EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia...

137
i EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE JULI 2008 – JUNI 2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Floriberta Yoaquin Intan Anantaka Honggodipuro NIM : 068114033 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Transcript of EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia...

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

i  

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN

HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT

INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE JULI 2008 – JUNI 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi  

  

 

 

 

 

 

 

Oleh :

Floriberta Yoaquin Intan Anantaka Honggodipuro

NIM : 068114033

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

ii  

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN

HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI STROKE DI INSTALASI RAWAT

INAP RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA

PERIODE JULI 2008 – JUNI 2009

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi  

  

 

 

 

 

 

 

Oleh :

Floriberta Yoaquin Intan Anantaka Honggodipuro

NIM : 068114033

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010  

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

iii  

Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

iv  

Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

v  

PERSEMBAHAN

“Our talents are the gift that God gives to us. What we make of our talents is our gift back to God”

(Leo Buscaglia)

Kupersembahkan sebuah karya yang sederhana ini untuk……

Bunda Maria dan Tuhan Yesus Kristus, yang telah mencukupkan aku dan menyertaiku

dalam perjalanan hidupku,

Ayahanda Antonius Aris Honggodipuro, yang berjuang untuk membiayai kuliahku hingga selesai dan selalu membimbingku agar fokus pada pendidikan,

Ibunda Irene Yovita Endang Setyani,

yang selalu mengerti kondisiku, menyemangatiku, dan memberi inspirasi hingga tercipta karya ini.

Lewat karya ini aku banyak belajar, banyak membaca, sehingga aku bisa menjaga ibu yang juga sedang sakit

hipertensi stroke…..

Kakak-kakakku : Ricke Honggodipuro, Advent Honggodipuro,

dan Fina Honggodipuro, yang selalu ada untuk memberi semangat dan membantuku. Saat aku lemah dan merasa tak sanggup melewati semua,

kalian ada untuk menghiburku.

dan… Almamaterku

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

vi  

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

vii  

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih

dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Evaluasi Drug Related

Problems pada Pengobatan Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di

Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008 -

Juni 2009”, ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana

Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Direktur Rumah Sakit Panti Rapih atas ijin yang diberikan kepada penulis

untuk melakukan penelitian;

2. Dekan Fakultas Farmasi, Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., yang telah

memberi ijin terlaksananya penelitian ini;

3. Ibu Dra. A. M. Wara Kusharwanti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

yang dengan sabar telah banyak meluangkan waktu, tenaga, memberi

dukungan serta segala masukan dan saran dalam penyusunan skripsi;

4. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing atas waktu, kesabaran,

nasihat dan semangat dalam proses penyusunan skripsi;

5. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt.

selaku dosen penguji;

6. Kepala dan Staf bagian personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

viii  

segala bantuannya;

7. Kepala dan Staf Instalasi Rekam Medik yang telah banyak membantu penulis

dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini;

8. Bapak Antonius Aris Honggodipuro dan Ibu Irene Yovita Endang Setyani

atas doa, cinta dan kasih sayangnya serta bantuan finansial, sehingga skripsi

ini dapat selesai;

9. Saudara-saudaraku terkasih Mbak Ricke, Mas Gatot, Mas Advent, Mbak

Ester, Mbak Fina, dan Mas Tino yang selalu ada memberi dukungan dan

bantuan dalam menyelesaikan skripsi;

10. Bapak dr. Rizaldy Pinzon, Sp.S., M.Kes. yang telah memberi referensi dan

membagi pengetahuannya;

11. Semua teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2006 khususnya teman-

teman FKK, terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya;

12. Semua orang di masa lalu dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, namun telah banyak memberikan dukungan dan perhatian sampai

selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati dan terbuka, penulis

mohon sumbangan pemikiran, kritik, dan saran untuk menyempurnakannya.

Meskipun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, terima

kasih.

Yogyakarta, 10 Juli 2010

Penulis

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

ix  

INTISARI

Stroke merupakan masalah kesehatan yang menjadi penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif dengan menggunakan data rekam medik di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2,63% hipertensi komplikasi stroke terjadi pada kelompok umur 40-49 tahun; 28,95% pada kelompok umur 50-59 tahun; 34,21% pada kelompok umur 60-69 tahun; dan 34,21% pada kelompok umur 70-79 tahun. Prevalensi pada laki-laki lebih besar daripada perempuan yaitu 63,16% : 36,84%. Stroke iskemia sebanyak 68,42%, stroke hemoragi sebanyak 31,58%. Obat yang digunakan meliputi obat kardiovaskuler (100%); obat gizi dan darah (100%); obat sistem saraf pusat (76,32%); antiinfeksi (47,37%); obat skelet dan sendi (34,21%); analgesik (28,95%); obat saluran cerna (21,05%); obat saluran nafas (13,16%); obat saluran kemih (10,53%); obat hormonal (7,89%); dan sediaan topikal (7,89%).

Dari hasil evaluasi drug related problems terdapat 23 kasus DRP, yaitu 7 kasus membutuhkan obat tambahan, 12 kasus dengan pemilihan obat kurang tepat, 5 kasus dengan dosis terlalu tinggi, 7 kasus dengan efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat, dan 1 kasus ketidaktaatan pasien. Sebanyak 95% pasien keluar dari rumah sakit dalam keadaan sudah membaik.

Kata kunci : drug related problems, hipertensi, stroke

Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

x  

ABSTRAK

Stroke is the problem of the cause of death and major disability. Hypertension is a major risk factor for stroke. This study is a non-experimental descriptive evaluative design using a retrospective medical record data on inpatient installation Panti Rapih Hospital Yogyakarta .

The results showed as much as 2,63% hypertensive stroke complications occurred in 40-49 year age group; 28,95% in the 50-59 years age group; 34,21% in the age group 60-69 years and 34,21% in 70-79 year age group. Prevalence in men was greater than in women which were 63,16% : 36,84%. Incidence of ischemic stroke was as much as 68,42%, 31,58% of haemorrhage stroke. Drugs used in patients consist of cardiovascular drugs (100%), nutritional medicine and blood (100%); central nervous system drugs (76,32%); antiinfection (47,37%); drugs and the skeletal joints (34,21%); analgesic (28,95%), gastrointestinal drugs (21,05%); drugs respiratory tract (13,16%); drug urinary tract (10,53%); hormonal drugs (7,89 %) and topical preparations (7,89%).

From evaluation results of drug related problems, there were 23 cases with the DRP, there were 7 cases require additional medication, 12 cases with inappropriate drug selection, 5 cases with too high dosages, 7 cases with drug side effects and unwanted drug interactions, and one case of patient disobedience. As many as 95% patients left the hospital in a state of recovery.

Key words : drug related problems, hypertension, stroke  

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xi  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

INTISARI ............................................................................................................... ix

ABSTRACT ............................................................................................................... x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

BAB I PENGANTAR ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1. Perumusan Masalah .............................................................................. 3

2. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5

3. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

a. Manfaat teoritis .............................................................................. 5

b. Manfaat praktis .............................................................................. 6

B. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

1. Tujuan Umum ....................................................................................... 6

2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 6

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xii  

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................... 8

A. Hipertensi .................................................................................................... 8

1. Definisi dan Klasifikasi ........................................................................ 8

2. Etiologi .................................................................................................. 9

3. Patofisiologi .......................................................................................... 9

4. Faktor Risiko ....................................................................................... 11

5. Gambaran Klinis ................................................................................. 13

6. Diagnosis ............................................................................................ 14

B. Stroke ........................................................................................................ 14

1. Definisi ................................................................................................ 14

2. Etiologi dan Klasifikasi ...................................................................... 15

3. Patofisiologi ........................................................................................ 17

4. Faktor Risiko ....................................................................................... 18

5. Gambaran Klinis ................................................................................. 21

6. Diagnosis ............................................................................................ 22

C. Penatalaksanaan ........................................................................................ 23

1. Tujuan Terapi ...................................................................................... 23

2. Strategi Terapi ..................................................................................... 24

D. Drug Related Problems (DRP) ................................................................. 31

E. Keterangan Empiris .................................................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 35

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................ 35

B. Definisi Operasional ................................................................................ 35

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xiii  

C. Subjek Penelitian ..................................................................................... 38

D. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian .................................................. 38

E. Jalannya Penelitian .................................................................................. 39

F. Kesulitan .................................................................................................. 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 42

A. Profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih ..................................... 42

1. Profil pasien berdasarkan umur ......................................................... 42

2. Profil pasien berdasarkan jenis kelamin ............................................ 44

B. Profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke

berdasarkan jenis stroke di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Panti Rapih ......................................................................... 45

C. Profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Panti Rapih ......................................................................... 45

1. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler .... 47

2. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah .......................................... 49

3. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ........................................ 50

4. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi ................................ 51

5. Obat untuk penyakit otot skelet dan sendi ......................................... 52

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik ................................................. 53

7. Obat yang bekerja pada saluran pencernaan ...................................... 54

8. Obat yang bekerja pada saluran pernafasan ....................................... 54

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xiv  

9. Obat yang bekerja pada saluran kemih .............................................. 55

10. Obat hormonal ................................................................................... 55

11. Sediaan topikal ................................................................................... 56

D. Evaluasi Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada

penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Panti Rapih ......................................................................... 56

1. Membutuhkan obat tambahan ............................................................ 57

2. Pemilihan obat kurang tepat .............................................................. 58

3. Dosis terlalu tinggi ............................................................................. 60

4. Efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat ............ 61

5. Ketidaktaatan pasien .......................................................................... 62

E. Outcome terapi pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih ..................................... 62

F. Rangkuman pembahasan .......................................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 66

A. Kesimpulan ............................................................................................... 66

B. Saran ......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68

LAMPIRAN ........................................................................................................... 72

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 120

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel I. Klasifikasi Hipertensi ....................................................................... 8

Tabel II. Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia .............................. 28

Tabel III. Kriteria Inklusi dan Eksklusi untuk Penggunaan Alteplase

pada Stroke Iskemik Akut ............................................................. 28

Tabel IV. Persentase Obat Kardiovaskuler yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 47

Tabel V. Persentase Obat Gizi dan Darah yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 49

Tabel VI. Persentase Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 50

Tabel VII. Persentase Obat Infeksi yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 51

Tabel VIII. Persentase Obat Otot Skelet dan Sendi yang Digunakan pada

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xvi  

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 52

Tabel IX. Persentase Obat Analgesik yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 53

Tabel X. Persentase Obat Saluran Cerna yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 54

Tabel XI. Persentase Obat Saluran Nafas yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 54

Tabel XII. Persentase Obat Saluran Kemih yang Digunakan pada

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 55

Tabel XIII. Persentase Obat Hormonal yang Digunakan pada Pasien

Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 .............. 56

Tabel XIV. Persentase Sediaan Obat Topikal yang Digunakan pada

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xvii  

Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 56

Tabel XV. Persentase Kasus DRP yang Terjadi pada Pasien Hipertensi

Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode Juli 2008 - Juni 2009 ......................................................... 57

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

xviii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perbedaan Stroke Hemoragi dan Stroke Iskemia .......................... 16

Gambar 2. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan

Umur di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ....................................................... 43

Gambar 3. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan

Jenis Kelamin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 44

Gambar 4. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan

Jenis Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009 ........................................................ 45

Gambar 5. Diagram Kelas Terapi Obat yang Digunakan pada Pasien

Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 .............. 46

Gambar 6. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke

Berdasarkan Outcome Terapi di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 .............. 63

 

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

1  

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Stroke merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik karena

adanya gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya oklusi (penyumbatan)

atau terjadinya perdarahan pada stroke hemoragi (Wibowo dan Gofir, 2001).

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995, stroke merupakan salah

satu penyebab kematian dan kecacatan yang utama di Indonesia (Anonim, 1999).

Angka kecacatan stroke umumnya lebih tinggi dari angka kematian, perbandingan

antara cacat dan mati dari penderita stroke adalah 4 : 1. Penderita stroke

menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Hasil SKRT Indonesia melaporkan

bahwa proporsi stroke di rumah sakit di 27 propinsi dari tahun 1984 sampai

dengan 1986 meningkat, yaitu 0,72 per 100 penderita pada 1984, naik menjadi

0,89 per 100 penderita pada tahun 1986. Dilaporkan pula bahwa prevalensi stroke

pada tahun 1996 adalah 35,6 per 100.000 penduduk (Lumbantobing, 1996;

Lamsudin, 1998).

Insidensi stroke di Amerika Serikat yaitu ± 700.000 pertahunnya dan

merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung koroner dan

kanker (Gorelick, 1995; Caplan, 2000), sedangkan di Indonesia menduduki

peringkat pertama. Menurut World Stroke Organization dalam 6th world stroke

congress tahun 2008, stroke menjadi tantangan utama bagi tenaga kesehatan

karena merupakan penyebab kematian kedua di dunia dan menjadi penyebab 

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

2

utama terjadinya kelumpuhan (Kofler, 2008).

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa hipertensi merupakan

faktor risiko stroke yang sangat signifikan. Penelitian di beberapa negara ASEAN

memperlihatkan bahwa 50-70% kasus stroke berhubungan dengan hipertensi.

Hipertensi akan meningkatkan risiko perdarahan sebesar 2,8 kali

(Venketasubramanian, 1998). Hal serupa juga terjadi pada penelitian Suarez yang

menunjukkan bahwa pada penderita stroke, hipertensi ditemukan pada 74,8%

kasus. Penelitian Pinzon, dkk. menunjukkan bahwa dari 1.162 pasien stroke,

hipertensi dijumpai pada 88,2% pasien stroke. Hipertensi didefinisikan sebagai

peningkatan tekanan darah arteri. Prevalensi hipertensi di seluruh dunia

diperkirakan antara 15-20%. Data WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa

sebanyak 972 juta (26,4%) penghuni bumi menderita hipertensi. Angka ini terus

meningkat tajam, diprediksikan oleh WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29,2%

orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi (Anonim, 2006).

Hipertensi merupakan penyakit yang dikategorikan sebagai the silent

disease karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum

memeriksakan tekanan darahnya. Jika dibiarkan lebih lama maka hipertensi ini

dapat menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding pembuluh darah

sehingga dinding pembuluh darah akan mudah pecah dan terjadilah stroke.

Penyakit ini harus diterapi dengan baik mengingat tingginya tingkat kematian

yang diakibatkannya. Penatalaksanaan terapi pada pasien hipertensi komplikasi

stroke memerlukan monitoring yang ketat karena kepatuhan minum obat

merupakan kunci pengendalian hipertensi stroke. Hipertensi adalah penyakit

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

3

kronis yang pengobatannya seumur hidup. Jika obat tidak diminum, tekanan akan

kembali naik. Banyak pasien berhenti meminum obat ketika mereka tidak lagi

merasakan gejala hipertensi, selain karena mereka khawatir efek samping akibat

pemakaian obat kimia secara terus-menerus. Padahal pemakaian obat

antihipertensi secara teratur sangat penting untuk mencegah terjadinya stroke.

Dari survei yang telah dilakukan, hipertensi dengan komplikasi stroke

adalah salah satu dari sepuluh penyakit terbanyak yang ditemukan di Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian evaluasi drug related problems dilakukan di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih karena penyakit ini merupakan

penyakit yang kompleks sehingga potensial terjadi DRP, baik karena tekanan

darah yang tidak terkendali maupun karena pada pasien hipertensi komplikasi

stroke morbiditas dan mortalitasnya tinggi sehingga memerlukan intervensi

farmakologi dengan obat yang banyak. Drug related problems terjadi kira-kira

sepertiga bagian yang berkaitan dengan pasien rawat inap (Anonim, 1995).

Adanya DRP yang terjadi dalam pengobatan akan merugikan pasien. Drug related

problems mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien, meningkatkan biaya

pengobatan yang dikeluarkan pasien, serta meningkatkan rata-rata angka kematian

pada pasien (Nguyen, 2000).

1. Perumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan mengenai evaluasi drug related

problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi

rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009

adalah :

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

4

a. bagaimana profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke yang meliputi

distribusi kelompok umur dan jenis kelamin di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009?

b. bagaimana profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke

berdasarkan jenis stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009?

c. bagaimana profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, golongan obat dan jenis obat

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli

2008 - Juni 2009?

d. apakah ada Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada

penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008

- Juni 2009 meliputi :

1) membutuhkan obat tambahan (need for additional drug therapy)?

2) mendapat obat tanpa indikasi (unnecessary drug therapy)?

3) pemilihan obat kurang tepat (wrong drug)?

4) dosis terlalu rendah (dosage too low)?

5) dosis terlalu tinggi (dosage too high)?

6) adanya efek samping obat yang tidak diinginkan (adverse drug reaction)

dan interaksi obat (drug interaction)?

7) ketidaktaatan pasien (uncompliance) (Cipolle, et al., 1998)?

e. seperti apakah outcome terapi pada pasien hipertensi dengan komplikasi

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

5

stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode

Juli 2008 - Juni 2009?

2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis,

penelitian mengenai evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien

hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009 ini belum pernah dilakukan.

Penelitian yang telah dilakukan dan terkait dengan penelitian ini adalah :

a. Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi

Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005, oleh

Krismayanti (2007).

b. Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Pasien Diabetes Mellitus dengan

Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Tahun 2005, oleh Widyastuti (2007).

Penelitian ini sangat terkait dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Penelitian yang pernah dilakukan yaitu mengidentifikasi terjadinya drug related

problems pada stroke tanpa penyakit lain, sedangkan penelitian ini mengevaluasi

drug related problems pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke. Selain itu

penelitian ini juga berbeda dalam hal subjek penelitian dan waktu pelaksanaan

penelitian.

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini yaitu dapat menjadi salah satu sumber

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

6

informasi tentang drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi

dengan komplikasi stroke.

b. Manfaat praktis

Manfaat praktis penelitian ini yaitu bagi pihak Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta dapat dimanfaatkan sebagai evaluasi dan bahan masukan dalam

meningkatkan pelayanan kesehatan.

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Tujuan Umum

Untuk mengevaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi

dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke yang

meliputi distribusi umur dan jenis kelamin di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

b. Untuk mengetahui profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi

stroke berdasarkan jenis stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009?

c. Untuk mengetahui profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi

dengan komplikasi stroke yang meliputi kelas terapi, golongan obat dan

jenis obat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

7

periode Juli 2008 - Juni 2009.

d. Untuk mengetahui seperti apa Drug Related Problems (DRP) yang terjadi

pada penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008

- Juni 2009.

e. Untuk mengetahui seperti apakah outcome terapi pada pasien hipertensi

dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

 

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

8  

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Definisi dan Klasifikasi

a. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di

dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa

gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan

meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan

jantung dan kerusakan ginjal (Anonim, 2007).

b. The Seventh Report of the Joint National Committee on the Detection,

Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7)

mengklasifikasikan hipertensi seperti ditunjukkan pada tabel I.

