Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

41
Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan penciptaan lapangan kerja merupakan persoalan yang sangat mendesak untuk segera menemukan solusi, karena menyangkut nilai-nilai kehidupan masyarakat. Berkembangnya jumlah penduduk yang diikuti dengan berkembangnya aktivitas mengakibatkan kebutuhan akan lapangan pekerjaan semakin besar, namun sebagaimana diketahui kapasitas dan kuantitas lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas. Gambaran tentang cepatnya pertumbuhan penduduk tersebut dapat memberikan pemahaman kepada kita bahwa akan semakin banyak lapangan pekerjaan diperlukan untuk mencari uang agar memenuhi kebutuhan hidup setiap warga Negara. Menampung tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan penduduk merupakan tugas dan tangung jawab Negara berdasarkan konstitusi Negara Republic Timor-Leste pasal 6 ayat e dimana Negara menjamin kesejahteraan rakyat dengan melakukan pembangunan yang baik. Dari kondisi demikian menyebabkan pemerintah mencari solusi alternative untuk menjawab persoalan penganguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Solusi alternative yang telah 1

description

Proposal skripsi DIT 2012

Transcript of Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Page 1: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persoalan penciptaan lapangan kerja merupakan persoalan yang sangat mendesak untuk

segera menemukan solusi, karena menyangkut nilai-nilai kehidupan masyarakat.

Berkembangnya jumlah penduduk yang diikuti dengan berkembangnya aktivitas mengakibatkan

kebutuhan akan lapangan pekerjaan semakin besar, namun sebagaimana diketahui kapasitas dan

kuantitas lapangan pekerjaan saat ini sangat terbatas. Gambaran tentang cepatnya pertumbuhan

penduduk tersebut dapat memberikan pemahaman kepada kita bahwa akan semakin banyak

lapangan pekerjaan diperlukan untuk mencari uang agar memenuhi kebutuhan hidup setiap

warga Negara.

Menampung tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan penduduk merupakan tugas dan

tangung jawab Negara berdasarkan konstitusi Negara Republic Timor-Leste pasal 6 ayat e

dimana Negara menjamin kesejahteraan rakyat dengan melakukan pembangunan yang baik. Dari

kondisi demikian menyebabkan pemerintah mencari solusi alternative untuk menjawab persoalan

penganguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Solusi alternative yang telah dicapai

yaitu pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengimplementasikan program lanjutan dari

UNTAET yaitu program 2 (dua) Dollar yang sekarang diberi nama 3 (tiga) Dollar . pada

prakteknya program tiga (3) dollar ini melakukan rehabilitasi terhadap jalan raya di semua distrik

hingga ke suco yang melibatkan para lider local dan masyarakat di daerah terpencil. Kebijakan

yang dilakukan oleh pemerintah melalui SEFOPE ini dimaksudkan untuk mendukung kepada

program-program pemerintah lainnya guna mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial bagi

masyarakat Timor leste, mengurangi jumlah kemiskinan, menumbuhkan perekonomian dan

1

Page 2: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

mempromosikan kemanfaatan sumberdaya lokal secara berkesinambungan. Program ini

bertujuan memberikan jaminan kepastian hak atas pekerjaan dan meningkatkan efisiensi,

transparansi serta memperbaiki kualitas pelayanan pemberian hak atas pekerjaan dan mengurangi

penganguran. Memperbaiki kapasitas pemerintah daerah untuk melaksanakan fungsi

pembangunan secara efisien dan transparan sesuai dengan prinsip good governance. Tujuan

pelaksanan program ini adalah memberikan pekerjaan kepada masyarakat local dengan tujuan

meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka kemiskinan di Timor-leste. Selain itu melalui

program ini juga pemerintah ingin merehabilitasi jalan raya agar membantu masyarakat local

untuk memasarkan produk local ke daerah lain baik di tingkat nasional maupun internsional.

Berangkat dari latar belakang tersebut penelitian yang berjudul

“Evaluasi kebijakan pemerintah mengenai implementasi program tiga (3)Dollar di Suco Lour”

Diharapkan dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan program Tiga (3) Dolar dan melihat

seberapa besar keberhasilan program Tiga (3) dollar sehingga tujuan dan rencana tersebut dapat

terwujud dengan baik sesuai dengan tugas negara yang tertuang dalam konstitusi Republik

Demokratik Timor-Leste yang tertuang dalam pasal 6 ayat e

1.2 Pertanyaan Penelitian

1.2.1 Bagaimana pelaksanaan program Tiga (3) Dolar di suco Lour

1.2.2 Apa saja hambatan-hambatan pelaksanaan Program Tiga (3)Dollar di Suco Lour ?

1.2.3 Apa upaya-upaya dalam mengatasi hambatan pelaksanaan Program Tiga (3) Dolar di

Suco Lour.

