EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR ...
Transcript of EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR ...
EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN
SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014
S K R I P S I
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial
Pada Program Studi Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik
Disusun oleh :
MAMAN NURALAM
NIM : 6661081097
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“ Perjuangan untuk mendapatkan kesuksesan harus selalu
diiringi oleh rasa syukur, kesabaran dan keikhlasan”
PERSEMBAHAN
Untuk kedua Orang Tuaku, Saudara-saudaraku dan Istri Tercinta
Yang selalu memberikan semua yang terbaik kepada ku.
Semoga skripsi ini dapat menjadi awal tanda terima kasih
atas seluruh pengorbanan yang telah diberikan
demi keberhasilanku.
ABSTRAK
Maman Nuralam. NIM. 6661081097. 2015. Program Studi Administrasi
Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Evaluasi Kinerja
Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014.
Pembimbing I : Dr. Ayuning Budiati., M.PPM dan pembimbing II :
Listyaningsih, S.Sos., M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai di Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini serta untuk mengetahui seberapa besar
persentase kinerja pegawai menurut tanggapan masyarakat sebagai obyek dari
pelayanan publik di kantor Kecamatan Sumur. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate area
random sampling dengan jumlah sebanyak 96 responden. Pengolahan data
penelitian dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yakni SPSS Versi 17.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa prosentase kinerja pegawai kantor
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2015 sebesar 44% atau lebih
kecil dari nilai yang dihipotesiskan sebesar 65%. Berkaitan dengan kinerja yaitu
kuantitas, kualitas pekerjaan dan kreatifitas pegawai berada dalam kondisi yang
kurang baik dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pimpinan
Kecamatan Sumur sebaiknya dapat melakukan evaluasi kinerja pegawai negeri
sipil secara lebih menyeluruh berkaitan dengan melakukan pembinaan jiwa korps
dan kode etik kerja, pelatihan komputer untuk pemerintahan, peningkatan disiplin
kerja dengan menyempurnakan aturan dan tata tertib dalam bekerja, melakukan
pengawasan melekat dan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar
peraturan dan tata tertib yang berlaku di Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang.
Kata kunci : Evaluasi Kinerja Pegawai, Kecamatan Sumur
ABSTRACT
Maman Nuralam . NIM . 6661081097. 2015. State Administration Studies
Program University of Sultan Ageng Tirtayasa . Thesis. Employee Performance
Evaluation in the Office of Pandeglang District Sumur 2014. Supervisor : Dr.
Ayuning Budiati., M.PPM and mentors II : Listyaningsih, S. Sos., M.Si
This study aimed to evaluate the performance of employees in the Office of
Pandeglang District Sumur at this time and to know how large a percentage of
employee performance according to community feedback as an object of public
service in the office of the District Sumur. The method used is quantitative
method. The design used in this study consisted of descriptive design. The
sampling technique using proportionate random sampling area with a total of 96
respondents. Processing of research data conducted by using statistical test of the
SPSS Version 17. Based on the findings, note that the percentage of employee
performance in the Office of Pandeglang District Sumur in 2015 amounted to
44% or less than the hypothesized by 65%. Relating to the performance of that
quantity, the quality of the work and creativity of employees are in a poor state in
providing public services to the community. Leaders District Sumur should be
able to conduct a performance evaluation of civil servants more thoroughly with
regard to fostering soul corps and the code of ethics of work, computer training
for government, improvement of labor discipline by refining rules and regulations
in work, to supervise the inherent and sanction employees which violate the rules
and regulations applicable in Pandeglang District Sumur.
Keywords : Employee Performance Evaluation, District Sumur
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan rasa syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada
penulis sehingga dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja
Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”
dapat diselesaikan.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang
Banten. Penulis bersyukur mendapat bantuan dari semua pihak selama proses
penyusunan skripsi serta mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, sebagai Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Fisip
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Kandung Sapto N., M.Si, sebagai Wakil Dekan I Fakultas Fisip
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Mia Dwianna, S.Ikom., M.Si, sebagai Wakil Dekan II Fakultas Fisip
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Gandung Ismanto, S.Sos., M.M, sebagai Wakil III Dekan Fakultas
Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
i
6. Rahmawati, S.Sos., M.Si, sebagai Plt. Ketua Program Studi
Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang
Banten.
7. Dr. Ayuning Budiati M.PPM, sebagai pembimbing I yang telah
memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
8. Listyaningsih, S.Sos., M.Si, sebagai pembimbing II yang telah
memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta Banten.
10. Bapak Dr. Epi Sutiasa, M.Si, selaku Kepala Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang yang telah mengizinkan dan membantu
penulis selama melakukan kegiatan penelitian ini.
11. Bapak E. Hadi Kusuma, SE, selaku Sekretaris Kecamatan yang telah
membantu penulis selama proses pengumpulan data penelitian.
12. Buat kedua orang tuaku, beserta keluarga besarku atas semua
pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama ini, baktiku untuk
orangtuaku.
13. Buat istriku tercinta, yang setia menemani suami selama penyusunan
skripsi ini, I Love U.
Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak untuk dapat
memperbaiki skripsi ini. Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi semua pihak.
Serang, 17 Mei 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Lembar Orisinalitas
Motto dan Persembahan
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................iii
Daftar Tabel......................................................................................................................vi
Daftar Gambar.................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……….........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ……….............................................................................9
1.3 Batasan Masalah………...................................................................................11
1.4 Rumusan Masalah……….................................................................................11
1.5 Tujuan Penelitian………..................................................................................11
1.6 Manfaat Penelitian………................................................................................12
1.6.1 Manfaat Teoritis………...........................................................................12
1.6.2 Manfaat Praktis………............................................................................12
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori……….....................................................................................13
2.2 Teori Organisasi Publik………........................................................................13
iii
2.3 Teori Kinerja Pegawai……………..................................................................15
2.3.1 Pengertian Kinerja …………………...…............................................15
2.3.2 Pengertian Evaluasi………………….….............................................16
2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja…………………...………......................17
2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja…………………...……….......18
2.4 Penelitian Terdahulu……………….................................................................19
2.5 Kerangka Berfikir…………….........................................................................21
2.6 Hipotesis………………………………….……..............................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian….........................................................................................24
3.2 Intrumen Penelitian………...............................................................................25
3.3 Jenis dan Sumber Data………..........................................................................29
3.4 Populasi dan Sampel……….............................................................................29
3.5 Teknik Pengumpulan data………....................................................................33
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……......................................................34
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data……..............................................................34
3.6.2 Tekknik Analisis Data…….....................................................................35
3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian………................................................................37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian................................... ..........................38
4.2 Deskripsi data.....…..........................................................................................40
iv
4.2.1 Karakteristik Responden......………........................................................40
4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas...................................................................42
4.2.2.1 Uji Validitas.................................................................................42
4.2.2.2 Uji Realibilitas.............................................................................45
4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai................................46
4.3 Pengujian Hipotesis………..............................................................................73
4.4 Interpretasi Hasil Penelitian.......................... ...................................................75
4.5 Pembahasan......................................................................................................80
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan……….………..................................................................................82
5.2 Saran…………….………................................................................................82
Daftar Pustaka
Lampiran
v
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap I)........42
Tabel 4.2 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap II)......44
Tabel 4.3 Uji Realibilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur...................45
Tabel 4.4 Tanggapan Respon Mengenai Pegawai Dapat Menyelesaikan
Pekerjaan..................................................................................................46
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik saat Terjadi
Antrian.....................................................................................................47
Tabel 4.6 Tanggapan responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian
Pekerjaan..................................................................................................48
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja....49
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian
Pekerjaan..................................................................................................50
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja............51
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas pekerjaan........52
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja...........53
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai.....................54
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon yang
Cepat........................................................................................................55
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi.............56
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipa.......57
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan
Pegawai...................................................................................................58
Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk.......59
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup....................60
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan
Masalah....................................................................................................61
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai..........................62
Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi yang Baik......................63
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan
Bawahan..................................................................................................64
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam
Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya.................................65
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan
Gagasan....................................................................................................66
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi...67
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Tepat Waktu.........68
Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib..............,........69
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Mengenakan Atribut Kepegawaian...70
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai................................71
Tabel 4.30 Statistik Deskriptif (One Sample Statistic)..............................................73
Tabel 4.31 Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur...........................76
vi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….....………...40
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia................……….....………..41
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.....……….....………...41
Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Secara Kontinum........................……….....………..75
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Birokrasi merupakan suatu sistem kerja yang berdasarkan atas tata
hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara langsung mengenai persoalan
yang formil menurut prosedur yang berlaku dan tidak adanya rasa sentimen tanpa
emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih dan prasangka. Menurut Subarsono
(2012:14), birokrasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengorganisir secara
teratur suatu pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.
Tata Pemerintahan yang baik (Good Governence) menjadi slogan
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah ini
memerlukan Pegawai Negeri Sipil sebagai penggerak instansi pemerintah yang
memiliki kecakapan kerja, memiliki kedisiplinan, dapat bekerjasama dengan baik,
memiliki daya tanggap, bertanggung jawab serta taat kepada aturan hukum. Jika
hal ini dilaksanakan secara terprogram (sistemik) dan berkelanjutan dapat
meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan-
pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai salah satu provinsi yang tergolong muda baru yang baru berdiri
selama kurang lebih 12 tahun, Provinsi Banten sampai saat ini terus berupaya
untuk dapat melaksanakan tata kelola aparatur pemerintahannya baik pada
tingkatan provinsi hingga tingkatan kabupaten. Secara geografis, Provinsi Banten
berada pada wilayah yang sangat strategis yaitu sebagai pintu gerbang antara
1
2
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta berbatasan dengan Jakarta sebagai Ibukota
Negara. Posisi ini sangat menguntungkan bagi perkembangan kegiatan
perekonomiannya, bila pemerintah daerah dapat menggunakan kesempatan dan
memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya secara optimal.
Strategisnya letak Provinsi Banten berpotensi menarik masyarakat luar
Banten untuk hidup dan menetap di Provinsi ini. Hal ini tentunya perlu mendapat
perhatian dari aparatur pemerintahan yang ada dalam rangka memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat Banten. Semakin heterogen masyarakatnya
maka akan semakin kompleks pula masalah yang harus ditangani oleh pemerintah
daerah setempat. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai negeri sipil yang
profesional dan dapat diandalkan.
Kewajiban pegawai negeri sipil memberikan pelayanan publik tertuang
didalam Undang – undang No 43 Tahun 1999, pada pasal 3 menyatakan
bahwasanya pegawai negeri sipil berkedudukan sebagai pegawai negara yang
bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional,
jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan
kegiatan pembangunan.
Kemudian guna dapat mengemban tugas tersebut, salah satu upaya yang
dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil ialah
dengan melakukan pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil pada seluruh
aparatur pemerintahan yang ada di Provinsi Banten maupun di tiap Kabupaten,
termasuk di dalamnya aparatur pemerintahaan di Kabupaten Pandeglang. Upaya
pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil tertuang pada Peraturan
3
Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang
didalamnya menerangkan kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap
pegawai negeri sipil. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut diharapkan
pegawai negeri sipil akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja atau
prestasi kerjanya.
Menurut Syamsudin (2007 : 42), pegawai negeri sipil dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya memiliki tiga (3) peranan. Hal ini tentunya juga
berlaku untuk pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang baik
yang pegawai sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil maupun pegawai yang
masih honorer. Adapun 3 peranan tersebut sebagai berikut :
1. Pegawai kecamatan sebagai pengembang misi organisasi. Sebagai pengembang misi organisasi, pegawai Kantor Kecamatan
Sumur diharapkan dapat menjadi penggagas ide dan inovasi untuk
dapat mengembangkan daerah-daerah yang ada di lingkungan
kecamatannya yang bertujuan untuk membangun kemandirian
masyarakat dan membangkitkan atau menstimulasi kegiatan penduduk
khususnya yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian demi upaya
pemerataan pembangunan.
2. Pegawai kecamatan sebagai pimpinan organisasi
Sebagai pimpinan organisasi, Kantor Kecamatan Sumur merupakan
instansi puncak di Daerah Sumur yang menaungi desa-desa atau
kelurahan yang berada di lingkungan kecamatannya. Di dalam desa
tersebut, terdapat berbagai macam organisasi baik organisasi formal
(pemerintah desa, Kodim, Polsek, sekolah, puskesmas, dan lain
sebagainya) maupun organisasi non formal (badan usaha perseorangan
maupun kelompok, ormas, paguyuban dan lain sebagainya) yang
membutuhkan arahan serta kerjasama agar segala kebijkana maupun
tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut sesuai
dengan mekanisme atau prosedur yang ada dan tidak melanggar
peraturan hukum yang berlaku.