Tabel I. Klasifikasi Hipertensi Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 dan < 80 Prehipertensi 120 – 139 atau 80 – 89 Hipertensi tingkat 1 140 – 159 atau 90 – 99 Hipertensi tingkat 2 ≥ 160 atau ≥ 100

c. Pasien dengan tekanan darah diastolik < 90 mmHg dan tekanan darah

sistolik ≥ 140 mmHg dipisahkan sebagai hipertensi sistolik.

d. Hipertensi krisis (TD > 180/120 mmHg) dapat dikategorikan sebagai

hipertensi darurat (naiknya TD secara akut atau kerusakan organ target) atau

hipertensi urgensi (parahnya kenaikan TD tak akut atau cedera organ target)

(Saseen and Carter, 2005).

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

9  

1. Etiologi

a. Hipertensi primer (90 – 95%) : tidak diketahui penyebabnya.

b. Hipertensi sekunder (5 – 10 %), disebabkan :

1) Beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan

bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah;

2) Penyakit ginjal;

3) Kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB);

4) Feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan

hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin);

5) Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga),

stres, alkohol atau garam dalam makanan;

6) Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara

waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan

kembali normal (Anonim, 2007).

2. Patofisiologi

a. Hipertensi adalah suatu gangguan heterogen yang mungkin disebabkan baik

dari penyebab tertentu (hipertensi sekunder) maupun dari mekanisme

patofisiologi yang tidak diketahui penyebabnya (primer atau hipertensi

esensial). Hipertensi sekunder terjadi sekitar ± 10% kasus, dan sebagian

besar disebabkan oleh penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskuler.

Kondisi lain yang menyebabkan hipertensi sekunder meliputi

feokromositoma, Sindrom Cushing, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme,

aldosteronisme primer, kehamilan, gangguan tidur yang terkait pernafasan,

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

10  

dan penyempitan pembuluh darah aorta. Beberapa obat yang dapat

meningkatkan TD meliputi kortikosteroid, estrogen, obat-obat anti inflamasi

non steroid (OAINS), amfetamin, sibutramin, siklosforin, takrolimus,

eritropoietin, dan venlafaxin.

b. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada pengembangan hipertensi

primer, meliputi:

1) Kelainan humoral melibatkan sistem renin-angiotensin-aldosteron,

hormon natriuretik, atau hiperinsulinemia;

2) Gangguan patologis di sistem saraf pusat, serabut saraf otonom, reseptor

adrenergik, atau baroreseptor;

3) Kelainan baik di dalam ginjal maupun jaringan proses autoregulatory

terhadap ekskresi natrium, volume plasma, dan penyempitan arteriolar;

4) Kekurangan sintesis lokal zat vasodilator dalam endotelium vaskuler,

seperti prostasiklin, bradikinin, dan nitrat oksida, atau peningkatan

produksi zat-zat seperti vasokonstriktor angiotensin II dan endothelin I;

5) Asupan natrium yang tinggi dan meningkatnya sirkulasi hormon

penghambat natriuretik pada transport natrium intraseluler,

mengakibatkan peningkatan reaktivitas vaskuler dan peningkatan tekanan

darah; dan

6) Peningkatan konsentrasi kalsium intraseluler, yang menyebabkan otot

polos vaskuler mengubah fungsi dan meningkatkan resistensi pembuluh

darah perifer.

c. Penyebab utama kematian pada subjek hipertensi adalah trauma

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

11  

serebrovaskuler, penyakit kardiovaskuler, dan gagal ginjal. Probabilitas

kematian dini berkorelasi dengan keparahan tingginya tekanan darah (Wells,

et al., 2009).

3. Faktor Risiko

Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan antara lain :

a. Umur

Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur, disebabkan oleh

perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi

lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sebagai

akibatnya adalah meningkatnya tekanan darah sistolik (Anonim, 2006).

Oleh karena itu semakin bertambah usia seseorang, maka risiko terkena

hipertensi menjadi lebih besar.

b. Jenis kelamin

Pria diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan

tekanan darah dibandingkan wanita. Namun, setelah memasuki menopause,

prevalensi hipertensi pada wanita meningkat. Bahkan setelah usia 65 tahun,

terjadinya hipertensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria

yang diakibatkan oleh faktor hormonal. Penelitian di Indonesia yang lebih

tinggi terdapat pada wanita.

c. Keturunan (genetik)

Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga

mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer

(esensial).

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

12  

Faktor risiko yang dapat dikendalikan antara lain :

a. Obesitas

Kaitan erat antara kelebihan berat badan dan kenaikan tekanan darah telah

dilaporkan pada beberapa studi. Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)

berkorelasi langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik.

Obesitas bukanlah penyebab hipertensi. Akan tetapi prevalensi hipertensi

pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk penderita hipertensi pada

orang-orang gemuk lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang

yang badannya normal.

b. Psikososial dan stres

Stres atau ketegangan jiwa dapat merangsang kelenjar anak ginjal

melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat

serta lebih kuat, sehingga tekanan darah meningkat. Jika stres berlangsung

lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul

kelainan organis atau perubahan patologis. Gejala yang muncul dapat

berupa hipertensi atau penyakit maag.

c. Merokok

Zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap

melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan

endotel pembuluh darah arteri, dan mengakibatkan proses aterosklerosis,

dan tekanan darah tinggi. Pada studi otopsi, dibuktikan kaitan erat antara

kebiasaan merokok dengan adanya aterosklerosis pada seluruh pembuluh

darah. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

13  

untuk disuplai ke otot-otot jantung. Merokok pada penderita tekanan darah

tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri.

d. Alkohol

Mekanisme peningkatan tekanan darah akibat alkohol masih belum jelas.

Namun, diduga peningkatan kadar kortisol, dan peningkatan volume sel

darah merah serta kekentalan darah berperan dalam menaikkan tekanan

darah.

e. Konsumsi garam berlebihan

Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh karena menarik

cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan, sehingga akan meningkatkan

volume dan tekanan darah.

f. Dislipidemia

Kelainan metabolisme lipid (lemak) yang ditandai dengan peningkatan

kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL dan/ atau penurunan

kadar kolesterol HDL dalam darah. Kolesterol merupakan faktor penting

dalam terjadinya aterosklerosis yang mengakibatkan peningkatan tahanan

perifer pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat (Anonim, 2006).

4. Gambaran Klinis

a. Tekanan darah dan jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang

tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2

kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi. Hasil

pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetapi

juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi (Anonim, 2006).

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

14  

b. Pasien dengan hipertensi primer biasanya diawali asimtomatik.

c. Pasien dengan hipertensi sekunder mungkin mengeluhkan gejala gangguan

yang mendasarinya. Pasien dengan feokromositoma mungkin memiliki

riwayat sakit kepala paroksimal, berkeringat, takikardia, palpitasi, dan

hipotensi ortostatik. Pada aldosteronisme primer, gejala hipokalemia dapat

terjadi seperti kram dan kelemahan otot. Pasien dengan hipertensi sekunder

untuk Sindrom Cushing mungkin mengeluhkan berat badan, poliuria,

edema, haid tidak teratur, jerawat berulang, atau kelemahan otot (Wells, et

al., 2009).

5. Diagnosis

Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk/ berbaring 5 menit.

Apabila pertama kali diukur ternyata tinggi (> 140/90 mmHg) maka pengukuran

diulang 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi

(Anonim, 2007).

A. Stroke

1. Definisi

Stroke atau disebut juga dengan CVD (cerebrovascular disease), dahulu

orang menyebutnya CVA (cerebrovascular accidence) (Riyanto, 1984)

merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik karena adanya

gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya oklusi (penyumbatan) atau

terjadinya perdarahan pada stroke hemoragi (Wibowo dan Gofir, 2001). Stroke

adalah penyakit gangguan fungsional otak fokal maupun global akut dengan

gejala dan tanda sesuai bagian otak yang terkena yang sebelumnya tanpa

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

15  

peringatan dapat sembuh dengan cacat atau kematian akibat gangguan aliran

darah ke otak karena perdarahan ataupun non perdarahan (Junaidi, 2004).

2. Etiologi dan Klasifikasi

Menurut Fagan dan Hess (2005), klasifikasi stroke berdasarkan

mekanismenya dibagi menjadi dua, yaitu iskemia dan hemoragi (masing-masing

88% dan 12%, berdasarkan semua laporan stroke dari American Heart

Association tahun 2003). Stroke iskemia disebabkan oleh aterotrombosis atau

emboli yang mengakibatkan oklusi dari pembuluh darah arteri ke otak.

Aterosklerosis adalah faktor penyebab sebagian besar kasus stroke iskemia,

walaupun 30% adalah kriptogenik. Emboli bisa muncul baik dari intra atau

ekstrakranial arteri (termasuk lengkung aorta) maupun seperti yang terjadi pada

20% dari seluruh kasus stroke iskemia, jantung. Emboli kardiogenik diduga dapat

terjadi jika pasien menderita atrial fibrilasi, penyakit katup jantung, atau kondisi

jantung lainnya yang dapat menyebabkan pembentukan gumpalan (Wibowo dan

Gofir, 2001). Berdasarkan perjalanan klinisnya, stroke iskemia dikelompokkan

menjadi:

a. Trancient ischemic attack (TIA), serangan stroke sementara yang

berlangsung kurang dari 24 jam.

b. Reversible ischemic neurologic deficit (RIND) yaitu gejala neurologis yang

akan menghilang antara > 24 jam sampai dengan 21 hari.

c. Progressing stroke atau stroke in evaluation yaitu kelumpuhan atau defisit

neurologik yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai yang

berat.

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

16  

d. Completed stroke yaitu kelainan neurologis yang sudah menetap dan tidak

berkembang lagi (Junaidi, 2004).

Sedangkan stroke hemoragi terdiri dari hemoragi subarakhnoid,

hemoragi intraserebral, dan hematoma subdural. Hemoragi subarakhnoid terjadi

ketika darah memasuki ruang subarakhnoid (dimana cairan serebrospinal

ditempatkan) baik karena trauma, pecahnya suatu aneurisma intrakranial, maupun

pecahnya arteriovenosa malformasi. Sebaliknya, hemoragi intraserebral terjadi

bila pembuluh darah pecah di dalam otak parenkima itu sendiri, sehingga

terbentuk hematom. Jenis perdarahan ini sering dikaitkan dengan tekanan darah

tinggi yang tidak terkontrol dan kadang-kadang dengan antitrombotik atau terapi

trombolitik. Hematoma subdural merujuk pada menumpuknya darah di bawah

dura (yang menutupi otak), dan hal ini paling sering disebabkan oleh trauma.

Stroke hemoragi, walaupun jarang tetapi secara signifikan lebih mematikan

daripada stroke iskemia (dua sampai enam kali lebih tinggi). Stroke iskemia

terjadi karena pembentukan trombus lokal atau fenomena emboli, mengakibatkan

oklusi dari pembuluh darah arteri otak (Fagan dan Hess, 2005).

Gambar 1. Perbedaan Stroke Hemoragi dan Stroke Iskemia (Anonim, 2004)

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

17  

3. Patofisiologi

Patofisiologi stroke dibedakan menurut jenis stroke, yaitu stroke iskemia

dan stroke hemoragi.

a. Stroke iskemia

Nilai normal cerebral blood flow adalah 50-60 ml/100 g/menit dengan rata-

rata tekanan darah arteri 50-150 mmHg. Pembuluh darah akan melebar dan

menyempit dengan adanya perubahan tekanan darah yang disebut cerebral

autoregulation (Fagan dan Hess, 2005). Batas atas tekanan darah sistemik

yang masih dapat ditanggulangi adalah 220/110-120 mmHg (Haryono,

2002).

Adanya trombosis, emboli atau ateroma akan menghambat aliran darah ke

otak atau cerebral blood flow. Cerebral blood flow (CBF) akan turun

menjadi < 20 ml/100 g/menit yang akan menyebabkan keadaan iskemia.

Iskemia akan menyebabkan neuron tidak mendapat suplai yang cukup

terhadap kebutuhan O2 untuk dapat menjalankan fungsinya. Keadaan ini

menyebabkan metabolisme dalam keadaan anaerob yang menghasilkan

energi dalam jumlah yang kecil (2 mol ATP). Kekurangan energi akan

menyebabkan depolarisasi membran sel dimana Na+ masuk dan K+ keluar

secara berlebihan. Depolarisasi akan menyebabkan influks Ca2+ yang

berlebihan di dalam sel. Influks Ca2+ yang berlebihan akan menyebabkan

aktivasi fosfolipase A2 yang menimbulkan gangguan fungsi mitokondria

sebagai pernafasan sel, meningkatkan nitric oxide synthase (NOS) yang

berefek neurotoksik. Gangguan fungsi mitokondria dan efek toksik NOS

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

18  

berakibat terjadinya oxidative stress. Oxidative stress dan aktivasi

fosfolipase A2 akan menyebabkan kematian neuron. Neuron yang mati ini

akan direspon oleh jaringan dengan cara menghasilkan NOS kembali

sehingga akan menyebabkan lebih banyak lagi neuron yang mati disebut

infark (Junaidi, 2004). Jika gangguan CBF masih antara 15-30 ml/100

mg/menit, keadaan iskemia masih dapat dipulihkan jika terapi dilakukan

sejak awal (Wibowo dan Gofir, 2001).

b. Stroke hemoragi

Stroke hemoragi (perdarahan) disebabkan oleh perdarahan pada arteri

serebral. Darah yang keluar dari pembuluh arteri masuk ke jaringan otak

parenkima sehingga terjadi hematom. Hematom menyebabkan tekanan

tinggi intrakranial. Keadaan ini terjadi pada perdarahan intrakranial atau

intraserebral. Tekanan tinggi intrakranial (TTIK) menyebabkan terjadinya

hipertensi. Semakin tinggi tekanan intrakranial maka semakin parah

hipertensi yang terjadi. Oleh karena itu, pada stroke perdarahan intraserebral

biasanya disertai hipertensi maligna. Jika darah dari sistem pembuluh darah

masuk ke rongga subarakhnoid terjadi perdarahan subarakhnoid sekunder.

Jika sumber perdarahan berasal dari rongga subarakhnoid maka akan terjadi

perdarahan subarakhnoid primer (Junaidi, 2004; Fagan dan Hess, 2005).

4. Faktor risiko

Faktor risiko stroke adalah faktor yang dapat menyebabkan orang lebih

rentan mengalami stroke (baik iskemia maupun hemoragi). Ada faktor risiko yang

tidak dapat dikendalikan seperti usia, jenis kelamin dan ras, namun ada faktor lain

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

19  

yang dapat dikendalikan sehingga dapat mengurangi risiko terkena stroke.

a. Usia

Usia merupakan faktor risiko yang penting bagi terjadinya serangan stroke.

Semakin tua seseorang, fungsi organ tubuhnya akan mengalami

kemunduran sehingga kemungkinan untuk terkena serangan stroke lebih

besar (Harsono, 1994).

b. Jenis kelamin

Penelitian terbaru tentang pola stroke di tujuh negara ASEAN menunjukkan

bahwa laki-laki lebih banyak terkena stroke dibanding perempuan dengan

perbandingan 55% laki-laki dan 45% perempuan. Untuk semua tingkat usia,

lebih banyak perempuan yang meninggal akibat stroke dibandingkan laki-

laki (Misbach, 2001).

c. Hipertensi

Hipertensi merupakan faktor risiko stroke yang potensial. Hipertensi dapat

mengakibatkan pecahnya maupun menyempitnya pembuluh darah otak.

Apabila pembuluh darah otak pecah maka timbullah perdarahan otak dan

apabila pembuluh darah otak menyempit maka aliran darah ke otak akan

terganggu dan sel-sel otak akan mengalami kematian. Dari berbagai

penelitian diperoleh bukti yang jelas bahwa pengendalian hipertensi dapat

menurunkan angka kejadian stroke (Harsono, 1994).

d. Diabetes mellitus

Diabetes mellitus mengakibatkan penebalan dinding pembuluh darah otak

yang berukuran besar. Menebalnya dinding pembuluh darah otak akan

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

20  

mempersempit lubang pembuluh darah dan mengganggu kelancaran aliran

darah ke otak, yang pada akhirnya akan menyebabkan kematian sel-sel otak

(Harsono,1994).

e. Penyakit jantung

Berbagai penyakit jantung berpotensi untuk menimbulkan stroke di

kemudian hari. Faktor risiko ini pada umumnya akan menimbulkan embolus

yaitu sumbatan aliran darah ke otak karena jantung melepas gumpalan

darah, sel-sel atau jaringan yang telah mati ke dalam aliran darah (Harsono,

1994).

f. Gangguan peredaran darah sepintas (Trancient ischemic attack/ TIA)

Gangguan peredaran darah sepintas dapat didefinisikan sebagai defisit

neurologik yang timbul secara mendadak sebagai akibat gangguan

peredaran darah setempat di otak, yang pulih dalam waktu 24 jam. Semakin

sering seseorang mengalami gangguan peredaran darah sepintas ini maka

kemungkinan untuk mengalami stroke semakin besar (Wibowo dan Gofir,

2001).

g. Dislipidemia

Dislipidemia adalah keadaan dimana kadar lipoprotein darah meningkat,

dapat dibedakan menjadi hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia.

Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia merupakan faktor risiko

penting terjadinya aterosklerosis (menebalnya dinding pembuluh darah yang

kemudian diikuti penurunan elastisitas pembuluh darah). HDL merupakan

lipoprotein yang mengangkut kolesterol ke hati untuk diubah menjadi asam

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

21  

empedu, jadi semakin tinggi HDL maka nilai kolesterol akan rendah karena

semakin banyak HDL yang membawa kolesterol ke hati dan diubah menjadi

asam empedu. LDL mengangkut sebagian besar kolesterol darah dari hati ke

jaringan. Kolesterol yang telah dioksidasi oleh radikal bebas (oksi-LDL)

dapat mengendap pada dinding pembuluh dan mengakibatkan aterosklerosis

(Harsono, 1994). Peristiwa aterosklerosis dapat menyebabkan terjadinya

stroke dan dapat dicegah dengan menurunkan LDL.

h. Merokok

Merokok merupakan faktor risiko utama terjadinya infark jantung terutama

pada laki-laki. Perokok mempunyai faktor risiko dua kali lipat dibandingkan

yang bukan perokok untuk mengalami penyakit jantung koroner yang dapat

menyebabkan kematian mendadak maupun stroke (Thomas, 1988).

Karbonmonoksida dalam asap rokok mengikat hemoglobin lebih cepat dan

lebih kuat daripada oksigen, akibatnya penyerapan oksigen di paru-paru

sangat berkurang. Tembakau dalam rokok mengandung nikotin yang

memperkuat kerja jantung dan menciutkan arteri kecil sehingga sirkulasi

darah berkurang dan tekanan darah meningkat (Tjay dan Rahardja, 2002).

5. Gambaran klinis

Secara umum gambaran klinis yang sering dijumpai pada penderita

stroke akut adalah sebagai berikut :

a. Hemiparesis yaitu pasien akan mengalami kelemahan pada salah satu bagian

tubuh.

b. Aphasia yaitu tidak dapat berbicara.

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

22  

c. Aphagia yaitu kehilangan kemampuan untuk menelan

d. Hemianopsia yaitu penglihatan terganggu yaitu penglihatan gelap atau

ganda sesaat.

e. Vertigo yaitu pusing yang menetap dan terjatuh (Fagan dan Hess, 2005).

