan
biaya dalam penyelesaian proyek demikian juga dengan kontraktor yang
melaksanakannya.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pembangunan ruang rawat
inap RSUD Ambarawa, maka kontraktor perlu membuat rencana pelaksanaan
pada bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan. Yang dimaksud
adalah suatu pembagian waktu yang terperinci yang disesuaikan untuk masing-
masing bagian pekerjaan, mulai dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan
akhir. Penjadwalan yang digunakan pada pembangunan ruang rawat inap RSUD
3
Ambarawa adalah dengan menggunakan bagan balok (bar chart), karena bagan
balok mudah dipahami dan dapat diterapkan dalam banyak pekerjaan .
Penelitian ini membahas bagaimana menganalisa dan mengevaluasi kembali
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Ambarawa
dengan rincian rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah realisasi waktu dan biaya pelaksanaan Pembangunan ruang rawat
inap RSUD Ambarawa sudah sesuai dengan rencana atau tidak?
b. Bagaimana pengendalian sisa pekerjaan dengan menggunakan metode CPM
(Critical Path Methode)
Tujuan Penelitian ini adalah
a. Mengetahui apakah pelaksanaan pembangunan ruang rawat inap RSUD
Ambarawa sudah sesuai rencana atau tidak, ditinjau dari segi waktu maupun
biaya.
b. Melakukan pengendalian waktu dan biaya serta penjadwalan ulang kegiatan
dengan menggunakan metode CPM (Critical Path Methode).
2. METODE
Metode atau Tahapan yang digunakan dalam peelitian ini meliputi:
a). Tahap I : Kajian Literatur manajemen konstruksi untuk mendapatkan
hasil optimum tentang biaya dan waktu pelaksanaan
pembangunan ruang rawat inap RSUD Ambarawa.
b).Tahap II : Pengumpulan dan pengolahan data yang didapat dari sumber
eksternal maupun internal.
c). Tahap III : Mengevaluasi waktu dan biaya riil pelaksanaan proyek
pembangunan ruang rawat inap RSUD Ambarawa dan di
identifikasi jalur kritisnya serta dilakukan penjadwalan ulang
untuk memperoleh waktu optimum pelaksanaan.
d). Tahap IV : Kesimpulan dan saran dari laporan penelitian.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Biaya dan Waktu Pelaksanaan
3.1.1 Rencana dan realisasi pelaksanaan
Progres pelaksanaan kegiatan sangat penting sebagai bahan evaluasi dalam
pelaksanaan proyek. Progres pelaksanaan umumnya dilaporkan dalam bentuk
prosentase dan dituangkan dalam bentuk grafik (Curve S). Untuk mengetahui
perkembangan kegiatan, biasanya progres realisasi kegiatan disandingkan dengan
4
rencana kegiatan, dari perbandingan ini didapat deviasi yang menunjukkan
prestasi suatu pekerjaan. Untuk mengetahui progres perkembangan pelaksanaan
Pembangunan Ruang Rawat Inap RSUD Ambarawa maka dalam pembuatan
kurva S didasarkan pada laporan mingguan dari konsultan pengawas dan time
schedule rencana pada dokumen kontrak.
Dalam penelitian ini, evaluasi pekerjaan dilakukan pada minggu ke 21
dikarenakan penelitian dilakukan setelah pekerjaan memasuki minggu ke 21,
sehingga terdapat sisa waktu kontrak yaitu 5 minggu dari keseluruhan 26 minggu
kalender. Laporan mingguan progres perkembangan kegiatan dari konsultan
pengawas direkapitulasi dan diubah menjadi kurva s dan diberi node serta garis
yang berbeda, serta diletakkan pada tempat yang sama pada kuva s rencana yang
terdapat dalam kontrak. Dari tampilan kurva s ini dapat dilihat deviasi kegiatan
perminggu sehingga dapat dikategorikan lebih cepat dari jadwal, atau lebih
lambat tergantung dari letak node atau titik prosentase kegiatan. Jika titik realisasi
berada diatas rencana berarti kegiatan lebih cepat dari jadwal sedangkan jika
berada di bawah rencana berarti kegiatan lebih lambat dari jadwal. Gambaran
grafik ini akan sangat mudah dimengerti dalam melihat progres perkembangan
pelaksanaan kegiatan. Sebagai pembeda, untuk grafik rencana ditampilkan dalam
bentuk garis lurus, sedangkan grafik realisasi ditampilkan dalam bentuk garis
putus-putus.
