EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN...

26
EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) AULIA KIRANA DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

Transcript of EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN...

Page 1: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN

CISARUA INTEGRATED FARM

(CIF)

AULIA KIRANA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap
Page 3: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul evaluasi nutrisi sapi

perah di peternakan Cisarua Integrated Farm (CIF) adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2015

Aulia Kirana

NIM D24080234

Page 4: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

ABSTRAK

AULIA KIRANA. Evaluasi nutrisi sapi perah di peternakan Cisarua Integrated

Farm (CIF). Dibimbing oleh DWIERRA EVVYERNIE dan DESPAL.

Kebutuhan susu di Indonesia mencapai 3.12 ton, tetapi produksi susu

dalam negeri hanya mampu memenuhi 1.2 ton (30%) selebihnya sebanyak 70%

diperoleh dari impor, dengan itu perlu adanya penyelesaian untuk meningkatkan

produksi susu melalui perbaikan pakan dan nutrisinya, serta pemilihan bibit

unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi pakan sapi perah CIF

untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap pola produksi susunya.

Penelitian ini menggunakan 66 sapi laktasi yang diantaranya laktasi pertama,

kedua, ketiga, keempat dan kelima dimana dari sapi laktasi tersebut diambil data

produksi susu dan pemberian pakannya. Parameter yang diuji dari penelitian ini

adalah produksi susu dan konsumsi pakan. Analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh diantaranya Sapi perah pada

CV. Cisarua Integrated Farm Indonesia memiliki pola produksi yang baik tetapi

produksi susunya masih relatif rendah dan kecukupan nutriennya telah terpenuhi

berdasarkan PK, TDN, Ca dan P, kecuali bahan kering (BK).

Kata kunci: kecukupan nutrien, periode laktasi, produksi susu, sapi perah.

ABSTRACT

AULIA KIRANA. Nutrient evaluation of dairy cattle in Cisarua Integrated Farm

(CIF). Supervised by DWIERRA EVVYERNIE and DESPAL.

National mik production supplied only 30% of total milk consumption (3.12

tonnes). Indonesia imported about 70% of its national milk demand. In order to

increase milk production performance, improvement of feeding management,

production persistency, and breed selection are possible solutions. The study

aimed to find one of best feeding practices based on milk production pattern by

conducting an evaluation of feeding practice at CV Cisarua Integrated Farm.

This study used 66 lactating cattle of first, second, third, fourth and fifth

lactation. During this study, milk production and feeding management were

recorded. The parameters measured were milk production and feed intake . The

analysis used was descriptive analysis. The results showed that dairy cows on the

CV. Cisarua Integrated Farm Indonesia has a pattern of good production but milk

production is still relatively low and the adequacy of nutrients has been fulfilled

by PK, TDN, Ca and P, except for dry matter (DM).

Kata kunci: dairy cows, lactation period, milk production, nutrient adequacy

Page 5: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap
Page 6: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap
Page 7: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Peternakan

pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN

CISARUA INTEGRATED FARM

(CIF)

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

AULIA KIRANA

Page 8: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap
Page 9: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

Judul Skripsi : Evaluasi Nutrisi Sapi Perah di Peternakan Cisarua Integrated Farm

(CIF)

Nama : Aulia Kirana

NIM : D24080234

Disetujui oleh

Dr Ir Dwierra Evvyernie A, MS MSc

Pembimbing I

Dr Despal, SPt MSc Agr

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Panca Dewi Manu Hara Karti S, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 10: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap
Page 11: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 ini ialah

evaluasi nutrisi, dengan judul Evaluasi Nutrisi Sapi Perah di Peternakan Cisarua

Integrated Farm (CIF). Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Tema ini dipilih karena kandungan nutrisi pakan khususnya pada sapi perah

sangat penting untuk diperhatikan mengingat pengaruhnya terhadap peningkatan

produktifitas ternak. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis pakan

yang diberikan oleh peternak di CV Cisarua Integrated farm serta mengevaluasi

pemberian nutrien dan manajemen pakan yang diberikan. Penulis memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi. Semoga

penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan diaplikasikan dengan baik.

Bogor, Juni 2015

Aulia Kirana

Page 12: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap
Page 13: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

METODE 1

Lokasi dan Waktu Penelitian 1

Alat 2

Materi 2

Prosedur Penelitian 2

Analisis Data 3

HASIL DAN PEMBAHASAN 3

Kondisi Umum Lokasi 3

Sistem Pemeliharaan 4

Pemberian Pakan 5

Kualitas Pakan 6

Kecukupan Nutrien 6

Produksi Susu 8

Pola Produksi Susu 9

SIMPULAN DAN SARAN 9

Simpulan 9

Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 10

RIWAYAT HIDUP 12

UCAPAN TERIMAKASIH 12

Page 14: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

DAFTAR TABEL

1 Jadwal pemberian pakan 4 2 Pemberian pakan sapi perah 5 3 Hasil proksimat pakan sapi perah CV. Cisarua Integrated Farm (CIF) 6 4 Pemberian nutrien pakan sapi perah CV. Cisarua Integrated Farm (CIF) 7