6. Diagnosis

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil

pemeriksaan fisik. Perjalanan penyakit yang dimaksud adalah riwayat penyakit

pasien sedangkan pemeriksaan fisik berfungsi untuk membantu menentukan

lokasi kerusakan otak. Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain :

a. Pemeriksaan neurologis, meliputi : Glasgow Coma Scale (GCS), respon

pupil, denyut nadi, tekanan darah, frekuensi pernafasan, dan suhu (Junaidi,

2004).

b. Pemeriksaan rutin, meliputi : jumlah sel darah total (full blood count):

hemoglobin, hematokrit, eritrosit, lekosit, hitung jenis lekosit, trombosit,

waktu perdarahan dan waktu pembekuan, laju endap darah, glukosa darah

sewaktu, glukosa darah puasa, glukosa darah 2 jam setelah makan,

kolesterol total, HDL, LDL, trigliserida; urea, protein darah, asam urat,

kreatinin, fungsi hati, urin lengkap; elektrolit (bila perlu); foto thorax; tes

serologik untuk sifilis, AIDS, TBC, autoimun, dan lain-lain (Junaidi, 2004).

c. Computerized Tomography scanning (CT scan) dapat memperlihatkan area

kepala yaitu daerah hiperintensitas (putih) pada area perdarahan atau

hipointensitas (gelap) di wilayah miokard. Area infark mungkin tidak

terlihat pada CT scan selama 24 jam (lebih lama jarang terjadi) (Wells, et

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

23  

al., 2009).

d. Angiografi, dilakukan pada pembuluh darah di otak yang mengalami ruptur

jika perdarahan yang terjadi berasal dari aneurisme dan malformasi

pembuluh arteriovenous (Anonim, 2005).

e. Magnetic Resonance Imaging (MRI), peka terhadap iskemia dengan resolusi

yang lebih tinggi dan lebih awal daripada CT scan. Diffusion-weighted

imaging akan mengungkapkan infark yang berkembang dalam beberapa

menit (Wells, et al., 2009).

f. Karotis Doppler akan memperlihatkan apakah terdapat stenosis tingkat

tinggi di arteri karotis (Wells, et al., 2009).

g. Electrocardiography (ECG), akan memperlihatkan apakah terjadi atrial

fibrilasi (Wells, et al., 2009).

h. Transthoracic ECG dapat mendeteksi gerakan dinding katup atau kelainan

yang merupakan sumber emboli ke otak (Wells, et al., 2009).

i. Transesophageal ECG merupakan tes yang lebih sensitif untuk trombus

atrium kiri. Hal ini juga efektif dalam memeriksa lengkung aorta untuk

ateroma, sumber potensial lain terjadinya emboli (Wells, et al., 2009).

j. Transkranial Doppler dapat mendeteksi adanya sklerosis intrakranial

(misalnya, stenosis arteri serebral tengah) (Wells, et al., 2009).

C. Penatalaksanaan

1. Tujuan Terapi

Tujuan terapi dari pengobatan pasien dengan hipertensi disertai

komplikasi stroke adalah :

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

24  

a. mencapai target nilai tekanan darah, yaitu :

1) ≤ 160-180/90-100 mmHg untuk pasien yang tidak memiliki riwayat

hipertensi sebelumnya, dan

2) ≤ 180/100-105 mmHg untuk pasien yang telah memiliki riwayat

hipertensi sebelumnya (Hacke, 2003).

b. menurunkan angka kematian dan kecacatan jangka panjang;

c. mengurangi luka sistem saraf yang sedang berlangsung serta menurunkan

angka mortalitas dan cacat jangka panjang;

d. mencegah komplikasi sekunder untuk imobilitas dan disfungsi sistem saraf;

dan

e. mencegah berulangnya stroke (Wells, et al., 2009).

2. Strategi Terapi

a. Terapi Nonfarmakologi

1) Pasien hipertensi harus dianjurkan modifikasi gaya hidup, termasuk

pengurangan berat badan jika kelebihan berat badan, melakukan diet

makanan yang diambil dari DASH (Dietary Approaches to Stop

Hypertension), diet pembatasan natrium ideal untuk 1,5 g/hari (3,8 g/hari

natrium klorida), olahraga teratur, berhenti mengkonsumsi alkohol, dan

berhenti merokok (Wells, et al., 2009).

2) Pada stroke iskemia akut, penanganan operasi terbatas. Operasi

dekompresi dapat menyelamatkan hidup dalam kasus pembengkakan

signifikan yang berhubungan dengan infark serebral. Pendekatan

interdisipliner untuk penanganan stroke yang mencakup rehabilitasi awal

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

25  

sangat efektif dalam pengurangan kejadian stroke dan terjadinya stroke

berulang pada pasien tertentu. Pembesaran karotid dapat efektif dalam

pengurangan risiko stroke berulang pada pasien komplikasi berisiko

tinggi selama endarterektomi.

3) Perdarahan subarakhnoid disebabkan oleh rusaknya aneurisme

intrakranial atau cacat arteriintravena, operasi untuk memotong atau

memindahkan pembuluh darah yang abnormal, penting untuk

mengurangi kematian dari perdarahan. Keuntungan operasi tidak

didokumentasikan dengan baik dalam kasus perdarahan intraserebral

primer. Pada pasien hematoma intraserebral, insersi pada saluran

pembuluh darah dengan pemantauan atau tekanan intrakranial umum

dilakukan. Operasi dekompresi hematoma masih diperdebatkan sebagai

penyelamat terakhir dalam kondisi terancamnya hidup (Wells, et al.,

2009).

b. Terapi Farmakologi

1) Terapi farmakologi hipertensi

a) Diuretik adalah agen utama yang digunakan untuk mengontrol

hipertensi pada sebagian besar pasien. Obat-obatan jenis diuretik

bekerja dengan mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing), sehingga

volume cairan tubuh berkurang mengakibatkan daya pompa jantung

menjadi ringan dan berefek turunnya tekanan darah (Anonim, 2006).

Empat subkelas diuretik yang digunakan adalah tiazid, loop diuretik,

agen hemat kalsium, dan antagonis aldosteron. Penurunan tekanan

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

26  

darah terjadi karena diuretik menyebabkan diuresis (Wells, et al.,

2009).

b) Antagonis α2-pusat bekerja dengan menghambat aktifitas saraf

simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktifitas) (Anonim,

2006).

c) β-blocker bekerja dengan melibatkan penurunan daya pompa jantung

melalui kronotropik negatif dan efek inotropik jantung dan inhibisi

pelepasan renin dari ginjal. Jenis obat ini tidak dianjurkan pada

penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernafasan seperti

asma bronkhial (Anonim, 2006).

d) Vasodilator bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi

otot polos (otot pembuluh darah) (Anonim, 2006).

e) Penghambat enzim pengubah angiotensin (penghambat ACE) adalah

pilihan terapi kedua setelah diuretik. Penghambat ACE menghambat

pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II yang merupakan

vasokonstriktor (Wells, et al., 2009).

f) Antagonis kalsium menyebabkan relaksasi jantung dan otot polos

arterial dengan cara menyekat kanal kalsium voltase tinggi, sehingga

mengurangi masuknya kalsium ekstraseluler ke dalam sel. Relaksasi

otot polos pada pembuluh darah menyebabkan vasodilatasi yang

akhirnya menurunkan tekanan darah (Wells, et al., 2009).

g) Antagonis reseptor angiotensin II bekerja dengan menghalangi

penempelan zat angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

27  

ringannya daya pompa jantung (Anonim, 2006). Golongan ini

menyekat secara langsung reseptor angiotensin tipe 1 (AT1) yang

merupakan mediator dari efek angiotensin II (Wells, et al., 2009).

2) Terapi farmakologi stroke iskemia

a) The American Heart Association/ American Stroke Association

(AHA/ASA) memberikan rekomendasi hanya dua terapi farmakologi:

(1) IV tissue plasminogen activator (alteplase) dalam waktu 3 jam

onset; dan (2) aspirin dalam waktu 48 jam onset. Rekomendasi

berbasis bukti untuk farmakoterapi stroke iskemia dapat dilihat di

Tabel II.

b) Alteplase dimulai dalam waktu 3 jam onset telah terbukti mengurangi

kecacatan utama akibat stroke iskemia. CT scan kepala harus

diperoleh untuk mengesampingkan perdarahan sebelum memulai

terapi. Pasien juga harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak ada

kriteria eksklusi (Tabel III). Dosis 0,9 mg/kg (maks 90 mg) infus IV

lebih dari 1 jam setelah bolus 10% dari dosis total yang diberikan

lebih dari 1 menit. Antikoagulan dan antiplatelet harus dihindari

selama 24 jam, dan pasien harus dipantau ketat terkait perdarahan

(Wells, et al., 2009).

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

28  

Tabel II. Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia (Wells, et al., 2009):

Rekomendasi

Terapi akut

Alteplase 0,9 mg/kg IV (maks 90 mg) diatas 1 jam untuk pasien tertentu dalam 3 jam onset. Aspirin 160-325 mg/hari dimulai dalam waktu 48 jam onset

Pencegahan sekunder Nonkardioemboli

Terapi antiplatelet Aspirin 50-325 mg/hari Klopidogrel 75 mg/hari Aspirin 25 mg + dipiridamol pelepasan jangka panjang 200 mg dua kali sehari

Kardioemboli (terutama fibrilasi atrial) Warfarin (INR = 2.5)

Semua pasien Antihipertensi Sebelumnya hipertensi Penghambat ACE + diuretik Sebelumnya normotensi Penghambat ACE + diuretik Dislipidemia Statin Kadar lipid normal Statin

Tabel III. Kriteria Inklusi dan Eksklusi untuk Penggunaan Alteplase

pada Stroke Iskemia Akut (Wells, et al., 2009) :

Kriteria Inklusi

− Usia 18 tahun ke atas − Diagnosis klinis stroke iskemia yang disebabkan defisit neurologik − Onset terjadinya simptom kurang dari 180 menit sebelum pengobatan

akan dimulai

Kriteria Eksklusi

− CT scan menunjukkan perdarahan intrakranial − Defisit neurologik yang cepat membaik − Secara klinik menunjukkan perdarahan subarakhnoid meskipun secara

CT scan normal − Perdarahan saluran cerna atau urin dalam waktu 21 hari − Trombosit < 100,000/mm3 − Penggunaan heparin 48 jam sebelumnya dan aPTT memanjang − Penggunaan antikoagulan (misalnya warfarin) dan PT tinggi (> 15

detik)/INR − Operasi intrakranial, trauma kepala yang serius, atau riwayat stroke

sebelumnya dalam waktu 3 bulan − Operasi besar atau trauma serius dalam 14 hari − Baru saja mendapat pungsi arteri di bagian yang tidak dapat ditekan − Pungsi lumbar dalam waktu 7 hari − Sejarah perdarahan intrakranial, malformasi arteri, atau aneurisma − Kejang saat onset stroke − Sedang menderita infark miokard akut − TD sistolik sebelum terapi > 185 mmHg atau TD diastolik > 110 mmHg

Keterangan : aPTT, activated partial thromboplastin time; INR, international normalized ratio; PT, prothrombin time.

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

29  

c) Aspirin 50-325 mg/hari dimulai antara 24 dan 48 jam setelah

penggunaan alteplase juga telah terbukti mengurangi kematian dan

cacat jangka panjang.

d) AHA/ASA menyarankan bahwa terapi antiplatelet sebagai landasan

terapi antitrombosit untuk pencegahan sekunder stroke iskemia dan

harus digunakan pada stroke nonkardioemboli. Aspirin, klopidogrel,

dan kombinasi aspirin dengan dipiridamol pelepasan jangka panjang

dianggap sebagai agen antiplatelet lini pertama (Tabel II). Kombinasi

aspirin dan klopidogrel hanya dapat direkomendasikan pada pasien

dengan stroke iskemia dan sejarah infark miokard atau penempatan

stent koroner dan kemudian hanya dengan aspirin dosis sangat rendah

untuk meminimalkan risiko pendarahan.

e) Warfarin adalah agen antitrombosit pilihan pertama untuk pencegahan

sekunder pada pasien dengan fibrilasi atrial dan diduga kardioemboli.

f) Peningkatan tekanan darah sering terjadi setelah stroke iskemia, dan

terapi yang dilakukan sangat mempengaruhi penurunan risiko

terjadinya stroke ulang. JNC dan AHA/ASA merekomendasikan

penghambat ACE dan diuretik untuk mengurangi tekanan darah pada

pasien dengan stroke atau TIA setelah masa akut (7 hari pertama).

Antagonis reseptor angiotensin II juga telah terbukti mengurangi

risiko stroke dan harus dipertimbangkan pada pasien yang tidak dapat

mentoleransi penghambat ACE setelah stroke iskemia akut.

g) The National Cholesterol Education Program menganggap stroke

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

30  

iskemia atau TIA setara dengan risiko penyakit koroner dan

merekomendasikan penggunaan statin pada pasien stroke iskemia

untuk mencapai kadar LDL kolesterol < 100 mg/dL.

h) Low-molecular-weight heparin atau low-dose subcutaneous

unfractionated heparin disarankan untuk pencegahan trombosis vena

dalam pada pasien yang dirawat dengan penurunan mobilitas karena

stroke dan harus digunakan dalam semua stroke minor.

i) Penggunaan full-dose unfractionated heparin pada periode stroke akut

belum terbukti secara positif dapat mempengaruhi outcome stroke,

dan secara signifikan meningkatkan risiko perdarahan intraserebral

(Wells, et al., 2009).

3) Terapi farmakologi stroke hemoragi

Pada stroke hemoragi, diberikan terapi khusus meliputi :

a) Antifibrinolitik yang digunakan sebagai pencegahan kemungkinan

komplikasi setelah pembedahan. Obat yang digunakan adalah asam

aminokaproat 5 g dan diikuti dengan infus konstan 1-1,5 g/jam, atau

dengan asam traneksamat. Obat-obat tersebut menghambat aktivasi

plasminogen sehingga menstabilkan jendalan fibrin (Wibowo dan

Gofir, 2001).

b) Obat untuk mencegah vasospasmus yang digunakan adalah obat

antagonis selektif untuk sintesis tromboksan A2. Selain itu, juga

digunakan nimodipin dan nikardipin. Keduanya berfungsi sebagai

profilaksis untuk mencegah spasme dan terbukti bermanfaat selama

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

31  

pengobatan akut perdarahan subarakhnoid. Penggunaan obat ini tidak

dianjurkan untuk perdarahan intraserebral (Wibowo dan Gofir, 2001).

Nimodipin 60 mg setiap 4 jam harus dimulai setelah diagnosis

ditegakkan dan diteruskan selama 21 hari pada semua pasien

perdarahan subarakhnoid. Jika hipotensi terjadi, dapat dikelola dengan

mengurangi interval pemberian dosis sampai 30 mg setiap 2 jam

(dosis harian yang sama), mengurangi dosis harian total (30 mg setiap

4 jam), dan menjaga volume cairan intravaskuler (Wells, et al., 2009).

D. Drug Related Problems (DRP)

Drug Related Problems (DRP) didefinisikan sebagai kejadian yang tidak

diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan terapi obat dan cenderung

mengganggu kesembuhan yang pasien inginkan.

Masalah-masalah dalam kajian DRP menurut Cipolle, Strand dan Morley

(1998) antara lain:

1. Memerlukan terapi tambahan (need for additional drug therapy), jika kondisi

baru yang membutuhkan obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan

terapi obat, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang

mempunyai risiko kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk

pencegahannya.

2. Terapi tanpa indikasi (unnecessary drug therapy), jika obat yang diberikan

tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu, pemakaian obat kombinasi yang

seharusnya tidak diperlukan, dan meminum obat dengan tujuan untuk

mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

32  

3. Obat salah (wrong drug), jika obat yang diberikan kepada pasien tidak efektif

(kurang sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif tetapi tidak ekonomis,

pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang diberikan

mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan, dan antibiotika

yang sudah resisten terhadap infeksi pasien.

4. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low), jika

dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval dosis

tidak cukup.

5. Pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high), jika dosis obat

terlalu tinggi untuk memberikan efek.

6. Munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse drug

reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction), jika ada alergi, ada

faktor risiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium berubah

akibat penggunaan obat.

7. Ketidaktaatan pasien pada penggunaan obat yang diresepkan (uncompliance),

jika pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi medication error

pada saat peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien, ketidaktaatan

pasien, pasien tidak membeli obat yang disarankan karena mahal, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak

menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang

dianjurkan.

SOAP (Subjective data, Objective data, Assessment and Plan)

merupakan suatu sarana yang telah lama digunakan untuk mengumpulkan

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

33  

informasi dari rekam medik. Dengan informasi yang telah terkumpul tersebut

maka dapat membantu untuk menyelesaikan masalah maupun situasi yang

kompleks. SOAP terdiri dari:

1. Data subjektif

Data subjektif merupakan informasi yang dapat diketahui dari informasi yang

diberikan oleh pasien, anggota keluarga pasien, atau tenaga medis yang

merawat pasien. Informasi yang dapat dimasukkan ke dalam data subjektif

yaitu antara lain : keluhan atau gejala yang dirasakan pasien, riwayat terkait

gejala yang dirasakan, riwayat penyakit, riwayat pengobatan (termasuk

kepatuhan dan efek samping), alergi, riwayat sosial atau keluarga (Jones and

Rospond, 2003).

2. Data objektif

Data objektif diisi berdasarkan informasi hasil observasi atau pengukuran.

Informasi yang dapat dimasukkan ke dalam data objektif antara lain : tanda

vital, pemeriksaan fisik, hasil tes laboratorium, hasil tes diagnosa, profil

pengobatan (Jones and Rospond, 2003).

3. Assessment

Setelah data subjektif dan objektif terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah

menegakkan diagnosa pasien dan melakukan identifikasi terhadap drug related

problems yang mungkin terjadi pada pengobatan sebelumnya (Kimble and

Young, 2005).

4. Plan

Pada tahap ini dilakukan perencanaan terhadap terapi yang akan diberikan atau

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

34  

rekomendasi terhadap kasus drug related problems yang teridentifikasi

(Kimble and Young, 2005).

E. Keterangan Empiris

Distribusi kelompok umur pasien, jenis kelamin pasien, profil

pengobatan pasien yang meliputi : kelas terapi obat, golongan obat, dan jenis obat

yang digunakan pasien akan mempengaruhi terjadinya drug related problems

pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah

Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 – Juni 2009.

 

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

35  

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi drug related problems pada pengobatan

pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009 merupakan jenis penelitian

non-eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat

retrospektif. Penelitian non-eksperimental merupakan penelitian yang

observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri (variabel) subyek menurut keadaan

apa adanya (in nature), tanpa adanya manipulasi atau intervensi peneliti

(Pratiknya, 1986). Rancangan penelitian deskriptif evaluatif karena data yang

diperoleh dari lembar rekam medik dievaluasi berdasarkan studi pustaka, dan

dideskripsikan dengan memaparkan fenomena yang terjadi, yang kemudian

ditampilkan dalam bentuk tabel. Penelitian ini bersifat retrospektif karena data

yang digunakan diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu

pada lembar rekam medik pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi

rawat inap RS Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

B. Definisi Operasional

1. Evaluasi adalah menganalisis obat yang digunakan pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke dari segi kerasionalan, serta drug related problems atau

permasalahan yang muncul yang berhubungan dengan penggunaan obat- 

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

36

obatan tersebut.

2. Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri yang

menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung,

serangan jantung dan kerusakan ginjal. 

3. Stroke adalah kedaruratan medis akibat kerusakan neurologik karena adanya

gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya oklusi (penyumbatan) atau

terjadinya perdarahan pada stroke hemoragik.

4. Pasien rawat inap dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosis

hipertensi komplikasi stroke yang dirawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

5. Pola pengobatan adalah terapi farmakologis yang digunakan dalam

pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke selama berada di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 -

Juni 2009.

6. Drug related problems adalah kejadian atau efek yang tidak diharapkan yang

dialami pasien dalam proses terapi dengan obat secara aktual atau potensial

yang terjadi bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada saat pasien

mendapatkan obat.

7. Memerlukan terapi tambahan (need for additional drug therapy), jika kondisi

baru yang membutuhkan obat, kondisi kronis yang membutuhkan kelanjutan

terapi obat, kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, dan kondisi yang

mempunyai risiko kejadian efek samping dan membutuhkan obat untuk

pencegahannya.

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

37

8. Terapi tanpa indikasi (unnecessary drug therapy), jika obat yang diberikan

tidak sesuai dengan indikasi pada saat itu, pemakaian obat kombinasi yang

seharusnya tidak diperlukan, dan meminum obat dengan tujuan untuk

mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan.

9. Obat salah (wrong drug), jika obat yang diberikan kepada pasien tidak efektif

(kurang sesuai dengan indikasinya), obat tersebut efektif tetapi tidak

ekonomis, pasien mempunyai alergi terhadap obat tersebut, obat yang

diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang dibutuhkan.

10. Pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),

jika dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek, dan interval

dosis tidak cukup.

11. Pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high), jika dosis obat

terlalu tinggi untuk memberikan efek.

12. Munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse drug

reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction), jika ada alergi, ada

faktor risiko, ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium berubah

akibat penggunaan obat.

13. Ketidaktaatan pasien (uncompliance), jika pasien tidak menerima regimen

obat yang tepat, terjadi medication error pada saat peresepan, penyerahan

obat dan monitoring pasien, ketidaktaatan pasien, pasien tidak membeli obat

yang disarankan karena mahal, pasien tidak menggunakan obat karena

ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak menggunakan obat karena

ketidakpercayaan dengan produk obat yang dianjurkan.

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

38

14. Lembar rekam medik merupakan lembar catatan dokter dan perawat yang

berisi data klinis serta perkembangan kondisi pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

15. Outcome adalah hasil atau dampak terapi dari pengobatan pasien hipertensi

dengan komplikasi stroke setelah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti

Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang masuk kriteria inklusi adalah pasien yang dirawat

di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 -

Juni 2009 yang memiliki diagnosis keluar hipertensi komplikasi stroke,

melakukan pemeriksaan CT scan dan/ atau MRI cerebral yang menegaskan

bahwa pasien mengalami stroke. Sedangkan kriteria eksklusi penelitian ini adalah

rekam medik yang tidak menyertakan hasil CT scan maupun MRI cerebral, hasil

pemeriksaan laboratorium, dan pasien meninggal.

D. Bahan Penelitian dan Lokasi Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medik (medical

record) pasien hipertensi dengan komplikasi stroke yang menjalani rawat inap

pada periode Juli 2008 - Juni 2009. Lokasi penelitian yaitu di instalasi rekam

medik Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang terletak di Jalan Cik Ditiro No.

30 Yogyakarta.

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

39

E. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian meliputi empat tahap, yaitu :

1. Tahap persiapan

Dimulai dengan survei jumlah pasien dengan diagnosa hipertensi komplikasi

stroke yang dirawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009 di instalasi rekam medik. Dari hasil

survei data diperoleh jumlah pasien hipertensi komplikasi stroke sebanyak

135 pasien. Setelah dilakukan pengecekan nomor rekam medik, ditemukan

ada sepasang nomor rekam medik yang sama dan satu nomor rekam medik

pasien yang tidak menderita hipertensi komplikasi stroke. Oleh karena itu

diperoleh jumlah data pasien hipertensi komplikasi stroke periode Juli 2008 –

Juni 2009 sebanyak 133 data pasien.

2. Tahap pengambilan data

Tahap ini adalah tahap pengambilan data dari pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

periode Juli 2008 – Juni 2009. Data yang dikumpulkan terdiri atas : identitas

pasien, diagnosa, keluhan masuk dan selama dirawat di rumah sakit, lama

tinggal, riwayat penyakit, riwayat alergi, pemeriksaan fisik, hasil

laboratorium, pemeriksaan tekanan darah, hasil CT scan dan/ atau MRI

cerebral, serta terapi obat yang telah diberikan selama tinggal di rumah sakit.

Cara pengambilan data yaitu dari jumlah keseluruhan 133 data, secara

random diberi nomor pada setiap pasien, kemudian dipilih pasien dengan

nomor ganjil. Setelah pengambilan nomor ganjil didapatkan 67 pasien. Dari

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

40

67 pasien, dipilih hanya pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian ini.

Sebanyak 29 pasien yang tidak memenuhi kriteria inklusi, sehingga hanya 38

pasien saja yang akan dianalisis. Jumlah pasien ini sesuai dengan ketentuan

menurut Gay yaitu untuk desain deskriptif populasi kecil dapat diambil 20%

dari total populasi (Danapriatna dan Setiawan, 2005).

3. Tahap analisis data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan mengelompokkan pasien

berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis stroke, serta obat-obat yang digunakan

selama dirawat di rumah sakit. Kemudian kasus DRP yang terjadi dievaluasi

menggunakan standar pengobatan hipertensi komplikasi stroke, yaitu :

a. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI);

b. MIMS Indonesia (periode 2009/2010);

c. Drug Information Handbook (DIH);

d. American Heart Association/ American Stroke Association (AHA/ASA);

dan

e. European Stroke Initiative (EUSI) Recommendations for Stroke

Management.

Setelah dievaluasi, kasus DRP yang terjadi dikelompokkan dan masing-

masing dihitung persentasenya.

4. Pembahasan kasus

Kasus yang didapat, dibahas dengan metode SOAP berdasarkan standar

pengobatan hipertensi komplikasi stroke dan pustaka yang sesuai.

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

41

F. Kesulitan

Penelitian ini bersifat retrospektif sehingga memiliki banyak kelemahan

bila dibandingkan penelitian prospektif. Pada penelitian retrospektif, peneliti tidak

dapat mengamati perkembangan kondisi pasien yang sebenarnya berkaitan dengan

analisis DRP seperti terjadinya efek samping obat dan kepatuhan minum obat.

Sedangkan kesulitan lain yang dihadapi adalah peneliti sulit membaca rekam

medik karena penulisan dan penggunaan singkatan-singkatan yang kurang jelas.

Cara mengatasinya adalah dengan meminta bantuan kepada petugas yang ada di

instalasi rekam medik untuk membacanya. Selain itu waktu yang diberikan oleh

pihak rumah sakit hanya empat jam setiap harinya, sehingga tidak cukup untuk

membaca seluruh rekam medik yang telah dipesan. Cara mengatasinya dengan

menyiapkan tabel data sebelumnya berisi apa saja yang akan disalin, sehingga

mempercepat proses penyalinan.

Kesulitan lain yaitu beberapa kali tidak bisa membaca rekam medik

pasien karena sedang dipakai di instalasi lain, atau saat pasien tersebut datang ke

rumah sakit untuk mengontrol penyakitnya. Cara mengatasinya adalah dengan

mendaftarkan kembali nomor rekam medik tersebut untuk dapat dibaca beberapa

hari kemudian.

 

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

42  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai evaluasi drug related problems pada pengobatan

pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit

Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008 - Juni 2009 dilakukan dengan

menelusuri data di bagian rekam medis. Dari data-data yang telah diperoleh,

didapatkan 38 data yang memenuhi kriteria inklusi.

A. Profil pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di instalasi rawat inap

Rumah Sakit Panti Rapih

1. Profil pasien berdasarkan umur

Umur merupakan salah satu faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan

pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke. Semakin bertambah umur

seseorang, maka risiko terkena hipertensi semakin besar karena terjadi

perubahan struktur pada pembuluh darah. Saat tubuh menua, pembuluh darah

akan mengeras. Pengerasan pembuluh darah ini akibat menebalnya dan

mengurangnya elastisitas dinding pembuluh darah arteri. Penebalan dinding ini

kemudian menyebabkan penyempitan pembuluh darah (arteriosklerosis) dan

dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat. Hipertensi ini kemudian

menjadi faktor risiko stroke yang potensial dan paling banyak ditemukan

dalam kasus stroke. Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya maupun

menyempitnya pembuluh darah otak. Apabila pembuluh darah otak pecah

maka timbullah perdarahan otak dan bila pembuluh darah otak menyempit 

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

43  

maka aliran darah ke otak akan terhambat dan akibatnya otak kekurangan oksigen

sehingga fungsi sel otak terganggu.

Stroke tidak hanya dapat terjadi pada orangtua, pada usia produktif pun

memiliki kemungkinan untuk terserang stroke, terutama bagi mereka yang

memiliki pola hidup yang tidak sehat. Salah satunya adalah gemar mengkonsumsi

makanan berlemak secara berlebihan sehingga menyebabkan kadar lemak dalam

darah meningkat (hiperlipidemia). Penimbunan lemak pada dinding pembuluh

darah dapat berkembang menjadi plak dan menyebabkan aterosklerosis.

Aterosklerosis ini akan menyebabkan pembuluh darah semakin sempit sehingga

suplai darah menuju ke otak akan berkurang dan mengakibatkan terjadinya stroke.

Gambar 2. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan Umur di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009

Dari data yang diperoleh, kasus hipertensi komplikasi stroke banyak

ditemukan pada pasien umur 50 tahun ke atas (Gambar 2). Hal ini sesuai teori

yang dikemukakan Fagan dan Hess (2005) bahwa insiden stroke meningkat

seiring bertambahnya usia, khususnya pada umur 55 tahun ke atas.

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

44  

2. Profil pasien berdasarkan jenis kelamin

Gambar 3. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009

Penelitian ini menunjukkan perbandingan prevalensi hipertensi stroke pada

laki-laki lebih besar daripada perempuan yaitu 63,16% : 36,84%. Hal ini sesuai

dengan referensi yang menyatakan bahwa laki-laki lebih berisiko terkena stroke

daripada perempuan (Sacco, et al., 2006).

Gaya hidup yang berbeda antara laki-laki dan perempuan mempengaruhi

angka prevalensi stroke. Laki-laki lebih banyak merokok dibandingkan

perempuan. Tembakau dalam rokok mengandung nikotin yang memperkuat kerja

jantung dan menyebabkan penyempitan arteri sehingga sirkulasi darah berkurang

dan tekanan darah meningkat. Merokok juga memicu produksi fibrinogen (faktor

penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang timbulnya aterosklerosis.

Selain rokok, juga bisa karena laki-laki lebih banyak mengkonsumsi alkohol

dibandingkan perempuan. Alkohol bisa meningkatkan derasnya aliran darah,

jantung bisa terpicu untuk memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

45  

jadi meninggi. Apabila ada sumbatan di pembuluh darah otak, bisa menimbulkan

stroke.

B. Profil distribusi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke berdasarkan

jenis stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Gambar 4. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan Jenis Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Periode Juli 2008 – Juni 2009

Dari 38 kasus pasien hipertensi komplikasi stroke di Rumah Sakit Panti

Rapih, 68,42% kasus mengalami stroke iskemia dan sisanya 31,58% mengalami

stroke hemoragi. Prevalensi ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh the American

Heart Association yang menyatakan angka kejadian stroke iskemia (88%) lebih

banyak daripada stroke hemoragi (12%).

C. Profil pengobatan yang diberikan pada pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Hipertensi dengan komplikasi stroke merupakan penyakit yang menjadi

penghuni terbanyak di bangsal-bangsal pada hampir semua pusat pelayanan rawat

inap penderita saraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan pola pengobatan untuk

mencapai tujuan pengobatan yaitu menurunkan angka kematian dan kecacatan

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

46  

jangka panjang. Pola pengobatan adalah terapi farmakologis yang digunakan

dalam pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke. Gambaran secara

umum distribusi penggunaan obat-obatan pada pasien hipertensi dengan

komplikasi stroke menurut kelas terapinya dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Kelas Terapi Obat yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009

Pada gambar di atas, terlihat obat yang paling banyak digunakan pada

pasien hipertensi komplikasi stroke adalah obat kardiovaskuler, obat yang

mempengaruhi gizi dan darah, serta obat yang bekerja pada sistem saraf pusat.

Hipertensi komplikasi stroke merupakan kelainan yang terjadi pada pembuluh

darah dan mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga ketiga obat tersebut

memiliki peran penting dalam penanganan hipertensi stroke.

Berikut akan dibahas satu-persatu obat-obatan yang digunakan pasien

hipertensi komplikasi stroke berdasarkan kelas terapinya.

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

47  

1. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler

Tabel IV. Persentase Obat Kardiovaskuler yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang Jmlh

Kasus Persen-tase (%)

Amiodaron Cordarone 1 2,63 1 Antiaritmia Propafenon Rytmonorm 1 2,63 Kaptopril Generik 1 2,63 Imidapril Tanapress 7 18,42 Lisinopril Interpril 3 7,89

Penghambat ACE

Ramipril Hyperil, Triatec 1 2,63 Kandesartan Blopress 13 34,21 Irbesartan Aprovel 1 2,63 Losartan Angioten 3 7,89

Antagonis Reseptor Angiotensin II

Valsartan Exforge, Valsartan-NI 2 5,26

2 Antihipertensi

Antihipertensi yang Bekerja Sentral Klonidin Generik, Catapres 12 31,58

Amlodipin Divask, Exforge, Norvask 9 23,68

Diltiazem Generik, Herbesser 5 13,16

Nifedipin Adalat, Generik 15 39,47

Antagonis Kalsium

Nimodipin Nimotop 12 31,58

3 Antiangina

Penyekat Beta Bisoprolol Fumarat Concor 1 2,63

Golongan Tiazid Hidroklortiazid HCT 2 5,26 Diuretik Kuat Furosemid Generik, Lasix 3 7,89

4 Diuretik

Diuretik Osmotik Manitol Generik 1 2,63

Aspirin Aspilets, Cardioaspirin, Farmasal

3 7,89

Silostazol Citaz, Ilos, Pletaal 21 55,26

Antiplatelet

Klopidogrel CPG, Vaclo 2 5,26

5 Obat yang Mempengaruhi Sistem Koagulasi Darah

Hemostatik Asam Traneksamat Kalnex 13 34,21

Atorvastatin Lipitor 2 5,26 Fluvastatin Lescol 1 2,63 Rosuvastatin Crestor 1 2,63

Statin

Simvastatin Generik 7 18,42

6 Hipolipidemik

Fibrat Gemfibrozil Lipira 1 2,63

Sitikolin Brainact, Neulin, Nicholin 27 71,05

Co-dergocrine mesilat

Ergotika, Hydergin 7 18,42

Flunarizin Unalium 2 5,26 Ginkgo Biloba Tanakan 8 21,05 Nicergolin Sermion, Serolin 6 15,79

7 Obat Gangguan Sirkulasi Darah

Vasodilator

Pentoksifilin Trental 3 7,89 Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat kardiovaskuler.

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

48  

Penggunaan obat kardiovaskuler pada pasien hipertensi komplikasi stroke

(Tabel IV), sangat penting karena penyakit ini termasuk dalam golongan penyakit

kardiovaskuler. Obat kardiovaskuler yang paling penting untuk diberikan pada

pasien hipertensi komplikasi stroke adalah golongan obat yang mempengaruhi

sistem koagulasi darah yaitu antiplatelet. Antiplatelet merupakan obat yang dapat

mengurangi agregasi platelet dan menghambat pembentukan trombus di sirkulasi

arteri dimana trombus ini memainkan peran penting dalam patogenesis stroke

iskemia. Antiplatelet yang banyak digunakan adalah silostazol yang bekerja

dengan cara menghambat aktivitas siklik AMP fosfodiesterase III (cAMP PDE

III) dan menekan degradasi cAMP yang menyebabkan peningkatan cAMP di

platelet dan pembuluh-pembuluh darah sehingga akhirnya menimbulkan

vasodilatasi dan penghambatan agregasi platelet. Selain antiplatelet digunakan

juga vasodilator untuk memperbaiki aliran darah. Vasodilator bekerja langsung

pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos. Pada pasien dengan stroke

hemoragi, digunakan obat hemostatik untuk menghentikan perdarahan kapiler

yang luas.

Obat kardiovaskuler lain yang juga penting untuk digunakan pada pasien

ini adalah golongan antihipertensi yang berfungsi untuk memantau tekanan darah

pasien setiap harinya. Pada pasien stroke yang telah memiliki riwayat hipertensi

sebelumnya, target tekanan darah sistolik adalah 180 mmHg dan diastolik 100-

105 mmHg, sedangkan yang sebelumnya tidak memiliki riwayat hipertensi target

tekanan darah sistoliknya adalah 160-180 mmHg dan diastolik 90-100 mmHg

(Hacke, 2003).

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

49  

Golongan obat antihipertensi yang digunakan antara lain penghambat ACE

yang bekerja dengan menghambat pembentukan zat angiotensin II (suatu senyawa

kimia yang menyebabkan konstriksi pembuluh darah), antagonis reseptor

angiotensin II yang bekerja dengan menghalangi penempelan zat angiotensin II

pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung, dan

antihipertensi yang bekerja sentral yaitu dengan menghambat aktivitas saraf

simpatis sehingga mencegah naiknya tekanan darah.

Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh

(melalui urin), sehingga volume cairan tubuh berkurang yang mengakibatkan daya

pompa jantung menjadi lebih ringan. Golongan antagonis kalsium dan penyekat

beta bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung. Obat golongan antiaritmia

diberikan pada pasien yang mengalami gangguan irama jantung. Pada pasien yang

mengalami dislipidemia, diberikan obat golongan hipolipidemik. Obat-obat dari

golongan ini dapat menurunkan kadar kolesterol dan/ atau trigliserida yang tinggi

dalam darah.

2. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah

Tabel V. Persentase Obat Gizi dan Darah yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang Jmlh

Kasus Persen- tase (%)

NaCl Infusan NaCl 0,9% 6 15,79 Glukosa monohidrat Infusan D5% 1 2,63 Na, K, Cl, Ca, asetat Asering 26 68,42

Pemberian Intravena

Na, Cl, K, Ca, laktat Infusan-RL 5 13,16

1 Cairan & Elektrolit

Pemberian Oral K-I aspartat Aspar-K 4 10,53 Alinamin fulsurtiamin Alinamin F Vitamin B Vit. B1, B6, B12 Neurobion 1 2,63 2 Vitamin

Vitamin D Alfakalsidol Bon-one 2 5,26 Coenzim Q10 Q-ten, Ubi-Q 3 Suplemen Astaxanthin Asthin Force 5 13,16

4 Mineral Ossein hydroxyapatite Ossoral 1 2,63 Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah.

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

50  

Semua pasien hipertensi stroke di Rumah Sakit Panti Rapih mendapatkan

obat gizi dan darah terutama cairan dan elektrolit (Tabel V). Pasien hipertensi

stroke memerlukan keseimbangan cairan dan elektrolit untuk menghindari

terjadinya dehidrasi yang dapat menyebabkan viskositas darah meningkat. Dengan

menambahkan cairan isotonik, fungsi jantung dan perfusi otak akan meningkat

sehingga cerebral blood flow juga meningkat.

3. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

Tabel VI. Persentase Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang Jmlh

Kasus Persen-

tase (%)Alprazolam Generik, Xanax, Alganax 5 13,16 Klobazam Generik 1 2,63 Diazepam Generik, Valium, Valisanbe 3 7,89

Hipnotik & Ansiolitik

Estazolam Esilgan 1 2,63 Haloperidol Serenace 2 5,26

1 Psikofarmaka

Obat untuk Psikosis dan Kelainan Terkait Klozapin Clozaril 1 2,63

Piritinol Enerbol 4 10,53 2 Pemacu SSP & Penekan Nafsu Makan

Pemacu SSP Neuropeptida dari ACTH Semax 8 21,05

Domperidon Vometa 2 5,26 Metoklopramid Primperan 5 13,16

3 Obat untuk Mual & Vertigo

Antiemetik

Ondansetron Cedantron, Narfoz 4 10,53 Pirasetam Generik, Neurotam, Fepiram 6 15,79 4 Antiepilepsi Pengobatan

Epilepsi Fenitoin Generik, Dilantin 3 7,89 5 Antiparkinson Obat

Antimuskarinik Triheksifenidil Generik, Artane 2 5,26

Donepezil HCl Fordesia 6 15,79 6 Obat untuk Demensia

Rivastigmin Exelon 6 15,79

Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat yang mempengaruhi sistem saraf pusat.

Tabel VI menunjukkan obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf pusat

yang digunakan pasien selama dirawat di rumah sakit. Obat psikofarmaka

digunakan untuk mengatasi rasa nyeri atau kondisi neuropati pada pasien dan

memberikan ketenangan bagi pasien yang mengalami gangguan kecemasan.

Pemacu sistem saraf pusat digunakan untuk meningkatkan aktivitas psikis. Obat

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

51  

golongan ini dapat menghilangkan rasa lelah, meningkatkan kemampuan

berkonsentrasi.

Antiemetik digunakan untuk mengatasi rasa mual dan muntah pasien. Rasa

mual dan muntah ini dapat timbul karena peningkatan tekanan intrakranial atau

adanya gangguan saluran cerna. Selain itu juga dapat disebabkan oleh efek

samping obat seperti obat-obat hipolipidemik, metformin, dan sebagainya.

Beberapa pasien menggunakan obat golongan antiepilepsi dimana epilepsi

yang dialami merupakan serangan kejang akibat abnormalitas muatan listrik pada

neuron serebral karena kondisi stroke, yang ditandai kejang-kejang disertai

kehilangan kesadaran. Obat antimuskarinik digunakan untuk mengatasi tremor

dan rigiditas (kekakuan karena meningkatnya tonus otot) pada pasien. Selain

gejala-gejala di atas, pasien juga mengalami gejala demensia sehingga

mendapatkan obat seperti donepezil HCl dan rivastigmin untuk mengatasinya.

4. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi

Tabel VII. Persentase Obat Infeksi yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang Jmlh

Kasus Persen-tase (%)

Penisilin Amoksisilin Amoxsan 1 2,63 Sefiksim Cefspan, Starcef 2 5,26 Sefoperazon Bifotik 2 5,26 Sefotiam Ceradolan 1 2,63 Sefprozil Lizor 2 5,26 Sefradin Dynacef 3 7,89 Seftazidim Ceftum 1 2,63

Sefalosporin

Seftriakson Generik 5 13,16 Levofloksasin Generik, Cravit 2 5,26 Pefloksasin Dexaflox 1 2,63

1 Antibiotik

Kuinolon

Siprofloksasin Generik, Baquinor, Ciproxin 4 10,53 2 Antijamur Nistatin Mycostatin 1 2,63

Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat antiinfeksi.

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

52  

Beberapa pasien mengalami infeksi pada saat dirawat di rumah sakit

seperti infeksi saluran kemih dan saluran nafas sehingga memerlukan antiinfeksi.

Antiinfeksi yang digunakan antara lain antibiotik dan antijamur (Tabel VII).

Antibiotik yang banyak digunakan dari golongan sefalosporin. Sefalosporin

termasuk antibotik betalaktam yang bekerja dengan cara menghambat sintesis

dinding sel mikroba. Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif dan gram

negatif, tapi spektrum antimikroba masing-masing turunannya bervariasi.

Golongan kuinolon bekerja dengan menghambat DNA-gyrase sehingga sintesa

DNA kuman terganggu. Golongan penisilin bekerja dengan cara menghambat

sintesis dinding sel.

Antijamur yang digunakan adalah jenis nistatin yang diindikasikan untuk

kandidiasis yang bekerja dengan mengubah permeabilitas membran sel.

5. Obat untuk penyakit otot skelet dan sendi

Tabel VIII. Persentase Obat Otot Skelet dan Sendi yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama

Dagang Jmlh Kasus

Persen-tase (%)

Asam Mefenamat Mefinal 2 5,26

Celecoxib Celebrex 1 2,63

Ketoprofen Profenid, Pronalges 5 13,16

Na Diklofenak Flamar 1 2,63 Piroksikam Generik 1 2,63

Antiinflamasi Nonsteroid

Tenoksikam Artricom 1 2,63

1 Obat untuk Penyakit Reumatik dan Gout

Obat untuk Mengatasi Gout

Alopurinol Generik 5 13,16

Eperison HCl Myonal 1 2,63 2 Obat untuk Gangguan Neuromuskuler

Pelemas Otot Rangka Tizanidin Sirdalud 1 2,63

Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat untuk penyakit otot skelet dan sendi.

Beberapa pasien mengalami hiperurisemia yang kemudian menyebabkan

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

53  

rasa nyeri pada persendian sehingga memerlukan obat yang dapat menurunkan

kadar asam urat yaitu alopurinol. Selain karena kadar asam urat yang tinggi,

pasien merasakan nyeri karena otot tubuh pasien yang sudah melemah.

Kelemahan otot ini kemudian menyebabkan pasien tidak banyak bergerak

sehingga menimbulkan rasa nyeri atau encok dan memerlukan obat AINS.

Pelemas otot digunakan untuk pasien yang mengalami kekakuan otot akibat

cedera traumatik (stroke). Obat-obat yang digunakan tersaji pada Tabel VIII.

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik

Tabel IX. Persentase Obat Analgesik yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Jenis Nama

Dagang Jmlh Kasus

Persen-tase (%)

Metamizol (Dipiron) Novalgin 1 2,63 Metampiron + Diazepam (Dipiron Kombinasi dengan Psikoleptik)

Analsik 2 5,26

Parasetamol Primadol, Sanmol 5 13,16

Parasetamol + N-Asetilsistein (Parasetamol Kombinasi dengan Bukan Psikoleptik)

Sistenol 2 5,26

1 Analgesik Non-Opioid

Ketorolak Trometamol Remopain, Toradol 2 5,26

Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat analgesik.

Selama perawatan di rumah sakit, pasien sering mengeluh nyeri, pusing

atau demam sehingga diberikan obat golongan analgesik non-opioid yang selain

mengurangi rasa sakit juga berkhasiat menurunkan suhu tubuh (Tabel IX). Efek

analgesik dengan cara mempengaruhi talamus untuk meningkatkan nilai ambang

nyeri dan menghambat prostaglandin yang membawa impuls nyeri ke pusat dari

reseptor nyeri di tepi. Efek penurunan suhu dengan cara mempengaruhi

hipotalamus yang merangsang pelebaran pembuluh darah perifer yang

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

54  

meningkatkan aktivitas kelenjar keringat sehingga panas tubuh dapat lepas

bersama keringat.

7. Obat yang bekerja pada saluran pencernaan

Tabel X. Persentase Obat Saluran Cerna yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama

Dagang Jmlh Kasus

Persen-tase (%)

Antasida Antasida dengan Kandungan Al dan/ Mg

Plantacid 1 2,63

Antagonis Reseptor-H2 Ranitidin Rantin 11 28,95 Lansoprazol Prosogan 1 2,63 Pantoprazol Pantozol 3 7,89

1 Antitukak

Penghambat Pompa Proton

Rebamipid Mucosta 1 2,63 Bisakodil Dulcolax 6 15,79 2 Pencahar Pencahar Stimulan Na Pikosulfat Laxoberon 1 2,63

Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat saluran cerna.

Obat saluran cerna yang digunakan pasien hipertensi komplikasi stroke

meliputi antitukak dan pencahar (Tabel X). Antitukak yang paling banyak

digunakan adalah antagonis reseptor-H2. Tukak lambung pada pasien dapat terjadi

salah satunya karena ada beberapa obat yang dikonsumsi pasien dapat mengiritasi

lambung, misalnya obat golongan AINS.

Selain itu digunakan pencahar untuk mengatasi konstipasi. Jenis pencahar

yang digunakan adalah pencahar stimulan.

8. Obat yang bekerja pada saluran pernafasan

Tabel XI. Persentase Obat Saluran Nafas yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama Dagang Jmlh

Kasus Persen-tase (%)

Ambroxol Mucopect 1 2,63 1 Mukolitik Bromheksin Mucohexin 1 2,63 Dekstrometorfan Generik, Sanadryl DMP 2 5,26 Antitusif Kodein Generik 1 2,63

2 Antitusif & Ekspektoran

Ekspektoran Guaifenesin Silex 1 2,63 3 Antihistamin Setirizin HCl Generik 1 2,63

Keterangan : terdapat pasien yang mendapat lebih dari 1 jenis obat saluran nafas.

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

55  

Obat saluran pernafasan yang digunakan pada pasien hipertensi komplikasi

stroke meliputi golongan mukolitik, antihistamin, antitusif dan ekspektoran (Tabel

XI). Obat-obatan ini diberikan pada pasien yang memiliki keluhan batuk atau

sesak nafas. Batuk adalah reflek fisiologis baik dalam keadaan sehat maupun sakit

yang dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab. Penyebabnya antara lain karena

adanya peradangan atau infeksi, alergi atau bisa juga disebabkan oleh efek

samping obat lain yang digunakan pasien misalnya penggunaan obat

antihipertensi golongan penghambat ACE.

9. Obat yang bekerja pada saluran kemih

Dari 38 kasus, terdapat empat kasus pasien hipertensi komplikasi stroke

yang mengalami gangguan saluran kemih. Sehingga penatalaksanaannya

menggunakan detrusitol atau ketosteril (Tabel XII).

Tabel XII. Persentase Obat Saluran Kemih yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Jenis Nama

Dagang Jmlh Kasus

Persentase (%)

Tolterodin Detrusitol 3 7,89 1 Gangguan Saluran Kemih Asam Keto Esensial Ketosteril 1 2,63

10. Obat hormonal

Pada beberapa pasien hipertensi komplikasi stroke, ditemukan komplikasi

lain yaitu diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan

pada gangguan produksi insulin oleh pankreas. Penderita diabetes bisa memicu

stroke karena kadar gula darah yang tinggi bisa merusak pembuluh darah. Darah

jadi mengental dan tidak mudah membeku. Akibatnya, jika ada luka, luka sukar

sembuh dan pembuluh darah juga bisa rusak. Hal ini juga bisa terjadi pada

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

56  

pembuluh darah otak, bila terjadi kerusakan maka darah tak bisa mengalir ke otak

dengan baik. Penderita bisa terkena stroke ulang. Untuk itu, perlu dijaga

kenormalan kadar gula darah. Obat yang digunakan pada pasien hipertensi stroke

disertai diabetes mellitus adalah preparat insulin dan antidiabetik oral yaitu

metformin (Tabel XIII).

Tabel XIII. Persentase Obat Hormonal yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit

Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama

Dagang Jmlh Kasus

Persen-tase (%)

Preparat Insulin Insulin Generik, NovoMix 30 2 5,26

1 Antidiabetik Antidiabetik Oral Metformin HCl Generik 1 2,63

11. Sediaan topikal

Tabel XIV. Persentase Sediaan Obat Topikal yang Digunakan pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009 No. Golongan Sub Golongan Jenis Nama

Dagang Jmlh Kasus

Persen-tase (%)

1 Obat yang Bekerja pada Mata

Sediaan Antiinfeksi Mata Sulfasetamid Albucid 1 2,63

2 Obat yang Bekerja pada Kulit

Kortikosteroid Topikal

Triamsinolon Asetonid

Kenalog in Orabase 2 5,26

Obat-obatan lain yang digunakan pasien hipertensi komplikasi stroke

adalah berupa sediaan topikal seperti albucid tetes mata dan salep kenalog in

orabase (Tabel XIV). Sebanyak 3 kasus menggunakan obat golongan ini.

D. Evaluasi Drug Related Problems (DRP) yang terjadi pada

penatalaksanaan terapi pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Pada penelitian ini, sebanyak 38 kasus yang masuk dalam kriteria inklusi

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

57  

dievaluasi satu-persatu mengenai permasalahan yang terkait dengan obat atau

drug related problems (DRP). Evaluasi dilakukan dengan membandingkan

terapi obat setiap kasus dengan standar acuan : Drug Information Handbook

(DIH), Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), MIMS periode

2009/2010, American Heart Association/ American Stroke Association

(AHA/ASA), dan European Stroke Initiative (EUSI) Recommendations for

Stroke Management. Dari 38 kasus, ditemukan 23 kasus yang mengalami DRP.

Kasus-kasus tersebut tersaji pada Tabel XV, terdiri dari membutuhkan obat

tambahan, pemilihan obat kurang tepat, dosis terlalu tinggi, ketidaktaatan

pasien, efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat.

Tabel XV. Persentase Kasus DRP yang Terjadi pada Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Juli 2008 - Juni 2009

No. Jenis DRP Nomor Kasus Jmlh Kasus

(n = 38)

Persen-tase (%)

1 Membutuhkan obat tambahan 9, 14, 19, 20, 26, 37, 38 7 18,42

2 Pemilihan obat kurang tepat 2, 4, 5, 6, 10, 11, 13, 23, 25, 26, 27, 34 12 31,58

3 Dosis terlalu tinggi 4, 13, 28, 29, 37 5 13,16

4 Efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat 1, 3, 9, 12, 14, 28, 29 7 18,42

5 Ketidaktaatan pasien 29 1 2,63

1. Membutuhkan obat tambahan

Sebanyak 18,42% kasus membutuhkan obat tambahan. Obat yang

dimaksud adalah obat-obat yang diperlukan untuk pengobatan indikasi yang

timbul, namun pasien tidak mendapatkannya selama dirawat di rumah sakit.

Obat-obatan yang diperlukan antara lain : pelunak feses, obat hipolipidemik,

antiplatelet, dan obat hiperurisemia.

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

58  

Pada kasus 19, 20, dan 38, pasien membutuhkan antiplatelet. Antiplatetet

adalah obat yang paling penting dalam penanganan pasien yang mengalami

stroke iskemia. Antiplatelet merupakan obat yang dapat mengurangi agregasi

platelet dan menghambat pembentukan trombus di sirkulasi arteri dimana

trombus ini memainkan peran penting dalam patogenesis stroke iskemia.

Kasus 14, 26, dan 37 membutuhkan obat hipolipidemik untuk

memperbaiki kondisi pasien. Kadar lemak yang tinggi dalam darah dapat

mengakibatkan terjadinya aterosklerosis yang dapat mempersempit pembuluh

darah sehingga memperburuk kondisi pasien. Pada kasus 14 dan 37, pasien

mengalami kenaikan kadar trigliserida. Obat hipolipidemik yang

direkomendasikan adalah obat jenis fibrat karena jenis ini efektif dalam

menurunkan trigliserida dalam darah dibanding jenis lainnya. Kemudian pada

kasus 26, pasien mengalami kenaikan kadar kolesterol dan LDL sehingga dapat

diberikan obat hipolipidemik jenis statin.

Pada kasus 19, pasien mengalami hiperurisemia dan membutuhkan obat

untuk menurunkan kadar asam urat. Hiperurisemia dapat menyebabkan rasa

nyeri pada persendian. Pada kasus 9, pasien mengalami konstipasi yang

kemungkinan timbul akibat efek samping dari obat ondansetron dan rebamipid,

sehingga membutuhkan obat pelunak feses agar pasien tidak mengejan terlalu

kuat pada saat buang air besar. Mengejan terlalu kuat dapat mengakibatkan

lonjakan tekanan intrakranial.

2. Pemilihan obat kurang tepat

Sebanyak 31,58% kasus mengalami DRP pemilihan obat kurang tepat.

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

59  

Pemilihan obat kurang tepat yaitu jika obat tidak efektif atau kurang sesuai

dengan indikasinya. Selain itu jika obat yang dipilih ternyata kontraindikasi

dengan obat lain yang dibutuhkan.

Kasus 6 mendapatkan terapi diuretik hidroklorotiazid, sedangkan pasien

tersebut juga mengalami hiperurisemia sehingga obat ini tidak tepat digunakan

karena dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Kasus 11 mengalami

peningkatan kadar trigliserida dalam darah dan mendapat terapi statin, tetapi

jenis obat ini kurang efektif dalam menurunkan kadar trigliserida. Statin adalah

inhibitor kompetitif HMG CoA reduktase. obat ini poten dalam menurunkan

kadar kolesterol LDL, namun kurang efektif dibandingkan fibrat dalam

menurunkan trigliserida atau meningkatkan kolesterol HDL.

Sedangkan kasus pemilihan obat yang kurang tepat yang paling banyak

ditemui adalah penggunaan obat nimodipin pada pasien yang mengalami stroke

hemoragi intraserebral. Obat golongan ini diindikasikan untuk profilaksis dan

pengobatan defisit neurologik iskemia karena vasospasme serebral sesudah

perdarahan subarakhnoid. Suatu percobaan di laboratorium/ UPF Ilmu

Penyakit Saraf IRSUD Dr. Soetomo, Surabaya menunjukkan tak ada perbedaan

bermakna pada pemberian nimodipin untuk pasien dengan stroke hemoragi

intraserebral (Widjaja, 1995). Selain itu bila digunakan pada pasien stroke

hemoragi intraserebral dapat menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga

aliran darah ke otak akan meningkat dan mengakibatkan area hematom

semakin luas. Adanya produk darah dalam parenkim serebral menyebabkan

rusaknya traktus dari substansi alba dan neuron-neuron di nukleus atau korteks

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

60  

serebral yang permanen yang akan membahayakan jiwa pasien. Pemilihan obat

yang kurang tepat ini dijumpai pada kasus 2, 4, 5, 10, 13, 23, 25, 26, 27, dan

34.

