Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

download Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

of 26

Transcript of Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    1/26

    EVALUASI KEMAJUAN PENERAPAN PENYELENGGARAANGOOD GOVERNANCE DI PROVINSI GORONTALO

    Sukarman Kamuli

    Fakultas Ilmu Sosial Uni!rsitas N!"!ri Gorontalo

    A#strak$ Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

     penyelenggaraan  good governance  di Provinsi Gorontalo telah melibatkan

    secara sinergis 3 (tiga) pilar utama  good governance yaitu, pemerintah,

     pelaku usaha swasta, dan masyarakat. nstrumen yang digunakan untuk

    mengumpulkan data adalah angket dan wawancara, sedangkan responden

     penelitian terdiri pegawai!birokrasi, pelaku usaha swasta, dan unsur anggota

    masyarakat. "asil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan  good governance  di provinsi Gorontalo telah berjalan sesuai dengan yang

    diharapkan, artinya tiga pilar utama penyelenggaraan good governance telah

     berperan sesuai harapan, tetapi terdapat beberapa indikator yang perlu

     perhatian serius yaitu indikator transparancy, effectiveness dan efficiency,

    dan strategic vision, karena terkait dengan realitas aktivitas kepemerintahan

    dan kehidupan sosial masyarakat.

    Kata%kata kun&i#  good governance, pemerintah, pelaku usaha swasta,

    masyarakat.

    $eberhasilan penyelenggaraan  good governance  sangat tergantung

     pada tiga pilar utama. Tiga pilar tersebut (%&P'&, *++) adalah

    Pemerintah, -unia saha wasta, dan /asyarakat. $etiganya saling

     berhubungan dan saling sinergis. ecara konseptual tidak boleh ada satu aktor

    yang dominan, tetapi ketiganya harus dalam keseimbangan. -alam konsep

    tata kepemerintahan yang baik, diterimanya segala sesuatu yang terkait

    dengan proses pembangunan bukan karena kekuasaan dominan yang dimiliki

    salah satu aktor!pilar, melainkan karena keterlibatan aktor0aktor tersebut

    secara akti1 dan senergis karena ketiganya mempunyai peran masing0masing."ubungan ketiganya harus dalam posisi seimbang dan saling kontrol (cheks

    and balances), untuk menghindari penguasaan atau ”eksploitasi” oleh satu

    komponen terhadap komponen lainnya. %ila salah satu komponen lebih tinggi

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 536

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    2/26

    daripada yang lain, yang terjadi adalah dominasi kekuasaan atas dua

    komponen lainnya.

    &lasan mendasar evaluasi mengenai penyelenggaraan  good

     governance di provinsi Gorontalo dilakukan dengan beberapa pertimbangan#

    5) Provinsi Gorontalo selama ini menjadi daerah yang paling banyak

    menerima kunjungan atau studi banding dari beberapa daerah, baik dari pihak

    eksekuti1 dan legislati1 (Provinsi dan $abupaten!$ota), termasuk dari

     pemerintah pusat9 *) Provinsi Gorontalo menjadi pilot proyek berbagai

     bidang pembangunan yang dijadikan tolok ukur bagi daerah lainnya

    mengadobsi apa yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Gorontalo9 3)

    Provinsi Gorontalo dianggap memiliki keunikan tersendiri dalam menata

     penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dari berbagai segi termasuk

     program agropolitan yang menjadi issu utama Gorontalo9 8) Provinsi

    Gorontalo adalah daerah baru, sehingga secara administrati1 pemerintahan

     perlu melakukan penataan secara bertahap dan berkesinambungan kearahyang lebih baik, pro1esional dan modern.

    &lasan tersebut bukan berarti pada proses penyelenggaraan

     pemerintahan tidak ada kekurangan atau kelemahan. $ekurangan atau

    kelemahan tersebut harus dievaluasi sambil berusaha meningkatkan apa yang

    telah dianggap baik dan memberi kontribusi besar pada proses

     penyelenggaraan pembangunan. :iloso1i penyelenggraan pemerintahan yang

     patut diadobsi oleh Provinsi Gorontalo adalah 1iloso1i yang dianut oleh

     pemerintah ;epang dalam penyelenggaran pemerintah dengan istilah

    ”  Kaizen”  yang bermakna#

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    3/26

     paradigma ”rule government” senantiasa lebih menyandarkan pada peraturan

     perundang0undangan yang berlaku. %erbeda dengan paradigma ”good

     governance”, dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan

     pelayanan publik tidak semata0mata didasarkan pada pemerintah

    (government) atau negara (state) saja, tetapi harus melibatkan seluruh elemen,

     baik di dalam intern birokrasi maupun di luar birokrasi publik (masyarakat).

    $arakteristik atau unsur utama penyelenggaraan kepemerintahan

    yang baik (good governance) menurut %hata dalam isjar (577># 557) adalah

    akuntabilitas (accountability), transparansi  (transparency), keterbukaan

    (openess), dan rule of law. ndikator good governance dalam ndang0ndang

     omor *4 Tahun 5777 dikenal dengan asas0asas pemerintahan yang baik,

    terdiri dari# 5) $epastian hukum9 *) tertib penyelenggaraan negara9 3)

    kepentingan umum9 8) keterbukaan9 ) proporsionalitas9 6) pro1esionalitas,

    dan9 >) akuntabilitas. elanjutnya dalam ndang0ndang 3* tahun *++8

     penyempurnaan atas ndang0ndang ** tahun 5777 tentang otonomi daerah,ketujuh asas tersebut disempurnakan menjadi 7 asas, yaitu asas e1ekti1itas,

    dan9 7) e1isiensi.

    $epemerintahan yang baik (good governance)  sebagaimana

    dikemukakan di atas menuntut keterlibatan seluruh elemen yang ada dalam

    masyarakat, segera bisa diwujudkan manakala pemerintah didekatkan dengan

    yang diperintah. Pemerintah yang didekatkan dengan yang diperintah berarti

    desentralisasi dan otonomi daerah.

    Pemerintah yang didekatkan dengan yang diperintah (rakyat) akan

    dapat mengenali apa yang menjadi kebutuhan, permasalahan, keinginan dan

    kepentingan serta aspirasi rakyat secara baik dan benar, karenanya kebijakanyang dibuat akan dapat mencerminkan apa yang menjadi kepentingan dan

    aspirasi rakyat yang dilayaninya. $aitannya dengan yang memerintah dan

    yang diperintah harpe dalam mith (574# 3+) menggambarkan#”Local

     government is better able than central governement to respond to changes in

    demand, to eperiment and to anticipate future change. !t provides a form of

     government in wich people from non"producer groups can more easily

     participate”. Pemerintah lokal lebih mampu daripada pemerintah pusat dalam

    merespon perubahan tuntutan, melakukan eksperimen dan mengantisipasi

     perubahan0perubahan pada masa mendatang. Pemerintah lokal memberikan

     bentuk pemerintahan dalam mana rakyat dari kelompok0kelompok non produser dapat lebih berpartisipasi. "al ini disebabkan karena #the power

    which lies with the local electorate may thus ensure that local policies reflect

    local demmand” (mith, 574# *7). $ewenangan yang menyandarkan pada

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 534

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    4/26

     pemilih lokal bisa jadi dapat menjamin bahwa kebijakan lokal mencerminkan

    apa yang menjadi tuntutan lokal.

    $ebijakan yang menyandarkan pada kondisi lokal akan dapat

    mencerminkan apa yang menjadi tuntutan dan keinginan serta aspirasi

    masyarakat lokal, dikarenakan mereka saling melakukan kontak (hubungan

    dengan masyarakat lokal, sehingga mereka mengetahui apa yang menjadi

    masalah lokal, sehingga mereka mengetahui apa yang menjadi masalah,

    tuntutan, keinginan, dan aspirasi masyarakat lokal dan membawanya ke

    dalam proses pembuatan kebijakan. mith (574# 3+) menegaskan bahwa#

    #$ecause if its fre%uent contact with the public the local administration

    becames aware of popular feelings towards local policies and can bring them

    to the attention of the relevant policy"makers”.  -isamping pemerintahan

     perlu didekatkan dengan apa yang diperintah, agar pelayanan publik kepada

    masyarakat dapat berjalan baik dan pro1esional, juga memerlukan

     pengetahuan dan in1ormasi lokal.-engan demikian pemerintahan yang dekat dengan yang diperintah

    (decentralized) akan mampu menyediakan layanan masyarakat lokal secara

    e1isien, mampu mengurangi biaya, memperbaiki outputs dan penggunaan

    sumber daya manusia secara lebih e1ekti1. -esentralisasi dapat pula

    meningkatkan akuntabilitas, kecakapan berpolitik (political skill), dan

    integrasi nasional yang kesemuanya akan mendekatkan pemerintahan kepada

    rakyat dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

    -isamping itu, desentralisasi dapat pula melatih rakyat untuk terlibat dalam

     proses politik baik pada skala lokal maupun nasional.

    ndonesia sebagai negara di kawasan &sia selain ;epang, ingapore,/alaysia dan lain0lain sejak kemerdekaannya terus melakukan pembenahan

     bahkan hingga saat ini dengan konsep re1ormasi pemerintahan yang

    melahirkan berbagai produk ndang0ndang atau produk hukum dengan

    harapan menjadi  frame  penyelenggaraan sistem pemerintahan ndonesia.

    trategi yang dilakukan secara nasional antara lain melakukan penggabungan

     beberapa departemen dan non departemen atau bahkan menghilangkannya

    untuk e1isiensi, termasuk di tingkat Provinsi, $abupaten!$ota pun terjadi

    demikian. asarannya bahwa 1ungsi pemerintah sebagai lembaga yang

    memiliki legalitas 1ormal dapat melakukan 1ungsi#  &ublic service

    (pelayanan) , development (pembangunan) , empowering (pemberdayaan) , andregulation (pengaturan)  (=asyid, 5774). -engan mengutip :ranklin -.

