EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM...

114
i EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM PADA PENDAPATAN BPRS AL-SALAAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E) Oleh: TRI BUDI NURAINI NIM. 1112046100028 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Transcript of EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM...

Page 1: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

i

EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM

PADA PENDAPATAN BPRS AL-SALAAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E)

Oleh:

TRI BUDI NURAINI

NIM. 1112046100028

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

ii

Page 3: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

iii

Page 4: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

iv

Page 5: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

v

ABSTRACT

Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluation Contributions Musharaka

Financing SMEs In Revenue BPRS Al-Salaam. Islamic Banking Studies

Program, Faculty of Economics and Business, State Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1438/2017 M.

Income is often used as a benchmark in assessing the welfare of a society

and a country's economic success. For entrepreneurs revenues must be

suppressed so the greater the profit obtained in order to develop the business and

improve the welfare of the employees. In this case the BPRS Al-Salaam had to

compete with other dominant financial institutions and has grown rapidly to

develop revenue and increase welfare of the employees. Keen competition should

be followed by measures a good strategy to survive in the business world, do not

forget to continue to evaluate that the products used in Musharaka financing

continues to grow so BPRS Al-Salaam revenue also increased. This research used

descriptive qualitative approach that organizes all the data through direct

observation and interviews with employees of BPRS Al-Salaam who concerned to

this research, then become source of primary data. Using analysis tools, namely

SWOT method in the form of tables IFAS and EFAS.From this research, the

Author get some findings, including that BPRS Al-Salaam has not maximize the

opportunities, such as lack of promotion and lack of educate the public about

Musharaka financing, however BPRS Al-Salaam also has some strength , such as

the strategic location and just only few Islamic banks has been implemented

musharaka contract, so it can be utilized to continue developing Musharaka

financing and BPRS Al-Salaam revenue could grow more rapidly. It is evident

from the data that obtained by the Author, the number of BPRS Al-Salaam

revenue from Musharaka financing in 2015 increased 11.97%, amounted to 390

million IDR, - in 2016 increased 88.03% amounted to 2,867,602,495 IDR, It

shows that the increase of BPRS Al-Salaam revenue from musharaka financing in

2015 and 2016 amounted to 3,257,602,495 IDR.

Keywords: Musyarakah, Revenue, SWOT.

Page 6: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

vi

ABSTRAK

Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi Pembiayaan

Musyarakah UMKM Pada Pendapatan BPRS Al-Salaam. Program Studi

Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 1438/2017 M.

Pendapatan sering dijadikan tolak ukur dalam mengukur tingkat

kesejahteraan suatu masyarakat dan keberhasilan perekonomian suatu negara.

Bagi pengusaha pendapatan harus ditekan sedemikian rupa sehingga laba yang

diperoleh semakin besar guna mengembangkan usahanya dan meningkatkan

kesejahteraan karyawannya.Dalam hal ini BPRS Al-Salaam pun harus bersaing

dengan lembaga keuangan lainnya yang dominan dan telah berkembang pesat

guna mengembangkan pendapatan dan meningkatan kesejahteraan karyawannya.

Persaingan yang tajam ini harus diikuti dengan langkah-langkah strategi yang baik

untuk bisa bertahan di dunia bisnis, tak lupa pula untuk terus mengevaluasi agar

produk yang digunakan yaitu pembiayaan musyarakah terus berkembang sehingga

pendapatan BPRS Al-Salaam pun bertambah.Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif deskriptif yang mengorganisir semua data melalui observasi

dan wawancara langsung dengan karyawan BPRS Al-Salaam yang bersangkutan

dengan penelitian ini yang kemudian menjadi sumber data primer.Lalu

menggunakan alat analisis yaitu metode SWOT berupa tabel IFAS dan EFAS.Dari

hasil penelitian ini, penulis mendapatkan beberapa temuan, diantaranya bahwa

BPRSAl-Salaambelum memaksimalkan peluang-peluang yang ada, seperti

kurangnya promosi dan mengedukasi masyarakat mengenai pembiayaan

musyarakah, namun BPRS Al-Salaam memiliki kekuatan yaitu dari lokasi yang

strategis dan bank syariah lain masih sedikit yang melakukan akad musyarakah,

sehingga ini bisa dimanfatkan untuk terus mengembangkan pembiayaan

musyarakah dan pendapatan BPRS Al-Salaam bisa bertambah lebih pesat.

Terbukti dari data yang di peroleh penulis jumlah pendapatan BPRS Al-Salaam

dari pembiayaan musyarakah pada tahun 2015 naik 11,97% yaitu sebesar Rp

390.000.000,- pada tahun 2016 naik 88,03% yaitu sebesar Rp 2.867.602.495,-,

Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan pendapatan BPRS Al-Salaam dari

pembiayaan musyarakah pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebesar Rp

3.257.602.495.

Kata kunci: Musyarakah, Pendapatan, SWOT.

Page 7: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Tri Budi Nuraini

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Juli 1994

Alamat : Jl. Haji Ilyas RT 09/07 No. 24 Lebak Bulus

Cilandak Jakarta Selatan 12440

Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

MIS Al-Hidayah Lebak Lestari (2000 – 2006)

MTSN 19 JAKARTA (2006 – 2009)

MAN 11 JAKARTA (2009 – 2012)

S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012 – 2017)

III. Latar Belakang Keluarga

Nama Ayah : Abdul Ghofur

Nama Ibu : Muryati

Alamat Orang Tua : Jl. Haji Ilyas RT 09/07 No. 24 Lebak Bulus

Cilandak Jakarta Selatan 12440

Anak ke/ dari : ke-3 dari 3 bersaudara

IV. Pengalaman Organisasi

1. Kahfi BBC Motivator School 2012 (Angkatan 13)

Page 8: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

viii

KATA PENGANTAR

ب ب الهلل س اب الهلل ب س ب س ب اهلل

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam

selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW serta para

sahabatnya yang telah membawa umatnya ke zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidk sedikit kesulitan dan hambatan yang

penulis hadapi. Syukur Alhamdulillah, berkat kerja keras serta doa dan dorongan

serta bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu

tugas akademis dalam menyelesaikan Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaksih

kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak Dr. Abdurrauf, M.A., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

ix

4. Bapak Muh. Fudhail Rahman, Lc.,MA.,selaku dosen pembimbing

Akademik.

5. Ibu Yuke Rahmawati, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan

kepada penulis dalam proes penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah daan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu

kepada penulis.

7. Pimpinan dan seluruh staff akademik dan staff perpustakaan Utama dan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh staff BPRS Al-Salaam khususnya Bapak Muhammad Fitriyadi

selaku Kepala Cabang Cinere, Bapak Rifa’i, dan Kakak Fatasyah selaku

spv. SDM & Umum yang telah meluangkan waktu serta selalu siap

membantu penulis memperoleh data untuk kepentingan skripsi ini.

9. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Abdul Ghofur, dan Ibunda Muryati

yang selalu mendoakan, membesarkan, membimbing dan mendukung

penulis baik moril maupun materiil tanpa pernah mengeluh dan berputus

asa tetap memberikan motivasi kepada penulis dalam kondisi senang

maupun susah.

10. Kakak-kakakku tersayang, Eko Feribady, SE, CiHC., Nurlaela, SH.,

Intan Purnamasari. SPd.i.,CHC., yang turut memberikan kontribusi, doa

dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Keponakan

Page 10: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

x

ter-unch, Maulana Sheva Alief Habiebie, Nazzalul Baresi Qadrie

Shidqie, Odelina Milan Nazihah Adzani yang turut memberikan

semangat untuk penulis.

11. Sahabat terdekat, Devi Qothrunnida, Nur Sabila Istiana, Afwatul

Mumtazah, Suci Rahayu, Siska Fitrini, Imam Maulana Fauzi, Siti Maria

Al-Qiftya, Maidha Sari dan D’sky (Siti Maliha, Inda Lestari, Monica

Carolina, Fazriyah Arafah Ulfa) untuk dukungan serta semua kenangan

yang tidak terlupakan, semoga dimanapun kita berada, kita tidak pernah

lupa masa dimana dan bagaimana kita dipertemukan. Kalian ter-baik.

12. Sepupu ter-love Poppy Dwi Utami dan Merry Kumala Sari, yang selalu

memberikan semangat. Semoga kita selalu saling mengahangatkan.

13. Izhar Ibrahim, yang selalu mendukung dan saling support sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan, semoga kita bisa meraih kesuksesan dan

masa depan yang indah atas Ridho-Nya.

14. Sahabat seperjuangan Perbankan Syariah A 2012, Kelompok KKN The

Art 2015 atas kebersamaan dan pengalaman kita selama ini, tetep solid

dan silaturahmi jalan terus. Ditunggu kesuksesan kalian.

15. Kahfi BBC Motivator School, khususnya angkatan 13 yang selalu

memberikan motivasi dan telah mengajarkan arti kehidupan yang

sebenarnya. Kalian ter-baik.

16. Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis

sebutkan satu persatu.

Page 11: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

xi

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini,

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT

membalasnya dengan yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi setiap umat. Aamiin Yaa Rabbal A’lamiin.

Jakarta, Maret 2017

Penulis

Page 12: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .......................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv

ABSTRACT ............................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................. vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 8

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah.................................................. 8

D. Tujuan danManfaat Penelitian .......................................................... 8

E. Sistematika Penulisan ..................................................................... 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pembiayaan ..................................................................................... 12

a. Pengertian Pembiayaan ............................................................ 12

b. Tujuan Pembiayaan .................................................................. 13

c. Fungsi Pembiayaan ................................................................... 13

Page 13: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

xiii

B. Akad Musyarakah .......................................................................... 15

a. Pengertian Musyarakah ........................................................... 15

b. Jenis-jenis Syirkah ................................................................... 19

c. Rukun dan Ketentuan syariah dalam Akad Musyarakah ........ 22

C. Sekilas tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) .............. 27

D. Bagi Hasil ....................................................................................... 29

E. Analisis SWOT ............................................................................... 33

a. Penegrtian SWOT ..................................................................... 33

b. Fungsi, Manfaat dan Tujuan Analisis SWOT .......................... 37

c. Matriks Faktor Strategi Eksternal ............................................. 39

d. Matriks Faktor Strategi Internal ............................................... 40

F. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu .............................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan ..................................................... 48

B. Objek dan Subjek Penelitian .......................................................... 49

C. Sumber Data ................................................................................... 49

a. Data Primer ............................................................................... 49

b. Data Sekunder .......................................................................... 49

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 50

a. Wawancara .............................................................................. 50

b. Observasi ................................................................................. 50

c. Angket ..................................................................................... 51

Page 14: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

xiv

d. Dokumen ................................................................................. 51

e. Studi Kepustakaan ................................................................... 52

E. Populasi dan Sampel....................................................................... 52

F. Teknik Pengelolaan Data ................................................................ 52

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 53

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 55

a. Sejarah Singkat BPRS Al-Salaam ............................................ 55

b. Visi, Misis, Motto, dan Tujuan BPRS Al-Salaam .................... 56

c. Produk-produk BPRS Al-Salaam ............................................. 57

d. Struktur Organisasi ................................................................... 57

B. Prosedur Penyaluran Musyarakah Usaha Mikro Kecil dan

Menengah di BPRS Al-Salaam ...................................................... 58

C. Pola Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap UMKM

Binaan BPRS Al-Salaam ............................................................... 61

D. Analisis Perkembangan Pendpatan BPRS Al-Salaam ................... 63

E. Analisis SWOT Pembiayaan Musyarakah ..................................... 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 79

B. Saran ............................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN

Page 15: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan BPRS di Seluruh Indonesia ............................................. 1

Tabel 1.2 Laporan keuangan Publikasi Triwulan BPRS Al-Salaam........................ 4

Tabel 2.1 Kriteria UMKM ..................................................................................... 29

Tabel 2.2 Matriks SWOT Kearns........................................................................... 36

Tabel 2.3 Matriks EFAS ........................................................................................ 40

Tabel 2.4 Matriks IFAS ......................................................................................... 42

Tabel 2.5 Tinjauan (Review) KajianTerdahulu ...................................................... 45

Tabel 4.1 Pendapatan Pembiayaan Musyarakah BPRS Al-Salaam ....................... 63

Tabel 4.2 Matriks IFAS Pembiayaan Musyarakah UMKM .................................. 66

Tabel 4.3 Matrik EFAS Pembiayaan Musyarakah UMKM ................................... 68

Tabel 4.4 Matriks Strategi SWOT ......................................................................... 70

Tabel 4.5 Perhitungan SKOR IFAS ....................................................................... 71

Tabel 4.6 Perhitungan SKOR EFAS ...................................................................... 73

Page 16: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konsep Peneletian ............................................................. 12

Gambar 2.1 Kuadran Pearce dan Robinson ........................................................... 47

Gambar 3.1 Diagram Alur Metodologi Penelitian ................................................. 54

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPRS Al-Salaam ................................................ 58

Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT terhadap Pembiayaan Musyarakah ........... 75

Gambar 4.3 Diagram Matriks SWOT Pembiayaan Musyarakah ........................... 76

Page 17: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah berperan sebagai lembaga intermediasi keuangan

antara unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan dana dengan unit-unit

lain yang yang mengalami kekurangan dana. Karenanya untuk menjalankan

fungsi intermediasi tersebut, lembaga perbankan syariah akan melakukan

kegiatan usaha berupa penghimpunan dana, menyalurkan dana serta

menyediakan berbagai jasa transaksi keuangan kepada masyarakat.1

Maraknya perkembangan perbankan syariah juga diakui dengan

perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya dan kegiatan

ekonomi yang diidentifikasikan sesuai dengan prinsip syariah salah satunya

yaitu BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), yang merupakan lembaga

keuangan rakyat yang beroperasi berdasarkan sistem syariah Islam. Kegiatan

pokok BPRS diarahkan pada usaha produktif, investasi, dan UMKM.

Tabel 1.1Perkembangan BPRS di Seluruh Indonesia

(Juta Rupiah (in Million IDR)

Tahun 2015 2016

2017

(Januari)

Unit 163 unit 166 unit 166 unit

Asset Rp 7.739.270 Rp 9.157.801 Rp 9.531.993

1Burhanuddin S. AspekHukum Lembaga keuangan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010), h.57

Page 18: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

18

Pembiayaan Rp 5.765.171 Rp 6.662.556 Rp 6.710.400

Laba Rp 137.719 Rp 159.003 Rp 22.771

Sumber :www.ojk.go.id

Berdasarkan tabel diatas bahwa perkembangan BPRS di seluruh

Indonesia terbukti dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan yang

sangat signifikan. Dilihat dari banyaknya unit BPRS di tahun 2015 sebanyak

163 unit, dan naik 3 unit menjadi 166 di tahun 2016. Ditinjau dari asset

BPRS, bahwa di tahun 2015 yaitu sebesar Rp 7.739.270.000.000 kemudian

naik menjadi Rp 9.157.801.000.000 di tahun 2016. Sedangkan dari segi

pembiayaan di tahun 2015 senilai Rp 5.765.171.000.000 dan naik sebesar Rp

6.662.556.000.000, dan kalau dilihat dari segi laba BPRS mendapatkan laba

sebesar Rp 137.719.000.000 di tahun 2015, dan naik kembali di tahun 2016

sebesar Rp 159.003.000.000. Melihat dari keadaan tersebut, bahwa BPRS

mampu bersaing dengan perbankan lainnya yang lebih dulu bekecimbung di

dunia perbankan. Terbukti dari peningkatan yang terus naik dari segi unit

yang bertambah, asset, pembiayaan bahkan dari segi laba.

BPRS merupakan lembaga komersial yang berfungsi sebagai mediator

antara masyarakat yang memiliki kelebihan dana dengan yang kekurangan

atau yang membutuhkan dana untuk usaha-usaha produktif melalui

pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, juga menumbuhkembangkan usaha

mikro dan usaha kecil dalam menjalankan bisnisnya. BPRS mampu

mengurangi angka pengangguran baik yang telibat sebagai karyawan BPRS

maupun UMKM.

Page 19: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

19

Berdirinya BPRS di Indonesia selain didasari oleh tuntutan

bermuamalah secara islam yang merupakan keinginan kuat dari sebagian

besar umat islam di Indonesia, juga sebagai langkah aktif dalam rangka

restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai

paket kebijaksanaan keuangan, moneter, perbankan secara umum.2 BPRS

dapat menjadi mediator antara pemilik kelebihan dana dan pihak yang

memerlukan dana untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan UMKM

(Usaha Mikro Kecil Menengah) yang memberikan penyaluran dana atau

pembiayaan. Dimana pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank

yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-

pihak yang merupakan defisit (kekurangan dalam kas keuangan) unit.3

Sebagai lembaga intermediasi keuangan selain melakukan kegiatan

penghimpunan dana juga menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui

pembiayaan, salah satunya ialah dengan prinsip bagi hasil yaitu melalui Akad

Musyarakah. Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih

pengusaha pemilik dana/modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai

investasi usaha baru atau yang sudah berjalan.4

Melalui pembiayaan musyarakah, kebutuhan nasabah untuk mendapat

tambahan modal dapat terpenuhi setelah mendapatkan pembiayaan dari bank.

