Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

39
EVALUASI LAHAN NON-PERTANIAN

description

eval lahan

Transcript of Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Page 1: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

EVALUASI LAHAN NON-PERTANIAN

Page 2: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

MATERI KULIAH

Satuan permukiman

Faktor fisik lingkungan permukiman

Evaluasi lokasi permukiman

Perubahan lingkungan permukiman

Rehabilitasi permukiman

Dampak permukiman

Page 3: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

KOMPONEN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

Syarat permukiman

1. Komponen lingkungan dan sumberdaya alami

2. Kelompok manusia

3. Sumberdaya buatan

4. Fungsi kegiatan ekonomi, sosial dan budaya

Page 4: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

KEGIATAN PERKOTAAN

Dominasi kegiatan non-pertanian seperti :

1. Industri

2. Jasa

3. Pariwisata

4. Sumberdaya buatan yang utama

Page 5: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

KEGIATAN PEDESAAN

Dominasi kegiatan:

1. Pertanian ( petani)

2. Peternakan ( peternak)

3. Perikanan (nelayan)

4. Perkebunan (pekebun)

Page 6: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

PRIORITAS PENANGANAN PERMUKIMAN

Berupa pemilihan satuan permukiman yang memenuhi

salah satu atau beberapa kriteria sbb :

Memerlukan keterpaduan/koordinasi

program-program pembangunan

Memiliki kecenderungan perkembangan fisik

dari pertanian ke non pertanian

Diarahkan untuk menjadi wilayah level pertama

Page 7: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

UNSUR UTAMA PEMBANGUNAN

PERMUKIMAN

Lingkungan geografis

Sumberdaya

Managemen

Produktivitas

Keterkaitan sp

Perubahan dan dampaknya

Value dan perilaku

Page 8: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

PEMILIHAN LOKASI PERMUKIMAN DASAR-DASAR

PERTIMBANGAN

1. Good natural resources (soils, water, landscape)

2. Low fragile ecosystem, degradasi dan problem lingkungan

3. Sistem drainage

4. Land development sosio-economic

5. Alokasi lahan

6. Ukuran kepemilikan lahan

7. Ukuran lahan pertanian

8. Mobilisasi penduduk

9. Farming system

10. Settler selection

11. Employment and income

12. Jalan (aksesibilitas)

13. Public support

14. Jarak ke tempat-tempat penting

Page 9: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

ANALISIS AKSESIBILITAS UKURAN AKSESIBILITAS FISIK

- jarak (km)

- kondisi jalan

- frekuensi angkutan umum

- lama perjalanan

- beaya perjalanan

AKSESIBILITAS ADA KAITANNYA DENGAN KOMODITAS (ASAL KOMODITAS –TUJUAN)

- link performance vector

- comodity preference vector

VECTOR KINERJA JALAN CERMINAN

- waktu tunggu

- waktu jelajah

- fluktuasi waktu jelajah

- kerusakan dalam perjalanan

- ongkos angkutan

Page 10: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

URBAN SITE SELECTION/SUITABILITY

Ada 4 faktor (Kugler, 1968)

1. Geographical situation

2. Spatial distribution of terrain form

3. Trend and aspect of relief

- altitude

- slope/angle and orientation

- dissection

4. Size of the terrain form

Page 11: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

PENGARUH FAKTOR FISIK PADA WILAYAH URBAN

1. Bentuklahan

- Medan Kasar

- Morfologi

- Morfometri

- Lereng

- Relief

Urban structure

Optimalisasi

Settlements site

Building cost

Lay out settlements

Fungsi urban land use

Landscaping for recration

Communication system/road

Bridges-transport

Perluasan kawasan usaha (industri,

perdagangan)

