EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM...

92
EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KARYAWAN Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Serly Risnawati NIM. 104054002099 Dibawah Pembimbing Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd NIP. 19690322 1999603 2 001 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M i

Transcript of EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM...

Page 1: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM KOPERASI

KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM

PEMBERDAYAAN EKONOMI KARYAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

Serly Risnawati

NIM. 104054002099

Dibawah Pembimbing

Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd

NIP. 19690322 1999603 2 001

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1431 H / 2010 M

i

Page 2: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Evaluasi Hasil Program Simpan Pinjam Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Karyawan” telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tanggal 11 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 Komunikasi Islam (S.Kom.I)

pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

Jakarta, 15 Maret 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Wahidin Saputra, MA Dr. Moh. Ali Wafa, S.Ag, M.Ag

NIP. 19700903 199603 1 001 NIP. 150 321 584

Anggota

Penguji I Penguji II

Dra. Mahmudah Fitriyah, M.Pd Wati Nilamsari, M.Si

NIP. 19640212 199703 2 001 NIP. 19710520 199903 2 002

Pembimbing

Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd

NIP. 19690322 1999603 2 001

ii

Page 3: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 Maret 2010

Serly Risnawati

iii

Page 4: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

ABSTRAK

Serly Risnawati Evaluasi Hasil Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” Dalam Pemberdayaan Ekonomi Karyawan Kemiskinan di Indonesia sudah menjadi masalah yang tidak mudah untuk dipecahkan jalan keluarnya. Seringkali kemiskinan diidentikan dengan masyarakat yang memiliki penghasilan dibawah rata-rata. Faktanya sekarang ini yang terjadi di masyarakat adalah banyak sekali warga yang memiliki penghasilan diatas rata-rata pun yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Untuk itu Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” ini mengadakan usaha simpan pinjan untuk memberdayakan ekonomi para karyawannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan analisis deskriptif sehingga dapat dijabarkan dengan jelas bagaimana keberadaan koperasi melakukan perannya dalam memberdayakan ekonomi karyawannya. Keberadaan Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” sebagai sarana pemberdayaan ekonomi karyawan menjadikan pembangunan perekonomian terpacu lebih cepat karena adanya lembaga yang mampu memberdayakan perekonomian karyawan. Peranan yang dilakukan oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yaitu melalui program simpan pinjam yang diikuti oleh para karyawan Perum Pegadaian. Melalui Studi Kepustakaan dan wawancara penulis mendapatkan data-data penelitian, diketahui ternyata Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” melalui program simpan pinjam yang telah dilaksanakan memiliki indikasi untuk berperan dalam memajukan dan memberdayakan ekonomi para karyawannya.

iv

Page 5: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan

salam selalu penulis curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang

menjadi Rahmat bagi seluruh alam semesta ini.

Penulis sangat menyadari dengan sepenuh hati bahwa tanpa bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak penulisan hasil laporan penelitian ini tidaklah akan

terwujud dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin sekali

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam, beserta Wati Nilamsari, M.Si, Sekretaris Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam yang senantiasa memberikan dukungan dan

bantuannya dalam penulisan skripsi ini.

3. Nurul Hidayati, S.Ag, M.Pd, Dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan masukan, saran, dan nasihat dengan penuh perhatian dan

kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama berada

dibangku kuliah.

5. Karyawan dan Staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

v

Page 6: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

6. Pengurus Kopersi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”, Bapak Drs. H.

Sipon Budijono, MBA dan Istri Ibu Hj. Nurhidayati, BA yang telah banyak

memberikan waktu dan bantuannya kepada penulis dalam proses

pengumpulan data yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh karyawan Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”,

khususnya Bapak H. Wagino, dan Ibu Sukaesih yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk penulis wawancarai.

8. Kepada kedua orang tuaku tercinta Bapa dan Umi yang tiada hentinya

memberikan do’a, kasih sayang, dukungan dan omelannya untuk keberhasilan

penulis. Walaupun Ally suka bandel tapi Ally sayang kalian. Tetehku Rina

Yuanita, S.Si dan Suami Wahyu Purnawisuda, SP, Adikku Siti Muti’ah, Siti

Nurhaliza Adelia dan sepupuku Bolly yang telah memberikan dukungan dan

semangatnya kepada penulis.

9. Kekasihku tersayang Abdul Gofur, Amd yang tiada hentinya memberikan

kasih sayang, perhatian, waktu, dukungan dan bantuannya selama ini.

10. Keluarga besar penulis yang berada di Jakarta, Bogor, Pekalongan dan

Cakung yang turut memberikan semangat dan perhatiannya.

11. Sahabat-sahabatku Desy, Indah, Umi dan Eva atas perhatian, kasih sayang,

tempat curhat, semangat dan dukungannya selama 9 tahun ini.

12. Teman-teman Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2004 yang

tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih untuk semuanya.

Jakarta, 19 Februari 2010

Penulis

vi

Page 7: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………………… i

PENGESAHAN UJIAN ………………………………………………………. ii

PERNYATAAN ………………………………………………………………. iii

ABSTRAK ……………………………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. vi

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7

D. Metodologi Penelitian ........................................................................ 8

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 15

F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 17

BAB II LANDASAN TEORITIS ...................................................................... 19

A. Evaluasi ............................................................................................. 19

1. Pengertian Evaluasi ....................................................................... 19

2. Tujuan Evaluasi ............................................................................. 20

3. Model Evaluasi .............................................................................. 22

4. Desain Evaluasi ............................................................................. 24

5. Indikator Evaluasi .......................................................................... 26

B. Koperasi ............................................................................................. 28

1. Pengertian Koperasi ...................................................................... 28

vii

Page 8: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

2. Bentuk-Bentuk Koperasi .............................................................. 29

3. Peran Koperasi dalam Perekonomian .......................................... 31

C. Pemberdayaan Ekonomi .................................................................. 35

1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi ............................................ 35

2. Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi ........................................... 40

D. Karyawan ......................................................................................... 42

1. Pengertian Karyawan ................................................................... 43

2. Pembagian Karyawan .................................................................. 43

BAB III GAMBARAN TENTANG KOPERASI KARYAWAN PERUM

PEGADAIAN “BUDI SETIA” ……………………………………… 46

A. Sejarah Berdirinya Koperasi ……………………………………... 46

B. Visi dan Misi Koperasi ………………………………………….... 51

C. Tujuan dan Target Koperasi ……………………………………… 52

D. Program Koperasi ………………………………………………... 53

E. Susunan Pengurus Koperasi ……………………………………… 55

BAB IV ANALISA EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM

KOPERASI KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA”

DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KARYAWAN ………... 57

A. Analisa Terhadap Tujuan Yang Telah Dicapai Oleh Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” Dari Adanya Program

Simpan Pinjam ................................................................................ 57

B. Analisa Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” Yang Berpengaruh Pada Peningkatan

Ekonomi Karyawan ........................................................................ 59

viii

Page 9: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

ix

C. Analisa Hasil Jangka Panjang Yang Tampak Sebagai Akibat Dari

Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” ……………………………………………………………. 64

BAB V PENUTUP …………………………………………………………. 66

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 66

B. Saran ……………………………………………………………… 68

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 70

LAMPIRAN ……………………………………………………………….... 72

Page 10: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan dalam konteks ekonomi, sering dikaitkan dengan

ketidakmampuan untuk mempertahankan standar hidup minimal yang

biasanya diukur berdasarkan kebutuhan konsumsi atau pendapatan dalam

memenuhi kebutuhan dasar. Dalam konsep ini kemiskinan dikaitkan dengan

satu kondisi hilangnya hak dan peluang seseorang terhadap penguasaan,

pemilikan dan pengaturan, serta kontrol terhadap sumber daya yang

diperlukan bagi terjaminnya hidup seseorang.

Secara umum kemiskinan bukan serta merta disebabkan karena mereka

beretos kerja rendah atau malas, namun justru karena ada banyak faktor yang

mungkin berada di luar dirinya, yang membuat mereka (kaum miskin) tidak

berdaya menghadapinya. Dengan kata lain, mereka membutuhkan akses agar

bisa ikut berperan dalam proses pembangunan yang sedang berjalan ini.

Dengan demikian, usaha untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan

orang miskin tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan kesabaran

dan kegigihan dari semua pihak, termasuk uluran tangan pemerintah agar lebih

peduli dan berpihak pada masyarakat miskin.

Kebijakan pemerintah dalam pembangunan ekonomi adalah lebih

diarahkan kepada terwujudnya demokrasi ekonomi, dimana masyarakat harus

memgang peran aktif dalam kegiatan pembangunan tersebut. Ciri-ciri

demokrasi ekonomi itu sendiri adalah bahwa perekonomian disusun sebagai

1

Page 11: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bangunan yang sesuai

dengan itu adalah koperasi. Dalam pembangunan koperasi di Indonesia,

pemerintah mempunyai peran penting. Peran tersebut bersumber pada

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi: “Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”.1

Keberadaan koperasi pada saat sekarang ini memang sangat dibutuhkan,

baik yang berada di lingkungan departemen, kantor-kantor swasta,

perusahaan, dan sekolah. Koperasi merupakan lembaga ekonomi yang

berkembang di dalam dan di atas prakarsa masyarakat. Sebagai lembaga

kemasyarakatan diperlukan pengaturan agar kehidupannya bisa terjamin dan

berkembang.2

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup

anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya. Dengan

demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru

perekonomian nasional.3

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara

sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan

kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukkan sebuah badan usaha

yang dikelola secara demokratis.

1 Ninik Widiyanti, Y.W, Sunindhia, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, (Jakarta:

Adi Mahasatya, 2003), h. 159 2 Panji Anoraga, SE, MM, Dra. Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, (Jakarta: PT. Adi

Mahasatya, 2003), cet. 4, h.1 3 Dikutip dari Seminar Nasional Perkoperasian yang dilaksanakan pada tanggal 17

Desember 2008 di Hotel Bukit Indah Puncak

2

Page 12: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya tergantung dari aktifitas

para anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerjasama, memiliki

kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan dan garis kebijakan yang telah

ditetapkan rapat anggota. Dengan demikian usaha meningkatkan taraf hidup

mereka tergantung dari aktifitas mereka.

Koperasi dilahirkan sebagai badan usaha dengan tujuan untuk memajukan

kepentingan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Latar

belakang lahirnya telah memberikan ciri khusus pada koperasi yang berbeda

dengan badan usaha lain yaitu sebagai usaha bersama berdasarkan asas

kekeluargaan dan gotong royong.4 Asas kekeluargaan mencerminkan adanya

kesadaran untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi oleh semua untuk

semua dari para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta keberanian

berkorban bagi kepentingan bersama. Sedangkan asas gotong royong berarti

bahwa pada koperasi terdapat semangat kerja dan tanggung jawab bersama

tanpa memikirkan diri sendiri melainkan untuk kepentingan bersama.

Salah satu jenis koperasi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat

adalah koperasi simpan pinjam. Koperasi ini kegiatan utamanya adalah

melakukan pengumpulan dana yang diperoleh dari anggota dalam bentuk

simpanan atau tabungan yang selanjutnya dana-dana yang ada tersebut akan

disalurkan kembali kepada anggotanya dalam bentuk pinjaman berjangka atau

kredit modal usaha. Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini secara tidak

langsung karyawan yang memiliki kelebihan dana dapat membantu karyawan

yang kekurangan dana untuk modal usaha sekaligus menghindari para

4 Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002) cet. 7, h. 1

3

Page 13: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

karyawan terhadap keberadaan rentenir yang sangat menyusahkan para

karyawan dengan beban bunga yang sangat tinggi.

Selain dipandang sebagai badan usaha yang memiliki bentuk dan

karakteristik tersendiri, koperasi di Indonesia juga dipandang sebagai alat

untuk membangun sistem perekonomian. Hal itu sejalan dengan tujuan

koperasi sebagaimana dicantumkan di dalam pasal 3 UU No. 25/1992 sebagai

berikut: “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.5

Berdasarkan tujuan yang ditetapkan di dalam pasal 3 UU No. 25/1992 itu,

dapat disimpulkan bahwa tujuan koperasi di Indonesia dalam garis besarnya

meliputi tiga hal sebagai berikut:

1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya.

2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.

3. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

Dengan ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi mendapat

kedudukan yang sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. Ia tidak

hanya merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional

dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian yang ada di negeri ini, tetapi

juga dinyatakan sebagai soko guru perekonomian nasional.

Secara garis besar koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang

bekerja sama memenuhi kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan

5 Dikutip dari Seminar Nasional Perkoperasian yang dilaksanakan pada tanggal 17

Desember 2008 di Hotel Bukit Indah Puncak

4

Page 14: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badan-badan usaha atau pelaku

kegiatan ekonomi yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian

koperasi sebagai badan usaha mengutamakan faktor manusia yang bekerja atas

dasar prikemanusiaan bagi kesejahteraan para anggotanya.6

Kini tidaklah banyak koperasi di Indonesia yang tetap eksis dalam

menjalankan roda usahanya, kita dapat menghitungnya dengan jari. Salah satu

koperasi yang hingga kini masih tetap eksis melakukan usahanya adalah

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”. Salah satu program

koperasi ini bergerak pada usaha simpan pinjam dimana para anggotanya

adalah para karyawan koperasi tersebut. Koperasi ini bertujuan

memperkembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan

daerah kerja umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat

yang adil dan makmur berdasarkan pancasila, memberikan pinjaman (kredit)

kepada anggotanya untuk keperluan yang berfaedah, menyalurkan barang-

barang lain keperluan anggota dan masyarakat, menyelenggarakan usaha-

usaha dalam bidang jasa yang dibutuhkan anggota dan masyarakat.7

Berangkat dari rasa ketertarikan terhadap perkembangan usaha simpan

pinjam yang hingga kini dimana pada saat yang sama banyak koperasi sumpan

pinjam di Indonesia yang mati suri. Dengan melihat uraian di atas, maka

dengan ini penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian terhadap Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dengan judul “Evaluasi Hasil

6 Parjimin Nurzain, Buku Materi Pokok Perkoperasian, (Jakarta: PT. Kanisius, 1986) h.

12 7 Koperasi Karyawan Perum Pegadaian Budi Setia, Buku Anggaran Dasar & Rumah

Tangga, (Jakarta: 1969), h. 2

5

Page 15: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

dalam Pemberdayaan Ekonomi Karyawan”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dengan adanya keterbatasan waktu, biaya dan yang lainnya agar penulisan

skripsi ini terarah, penulis membuat batasan masalah yang akan dibahas

mengenai evaluasi hasil dari program simpan pinjam Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” dalam pemberdayaan ekonomi karyawan.

2. Perumusan Masalah

Dari pokok pembatasan masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa

rincian masalah yang jawabannya akan dicari dalam penulisan skripsi ini.