2

Page 3: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 mengetahui pelaksanaan program tiga (3) dolar di suco Lour

1.3.2 Mengetahui hambatan-hambatan pelaksanaan program tiga (3) dolar di suco Lour

1.3.3 Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam

pelaksanaan program tiga (3) dolar di suco Lour

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Bagi para penulis, sebagai bahan bacaan untuk melakukan penulisan lebih lanjut

b. Bagi kalangan akademisi, sebagai bahan referensi di perpustakaan Universitas

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi pemerintah, sebagai pelaksana kebijakan untuk dijadikan cerminan di masa

depan.

b. Menjadi bahan referensi bagi para praktisi program di daerah-daerah terpencil seperti

NGO local dan internsional

3

Page 4: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Konsep atau Istilah

Definisi Konsep atau Istilah adalah: abstraksi mengenai suatu fenomena yang

merumuskan atas dasar generalisasi pada sejumlah karateristik kejadian, keadaan, kelompok atau

individu tertentu. Selanjutnya konsep merupakan unsur penelitian yang terpenting dan

merupakan definisi yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan secara abstrak mengenai

suatu fenomena. (Masri Singaribun 1987:37) jadi definisi konsep adalah rumusan pengertian

yang menggambarkan arti setiap variabel secara tegas sehingga menimbulkan perbedaan

interpretasi dalam pembahasan selanjutnya.

2.1.1 Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan

kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Dari evaluasi

kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai

sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil

yang bisa dicapai. Menurut Hj. SAMINEM, SKM Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling

berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan berdasarkan pada tujuan dan kriteria.

2.1.2 Kebijakan

Rangkaian konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan

suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak ( pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan

cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sbg garis pedoman untuk manajemen dalam usaha

mencapai sasaran. James Lester dan Robert Steward Mendefinisikan kebijakan publik sebagai a

process or a series or pattern of governmental activities or decissions are design to remedy some

4

Page 5: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

public problem,either real or imagine (sebuah proses/langkah-langkah/cara berupa tindakan atau

keputusan pemerintah yang dibuat untuk menanggulangi masalah publik/masyarakat baik yang

sudahterjadi maupun yang baru diprediksikan)

2.1.3 Pemerintah

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan

hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Ada beberapa definisi mengenai sistem

pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia.

Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan

kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara. (Aim Abdulkarim)

2.1.4 Implementasi

Secara etimologis pengertian implementasi menurut Kamus Webster yang dikutip oleh

Solichin Abdul Wahab adalah: “Konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to

implement. Dalam kamus besar webster, to implement (mengimplementasikan) berati to provide

the means for carrying out (menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu); dan to give

practical effect to (untuk menimbulkan dampak/akibat terhadap sesuatu)”(Webster dalam

Wahab, 2004:64).

Implementasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti

mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu

yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan untuk

menimbulkan dampak atau akibat itu dapat berupa undang-undang, Peraturan Pemerintah,

5

Page 6: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam

kehidupan kenegaraan.

2.1.5 Suco Lour

Suco Lour merupakan sebuah desa yang berada di distrik Bobonaro yang terletak di

perbatasan Distrik Covalima dan Bobonaro dan merupakan salah satu target implementasi

program tiga (3) dolar selama pemerintahan AMP dan akan berlanjut sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Suco lour juga memiliki empat (4) aldeia yaitu: aldeia Tazgolo, Aldeia Heliquei,

Aldeia Olo-olo dan Aldeia Galitaz dimana masyarakat dari keempat aldeia ini yang terlibat

langsung dalam program tiga Dolar yang diimplementasikan oleh pemerintah.

2.2 Pandangan Para Ahli

2.2.1 Evaluasi Kebijakan

2.2.1.1 Pengertian Evaluasi Kebijakan Publik

Evaluasi kebijakan merupakan salah satu tahapan penting dalam siklus kebijakan. Pada

umumnya evaluasi kebijakan dilakukan setelah kebijakan publik tersebut di implementasikan,

dalam rangka menguji tingkat kegagalan dan keberhasilan, keefektifan dan keefisienannya.

Evaluasi, per definitionem, dapat diartikan sebagai penaksiran (appraisal), pemberian angka

(rating), dan penilaian (assessment), yaitu proses untuk menganalisis hasil kebijakan berupa

pemberian satuan nilai. Kegiatan paling spesifik dari evaluasi berkaitan dengan bagaimana

menghasilkan informasi tentang nilai dari hasil kebijakan. Dengan demikian, kegiatan evaluasi

lebih banyak bertanya tentang berapa nilai sebuah kebijakan. Hal ini berbeda dengan kegiatan

lainnya dalam analisis kebijakan yang lebih banyak bertanya tentang fakta-fakta atau tindakan-

tindakan kebijakan.

6

Page 7: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Secara umum, terdapat 4 (empat) karakteristik pokok dari kegiatan evaluasi, yakni:

Pertama, terfokus pada nilai. Kegiatan evaluasi difokuskan pada nilai dari suatu kebijakan,

atau penilaian (William N. Dunn, hal. 149)

Evaluasi merupakan salah satu tingkatan di dalam proses kebijakan publik, evaluasi

adalah suatu cara untuk menilai apakah suatu kebijakan atau program itu berjalan dengan baik

atau tidak. Evaluasi mempunyai definisi yang beragam, William N. Dunn, memberikan arti pada

istilah evaluasi bahwa:

“Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assessment), kata-kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan” (Dunn, 2003:608).

Pengertian di atas menjelaskan bahwa evaluasi kebijakan merupakan hasil kebijakan

dimana pada kenyataannya mempunyai nilai dari hasil tujuan atau sasaran kebijakan. Bagian

akhir dari suatu proses kebijakan adalah evaluasi kebijakan. Menurut Lester dan Stewart yang

dikutip oleh Leo Agustino dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Kebijakan Publik bahwa

evaluasi ditujukan untuk melihat sebagian-sebagian kegagalan suatu kebijakan dan untuk

mengetahui apakah kebijakan telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan dampak

yang diinginkan (Dalam Leo, 2006:186). Jadi, evaluasi dilakukan karena tidak semua program

kebijakan publik dapat meraih hasil yang diinginkan.