Bagi bank, pembiayaan ini memberikan manfaat berupa keuntungan bagi

2Warkum Sumitro,S.H., M.H., Asas-asas Perbankan Islam & Lembaga-lembaga Terkait

(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada) h. 129 3Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001) Cet. Ke-1, h.160 4Rinda Hesti K. Sistem Informasi Perbankan Syariah. (Tangerang Selatan: UIN Jakarta

Press, 2013). h.51

Page 20: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

20

hasil, bank juga akan mendapatkan fee besad income (administrasi, komisi

asuransi dan komisi notaris).5Nadratuzzaman Hosen (2009) mengatakan, bagi

Bank Syariah, penerapan skim musyarakah mutanaqisah harus mendapatkan

keuntungan sama atau lebih besar apabila Bank menerapkan musyarakah plus

resiko yang sama atau lebih kecil.6

Dalam hal ini BPRS Al-Salaam ikut berperan untuk mendistribusikan

pembiayaan musyarakah melalui penyaluran dana berupa pembiayaan yang

diberikan kepada nasabah yang memerlukan permodalan. BPRS membantu

memberikan permodalan kepada nasabah yang memerlukan modal untuk

mengembangkan usaha yang akan dikembangkan. Lokasi yang strategis

karena berdekatan dengan Pasar Swalayan dan dikelilingi oleh Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) yang memungkinan untuk membantu

mengkembangkan usaha mereka atau masyarakat yang kekurangan modal.

Tabel 1.2 Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

BPRS Al-Salaam Amal Salman

Per September (Ribuan Rp)

2013 2014 2015 2016 Total

Murabahah 190.419.245 149.770.940 144.877.546 159.516.475 644.584.206

Mudharabah 763.475 3.822.225 2.391.975 4.145.520 11.123.194

Musyarakah 1.000.000 - 890.000 350.000 2.240.000

Sumber:www.bprsalsalaam.co.id

5Burhanuddin S. AspekHukum Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu),h.68

6Nadratuzzaman Hosen “ Musyarakah Mutanaqisah”, (Al-Iqtishad: 2009) Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 21: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

21

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan pembiayaan

musyarakah di BPRS Al-Salaam di tahun 2013 yaitu sebesar Rp 1 M,

kemudian turun kembali menjadi 0 (nol) di tahun 2014, dan naik kembali di

tahun 2015 menjadi Rp 890.000.000 dan mengalami penurunan kembali

ditahun 2016 sebesar Rp 350.000.000. Melihat keadaan tersebut, bahwa ada

kurangnya optimalisasi baik dari pihak BPRS ataupun dari masyarakat yang

kurang mengetahui banyak tentang produk penyaluran pembiayaan

musyarakah ini padahal lokasi yang sudah strategis yaitu dekatnya dengan

pasar swalayan dan dikelilingi dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah).

UMKM sangat penting karena karekteristik-karekteristik utama mereka

yang berbeda-beda dengan Usaha Besar (UB). Usaha mikro khususnya usaha

kecil menengah memiliki peranan yang sangat penting karena mereka relatif

tahan banting mengahadapi krisis, namun usaha kecil dan menengah banyak

mempunyai kendala, seperti kekurangan modal, dan minimnya manajerial.

Salah satu langkah nyata yang harus dilakukan untuk menumbuh

kembangkan yaitu dengan cara menyediakan alternatif pembiayaan salah

satunya adalah pembiayaan musyarakah.

Badan Pusat Statistik (2003) mengidentifikasikan permasalahan umum

yang dihadapi oleh UMKM adalah (1) Kurang permodalan, (2) Kesulitan

dalam pemasaran, (3) Persaingan usaha ketat, (4) Kesulitan bahan baku, (5)

Kurang teknis produksi dan keahlian, (6) Keterampilan manajerial kurang, (7)

Page 22: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

22

Kurang pengetahuan manajemen keuangan, dan (8) Iklim usaha yang kurang

kondusif (perijinan, aturan/perundangan).7

Dalam perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

sangat penting terutama untuk memperluas penyerapan tenaga kerja dan

peningkatan distribusi pendapatan sehingga diharapkan dapat mengurangi

kemiskinan. Seperti sering dikatakan didalam literatur, satu keunggulan dari

UMKM adalah tingkat fleksibilitas yang tinggi relatif terhadap pesaingnya.

Dalam Berry dkk. (2001), kelompok usaha ini dilihat sangat penting di

industri-industri yang tidak stabil atau ekonomi-ekonomi yang menghadapi

perubahan-perubahan kondisi pasar yang cepat.8

Pendapatan sering dijadikan tolak ukur dalam mengukur tingkat

kesejahteraan suatu masyarakat dan keberhasilan perekonomian suatu negara.

Bagi pengusaha pendapatan harus ditekan sedemikian rupa sehingga laba

yang diperoleh semakin besar guna mengembangkan usahanya dan

meningkatkan kesejahteraan karyawannya.Dalam hal ini BPRS Al-Salaam

pun harus bersaing dengan lembaga keuangan lainnya yang dominan dan

telah berkembang pesat guna mengembangkan pendapatan dan meningkatan

kesejahteraan karyawannya. Persaingan yang tajam ini harus diikuti dengan

langkah-langkah strategi yang baik untuk bisa bertahan di dunia bisnis.

Namun, tak lupa pula untuk terus mengevaluasi agar pembiayaan

musyarakahpun terus berkembang sehingga pendapatan BPRS Al-Salaam

bertambah.

7Sri Winarni, 2006. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui Peningkatan Aksesibilitas

Kredit Perbankan. Infokop Nomor 29 Tahun XXII, 2006. 8Dr. Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia (Bogor: Ghalia Indonesi, 2009) h. 4

Page 23: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

23

Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara

objektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil-

hasil evaluasi dimaksudkan untuk menjadi umpan balik untuk perencanaan

kembali. Evalusi adalah “proses bersistem dan objektif yang menganalisa

sifat dan ciri pekerjaan didalam perusahaaan atau organisasi”.9

Evaluasi

sebagai salah satu fungsi manajemen untuk mempertanyakan efektifitas

efisiensi pelaksanaan dari suatu rencana sekaligus mengukur se-objektif

mungkin hasil-hasil pelaksanaan itu dengan ukuran-ukuran yang didapat

diterima dari pihak-pihak yang mendukung maupun yang tidak mendukung

sesuatu rencana.Selain itu tujuan evaluasi juga sebagai alat untuk menilai

apakah pembiayaan tersebut memberikan kontribusi dan apakah yang telah

dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengkaji lebih lanjut mengenai

evaluasi pembiayaan musyarakah UMKM dengan menuangkannya pada

skripsi yangberjudul “Evaluasi Kontribusi Pembiayaan Musyarakah

UMKM Terhadap Pendapatan BPRS Al-Salaam”

B. Identifikasi Masalah

1) Pembiayaan musyarakah di BPRS Al-Salaam mengalami peningkatan dan

penurunan yang fluktuatif.

2) Masyarakat belum memahami bagi hasil dari pembiayaan musyarakah

yang sesuai dengan porsinya.

9Firman B Aji dan Martin Sirait, PDE Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara,

1990), h. 30

Page 24: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

24

3) Kurangnya pengedukasian kepada masyarakat mengenai pembiayaan

musyarakat.

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih fokus dan terarah, penulis

akan membatasi masalah berkisar pada seberapa besar perubahan tingkat

pendapatan BPRS Al-Saalam melalui pembiayaan musyarakah pada UMKM.

Berdasarkan batasan masalah penelitian tersebut, maka untuk

mempermudah pembahasan, penulisan merumuskan masalahnya sebagai

berikut:

a. Bagaimana pola bagi hasil pembiayaan musyarakah terhadap UMKM

binaan BPRS Al-Salaam?

b. Bagaimana perubahan tingkat pendapatan BPRS Al-Salaam melalui

pembiayaan musyarakah UMKM?

c. Bagaimana evaluasi kontribusi pembiayaan musyarakah UMKM

terhadap pendapatan BPRS Al-Salaam?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan adanya perumusan masalah diatas, tentunya ada tujuan-tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a) Untuk menjelaskan pola bagi hasil pembiayaan musyarakah UMKM di

BPRS Al-Salaam.

Page 25: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

25

b) Untuk menjelaskan perubahan tingkat pendapatan BPRS Al-Salaam

melalui pembiayaan musyarakah UMKM.

c) Untuk menjelaskan evaluasi kontribusi pembiayaan musyarakah

UMKM terhadap pendapatan BPRS Al-Salaam melalui analisis

SWOT.

2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi dan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi BPRS Al-Salaam, penelitian ini diharapkan menjadi masukkan

diantaranya menentukan strategi, peluang dan opportunity untuk terus

mengembangkan pembiayaan musyarakah.

2. Bagi pihak akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

bagi peneliti yang ingin mengkaji tentang evaluasi pembiayaan terhadap

pendapatan perbankan.

3. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan menjadi ilmu pengetahuan

dan bermanfaat bagi masyarakat terutama kepada masyarakat yang

tertarik pada ekonomi syariah, perbankan syariah.

4. Bagi penulis, penelitian ini untuk menjelaskanperubahan tingkat

pendapatan BPRS Al-Salaam melalui pembiayaan musyarakah UMKM

dan menjelaskan mengenai evaluasi kontribusi pembiayaan musyarakah

UMKM terhadap pendapatan BPRS Al-Salaam melalui analisis SWOT.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan, skripsi ini dibagi dalam lima bab yang

Page 26: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

26

memuat ide-ide pokok dan kemudian dibagi lagi menjadi sub-sub bab yang

mempertajam ide-ide pokok, sehingga secara keseluruhan menjadi kesatuan

yang saling menjelaskan sebagai satu pemikiran.

BAB I: PENDAHULUAN

Merupakan bagian pendahuluan yang dijadikan sebagai acuan

pembahasan bab-bab berikutnya dan sekaligus mencerminkan isi

global skripsi yang berisi tentang latar belakang masalah,

identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan tentang,

teori mengenai pengertian pembiayaan, musyarakah, sekilas

tentang usaha mikro kecil dan menengah, SWOT serta review

study terdahulu.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Membahas tentang jenis penelitian dan pendekatan yang akan

digunakan, sumber data, serta teknik pengumpulan data.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAAN

Membahas tentang sejarah singkat berdirinya BPRS Al-Salaam,

visi, misi, produk-produk pembiayaan serta struktur organisasi,

prosedur penyaluran pembiayaan musyarakah padaa usaha kecil

dan menengah , pola bagi hasil pembiayaan musyarakah terhadap

UMKM binaan BPRS Al-Salaam,serta perubahaan tingkat

Page 27: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

27

pendapatan BPRS Al-Salaam melalui pembiayaan musyarakah

pada UMKM, melalui dari data-data yang diperoleh dan diteliti,

sehingga diketahui hasilnya, yang kemudian dilakukan analisis

terhadap hasil guna mendapatkan kesimpulan.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian dan saran-saran baik untuk lembaga

sehingga lembaga bisa lebih optimal dalam penyaluran.

Page 28: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

28

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pembiayaan

a. Pengertian Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefiniskan

pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah

kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau

pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

dikerjakan oleh orang lain.10

Menuurut M. Syafi’i Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana

untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.11

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan

menyatakan: “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyedian

uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.”12

10

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005) h. 304 11

Muhammad Syafi’i Antonio,Bank Syariah dari Teori kePraktek, (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001) h.160 12

UU NO. 10 Tahun 1998 TentangPerbankan, ayat 1 pasal 12.

Page 29: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

29

Pada bank konvensional aktivitas pembiayaan lebih dikenal dengan

istilah kredit yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan pesetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjaman

melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian

bunga.13

b. Tujuan Pembiayaan

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesui dengan

nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh

sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,

pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan

menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam

rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.14

c. Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berfungsi membantu

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan usahanya.

Masyarakat merupakan individu, pengusaha, lembaga, badan usaha,dan

lain-lain yang membutuhkan dana.

Secara rinci pembiayaan memiliki fungsi antara lain :15

13

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2000), Cet, Ke-4, h. 92. 14

Yusuf, Ayus Ahmad, dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah, (Cirebon

:STAIN, 2009), h. 68 15

Drs. Ismail, MBA., Ak, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2011) h. 108

Page 30: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

30

1) Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan

jasa.

Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar barang, hal ini

seandainya belum tersedia uangsebagai alat pembayaran, maka

pembiayaan akan membantu melancarkan lalu lintas perkaran

barang dan jasa.

2) Pembiayaan merupakan alat yang dipakai untuuk memanfaatkan

idle fund.

Bank dapat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan

pihak yang memerlukan dana. Pembiayaan merupakan satu cara

untuk mengatasi gap antara pihak yang memiliki dana dan pihak

yang membutuhkan dana. Bank dapat memanfaatkan dana yang

idle untuk disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.

3) Pembiayaan sebagai alat pengendali harga

Ekspansi pembiaayan akan mendorong meningkatnya jumlah uang

yang beredar dan peningkatan peredaran uang akan mendorong

kenaikan harga. Sebaliknya pembatasan pembiayaan, akan

berpengaruh pada jumlah uang yang beredar, dan keterbatasan

uang yang beredar dimasyarkat memiliki dampak pada penurunan

harga.

4) Pembiayaan dapat mengakftikan dan meningkatan manfaat

ekonomi yang ada.

Page 31: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

31

Pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh

bank syariah memiliki dampak pada kenaikan makro-ekonomi.

Mitra (pengusaha), setelah mendapatkan pembiayaan dari bank

syariah, akan memproduksi barang, mengolah bahan baku, menjadi

barang jadi, meningkatkan volume perdagangan, dan melaksanakan

kegiataan ekonomi lainnya.

B. Akad Musyarakah

a. Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu dimana masing – masing pihak memberikan kontribusi

dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko

akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.16

Musyarakah disebut juga dengan syirkah, merupakan

aktifitasberserikat dalam melaksanakan usaha bersama antar pihak-pihak

yang terikat. Menurut Afzalur Rahman, seorang DeputySecretary General in

The Muslim School Trust, secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath

(percampuran) atau persekutuan dua orang atau lebih, sehingga antara

masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan. Istilah lain dari

musyarakah adalah sharikah atau syirkah atau kemitraan.17

Dewan Syariah Nasional MUI dan PSAK No. 106 mendefinisikan

musyarakah sebagai akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu

16

Firdaus N.H. Muhammad Dr., et, al., Konsep dan Implementasi Bank Syariah ( Jakarta:

Rendisan, 2004) Cet. Ke-1. 17

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia (Jakarta : Salemba Empat,

2012) h. 142

Page 32: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

32

usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana

dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan

sedangkan kerrugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Para mitra bersama-

sama menyediakan dana untuk mendanai sebuah usaha tertentu dalam

masyarakat, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru, selanjutnya

salah satu mitra dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah

disepakati nisbahnya secara betahap atau sekaligus kepada mitra

lain.Investasi musyarakah dapat dalam bentuk kas, setara kas atau aset

nonkas.

Musyarakah merupakan akad kerja sama di antara para pemilik modal

yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan.

Dalam musyarakah, para mitra sama-sama menyediakan modal untuk

membiayai suatu usaha tertentu dan bekerja bersama mengelola usaha

tersebut. Modal yang ada harus digunakan dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan bersama sehingga tidak boleh digunakan untuk

kepentingan pribadi atau dipinjamkan pada pihak lain tanpa seizin mitra

lainnya.

Setiap mitra harus memberikan kontribusi dalam pekerjaan dan ia

menjadi wakil Mitra lain juga sebagai agen bagi usaha kemitraan. Sehingga

seorang mitra tidak dapat lepas tangan dari aktivitas yang dilakukan mitra

lainnya dalam menjalankan aktivitas bisnis yang normal.

Dengan bergabungnya dua orang atau lebih, hasil yang diperoleh

diharapkan jauh lebih baik dibandingkan jika dilakukan sendiri, karna

Page 33: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

33

didukung oleh kemampuan akumulasi modal yang lebih besar, relasi bisnis

yang lebih luas, keahlian yang lebih beragam, wawasan yang lebih luas,

pengendalian yang lebih tinggi dan lain sebagainya.

Apabila usaha tersebut untung maka keuntungan akan dibagikan

kepada para mitra sesuai dengan nisbah yang telah disepakati (baik persentase

maupun periode harus secara tegas dan jelas ditentukan di dalam perjanjian),

sedangkan bila rugi akan didistribusikan pada para mitra sesuai dengan porsi

modal dari setiap mitra. Hal tersebut sesuai dengan prinsip sistem keuangan

Syariah yaitu bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam suatu transaksi harus

bersama-sama menanggung (berbagi) risiko.

Pada dasarnya, atas modal yang ditanamkan tidak boleh ada jaminan

dari mitra lainnya karena bertentangan dengan prinsip untung muncul

bersama risiko (al ghunmu bi al ghurmi). Namun demikian, untuk mencegah

mitra melakukan kelalaian, melakukan kesalahan yang disengaja atau

melanggar perjanjian yang sudah disepakati, diperbolehkan meminta jaminan

dari mitra lain atau pihak ketiga. Tentu saja jaminan ini baru dapat dicairkan

apabila terbukti ia melakukan penyimpangan. PSAK No. 106 Pas 7

memberikan beberapa contoh kesalahan yang disengaja yaitu: (a) pelanggaran

terhadap akad; antara lain, penyalahgunaan dana investasi, manipulasi biaya

dan pendapatan operasional; atau (b) pelaksanaan yang tidak sesuai dengan

prinsip syariah.