5
35.70
Tabel IV.1. Kurva S rencana dan realisasi menurut pelaporan
JUMLAH BOBOT
HARGA cco 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
(Rp.) ( % ) 1 - 7 8 - 14 15 - 21 22 - 28 29 - 35 36 - 42 43 - 49 50 - 56 57 - 63 64 - 70 71 - 77 78 - 84 85 - 91 92 - 9899 - 105106 - 112113 - 119120 - 126127 - 133134 - 140141 - 147148 - 154155 - 160161 - 167168 - 174175 - 180
1 PEKERJAAN SIPIL
A LANTAI 1
I PEKERJAAN PERSIAPAN 30,465,649.45 0.389 0.19 0.19
II PEKERJAAN TANAH 74,163,087.35 0.947 0.32 0.32 0.32
III PEKERJAAN PASANGAN 419,190,887.66 5.253 1.05 1.05 1.05 1.05 1.05
IV PEKERJAAN BETON 1,088,274,222.27 13.893 2.78 2.78 2.78 2.78 2.78
V 161,092,529.47 2.115 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26
VI PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 255,875,243.94 3.423 0.86 0.86 0.86 0.86
VII PEKERJAAN PLAFOND 56,834,850.00 0.726 0.24 0.24 0.24
VIII PEKERJAAN FINISHING 43,475,852.12 0.555 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11
IX PEKERJAAN INSTALASI AIR 13,130,000.00 0.168 0.06 0.06 0.06
B LANTAI 2
I PEKERJAAN PASANGAN 249,601,644.02 3.088 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62
II PEKERJAAN BETON 732,161,951.28 9.347 1.87 1.87 1.87 1.87 1.87
III PEKERJAAN KUSEN 187,028,412.32 2.326 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29
IV PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 242,029,686.77 3.222 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
V PEKERJAAN PLAFOND 57,686,850.00 0.736 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
VI PEKERJAAN FINISHING 43,687,503.52 0.535 0.13 0.13 0.13 0.13
VII PEKERJAAN INSTALASI AIR 16,000,000.00 0.204 0.07 0.07 0.07
C LANTAI 3
I PEKERJAAN PASANGAN 269,912,674.71 3.347 0.84 0.84 0.84 0.84
II PEKERJAAN BETON 564,743,285.08 7.209 1.44 1.44 1.44 1.44 1.44
III PEKERJAAN KUSEN 145,218,652.45 1.792 0.45 0.45 0.45 0.45
IV PEKERJAAN PENUTUP LANTAI 281,103,033.72 3.310 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55 0.55
V PEKERJAAN PLAFOND 61,061,850.00 0.780 0.26 0.26 0.26
VI PEKERJAAN FINISHING 48,468,642.97 0.569 0.14 0.14 0.14 0.14
VII PEKERJAAN INSTALASI AIR 53,928,000.00 0.688 0.23 0.23 0.23
VIII PEKERJAAN ATAP DAN CANOPY 187,709,259.72 2.396 0.80 0.80 0.80
D PELENGKAP
I PEKERJAAN LAIN-LAIN 194,901,300.00 6.313 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79 0.79
2 PEKERJAAN PLUMBING
I INSTALASI PIPA AIR BERSIH 10,795,400.00 0.138 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
II INSTALASI PIPA AIR KOTOR 65,277,800.00 0.833 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14
III PIPA AIR HUJAN 50,808,000.00 0.649 0.22 0.22 0.22
3 PEKERJAAN ELEKTRIKAL
I PEKERJAAN PANEL 138,280,200.00 1.765 0.59 0.59 0.59