Adapun menurut Taliziduhu Ndraha dalam buku Konsep Administrasi dan Administrasi

di Indonesia berpendapat bahwa evaluasi merupakan proses perbandingan antara standar dengan

fakta dan analisa hasilnya (Ndraha, 1989:201). Kesimpulannya adalah perbandingan antara

tujuan yang hendak dicapai dalam penyelesaian masalah dengan kejadian yang sebenarnya,

7

Page 8: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

sehingga dapat disimpulkan dengan analisa akhir apakah suatu kebijakan harus direvisi atau

dilanjutkan. Sudarwan Danim mengemukakan definisi penilaian (evaluating) adalah:

“Proses pengukuran dan perbandingan dari hasil-hasil pekerjaan yang nyatanya dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya. Ada beberapa hal yang penting diperhatikan dalam definisi tersebut, yaitu:

1. Bahwa penilaian merupakan fungsi organik karena pelaksanaan fungsi tersebut turut menentukan mati hidupnya suatu organisasi.

2. Bahwa penilaiaan itu adalah suatu proses yang berarti bahwa penilaian adalah kegiatan yang terus menerus dilakukan oleh administrasi dan manajemen

3. Bahwa penilaian menunjukkan jurang pemisah antara hasil pelaksanaan yang sesungguhnya dengan hasil yang seharusnya dicapai”

(Danim, 2000:14).

Pendapat di atas dapat diperoleh gambaran bahwa evaluasi adalah suatu kegiatan yang

dilakukan untuk mengukur serta membandingkan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan yang telah

dicapai dengan hasil yang seharusnya menurut rencana. Sehingga diperoleh informasi mengenai

nilai atau manfaat hasil kebijakan, serta dapat dilakukan perbaikan bila terjadi penyimpangan di

dalamnya. Menurut Muchsin, evaluasi kebijakan pemerintah adalah sebagai hakim yang

menentukan kebijakan yang ada telah sukses atau gagal mencapai tujuan dan dampak-

dampaknya (Muchsin dan Fadillah, 2002:110). Evaluasi kebijakan pemerintah dapat dikatakan

sebagai dasar apakah kebijakan yang ada layak untuk dilanjutkan, direvisi atau bahkan

dihentikan sama sekali.

2.2.1.2 Fungsi dan Karakteristik Evaluasi Kebijakan Publik

Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan. Menurut William

N. Dunn fungsi evaluasi, yaitu:

“Pertama, dan yang paling penting, evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan. Kedua, evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.

8

Page 9: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Ketiga, evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi” (Dunn, 2003:609 dan 610).

Berdasarkan pendapat William N. Dunn di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses kebijakan yang paling penting karena dengan evaluasi kita dapat menilai seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan dengan melalui tindakan publik, dimana tujuan-tujuan tertentu dapat dicapai. Sehingga kepantasan dari kebijakan dapat dipastikan dengan alternatif kebijakan yang baru atau merevisi kebijakan. Evaluasi mempunyai karakteristik yang membedakannya dari metode-metode analisis kebijakan lainnya yaitu:

1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan, dipusatkan pada penilaian menyangkut keperluan atau nilai dari sesuatu kebijakan dan program.

2. Interdependensi Fakta-Nilai. Tuntutan evaluasi tergantung baik ”fakta” maupun “nilai”.

3. Orientasi Masa Kini dan Masa Lampau. Tuntutan evaluatif, berbeda dengan tuntutan-tuntutan advokat, diarahkan pada hasil sekarang dan masa lalu, ketimbang hasil di masa depan.

4. Dualitas nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai kualitas ganda, karena mereka dipandang sebagai tujuan dan sekaligus cara.

(Dunn, 2003:608-609)

Berdasarkan penjelasan di atas, karakteristik evaluasi terdiri dari empat karakter. Yang

pertama yaitu fokus nilai, karena evaluasi adalah penilaian dari suatu kebijakan dalam ketepatan

pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan. Kedua yaitu interdependensi fakta-nilai, karena untuk

menentukan nilai dari suatu kebijakan bukan hanya dilihat dari tingkat kinerja tetapi juga dilihat

dari bukti atau fakta bahwa kebijakan dapat memecahkan masalah tertentu. Ketiga yaitu orientasi

masa kini dan masa lampau, karena tuntutan evaluatif diarahkan pada hasil sekarang dan masa

lalu sehingga hasil evaluasi dapat dibandingkan nilai dari kebijakan tersebut. Keempat yaitu

dualitas nilai, karena nilai-nilai dari evaluasi mempunyai arti ganda baik rekomendasi sejauh

berkenaan dengan nilai yang ada maupun nilai yang diperlukan dalam mempengaruhi

pencapaian tujuan-tujuan lain.

9

Page 10: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

2.2.1.3 Kriteria Evaluasi Kebijakan Publik

Mengevaluasi suatu program atau kebijakan publik diperlukan adanya suatu kriteria

untuk mengukur keberhasilan program atau kebijakan publik tersebut. Mengenai kinerja

kebijakan dalam menghasilkan informasi terdapat kriteria evaluasi sebagai berikut:

Tabel 2.1Kriteria Evaluasi

TIPE KRITERIA PERTANYAAN ILUSTRASI

Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah dicapai?