Dalam musyarakah, dapat ditemukan alokasi ajaran Islam tentang

taa‟wun (gotong royong), ukhuwah (persaudaraan) dan keadilan. Keadilan

Page 34: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

34

sangat terasa ketika penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa

saja berbeda dari porsi modal karena disesuaikan oleh faktor lain selain modal

misalnya keahlian, pengalaman, ketersediaan waktu dan sebagainya. Selain

itu keuntungan yang dibagikan kepada pemilik modal merupakan keuntungan

riil, bukan merupakan nilai nominal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti

bunga/riba. Prinsip keadilan juga terasa ketika orang yang punya modal lebih

besar kan menanggung risiko finansial yang juga lebih besar.

Selain musyarakah, terdapat juga kontrak investasi untuk bidang

pertanian yang pada prinsipnya sama dengan prinsip syirkah. Bentuk kontrak

bagi hasil yang diterapkan pada tanaman pertanian setahun dinamakan

muzara‟ah. Bila bibitnya berasal dari pemilik tanah, maka disebut

mukhabarah. Sedangkan bentuk kontrak bagi hasil yang diterapkan pada

tanaman pertanian tahunan disebut musaqat.

Untuk menghindari persengketaan di kemudian hari, sebaiknya akad

kerja sama dibuat secara tertulis dan dihadiri oleh para saksi. Akad atau

perjanjian tersebut harus mencakup berbagai aspek antara lain terkait dengan

besaran modal dan penggunaannya (tujuan usaha musyarakah), pembagian

kerja di antara mitra, nisbah yang digunakan sebagai dasar pembagian laba

dan periode pembagiannya dan lain sebagainya. Apabila terjadi suatu hal

yang tidak diinginkan, atau terjadi persengketaan, para pihak dapat merujuk

kepada kontrak yang telah disepakati bersama.

Page 35: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

35

Apabila terjadi sengketa dan tidak terdapat kesepakatan antara para

pihak yang bersengketa maka penyelesaiannya dilakukan berdasarkan

keputusan institusi yang berwenang, misalnya badan arbitrasi syariah.

b. Jenis-jenis Syirkah

Menurut syariat islam, syirkah atau musyarakah dibagi menjadi 2 jenis

yaitu syirkah al-milk (sharikat al-mulk) dan syirkah al-uqud(sharikat „aqad)

a) Syirkah al-milk

Syirkah al-milk dapat diartikan sebagai kepemilikan bersama anara

pihakyang berserikat dan keberadaanya muncul pada saaat dua orang

atau lebihsecara kebetulan memperoleh kepemilikan bersama atas suatu

kekayaan tanpa adaanya perjanjian kemitraan yang resmi. Syirkah al-

milk biasanya berasal dari warisan. Pendapatan atas barangini akan

dibagi hingga porsi hak atas warisan itu sampai dengan barang warisan

itu dijual syirkah al-milk muncul bukan karna adanya kontrak, tetapi

karna suka rela dan terpaksa.

b) Syirkah Al-Uqud

Syirkah Al-Uqud(contractual partnership), dapat dianggap sebagai

kemitraan yang sesungguhnya, karna pihak yang bersangkutan secara

sukarela berkeinginan untuk membuat suatu perjanjian investasi

bersama dan berbagi untung dan risiko. Dalam syirkah al-uqud dapat

dilakukan tanpa adanya perjanjian formal atau dengan perjanjian

seacara tertulis dengan diseratai para saksi.

Page 36: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

36

Syirkah al-uqud dibagi menjadi 5 jenis:18

i. Syirkah mufawwadah

Merupakan akad kerja sama usaha antara 2 pihak atau lebih ,yang

masing-masing pihak harus menyerahkan dengan modal dengan

porsi modal yang sama dan hasil bagi atas usaha atau resiko

ditanggung bersama dengan jumlah yang sama. Dalam syirkah

mufawwadah, masing-masing mitra usaha memiliki hak dan

tanggung jawab yang sama

ii. Syirkah inan

Merupakan akad kerjasama usaha antara dua orang atau lebih yang

masing-masing mitra kerja harus menyerahkan dana untuk modal

yang porsi modalnya tidak harus sama. Pembagian hasil usaha

sesuai dengan kesepakatan, tidak sesuai dengan kontribusi dana yang

diberikan. Dalam syirkah inan, masing-masing pihak tidak harus

menyerahkan modal dalam bentuk uang tunai saja, akan tetapi dapat

dalam bentuk aset atau kombinasi antara uang tunai dan aset atau

tenaga. Masing-masing pihak yang bermitra, pada umumnya

memiliki keahlian yang berbeda-beda, sehingga pembagian hasil

keuntungan tidak harus sama atau sesuai dengan porsi dana yang

ditemaptkan, akan tetapi pembagian keuntungan harus disepakati di

awal kontrak dan ditulis dalam kontrak.

iii. Syirkah wujuh

18

Drs.Ismail,MBA., Ak, Perbankan Syariah, (Jakarata : Kencana, 2011) h.177

Page 37: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

37

Merupakan akad kerjasama usaha antara dua orang atau lebih yang

mana masing-masing mitra kerja memiliki reputasi dan prestise

dalam bisnis. Para mitra dapat mempromosikan bisnisnya sesuai

dengan keahlian masing-masing, dan keuntungan dibagi sesuai

dengan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak. Dalam syirkah

wujuh, tidak diperlukan modal dalam bentuk uang tunai, para mitra

dapat menggunakan agunan milik masing-masing untuk digunakan

dalam membeli barang secara kredit, kemudian barang itu dijual, dan

hasil keuntungan atas penjualan barang itu di bagi sesuai porsi

agunan yang diserahkan.

iv. Syirkah a‟mal

Syirkah a‟mal disebut juga dengan syirkah abdan merupakan akad

kerjasama usaha yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih, masing-

masing mitra usaha memberikan sumbangan atas keahliannya dalam

mengolah bisnis. Dalam syirkah amal tidak perlu adanya modal

dalam bentuk uang tunai, akan tetapi modalnya ialah keahlian dan

profesionalis memasing-masing mitra kerja. Hasil usaha atas

kerjasama usaha dalam syirkah a‟mal akan dibagi sesuai nisbah bagi

hasil yang telah disepakati antara pihak yang bermitra.

v. Syirkah mudharobah

Merupakan kerja sama usaha antara dua pihak sebagai shahibulmaal

yang menyediakan dana 100% untk keperluan usaha dan pihak lain

Page 38: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

38

tidak menyerahkan modal dan hanya sebagai pengelola atas usaha

yang dijalankan, disebut mudharib.

Terlepas dari jenisnya, akad kerja sama dibolehkan secara syariah

asalkan memenuhi rukun dan ketentuan syariahnya.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK):19

1. Musyarakah Permanen

Musyarakah Permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian

dana setiap mitra ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir

masa akad (PSAK No. 106 par 04). Contohnya, antara mitra A dan mitra

P yang melakukan akad musyarakah menanamkan modal yang jumlah

awal masing-masing Rp. 20.000.000, maka sampai akhir masa akad

syirkah modal mereka masing-masing tetap Rp. 20.000.000.

2. Musyarakah Menurun/Musyarakah Mutanaqisah

Musyarakah Menurun adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana

salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya

sehingga bagian dananya akan menurun dan pihak akhir masa akad

mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha musyarakah

tersebut. (PSAK No. 106 par 04) contohnya, antara mitra A dan mitra P

melakukan akad musyarakah Mitra P menanamkan Rp. 10.000.000 dan

mitra A menanamkan Rp. 20.000.000. Seiring berjalannya kerja sama

akad musyarakah tersebut, modal mitra P Rp. 10.000.000 tersebut akan

19

Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia (Jakarta : Salemba Empat,

2012) h. 143

Page 39: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

39

beralih kepada mitra A melalui pelunasan secara bertahap yang

dilakukan oleh mitra A.

c. Rukun dan ketentuan syariah dalam akad musyarakah20

Prinsip dasar yang dikembangkan dalam syirkah adalah prinsip

kemitraan dan kerja sama antara pihak-pihak yang terkait untuk meraih

kemajuan bersama. Unsur-unsur yang harus ada dalam akad musyarakah

ada empat, yaitu:

1. Pelaku terdiri atas mitra

2. Objek musyarakah berupa modal dan kerja

3. Ijab kabul/serah terima

4. Nisbah keuntungan

Ketentuan syariah:

1. Pelaku: para mitra cakap hukum dan baligh

2. Objek musyarakah

Merupakan suatu konsekuensi dengan dilakukannya akad musyarakah

yaitu harus ada modal dan kerja.

a. Modal

1) Modal yang diberikan harus tunai

2) Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak,

aset perdagangan, atau aset tidak berupa seperti lisensi, hak

paten dan sebagainya.

20

Ibid,h 147

Page 40: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

40

3) Apabila modal yang diserahkan dalam bentuk nonkas, maka

harus ditentukan nilai tunainya terlebih dahulu dan harus

desepakati bersama.

4) Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur. Tidak

dibolehkan pemisahan modal ari masing-masing pihak untuk

kepentingan khusus. Misalnya, yang satu khusus membiayai

pembelian bangunan, dan yang lain untuk membiayai pembelian

perlengkapan.

5) Dalam kondisi normal, setiap mitra meliki hak untuk mengelola

aset kemitraan.

6) Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha musyarakah,

demikian juga meminjamkan uang kepada pihak ketiga dari

modal musyarakah, menyumbang atau menghadiahkan uang

tersebut. Kecuali, mitra lain telah menyepakatinya.

7) Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau

menginvestasikan modal itu untuk kepentingannya sendiri.

8) Pada prinsipnya dalam musysrakah dalam musyarakah tidak

boleh ada penjaminan modal, seorrang mitra tidak bisa

menjamin modal mitra lainnya, karena musyarakah didasarkan

didasarkan pinsip al ghunmu bi al ghurni-hak untuk

mendapatkan keuntuungan berhubungan dengan risiko yang

diterima. Namun demikian, seorang mitra dapat meminta mitra

lain menyediakan jaminan dan baru dapat dicairkan apabila

Page 41: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

41

mitra tersebut melakukan kelalaian atau kesalahan yang

disengaja.

9) Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk

membiayai proyek atau invesatasi yang dilarang oleh syariah.

b. Kerja

1) Partisipasi paramitra dalam pekerjaan merupakaan dasaar

pelaksanaan musyarakah

2) Tidak dibenarkan bila salah seorang diantara mitara menyatakan

tidak ikut serta menangani pekerjaan dalam kemitraan tsb.

3) Meskipun porsi kerja satu mitra dengan mitra lainnya tidak haus

sama. Mitra yang porsi kerjanya lebih banyak boleh meminta

bagian keuntungan yang lebih besar.

4) Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya

5) Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah

6) Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaan di luar wilayah

tugas tyang ia sepakti, berhak memperkerjakan orang lain untuk

menangani pekerjaan tersebut. Jika ia sendiri yang melakukan

pekerjaan itu, ia berhak menerima upah yang sama dengan yang

dibayar untuk bekerja itu ditempat lain, karena biaya pekerjaan

tersebut merupakan tanggungan musyarakah

7) Jika seorang mitra memperkerjakan pekerja lain untuk

melaksanakan tugas yang menjadi bagiannya, biaya yang timbul

harus ditanggungnya sendiri.

Page 42: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

42

3. Ijab kabul

Adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha atau rela diantara

pihak–pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui

korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.

4. Nisbah

a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus

disepakati oleh para mitra di awal akad sehingga rsiko perselisihan

diantara para mitra dapat dihilangkan

b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak

c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan di tentukan dasar

perhitungan keuntungan tersebut misalnya bagi hasil atau bagi laba.

d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi

akan tetapi harus menggunakan nilai realisasi keuntungan.

e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri dengan

menyatakan nilai nominal tertentu karena hal ini sama dengan riba

dan dapat melanggar prinsip keadilan dan prinsip untung muncul

bersama risiko

f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun diperbolehkan

mengalokasikan keuntungan untuk pihak ketiga bila disepakati,

misalnya untuk organisasi kemanusian tertentu atau untuk cadangan

(reserve)

Apabila terjadi kerugian akan dibagi secara proporsional sesuai dengan

porsi modal dari masing-masing mitra. Dalam musyarakah yang

Page 43: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

43

berkelanjutan (going concern) dibolehkan untuk menunda alokasi kerugian

dan dikompensasikan dengan keuntungan pada masa-masa berikutnya.

Sehingga nilai modal musyarakah adalah tetap sebesar jumlah yang

disetorkan dan selisish dari modal adalah merupakan keuntungan atau

kerugian.

C. Sekilas tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Pembahasan tentang UMKM meliputi pengelompokkan jenis usaha,

yaitu jenis Industri Skala Kecil Menengah (ISKM) dan Perdagangan Skala

Kecil dan Menengah (PSKM). Karena dengan pengelompokkannya pada

akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan

diletakkan pada kemampuan pengembangan ISKM atau PSKM.21

Adapun pengertian UMKM diberbagai Negara tidak selalu sama

tergantung pada konsep yang digunakan oleh Negara tersebut. Dalam

pengertiannya mencakup sedikitnya dua aspek, yaitu aspek penyerapan

tenaga kerja dan aspek pengelompokkan ditinjau dari jumlah tenanga kerja

yang diserap dalam kelompok perusahan tersebut (Range of the member of

employes).22

Menurut Kementrian Mentri Negara Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah (Menegkop dan UKM):

“Usaha Kecil (UK) termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah entitas usaha yang

mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan

21

Titik Sartika Partono dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala kecil Menengah dan

Koperasi (Jakarta: Galia Indonesia, 2001), h. 16. 22

Ibid, h. 14.

Page 44: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

44

paling banyak Rp 1.000.000.000. sementara itu, Usaha Menengah (UM)

merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memilik

kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000,

tidak termasuk tanah dan bangunan.”

Menurut Keputusan Menteri keuangan No 316/KMK.016/1994 tanggal

27 Juni 1994:

“Usaha kecil didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah

melakukan kegiatan atau usaha yang mempunyai penjualan/omset pertahun

setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau aset/aktiva setinggi-tingginya Rp

600.000.000 (diluar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari: (1)

bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2) perorangan

(pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan,

penambang, pedagang barang dan jasa)”

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Miko,

Kecil dan Mengah (UMKM):

1) Usah Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini

2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

Page 45: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

45

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

Tabel 2.1Kriteria UMKM

Uraian

Kriteria

Asset Omset

Usaha Mikro Maks. 50 juta Maks. 300juta

Usaha Kecil >50jt-500jt >300jt-2,5 Miliar

Usaha Menengah >500jt-10 Miliar >2,5 Miliar-50

Miliar

Sumber: www.depkop.go.id

D. Bagi Hasil

Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa Inggris) dikenal dengan

profit sharing. Profit dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara

definisi profit sharing diartikan "distribusi beberapa bagian dari laba pada

pegawai dari suatu Perusahaaa".23

Menurut Antonio, bagi hasil adalah suatu

23

Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah. ( Yogyakarta, UII Press,

2001)

Page 46: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

46

sistem pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil

usaha antara pemilik modal (shahibul mal) dan pengelola (Mudharib).24

Secara umum prinsip prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat

dilakukan dalam empat akad utama, yaitu, al Musyarokah, al Mudharabah, al

muzara‟ah, dan al musaqolah. Sungguhpun demikian prinsip yang paling

banyak dipakai adalah al musyarakah dan al mudharabah, sedangkan al

muzara’ah dan al musaqolah dipergunakan khusus untuk plantation financing

atau pembiayaan pertanian untuk beberapa Bank Islam.25

Konsep bagi hasil ini sangat berbeda sekali dengan konsep bunga yang

diterapkan oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam ekonomi syariah,

konsep bagi hasil dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Pemilik dana menanamkan dananya melalui institusi keuangan yang

bertindak sebagai pengelola dana.

b. Pengelola mengelola dana-dana tersebut dalam sistem yang dikenal

dengan sistem pool of fund (penghimpunan dana), selanjutnya pengelola

akan menginvestasikan dana-dana tersebut kedalam proyek atau usaha-

usaha yang layak dan menguntungkan serta memenuhi semua aspek

syariah.

c. Kedua belah pihak membuat kesepakatan (akad) yang berisi ruang lingkup

kerjasama, jumlah nominal dana, nisbah, dan jangka waktu berlakunya

kesepakatan tersebut.

