EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... ·...

12
1 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN MANGGA GEDONG GINCU DI KECAMATAN PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA Prayoga Reksawibawa, Darsihardjo *) , Jupri *) Departemen Pendidikan Geografi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk 1) Mengidentifikasi karakteristik lahan pertanian 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan untuk tanaman mangga gedong gincu dan 4) Mengetahui upaya petani dalam mengatasi faktor pembatas pertumbuhan mangga gedong gincu di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Populasi penelitian meliputi lahan pertanian dan petani yang ada di Kecamatan Panyingkiran. Pengambilan sampel wilayah berdasarkan unit lahan pada peta satuan lahan dari overlay peta penggunaan lahan, peta jenis tanah dan kemiringan lereng untuk kemudian dilakukan matching. Hasil analisis menunjukan bahwa secara umum kelas kesesuaian lahan berada pada tingkat S3 atau sesuai marginal dengan faktor pembatas dominan yaitu curah hujan, temperatur rata-rata tahunan, kemiringan lereng, kedalaman efektif, drainase. Beberapa unit lahan memiliki kesesuaian lahan N1 dengan faktor pembatas dominan kemiringan lereng kelas IV atau sangat curam. Setelah dilakukan perbaikan lahan diperoleh kelas lahan S2 untuk tanaman mangga gedong gincu dengan faktor pembatas tetap berupa iklim dan temperatur karena tidak dapat diperbaiki. Upaya yang dulakukan untuk mengatasi faktor pembatas antara lain dengan membuat sengkedan atau terasering untuk mengatasi kemiringan lereng, pencangkulan dan pembongkaran lahan sebelum ditanami untuk mengatasi kedalaman efektif, pembuatan saluran irigasi untuk mengatasi drainase lalu pemupukan dan pengkayaan hara untuk menjaga tanah tetap pada kondisi optimal. Kata Kunci: evaluasi kesesuaian lahan, mangga gedong gincu, perbaikan lahan ABSTRACT The research objective was to 1) identify the characteristics of agricultural lands, 2) evaluate the suitability classes of lands, 3) identify the limiting factors of gedong gincu mango, and 4) find out the measures that farmers pursue in overcoming the limiting factors of the growth of gedong gincu mango in Panyingkiran Sub-district, Majalengka District. The research method used was an explorative method. The research population consisted of agricultural lands and farmers in Panyingkiran Sub- district. The area sampling was based on the land units on the land unit map of the overlay of land utilization map, soil type map, and slope gradients, and then matching was carried out. The result of analysis showed that, in general, the land suitability classes were at S3 level, or in conformity with the marginal by predominant limiting factors of rainfall, annual average temperature, slope gradient, effective depth, and drainage. Some land units have a land suitability of N1 with predominant limiting factors of class-IV slope gradient, or very steep. After a land improvement was conducted, a S2 land class was obtained for gedong gincu mango by the fixed limiting factors of climate and temperature, being unfixable. The measures pursued to deal with the limiting factors were, among others by building sengkedan or terasering to overcome slope gradient; land hoeing and breaking off before being planted so as to overcome effective depth; construction of irrigation to overcome drainage; and fertilization and nutrient enrichment to keep lands in an optimal condition. Keywords: land suitability evaluation, gedong gincu mango, land improvement. .

Transcript of EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... ·...

Page 1: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

1 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN MANGGA GEDONG GINCU DI KECAMATAN PANYINGKIRAN

KABUPATEN MAJALENGKA

Prayoga Reksawibawa, Darsihardjo*), Jupri*) Departemen Pendidikan Geografi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk 1) Mengidentifikasi karakteristik lahan pertanian