Unit pelayanan

Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan?

Unit biaya

Manfaat bersih

Rasio biaya-manfaat

Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah?

Biaya tetap

(masalah tipe I)

Efektivitas tetap

(masalah tipe II)

Perataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata kepada kelompok-kelompok tertentu?

Kriteria Pareto

Kriteria kaldor-Hicks

Kriteria Rawls

Resposivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai kelompok-kelompok tertentu?

Konsistensi dengan survai warga negara

Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna atau bernilai?

Program publik harus merata dan efisien

(Sumber: Dunn, 2003:610)

10

Page 11: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Kriteria-kriteria di atas merupakan tolak ukur atau indikator dari evaluasi kebijakan

publik. Dikarenakan penelitian ini menggunakan metode kualitatif maka pembahasan dalam

penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan yang dirumuskan oleh William N. Dunn untuk

setiap kriterianya. Sedangkan untuk ilustrasi dilihat dari tabel di atas pembahasannya lebih

kepada metode kuantitatif. Untuk lebih jelasnya setiap indikator tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut.

a. Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas disebut juga hasil guna. Efektivitas

selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya

dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Arthur G. Gedeian dkk dalam bukunya Organization

Theory and Design yang mendefinisikan efektivitas adalah That is, the greater the extent it

which an organization`s goals are met or surpassed, the greater its effectiveness (Semakin besar

pencapaian tujuan-tujuan organisasi semakin besar efektivitas) (Gedeian, 1991:61).

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa apabila pencapaian tujuan-tujuan daripada

organisasi semakin besar, maka semakin besar pula efektivitasnya. Pengertian tersebut dapat

disimpulkan adanya pencapaian tujuan yang besar daripada organisasi, maka makin besar pula

hasil yang akan dicapai dari tujuan-tujuan tersebut. William N. Dunn dalam bukunya yang

berjudul Pengantar Analisis Kebijakan Publik: Edisi Kedua, menyatakan bahwa:

“Efektivitas (effectiveness) berkenaan dengan apakah suatu alternative mencapai hasil (akibat) yang diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan. Yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan atau nilai moneternya” (Dunn, 2003:429).

11

Page 12: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Apabila setelah pelaksanaan kegiatan kebijakan publik ternyata dampaknya tidak mampu

memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat, maka dapat dikatakan bahwa

suatu kegiatan kebijakan tersebut telah gagal, tetapi adakalanya suatu kebijakan publik hasilnya

tidak langsung efektif dalam jangka pendek, akan tetapi setelah melalui proses tertentu. Menurut

pendapat Mahmudi dalam bukunya Manajemen Kinerja Sektor Publik mendefinisikan efektivitas

merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output

terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan” (Mahmudi,

2005:92). Ditinjau dari segi pengertian efektivitas usaha tersebut, maka dapat diartikan bahwa

efektivitas adalah sejauhmana dapat mencapai tujuan pada waktu yang tepat dalam pelaksanaan

tugas pokok, kualitas produk yang dihasilkan dan perkembangan. Pendapat lain juga dinyatakan

oleh Susanto, yaitu: “efektivitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat

kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi” (Susanto, 1975:156). Berdasarkan definisi

tersebut, peneliti beranggapan bahwa efektivitas bisa tercipta jika pesan yang disampaikan dapat

mempengaruhi khalayak yang diterpanya.

Menurut pendapat David Krech, Ricard S. Cruthfied dan Egerton L. Ballachey dalam

bukunya Individual and Society yang dikutip Sudarwan Danim dalam bukunya Motivasi

Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok menyebutkan ukuran efektivitas, sebagai berikut:

1. Jumlah hasil yang dapat dikeluarkan, artinya hasil tersebut berupa kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi, program atau kegiatan. Hasil dimaksud dapat dilihat dari perbandingan (ratio) antara masukan (input) dengan keluaran (output).

2. Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam efektivitas ini dapat kuantitatif (berdasarkan pula jumlah atau banyaknya) dan dapat kualitatif (berdasarkan pada mutu).

3. Produk kreatif, artinya penciptaan hubungannya kondisi yang kondusif dengan dunia kerja, yang nantinya dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan.

4. Intensitas yang akan dicapai, artinya memiliki ketaatan yang tinggi dalam suatu tingkatan intens sesuatu, dimana adanya rasa saling memiliki dengan kadar yang tinggi.

12

Page 13: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

(Dalam Danim, 2004:119-120).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran daripada efektivitas

diharuskan adanya suatu perbandingan antara masukan dan keluaran. Ukuran daripada

efektivitas mesti adanya tingkat kepuasan dan adanya penciptaan hubungan kerja yang kondusif

serta intensitas yang tinggi. Artinya ukuran daripada efektivitas adalah adanya keadaan rasa

saling memiliki dengan tingkatan yang tinggi. Adapun menurut pendapat Cambell yang dikutip

oleh Richard M. Steers dalam bukunya Efektivitas Organisasi menyebutkan beberapa ukuran

daripada efektivitas, yaitu:

1. Kualitas artinya kualitas yang dihasilkan oleh organisasi;2. Produktivitas artinya kuantitas dari jasa yang dihasilkan;3. Kesiagaan yaitu penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan dalam hal

penyelesaian suatu tugas khusus dengan baik;4. Efisiensi merupakan perbandingan beberapa aspek prestasi terhadap biaya untuk

menghasilkan prestasi tersebut;5. Penghasilan yaitu jumlah sumber daya yang masih tersisa setelah semua biaya dan

kewajiban dipenuhi;6. Pertumbuhan adalah suatu perbandingan mengenai eksistensi sekarang dan masa

lalunya;7. Stabilitas yaitu pemeliharaan struktur, fungsi dan sumber daya sepanjang waktu;8. Kecelakaan yaitu frekuensi dalam hal perbaikan yang berakibat pada kerugian waktu;9. Semangat kerja yaitu adanya perasaan terikat dalam hal pencapaian tujuan, yang

melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan dan perasaan memiliki;10. Motivasi artinya adanya kekuatan yang muncul dari setiap individu untuk mencapai

tujuan;11. Kepaduan yaitu fakta bahwa para anggota organisasi saling menyukai satu sama lain,

artinya bekerja sama dengan baik, berkomunikasi dan mengkoordinasikan;12. Keluwesan Adaptasi artinya adanya suatu rangsangan baru untuk mengubah prosedur

standar operasinya, yang bertujuan untuk mencegah keterbekuan terhadap rangsangan lingkungan;

(Dalam Steers, 1985:46-48).

Sehubungan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka ukuran efektivitas merupakan suatu

standar akan terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Selain itu,

menunjukan pada tingkat sejauhmana organisasi, program/kegiatan melaksanakan fungsi-

fungsinya secara optimal.

13

Page 14: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

b. Efisiensi

Efektivitas dan efisiensi sangatlah berhubungan. Apabila kita berbicara tentang efisiensi

bilamana kita membayangkan hal penggunaan sumber daya (resources) kita secara optimum

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maksudnya adalah efisiensi akan terjadi jika penggunaan

sumber daya diberdayakan secara optimum sehingga suatu tujuan akan tercapai.

Adapun menurut William N. Dunn berpendapat bahwa:

“Efisiensi (efficiency) berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. Efisiensi yang merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi, adalah merupakan hubungan antara efektivitas dan usaha, yang terakhir umumnya diukur dari ongkos moneter. Efisiensi biasanya ditentukan melalui perhitungan biaya per unit produk atau layanan. Kebijakan yang mencapai efektivitas tertinggi dengan biaya terkecil dinamakan efisien” (Dunn, 2003:430).

Apabila sasaran yang ingin dicapai oleh suatu kebijakan publik ternyata sangat

sederhana sedangkan biaya yang dikeluarkan melalui proses kebijakan terlampau besar

dibandingkan dengan hasil yang dicapai. Ini berarti kegiatan kebijakan telah melakukan

pemborosan dan tidak layak untuk dilaksanakan.

c. Kecukupan

Kecukupan dalam kebijakan publik dapat dikatakan tujuan yang telah dicapai sudah

dirasakan mencukupi dalam berbagai hal. William N. Dunn mengemukakan bahwa kecukupan

(adequacy) berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas memuaskan kebutuhan,

nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah (Dunn, 2003:430). Dari pengertian

di atas dapat disimpulkan bahwa kecukupan masih berhubungan dengan efektivitas dengan

mengukur atau memprediksi seberapa jauh alternatif yang ada dapat memuaskan kebutuhan, nilai

atau kesempatan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.

14

Page 15: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Hal ini, dalam kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif

kebijakan dan hasil yang diharapkan. Kriteria tersebut berkenaan dengan empat tipe masalah,

yaitu:

1) Masalah Tipe I. Masalah dalam tipe ini meliputi biaya tetap dan efektivitas yang

berubah dari kebijakan. Jadi, tujuannya adalah memaksimalkan efektivitas pada batas

risorsis yang tersedia.

2) Masalah Tipe II. Masalah pada tipe ini menyangkut efektivitas yang sama dan biaya

yang berubah dari kebijakan. Jadi, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya.

3) Masalah Tipe III. Masalah pada tipe ini menyangkut biaya dan efektivitas yang

berubah dari kebijakan.

4) Masalah Tipe IV. Masalah pada tipe ini mengandung biaya sama dan juga efektivitas

tetap dari kebijakan. Masalah ini dapat dikatakan sulit dipecahkan karena satu-

satunya alternatif kebijakan yang tersedia barangkali adalah tidak melakukan sesuatu

pun.

(Dunn, 2003:430-431)

Tipe-tipe masalah di atas merupakan suatu masalah yang terjadi dari suatu kebijakan

sehingga dapat disimpulkan masalah tersebut termasuk pada salah satu tipe masalah tersebut. Hal

ini berarti bahwa sebelum suatu produk kebijakan disahkan dan dilaksanakan harus ada analisis

kesesuaian metoda yang akan dilaksanakan dengan sasaran yang akan dicapai, apakah caranya

sudah benar atau menyalahi aturan atau teknis pelaksanaannya yang benar.

15

Page 16: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

d. Perataan

Perataan dalam kebijakan publik dapat dikatakan mempunyai arti dengan keadilan yang

diberikan dan diperoleh sasaran kebijakan publik. William N. Dunn menyatakan bahwa kriteria

kesamaan (equity) erat berhubungan dengan rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada

distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat (Dunn,

2003:434). Kebijakan yang berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau

usaha secara adil didistribusikan. Suatu program tertentu mungkin dapat efektif, efisien, dan

mencukupi apabila biaya-manfaat merata. Kunci dari perataan yaitu keadilan atau kewajaran.