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai oleh Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” dari adanya program simpan pinjam?

b. Apakah program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” berpengaruh pada peningkatan ekomomi karyawan?

c. Hasil jangka panjang apakah yang nampak sebagai akibat dari program

simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”?

6

Page 16: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai oleh

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dari adanya program

simpan pinjam.

b. Untuk mengetahui apakah program simpan pinjam Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” berpengaruh pada peningkatan ekonomi

karyawan.

c. Untuk mengetahui hasil jangka panjang yang nampak sebagai akibat

dari program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia”.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan dan hasil

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menambah khazanah keilmuan dan wawasan bagi penulis dalam

masalah ini, di samping itu juga sebagai bahan pemahaman dari semua

ilmu yang di dapat selama dibangku perkuliahan.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pihak Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” dalam pemberdayaan ekonomi

karyawan.

c. Dapat menambah ilmu baru dalam bidang perkoperasian bagi para

mahasiswa dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang

membutuhkan.

7

Page 17: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali data

yang bersifat subyektif dan historis. Pendekatan kualitatif ini penulis

gunakan karena ada beberapa alasan, diantaranya pendekatan kualitatif

bersifat fleksibel, tidak terlalu rinci, tidak rumit dalam mendefinisikan suatu

konsep, serta memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala

ditemukan fakta yang lebih mandasar, menarik dan unik yang terjadi

dilapangan8

2. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang obyektif maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode sebagai berikut:

a. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang ada dilapangan9. Observasi dilakukan ketika penulis

datang langsung ketempat Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia”.

b. Wawancara, adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan secara lisan oleh si pencari informasi dengan

sumber informasi. Ditempat tersebut penulis berbincang-bincang dan

hasil pembicaraan dicatat dengan tulisan tangan, selain itu penulis dalam

wawancara ini juga menggunakan tape recorder guna merekam hasil

wawancara.

8 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003), cet. 2 h. 39 9 Husaini Usman dan Purnama Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1998, cet-2), h.54.

8

Page 18: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

c. Dokumentasi, yang dilakukan penulis adalah dengan cara

mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai macam bentuk data

tertulis yang ada dilapangan serta data-data lain yang dapat dijadikan

sebagai bahan analisa dalam penelitian ini.

3. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yaitu:

a. Data Primer, terbagi menjadi dua sumber data yaitu:

1) Utama yaitu data yang diperoleh secara langsung dari partisipan atau

sasaran penelitian, yaitu diperoleh dari pengurus Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia”.

2) Umum yaitu data yang diperoleh dari karyawan Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia”.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sumber yang terkait.

Catatan dan dokumen tersebut berupa buku Laporan Pertanggungjawaban

Pengurus dan Pengawas Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” serta buku Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”.

4. Model Evaluasi

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model evaluasi hasil, dengan

model evaluasi hasil ini penulis berusaha untuk mengetahui tujuan-tujuan

manakah yang telah dicapai oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” dari adanya program simpan pinjam, mengetahui apakah

program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

9

Page 19: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

berpengaruh pada peningkatan ekonomi karyawan, mengetahui hasil jangka

panjang yang nampak sebagai akibat dari adanya program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”.

5. Tujuan Evaluasi

Tujuan dari evaluasi adalah sebagai berikut:

a. Membuat kebijaksanaan dan keputusan.

b. Menilai hasil yang dicapai.

c. Menilai rencana program.

d. Memberi kepercayaan kepada lembaga.

e. Memonitor dana yang telah diberikan.

f.. Memperbaiki materi program.10

Sedangkan menurut Isbandi Rukminto, dengan mengutip pendapat

Feurstein, sekalipun tidak secara langsung menyebut sebagai tujuan dari

pelaksanaan evaluasi, namun dia menyatakan bahwa ada 10 (sepuluh) alasan

mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan, yaitu:

a. Untuk melihat apa yang sudah dicapai.

b. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objek tujuan program.

c. Agar tercapai manajemen yang lebih baik.

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan untuk memperkuat program.

e. Melihat perbedaan apa yang sudah terjadi setelah diterapkan suatu

program.

f. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal.

g. Untuk merencanakan dan mengolah kegiatan program secara lebih baik.

10 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 3

10

Page 20: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

h. Melindungi pihak lain agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama

atau mengajak pihak lain untuk melaksanakan metode yang serupa bila

metode tersebut telah terbukti berhasil dengan baik.

i. Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas.

j. Memberi kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.11

6. Desain Evaluasi

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun

sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan di dalam penelitian. Rencana ini merupakan suatu skema

menyeluruh yang mencakup program-program penelitian, memaparkan

mengenai hal-hal yang dilakukan, dan menetakan kerangka bingkai bagi

pengkajian relasi variabel-variabel yang diteliti.12 Desain penelitian

mempunyai maksud dan kegunaan untuk mengontrol atau mengendalikan

varian, serta membantu mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

peneliti.13 Apabila tujuan evaluasinya berkaitan dengan keputusan program

tersebut akan berlanjut atau tidak, maka evaluasi yang digunakan adalah

evaluasi hasil. Dengan evaluasi hasil dapat dilihat efektifitas, hasilnya

(output), manfaatnya (outcomest), atau dampaknya. Lalu apabila tujuan

evaluasinya agar dapat meramalkan program tersebut di masa mendatang,

sehingga hasilnya dapat membantu dalam membuat strategi baru, maka

evaluasinya menggunakan teknik SWOT (Strength, Weekness,

11 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Edisi Revisi, (Jakarta: Lembang Penerbit FE-UI, 2003), h. 187-188

12 Landing R. Simatupang, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Bandung: Gadjah Mada University Perss (UGM), 1990), h. 483

13 Ibid, h. 484

11

Page 21: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Oppurtunity, Treath). Dengan teknik SWOT peneliti dapat melihat

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari suatu program. Pada

evaluasi hasil terbagi pula menjadi lima bagian:

a. Evaluasi efisiensi, yaitu analisis hubungan antara pencapaian output

dengan input (efisiensi internal) atau rasio pencapaian output dengan

populasi sasaran yang membutuhkan pelayanan (efisiensi eksternal).

b. Evaluasi efektivitas, yaitu analisis hubungan antara outputs dengan

outcomes.

c. Evaluasi dampak dan berkelanjutan program adalah analisis hubungan

antara dampak pelayanan yang positif dan negatif dibandingkan dengan

outcomes.

d. Evaluasi tujuan, meliputi pengujian hubungan tingkat efisiensi dan

efektivitas program.

e. Evaluasi kebijakan yaitu mereview konsep kebijakan, program, dan

strategi, merumuskan “exit strategy” dari perubahan kebijakan dan

merumuskan alternative model pelayanan.14

7. Teknik Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan data dalam rangkaian penelitian, tentunya

diperlukan teknik pemeriksaan data. Dalam hal ini penulis menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:15

a. Kriterium Kredibilitas (kepercayaan)

Kredibilitas yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu hal lain, hal itu dapat dicapai dengan jalan; (1).

14 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 14 15 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002, cet-11), h.103.

12

Page 22: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,

misalnya untuk mengetahui program-program Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” dalam pemberdayaan ekonomi karyawan dengan

mewawancarai pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” (2). Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang lain, misalnya dalam hal ini

peneliti membandingkan jawaban yang diberikan oleh pengurus Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dengan jawaban yang

diberikan oleh karyawan Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” (3). Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen-

dokumen yang berkaitan langsung dengan masalah yang diajukan.

Penulis memanfaatkan dokumen atau data sebagai bahan perbandingan.

b. Kriterium Kepastian

Kepastian auditor dalam hal ini adalah objektif atau tidak tergantung

pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan

penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang

itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah

dapat dikatakan objektif.16

c. Teknik Penulisan

Teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan

karya ilmiyah, skripsi, tesis, dan disertasi UIN Jakarta yang diterbitkan

oleh UIN Jakarta cetakan ke-1.

16 Ibid, h. 325

13

Page 23: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

8. Teknik Pencatatan Data

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik pengamatan atau

observasi dan wawancara. Pengamatan merupakan teknik pengumpulan

data yang paling sesuai dalam penelitian ini. Pengamatan diarahkan

terhadap perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial ekonomi para

karyawan setelah apa yang telah diberikan oleh koperasi melalui program-

programnya dalam meningkatkan kesejahteraan para karyawannya.

Wawancara dalam hal ini, penulis melakukan percakapan dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh pewawancara (yang mengajukan

pertanyaan) dengan yang terwawancarai (yang memberikan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan). Kemudian hasil wawancara tersebut dicatat dan

direkam untuk kemudian diolah dan disempurnakan.

9. Teknik Analisa Data

Pada saat menganalisa data hasil observasi, penulis menginterpretasikan

catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya. Data yang ada

dianalisis dengan cara reduksi. Reduksi itu adalah menganalisa sesuatu

secara keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap akhir

dari proses perkembangan sebelumnya yang lebih sederhana.17

Tujuan terpenting dari reduksi adalah untuk mengidentifikasi tema

utama yang teliti dengan memberikan kategori pada informasi yang telah

dikumpulkan, seperti yang dijelaskan Patton (Lexy, 2002) bahwa dalam

menganalisa data adalah dengan proses mengatur urutan data

17 Pius A Partanto M, Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arloka,

1994), cet. 1, h. 658

14

Page 24: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian

dasar.18

Analisa data melibatkan upaya mengidentifikasi ciri-ciri suatu objek dan

kejadian. Kategori dan analisa data diperoleh berdasarkan fenomena yang

nampak. Dengan demikian, dalam mengalisis data memerlukan proses

seperti: megorganisasi, mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan

mengkategorikan data, setelah itu data yang diperoleh dari catatan lapangan

(hasil pengamatan, wawancara dan dokumen) dan sebagainya oleh penulis

dianalisis untuk selanjutnya dirumuskan dan disajikan.

10. Waktu dan Lokasi Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai Januari 2009 – Januari 2010.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian skripsi ini mengambil tempat di Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” yang beralamat di Jl. Kramat Raya 162 Jakarta

Pusat

Telp. 021-3155550

Fax. 021-3914221

11. Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah para pengurus dan karyawan Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” sebanyak 3 orang yang telah

ditentukan oleh penulis sesuai dengan data dan informasi yang dibutuhkan.

18 Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002, cet-11), h.103

15

Page 25: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut

kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang

dilakukan penulis adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi yang sudah ada

yang mempunyai topik hampir sama dengan yang penulis akan teliti. Maksud

pengkajian ini adalah untuk mengetahui bahwa apa yang penulis teliti

sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

menduplikasi hasil karya orang lain, maka penulis akan mempertegas

perbedaan antara masing-masing judul skripsi yang akan penulis bahas

sebagai berikut:

1. Evaluasi Hasil Program Simpan Pinjam Koperasi Pengusaha Dan Pedagang

Pasar Parung (K.P4) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Disusun

oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam tahun 2006. Skripsi ini berisikan tentang upaya

memberdayakan perekonomian masyarakat yang berada diwilayah Parung

melalui usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh Koperasi Pengusaha Dan

Pedagang Pasar Parung (K.P4).

2. Evaluasi Hasil Usaha Konveksi Kube (kelompok usaha bersama) Bina

Nusantara Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Di Kelurahan

Pegadungan Jakarta Barat. Disusun oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam tahun 2007. Skripsi

ini berisikan tentang upaya meningkatkan kesejahteraan anggota di

Kelurahan Pegadungan Jakarta Barat melalui konveksi usaha bersama.

16

Page 26: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Sedangkan penelitian yang akan penulis bahas yaitu tentang upaya

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dalam memberdayakan

perekonomian karyawannya melalui usaha simpan pinjam.

F. Sistematika Penulisan

Guna mendapatkan gambaran yang menyeluruh mengenai masalah yang

diuraikan dalam skripsi ini, penulis menyusun skripsi ini dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab ini terdiri dari empat sub bahasan yakni: Pertama pengertian evaluasi,

tujuan evaluasi, model evaluasi, desain evaluasi, dan indikator evaluasi. Kedua

pengertian koperasi, jenis-jenis koperasi, peran koperasi dalam perekonomian.

Ketiga pengertian pemberdayaan ekonomi, dan urgensi pemberdayaan

ekonomi. Keempat pengertian karyawan, dan pembagian karyawan.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab ini memuat tentang latar belakang terbentuknya Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia”, visi dan misi, tujuan dan target, serta program

dan struktur organisasi Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”.

17

Page 27: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

BAB IV HASIL LAPORAN PENELITIAN

Berisi tentang laporan penelitian dimana didalamnya akan dibahas mengenai

tujuan-tujuan yang sudah dicapai oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” dari adanya program simpan pinjam, program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yang berpengaruh pada

peningkatan ekonomi karyawan, hasil jangka panjang yang nampak sebagai

akibat dari program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia”.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

18

Page 28: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Secara etimologi, evaluasi artinya penilaian, sehingga mengevaluasi

artinya memberi penilaian atau menilai.19 Sedangkan secara terminologi,

manurut Arikunto, evaluasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk

mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan. Dengan demikian, penelitian

evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas pelaksanaan

program dengan cara mengukur hal-hal yang berkaitan dengan

keterlaksanaan program tersebut.20 Dengan kata lain evaluasi adalah suatu

rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat

keberhasilan pelaksanaan dari suatu kegiatan atau program.