24

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah Teori dan Praktek ( Jakarta, Gema Insani.,

2001),hal. 90

25Ibid

Page 47: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

47

Ulama hanafiyah berpendapat bahwa nisbah bagi hasil ditentutakan pada

awal terbentuknya akad dan yang membedakan dengan bunga adalah apabila

dalam bagi hasil dari usaha dapat berubah-ubah (fluktuatif) dan dapat saja

terjadi resiko setiap saat. Sehinngga hasil persentase nisbah tersebut masih

belum bisa ditetapkan nominalnya.26

Menurut Muhammad Syafi’i Antonio dan Karanen Perwataatmadja bagi

hasil adalah suatu cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan

pengelola dana. Pembagian hasil ini dapat terjadi antars bank dengan

penyimpanan dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana.

Sedangkan menurut Djaslim Saldin dan Abdus Salam adalah perjanjian

pembagian keuntungan dan atau kerugian dengan besar pembagian tertentu

dan sejumlah dana antara pihak pemilik dana dengan pihak yang

menggunakan dana.

Dalam aplikasinya, mekanisme penghitungan bagi hasil dapat dilakukan

dengan dua macam pendekatan, yaitu :

1) Pendekatan Profit Sharing (Bagi Laba)

Profit sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan.

Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba.27

Profit secara istilah

adalah perbedaan yang timbul ketika total pendapatan (total revenue) suatu

perusahaan lebih besar dari biaya total (total cost).

Di dalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil

didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi

26

Kitab Fiqh Syar’i Tentang Ekonomi Syariah. 27

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002) h. 101

Page 48: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

48

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

tersebut.28

Pada perbankan syariah istilah yang sering dipakai adalahprofit

and loss sharing, di mana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara

untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas hasil usaha yang telah

dilakukan.

2) Pendekatan Revenue Sharing (Bagi Pendapatan).

Revenue (pendapatan) dalam kamus ekonomi adalah hasil uang yang

diterima oleh suatu perusahaan dari penjualan barang-barang (goods) dan

jasa-jasa (services) yang dihasilkannya dari pendapatan penjualan (sales

revenue).29

Dalam arti lain revenue merupakan besaran yang mengacu pada perkalian

antara jumlah out put yang dihasilkan dari kagiatan produksi dikalikan

dengan harga barang atau jasa dari suatu produksi tersebut.

Penghitungan menurut pendekatan ini adalah perhitungan laba didasarkan

pada pendapatan yang diperoleh dari pengelola dana, yaitu pendapatan

usaha sebelum dikurangi dengan biaya usaha untuk memperoleh

pendapatan tersebut.

Prinsip revenue sharing diterapkan berdasarkan pendapat dari Syafi'i yang

mengatakan bahwa mudharib tidak boleh menggunakan harta

mudharabah sebagai biaya baik dalam keadaan menetap maupun

bepergian (diperjalanan) karena mudharib telah mendapatkan bagian

28

Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syari‟ah, (Jakarta : Djambatan, 2001), h. 264 29

Cristopher Pass dan Bryan Lowes, Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi ke-2. Jakarta:

Erlangga, 1994. h. 583

Page 49: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

49

keuntungan maka ia tidak berhak mendapatkan sesuatu (nafkah) dari harta

itu yang pada akhirnya ia akan mendapat yang lebih besar dari

bagian shahibul maal. Sedangkan, untukprofit sharing diterapkan

berdasarkan pendapat dari Abu hanifah, Malik, Zaidiyah yang mengatakan

bahwa mudharibdapat membelanjakan harta mudharabah hanya bila

perdagangannya itu diperjalanan saja baik itu berupa biaya makan, minum,

pakaian dan sebagainya. Hambali mengatakan bahwa mudharib boleh

menafkahkan sebagian dari harta mudharabah baik dalam keadaan

menetap atau bepergian dengan ijin shahibul maal, tetapi besarnya nafkah

yang boleh digunakan adalah nafkah yang telah dikenal (menurut

kebiasaan) para pedagang dan tidak boros.30

E. Analisis SWOT

a. Pengertian SWOT

SWOT singkatan dari strenghts, weaknesses, opportunities, dan

threats atau dalam istilah lain dikenal dengan kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan merupakan analisis terhadap faktor

internal atau lingkungan organisasi, sedangkan peluang dan ancaman

merupakan faktor eksternal atau berada pada lingkungan ekstern organisasi.

Dengan SWOT dapat diketahui faktor-faktor kunci keberhasilan lembaga

atau suatu kebijakan sehingga dapat dirancang program yang relevan atau

30

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusihal.asil Usaha Bank Syariah, (Jakarta, PT.

Grasindo, 2005),hal. 118

Page 50: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

50

dengan analisis ancaman dan peluang akan memungkinkan lembaga dapat

menciptakan kegiatan yang dapat mengantisipasi ancaman31

.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor seccara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan atau lembaga. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (stregths) dan

peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknesses) danlam ancaman (threats). Terdapat definisi

masig-masing mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,

sebagai berikut:32

a. Kekuatan

Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan

oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan

relatif lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber

daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.

b. Kelemahan

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau

lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap

pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan secara efektif.

c. Peluang

31

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 209. 32

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung: Refika Aditama, 2014), h. 109-110.

Page 51: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

51

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam

lingkungan suatu perusahaan. Identifikasi atas segmen pasar, perubahan

dalam kondisi persaingan atau regulasi, perubahan teknologi, dan

membaiknya hubungan dengan pemmbeli/pemasok dapat menjadi

peluang bagi perusahaan.

d. Ancaman

Ancaman merupakan situasi utama ang tidak menguntungkan dalam

linkungan suatu perusahaan atu lembaga. Ancaman merupakan

penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau

yang diinginkan. Masuknya pesaing bau, pertumbuhan pasar yang

lamban, meningkatnya kekuatan tawar menawar dari pembeli atau

pemasok utama, perubahan teknologi, dan direvisinya atau pembaruan

peraturan, dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan perusahaan.

Kinerja perusahaan atau organisai dapat ditentukan dengan analisis

SWOT, yang merupakan hasil perbandingan dengan faktor-faktor eksternal

(peluang dan ancaman). Faktor internal diperoleh dari data dalam

lingkungan perusahaan seperti dari laporan keuangan, kegiatan operasional,

kegiatan pemasaran dan data sttaf serta karyawan. Sedangkan faktor

eksternal diperoleh dari data lingkungan diluar perusahaan atau organisasi,

seperti analisis pasar, komunitas, pemerintah, dan analisis kelompok (unuk

kepentingan tertentu) perencanaan usaha yang bai dengan menggunakan

Page 52: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

52

metode pengujian analisis SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang

dikembangkan oleh Kearns(1992).33

33

M. Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam,

(Jakarta: Gema Insani Press), h.67

Page 53: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

53

Tabel 2.2 Matriks SWOT Kearns

Efas

Ifas

Opportunities (O)

(Peluang)

Threats (T)

(Ancaman)

Strength (S)

(Kekkuatan)

Srategi SO

Keunggulan Komparatif

(Comparative Advantage)

Strategi WO

Mobilisasi

(Mobilization)

Weaknesses (W)

(Kelemahan)

Strategi ST

Divestasi/Investasi

(Divesment/Invesment)

Stategi WT

Kendali kerusakan

(Damage Control)

Dalam matriks tersebut, comparative advantage (keunggulan

komparatif) berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga

organisassi tidak boleh membiarkan peluang tersebut hilang begitu saja,

namun sebaliknya organisaasi harus segera memperkuatnya dengan

berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya.

Sel A, ini memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang

lebih cepat, namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak

menentu dalam lingkungannya. Dengan demikian yang harus dijawab

adalah “Bagaimana memanfaatkan kekuatan yang ada, untuk meningkatkan

posisi kompetitif organisasi”.

Sel B, menghadapkan organisasi pada isu strategis Mobilization, yaitu

kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasi

dengan kekuatan organisasi. Disini organisasi harus melakukan mobilisasi

sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak

Page 54: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

54

ancaman dari luar tersebut. Bahkan jika mungkin organisasi dapat

mengubahnya menjadi peluang.

Sel C, menampilkan isu strategis Invesment atau Divesment yang

memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia

sangat meyakinkan, namun organisasi tidak memiliki kemampuan untuk

menggarapnya. Kalau dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar

akan merugikan organisasi.

Sel D, adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena

merupakan kotak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah, dan

karennya keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi.

Strategi yang harus diambil adalah Demage Control (mengendalikan

kerugian) yang diderita sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang

diperkirakan.

b. Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT

Pada analisis SWOT terdapat fungsi, manfaat, dan tujuannya bagi

perusahaan, yaitu:

a. Fungsi Analisis SWOT

Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisis mengenai kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah

terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisis mengenai peluang

dan ancamn yang dihadapi perusahaan yag dilakukan melalui telaah

terhadap kondisi eksternal perusahaan. SWOT dapat digunakan untuk

mengungkap suatu penelitian mengenai capacity building suatu lembaga

Page 55: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

55

yang terkait, pengembangan kelembagaan, pengembangan model

kebijakan mulai dari analisis formulasi, implementasi dan evalusi

kebijakan.

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam

bisnis apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju

maasa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai

keberhasilan manajaemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan

mewujudkan visinya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi

perusahaan terhadap lingkungan dan menyediakan pilihan strategi umum

yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran

perusahaan selama 3-5 tahun ke dean untuk memenuhi kebutuhan dan

harapan dari stakeholder.34

c. Tujuan Analisis SWOT

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan unuk memberikan

suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan

penempatan analisis SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai

bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi dimasa-

masa yang akan datang. Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT

adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan

mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan

34

Mirantini Tri Kuntari, “Analisis SWOT pada Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus”,

(Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015), h.18

Page 56: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

56

istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk

dirujuk berdasarkan keadaan realitas yang terjadi dipasar, bahwa

konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.35

c. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik Faktor Strategi Eksternal, kita perlu

mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (External Strategic

Factor Analysis Summery/EFAS).36

Cara membuat nya adalah:

a. Sususnlah kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman)

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom , mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)

c. Hitung rating (dalam kolam 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang

bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif

(peluang yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika peluangnya kecil

diberi rating 1). Sedangkan pemberian rating untuk faktor ancaman

adalah seebaliknya misalnya, jika nilai ancamannya lebih besar,

ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika ancamannya sedikit, ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolam 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolam 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilali bervariasi mulai dari

4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

35

Irham Fahmi, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta, 201), h. 343) 36

Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 19

Page 57: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

57

e. Gunakan kolam 5 untuk memberi komentar atau catatan atau faktor-

faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan nilai total ini dapat

kita gunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Tabel 2.3 Matriks EFAS37

Faktor-faktor

Strategi Eksternal

Bobot Rating

Bobot x

Rating

Komentar

Peluang

Ancaman

Total 1,0

d. Matrik Faktor Strategi Internal

Suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)

disususn untuk merumuskan faktor internal tersebut dalam kerangka

strength dan weekness perusahaan.38

Tahap-tahapnya adalah:

a. Tentukan dfaktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan pada kolom

b. Beri bobot masing-masingg faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-

37

Ibid, h.19. 38

Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 20

Page 58: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

58

faktor terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0)

c. Hitung rating (dalam kolam 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor)

berdasarkan pengaruh tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan variabel yang bersifat positif (Semua variabel yang

termasuk kategori kekuatan) dimulai dari 1 sampai dengan 4 (sangat

baik) dengan membandingkannya rata-rata industri atau dengan pesaing

utama sedangkan untuk variabel yang bersifat negatif, kebalikannya.

Contohnya jika kelemahan perusahaan lebih besar sekali dibandingkan

rarta-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan

perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 kalikan bobot

pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor

pembobotan pada kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memeberikan komentar atau catatan mengapa

faktor-faktor tertentu dipillih dan bagaiana skor pembobotannya dihitung

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai ini dapat

digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan

lainnya dalam kelompok industri yang sama.

Page 59: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

59

Tabel 2.4 Matriks IFAS

Faktor-faktor

Strategi Eksternal

Bobot Rating

Bobot x

Rating

Komentar

Peluang

Ancaman

Total 1,0

Melalui Kuadran Pearce dan Robinson (1988) memberikan empat

kemungkinan posisi yang di tempati oleh suatu organisaasi.39

Gambar 2.1 Kuadran Pearce dan Robinson

Kuadran III Kuadran I

(- , +) Ubah Strategi (+ , +) Progresif

Kuadran IV Kuadran II

(- , -) Strategi Bertahan ( + , - ) Diversifikasi Strategi

Kuadran I (SO):

a. Merupakan situasi yang sangat menguntungkan

39

Siti Muryasari, “Analisis SWOT Terhadap Produk Unit Link” (Studi Pada PT Asuransi

Takaful Keluarga, 2010 Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta), h.73.

Berbagi Peluang

(O)

Kekuatan Internal

(S)

Kelemahan Internal

(W)

Berbagai Ancaman

(T)

Page 60: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

60

b. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal

c. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah prima dan

mantap sehingga pertumbuhan yang agresif.

Progresif artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga

dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, membesarkan

perumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (ST):

a. Meskipun mengahadapi berbagai macam ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal.

b. Perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.

c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.

Diversifikasi artinya perusahaan dalam kondisi mantap namun

mengahadapi sejumlah tantangan berat, sehingga diperkirakan roda

organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya

bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karena itu organisaasi

disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi teknisnya.

Kuadran III (WO):

a. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber daya

lemah.

b. Karena itu dapat memamafatkan peluang tersebut secara optimal

Page 61: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

61

c. Fokus strategi perusahaan pada posisi ini ialah meminimalkan kendala-

kendala internal perusahaan.

Ubah strategi artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi

sebelumnya, strategi lama sulit untuk dapat menangkap peluang yang

ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (WT):

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

b. Perusahaan menghadapi bebagai ancaman eksternal sementara sumber

daya yang dimiliki banyak kelemahan.

c. Strategi yang diambil Defensif, Penciutan atau Likuidasi.

Strategi bertahan artinya kondisi internal organisasi yang lemah yang di

hadapkan pada situasi eksternal yang sulit, menyebabkan organisasi

berada pada pilihan dramatis. Karena itu organisasi disarankan untuk

menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar

tidak semakin terperosok. Strategi dipertahankan sambil terus berupaya

membenahi diri.

F. Tinjauan (Review) KajianTerdahulu

Dari hasil pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap

beberapa sumber kepustakaan yang terkait dengan permasalahan yang

dibahas dalam penulisan skripsi ini, penulis menemukan beberapa literatur

yang membahas tentang pembiayaan musyarakah, di antaranya:

Page 62: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

62

Tabel 2.5 Tinjauan (Review) KajianTerdahulu

No Penulis/Judul/Tahun Substansi Perbedaan

Dengan Penulis

1 Aam Mahmudah,

1110046100020,

Strategi Manajemen

Risiko Pembiayaan

Musyarakah Pada

KSU BMT UMJ.

Skripsi, Program

Studi Muamalat

(Ekonomi Islam),

Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas

Syarif hidayatullah

jakarta, 2014.

Penelitian ini membahas

tentang proses

manajemen risiko

pembiayaan musyarakah

dan strategi manajemen

risiko yang dilakukan,.

Adapun metode yang

digunakan dalam

penelitian ini adalah

menggunakan analisis

SWOT dengan tujuan

untuk mengetahui faktor

internal dan eksternal

yang berpengaruh

terhadap strategi

manajemen risiko.

Penelitian ini

membahas

tentang Evaluasi

kontrribusi

pembiayaan

musyarakah

Usaha Mikro

Kecil dan

Menengah pada

pendapatan

BPRS Al-

Salaam serta

menjelaskan

pola bagi hasil

pembiayaan

musyarakah

UMKM.

2 Lulu Febrianty,

208046100102,

Pembiayaan

Musyarakah dengan

pendekataan Profit &

Loss Saring pada

BMT Ta‟awun

Cipulir. Skripsi,

Program Studi

Muamalat (Ekonomi

Penelitian ini membahas

tentang pembiayaan

musyarakah dalam

pendekataan profit & loss

sharing pada BMT

Ta’awun Cipulir,

bagaimana memonitoring

dalam bagi hasil pada

pembiayaan musyarakah

di BMT tersebut serta

Penelitian ini

membahas

tentang Evaluasi

kontrribusi

pembiayaan

musyarakah

Usaha Mikro

Kecil dan

Menengah pada

pendapatan

Page 63: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

63

Islam), Fakultas

syariah daan Hukum,

Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta,

2010.

mengetahui faktor

pendukung dan

penghambat dalam

menjalankan pembiayaan

musyarakaah di BMT

Ta’awun Cipulir.

BPRS Al-

Salaam serta

menjelaskan

pola bagi hasil

pembiayaan

musyarakah

UMKM.

3 Fauzan Fahrul,

Muhammad Arfan,

Barwanis. Pengaruh

Tingkat Risiko

Pembiayaan

Musyarakah dan

Pembiayaan

Murabahah terhadap

tingkat Profitabilitas

Bank Syariah (Studi

Pada Bank Aceh

Syariah Cabang

Banda Aceh). Jurnal,

Universitas Syiah

Kuala Banda Aceh,

2012.