2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan untuk tanaman

mangga gedong gincu dan 4) Mengetahui upaya petani dalam mengatasi faktor pembatas

pertumbuhan mangga gedong gincu di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Populasi penelitian meliputi lahan

pertanian dan petani yang ada di Kecamatan Panyingkiran. Pengambilan sampel wilayah berdasarkan

unit lahan pada peta satuan lahan dari overlay peta penggunaan lahan, peta jenis tanah dan kemiringan

lereng untuk kemudian dilakukan matching. Hasil analisis menunjukan bahwa secara umum kelas

kesesuaian lahan berada pada tingkat S3 atau sesuai marginal dengan faktor pembatas dominan yaitu

curah hujan, temperatur rata-rata tahunan, kemiringan lereng, kedalaman efektif, drainase. Beberapa

unit lahan memiliki kesesuaian lahan N1 dengan faktor pembatas dominan kemiringan lereng kelas IV

atau sangat curam. Setelah dilakukan perbaikan lahan diperoleh kelas lahan S2 untuk tanaman mangga

gedong gincu dengan faktor pembatas tetap berupa iklim dan temperatur karena tidak dapat diperbaiki.

Upaya yang dulakukan untuk mengatasi faktor pembatas antara lain dengan membuat sengkedan atau

terasering untuk mengatasi kemiringan lereng, pencangkulan dan pembongkaran lahan sebelum

ditanami untuk mengatasi kedalaman efektif, pembuatan saluran irigasi untuk mengatasi drainase lalu

pemupukan dan pengkayaan hara untuk menjaga tanah tetap pada kondisi optimal.

Kata Kunci: evaluasi kesesuaian lahan, mangga gedong gincu, perbaikan lahan

ABSTRACT

The research objective was to 1) identify the characteristics of agricultural lands, 2) evaluate the

suitability classes of lands, 3) identify the limiting factors of gedong gincu mango, and 4) find out the

measures that farmers pursue in overcoming the limiting factors of the growth of gedong gincu mango

in Panyingkiran Sub-district, Majalengka District. The research method used was an explorative

method. The research population consisted of agricultural lands and farmers in Panyingkiran Sub-

district. The area sampling was based on the land units on the land unit map of the overlay of land

utilization map, soil type map, and slope gradients, and then matching was carried out. The result of

analysis showed that, in general, the land suitability classes were at S3 level, or in conformity with the

marginal by predominant limiting factors of rainfall, annual average temperature, slope gradient,

effective depth, and drainage. Some land units have a land suitability of N1 with predominant limiting

factors of class-IV slope gradient, or very steep. After a land improvement was conducted, a S2 land

class was obtained for gedong gincu mango by the fixed limiting factors of climate and temperature,

being unfixable. The measures pursued to deal with the limiting factors were, among others by building

sengkedan or terasering to overcome slope gradient; land hoeing and breaking off before being planted

so as to overcome effective depth; construction of irrigation to overcome drainage; and fertilization and

nutrient enrichment to keep lands in an optimal condition.

Keywords: land suitability evaluation, gedong gincu mango, land improvement.

.

Page 2: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

2 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Ketersediaan lahan sebagai sarana

untuk memenuhi kebutuhan manusia selalu

berbanding terbalik dengan pertumbuhan

manusianya itu sendiri. Kebutuhan manusia

yang semakin meningkat dan bervariasi

dengan kondisi lahan yang relatif tetap

untuk dimanfaatkan.

Sitorus S. R. P. (1985, hlm. 1)

mengemukakan bahwa meningkatnya

kebutuhan dan persaingan dalam

penggunaan lahan lebih baik untuk

keperluan produksi pertanian maupun

untuk keperluan lainnya memerlukan

pemikiran yang seksama dalam mengambil

keputusan pemanfaatan yang paling

menguntungkan dari sumber daya lahan

yang terbatas, dan sementara itu juga

melakukan tindakan konservasinya untuk

tindakan di masa mendatang.

Untuk tercapainya optimalisasi

dalam pemanfaatan lahan perlu adanya

informasi mengenai potensi lahan,

kesesuaian lahan dan tindakan pengelolaan

yang diperlukan bagi setiap areal lahan

tersebut. Agar dapat melakukan

perencanaan secara menyeluruh, maka

yang diperlukan adalah tersedianya

informasi faktor fisik lingkungan yang

meliputi sifat dan potensi lahan.