3. Pegawai kecamatan sebagai pekerja
Sebagai pekerja, pegawai kecamatan memiliki fungsi untuk dapat
menjalankan kegiatan keadministrasian dan tugas-tugas lainnya yang
ada di Kantor Kecamatan. Dengan kata lain, pegawai kecamatan harus
dapat bekerja dengan memberikan pelayanan publik sesuai dengan
standar kerja yang telah ditetapkan oleh kecamatan.
4
Berkaitan dengan pelayanan publik, pegawai di Kantor Kecamatan Sumur
harus berpedoman kepada asas transparansi dan akuntabilitas serta mengatur
dengan jelas hak dan kewajiban pemberi pelayanan (pegawai Kecamatan Sumur)
dan yang diberi pelayanan (masyarakat Kecamatan Sumur). Tidak dapat diingkari
bahwa rakyat atau masyarakat pada setiap daerah memiliki hak untuk mengawasi
jalannya instansi pemerintahan, yakni pegawai di Kantor Kecamatan Sumur.
Kegiatan pengawasan dan penyampaian keluhan bisa disampaikan secara
langsung kepada instansi pelaksananya yakni Kecamatan Sumur maupun melalui
lembaga-lembaga perwakilan rakyat seperti tokoh-tokoh di desa, ormas dan lain
sebagainya. Menurut Ikhsan (2009 : 3-4), menyatakan bahwa instansi yang
bertugas sebagai penyelenggara jasa pelayanan publik harus memiliki kemauan
dan proaktif terhadap upaya-upaya perbaikan atau peningkatan kinerjanya serta
memberikan ruang publik bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat
baik berupa penilaian, evaluasi, keluhan, saran dan pengawasan.
Saat ini, bentuk-bentuk dari pelayanan publik yang dapat dilakukan oleh
Kecamatan Sumur kepada masyarakat Kecamatan Sumur baik secara langsung
maupun melalui perwakilan petugas dari desa (kelurahan) disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel 1.1 Pelayanan Publik dari Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang
No Jenis Pelayanan Lama Waktu
1 KTP elektronik (e-ktp) 2 – 3 minggu
2 Kartu keluarga (KK) 2 – 3 minggu
3 Akte kelahiran 3 minggu
4 STPT tanah 1 – 2 minggu
5
No Jenis Pelayanan Lama Waktu
5 Pajak bangunan dan bumi 1 – 2 minggu
6 Keterangan penduduk / domisili 20 – 30 menit
7 Surat nikah 2 – 3 minggu
8 Surat jual beli hewan 20 – 30 menit
9 Surat keterangan tidak mampu 15 – 20 menit
10 SKCK 20 – 30 menit
11 Surat kematian 10 – 20 menit
12 Surat bepergian 20 – 30 menit
Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, 2014
Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur
berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi kinerja.
Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan
misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan
atau program untuk masa yang akan datang.
Menurut Gandung (2010 : 157), hasil evaluasi kinerja dapat diperoleh
dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk
dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual
saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap)
tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, diketahui bahwa
ditemukan beberapa kondisi faktual yang diduga sebagai masalah atau hambatan
yang terjadi saat ini di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang berkaitan
6
dengan kinerja pegawai kantor kecamatan. Permasalahan-permasalahan tersebut
menjadi gambaran keseharian dari aktifitas pegawai kantor Kecamatan Sumur.
Pertama, adalah pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan
terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib.
Selain itu, terdapat beberapa pegawai kantor kecamatan yang tidak masuk kerja
tanpa keterangan atau membolos, bermain game di saat jam kerja, istirahat
sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk
mengurus keperluan pribadi, jarang ada pegawai yang ada di ruang piket kantor
sebagai front office dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Sumber :
penelitian lapangan dan lampiran daftar hadir pegawai, 2014).
Kedua, pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat secara langsung
maupun melalui perwakilan dari sekretaris desa (carik) untuk mengurus KTP
elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan
dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur. Bentuk dipersulitnya
kepengurusan tersebut seperti menunda pelayanan, meminta berkas persyaratan
yang sebenarnya tidak diperlukan, lama waktu pemerosesan e-ktp dan kartu
keluaraga hingga satu setengah bulan dimana waktu normalnya adalah 2-3
minggu serta terdapat oknum pegawai yang meminta sejumlah uang dalam bentuk
isyarat agar permintaan dapat lebih cepat diproses (Sumber : hasil wawancara
dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).
Ketiga, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten.
Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang
yang menguasai atau dapat mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini
7
terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan
Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai Kecamatan Sumur secara
sah atau legal (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Kerta Mukti,
Hari Kamis, 12 Juni 2014).
Keempat, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki
kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak
mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan
seperti tidak hafal syarat-syarat pembuatan surat keterangan tidak mampu,
pengurusan STPT tanah, surat keterangan izin usaha kecil menengah dan lain
sebagainya. Namun hal yang cukup memprihatinkan adalah etos kerja dan
keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan publik kurang baik yang
akhirnya membangun citra negatif kepada Kantor Kecamatan Sumur yang dinilai
oleh masyarakat tidak bisa bekerja dengan baik(Sumber : hasil wawancara dengan
masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).
Kelima, pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan
pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan
mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik. Akibat dari tidak
dilaksanakannya pembinaan atau penyuluhan tersebut, banyak sekretaris desa
(carik) yang menjadi bingung apabila dimintai untuk mengurus berkas-berkas
yang mereka inginkan seperti pembuatan e-ktp, kartu keluarga, surat pengantar
SKCK, surat keterangan domisili, surat keterangan tidak mampu dan lain
sebagainya(Sumber : hasil wawancara dengan Kepala Desa Kerta Jaya, Hari
selasa, 10 Juni 2014).
8
Keenam, terdapat beberapa oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang
terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Hal tersebut
terlihat oleh peneliti dalam observasi awal di lapangan, ada oknum PNS yang
membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam
kerja masih berlaku pada momen pemilihan presiden periode tahun 2014.
Terkadang oknum pegawai tersebut menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan
mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan (Sumber : hasil
wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).
Ketujuh, tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and
punishment). Dalam hal pemberian penghargaan hampir tidak pernah
dilaksanakan sama sekali di Kantor Kecamatan Sumur. Sedangkan sanksi
hukuman hanya dilakukan dalam bentuk teguran lisan saja padahal kesalahannya
mengharuskannya diberikan sanksi dalam bentuk lain yang lebih tegas (Sumber :
hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).
Kedelapan, Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi
berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala
Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur
sehingga pegawai tidak dapat dikontrol pekerjaannya. Di samping itu, Kepala
Camat dinilai tidak memiliki kepemimpinan yang kuat dan berkarakter sehingga
mampu mengontrol kerja dari bawahannya (Sumber : hasil wawancara dengan
masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).
9
Berdasarkan fenomena permasalahan diatas yang saat ini terjadi di Kantor
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tentunya akan memberikan dampak
yang kurang baik yakni menurunnya kinerja pegawai yang bekerja di Kecamatan
Sumur. Selain itu, apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti maka opini
masyarakat yang akan terbentuk nantinya adalah pegawai Kantor Kecamatan
Sumur diragukan kredibilitasnya serta memperoleh pencitraan yang kurang baik.
Hal ini menarik dan mendorong peneliti untuk melakukan kajian lebih
mendalam mengenai kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang Provinsi Banten yang kemudian peneliti tetapkan sebagai lokasi
penelitian. Penelitian ini kemudian diangkat dalam bentuk skripsi yang berjudul
“Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang Tahun 2014”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti melakukan identifikasi
masalah berkaitan dengan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :
1. Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan terlambat masuk
kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib, tidak
masuk kerja tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam
kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya
tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada
pegawai yang ada di ruang piket kantor.
10
2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP),
pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan
dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur.
3. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten
khususnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan dari
28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang yang dapat
mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini terdapat pegawai
satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur
yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai yang sah.
4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki
kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai
tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan
sebuah pekerjaan.
5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan
pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan
berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik.
6. Terdapat oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi
terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai
membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu
ketika jam kerjadan menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan
mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan.
7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and
punishment) sehingga memperlemah motivasi kerja pegawai.
11
8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan
pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya.
Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar
dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
peneliti memberikan batasan masalah guna memperkecil fokus pembahasan dalam
penelitian ini yakni mengenai “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang telah berhasil peneliti lakukan yakni
“Bagaimana hasil evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang tahun 2014 ? ”
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang.
12
1.6 Manfaat Penelitian
Dari judul penelitian “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”, peneliti berharap akan memberikan
manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini
manfaat yang diharapkan oleh peneliti yang antara lain :
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan
pengetahuan mengenai instansi pemerintah terkait.
2. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran khususnya bagi
pengembangan ilmu Administrasi Negara.
3. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang
memiliki kesamaan variabel penelitian.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran yang tepat dalam
rangka meningkatkan kinerja pegawai sehingga Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan kinerja pegawai
dan dapat memberikan pelayanan publik secara prima.
2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
informasi kepada masyarakat mengenai kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.
BAB II
DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori
Menurut Sugiyono (2010 : 55), teori merupakan seperangkat konsep asumsi
generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan
perilaku dalam berbagai organisasi. Deskripsi teori ini merupakan acuan dasar
dalam menunjang sebuah penelitian, sebagaimana yang peneliti lakukan. Pada
bagian deskripsi teori ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja
yang digunakan sebagai referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teori kinerja pegawai. Adapun penjelasan dari
teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.
2.2 Teori Organisasi Publik
Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus
kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya
manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit
dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai
menurun, organisasi harus segera berbenah dan menyesuaikan dengan
lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman.
Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” yaitu
berkenaan dengan masyarakat. Menurut Syafi’i (1999 : 22), mendefinisikan
publik ialah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan,
13
14
harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma
yang mereka miliki. Dengan kata lain publik tidak langsung diartikan sebagai
penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut
berbeda.
Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang dikenal
sebagai birokrasi pemerintah. Menurut Taliziduhu (1999 : 14), mendefinisikan
organisasi publik sebagai berikut :
“Organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan kemasyarakatan”.
Menurut Sutarto (2002 : 25), organisasi publik dapat didefinisikan sebagai
berikut :
“Kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan
untuk pencapaian maksud bersama”.
Selain itu, organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi
seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai
kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi
pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban
melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula
memungut pajak serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan hukum.
Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi
kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam
kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada
masyarakat tidak pada keuntungan. Menurut Thoha (2001 :58), memprediksi
bahwa organisasi-organisasi dimasa mendatang yang salah satunya di bidang
15
penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifat-
sifat yang unik.
Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan
yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa
menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai
organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering
dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat
dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang
nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.
2.3 Teori Kinerja Pegawai
2.3.1 Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan
perusahaan. Dengan kinerja pegawai yang baik pada suatu perusahaan, maka
perusahaan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.
Menurut Cordoso Gomes (2006 : 135), mendefinisikan kinerja sebagai
berikut ini :
“Catatan outcome yang dihasilkan fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu”.
Menurut Anwar Prabu (2011 : 67), mendefinisikan kinerja sebagai berikut :
“Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya”.
16
Adapun menurut Sedarmayanti (2007 : 14), memberikan pengertian kinerja
yaitu :
“Hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama
periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target dan sasaran atau
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.
Menurut Winardi (2003 : 118), mengatakan bahwa pengertian kinerja
sebagai berikut :
““Tingkatan hingga dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan demikian kinerja sinonim dengan hasil pekerjaan”.
Menurut Pasolong (2007 : 176), mendefinisikan kinerja adalah :
“Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dalam hal ini jika hasil kerja ingin menempati nilai baik maka
dalam bekerja harus benar-benar disiplin dalam segala hal yang positif.
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
yang sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama waktu tertentu.
2.3.2 Pengertian Evaluasi
Rangkaian dari fungsi pengawasan dalam manajemen salah satunya adalah
penilaian (evaluating). Proses evaluasi atau penilaian sangat penting dalam proses
manajemen, karena dalam evaluasi itulah dapat dipastikan ada atau tidak adanya
kemajuan manajemen dalam menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan evaluasi yang sistematik dan tepat dapat diketahui adanya kemunduran
atau kemajuan sehingga dilakukan tindakan tepat untuk memperbaikinya.
17
Menurut Taliziduhu (2003 : 201), mendefinisikan evaluasi adalah :
“Proses pembandingan antara standar dengan fakta dan analisis hasilnya”.