Penelitian ini menguji

tentang pengaruh tingkat

risiko pembiayaan

musyarakah dan

pembiayaan murabahah

terhadap tingkat

profitabilitas Bank Aceh

Syariah Cabang Banda

Aceh. Hasil dari

penelitian ini

menunjukkan bahwa (1)

risiko risiko pembiayaan

musyarakah dan

pembiayaan murabahah

secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh

terhadap tingkat

profitabilitas bank

syariah Banda Aceh (2)

pengujian secara parsail

menunjukkan bahwa

risiko pembiayaan

musyarakah berpengaruh

terhadap tingkat

Penelitian ini

membahas

tentang Evaluasi

kontrribusi

pembiayaan

musyarakah

Usaha Mikro

Kecil dan

Menengah pada

pendapatan

BPRS Al-

Salaam serta

menjelaskan

pola bagi hasil

pembiayaan

musyarakah

UMKM.

Page 64: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

64

profitabilitas bank

syariah Banda Aceh (3)

secara parsial

memperlihatkan bahwa

risiko pembiayaan

murabahah berpengaruh

terhadap tingkat

profitabilitas bank

syariah banda Aceh.

4 Nadratuzzaman

Hosen, Musyarakah

Mutanaqisah. Al-

Iqtishad, Fakultas

Syariah dan Hukum,

UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta,

2009.

Membahas tentang risiko

yang timbul dalam

Musyarakah

Mutanaqishah, simulasi

model Musyarakah

Mutanaqishah. Dalam

penelitian ini juga

membahas tentang skim

musyarakah

mutanaqishah dimana

bagi bank syariah

penerapan skim

mutanaqishah harus

mendapatkan keuntungan

sama atau lebih besar

apabila Bank

menerapkan musyarakah

plus risiko yang sama

atau lebih kecil.

Penelitian ini

membahas

tentang Evaluasi

kontrribusi

pembiayaan

musyarakah

Usaha Mikro

Kecil dan

Menengah pada

pendapatan

BPRS Al-

Salaam serta

menjelaskan

pola bagi hasil

pembiayaan

musyarakah

UMKM.

Page 65: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pendekatan

kualitatif ini ingin melihat dan mengungkapkan suatu keadaan maupun

suatu objek dalam konteksnya, menemukan makna (meaning) atau

pemahaman yang mendalam tentang sesuatu masalah yang dihadapi, yang

tampak dalam bentuk data kualitatif, baik berupa gambar, kata maupun

kejadian serta dalam “natural setting”.40

Metode kualitatif berusaha

memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku

manusia terkadang perspektif berdasarkan peneliti sendiri. Penelitian yang

menggunakan penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami objek yang

diteliti secara mendalam.41

Penelitian ini bersifat deskriptif analysis, yaitu mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang

ada, dan menggambarkannya dengan terbuka sesuai kenyataan yang

terjadi.42

Penelitian deskriptif ini dilakukan untuk memberikan gambaran

yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena.43

40

Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2013), h. 43. 41

Imam Gunawan, Metode Penelitiaan Kualitatif Teori Dan Praktik (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 80 42

Suahrsimi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek , (Jakarta, PT Rineka Cipta,

2002) cet. XII, edisi revisi V, h. 93 43

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Peneltian Kuantitatif, (Jakarta

Rajawali Pers, 2011), h. 42.

Page 66: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

66

Maka penelitian ini dilakukan pada BPRS Al-Salaam untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pembiayaan Musyarakah, serta

untuk mengetahui seberapa besar dampak pembiayaan tersebut dapat

memberikan kontribusi terhadap pendapatan BPRS Al-Salaam.

B. Objek dan Subjek Penelitian

Adapun objek dan subjek penelitian yang akan diteliti oleh penulis

adalah tentang pembiayaan musyarakah UMKM di BPRS Al-Salaam

kantor pusat di Jalan Cinere Raya Blok A No. 42 Limo Depok 16514.

C. Sumber Data

a. Data primer

Yaitudata yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari

sumber pertama atau tempat objek penelitian.44

Data yang diperoleh

langsung dari beberapa pihak yang berwewenang di BPRS Al-Salaam

dalam bentuk dokumentasi atau data-data tertulis.

b. Data sekunder

Merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan

mengumpulkan yang diperoleh dari berbagai literatur dan referensi lain

seperti buku, majalah, makalah dan setiap artikel yang mengandung

informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas, dihimpun dari

berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs internet.45

Data

sekunder umumnya berupa bukti catatan atau laporan historis yang

44

Sofyan Siregar, Statistik Deskriftif Untuk Penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

2010), h. 128 45

http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/. Diakses

pada tanggal 9 januari 2017

Page 67: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

67

telah disusun dalam arsip yang telah dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan.46

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data

yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Penelitian

ini mengguunakan beberapa metode, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan percakapan dengan responden atau

narasumber.47

Wawancara adalah suatu kejadian atau proses interaksi

antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang

diwawancarai melalui omuniasi langsung. Wawancara merupakan

percakapan tatap muka antara pewawancara dengan sumber informasi,

dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu objek yang

diteliti dan telah di rancang sebelumnya.48

Dalam hal ini, penulis akan

melakukan wawancara dengan kepala cabang cinere yang memang

mengerti tentang pembiayaan musyarakah UMKM BPRS Al-Salaam.

b. Observasi

Observasi yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati langsung dan mencatat secara sistematis terhadap gejala-

46

Tika, Moh Pabuan, Metologi Riset Bisnis. (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) 47

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Cetakan ke 11(Bandung : CV. Alfabeta, 2010)

48Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan, (Padang : Kencana Prenadamedia Group, 2013) h. 372.

Page 68: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

68

gejala yang diselidiki.49

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian

dengan cara mengamati langsung di BPRS Al-Salaam. Menurut

S.Nasution, observasi bisa dilaksanakan melalui dua pilihan cara, yakni

melibatkan peneliti dan tanpa melibatkan keikutsertaan peneliti.50

Dalam

hal ini, penulis akan melakukan observasi di kantor pelayaan BPRS Al-

Salaam.

c. Angket

Yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan

daftar pernyataan terbuka untuk memperoleh keterangan dari sejumlah

karyawan yang mengerti tentang atau di bagian pembiayaan

(musyarakah).

d. Dokumen

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesustu

yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang,

peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dengan fokus

peneliatian adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam

peneliatian kualitatif. Dokumen ini dapat berbentuk teks tertulis,

artefacts, gambar, biografi, karya tulis,dan cerita.51

Dokumen dapat

dikategorikan sebagai dokumen pribadi, dokumen resmi, dan dokumen

49

Cholid dkk, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), Cet. 5, h. 70 50

Purbayu.B.S dan Muliawan.H, Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga

(Jakarta: Erlangga,2007), h.13 51

Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M.Pd, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian

Gabungan, (Padang : Kencana Prenadamedia Group, 2013), h. 391

Page 69: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

69

budaya populer. Kadang-kadang dokumen ini digunakan dalam

hubungannya untuk mendukung data wawancara dan observasi.52

e. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu melakukan penelusuran kepustakaan dan

menelaahnya. Sumber data berupa buku, jurnal, majalah, koran,

internet dan lain-lain.

E. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini sebanyak cabang BPRS Al-Salaam yaitu 13

cabang, dimana populasi tersebut karyawan yang mengerti tentang atau di

bagian pembiayaan (musyarakah). Karena jumlah populasi yang sedikit

maka penulis menggunakan seluruh populasi sebagai sampel penelitian.

Oleh karena itu penelitian ini dinamakan sensus karena menggunakan

semua populasi sebagai objek peneliatan.

F. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan data kualitatif, dimana penulis akan

mengedit data kemudian mengkategorisasikan atau mengklarifikasi data

sesuai dengan masalah atau tema yang sedang dibahas, maka langkah-

langkahnya adalah sebagi berikut:

1. Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT akan menjadi bahan scoring,

pembobotan dan rating masing-masing faktor.

2. Menghitung total yang dipeoleh dari hasil perkalian skor dengan bobot

dan rating akan menunjukkan nilai faktor SWOT sesungguhnya.

52

Emzir, Metodologi Penelitian Kualiatif Analisi Data (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 75

Page 70: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

70

3. Hasil perhitungan akan memberikan starategi untuk masing-masing

pendekatan dan menghasilkan strategi terbaik dari penggabungan

kedua pendekatan tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Data atau informasi yang diperoleh dalam penulisan ini bersifat

kualitatif dengan menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif.

Pendekatan deskriptif yaitu metode untuk memberikan pemecahan

masalah dengan mengumpulkan data, mengklarifikasi, menganalisis dan

menginterprestasikannya. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif searah

dengan rumusan masalah serta pertanyaan penelitian atau identifikasi

masalah. Hal ini disebabkan tujuan dari penelitian ini akan menjawab

pertanyaan sebelumnya yang dikemukakan oleh rumusan masalah. Hal ini

dilakukan karena bermaksud untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,

tantangan, dan ancaman dari pembiayaan musyarakah yang diperoleh dari

hasil wawancara.

Analisis disajikan dalam beberapa tahap sebagai berikut:

1. Prosedur penyaluran pembiayaan musyarakah.

2. Pola Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap UMKM Binaan

BPRS Al-Salaam

3. Perubahan tingkat pendapatan BPRS Al-Salaam Melalui Pembiayaan

Musyarakah UMKM.

Page 71: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

71

4. Analisis terhadap point-point kekuatan dan kelemahan dari

pembiayaan musyarakah. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel

matrik IFAS (Internasional Strategic Factor Analysis Summary).

5. Analisis terhadap point-point peluang dan tantangan dari pembiayaan

musyarakah UMKM. Hasilnya disajikan dalam bentuk tabel matrik

EFAS (External Strategic Factor Anallysis Summary).

6. Evaluasi Kontribusi Pembiayaan Musyarakah UMKM terhadap

pendapatan BPRS Al-Salaam

Gambar 3.1 Digram Alur Metodologi Penelitian

Preparasi Data Awal

Pengumpulan Data Awal

(Kuesioner)

Hasil Perhitungan bobot

IFAS dan EFAS

IFAS

Identifikasi Faktor-Faktor

SWOT

Interpretasi Model

EFAS

Page 72: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Sejarah Singkat Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Al-Salaam

PT BPR Amaal Salman yang lebih dikenal dengan BPR Al-

Salaam, didirikan pada tanggal 19 oktober 1991. Pendirinya diprakarsai

oleh para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang aktif di Masjid

Salman pada saat masih menjadi sebagai mahasiswa. Kebersamaan

selama menimba ilmu diperguruan tinggi telah mendorong para alumni ini

untuk melanjukan kegiatan amalnya seperti yang telah dilakukan dahulu

di Salman ITB dengan membentuk lembaga yang bergerak di bidang

sosial dengan nama Yayasan Amal Salman. Salah satu bentuk kegiatan

yang ditunjukan untuk membantu perekonomian masyarakat adalah

dengan mendirikan sebuah lembaga keuangan berbentuk Bank

Perkrediatan Rakyat (BPR) dengan nama BPR Al Salaam.

Pendirian BPR Al Salaam juga dimaksudkan untuk turut serta

dalam pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah

ke bawah, dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas

keislaman.

Berbeda dari badan usaha swasta pada umumnya BPR Al-salaam

merupakan usaha yang berlandaskan kebersamaan (solidaritty corporate)

yang tetap menjunjung tingggi profesionalisme. Sejak tanggal 3 juli 2006

Page 73: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

73

BPR Al-Salaam berubah dari bank konvensional menjadi bank

berazaskan syariah (BPRS Al-Salaam). BPRS AL-Salaam hadir untuk

memberikan pelayanan “retail banking” bagi kemajuan bersama sesuai

dengan motto “Maju Dalam Kebersamaan”.

b. Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS Al-Salaam

a. Visi BPRS Al Salaam

“Menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Terbaik Di Indonesia”

b. Misi BPRS Al-Salaam

“Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang menghasilkan

produk jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan menciptakan

kondisi yang kondusif bagi pemerataan pembangunan

perekonomian sektoral dengan orientasi pengembangan usaha kecil

dan menengah menuju kesejahteraan bagi stake holder”

c. Motto BPRS Al-Salaam

“Maju Dalam Kebersamaan”

d. Tujuan BPRS Al-Salaam

1) Dengan profesionalisme tinggi berusaha memberikan

pelayanaan kepada nasabah melalui penyediaan jasa

keuangan yang optimal dalam hal kualitas, kenyamanan,

keamanan, dan keuntungan dalam hal berinvestasi.

2) Memberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi seluruh

karyawan.

3) Memberikan hasil yang terbaik bagi stake holder.

Page 74: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

74

c. Produk-produk BPRS Al-Salaam

a. Produk Pembiayaan

1) Pembiayaan Kendaraan

Terdiri dari Kredit Motor Syariah dan Kredit Mobil Syariah

2) Pembiayaan Rumah & Ruko

(Pembiayaan Syariah KPR iB)

3) Pembiayaan Modal Kerja & Investasi Usaha

(Pembiayaan Syariah Modal Usaha (PSMU)

4) Pembiayaan Multiguna

(Pembiayaan Al-Salaam Syariah atau PAS)

5) Pembiayaan mikro

Terdiri dari Pembiayaan Sahabat Al Salaaam iB (PSA iB), dan

Pembiayaan Syariah KTR

6) Refinancing Syariah Al Salaam

b. Tabungan

1) iB Amanah

2) Tabernas Platinum

c. Deposito Syariah Rakyat (DSR)

d. Struktur Organisasi

Dewan Pengawas Syariah : (1) Mohammad Yahya

(2) Mohammad Akmasj

Pemegang Saham Pengendali : B. Munir Sjamsoeddin

Dewan Komisaris Utama : Mulya Soepardi

Page 75: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

75

Dewan Komisaris : Sukri Yurzal Murad

Direksi : (1) Ichwanda Munir Syamsoeddin

(2) Azwar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPRS Al-Salaam

STRUKTUR KANTOR PUSAT

STRUKTUR KANTOR CABANG UTAMA

STRUKTUR KANTOR KAS

TIDAK TERPERINCI

B. Prosedur Penyaluran Pembiayaan Musyarakah Usaha Mikro Kecil

danMenengah Di BPRS Al-Salaam

DIREKTUR

UTAMA

KEPALA

CABANG

DIREKTUR

BISNIS

DIREKTUR

OPERASIONAL

Wakil

Kepala

Cabang SPV OPS SPV CRO

Spv Sales

Pembiayaan Teller

Admin & BO

Customer

service

Collection

Reviewer Spv Sales

Pendanaan

Sales &

Marketing

Sales &

Marketing

KANTOR KAS

Page 76: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

76

Untuk mendapatkan pembiayaan musyarakah, calon nasabah

diharuskan melalui beberapa proses yang telah ditetapkan oleh BPRS Al

Salaam. Adapun prosedur dan persyaratan pada umumnya yang di tetapkan

oleh BPRS Al Salaam secara umum tidak jauh berbeda dengan bank-bank

yang lain untuk mendapatkan pembiayaan musyarakah. Tahapan awal proses

pembiayaan musyarakah adalah:53

a. Permohonan Pembiayaan

Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan secara tertulis (form

permohonan ini sudah di sediakan oleh pihak bank), permohonan

pembiayaan tersebut harus memuat informasi yang lengkap meliputi:

1. Besarnya Plafond pembiayan,

2. Tenor,

3. Tujuan penggunaan dana,

4. Identitas nasabah dan pasangan,

5. Identitas Jaminan,

6. Cash flow nasabah dan pasangan,

7. berapa besar proyek/usaha yang sedang dikerjakan,

8. berapa lama pekerjaan dan berapa keuntungan dari proyek/usaha

tersebut. (ini tertuang didalam Surat Perintah Kerja).

b. Analisa Pembiayaan

Setiap permohonan pembiayaan yang telah memenuhi syarat diatas, harus

dilakukan analisis pembiayaan secara tertulis, analisis ini menggambarkan

53

Wawancara dengan bapak Fitriyadi (Kepala Cabang Cinere BPRS Al-Salaam)

Page 77: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

77

informasi yang berkaitan dengan usaha dan data pemohon termasuk hasil

penelitian pada daftar pembiayaan di bank lain, penilaian atas kelayakan

jumlah permohonan pembiayaan dengan kegiatan usaha yang akan di

biayai, menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh

pihak-pihak yang berkepentingan denga pemohon pembiayaan, Analisa

pembiayaan harus sekurang-kurangnya mencakup analisa 5’C, trade

checking ke pemberi kerja/projek.

c. Rekomendasi persetujuan pembiayaan

Rekomendasi persetujuan pembiayaan harus disusun secara tertulis

berdasarkan hasil analisis pembiayaan yang telah dilakukan. Isi

rekomendasi pembiayaan harus sejalan dengan keimpulan analisis

pembiayan.

d. Pemberian peretujuan pembiayaan

Setiap pemberian persetujuan pembiayaan harus memperhatikan analisis

dan rekomendasi persetujuan pembiayaan, dan penetapan berapa bagi hasil

yang akan diterima bank dan nasabah.

e. Perjanjian pembiayaan

Pembiayaan yang telah disetujui dan sisepakati pemohon, pembiayaan

tersebut wajib dituangkan dalam perjanjian pembiayaan (Akad

Musyarakah), akad ini memuat jumlah pembiayaan yang diberikan, jangka

waktu, tata cara pembayaran.

f. Pencairan pembiayaan

Page 78: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

78

Setelah akad pembiayaan musyarakah di lakukan, dan dipastikan bahwa

seluruh aspek yuridis yang berkaitan dengan pembiayaan telah di

selesaikan, maka dana pembiayaan dapat di cairkan.

g. Control pembiayaan setelah pencairan

Dana yang diberikan ke nasabah yang dipergunakan untuk pengerjaan

pekerjaan proyek, harus di control tahapan pengerjaan nya, jangan sampai

dana yang diberikan bukan dipergunakan untuk proyek yang dimaksud,

serta dengan mengkontrol tahapan pekerjaan pihak bank akan mengetahui

progress pekerjaan yang ada di SPK proyek tsb karena akan berkaitan

dengan pembayaran proyek dan angsuran.