Ketersediaan informasi tersebut dapat

diperoleh melalui kegiatan survei tanah

dengan diikuti evaluasi lahan untuk

mendapatkan tingkat potensi lahan

tersebut.

Evaluasi lahan dilakukan guna

mendapatkan tingkat kesesuaian lahan yang

akan digunakan untuk berbagai

pemanfaatan lahan tersebut sesuai dengan

potensinya. Salah satunya adalah evaluasi

lahan untuk kepentingan pertanian guna

menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk

salah satu tanaman tertentu.

Indonesia merupakan negara agraris

dengan sumber daya lahan pertanian yang

luas terbentang di seluruh wilayahnya. Luas

wilayah pertanian tersebut didorong dengan

banyaknya penduduk yang memiliki mata

pencaharian petani yang membudidayakan

berbagai jenis tanaman. Wilayah pertanian

tersebut memiliki kondisi dan karakteristik

lahan yang berbeda untuk tiap areal

lahannya. Kondisi dan karakteristik lahan

sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman

yang dapat tumbuh, bahkan dalam satu

wilayah yang memiliki kondisi dan

kakteristik lahan tertentu hanya dapat di

tumbuhi atau ditanami dengan jenis

tanaman tertentu pula yang tidak dapat

tumbuh di areal lahan yang berada di

wilayah lainnya. Sehingga menjadikan

tanaman tersebut sebagai khas atau ciri

yang tidak dapat lepas dari wilayah

tersebut.

Terdapat banyak wilayah di

Indonesia yang masing-masing memiliki

khas atau ciri dengan tanaman yang hanya

Page 3: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

3 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

dapat tumbuh dengan baik di wilayah itu

sendiri. Salah satunya yaitu Kabupaten

Majalengka dengan tanaman mangga

gedong gincunya. Terdapat areal lahan

yang menjadi sentra produksi bagi

tumbuhnya tanaman mangga gedong gincu

yang tercakup ke dalam wilayah

administrasi Kecamatan Panyingkiran

Untuk meningkatkan produksi

mangga gedong gincu maka perlu

meningkatkan pula jumlah lahan yang

potensial dan yang secara jelas akan

mendorong produksivitas tanaman mangga

gedong gincu. Sejalan dengan itu maka

perlu dilakukan evaluasi potensi lahan

untuk tanaman mangga gedong gincu guna

mendorong produktivitas dan mengangkat

eksistensi Kecamatan Panyingkiran sebagai

sentra tanaman mangga gedong gincu

terbesar di Indonesia, sehingga dari kualitas

dan kuantitasnya dapat mencapai hasil yang

maksimal.

Untuk mengetahui kelas kesesuaian

lahan terhadap tanaman mangga gedong

gincu di Kecamatan Panyingkiran maka

perlu dilakukan identifikasi, klasifikasi

potensi lahan dan pembatas lahan sehingga

dalam budidaya tanaman mangga gedong

gincu akan lebih optimal dan berkualitas

Tujuan Penelitian

Kajian mengenai evaluasi lahan ini

bertujuan untuk mengetahui karakteristik

atau sifat lahan pertanian, kesesuaian lahan

pertanian, faktor pembatas lahan dan

tindakan petani dalam mengatasi faktor

pembatas lahan tersebut sehingga dapat

diketahui kesesuaian lahan pertanian untuk

tanaman mangga gedong gincu. Secara

spesifik tujuan dari penelitian ini adalah (a)

untuk mengidentifikasi karakteristik lahan,

(b) mengevaluasi kelas kesesuaian lahan,

(c) mengidentifikasi faktor pembatas lahan

(d) mengetahui upaya petani mangga

gedog gincu dalam mengatasi faktor

pembatas yang menghambat

pertumbuhan mangga gedong gincu.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian

ini adalah eksploratif. Metode eksploratif

adalah metode penelitian yang bertujuan

untuk mengumpulkan sejumlah data berupa

variabel, unit atau individu untuk diketahui

hal-hal yang mempengaruhi terjadinya

sesuatu. Metode eksploratif digunakan

karena penelitian ini mencari gejala-gejala

fisik maupun sosial untuk mencari

hubungan dan untuk mendapatkan

pengetahuan yang mendalam tentang

masalah objek yang dikaji

Pengambilan sampel wilayah

berdasarkan unit lahan pada peta satuan

lahan dari overlay peta penggunaan lahan,

peta jenis tanah dan kemiringan lereng

untuk kemudian dilakukan matching data

temuan dilapangan dengan tabel syarat

tumbuh tanaman mangga gedong gincu

Page 4: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

4 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

yang sudah tersedia untuk mengetahui

kelas kesesuaian lahannya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan di lokasi

penelitian dan data yang tersedia diketahui

penggunaan lahan di Kecamatan

Panyingkiran dapat dilihat pada Tabel 1 dan

gambaran penggunaan lahan di lapangan

dapat dilihat pada Gambar 1.

Tabel 1. Persebaran Luas Penggunaan

Lahan Kecamatan Panyingkiran

No. Penggunaan

Lahan

Luas

(Km2)

Persentase

(%)

1 Semak

Belukar

2,977 13,63

2 Sawah 8,951 40,93

3 Ladang 0,031 0,14

4 Kebun 6,682 30,56

5 Hutan 0,002 0,01

6 Pemukiman 3,221 14,73

Jumlah 21,86 100,00

Sumber: Hasil Penelitian

Jenis tanah di Kecamatan

Panyingkiran yaitu tanah Andosol dan

Latosol. Persebaran luas jenis tanah daerah

penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 dan

gambaran kondisi di lapangan dapat dilihat

pada Gambar 2.

Tabel 2. Persebaran Luas Jenis Tanah

Kecamatan Penyingkiran

No. Jenis tanah Luas

(Km2)

Persentase

(%)

1 Andosol 9,24 42,27

2 Latosol 12,62 57,73

Jumlah 21,86 100,00

Sumber: Hasil Penelitian

Sedangkan untuk kelas lereng yang

ada di Kecamatan Panyingkiran dapat

dilihat pada Tabel 3 dan gambaran kondisi

di lapangan dapat dilihat pada Gambar 3.

Tabel 3. Persebaran Luas Kelas Lereng

No. Kelas Lereng Luas

(Km2)

Persentase

(%)

1 I (<8%) 18,92 86,55

2 II (8%-15%) 0,96 4,39

3 III (16%-25%) 1,25 5,72

4. IV (26%-40%) 0,73 3,34

Jumlah 21,86 100

Sumber: Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil overlay peta

penggunaan lahan, peta jenis tanah dan peta

kemiringan lereng didapatkan peta satuan

lahan yang digunakan untuk pengambilan

sampel pada tiap satuan lahan yang mewakili.

Berikut tabel satuan lahan hasil overlay dapat

dilihat pada Tabel 4 dan gambaran kondisi di

lapangan dapat dilihat pada Gambar 4.

Dari pengambilan sampel di

lapangan berdasarkan satuan lahan tersebut

didapatkan karakteristik lahan untuk setiap

satuan lahan di Kecamatan Panyingkiran

yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Berdasarkan hasil identifikasi

menurut informasi yang didapatkan di

lapangan dan hasil analisis laboratorium

maka selanjutnya dapat dilakukan teknik

matching. Teknik matching dilakukan

untuk mengetahui klasifikasi kelas

kesesuaian lahan untuk suatu tanaman pada

setiap satuan lahannya.

Teknik matching dilakukan dengan

membandingkan antara karakteristik lahan

yang ditemui di lapangan dan hasil analisis

laboratorium dengan persyaratan tumbuh

Page 5: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

5 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

tanaman. Dalam penelitian ini dilakukan

teknik matching dengan cara

membandingan kondisi di lapangan dengan

persyaratan tumbuh tanaman mangga

gedong gincu sehingga akan didapatkan

kelas kesesuaian lahan pada setiap satuan

lahan. Berikut data hasil analisis dengan

menggunakan teknik matching dapat dilihat

pada Tabel 6.