II PENYAMBUNGAN DAYA PLN, 147 KVA 193,158,000.00 2.466 0.62 0.62 0.62 0.62
III PEKERJAAN KABEL 89,952,700.00 1.148 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14
IV PEKERJAAN PENERANGAN 144,917,700.00 1.850 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26
V PEKERJAAN LIFT 1,396,000,000.00 17.821 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49 1.49
7,566,934,868.82 100.00 0.19 0.51 4.58 3.09 3.83 4.45 4.45 2.92 2.98 2.81 2.83 2.91 1.86 3.16 4.32 5.03 4.14 5.14 4.80 5.76 6.20 5.35 6.07 5.58 5.06 2.00
Kemajuan per minggu 0.2 0.7 5.3 8.4 12.2 16.7 21.1 24.0 27.0 29.8 32.6 35.5 37.4 40.6 44.9 49.9 54.0 59.2 64.0 69.7 75.9 81.3 87.4 92.9 98.0 100.0
Kumulatif per minggu 0.42 7.58 9.14 11.86 14.20 16.75 21.30 24.63 26.80 28.21 35.89 35.70 37.70 41.20 45.60 50.10 54.28 59.31 64.53 69.72 76.15
Realisasi 0.2 6.9 3.9 3.5 2.0 0.1 0.2 0.6 (0.2) (1.6) 3.3 0.2 0.3 0.6 0.7 0.2 0.2 0.1 0.5 (0.0) 0.2
NO URAIAN PEKERJAAN
KETERANGAN
PEKERJAAN KUSEN
Dari gambar kurva S rencana dan realisasi dapat dilihat dari minggu ke 1
sampai minggu ke 8 progres diatas rencana yang artinya lebih cepat dalam
pelaksanaannya. Minggu 9-10 terjadi keterlambatan pekerjaan, sehingga
prosentase kemajuan menjadi minus. Minggu 11 sampai minggu ke 21 terlihat
progres diatas rencana. Secara kumulatif, kurva s rencana dan realisasi berimpitan.
Hal ini dikarenakan progress realisasi dengan rencana terdapat deviasi tetapi
sangat kecil.
Realisasi pelaksanaan fisik hampir sama dengan perencanaan karena
mengacu pada metode pelaksanaan standard dan RKS dengan tetap
mengedepankan mutu hasil kegiatan dan waktu rencana.
3.1.2 Analisis waktu dan biaya dengan Earned Value Methode
Kinerja pelaksanaan suatu proyek dapat diukur dengan nilai hasil (earned
value), yaitu biaya yang telah dianggarkan terhadap kemajuan pekerjaan yang
telah diselesaikan. Data yang dibutuhkan untuk mendapatkan kinerja pelaksanaan
atau nilai hasil adalah biaya aktual yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang
telah dilaksanakan (ACWP), data ini didapat dari kontraktor pelaksana. Biaya
pekerjaan pada saat pelaporan menurut anggaran (BCWP), data ini didapat dari
konsultan pengawas. Biaya pekerjaan yang telah dijadwalkan untuk diselesaikan
dalam durasi yang telah ditentukan (BCWS), data ini didapat dari kontrak kerja
pemilik dengan rekanan. Dalam penelitian ini, semua biaya yang digunakan
sebagai data masukan adalah biaya yang mulai dikeluarkan di minggu 1 sampai
minggu 21, baik secara aktual, pelaporan , maupun menurut rencana. Dalam tabel
dibawah ini data biaya yang disandingkan adalah data biaya secara aktual
(realisasi) dengan data biaya rencana pada minggu yang sama.