C. Pola Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Terhadap UMKM Binaan

BPRS Al-Salaam

Sebagaimana diketahui, prinsip bagi hasil merupakan karakteristik

umum perbankan syariah dan sebagai landasan dasar sebagai operasional

perbankan syariah secara keseluruhan. Prinsip-prinsip bagi hasil dalam

perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad, yaitu salah satunya

yang termasuk ke dalamnya adalah akad muyarakah.54

Sesuai dengan hukum syariah, bahwa sistem bagi hasil pada

pembiayaan musyarakah sesuai dengan kesepakatan bersama antara nasabah

dengan pihak bank yang saling berkongsi. Sistem ini dirancang untuk

membina kebersamaan atau kemitraan dalam menanggung risiko usaha. Para

mitra saling memberikan modal baik yang berupa uang ataupun berupa aset

54

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktek,(Jakarta: Gama Insani

Press, 2001), Cet. I h. 90

Page 79: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

79

perdagangan. Dalam pembiayaan musyarakah ini, modal diantara nasabah

dan bank tidak mesti harus sama, bisa saja mitra yang satu memberikan

modal diantara nasabah dan bank tidak mesti harus sama, bisa saja mitra yang

satu memberikan modal yang lebih besar dari pada mira-mitra yang lainnya,

dan modal dalam pembiayaan ini juga tidak mesti harus uang.

Dan begitu juga dalam hal pembagian keuntungan dan kerugian.

Keuntungan yang diperoleh dari musyarakah adalah partisipasi aktif dalam

bisnis, dan pertanggung jawaban musyarakah. Keuntungan harus

didistribusikan diantara para mitra-mitra dalam bisnis berdasarkan proporsi

yang telah ditetapkan sebelumnya oleh mereka. Bagian keuntungan masing-

masing pihak harus dinyatakan sebagai suatu proporsi atau persentase.

Namun, apabila terdapat kerugian pada musyarakah haruslah dibagi antara

kedua belah pihak yang besangkutan. Kerugian juga harus dibagi sesuai

dengan kontribusi modal masing-masing mitra.55

Pola bagi hasil atau nisbah pembiayaan musyarakah di BPRS Al-

Salaam sudah disepakati bersama dengan melihat berapa nilai usaha atau

proyek yang dijalankan usaha atau (proyek yang akan di biayai), berapa

keuntungan dari usaha atau proyek tersebut, berapa besar porsi modal bank

dan nasabah, Dimana, bank dan nasabah keduanya memiliki modal. Modal

bank dan modal nasabah digunakan oleh pengelola sebagai modal untuk

mengerjakan proyek. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari proyek

dibagikan berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama dan yang paling

55

Mervyn Lewis Dan Latifah Algaoud, Perbankan Sayriah Prinsip Praktik Dan Pospek,

(Jakrta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2001), Cet. I, h. 69-70

Page 80: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

80

mudah diaplikasikan. Porsi bagi hasil pembiayaan musyarakah di BPRS Al-

Salaam ini bersifat fluktuatif, ada yang 55:45, 60:40, 30:70. Ini dikarenakan

dilihat dari besaran nasabah mempunyai modal berapa lalu BPRS Al-Salaam

bisa menghitung bagi hasil yang dipergunakan.

D. Analisis Perkembangan Pendapatan BPRS Al-Salaam

Berikut ini penulis akan menyajikan data pendapatan BPRS Al-Salaam

pembiayaan musyarakah selama dua tahun terakhir dari 2015 sampai 2016.

Tabel 4.1 Pendapatan Pembiayaan Musyarakah BPRS Al-Salaam

Periode 2015-2016

(Dalam Rupiah)

Tahun Pendapatan Nasabah Persentase

2015 390.000.000 3 11,97%

2016 2.867.602.495 5 88,03%

Jumlah 3.257.602.495 8 100%

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan BPRS Al-Salaam

dari pembiayaan musyarakah pada tahun 2015 sebesar 11,97% yaitu Rp

390.000.000,- pada tahun 2016 sekitar 88,03% yaitu sebesar Rp

2.867.602.495,-, Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan pendapatan

BPRS Al-Salaam dari pembiayaan musyarakah pada tahun 2015 dan 2016

adalah sebesar Rp 3.257.602.495.

Dari data tersebut dapat dilihat pula bahwa perubahan tingkat pendapatan

BPRS Al-Salaam melalui pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan

Page 81: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

81

yang sangat bagus, sehingga BPRS Al-Salaam harus mengembangkan produk

tersebut agar pendapatan BPRS menaik lebih pesat lagi.

E. Analisis SWOT Pembiayaan Musyarakah

1. Strengths (Kekuatan)

a. Memiliki lokasi yang strategis

Dalam bisnis bank, penentuan lokasi dimana bank akan beroperasi

merupakan salah satu faktor penting. Dalam persaingan yang ketat

penentuan lokasi mempunyai pengaruh cukup signifikan dalam

aktifitas menghimpun dana masyarakat serta menyalurkan pembiayaan

kembali kepada masyarakat. Lokasi strategis inilah yang

memungkinkan masyarakat luas untuk menjangkau keberadaan BPRS

Al-Salaam serta akses mudah dicapai masyarakat.

b. Bank syariah lain masih sedikit yang melakukan akad musyarakah

Sampai saat ini pesaing masih sedikit yang melakukan akad

musyarakah, sehingga menjadi kekuatan tersendiri bagi BPRS Al-

Salaam untuk terus mengembangkan pembiayaan musyarakah.

c. Beroperasi atas dasar prinsip syariah

Bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya

memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas

pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariah Islam, sama hal nya dengan BPRS Al-Salaam

yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan tata cara

beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Alquran dan

Page 82: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

82

Hadits sehingga menjadi kekuatan untuk terus mengembangkan

kemajuan BPRS Al-Salaam.

2. Weaknesses (Kelemahan)

a. Kurangnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat

Ketidaktahuan masyarakat tentang sistem bagi hasil yang

ditawarkan oleh BPRS Al-Salam ini diakibatkan masih kurangya

sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Bank syariah harus

membuat strategi edukasi dan sosialisasi yang mampu mengenalkan

bank syariah kepada seluruh segmen masyarakat.

b. Produk yang belum dikenal

Secara umum, produk pembiayaan musyarakah memang belum

banyak dikenal oleh masyarakat. Masyarakat masih awam dengan

istilah-istilah yang digunakan oleh lembaga perbakan syariah. Oleh

karena itu hal ini merupakan salah satu kelemahan yang membutuhkan

strategi jitu dalam mengenal produk bank syariah.

c. Kurangnya pemasaran dan promosi

Promosi merupakan sarana yang paling ampuh unuk menarik dan

mempertahankan nasabah. Salah satu tujuan promosi bank adalah

menginformsaikan segala jenis produk yang ditawaarkan dan berusaha

menarik calon nasabah baru. Namun promosi yang dilakukan oleh

BPRS Al-Salaam belum optimal.Promosi yang dilakukan dengan

mengenalkan ke perusahaan-perusahan yang mendapatkan SPK (Surat

Page 83: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

83

Perintah Kerja) dimana data basenya berasal dari nasabah-nasabah

lama.

d. Sumber daya manusia yang belum memadai.

Masih kurangnya sumber daya manusia yang memadai, merupakan

salah satu kelemahan dalam setiap lembaga atau perusahaan untuk

memasarkan produk termasuk pembiayaan musyarakah. Karena dari

sinilah nantinya sumber daya manusia menjelaskan mekanisme dari

pembiayaan tersebut agar nasabah bisa memahami konsep dari

pembiayaan musyarakah.

Tabel 4.2 Matriks IFAS Pembaiayan Musyarakah UMKM

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Memiliki lokasi yang strategis Kurangnya sosialisasi dan edukasi

kepada masyarakat

Bank syariah lain masih

sedikit yang melakukan akad

musyarakah

Produk yang belum dikenal

Kurangnya pemasaran dan promosi

Beroperasi atas dasar prinsip

syariah

Sumber daya manusia yang belum

memadai

3. Opportunity (Peluang)

a. Pesaing masih sedikit

Page 84: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

84

Jarangnya bank syariah lain yang melakukan pembiayaan

musyarakah memberikan peluang yang sangat besar bagi BPRS Al-

salaam dalam mengembangkan pembiaayan musyarakah.

b. Banyaknya pusat perdagangan

Lokasi BPRS Al Salaam yang dekat dengan pusat perdagangan

sehingga memberikan peluang pasar bagi BPRS Al-Salaam untuk

mengembangkan pembiayaan musyarakah.

c. Pertumbuhan UMKM yang sangat pesat

Pertumbuhan UMKM yang sangat pesat ini menjadikan peluang

bagi BPRS Al-Salaam untuk memberikan sebagian modalnya ke

UMKM.

d. Banyak UMKM yang belum mendapatkan dana

Banyaknya UMKM yang belum mendapatkan dana atau yang

membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanyanya menjadaikan

salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan pihak BPRS Al-Salaam.

4. Threats (Ancaman)

a. Sebagian masyarakat yang tidak tahu

Pada saat ini masih belum banyak orang yang percaya 100%

bahwa bagi hasil (profit sharing) berbeda dengan bunga yang ada di

bank umum konvensional. Dan ini juga dimanfaatkan oleh sebagian

orang yang tidak menyukai berkembangnya bank syariah untuk

membuat isu bahwa bagi hasil sebenarnya sama dengan bunga.

Page 85: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

85

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembiayaan musyarakah,

system dan mekanisme perbankan syariah. Hal ini akan mempengaruhi

kecepatan pengembangan BPRS Al-Salaam.

Tabel 4.3 Matrik EFAS Pembiayaan Musyarakah UMKM

Peluang (O) Ancaman (T)

Pesaing masih sedikit Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang pembiayaan

musyarakah, system dan

mekanisme perbankan syariah,

Hal ini akan mempengaruhi

kecepatan pengembangan BPRS

Al-Salaam.

Banyaknya pusat perdagangan Sebagian masyarakat yang tidak

tahu

Pertumbuhan UMKM yang

sangat pesat

Banyak UMKM yang belum

mendapatkan dana

5. Strategi SO (Kekuatan dan Peluang)

Strategi ini merupakan situasi yang paling menguntungkan.

Perusahaan atau lembaga memiliki peluang dan kekuatan, sehingga dapat

memanfaatkan peluang sebanyak-banyaknya.

a. Melakukan sosisalisasi lebih aktif dan lebih gencar

Pihak BPRS Al-Salaam belum begitu gencar dalam

mempublikasikan adanya pembiayaan musayarakah. Sehingga masih

Page 86: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

86

banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Publikasi baru

dilakukan lewat Promosi yang dilakukan dengan mengenalkan ke

perusahaan-perusahan yang mendapatkan SPK (Surat Perintah Kerja)

dimana data basenya berasal dari nasabah-nasabah lama.

b. Mengoptimalisasikan pembiayaan musyarakah

Pihak BPRS harus benar-benar fokus pada pembiayaan muyarakah.

Harus selalu mengevaluasi setiap masalah yang ada dan mencari solusi

untuk masalah tersebut sehingga pembiayaan musyarakah ini berjalan

dengan optimal.

c. Sumber Daya Manusia yang lebih profesional

Dengan memiliki sumber daya manusia yang profesional akan

sangat membantu BPRS mengembangkan produk pembiayaan

musyarakah.

6. Strategi ST (Kekuataan dan Ancaman)

a. Melakukan promosi atau sosialisasi yang lebih untuk mengenalkan

produk pembiayaan musyarakah.

b. Memberikan pengedukasian kepada masyarakat mengenai pembiayaan

musyarakah melalui seminar atau presentasi.

7. Strategi WO (Kelemahan dan Peluang)

a. Strategi menjemput bola

b. Meningkatkan pemasaran produk pembiayaan

c. Mengadakan pelatihan SDM sehingga mampu menghasilkan SDM

yang lebih berkompeten

Page 87: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

87

8. Strategi WT (Kelemahan dan Ancaman)

a. Mengevaluasi setiap kelemahan

Evaluasi atas setiap kelemahan perlu dilakukan secara rutin agar

kelemahan-kelemahan tersebut dapat berkurang dan terselesaikan.

b. Selalu memantau kepuasan nasabah

c. Mengusahakan pengembangan dan meningkatkan kualitas serta

kuantitas SDM

d. Peningkatan promosi melalui berbagai media.

Tabel 4.4 Matriks Strategi SWOT

Strategi SO Strategi ST

Melakukan sosisalisasi lebih aktif dan

lebih gencar

Melakukan promosi yang lebih

untuk mengenalkan poduk

pembiayaan musyarakah

Mengoptimalisasikan pembiayaan

musyarakah

Memberikan pengedukasian

kepada masyarakat mengenai

pembiayaan musyarakah

melalui seminar atau presentasi

Sumber daya yang profesional

Strategi WO Strategi WT

Strategi menjemput bola Selalu memantau kepuasan

nasabah

Meningkatkan pemasaran produk Mengusahakan pengembangan

Page 88: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

88

pembiayaan musyarakah dan meningkatkan kualitas serta

kuantitas SDM

Mengadakan pelatihan sumber daya

sehingga mampu mengahasilkan SDM

yang lebih berkompeten

Mengevaluasi setiap kelemahan

Tabel 4.5 Perhitungan SKOR IFAS

Faktor-faktor strategi

internal Bobot Rating

Bobot

x

Rating

Keterangan

Kekuatan (S)

Memiliki lokasi yang

strategis

0,2 3 0,6 Lokasi

Bank syariah lain masih

sedikit yang melakukan

akad musyarakah

0,2 4 0,8 Pesaing

Beroperasi atas dasar

prinsip syariah

0,15 3 0,45 Penerapan

prinsip

syariah

Kelemahan (W)

Kurangnya sosialisasi

dan edukasi kepada

masyarakat

0,15 3 0,45 Publikasi

Page 89: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

89

Produk yang belum

dikenal

0,1 3 0,3 Publikasi

Kurangnya pemasaran

dan promosi

0,1 3 0,3 Publikasi

Sumber Daya Manusia

yang belum memadai

0,1 2 0,2 SDM

Total 1,0 3,1

Keterangan:

Nilai bobot diberikan pada masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai

dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Nilai untuk

maing0masing faktor diberikan skala mulai 4 (outstanding) sampai 1

(poor) berdasarkan pengaruh tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan

skor IFAS terdapat pada aspek kekuatan, yaitu memiliki lokasi yang

strategis dan sedikitnya pesaing yang melakukan pembiayaan musyarakah

dengan nilai bobot 0,2. Sedangkan jika dilihat dari segi rating, aspek yang

paling berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah adalah bank syariah

lain masih sedikit yang melakukan pembiayaan musyarakah. Yang artinya

adalah pesaing tersebut masih belum banyak bahkan bisa dibilang hampir

tidak ada sehingga merupakan kekuatan besar yang dimiliki oleh BPRS

Al-Salaam dalam mengembangkan pembiayaan musyarakah.

Page 90: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

90

Tabel 4.6 Perhitungan SKOR EFAS

Faktor-faktor strategi

eksternal Bobot Rating

Bobot

x

Rating

Keterangan

Peluang (O)

Pesaing masih sedikit 0,2 4 0,8 Pesaing

Banyaknya Pusat

Perdagangan

0,15 3 0,45

Pertumbuhan UMKM

yang sangat pesat

0,15 3 0,45

Banyaknya UMKM yang

belum mendpatkan dana

0,15 2 0,3 Kekurangan

Dana

Ancaman (T)

Sebagian masyarakat yang

tidak tahu

0,15 2 0,3

kurang adanya

pemahaman masyarakat

tentang pembiayaan

musyarakah, system dan

mekanisme perbankan

syariah, Hal ini akan

mempengaruhi kecepatan

pengembangan BPRS Al-

Salaam.

0,2 3 0,6 Edukasi

Page 91: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

91

Total 1,0 2,9

Keterangan:

Nilai bobot diberikan pada masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai

dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Nilai untuk masing-

masing faktor diberikan skala mulai 4 (outstanding) sampai 1 (poor)

berdasarkan pengaruh kondisi yang bersangkutan.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor yang paling dominan

dalam skor EFAS adalah dari aspek peluang pesaingnya masih sedikit

dengan nilai 0,2. Dan dari aspek ancaman yaitu kurangnya pengedukasian

masyarakat tentang pembiayaan musyarakah dengan nilai bobot 0,2.