3. Dosis terlalu tinggi

Sebanyak 13,16% kasus mengalami DRP dosis terlalu tinggi. Dosis yang

terlalu tinggi bila terakumulasi dalam tubuh, dapat menyebabkan tercapainya

kadar toksik minimal (KTM) dalam jendela terapi. Hal ini akan

membahayakan pasien bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu,

dosis harus dikurangi.

Permasalahan ini ditemukan pada kasus 4, 13, 28, 29, dan 37. Pada kasus

4, pasien mendapatkan dua jenis obat AINS yang berbeda pada hari yang sama.

Hal ini tidak diperbolehkan, karena dapat saling meningkatkan efek dan efek

samping obat. Pada kasus 13, pasien mendapat 2 macam vasodilator di hari

yang sama. Vasodilator digunakan untuk melebarkan pembuluh darah, agar

darah dapat mengalir dengan lancar. Namun, pasien ini sudah mendapatkan 2

macam antihipertensi sehingga bila mendapat 2 vasodilator dapat

menyebabkan hipotensi yang drastis.

Pada kasus 28, pasien mendapatkan flunarizin dengan dosis 5 mg 3 kali

sehari, menurut standar dosis yang diperbolehkan untuk pasien lanjut usia > 65

tahun adalah 5 mg/hari.

Pada kasus 29 dan 37, pasien mengalami stroke iskemia dan mendapat

kombinasi beberapa antiplatelet. Keduanya mendapat aspirin dengan dosis 100

mg 1 kali sehari dikombinasikan dengan silostazol 100 mg 2 kali sehari,

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

61  

bahkan pada kasus 37 masih ditambah dengan klopidogrel 75 mg 1 kali sehari.

Menurut standar, dosis aspirin tidak boleh melebihi 80 mg/hari saat diberikan

bersama silostazol. Penggunaan kombinasi antiplatelet yang melebihi dosis

dapat menyebabkan perdarahan pada pasien, sehingga sangat membahayakan

pasien.

4. Efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat

Penggunaan obat lebih dari satu memungkinkan terjadinya interaksi obat

dan efek samping obat yang tidak diinginkan. Masalah ini ditemukan pada

kasus 1, 3, 9, 12, 14, 28, dan 29. Pasien hipertensi dengan komplikasi stroke

mendapatkan beberapa obat yang pada umumnya menyebabkan efek samping

(seperti sakit kepala, mual, muntah, batuk, anoreksia). Efek samping yang

terjadi ini cukup mengganggu pasien dan beberapa kasus harus mendapatkan

obat lain untuk menekan efek samping ini. Obat-obat yang potensial

menyebabkan efek samping ini, antara lain : donepezil, imidapril, kaptopril dan

ramipril (batuk); co-dergocrine mesilat (hidung tersumbat); sitikolin

(anoreksia); ondansetron, rebamipid dan klonidin (konstipasi); ramipril dan

bisoprolol fumarat (muntah); silostazol, metformin, simvastatin, diltiazem,

sefotiam, domperidon, silex (mual, sakit kepala, anoreksia).

Penelitian yang bersifat retrospektif ini tidak dapat menganalisis secara

pasti apakah efek samping yang terjadi benar-benar akibat dari penggunaan

obat-obatan tersebut karena tidak dapat memantau pasien secara langsung pada

saat dirawat. Oleh karena itu, peneliti hanya menganalisis obat-obat yang

berpotensi menimbulkan efek samping yang dirasakan pasien selama dirawat

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

62  

di rumah sakit dan belum muncul sebelumnya.

Efek samping yang ringan seperti hidung tersumbat dan anoreksia, tidak

memerlukan obat tambahan untuk menanganinya. Sedangkan efek samping

obat yang dirasa mengganggu pasien, sebaiknya diberikan obat tambahan.

5. Ketidaktaatan pasien

Ketidaktaatan pasien hanya dijumpai pada satu kasus saja yaitu kasus 29.

Pasien ini tidak mau menerima obat silex untuk meredakan batuknya. Masalah

ini tidak akan membahayakan pasien, selagi pasien mau menerima obat-obat

esensial lainnya seperti antiplatelet dan antihipertensi.

3. Outcome terapi pada pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di

instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Pasien hipertensi komplikasi stroke menjalani rawat inap di Rumah Sakit

Panti Rapih agar mendapatkan pengobatan sehingga dapat memperbaiki

kondisi, mengurangi gejala-gejala dan keluhan, serta mencegah risiko penyakit

yang lebih besar lagi. Selama menjalani perawatan, pasien tersebut menerima

obat-obatan yang sesuai sehingga dapat keluar dari rumah sakit dengan

tercapainya hasil yang diharapkan.

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

63  

Gambar 6. Distribusi Pasien Hipertensi Komplikasi Stroke Berdasarkan Outcome Terapi di Instalasi Rawat Inap

Rumah Sakit Panti Rapih Periode Juli 2008 – Juni 2009

Gambar 6 memperlihatkan bahwa pada penelitian ini, yaitu dari 38

pasien, sebanyak 36 pasien (95%) keluar dari rumah sakit dalam keadaan

membaik dan sisanya (5%) keluar dalam keadaan belum sembuh. Pasien

umumnya menginginkan keluar rumah sakit dalam keadaan sembuh, namun

karena beberapa alasan mengakibatkan pasien tidak dapat mencapai efek

perbaikan kondisi. Sebanyak 2 pasien keluar dari rumah sakit dengan keadaan

belum sembuh. Pada kasus 5, pasien keluar dari rumah sakit dengan tekanan

darah akhir 186/60 mmHg dengan target tekanan darah ≤ 180/100-105 mmHg.

Namun, meskipun tekanan darah akhir tersebut mencapai target, ternyata

monitoring tekanan darah selama dirawat di rumah sakit memperlihatkan

ketidakstabilan yaitu kadang meningkat dan kadang menurun setiap harinya.

Keadaan seperti ini masih memerlukan terapi lebih lanjut agar tekanan darah

yang tinggi dapat dikendalikan hingga mencapai kestabilan sehingga

mengurangi risiko stroke ulang. Begitu pula yang terjadi pada kasus 19, pasien

keluar dengan tekanan darah akhir 190/120 mmHg. Seharusnya pasien tersebut

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

64  

masih menjalani terapi hingga tercapai tekanan darah yang diharapkan yaitu ≤

160-180/90-100 mmHg. Pasien-pasien tersebut keluar atas permintaan sendiri

(APS), pada umumnya karena faktor biaya. Selain itu juga karena kondisi

penyakit yang sudah sangat parah, sehingga keluarga pasien lebih memilih

untuk melakukan perawatan di rumah. Tetapi walaupun kondisi pasien belum

sembuh, mereka keluar dari rumah sakit tetap seijin dokter.

4. Rangkuman pembahasan

Pada penelitian ini, terdapat 38 kasus pasien hipertensi komplikasi stroke

yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Diketahui bahwa

hipertensi stroke banyak dijumpai pada pasien berumur 50 tahun ke atas.

Perbandingan prevalensi hipertensi stroke pada laki-laki lebih besar daripada

perempuan yaitu 63,16% : 36,84%. Dari 38 kasus pasien hipertensi komplikasi

stroke di Rumah Sakit Panti Rapih, 68,42% kasus mengalami stroke iskemia

dan sisanya 31,58% mengalami stroke hemoragi.

Obat-obatan yang digunakan pasien hipertensi komplikasi stroke selama

menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih antara lain : obat

kardiovaskuler (100%), obat gizi dan darah (100%), obat sistem saraf pusat

(76,32%), antiinfeksi (47,37%), obat skelet dan sendi (34,21%), analgesik

(28,95%), obat saluran cerna (21,05%), obat saluran nafas (13,16%), obat

saluran kemih (10,53%), obat hormonal (7,89%) dan sediaan topikal (7,89%).

Dari 38 kasus, ditemukan 23 kasus DRP dan 15 kasus tidak terjadi DRP.

Drug related problems yang terjadi antara lain : membutuhkan obat tambahan

(18,42%), pemilihan obat kurang tepat (31,58%), dosis terlalu tinggi (13,16%),

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

65  

efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat (18,42%), dan

ketidaktaatan pasien (2,63%).

Outcome terapi yang tercapai pada 38 pasien adalah sebanyak 36 pasien

keluar dari rumah sakit dalam keadaan membaik dan 2 pasien keluar dalam

keadaan belum sembuh.

 

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

66  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penelitian yang dilakukan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta periode Juli 2008 – Juni 2009 memperlihatkan bahwa dari 38

kasus, hipertensi stroke banyak dijumpai pada pasien berumur 50 tahun ke

atas. Perbandingan prevalensi hipertensi stroke pada laki-laki lebih besar

daripada perempuan yaitu 63,16% : 36,84%.

2. Jenis stroke yang paling banyak ditemukan adalah stroke iskemia sebanyak

68,42% dan sisanya 31,58% mengalami stroke hemoragi.

3. Obat-obatan yang digunakan pasien hipertensi komplikasi stroke selama

menjalani rawat inap di Rumah Sakit Panti Rapih antara lain : obat

kardiovaskuler (100%), obat gizi dan darah (100%), obat sistem saraf pusat

(76,32%), antiinfeksi (47,37%), obat skelet dan sendi (34,21%), analgesik

(28,95%), obat saluran cerna (21,05%), obat saluran nafas (13,16%), obat

saluran kemih (10,53%), obat hormonal (7,89%) dan sediaan topikal (7,89%).

4. Dari 38 kasus, ditemukan 23 kasus DRP dan 15 kasus tidak terjadi DRP,

dengan 6 jenis drug related problems, yaitu :

a. membutuhkan obat tambahan (18,42%),

b. pemilihan obat kurang tepat (31,58%),

c. dosis terlalu tinggi (13,16%),  

d. efek samping obat yang tidak diinginkan dan interaksi obat (18,42%), 

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

67

dan

e. ketidaktaatan pasien (2,63%).

2. Outcome terapi yang tercapai pada 38 pasien adalah sebanyak 36 pasien

keluar dari rumah sakit dalam keadaan membaik dan 2 pasien keluar dalam

keadaan belum sembuh yang meninggalkan rumah sakit atas permintaan

sendiri (APS).

B. Saran

Dari hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut :

1. Diperlukan update standar pelayanan medik hipertensi komplikasi stroke

yang berlaku secara nasional di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

2. Diperlukan penelitian evaluasi drug related problems pada pasien hipertensi

dengan riwayat stroke (pasca stroke) yang menjalani rawat jalan.

 

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

68

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 1995, Clinical Pharmacology, bab 6 dalam The Merck Manual of

Geriatrics, http://www.merck.com/mrkshared/mmg/front/contrib.jsp, diakses tanggal 26 Juni 2009

Anonim, 1998, Kamus Saku Kedokteran Dorland cetakan I, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta Anonim, 1999, Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia, Jakarta Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, CV. Agung Seto,

Jakarta Anonim, 2005, Stroke, http://www.medicastore.com, diakses tanggal 26 Juni 2009 Anonim, 2006, Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi,

Departemen Kesehatan R.I., Jakarta Anonim, 2007, Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 97-98, Departemen

Kesehatan R.I., Jakarta Anonim 2009, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, edisi 9 2009/2010, PT.

Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Caplan, L.R., 2000, Caplan's Stroke: A Clinical Approach, Boston Butterwoth

Heinemann. Chobanian, A.V., Bakris, G.L., Black, H.R., et al, 2003, The Seventh Report of

the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure : The JNC 7 Report, JAMA, Vol 289, No.19, 2559-2572

Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care

Practise, McGraw-Hill Companies, Inc., New York Danapriatna, N., dan Setiawan, R., 2005, Pengantar Statistika, Graha Ilmu,

Yogyakarta Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2005, Stroke, in Talbert R.L., (Ed.),

Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 6th ed., 415-418, McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America

Gorelick, P.B., 1995, Stroke Prevention, Arch Neurol, 52, 347-55.  

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

69  

Hacke, W., 2003, European Stroke Initiative Recommendations for Stroke Management-Update 2003, Cerebrovasc Dis, 16, 311-337

Harsono, 1994, Faktor Risiko Stroke, Prosiding dari Seminar Stroke untuk Awam

Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, 8-13, Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta

Haryono, T., 2002, Hipertensi dan Stroke, Tinjauan Pustaka SMF Ilmu Penyakit

Saraf RSUD, http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052002/pus-1.htm, diakses tanggal 26 Juni 2009

Jones, R.M., and Rospond, R.M., 2003, Patient Assessment in Pharmacy Practise,

1-6, Lippincott Williams and Wilkins Company, USA Junaidi, I., 2004, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke, PT.

Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta Kimble, M.A., and Young, L.Y., 2005, Applied Therapeutics, 8th ed., 1-1 s/d 1-11,

A Wolter Kluwer Company, USA Kofler, M., 2008, 92 % of stroke deaths occur in low and middle income

countries–“ABC of stroke management” provides global education in largest professional stroke campaign ever held, 6th world stroke congress, September, Austria

Krismayanti, M., 2007, Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan

Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Tahun 2005, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L., 2009, Drug

Information Handbook, 18th edition, AphA, Lexi-Comp’s Lamsudin, R., 1998, Algoritma Stroke Gadjah Mada, Tesis, Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta Lumbantobing, S.M., 1996, Mendeteksi Insan Rawan Stroke. Majalah Kedokteran

Indonesia, 46, 405-6. Misbach, J., 2001, Pattern of Hospitalized-Stroke Patients in ASEAN Countries

an ASNA Epidemiological Study, Medical Journal of Indonesia, Ed. Januari-Maret 2001, 48-56

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

70  

Nguyen, L., 2000, An Overview of The Evaluation of Clinical Pharmacy Service, Pharmacy Intern University of New Mexico, College of Pharmacy, http://www.nm-pharmacy.com/student articles 4.html, diakses tanggal 26 Juni 2009

Pinzon, R., Widyo, K., Asanti, L., dan Sugianto, 2008, Profil Hipertensi pada

Pasien Stroke Hemoragi, Medicinus Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical Application, Vol 21, No. 4, 106-107

Pratiknya, A.W., 1986, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran &

Kesehatan, 11, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Riyanto, D., 1984, Cerebrovascular Disease, RSPR, Yogyakarta Sacco, R.L., Adams, R., Albers, G., Alberts, M.J., Benavente, O., Furie, K., et al.,

2006, Guidelines for Prevention of Stroke in Patients With Ischemic Stroke or Transient Ischemic Attack, Stroke Journal of the American Heart Association, 37, 577-617

Saseen J.J., and Carter, B.L., 2005, Hypertension, in Talbert R.L., (Ed.),

Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, 6th ed., 187, McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America

Suarez, C., 2007, Baseline Characteristics of Patients with Cerebrovascular

Disease in the Reach Registry: the Spanish Contribution. Cerebrovasc Dis, Vol 24, No. 1, 95-189

Sutedjo, A.Y., 2006, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta Sutedjo, A.Y., 2008, Mengenal Obat-Obatan secara Mudah dan Aplikasinya

dalam Perawatan, Amara Books, Yogyakarta Thomas, D.J., 1988, Buku Pintar Kesehatan : Stroke dan Pencegahannya, 4-26,

Penerbit Arcan, Jakarta Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting : Khasiat, Penggunaan,

dan Efek-Efek Sampingnya, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Venketasubramanian, N., 1998, The Epidemiology of Stroke in ASEAN

Countries: A Review, Neurol J Southeast Asia, Vol 3, 9-14 Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., DiPiro, C.V., 2009,

Pharmacotherapy Handbook, 7th ed., 111-112, 118-120, 157-159, The McGraw-Hill Companies, Inc., United States of America

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

71  

Wibowo, S., dan Gofir, A., 2001, Farmakoterapi Dalam Neurologi, Salemba Medika, Jakarta

Widjaja, D., 1995, Stroke–Masa Kini dan Masa yang Akan Datang, Cermin Dunia

Kedokteran, Vol 102, 50 Widyastuti, F., 2007, Evaluasi Penatalaksanaan Terapi Pasien Diabetes Mellitus

dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Tahun 2005, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

LAMPIRAN                   

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

72  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 1 Subjektif : No. RM : 621300 Umur/ Jenis kelamin : 75 tahun/ P Lama tinggal : 23/06/08-04/07/08 (11 hari) Diagnosis masuk : hipertensi stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : tangan dan kaki sebelah kanan terasa lemas, pandangan kabur, pusing Keluhan selama dirawat : tangan dan kaki kanan lemas, pusing berputar, batuk dan banyak berkeringat Riwayat penyakit : hipertensi Riwayat alergi : obat penisilin menyebabkan gatal dan bengkak Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 23/06/08 04/07/08 TD masuk

Nadi 183/85 mmHg ↑ 99 kali/menit

130/70 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 23/06/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

14,6 g/dL 11,2 103/µL ↑ 4,55 106/µL 41,5 % 309 103/µL

- - - - -

12-16,5 g/dL 4-11 103/µL 3,8-5,8 106/µL 37-47 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 23/06/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

2,3 % 0,5 % 75 % 14,5 % 7,6 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 23/06/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

91,1 fl 32,1 pg ↑ 35,2 g/dL 12,4 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 23/06/08 SGOT SGPT

20,6 IU/L 20,8 IU/L

- -

0,00-32,00 IU/L 0,00-31,00 IU/L

Ginjal 23/06/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

56 mg/dL ↑ 0,99 mg/dL 6 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,50-0,90 mg/dL 2,40-5,70 mg/dL

Elektrolit 23/06/08 Kalium Natrium

5,1 mmol/L 135 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 23/06/08 25/06/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

183 mg/dL - - 127 mg/dL

161 mg/dL 87 mg/dL 71 mg/dL 58 mg/dL

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (23/06/08) : Lakuner infark serebri bilateral. Tanda-tanda ke arah atrofi serebri. Thorax (23/06/08) : Kor : kardiomegali, konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri. Pulmo : belum tampak gambar edema pulmonum.

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

73  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4

Antara 170/90 sampai 180/80 Antara 140/80 sampai 170/100 Antara 130/80 sampai 200/100 Antara 130/90 sampai 180/100 Antara 124/53 sampai 160/90 Antara 130/80 sampai 180/100 Antara 130/80 sampai 150/90 Antara 130/70 sampai 160/80 Antara 140/70 sampai 160/80 Antara 160/80 sampai 170/90 Antara 130/70 sampai 170/100 130/70

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Pemberian Diberikan Tanggal

1. Silostazol 2. Sitikolin 3. Piritinol 4. Co-dergocrine mesilat 5. Kandesartan 6. Nifedipin 7. Nifedipin 8. Parasetamol 9. Donepezil 10. Infus asering

100 mg 2x/hr 500 mg 2x/hr 100 mg 3x/hr 4,5 mg 1x/hr 16 mg 1x/hr 10 mg 1x/hr 5 mg 3x/hr

500 mg 3x/hr 5 mg 1x/hr

p.o. i.v. p.o. p.o. p.o. SL p.o. p.o. p.o.