Tabel IV.3. Rekapitulasi dana keluar
No Keterangan Realisasi (ACWP) Rencana Menurut
Schedule (BCWS)
Rencana Menurut
Pelaporan (BCWP)
1 Minggu 1 Rp 16,250,000 Rp 14,377,176 Rp 31,781,126 2 Minggu 2 Rp 52,340,000 Rp 52,968,544 Rp 573,573,663
ii
3 Minggu 3 Rp 376,220,000 Rp 399,534,161 Rp 691,617,847 4 Minggu 4 Rp 645,780,000 Rp 633,352,448 Rp 897,438,475 5 Minggu 5 Rp 885,700,000 Rp 923,166,054 Rp 1,074,504,751 6 Minggu 6 Rp 965,440,000 Rp 1,259,894,656 Rp 1,267,461,590 7 Minggu 7 Rp 1,176,890,000 Rp 1,596,623,257 Rp 1,611,757,127 8 Minggu 8
Rp 2,567,840,000 Rp 1,817,577,755 Rp 1,863,736,058 9 Minggu 9 Rp 3,026,770,000 Rp 2,043,072,414 Rp 2,027,938,545
10 Minggu 10 Rp 3,243,670,000 Rp 2,255,703,284 Rp 2,134,632,326 11 Minggu 11 Rp 3,308,770,000 Rp 2,469,847,541 Rp 2,715,772,924 12 Minggu 12 Rp 3,766,220,000 Rp 2,690,045,346 Rp 2,701,395,748 13 Minggu 13 Rp 4,182,520,000 Rp 2,830,790,334 Rp 2,852,734,445 14 Minggu 14 Rp 4,266,550,000 Rp 3,069,905,476 Rp 3,117,577,166 15 Minggu 15 Rp 4,364,760,000 Rp 3,396,797,062 Rp 3,450,522,300 16 Minggu 16 Rp 4,988,550,000 Rp 3,777,413,886 Rp 3,791,034,369 17 Minggu 17 Rp 5,447,405,000 Rp 4,090,684,990 Rp 4,107,332,246 18 Minggu 18 Rp 5,525,620,000 Rp 4,479,625,442 Rp 4,487,949,070 19 Minggu 19 Rp 5,672,920,000 Rp 4,842,838,316 Rp 4,882,943,070 20 Minggu 20 Rp 6,455,760,000 Rp 5,278,693,764 Rp 5,275,666,990 21 Minggu 21 Rp 6,784,769,000 Rp 5,747,843,726 Rp 5,762,220,902 Sumber : PT.Uno Tanoh Seuramo
Berdasarkan Tabel IV.1, maka pengamatan pada minggu ke 21 dapat
diperhitungkan beberapa nilai berikut:
a). BCWS = Rp.5.747.834.726,-
b). BCWP = Rp. 5.762.220.902,-
c). ACWP = Rp. 6.784.769.000,-
d). SPI = BCWP/BCWS = Rp. 5.762.220.902/ Rp.5.747.834.726
= 1,003
e). CPI = BCWP/ACWP= Rp. 5.762.220.902,-/ Rp. 6.784.769.000,-
= 0,849
f). SV = BCWP-BCWS
= Rp. 5.762.220.902- Rp.5.747.834.726,-
= Rp. 14.386.176,-
g). CV = BCWP-ACWP
iii
= Rp. 5.762.220.902, - Rp. 6.784.769.000,-
= -Rp.1.022.548.098,-
h). ETC = (Total Anggaran –BCWP)/CPI
= (Rp. 7.566.934.868- Rp. 5.762.220.902)/ 0,849
= Rp. 2.124.973.606,-
i). ETS = (Rencana Waktu-Waktu Pengamatan)/SPI
= (26-21):1,003
= 4,98 minggu
j). EAC = ETC +ACWP
= Rp. 2.124.973.606+ Rp. 6.784.769.000,-
= Rp. 8.909.742.606,-
k). EAS = ETS +Waktu Pengamatan
= 4,98+21
= 25,98
l). Rencana biaya total proyek = Rp. Rp. 7.566.934.868,-
EAC = Rp. 8.909.742.606,-
Selisih biaya Rp. 1.342.807.744,-
Indeks kinerja jadwal (SPI) lebih dari satu yang berarti pelaksanaan
proyek lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Nilai indeks kinerja biaya
(CPI) kurang dari satu berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran (cost over
run). Cost over run di proyek ini diakibatkan oleh pembayaran uang muka lift di
minggu ke 8 yang mengakibatkan kenaikan biaya aktual (ACWP) secara drastis
sedangkan untuk realisasi fisik belum terlihat.