Seberapa jauh suatu kebijakan dapat memaksimalkan kesejahteraan sosial dapat dicari

melalui beberapa cara, yaitu:

1. Memaksimalkan kesejahteraan individu. Analis dapat berusaha untuk

memaksimalkan kesejahteraan individu secara simultan. Hal ini menuntut agar

peringkat preferensi transitif tunggal dikonstruksikan berdasarkan nilai semua

individu.

2. Melindungi kesejahteraan minimum. Di sini analis mengupayakan peningkatan

kesejahteraan sebagian orang dan pada saat yang sama melindungi posisi orang-orang

yang dirugikan (worst off). Pendekatan ini didasarkan pada kriteria Pareto yang

menyatakan bahwa suatu keadaan sosial dikatakan lebih baik dari yang lainnya jika

paling tidak ada satu orang yang diuntungkan dan tidak ada satu orangpun yang

dirugikan. Pareto ortimum adalah suatu keadaan sosial dimana tidak mungkin

membuat satu orang diuntungkan (better off) tanpa membuat yang lain dirugikan

(worse off).

16

Page 17: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

3. Memaksimalkan kesejahteraan bersih. Di sini analisis berusaha meningkatkan

kesejahteraan bersih tetapi mengasumsikan bahwa perolehan yang dihasilkan dapat

digunakan untuk mengganti bagian yang hilang. Pendekatan ini didasarkan pada

kriteria Kaldor-Hicks: Suatu keadaan sosial lebih baik dari yang lainnya jika terdapat

perolehan bersih dalam efisiensi dan jika mereka yang memperoleh dapat

menggantikan mereka yang kehilangan. Untuk tujuan praktis kriteria yang tidak

mensyaratkan bahwa yang kehilangan secara nyata memperoleh kompensasi ini,

mengabaikan isu perataan.

4. Memaksimalkan kesejahteraan redistributif. Di sini analis berusaha memaksimalkan

manfaat redistributif untuk kelompok-kelompok yang terpilih, misalnya mereka yang

secara rasial tertekan, miskin atau sakit. Salah satu kriteria redistributif dirumuskan

oleh filosof John Rawls: Suatu situasi sosial dikatakan lebih baik dari lainnya jika

menghasilkan pencapaian kesejahteraan anggota-anggota masyarakat yang dirugikan

(worst off).

(Dunn, 2003: 435-436)

Formulasi dari Rawls berupaya menyediakan landasan terhadap konsep keadilan, tapi

kelemahannya adalah pengabaian pada konflik. Pertanyaan menyangkut perataan, kewajaran,

dan keadilan bersifat politis cara-cara tersebut tidak dapat menggantikan proses politik, berarti

cara-cara di atas tidak dapat dijadikan patokan untuk penilaian dalam kriteria perataan. Berikut

menurut William N. Dunn:

“Pertanyaan menyangkut perataan, kewajaran, dan keadilan bersifat politis; dimana pilihan

tersebut dipengaruhi oleh proses distribusi dan legitimasi kekuasaan dalam masyarakat.

Walaupun teori ekonomi dan filsafat moral dapat memperbaiki kapasitas kita untuk menilai

17

Page 18: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

secara kritis kriteria kesamaan, kriteria-kriteria tersebut tidak dapat menggantikan proses

politik” (Dunn, 2003: 437).

Pelaksanaan kebijakan haruslah bersifat adil dalam arti semua sektor dan dari segi lapisan

masyarakat harus sama-sama dapat menikmati hasil kebijakan. Karena pelayanan publik

merupakan pelayanan dari birokrasi untuk masyarakat dalam memenuhi kegiatan masyarakat

baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelayanan publik sendiri menghasilkan jasa publik.

e. Responsivitas

Responsivitas dalam kebijakan publik dapat diartikan sebagai respon dari suatu aktivitas.

Yang berarti tanggapan sasaran kebijakan publik atas penerapan suatu kebijakan. Menurut

William N. Dunn menyatakan bahwa responsivitas (responsiveness) berkenaan dengan seberapa

jauh suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau nilai kelompok-kelompok

masyarakat tertentu (Dunn, 2003:437). Suatu keberhasilan kebijakan dapat dilihat melalui

tanggapan masyarakat yang menanggapi pelaksanaan setelah terlebih dahulu memprediksi

pengaruh yang akan terjadi jika suatu kebijakan akan dilaksanakan, juga tanggapan masyarakat

setelah dampak kebijakan sudah mulai dapat dirasakan dalam bentuk yang positif berupa

dukungan ataupun wujud yang negatif berupa penolakan.

Dunn pun mengemukakan bahwa: “Kriteria responsivitas adalah penting karena analisis

yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya (efektivitas, efisiensi, kecukupan, kesamaan)

masih gagal jika belum menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok yang semestinya

diuntungkan dari adanya suatu kebijakan” (Dunn, 2003:437).

Oleh karena itu, kriteria responsivitas cerminan nyata kebutuhan, preferensi, dan nilai dari

kelompok-kelompok tertentu terhadap kriteria efektivitas, efisiensi, kecukupan, dan kesamaan.