5 Produksi susu berdasarkan laktasi ke- 8

DAFTAR GAMBAR

1 Pola produksi susu berdasarkan hari laktasi 9

Page 15: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

PENDAHULUAN

Kebutuhan protein hewani nasional dari tahun ke tahun terus meningkat

seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Ironinya

pertumbuhan penduduk tidak diikuti oleh pemenuhan kebutuhan masyarakat akan

protein. Hal ini ditunjukkan oleh rataan konsumsi protein hewani masyarakat

Indonesia yang masih rendah yaitu 4.19 kg kapita-1

hari-1

. Jumlah tersebut belum

mampu memenuhi kebutuhan standar konsumsi protein nasional, karena menurut

FAO standar kecukupan konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia adalah 6

kg kapita-1

hari-1

(Mustofa 2008). Salah satu sumber protein yang dapat

menyumbang kecukupan kebutuhan protein hewani nasional adalah susu.

Konsumsi susu nasional Indonesia hingga saat ini belum dapat dipenuhi

melalui produksi dalam negeri, sebagai akibat lambannya perkembangan

agribisnis sapi perah. Kebutuhan susu secara nasional mencapai 3120 kg, namun

produksi susu saat ini baru memenuhi 30% (1208 kg) dari kebutuhan manusia dan

selebihnya 70% diimpor dari luar negeri (livestockreview 2012). Pemenuhan

kebutuhan susu nasional dapat dimaksimalkan dengan meningkatkan usaha ternak

perah di Indonesia.

Usaha ternak perah merupakan suatu kegiatan agribisnis karena mencakup

penyediaan bahan baku susu. Susu hasil dari pemerahan ternak terutama dari sapi

perah merupakan salah satu sumber pangan yang bergizi, karena di dalamnya

terkandung zat-zat gizi yang lengkap yaitu protein, lemak, vitamin dan mineral

yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perkembangan tubuh.

Produksi susu dapat ditingkatkan dengan adanya manajemen yang baik

dalam usaha peternakan sapi perah, salah satu usaha yang dilakukan adalah

dengan pemberian pakan yang sesuai, karena itu perlu dilakukan suatu evaluasi

kecukupan nutrien yang terkandung dalam pakan sapi perah yang diberikan

dengan mengacu pada standar kebutuhan National Research Council (NRC

1989). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pakan sapi perah di

peternakan Cisarua Integrated Farm (CIF). Hasil evaluasi diharapkan dapat

memberikan perubahan atau memperbaiki manajemen pemberian pakan dalam

pemeliharaan sehingga dapat menentukan kuantitas dan kualitas pakan yang tepat

untuk menunjang produktifitas susu sapi perah.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV. Cisarua Integrated Farm, Kampung

Paragajen, Barusireum Rt 03/06, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua,

Kabupaten Bogor dan berlangsung pada bulan Januari 2014.

Page 16: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

2

Alat

Peralatan yang digunakan antara lain alat tulis, data produksi susu,

indentitas ternak, kandungan nutrien bahan pakan yang didapatkan dari CV.

Cisarua Integrated Farm pada bulan Oktober hingga Desember 2013 dan tabel

NRC 1988.

Materi

Ternak

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 66 ekor sapi laktasi

peranakan Fries Holstein (FH). 66 sapi diantaranya 27 ekor sapi laktasi ke-1, 16

ekor sapi laktasi ke-2, 14 ekor sapi laktasi ke-3, empat ekor sapi laktasi ke-4, dan

lima ekor sapi laktasi ke-5. Berat badan sapi berkisar diantara 328-577 kg, dan

dengan rataan produksi susu 15.37 liter ekor-1

hari-1

.

Pakan

Pakan yang diberikan di CV. Cisarua Integrated Farm adalah hijauan dan

konsentrat, hijauan yang diberikan antara lain rumput gajah sedangkan konsentrat

yang biasa digunakan diantaranya meliputi dedak, bungkil kelapa, bungkil

kedelai, kacang koro, onggok, molases, pollard, ampas kecap, mineral mix,

probiotik, NaCl dan urea.

Prosedur Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi, prediksi melalui studi

kasus dengan obyek sapi perah yang dilaksanakan pada awal bulan Januari untuk

pengambilan data di CV. Cisarua Integrated Farm, Kampung Paragajen,

Barusireum Rt 03/06, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data selama tiga bulan

kemudian dibandingkan dengan standar NRC. Tujuan dari studi kasus ini adalah

untuk mengevaluasi kecukupan nutrien sapi perah yang ada di CV. Cisarua

Integrated Farm. Pemberian pakan dilakukan lima kali sehari yakni tiga kali

pemberian konsentrat dan dua kali pemberian hijauan, dan total yang diberikan

dalam sehari rata-rata per ekor sapi mendapatkan hijauan sebanyak 19.71 kg, dan

konsentrat sebanyak 9.76 kg ekor-1

.

Pengumpulan dan Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini berasal dari laporan bulanan yang dimiliki

oleh CV. Cisarua Integrated Farm. Data yang diambil meliputi data produksi susu,

jumlah konsumsi, bulan laktasi, tanggal partus dan analisis proksimat dari

konsentrat dan hijauan yang digunakan selama bulan Oktober hingga Desember

2013.