Varian jadwal (SV) bernilai positif berarti proyek mengalami kemajuan, karena
ada perbedaan antara biaya yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan prestasi
pekerjaan dengan biaya yang telah dijadwalkan. Perbedaan disini bernilai positif.
Varian biaya (CV) bernilai negatif berarti proyek mengalami kerugian, karena
terjadi perbedaan antara biaya yang seharusnya dikeluarkan sesuai dengan prestasi
pekerjaan dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) adalah sebesar Rp.
2.124.973.606,-. Perkiraan biaya total proyek atau Estimation All Cost (EAC)
iv
sebesar Rp. 8.909.742.606,-. Sedangkan perkiraan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang tersisa adalah 25,98 minggu.
Perbandingan biaya pekerjaan sesuai anggaran (BCWS), biaya pekerjaan
pelaporan menurut anggaran (BCWP), biaya aktual pekerjaan (ACWP) dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar IV.1. Perbandingan BCWS, BCWP, ACWP sampai minggu 21
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa biaya pekerjaan sesuai
anggaran (BCWS) hampir berimpitan dengan biaya pelaporan sesuai anggaran
(BCWP) dan keduanya berada dibawah biaya aktual (ACWP) yang berarti
realisasi biaya pelaksanaan lebih besar dari baya sesuai pelaporan.
Perbandingan antara indeks kinerja biaya (CPI) dan indeks kinerja
jadwal (SPI) dihitung berdasarkan konsep nilai hasil secara menyeluruh dari
minggu 1 sampai minggu 21 dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel IV.4. Nilai
Hasil
No Minggu
BCWS BCWP ACWP SV CV SPI CPI
(1) (2) (3) (4) = (2)-
(1)
(5 )= (2)-
(3)
(6) =
(2)/(1)
(7) =
(2)/(3)
1 1 14,38 31,48 16,25 17,101 15,228 2,189474 1,937
2 2 52,97 573,88 52,34 520,908 521,536 10,83429 10,964
-
1,000.00
2,000.00
3,000.00
4,000.00
5,000.00
6,000.00
7,000.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
BCWS
BCWP
ACWP
CV
Biaya
Kumulatif
(juta)
Waktu (Minggu)
v
3 3 399,53 691,24 376,22 291,705 315,019 1,730 1,837
4 4 633,35 897,29 645,78 263,935 251,507 1,417 1,389
5 5 923,17 1.074,13 885,7 150,960 188,426 1,164 1,213
6 6 1.259,89 1.267,46 965,44 7,567 302,021 1,006 1,313
7 7 1.596,62 1.611,76 1.176,89 15,134 434,867 1,009 1,370
8 8 1.817,58 1.863,36 2.567,84 45,780 -704,483 1,025 0,726
9 9 2.043,07 2.027,94 3026,77 -15,134 -998,832 0,993 0,670
10 10 2.255,70 2.134,78 3.243,67 -120,920 -1108,887 0,946 0,658
11 11 2.469,85 2.715,47 3.308,77 245,623 -593,300 1,099 0,821
12 12 2.690,05 2.701,40 3.766,22 11,350 -1064,825 1,004 0,717
13 13 2.830,79 2.852,73 4.182,50 21,944 -1329,766 1,008 0,682
14 14 3.069,91 3.117,58 4.226,55 47,672 -1108,973 1,016 0,738
15 15 3.396,80 3.450,52 4.364,76 53,725 -914,238 1,016 0,791
16 16 3.777,41 3.791,03 4.988,55 13,620 -1197,516 1,004 0,760
17 17 4.090,68 4.107,33 5447,405 16,647 -1340,073 1,004 0,754
18 18 4.479,62 4.487,95 5.525,62 8,324 -1037,671 1,002 0,812
19 19 4.842,84 4.882,94 5.672,95 40,105 -790,007 1,008 0,861
20 20 5.278,69 5.275,67 6.455,76 -3,027 -1180,094 0,999 0,817
21 21 5.747,84 5.762,22 6784,769 14,377 -1022,549 1,003 0,849
Sumber: Hasil analisis
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa prestasi pelaksana dalam pekerjaan
ini cukup baik. Angka SPI dari minggu pertama sampai minggu ke 21 mayoritas
diatas 1 yang berarti pekerjaan lebih cepat dari jadwal walaupun memang
deviasinya sangat kecil atau bahkan hampir sesuai dengan perencanaan.