Tabel 4. Satuan Lahan Overlay Peta Penggunaan Lahan, Tanah dan Peta Kelas Lereng

No. Nama Satuan Lahan Kelas Lereng Jenis Tanah Penggunaan Lahan

1 HT-AND-III 16%-25% Andosol Hutan

2 KB-AND-III 16%-25% Andosol Kebun

3 LD-AND-III 16%-25% Andosol Ladang/Tegalan

4 SB-AND-III 16%-25% Andosol Semak/Belukar

5 HT-AND-IV 26%-40% Andosol Hutan

6 SB-AND-IV 26%-40% Andosol Semak/Belukar

7 HT-AND-II 8%-15% Andosol Hutan

8 KB-AND-II 8%-15% Andosol Kebun

9 LD-AND-II 8%-15% Andosol Ladang/Tegalan

10 SW-AND-II 8%-15% Andosol Sawah

11 SB-AND-II 8%-15% Andosol Semak/belukar

12 PK-AND-II 8%-15% Andosol Pemukiman

13 KB-LAT-II 8%-15% Latosol Kebun

14 SW-LAT-II 8%-15% Latosol Sawah

15 KB-AND-I <8% Andosol Kebun

16 LD-AND-I <8% Andosol Ladang/Tegalan

17 SW-AND-I <8% Andosol Sawah

18 SB-AND-I <8% Andosol Semak/Belukar

19 PK-AND-I <8% Andosol Pemukiman

20 KB-LAT-I <8% Latosol Kebun

21 LD-LAT-I <8% Latosol Ladang/Tegalan

22 SW-LAT-I <8% Latosol Sawah

23 SB-LAT-I <8% Latosol Semak/Belukar

24 PK-LAT-I <8% Latosol Pemukiman

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Page 6: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

6 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

Gambar 1. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Panyingkiran

Sumber : Basemap Administrasi Provinsi Jawa Barat; Basemap Sungai

Provinsi Jawa Barat; Basemap Jalan Provinsi Jawa Barat;

Basemap Landuse Jawa Barat Tahun 2012.

Gambar 2. Peta Jenis Tanah Kecamatan Panyingkiran

Sumber : Basemap Administrasi Provinsi Jawa Barat; Basemap Sungai

Provinsi Jawa Barat; Basemap Jalan Provinsi Jawa Barat;

Basemap Jenis Tanah Jawa Barat Tahun 2012.

Page 7: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

7 | Antologi Geografi, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015

Gambar 3. Peta Kelas Lereng Kecamatan Panyingkiran

Sumber : Basemap Administrasi Provinsi Jawa Barat; Basemap Sungai

Provinsi Jawa Barat; Basemap Jalan Provinsi Jawa Barat;

Basemap Kelas Lereng Provinsi Jawa Barat Tahun 2012.

Gambar 4. Peta Satuan Lahan Kecamatan Panyingkiran

Sumber : Basemap Administrasi Provinsi Jawa Barat; Basemap Sungai

Provinsi Jawa Barat; Basemap Jalan Provinsi Jawa Barat;

Basemap Kelas Lereng Provinsi Jawa Barat Tahun 2012;

Basemap Landuse Jawa Barat; Basemap Jenis Tanah Jawa Barat

Page 8: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

8

Tabel 5. Karakteristik Lahan Untuk Setiap Satuan Lahan

Karakteristik Lahan

Satuan Lahan

HT-AND-

III

LD-AND-

III

SB-AND-

III

HT-AND-

IV

SB-AND-

IV

HT-AND-

II

KB-AND-

II

Temperatur (t)

Rata-rata tahunan

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

Ketersediaan air (w)

Curah hujan

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

Media Perakaran (r)

Tekstur

Kedalaman efektif

Drainase

Halus

>100

Baik

Halus

>100

Baik

Halus

80

Agak

terhambat

Halus

>100

Baik

Halus

80

Agak

terhambat

Halus

>100

Baik

Halus

100

Baik

Retensi Hara (f)