Pengumpulan Data dilakukan dengan mengelompokkan data berdasarkan

Day In Milk yang dihitung dari tanggal partusnya, konsumsi pakan, bulan laktasi

serta komposisi nutrien yang dihitung melalui data proksimat konsentrat serta

Page 17: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

3

hijauan, kemudian data yang dikumpulkan dari bulan Oktober hingga Desember

dicari data yang berkesinambungan dari tiga bulan tersebut, selanjutnya data

diolah dan disederhanakan dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

Peubah yang diamati

Peubah yang diamati antara lain produksi susu, konsumsi pakan serta

kecukupan nutrien yang diberikan.

Analisis Data

Data yang diperoleh selanjutnya ditabulasikan dan diolah menggunakan

program Microsoft Excel. Hasil dari pengolahan data berdasarkan hari laktasi

(Day In Milk), bulan laktasi, konsumsi bahan kering dan nutrien serta evaluasi

kecukupan nutrien dengan membandingkan hasil yang diperoleh berdasarkan

Nutrient Requirement Council (NRC) 1998. Setelah hasil didapat maka dianalisis

dengan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan pola

produksi susu serta kecukupan nutrien.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi

CV. Cisarua Integrated Farm adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang budidaya sapi perah serta beberapa kegiatan usaha pendukung lainnya,

seperti pembuatan kompos, dairy educational tour dan produksi pakan ternak

(konsentrat). CV. Cisarua Integrated Farm didirikan oleh Bpk. Drs. H. Djawahir

pada tahun 1997 di daerah Puncak tepatnya di Kampung Paragajen, Desa

Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Populasi sapi perah Cisarua

Integrated Farm pada waktu pertama berdiri sejumlah 5 ekor sapi perah. Seiring

berjalannya waktu peternakan ini mampu berkembang hingga populasi ternak sapi

perah mencapai 120 ekor dengan rata-rata produksi susu 1000 liter per hari.

Secara geografis, Kecamatan Cisarua terletak di selatan wilayah Bogor

pada 06°42’LS dan 106°56’BB. Cisarua memiliki ketinggian dari permukaan laut

(dpl) antara 650-1400 m dpl, dengan curah hujan rata-rata 3178 mm tahun-1

dan

suhu udara antara 17.58 oC-23.91

oC. Bentuk wilayah Kecamatan Cisarua terdiri

dari perbukitan sampai bergunung 25%, berombak sampai berbukit 40%, dan

datar sampai berombak 35%. Kondisi alam yang berbukit sampai bergunung

dengan suhu yang sejuk sangat sesuai untuk usaha peternakan sapi perah. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sutardi (1981) bahwa daerah sejuk dan kering yang sesuai

untuk sapi perah adalah pegunungan dengan ketinggian minimal 800 m dpl dan

bersuhu 18.3 ºC.

Page 18: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

4

Sistem Pemeliharaan

Setiap peternakan memiliki pola manajemen pemberian pakan yang

berbeda-beda begitupun dengan CV. Cisarua Integrated Farm yakni dalam pola

manajemen yang diterapkan dengan memberikan pakan sebanyak lima kali sehari

dengan kombinasi pakan konsentrat dan rumput dan dua kali dilakukan

pemerahan. Jadwal pemberian pakan dan pemerahan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Jadwal pemberian pakan dan pemerahan di CV. Cisarua Integrated Farm

Waktu Perlakuan

04.30

05.30

Konsentrat

Pemerahan

07.00 Rumput

15.00

16.00

Konsentrat

Pemerahan

17.00 Rumput

19.00 Konsentrat

Tahap awal pemberian pakan adalah pemberian konsentrat pada dini hari

pukul 04.30, dikarenakan untuk merangsang pencernaan terlebih dahulu baru

kemudian diberikan serat yang lebih tinggi yakni rumput. Mekanisme pemberian

konsentrat terlebih dahulu dikarenakan mikroorganisme dalam rumen mempunyai

preferensi untuk mencerna konsentrat lebih dahulu karena konsentrat lebih mudah

dicerna dari pada rumput. Pemberian konsentrat yang dilakukan 2 jam sebelum

pemberian hijauan akan mengakibatkan peningkatan kecernaan bahan kering dan

bahan organik. Hal ini terjadi karena konsentrat yang kaya akan pati sebagian

besar sudah dicerna oleh mikroorganisme rumen pada saat hijauan mulai masuk

ke dalam rumen (Hutabarat 1970). Rumput yang digunakan pada peternakan CV.

Cisarua Integrated Farm antara lain rumput gajah sedangkan konsentrat yang

digunakan adalah konsentrat yang diracik sendiri oleh peternakan CV. CIF,

diantaranya campuran dari dedak, bungkil kelapa, bungkil kedelai, kacang koro,

onggok, molases, pollard, ampas kecap, mineral mix, probiotik, NaCl dan urea.