Sedangkan CPI mayoritas kurang dari satu yang berarti cost over run yang
diakibatkan pembayaran uang muka Lift.
3.2 Pengendalian Waktu Sisa Pekerjaan
Pengendalian waktu dilakukan setelah melakukan evaluasi dan
identifikasi pekerjaan yang belum terealisasi dari minggu 1- minggu ke 21.
Berdasarkan laporan realisasi pekerjaan dari konsultan pengawas dan dilihat dari
time schedule yang ada maka, sampai minggu ke-21 diketahui volume dan waktu
pekerjaan yang belum direalisasikan adalah sebagai berikut:
vi
Tabel. Rekap Volume dan Biaya Pekerjaan Yang Belum Direalisasikan
No. Jenis Pekerjaan Volume
Sisa Sat
Harga Nilai
Bobot
(%) Satuan
1 Pek. Penutup Lantai
a. Penutup lantai granittile 1,275.87 m2 Rp 242,908 Rp 309,919,030 21.15
b. Keramik Dinding 1,131.12 m Rp 115,631 Rp 130,792,537 8.92
2 Pek. Plafond Gypsum 708.87 m2 Rp 75,000 Rp 53,165,250 3.63
3 Pek. Pengecatan (Finishing) 7,132.00 m2 Rp 14,205 Rp 101,310,060 6.91
4 Pek Instalasi Air (Wastafel ) 50.00 Unit Rp 520,000 Rp 26,000,000 1.77
6 Pek. Elektrikal (Lift) 1.00 Unit Rp 740,000,000 Rp 740,000,000 50.49
7 Pekerjaan Lain-lain
a. Pek. Alumunium Composit 140.98 m2 Rp 740,000 Rp 104,325,200 7.12
Panel
Sumber : Hasil Penelitian
Total Rp 1,465,512,077 100
Dari tabel diatas diketahui total biaya sisa adalah Rp. 1.465.512.077 dari total
keseluruhan biaya adalah Rp.7.566.934.868,-
Sisa pekerjaan yang belum di realisasikan kemudian dibuat beberapa
model penjadwalan disertai dengan network planning untuk mencari durasi waktu
yang paling optimal dan paling sedikit lintasan kritisnya. Volume yang diipakai
adalah volume sisa dari rencana dan waktu disini diasumsikan maksimal sesuai
batas waktu kontrak yaitu 26 minggu.
Berikut model penjadwalan ulang sisa pekerjaan dan bentuk network planning-
nya.