Page 12: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

2. PROSES GEOMORFOLOGI TIPE, SEBARAN,

TINGKAT BAHAYA, RISIKO

Banjir

Longsor

Gempabumi

Gunung api

Tsunami

Kekeringan

Eficiency problem

Engineering designs, beaya

kontruksi, biaya pemeliharaan,

keawetan bangunan

Kerugian/kematian pada daerah

potensial bencana

Investment cost

Control cost

Kerusakan infrastruktur

Page 13: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

3. DAYA DUKUNG TANAH

Rock outcrop

Kedalaman

Bearing strength

Texture

Mikro topografi

Salinitas

Urban industry

Disposal, waste water,

septic tanks

Material kontruksi

Engineering design

Setting foundation

Cut and fill

Building and risk

Poor site for urban

development

Page 14: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

4. HIDROLOGY AND WATER SUPPLY

Sumber air

Kuantitas / kualitas

Kedalaman air

tanah

Situasi hidrologi

Subsidence urban area

Silting up

Drainase kota

Cadangan air

Distribusi

Peruntukan domestik,

industri

Water defisit

Page 15: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

WILAYAH DAN PERMUKIMAN

WILAYAH A WILAYAH B

INTERELASI

INTERAKSI

INTERDEPEDENSI

• Sistem permukiman

• Satuan permukiman

• Interaksi sosial

• Interaksi ekonomi

• Interaksi fisik

• Deversifikasi permukiman

• Penguatan hubungan antar satuan permukiman

Page 16: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman
Page 17: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

EVALUASI SDW UNTUK PERMUKIMAN

Kebutuhan Dasar Permukiman :

1. SDA - air

- lahan/tanah, mineral

- hayati (vegetasi, hewan)

2. SD lingkungan - tipe ekosistem

- lingkungan hidup

3. Sumberdaya ruang - ruang kegiatan

- hubungan antar ruang

4. Sumberdaya energi- kayu

- listrik

5. Keamanan - bebas bencana

- gangguang sosial

6. Daya dukung lingkungan fisik - bangunan

7. Daya dukung sosial ekonomi - komunitas

Page 18: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

FAKTOR FISIK UNTUK STUDI KOTA

Kesesuaian lokasi penting mempertimbangkan faktor lingkungan

fisik/konfigurasi medan. Beberapa faktor yang dinilai untuk

menentukan lokasi kota / urban land use :

1. Bentuk lahan (morfogenesis, morfologi, morfometri)

2. Proses geomorfologi banjir, longsor, letusan gunung api,

gempa, tsunami, kekeringan

3. Hazard zone/risk/danggered zone

4. Daya dukung tanah

5. Water supply

Page 19: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Manusia

Lingkungan

Biotik

Lingkungan

Alami/sumber

Daya air

Ekosistem Sungai

Konsep

Penataan/pengembangan

kawasan

Pendekatan

partisipatif

Bina

Manusia

Bina

Lingkungan

Fisik

Bina

Usaha ekonomi

Tribina

PENDEKATAN EKOLOGIS

DAN KOMPLEKS WILAYAH

Participatory

Plan

PENATAAN DAN REHABILITASI

LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH

GAMBAR PENGGUNAAN PENDEKATAN GEOGRAFI, TRIBINA DAN PENDEKATAN PARTISIPATIF

DALAM PENATAAN DAN REHABILITASI LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH

Page 20: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

ANALISIS DALAM PERENCANAAN PERMUKIMAN

ANALISIS SISTEM HUBUNGAN

1. untuk mengetahui proses interaksi antar satuanpemukiman, pertumbuhan dan diversifikasi

2. untuk menentukan lokasi strategis fasilitaspelayanan (akses, fasilitas)

3. mengetahui settlement clusters (unitwilayah/program pembangunan)

Page 21: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Untuk memahami karakteristik satuan permukimanAnalisis pertumbuhan permukiman

-mengetahui pola permukiman desa atau kota-menggambarkan kelas permukiman danperubahannya

Analisis fungsi permukiman-mengetahui fungsi sosial dan ekonomi-mengetahui pola dan sistem pembangunan sosial -ekonomi

ANALISIS POLA PERMUKIMAN

Page 22: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

ANALISIS POLA PEMUKIMAN

Mengenali elemen dalam sistem permukiman regional

seperti jumlah dan lokasi satuan permukiman (SP)