Pemberian pakan dengan lima kali sehari sudah cukup baik untuk

meningkatkan konsumsi pakan dan produksi susu hal ini sesuai dengan penelitian

Campbell (1961) bahwa frekuensi pemberian pakan akan dapat meningkatkan

konsumsi pakan, sehingga produksi susu akan mengalami peningkatan.

Peningkatan susu tersebut terjadi karena energi dan zat-zat makanan lainnya yang

diperlukan untuk memproduksi susu tersedia dalam jumlah lebih banyak, serta

dengan frekuensi pemberian pakan lebih dari dua kali sehari dapat meningkatkan

konsumsi pakan, mengurangi fluktuasi metabolit dan pH rumen, meningkatkan

produksi susu 2.5% dan lemak susu 7.3%. Pada sapi laktasi awal, 0-12 minggu

periode laktasi dan sapi pada periode transisi, pemberian ransum jadi dengan

frekuensi pemberian pakan yang lebih sering, meningkatkan respon produksi jika

fermentabilitas pakan sedang hingga tinggi.

Page 19: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

5

Pemberian Pakan

Setiap peternakan memiliki pola pemberian pakan yang berbeda-beda

terutama pada jumlah pemberian pakan dan imbangan antara hijauan dan

konsentrat yang diberikan. Dalam penelitian ini pemberian pakan sapi perah

tercantum pada tabel 2, dari pemberian tersebut didapatkan perbandingan

pemberian antara hijauan dan konsentratnya 67:33. Hal ini sesuai dengan dengan

pernyataan Siregar (1992) yakni imbangan hijauan dan konsentrat yang baik agar

dapat mencapai produksi susu tinggi yaitu 60:40, dan untuk pakan yang mutunya

kurang baik imbangannya menjadi 55:45 dan bila mutu pakan sangat baik

imbangannya menjadi 64:36 guna memberikan energi sebanyak mungkin

(Blackely dan Bade, 1994). Pemberian pakan antara hijauan dan konsentrat dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Pemberian pakan sapi perah

Jenis Pakan Hijauan Konsentrat

BS kg e-1

hari-1

19.71 ± 0.87 9.76 ± 2.33

BK kg e-1

hari-1

3.52 ± 0.08 8.20 ± 1.95

% BB dari BS 4.38 2.17

% BB dari BK 0.78 1.82

Keterangan: BK: bahan kering; BS: bahan segar; BB: bobot badan dengan asumsi 450 kg.

Jumlah konsumsi pakan adalah faktor paling mempengaruhi produksi susu

(Wodzicka-Tomaszewska et al. 1993). Rata-rata pemberian hijauan segar kg ekor-

1 hari

-1 adalah 19.71 kg dan pemberian konsentrat segar ekor

-1 hari

-1 sebanyak

9.76 kg. Berdasarkan NRC (2001) rata-rata kebutuhan hijauan segar untuk seekor

sapi dengan bobot badan rata-rata 450 kg adalah 15-27 kg ekor-1

hari-1

, hal ini

menunjukkan bahwa pemberian hijauan pada CV. CIF telah memenuhi standar

NRC, sedangkan berdasarkan bahan kering yang diberikan jumlah dari hijauan

dan konsentratnya sebanyak 11.72 kg ekor-1

hari-1

. Konsumsi bahan kering akan

berpengaruh pada tercukupinya kebutuhan nutrien dan jumlah zat pakan yang

dikonsumsi serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Menurut

NRC (1989) konsumsi bahan kering seekor sapi perah laktasi dengan rataan bobot

badan 450 kg yaitu 8.29 kg ekor-1

hari-1

. Jika di bandingkan menurut NRC 1989

maka kebutuhan bahan kering telah terpenuhi dikarenakan jumlah bahan kering

yang diberikan oleh CV. CIF ini melebihi dari standar NRC yang telah ditetapkan

yaitu berkisar 8.72 kg ekor-1

hari-1

.

Pemberian pakan bila berdasarkan bobot badan menurut Tabel 2 hanya

memenuhi 6.55% bobot badan dari pemberian bahan segar yang diberikan,

sedangkan dalam pemberian bahan kering berdasarkan bobot badan hanya 2.6%.

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pakan yang dilakukan di CV. CIF jika

pemberiannya dalam bentuk bahan segar maupun bahan kering telah memenuhi

standar NRC, tetapi jika dikonversi kebutuhan bahan segar dan bahan kering

berdasarkan bobot badan maka CV. CIF belum memenuhi kebutuhan

konsumsinya berdasarkan bahan segar maupun bahan kering ransum. Menurut

sutardi (1981) kebutuhan konsumsi bahan kering ransum yakni 3% dari bobot

badan atau 10% bahan segar berdasarkan bahan segar.