vii
1. CPM Kegiatan Sisa Model 2
Tabel V.10. Kurva S pekerjaan sisa model 2
No. Jenis Pekerjaan Bobot Minggu
22 23 24 25 26
A Pek. Penutup Lantai
1. Penutup lantai granittile 21.147 7.049 7.049 7.049
2. Keramik Dinding 8.925 8.925
B Pek. Plafond Gypsum 3.628 3.628
C Pek. Pengecatan (Finishing) 6.913 6.913
D Pek Instalasi Air (Wastafel ) 1.774 1.774
E Pek. Elektrikal (Lift) 50.494 10.099 10.099 10.099
10.09
9 10.099
F Pek. Alumunium Composit 7.119 7.119
Panel
Jumlah 100.000 33.191 17.148 18.922
13.72
7 17.012
Kumulatif (%) 33.191 50.339 69.262
82.98
8
100.00
0
Sumber : Hasil Penelitian
Tabel. IV.11. Kegiatan
Kritis Model 2
Keg. Urutan Kegiatan Durasi
Kegiatan
Sebelumn
ya
Kegiatan
EET LET Total
Float Ket Sesudahn
ya
A Penutup lantai granittile
1. Penutup lantai granittile 21 - B,C 21 21 0 kritis
2. Keramik Dinding 7 - - 7 21 14 -
B Pek. Plafond Gypsum 7 A.1 C 14 28 14 -
C Pek. Pengecatan (Finishing) 7 B - 35 35 0 kritis
D Pek Instalasi Air (Wastafel ) 7 - - 7 21 14 -
E Pek. Elektrikal (Lift) 35 - - 35 35 0 kritis
F Pek. ACP 7 - - 7 35 28
Sumber : Hasil
penelitian
viii
Gambar IV.3. Jaringan CPM kegiatan model 2
Ada dua lintasan kritis yang terjadi di model kedua
a. Kegiatan E
b. Kegiatan A.1-B-C
Model penjadwalan ke dua dengan dua lintasan kritis yaitu lintasan
kegiatan E dan lintasan kegiatan A.1 – B – C. Kegiatan E adalah pekerjaan
elektrikal (Lift) , yang dalam pengerjaannya membutuhkan durasi waktu yang
cukup lama dikarenakan rumitnya instalasi serta membutuhkan ketelitian dalam
pemasangan. Pekerjaan elektrikal menyisakan prosentase bobot yang masih cukup
besar yaitu 50,494% dan membutuhkan 5 minggu untuk menyelesaikannya.
Sedangkan untuk lintasan kritis ke dua yaitu kegiatan A.1 – B – C adalah
pekerjaan penutup lantai granittile dilanjutkan pemasangan plafond dan
pengecatan. Kegiatan tersebut saling berkaitan dimana pemasangan plafond bisa
dilakukan ketika pekerjaan granittile selesai dilakukan dan pekerjaan pengecatan
bisa dilakukan setelah pekerjaan pemasangan plafond selesai dilaksanakan.
Pekerjaan penutup lantai sendiri menyisakan bobot 21,147 % dan direncanakan
akan selesai dalam 3 minggu. Pekerjaan plafond menyisakan bobot 3, 628 % dan
ix
direncanakan selesai dalam waktu 1 minggu. Pekerjaan pengecatan menyisakan
bobot 6, 917 % direncanakan akan diselesaikan dalam waktu 1 minggu.
Biaya total pekerjaan dapat dihemat pada item pekerjaan yang
pelaksanaanya dipercepat yaitu pekerjaan plafond dan finishing yang dapat
dipercepat dari 21 hari menjadi 7 hari dengan menerapkan metode penambahan
tenaga kerja dan kerja lembur.
a. Untuk pekerjaan plafond dalam perencanaan membutuhkan waktu 21 hari
dengan biaya Rp 53. 165 250. Setelah dilakukan percepatan menjadi 7 hari biaya
nya menjadi:
Volume total : 708,87 m2,waktu : 21 hari
Produktifitas : 708,87/21 : 33,75 m2/ hari
Asumsi biaya tenaga kerja : 0,2 x Rp. 53.165.250 : Rp 10.633.050
Biaya tenaga kerja per hari : Rp 10.633.050/21 : Rp.506.335
Dipercepat selama 7 hari : Rp. 506.335 x 7 : 3.544.350
Penambahan kerja lembur selama 7 hari dengan asumsi 7 jam kerja malam :
Rp. 506.335 x 7 : 3.544.350
Biaya total tenaga kerja plafond menjadi : Rp 7.088.700
Ada efisiensi sebesar Rp. 3.544.350
Biaya total plafond menjadi : Rp. 49.620.900,-
b. Untuk pekerjaan finishing dalam perencanaan membutuhkan waktu 21 hari
dengan biaya Rp. 101,310,060. Setelah dilakukan percepatan menjadi 7 hari biaya
nya menjadi:
Volume total : 7132 m2,waktu : 21 hari
Produktifitas : 7132/21 : 339,6 m2/ hari
Asumsi biaya tenaga kerja : 0,2 x Rp. 101,310,060 : Rp 20.262.012
Biaya tenaga kerja per hari : Rp 20.262.012/21 : Rp.964.858
Dipercepat selama 7 hari : Rp. 964.858 x 7 : Rp. 6.754.004
Penambahan kerja lembur selam 7 hari dengan asumsi 7 jam kerja malam :
Rp. 964.858x 7 : Rp. 6.754.004
x
Biaya total tenaga kerja finishing menjadi : Rp 13.508.008
Ada efisiensi sebesar Rp. 6.754.004
Biaya total finishing menjadi : Rp 94.556.056,-
Setelah dilakukan percepatan didapatkan efisiensi total sebesar Rp
10.298.354. biaya total peyelesaian proyek sebesar : Rp. 7.556.636.514.