    =osevelt, =asyid mengemukakan bahwa untuk mengetahui suatu masyarakat,

    maka lihatlah pemerintahannya.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 537

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    5/26

    Pelaksanaan 1ungsi pemerintahan tersebut pada saat tertentu akan

    menggambarkan kualitas pemerintahan itu sendiri. ;ika pemerintah dapat

    menjalankan 1ungsi01ungsinya dengan baik, tugas pokok selanjutnya adalah

     bagaimana pelayanan membuahkan keadilan, pemberdayaan yang

    membuahkan kemandirian, serta pembangunan yang menciptakan

    kemakmuran. draha (*++3) lebih menitikberatkan pada aspek pelayanan

    sebagai 1ungsi pokok yang mesti dilakukan oleh pemerintah.

    =e1ormasi Tata Pemerintahan (governance) menjadi wacana yang

    menarik di kalangan akademisi, praktisi dan aktivis sosial di ndonesia,

    terutama setelah krisis mulitdeminsional yang berkepanjangan. =e1ormasi

    tata pemerintahan sejalan dengan proses demokratisasi, demoktratisasi

    menuntut ruang publik yang lebih luas bagi aktor0aktor dan  stakeholders di

    luar pemerintah untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan publik.

    elama ini, pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan publik

    cenderung sangat elitis karena hanya melibatkan elite birokrasi dan politik.&kibatnya, banyak kebijakan publik yang hanya mengabdi pada kepentingan

    elite dan mengorbankan kepentingan masyarakat.

    Tata pemerintahan yang dimaksudkan tersebut di atas, dapat

    dipahami sebagai sebuah proses, mekanisme, jaringan, nilai0nilai dan

    sekaligus juga lembaga. %ergantung pada konteksnya, seorang dapat

    menjelaskan berbagai konsep dan 1enomena tata pemerintahan yang

     berbeda serta arti yang berbeda.

    %erdasarkan konsep tata pemerintahan seperti di atas, ada beberapa

    aspek yang penting dari suatu tata pemerintahan. &ertama, tata pemerintahan

    adalah suatu sistem administrasi yang melibatkan banyak pelaku(multistakeholders) dari pemerintah dan unsur0unsur non pemerintah. uatu

    tata pemerintahan bukan merupakan pengganti pemerintah, tetapi lebih

    merupakan pelengkap dari sebuah pemerintahan. umber legitimasi dari

    suatu tata pemerintahan tidak hanya dari konstitusi dan regulasi yang

    mengatur keberadaan pemerintah, tetapi juga nilai0nilai yang berasal dan

     berkembang dalam masyarakat.  Kedua, tata pemerintahan sengaja

    dikembangkan untuk merespons masalah dan kepentingan publik. Pusat

     perhatian dari suatu tata pemerintahan adalah pada kebutuhan dan

    kepentingan masyarakat luas sebagai sebuah kolektivitas, bukan kebutuhan

    dan kepentingan pribadinya.  Ketiga,  pola hubungan antar pelaku dalamsuatu tata pemerintah tidak harus berupa suatu struktur kelembagaan yang

    1ormal dan ketat, tetapi dapat sangat longgar, berupa mekanisme, prosedur

    dan jaringan. $alau pemerintah selalu memiliki struktur yang 1ormal dan

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 58+

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    6/26

    tetap dalam menjalankan kekuasaanya, tata pemerintahan biasanya memiliki

    struktur yang lentur, in1ormal, bahkan dapat saja bersi1at sementara.

    paya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik hanya

    dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar yaitu

     pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat. $etiganya mempunyai

     peran masing0masing. Pemerintah (legislati1, eksekuti1, dan yudikati1)

    memainkan peran menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan

    hukum yang kondusi1 unsur0unsur lain dalam governance. -unia usaha

    swasta berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pendapatan.

    /asyarakat berperan penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan politik. $etiga

    unsur tersebut dalam memainkan perannya masing0masing harus sesuai

    dengan nilai0nilai dan prinsip0prinsip yang terkandung dalam tata

    kepemerintahan yang baik.

    Perubahan paradigma penyelenggaraan pemerintah daerah, dari

    sentralisasi ke desentralisasi, dari terpusatnya kekuasaan pada pemerintah dan pemerintahan daerah (eksekuti1) ke power sharing antara eksekuti1 dan

    legislati1 daerah, harus ditindaklanjuti dengan perubahan manajemen

     pemerintan daerah. -ari sisi manajemen pemerintahan daerah harus terjadi

     perubahan nilai yang semula menganut proses manajemen yang berorientasi

    kepada kepentingan internal organisasi pemerintah ke kepentingan eksternal

    disertai dengan peningkatan pelayanan dan pendelegasian sebagian tugas

     pelayanan pemerintah ke masyarakat.

    -alam rangka membangun 'ood 'overnance  di daerah prinsip0

     prinsip 1undamental yang menopang tegaknya 'ood 'overnance  harus

    diperhatikan dan diwujudkan tanpa terkecuali. Penyelenggaraan otonomidaerah pada dasarnya akan betul0betul akan terealisasi dengan baik apabila

    dilaksanakan dengan memakai prinsip0prinsip 'ood 'overnance. %ahkan

    sebenarnya otonomi daerah dengan berbagai seluk beluknya akan

    memberikan ruang yang lebih kondusi1 bagi terciptanya 'ood 'overnance.

    METODOLOGI PENELITIAN

    umber data adalah re1resentase dari unsur pemerintah!pegawai

     pemerintah, pelaku usaha swasta, dan unsur masyarakat (tokoh pendidik dan

    tokoh masyarakat) yang ada di wilayah provinsi Gorontalo. -alam pengumpulan data penelitian digunakan angket dan wawancara.

    ?okasi penelitian meliputi wilayah $abupaten!kota se0provinsi

    Gorontalo, yaitu# $ota Gorontalo, $abupaten Gorontalo, $abupaten

    %oalemo, $abupaten Pohuwato, dan $abupaten %one %olango. elanjutnya

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 585

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    7/26

    waktu penelitian berlangsung selama 8 (empat) bulan, yaitu sejak eptember

    s.d -esember *++6.

    ndikator 'ood governance  yang dianalisis adalah mengacu pada

    nited ations *evelopment &rogrammes  (-P), yaitu#  participation+ )

    rule of law+ -) transparancy+ ) responsiviness+ /) consensus orientation+ 0)

    e%uity+ 1) efektiviness and effienciency+ 2) accountability, and 3) strategic

    vision.