24/06/08-04/07/08 24/06/08-28/06/08 24/06/08-04/07/08 24/06/08-04/07/08 24/06/08-04/07/08

25/06/08 27/06/08-04/07/08 28/06/08-04/07/08 26/06/08-04/07/08 23/06/08-28/06/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, uremia dan stroke iskemia. DRP : 1. Efek samping obat yang tidak diinginkan : donepezil potensial menyebabkan batuk (diketahui dari keluhan pasien selama dirawat di rumah sakit

dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit, namun batuk yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya). Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, fungsi hati, hematologi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 73

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

74  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 2 Subjektif : No. RM : 469254 Umur/ Jenis kelamin : 64 tahun/ L Lama tinggal : 28/06/08-10/07/08 (12 hari) Diagnosis masuk : hemiparese sinistra susp. stroke, hipertensi Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, tangan dan kaki kiri lemas, sulit tidur, tidak bisa BAK, batuk kadang keluar dahak Keluhan selama dirawat : pegal, pasien marah-marah tak jelas, boyok panas Riwayat penyakit : PJK sejak tahun 2001 Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 28/06/08 10/07/08 TD masuk

Nadi 192/101 mmHg ↑ 72 kali/menit

110/70 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 28/06/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

12,7 g/dL ↓ 5,5 103/µL 4,41 106/µL ↓ 36,8 % ↓ 380 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 28/06/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

7,3 % 0,6 % 52,1 % 33,7 % 6,4 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 28/06/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

83,5 fl 28,7 pg 34,4 g/dL 13,2 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 28/06/08 SGOT SGPT

21,1 IU/L 18,8 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 28/06/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

25 mg/dL 1,27 mg/dL ↑ 8,7 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 28/06/08 Kalium Natrium

3,6 mmol/L 142 mmol/L

- -

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 28/06/08 Kolesterol Total

Trigliserida 246 mg/dL ↑ 193 mg/dL ↑

- -

< 200 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (28/06/08) : Gambaran intraserebral hematom : 1,9 x 1,5 cm pada lobus parietal kanan, multipel infark pada lobus parietal kanan- kiri. Thorax (28/06/08) : Kor : suspek kardiomegali ringan. Pulmo : dalam batas normal. Tak tampak gambaran infiltrat/ efusi pleura/ proses spesifik.

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

75  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl

1. Nicergolin 2. Semax drop 3. Kandesartan 4. Fluvastatin 5. Triheksifenidil6. Alprazolam 7. Haloperidol 8. Klozapin 9. Nimodipin 10. Nimodipin 11. Siprofloksasin

10 mg 3x/hr 2 tts 4x/hr

16 mg 1x/hr 40 mg 1x/hr 2 mg 3x/hr

0,5 mg 1x/hr 0,75 mg 2x/hr

5 mg 1x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr

1000 mg/hr (XR)

p.o. tts

p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. i.v. p.o. p.o.

28/06/08-10/07/0828/06/08-10/07/0828/06/08-10/07/0828/06/08-08/07/0828/06/08-10/07/0801/07/08-09/07/0801/07/08-10/07/08

1,7-9/07/08 28/06/08-01/07/0803/07/08-10/07/0803/07/08-10/07/08

12. Amlodipin 13. Asam

traneksamat 14. Ranitidin 15. Alopurinol 16. Alopurinol 17. Simvastatin 18. Diazepam 19. Rivastigmin 20. Tolterodin 21. Infus

asering

5 mg 1x/hr 500 mg 4x/hr

50 mg/2ml 2x/hr100 mg 1x/hr100 mg 2/hr 10 mg 1x/hr 5 mg 1x/hr 3 mg 2x/hr

2 mg 2x/hari

p.o. i.v.

i.v. i.v. p.o. p.o. i.v. p.o. p.o.

04/07/08-10/07/08 28/06/08-10/07/08

28/06/08-10/07/08 04/07/08-09/07/08

10/07/08 04/07/08-09/07/08

1,4/07/08 04/07/08-10/07/08 08/07/08-10/07/08 28/06/08-05/07/08

Objektif : Urinalisa 02/07/08 Rujukan

Darah Protein/albumin

Keton Lekosit esteraseSedimen urine :

Lekosit Eritrosit

+++ +- ++ 500/UL ↑ 10-20/UL ↑ penuh

- - - Negatif 0-6/UL 0-1/LPB

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

Antara 130/80 sampai 192/101 Antara 130/80 sampai 180/70 Antara 120/70 sampai 165/93 Antara 150/90 sampai 180/90 Antara 140/90 sampai 170/100 Antara 130/80 sampai 170/90 Antara 130/80 sampai 150/90 Antara 130/80 sampai 170/90 Antara 130/80 sampai 190/80 Antara 120/80 sampai 140/80 Antara 130/80 sampai 140/80 Antara 120/80 sampai 150/90 Antara 110/70 sampai 140/90

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hiperurisemia, hipertensi, hiperlipidemia, stroke hemoragi intraserebral. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan penurunan hemoglobin, eritrosit dan hematokrit. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan terjadi hematuria, proteinuria, ketonuria, peningkatan lekosit esterase, keberadaan lekosit dan eritrosit dalam sedimen urin tinggi. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi

intraserebral. Nimodipin dapat menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), kadar

lemak darah, perdarahan, fungsi ginjal, tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, sakit kepala, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 75

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

76  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 3 Subjektif : No. RM : 622899 Umur/ Jenis kelamin : 51 tahun/ L Lama tinggal : 08/07/08-14/07/08 (6 hari) Diagnosis masuk : obs. stroke hemiparese kiri Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : mulut terasa mencong (perot), lemas, kepala berat, tangan dan kaki kiri lemas, tengkuk sakit Keluhan selama dirawat : kadang batuk, tidak nafsu makan, kedua hidung buntu, sekitar hidung terasa sakit, kepala belakang terasa berat Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 08/07/08 14/07/08 TD masuk

Nadi 140/90 mmHg ↑ 60 kali/menit

120/80 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 08/07/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

14,1 g/dL 9,0 103/µL 4,55 106/µL 39,9 % ↓ 305 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 08/07/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

4,3 % 0,8 % 50,2 % 38,8 % 5,9 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 08/07/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

87,8 fl 31,0 pg 35,3 g/dL 13,2 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 08/07/08 SGOT SGPT

20,4 IU/L 33,8 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 08/07/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

24 mg/dL 0,6 mg/dL 5,3 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,70-1,20 mg/dL 3,40-7,00 mg/dL

Glukosa darah 08/07/08 GDS 88 mg/dL - 70-110 mg/dL

Lemak darah 08/07/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

164 mg/dL 94 mg/dL 43 mg/dL 136 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (08/07/08) : Multipel infark pada daerah perbatasan lobus temporo- parieto osipital kanan. Thorax (08/07/08) : Kor : bentuk normal. Pulmo : dalam batas normal. Tak tampak gambaran infiltrat/ proses spesifik.

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

77  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 8 9

10 11 12 13 14

Antara 140/100 sampai 150/100 Antara 120/80 sampai 140/90 Antara 100/70 sampai 130/80 Antara 100/70 sampai 130/80 Antara 110/80 sampai 140/80 Antara 120/100 sampai 130/90 120/80

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian

Cara Pemberian

Diberikan Tanggal

1. Sitikolin 2. Ekstrak ginkgo biloba 3. Silostazol 4. Co-dergocrine mesilat 5. Amlodipin 6. Imidapril 7. Semax drop 8. Infus asering

250 mg/2 ml 2x/hr 40 mg 3x/hr 100 mg 2x/hr 4,5 mg 1x/hr 5 mg 1x/hr

10 mg 1x/hr 2 tts 4x/hr

i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. tetes

08/07/08-13/07/08 08/07/08-13/07/08 08/07/08-13/07/08 08/07/08-13/07/08 08/07/08-13/07/08 08/07/08-13/07/08 08/07/08-14/07/08 08/07/08-12/07/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi dan stroke iskemia. DRP : 1. Efek samping obat yang tidak diinginkan : imidapril potensial menyebabkan batuk, co-dergocrine mesilat potensial menyebabkan hidung

tersumbat, sitikolin potensial menyebabkan anoreksia (diketahui dari keluhan pasien selama dirawat di rumah sakit dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit; namun batuk, hidung tersumbat dan tidak nafsu makan yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya).

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.) Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 77

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

78  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 4 Subjektif : No. RM : 623194 Umur/ Jenis kelamin : 54 tahun/ L Lama tinggal : 10/07/08-20/07/08 (10 hari) Diagnosis masuk : hemiplegi sinistra, stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : bicara pelo, ekstremitas kiri lemas, tidak bisa tidur, tidak bisa BAB, pusing, penurunan kesadaran Keluhan selama dirawat : flu, hidung tersumbat, pusing, sariawan, batuk, boyok pegal, sakit perut, perut kembung, kaki dan tangan sebelah kiri lemas Riwayat penyakit : hipertensi tidak terkontrol Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 10/07/08 20/07/08 TD masuk

Nadi 208/128 mmHg ↑ 68 kali/menit

140/90 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 10/07/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

15,9 g/dL 9,2 103/µL 5,41 106/µL 47,1 % 212 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 10/07/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

3,7 % 0,9 % 46,9 % 42,4 % 6,1 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 10/07/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

87,1 fl 29,4 pg 33,8 g/dL 14,0 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 10/07/08 SGOT SGPT

23,2 IU/L 21,1 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 10/07/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

34 mg/dL 1,2 mg/dL 6,6 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 10/07/08 Kalium Natrium

3,2 mmol/L ↓ 141 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 10/07/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

218 mg/dL ↑ 143 mg/dL 50 mg/dL 105 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (10/07/08) : Tampak lesi hipodens intraserebral di lobus parietalis kanan mengarah pada intraserebral hematom dengan edema cerebri. Thorax (10/07/08) : Kor : kardiomegali (LVH). Pulmo dalam batas normal. Sisterna tulang infark.

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

79  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl

1. Nicergolin 2. Asam

Traneksamat 3. Ranitidin 4. Nimodipin 5. Nimodipin 6. Metoklo-

pramid 7. Nifedipin 8. Triamsinolon

Asetonid

10 mg 3x/hr 500 mg 4x/hr

50 mg/2ml 2x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr

10 mg/2 ml 1x/hr

10 mg 3x/hr

p.o. i.v.

i.v. i.v. p.o. i.v.

p.o. oles

10/07/08-20/07/08 10/07/08-18/07/08

10/07/08-18/07/08 10/07/08-13/07/08 14/07/08-20/07/08

10/07/08

10/07/08-20/07/08 11/07/08

9. Bromheksin 10. Kandesartan 11. Tenoksikam 12. Na diklofenak 13. Ketoprofen 14. Nistatin 15. Tolterodin 16. Alprazolam 17. Infus RL

8 mg 3x/hr 16 mg 1x/hr 20 mg 1x/hr

2x/hari 100 mg 2x/hr

1 cc 3x/hr 2 mg 2x/hari0,5 mg 1x/hr

p.o. p.o. p.o. oles p.o. p.o. p.o. p.o.

11/07/08-20/07/08 11/07/08-20/07/08 15/07/08-20/07/08

16/07/08 17/07/08-20/07/08 17/07/08-20/07/08

16/07/08 11/07/08-19/07/08 10/07/08-14/07/08

Objektif : Urinalisa 15/07/08 Rujukan

BJ Lekosit esteraseSedimen urine : Kristal amorf urat

Bakteri

1,005 ↓ 75/UL ↑ ++ +

1,02-1,03 Negatif

- -

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Antara 145/90 sampai 208/128 Antara 140/90 sampai 180/100 Antara 140/80 sampai 160/80 Antara 140/70 sampai 170/100 Antara 140/100 sampai 150/100 Antara 140/110 sampai 180/120 Antara 140/100 sampai 160/90 Antara 150/80 sampai 150/90 Antara 120/90 sampai 150/80 Antara 132/82 sampai 150/90 140/90

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hipokalemia, hiperkolesterolemia, dan stroke hemoragi intraserebral. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi

intraserebral. Nimodipin dapat menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

2. Dosis terlalu tinggi : pasien diberikan tenoksikam dan ketoprofen pada hari yang sama. Kedua obat tersebut merupakan obat AINS sehingga antara yang satu dengan yang lain dapat saling meningkatkan efek dan efek samping obat.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), kadar

lemak darah, perdarahan, tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, sakit kepala, dsb.) 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). 4. Penggunaan obat AINS cukup 1 macam saja. Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 79 

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

80  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 5 Subjektif : No. RM : 623247 Umur/ Jenis kelamin : 69 tahun/ L Lama tinggal : 10/07/08-19/07/08 (9 hari) Diagnosis masuk : susp. stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : tak sadar, tangan kanan parese, tampak sakit berat Keluhan selama dirawat : badan panas (keterangan dokter : karena keadaan kurang baik maka mudah terkena infeksi sekunder & terjadi sepsis ditandai badan panas, diberi antiobiotik), gelisah, tampak sakit berat, tangan kanan lemah Riwayat penyakit : hipertensi sejak tahun 2005, DM Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 10/07/08 20/07/08 TD masuk

Nadi 187/110 mmHg ↑ 86 kali/menit

186/60 mmHg ↑ -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 10/07/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

12,6 g/dL ↓ 18,9 103/µL ↑ 4,54 106/µL 36 % ↓ 329 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 10/07/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,4 % 0,1 % 91,2 % ↑ 3,8 % ↓ 4,4 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 10/07/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

79,2 fl ↓ 27,8 pg 35,1 g/dL 13,4 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 10/07/08 SGOT SGPT

31,9 IU/L 22,2 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 10/07/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

34 mg/dL 1,18 mg/dL 9 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 10/07/08 Kalium Natrium

3,2 mmol/L ↓ 139 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 10/07/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

202 mg/dL ↑ 135 mg/dL 56 mg/dL 110 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (10/07/08) : Stroke hemoragik dengan ICH luar pada basal ganglia kiri, intraventrikulum hematom +, mass effect dan midline shift ke kanan. Thorax (10/07/08) : Kor : bentuk normal. Pulmo : dalam batas normal. Tak tampak gambaran infiltrat/ efusi pleura/ proses spesifik.

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

81  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Antara 140/95 sampai 192/110 Antara 158/58 sampai 223/119 Antara 149/86 sampai 204/109 Antara 130/67 sampai 210/103 Antara 122/83 sampai 184/80 Antara 110/54 sampai 203/108 Antara 125/64 sampai 179/96 Antara 160/81 sampai 204/100 Antara 143/83 sampai 204/116 Antara 186/104 sampai 199/88

Penatalaksanaan : Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Pemberian Diberikan Tgl

1. Nicergolin 2. Asam traneksamat 3. Nimodipin 4. Nimodipin 5. Nifedipin 6. Pantoprazol 7. Pirasetam 8. Sefoperazon 9. Insulin RI 10. Insulin RI 11. Alopurinol 12. Levofloksasin 13. Levofloksasin 14. Sistenol 15. Diltiazem 16. Klonidin dlm NaCl 17. Infus asering

10 mg 3x/hr 500 mg 4x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 10 mg 3x/hr 40 mg 1x/hr

3 g 4x/hr 1 g 1x/hr 3x4 unit 3x6 unit

100 mg 3x/hr 500 mg 1 tab/hr 500 mg 1x/hr

1 kapl/hr 30 mg 3x/hr

1 ampul 1x/hr

p.o. i.v. i.v. p.o. p.o. i.v. i.v. i.v. i.v. i.v. p.o. p.o. i.v. p.o. p.o. infus

10/07/08-19/07/08 10/07/08-19/07/08 10/07/08-13/07/08 14/07/08-19/07/08 12/07/08-19/07/08 10/07/08-19/07/08 10/07/08-19/07/08 10/07/08-15/07/08

11, 13-15/07/08 12/07/08

11/07/08-15/07/08 14/07/08

16/07/08-19/07/08 14/07/08-17/07/08 18/07/08-19/07/08 11/07/08-18/07/08

10/07/08 Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hiperurisemia, hipokalemia, hiperkolesterolemia dan stroke hemoragi intraserebral. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan lekosit, neutrofil, dan penurunan hemoglobin, hematokrit, limfosit, MCV. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi intraserebral. Nimodipin dapat

menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), kadar

lemak darah, perdarahan, fungsi ginjal, tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi,sakit kepala, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : belum sembuh Cara keluar rumah sakit : atas permintaan sendiri (APS)

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 81

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

82  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 6 Subjektif : No. RM : 303744 Umur/ Jenis kelamin : 49 tahun/ L Lama tinggal : 10/07/08-18/07/08 (8 hari) Diagnosis masuk : obs. HT, vertigo, hemiparese kiri Diagnosis keluar : hipertensi stroke, Fr. Humerus sinistra Keluhan masuk : buyer, bahu sebelah kiri dan punggung sakit Keluhan selama dirawat : tidak bisa BAB 2 hari, bahu kanan bila digerakkan terasa nyeri, punggung pegal Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 10/07/08 18/07/08 TD masuk

Nadi 170/100 mmHg ↑ -

150/90 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 11/07/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

15,9 g/dL 24,2 103/µL ↑ 5,06 106/µL 46,2 % 397 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 11/07/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,3 % 0,2 % 92,2 % ↑ 4,2 % ↓ 3 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 11/07/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

91,4 fl 31,4 pg ↑ 34,4 g/dL 14,5 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 11/07/08 SGOT SGPT

39 IU/L ↑ 19,8 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 11/07/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

43 mg/dL 1,04 mg/dL 8,7 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 11/07/08 Kalium Natrium

3,9 mmol/L 140 mmol/L

- -

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Glukosa darah GDS 133 mg/dL ↑ 70-110 mg/dL

Lemak darah 11/07/08 K. Total

LDL HDL

Trigliserida

148 mg/dL 73 mg/dL 66 mg/dL 102 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (10/07/08) : Atrofi serebri. Infark serebri regio kortikal parietal kiri. Tak tampak SOP/ hematom. Thorax shoulder (10/07/08) : Kardiomegali (LVH). Shoulder kiri : fisura fraktur tuberkalum mayus humeri kiri dan fisura fraktur skapula kiri.

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

83  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 10 11 12 13 14 15 16 17 18

170/100 Antara 140/90 sampai 210/120 Antara 160/100 sampai 170/90 Antara 150/80 sampai 190/100 Antara 150/90 sampai 180/100 Antara 140/80 sampai 190/110 160/90 Antara 150/100 sampai 180/110 Antara 120/79 sampai 160/90

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek. Pemberian Cara Diberikan Tanggal

1. Sitikolin 2. Sitikolin 3. Silostazol 4. Klonidin 5. Klonidin 6. Amoksisilin 7. Nifedipin 8. Nifedipin 9. Alopurinol 10. Sefradin 11. Alprazolam 12. HCT 13. Infus asering

500 mg 1x/hr 250 mg 2x/hr 50 mg 2x/hr

0,15 mg 2x/hr 0,15 mg 3x/hr 500 mg 3x/hr 10 mg 1x/hr 10 mg 3x/hr 100 mg 3x/hr

1 g 1x/hr 0,5 mg 2x/hr 25 mg 1x/hr

i.v. i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. i.v. p.o. p.o.