Sedangkan jika dilihat dari segi rating aspek yang paling berpengaruh

terhadap pembiayaan musyarakah adalah dari aspek peluang yaitu pesaing

yang masih sedikit dengan nilai 4. Yang artinya adalah BPRS berpeluang

untuk membuka pembiayaan syariah dicabang BPRS AL-Salaam yang

belum ada pembiayaan musyarakah.

Page 92: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

92

Gambar 4.2 Diagram Analisis SWOT terhadap Pembiayaan Musyarakah

Kuadran III (Strategi WO): Kuadran I (Strategi SO):

1. Meningkatkan pemasaran 1. Melakukan sosialisasi lebih

produk pembiayaan musyarakah aktif dan lebih gencar

2. Strategi jemput bola 2. Mengoptimalisasikan

3. Mengadakan pelatihan SDM pembiayaan musyarakah

sehingga mampu menghasilkan 3. SDM yang lebih Profesional

SDM yang lebih berkompeten

Kuadran IV(Strategi WT): Kuadran II(Strategi ST):

1. Mengevaluasi setiap 1. Melakukan promosi

Kelemahan untuk mengenalkan

2. Selalu memantau produk pembiayaan

Kepuasan nasabah musyarakah

3. Mengusahakan 2. Memberikan

Pengembangan dan pengedukasian

Meningkatkan kualitas kepada masyarakat

serta Kuantitas SDM melalui seminar

4. Peningkatan promosi /presentasi..

Melalui berbagai media

Opportunities (Peluang):

1. Pesaing Sedikit

2. Banyaknya pusat perdagangan

3. Pertumbuhan UMKM yang sangat pesat

4. Banyak UMKM yang belum mendapatkan dana.

Weaknesses (Kelemahan):

1. Kurangnya sosialisasi dan

edukasi kemasyarakat

2. Produk yang belum dikenal

3. Kurangnya pemasaran dan

promosi

4. SDM yang belum memadai

Threats (Ancaman):

1. Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang

pembiayaan musyarakah,

dapat mempengaruhi

kecepatan

pengembangan BPRS.

2. Sebagian

masyarakatyang tidak

tahu.

Strengths (Kekuatan):

1. Memiliki lokasi yang strategis

2. Bank syariah lain masih sedikit

yang melakukkan akad

musyarakah.

3. Beroperasi atas dasar prinsipp

syariah

Page 93: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

93

Gambar 4.3 Diagram Matriks SWOT Pembiayaan Musyarakah

EFAS

IFAS

Opportunities (Peluang)

1. Pesaing sedikit

2. Banyaknya pusat

perdagangan

3. Pertumbuhan UMKM

yang sangat pesat

4. Banyak UMKM yang

belum mendapatkan

dana

5.

Threats (Ancaman)

1. Kurangnya

pengetahuan

masyarakat tentang

pembiayaan

musyarakah dapat

mempengaruhi

kecepatan

pengembangan

BPRS.

2. Sebagian

masyarakat yang

belum tahu.

Strengths (kekuatan)

1. Memiliki lokasi yang

strategis

2. Bank syariah lain

masih sedikit yang

melakukan akad

musyarakah

3. Berperasi atas dasar

prinsip syariah

Strategi SO

1. Melakukan sosisalisasi

lebih aktif dan lebih

gencar

2. Mengoptimalisasikan

pembiayaan

musyarakah

3. SDM yang lebih

profesional

Strategi ST

1. Melakukan

promosi yang lebih

untuk mengenalkan

produk

pembiayaan

musyarakah

2. Memberikan

pengedukasian

kepada masyarakat

mengenai

pembiayaan

musyarakah

melalui seminar

atau persentasi

Weaknesses

(Kelemahan)

1. Kurangnya sosialisasi

dan edukasi

kemasyarakat

2. Produk yang belum

dikenal

3. Kurangnya pemasaran

dan promosi

4. SDM yang belum

memadai

Strategi WO

1. Meningkatkan

pemasaran produk

pembiayaan

musyarakah

2. Strategi menjemput

bola

3. Mengadakan pelatihan

SDM Sehingga mampu

menghasilkan SDM

yang lebih

berkompeten

Strategi WT

1. Mengevaluasi

setiap kelemahan

2. Selalu memantau

kepuasan nasabah

3. Mengusahakan

pengembangan dan

meningkatkan

kualitas dan

kuantitas SDM

4. Peningkatan

promosi melalui

berbagai media

Page 94: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

94

Setelah mempertimbangkan prosedur analisis SWOT sehingga

menghasilkan analisis SWOT yang tepat untuk strategi BPRS Al-Salaam dalam

mengoptimalkan pembiayaan musyarakah kedepannya, yaitu lembaga pada posisi

yang tepat adalah keunggulan komperatif dengan mempertimbangkan analisa

sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi lebih aktif dan lebih gencar

2. Mengoptimalisasikan produk pembiayaan musyarakah UMKM

3. Strategi menjemput bola

Berdasarkan pembahasan mengenai evaluasi pembiayaan musyarakah

melalui analisia SWOT, penulis menyimpulkan bahwa secara umum evaluasi

pembiayaan musyarakah ini belum memberikan hasil yang diharapkan oleh BPRS

Al-Salaam. Hal ini dikarenakan pihak BPRS belum memaksimalkan peluang-

peluang yang ada, seperti kurangnya promosi dan mengedukasi masyarakat

mengenai pembiayaan musyarakah. Pengenalan pembiayaan musyarakah ini dapat

dilakukan melalui, sosialisasi pada nasabah yang mempunyai usaha, dan

mengedukasi pada yayasan atau badan usaha yang ada disekitar BPRS Al-Salaam.

Dari data-data evaluasi yang telah dibahas, penulis memberikan masukan

atau solusi dari kendala yang dihadapi oleh pihak bank dalam memperkenalkan

produk pembiayaan musyarakah BPRS Al Salaam, yaitu sebagai berikut:

1. Sebaiknya BPRS Al-Salaam menggunakan strategi jemput bola.

Strategi ini perlu dikembangkan dalam rangka mencari nasabah

sebanyak mungkin. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang

Page 95: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

95

belum banyak mengenal adanya pembiayaan musyarakah di BPRS Al-

Salaam. Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan

posisi pasar yang ada dan menambah jumlah nasabah yang menjadi

peluang pangsa pasar yang masih luas.

2. Meningkatkan loyalitas nasabah, Peran nasabah pembiayaan

musyarakah sangat berpengaruh terhadap kemajuan pendapatan BPRS

Al-Salaam. Rasionalnya tidak ada nasabah maka tidak akan ada bank.

BPRS Al-Salaam perlu meningkatkan loyalitas nasabah dengan cara

memupuk dan memelihara rasa kekeluargaan dan kepercayaan dengan

memberikan pelayanan yang prima dan fasilitas yang memuaskan.

Dengan keloyalitasan nasabah secara tidak langsung sudah ikut

mempromosikan BPRS Al-Salaam melalui mulut ke mulut atau

personal sandingdan tidak diragukan mereka yang loyal akan

mengajak orang sekitarnya untuk menggunakan jasa BPRS Al-Salaam.

Strategi ini digunakan untuk memperkecil kelemahan dengan

memanfaatkan peluang mayoritas penduduk malang adalah muslim.

Page 96: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisias

diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pola bagi hasil atau nisbah pembiayaan musyarakah di BPRS Al-Salaam

sudah disepakati bersama dengan melihat berapa nilai usaha atau proyek

yang dijalankan (usaha atau proyek yang akan di biayai), berapa

keuntungan dari usaha atau proyek tersebut, berapa besar porsi modal bank

dan nasabah. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari usaha atau

proyek dibagikan berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama dan

yang paling mudah diaplikasikan. Porsi bagi hasil pembiayaan musyarakah

di BPRS Al-Salaam ini bersifat fluktuatif, ada yang 55:45, 60:40, 30:70.

Ini dikarenakan dilihat dari besaran nasabah mempunyai modal berapa lalu

BPRS Al-Salaam bisa menghitung bagi hasil yang dipergunakan.

2. Pendapatan BPRS Al-Salaam melalui pembiayaan musyarakah pada tahun

2015 sebesar 11,97% yaitu Rp 390.000.000,- pada tahun 2016 sekitar

88,03% yaitu sebesar Rp 2.867.602.495,-, Hal ini menunjukkan bahwa

adanya kenaikan pendapatan BPRS Al-Salaam dari pembiayaan

musyarakah pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebesar Rp

3.257.602.495.Dari data tersebut dapat dilihat pula bahwa perubahan

tingkat pendapatan BPRS Al-Salaam melalui pembiayaan musyarakah

mengalami peningkatan yang sangat bagus, sehingga BPRS Al-Salaam

Page 97: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

97

harus mengembangkan produk tersebut agar pendapatan BPRS menaik

lebih pesat lagi.

3. Berdasarkan pembahasan mengenai evaluasi pembiayaan musyarakah

melalui analisia SWOT, penulis menyimpulkan bahwa secara umum

evaluasi pembiayaan musyarakah ini belum memberikan hasil yang

diharapkan oleh BPRS Al-Salaam. Hal ini dikarenakan pihak BPRS belum

memaksimalkan peluang-peluang yang ada, seperti kurangnya promosi

dan mengedukasi masyarakat mengenai pembiayaan musyarakah.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan dia tas, maka saran penulis adalah:

1. Untuk mengoptimalkan pembiayaan musyarakah, pihak bank harus

melakukan sosialisasi dan pengedukasiaan lebih gencar lagi kepada

masyarakat, seperti melakukan seminar atau presentasi kepada

masyarakat mengenai tentangb adanya perbankan syariah dan produk-

produk pembiayaan (musyarakah).

2. Nasabah BPRS Al-Salaam seharusnya lebih memperhatikan dan lebih

peduli terhadap perbankan syariah dan produk–produk yang

ditawarkannya seperti pembiayaan musyarakah, karena pembiayaan

musyarakah memiliki potensi yang cukup besar untuk menambah

pendapatan nasabah dimasa yang akan datang.

3. Penelitian ini masih terbatas pada aspek pendapatan BPRS Al-Salaam

yang didapat dari pembiayaan musyarakah. Untuk peneliti selanjutnya

Page 98: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

98

diharapkan melakukan penelitian pada aspek pendapatan nasabah

pembiayaan musyarakah di BPRS Al-Salaam.

Page 99: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

99

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafii. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema

Insani, 2001.

Aji, Firman B dan Sirait, Martin, PDE Perencanaan dan Evaluasi, Jakarta: Bumi

Aksara, 1990.

Arikunto, Suahrsimi. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002. cet. XII, edisi revisi V.

Bank Indonesia, Statistik Perbankan.

B.S, Purbayu. dan Muliawan. H. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan

Niaga. Jakarta: Erlangga, 2007.

Pass, Cristopher dan Lowes, Bryan, Kamus Lengkap Ekonomi, Edisi ke-2. Jakarta:

Erlangga, 1994.

Cholid dkk. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003.

Dyckman, Thomas R.,Ronald E.Dukes dan Charles J.Davis, Akuntansi

Inetrmediate. (Jakarta: Erlangga, 2002) Edisi ketiga Jilid Satu.

Ismail, Ak, Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Djamil, Faturrahman. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di Bank Syariah.

Jakarta: Sinar Grafika, 2012.

Hesti K. Rinda. Sistem Informasi Perbankan Syariah. Tangerang Selatan: UIN

Jakarta Press, 2013.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualiatif Analisi Data. Jakarta: Rajawali Pers,

2010.

Page 100: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

100

Fahmi, Irham. Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta, 2001.

Firdaus N, Muhammad, Konsep dan Implementasi Bank Syariah. Jakarta:

Rendisan, 2004.

Gunawan, Imam. Metode Penelitiaan Kualitatif Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta : Raja

Grafindo persada, 2002.

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000.

Kitab Fiqh Syar’i Tentang Ekonomi Syariah.

Kuntari, Mirantini Tri. “Analisis SWOT pada Produk AsuransiMitra Mabrur

Plus”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015)

Muhammad. Manajemen pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2000.

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2004.

Muhammad, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah. Yogyakarta: UII

Press, 2001.

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta : Salemba

Empat, 2012.

Page 101: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

101

Prasetyo, B. dan Jannah, L.M. Metode Peneltian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali

Pers, 2011.

Rangkut, Freddy. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Muryasari, Siti, “Analisis SWOT Terhadap Produk Unit Link” (Studi Pada PT

Asuransi Takaful Keluarga, 2010 Universitas Syarif Hidayatullah

Jakarta).

Satori, Djam’an dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sedarmayanti. Manajemen Strategi. Bandung: Refika Aditama, 2014.

Siregar, Sofyan. Statistik Deskriftif Untuk Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

S. Burhanuddin. Aspek Hukum Lembaga keuangan Syariah. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2010.

Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam & Lembaga-lembaga Terkait.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Cetakan ke 11. Bandung : CV. Alfabeta, 2010.

Titik Sartika Partono dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala kecil Menengah

dan Koperasi. Jakarta: Galia Indonesia, 2001.

Tim Pengembangan Perbankan Syariah IBI, Konsep, Produk dan Implementasi

Operasional Bank Syari‟ah. Jakarta : Djambatan, 2001.

Page 102: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

102

Tambunan, Tulus T.H., UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

Tika, Moh Pabuan. Metologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusihal.asil Usaha Bank Syariah. Jakarta,

PT. Grasindo, 2005.

Winarni, Sri. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Melalui Peningkatan

Aksesibilitas Kredit Perbankan. Infokop Nomor 29 Tahun XXII,

2006.

Yusanto, M. Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Menggagas Bisnis

Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

Yusuf, Ayus Ahmad dan Aziz Abdul, Manajemen Operasional Bank Syariah,

Cirebon : STAIN, 2009.

Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.

Padang : Kencana Prenadamedia Group, 2013.

Zuhayli, Wahbab. al-Fiqh al-Islami wa Adilatuh. Beirut: Dar al-Kutub, 1989.

Page 103: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

103

LAMPIRAN I: Hasil Wawancara

Yth.Pak Fitriyadi

Di tempat.

Berikut daftar pertanyaannya:

1. Bagaimana tahapan penyaluran atau prosedur pembiayaan musyarakah?

Sebelum saya memaparkan tahapan pembiayaan musyarakah, saya akan

menjelaskan bahwa sampai saat ini pembiayaan musyarakah yang kami

berikan sebagian besar untuk pengerjaan proyek.

a.Permohonan Pembiayaan

Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan secara tertulis (form

permohonan ini sudah di sediakan oleh pihak bank), permohonan

pembiayaan tersebut harus memuat informasi yang lengkap meliputi :

Besarnya Plafond pembiayan, Tenor, Tujuan penggunaan dana, Identitas

nasabah dan pasangan, Identitas Jaminan, Cash flow nasabah dan

pasangan, berapa besar proyek yang sedang dikerjakan, berapa lama

pekerjaan dan berapa keuntungan dari proyek tsb (ini tertuang didalam

Surat Perintah Kerja).

b. Analisa Pembiayaan

Setiap permohonan pembiayaan yang telah memenuhi syarat diatas, harus

dilakukan analisis pembiayaan secara tertulis, analisis ini menggambarkan

informasi yang berkaitan dengan usaha dan data pemohon termasuk hasil

penelitian pada daftar pembiayaan di bank lain, penilaian atas kelayakan

jumlah permohonan pembiayaan dengan kegiatan usaha yang akan di

biayai, menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh

pihak-pihak yang berkepentingan denga pemohon pembiayaan, Analisa

pembiayaan harus sekurang-kurangnya mencakup analisa 5’C, trade

checking ke pemberi kerja/projek.

c. Rekomendasi persetujuan pembiayaan

Rekomendasi persetujuan pembiayaan harus disusun secara tertulis

berdasarkan hasil analisis pembiayaan yang telah dilakukan. Isi

rekomendasi pembiayaan harus sejalan dengan keimpulan analisis

pembiayan.

d. Pemberian peretujuan pembiayaan

Setiap pemberian persetujuan pembiayaan harus memperhatikan analisis

dan rekomendasi persetujuan pembiayaan, dan penetapan berapa bagihasil

yang akan diterima bank dan nasabah.

e. Perjanjian pembiayaan

Pembiayaan yang telah disetujui dan sisepakati pemohon, pembiayaan

tersebut wajib dituangkan dalam perjanjian pembiayaan (Akad

Musyarakah), akad ini memuat jumlah pembiayaan yang diberikan, jangka

waktu, tata cara pembayaran.

f. Pencairan pembiayaan

Page 104: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

104

Setelah akad pembiayaan musyarakah di lakukan, dan dipastikan bahwa

seluruh aspek yuridis yang berkaitan dengan pembiayaan telah di

selesaikan, maka dana pembiayaan dapat di cairkan.

g. Control pembiayaan setelah pencairan

Dana yang diberikan ke nasabah yang dipergunakan untuk pengerjaan

pekerjaan proyek, harus di control tahapan pengerjaan nya, jangan sampai

dana yang diberikan bukan dipergunakan untuk proyek yang dimaksud,

serta dengan mengkontrol tahapan pekerjaan pihak bank akan mengetahui

progress pekerjaan yang ada di SPK proyek tsb karena akan berkaitan

dengan pembayaran proyek dan angsuran.