    'ASIL PENELITIAN

    'valuasi penyelenggaraan  good governance  di provinsi Gorontalo

    dianalisis pada 3 (tiga) pilar utama, yaitu pemerintah, pelaku usaha swasta,

    dan masyarakat. %erikut uraian temuan penelitian dan analisis data untuk

     pilar pertama, yaitu pemerintah dalam penyelenggaraan  good governance

    uraiannya sebagai berikut# A. Pilar Pemerintah

    Pada bagian ini diuraikan hasil temuan penelitian untuk pilar

     pemerintah atau pelaku birokrasi secara akumulati1 di tingkat Provinsi,

    $abupaten Gorontalo, %oalemo, Pohuwato, %one %olango, dan $ota

    Gorontalo. ndikator good governance berdasarkan hasil capaian angket dari

    7 responden yang ditentukan sebagai sample terpilih, skor jawaban angket

    terdiri dari kemungkinan jawaban dengan penilaian skor terendah 5 dan

    skor tertinggi . ntuk lebih jelasnya temuan penelitian dan hasil analisis data

    yang diuraikan sebagai berikut#

    () Pari&i*ationPartisipasi merupakan bagian tak terpisahkan dari terselenggaranya

     good governance secara utuh. Partisipasi dari kalangan pegawai dalam hal

    kegiatan secara internal seperti pelibatan bawahan oleh pimpinan baik dalam

     penyusunan program, pengawasan dan pelibatan unsur masyarakat

    merupakan prinsip yang perlu dibangun. kor capaian pada indikator

     participation menunjukkan kecenderungan opsi sangat setuju dengan angka

    6*,>>@, sedangkan untuk opsi setuju 3,6@, pada tingkat pimpinan

    melibatkan secara partisipati1 bawahan dalam menjalankan tugas0tugas

    kantor. "al ini menunjukkan bahwa indikator partisipasi sebagai salah satu

    indikator  good governance  dalam kategori memenuhi harapan

     penyelenggaran good governance. ementara dalam hal penyusunan program

    skor menunjukkan *,8@ pada opsi sangat setuju, sementara yang memberi

     jawaban setuju dengan prosentase 3*,*@. ntuk sub indikator pengawasan

    masyarakat atas penyelenggaraan  good governance  skor 8*,8@ pegawai

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 58*

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    8/26

    cenderung pada kategori jawaban sangat setuju, sedangkan jawaban setuju

    skor capaian mencapai 8,4@. -engan demikian secara akumulati1 persepsi

     pegawai!pelaku birokrasi dalam penyelenggaraan  good governance  di

     provinsi Gorontalo, khususnya indikator partisipasi sesuai harapan dengan

    angka prosentase 43,8@.

    +) Rule of Low

    ecara internal penegakan aturan!hukum pada lembaga, badan, dan

    dinas secara internal menunjukkan kecenderungan merespons pemberlakuan

    aturan atau penegakan hukum kepada pegawai!pelaku birokrasi yang

    melanggar hukum atau indisiplin. Prosentase skor capaian terhadap

     pemberlakuan hukum sebagai sub indikator rule of law tersebut menunjukkan

    angka 8+,>@ memberi pilihan selalu, dan 3,6@ sering. elanjutnya untuk

    sub indikator yaitu pada pelaksanaan aturan!hukum secara internal

    menunjukkan angka 6>,4@ telah sesuai. ntuk sub indicator pelayanan

     prima, pegawai!pelaku birokrasi cenderung sesuai *@, dan yangmemberikan respons sering 3*@. %ila diakumulasi respons pegawai!pelaku

     birokrasi terhadap penyelenggaraan  good governance untuk indicator rule of

    law mencapai angka 4*,*6@. "al ini menunjukkan bahwa rule of law dalam

    rangka mewujudkan  good governance  di provinsi Gorontalo telah sesuai

    harapan. &rtinya pemahaman pegawai!pelaku birokrasi terhadap role of law

    dalam kategori tinggi.

    ,) Trans*aran&-

    ecara internal demokrasi pemerintahan yang menjadi issu penting

    dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik perlu dikembangkan dan

     bahkan perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik. =espons pegawai!pelaku birokrasi terhadap praktek transparansi khusus sub indicator# pemahaman

    tentang konsep transparansi, 1leksibilitas realisasi program, dan pelayanan

    yang cepat dan tidak berbelit0belit.

    Prosentase untuk sub indicator pemahaman konsep transparansi

    selalu dilakukan, skor capaian mencapai +,4@ dan pegawai!pelaku pegawai

    yang memberikan respons sering dalam pemahaman konsep transparansi

    menunjukkan *>,5@. ementara sub indicator 1leksibilitas realisasi program

    kecenderungan *,@, sedangkan pada sub indicator pelayanan yang cepat

    menunjukkan >,6@. %ila diakumulasi indikator transparansi dalam

     penyelenggaraan good governance mencapai skor 46,7+@. -engan demikiandapat disimpulkan bahwa pegawai! pelaku birokrasi dalam memahami makna

    transparansi sudah sesuai harapan.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 583

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    9/26

    .) R!s*onsiin!ss

    ikap proakti1 atau ketanggapan pegawai!pelaku birokrasi sebagai

     penyelenggara dibidang pemerintahan merupakan 1actor yang perlu

    dikembangkan. &rtinya sebagai pelayanan masyarakat bukan menganut

     paradigma Adilayani masyarakat< tetapi menuju pada paradigma Amelayani

    masyarakat@, dan untuk sub indicator pilihan atas solusi yang ditawarkan mencapai

    >*,7@. Bapaian skor secara prosentati1 indicator responsiviness atau

    ketanggapan!proakti1 pegawai!pelaku birokrasi sangat mendukungterselenggaranya  good governance sangat signi1ikan yaitu secara kumulati1

    dari ketiga sub indicator responsiviness mencapai 45,+*@.

    /) 0ons!nsus Ori!ntation

    Bonsensus orientation merupakan bentuk komunikasi yang perlu

    ditumbuhkan kembangkan sebagai salah satu 1orum dialog menampung

    aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. /elalui consensus orientation

     pegawai!pelaku birokrasi dalam menciptakan 1orum dialog yang dinamis dan

    aspirati1, sehingga pada akhirnya program yang disusun dapat disosialisasikan

    kepada unsur masyarakat dan pelaku usaha. $omunikasi yang terbangun

    tersebut mutlak dijalin dan hal ini merupakan gambaran manajemen pemerintahan modern. /anajemen pemerintahan modern bermakna

     pensinergian antara pemerintah itu sendiri, masyarakat dan pelaku usaha

    swasta. &sumsi ini pada akhirnya dapat merealisasikan terciptanya  good

     governance  sebagai sasaran akhir dalam proses penyelenggaraan

     pemerintahan. kor capaian secara prosentati1 untuk sub indicator :orum

    dialog diperoleh angka 78,7@, sub indikator sosialisasi program prosentase

    capaian adalah 48,>@, dan untuk sub indicator manajemen pemerintahan

    modern mencapai 5++@. ecara kumulati1 indicator consensus orientation

    dari  good governance  adalah mencapai 44,73@. Bapaian angka secara

     prosentse tersebut menunjukkan bahwa pegawai!pelaku birokrasi dalammemahami penyelenggaraan  good governance  dari aspek consensus

    orientation telah sesuai harapan.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 588

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    10/26

    1) E2uit-

    etiap pegawai!pelaku birokrasi harus memahami perannya sebagai

     pelayanan masyarakat dengan memperlakukan sama anggota masyarakat dan

     pelaku usaha di dalam pelayanan tanpa perbedaan. Pola pengelolaan

     pemerintahan seperti ini akan memperoleh legitimasi dan dukungan serta

     partisipasi yang baik dari masyarakat. 2leh karena itu sikap tanggap dari

     pegawai!pelaku birokrasi mutlak diperlukan.

    ndikator eCuity dengan sub indicator9 program yang mengacu pada

    aturan, pemberian kesempatan dalam memberikan input, dan penciptaan iklim

    yang kondusi1 dalam mengukur terselenggaranya good governance skor dari

    masing0masing sub indicator tersebut, yaitu respons pegawai!pelaku birokrasi

    terhadap program yang disusun mengacu pada aturan diperoleh skor 78,7@.

    ntuk sub indicator pemberian kesempatan dalam memberikan input

     prosentase capaian 5++@, sementara capaian secara prosentati1 untuk sub

    indicator penciptaan iklim kondusi1 skornya adalah 75,@. ecara kumulati1indicator e%uity  dalam mewujudkan  good governance  secara prosentati1

    diperoleh 47,*>@. -engan demikian pemahaman pegawai!pelaku birokrasi

     pada indicator e%uity  dalam mewujudkan  good governance  telah sesuai

    harapan.