Menurut Viji Srinivasan, mengevaluasi berarti menguji dan menentukan

suatu nilai, kualitas, kadar kepentingan jumlah, derajat atau keadaan. Viji

juga mengartikan evaluasi sebagai “Proses penentuan keputusan tentang

lingkup perhatian, pemilihan informasi yang perlu, serta pengumpulan dan

analisis informasi guna memberi ringkasan data yang berguna bagi para

pengambil keputusan dalam memilih di antara berbagai alternatif yang

19 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), cet. 4 20 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1988),

cet. 1, h. 8

19

Page 29: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

ada”.21 Dengan demikian, evaluasi ini dimaksudkan untuk menyusun nilai-

nilai indikator dalam mencapai suatu sasaran. Dengan kata lain kegiatan

evaluasi adalah suatu cara atau kegiatan untuk mengecek kekuatan dan

kelemahan sebuah program serta suatu cara untuk menentukan ukuran-

ukuran perbaikan bagi para pengambil keputusan.22

Sehingga kalau kita simpulkan, evaluasi adalah penilaian pada efektifitas

(keberhasilan dan kegagalan) pelaksanaan suatu program dengan cara

melihat faktor-faktor, baik pendukung atau penghambat terhadap

pelaksanaan program. Dengan dilakukannya evaluasi, akan terlihat faktor-

faktor apa yang perlu dipertahankan, diperbaiki, atau perlu dihilangkan. Juga

akan berimplikasi pada, apakah program tersebut layak dilanjutkan, bisa

dilaksanakan di tempat lain atau tidak

2. Tujuan Evaluasi

Menurut Farida Yusuf Tayibnafis tujuan dari evaluasi adalah sebagai

berikut:

f. Membuat kebijaksanaan dan keputusan.

g. Menilai hasil yang dicapai.

h. Menilai rencana program.

i. Memberi kepercayaan kepada lembaga.

j. Memonitor dana yang telah diberikan.

k. Memperbaiki materi program.23

21 Viji Srinivisan, Metode Evaluasi Partisipatoris, dalam Walter Fernandes dan Rajesh

Tandon (Editor), Risset Partisipatoris-Riset Pembebasan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 68

22 Ibid, h. 71 23 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 3

20

Page 30: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Sedangkan menurut Isbandi Rukminto, dengan mengutip pendapat

Feurstein, sekalipun tidak secara langsung menyebut sebagai tujuan dari

pelaksanaan evaluasi, namun dia menyatakan bahwa ada 10 (sepuluh) alasan

mengapa suatu evaluasi perlu dilakukan, yaitu:

j. Untuk melihat apa yang sudah dicapai.

k. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objek tujuan program.

l. Agar tercapai manajemen yang lebih baik.

m. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan untuk memperkuat program.

n. Melihat perbedaan apa yang sudah terjadi setelah diterapkan suatu

program.

o. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal.

p. Untuk merencanakan dan mengolah kegiatan program secara lebih baik.

q. Melindungi pihak lain agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama

atau mengajak pihak lain untuk melaksanakan metode yang serupa bila

metode tersebut telah terbukti berhasil dengan baik.

r. Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas.

s. Memberi kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.24

Pelaksanaan evaluasi ini juga berguna dan sangat penting dalam

pelaksanaan program, karena:

a. Menjadi sistem untuk mengkaji perkembangan secara rutin dan membuat

perbaikan yang diperlukan bagi semua pihak untuk memastikan apakah

tujuan bisa dicapai.

24 Isbandi Rukminto, op.cit, h. 187-188

21

Page 31: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

b. Pemerintah atau lembaga donor perlu tahu bahwa dana yang dikeluarkan

digunakan dengan baik dan sebagai laporan bagi penyandang dana.

c. Pengalaman proyek bisa menjadi sumbangan untuk pemahaman bersama

tentang apa yang berjalan dan tidak berjalan, dan untuk perancangan

proyek atau program dimasa mendatang.25

3. Model Evaluasi

Dalam melakukan evalusi, biasanya dikaitkan dengan model-model

evaluasi yang akan digunakan. Arikunto, dalam salah satu bukunya menulis

setidaknya ada delapan model evaluasi. Namun dalam konteks ini, penulis

akan menggunakan model evaluasi seperti dikemukakan oleh Pietrzak,

Ramler, Renner, Ford dan Gilbert yang meliputi: a). evaluasi input, b).

evaluasi proses, c). evaluasi hasil.26 Pemilihan model tersebut tidak lain

karena penulis melihat kesesuaian model tersebut untuk dipergunakan dalam

mengevaluasi pelaksanaan suatu program.

a. Evaluasi Input

Evaluasi ini dilakukan pada berbagai unsur yang masuk dalam

pelaksanaan suatu program. Setidaknya ada tiga variabel utama yang

terkait dengan evaluasi input ini, yaitu: Masyarakat (peserta program),

Tim, dan Program.

1). Peserta program, meliputi susunan keluarga dan beberapa anggota

yang ditanggung.

25 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafei, Pengembangan Masyarakat Islam,

(Bandung: Rosda, 2001), cet. 1, h. 42, lihat juga tulisan Soetomo, Pembangunan Masyarakat, Beberapa Tinjauan Kasus, (Yogyakarta: Liberty, 1990), cet. 1, h. 62

26 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Edisi Revisi, (Jakarta: Lembang Penerbit FE-UI, 2003), h. 189

22

Page 32: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

2). Tim atau staf, meliputi aspek demografi staf, seperti latar belakang

pendidikan dan pengalaman staf.

3). Program, meliputi lama waktu pelaksanaan, dan sumber-sumber

rujukan yang tersedia.27

Terkait dengan input program ini, ada empat kriteria yang dapat dikaji:

1). Tujuan program.

2). Penilaian terhadap kebutuhan komunitas.

3). Standar dari suatu praktek yang terbaik.

4). Biaya untuk pelaksanaan program.

b. Evaluasi Proses.

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai bagaimana proses kegiatan yang

telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan.28

Evaluasi ini memfokuskan pada aktifitas program yang melibatkan

interaksi langsung antara peserta program dengan fasilitator

(pendamping). Tipe evaluasi ini diawali dengan analisis terhadap sistem

pemberian bantuan atau kegiatan program. Seperti, bagaimana

pendampingan itu dilakukan, kebijakan lembaga dan kepuasan peserta

program.29

c. Evaluasi Hasil

Evaluasi ini dilakukan untuk meniliai seberapa jauh tujuan-tujuan yang

sudah direncanakan telah tercapai.30 Dengan demikian, evaluasi ini

diarahkan pada keseluruhan dampak dari suatu program terhadap

27 Ibid, h. 189 28 Elly Irawan dkk, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

1995), cet. 1, h. 18 29 Isbandi Rukminto Adi (selanjutnya hanya ditulis “Isbandi”), op.cit, h. 190 30 Elly, loc.cit

23

Page 33: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

penerima (masyarakat peserta program). Sehingga, pertanyaan utama

pada evaluasi ini adalah:

1). Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil mencapai

tujuannya?

2). Bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda setelah menerima

bantuan program tersebut?

Kriteria keberhasilan ini bisa mencakup:

1). Berorientasi pada program. Kriteria keberhasilan, pada umumnya

dikembangkan berdasarkan cakupan atupun hasil dari suatu program.

Misalnya, presentase cakupan program terhadap populasi sasaran.

2) Berorientasi pada masyarakat. Kriteria keberhasilan, pada umumnya

dikembangkan berdasarkan pada perubahan perilaku masyarakat.

Misalnya, munculnya sikap kemandirian dan lain sebagainya.31

4. Desain Evaluasi

Desain evaluasi adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun

sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan di dalam penelitian. Rencana ini merupakan suatu skema

menyeluruh yang mencakup program-program penelitian, memaparkan

mengenai hal-hal yang dilakukan, dan menetakan kerangka bingkai bagi

pengkajian relasi variabel-variabel yang diteliti.32 Desain evaluasi

mempunyai maksud dan kegunaan untuk mengontrol atau mengendalikan

varian, serta membantu mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

31 Isabndi, loc. cit 32 Landing R. Simatupang, Asas-asas Penelitian Behavioral, (Bandung: Gadjah Mada

University Perss (UGM), 1990), h. 483

24

Page 34: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

peneliti.33 Apabila tujuan evaluasinya berkaitan dengan keputusan program

tersebut akan berlanjut atau tidak, maka evaluasi yang digunakan adalah

evaluasi hasil. Dengan evaluasi hasil dapat dilihat efektifitas, hasilnya

(output), manfaatnya (outcomest), atau dampaknya. Lalu apabila tujuan

evaluasinya agar dapat meramalkan program tersebut di masa mendatang,

sehingga hasilnya dapat membantu dalam membuat strategi baru, maka

evaluasinya menggunakan teknik SWOT (Strength, Weekness, Oppurtunity,

Treath).

Dengan teknik SWOT penulis dapat melihat kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman dari suatu program. Pada evaluasi hasil terbagi pula

menjadi lima bagian:

e. Evaluasi efisiensi, yaitu analisis hubungan antara pencapaian output

dengan input (efisiensi internal) atau rasio pencapaian output dengan

populasi sasaran yang membutuhkan pelayanan (efisiensi eksternal).

f. Evaluasi efektivitas, yaitu analisis hubungan antara outputs dengan

outcomes.

g. Evaluasi dampak dan berkelanjutan program adalah analisis hubungan

antara dampak pelayanan yang positif dan negative dibandingkan

dengan outcomes.

h. Evaluasi tujuan, meliputi pengujian hubungan tingkat efisiensi dan

efektivitas program.

33 Ibid, h. 484

25

Page 35: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

e. Evaluasi kebijakan yaitu mereview konsep kebijakan, program, dan

strategi, merumuskan “exit strategy” dari perubahan kebijakan dan

merumuskan alternative model pelayanan.34

5. Indikator Evaluasi

Kegiatan evaluasi didasarkan atas penentuan indikator dan cara

melakukan pengumpulan data dari setiap indikator yang ditentukan. Dalam

menyusun indikator kinerja diperlukan pemahaman yang baik tentang

program atau kegiatan, tujuannya, sumber daya yang tersedia, ruang

lingkup kegiatan dan saling hubungan yang terdapat diantara berbagai

kegiatan tersebut yang dilaksanakan.

a. Indikator masukan (inputs)

Indikator masukan yang disusun harus mengidentifikasi sumber daya

yang tersedia untuk menghasilkan keluaran. Indikator input mengukur

jumlah sumber daya seperti: ketersediaan dana, ketersediaan SDM atau

petugas, ketersediaan informasi, ketersediaan bantuan atau modal usaha,

ketersediaan panduan teknis dan ketersediaan waktu. Indikator ini relatif

mudah diukur dan telah digunakan secara luas, namun belum dapat

menunjukkan kualitas kinerja program atau kegiatan.

Pengukuran biaya seringkali tidak akurat karena banyak biaya-biaya

yang dibebankan, pada suatu program atau kegiatan tidak memiliki

kaitan dengan pencapaian sasaran program atau kegiatan tersebut.

Demikian juga banyak biaya-biaya input seperti gaji bulanan personalia

pelaksana, biaya pendidikan dan latihan, dan depresiasi nilai uang yang

34 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 14

26

Page 36: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

digunakan seringkali tidak diperhitungkan sebagai biaya program atau

kegiatan. Penerapan indikator input secara serampangan mengakibatkan

tidak dapat dipergunakan indikator ini untuk menilai kinerja suatu

program. Keadaan ini tidak mendorong para penanggung jawab program

untuk merencanakan sumber dayanya secara akurat dan berhati-hati.

Apabila keadaan ini meluas, maka efisiensi dan efektifitas

pendayagunaan sumber daya akan terus menerus menurun dan kinerja

instansi secara keseluruhan akan terancam.

b. Indikator keluaran (outputs)

Indikator output digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan

oleh suatu program atau kegiatan. Dengan membandingkan keluaran dan

sasaran program kegiatan, dapat diketahui apakah kemajuan pelaksana

dan pencapaian program tersebut sesuai dengan rencana. Indikator

output hanya dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu

program apabila indikator ini dikaitkan dengan sasaran-sasaran program

atau kegiatan yang didefinisikan secara jelas dan terukur.

c. Indikator hasil atau manfaat (outcomes)

Indikator ini sangat penting untuk menunjukkan keberhasilan secara

fungsional. Indikator ini menggambarkan hasil nyata atau manfaat yang

diperoleh suatu program atau kegiatan. Namun informasi yang

diperlukan untuk mengukur outcomes seringkali tidak lengkap dan tidak

mudah diperoleh. Oleh karena itu setiap pengelola program perlu

mengetahui berbagai metode dan teknik untuk mengukur

keberhasilannya program sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

27

Page 37: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

d. Indikator dampak (impacts)

Indikator ini menggambarkan pencapaian tujuan dalam jangka

panjang seperti yang dirumuskan dalam tujuan (goals), baik dampak

positif maupun dampak negatif. Indokator ini dapat diketahui, jika

pengukuran dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu yang

cukup lama.

B. Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-

prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup

anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya.

Dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan

sokoguru perekonomian nasional.35

Menurut Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul 10

Tahun Koperasi, mengatakan bahwa, koperasi adalah perkumpulan manusia

seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerjasama untuk

memajukan ekonominya.36

Menurut Prof. Marvin, A. Schaars, seorang guru besar dari Universitas

Of Luisconsin Madison USA mengatakan: Koperasi adalah suatu badan

usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang

35 Dikutip dari Seminar Nasional Perkoperasian yang dilaksanakan pada tanggal 17

Desember 2008 di Hotel Bukit Indah Puncak 36 Hendrojogi, Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktek, (Jakarta: Rajawali Pers,

2002), Edisi Revisi, h. 20-24

28

Page 38: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka

atas dasar nir laba atau atas dasar biaya.37

Bermacam-macam definisi telah diberikan pada koperasi dan jika kita

teliti lebih lanjut, maka tampak bahwa definisi itu berkembang, sejalan

dengan perkembangan zaman. Definisi dini umumnya menekankan bahwa

koperasi itu merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah, seperti

definisi yang diberikan oleh Dr. Fay yang menyatakan bahwa koperasi itu

adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas

mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak

memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup

menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan

sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.38

Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara

sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan

kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukkan sebuah badan usaha

yang dikelola secara demokratis.

2. Bentuk-Bentuk Koperasi

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang mengusahakan kebutuhan

sehari-hari seperti: barang-barang pangan (beras, gula, garam, dan

minyak kelapa), barang-barang sandang (kain, tekstil, dan barang

pembantu keperluan sehari-hari seperti sabun, dan minyak tanah).39

37 Ibid. 38 Ibid. 39 Arifin Chaniago, Perkembangan Indonesia, (Bandung: Angkasa, 1979), h. 33

29

Page 39: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

b. Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang

memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan mudah dan

ongkos (bunga) yang ringan. Akan tetapi untuk memberikan pinjaman

atau kredit itu koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang utama

adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan yang

dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman kepada anggota lain

yang perlu dibantu. Oleh karena itu pula maka koperasi kerdit lebih tepat

disebut sebagai koperasi simpan pinjam.

c. Koperasi Produk

Koperasi Produk adalah koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan

ekonomi pembuatan dan penjualan barang-barang baik yang dilakukan

oleh koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota koperasi.

Contohnya: koperasi peternak sapi perah, koperasi pembuatan sepatu,

kerajinan, dan lain-lain.40

d. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum. Contohnya,

koperasi angkutan, koperasi perencanaan dan konstruksi bangunan, jasa

audit, Asuransi Indonesia dan lain-lain.41

e. Koperasi Serba Usaha atau Koperasi Unit Desa (KUD)

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah

pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukkan Koperasi-Koperasi

40 Parjimin Nurzain dan Djabaruddin Djohan, Buku Materi Pokok Perkoperasian ADNE 4330/2 sks/ modul 1-3, (Jakarta: Karunia, 1986), Universitas Terbuka, h. 321

41 Ibid, h. 322

30

Page 40: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Unit Desa (KUD). Satu unit koperasi terdiri dari beberapa desa dalam

satu kecamatan yang merupakan satu kesatuan potensi ekonomi. Untuk

satu wilayah potensi ekonomi ini dianjurkan untuk membentuk satu

koperasi yang disebut Koperasi Unit Desa. Hanya apabila potensi

ekonomi satu kecamatan memungkinkannya, maka dibentuk lebih dari

satu KUD. Dengan demikian ada kemungkinan satu KUD itu meliputi

satu atau beberapa desa saja, tetapi diharapkan agar dapat meliputi

semua desa di dalam satu kecamatan.

Yang menjadi anggota KUD itu adalah orang-orang yang bertempat

tinggal atau menjalankan usahanya di wilayah Unit Desa itu yang

merupakan daerah kerja KUD. Karena kebutuhan mereka beraneka

ragam, maka KUD itu mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi dari

KUD itu meliputi:42

1). Perkreditan.

2). Penyediaan dan penyaluran sarana produksi pertanian dan keperluan

hidup sehari-hari.

3). Pengolahan serta pemasaran hasil pertanian.

4). Pelayanan jasa-jasa lainnya.

5). Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya.

3. Peran Koperasi dalam Perekonomian

Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi

mempunyai kedudukan dan fungsi yang penting, yang secara bersama-sama

dengan Badan-Badan Usaha Milik Negara atau swasta yang melakukan

42 I Gusti Gede Raka, Pengantar Pengetahuan Koperasi, (Jakarta: Dwi Segar, 1986), h.

122

31

Page 41: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

berbagai usaha demi tercapainya kesejahteraan bagi seluruh rakyat

Indonesia. Fungsi koperasi Indonesia tegasnya adalah sebagai berikut:43

a. Mempersatukan, mengarahkan, dan mengembangkan daya kreasi, daya

cipta, serta daya usaha rakyat, terutama mereka yang serba terbatas

kemampuan ekonominya agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan

perekonomian.

Rakyat Indonesia yang hidup di kota maupun yang hidup di desa

sebagian besar memiliki daya kresasi, daya cipta dan daya usaha baik

yang dikuasainya secara pewarisan dari orang tua dan leluhur mereka

maupun yang diperolehnya dalam lingkungan, walaupun segala

sesuatunya masih dalam tingkatan sederhana. Karena pada umumnya

mereka hidup dalam serba kesederhanaan (baik materi maupun skil) dan

kurangnya pembinaan, sehingga daya-daya tersebut tidak berkembang

dengan baik.

Puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu berbagai industri kecil baik

sebagai usaha sampingan maupun sebagai usaha utama dalam

keberlangsungan hidupnya telah dapat mereka kelola secara sederhana

dan tingkat kesederhanaannya tetap bertahan sampai sebelum

berkembangnya koperasi.

Dengan adanya mereka yang berani tampil kemuka, mempersatukan

mereka dalam berusaha demi perbaikan kehidupan ekonomi dan tingkat

kesejahteraannya dalam wadah koperasi, ternyata mereka telah dapat

mengembangkan daya-daya tersebut. Lebih-lebih dengan turun

43 G. Kartasapoetra, Praktek Pengolahan Koperasi, (Jakarta: Bina Adiaksara, 2003), h. 4

32

Page 42: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

tangannya pemerintah dalam pemberian pembinaan dan penyediaan

modal usaha.

b. Koperasi bertugas meningkatkan pendapatan dan menimbulkan

pembagian yang adil dan merata atas pendapatan tersebut.

Pada masa sebelum berkembangnya koperasi di lingkungan industri-

industri kecil produksi yang ditangani rakyat (kecil/lemah) banyak

dikuasai pengijon atau pengusaha-pengusaha besar yang menerapkan

sistem ijon, mka dengan berkembangnya koperasi di lingkungan mereka.

Usaha-usaha industri kecil dapat berkembang dengan bebas karena

adanya pembinaan dan pengarahan dari instansi-instansi yang terkait,

para petugas penyuluhan lapangan dan bantuan permodalan berupa

kredit baik dari Bank Rakyat Indonesia maupun dari Bank Umum

Koperasi Indonesia. Bebas di sini dimaksudkan bebas dalam berproduksi

dengan mengembangkan daya kreasi dan daya ciptanya sesuai petunjuk

dan anjuran yang bernilai dari insatnsi-instansi yang terkait melalui para

petugas lapangannya.

Dengan demikian setiap produk yang dihasilkan dapat meningkatkan

kualitas dan kuantitasnya dan pendapatan pun dengan sendirinya akan

meningkat, karena koperasi sebagai penopang dan pemasar bersama

produk para anggotanya dapat memperjuangkan harga yang wajar secara

cepat dipasaran umum.

Adil berarti perolehan pendapatan sesuai dengan jumlah produksi

anggota yang diserahkan atau dipercayakan kepada koperasinya. Merata

33

Page 43: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

berarti penghargaan terhadap produk sesuai dengan kualitas dan

standarnya adalah sama bagi setiap anggota.

c. Koperasi bertugas mempertinggi taraf hidup dan kecerdasan bangsa

Indonesia.

Daya kreasi, daya cipta dan daya usaha yang pada mulanya

berlingkup sederhana pada para anggotanya ternyata dalam wadah

koperasi dapat lebih dikembangkan dan ditingkatkan. Hal ini dapat

terjadi karena dua faktor yakni:

1). Faktor Internal, para anggota dalam wadah koperasi dapat saling

tukar pengalaman dalam usahanya, cara-cara yang telah baik akan

lebih baik ditingkatkan sedangkan cara-cara yang kurang baik akan

diperbaiki.

2). Faktor eksternal, dengan terdaftarnya koperasi sebagi badan hukum

pada Departemen Koperasi dan pemberitahuan bidang usahanya

pada instansi terkait (Departemen Perindustrian, Pertanian,

Peternakan, dan Perdagangan) maka instansi itu melalui para

penyuluh lapangan akan aktif melakukan pembinaan dan

pengarahan, dengan demikian apa yang terjadi atau mampu

dilaksanakan akan lebih ditingkatkan lagi keadaannya.

Peningkatan kemampuan usaha dengan sendirinya akan

meningkatkan taraf hidup dan kecerdasan bangsa bila sebagian besar

rakyat bergabung dalam koperasi, maka peningkatan-peningkatan

tersebut akan menjangkau peningkatan taraf hidup dan kecerdasan

bangsa Indonesia.s

34

Page 44: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

d. Koperasi berperan serta secara aktif dalam membina kelangsungan

perkembangan demokrasi ekonomi.

Asas bebas dalam berproduksi dengan memanfaatkan daya kreasi dan

daya cipta, adil dalam perolehan pndapatan serta merata dalam

penghargaan produk sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya berarti

koperasi telah membina para anggota beserta para pengurusnya

mengarah ke kelangsungan perkembangan demokrasi ekonomi. Dengan

demikian dapat dikemukakan dengan satu nada bahwa berkembangnya

koperasi berarti berkembangnya demokrasi ekonomi yang berlandaskan

pancasila.

e. Koperasi berperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka

lapangan kerja baru.

Berbagai bidang usaha koperasi sesungguhnya telah menciptakan

lapangan kerja baru baik bagi para anggota atau masyarakat pada

umumnya. Sehubungan dengan peranan dan tugas koperasi dalam

rangka pembanguann ekonomi, koperasi juga memiliki peran dalam

menciptakan lapangan pekerja terutama pada koperasi produksi yang

banyak menyerap tenaga kerja.

C. Pemberdayaan Ekonomi

1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Istilah empowerment sendiri dari kata dasar power yang

berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan.

35

Page 45: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Awalam em berasal dari bahasa latin dan yunani, yang berarti di dalamnya,

karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dari diri manusia itu sendiri

atau suatu sumber kreatifitas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata

pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya pendaya gunaan, pemanfaatan

yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan.44

Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horison

pilihan bagi masyarakat, dalam upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan

yang sebaik-baiknya dengan hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat

diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang bermanfaat bagi

dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berdaya adalah yang dapat

memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pilihan-pilihan.45

Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan

kondisi semua orang yang lemah dapat menyumbang kemampuannya secara

maksimal untuk mencapai tujuannya. Pemberdayaan dalam konteks

masyarakat adalah kemampuan individu bersenyawa dalam masyarakay dan

membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. dengan kata lain

memberdayakan adalah memampuhkan dan memandirikan masyarakat.46

Amrullah Ahmad menyatakan bahwa pemberdayaan adalah sistem

tindakan nyata yang menawarkan alternatif model pemecahan masalah umat

dalam bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Pemberdayaan merupakan

modal empiris pengembangan prolaku individu dan kolektif dalam dimensi

karya terbaik, baik sisi ekonomi, sosial dan kultural dengan titik tekan pada

44 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: Centre of Enterpreneurship

Development, 2005, h. 53 45 Nanih Machendrawaty, Op. Cit., h. 42 46 Bambang Rudito (ed), Op. Cit., h. 133

36

Page 46: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian istilah

pemberdayaan adalah suatu sistem pembangunan berorientasi pada

peningkatan sumber daya manusia dengan mengedepankan azas partisipasi

musyawarah keadilan dan berkesinambungan.47

Pemberdayaan adalah mengembangkan dari keadaan tidak atau kurang

berdaya menjadi mempunyai daya untuk mencapai kehidupan yang lebih

baik. Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok

atau komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan

mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan

mereka. Pemberdayaan bisa diartikan juga proses yang relatif terus berjalan

untuk meningkatkan taraf hidup. Pemberdayaan juga disebut sebagai

pengembangan.48

Pemberdayaan sebagai perubahan kepada arah yang lebih baik, dari tidak

berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan upaya

meningkatkan taraf hidup ketingkat yang lebih baik lagi. Pemberdayaan

adalah meningkatkan kemampuan dan rasa diri untuk menggunakan daya

yang dimiliki dalam menentukan tindakan kearah yang lebih baik lagi.49

Secara sederhana pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai

jalinan hubungan dua pengertian dari pemberdayaan dan masyarakat.

Pemberdayaan diartikan mengembangkan dari keadaan tidak berdaya

menjadi berdaya menuju kearah yang lebih baik. Sedangkan masyarakat

adalah sekumpulan individu secara bersama. Maka pemberdayaan

47 Nanih Machendrawaty, Loc. Cit., 48 Isbandi Rukminto, Loc. Cit., h. 32-33 49 Dian, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1991), h. 15

37

Page 47: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

masyarakat adalah upaya mengembangkan keadaan atau situasi dari tidak

berdaya menjadi berdaya kearah yang lebih baik, kepada sekumpulan

individu yang hidup secara bersama.50

Tujuan pemberdayaan masyarakat itu sendiri pada dasarnya adalah

sebagai berikut:

a. Membantu mengembangkan manusia yang otentik dan integral dari

masyarakat yang lemah, rentan, miskin, marjinal, dan kaum kecil.

b. Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio

ekonomi sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi

kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam

pemgembangan masyarakat.51

Proses pemberdayaan masyarakat terdiri dari lima tahap utama, yaitu:

a. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak

memberdayakan.

b. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan bertindak

pemberdayaan masyarakat.

c. Mengidentifikasikan suatu masalah ataupun proyek.

d. Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna.

e. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikannya.52

Sedangkan pengertian ekonomi secara etimologis, ekonomi berasal dari

bahasa Yunani, yaitu oikonomia yang berasal dari kata oikos yang berarti

rumah tangga dan nomos yang berarti aturan. Sehingga ilmu ekonomi dapat

50 Darmansyah, Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), h. 80 51 Nyoman Sumaryadi, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonomi dan Pemberdayaan

Masyarakat, (Jakarta: Citra Utama, 2005), h. 115 52 Isbandi Rukminto, Op. Cit, h. 36

38

Page 48: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

diartikan sebagai ilmu yang mengatur rumah tangga. Sedangkan dari segi

terminologis, menurut Gerardo P. Sicot dan H. W Arndt, ilmu ekonomi

adalah ilmu pengetahuan yang berkenan dengan prilaku manusia dalam

memenuhi segala kebutuhannya dengan sumber daya yang terbatas, baik

untuk sekarang maupun akan datang yang mempengaruhi barang distribusi

imbalan yang timbul dari produksi tersebut.53

Dan secara kategoris, yang disebut dengan ekonomi rakyat adalah usaha

dan kegiatan ekonomi yang dikembangkan oleh mereka yang berasal dari

lapisan masyarakat bawah. Biasanya mereka adalah kelompok pengusaha

kecil dan lemah karena berbagai macam keterbatasan, antara lain karena

modal, ketrampilan, teknologi, manajemen dan sumber daya. ekonomi

rakyat memiliki ciri-ciri, antara lain:

a. Usaha yang dikembangkan bersifat tradisional.

b. Skalanya kecil

c. Kegiatan ekonominya hanya sekedar untuk mempertahankan hidup.54

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum dalam

pemberdayaan ekonomi masyarakat diperlukan adanya percepatan proses

perubahan struktur yang meliputi:

a. Perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern.

b. Perubahan dari ekonomi lemah ke ekonomi tangguh.

c. Perubahan dari ekonomi subsistem ke ekonomi pasar.

d. Perubahan dari ketergantungan kepada kemandirian.

53 Taqyuddin An-Nabhani, Membayar Sistem Ekonomi Alternatif Islam, (Surabaya:

Risalah Gusti, 1990), cet. 1, h. 47 54 Nurhayati Djamas dan M. Nur A Latif, Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, (Jakarta: Depag RI, 1997), h. 34

39

Page 49: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

2. Pentingnya Pemberdayaan Ekonomi

Pentingnya pemberdayaan ekonomi merujuk pada bagaimana

masyarakat bisa menolong dirinya sendiri sehingga mandiri sekaligus dapat

menolong orang lain. Karena itu pada tahap awal program pemberdayaan

masalah sumber daya manusia merupakan sesuatu yang harus diperbaiki

terlebih dahulu.

Sumber daya manusia merupakan masalah yang substansial dalam

pengembangan ekonomi rakyat. Betapa pun kayanya sumber daya alam

suatu negara, tanpa SDM yang cakap dan mumpuni untuk mengelolanya,

maka kekayaan alamnya tidak akan ada artinya bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya, meskipun sumber daya alam suatu

negara tidak menguntungkan, kalau SDM negara berkualitas dan hebat,

maka mereka dapat membangun negaranya menjadi pilar kekuatan ekonomi

dunia.

Permasalahan SDM kita selama ini setidaknya berangkat dari rendahnya

tingkat pendidikan, lemahnya keahlian dan manajemen serta kurangnya

penguasaan teknologi. Hal ini semakin terlihat bila dikaitkan dengan usaha

kecil, menengah dan koperasi. Biasanya, para usahawan kecil dan menengah

tumbuh dan berkembang secara alami. Banyak diantara mereka yang tidak

menempuh jenjang perguruan tinggi, bahkan sebagian mereka ada yang

hanya mengenyam pendidikan dasar. Namun mereka mampu menjadi

pengusaha yang tangguh dan mandiri. Mereka menjalankan bisnis dan usaha

40

Page 50: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

lebih banyak belajar dari pengalaman dan lebih mempergunakan naluri

bisnis.55

Strategi yang perlu dikembangkan dalam memberdayakan ekonomi

masyarakat adalah menempatkan potensi diri yang selama ini tidak

termanfaatkan, pemerataan atas aset-aset produktif, demokrasi ekonomi dan

partisipasi dari masyarakat dalam berbagai kegiatan ekonomi tanpa adanya

diskriminasi pada golongan tertentu.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya memampuhkan individu

atau kelompok untuk mandiri dari sifat-sifat ketergantungan. Masyarakat

yang mandiri adalah masyarakat yang anggotanya memiliki kepercayaan

pada diri sendiri, sehingga setiap individu masyarakat mempunyai

kemampuan sendiri untuk hidup sejahtera. Hal ini berkaitan erat dengan

upaya pencerdasan bangsa dengan meningkatkan kemampuan sumber daya

manusia serta ilmu pengetahuan dan teknologi agar masyarakat tidak

tergantung dengan ekonomi atau kekuatan asing. Tingkat pendidikan adalah

faktor utama dalam menciptakan kemandirian masyarakat.

Suatu masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat fisik dan mental,

terdidik dan kuat, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi. Keberdayaan

masyarakat adalah unsur dasar yang memungkinkan suatu masyarakat

bertahan, dalam pengertian yang dinamis mengembangkan diri dan

mencapai kemajuan.

Karakteristik pemberdayaan masyarakat merupakan suatu gerakan yang

diarahkan pada dua komponen yaitu penggerak dan masyarakat yang

55 M. Azwir Dainy Tara, Strategi Membangun Ekonomi Rakyat, (Jakarta: Nuansa

Madani, 2001), h. 125

41

Page 51: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

digerakan. Perpaduan dua komponen tersebut akan menghasilkan

kemampuan, kemandirian, kinerja dan karya kepada penggerak maupun

masyarakat yang digerakan sehingga berdampak pada peningkatan kualitas

kehidupan masyarakat dan kelembagaannya. Pemberdayaan masyarakat

berorientasi untuk membangunmasyarakat yang mandiri sehingga

pembangunan masyarakat bercirikan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan

untuk masyarakat.

Keberhasilan pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat diukur dengan

beberapa indikator yakni berkurangnya jumlah penduduk miskin, dan

meningkatnya distribusi pendapatan.56

D. Karyawan

1. Pengertian Karyawan

Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan akan

mendapatkan kompensasi yang besarnya telah ditentukan terlebih dahulu.

Karyawan wajib dan terikat untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan

dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian.

Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa

keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. karyawan

berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan tujuan yang

diinginkan oleh perusahaan.57

56 Bambang Rudito, Op. Cit, h. 127 57 Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, (Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2005), h. 12

42

Page 52: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

2. Pembagian Karyawan

Ada dua macam status karyawan, yaitu:

a. Karyawan tetap yang diikat oleh perjanjiam kerja untuk waktu tidak

tertentu.

b. Karyawan kontrak yang diikat oleh perjanjian kerja untuk waktu

tertentu.58

Menurut Drs. Malayu Hasibuan, posisi karyawan dalam suatu perusahaan

dibedakan atas karyawan operasional dan karyawan manajerial.

a. Karyawan Operasional adalah setiap orang yang secara langsung harus

mengerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah atasan.

b. Karyawan Manajerial adalah setiap orang yang berhak memerintah

bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan

sesuai dengan perintah.59

Sedangkan Saksono menjelaskan, untuk menunjang suatu proses

produksi dalam sebuah perusahaan dibutuhkan tim yang lebih dikenal dalam

dunia bisnis saat ini adalah karyawan. Karyawan yang bekerja dibawah

perintah orang lain dengan menerima upah dibedakan menjadi karyawan

percobaan, harian, bulanan, borongan, dan musiman.60

a. Karyawan Percobaan

Saksono menyebutkan bahwa dalam lingkungan tenaga pemerintah,

karyawan dengan status percobaan dikenal dengan istilah calon pegawai

negri sipil dan dalam lingkungan lembaga swasta karyawan dengan

status percobaan disebut karyawan percobaan.

58 www.portalhr.com/.../4id271.html 59 Ibid, h. 13 60 Saksono S, Administrasi Kepegawaian, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h. 15

43

Page 53: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Karyawan dengan status percobaan secara yuridis mempunyai

kedudukan yang sangat lemah didalam suatu lembaga pemerintah atau

swasta. Apabila memiliki kesalahan, hubungan kerjanya dengan pihak

perusahaan dengan mudah diputuskan tanpa syarat. Perusahaan atau

lembaga dapat menilai kinerja karyawan selama masa percobaan dan

diputuskan apakah diperpanjang atau di PHK.

b. Karyawan Harian

Karyawan harian adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga atau

perusahaan, baik pemerintah maupun swasta dengan menerima upah

berdasarkan waktu setiap harinya. Upah karyawan harian dibayar setiap

hari, setiap 1 atau 2 minggu, atau setiap bulan, tergantung pada

kesepakatan dan peraturan perusahaan yang bersangkutan.

Karyawan dengan status harian dapat dibedakan antara karyawan

harian lepas, karyawan harian sementara, dan karyawan harian tetap.

Karyawan harian lepas dan karyawan harian sementara mempunyai

kedudukan hukum yang sangat lemah karna ia tidak terikat oleh

peratutan perusahaan, terutama yang menyangkut waktu kerja. Dengan

kedudukan hukum seperti itu, maka pemutusan hubungan kerja dengan

perusahaan sewaktu-waktu dapat terjadi pemutusan kerja tanpa syarat.

Beda dengan karyawan harian tetap yang memiliki masa kerja yang

relatif lebih lama.

44

Page 54: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

c. Karyawan Bulanan

Karyawan bulanan atau karyawan tetap memiliki kedudukan hukum

yang lebih kuat tetapi hak, kewajiban dan tanggungjawabnya pun

semakin bertambah besar juga.

d. Karyawan Borongan

Karyawan borongan adalah orang bekerja pada suatu lembaga atau

perusahaan, baik negara maupun swasta dengan menerima upah

berdasarkan satuan hasil kerja yang dicapainya. Karyawan dengan status

borongan bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau lembaga.

Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja bila tidak diperlukan lagi.

e. Karyawan Musiman

Karyawan musiman adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan

baik negara maupun swasta selama jangka waktu tertentu. Karyawan

musiman banyak dijumpai diperusahaan yang kegiatan operasionalnya

bersifat musiman, misalnya perusahaan perkebunan, garam, soda, pabrik

gula dan sebagainya. Pekerjaan yang dilakukan disesuaikan dengan upah

yang diterima dapat bersifat harian ataupun bulanan. Hubungan kerja

dapat berakhir apabila pekerjaan musiman itu selesai dilakukan.

45

Page 55: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

BAB III

GAMBARAN TENTANG

KOPERASI KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA”

A. Sejarah Berdirinya Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

1. Perum Pegadaian

Sejarah Pegadaian dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost

Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai penerbangan dari Belanda

datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang. Dalam rangka

memperlancar kegiatan perekonomiannya VOC mendirikan Bank van

Leening yaitu lembaga kredit yang memberikan kredit dengan sistem

gadai. Bank van Leening didirikan pertama di Batavia pada tanggal 20

Agustus 1746 berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Van Imhoff.

Pada tahun 1800 setelah VOC dibubarkan, Indonesia berada di bawah

kekuasaan pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda melalui Gubernur

Jenderal Daendels mengeluarkan peraturan yang merinci jenis barang yang

dapat digadaikan seperti emas, perak, kain dan sebagian perabot rumah

tangga yang dapat disimpan dalam waktu yang relatif singkat.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari tangan

Belanda (1811-1816), Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffels

memutuskan untuk membubarkan Bank van Leening dan mengeluarkan

peraturan yang menyatakan bahwa setiap orang boleh mendirikan usaha

pegadaian dengan ijin dari pemerintah daerah setempat. Dari penjualan

lisensi ini pemerintah memperoleh tambahan pendapatan.

46

Page 56: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Ketika Belanda kembali berkuasa di Indonesia (1816), pemerintah

Belanda melihat bahwa pegadaian yang didirikan pada masa kekuasaan

Inggris banyak merugikan masyarakat, pemegang hak banyak melakukan

penyelewengan, mengeruk keuntungan untuk diri sendiri dengan

menetapkan bunga pinjaman sewenang-wenang. Berdasarkan penelitian

oleh lembaga penelitian yang dipimpin oleh Wolf van Westerrode pada

tahun 1900 disrankan agar sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri

oleh pemerintah sehingga dapat memberikan perlindungan dan manfaat

yang lebih besar bagi masyarakat peminjam.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah mengeluarkan

Staatsblad No.131 tanggal 12 Maret 1901 yang pada prinsipnya mengatur

bahwa pendirian pegadaian merupakan monopoli dan karena itu hanya

bisa dijalankan oleh pemerintah.

Berdasarkan undang-undang ini maka didirikanlah Pegadaian Negara

pertama di kota Sukabumi (Jawa Barat) pada tanggal 1 April 1901.

Selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun

Pegadaian.

Sejak awal kemerdekaan, pegadaian dikelola oleh pemerintah dan

sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN)

sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP. No.7/1969 menjadi

Perusahaan Jawatan (PERJAN) dan berdasarkan Peraturan Pemerintah

No.10/1990 (yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah

47

Page 57: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga

sekarang.61

2. Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

Dalam rangka memasyarakatkan Koperasi di Negara Republik

Indonesia yang berfalsafah PANCASILA yang kita cintai ini, dan berkat

rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan kepada kita

Negara yang subur dan makmur serta kekayaan alam yang melimpah ruah,

sehingga dikaruniai masyarakat yang pada umumnya mempunyai jiwa

sosial yang sangat tinggi, yang dapat kita buktikan dengan kegotong

royongan.

Dalam menuliskan sejarah mengenai Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” penulis mengalami sedikit kesulitan dikarenakan

sudah tidak adanya orang-orang lama yang mengetahui sejarah tentang

berdirinya dan sedikitnya dokumentasi-dokumentasi yang ada.

Koperasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1967 dengan nama

Koperasi Karyawan Perjan Pagadaian “Budi Setia” yang beralamat di Jl.

Kramat Raya No.162 Pasar Senen Jakarta Pusat.

Sesuai dengan peraturan pemerintah No.10/1990 yang mengubah

Perusahaan Jawatan (PERJAN) menjadi Perusahaan Umum (PERUM),

maka koperasi yang sebelumnya bernama Koperasi Karyawan Perjan

Pegadaian “Budi Setia” pada tanggal 26 Januari 1991 berubah menjadi

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dan disahkan pada

61 Buku Laporan Tahunan Perum Pegadaian, 2008

48

Page 58: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

tanggal 17 September 1991 (yang diperbaharui dengan Peraturan

Pemerintah No.103/2000) hingga sekarang.62

Perkembangan usaha Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” dari mulai berdiri hingga sekarang mengalami peningkatan yang

cukup baik dapat dilihat sebagai berikut:

a. Pada tahun 1967 simpanan pokoknya sebesar Rp.100.

b. Pada tahun 1982 simpanan pokoknya sebesar Rp.5000 hingga

sekarang.

c. Pada tanggal 26 Januari 1991 Koperasi Karyawan Perjan Pegadaian

“Budi Setia” berusbah nama menjadi Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” dan baru disahkan pada tanggal 17 September

1991.

d. Dalam rangka kaderisasi dan penyegaran karyawan, koperasi

mengadakan pendidikan perkoperasian yang bekerja sama dengan

Kandepkop Jakarta Pusat pada tanggal 4 Desember 1996.

e. Untuk memperluas bidang usaha dengan fasilitas tanah dan bangunan

yang disedikan oleh Direksi, maka pada tanggal 18 Desember 1996

dibuka satu unit pertokoan yang melayani kebutuhan anggota

khususnya di Komplek Perumahan Pegadaian Kramat Jati, dan

masyarakat umum yang berlokasi di Jl. Dukuh V Kampung Dukuh

Kramat Jati. Toko tersebut berkonsep “mini grosir” tetapi juga

melayani eceran hasil kerja sama Koperasi dengan pihak swasta (PD.

Sanjaya).

62 Buku Laporan Anggaran Dasart & Rumah Tangga, 1991

49

Page 59: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

f. Pada tanggal 7 Desember 2001 Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” telah memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

dengan No.3641/09-01/PK/XII/2001 yang disahkan oleh Kantor

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Barang/Jasa dengan

Kembangan Pedagang Besar dan Jenis Usaha/jasa Dagangan Alat

Tulis Kantor/Telekomunikasi dan jasa Pembersih. dengan adanya

SIUP itu koperasi melakukan pengembangan atau penjualan jasa

cleaning service keperusahaan-perusahaan dan membuka jasa

laundry.63

g. Pada tahun 2007 koperasi melakukan pameran/peragaan/demo dan

penjualan barang, seperti pameran atau penjualan kendaraan bermotor

dan pameran atau penjualan barang rumah tangga.

h. Pada tahun 2007 juga diluncurkan produk baru yang bernama Kredit

Aneka Guna yang berdasarkan SK No.77/sekrt/KBS/VI/07 tanggal 11

Juni 2007 dengan ketentuan kredit sebagai berikut:

1) untuk pejabat setingkat General Manager Rp.100.000.000

2) untuk Manager/Kacab Utama kelas I dan II Rp.80.000.000

3) untuk Asisten Manager/Kacab kelas III Rp.70.000.000

4) untuk pegawai Rp.55.000.00064

i. Pada saat sekarang ini simpanan pokok sebesar Rp.5.000, simpanan

wajib Rp.100.000, simpanan wajib khusus Rp.300.000, dan simpanan

sukarela tergantung pada besarnya gaji orang tersebut.

63 Buku Laporan Pengurus & Pengawas, 2001 64 Buku Laporan Pengurus & Pengawas, 2007

50

Page 60: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” memiliki fasilitas

sebagai berikut:

a. Gedung

b. Toko

c. Gedung Serba Guna yang setiap hari Jum’at digunakan untuk Shalat

Jum’at

d. Auditorium

e. Musholla

f. Lapangan parkir

g. Kantin Dharma Wanita

h. Wartel

B. Visi dan Misi Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

1. Perum Pegadaian

a. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi

keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha

skala mikro dan menengah atas dasar hukum gadai dan fiducia.

b. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan

melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

c. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

2. Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

a. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka

51

Page 61: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945.

b. Membantu anggota dalam rangka mengembangkan usaha dalam

meningkatkan produksi dan pendapatannya serta memberikan

pelayanan yang baik yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas

kekeluargaan.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian Nasional dengan koperasi sebagai soko

gurunya.

d. Mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan

daerah kerja umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya

masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

C. Tujuan dan Target Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

1. Perum Pegadaian

a. Kinerja keuangan yang sehat dengan Laporan Keuangan Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) serta rating perusahaan minimal AA.

b. Memelihara dan meningkatkan citra perusahaan secara lebih

konseptual.

c. Melakukan aliansi strategis dengan BUMN dan atau lembaga lainnya.

d. Melakukan perubahan status hukum dari Perum menjadi Persero.

e. Melakukan restrukturisasi Organisasi Kantor Pusat, Wilayah dan

Cabang.

f. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui perbaikan dan pengadaan

sarana dan prasarana kantor.

52

Page 62: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

2. Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

a. Meningkatkan pelayanan terhadap para anggota.

b. Meningkatkan pembinaan para karyawan agar diperoleh produktifitas

yang maksimal.

c. Memberikan pelayanan usaha simpan pinjam dalam rangka memenuhi

kebutuhan anggota.

d. Mengupayakan karyawan koperasi menjadi karyawan tetap, dengan

mengacu kepada Peraturan Ketenagakerjaan.

e. Meningkatkan sarana dan prasarana operasional koperasi.

f. Menlanjutkan hubungan yang lebih baik lagi dengan pihak lain yang

sudah ada maupun yang baru, agar usaha koperasi makin berkembang.

D. Program Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

1. Perum Pegadaian

a. KCA (Kredit Cepat Aman) adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai

dengan prosedua pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Contohnya:

kendaraan bermotor, elektronik, alat-alat rumah tangga, dll.

b. Rahn (Gadai Syariah) adalah produk jasa gadai yang berlandaskan

pada prinsip-prinsip syariah yang mengacu sistem administrasi

modern.

c. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia) adalah pemberian pinjaman kepada

para pengusaha mikro-kecil dengan skim pinjaman secara fidusia dan

pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran per bulan

dalam jangka waktu kredit 12 s.d 36 bulan.

53

Page 63: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

d. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Ganda) adalah pemberian

pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil atas dasar gadai.

e. Kresna (Kredit Serba Guna) adalah pemberian pinjaman kepada

pegawai / karyawan dalam rangka kegiatan produktif / konsumtif

dengan pengembalian secara angsuran dalam jangka waktu kelipatan

3 bulan, minimum 12 bulan dan maksimum 36 bulan.

2. Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

a. Membuka biro pemasangan iklan dan jasa laundry untuk perluasan

usaha.

b. Melanjutkan pengembangan PSAK 27 dengan pihak terkait.

c. Meningkatkan kenyamanan toko kepada anggota dengan menambah

sarana Air Conditioner (AC) di Toko KPPP dan Toko & Wartel di

Kanwilut Jakarta.

d. Melaksanakan pendidikan perkoperasian dalam rangka kaderisasi dan

penyegaran.

e. Melakukan pameran/peragaan atau demo dan melakukan penjualan

motor dan barang-barang rumah tangga.

f. Mengoptimalkan penggunaan program komputerisasi untuk

pembuatan laporan keuangan.

g. Meningkatkan pelayanan usaha simpan pinjam dengan adanya produk

baru Kredit Aneka Guna.

54

Page 64: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

E. Susunan Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

periode 2009-2010

1. Perum Pegadaian

a. DEWAN DIREKSI

1) Direktur Utama : Drs. Chandra Purnama, MBA

2) Direktur Operasi : Moch. Edy Prayitno, SE, MM

3) Direktur Peng. Usaha : Ir. Wasis Djuhar, MM

4) Direktur Umum dan SDM : Sumanto Hadi, SE, MM

b. DEWAN PENGAWAS

1) Ketua : Drs. Suhadi Hadiwijoyo

2) Anggota : Drs. Siswo Suyanto

3) Anggota : Bambang Prajitno, SH

4) Anggota : Raksaka Mahi, Ph.D

5) Anggota : Ketut Sethyon, SE, MM

2. Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

a. PENGURUS

1) Ketua Umum : Drs. H. Sipon Budijono, MBA

2) Ketua I : H. Mastur Mufti, SH, MH

3) Ketua II : Saadih, S.Sos

4) Sekretaris : Eko Sudaryanto, SE

5) Bendahara I : Tri Wahyogi, SE

6) Bendahara II : Agus Aulia Hakim, SE

55

Page 65: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

b. PENGAWAS

1) Ketua : Sutarno, SE, MM

2) Sekretaris : Samanhudi, SE

3) Anggota : Malik, B.Sc

c. PENASEHAT : Hari Yuwono, SE, MM

: Bambang Pramono, SH, MH

: Slamet Surono

56

Page 66: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

BAB IV

ANALISA EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM KOPERASI

KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM

PEMBERDAYAAN EKONOMI KARYAWAN

A. Analisa terhadap Tujuan yang telah dicapai oleh Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” dari adanya Program Simpan Pinjam

Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan pengurus

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” diketahui bahwa tujuan

yang telah dicapai oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

selama dalam perjalanannya semenjak berdiri hingga kini adalah

keberhasilannya dalam mengelola dana yang terkumpul dalam berbagai

simpanan anggota baik simpanan wajib, simpanan pokok dan simpanan

sukarela ke dalam sebuah program yang diberi nama dengan Program Simpan

Pinjam.65 Dengan adanya program simpan pinjam ini Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” telah berhasil membantu para karyawan yang

mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan individu dan keluarga dan

untuk mengembangkan usaha yang ada.

Dengan adanya program simpan pinjam ini para karyawan yang semula

mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dikarenakan gaji

yang didapat belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah

mengikuti program simpan pinjam dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya.

65 Bapak H. Sipon Budijono, Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia”, Wawancara Pribadi, Jakarta, 30 Juni 2009

57

Page 67: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Pinjaman yang diberikan oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” untuk pejabat setingkat General Manager Rp.100.000.000, untuk

Manager/Kacab Utama kelas I dan II Rp.80.000.000, untuk Asisten

Manager/Kacab kelas III Rp.70.000.000, dan untuk pegawai Rp.55.000.000

dengan jangka waktu 5 tahun pengembalian.66 Sedangkan untuk karyawan

koperasi yang bukan karyawan Pegadaian “Budi Setia” hanya diberikan

pinjaman sebesar Rp.2.000.000 dengan jangka waktu pengembalian 6 bulan.

Sampai saat ini, usaha simpan pinjam masih memberikan kontribusi

terbesar. Dari kegiatan usaha ini, pada tahun 2009 telah menyalurkan kredit

sebesar Rp. 16.396.587.000, dengan menghasilkan pendapatan sebesar Rp.

2.198.349.908. Dibandingkan tahun 2008 yang menghasilkan pendapatan

sebesar Rp. 1.845.727.125, maka untuk tahun 2009 mengalami kenaikan

sebesar 19,10% dengan sisa piutang akhir sebesar Rp. 17.981.796.428.

Dari adanya program simpan pinjam ini, Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” juga telah berhasil mendorong dan memfasilitasi para

karyawan untuk memenuhi kebutuhan hidup mengembangkan usaha yang

dimiliki. Seperti untuk memenuhi biaya sekolah dan biaya kuliah anak-anak

mereka dan untuk membuka usaha sendiri seperti yang dilakukan oleh Bapak

H. Sipon Budijono yang membuka usaha Rumah Makan Sroto Sokaraja untuk

menambah penghasilan selain menjadi Pengurus Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”. Selain untuk meningkatkan perekonomian karyawan

tujuan Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” juga berperan

dalam menolong anggotanya dari jeratan rentenir sekaligus membantu

66 Buku Laporan Pengurus & Pengawas, 2007

58

Page 68: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

meringankan beban ekonomi karyawan karena diberikan pinjaman yang sesuai

dengan jabatan dan kebutuhan masing-masing.

Omzet penjualan usaha toko tahun 2009 sebesar Rp. 857.002.998 dengan

menghasilkan pendapatan sebesar Rp.71.865.701, atau naik dari pendapatan

tahun 2008 sebesar Rp. 45.888.051. Usaha lainnya berupa jasa cleaning

service dan kerja sama dengan pihak lainnya pada tahun 2009 menghasilkan

pendapatan sebesar Rp. 114.127.624, berarti mengalami kenaikan sebesar

22,26% dari tahun 2008 sebesar Rp. 93.349.052.67

Perkembangan usaha ini disamping didukung oleh perkembangan harta

lancer dari Rp. 18.872.287.329 mengalami kenaikan sebesar 63,92% dari

tahun 2008 Rp. 11.512.880.911, hal ini tidak terlepas dari partisipasi da peran

serta dari anggota Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yang

telah memberikan kepercayaan dengan menanamkan dananya dalam bentuk

simpanan manasuka.

B. Analisa Program Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” yang Berpengaruh pada Peningkatan Ekonomi Karyawan

Adanya program simpan pinjam yang selami ini dijalankan oleh Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dirasakan oleh anggota Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” sangat membantu kesulitan

perekonomian. Program simpan pinjam bagi para anggota Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” memiliki peran dalam peningkatan ekonomi

anggotanya. Hal ini sesuai dengan pernyataan beberapa anggota dan Pengurus

67 Buku Laporan Pengurus & Pengawas, 2009

59

Page 69: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yang berhasil penulis

wawancarai. Menurut Bapak H. Sipon Budijono, selaku Pengurus Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” menyatakan bahwa adanya program

simpan pinjam yang telah berjalan baik selama ini dirasakan manfaatnya bagi

koperasi dan khususnya para karyawan. Dengan adanya program simpan

pinjam ini aktifitas koperasi hingga kini masih berjalan dengan baik. Sebab

dari adanya program simpan pinjam ini Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” dapat membiayai kegiatan operasionalnya, dimana biaya

operasional tersebut salah satunya juga berasal dari keuntungan yang berasal

dari dana pengembalian pinjaman pada program simpan pinjam di Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”.68 Bagi para anggota Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”, keuntungan yang didapat dari

adanya program simpan pinjam tidak lain adalah adanya peningkatan

pendapatan usaha dimana pendapatan yang didapat dari hasil penjualan

dirasakan lebih besar dari pada pengeluaran atau kebutuhan konsumsi rumah

tangga. Sehingga kondisi yang demikian ini menurut analisa penulis dapat

dikatakan bahwa adanya program simpan pinjam berpengaruh positif bagi

perkembangan dan peningkatan usaha ekonomi karyawan.

Tidak hanya kebutuhan dalam usaha koperasi yang berjalan baik,

kebutuhan dalam sisi ekonomi rumah tangga karyawan juga secara tidak

langsung mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan kebutuhan

rumah tangga seperti kebutuhan konsumsi, kesehatan, pendidikan dan

kebutuhan lainnya juga dapat dipenuhi dengan baik. Hal ini sebagaimana

68 Bapak H. Sipon Budijono, Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia”, Wawancara Pribadi, Jakarta, 30 Juni 2009

60

Page 70: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

dinyatakan oleh Bapak H. Wagino yang telah bekerja selama 24 tahun di

Pegadaian ini yang penulis wawancarai ditengah kesibukannya menjadi Kasir

di Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”. Menurutnya dengan

adanya program simpan pinjam ini kebutuhan hidup rumah tangganya sedikit

demi sedikit mengalami peningkatan. Dari hasil pinjaman tersebut beliau

dapat memiliki rumah pribadi, membiayai pendidikan ke empat anaknya yang

sekarang sudah menjadi sarjana dan berkeluarga (satu belum menikah), dan

memiliki kendaraan roda empat pribadi. Selain itu Bapak H. Wagino juga

telah diberangkatkan Haji oleh Perum Pegadaian pada tahun 2008.69 Awalnya

Bapak H. Wagino mendapat pinjaman sebesar Rp. 5.000.000 sampai yang

terbesar sebesar Rp. 55.000.000, tetapi karna beliau sekarang hanya pegawai

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” saja jadi hanya sebesar Rp.

2.000.000, tetapi jika ada keperluan yang mendesak beliau bisa mendapatkan

pinjaman yang lebih besar dari itu karena beliau karyawan lama.

Sedangkan menurut Ibu Sukaesih yang telah bekerja di Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” selama 16 tahun sebagai staf karyawan saja.

Ibu Sukaesih tidak dapat pinjaman dari Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” karena Beliau hanya sebagai karyawan koperasi saja, tidak

sebagai karyawan Perum Pegadaian. Karena yang dapat meminjam hanya

karyawan Perum Pegadaian saja, beliau mendapat pinjaman sebesar

Rp.2.000.000 hanya dengan kebijakan dari Pengurus Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” jika ada keperluan yang mendesak dan masuk

akal. Karena suami Ibu Sukaesiah bekerja di Perum Pegadaian sebagai

69 Bapak H. Wagino, Kasir Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 17 Juli 2009

61

Page 71: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Penaksir Muda, jadi suami Ibu Sukaesiah mendapat pinjaman sebesar Rp.

55.000.000 dan uang pinjaman tersebut digunakan untuk Asuransi Pendidikan

kedua anak Beliau yang masih 6 & 7 tahun.

Peningkatan ekonomi dan usaha juga dinyatakan oleh Bapak H. Sipon

Budijono, menurut beliau dengan adanya program simpan pinjam yang berasal

dari Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” usahanya dalam

meningkatkan perekonomian keluarga mengalami perbaikan dari segi

penambahan modal. Usaha berjualan Sroto Sokaraja yang dijalani ii telah

berlangsung sejak 8 tahun yang lalu. Dengan usaha ini Bapak H. Sipon

Bodijono hingga kini mampu memcukupi kebutuhan rumah tangganya,

membiayai pendidikan kedua anaknya, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

Dengan berkembangnya usaha kuliner pada saat ini dirasakan pula

dampaknya oleh Bapak H. Sipon Budijono. Pada awal mula berjualan

dirasakan sulit mendapatkan pelanggan, mulai dari tempat usaha yang tidak

strategis, belum mengenai seluk beluk dunia dagang, dan ada pula yang tidak

senang dengan adanya kedai Sroto Sokaraja beliau yang berada dilingkungan

Perum Pegadaian. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan dengan

ketekunan beliau dan istrinya akhirnya beliau dapat merasakan keuntungan

yang cukup besar dari hasil berjualan Sroto Sokaraja. Pada saat ini beliau telah

membuka cabang Sroto Sokaraja di wilayah Jombang, Ciputat. Keuntungan

yang beliau dapat digunakan untuk membeli tanah dan dibangun menjadi

kontrakan, selain itu beliau juga membeli tanah di beberapa daerah untuk

62

Page 72: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

kebutuhan hidup anak-anaknya kelak dan untuk membiayai kebutuhan hidup

keluarganya kelak jika beliau nanti telah dipensiun.70

Modal yang diterima dari adanya program simpan sinjam Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yang sebesar Rp. 100.000.000

digunakan sebagai modal usaha, dengan demikian usahanya bisa berjalan

dengan baik yang pada akhirnya beliau sendiri dapat melaksanakan tanggung

jawabnya sebagai kepala keluarga untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Kebutuhan individu lain yang terpenuhi dari adanya program simpan

pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” adalah beliau telah

memiliki 2 buah kendaraan roda empat, membiayai pendidikan kedua anaknya

menjadi Sarjana, dan beliau juga telah diberangkatkan Haji oleh Perum

Pegadaian pada tahun 2002, sedangkan istri beliau menggunakan biaya pribadi

yang selama ini telah beliau tabung.71

Dari kasus-kasus tersebut, penulis menyimpulkan bahwa adanya program

simpan pinjam yang dijalani oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” selama ini telah banyak andil dalam meringankan beban ekonomi

karyawan. Dengan tercekupinya modal usaha secara tidak langsung Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” telah berhasil memecahkan

permasalahan ekonomi masyarakat Indonesia secara umum, walaupun ruang

lingkupnya hanya dalam Perum Pegadaian saja. Dari adanya modal usaha

tersebut peningkatan kesejahteraan ke arah yang lebih baik lagi dapat tercapai

dan dirasakan oleh para karyawan Perum Pegadaian.

70 Bapak H. Sipon Budijono, Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia”, Wawancara Pribadi, Jakarta, 30 Juni 2009 7 Ibid

63

Page 73: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

C. Analisa Hasil Jangka Panjang yang tampak sebagai akibat dari Program

Simpan Pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

Adanya program simpan pinjam yang selama ini dijalankan oleh Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” jika dilihat dari awal berdiri hingga

sekarang maka hasil jangka panjang yang nampak adalah tercapainya

program-program ekonomi anggotanya sesuai dengan apa yang telah

dirumuskan dalam visi dan misi Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” tersebut. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak H. Sipon

Budijono selaku Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

ketika penulis melakukan wawancara dengannya dirumah kediaman Beliau.

Dengan adanya Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” ini

didapat beberapa keuntungan yang dapat dirasakan yakni: permasalahan yang

dihadapi oleh setiap individu yang menyangkut masalah permodalan usaha

dapat dicarikan jalan keluarnya secara bersama dengan adanya program

simpan pinjam ini. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar koperasi yang

tercantum dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dimana koperasi

yang dibangun untuk membantu dan mengembangkan usaha dalam

meningkatkan produksi dan pendapatannya serta memberikan pelayanan yang

baik berdasarkan azas kekeluargaan. Suku bunga yang ditawarkan pun lebih

rendah dibandingkan ditempat yang lain, yaitu untuk simpanan manasuka

8.50% per tahun, berjangka 3 bulan sebanyak 9,50% per tahun, dan berjangka

6 bulan sebanyak 9,75% per tahun. Hasil jangka panjang yang dicapai dari

adanya program simpan pinjam ini juga terjalinnya kerja sama yang baik

dengan pihak lain seperti, Bank BNI 46 cabang Kramat, Bank BCA cabang

64

Page 74: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

kramat, dan pihak lain yang berpartisipasi dalam kegiatan pameran/penjualan

motor dan Barang Rumah Tangga.

Adanya program simpan pinjam ini diakui baik oleh pengurus dan para

anggotanya berdampak positif bagi perkembangan usaha mereka dan untuk

kehidupan mereka. Dampak positif bagi pihak koperasi sendiri adalah tetap

bertahannya aktifitas koperasi hingga kini. Hal ini dikarenakan program

simpan pinjam yang dibentuk sejak awal berdirinya koperasi hingga kini

masih berjalan dengan baik. Bagi para naggota Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” adanya program simpan pinjam ini berdampak pada

kemampuan mereka dari segi permodalan usaha untuk mengembangan

usahanya kearah yang lebih baik dan lebih maju dari pada kondisi

sebelumnya.

Dengan terpenuhinya permodalan bagi usaha masing-masing individu

anggota Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” secara tidak

langsung juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidupnya. Pinjaman

yang didapat tersebut tentunya akan diputar kembali sebagai modal usaha.

Maka ada dua kemungkinan kemana keuntungan tersebut akan digunakan:

Pertama, keuntungan yang didapat akan diputar kembali untuk pengembangan

usahanya agar lebih besar lagi. Kedua, keuntungan yang didapat akan

dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga ekonomi

anggota yang bersangkutan.

65

Page 75: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

BAB V

P E N U T U P

Berdasarkan penjelasan yang telah penulis uraikan, maka dapat ditarik

kesimpulan mengenai hasil penelitian yang penulis lakukan di Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yang beralamat di Jl. Kramat Raya

162 Jakarta Pusat sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Mengenai evaluasi hasil terhadap tujuan yang telah dicapai oleh Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dari adnya program simpan

pinjam, bahwa selama mulai berdirinya Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” hingga kini telah berhasil mengelola keuangan para

anggotanya yang berasal dari berbagai simpanan, mulai dari simpanan

wajib, simpanan pokok hingga simpanan sukarela ke dalam sebuah program

yang bernama program simpan pinjam. Dengan adanya program simpan

pinjam ini Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” telah banyak

membantu para karyawan yang mengalami kesulitan dalam permodalan

usaha mereka yang mayoritas adalah karyawan biasa.

2. Mengenai evaluasi hasil yang berkaitan dengan program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” yang berpengaruh pada

peningkatan ekonomi karyawan, penulis dapat simpulkan sebagai berikut:

Pertama, dengan adanya program simpan pinjam ini anggota Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dapat merasakan manfaatnya

secara langsung maupun tidak langsung. Keberadaan program simpan

66

Page 76: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

pinjam di Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dapat

membantu para anggotanya yang mengalami kesulitan dalam permodalan

usaha. Ketika masalah permodalan dapat diatasi melalui simpan pinjam ini,

secara tidak langsung kebutuhan terhadap permodalan dapat dipecahkan

dengan baik. Dengan adanya program simpan pinjam ini oleh beberapa

anggota Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” diakui sangt

membantu usaha mereka dan perekonomian keluarga mereka, khususnya

karyawan yang kekurangan dana untuk memenuhi biaya kehidupan dan

untuk penambahan modal usaha. Kedua, dengan adanya program simpan

pinjam pihak koperasi maupun para anggota sama-sama diuntungkan. Bagi

pihak koperasi, adanya program simpan pinjam ini dari awal berdiri hingga

sekarang memiliki kontribusi terhadap pemasukan bagi kas keuangan

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”. Pemasukan tersebut

diperoleh dari fee yang diterima pihak koperasi dari program simpan pinjam

tersebut. Sedangkan bagi pihak anggota koperasi, program simpan pinjam

ini dirasakan manfaatnya sebagai “dewa penolong” dalam mengatasi

kebutuhan hidup para karyawan. Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan

oleh Bapak H. Sipon Budijono selaku Pengurus Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”, Bapak H. Wagino, dan Ibu Sukaesih.

3. Berkaitan dengan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang terpenuhi sebagai

akibat dari adanya program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” dapat penulis simpulkan sebagai berikut. Dengan

lancarnya permasalahan modal usaha yang dialami anggotanya, maka

kebutuhan hidup keluarga yang bersangkutan diakui juga mengalami

67

Page 77: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

perubahan positif. Hal ini diakui oleh Bapak H. Sipon Budijono selaku

Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” dan juga

sebagai pengusaha dibidang kuliner. Ketika pendapatan mereka meningkat

akibat dari adanya program simpan pinjam ini mereka dapat membiayai

pendidikan anak-anak mereka hingga ke jenjang Sarjana, mencukupi

kebutuhan hidup rumah tangga, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.

4. Berkaitan denga evaluasi hasil jangka panjang yang nampak sebagai akibat

dari adanya program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut. Dari sisi jumlah

anggota koperasi yang ada di Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” yang berjumlah 903 orang, ternyata program simpan pinjam mampu

memberdayakan perekonomian karyawan yang kesulitan dalam memperoleh

modal usaha dan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Selain itu program

simpan pinjam ini dapat penulis katakan telah berhasil karena 90%

karyawan telah tercukupi kebutuhan hidupnya. Hal ini sesuai dengan tujuan

koperasi yang membantu dan mengembangkan usaha dalam meningkatkan

produksi dan pendapatannya serta memberikan pelayanan yang baik

berdasarkan azas kekeluargaan.

B. Saran

Koperasi hendaknya lebih berperan aktif dalam aktifitasnya

memberdayakan perekonomian karyawan melalui pembentukan unit-unit

usaha yang lebih prospektif. Sehingga peran koperasi dalam

68

Page 78: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

memberdayakan dan mengembangkan perekonomian karyawan semakin

nyata dan dapat dirasakan manfaatnya oleh karyawan itu sendiri.

Kinerja para pengurus dan para karyawan juga harus lebih ditingkatkan

lagi melalui peningkatan etos kerja sehingga koperasi dalam perjalan

aktifitasnya dapat berkembang menjadi yang lebih baik.

Selain itu koperasi juga harus memperhatikan kesejahteraan karyawan

koperasi yang bukan karyawan Perum Pegadaian. Karena yang selama ini

dirasakan hanya karyawan Perum Pegadaian saja yang kesejahteraannya

terjamin.

Demikian kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini, semoga apa

yang terangkum dalam laporan ini dapat dijadikan masukan yang sifatnya

membangun bagi pihak-pihak terkait. Semoga bermanfaat, Amin.

69

Page 79: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), Jakarta: FE-UI, 2003, Edisi Revisi

Arikunto, Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan, Jakarta: PT. Bina Aksara,

1988, cet. ke-1 Bariadi, Lili, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: Centre of Enterpreneurship

Development, 2005 Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2003, cet. ke-2 Chaniago, Arifin, Perkembangan Indonesia, Bandung: Angkasa, 1979 Darmansyah, Ilmu Sosial Dasar, Surabaya: Usaha Nasional, 1986 Dian, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1991 Hasibuan, Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2005, Edisi Revisi Hendrojogi, Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktek, Jakarta: Rajawali Pers,

2002, Edisi Revisi Irawan, Elly, Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Universitas Terbuka, 1995 Kartasapoetra, Praktek Pengolahan Koperasi, Jakarta: Bina Adiaksara, 2003 Machendrawaty, Nanih dan Agus Ahmad Syafei, Pengembangan Masyarakat

Islam, Bandung: Rosda, 2001, cet. ke-1 Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2002, cet. ke-11 Nurzain, Parjimin, Buku Materi Pokok Perkoperasian, Jakarta: PT. Kanisius,

1986 Profil Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”, 1969 Raka, I Gusti Gede, Pengantar Pengetahuan Koperasi, Jakarta: Dwi Segar, 1986

70

Page 80: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Rudito, Bambang, (ed), Ekses Peran Serta Masyarakat: Kebih Jauh Memahami Community Development, Jakarta: ICDS, 2003

Saksono, Administrasi Kepegawaian, Yogyakarta: Kanisius, 1993 Simatupang, Landing R, Asas-asas Penelitian Behavioral, Bandung: Gadjah

Mada University Perss (UGM), 1990 Srinivisan, Viji, Metode Evaluasi Partisipatoris, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1993 Sumaryadi, Nyoman, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonomi dan

Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta: Citra Utama, 2005 Tim Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan

Disertasi, Jakarta: UIN Press, 2002, cet. ke-2 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, cet.

ke-4 Usman, Husaini dan Purnama Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,

Jakarta: Bumi Aksara, 1998, cet. ke-2 Widiyanti, Ninik Y.W, Sunindhia, Koperasi dan Perekonomian Indonesia,

Jakarta: Adi Mahasatya, 2003 Yusuf, Farida Tayibnafis, Evaluasi Program, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000 _____, Dikutip dari Seminar Nasional Perkoperasian yang dilaksanakan di Hotel

Bukit Indah Puncak pada tanggal 17 Desember 2008

Hasil Wawancara

Bapak H. Sipon Budijono, Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia”, Wawancara Pribadi, Jakarta, 30 Juni 2009

Bapak H. Wagino, Kasir Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 17 Juli 2009

Ibu Sukaesih, Karyawan Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 17 Juli 2009

71

Page 81: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Hasil Wawancara I

Nama : Bapak Drs. H. Sipon Budijono MBA

Status : Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

Alamat : Jl. Legoso Raya gg. Dogol Suta Pisangan Ciputat

Tanggal : Selasa, 30 Juni 2009

Waktu : Jam 19.30 WIB – 20.00 WIB

Tanya : Sejak kapan Bapak bekerja di Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Saya bekerja di Perum Pegadaian ini dari tahun 1983 sebagai

Kepala Subseksi Pengelolaan Data Elektronik. Tahun 1998

diangkat sebagai Manager Keuangan. Dan pada tahun 2006 saya

diangkat sebagai Pengurus Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia”.

Tanya : Apa tujuan diadakannya program simpan pinjam Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Jadi tujuan program simpan pinjam itu adalah membantu anggota

dalam rangka mengembangkan usaha dalam meningkatkan

produksi dan pendapatannya serta memberikan pelayanan yang

baik yang merupakan usaha bersama berdasarkan azas

kekeluargaan.

Tanya : Apa saja tujuan yang sudah dicapai oleh Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia” dari adanya program simpan

pinjam?

Jawab : Hasil yang sudah dicapai dari adanya program simpan pinjam ini

adalah memberikan pinjaman kepada karyawan untuk membantu

permodalan usaha dan untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah

tangga karyawan itu sendiri.

Tanya : Menurut Bapak ekonomi yang berhasil itu yang seperti apa?

Jawab : Kalau menurut saya ekonomi yang berhasil itu seperti

terpenuhinya semua kebutuhan hidup dengan baik. Kemudian

72

Page 82: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

meningkatnya pendapatan, lebih besar pemasukan dari pada

pengeluaran.

Tanya : Lalu ciri dari peningkatan ekonomi karyawan itu sendiri seperti

apa?

Jawab : Kalau ciri-ciri dari peningkatan ekonomi karyawan itu ya seperti

tercukupinya semua kebutuhan hidup karyawan itu sendiri beserta

keluarga. Dan yang bagi memiliki usaha lain ya adanya pemasukan

lain selain gaji, sehingga pendapatan semakin meningkat.

Tanya : Berapa persenkah anggota Koperasi Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” yang perekonomiannya meningkat setelah mereka

mengikuti simpan pinjam?

Jawab : Ya kira-kira 90%. Hal itu bisa kita lihat dari tercukupinya semua

biaya kebutuhan hidup mereka.

Tanya : Kebutuhan individu seperti apa yang sudah terpenuhi dari wujud

adanya program simpan pinjam Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab :Kebutuhan individu yang sudah tercapai oleh setiap individu ya

misalnya terpenuhinya semua kebutuhan dalam hal ekonomi rumah

tangga yang meliputi biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan biaya

lainnya. Pokoknya yang menyangkut segala urusan rumah tangga

karyawan itu sendiri dapat terpenuhi dengan baik dan benar.

Tanya : Untuk Keluarga Bapak sendiri uang dari simpan pnjam ini

digunakan untuk apa?

Jawab : Pada waktu saya meminjam saya gunakan untuk berwirausaha

dibidang kuliner. Selain itu juga saya gunakan untuk membiayai

pendidikan kedua anak saya. Baru-baru ini saya gunakan untuk

membeli kendaraan roda empat untuk istri saya sebagai

transportasi dalam berjualan.

Tanya : Apa saja target jangka panjang yang ada pada program simpan

pinjam Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Target jangka panjang dari adanya program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia” ini adalah

73

Page 83: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

membantu dan mengembangkan usaha dalam meningkatkan

produksi dan pendapatannya serta memberikan pelayanan yang

lebih baik lagi yang berdasarkan azas kekeluargaan.

Tanya : Hasil dari adanya program simpan pinjam tersebut bisa dirasakan

oleh karyawan atau hanya koperasi saja?

Jawab : Tentunya hasil yang ada sekarang ini adalah tidak hanya

dirasakan oleh koperasi saja, melainkan juga dirasakan oleh para

karyawan juga tentunya. Karena peningkatan ekonomi yang

dialami oleh koperasi juga memiliki pengaruh positif bagi para

karyawan yang akan meminjam dan akan berdampak pula bagi

pemenuhan kebutuhan hidup karyawan.

Pewawancara Terwawancara

Serly Risnawati Bpk. H. Sipon B

74

Page 84: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Wawancara II

Nama : Bapak H. Wagino

Status : Kasir I Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

Alamat : Ciracas, Jakarta Timur

Tanggal : Jum’at, 17 Juli 2009

Waktu : Jam 09.00 WIB – 09.30 WIB

Tanya : Sudah berapa lama Bapak bekerja di Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Saya bekerja di Perum Pegadaian ini dari tahun 1985. Sejak 3

tahun lalu saya dipindahkan ke Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” sebagai Kasir I, karena saya sudah pensiun

di Perum Pegadaian.

Tanya : Sejak kapan Bapak menjadi anggota Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Ya semenjak saya bekerja di Perum Pegadaian.

Tanya : Lalu apa yang Bapak rasakan dari adanya program simpan pinjam

yang diadakan oleh Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia”?

Jawab : Dari adanya program simpan pinjam ini saya bisa memenuhi

kebutuhan hidup keluarga saya. kalau hanya mengandalkan gaji

saja memang tidak cukup, untuk itu saya ikut program simpan

pinjam tersebut. Kan untuk membayar cicilannya hanya

menggunakan potong gaji.

Tanya : Kebutuhan hidup seperti apa yang telah terpenuhi dari adanya

program simpan pinjam ini?

Jawab : Ya seperti, setelah ikut program simpan pinjam ini saya bisa

membangun rumah, membiayai pendidikan ke empat anak saya,

dan dapat memiliki kendaraan pribadi. Selain itu saya juga telah

diberangkatkan Haji oleh Perum Pegadaian ini pada tahun 2008.

75

Page 85: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Tanya : Memang berapa besar pinjaman yang Bapak dapatkan dari

Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Pada waktu saya masih menjadi karyawan Perum Pegadaian saya

mendapat pinjaman sebesar Rp. 55.000.000 dengan lama waktu

cicilan 5 tahun. Tapi sejak 3 tahun ini saya hanya mendapat

pinjaman sebesar Rp. 2.500.000 saja.

Tanya : Dari segi perekonomian menurut pendapat Bapak apakah

karyawan setelah mengikuti program simpan pinjam ini

kehidupannya menjadi sejahtera?

Jawab : Kalau menurut saya kira-kira 85% karyawan yang kehidupan

perekonomiannya sejahtera setelah mengikuti program simpan

pinjam ini.

Tanya : Karna Bapak jabatannya sebagai Kasir I apakah ada karyawan

yang bermasalah dalam pembayaran cicilan?

Jawab : Selama ini ya tidak ada masalah yang serius, paling hanya ada

beberapa yang tidak dapat menutupi cicilan di akhir batas waktu

jatuh tempo, tetapi itu masih bisa diatasi dengan baik.

Pewawancara Terwawancara

Serly Risnawati Bapak H. Wagino

76

Page 86: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

Wawancara III

Nama : Ibu Sukaesih

Status : Staf Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi Setia”

Alamat : Jl. Bukit Duri Puteran, Bendungan Hilir

Tanggal : Jum’at, 17 Juli 2009

Waktu : Jam 09.30 WIB – 10.00 WIB

Tanya : Sudah berapa lama Ibu bekerja di Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Saya bekerja di Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” ini sejak tahun 1993.

Tanya : Sejak kapan Ibu menjadi anggota Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Sebenarnya saya tidak ikut anggota koperasi, karena saya hanya

sebagai karyawan Koperasi Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” bukan karyawan Perum Pegadaian. Karena yang ikut

program simpan pinjam ini hanya karyawan Perum Pegadaian saja.

Tetapi suami saya yang ikut program simpan pinjam ini, karena

suami saya bekerja di Perum Pegadaian ini sebagai Penaksir Muda.

Tanya : Lalu apa yang Ibu rasakan setelah Suami Ibu ikut program

simpan pinjam yang diadakan oleh Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”?

Jawab : Ya saya ikut senang juga karna kebutuhan hidup keluarga kecil

kami ini menjadi tercukupi.

Tanya : Memang Ibu memiliki berapa anak?

Jawab : Anak saya masih kecil-kecil. Yang pertama 7 tahun dan yang satu

lagi 6 tahun.

Tanya : Lalu kebutuhan hidup seperti apa yang sudah terpenuhi dari

adanya program simpan pinjam ini?

Jawab : Kebutuhan hidup yang selama ini sudah terpenuhi ya seperti

kebutuhan rumah tangga, biaya kesehatan dan untuk

77

Page 87: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

mengasuransikan biaya pendidikan anak-anak saya kelak.

Alhamdulillah saya sudah memiliki rumah sendiri, jadi uang dari

simpan pinjam hanya untuk asuransi pendidikan anak.

Tanya : Berapa besar pinjaman yang diperoleh oleh Ibu dan Suami?

Jawab : Kalau saya hanya sebesar Rp. 2.500.000 saja, sedangkan suami

saya sebesar Rp. 55.000.000.

Tanya : Dari segi perekonomian menurut pendapat Ibu apakah karyawan

setelah mengikuti program simpan pinjam ini kehidupannya

menjadi sejahtera?

Jawab : Kalau menurut saya ya kira-kira 90% karyawan yang kehidupan

perekonomiannya sejahtera setelah mengikuti program simpan

pinjam ini.

Pewawancara Terwawancara

Serly Risnawati Ibu Sukaesih

78

Page 88: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

No. Pertanyaan Pengurus Kasir I Staf 1.

2.

3.

4.

5.

Sudah berapa lama

Bapak/Ibu bekerja

di Perum Pegadaian

ini?

Sejak kapan

Bapak/Ibu menjadi

anggota Koperasi

Karyawan Perum

Pegadaian “Budi

Setia”?

Apa yang

Bapak/Ibu rasakan

dari adanya

program simpan

pinjam Koperasi

Karyawan Perum

Pegadaian “Budi

Setia”?

Lalu kebutuhan

individu seperti apa

yang sudah

Saya bekerja di

Perum

Pegadaian ini

sejak tahun

1983.

Saya menjadi

anggota

koperasi

semenjak saya

bekerja di

Perum

Pegadaian ini.

Dari adanya

program simpan

pinjam tersebut

saya bisa

memenuhi

kebutuhan hidup

keluarga dan

untuk

menambah

modal usaha

kuliner saya.

Ya seperti

membiayai

pendidikan

Saya bekerja di

Perum Pegadaian

ini sejak tahun

1985.

Saya sejak tahun

1985, tapi sejak

3 tahun lalu saya

tidak menjadi

anggota

koperasi.

Saya gembira

karena dapat

membantu saya

dalam memenuhi

kebutuhan hidup

keluarga.

Untuk

membiayai

pendidikan 4

anak saya, untuk

membangun

rumah, dan

untuk memiliki

kendaraan

pribadi.

Saya bekerja

di Koperasi

Karyawan

Perum

Pegadaian

“Budi Setia”

ini sejak

tahun 1993.

Kalau saya

tidak menjadi

anggota,

melainkan

suami saya

yang menjadi

anggota

koperasi.

Saya cukup

senang

karena

kebutuhan

keluarga saya

sampai saat

ini terpenuhi

dengan baik.

Kalau saya

untuk

kebutuhan

rumah

79

Page 89: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

6.

7.

terpenuhi dari

adanya program

simpan pinjam

Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian

“Budi Setia”?

Lalu apakah ada

kebutuhan lain

yang terpenuhi?

Berapa besar

pinjaman yang

Bapak/Ibu terima

dari Koperasi

Karyawan Perum

Pegadaian “Budi

Setia”?

Dari segi

perekonomian

menurut Bapak/Ibu

anak, memenuhi

kebutuhan

rumah tangga,

untuk modal

usaha sehingga

saya dapat

membuka

cabang rumah

makan Sroto

Sokaraja, dan

untuk membeli

kendaraan

pribadi.

Alhamdulillah

saya sudah pergi

Haji dengan

biayai dari

kantor pada

tahun 2004.

Sedangkan Istri

saya dengan

dana pribadi.

Kalau saya

sebesar

Rp.

100.000.000.

Saya sudah

diberangkatkan

Haji pada tahun

2008 oleh

kantor.

Pada waktu

sebelum pensiun

saya mendapat

Rp. 55.000.000,

tapi sekarang

hanya

Rp. 2.500.000

saja.

Ya kira-kira

85%.

tangga,

kesehatan,

dan untuk

biaya

asuransi

pendidikan ke

2 anak saya

yang masih

kecil.

Tidak ada.

Kalau saya

hanya

Rp.

2.500.000,

tetapi suami

saya

Rp.

55.000.000.

Kalau

menurut saya

90%.

80

Page 90: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

berapa persenkah

karyawan yang

kehidupannya

sejahtera setelah

mengikuti program

simpan pinjam ini?

90%.

No. Pertanyaan Pengurus 1.

a.

b.

2.

a.

Tujuan-tujuan yang dicapai

Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia” dari

adanya program simpan pinjam:

Apa tujuan diadakannya program

simpan pinjam Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia”?

Apa saja tujuan yang sudah

dicapai oleh Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia”

dari adanya program simpan

pinjam ini?

Program simpan pinjam Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” yang berpengaruh

Jadi tujuan program simpan pinjam

itu adalah membantu anggota dalam

rangka mengembangkan usaha dalam

meningkatkan produksi dan

pendapatannya serta memberikan

pelayanan yang baik yang merupakan

usaha bersama berdasarkan azas

kekeluargaan.

Hasil yang sudah dicapai dari adanya

program simpan pinjam ini adalah

memberikan pinjaman kepada

karyawan untuk membantu

permodalan usaha dan untuk

memenuhi kebutuhan hidup rumah

tangga karyawan itu sendiri.

81

Page 91: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

b.

c.

3.

a.

4.

a.

b.

pada peningkatan ekonomi

karyawan:

Menurut Bapak ekonomi yang

meningkat itu seperti apa?

Lalu ciri-ciri dari peningkatan

ekonomi karyawan itu seperti

apa?

Berapa persen anggota Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian

“Budi Setia” yang ekonominya

meningkat dari pengaruh program

simpan pinjam?

Kebutuhan individu yang

terpenuhi sebagai akibat dari

adanya program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”:

Kebutuhan individu seperti apa

yang sudah terpenuhi dari wujud

adanya program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum

Kalau menurut saya ekonomi yang

meningkat itu seperti terpenuhinya

semua kebutuhan hidup dengan baik.

Kemudian meningkatnya pendapatan,

lebih besar pemasukan dari pada

pengeluaran.

Kalau ciri-ciri dari peningkatan

ekonomi karyawan itu ya seperti

tercukupinya semua kebutuhan hidup

karyawan itu sendiri beserta keluarga.

Dan yang bagi memiliki usaha lain ya

adanya pemasukan lain selain gaji,

sehingga pendapatan semakin

meningkat.

Ya kira-kira 90%. Hal itu bisa kita

lihat dari tercukupinya semua biaya

kebutuhan hidup mereka.

Kebutuhan individu yang sudah

tercapai oleh setiap individu ya

misalnya terpenuhinya semua

kebutuhan dalam hal ekonomi rumah

tangga yang meliputi biaya

pendidikan, biaya kesehatan, dan

82

Page 92: EVALUASI HASIL PROGRAM SIMPAN PINJAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1973/1/SERLY... · KARYAWAN PERUM PEGADAIAN “BUDI SETIA” DALAM ... Dr. Arief Subhan,

83

Pegadaian “Budi Setia”?

Hasil jangka panjang yang

nampak sebagai akibat dari

adanya program simpan pinjam

Koperasi Karyawan Perum

Pegadaian “Budi Setia”:

Apa saja target jangka panjang

yang ada pada program simpan

pinjam Koperasi Karyawan

Perum Pegadaian “Budi Setia”?

Apa hasil tersebut bisa dirasakan

oleh anggota atau hanya koperasi

saja?

biaya lainnya. Pokoknya yang

menyangkut segala urusan rumah

tangga karyawan itu sendiri dapat

terpenuhi dengan baik dan benar.

Target jangka panjang dari adanya

program simpan pinjam Koperasi

Karyawan Perum Pegadaian “Budi

Setia” ini adalah membantu dan

mengembangkan usaha dalam

meningkatkan produksi dan

pendapatannya serta memberikan

pelayanan yang lebih baik lagi yang

berdasarkan azas kekeluargaan.

Tentunya hasil yang ada sekarang ini

adalah tidak hanya dirasakan oleh

koperasi saja, melainkan juga

dirasakan oleh para karyawan juga

tentunya. Karena peningkatan

ekonomi yang dialami oleh koperasi

juga memiliki pengaruh positif bagi

para karyawan yang akan meminjam

dan akan berdampak pula bagi

pemenuhan kebutuhan hidup

karyawan.