Page 20: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

6

Kualitas Pakan

Tingkat produksi seekor ternak dipengaruhi oleh kualitas pakan yang

dikonsumsi. Pakan sapi perah terdiri dari hijauan dan konsentrat dimana hijauan

merupakan sumber serat yang berperan terhadap produksi asam asetat yang

berpengaruh pada kadar lemak susu, serta konsentrat berperan terhadap produksi

asam propionat karena mengandung sumber energi tinggi dan asam propionat

sendiri berpengaruh terhadap produksi susu (Bath et al. 1985). Pada CV. Cisarua

Integrated Farm pakan yang diberikan memiliki kandungan nutrien yang disajikan

pada Tabel 3. Kandungan nutrien pakan yang diberikan baik hijauan maupun

konsentrat masih berada dibawah kandungan nutrien berdasarkan NRC 1988

maupun SNI 2009. Kualitas pakan berpengaruh paling besar pada produksi susu,

jumlah pemberian pakan hijauan dan konsentrat dapat mempengaruhi jumlah

pemberian susu dan kadar lemak. Kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan

harus sesuai dengan kebutuhan atau memenuhi hidup pokok, produksi susu,

pertumbuhan dan kebuntingan sehingga akan dicapai produksi susu yang optimal.

Tabel 3 Hasil proksimat pakan sapi perah CV. Cisarua Integrated Farm

Nutrien (%) Hijauan Literatura Konsentrat literatur

b

BK 17.88 20 84 86

TDN 55 55 65.79 70

PK 12.07 8.7 17.56 16

Ca 0.38 0.6 0.55 0.8-1.0

P 0.30 0.26 0.38 0.6-0.8

Keterangan : a. NRC 1988. b. SNI 2009

Pada tabel di atas adalah hasil evaluasi terhadap komposisi proksimat

bahan pakan di CV. CIF dimana pada hasil tersebut yang perlu digaris bawahi

adalah bahan kering dan proteinnya yang tinggi, bahan kering hijauan yang lebih

tinggi bila dibandingkan dengan literatur yakni dikarenakan usia pemotongan

ketika dianalisis yang terlalu dini yakni usia 30-40 hari dan kadar air tinggi karena

pada saat sampel diambil adalah pada musim hujan dengan intensitas sering,

sedangkan pada kandungan mineralnya masih rendah dibandingkan dengan

literatur dikarenakan tidak ditambahkannya mineral mix dari komposisi

ransumnya.

Kecukupan Nutrien

Dalam penyusunan ransum sapi perah khususnya sapi perah periode

laktasi dibutuhkan informasi dari bobot badan, kadar lemak dan produksi susu

(NRC 1989). Semakin tinggi bobot badan, kadar lemak dan produksi susu maka

kebutuhan zat nutrien semakin tinggi juga. Berdasarkan hasil analisis pakan

(rumput gajah dan konsentrat) jumlah nutrien yang diberikan di peternakan CV.

CIF berdasarkan NRC (1989) dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 21: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

7

Tabel 4 Pemberian nutrien pakan sapi perah CV. Cisarua Integrated Farm

Nutrien Pemberian (kg) Kebutuhan (kg)* Evaluasi balance (kg)

BK 11.75 13.94 -2.19

TDN 8.79 7.83 0.96

PK 2.14 1.54 0.6

Ca 0.06 0.06 -

P 0.06 0.04 0.02

Keterangan : * Kebutuhan NRC 1989 dengan asumsi bobot 450 kg dan rataan produksi 15.37 liter.

Berdasarkan Tabel 4 jumlah pemberian berdasarkan nutrien yang

dibutuhkan seperti bahan kering (BK), total digestible nutrient (TDN), protein

kasar (PK), kalsium (Ca), Posfor (P) jika dibandingkan dengan standar NRC yang

telah dihitung berdasarkan asumsi bobot badan sapi 450 kg dan produksi susunya

15.37 liter hari-1

maka kebutuhannya relatif terpenuhi kecuali untuk bahan kering

yang diberikan masih kurang yaitu -2.19 kg. Kekurangan bahan kering ini bisa

disebabkan kurangnya pemberian hijauan atau konsentrat yang diberikan sehingga

ketika dihitung berdasarkan bahan kering yang dicerna belum memenuhi standar.

Konsumsi bahan kering akan berpengaruh terhadap terpenuhinya kebutuhan

nutrien dan jumlah zat pakan yang dikonsumsi serta digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pertumbuhan.

Energi dibutuhkan sapi perah periode laktasi untuk memenuhi kebutuhan

hidup pokok, produksi susu, pertumbuhan dan reproduksi. Sedangkan pada Tabel

4 menunjukkan bahwa pemberian energi pada CV tersebut telah memenuhi

kebutuhan sehingga nilai nutrient balance positif yaitu 0.96. Kelebihan nutrien

yang ditunjukkan oleh keseimbangan energi tidak terlalu besar, jika kelebihan

energi terlalu berlebih maka dikhawatirkan akan mengakibatkan penimbunan

lemak pada jaringan adipose tubuh, sedangkan jika defisiensi energi dalam pakan

akan mengakibatkan menurunnya produksi susu, laju pertumbuhan, kondisi tubuh

dan kandungan protein dalam susu (Reaves et al. 1973).

Protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan, reproduksi dan produksi

susu (Sudono 1999). Namun pada tabel diatas menunjukkan bahwa nutrien yang

dihasilkan telah mencukupi sebesar 0.6 dari kebutuhannya. Kelebihan berdasarkan

tabel di atas tidak terlalu berlebih masih bisa dikataan dalam batas normal tetapi

jika pemberian protein terlalu tinggi dalam ransum sapi perah yang masih dalam

periode laktasi yang kurang kandungan energinya akan menurunkan koefisien

penggunaan protein karena protein akan dirombak menjadi energi (NRC 2001).

Jika defisiensi protein dalam ransum akan memperlambat pengosongan perut

sehingga menurunkan konsumsi. Defisiensi protein yang berlangsung terus-

menerus mengakibatkan penurunan konsumsi bahan kering ransum, produksi

susu, bahan kering tanpa lemak dan kadar protein susu, anak yang dilahirkan

kecil, pertumbuhan terhambat dan daya tahan terhadap penyakit menurun

(Ensminger et al. 1990).

Sapi perah membutuhkan mineral yang jumlahnya relative tinggi guna

pemenuhan kalsium baik pada pertumbuhan sapi maupun produksi air susu yang

dihasilkan (Prakassi 1999), berdasarkan hasil evaluasi kecukupan nutrien pada

Tabel 4, mineral Ca dan P sudah memenuhi standar kebutuhan berdasarkan NRC

1989, tetapi pada mineral P terdapat kelebihan dibandingankan dengan yang

diberikan yaksni sebesar 0.02 kg.

Page 22: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

8

Produksi Susu

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu yaitu bangsa, lama

bunting, masa laktasi, bobot badan, estrus (birahi), umur, selang beranak (calving

interval), masa kering, frekuensi pemerahan serta makanan dan tata laksana.

Umur juga berpengaruh terhadap produksi susu. Laktasi pertama dicapai pada 24

bulan dengan produksi susu rata-rata 75% dari produksi susu sapi dewasa, umur

tiga tahun (laktasi kedua) produksi rata-rata 85% dari produksi sapi dewasa, dan

pada umur empat dan lima tahun (laktasi ketiga dan empat) produksi susu

mencapai 92% dan 98%, ketika sapi berumur delapan sampai sembilan tahun,

terjadi penurunan produksi secara perlahan sampai sapi mati (Schmidt et al.

1989). Begitupun dengan hasil penelitian Nugroho (2015) yang melaporkan

bahwa produksi susu sapi perah FH akan mengalami peningkatan dari laktasi

pertama ke laktasi berikutnya hingga umur enam atau delapan tahun dan setelah

itu mengalami penurunan secara bertahap.

Pada Tabel 5 diketahui puncak laktasi terjadi pada laktasi kedua dan ketiga

dan tercapai lebih dini dibandingkan dengan pernyataan di atas. Cepatnya

produksi maksimal dicapai oleh ternak yaitu pada laktasi kedua dan ketiga maka

akan mempengaruhi peforma ternak yaitu bobot badan ataupun body condition

score serta produksi susunya menjadi lebih rendah pada laktasi berikutnya

sehingga persistensi produksi sangat rendah.

Tabel 5 Produksi susu berdasarkan laktasi ke-

Laktasi Jumlah

sapi

Rataan produksi

susu (kg e-1

hari-1

)

Produksi

minimum

(kg e-1

hari-1

)

Produksi

maksimum

(kg e-1

hari-1

)

1 28 13.95 7 24.68

2 17 17.95 8.18 30.09

3 15 18.17 9.09 29.79

4 5 12.96 9.40 19.33

5 4 13.82 12.32 15.37

Pada Tabel 5 adalah produksi susu yang dihasilkan pada CV.CIF dalam

setiap periode laktasi, dimana setiap periode laktasi menghasilkan produksi susu

yang berbeda-beda. Pada tabel diatas terlihat bahwa sapi laktasi ke-1 masih

tergolong rendah dikarenakan pada masa laktasi pertama energi yang dihasilkan

masih digunakan untuk pertumbuhan dan pada laktasi ke-3 menghasilkan rataan

produksi tertinggi, sedangkan produksi susu mulai menurun pada laktasi

berikutnya, hal ini disebabkan pada laktasi pertama, sapi masih dalam masa

pertumbuhan sehingga nutrien yang dikonsumsi sebagian besar digunakan untuk

pertumbuhan performa tubuh dan belum memaksimalkan produksi susu, hal ini

sesuai dengan Sutardi dan Djohari (1979).

Sedangkan pada laktasi ke-4 dan seterusnya sapi perah mengalami

penurunan produksi susu, hal ini diduga akibat adanya pengaruh peningkatan

produksi susu yang maksimal pada laktasi sebelumnya dimana sapi dengan

produksi susu tinggi cenderung mengalamipenurunan bobot badan, hal ini

didukung oleh pernyataan (Roche et al 2007) melaporkan bahwa bahwa sapi

perah akan mengalami kehilangan bobot tubuh selama peningkatan produksi susu.

Sehingga pada laktasi ke-4 nutrien yang dikonsumsi digunakan untuk

Page 23: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

9

memperbaiki peforma tubuh yaitu untuk pertumbuhan jaringan, peningkatan

bobot badan dan produksi susu menurun.

Pencapaian puncak produksi yang lebih dini ini diduga dapat mempengaruhi

jumlah produksi susu selama periode laktasi berikutnya. Namun kondisi ini dapat

diperbaiki dengan adanya perbaikan pakan yang menyebabkan rendahnya

produksi susu. Ransum yang memiliki kandungan nutrien yang baik akan

menghasilkan produksi susu yang tinggi

Pola Produksi Susu

Gambar 1 menunjukkan variasi pola produksi susu pada 305 hari pertama

periode laktasi. Lama hari laktasi idealnya adalah 305 hari, namun kenyataannya

sering kali ditemukan lama laktasi sapi perah FH yang kurang dari 305 hari

ataupun lebih dari 305 hari seperti yang dilaporkan oleh Nugroho (2015). Laktasi

diikuti oleh dua bulan periode kering sebelum beranak berikutnya. Produksi susu

mencapai puncak satu sampai dua bulan setelah beranak. Puncak laktasi terjadi

pada hari ke 34–43 (bulan kedua) kemudian diikuti penurunan produksi susu

secara perlahan hal ini sesuai dengan pendapat Sutardi (1981) puncak produksi

susu selama sapi laktasi yaitu sekitar bulan kedua dan akan menurun pada bulan

kedelapan sampai kesepuluh. Puncak produksi susu akan cenderung dicapai dalam

waktu yang lebih lama pada sapi-sapi yang produksi susunya relatif lebih tinggi

dibandingkan dengan sapi yang produksi susunya lebih rendah. Pada Gambar 1

puncak produksi hanya terjadi beberapa hari sehingga menggambarkan bahwa

produksi susu pada CV. CIF belum berproduksi tinggi secara keseluruhan.

Gambar 1 Pola produksi susu berdasarkan hari laktasi

Pada gambar diatas terdapat grafik rata-rata, maksimum dan minimum pada

pola produksi susu, makna maksimum pada diagram tersebut adalah beberapa sapi

yang produksinya masih dapat ditingkatkan kembali produksinya diantaranya

melalui perbaikan manajemen pakan pada periode transisi dan perbaikan kualitas

ransum pakan yang sesuai dengan masa laktasi dan periode tertentu, sedangkan

makna minimum adalah dimana beberapa sapi perlu manajemen khusus sehingga

dapat meningkatkan kembali produksi susunya.

0

5

10

15

20

25

30

35

0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300

Pro

du

ksi

Su

su (

Kg

)

Hari Laktasi (Ke-)

max

rata2

min

Page 24: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

10

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sapi perah pada CV. Cisarua Integrated Farm Indonesia memiliki pola

produksi yang baik serta kecukupan nutriennya telah terpenuhi yakni berdasarkan

BK, PK, TDN, Ca dan P kecuali bahan kering berdasarkan standar NRC 1989,

tetapi produksi susunya masih relatif rendah.

Saran

Perlu adanya perbaikan kualitas pakan pada peternakan sapi perah CV.

Cisarua Integrated Farm terutama pada bahan kering sehingga dapat

memaksimalkan kembali kecernaan nutrien pada sapi perah serta produksi

susunya.

DAFTAR PUSTAKA

Bath DL, Dickinson FN, Tucker HA, Applemen RD. 1985. Dairy Cattle:

Principles, Practices, Problems, Profits. 3rd

Edition. Philadelphia: Lea and

Febiger.

Blakely J, Bade DH. 1994. Ilmu Peternakan. Yogyakarta (ID): Gajah Mada

University Pr.

Campbell JR, Meriland CP. 1961. Effects of frequency of feeding on production

characteristics and feed utilization in lactating dairy cows. J. Dairy Science.

44 : 664.

Ensminger ME, Oldfield JE, Heinemann WW. 1990. Feeds and Nutrition 2nd

Edition. Clovis: The Ensminger Publishing Co.

Hutabarat L. 1970. Pengaruh jangka waktu antara pemberian makanan penguat

dan rumput terhadap pencernaan makanan dan produksi susu sapi perah

[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor .

Lestari A. 2014. Evaluasi kecukupan nutrien sapi perah pada musim yang berbeda

di koperasi peternak sapi Bandung Utara (KSBU) Lembang [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Livestockreview. 2012. Kebutuhan susu nasional baru terpenuhi 30 sisanya impor

[internet]. [diunduh 2014 Jan 30]; Jakarta (ID): Tersedia pada:

http://www.livestockreview.com/2012/06/kebutuhan-susu-nasional-baru-

terpenuhi-30-sisanya-impor/.

Mustofa I. 2008. Ilmu kebidanan veteriner menunjang kesejahteraan masyarakat

[internet]. [diunduh 2014 Jan 29]; Surabaya (ID): Universitas Airlangga.

Tersedia pada: http://unair.ac.id/unair_v1/gurubesar.unair.php?id=47.

[NRC] National Research Council. 1989. Nutrient Requirement of Dairy Cattle.

6th

Revised Edition. Washington DC (US): National Academy Press.

Page 25: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

11

[NRC] National Research Council. 2001. Nutrient Requirements of Dairy Cattle.

7th

Revised Edition. Washington DC (US): National Academy Press.

Nugroho HD, Permana IG, Despal. 2015. Utilization of bioslurry on maize

hydrophonic fodder as a corn silage supplement on nutrient digestibility and

milk production of dairy cows. Media Peternakan. 38(1):70-76.

Parakkasi A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Jakarta (ID):

Universitas Indonesia Pr.

Reaves PM, Robert EJ, William ME. 1973. Dairy Cattle: Feeding and

Management. Canada: John Wiley and Sons Inc.

Roche JR, Macdonald KM, Burke CR, Berry DP. 2007b. Associations between

body condition score, body weight and reproductive performance in

seasonal-calving pasture-based dairy cattle. J. Dairy Science. 90:376-391.

Schmidt GH, Van Vleck LD. 1974. Principles of Dairy Science. San Francisco:

W.H. Freeman.

Schmidt GH, Van Vleck LD, Hutgens MF. 1989. Principles of Dairy Science. 2th

Edition. Englewood Diffs. New Jersey: Prenttice Hall Inc.

Siregar SB. 1992. Sistem pemberian pakan dalam upaya meningkatkan produksi

susu sapi perah. Wartazoa. 2(3):23-27. Siregar SB. 2001. Peningkatan kemampuan berproduksi susu sapi perah laktasi. JITV.

6:2. Smith VR. 1969. Physiology of Lactation. 5th Edition. Ames (US): Iowa State

University Pr.

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2009, Pakan Konsentrat Sapi Perah. Jakarta

(ID): BSN Pr.

Sudjatmogo. 1998. Pengaruh superovulasi dan kualitas pakan terhadap

pertumbuhan dalam upaya meningkatkan produksi susu dan daya tahan

hidup anak domba sampai umur sapih [disertasi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Sudono A. 1999. Ilmu Produksi ternak perah. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Sudono A, Rosdiana RF, Setiawan BS. 2003. Beternak Sapi Perah Secara

Intensif. Jakarta (ID): Agromedia Pustaka.

Sutardi T, Djohari M. 1979. Hubungan kondisi faali sapi laktasi dengan

kebutuhan makanannya. Buletin Makanan Ternak. (4):189-207.

Sutardi T. 1981. Sapi perah dan pemberian makanannya. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Wodzicka T, Mashka IM, Djajanegara A, Gardiner S, Wiradaya TP. 1993.

Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Surakarta (ID). Sebelas

Maret University Pr.

Page 26: EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA ... · EVALUASI NUTRISI SAPI PERAH DI PETERNAKAN CISARUA INTEGRATED FARM (CIF) ... untuk mendapatkan formula pakan terbaik terhadap

12

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 5

Februari 1990. Penulis merupakan anak pertama dari

tiga bersaudara dari pasangan Bapak Subakir dan Ibu

Nina Zulfikar. Tahun 1996 penulis mengawali

pendidikannya di Sekolah Dasar Negri Wage II

Sidoarjo dan diselesaikan tahun 2002. Pendidikan

lanjutan tingkat pertama dimulai tahun 2002 dan

diselesaikan tahun 2005 di SMPN 1 Taman, Sidoarjo.

Penulis melanjutkan pendidikan lanjutan menengah

keatas di SMA Darul Ulum 1, Jombang pada tahun

2005 dan diselesaikan pada tahun 2008. Penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2008 melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Ilmu Nutrisi

dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan pada tahun 2009. Selama mengikuti

pendidikan, penulis aktif di beberapa organisasi kampus, beberapa yang pernah

diikuti antara lain staf Informasi dan Komunikasi di Himpunan Mahasiswa Nutrisi

dan Makanan Ternak (HIMASITER) periode 2009-2010, staf Sosialisasi dan

Kemasyarakatan di Korps Sukarela (KSR) periode (2010-2012).

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas segala berkat dan

perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah

satu syarat mendapatkan gelar kesarjanaan dari program studi Ilmu Nutrisi dan

Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Subakir dan Ibu Nina Zulfikar

yang telah banyak membantu dalam berbagai hal, baik berupa finansial, nasehat

dan doa yang tiada henti, serta kasih sayang yang tulus, Ely Astuti, Citra, Wawan

dan Asbi yang selalu memberikan dukungan, bantuan dan semangat bagi penulis.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Toto

Toharmat M.Sc, Agr selaku dosen pembimbing akademik, terimakasih kepada Dr.

Ir Dwierra Evvyernie A, MS, M.Sc dan Dr. Despal, S.Pt, M.Sc, Agr selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih kepada bapak

Dr. Ir Suryahadi, DEA dan Dr. Edit Lesa A, S. Pt, M.Sc sebagai dosen penguji

sidang yang telah memberikan banyak kritik serta saran yang membangun

terhadap penulisan skripsi dan penulis.

Terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh teman penelitian yaitu

Nurul, kepada seluruh staf CIF, mahasiswa INTP 45, khususnya Dewi, Iko, Feri,

Ide, Nila, Syafa, Mia, Ira, serta keluarga besar KSR PMI Unit 1 IPB dan keluarga

besar Ikatan Alumni Darul Ulum sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian

dengan baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.