    3) E4!&tiin!ss 5 E44i&i!n&-

    '1ektiviness dan e11iciency adalah kegiatan yang berdayaguna dan

     berhasilguna. /aknanya adalah setiap pegawai!pelaku birokrasi pada level

    manapun, baik top manajemen, middle manajemen, maupun di tingkat sta11

    harus memiliki dan mengimplementasikan konsep e1ektiviness dan e11iciency

    khususnya dalam perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat danketersediaan dana. &rtinya adanya kesesuaian antara harapan dan kenyataan

    secara rasional dan terukur, baik dalam perumusan program, ketepatan

    sasaran dan dampak yang ditimbulkan, kondisi riil masyarakat atas program

    yang disusun, penggunaan anggaran yang sesuai, penyelesaian kegiatan

    sesuai schedule, ketersediaan umber -aya /anusia sesuai bidang keahlian

    masing0masing.

    kor capaian masing0masing sub indikator, yaitu# perumusan

     program secara prosentati1 diperoleh angka >6,3@, ketepatan sasaran dan

    dampak yang ditimbulkan 46,8@, kondisi riil masyarakat atas program yang

    disusun 78,7@, penggunaan anggaran yang sesuai 74,3@, penyelesaiankegiatan sesuai schedule 43,5@, dan untuk sub indicator ketersediaan umber

    -aya /anusia sesuai bidang keahlian masing0masing adalah 8,*@. -ari

     beberapa sub indicator yang ada, sub indicator -/ prosentase capaian

    masih termasuk kategori rendah, hal ini perlu perhatian khusus. ebab sub

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 58

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    11/26

    indicator penyelenggaran  good governance  adalah -/ adalah hal yang

    sangat penting dan urgen. ecara kumulati1 beberapa sub indicator dari

    e1ektiviness dan e11iciency yang menopang penyenggaraan good governance

     prosentase capaiannya adalah 4+,8@. Prosentase capaian tersebut

    menunjukkan bahwa indikator dari e1ektiviness dan e11iciency sebagai

     penopang penyelenggaraan  good governance  telah sesuai harapan. &rtinya

     pemahaman pegawai!perilaku birokrasi terhadap e1ektiviness dan e11iciency

    yang orientasi pada good governance memenuhi syarat.

    6) A&&ounta#ilit-

    Pejabat public dalam melaksanakan tugasnya adalah hasil sinergi

    antara pejabat tersebut dengan para bawahan secara utuh. Pertanggung0

     jawaban pejabat publik itu dapat dilihat atau diukur pada sub0sub indikator

    dari accountability, yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian!

     pelaksanaan, pengawasan dan atau kontrol. ub0sub indikator tersebut

    merupakan satu kesatuan yang pada akhirnya hasil akhirnya akanmenunjukkan kinerja yang harus dipertanggungjawabkan secara utuh.

    Prosentase untuk sub indikator perencanaan diperoleh angka 76,6@,

    artinya pegawai!pelaku birokrasi cenderung sangat setuju dan setuju terhadap

     pentingnya perencanaan sebagai penentu arah atau haluan mengawali proses

    kegiatan. ementara untuk indikator pengorganisasian!pelaksanaan secara

     prosentati1 mencapai 76,6@, dan untuk sub indicator pelaksanaan dan atau

    control prosentase capaian 74,3@. Bapaian secara prosentati1 ketiga sub

    indicator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman tentang prinsip0prinsip

    manajemen pada pegawai!pelaku birokrasi sudah sesuai harapan. $umulasi

    dari indicator accountability dari good governance adalah 47,+8@. &ngka inicukup signi1ikan dan menggambarkan indicator accountability dalam

    menopang penyelenggaraan good governance di provinsi Gorontalo.

    7) Strat!"i& Vision

    etiap pegawai!pelaku birokrasi harus memiliki pandangan0

     pandangan strategis menghadapi masa yang akan datang utamanya

    menyangkut aktivitas keseharian dibidang pemerintahan dan pembangunan.

    isi strategis tersebut antara lain pemahaman konsep manajemen

     pemerintahan, yaitu pandangan yang luas dalam menyusun perencanaan,

     pengorganisasian, pengawasan!evaluasi dan dampak yang kemungkinan

    terjadi harus sudah dapat diperhitungkan secara matang. trategic visiondengan sub indikator9 keterkaitan antara perencanaan D pelaksanaan!

     pengorganisasian D pengawasan!kontrol secara sinergis, kemudian sub

    indikator kesesuaian perencanaan D pelaksanaan!pengorganisian D pengawas0

    an!evaluasi, dan sub indikator hasil pelaksanaan pembangunan

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 586

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    12/26

    dipublikasikan, serta sub indikator dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

    ub0sub indikator tersebut merupakan satu kesatuan visi strategi menuju

     good governance.

    ub indikator9 keterkaitan antara perencanaan D pelaksanaan!

     pengorganisasian D pengawasan!kontrol secara sinergis, menunjukkan

     prosentase capaian 5++@. &rtinya pegawai!perilaku birokrasi memberikan

    respons sangat setuju dan setuju tentang keterkaitan prinsip0prinsip

    manajemen. elanjutnya untuk sub indikator kesesuaian perencanaan D

     pelaksanaan!pengorganisian D pengawasan!evaluasi prosentase capaian

    44,5@, untuk sub indikator hasil pelaksanaan pembangunan yang

    dipublikasikan prosentase capaian 45,8@, serta sub indikator dampak yang

    dirasakan oleh masyarakat prosentase yang diperoleh mencapai 46,8@.

    ecara kumulati1 indikator strategic vision dalam penyelenggaraan  good

     governance menunjukkan angka yang cukup signi1ikan, yaitu 43,48@.

     B. Pilar Pelaku usaha swastaraian tentang pelaku usaha swasta dalam penyelenggaraan  good

     governance temuan penelitian dan analisis data sama dengan pegawai!pelaku

     birokrasi. Pemaparan sembilan indikator  good governance diuraikan sebagai

     berikut#

    () Parti&i*ation

    $eikutsertaan pelaku usaha swasta dalam mengawal kebijakan

     pemerintah menjadi hal penting dalam penyelenggaraan  good governance.

    ebab unsur pelaku usaha swasta adalah bagian yang tak terpisahkan dengan

    unsur pemerintah dalam penyelenggaraan  good governance.  Partisipasi

     pelaku usaha yang terlibat dalam kegiatan musyawarah bersama antara pemerintah dalam hal ini eksekuti1, legislati1, maupun kegiatan yang

    diselenggarakan oleh lembaga yudikati1 sangat penting. -engan musyawarah

    tersebut pelaku usaha swasta diberi porsi untuk memberikan masukan dalam

     penyusunan program termasuk kegiatan pengawasan.

    =espon masyarakat atas kebijakan bidang pemerintahan melalui hasil

    musyawarah secara terbuka dengan stakeholders dalam kategori sesuai

    harapan menujukkan prosentase >+@, kemudian pelibatan dalam hal

     penyusunan program dengan prosentase 6+@, serta pelibatan pelaku usaha

    dalam hal melakukan pengawasan terhadap program yang dilaksanakan

     pemerintah dengan prosentase 4+@. ecara kumulati1 indikator partisipasiterhadap penyelenggaraan good governance prosentase capaiannya adalah

    >4,6>@. Perolehan prosentase tersebut menggambarkan bahwa pelaku usaha

    swasta berkeinginan secara bersama mewujudkan penyelenggaran  good

     governance di provinsi Gorontalo.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 58>

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    13/26

    +) Rul! o4 La8

    Penegakan hukum berlaku sama untuk semua unsur yang ada, baik di

    kalangan pemerintah sendiri, masyarakat secara luas, maupun pada pelaku

    usaha swasta. 2rientasinya adalah pada adanya keadilan dan pemerataan

    diberbagai bidang secara proporsional. $etegasan merupakan 1aktor penting

    dalam penegakan hukum, artinya tidak ada perlakuan istimewa bagi siapa

    yang melanggarnya, demikian pula pada penempatan personil di semua lini

    dibidang pemerintahan harus proporsional termasuk melibatkan pelaku usaha

    swasta baik di masyarakat maupun pada hal0hal tertentu yang dianggap urgen

     pada kegiatan pemerintahan.

    $ecenderungan pelaku usaha swasta dalam penegakan hukum sudah

    sesuai harapan, hal ini ditunjukkan dengan prosentase capaian 4+@, demikian

     pula aspek proporsional dalam penegakan hukum mencapai 4+@. edangkan

    yang terkait dengan pemrosesan surat0surat penting secara prosedural, cepat

    serta tidak berbelit0belit sebagai bagian dari penegakan hukum secaraadministrati1 prosentase capaiannya adalah 6+@. &kumulasi perolehan dari

    sub0sub indiaktor tersebut adalah >4,6>@. Perolehan prosentase tersebut

    menunjukkan bahwa pelaku usaha swasta memahami bahwa penegakan

    hukum perlu dalam menunjang penyelenggaraan  good governance. Pelaku

    usaha swasta sekaligus mitra pemerintah dalam menciptakan kondisi

     perekonomian, baik si1atnya lokal, nasional, bahkan level internasional. klim

    usaha yang dapat membangkitkan dinamika perekonomian baik lokal,

    regional, nasional termasuk membantu pemerintah dalam menurunkan angka

     pengangguran atau angkatan kerja, peran pelaku usaha swasta sangat

    strategis.,) Trans*aran&-

    Pelaku usaha swasta menghendaki adanya transparansi dalam segala

    hal terkait dengan kebijakan dalam rangka menciptakan iklim usaha. $onsep

     pemahaman transparansi bagi pelaku usaha swasta sangat erat kaitannya

    dengan pemberian peluang dalam pelibatan proyek0proyek pemerintah, baik

     bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, perikanan, pertanian

    termasuk pemberdayaan masyarakat, dan lain0lain. -emikian pula

    keleluasaan berusaha, dan transparansi dalam hal pengurusan surat0surat

     penting secara cepat dan tidak berbelit0belit. =espon pelaku usaha swasta

    dalam hal transparansi untuk sub indikator transparansi berbagai bidangseperti# beasiswa, peningkatan mutu guru dan lain0lain dalam rangka

    terwujudnya terselenggaranya good governance.