5. KESIMPULAN
Dari penelitian pembangunan ruang rawat inap RSUD Ambarawa
setelah diadakan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Realisasi pelaksanaan pembangunan ruang rawat inap RSUD Ambarawa
sampai minggu 21 lebih cepat 0,2 % dari jadwal yang di rencanakan. Dari segi
biaya realisasi penggunaan dana sampai minggu 21 sebesar Rp.
6.784.769.000,- dari perencanaan yang hanya menghabiskan biaya
Rp.5.945.717.347 yang berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran (cost over
run).
2. Dari keempat model yang ditampilkan, model ke dua dengan lintasan kritis
paling sedikit dengan dua lintasan kritis yaitu kegiatan E (ACP) dan kegiatan
A.1 (pekerjaan penutup lantai)– B (pekerjaan plafond)– C (pekerjaan
pengecatan) dengan durasi maksimal 35 hari. Metode tersebut dipilih sebagai
masukan untuk metode pelaksanaan pekerjaan sisa kepada pelaksana sehingga
bisa meminimalkan resiko keterlambatan pekerjaan.
3. Setelah dilakukan penjadwalan ulang dan menggunakan percepatan, didapat
biaya total Rp. 7.556.636.614 dengan efisiensi sebesar Rp. 10.298.354 dari
totaln nilai kontrak sebesar Rp. 7.566.934.868 yang didapat pada percepatan
pekerjaan plafond dan finishing.
6. DAFTAR PUSTAKA
Barry R dan Joe, H 2001 Prinsip-prinsip Manajemen Operasional, Salemba
Empat Jakarta
Dipohusodo, I 1996 Manajemen Proyek Dan Konstruksi, Cetakan Pertama,
Penerbit Kanisius Yogyakarta
Dipohusodo, I 1996 Manajemen Proyek Dan Konstruksi, Cetakan Kedua, Penerbit
Kanisius Yogyakarta
Ervianto, 2002 Manajemen Proyek Konstruksi, Andi Yogyakarta
xi
Handoko, T H 1995 Management, BPTP Yogyakarta, Yogyakarta
Lock, D dan Jasfi, E 1994 Manajemen Proyek, Edisi 3, Erlangga, Jakarta
Marshant, R 2003 Manajemen Pembangunan, PT Grafika Tama, Abdi Wacana
Jakarta
Nugroho, P 1985 Manajemen Konstruksi, Penerbit PT Erlangga, Jakarta
Resopoetranto, dan Sumardi 1992, Manajemen Proyek Pembangunan, Edisi I,
PAU, UI , Jakarta
Robert, J.K 2003. Manajemen Dan Rekayasa Infrastruktur, Pustaka Belajar
Yogyakarta
Sandy, P. 1995 Building High Performance, PT. Elok Media Komputindo,
Gramedia Jakarta
Suharto, I. 1995 Manajemen Proyek Dari Konseptual Hingga Operasional,
Erlangga Jakarta
Tanzlil, P. 1984 Manajemen Suatu Pengantar , Penerbit PT Erlangga Jakarta