2. Bagimana Pola Bagi hasil/nisbah Pembiayaan Musyarakah?

Pola bagi hasil/nisbah pembiayaan musyarakah sudah disepakati bersama

dengan melihat berapa nilai proyek yang dijalankan (proyek yang akan di

biayai), berapa keuntungan dari proyek tsb, berapa besar porsi modal bank

dan nasabah, Dimana, bank dan nasabah keduanya memiliki modal. Modal

bank dan modal nasabah digunakan oleh pengelola sebagai modal untuk

mengerjakan proyek. Pendapatan atau keuntungan yang diperoleh dari

proyek dibagikan berdasarkan nisbah yang telah disepakati bersama dan

yang paling mudah diaplikasikan.

3. Bagaimana Perubahan tingkat pendapatan BPRS Al-Salaam melalui

Pembiayaan Musyarakah UMKM?

Sudah dijelaskan bahwa pembiayaan musyarakah yang ada di alsalaam

yaitu pengerjaan proyek, sehingga Pembiayaan musyarakah UMKM yang

ada kami golongkan kedalam pengerjaan proyek dengan plafond yang

tidak begitu besar antara 50 juta s.d 1 milyar, dengan penyaluran

pembiayaan tsb tingkat pendapatan bprs alsalaam cukup signifikan

kenaikannya, dikarenakan tenor yang cepat (maksimal 12 bulan) dan

penentuan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.

4. Bagaimana strategi dalam usaha mengembangkan pembiayaan

musyarakah UMKM di BPRS Al-Salaam?

Strategi yang kami lakukan yaitu melakukan gathering dengan nasabah

baik perorangan maupun perusahaan yang sudah kami berikan pembiayaan

musyarakah serta perusahaan-perusahaan yang menjadi rekanan nasabah

tsb.

Page 105: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

105

LAMPIRAN II: Hasil Kuesioner

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Jabatan :

Cabang :

1. Sudah berapa lama BPRS Al-Salaam meluncurkan akadpembiayaan

musyarakah di cabang ini?

Lebih dari 5 tahun

2. Apa saja syarat-syarat teknis nasabah untuk mengajukan pembiayaan

musyarakah? Secara teknis pembiayaan musyarakah lebih di tekankan kepada

pembiayaan untuk modal kerja (proyek)

3. Jenis pembiayaan musyarakah apa saja yang ada di BPRS Al-Salaam cabang

ini? Saat ini hanya pembiayaan musyarakah

4. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan BPRS Al-Salaam untuk

mengenalkan pembiayaan musyarakah ini?

Biasanya kami mengenalkan ke peusahaan2 yang mendapatkan SPK (Surat

Perintah Kerja) di mana data base nya berasal dari nasabah lama

5. Bagaimana cara BPRS Al-Salaam melakukan promosi untuk meningkatkan

nasabah pembiayaan musyarakah?

Jawaban sama dengan poin 4

6. Berapa jumlah nasabah pembiayaan musyarakah yang aktif di cabang ini?

Kurang lebih 5 nasabah

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan musyarakah

ini?

Salah satu faktor nya yaitu cara pembayaran angsuran sesuai termin

pembayaran yang ada di SPK antara penerima pekerjaan dan bwheer.

8. Kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan pembiayaan musyarakah dan

apa solusinya?

Pembayaran ke pihak bank terkadang agak telat (tidak sesuai dengan proyeksi

angsuran yang sudah di sepakati) ini dikarenakan pihak pemberi kerja

(bowheer) terlambat membayar ke penerima pekerjaan (nasabah), sehingga

solusi yang biasa di tawarkan ke nasabah yaitu tenor pembiayaan lebih lama

dibandingkan tenor/lamanya pekerjaan yang ada di SPK.

9. Apa yang menjadi kekuatan BPRS Al-Salaam mempertahankan pembiayaan

musyarakah ini?

Total pembiayaan di BPRS Al Salaam masih di dominasi oleh pembiayan

murabahah, sedangkan prinsip bagi hasil masih rendah, rendahnya prinsip

bagi hasil (musyarakah) jelas bukan kondisi ideal yang diinginkan, karena

sector riil dapat digerakkan melalui pembiayaan dengan prinsip bagi hasil,

Page 106: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

106

prinsip bagi hasil ini merupakan salah satu prinsip utama dalam kegiatan

ekonomi berbasis syariah. Akad pembiayaan musyarakah digunakan oleh

bank untuk memfasilitasi pemenuhan permodalan bagi nasabah, guna

menjalankan proyek/usahanya dan pihak bank memperoleh pendapatan dalam

bentuk bagi hasil sesuai pendapatan yang dikelola oleh nasabah berdasarkan

modal yang di setor.

10. Apa peluang dan tantangan dalam memasarkan pembiayaan musyarakah ini

ditengah-tengah pesaing?

Peluang masih cukup terbuka selain bagi hasil yang cukup bersaing juga

proses dari pengajuan sampai akad yang tidak begitu lama (tetap

memperhatikan ketentuan yang berlaku), dan tantangan yang dihadapi yaitu

bagaimana memperkenalkan dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam

kegiatan ekonomi berbasis syariah ditengah-tengah masyarakat yang masih

minim pengetahuan terkait dengan syariah.

Page 107: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

107

Nama : Rosidah

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia :

Jabatan :

Cabang : Bandung

1. Sudah berapa lama BPRS Al-Salaam meluncurkan akad pembiayaan

musyarakah di cabang ini?

5 tahun

2. Apa saja syarat-syarat teknis nasabah untuk mengajukan pembiayaan

musyarakah?..WNI (perorangan/badanusaha), Mempunyai usaha yang sudah

telah berjalan 2 tahun,usia minimal 21tahun, ada jaminan yang layak

3. Jenis pembiayaan musyarakah apa saja yang ada di BPRS Al-Salaam cabang

ini?..Tidak ada

4. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan BPRS Al-Salaam untuk

mengenalkan pembiayaan musyarakah ini?

Sosialisai pada nasabah yang mempunyai usaha dan layak untuk

mendapatkan pembiayaan musyarakah, edukasi pada yayasan/badan usaha

yang ada di sekitar kantor Cabang,membuat surat penawaran pada

perusahaan, promosi di web Alsalaam, promosi melalui radio, sosial media

(BB, WA dsb)

5. Bagaimana cara BPRS Al-Salaam melakukan promosi untuk meningkatkan

nasabah pembiayaan musyarakah?

Sosialisasi secara intensif kepada nasabah lama maupun baru yang

mempunyai usaha , dengan cara pengiriman surat penawaran, melalui web Al

Salaam, media sosial , radio, BB, WA dsb. ..

6. Berapa jumlah nasabah pembiayaan musyarakah yang aktif di cabang ini?

Tidak ada

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan musyarakah

ini?

Bagi hasil, DPK, NPF, modal bank

8. Kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan pembiayaan musyarakah dan

apa solusinya?

Bagi hasil antara bank dan nasabah perlu penjelasan khusus/mendetail karena

nasabah kebanyakan untuk berbagi secara terbuka masih belum terbiasa.

9. Apa yang menjadi kekuatan BPRS Al-Salaam mempertahankan pembiayaan

musyarakah ini?

Sesuai syariah,, nisbaha bagi hasil / besaran angsuran jelas , batas waktu

pembiayaan jelas

Page 108: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

108

10. Apa peluang dan tantangan dalam memasarkan pembiayaan musyarakah ini

ditengah-tengah pesaing?

Edukasi kepada nasabah tentang pembiayaan musyarakah lebih intensif ,

keterbukaan bagi hasil antara bank dan nasabah real, keterlibatan bank dan

nasabah dalam mengelolah usaha dituntut aktif guna mendapatkan

keberhasilan usaha..

Page 109: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

109

Nama : ZAINAL ARIFIN

Jenis Kelamin : LAKI - LAKI

Usia : 29 TAHUN

Jabatan : SELES OFFICER YUNIOR

Cabang : KCP CILEUNGSI

1. Sudah berapa lama BPRS Al-Salaam meluncurkan akadpembiayaan

musyarakah di cabang ini?

Hampir ± 4 Tahun Lamanya

2. Apa saja syarat-syarat teknis nasabah untuk mengajukan pembiayaan

musyarakah?

Salah satunya yaitu

KTP.KK.SURAT NIKAH.PBB (kepemilikan rumah tetap).& SLIP GAJI

ATAU SKU (bagi nasabah usaha)

3. Jenis pembiayaan musyarakah apa saja yang ada di BPRS Al-Salaam cabang

ini?

Pembiayaan Syariah kendaraan Motor & Mobil.

Pembiayaan Syariah KPR.

Pembiayaan Syariah Modal Usaha

Pembiayaan Alsalaam Syariah (PAS Multi guna)

4. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan BPRS Al-Salaam untuk

mengenalkan pembiayaan musyarakah ini?

Dengan cara meyebarkan Brosur (KANVASING)

Pendekatan nasabah lama yg merekomendasikan

Teman.Saudara,Kerabat.keluarganya.

5. Bagaimana cara BPRS Al-Salaam melakukan promosi untuk meningkatkan

nasabah pembiayaan musyarakah?

Dengan cara mengkonfirmasikan pembiayaan kembali kepada nasabah lama

yang bersetatus akan lunas dan memiliki history baik.

6. Berapa jumlah nasabah pembiayaan musyarakah yang aktif di cabang ini?

Keseluruhan nasabah pembiayaan yaitu 643 nasabah diantaranya nasabah

PAS, PSKM, PSKKB, KPR.

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan musyarakah

ini?

Berkembangnya perbankan – perbankan lainya yang mempunyai nilai

tersendiri yaitu proses yang cepat. Selain itu adanya daya sain yang tinggi

semakin berkembang.

8. Kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan pembiayaan musyarakah dan

apa solusinya?

Page 110: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

110

Kendala yang di hadapi saat marketing tidak mendapatkan hasil dari

kanvasing yang di sebut Nasabah. Solusinya yaitu tetap optimis dan berusaha

walaupun kenyataan tidak sesuai dengan keinginan.

9. Apa yang menjadi kekuatan BPRS Al-Salaam mempertahankan pembiayaan

musyarakah ini?

Kekuatan yang dimiliki BPRS AL-Salam ini pembiayaannya berbasis Syariah

dan tidak memiliki denda yang besar. Selain itu di pembiayaan motor

terbilang cukup unggul di bandingkan pembiayaan di tempat yang lain.

10. Apa peluang dan tantangan dalam memasarkan pembiayaan musyarakah ini

ditengah-tengah pesaing?

Pembiayaan kendaraan roda dua lebih unggul di bandingkan dengan pesaing

lainnya.

Tantangan yang harus di hadapi yaitu tidak tahunya masyarakat akan adanya

BPRS AL-Salaam. Adapun yang tau tentang BPRS Al-Salaam tidak

mengetahui produk-produk yang di miliki oleh BPRS Al_Salaam.

Masyarakat hanya paham benar dengan adanya BPRS Al-salaam di

pembiayaan pinjaman dan pembiayaan kredit motor.

Page 111: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

111

Nama : Tamrin Jarkasih

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Usia : 34 Tahun

Jabatan : Kepala Cabang

Cabang : Tangerang

1. Sudah berapa lama BPRS Al-Salaam meluncurkan akadpembiayaan

musyarakah di cabang ini?

Di BPRS AL Salaam, akad musyarakah diluncurkan secara bersamaan dan

bisa diterapkan langsung oleh seluruh cabang yang ada. Di Kantor cabang

Tangerang belum ada penerapan akad ini. Yang sudah diterapkan adalah

akad murabahah dan mudharabah.

2. Apa saja syarat-syarat teknis nasabah untuk mengajukan pembiayaan

musyarakah?.

Karena penerapan akad musyarakah belum diterapkan di tangerang, maka

secara persyaratan teknisnya belum bisa digambarkan.

3. Jenis pembiayaan musyarakah apa saja yang ada di BPRS Al-Salaam cabang

ini?

Belum ada

4. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan BPRS Al-Salaam untuk

mengenalkan pembiayaan musyarakah ini?

Belum ada strategi khusus untuk memasarakan pembiayaan musyarakah

5. Bagaimana cara BPRS Al-Salaam melakukan promosi untuk meningkatkan

nasabah pembiayaan musyarakah?

Belum ada strategi khusus untuk memasarakan pembiayaan musyarakah

6. Berapa jumlah nasabah pembiayaan musyarakah yang aktif di cabang ini?

Belum Ada

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan musyarakah

ini?

Belum bisa diukur

8. Kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan pembiayaan musyarakah dan

apa solusinya?

Belum bisa diukur

9. Apa yang menjadi kekuatan BPRS Al-Salaam mempertahankan pembiayaan

musyarakah ini?

Yang menjadi kekuatan dalam mempertahankan pembiayaan musyarakah

adalah : Prinsip berbagi hasilnya (syariah) dan kecepatan proses jika

dibandingkan dengan Bank Umum

10. Apa peluang dan tantangan dalam memasarkan pembiayaan musyarakah ini

ditengah-tengah pesaing?

Peluangnya : Banyaknya jenis usaha yang bisa dibiayai dengan pembiayaan

musyarakah namun masih terbatasnya penetrasi pemasaran Al Salaam

Tantangan : Kemampuan SDM Al Salaam dalam melakukan sosialiasi

produk musyarakah, dan belum dikenalnya nama BPRS Al Salaam

Page 112: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

112

Nama : Surya

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 28 Tahun

Jabatan : SOY

Cabang : Ciputat

1. Sudah berapa lama BPRS Al-Salaam meluncurkan akad pembiayaan

musyarakah di cabang ini?

Jawab:

2 tahun terakhir

2. Apa saja syarat-syarat teknis nasabah untuk mengajukan pembiayaan

musyarakah?

Jawab:

Mengisi formulir permohonan

Menyerahkan foto copy bukti identitas ( KTP, KK, Buku Nikah)

N P W P

Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya

Izin Usaha : SIUP, TDP, SITU, SIUJK dan lainnya (jika dibutuhkan) yang

masih berlaku

Bukti Legalitas Jaminan (SHM/SHGB/BPKB/ Bilyet Deposito/dll)

Laporan Keuangan 1 tahun terakhir

Bukti Surat Perintah Kerja (SPK).

Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia serta tidak tercatat

sebagai nasabah pembiayaan macet/bermasalah

3. Jenis pembiayaan musyarakah apa saja yang ada di BPRS Al-Salaam

cabang ini?

Jawab:

Belum ada realisa pembiayaan Musyarakah pada BPRS AlSalaam

Cabang Ciputat.

4. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan BPRS Al-Salaam untuk

mengenalkan pembiayaan musyarakah ini?

Jawab:

Page 113: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

113

memetakan kegiatan usaha yang cocok untuk mendapatkan dan

menggunakan produk pembiayaan musyarakah sehingga kegiatan promosi

yang akan dilakukan menjadi tepat sasaran.

5. Bagaimana cara BPRS Al-Salaam melakukan promosi untuk

meningkatkan nasabah pembiayaan musyarakah?

Jawab:

Dengan melakukan sosialisasi dan memberikan surat penawaran

kepada pelaku usaha terkait produk pembiayaan musyarakah yang ada di

BPRS AlSalaam.

6. Berapa jumlah nasabah pembiayaan musyarakah yang aktif di cabang ini?

Jawab:

Tidak Ada

7. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan pembiayaan

musyarakah ini?

Jawab:

Sesuai dengan prinsip syariah

Pembiayaan dapat diberikan untuk keperluan modal kerja dan atau

investasi

Mekanisme pengembalian yang fleksibel sesuai dengan realisasi usaha

Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing

Dapat digunakan untuk pembiayaan modal kerja usaha dan proyek

Jangka waktu disesuaikan dengan jadwal penyelesaian pekerjaan

8. Kendala apa yang dihadapi dalam menjalankan pembiayaan musyarakah

dan apa solusinya?

Jawab:

kesulitan menarik kembali dana apabila terjadi wan prestasi

Kesulitan perhitungan keuntungan bagi hasil karena cicilan pengembalian

dana

Tidak boleh ada jaminan

9. Apa yang menjadi kekuatan BPRS Al-Salaam mempertahankan

pembiayaan musyarakah ini?

Jawab:

BPRS Al Salaam memiliki keyakinan bahwa pembiayaan musyarakah

memiliki potensi yang cukup besar untuk menambah pendapatan

perbankan di masa yang akan datang

Page 114: EVALUASI KONTRIBUSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH UMKM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35422/2/TRI BUDI... · Tri Budi Nuraini. NIM 1112046100028. Evaluasi Kontribusi

114

10. Apa peluang dan tantangan dalam memasarkan pembiayaan musyarakah

ini ditengah-tengah pesaing?

Peluang :

Pangsa pasar yang masih sangat luas mengingat market share perbankan

syariah masih sangat kecil dibandingkan dengan perbankan konvensional,

maka sangat besar peluang BPRS Al Salaam untuk menyalurkan produk.

Tantangan :

Tantangan yang dihadapi industri perbankan syariah khususnya BPRS Al

Salaam adalah dari segi pemasaran, mengingat calon nasabah lebih

tertarik kepada perbankan konvensional.