    Bapaian sub indikator ini sudah sesuai harapan yakni dengan

     prosentase 4+@, sub indikator pemberian keleluasaan berusaha prosentase

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 584

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    14/26

    capaiannya adalah 7+@, dan untuk sub indikator pengurusan dokumentasi

    secara cepat dan tidak berbelit0belit prosentase mencapai 4+@. Bapaian skor

    secara prosentase tersebut dapat diasumsikan bahwa pelaku usaha swasta

    dapat menerima tentang transparansi tersebut dan dirasakan secara rill dapat

    menunjang aktivitas usahanya. kor capaian untuk indikator ini mencapai

    >7,33@. -engan demikian dapat disimpulkan bahwa transpransi sebagai salah

    satu indikator penyelenggaraan  good governance  sudah sesuai dengan

     pemahaman pelaku usaha swasta.

    .) R!s*onsi!n!ss

    =esponsiveness atau sikap proakti1 pegawai!pelaku birokasi terhadap

     pelaku usaha swasta dalam penyelenggaraan good governance sangat penting,

    sebab banyak hal yang perlu pelibatan pelaku usaha swasta dalam berbagai

     bidang pembangunan. Pelibatan tersebut antara lain dalam berbagai bidang,

    misalnya bidang jasa konstruksi, pendidikan, kesehatan, dan lain0lain. ikap

    tanggap selama ini yang terjadi di pemerintahan provinsi Gorontalo sebagaiwujud penyelenggaran pemerintahan yang baik sesuai harapan. =espons yang

    diberikan pelaku usaha swasta melalui angket yang disebarkan menunjukkan

     bahwa sikap atnggap, alternati1 pilihan dan solusi yang diberikan oleh

     pegawai!pelaku birokrasi sudah sesuai harapan. "al tersebut ditunjukkan oleh

    data respons yang diberikan, yaitu untuk sub indikator pemberian pelayanan

    secara tanggap tanpa membedakan subjek yang dilayani prosentase capaian

    4+@, untuk sub indikator sikap antisipati1 aparat dalam memberikan alternati1

     pilihan tentang sesuatu masalah yang dihadapi dengan prosesntase >+@,

    sedangkan untuk pemberian solusi atas masalah yang dihadapi berpihak pada

    masyarakat dengan prosentase 4+@. &kumulasi dari respons pelaku usahaswasta atas responsiveness  tentang penyelenggaraan good governance

    ditunjukkan dengan prosentase capaian sebesar 45,33@.

    /) 0ons!nsus Ori!ntation

    /usyawarah merupakan 1orum terpenting dalam pengambilan

    keputusan utamanya dalam membicarakan hal0hal strategis. "al yang

    terpenting dalam musyawarah adalah adanya konsesus. Pelaku usaha swasta

    menganggap konsensus yang tercipta selama ini dengan pegawai!pelaku

     birokrasi telah menunjukkan kondisi atau harapan yang sesuai. 4onsensus

    orientation sebagai indikator good governance ditinjau dari tiga sub indikator,

    yaitu kebijakan yang diambil disosialisasikan terlebih dahulu sehingga tidakmerugikan masyarakat. osialisasi itu antara lain dengan model /usrenbang

    dan penyusunan rencana pembangunan daerah sebagai sub indikator kedua,

    dan untuk sub indikator berikutnya adalah kontinuitas komunikasi dengan

    elemen masyarakat.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 587

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    15/26

    ndikator sosialisasi kebijakan kepada masyarakat secara prosentati1

    mencapai 4+@, kemudian sub indikator model /usrenbang dalam

     penyusunan program prosentase capaian sebesar 6+@, sedangkan untuk sub

    indikator berikutnya kontinuitas dengan elemen masyarakat prosentase

    capaian adalah 6+@. ecara kumulati1 indikator consensus orientation sebagai

     penopang  good governance  secara prosentati1 sebesar >6,6>@. "al ini

    menunjukkan bahwa pelaku usaha swasta telah merespons secara positi1

    tentang consensus orientation dalam mewujudkan good governance tersebut.

    1) E2uit-

    $onotasi eCuity pada prinsipnya adalah kesamaan dalam perlakuan

    dan pelayanan dalam berbagai hal kaitannya dengan penyelenggaraan

     pemerintahan atau  good governance. alah satu sub indikator eCuity adalah

    kesamaan dalam penerapan hukum, pemberian kesempatan berusaha sesuai

    kemampuan, dan penciptaan iklim yang kondusi1. Prosentase untuk sub

    indikator kesamaan dalam penerapan hukum di pemerintahan sudah sesuaidengan prosentase 7+@, untuk sub indikator kesempatan berusaha sesuai

    kemampuan 7+@, dan untuk sub indikator penciptaan iklim yang kondusi1

     prosentase mencapai 7+@. Bapaian angka0angka tersebut menunjukkan

     bahwa eCuity sebagai salah satu indikator good governance dapat menunjang

     penyelenggaraan pemerintahan di provinsi Gorontalo. ecara kumulati1

    indikator eCuity dalam menunjang penyelenggaraan  good governance

     prosentase capaian sebesar 48@.

    ariasi perolehan skor dan prosentase capaian. -alam penentuan

     prosentase alternati1 jawaban responden antara sangat sesuai dan sesuai

    digabungkan dan diasumsikan sebagai respons yang sesuai. -engan demikianangka prosentase masing0masing sub indikator pada prinsipnya menunjukkan

    harapan yang diinginkan oleh responden atas penyelenggaraan  good

     governance.

    3)9 E4!&tiin!ss 5 E4i!&i!n&-

    Prinsip utama yang tidak kalah pentingnya dalam penyelenggaraan

     good governance  adalah e1ectiviness E e1ieciency. $etepatan dalam

    merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi setiap kegiatan penting

    untuk terus dibiasakan, demikian pula dengan e1ektivitas dengan orientasi

     pada hasil guna. '1ektivitas tertuju pada tujuan yang hendak dicapai, dengan

    ditopang oleh e1isiensi dalam hal9 biaya, waktu, 1ikiran, tenaga, dan berbagaihal lain. Pemahaman pelaku usaha swasta pada konsep ini yang dijalankan

    oleh pemerintah si1atnya belum sesuai harapan. $husus untuk sub indikator

     program pemerintah yang mem1okuskan pada capaian hasil berkualitas

    respon atau tanggapan pelaku usaha swasta masih rendah yaitu +@. ntuk

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 5+

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    16/26

    sub indikator program tepat sasaran dan menyentuh kebutuhan masyarakat

    angka prosentase mencapai 6+@ sudah sesuai. edangkan untuk strategi

     pelaksanaan program dan dampak yang ditimbulkan prosentase capaian yaitu

    >8@.

    6)9 A&&ounta#ilit-

    &ccountability bermakna pertanggungjawaban seorang pejabat public

    terhadap pekerjaan yang dilakukannya kepada masyarakat secara luas.

    Pertanggungjawaban tersebut antara lain dalam hal e1isiensi anggaran

     penyelenggaran pembangunan, tanggungjawab dalam peningkatan sumber

    daya manusia, dan tanggungjawab dalam pembenahan berbagai 1asilitas yang

    ada secara maksimal. -alam perspekti1 pelaku usaha swasta accountability di

     pemerintahan daerah khususnya di provinsi Gorontalo sudah sesuai harapan.

    "al ini dapat dilihat respons pelaku usaha swasta dari hasil angket yang

    dianalisis.  5ccountability  khusus untuk sub indikator e1isiensi anggaran

     penyelenggaran pembangunan angka prosentase menunjukkan 4+@ dalamkategori sudah sesuai. -emikian pula dengan sub indikator tanggungjawab

    dalam peningkatan sumber daya manusia, tanggapan pelaku usaha swasta

    sudah sesuai harapan dengan prosentase 4+@. &kumulasi prosentase

    indikator accountability terhadap  good governance  sebesar >4@. &rtinya

    indikator accountability pada prinsipnya menunjang penyelenggaraan  good

     governance di provinsi Gorontalo dalam pandangan pelaku usaha swasta.