KTK Tanah

pH H2O

21,50

6

21,50

6

20,11

6,8

21,50

6

20,11

6,8

21,50

6

21,50

6

Toksisitas Tanah (x)

Salinitas

0,18

0,18

0,16

0,18

0,16

0,18

0,18

Hara (n)

N

P2O5

K2O

0,14

24,40

27

0,14

24,40

27

0,19

35,14

21.09

0,14

24,40

27

0,19

35,14

21.09

0,14

24,40

27

0,14

52,30

27,12

Terrain (s)

Lereng

Singkapan Batuan

Batuan Permukaan

16-25%

Tidak ada

5-15

16-25%

Tidak ada

5-15

16-25%

Tidak ada

5-15

26-40%

Tidak ada

5-15

26-40%

Tidak ada

5-15

8-15%

Tidak ada

5-15

8-15%

Tidak ada

<5

Erosi (e) Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan

Tabel 5 (Lanjutan)

Karakteristik Lahan

Satuan Lahan

LD-AND-II SW-AND-

II SB-AND-II PK-AND-II KB-LAT-II

SW-LAT-

II KB-AND-I LD-AND-I

Temperatur (t)

Rata-rata tahunan

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

Ketersediaan air (w)

Curah hujan

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

Media Perakaran (r)

Tekstur

Kedalaman efektif

Drainase

Agak liat

>100

Baik

Agak liat

>100

Baik

Halus

80

Agak

terhambat

Halus

90

Baik

Halus

90

Baik

Agak liat

80

Baik

Halus

100

Baik

Halus

90

Baik

Retensi Hara (f)

KTK Tanah

pH H2O

26,25

5,8

26,25

5,8

19,07

6,6

22,76

6,2

22,76

6,2

25,87

6,5

21,50

6

22,76

6,2

Toksisitas Tanah (x)

Salinitas

0,27

0,27

0,13

0,24

0,24

0,22

0,18

0,24

Hara (n)

N

P2O5

K2O

0,04

24,55

4,49

0,04

24,55

4,49

0,17

29,09

24,8

0,12

53,36

25,68

0,12

53,36

25,68

0,18

45,58

22,09

0,14

52,30

27,12

0,12

53,36

25,68

Terrain (s)

Lereng

Singkapan Batuan

Batuan Permukaan

8-15%

Tidak ada

<5

8-15%

Tidak ada

<5

8-15%

Tidak ada

5-15

<8%

Tidak ada

<5

8-15%

Tidak ada

<5

8-15%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

Erosi (e) Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan

Page 9: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

9

Tabel 5 (Lanjutan)

Karakteristik Lahan Satuan Lahan

SW-AND-I SB-AND-I PK-AND-I KB-LAT-I LD-LAT-I SW-LAT-I SB-LAT-I PK-LAT-I

Temperatur (t)

Rata-rata tahunan

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

27-30

Ketersediaan air (w)

Curah hujan

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

2342,3

Media Perakaran (r)

Tekstur

Kedalaman efektif

Drainase

Agak liat

80

Baik

Sedang

80

Agak

Terhambat

Agak liat

100

Baik

Liat

90

Baik

Halus

100

Baik

Liat

>100

Baik

Liat

90

Baik

Agak liat

100

Baik

Retensi Hara (f)

KTK Tanah

pH H2O

25,87

6,5

20,37

6,6

21,10

6

26,92

6,8

21,50

6

26,80

6,8

26,92

6,8

22,70

6

Toksisitas Tanah (x)

Salinitas

0,22

0,13

0,31

0,56

0,18

0,47

0,56

0,53

Hara (n)

N

P2O5

K2O

0,18

45,58

22,09

0,18

30,77

22,66

0,24

38,65

8,44

0,06

30,56

11,91

0,14

52,30

27,12

0,07

28,49

10,87

0,06

30,56

11,91

0,12

47,53

9,33

Terrain (s)