Karakteristik fungsional masyarakat sebagai pusat

pelayanan di luar batas SP

Tingkat hirarki dan sebarannya, sentralitas

Distribusi dan pola asosiasi antar fungsi sosial dan

ekonomi (jasa, infrastruktur, organisasi dan fasilitas)

Page 23: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

AKIBAT PEMBANGUNAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN DI KOTA

Berkurangnya resapan air

Meningkatnya run off

Pembuangan limbah domestik

Penurunan kualitas air tanah, pencemaran air tanah

Bertambahnya limbah padat

Volume lalulintas meningkat dan macet

Perubahan iklim mikro

Perubahan hak atas tanah

Perubahan landscape kota, SPT, sungai, ledokan,

lereng

Page 24: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

PENJELASAN ANALISIS FUNGSI PERMUKIMAN

Dalam mengetahui karakteristik fungsional SP dapat

dilakukan dengan :

Metode skala Guttman sentralitas

Threshold analysis untuk mengetahui jumlah penduduk

yang dibutuhkan untuk mendukung sistem layanan

Weighted centrality indexes untuk mengukur

kompleksitas fungsional (jumlah dan frekuensi)

Skalogram untuk menyusun hirarki pemukiman

berdasarkan pada jumlah dan jenis fasilitas sosek

Page 25: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN BERWAWASAN

LINGKUNGAN

Mewujudkan garden city

City without polution / environmental city / millineum

city

Menjaga keanekaragaman hayati kota

Menata RTH, taman kota

Menata hutan kota, tumbuhan yang dapat mengatasi

masalah lingkungan (fungsi landscape, ekologi,

estetika)

Danau kota

Mengatur tata letak bangunan

Page 26: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

PERUBAHAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

PERKOTAAN (EKOSISTEM KOTA)

Perubahan tutupan vegetasi

Padat rumah

Permukiman kumuh

Permukiman ilegal

Bertambahnya bangunan beton, kaca

Jalan aspal, permukaan tanah diperkeras

Sungai tempat sampah

Berkurangnya ruang hijau

Perubahan topografi

Perubahan aliran air

Perubahan lingkungan sosial-ekonomi-budaya

Page 27: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

KECENDERUNGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN KOTA

Ecosystem alami menyempit

Degradasi lingkungan (abiotik)

Penurunan keanekaragaman hayati

Bencana alam, banjir, hujan asam

Langit kelabu

Gejala efek pulau panas

Page 28: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Sumberdaya alam

Ekosistem sungai

Linkungan

Permukiman

Penduduk

Pemanfaatan :

2. MCK

1. Konsumsi

4. Perikanan

5. Pertanian Kota

3. Laundry

Kesehatan masyarakat

Domestik

Usaha binatu

Ikan hias

Ikan konsumsi

Tanaman hias

Tanaman komersial

Tanaman konsumsi

Usahan makanan

Usaha perdagangan

Gambar Penentuan Pemanfaatan/Kegiatan yang Mempertimbangkan

Ekosistem Sungai dan Lingkungan Permukiman

Page 29: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

1.Kemiringan lereng

2.Daya dukung tanah

3.Kerentanan terhadap bencana

4.Saluran drainase dan pembuangan air

kotor

5.Pengatusan permukaan tanah

6.Pelapukan batuan / tanah

7.Ketersediaan air bersih

8.Potensi kembang kerut tanah

Contoh kriteria dalam pembangunan permukiman

Page 30: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Kemiringan lereng

Harkat KelasKemiringan

lerengBesar sudut (%)

5 Sangat baik Rata/hampir rata < 2

4 Baik Agak miring 2 – 8

3 Sedang Miring 8 – 30

2 Jelek Sangat Miring 30 – 50

1 Sangat jelek Terjal > 50

Page 31: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Daya dukung tanah

Harkat Kelas Kriteria (kg/cm2)

5 Sangat baik > 1,5

4 Baik 1,4 – 1,5

3 Sedang 1,2 – 1,3

2 Jelek 1,1 – 1,2

1 Sangat jelek < 1,1

Page 32: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Kerentanan thd bencana

Harkat Kelas Kriteria

5 Sangat baik Tidak pernah tergenang air

4 Baik Tergenang < 2 bulan/tahun

3 Sedang

Tergenang 2 – 6 bulan / tahun

2 Jelek Tergenang > 6 bulan/tahun

1 Sangat jelek Rawa / dataran banjir

Page 33: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Saluran drainase dan pembuangan air kotor

Harkat Kelas Kriteria

5 Sangat baikKonstruksi dari pasangan batupermanen & air sangat lancar

4 Baik

Konstruksi terbuat daripasangan batu kosong dan aircukup lancar

3 Sedang

Konstruksi terbuat dari

pasangan batu kosong dan air

kurang lancar

2 Jelek

Konstruksi terbuat dari tanah

dan air kurang lancar

1 Sangat jelekTidak ada saluranpembuangan air kotor

Page 34: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Harkat Kelas Kriteria

5 Sangat baikLahan kering, pengatusansangat baik

4 Baik

Lahan dengan pengatusanbaik sekalipun setelah turunhujan

3 SedangPengatusan sedang dan sedikit

terpengaruh fluktuasi air tanah

2 Jelek

Pengatusan buruk dan sangatterpengaruh fluktuasi airtanah

1 Sangat jelek Rawa & genangan banjir

Pengatusan permukaan tanah

Page 35: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Harkat Kelas Kriteria

5 Segar (tak lapuk) Tidak ada tanda pelapukan, batu sesegar kristal

4 Lapuk ringanPelapukan hanya terjadi pada diskontinuitasterbuka yang menimbulkan perubahan warna,mencapai 1 cm dari permukaan

3 Lapuk sedangSebagian besar batuan berubah warna, belum

lapuk , diskontinuitas terisi bahan lapuk

2 Lapuk kuatPelapukan meluas ke seluruh massa batuan,sebagian besar batuan lapuk, berubah warna,mudah digali dengan palu geologi

1 Lapuk sempurnaSeluruh batuan berubah warna dan lapuk,kenampakan luar seperti tanah

Pelapukan batuan atau tanah

Page 36: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Harkat Kelas Kriteria

5 Sangat banyakTersedia air bersih PDAM & sumur, jumlah >100 liter/orang/hari

4 BanyakTersedia air bersih PDAM & sumur, jumlah 75 -

100 liter/orang/hari

3 CukupTersedia air bersih PDAM atau sumur, jumlah 50

- 75 liter/orang/hari

2 KurangTidak tersedia air bersih dari PDAM & hanya

sumur, jumlah 25 – 50 liter/orang/hari

1 Sangat kurangTidak tersedia air bersih dari PDAM & hanya

sumur, jumlah < 25 liter/orang/hari

Ketersediaan air

Page 37: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Harkat Kelas Kriteria

5 Sangat banyakKandungan montmorilonit amat sedikit, COLE <0,01

4 BanyakKandungan montmorilonit sedikit, COLE 0,01 –

0,03

3 CukupKandungan montmorilonit cukup, COLE 0,031 –

0,06

2 KurangKandungan montmorilonit banyak, COLE 0,061

– 0,09

1 Sangat kurang Kandungan montmorilonit tinggi, COLE >0,09

Kembang kerut tanah

Page 38: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

Nilai dan bobot total

No Parameter Fisik Bobot Nilai Skor terendah Nilai Skor tertinggi

1Kemiringan lereng 2 1 2 5 10

2Ketersediaan air 2 1 2 5 10

3Saluran drainase 2 1 2 5 10

4Bahaya banjir 3 1 3 5 15

5Pengatusan permukaan 1 1 1 5 5

6DDT 3 1 3 5 15

7Pelapukan 1 1 1 5 5

8Kembang kerut tanah 3 1 3 5 15

Jumlah 17 85

Page 39: Evaluasi Lahan Non Pertanian Permukiman

No Kesesuaian harkat

1 Sangat sesuai 72 - 85

2 Sesuai 59 - 71

3 Cukup sesuai 45 - 58

4 Krang sesuai 31 - 44

5 Tidak sesuai 17 - 30

Tingkat kesesuaian untuk permukiman