    7)9 Strat!"i& Vision

    taregic vision akan memberi arah dalam pelaksanaan pemerintahan

    dan pembangunan, oleh karena itu pelaku usaha swasta secara bersama harus

    dilibatkan secara bersama dalam merumuskan visi strategis program pemerintah baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

    -alam menunjang penyelenggaraan  good governance di provinsi Gorontalo

     pelaku usaha swasta memberikan apresiasi positi1, hal ini ditunjukkan respons

    yang diberikan khususnya dalam hal koordinasi dan pengawasan yang

     berorientasi pada aktivitas pelaku usaha swasta seperti keikutsertaan dalam

     proyek0proyek pemerintah, keikutsertaan dalam penanganan bencana alam,

    sektor pendidikan, kesehatan, dan lain0lain. ecara prosentase respons pelaku

    usaha swasta untuk sub indikator ini adalah 4+@, sementara untuk sub

    indikator pelibatan secara bersama perumusan visi dan misi pemerintah,

     pelaku usaha swasta menilai belum terlalu maksimal, hal ini ditunjukkansecara prosentase 6+@ respons pelaku usaha swasta untuk sub indikator ini.

    %ila diakumulasi indikator strategic vision dalam penyelenggaraan  good

     governance prosentase capaian masih dibawah +@, yaitu 87,33@. "al ini

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 55

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    17/26

    menunjukkan bahwa pelaku usaha swasta secara prosporsional belum

    sepenuhnya dilibatkan dalam penyusunan visi strategis pemerintah daerah.

    09 Pilar Mas-arakat

    Pilar yang ketiga yang menunjang penyelenggaraan  good governance

    adalah masyarakat. /asyarakat terdiri dari berbagai elemen, antara lain tokoh

    masyarakat, tokoh agama, pendidik!akademisi, dan tokoh pemuda. -alam

    menggali in1ormasi tentang penyelenggaraan  good governance  di provinsi

    Gorontalo, maka masyarakat sebagai salah satu pilarnya memberikan respons

    melalui instrumen angket yang disebarkan. "asil respons tersebut mengacu

     pada indikator yang sama dengan indikator untuk pilar pemerintah dan pelaku

    usaha swasta yang telah diuraikan sebelumnya. Temuan penelitian dan

    analisis secara prosentati1 dari masing0masing indikator diperoleh data

    sebagai berikut#

    () Trans*aran&-/asyarakat yang mewakili secara re1resentati1 dari beberapa elemen

    yang ada pada prinsipnya mengharapkan adanya transparansi dalam berbagai

    hal pada kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Pilar pemerintah sebagai

     penggerak utama  good governance dalam perspekti1 masyarakat selama ini

    khusus untuk sub indikator salah satu rujukan kebijakan pembangunan yang

    diambil adalah hasil musyawarah secara terbuka dengan stakeholders,

     program yang disusun sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat, dan

     pelaksanaan program tersebut masyarakat dilibatkan untuk memberikan input

    dan kritikan secara terbuka.

    ecara prosentase sub0sub indikator dari indikator participation dalam penyelenggaraan good governance, skor dan 8 diinterpretasi dalam kategori

    setuju. -engan demikian untuk sub indikator salah satu rujukan kebijakan

     pembangunan yang diambil adalah hasil musyawarah secara terbuka dengan

    stakeholders prosentase capaian adalah >+@, sub indikator program yang

    disusun sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat dengan prosentase 6+@,

    sedangkan untuk sub indikator pelaksanaan program masyarakat dilibatkan

    dalam memberikan input dan kritikan secara terbuka prosentase capaian 4+@.

    ariasi capaian secara prosentase masing0masing sub indikator tersebut

    adalah wajar, karena pada hal0hal tertentu ada sesuatu yang perlu proporsi

    sesuai pertimbangan0pertimbangan tertentu.$husus untuk sub indikator program yang disusun dan dilaksanakan

     pemerintah mengacu pada kebutuhan riil masyarakat terlihat masih dalam

    kategori cukup, artinya masyarakat menghendaki apa yang diprogramkan dan

    dilaksanakan mengacu pada kebutuhan riil masyarakat. &kumulasi dari sub0

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 5*

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    18/26

    sub indikator participation dalam penyelenggaraan  good governance  adalah

    sebesar >3,5>@. Bapaian tersebut menunjukkan bahwa pemerintah sebagai

     penggerak utama good governance belum sepenuhnya melibatkan partisipasi

    masyarakat dalam penyelenggaraan good governance di provinsi Gorontalo.

    +) Rul! o4 La8

    Penegakan hukum merupakan hal yang mutlak diwujudkan, sebab

     bila penegakan hukum atau rule o1 law tercipta dengan sesungguhnya, maka

    dipastikan penyelenggaraan good governance akan berjalan sesuai dengan

    yang diharapkan. =ule o1 law dalam pandangan masyarakat, ditinjau dari sub0

    sub indikator9 penegakan hukum berlaku bagi semua masyarakat,

     proporsional, dan prosedur dalam pengurusan berbagai hal misalnya surat

    iFin, serti1ikat, dan hal lainnya mudah dan cepat.

    Prosentase untuk sub indikator penegakan hukum berlaku bagi semua

    masyarakat menunjukkan prosentase sesuai harapan yakni 4+@, sub indikator

     proporsional dalam penegakan hukum prosentase capaian adalah 4+@,sedangkan untuk penegakan hukum seperti kemudahan dalam periFinan,

     pengurusan serti1ikat, dan hal0hal lain menunjukkan prosentase yang belum

    sepenuhnya sesuai harapan, yaitu 6+@. &rtinya hal0hal yang terkait dengan

    sub indiktor tersebut belum sesuai dengan harapan masyarakat. %ila

    diakumulasi prosentase capaian untuk indikator rule o1 law dalam

     penyelenggaraan good governance mencapai 4,3@. -engan demikian rule

    o1 law dalam mendukung  good governance  di provinsi Gorontalo belum

    sepenuhnya terlaksana sesuai harapan masyarakat.

    ,) Trans*aran&-

    /asyarakat menyadari bahwa penyelenggaraan pemerintahan bukantanpa keterlibatan masyarakat, tetapi adalah bagian tak terpisahkan dari

     penyelenggaraan pemerintahan tersebut. =espons masyarakat terhadap

    transparancy pemerintahan selama ini khususnya mengenai aspek

    keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemberian keleluasaan

     pada masyarakat dalam aktivitas kemasyarakatan, dan pemberian kemudahan

    dalam berbagai hal seperti kemudahan periFinan, pelibatan masyarakat dalam

     perumusan program maupun kegiatan pemerintahan lainnya.

    Prosentase masing0masing sub indikator aspek keterbukaan dalam

     penyelenggaraan pemerintahan sebesar 4+@, kemudian untuk sub indikator

     pemberian keleluasaan pada masyarakat dalam aktivitas kemasyarakatan prosentase capaian 7+@, dan untuk sub indikator pemberian kemudahan

     prosentase capaian 4+@. &kumulasi indikator transparancy dalam

     penyelenggaraan  good governance  sebesar 4+,*8@. -engan demikian

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 53

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    19/26

    transparancy sebagai salah satu indikator  good governance  menunjukkan

    kategori sesuai harapan masyarakat.

    .)9 R!s*onsi!n!ss

    ikap proakti1 aparatur pemerintah merupakan perilaku yang

    mencerminkan bahwa pemerintah bukanlah elemen yang harus dilayani

    secara eksklusi1 tetapi sebaliknya yang memberikan pelayanan secara prima

    dan proporsional. /emberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa

    membedakan subjek yang dilayani adalah hal yang utama. -alam perspekti1

    masyarakat responsiveness yang ditunjukkan pemerintah dalam

     penyelenggaraan pemerintahan menunjukkan kecenderungan yang

    memuaskan atau sesuai harapan. $ecenderungan kearah itu terlihat dari

    respons yang diberikan atau tanggapan masyarakat menyangkut

    responsiveness, yaitu dilihat dari sub indikator perlakuan dalam pemberian

     pelayanan dengan prosentase capaian 4+@, sub indikator daya tanggap aparat

    dalam pemberian layanan dan alternati1 pemecahan masalah dengan prosentase 4+@, dan untuk sub indikator solusi yang berpihak pada

    masyarakat secara proporsional sebesar 4+@. Prosentase masing0masing sub

    indikator tersebut menunjukkan bahwa dalam perspekti1 masyarakat,

    responsiveness dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai harapan.