Lereng

Singkapan Batuan

Batuan Permukaan

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

5-15

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

<8%

Tidak ada

<5

Erosi (e) Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Tabel 6. Kesesuaian Lahan Aktual

No Satuan Lahan t w r f n s e KL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 HT-AND-III S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S1 S2 S1 S3tws

2 LD-AND-III S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S1 S2 S1 S3tws

3 SB-AND-III S2 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S3 S1 S2 S1 S3twrs

4 HT-AND-IV S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 N1 S1 S2 S1 N1

5 SB-AND-IV S2 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 N1 S1 S2 S1 N1

6 HT-AND-II S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S2 S1 S3tws

7 KB-AND-II S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3tws

8 LD-AND-II S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3tws

9 SW-AND-II S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3tws

10 SB-AND-II S2 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3twrs

11 PK-AND-II S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3twrs

12 KB-LAT-II S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3twrs

13 SW-LAT-II S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S1 S1 S3twrs

14 KB-AND-I S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3tw

15 LD-AND-I S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3tw

16 SW-AND-I S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3twr

17 SB-AND-I S2 S3 S1 S2 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 S1 S3twrs

18 PK-AND-I S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3tw

19 KB-LAT-I S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3twr

20 LD-LAT-I S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3tw

21 SW-LAT-I S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3tw

22 SB-LAT-I S2 S3 S1 S2 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3twr

23 PK-LAT-I S2 S3 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S3tw

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Page 10: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

10

Keterangan Tabel:

1. Satuan lahan

2. Temperatur

3. Curah hujan

4. Tekstur

5. Kedalaman efektif

6. Drainase

7. KTK tanah

8. pH H2O

9. N

10. P2O5

11. K2O

12. Lereng

13. Singkapan batuan

14. Batuan permukaan

15. Erosi

16. Tingkat kesesuaian lahan

aktual

Secara umum tingkat kesesuaian

lahan aktual untuk tanaman mangga

gedong gincu di Kecamatan Panyingkiran

berada pada kelas S3 (margial sesuai)

sampai dengan kelas N1 (tidak sesuai saat

ini) dengan kelas kesesuaian lahan yang

paling dominan yaitu S3 (marginal sesuai).

Faktor pembatas yang ada pada seluruh

kelas kesesuaian lahannya yaitu

temperatur, curah hujan, kedalaman efektif,

drainase, lereng, batuan permukaan.

Gambaran umum mengenai kesesuaian

lahan aktual untuk tanaman mangga

gedong gincu di Kecamatan Panyingkiran

dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Peta Satuan Lahan Kecamatan Panyingkiran

Sumber : Basemap Administrasi Provinsi Jawa Barat; Basemap Sungai

Provinsi Jawa Barat; Basemap Jalan Provinsi Jawa Barat;

Basemap Kelas Lereng Provinsi Jawa Barat Tahun 2012;

Basemap Landuse Jawa Barat; Basemap Jenis Tanah Jawa

Barat: Hasil Penelitian

Page 11: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

11

Dilihat dari kesesuaian lahan aktual

yang ada saat ini maka sangat diperlukan

untuk melakukan upaya perbaikan lahan

agar lahan tersebut dapat optimal

mendukung tumbuhnya tanaman mangga

gedong gincu.

Pada beberapa faktor pembatas

dilakukan upaya perbaikan lahan untuk

memperbaiki kualitas dan karakteristik

lahannya agar pada setiap satuan lahan

berpotensi terjadi peningkatan kesesuaian

lahan sehingga diperoleh kelas kesesuaian

lahan potensial. Kelas kesesuaian lahan

potensial untuk tanaman mangga gedong

gincu pada setiap satuan lahan dapat dilihat

pada Tabel 7 dan gambaran umum

mengenai kesesuaian lahan potensial di

lapangan dapat dilihat pada Gambar 6.