18

Page 19: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

f. Ketepatan

Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan pada kuatnya asumsi

yang melandasi tujuan-tujuan tersebut. William N. Dunn menyatakan bahwa kelayakan

(Appropriateness) adalah:

“Kriteria yang dipakai untuk menseleksi sejumlah alternatif untuk dijadikan rekomendasi

dengan menilai apakah hasil dari alternatif yang direkomendasikan tersebut merupakan

pilihan tujuan yang layak. Kriteria kelayakan dihubungkan dengan rasionalitas substantif,

karena kriteria ini menyangkut substansi tujuan bukan cara atau instrumen untuk

merealisasikan tujuan tersebut” (Dunn, 2003:499).

Artinya ketepatan dapat diisi oleh indikator keberhasilan kebijakan lainnya (bila ada). Misalnya

dampak lain yang tidak mampu diprediksi sebelumnya baik dampak tak terduga secara positif

maupun negatif atau dimungkinkan alternatif lain yang dirasakan lebih baik dari suatu

pelaksanaan kebijakan sehingga kebijakan bisa lebih dapat bergerak secara lebih dinamis.

2.2.2 Kebijakan Pemerintah

Dalam memahami permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka penelitian ini

menggunakan teori kebijakan publik. Definisi kebijakan public menurut Subarsono adalah

apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan, dari definisi tersebut

mengandung makna :

1) Kebijakan publik dibuat oleh pemerintah, bukan oleh swasta.

2) Kebijakan publik menyangkut pilihan yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh badan

pemerintah.

19

Page 20: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

2.2.3 Implementasi Kebijakan

Pengertian implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan

dan tercapainya kebijakan tersebut. Mazmanian & Paul Sabatier dalam bukunya implementation

and public policy (1983:61) mendefinisikan implementasi sebagai berikut:“pelaksanaan

keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk undanh-undang, namun dapat pula

berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan

badan peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi,

menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk

menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya”. Implementasi menurut Mazmanian dan

Sabatier merupakan pelaksanaan kebijakan dasar berbentuk undang-undang juga berbentuk

perintah atau keputusankeputusan yang penting atau seperti keputusan badan peradilan. Proses

implementasi ini berlangsung setelah melalui sejumlah tahapan tertentu seperti tahapan

pengesahan undang-undang, kemudian output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan

dan seterusnya sampai perbaikan kebijakan yang bersangkutan. (http://rimaru.web.id/pengertian-

implementasi-menurut-beberapa-ahli/; Update 30 Juli 2012)

Program kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus

diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen

pemerintah di tingkat bawah. Hersel Nogi S. Tangkilisan mengutip pengertian implementasi

menurut Patton dan Sawicki dalam buku yang berjudul Kebijakan Publik yang Membumi bahwa:

”Implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan untuk merealisasikan

program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk mengorganisir,

20

Page 21: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

menginterpretasikan dan menerapkan kebijakan yang telah diseleksi” (Dalam

Tangkilisan, 2003:9).

Berdasarkan pengertian di atas, implementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang

diarahkan untuk merealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untuk

mengorganisir. Seorang eksekutif mampu mengatur secara efektif dan efisien sumber daya, unit-

unit dan teknik yang dapat mendukung pelaksanaan program, serta melakukan interpretasi

terhadap perencanaan yang telah dibuat, dan petunjuk yang dapat diikuti dengan mudah bagi

relisasi program yang dilaksanakan. Dunn mengistilahkan implementasi dengan lebih khusus

dengan menyebutnya implementasi kebijakan (policy implemtation) adalah pelaksanaan

pengendalian aksi-aksi kebijakan di dalam kurun waktu tertentu (Dunn, 2003:132).

Pengertian di atas dapat disimpulakn bahwa implementasi kebijakan merupakan

pelaksanaan dari pengendalian aksi kebijakan dalam kurun waktu tertentu. Pendapat Riant

Nugroho D. dalam bukunya yang berjudul Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan

Evaluasi. Ia mengemukakan bahwa:

“Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah kebijakan dapat

mencapai tujuannya. Tidak lebih dan tidak kurang. Untuk mengimplemntasikan

kebijakan publik, maka ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu langsung

mengimplementasikan dalam bentuk program-program atau melalui formulasi kebijakan

derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebut” (Nugroho, 2004:158).

Implementasi kebijakan menurut pendapat di atas, tidak lain berkaitan dengan cara agar

kebijakan dapat mencapai tujuan. Kebijakan publik tersebut diimplementasikan melalui bentuk

program-program serta melalui turunan. Turunan yang dimaksud adalah dengan melalui proyek

21

Page 22: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

intervensi dan kegiatan intervensi. Menurut Darwin terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam persiapan proses implementasi yang perlu dilakukan, setidaknya terdapat

empat hal penting dalam proses implementasi kebijakan, yaitu pendayagunaan sumber, pelibatan

orang atau sekelompok orang dalam implementasi, interpretasi, manajemen program, dan

penyediaan layanan dan manfaat pada publik (Widodo, 2001:194).