    &kumulasi indikator responsiveness sebagai wujud  good governance

    menunjukkan prosentase >7,*8@, artinya responsiveness telah sesuai harapan

    masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan di provinsi Gorontalo./) 0ons!nsus Ori!ntation

    Bonsensus orientation atau orientasi pada kesepakatan atau

    musyawarah merupakan 1orum dalam pengambilan keputusan0keputusan berdasarkan tema pembicaraan antara pemerintah dan masyarakat.

    /asyarakat menganggap bahwa bila pemerintah sebagai penggerak utama

     good governance  mengedepankan hasil pembicaraan yang telah disepakati

    kemudian merealisasikannya, maka yang terjadi adalah tidak adanya

    ketimpangan antara pemerintah dan masyarakat. Bonsensus orientation

    sebagai indikator  good governance  ditinjau dari tiga sub indikator, yaitu

    kebijakan yang diambil disosialisasikan terlebih dahulu sehingga tidak

    merugikan masyarakat. alah satu bentuk sosialisasi itu adalah model

    /usrenbang dalam penyusunan rencana pembangunan daerah, dan untuk sub

    indikator berikutnya adalah kontinuitas komunikasi dengan elemenmasyarakat.

    ub indikator sosialisasi kebijakan kepada masyarakat secara

     prosentati1 mencapai 4+@, kemudian sub indikator model /usrenbang dalam

     penyusunan program prosentase capaian sebesar 6+@, sedangkan untuk sub

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 58

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    20/26

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    21/26

    strategi pelaksanaan program dan dampak yang ditimbulkan prosentase

    capaian yaitu 4+@. &kumulasi dari indikator e11ectiviness dan e11ieciency

    mencapai >7,>4@. Bapaian angka ini menunjukkan bahwa indikator

    e11ectiviness dan e11ieciency sebagai salah satu indikator dalam

     penyelenggaraan good governance telah sesuai harapan atau signi1ikan.

    6)9 A&&ounta#ilit-

    Pertanggungjawaban seorang pejabat public terhadap pekerjaan yang

    dilakukannya kepada masyarakat secara luas merupakan wujud

    accountability. Pertanggungjawaban tersebut antara lain dalam hal e1isiensi

    anggaran penyelenggaran pembangunan, tanggungjawab dalam peningkatan

    sumber daya manusia, dan tanggungjawab dalam pembenahan berbagai

    1asilitas yang ada secara maksimal. -alam perspekti1 masyarakat

    accountability di pemerintahan daerah khususnya di provinsi Gorontalo sudah

    sesuai harapan. "al ini dapat dilihat respons masyarakat dari hasil angket

    yang dianalisis. &ccountability khusus untuk sub indikator e1isiensi anggaran penyelenggaran pembangunan angka prosentase menunjukkan 4+@ dalam

    kategori sudah sesuai.

    -emikian pula dengan sub indikator tanggungjawab dalam

     peningkatan sumber daya manusia, tanggapan masyarakat sudah sesuai

    harapan dengan prosentase 4+@, sedangkan sub indikator kemampuan

     pemerintah dalam pembenahan berbagai 1asilitas dengan prosentase 4+@.

    &kumulasi prosentase indikator accountability terhadap  good governance

    sebesar >>,34@. &rtinya indikator accountability pada prinsipnya menunjang

     penyelenggaraan  good governance di provinsi Gorontalo dalam pandangan

    masyarakat.7)9 Strat!"i& Vision

    taregic vision sebagai pemberi arah dalam pelaksanaan

     pemerintahan dan pembangunan, oleh karena itu masyarakat secara bersama

    harus dilibatkan dalam merumuskan visi strategis program pemerintah baik

    untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. -alam menunjang

     penyelenggaraan  good governance  di provinsi Gorontalo masyarakat

    memberikan apresiasi positi1, hal ini ditunjukkan respons yang diberikan

    khususnya dalam hal koordinasi dan pengawasan yang berorientasi pada

    aktivitas masyarakat, keikutsertaan dalam penanganan bencana alam, sektor

     pendidikan, kesehatan, dan lain0lain. ecara prosentase respons masyarakatuntuk sub indikator ini adalah 4+@, sementara untuk sub indikator pelibatan

    secara bersama perumusan visi dan misi pemerintah, masyarakat menilai

     belum terlalu maksimal, hal ini ditunjukkan oleh prosentase capaian yaitu

    6+@. %ila diakumulasi indikator strategic vision dalam penyelenggaraan

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 56

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    22/26

     good governance prosentase capaian adalah 4*,6@. "al ini menunjukkan

     bahwa masyarakat secara prosporsional dilibatkan dalam penyusunan visi

    strategis pemerintah daerah provinsi Gorontalo.

    Temuan penelitian dan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan

    hasil yang cukup variati1 respons dari masing0masing pilar# pemerintah!

     pelaku birokrasi, pelaku usaha swasta, dan masyarakat. Bapaian prosentase

    dari masing0masing pilar tersebut mengacu pada indikator yang digunakan

    untuk mengukur evaluasi kemajuan penyelenggaraan  good governance  di

     provinsi Gorontalo. ntuk lebih jelas prosentase capaian masing0masing

     pilar9 pemerintah!birokrasi birokrasi, pelaku usaha swasta, dan masyarakat

    ditampilkan dalam bentuk gra1ik berikut#

    PEM:A'ASAN"asil analisis untuk pilar pertama, yaitu untuk pemerintah!pelaku

     birokrasi menunjukkan prosentase 4,+*@. "al ini menunjukkan bahwa

    dalam perspekti1 pemerintah!pelaku birokrasi penyelenggaraan  good

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38

    85.0275.56

    70.81

    0.00

    10.00

    20.00

    30.00

    40.00

    50.00

    60.00

    70.00

    80.00

    90.00

    Pemerintah/ Pelaku BirokrasiPelaku Usaha Swasta as!arakat

    Perspektif Good Governance

    Tingkat Kesesuaian Good Governance

    Pemerintah/Pelaku Birokrasi, Pelaku UsahaSwasta dan Masarakat

    5>

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    23/26

     governance di provinsi Gorontalo dari beberapa indicator yang menjadi acuan

     pengukurannya. Penelusuran secara mendalam untuk indicator  participation

    terungkap beberapa hal yang menjadi ekspektasi penyelenggara

     pemerintah!pelaku birokrasi dalam mewujudkan  good governance, secara

    garis besar adalah## pertama, dalam penyusunan program di dinas, badan, dan

    kantor perlu mempertimbangkan kemampuan dan keahlian pelaku birokrasi

    yang ada, sehingga benar0benar program yang dirumuskan benar0benar

    operasional dan mudah dilaksanakan. Kedua, antara dinas, badan, dan kantor

    ataupun unit teknis lainnya perlu melakukan koordinasi dalam penyusunan

     program, sehingga tidak akan terjadi overlap program dari masing0masing

    instansi yang ada. elanjutnya dalam perspekti1 pelaku usaha swasta,

    indikator participation terungkap beberapa hal yang menjadi ekspektasi

    dalam penyelenggaraan  good governance9 yaitu   partisipasi pelaku usaha

    swasta dalam kategori menengah ke atas lebih banyak terlibat, sementara

    untuk kelas menengah ke bawah belum maksimal dilibatkan dalam hal penyampaian pokok0pokok pikiran terkait penyusunan program. ementara

    dari pilar masyarakat menilai bahwa khusus kegiatan /usrenbang perlu

    dimaksimalkan, dan bila perlu pelibatan partisipasi masyarakat sampai

    ketingkat dusun!=T!=.

    ntuk indikator rule of law  dalam perspekti1 pemerintah!pelaku

    usaha swasta dalam penyelenggaraan  good governance, ekspektasi yang

    diharapkan adalah disiplin pegawai mengacu pada aturan kepegawaian yakni

    ndang0ndang 83 tahun 5777, dan job deskription pada bidang masing0

    masing. elanjutnya dalam perspekti1 pelaku usaha swasta, rule of law lebih

    di1okuskan pada regulasi di sektor usaha! investasi yang berorientasi padacost and benefit , sehingga iklim usaha lebih kondusi1. ?ain halnya dalam

     perspekti1 masyarakat, indikator rule of law  dalam penyelenggaraan  good

     governance, adalah tidak ada perbedaan dalam hal perlakuan dalam

     penegakan hukum, artinya pemerintah harus benar0benar secara proporsional

    dalam penegakan hukum, sehingga rasa aman dan kondisi kepastian hukum

    dalam kehidupan masyarakat dapat terjamin.

    Transparancy merupakan ukuran adanya keterbukaan dalam

     penyelenggaraan  good governance  untuk semua bidang pembangunan.

    $husus bidang pemerintahan, respons pemerintah!pelaku birokrasi sendiri,

     pelaku usaha swasta maupun masyarakat cukup bervariasi. Perbedaantersebut dilatar belakangi pada perspekti1 masing0masing. -alam perspekti1

     pemerintah!pelaku birokrasi, transparancy sebagai indikator penyelenggara

     pemerintahan yang baik, respons yang diberikan sangat memuaskan, artinya

    tanggapan secara internal tentang transparancy ke publik sudah maksimal

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 54

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    24/26

    dilakukan, demikian pula dari pilar pelaku usaha swasta dan masyarakat. "al

    ini menunjukkan bahwa indikator transparancy tidak menjadi masalah dalam

     penyelenggaraan good governance di provinsi Gorontalo.

    elanjutnya indikator responsiveness atau daya tanggap pemerintah

    dalam penyelenggaraan pemerintahan. -aya tanggap seperti keleluasaan dan

    1leksibilitas program yang telah dilakukan, pelayanan yang cepat dan mudah.

    -alam perspekti1 pemerintah!pelaku birokrasi mencermati tranparancy

    sebagai indikator  good governance perlu lebih transparancy lagi dalam hal

     pelibatan unsur masyarakat dan pelaku usaha swasta utamanya program kerja

     perlu disosialisasikan lebih intensi1, perlunya pertemuan lintas sektor dan

    lintas program di lingkungan pemerintah daerah di tingkat provinsi dan

    tingkat kabupaten!kota, termasuk penyediaan jaring &/&=& (&spirasi

    /asyarakat), sehingga ada wadah untuk saling mengoreksi berbagai program

    yang telah dan akan dilaksanakan. -alam perpekti1 pelaku usaha swasta

    tranparancy lebih diterjemahkan ekspektasi kepada pemerintah untuk melihatsecara langsung kebutuhan riil masyarakat sehingga dalam penentuan

    anggaran untuk proyek0proyek yang melibatkan pelaku usaha swasta lebih

     proporsional dan rasional. ehingga dipihak pelaku usaha swasta tidak

    melakukan mark up  proyek, dan di sisi lain pihak pemerintah tidak

    melakukan tindakan yang memicu timbulnya kecenderungan pelaku usaha

    swasta menyimpang.

    4onsensus orientation intinya adalah pengambilan keputusan harus

    melalui proses musyawarah yang berdasar pada kesepakatan bersama,

    sehingga legitimasi pemerintah lebih kuat dan hal tersebut merupakan wujud

    demokrasi yang dipraktekkan oleh pemerintah daerah. -alam perspekti1 pemerintah!pelaku birokrasi, pelaku usaha swasta maupun masyarakat

    consensus orientation telah dilakukan secara maksimal, sehingga dalam

    kerangka penyelenggaraan  good governance  lebih disosialisasikan untuk

    masa mendatang.

    ndikator berikutnya dalam adalah 6%uity yang bermakna kesamaan

    dalam perlakuan dan pelayanan. Permasalahan dalam dunia birokrasi adalah

     pada masalah pelayanan. Pelayanan dalam perspekti1 birokrasi klasik adalah

     pelayanan yang berorientasi pada

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    25/26

    dengan kebutuhan nyata dari masyarakat, secara rasional dan terukur. -engan

     perencanaan yang rasional tersebut, maka harapan partisipasi masyarakat

    akan dapat digerakkan dengan mudah, karena program0program itu menjadi

     bagian dari kebutuhan mereka. -alam perspekti1 pemerintah!pelaku birokrasi,

     pelaku usaha swasta, dan masyarakat untuk indikator effectiviness 7

    efficiency dalam penyelenggaraan good governance, respons dari ketiga pilar

    tersebut ditekankan pada aspek kualitas sumber daya manusia, baik ditingkat

    top leader , midle, dan di tingkat  staff.  Penempatan pegawai pada posisi

     jabatan strategis lebih diorientasikan pada keahlian dan kapasitas pelaku dan

    kelembagaan di masing0masing institusi yang ada.

     5ccountability dimaksud lebih ditekankan pada aspek pertanggung0

     jawaban pejabat public dalam penyelenggaraan pemeritahan tentang program

    yang telah dilaksanakan. Pertanggungjawaban ke publik antara lain ketepatan

     program yang sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat, kesesuaian anggaran

    dengan proyek yang dilaksanakan, dan penyelesaian program sesuai denganalokasi waktu yang telah ditentukan. emua unsur ingin tahu apa yang riil

    telah dilaksanakan pemerintah sebagai pemeran utama penyelenggara  good

     governance, dan aspek0aspek mana yang perlu ditinjau kembali untuk

    dipertimbangkan pada tahun berikutnya.

    8trategic vision  bermakna kemampuan dalam menyusun visi yang

    strategis apa yang akan dilakukan dengan memperhitungkan segala resiko

    yang mungkin timbul. -alam persepekti1 ketiga pilar, yaitu pemerintah!

     pelaku birokrasi, pelaku usaha swasta, dan masyarakat memberikan apresiasi

     bahwa pemerintah sebagai pelaku utama  good governance  harus memiliki

    visi yang strategis, utamanya bagi seorang kepala daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota, termasuk top leader  di institusi masing0masing.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    K!sim*ulan

    Penyelengaraan pemerintahan di provinsi Gorontalo pada prinsipnya

    telah mengacu pada indikator good governance, yang meliputi, participation,

    rule of law, transparancy, responsiveness, concensus orientation, e%uity,

     6fectiviness 7 6fieciency, 5ccountability, dan strategic vision.

    ndikator yang mendapat penekanan untuk dipertimbangkan oleh

     pemerintah sebagai pelaku utama  good governance, adalah pada indikatortransparancy, effectiveness dan efficiency, dan  strategic vision. $etiga

    indikator tersebut dalam perspekti1 pelaku usaha swasta dan masyarakat

    merupakan hal yang sangat penting dibenahi oleh pemerintah, karena terkait

    dengan realitas aktivitas kepemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 56+

  • 8/19/2019 Evaluasi Kemajuan Penerapan Penyelenggaraan Good Governance Di Provinsi Gorontalo

    26/26

    Saran

    ntuk mewujudkan good governance atau penyelenggaraan kepeme0

    rintahan yang baik, pemerintah!pelaku birokrasi sekaligus sebagai pelaku

    utama  good governance  harus konsekuen dan terus menerus melakukan

    evaluasi sesuai indikator yang dijadikan ukuran penilaian pelaksanaan  good

     governance.

    'valuasi perlu dilakukan untuk mengetahui dimana letak kelemahan!

    kesalahan yang telah dilakukan sambil melakukan pembenahan kearah yang

    lebih baik, dan meningkatkan strategi yang sudah dianggap tepat. 'valuasi

    dapat dilakukan dengan cara melakukan koordinasi antara badan, dinas dan

    kantor yang ada di pemerintahan provinsi, sehingga tidak akan terjadi overlap

     program dan kebijakan yang dihasilkan.

    Perlunya sosialisasi tentang  good governance  kepada semua pilar,

     baik di tingkat provinsi, kabupaten!kota, antara lain melalui seminar,

    lokakarya, pertemuan rutin, diskusi terbatas, maupun dalam bentuk publikasimelalui media lokal (cetak dan elektronik), sehingga tidak terkesan bahwa

     pemerintahlah yang mendominasi penyelenggaraan pemerintahan, sementara

     pilar yang lain sebatas menyetujui apa yang dilakukan oleh pemerintah.

    DAFTAR PUSTAKA

     isjar . $arhi. 577>. $eberapa 4atatan tentang ”'ood 'overnance. ;urnal

    administrasi dan Pembangunan, ol. 5 o. *, 557.

    =asyid, =yaas. 5774.  &emerintahan yang 5manah.  inarena Pariwara#

    ;akarta.

     HHHHHHHHHHH . 5774.  *esentralisasi dalam 9enun:ang &embangunan *aerah dalam &embangunan 5dministrasi di !ndonesia.?P3'.

    ;akarta# 537.

    mith %.B., 574.  *ecentralization ;he ;erritorial *imension of the 8tate.

    George &llen E nwin, ?ondon.

    TaliFiduhu, draha. *++3. Kibernology !. =ineka Bipta# ;akarta.

    ndang0ndang omor *4 tahun 5777 tentang  &enyelenggaraan egara

     yang $ersih dan $ebas KK .

    ndang0ndang omor 3* tahun *++8 tentang &emerintahan *aerah.

    -P. *++*. "uman -evelopment =eport *++*# -eeping -emocracy in a

    :ragmented orld. ew Iork# 2Jvord niversityy Press.

    2&, olume , omor 3, eptember *++4 567307+38 565