Tabel 7. Kesesuaian Lahan Potensial

No. Lahan Aktual Potensial

1 HT-AND-III S3tws S2tw

2 LD-AND-III S3tws S2tw

3 SB-AND-III S3twrs S2tw

4 HT-AND-IV N1 S2tws

5 SB-AND-IV N1 S2tws

6 HT-AND-II S3tws S2tw

7 KB-AND-II S3tws S2tw

8 LD-AND-II S3tws S2tw

9 SW-AND-II S3tws S2tw

10 SB-AND-II S3twrs S2tw

11 PK-AND-II S3twrs S2tw

12 KB-LAT-II S3twrs S2tw

13 SW-LAT-II S3twrs S2tw

14 KB-AND-I S3tw S2tw

15 LD-AND-I S3tw S2tw

16 SW-AND-I S3twr S2tw

17 SB-AND-I S3twrs S2tw

18 PK-AND-I S3tw S2tw

19 KB-LAT-I S3twr S2tw

20 LD-LAT-I S3tw S2tw

21 SW-LAT-I S3tw S2tw

22 SB-LAT-I S3twr S2tw

23 PK-LAT-I S3tw S2tw

Sumber: Hasil Penelitian 2014

Gambar 6. Peta Kesesuaian Lahan Potensial Kecamatan Panyingkiran

Sumber : Basemap Administrasi Provinsi Jabar; Basemap Sungai Provinsi Jabar; Basemap

Jalan Provinsi Jabar; Basemap Kelas Lereng Provinsi Jabar Tahun 2012; Basemap

Landuse Jabar; Basemap Jenis Tanah Jabar; Hasil Penelitian

Page 12: EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK …antologi.upi.edu/file/Evaluasi_Kesesuaian_Lahan... · 2) Mengevaluasi kelas kesesuaian lahan 3) Mengidentifikasi faktor pembatas lahan

12

KESIMPULAN

Kelas kesesuaian lahan aktual

untuk tanaman mangga gedong gincu di

Kecamatan Panyingkiran berkisar antara

kelas sesuai marginal atau S3 sampai

dengan N1 atau tidak sesuai saat ini.

Dengan kelas kesesuaian lahan aktual yang

paling dominan S3.

Untuk faktor pembatas dan upaya

perbaikan yang dilakukan di lokasi

penelitian adalah curah hujan yang pada

dasarnya tidak dapat diperbaiki tetapi dapat

disiasati dengan strategi manusia dalam

proses pengelolaan upaya budidaya

tanaman mangga gedong gincu. Kedalaman

efektif tanah tidak menjadi ancaman besar

bagi tumbuhnya tanaman mangga gedong

gincu karena akar masih dapat berkembang

dengan baik. Erosi, terkikisnya tanah oleh

aliran air permukaan dapat diminimalisir

dengan pembuatan saruran air agar air tidak

mengalir bebas atau tanah disekitar

ditanami tanaman penutup lahan agar

tanahnya terikat oleh akar tanaman tersebut

dan dapat meminimalkan dampak dari

aliran air tersebut. Kemiringan lereng,

dapat diatasi dengan pembuatan terasering

pada lahan yang kemiringan lerengnya

sangat curam untuk menghindari terjadinya

tanah longsor dan erosi yang terjadi karena

air dapat mengalir bebas apabila lahan

dibiarkan dalam keadaan curam tanpa

dibuat teras-teras. Kelas drainase di dalam

tanah dapat diatasi dengan pencangkulan

dan membuat saluran air untuk membuang

air berlebih pada tanah untuk menurunkan

permukaan air tanah. Batuan permukaan di

lokasi penelitian masih dalam batas

toleransi dan lahan masih dapat

dipergunakan untuk budidaya tanaman

mangga gedong gincu dalam jangka

panjang.

Setelah dilakukan perbaikan lahan

maka didapatkan kelas kesesuaian lahan

yang potensial untuk tanaman mangga

gedong gincu pada kelas cukup sesuai atau

S2 sampai dengan kelas marginal sesuai

atau S3 dengan kesesuaia lahan paling

dominan pada kelas kesesuaian lahan

cukup sesuai atau S2.

DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, S. R. P. (1998). Evaluasi

Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito.