EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana...

12
Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan 2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86 VI-1 EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS LAMPUNG BERDASARKAN PERATURAN TERBARU DENGAN ANALISIS BEBAN DINAMIK Eddy Ristanto 1 , C. Niken DWSBU 2 , dan Ratna Widyawati 3 1 Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Lampung, Email: [email protected] 2 Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Lampung, Email: [email protected] 3 Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Lampung, Email: [email protected] ABSTRAK Banyaknya gedung yang terbengkalai merupakan salah satu kasus pembangunan yang ada di Indonesia. Tidak sedikit dari bangunan yang terbengkalai tersebut dilanjutkan kembali, meskipun pembangunannya memerlukan perhatian khusus dari sisi strukturnya. Rumah Sakit PTN Universitas Lampung merupakan salah satu kontruksi bangunan yang mengalami disparitas waktu pembangunan. Pembangunan yang sudah berjalan hanyalah struktur bawah bangunan. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan selama enam tahun. Guna mendapatkan kajian kelayakan pembangunan Rumah Sakit PTN Universitas Lampung yang akan dilanjutkan, perlu dilakukan kajian ulang terkait struktur eksisting yang terbangun maupun struktur desain keseluruhan. Kajian ulang pada struktur eksisting dilihat dari dua sisi yakni sisi materialnya dan kapasitasnya akibat degradasi penurunan kekuatan serta perubahan peraturan yang berlaku. Perubahan peraturan tersebut, yakni SNI 2847:2013, SNI 1727:2013 dan SNI 1726:2012. Hasil pengecekan visual terdapat struktur baja yang telah mengalami korosi dan pelapukan sehingga luas penampang berkurang. Sedangkan pengecekan beton menggunakan UPV dan Hammer Test diperoleh penurunan dari perencanaan awal. Dalam hal kapasitas struktur terdapat elemen yang perlu perhatian dikarenakan kekuatan yang tidak memungkinkan dan perlu perbaikan. Aspek beban dinamik yang diperoleh hasil yang masih dalam lingkupan yang aman. Kata kunci: Disparitas, Kapasitas, Peraturan, Dinamik, SNI. 1. PENDAHULUAN Banyaknya gedung yang terbengkalai merupakan salah satu dari kasus pembangunan yang ada di Indonesia. Tidak sedikit dari bangunan yang terbengkalai tersebut dilanjutkan kembali, meskipun pembangunan ini memerlukan perhatian khusus dari sisi strukturnya. Perubahan peraturan perencanaan dan degredasi mutu material merupakan studi penting yang harus dikaji. Di Provinsi Lampung seharusnya telah berdiri Rumah Sakit PTN Universitas Lampung, namun pembangunannya terhenti sejak lima tahun yang lalu. Pembangunan yang sudah berjalan hanyalah struktur bawah bangunan. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan yang cukup panjang. Jika pembangunan dilaksanakan kembali perlu dilakukan kajian-kajian dari berbagai aspek dikarenakan kesenjangan jarak pembangunan. Struktur terbengkalai memiliki fraktur beton yang mengalami pemisahan dengan struktur tulangan, sehingga retak dibeton meluas dan melebar karena kondisi layanan. Konduksi panas dan perubahan suhu ikut andil terhadap degredasi kekuatan beton dan tulangan berdasarkan penelitian Jr Thomas u Ganiron, (2015) oleh karena itu C. Maraveas dan K Tasiouli, (2015) menyatakan bangunan tua atau terbengkalai perlu dilakukan evaluasi. Lubis (2003) mengatakan pengamatan visual perlu dilakukan untuk mengetahui permasalahan awal dilapangan. Pengamatan visual ini bisa mendapatkan informasi mengenai tingkat layanan (service ability) dari elemen struktur gedung yang ada. Hasil Pengamatan pada struktur eksisiting ini, terdapat beberapa bagian yang terendam air dan lumpur serta tulangan yang ada dibiarkan terekspose lingkungan. Kajian mendalam perlu dilakukan untuk melihat keandalan struktur yang ada terlebih pembangunan akan dilanjutkan kembali. Menurut Wuryanti (2013) keandalan struktur (reliability) adalah kemampuan struktur

Transcript of EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana...

Page 1: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-1

EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS LAMPUNG BERDASARKAN PERATURAN TERBARU DENGAN ANALISIS BEBAN DINAMIK Eddy Ristanto1, C. Niken DWSBU2, dan Ratna Widyawati3 1Mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Lampung,

Email: [email protected] 2Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Lampung,

Email: [email protected] 3 Staf Pengajar Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Lampung,

Email: [email protected]

ABSTRAK Banyaknya gedung yang terbengkalai merupakan salah satu kasus pembangunan yang ada di Indonesia. Tidak sedikit dari bangunan yang terbengkalai tersebut dilanjutkan kembali, meskipun pembangunannya memerlukan perhatian khusus dari sisi strukturnya. Rumah Sakit PTN Universitas Lampung merupakan salah satu kontruksi bangunan yang mengalami disparitas waktu pembangunan. Pembangunan yang sudah berjalan hanyalah struktur bawah bangunan. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan selama enam tahun. Guna mendapatkan kajian kelayakan pembangunan Rumah Sakit PTN Universitas Lampung yang akan dilanjutkan, perlu dilakukan kajian ulang terkait struktur eksisting yang terbangun maupun struktur desain keseluruhan. Kajian ulang pada struktur eksisting dilihat dari dua sisi yakni sisi materialnya dan kapasitasnya akibat degradasi penurunan kekuatan serta perubahan peraturan yang berlaku. Perubahan peraturan tersebut, yakni SNI 2847:2013, SNI 1727:2013 dan SNI 1726:2012. Hasil pengecekan visual terdapat struktur baja yang telah mengalami korosi dan pelapukan sehingga luas penampang berkurang. Sedangkan pengecekan beton menggunakan UPV dan Hammer Test diperoleh penurunan dari perencanaan awal. Dalam hal kapasitas struktur terdapat elemen yang perlu perhatian dikarenakan kekuatan yang tidak memungkinkan dan perlu perbaikan. Aspek beban dinamik yang diperoleh hasil yang masih dalam lingkupan yang aman.

Kata kunci: Disparitas, Kapasitas, Peraturan, Dinamik, SNI.

1. PENDAHULUAN Banyaknya gedung yang terbengkalai merupakan salah satu dari kasus pembangunan yang ada di Indonesia. Tidak sedikit dari bangunan yang terbengkalai tersebut dilanjutkan kembali, meskipun pembangunan ini memerlukan perhatian khusus dari sisi strukturnya. Perubahan peraturan perencanaan dan degredasi mutu material merupakan studi penting yang harus dikaji. Di Provinsi Lampung seharusnya telah berdiri Rumah Sakit PTN Universitas Lampung, namun pembangunannya terhenti sejak lima tahun yang lalu. Pembangunan yang sudah berjalan hanyalah struktur bawah bangunan. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan waktu pelaksanaan yang cukup panjang. Jika pembangunan dilaksanakan kembali perlu dilakukan kajian-kajian dari berbagai aspek dikarenakan kesenjangan jarak pembangunan.

Struktur terbengkalai memiliki fraktur beton yang mengalami pemisahan dengan struktur tulangan, sehingga retak dibeton meluas dan melebar karena kondisi layanan. Konduksi panas dan perubahan suhu ikut andil terhadap degredasi kekuatan beton dan tulangan berdasarkan penelitian Jr Thomas u Ganiron, (2015) oleh karena itu C. Maraveas dan K Tasiouli, (2015) menyatakan bangunan tua atau terbengkalai perlu dilakukan evaluasi. Lubis (2003) mengatakan pengamatan visual perlu dilakukan untuk mengetahui permasalahan awal dilapangan. Pengamatan visual ini bisa mendapatkan informasi mengenai tingkat layanan (service ability) dari elemen struktur gedung yang ada. Hasil Pengamatan pada struktur eksisiting ini, terdapat beberapa bagian yang terendam air dan lumpur serta tulangan yang ada dibiarkan terekspose lingkungan.

Kajian mendalam perlu dilakukan untuk melihat keandalan struktur yang ada terlebih pembangunan akan dilanjutkan kembali. Menurut Wuryanti (2013) keandalan struktur (reliability) adalah kemampuan struktur

Page 2: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-2

atau elemen struktur dalam memenuhi persyaratan khusus memikul beban kerja yang direncanakan sesuai dengan kondisi yang ditentukan dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini diperlukan kajian terkait material eksisting, yaitu pengujian material maupun kapasitas elemen strukturnya. Kajian material eksisting pada struktur ini dilakukan dengan cara (non destructive test) yaitu pengujian yang bersifat tidak merusak. Hammer test dan UPV Pundit test merupakan tes yang digunakan untuk menentukan kualitas beton dengan metode non destructive test (Shariati Mahdi etc, 2011)

Kajian struktur keseluruhan dilakukan untuk melihat efektifitas keandalan terkait upgrade review design, mengingat struktur bangunan yang ada direncanakan pada tahun 2010 dan masih menggunakan peraturan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian terkait peraturan terbaru yakni; SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung ; SNI 1727:2013 Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain; SNI 1726:2012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Kajian ini juga diperhitungkan berdasarkan beban dinamik.

2. TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Struktur Gedung Karundeng Dkk (2015) menyatakan Evaluasi struktur gedung yang sudah tua atau terbengkalai bisa digunakan kembali asalkan sudah dikaji kekuatan yang ada.

1. Evaluasi Material Eksisting

Ada beberapa macam dari pengujian struktur beton yang dapat digunakan, sebagai berikut: non destructive test, yakni pengujian bersifat tidak merusak dan destructive test, yaitu pengujian merusak komponen yang akan diuji (Nasrudiin,2015).

2. Evaluasi Rencana Struktur Gedung

Menurut Wuryanti (2013) keandalan adalah kemampuan struktur atau elemen struktur dalam memenuhi persyaratan dalam memenuhi beban kerja yang direncanakan dalam kurun waktu tertentu. Lourenco (2013) menyatakan pengujian bangunan tua merupakan hal sangat komplek dalam hal analisis struktur

Perbadingan Peraturan Terdahulu dan Peraturan Terbaru Evaluasi struktur gedung dengan mengkaji peraturan terbaru perlu dilakukan karena, struktur harus memikul beban perencanaan sesuai dengan standar peraturan yang berlaku (Hamdi, 2016).

1. Peraturan Struktrur Beton.

Tabel 1. Perbedaan Peraturan Struktur Beton SNI 2847:2002 dan SNI 2847:2013 Aspek Perbedaan SNI 2847:2002 SNI 2847:2013

F’c Minimum 17,5 Mpa 17 Mpa

Tulangan Tranversal Balok Tidak boleh lebih 5 kali tebal slab dan tidak lebih 500 mm

Tidak boleh lebih 5 kali tebal slab dan tidak lebih 450 mm

Lentur Aksial Tarik

Aksial Tekan Geser dan Torsi

0,8 0,8 0,7 0,75

Dengan Kurva 0,9 0,75 0,75

Modulus Hancur (Rapture) fr 𝑓𝑟 ∶ 0,7(𝑓′𝑐 𝑓𝑟 ∶ 0,62𝜆(𝑓′𝑐 Beban Lentur Aksial β1 f’c lebih kecil 30 Mpa maka 0,85

f’c lebih besar 30 Mpa maka direduksi 0,05 setiap lebih 7 Mpa dan tidak

kurang 0,65

f’c lebih kecil 30 Mpa maka 0,85 f’c lebih besar 30 Mpa maka direduksi

0,05 setiap lebih 7 Mpa dan tidak kurang 0,65

Page 3: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-3

2. Peraturan Pembebanan.

Tabel 2. Perbedaan Peraturan Pembebanan PPIUG 1983 menjadi SNI 1727:2013. Aspek Perbedaan PPIUG 1983 SNI 1727:2013

Pembagian Pembebanan

Beban Mati Beban Hidup Beban Angin Beban Gempa Beban Khusus

Beban Mati Beban Es/Salju Beban Gempa Beban Hidup

Beban Hidup Atap Beban Angin

Kategori Resiko Tidak Ada Ada Terbagi 4 kelas Kombinasi Pembebanan Sangat Sederhana Tanpa Faktor Pengali Terdapat Faktor pengali beban

Beban Hidup Min 100 kg/m2 (0,98 KN/m2). Max 800 kg/m2 (7,84 KN/m2)

Min 1,92 KN/m2

Max 11,97 KN/m2

Beban Angin Tidak Tergantung Wilayah Tergantung Lokasi Keterbukaan wilayah

Tabel 3. Perbedaan Peraturan Pembebanan SNI 1726:2002 menjadi SNI 1726:2012. Aspek Perbedaan SNI 1726:2002 SNI 1726:2012

Sumber Acuan

Uniform Buiding Code UBC 97, National Eartquake Hazard

Reduction Program (NEHERP) 1997

FEMA P-750 (Building Seismic Safety Council, 2009) dan ASCE/SEI 7-10

(2010), International Building Code IBC 2009

Periode Ulang 500 Tahunan 2500 Tahunan

Faktor Keutamaan (I) Min : 1, Max : 1,6 Min : 1, Max 1,5

Peta Gempa

Kelas Situs

4 kelas • Tanah Keras • Tanah Sedang • Tanah Lunak • Tanah Khusus

6 kelas • SA (Batuan Keras) • SB (Batuan) • SC (Tanah Keras) • SD (Tanah Sedang) • SE (Tanah Lunak) • SF (Tanah Khusus)

Respon spektrum Sudah ditetapkan terbagi 6 wilayah

Perlu dilakukan analisis terlebih dahulu dengan mempertibangkan : 1. Faktor Amplifikasi 2. Parameter Spektrum 3. Parameter respons spektra periode

pendek 4. Parameter respons spektra periode 1 s

Faktor Modifikasi Respons, Pembesaran Defleksi, Faktor Kekuatan 7 Bagian Kelas secara umum 8 Bagian Kelas sangat detail

3. METODELOGI PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental serta pendekatan kuantitatif. Kegiatan meliputi studi pustaka, pengambilan sampel, pengujian lapangan, pengumpulan data dan analisis data. Kegiatan pengujian lapangan terdiri dari pengujian plat balok dan kolom. Peralatan pengujian meliput yaitu hammer test, UPV test, serta beberapa peralatan tambahan. Dalam penelitian ini terdapat empat tahapan yakni.

1. Tahap I : Tahap pertama ini merupakan tahapan persiapan bahan dan peralatan 2. Tahap II : Tahap kedua merupakan pengamatan visual dan penelitian dokumen teknis. 3. Tahap III : Tahap ketiga merupakan pengamatan khusus yakni uji hammer test dan UPV pundit test 4. Tahap IV : Tahap keempat merupakan tahapan analisis struktur.

Adapun flow chart penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 4: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-4

Gambar 1. Flow Chart Penelitian

4. HASIL INVESTIGASI Pengamatan Visual

Gambar 2. Pengamatan Visual RS PTN Universitas Lampung

Gambar 3. Struktur Tergenang Gambar 4. Struktur Berlumpur Gambar 5. Korosi Pembesian

Kondisi Material Eksisting Kondisi material dilakukan pengecekan untuk mengetahui kodisi eksisting yang ada sehingga analisa kelayakan selanjutnya dapat sesuai dengan kondisi yang ada

Page 5: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-5

• Pengujian Elemen Struktur Baja Pengujian elemen struktur baja yang dilakukan meliputi

1. Pengujian pengukuran diameter eksisting

Gambar 6. Pengukuran Diameter Plat

Gambar 6. Merupakan pengukuran yang telah dilakukan didapat bahwa diameter tulangan plat yang ada telah berkurang semula 10 mm menjadi 9,54 mm sedangkan diameter 22mm menjadi 21,5 mm m. Hal ini disebabkan oleh korosi yang membuat terkikisnya kulit luar tulangan menjadi berkurang.