Selain itu, menurut Payaman (2005 : 105), mendefinisikan penilaian
(evaluasi) sebagai berikut :
”Suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas
atau status dari beberapa objek, orang atau benda.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan
evaluasi adalah serangkaian upaya untuk menilai dan membandingkan
sejauhmana kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil semestinya (target).
2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja
Pada dasarnya evaluasi kinerja merupakan bagian dari fungsi manajemen
yang penting yaitu evaluasi dan pengawasan. Evaluasi kinerja merupakan metode
dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau
unit-unit kerja organisasi atau instansi.
Menurut Payaman (2005 : 73), evaluasi kinerja juga dapat berarti sebagai
penilaian kinerja sebagai bahwa :
“Suatu gambaran yang sistematis tentang kebaikan dan kelemahan dari
pekerjaan dari individu atau kelompok. Meskipun ada diantara masalah
teknis (seperti pemilihan format) dan masalah manusianya itu sendiri
(seperti resistansi penilai, dan adanya hambatan hubungan antar individu),
yang kesemuanya itu tidak dapat teratasi oleh penilai kinerja”.
Selain itu, menurut Anwar Prabu (2005 : 75), mendefinisikan evaluasi atau
penilaian kinerja sebagai berikut :
18
“Suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya”.
Menurut Andrew (2000 : 69), mengemukakan bahwa penilaian pegawai
sebagai berikut :
“Evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat
dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai,
kualitas atau status dari beberapa objek orang ataupun sesuatu (barang)”.
Menurut Payaman (2005 : 141), bahwa ada beberapa tahap yang dapat
dilakukan dalam evaluasi kinerja yaitu:
1. Tahap pertama, menghimpun semua informasi yang berkaitan dengan kinerja dimaksud, baik menyangkutkinerja peroranganatau kelompok
orang, maupun menyangkut kinerja unit kerja atau kinerja lembaga
secara keseluruhan.
2. Tahap kedua, mendeskripsikan unsur kinerja dari setiap informasi
yang dihimpun, sehingga kinerja termuat dalam informasi tersebut.
3. Tahap ketiga, membuat kajian atas kinerja, serta membandingkannya
dengan tolok ukur atau sasaran yang harus dicapai.
4. Tahap keempat, menarik kesimpulan dari pelaksanaan penilaian.
5. Tahap kelima, merumuskan saran-saran tindak lanjut.
Dari beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja
ialah proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang
telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan
persyaratan deskripsi pekerjaan (target pekerjaan) selama periode tertentu.
2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai, terdapat beberapa
faktor yang lebih difokuskan kepada individu dalam suatu organisasi. Menurut
Marihot (2005 : 52) faktor-faktor dalam evaluasi kinerja antara lain :
19
1. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work). Merupakan volume atau banyaknya beban pekerjaan atau jumlah yang
harus diselesaikan oleh seseorang pegawai diukur dari kemampuan
secara kuantitatif di dalam mencapai target atau hasil kerja sesuai
dengan apa yang dibebankan.
2. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work).
Merupakan tingkat sejauh mana pekerjaan itu baik atau buruk buat
pegawai ini dapat dilihat dari segi ketelitian, kerapian kerja, kecepatan
untuk menyelesaikan pekerjaan, keterampilan dan kecekatan pegawai
dalam bekerja.
3. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge).
Merupakan proses penempatan seseorang pegawai yang disesuaikan
dengan background pendidikan atau keahliannya dalam suatu
pekerjaan. Hal ini dapat ditinjau dari kemampuan pegawai dalam
memahami hal-hal berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.
4. Kerjasama Tim (Team Work)
Merupakan upaya kerjasama antar sesama pegawai dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas
vertikal atau kerjasama antar pegawai, akan tetapi kerjasama secara
horisontal pun merupakan faktor yang sangat penting dalam
kehidupan berorganisasi yaitu dimana pimpinan organisasi dan para
pegawainya terjalin suatu hubungan yang kondusif dan menghasilkan
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
5. Kreatifitas (Creatifity).
Merupakan kemampuan seseorang pegawai dalam menyelesaikan
setiap pekerjaan dengan cara-cara atau inisiatif sendiri dianggap
efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan. Perubahan
guna untuk melakukan perbaikan demi kemajuan organisasi.
2.4 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, peneliti dalam melakukan studi kepustakaan selain
ditunjang dari buku literatur juga dari jurnal penelitian terdahulu yang memiliki
kesamaan variabel dengan variabel dalam penelitian ini. Adapun penelitian
terdahulu dengan kesamaan variabel penelitian disajikan pada tabel berikut:
20
Nama Peneliti
Judul Alat
Analisis
Hasil Penelitian
Zesbendri
(2010)
Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai pada kantor
Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bogor
Analisis Regresi
Disiplin kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai
Prosentase disiplin
kerja mempengaruhi
kinerja pegawai
sebesar 68.2%
Donnirimata
(2010)
Pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada
PT. Jamsostek Kantor
Cabang Gatot Subroto
Analisis regresi
Prestasi kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan
Prosentase prestasi
kerja mempengaruhi
kinerja karyawan
sebesar 88.36%
M. Harlie
(2010)
Pengaruh disiplin kerja, motivasi dan
pengembangan karir
terhadap kinerja
pegawai negeri sipil
pada Pemerintah
Kabupaten Tabalong di
Tanjung Kalimantan
Selatan
Analisis regresi
berganda
Disiplin kerja, motivasi dan
pengembangan karir
secara bersamaan
berpengaruh terhadap
kinerja pegawai negeri
sipil
Dian Feriyanto
(2013)
Disiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor Dinas Badan Keluarga
Berencana
Pemberdayaan Masyarakat dan
Perempuan (BKBPMP)
Kabupaten Serang
Analisis deskriptif
Disiplin kerja pegawai negeri sipil di kantor
dinas BKBPMP Kabupaten Serang
mencapai minimal
70%
Prosentase disiplin kerja pegawai sebesar
78.84%
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
21
2.5 Kerangka Berfikir
Fokus penelitian ini adalah evaluasi kinerja pegawai Kantor Kecamatan
Serang Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini, evaluasi kinerja merupakan
suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang
karyawan atau pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan
atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna
mempermudah urusan keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada
masyarakat yang ada di wilayah tugasnya.
Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur
berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi kinerja.
Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau
realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan
misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan
atau program untuk masa yang akan datang. Hasil evaluasi kinerja diperoleh
dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk
dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual
saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap)
tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan
(Gandung, 2010 : 157).
22
Untuk mempermudah memahami alur dalam penelitian ini, peneliti
membuata kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar dibawah ini :
Permasalahan Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang
1. Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering terlambat masuk kerja, tidak masuk kerja
tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba
waktunya, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan, jarang ada pegawai yang
ada berjaga di ruang piket kantor.
2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu
keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai.
3. Pegawai kecamatan dianggap kurang berkompeten khususnya dalam
mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan sedikit sekali pegawai yang bisa
mengoperasionalkan komputer. Selain itu, terdapat pegawai satpol PP yang bertugas
sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai
pegawai yang sah. 4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kecakapan kerja yang
memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau
mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.
5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan pembinaan kepada
aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan
kegiatan keadministrasian publik.
6. Oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi terlibat pelanggaran
netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan
PNS terhadap partai politik tertentu menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan
kampanye
7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment) sehingga
memperlemah motivasi kerja pegawai.
8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan
evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena
Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang di Kantor Kecamatan Sumur.
(Survey lapangan oleh Peneliti, 2014)
Indikator Evaluasi Kinerja
Indikatornya, antara lain:
1. Kwantitas Pekerjaan (Quantity of Work).
2. Kwalitas Pekerjaan (Quality of Work).
3. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge).
4. Kerjasama Tim (Team Work)
5. Kreatifitas (Creatifity).
Sumber : Marihot (2005 : 52 :)
Hasil Penelitian (Output Penelitian)
Mengetahui Hasil Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang saat ini
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
23
2.6 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2011 : 70), hipotesis adalah sebagai berikut :
“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara,karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian
ini sebagai berikut :
1. Hipotesis Nol (H0)
Jika H0 ; µ ≥ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan berhasil jika lebih dari 65%.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Jika Ha ; µ ≤ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika kurang
dari 65%.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian
Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang digunakan untuk mengetahui
metode ilmiah. Menurut Sugiyono (2011 : 43), metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam
penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu
pendekatan yang menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah data-data
yang ada kedalam suatu angka.
Sedangkan desain penelitian memberikan gambaran kepada penulis
mengenai langkah–langkah yang harus dilakukan secara sistematis dengan
mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang benar. Sehingga keberadaan desain
penelitian ini akan sangat membantu dan memudahkan penulis untuk dapat
memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.
Adapun desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah desain Deskriptif. Menurut Sugiyono (2011 : 44), desain
deskriptif adalah desain yang menjabarkan atau melukiskan sifat atau karakteristik
dari sesuatu fenomena tertentu. Desain ini dapat memberikan gambaran yang
sebenarnya di lapangan dengan cara mengumpulkan data. Pada umumnya desain
digunakan untuk penelitian yang menggunakan variabel mandiri dan atau tanpa
melakukan perbandingan atau mencari korelasi antar variabel.
24
25
No Dimensi No Angket
Indikator / item pertanyaan
1 Kuantitas Pekerjaan
Volume Pekerjaan 1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan
bidang kerjanya
2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian
masyarakat (umumnya terjadi pada hari
senin dan selasa)
3.2 Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau
angket yang disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian.
Kemudian peneliti membuat dimensi dari evaluasi kerja yang diklasifikasikan
sebagai berikut ini :
1. Kuantitas Pekerjaan, terdiri dari : a. Volume pekerjaan
b. Lama waktu penyelesaian pekerjaan
2. Kualitas Pekerjaan, terdiri dari :
a. Ketelitian dalam bekerja
b. Kerapihan dalam bekerja
c. Kecepatan dalam bekerja
d. Keterampilan yang dimiliki pegawai
3. Pengetahuan kerja, terdiri dari :
a. Latar belakang pendidikan pegawai
b. Pengalaman kerja pegawai
4. Kerjasama Tim, terdiri dari :
a. Hubungan kemanusian antara sesama pegawai
b. Hubungan kerja antara sesama pegawai
5. Kreatifitas, terdiri dari :
a. Kreatifitas pegawai dalam membuat inovasi kerja
b. Kedisiplinan pegawai
Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang akan dibuat nantinya akan
ditabulasikan dan di interpretasikan satu persatu. Adapun tabel keterkaitan antara
dimensi dengan indikator dan item pertanyaan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Keterkaitan Dimensi, Indikator dan Item Pertanyaan
26
Lama waktu
penyelesaian
pekerjaan
3 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu
yang diberikan
4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya
2 Kualitas Pekerjaan
Ketelitian dalam bekerja
5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani
keperluan atau permintaan masyarakat
terkait pelayanan keadministrasian
6 Pegawai Kecamatan dapat segera melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya
Kerapihan pekerjaan 7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang
ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang
mereka lakukan
8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya,
khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani
keperluan atau permintaan masyarakat
9 Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang
terkode dan tertata rapih
Kecepatan dalam bekerja
10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja
11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau
menafsirkan permintaan atau keluhan dari
masyarakat yang datang
12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk
menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari
masyarakat yang datang
Keterampilan yang dimiliki pegawai
13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja
khususnya komputer
14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam
pengarsipan (pengkodean dan penataan
arsip)
15 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam surat menyurat baik secara manual
maupun secara elektronik (email)
27
3 Pengetahuan Kerja
Latar belakang pendidikan pegawai
16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat satu
17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan
persyaratan keadministrasiannya tidak
lengkap dari permintaan masyarakat terkait
Pengalaman kerja pegawai
18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja yang cukup yaitu minimal
pernah menjadi pegawai honorer agar tidak
perlu dilakukan penataran atau pendidikan
ulang mengenai tugas dan tanggung
jawabnya
19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada
4 Kerjasama Tim
Hubungan kemanusiaan
dengan masyarakat
20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat
21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik
Hubungan kerja antara sesama
pegawai
22 Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis antar pegawai
23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik, antara pimpinan dan
bawahannya
24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan membagi pekerjaan
sesuai bidang kerjanya
5 Kreatifitas
Kreatifitas 25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau
ketika menyelesaikan suatu permasalahan
26 Pegawai Kecamatan dapat membuat metode-metode baru dalam menyelesaikan
pekerjaannya atau ketika menyelesaikan
suatu permasalahan
27 Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi masyarakat atas pelayanan yang
diberikan saat ini untuk merumuskan
mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi
28
Kedisiplinan 28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat
waktu
29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan
30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap, rapih dan
bersih
Sumber : Peneliti, 2014
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner.
Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini diterapkan secara spesifik
oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2010:107).
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala Likert
mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang jawaban setiap
item diberi skor, seperti berikut :
Tabel 3.2 Skala Likert
Skor Keterangan
4 Sangat Setuju / Sangat Baik
3 Setuju / Baik
2 Tidak Setuju / Kurang Baik
1 Sangat Tidak Setuju / Sangat Kurang Baik
Sumber : Sugiyono (2010:108)
29
3.3 Jenis dan Sumber Data
Mengenai sumber data yang diperoleh dalam mendapatkan informasi yang
dijadikan sebagai sumber dalam memperoleh data maka sumber data ini dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subyek atau
obyek yang diteliti (sampel atau responden). Data primer biasanya
bersifat masih mentah karena belum diolah atau diinterpretasikan sifat
dan kualifikasinya.
2. Data sekunder adalah data yang bersumber dari informasi media yang
dimiliki relevansi dengan masalah penelitian dan layak dijadikan
referensi, dokumentasi internal dalam melakukan penelitian.
a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat
penelitian yakni laporan dari kantor Kecamatan Sumur.
b. Studi Kepustakaan, pemanfaatan bahan-bahan referensi sebagai
rujukan teori dan asumsi yang berkaitan serta menunjang
penelitian. Studi kepustakaan ini meliputi data-data yang didapat
dari dokumen-dokumen dan jurnal penelitian terkait.
3.4 Populasi dan sampel
Menurut Sugiyono (2011:51), populasi merupakan keseluruhan dari
karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi objek penelitian. Penulis
mencoba menetapkan suatu populasi dengan menyesuaikan objek penelitiannya
30
dan kemudian memutuskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yang saat ini berjumlah
22.581 jiwa.
Selain itu, menurut Sugiyono (2011:51), sampel merupakan bagian dari
populasi namun masih memiliki sifat dan karakteristik populasi. Sedangkan
menurut Usman (2006 :44), sampel adalah sebagian anggota populasi yang
diambil dengan menggunakan tehnik tertentu yang disebut teknik sampling.
Teknik sampling berguna agar mereduksi anggota populasi menjadi anggota
sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan populasi
dapat dipertanggung jawabkan, lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang
banyak, serta menghemat waktu, tenaga dan biaya (Usman, 2006:44). Sementara
rumus yang digunakan dalam menghitung jumlah sampel adalah rumus Slovin.
N
n =
1 + Ne2
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Sampling error (tingkat kesalahan)
Diketahui:
N = 22.581 jiwa.
e = 0,1 (10%)
n = ?
31
jawab:
n = 22.581 jiwa
1+ 22.581 (0,1)2
n = 22.581 jiwa
1+ 22.581 jiwa
n = 22.581 jiwa
23.581
n = 96 Sampel
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dengan menggunakan rumus Slovin,
dapat diketahui bahwa jumlah populasi sebanyak 22.581 jiwa dengan tingkat
kesalahan (error) sebesar 10% (0,1), maka diperoleh hasil sampel sebanyak 96
responden yan akan dijadikan sampel penelitian.
Kemudian, tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan tehnik proportionate area random sampling. Dimana sampel
dihitung berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi. Di samping
itu, peneliti juga mempertimbangkan bahwa penyebaran kuesioner dilakukan
kepada responden yang telah berusia di atas 25 tahun karena dianggap telah
memiliki kemampuan dalam memberikan penilaian kinerja pegawai kantor
kecamatan sumur kabupaten pandeglang secara lebih objektif.
Teknik ini digunakan karena jumlah populasi terdiri dari sub populasi yang
tidak homogen sehingga pada setiap populasi akan diwakili sesuai dengan
proporsinya masing-masing dan dapat menghasilkan sampel yang representatif.
Dibawah ini tabel dari teknik perhitungan sampel penelitian.
32
Tabel 3.3 Teknik Perhitungan Sampel
No Desa Jumlah
Penduduk Perhitungan Hasil Hasil
Akhir
1 Kerta Jaya. 3.877 jiwa 3.877 x 100%=17.16%x 96 22.581
16.47 16
2 Sumber Jaya 4.048 jiwa 4.048x 1%=17.92%x 96 22.581
17.20 17
3 Tunggal Jaya 2.947 jiwa 2.947 x 100% =13.30%x 96 22.581
12.76 13
4 Ujung Jaya 3.957 jiwa 3.957 x 100% =17.52%x 96 22.581
16.81 17
5 Taman Jaya 2.542 jiwa 2.542x 100% =11.25%x 96 22.581
10.8 11
6 Kerta Mukti 2.817 jiwa 2.817x 100% =12.47 %x 96 22.581
11.97 12
7 Cigorondong 2.393 jiwa 2.393x 1% =10.59 % x96 22.581
10.16 10
8 Jumlah ∑ =22.581 ∑ =96
Sumber : Data diolah Tahun 2014
Berdasarkan tabel 3.3, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 96
sampel yang tersebar di 7 (tujuh) Desa di Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang yaitu Desa Kerta Jaya, Sumber Jaya, Tunggal Jaya, Ujung Jaya,
Taman Jaya, Kerta Mukti, dan Cigorondong, dimana sebanyak 96 sampel tersebut
merupakan penduduk yang ber-umur 25 tahun ke atas yang akan mewakili dari
jumlah keseluruhan yang mencapai 22.581 jiwa.
33
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh mengenai evaluasi kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang memiliki indikator-indikator yang
dijadikan sebagai dasar dalam menyusun item-item yang dapat dijadikan sumber
data, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai
berikut ini :
1. Kuisioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
atau pernyataan kepada responden (masyarakat Kecamatan Sumur)
agar dapat memberikan isian atau jawabannya. Kuesioner dalam
penelitian ini akan diberikan kepada para masyarakat yang tersebar di
7 desa yang berada dalam wilayahadministratif Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang.
2. Metode Observasi
Metode observasi merupakan serangkaian pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung terhadap subyek atau obyek penelitian
melalui mata, telinga, dan perasaan dengan melihat fakta-fakta fisik
dari obyek yang diteliti dan mendapat masukan dari pihak-pihak
terkait didalam penelitian ini. Fakta-fakta dan informasi yang
diperoleh secara langsung dilapangan dicatat dan dirangkum, untuk
dijadikan data sekunder sebagai pendukung data primer yang
diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner.
34
3. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk
mendapatkan gambaran teori yang tepat terhadap penelitian ini,
menurut beberapa ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca
buku-buku, literatur, serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan
dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada keterkaitan dengan
penulisan peneliti ini.
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses
pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklasifikasikan,
dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu
analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan melalui beberapa proses
sebagai berikut :
1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data dari tanggapan responden
atas kuesioner yang telah disebarkan. Data yang diinput dari kuesioner
tanggapan responden mengenai kinerja pegawai adalah data ordinal
dengan skala likert dengan bobot 4, 3, 2 dan 1.
2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang
harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.
3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data secara akumulatif dengan
menggunakan alat bantu Methode Succesive Interval (MSI) untuk
merubah data ordinal menjadi data interval agar dapat dilaksanakan uji
statistik dengan alat bantu SPSS versi 17.
Setelah itu dilakukan pengujian Validitas dan Realibilitas instrumen
penelitian yakni kuesioner mengenai kinerja pegawai. Uji validitas digunakan
35
untuk menunjukan tingkat kevalidan instrument penelitian, artinya instrument
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu
menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Menurut
Muhidin (2007 : 37), keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat
dianggap valid apabila r > 0.3. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
metode korelasi pearson product moment dengan menggunakan alat bantu
program Statistik Program for Social Science atau SPSS versi 17.
Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris ’rely’, yang berarti
percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas
dapat diartikan sebagai keterpercayaan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
teknik Alpha Cronbach. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau dikatakan reliabel
jika nilai cronbach alpha > rtabel, dimana jika nilai alpha < 0,6 adalah kurang baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Sekaran, 1992).
3.6.2 Teknik Analisis Data
Teknik analisis adalah upaya peneliti untuk menyederhanakan dan
menyajikan data dengan mengelompokkan dalam suatu bentuk yang berarti
sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam
hal ini peneliti dalam menganalisa dan menggunakan metode analisis data
kuantitatif, yaitu suatu metode analisis data dengan menggunakan angka-angka
pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti dengan penghitungan matematis.
Pengujian hipotesis menggunakan formula z-test digunakan untuk
mengetahui deksriptif dari variabel penelitian yakni kinerja pegawai Kecamatan
36
Sumur Kabupaten Pandeglang yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu
SPSS Versi 17. Adapun langkah pembuktiannya sebagai berikut :
1. Uji Hipotesis
Pada sebuah penelitian, lazimnya dilakukan pendugaan atau hipotesis
terhadap masalah yang eksis dan menjadi fokus penelitian. Hipotesis disusun
berdasarkan kenyataan bahwa di satu sisi sebagai organisasi birokrasi tentu
persoalan yang dihadapi sangat kompleks, sehingga mengharapkan hadirnya
aparatur yang baik secara pribadi maupun kinerja pegawai.
Adapun hipotesis nol (H0) yang diajukan oleh peneliti yaitu H0 : µ 0 ≥ 65 %.
Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang dikatakan Baik jika lebih tinggi atau sama dengan 65 persen”.
Hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung < nilai ztabel. Secara
statistik, hipotesis nol di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :
H0 : µ ≥ 65 %
Adapun hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan oleh peneliti yaitu Ha : µ 0 <
65 %. Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika lebih rendah dari 65 persen”. Hipotesis
alternatif (Ha) dapat diterima apabila harga nilai zhitung > nilai ztabel. Secara
statistik, hipotesis alternatif di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :
Ha : µ < 65 %
37
3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang dilakukan di Kecamatan Sumur, yang terdiri dari 7 Desa
antara lain Desa Sumber Jaya, Kerta Jaya, Tunggal Jaya, Taman Jaya, Ujung Jaya,
Kertamukti, dan Cigorondong. Prakiraan waktu pelaksanaan penelitian dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.4
Jadwal Penelitian
No
Keterangan
Tahun 2014
Tahun 2015
Apr – Jun
Jul – Sept
Okt – Des
Jan – Mar
Apr – Jun
1 Observasi Awal √
2 Penyusunan Proposal
√
3 Bimbingan Proposal
√
4 Perbaikan Proposal
√
5 Penyerahan Proposal Seminar
√
6 Seminar Proposal √
7 Revisi Proposal √
8 Observasi Lapangan dan
Penyusunan
Hasil Penelitian
√
√
√
9 Pendaftaran
Sidang
√
10 Sidang Skripsi
dan Revisi
Skripsi
√
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
Kecamatan Sumur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten
Pandeglang Provinsi Banten. Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan
bahwa aparatur pemerintah kewilayahan yakni kecamatan dan kelurahan
merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mendapat pelimpahan
sebagian kewenangan Bupati dan Walikota untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun
2008, pada pasal 1 menyatakan bahwa kecamatan adalah wilayah kerja camat
sebagai perangkat daerah kabupaten yang ditetapkan dengan peraturan daerah
yang berpedoman pada peraturan pemerintah.
Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum
dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna mempermudah urusan
keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada masyarakat yang ada di
wilayah tugasnya. Dalam upaya memberikan pelayanan publik, Kecamatan Sumur
akan sangat dipengaruhi oleh luas wilayah, jumlah kelurahan atau desa, jumlah
penduduk serta faktor-faktor lainnya. Kecamatan Sumur memiliki luas wilayah
sebesar 50.000 Km2. Adapun jumlah penduduknya hingga tahun 2013 tercatat
sebanyak 22.581 jiwa (Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang
Tahun 2013). Sedangkan letak geografisnya berbatasan dengan :
38
39
1. Pada bagian utara dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan
Kecamatan Cimanggu.
2. Pada bagian timur dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan
Kecamatan Cidahu.
3. Pada bagian selatan dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan
Kecamatan Ciseuat.
Adapun pemerintah desa (kelurahan atau desa) yang terdapat di Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang terdiri dari 7 kelurahan atau desa antara lain :
1. Desa Kerta Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat
ini sebanyak 3.877 jiwa.
2. Desa Sumber Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai
saat ini sebanyak 4.048 jiwa.
3. Desa Tunggal Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai
saat ini sebanyak 2.947 jiwa.
4. Desa Ujung Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai
saat ini sebanyak 3.957 jiwa.
5. Desa Taman Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai
saat ini sebanyak 2.542 jiwa.
6. Desa Kerta Mukti, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai
saat ini sebanyak 2.817 jiwa.
7. Desa Cigorondong, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai
saat ini sebanyak 2.393 jiwa.
40
4.2 Deskripsi Data
4.2.1 Karakteristik Responden
Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang, maka peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sampel
penelitian (responden) yakni masyarakat di setiap Desa yang termasuk kedalam
wilayah Kecamatan Sumur guna pengumpulan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang responden.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel
berikut ini :
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
35%
65%
Laki-laki
Perempuan
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.1, diketahui bahwa mayoritas respoden yang
melakukan pengisian kuesioner atau yang umumnya dijumpai oleh peneliti saat
melakukan penelitian lapangan didominasi oleh laki-laki dengan persentase
sebesar 65 % dibandingkan perempuan dengan persentase sebesar 35%.
Karakteristik responden berdasarkan pengelompokkan usianya adalah
sebagai berikut :
41
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
28%
40%
32% 21 - 30 Th
31 - 40 Th
> 40 Th
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan gambar 4.2, diketahui bahwa mayoritas respoden yang
melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan usia antara 31
- 40 tahun sebesar 40%. Kemudian responden dengan usia antara 21 - 30 tahun
sebesar 32% dan responden dengan usia usia lebih dari 40 tahun sebesar 28%.
Selain daripada itu, pengelompokkan responden juga dilakukan berdasarkan
tingkat pendidikan akhir responden yang disajikan pada tabel berikut:
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
6% 20%
41%
33%
SD SLTP
SLTA
Sarjana
Sumber: Data primer yang telah diolah
42
Berdasarkan gambar 4.3, diketahui bahwa mayoritas respoden yang
melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan pendidikan
akhirnya merupakan lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) sebesar
33%. Adapun responden yang berpendidikan akhirnya sarjana hanya sebesar 6%
4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas
4.2.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan instrumen
penelitian (kuesioner), artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat
dianggap valid apabila rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0.3). Uji validitas
menggunakan metode pearson product moment dengan program SPSS versi 17.
Untuk dapat mengetahui apakah butir atau item pertanyaan dari kuesioner
kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dinyatakan
valid atau tidak valid disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap I)
Item Koefisien
Korelasi Pearson
Keterangan
Item Koefisien
Korelasi Pearson
Keterangan
P1 0.751** Valid P16 0.488** Valid
P2 0.643** Valid P17 0.647** Valid
P3 0.082 Tdk Valid P18 0.586** Valid
P4 0.612** Valid P19 0.679** Valid
P5 0.530** Valid P20 0.714** Valid
P6 -0.029 Tdk Valid P21 0.661** Valid
P7 0.549** Valid P22 0.010 Tdk Valid
43
Item Koefisien
Korelasi Pearson
Keterangan
Item Koefisien
Korelasi Pearson
Keterangan
P8 0.562** Valid P23 0.718** Valid
P9 0.427** Valid P24 0.573** Valid
P10 0.525** Valid P25 0.619** Valid
P11 0.614** Valid P26 0.103 Tdk Valid
P12 0.531** Valid P27 0.635** Valid
P13 0.686** Valid P28 0.738** Valid
P14 0.581** Valid P29 0.647** Valid
P15 -0.203 Tdk Valid P30 0.534** Valid
Sumber: Data diolah tahap I, 2015
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai korelasi pearson pada masing-
masing item atau butir pertanyaan memiliki nilai korelasi yang bervariasi.
Terdapat sebanyak 25 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien
korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang ditunjukkan dengan tanda bintang ganda,
menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”. Selain itu,
ditemukan sebanyak 5 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien
korelasi pearson) < rtabel (0,3), menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut
dikatakan “tidak valid”.
Menurut Sugiyono (2010:177) mengemukakan apabila terdapat item
pertanyaan yang tidak valid maka dapat diambil tindakan dengan menghilangkan
atau menghapus item pertanyaan tersebut atau melakukan perbaikan isi dari item
pertanyaan tersebut dengan yang lain dan kemudian disebarkan kembali.
Berdasarkan rujukan tersebut, peneliti mengambil tindakan untuk menghilangkan
44
atau menghapus item pertanyaan yang tidak valid guna efesiensi langkah-langkah
penelitian berikutnya.
Kemudian setelah diambil tindakan dengan menghilangkan atau menghapus
item pertanyaan yang tidak valid maka hasil pengujian validitas akhir atau tahap II
disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2
Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap II)
Item Koefisien
Korelasi Pearson
Keterangan
Item Koefisien
Korelasi Pearson
Keterangan
P1 0.769** Valid P19 0.681** Valid
P2 0.620** Valid P20 0.719** Valid
P4 0.622** Valid P21 0.656** Valid
P5 0.534** Valid P23 0.743** Valid
P7 0.582** Valid P24 0.590** Valid
P8 0.573** Valid P25 0.639** Valid
P9 0.426** Valid P27 0.642** Valid
P10 0.513** Valid P28 0.749** Valid
P11 0.622** Valid P29 0.648** Valid
P12 0.549** Valid P30 0.542** Valid
P13 0.691** Valid - - -
P14 0.609** Valid - - -
P16 0.490** Valid - - -
P17 0.638** Valid - - -
P18 0.577** Valid - - -
Sumber: Data diolah tahap II, 2015
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan sebanyak
25 item memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang
45
ditunjukkan dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item pertanyaan
tersebut dapat dikatakan “valid” dan dapat dilakukan tahapan selanjutnya yakni
pengujian realibilitas.
4.2.2.2 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya atau menunjukkan bahwa instrumen penelitian (kuesioner) yang
digunakan memiliki konsistensi dalam pengukuran. Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan membandingkan nilai cronbach alpha dari hasil pengolahan
data dengan ketentuan dari Sekaran (2002), dimana nilai koefisien reliabilitas
yang ditunjukkan dari nilai cronbach alpha < 0.6 adalah kurang baik, nilai
cronbach alpha > 0.7 adalah dapat diterima dan nilai cronbach alpha > 0.8 baik.
Hasil pengujian realibilitas instrumen penelitian (kuesioner) kinerja pegawai
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.932
25
Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa Cronbach's Alpha Kinerja Pegawai
Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang diperoleh nilai sebesar 0.932,
sehingga kuesioner disebut reliabel yang berada dalam kategori “baik” karena
nilai cronbach alpha > 0.8 (0.932 > 0.8).
46
4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai
Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang berdasarkan tanggapan responden yang telah melakukan
pengisian kuisioner, dimana kuesioner penelitian sebanyak 25 item pertanyaan
yang telah dinyatakan valid dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui tanggapan responden
atas indikator pegawai kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya
sesuai bidang kerjanya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Mengenai Pegawai dapat Menyelesaikan Pekerjaan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 16 16.67%
2 Baik 21 21.88%
3 Buruk 40 41.67%
4 Sangat Buruk 19 19.79%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 1 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan
sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik
sebanyak 21 responden atau sebanyak 21.88%, yang menyatakan buruk sebanyak
40 responden atau 41.67% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19
responden atau 19.79%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai Kecamatan
Sumur saat ini dianggap tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dapat
47
dilihat dari pegawai yang sering melempar tugas kepada pegawai yang lain ketika
ada masyarakat yang meminta pelayanan publik kepada mereka. Selain itu
pegawai juga terkesan mempersulit persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
oleh masyarakat dan melambatkan waktu atas penyelesaian pekerjaan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat memberikan
pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari
senin dan selasa) disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik Saat Terjadi Antrian
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 17 17.71%
2 Baik 31 32.39%
3 Buruk 33 34.38%
4 Sangat Buruk 15 15.63%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 2 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan
sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.71%, yang menyatakan baik
sebanyak 31 responden atau sebanyak 32.39%, yang menyatakan buruk sebanyak
33 responden atau 34.38% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15
responden atau 15.63%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai tidak dapat
memberikan pelayanan publik ketika terjadi antrian masyarakat yang relatif cukup
banyak. Hal ini dicerminkan dari pegawai kecamatan yang tampak stres ketika
48
melayani masyarakat dalam jumlah yang banyak atau antrian yang cukup panjang.
Ini biasanya ditemukan di awal-awal minggu seperti hari senin ataupun hari selasa
dimana masyarakat lebih sering mendatangi kantor kecamatan untuk meminta
bantuan pelayanan publik dengan berbagai bentuk pelayanan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat mempercepat
waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normal disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian Pekerjaan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 16 16.67%
2 Baik 33 34.38%
3 Buruk 28 29.17%
4 Sangat Buruk 19 19.79%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 4 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan
sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik
sebanyak 33 responden atau sebanyak 34.38%, yang menyatakan buruk sebanyak
28 responden atau 29.17% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19
responden atau 19.79%.
Responden yang menyatakan baik berpendapat pegawai kantor kecamatan
dianggap dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan dari waktu normalnya. Hal
ini dapat dilihat dari beberapa pegawai kecamatan yang dapat menyelesaikan
49
berkas pekerjaannya dan melanjutkan berkas pekerjaan yang baru ditandai dengan
tidak adanya berkas pekerjaan yang menumpuk di meja kerja mereka.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki ketelitian
dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 15 15.63%
2 Baik 27 28.13%
3 Buruk 39 40.63%
4 Sangat Buruk 15 15.63%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 5 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan
sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang menyatakan baik
sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang menyatakan buruk sebanyak
39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15
responden atau 15.63%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
kecamatan kurang memiliki ketelitian dalam bekerja atau dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari seringnya
kesalahan yang dilakukan oleh beberapa pegawai ketika memberikan pelayanan
seperti kesalahan mengetik nama, kesalahan pengetikan tanggal atau bulan, isi
50
berkas yang tertukar dengan berkas yang lainnya dan lain-lain hal sebagai bentuk
kurang telitinya pegawai kecamatan dalam melayani masyarakat.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki kerapihan
dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan
yang mereka lakukan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.8
Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian Pekerjaan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 19 19.79%
2 Baik 25 26.04%
3 Buruk 32 33.33%
4 Sangat Buruk 20 20.83%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 7 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan
sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik
sebanyak 25 responden atau sebanyak 26.04%, yang menyatakan buruk sebanyak
32 responden atau 33.33% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 20
responden atau 20.83%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
kurang memiliki kerapihan dalam bekerja. Kerapihan dalam bekerja ditunjukkan
dengan berkas pekerjaan yang tidak kotor, berkas pekerjaan diarsipkan kedalam
map-map sesuai dengan jenis pelayanan serta berkas pekerjaan yang sudah dicek
kembali isinya apakah masih terdapat kesalahan dalam pengetikan. Sampai saat
51
ini, masyarakat menilai bahwa pegawai kecamatan tidak memiliki kerapihan
dalam bekerja saat memberikan pelayanan publik.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki kehati-
hatian dalam menyelesaikan pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan
pemberkasan dan ketika melayani keperluan masyarakat disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.9
Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 16 16.67%
2 Baik 29 30.21%
3 Buruk 37 38.54%
4 Sangat Buruk 14 14.58%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 8 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan
sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik
sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang menyatakan buruk sebanyak
37 responden atau 38.54% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 14
responden atau 14.58%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
kurang memiliki kehati-hatian dalam bekerja. Hal ini ditunjukkan dari berkas
pekerjaan tidak diarsipkan kedalam map-map sesuai dengan jenis kategori
52
pelayanan serta berkas pekerjaan yang sudah dicek kembali isinya apakah masih
terdapat kesalahan dalam pengetikan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai menyimpan berkas-berkas
pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas Pekerjaan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 19 19.79%
2 Baik 27 28.13%
3 Buruk 36 37.50%
4 Sangat Buruk 14 14.58%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 9 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang
menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang
menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya berkas-berkas
pengerjaan tidak disimpan kedalam lemari pengarsipan melainkan ditempatkan
didalam kardus-kardus. Hal ini mengingat jumlah lemari pengarsipan di kantor
Kecamatan memang hanya ada sebanyak 3 buah lemari arsip. Selain itu, pegawai
kecamatan tidak berupaya untuk merubah data pekerjaan yang berbentuk
53
hardcopy menjadi softcopy dengan scanning data. Hal ini mengakibatkan apabila
sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan akan sulit untuk ditemukan karena
penyimpanannya yang kurang baik.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki sikap
yang cekatan dalam bekerja disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 18 18.75%
2 Baik 23 23.96%
3 Buruk 39 40.63%
4 Sangat Buruk 16 16.67%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 10 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang
menyatakan baik sebanyak 23 responden atau sebanyak 23.96%, yang
menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan
tidak memiliki sikap yang cekatan pada saat bekerja. Hal ini dapat disebabkan
pegawai kecamatan tersebut kurang menguasai dalam mengoperasionalkan
komputer. Selain itu pegawai juga suka bertanya kepada pegawai lainnya
54
berkaitan dengan mekanisme pekerjaan yang tengah diselesaikannya karena tidak
hafalnya pegawai mengenai prosedur dari pekerjaan tersebut.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki daya
tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau
keluhan dari masyarakat yang datang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.12
Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 19 19.79%
2 Baik 19 19.79%
3 Buruk 35 36.46%
4 Sangat Buruk 23 23.96%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 11 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang
menyatakan baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang
menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 23 responden atau 23.96%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai tidak
memiliki daya tanggap yang baik atas permintaan dari masyarakat yang datang
untuk meminta pelayanan administratif. Pegawai sering melakukan kesalahan
dalam menafsirkan permintaan masyarakat secara tepat. Fenomena ini pernah
55
terjadi saat masyarakat membuat kartu tanda pentuduk elektronik (e-ktp) yang
rata-rata ditemukan kesalahan nama dan tanggal lahir dari yang bersangkutan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki respon
yang cepat terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari
masyarakat yang datang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.13
Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon Yang Cepat
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 19 19.79%
2 Baik 26 27.08%
3 Buruk 34 35.42%
4 Sangat Buruk 17 17.71%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 12 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang
menyatakan baik sebanyak 26 responden atau sebanyak 27.08%, yang
menyatakan buruk sebanyak 34 responden atau 35.42% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 17 responden atau 17.71%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan
dianggap tidak memiliki respon yang cepat terhadap penyelesaiaan pekerjaan atau
permintaan dari masyarakat. Masyarakat menilai bahwasanya pegawai kecamatan
dianggap mengulur-ulur waktu sehingga pekerjaan selesainya dalam waktu yang
lebih lama, apalagi bila ada masyarakat yang dianggap dari kalangan kurang
56
mampu justru pegawai kecamatan cenderung saling melemparkan pekerjaan
antara satu pegawai dengan pegawai lainnya karena dianggap tidak akan dapat
memperoleh uang bonus dari masyarakat yang bersangkutan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki
ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 4.14
Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 14 14.58%
2 Baik 29 30.21%
3 Buruk 35 36.46%
4 Sangat Buruk 18 18.75%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 13 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.14, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang
menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang
menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 18 responden atau 18.75%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan
dianggap kurang menguasai keterampilan dalam mengoperasionalkan komputer.
Hal ini ditunjukkan dari pegawai yang sering saling bertanya kepada sesama
pegawai tentang bagaimana caranya mengaktifkan alat ini maupun itu. Mungkin
57
saja ini disebabkan karena pegawai tersebut tidak memiliki latar belakang
pendidikan yang baik atau tidak pernah mengikuti pembelajaran komputer di
tempat lainnya.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki
ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan
penataan arsip) disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.15
Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 11 11.46%
2 Baik 37 38.54%
3 Buruk 36 37.50%
4 Sangat Buruk 12 12.50%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 14 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.15, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 11 responden atau sebanyak 11.46%, yang
menyatakan baik sebanyak 37 responden atau sebanyak 38.54%, yang
menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 12 responden atau 12.50%.
Responden yang menyatakan baik berpendapat bahwa beberapa pegawai
memiliki kemampuan dalam pengarsipan. Pengarsipan yang ditata dengan baik
akan sangat bermanfaat ketika masyarakat datang kembali untuk mengambil
berkas yang mereka minta sehingga tidak perlu mencari-cari lagi berkas tersebut.
58
Pengarsipan yang mereka gunakan berdasarkan pengkodean dengan klasifikasi
nama desa yang ada di kecamatan sumur.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki latar
belakang pendidikan yang cukup, minimal telah menempuh sarjana tingkat satu
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.16
Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan Pegawai
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 14 14.58%
2 Baik 28 29.17%
3 Buruk 38 39.58%
4 Sangat Buruk 16 16.67%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 14 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.16, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang
menyatakan baik sebanyak 28 responden atau sebanyak 29.17%, yang
menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan
yang ada saat ini, baik pegawai tetap maupun pegawai honorer meski memiliki
latar belakang pendidikan yang cukup namun belum dapat menunjukkan
semangat dan etos kerja yang profesional, khusus pegawai yang masih honorer
59
cenderung lebih banyak mengobrol-obrol di waktu jam kerja dan bermain game di
komputer dan sering mengabaikan keperluan masyarakat.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat memberikan
arahan atau petunjuk yang jelas ketika melayani permintaan masyarakat disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 4.17
Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 15 15.63%
2 Baik 23 23.96%
3 Buruk 39 40.63%
4 Sangat Buruk 19 19.79%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 17 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.17, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang
menyatakan baik sebanyak 23 responden atau sebanyak 23.96%, yang
menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 19 responden atau 19.79%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan
terkadang tidak dapat memberikan arahan dan petunjuk kepada masyarakat ketika
terdapat kekurangan persyaratan atas pelayanan yang diminta. Hal ini lebih sering
didominasi oleh pegawai yang tidak hafal dengan prosedur keadministrasian
kecamatan yang ada.
60
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki masa
kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu
dilakukan penataran mengenai tugas dan tanggung jawabnya disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.18
Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 17 17.71%
2 Baik 29 30.21%
3 Buruk 34 35.42%
4 Sangat Buruk 16 16.67%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 18 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.18, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.71%, yang
menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang
menyatakan buruk sebanyak 34 responden atau 35.42% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai di
Kantor Kecamatan Sumur saat ini mayoritas adalah pegawai negeri sipil yang
baru bekerja sekitar 2 hingga 3 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai Kantor
Kecamatan Sumur yang lama atau memiliki masa kerja diatas 5 tahun telah
dimutasi ke instansi atau kantor dinas yang lainnya dan digantikan oleh pegawai
baru lulus seleksi pegawai negeri sipil atau dari pegawai honorer.
61
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki cara
pandang yang luas dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau
menyelesaikan permasalahan yang ada disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.19
Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan Masalah
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 18 18.75%
2 Baik 29 30.21%
3 Buruk 36 37.50%
4 Sangat Buruk 13 13.54%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 19 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.19, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang
menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang
menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 13 responden atau 13.54%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan
saat ini tidak ada yang memiliki kemampuan khusus yang sangat dibutuhkan
untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayah kecamatan sumur seperti
sengketa lahan, konflik antar pemuda, persaingan politik dari tokoh–tokoh desa
hingga aksi demonstrasi dari warga masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
anggapan masyarakat bahwa pegawai Kecamatan Sumur saat ini tidak ada yang
memiliki wibawa, kurang berpendidikan, kurang pengalaman, masih muda,
62
kurang menjalin silaturahmi dengan warga masyarakat, bukan tokoh yang
dituakan dan lain-lain sebagainya yang membuat pegawai Kecamatan Sumur
dianggap tidak memiliki kemampuan menangani permasalahan yang terjadi.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki
keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.20
Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 15 15.63
2 Baik 24 25.00%
3 Buruk 35 36.46%
4 Sangat Buruk 22 22.92%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 20 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.20, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang
menyatakan baik sebanyak 24 responden atau sebanyak 25.00%, yang
menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 22 responden atau 22.92%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
kecamatan kurang ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
membutuhkan. Hal ini tercermin dari pegawai yang jarang memberikan senyum,
raut muka yang tegang dan terkesan kaku, kurangnya obrolan santai yang dapat
mencairkan suasana, terkesan membeda-bedakan pelayanan khususnya ketika
63
melayani masyarakat kecil dan lain-lain sebagainya yang membuat pegawai
kecamatan sumur dianggap kurang ramah dan hangat dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki
komunikasi yang baik dengan masyarakat disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.21
Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Komunikasi yang Baik
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 18 18.75%
2 Baik 20 20.83%
3 Buruk 38 39.58%
4 Sangat Buruk 20 20.83%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 21 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.21, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang
menyatakan baik sebanyak 20 responden atau sebanyak 20.83%, yang
menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%.
Responden yang menyatakan buruk beranggapan bahwa pegawai
Kecamatan Sumur tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Kemampuan komunikasi yang baik umumnya ditunjukkan dengan kemampuan
berinteraksi dengan lawan bicara dengan bahasa verbal. Namun yang dirasakan
64
oleh masyarakat adalah pegawai terhitung jarang melakukan interaksi dengan
mereka secara verbal atau melakukan perbincangan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki
komunikasi yang baik, antara pimpinan dan bawahannya disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.22
Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan Bawahan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 20 20.83%
2 Baik 25 26.04%
3 Buruk 38 39.58%
4 Sangat Buruk 13 13.54%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 23 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.22, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 20 responden atau sebanyak 20.83%, yang
menyatakan baik sebanyak 25 responden atau sebanyak 26.04%, yang
menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 13 responden atau 13.54%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa sepertinya
komunikasi antar pimpinan dan bawahan di Kantor Kecamatan Sumur tidak
berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan oleh masyarakat bahwa Kepala
Kecamatan Sumur saat ini bukanlah orang yang bertipe memasyaratkan diri atau
65
bukan orang yang senang bergaul. Selain itu beliau juga sering bepergian ke luar
kantor sehingga tidak ada waktu untuk beramah tamah dengan pegawainya.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat bekerjasama
dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan membagi
pekerjaan sesuai dengan bidang kerjanya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.23
Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam
Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 13 13.54
2 Baik 22 22.92
3 Buruk 40 41.67
4 Sangat Buruk 21 21.88
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 24 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 13.54%, yang
menyatakan baik sebanyak 22 responden atau sebanyak 22.92%, yang
menyatakan buruk sebanyak 40 responden atau 41.67% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 21 responden atau 21.88%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa kerjasama antar
pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang membutuhkan kerjasama tim
tidak terjalin dengan baik. Hal ini sering ditemukan dari pegawai yang terkadang
tidak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya, ada pegawai
66
yang aktif dan pegawai yang cenderung pasif dalam kerjasama tersebut dan lain
sebagainya yang menunjukkan bahwasanya kerjasama tim dan tanggungjawab
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dengan pembagian pekerjaan tidak
berjalan dengan optimal.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki ide dan
gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu
permasalahan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.24
Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan Gagasan
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 19 19.79%
2 Baik 27 28.13%
3 Buruk 36 37.50%
4 Sangat Buruk 14 14.58%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 25 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.24, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang
menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang
menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
kecamatan sumur kurang memiliki gagasan-gagasan dan ide yang membangun
atau dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Pegawai lebih suka menunggu
67
perintah dari Kepala Kecamatan ataupun pemberitaan melalui surat edaran
pemerintah daerah atas suatu kebijakan.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan mampu menyerap
aspirasi masyarakat atas pelayanan saat ini untuk merumuskan mekanisme
pelayanan yang lebih baik lagi disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.25
Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 12 12.50%
2 Baik 34 35.42%
3 Buruk 35 36.46%
4 Sangat Buruk 15 15.63%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 27 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.25, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 12 responden atau sebanyak 12.50%, yang
menyatakan baik sebanyak 34 responden atau sebanyak 35.42%, yang
menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
Kecamatan tidak dapat menyerap aspirasi baik yang sifatnya keluhan, kritik
maupun saran dari masyarakat atas pelayanan yang mereka terima selama ini. Hal
yang paling tidak disukai oleh kebanyakan masyarakat adalah kritik dan saran atas
pelayanan publik yang mereka rasakan lebih banyak yang tidak didengar dan
68
dilaksanakan oleh mereka, meskipun masukan tersebut rasional dan logis bahkan
memberikan dampak yang positif sekalipun.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan hadir dan pulang
tepat waktu atau mematuhi tata tertib pegawai negeri sipil yang berlaku disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 4.26
Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Kerja Tepat Waktu
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 15 15.63%
2 Baik 27 28.13%
3 Buruk 38 39.28%
4 Sangat Buruk 16 16.67%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 28 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.26, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang
menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang
menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.28% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai
kecamatan sumur tidak dapat hadir tepat waktu dan pulang sebelum waktunya.
Hal ini dapat dilihat dari oknum pegawai kecamatan yang sering ditemui masuk
kantor jam 8.30 wib, jam 09.00 wib. Lebih ironisnya lagi oknum pegawai bahkan
ketika waktu istirahat tiba pukul 12.00 wib justru membolos kerja atau langsung
69
pulang kerja tanpa sepengetahuan dan izin kepala kecamatan. Terkadang
ditemukan oknum pegawai tengah bersantai-santai di luar kantor kecamatan pada
jam kerja, ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Sumur kurang memiliki
disiplin, etos kerja dan jiwa koprs kepegawaian yang baik.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan tidak keluar kantor
sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan
dan mematuhi tata tertib pegawai lainnya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.27
Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 14 14.58%
2 Baik 27 28.13%
3 Buruk 35 36.46%
4 Sangat Buruk 20 20.83%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 29 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.27, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang
menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang
menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat pegawai kecamatan sumur
dapat dikatakan tidak memiliki disiplin dan etos kerja yang baik sebagai pegawai
negeri sipil. Masyarakat sering menemukan hal-hal yang sebenarnya tidak pantas
70
dilakukan oleh pegawai negeri sipil dan menyalahi tata tertib pegawai seperti
sering keluar kantor untuk kepentingan pribadi seperti belanja atau istirahat di
warung kopi saat jam kerja, tidak berpakaian dengan bersih dan rapih, tidak
menggunakan atribut kepegawaian dan yang terpenting adalah tidak ikut serta
melakukan kampanye politik.
Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan tidak keluar kantor
sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan
dan mematuhi tata tertib pegawai lainnya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.28
Tanggapan Responden Mengenai Menggunakan Atribut Kepegawaian
No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase
1 Sangat Baik 14 14.58%
2 Baik 32 33.33%
3 Buruk 35 36.46%
4 Sangat Buruk 15 15.63%
Total 96 100%
Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 30 Variabel Kinerja
Berdasarkan tabel 4.28, diketahui bahwa dari 96 responden yang
menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang
menyatakan baik sebanyak 32 responden atau sebanyak 33.33%, yang
menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan
sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%.
Responden yang menyatakan buruk berpendapat pegawai tidak
menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap seperti kartu pegawai, tidak
71
berpakaian dengan rapih, rambut yang tidak tertata rapih, menggunakan sendal di
saat jam kerja dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwa atribut kelengkapan
kepegawaian tidak digunakan sebagaimana mestinya sehingga pegawai jauh dari
kesan pegawai yang profesional.
Akumulasi tanggapan responden atas indikator Kinerja Pegawai Kecamatan
Sumur disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.29
Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai
No
Deskriptor Pertanyaan
Bobot Skala Likert
Skor
Aktual 1 2 3 4
P1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan bidang
kerjanya
19 40 21 16 226
P2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat
(umumnya terjadi pada hari senin dan selasa)
15 33 31 17 242
P4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya
19 28 33 16 238
P5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam
bekerja, khususnya ketika melayani keperluan
atau permintaan masyarakat terkait pelayanan
keadministrasian
15 39 27 15 234
P7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan
dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan
20 32 25 19 235
P8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang
berkaitan dengan pemberkasan dan ketika
melayani keperluan atau permintaan masyarakat
14 37 29 16 239
P9 Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan
tertata rapih
14 36 27 19 243
P10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja
16 39 23 18 235
P11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan
permintaan atau keluhan dari masyarakat yang
datang
23 35 19 19 226
72
P12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat
terhadap permintaan untuk menyelesaikan
pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang
datang
17 34 26 19 239
P13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam
menggunakan perangkat kerja khususnya
komputer
18 35 29 14 231
P14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan
(pengkodean dan penataan arsip)
12 36 37 11 239
P16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat
satu
16 38 28 14 232
P17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan persyaratan
keadministrasiannya tidak lengkap dari
permintaan masyarakat terkait
19 39 23 15 226
P18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa
kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi
pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan
penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas
dan tanggung jawabnya
16 34 29 17 239
P19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang
luas dalam menangani pekerjaan atau
menyelesaikan permasalahan yang ada
13 36 29 18 244
P20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat
22 35 24 15 224
P21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik
20 38 20 18 228
P23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang
baik, antara pimpinan dan bawahannya 13 38 25 20 244
P24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan
pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai
bidang kerjanya
21 40 22 13 219
P25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika
menyelesaikan suatu permasalahan
14 36 27 19 243
P27 Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi
masyarakat untuk merumuskan mekanisme
pelayanan yang lebih baik lagi
15 35 34 12 235
P28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu 16 38 27 15 233
P29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi
tanpa izin pimpinan
20 35 27 14 227
73
P30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut
kepegawaian secara lengkap, rapih dan bersih 15 35 32 14 237
Total 308 644 480 296 4220
Rata-rata 12 26 19 12 169
Sumber : Data primer yang telah diolah peneliti, 2014
4.3 Pengujian Hipotesis
Selanjutnya, guna memperoleh kesimpulan atas hipotesis yang diajukan
pada bagian sebelumnya, uji hipotetis perlu dilakukan untuk keperluan tersebut.
Dalam hal ini, formula z-test digunakan untuk menguji hipotetis deskriptif
terhadap variabel dengan jenis data interval dan berasumsi normal, jumlah sampel
atau N sebanyak 96 responden. Dengan menggunakan alat bantu program SPSS
versi 17 diperoleh harga-harga statistik deskriptif sebagai berikut :
Tabel 4.30
Statistik Deskriptif
One-Sample Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kinerja Pegawai 96 61.9136 14.51907 1.48185
Sumber : Output SPSS v.17
Berdasarkan tabel 4.30, diketahui bahwa nilai rerata (Mean), simpangan
baku (Std. Deviation), nilai yang dihipotesiskan () sebesar 6.240 yaitu 65 persen
dari total skor ideal yang mungkin diperoleh yaitu sebesar 9.600 dan jumlah
sampel (N) dimasukkan ke dalam rumus uji z sebagai berikut :
74
Diperoleh nilai zhitung sebesar 12,382. Sementara nilai ztabel dengan tingkat
kesalahan sebesar (0,05) diketahui sebesar 1,98. Dengan menggunakan uji satu
sisi (one-tailed), hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung <
nilai ztabel. Sebaliknya hipotesis alternatif (ha) dapat diterima apabila harga nilai
zhitung > nilai ztabel.
Diketahui bahwa nilai zhitung (12,382) > nilai ztabel (1,98) pada taraf
kepercayaan 95%, maka dengan demikian “Ha dapat diterima dan H0 ditolak”.
Dengan kata lain, hipotesis yang menyatakan bahwa “kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil atau kurang
baik jika kurang dari 65 persen” dapat terbukti kebenarannya.
Sedangkan untuk mengetahui prosentase kinerja pegawai Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang saat ini menggunakan rumus sebagai berikut :
Prosentase Kinerja = Tot. Skor Aktual x 100%
Tot. Skor Ideal
Maka, = 4.220 x 100%
9.600
= 0,4395 x 100% = 43,95%
= 44% (dibulatkan)
Dengan demikian, prosentase kinerja pegawai di Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang saat ini ialah sebesar 44 persen.
75
4.4 Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan uraian pada tabel 4.29, diketahui bahwa hasil pengukuran dari
25 item pertanyaan atau deskriptor diperoleh nilai total skor aktual sebesar 4.220.
Untuk dapat mengetahui kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang menurut tanggapan responden atau masyarakat di Kecamatan Sumur
dianalisis berdasarkan hasil skoring jawaban responden dari kuesioner yang telah
mereka isi sebagai berikut :
Skor sebesar 296 yang menjawab sangat baik = 296 x 4 = 1.184
Skor sebesar 480 yang menjawab baik = 480 x 3 = 1.440
Skor sebesar 644 yang menjawab kurang baik = 644 x 2 = 1.288
Skor sebesar 308 yang menjawab sangat kurang baik = 308 x 1 = 308
Jumlah = 4.220
Jumlah skor tertinggi = 4 x 25 x 96 = 9.600
Jumlah skor terendah = 1 x 25 x 96 = 2.400
Berdasarkan data tersebut, diketahui pengukuran kinerja pegawai
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang secara kontinum dapat digambarkan
sebagai berikut :
Sangat Kurang Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
2.400 4.800 7.200 9.600
4.220
Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Pegawai Secara Kontinum
76
Berdasarkan gambar 4.4, diketahui bahwa kinerja pegawai Kecamatan
Sumur menurut tanggapan responden memperoleh jumlah skor sebesar 4.220.
Jumlah skor tersebut terletak diantara rentang penilaian 2.400 – 4.800 yang berada
dalam kategori yang “kurang baik”. Dengan kata lain, kinerja pegawai Kecamatan
Sumur menurut tanggapan responden berada dalam kategori yang kurang baik.
Hasil pengukuran kinerja pegawai Kecamatan Sumur menurut tanggapan
responden terdapat keselarasan dengan hasil pengujian hipotesis, dimana hasil
pengujian hipotesis menyatakan bahwa kinerja pegawai Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang dikatakan kurang baik atau tidak berhasil apabila kurang
dari 65%.
Kemudian untuk dapat mengetahui dimensi kinerja pegawai Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang dilakukan dengan cara membuat peringkat dari
nilai rata-rata masing-masing dimensi kinerja yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.31
Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur
Kuantitas Pekerjaan 235
Kualitas Pekerjaan 235
Pengetahuan Kerja 236
Kerjasama Tim 183
Kreatifitas 235
0 50 100 150 200 250
Rata-rata Nilai Dimensi
77
Berdasarkan tabel 4.31, diketahui dengan jelas rata-rata nilai dimensi kinerja
pegawai Kecamatan Sumur yang diuraikan sebagai berikut ini :
1 Dimensi kuantitas pekerjaan pegawai kecamatan kantor Sumur saat ini
memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal sebesar 384.
Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kuantitas pekerjaan dengan
indikator volume pekerjaan dan lama waktu penyelesaian pekerjaan
didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari
masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari pegawai kantor
kecamatan sering saling melimpahkan tugas dalam melayani
masyarakat yang meminta pelayanan, tidak dapat melayani keperluan
masyarakat dengan cepat sehingga timbul antrian yang cukup panjang
yang umumnya sering terjadi pada hari senin dan selasa.
2 Dimensi kualitas pekerjaan pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini
memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal 384. Hal ini
menunjukkan bahwa dimensi kualitas pekerjaan dengan indikator
ketelitian kerja, kerapihan kerja, kecepatan kerja dan keterampilan
yang dimiliki pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju
atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan
dari seringnya kesalahan dalam membuat berkas-berkas
keadministrasian seperti kesalahan mengetik nama, tanggal atau
bulan, berkas yang tertukar dan kotor, berkas pekerjaan tidak
diarsipkan dan ditempatkan di meja, penyimpanan arsip yang kurang
baik, sikap yang kurang cekatan dalam memberikan pelayanan dan
78
lain sebagainya bentuk pelayanan yang kurang disukai oleh
masyarakat.
3 Dimensi pengetahuan kerja pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini
memperoleh nilai rata-rata sebesar 236 dari nilai ideal sebesar 384.
Hal ini menunjukkan bahwa dimensi pengetahuan kerja dengan
indikator tingkat pendidikan dan pengalaman kerja pegawai
didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari
masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari semangat dan
etos kerja yang kurang, khususnya pegawai honorer yang sering
mengobrol di jam kerja, bermain game di komputer, tidak dapat
memberikan arahan, petunjuk dan keterangan apabila terdapat
kekurangan dari persyaratan atas pelayanan yang diminta karena tidak
hafal prosedur keadministrasian yang berlaku, kurangnya pengetahuan
untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan
masyarakat seperti sengketa lahan, konflik antar pemuda desa,
persaingan politik dan lain sebagainya yang menunjukkan
pengetahuan kerja belum dapat memenuhi harapan masyarakat.
4 Dimensi kerjasama tim pada pegawai kantor kecamatan Sumur saat
ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 183 dari nilai ideal sebesar 384.
Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kerjasama tim dengan indikator
hubungan dengan masyarakat dan hubungan antar sesama pegawai
didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari
masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari kurang
79
ramahnya pegawai ketika melayani masyarakat, sering membeda-
bedakan ketika melayani masyarakat kecil, tidak memiliki
kemampuan komunikasi yang baik, lemahnya komunikasi antara
pimpinan dengan bawahan dan kurangnya kerjasama tim dan sikap
saling membantu jika pegawai lainnya meminta bantuan dan lain
sebagainya yang menunjukkan kerjasama tim tidak kuat
5 Dimensi kreatifitas pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini
memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal sebesar 384.
Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kreatifitas dengan indikator
kreatifitas dan disiplin pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak
setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang
ditunjukkan dari pegawai kurang memberikan gagasan dan ide untuk
menguatkan kinerja pelayanan publik karena lebih suka menunggu
instruksi dari pimpinan, tidak menyerap aspirasi seperti keluhan, kritik
dan saran dari masyarakat, absensi pegawai sering terlambat masuk
kerja dan pulang sebelum waktunya, sering membolos kerja pada jam
istirahat, keluar kantor demi kepentingan pribadi dan tanpa izin
pimpinan, disiplin dan etos kerja yang tidak baik, tidak berpakaian
sesuai atribut kepegawaian dan ada oknum yang ikut kampanye
politik pada saat-saat tertentu dan lain sebagainya yang menunjukkan
kreatifitas pegawai kurang baik.
80
4.5 Pembahasan
Di samping itu, peneliti memberikan uraian berkaitan dengan ranking
dimensi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang antara lain :
1 Dimensi pengetahuan kerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang memperoleh nilai rata-rata tertinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa dimensi kinerja yaitu pengetahuan kerja yang diuraikan oleh
peneliti dalam bentuk pertanyaan kuesioner memiliki jumlah skor
tanggapan dari responden yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
jumlah skor dari dimensi kinerja lainnya meskipun rata-rata tanggapan
masyarakat didominasi dengan jawaban yang tidak setuju atau kurang
baik. Dengan kata lain, dimensi pengetahuan kerja memiliki peringkat
yang paling tinggi bila dibandingkan dimensi kinerja lainnya seperti
kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, kerjasama tim dan kreatifitas.
2 Dimensi kerjasama tim dari pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang memperoleh nilai rata-rata terendah. Hal ini menunjukkan
bahwa dimensi kinerja yaitu kerjasama tim yang diuraikan oleh
peneliti dalam bentuk pertanyaan kuesioner memiliki jumlah skor
tanggapan dari responden yang paling rendah bila dibandingkan
dengan jumlah skor dari dimensi kinerja lainnya yang didominasi
dengan dengan jawaban yang tidak setuju atau kurang baik dan sangat
tidak setuju dan sangat kurang baik. Dengan kata lain, dimensi
kerjasama tim memiliki peringkat yang paling rendah bila
dibandingkan dengan dimensi kinerja lainnya
81
Selain itu, peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini
tidaklah sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan peneliti. Adapun
keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1. Peneliti memiliki keterbatasan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan
dari kuesioner penelitian yang mungkin dianggap kurang tepat atau
juga kekeliruan berkaitan dengan kinerja pegawai.
2. Peneliti memiliki keterbatasan waktu dan biaya selama penelitian
berlangsung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, secara
umum kondisi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang
menurut tanggapan masyarakat di Kecamatan Sumur yang tersebar pada 7 desa
atau kelurahan saat ini berada dalam kondisi yang buruk dengan persentase
tanggapan responden atas kinerja pegawai Kecamatan Sumur sebesar 44 persen.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha), yakni kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil atau buruk jika
lebih rendah dari 65 persen terbukti “diterima”.
Dimensi yang berada dalam kategori penilaian kinerja pegawai Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang yakni kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan,
pengetahuan kerja, kerjasama tim dan kreatifitas pegawai masih berada dalam
kondisi yang memprihatinkan ini perlu mendapatkan penanganan yang serius dari
Kepala Kecamatan Sumur guna mengoptimalkan kinerja pegawainya dalam
memberikan pelayanan publik yang prima.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan positif dan dasar
82
83
pengambilan keputusan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan
Sumur. Saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan upaya-upaya pembinaan jiwa korps dan kode etik kepada
pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang guna memperkuat
tanggung jawab dan profesionalisme sebagai abdi negara.
2. Melakukan pengawasan melekat (waskat) guna menghindari praktek-
praktek perilaku menyimpang seperti tindakan indispliner, gratifikasi
dan lain-lain tindakan yang dapat memberikan citra buruk kepada
korps pegawai negeri sipil.
3. Memberikan reward and punishment kepada pegawai Kecamatan
Sumur yang dinilai memiliki kinerja atau prestasi kerja yang baik agar
semangat kerja dan iklim kerja menjadi lebih dinamis dan kondusif.
4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada para pegawai
berkaitan penerapan pelayanan publik yang prima, kursus komunikasi
verbal, pelatihan penggunaan komputer untuk pemerintahan dan lain
sebagainya yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan
pegawai Kecamatan Sumur.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Indeks.
Fitron, Ikhsan Nur. 2009. Mencurigai Kekuasaan: Pelayanan Prima Bagi Warga.
Jakarta. Global Medika Profetika.
Gomes, Fausto Cordoso. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
Andi Offset.
Handoko, Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta. BPFE.
Harbani, Pasolong. 2007. Teori Administrasi Publik. Alfabeta.
Haris, Syamsuddin. 2007. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta. Lipi
Press.
Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi
Aksara.
Ismanto, Gandung. 2010. Banten Bangkit: Habis Gelap Terbitkah Terang. Serang.
Gong Publishing.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Perusahaan. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Marihot, Hariandja. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi
Aksara.
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE.
Muhidin, Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia.
Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi I dan Kybernologi II. Jakarta. Rineka
Cipta.
Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung.
Mandar Maju.
Sikula, Andrew, E. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Erlangga.
Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta. FE Universitas Indonesia.
Subarsono, A.G. 2012. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.
, 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.
Sutarto. 2002. Dasar – dasar Organisasi. Jakarta. Gunung Agung.
Syafi’e. 1999. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Rineka Cipta.
Thoha, Miftah. 2001. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Raja Biro Findo
Persada.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady A. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial.
Jakarta. Bumi Aksara.
Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta. Raja
Grafindo.
Dokumen: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Kewajiban dan Larangan.
Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pandeglang.
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kecamatan Sumur Kabupaten
Pandeglang Bulan September 2013.
Sumber lain: Internet: http//shelmi.wordpress.com/2009/02/27/evaluasi-kinerja/.(Tanggal akses 5 November 2013).
L A M P I R A N
KUESIONER PENELITIAN EVALUASI KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN SUMUR
KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014
Serang, April 2015
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Responden
Di-
Tempat
Bersamaan dengan ini, saya selaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara yang
tengah melakukan penelitian skripsi memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara dapat
meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaimana terlampir.
Pertanyaan tersebut mengungkap bagaimana kinerja pegawai Kantor Kecamatan
Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini.
Data yang diperoleh akan digunakan dalam rangka menyusun skripsi untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara terjamin dan data ini
hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah akademis dan sumbangsih pemikiran
bagi Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dalam rangka memberikan data serta
perspektif masyarakat Kecamatan Sumur terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan.
Diharapkan kuisioner ini dapat dijawab seluruhnya, mengingat objektifitas
penelitian akan sangat bergantung dari pengisian kuisioner ini. Atas kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara membantu proses penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Maman Nuralam NPM: 6661081097
Identitas Responden
Harap responden mengisi dengan sebenarnya
1. Nama :……………………………….
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : ……………………………….Tahun
4. Pendidikan : SD SLTP SLTA S1 ………...
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti, bila ada yang tidak dimengerti
diharapkan untuk bertanya kepada peneliti.
2 Berilah tanda “cheklist” ( √ ) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan
pilihan dari bapak/ibu/saudara.
3 Harap mengisi semua pertanyaan yang diberikan.
Keterangan Jawaban
Pernyataan Sangat Baik (SB) diberi nilai 4
Pernyataan Baik (B) diberi nilai 3
Pernyataan Tidak Baik (TB) diberi nilai 2
Pernyataan Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1
Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang
Pernyataan ini berkisar mengenai kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur
Kabupaten Pandeglang, yang dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pegawai dalam
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat saat ini di Kecamatan Sumur.
No
Uraian Pernyataan Jawaban Pernyataan
STB TB B SB 1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaannya sesuai dengan bidang kerjanya
2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan
publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya
terjadi pada hari senin dan selasa)
3 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan batas waktu yang diberikan
4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu
penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya
5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja,
khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan
masyarakat terkait pelayanan keadministrasian
6 Pegawai Kecamatan dapat segera melakukan perbaikan
apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya
7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam
menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari
sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan
8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam
menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang berkaitan
dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan atau
permintaan masyarakat
9 Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam
lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih
10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam
bekerja
11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik
dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan
atau keluhan dari masyarakat yang datang
12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat
terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan
atau keluhan dari masyarakat yang datang
13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam
menggunakan perangkat kerja khususnya komputer
14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya
seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan
penataan arsip)
15 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam surat menyurat baik secara manual maupun secara elektronik
(email)
16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan
yang cukup minimal sarjana tingkat satu
17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang
tepat jika ditemukan persyaratan keadministrasiannya
tidak lengkap dari permintaan masyarakat terkait
18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja
yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai
honorer agar tidak perlu dilakukan penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas dan tanggung
jawabnya
19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas
dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan
permasalahan yang ada
20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika
melakukan pelayanan masyarakat
21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik 22 Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis
antar pegawai
23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik,
antara pimpinan dan bawahannya
24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan
bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan
dengan membagi pekerjaan sesuai bidang kerjanya
25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam
meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu
permasalahan
26 Pegawai Kecamatan dapat membuat metode-metode
baru dalam menyelesaikan pekerjaannya atau ketika
menyelesaikan suatu permasalahan
27 Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi
masyarakat atas pelayanan yang diberikan saat ini untuk
merumuskan mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi
28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu 29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam
kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin
pimpinan
30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian
secara lengkap, rapih dan bersih
Ttd Responden
….…..…………………..
Terima Kasih & Sukses Selalu
UJI VALIDITAS
(30 butir pertanyaan)
Kinerja Pegawai
P1 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.751**
.000
96
P2 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.643**
.000
96
P3 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.082
.214
96
P4 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.612**
.000
96
P5 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.530**
.000
96
P6 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
-.029
.390
96
P7 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.549**
.000
96
P8 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.562**
.000
96
P9 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.427**
.000
96
P10 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.525**
.000
96
P11 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.614**
.000
96
P12 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.531**
.000
96
P13 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.686**
.000
96
P14 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.581**
.000
96
P15 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
-.203*
.024
96
P16 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.488**
.000
96
P17 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.647**
.000
96
P18 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.586**
.000
96
P19 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.679**
.000
96
P20 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.714**
.000
96
P21 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.661**
.000
96
P22 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.010
.462
96
P23 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.718**
.000
96
P24 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.573**
.000
96
P25 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.619**
.000
96
P26 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.103
.160
96
P27 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.635**
.000
96
P28 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.738**
.000
96
P29 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.647**
.000
96
P30 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.534**
.000
96
Kinerja Pearson Correlation
Pegawai Sig. (1-tailed)
N
1
96
Keterangan :
1. Total pertanyaan berkaitan dengan variabel Kinerja sebanyak 30 butir/item
pertanyaan.
2. Diketahui ada sebanyak 25 item pertanyaan yang dinyatakan “Valid”,
karena nilai korelasinya atau rhitung > rtabel (0.344) dan ditunjukkan dengan
tanda bintang ganda (**).
3. Diketahui ada sebanyak 5 item pertanyaan yang dinyatakan “Tidak Valid”,
karena nilai korelasinya atau rhitung < rtabel (0.344). Item pertanyaan yang
tidak valid ditandai warna merah, yaitu pertanyaan no 3, 6, 15, 22 dan 26.
UJI VALIDITAS
(25 butir pertanyaan)
Kinerja Pegawai
P1 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.769**
.000
96
P2 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.620**
.000
96
P4 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.622**
.000
96
P5 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.534**
.000
96
P7 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.582**
.000
96
P8 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.573**
.000
96
P9 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.426**
.000
96
P10 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.513**
.000
96
P11 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.622**
.000
96
P12 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.549**
.000
96
P13 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.691**
.000
96
P14 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.609**
.000
96
P16 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.490**
.000
96
P17 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.638**
.000
96
P18 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.577**
.000
96
P19 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.681**
.000
96
P20 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.719**
.000
96
P21 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.656**
.000
96
P23 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.743**
.000
96
P24 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.590**
.000
96
P25 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.639**
.000
96
P27 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.642**
.000
96
P28 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.749**
.000
96
P29 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.648**
.000
96
P30 Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
.542**
.000
96
Total Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
1
96
UJI REALIBILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.932
25
UJI STATISTIK DESKRIPTIF
One-Sample Statistics
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kinerja Pegawai 96 61.9136 14.51907 1.48185
One-Sample Test
Test Value = 0.05
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower
Upper
Kinerja
Pegawai
41.748
95
.000
61.86362
58.9218
64.8055
RIWAYAT HIDUP
Maman Nuralam, Lahir di Sumur, 5 Desember 1988, merupakan putra pertama
dari pasangan Bapak Sutrawi dan Ibu Mamah. Agama Islam, Kewarganegaraan
Indonesia, Alamat Kp. Katapang Kecamatan Sumur Desa Cigorondong
Kabupaten Pandeglang Banten.
Menyelesaikan Pendidikan di SD Negeri Cigorondong tahun 2002, tamat SMP
Negeri 2 Taman Jaya tahun 2005, tamat SMA Negeri 5 Pandeglang tahun 2008,
tahun 2008 menempuh kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang
Banten Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negera
sampai dengan saat ini.