2.2.4 Program Tiga Dollar

Program tiga Dollar merupakan sebuah program pemerintah yang diimplementasikan melalui

Secretari Estadu Formacão Profesional Emprego (SEFOPE) dengan memberi pekerjaan kepada

masyarakat lokal di daerah terpencil dengan pembayaran tiga (3) Dolar per hari. Implementasi

program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan rakyat

di daerah terpencil. Dalam implementasi program ini juga pemerintah ingin merehabilitasi jalan

raya di daerah terpencil yang menghubungkan desa dan kota agar membantu masyarakat untuk

menjual produk lokal ke tingkat nasional dan internasional

22

Page 23: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif. Sedangkan tipe penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Evaluatif yaitu tipe penelitian yang

menggambarkan secara tepat sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu untuk

menentukan frekuensi/ penyebab suatu gejala lain dalam masyarakat. Penggunaan tipe Deskritif

Evaluatif ini tidak lain karena berkaitan dengan tujuan dari penelitian yaitu melakukan evaluasi

program

3.1.1 Pengumpulan Data

3.1.1.1 Sumber Data

Penelitian tentang studi evaluasi kebijakan pemerintah mengenai program Tiga Dolar di Suco

Lour Distrik Bobonaro menggunakan data:

a. Data primer

Adalah informasi langsung yang dikumpulkan peneliti dari sumber yang terkait dengan

masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Data primer ini diperoleh dari wawancara

dan pengumpulan data dari subyek penelitian yang telah ditentukan yaitu pegawai SEFOPE yang

terlibat langsung dengan program tersebut, pemerintah kecamatan dan desa, masyarakat yang

mengikuti program tersebut.

b. Data Sekunder

23

Page 24: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Data sekunder ini akan diperoleh dari instansi-instansi yang terkait /berhubungan dengan

pelaksanaan program secara langsung berupa keterangan, catatan ataupun dokumen-dokumen

yang diperlukan untuk penelitian yang semua dokumen itu dapat memperkuat penjelasan

mengenai penelitian ini.

3.1.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dapat diperoleh dengan cara :

a. Studi pustaka

Merupakan pengumpulan data melalui kepustakaan, seperti buku, koran, majalah dan artikel

yang didapat dari situs internet yang sekiranya sesuai dengan penelitian ini. Kejelasan mengenai

kepustakaan ini dapat dilihat di dalam daftar pustaka.

b. Interview atau wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian lapangan untuk mendapatkan data

yang kongkrit ( nyata ). Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah

wawancara. Wawancara ini dilakukan secara mendalam yaitu peneliti mewawancari nara sumber

secara tidak terstruktur. Nara sumber yang dipilih merupakan pihak-pihak yang terlibat secara

langsung dalam pelaksanaan program ini. Pihak-pihak yang terkait dapat berasal dari

pemerintah, swasta maupun masyarakat yang memiliki kepentingan dengan adanya program ini.

3.1.1.3 Analisis Data

Analisis data adalah proses yang membawa bagaimana data diatur, mengorganisasikan apa yang

ada dalam sebuah pola, kategori dan unit deskripsi dasar atau dengan kata lain, analisis data

adalah penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan.

Dalam penelitian ini data yang akan didapatkan berupa data kualitatif dan juga kuantitatif.

Namun analisa data dilakukan secara kualitatif yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan

24

Page 25: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

data deskriptif analisis, apa yang didapatkan dari responden baik secara tertulis ataupun lisan

diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Dengan demikian, analisa kualitatif merupakan

bentuk penafsiran terhadap data yang setelah data terkumpul kemudian dianalisa dan disajikan.

Analisa data dilakukan dengan cara menginterpretasikan data, fakta, dan informasi yang telah

dikumpulkan melalui pemehaman intelektual dan empiris berdasarkan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Pengumpulan dan penelaahan data yang diperoleh dari wawancara.

2. Reduksi data dengan membuat ringkasan dalam berbagai bentuk.

3. Display atau penyajian data dalam bentuk tabel.

4. Verifikasi data dengan cara membandingkan antar data yang diperoleh dari berbagai

informasi.

Oleh karena itu, keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian

baik yang mencakup data primer, data sekunder dan data kepustakaan merupakan hal yang

sangat penting.

25

Page 26: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

BAB IV

HASIL YANG DIHARAPKAN

Dari evaluasi yang akan dilakukan ini dapat diduga bahwa peneliti dapat mengetahui

efektivitas dan efisiensi implementasi program tiga (3) dolar di Suco Lour Sub-distrik Bobonaro

Distritu Bobonaro. Dengan demikian dapat melahirkan rekomendasi bagi pemerintah untuk

dijadikan acuan bagi formulasi dan implementasi program-program lanjutan di masa depan.

26

Page 27: Evaluasi Kebijakan Implementasi Program tiga Dolar di Suco Lour

Oleh Vital Nascimento Barreto 2013 Proposal Penelitian skripsi DIT

Daftar Pustaka

J. moleong M. A Lexy 2000 Metodologi penelitian Kualitatif Pt Remaja Rosdakarya-Bandung

Dwi utami Retno 2008 Studi Evaluasi Kebijakan Pemerintah mengenai Program Lmpdp (land

Management and Policy Development Program) Kabupaten Tegal (Ringkasan Skripsi)

Metode penelitian survey Penyunting Masri singarimbun, Sofian effendi, Lembaga Penelitian,

Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Undang-Undang Dasar Republik Demokarasi Timor-Leste 2000

Cortereal da Silva Lopes 2011 Proposal Penelitian Proses Pengembalian Anak Kepada Orang

tua/Keluarga STPMD “APMD” Yogyakarta

27