2. Pengujian kuat tarik tulangan

Tabel 4. Hasil Pengujian Tarik Baja Tulangan

No Kode Benda

Uji

Diameter

(mm)

Luas Penampang

(mm2)

Beban Leleh

(N)

Beban Tarik

Maksimum (N)

Kuat Leleh

(MPa)

Kuat Tarik

(MPa)

Elongasi

(%) 1 S 10 A 9,8 78,5 34000,4 51569,9 432,9 656,6 18,4 2 S 10 B 9,5 78,5 28419,6 43321,2 361,8 551,6 19,6 3 S 10 C 9,8 78,5 35036,9 52857,6 446,1 673,0 16,7 4 S 22 A 21,7 380,1 186027,1 226301,0 489,4 595,3 19,4 5 S 22 B 21,6 380,1 185913,4 225776,9 489,1 593,9 18,0 6 S 22 C 21,7 380,1 187699,0 228352,9 493,8 600,7 18,7

3. Pengujian kuat tekuk tulangan

Tabel 5. Hasil Pengujian Tekuk Baja Tulangan

No Kode Benda

Uji

Dimensi Benda Uji Beban Maksimum

(N)

Sudut Lengkung

(o)

Hasil Observasi Diameter

(mm) Panjang

(mm) Berat (gr)

1 S 10 A 9,4 41,5 227,7 3649,2 180 Tidak Retak 2 S 10 B 9,8 41,1 242,4 4019,4 180 Tidak Retak 3 S 10 C 9,8 40,0 237,4 3658,4 180 Tidak Retak 4 S 22 A 21,5 40,0 1138,4 55180,7 180 Tidak Retak 5 S 22 B 21,5 41,0 1168,8 57125,2 180 Tidak Retak 6 S 22 C 21,9 41,2 1212,8 57586,1 180 Tidak Retak

• Pengujian Elemen Struktur Beton Pengujian elemen struktur beton meliputi:

1. Pengujian hammer test

Tabel 6. Hasil Hammer Test No Bagian Fc’ 1

Mpa Fc’ 2 Mpa

Fc’3 Mpa

Kuat Tekan Mpa

1 Pelat (B2-B4)-(C2-C4) 23,042 22,217 24,266 23,174 2 Pelat (D4-D6)-(E4-E6) 20,902 19,294 17,936 19,377

Kuat Tekan Rata-Rata Kolom Lantai Basement (Mpa) 21,275 1 Pelat (H4-H6)-(I4-I6) 18,558 20,787 20,076 19,807

Kuat Tekan Rata-Rata Kolom Lantai 1 (Mpa) 19,731 1 Balok B1 B-C (4-6) 23,846 26,882 25,146 25,291

Page 6: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-6

2 Balok B2 B-C (4-4’) 26,496 24,057 20,665 23,739 3 Balok G2 4 (D-E) 24,089 23,610 25,887 24,529

Kuat Tekan Rata-Rata Balok (Mpa) 24,520 1 Kolom K3-2J 21,056 21,056 2 Kolom K4-6H 17,249 17,249 3 Kolom K4-2G 17,647 17,647 4 Kolom K7-4G 18,346 18,346

Kuat Tekan Rata-Rata Kolom Lantai 1 (Mpa) 18,575

2. Pengujian UPV Pundit Test

Tabel 7. Hasil UPV Pundit Test

NO Elemen Struktur Kode Jarak (m) Waktu (s) Kecepatan

(m/s) Rata-rata V f'c (Mpa)

1 Plat

P-1 0,235 0,000066 3560,606061

3634,74 m/s 22,30047 P-2 0,235 0,000067 3507,462687 P-3 0,235 0,000062 3790,322581 P-4 0,235 0,000064 3671,875 P-5 0,235 0,0000645 3643,410853

Tabel 7. Merupakan hasil pengujian Hammer Test. Hasilnya menujukan adanya penurunan kualitas mutu beton dari perencanaan awal yakni 25 Mpa Tabel 9. Merupakan hasil pengujian UPV Pundit Test elemen plat. Hasilnya menunjukan kesamaan dengan pengujian hammer tes yakni adanya penurunan menjadi 22,3 Mpa..

5. HASIL ANALISIS Pemodelan Keseluruhan gedung dilakukan pemodelan menggunakan program analisis komputer ETABS 2016. Adapun hasil pemodelannya dapat dilihat pada Gambar 7. Berikut ini:

Gambar 7. Pemodelan Keseluruhan Gedung

Analisis

• Priode Alamiah Struktur

Tabel 8. Periode alamiah Struktur Gedung. Case Mode Period

sec Frequency

cyc/sec Circular Frequency

rad/sec Eigenvalue rad²/sec²

Modal 1 0,685 1,459 9,1703 84,0944 Modal 2 0,682 1,466 9,2137 84,8926 Modal 3 0,628 1,594 10,0128 100,2564 Modal 4 0,502 1,991 12,5094 156,4839 Modal 5 0,422 2,369 14,8846 221,5502 Modal 6 0,387 2,586 16,2469 263,9609 Modal 7 0,374 2,673 16,7951 282,0762

Page 7: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-7

Modal 8 0,248 4,037 25,3678 643,5239 Modal 9 0,235 4,259 26,7606 716,1319 Modal 10 0,175 5,71 35,8747 1286,9921 Modal 11 0,167 5,997 37,682 1419,9349 Modal 12 0,16 6,266 39,3732 1550,245

Hasil diatas dibandingkan dengan periode fundamental empiris menurut peraturan SNI 1727:2012 sebagai berikut:

Table 9. Perbandingan Hasil Priode Fundamental

Periode Analisis Periode Pendekatan Batasan Periode Keterangan 0,685 Detik 0,743 detik 1,041 detik Memenuhi

• Hasil Deformasi Bangunan Gedung

Terkait displacement bangunan gedung maka disandingkan dengan peraturan SNI 1726:2013 diperoleh Tabel 10. Berikut ini:

Tabel 10 Kontrol Kinerja Batas Layan Displacment

Story Elevation X-Dir Y-Dir Syarat

Keterangan mm mm Mm mm

Lantai Ring Balk 21700 2,313 3,031 417,30 Memenuhi Lantai Atiic 18700 2,784 4,51 359,61 Memenuhii

Lantai 4 14700 1,868 3,276 282,69 Memenuhi Lantai 3 9800 0,916 1,628 188,46 Memenuhi Lantai 2 4900 0,249 0,448 94,23 Memenuhi Lantai 1 0 0 0 0 Memenuhi

Base -3600 0 0 0 Memenuhi

• Hasil Strory Drift Bangunan

Gambar 8. Analisis Story Drift Bangunan

• Hasil Analisis Struktur Gedung

Berikut Gambar analisis struktur gedung RS PTN Universitas.

Story Drift Dir- X Story Drift Dir- Y

Page 8: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-8

Gambar 9. Diagaram Aksial Gambar 10. Diagram Momen

Gambar 11. Diagaram Geser Gambar 12. Diagaram Slab

Kapasitas struktur eksisting Rumah Sakit PTN Universitas Lampung diperoleh hasil sebagai berikut:

• Evaluasi Pengecekan Struktur Balok

Pada evaluasi struktur balok ini menggambil titik refrensi balok type 400x600. Adapun hasil analisis perbandingan antara kapasitas dan kebutuhan dengan mempertimbangkan kondisi perencanaan dan eksiting sebagai berikut:

Tabel 11. Analisis Balok Type 400x600

No Jenis Beban Mati Kebutuhan

Geser KN

Kapasitas Geser KN

Kebutuhan Momen -

KNm

Kapasitas Momen -

KNm

Kebutuhan Momen +

KNm

Kapasitas Momen + KNm

Kebutuhan Torsi KNm

Kapasitas Torsi KNm

1 Analisis perencanaan Awal 196,491 271,684 232,971 386,708 241,862 427,3943 21,7192 44,7904

2 Analisis eksisting dengan peraturan lama

196,491 245,195 232,971 368,345 241,862 407,3755 21,7192 42,0347

3 Analisis eksisting dengan peraturan baru

212,633 245,195 276,012 330,025 282,2881 365,4118 26,3293 42,0347

Gambar 13. Rasio Kebutuhan Vs Kapasitas Elemen Balok

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1

Rasio Gaya Geser KNRasio GayaMomen - KNRasio Gaya Momen + KNRasio Gaya Torsi KN

Rasio Kebutuhan Vs KapasitasAnalisis perencanaan Awal

Page 9: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-9

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 11. dan disandingkan dengan analisis gambar 13. Maka rasio analisa eksisting dengan peraturan baru lebih tinggi dari analisa perencanaan awal ataupun analisa eksisting dengan peraturan baru. Keseluruhan gaya dalam dari ketiga kondisi masih aman yakni dibawah rasio 0,9.

• Pengecekan Struktur Kolom

Pada evaluasi struktur kolom ini menggambil titik refrensi kolom type 500x500. Adapun hasil analisis perbandingan antara kapasitas dan kebutuhan dengan mempertimbangkan kondisi perencanaan dan eksiting sebagai berikut:

Tabel 12. Analisis Kolom Type 500X500

No Jenis Beban Mati Kebutuhan

Geser KN

Kapasitas Geser KN

Kebutuhan Momen KNm

Kapasitas Momen +

KNm

Kebutuhan Torsi KNm

Kapasitas Torsi KNm

1 Analisis perencanaan Awal 21,413 148,75 63,9103 318,166085 2491,4391 3220,100

2 Analisis eksisting dengan peraturan lama

21,4129 137,22137 63,9103 307,666552 2491,4391 3040,4225

3 Analisis eksisting dengan peraturan baru

26,3526 147,0229 75,6481 307,666552 2714,2613 3040,4225

Gambar 14. Rasio Kebutuhan Vs Kapasitas Elemen Kolom Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 12. dan disandingkan dengan analisis gambar 14. Maka rasio analisa eksisting dengan peraturan baru lebih tinggi dari analisa perencanaan awal ataupun analisa eksisting dengan peraturan baru. Keseluruhan gaya dalam dari ketiga kondisi masih aman yakni dibawah rasio 0,9.

• Pengecekan Struktur Plat

Sama halnya pada evaluasi balok dan kolom, evaluasi plat juga menggunakan enam tahapan analisis sebagai berikut:

Tabel 12. Hasil Analisis. No Jenis Beban Mati Momen Plat

Knm Kapasitas Momen

Knm Lendutan

Mm 1 Analisis perencanaan dengan peraturan lama 14,583 24,57 15,54 2 Analisis eksisting dengan peraturan lama 14,583 22,11 16,09 3 Analisis eksisting dengan peraturan baru 19,595 20,81 21,69

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1

Rasio Gaya Geser KN Rasio Gaya Momen KN Rasio Gaya Aksial KN

Rasio Kebutuhan Vs KapasitasAnalisis perencanaan Awal

Analisis eksisting dengan peraturan lama

Analisis eksisting dengan peraturan baru

Page 10: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-10

Perbandingan antara momen plat dengan kapasitas momen dalam tiga kondisi dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:

Gambar 8. Perbandingan Momen dan Kapasitas Plat

Tabel 12. Menunjukan hasil analisis plat terkait tiga kondisi analisis. Sedangkan Gambar 8. Merupakan perbandingan antara Momen dan kapasitas yang terjadi pada plat. Hasil menunjukan keseluruhan kondisi masih berada pada kondisi aman yakni rasio terbesar 0,94 atau kurang dari 1.

6. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Material beton eksisting didapat minimum 18,57 Mpa atau menurun 25,7% dari perencanaan awal 25 Mpa. Namun dalam persyaratan beton struktural masih memenuhi kriteria karena masih diatas 17 Mpa. Sedangkan material tulangan eksisting didapat fy 360 Mpa.

2. Material tulangan rata-rata mengalami penyusutan diameter akibat terpapar lingkungan terbuka sebesar 0,5 mm. Namun dalam pengujian tarik dan tekuk masih memenuhi persyaratan

3. Periode getar struktur rumah sakit diperoleh dari hasil analisis sebesar 0,685 detik sedangkan maksimal 0,743 detik sehingga dari efektifitas periode getar masih memenuhi. Berdasarkan deformasi gedung diperoleh hasil maksimum 3,03 mm.

4. Efektifitas keandalan struktur Rumah Sakit PTN Universitas Lampung mengalami penurunan kapasitas akibat degredasi waktu pelaksanaan dan tidak adanya perawatan selama dibiarkan namun masih dalam kebutuhan beban yang ada. Terkait perubahan peraturan kapasitas elemen struktur juga mengalami penguran dan juga kebutuhan elemen terkait perubahan peraturan pun mengalami peningkatan.

5. Rasio peningkatan antara analisa perencanaan awal dengan analisa eksisting peraturan lama sebesar 0 – 0,1. Sedangkan rasio peningkatan analisa perencanaan awal dengan analisa eksisting peraturan baru sebesar 0 – 0,25. Hal ini menunjukan adanya peningkatan rasio terkait degradasi waktu pelaksanaan sehingga penurunan kualitas material dan perubahan peraturan sehingga beban yang ada semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA __________ (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung , SNI –

1726 – 2012, Badan Standarisasi Nasional 2012, Jakarta. __________ (2013). Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, SNI – 2847 – 2013, Badan

Standarisasi Nasional 2013, Jakarta. __________ (2013). Beban Minimum untuk Perencanaan Gedung dan Struktur Lain, SNI – 1727 – 2013.

Badan Standarisasi Nasional 2013, Jakarta. __________ (2002). Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI – 1726

– 2002, Badan Standarisasi Nasional 2002, Jakarta. __________ (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI – 2847 – 2002,

Badan Standarisasi Nasional 2002, Jakarta.

I; 14,583 II; 14,583III; 19,595

I; 24,57II; 22,11 III; 20,81

0

5

10

15

20

25

30

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Momen Plat Kapasitas Momen Knm

Page 11: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-11

__________. (1983). Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Bangunan Gedung, PPIUG 1983. C. Maraveas dan K Tasiouli. (2015). “Assessment and Restoration of the First Greek Power Plant – Registered

Monument of Industrial Heritage”, Case Studies in Structural Engineering 3. 1-10. Karundeng, Vity Stilvan. Steenie E Wallah. Ronny (2015). Penerapan Metode Sechmid Hammer Test dan

Core Drilled Test Untuk Evaluasi Kuat Tekan Beton Pada Ruang IGD RSGM Unisrat Guna Alih Fungsi Bangunan , Manado. Universitas Sam Ratulangi.

Lourenco, Paulo B. (2013). “Analysis and Restoration of ancient Masonry Structures Guidlines and Examples”. University of Minho Jurnal.

Lubis, Mawardi, (2003). “Pengujian Struktur Beton Dengan Metode Hammer Test dan Metode Uji Pembebanan” Universitas.Sumatera Utara.

Nasruddin. Victor Sampebulu. M yahya Sirajuddin. Sapto Sampurno. (2015). Analisis Perbandingan Nilai Kuat Tekan Beton antara Destructive Test dan Non Destructive Test dalam Perawatan Basah dan Kering , Makasar. Prosiding Temu lmiah IPLBI.

Shariati, Mahdi. Nor Hafizah Ramli-Sulong. Mohammad Mehdi Arabnejad K.H. Payam Shafigh. Hamid Sinaei. (2011). “Assessing the Strength of Reinforced Concrete Structures Through Ultrasonic Pulse Velocity and Schmidt Rebound Hammer Test” Scientific Reaserch and Essays Vol 6(1).

Thomas u Ganiron Jr. (2017) “Use of Forensic Engineering for Abandoned Building”. World Scientific News 83 150-167

Wuryanti, Wahyu. (2013). “Penilaian Keandalan Struktur Bangunan Gedung Eksisting Peraturan dan Implementasinya”, Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7).

Wuriyanti Wahyu. Fefen Suhedi. (2016). “Penginterpretasian Hasil Inspeksi Keandalan Bangunan Gedung”. Jurnal Pemukiman Vol 11 No 2.

Page 12: EVALUASI KELAYAKAN STRUKTUR RS PTN UNIVERSITAS … fileProsiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2018 Invensi, Inovasi dan Riset Keselamatan Dan Kesehatan Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

2 Oktober 2018, ISSN 2477-00-86

VI-12