10/07/08 (IGD) 11/07/08-14/07/08 10/07/08-18/07/08 11/07/08-17/07/08 17/07/08-18/07/08 11/07/08-14/07/08 12/07/08-13/07/08 14/07/08-18/07/08 14/07/08-18/07/08 14/07/08-18/07/08 15/07/08-18/07/08 17/07/08-18/07/08 10/07/08-14/07/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hiperglikemia, hiperurisemia, stroke iskemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan lekosit, neutrofil, MCH, dan penurunan limfosit. Pemeriksaan fungsi hati menunjukkan peningkatan SGOT. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : HCT merupakan diuretik golongan tiazid yang dapat meningkatkan asam urat (kadar asam urat pasien 8,7 mg/dL).

Peningkatan asam urat tersebut menyebabkan rasa nyeri di persendian. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, fungsi hati, fungsi ginjal, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), tanda-tanda infeksi. 2. HCT sebaiknya dihentikan. 3. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 83

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

84  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 9 Subjektif : No. RM : 096083 Umur/ Jenis kelamin : 67 tahun/ L Lama tinggal : 06/08/08-13/08/08 (7 hari) Diagnosis masuk : hipertensi Gr. II, vomitus Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, tengkuk kaku, mual Keluhan selama dirawat : pusing, bicara pelo, tidak nafsu makan, tidak bisa BAB, badan pegal, tengkuk kemeng Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 06/08/08 13/08/08 TD masuk

Nadi 200/120 mmHg ↑ 95 kali/menit

140/90 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg -

Hematologi 06/08/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

17,4 g/dL 6,9 103/µL 5,46 106/µL 46,2 % 240 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 06/08/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,6 % 0,4 % 80,9 % 12,2 % 5,9 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 06/08/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

84,7 fl 31,9 pg ↑ 37,7 g/dL ↑ 13,1 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 06/08/08 SGOT SGPT

19,6 IU/L 18,9 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 06/08/08 Ureum

Kreatinin 32 mg/dL 1,04 mg/dL

- -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL

Elektrolit 06/08/08 Kalium Natrium

3,2 mmol/L ↓ 138 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 06/08/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

180 mg/dL 118 mg/dL 51 mg/dL 113 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (08/08/08) : Multipel lakuner infark (lama) pada talamus, korona radiata kanan-kiri. Atrofi serebri ringan. Thorax (06/08/08) : Kor : belum tampak membesar tapi konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikulum sinistra. Pulmo : belum tampak kelainan.  

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

85  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Imuno-serologi 22/07/08 Rujukan

Prot. Spesifik HS-CRP

6,19 mg/dL ↑

0-5 mg/dL

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 6 7 8 9

10 11 12 13

Antara 170/100 sampai 200/130 Antara 160/80 sampai 180/110 Antara 166/78 sampai 190/100 Antara 140/80 sampai 150/100 Antara 120/90 sampai 150/80 Antara 150/90 sampai 160/90 Antara 110/70 sampai 150/100 Antara 130/90 sampai 140/90

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek.

Pemberian Cara

Pemberian Diberikan Tgl

1. Nifedipin 2. Nifedipin 3. Ondansetron 4. Ondansetron 5. As. mefenamat 6. Rebamipid 7. Kaptopril 8. Kaptopril 9. Kaptopril 10. Analsik 11. Silostazol 12. Pirasetam 13. Sitikolin 14. HCT 15. Infus D5%

10 mg/hr 10 mg 3x/hr 4 mg 1x/hr 4 mg 2x/hr

500 mg 1x/hari 100 mg 3x/hr 12,5 mg 2x/hr 25 mg 2x/hr 25 mg 3x/hr 1 kapl 3x/hr

100 mg 2x/hr 12 g 1x/hr

500 mg 2xhr 25 mg 1x/hr

SL p.o. i.v. i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. i.v. i.v. p.o.

06/08/08 07/08/08-13/08/08

06/08/08 (IGD) 07/08/08-13/08/08

06/08/08 06/08/08-13/08/08

07/08/08 08/08/08-11/08/08 11/08/08-13/08/08 07/08/08-13/08/08 08/08/08-13/08/08 08/08/08-12/08/08 08/08/08-12/08/08 11/08/08-13/08/08 06/08/08-12/08/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hipokalemia dan stroke iskemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan MCH dan MCHC. Pemeriksaan imunoserologi menunjukkan peningkatan HS-CRP (pertanda inflamasi akut). DRP : 1. Efek samping obat yang tidak diinginkan : ondansetron dan rebamipid potensial menyebabkan

konstipasi (diketahui dari keluhan pasien selama dirawat di rumah sakit dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit, namun konstipasi yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya).

2. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan pelunak feses. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, fungsi hati, hematologi, status cairan dan elektrolit. 2. Monitoring efek samping obat (hipokalemia, hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). 3. Memberikan pelunak feses untuk mengatasi konstipasi. Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 85

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

86  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 10 Subjektif : No. RM : 626556 Umur/ Jenis kelamin : 56 tahun/ L Lama tinggal : 07/08/08-14/08/08 (7 hari) Diagnosis masuk : stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : ekstremitas kanan lemas, bicara pelo, pusing, tengkuk kemeng, leher kaku, mual. Keluhan selama dirawat : mual, muntah, tegang, badan rasanya panas, pegal semua. Riwayat penyakit : hipertensi tidak terkontrol Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 07/08/08 14/08/08 TD masuk

Nadi 200/134 mmHg ↑ 109 kali/menit

160/110 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 07/08/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

15,3 g/dL 7,3 103/µL 5,45 106/µL 44,1 % 305 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 07/08/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

1,0 % 0,1 % 77,2 % 15,2 % 6,5 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 07/08/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

80,9 fl 28,1 pg 34,7 g/dL 12,9 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 07/08/08 SGOT SGPT

16,6 IU/L 16,5 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 07/08/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

46 mg/dL 1,22 mg/dL ↑ 8,2 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 07/08/08 Kalium Natrium

3,9 mmol/L 141 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 07/08/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

227 mg/dL ↑ 142 mg/dL 73 mg/dL 118 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (07/08/08) : Intraserebral hematom ringan regio talamus kiri, tak tampak SOP, tak tampak infark serebri. Thorax (07/08/08) : Pulmo : tak tampak infiltrat. Kalsifikasi luas pleura paru kanan dan pleura paru kiri. Kor : tak membesar/ dalam batas normal.

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

87  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl

1. Asam traneksamat

2. Ranitidin 3. Nimodipin 4. Nimodipin 5. Nicergolin 6. Semax drop 7. Kandesartan 8. Atorvastatin 9. Seftriakson 10. Rivastigmin

500 mg 4x/hr

50 mg/2ml 2x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 10 mg 3x/hr 2 tts 4x/hr

16 mg 1x/hr 10 mg 1x/hr

2 g 1x/hr 3 mg 2x/hr

i.v.

i.v. i.v. p.o. p.o. tts

p.o. p.o. i.v. p.o.

07/08/08-12/08/08

07/08/08-12/08/08 07/08/08-10/08/08 10/08/08-14/08/08 07/08/08-14/08/08 07/08/08-14/08/08 07/08/08-14/08/08 07/08/08-13/08/08 08/08/08-12/08/08 08/08/08-14/08/08

11. Domperidon

12. Domperidon

13. Diltiazem

14. Klonidin

15. Estazolam

16. Sefiksim

17. Metoklopramid

18. Ekstrak ginkgo biloba

19. Infus asering

10 mg 1x/hr 10 mg 3x/hr 200 mg 1x/hr 75mcg 3x/hr 1 mg 1x/hr 100 g 2x/hr

10 mg/2 ml 1x/hr 40 mg 3x/hr

p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. i.v. p.o.

11/08/08 12/08/08-14/08/08 09/08/08-13/08/08 12/08/08-14/08/08

13/08/08 13/08/08-14/08/08

08/08/08 08/08/08-14/08/08

07/08/08-11/08/08

Objektif : Urinalisa 02/07/08 Rujukan

Darah Protein/albumin

Keton Sedimen urine :

Eritrosit Bakteri

++ +- +- 5-10/LPB↑ +

- - - 0-1/LPB -

Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 7 8 9

10 11 12 13 14

Antara 180/130 sampai 200/134 Antara 150/100 sampai 190/120 Antara 160/100 sampai 190/130 Antara 160/100 sampai 190/120 Antara 150/100 sampai 180/100 Antara 150/90 sampai 190/90 Antara 150/90 sampai 210/120 160/110

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hiperurisemia, hiperkolesterolemia. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan proteinuria, hematuria, ketonuria, keberadaan eritrosit dan bakteri dalam sedimen urin. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi

intraserebral. Nimodipin dapat menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), kadar

lemak darah, perdarahan, fungsi ginjal, tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, hiperurisemia, dislipidemia, retensi cairan, dsb.) 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan  

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 87

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

88  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 11 Subjektif : No. RM : 191689 Umur/ Jenis kelamin : 75 tahun/ L Lama tinggal : 27/08/08-07/09/08 (11 hari) Diagnosis masuk : stroke hemiparese sinistra Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : Sempat jatuh di rumah, tangan dan kaki kiri lemas, bicara pelo Keluhan selama dirawat : tampak sakit berat, badan panas, lemah, bicara pelo Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 27/08/08 07/09/08

Tekanan Darah Nadi

160/90 mmHg ↑ 60 kali/menit

120/80 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 27/08/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

14,1 g/dL 5,6 103/µL 4,48 106/µL ↓ 39,2 % ↓ 253 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 27/08/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

4,1 % 0,7 % 55,2 % 32,1 % 7,9 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 27/08/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

87,5 fl 31,5 pg ↑ 36 g/dL 12,7 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 27/08/08 SGOT SGPT

25,9 IU/L 23,7 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 27/08/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

31 mg/dL 1,28 mg/dL 6,9 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 27/08/08 Kalium Natrium

3,9 mmol/L 140 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 27/08/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

187 mg/dL 117 mg/dL 31 mg/dL ↓ 238 mg/dL ↑

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (27/08/08) : Infark lama pada lobus osipital kanan dan lobus parietal kiri posterior. Thorax (27/08/08) : Kor : tak membesar (AP supine). Pulmo : tak tampak infiltrat, kedua hilus agak kasar tapi tak melebar. Diafragma dan sinus kanan-kiri baik.

Page 108: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

89  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7

Antara 140/100 sampai 170/100 Antara 130/80 sampai 170/90 Antara 150/90 sampai 180/110 Antara 140/90 sampai 160/100 Antara 130/80 sampai 170/110 Antara 130/90 sampai 160/100 Antara 130/80 sampai 160/90 Antara 130/80 sampai 169/129 Antara 108/58 sampai 180/110 Antara 130/90 sampai 160/100 Antara 140/90 sampai 150/110 Antara 113/72 sampai 137/95

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Pemberian Diberikan Tanggal

1. Sitikolin 2. Silostazol 3. Donepezil 4. Simvastatin 5. Ranitidin 6. Asam traneksamat 7. Parasetamol 8. Pantoprazol 9. Triheksifenidil 10. Levofloksasin 11. Infus asering

250 mg/2ml 2x/hr 100 mg 2x/hr 5 mg 1x/hr

10 mg 1x/hr 50 mg/2ml 2x/hr 500 mg 4x/hr 500 mg 1x/hr 40 mg 1x/hr 2 mg 3x/hr

500 mg 1x/hr

i.v. p.o. p.o. p.o. i.v. i.v. p.o. i.v. p.o. p.o.

27/08/08-07/09/08 27/08/08

27/08/08-07/09/08 27/08/08-06/09/08 28/08/08-01/09/08 28/08/08-07/09/08

31/08/08 & 02-05/09/08 02/09/08-06/09/08 02/09/08-07/09/08 04/09/08-07/09/08 27/08/08-06/09/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, stroke iskemia, hipertrigliserida. Pemeriksaan hematologi menunjukkan adanya penurunan hematokrit, trombosit dan peningkatan MCH. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : pasien mengalami hipertrigliserida mendapat simvastatin. Simvastatin kurang efektif dalam menurunkan trigliserida

(Fagan dan Hess, 2005). Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, kadar lemak darah. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). 3. Obat simvastatin sebaiknya diganti dengan obat hipolipidemik golongan fibrat (lebih efektif menurunkan kadar trigliserida). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : atas permintaan sendiri (APS)

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 89

Page 109: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

90  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 12 Subjektif : No. RM : 117389 Umur/ Jenis kelamin : 76 tahun/ L Lama tinggal : 09/09/08-15/09/08 (6 hari) Diagnosis masuk : obs. HT dengan stroke hemoragi Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : ekstremitas kanan lemas, sudah beberapa bulan batuk, kadang sesak, tengkuk terasa kemeng, bicara agak pelo, pusing, batuk kering Keluhan selama dirawat : batuk berdahak, tidak bisa BAB, tengkuk kemeng, badan pegal, pusing, ekstremitas kanan lemas Riwayat penyakit : riwayat hipertensi (pengobatan dengan kaptopril, tensivask) Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 09/09/08 15/09/08

Tekanan Darah Nadi

196/87 mmHg ↑ 61 kali/menit

170/90 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 09/09/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

13,8 g/dL 6,5 103/µL 4,75 106/µL 39,8 % ↓ 281 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 09/09/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,1 % 0,6 % 62,2 % 30,2 % 6,9 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 09/09/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

83,9 fl 29,1 pg 34,7 g/dL 13,1 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 09/09/08 SGOT SGPT

68,2 IU/L ↑ 17,9 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 09/09/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

39 mg/dL 1,24 mg/dL ↑ 7,9 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 09/09/08 Kalium Natrium

3,6 mmol/L 143 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 09/09/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

114 mg/dL 74 mg/dL 31 mg/dL ↓ 92 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (09/09/08) : Atrofi serebri ringan. Tak tampak gambaran infark/ hematom. Thorax (09/09/08) : Kardiomegali, suspek LVH, aorta elongatio. Pulmo : suspek tumor paru sinistra, diameter 3 cm. tak tampak gambaran infiltrat/ edema paru.

Page 110: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

91  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Imunoserologi 10/09/08 Rujukan Petanda tumor

CEA 5,9 ng/ml ↑

0-5 ng/ml

Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 9

10 11 12 13 14 15

Antara 180/100 sampai 196/87 Antara 170/100 sampai 190/100 Antara 160/80 sampai 200/100 Antara 140/80 sampai 230/120 Antara 130/70 sampai 150/90 Antara 130/80 sampai 170/90 170/90

Penatalaksanaan : Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Diberikan Tanggal

1. Sitikolin 2. Silostazol 3. Ekstrak ginkgo biloba 4. Rivastigmin 5. Semax drop 6. Amlodipin 7. Kaptopril 8. Kaptopril 9. Alopurinol 10. Klonidin 11. Klonidin 12. Celecoxib 13. Bisakodil 14. Dekstrometorfan 15. Ambroksol 16. Infus NaCl

500 mg 2x/hr 100 mg 2x/hr 40 mg 3x/hr 3 mg 2x/hr 2 tts 4x/hr

10 mg 1x/hr 25 mg 1x/hr 25 mg 2x/hr

100 mg 3x/hr 75 mcg 2x/hr 75 mcg 3x/hr 100 mg 1x/hr

1x/hr 15 mg 3x/hr 30 mg 3xhr

i.v. p.o. p.o. p.o. tetes p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o.

supp. p.o. p.o.

09/09/08-13/09/08 09/09/08-15/09/08 09/09/08-15/09/08 09/09/08-15/09/08 09/09/08-15/09/08 10/09/08-14/09/08

10/09/08 11/09/08-15/09/08 10/09/08-15/09/08

11/09/08 12/09/08-15/09/08

12/09/08 12/09/08

13/09/08-15/09/08 13/09/08-15/09/08 09/09/08-13/09/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, stroke iskemia, hiperurisemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan adanya penurunan hematokrit. Tes fungsi hati menunjukkan peningkatan SGOT, tes imunoserologi menunjukkan peningkatan CEA (antigen karsinoma embrionik). DRP : 1. Efek samping obat yang tidak diinginkan : kaptopril potensial menyebabkan batuk kering yang persisten (dilihat juga dari riwayat

pengobatannya), klonidin potensial menyebabkan konstipasi, (diketahui dari keluhan pasien selama dirawat di rumah sakit dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit, namun batuk dan konstipasi yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya).

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, fungsi hati dan ginjal. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, dsb.). 3. Pasien sudah lanjut usia, sebaiknya menghindari obat antihipertensi yang memiliki efek samping obat yang merugikan seperti kaptopril. Kaptopril

bisa diganti dengan obat golongan antagonis reseptor angiotensin II (JNC 7). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 91

Page 111: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

92  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 13 Subjektif : No. RM : 253469 Umur/ Jenis kelamin : 52 tahun/ L Lama tinggal : 21/09/08-30/09/08 (9 hari) Diagnosis masuk : stroke, DM Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, buyer, ekstremitas kanan lemas susah digerakkan Keluhan selama dirawat : mual, muntah Riwayat penyakit : DM, sakit lambung Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 21/09/08 30/09/08

Tekanan Darah Nadi

204/129 mmHg ↑ 86 kali/menit

120/90 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 21/09/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

16,5 g/dL 8,4 103/µL 5,61 106/µL 48,2 % 166 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 21/09/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

3,1 % 0,6 % 59,5 % 29,1 % 7,6 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 21/09/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

85,8 fl 29,4 pg 34,3 g/dL 12,9 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 21/09/08 SGOT SGPT

21,9 IU/L 28,4 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 21/09/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

25 mg/dL 0,9 mg/dL 3,6 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 21/09/08 Kalium Natrium

3 mmol/L ↓ 139 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 21/09/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

164 mg/dL 117 mg/dL 30 mg/dL ↓ 132 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (21/09/08) : Intraserebral hematom regio ganglia basalis/ regio talamus kiri, tak tampak SOP/ infark. Thorax (21/09/08) : Kor tak membesar. Pulmo : tak tampak infiltrat/ masih dalam batas normal, tak tampak proses spesifik.

Page 112: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

93  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl

1. Asam traneksamat

2. Manitol 3. Manitol 4. Manitol 5. Pirasetam 6. Sitikolin 7. Novomix 8. Kandesartan9. Kaptopril 10. Kaptopril 11. Nimodipin

500 mg 6x/hr

125 cc 4x/hr 125 cc 2x/hr 125 cc 1x/hr 1,2 g 1x/hr

500 mg 2x/hr 100 U/ml 1x/hr

16 mg 1x/hr 25 mg 2x/hr 25 mg 3x/hr

10 mg/50ml 1x/hr

i.v.

i.v. i.v. i.v. i.v. p.o. i.v. p.o. p.o. p.o. i.v.

21/09/08-26/09/08

21/09/08-26/09/0825/09/08-27/09/08

28/09/08 21/09/08-25/09/0821/09/08-26/09/08

21/09/08 22/09/08-29/09/0821/09/08-23/09/0823/09/08-30/09/0821/09/08-25/09/08

12. Nifedipin 13. Ketosteril 14. Sefradin 15. Aspar K 16. Flunarizin 17. Klonidin 18. Insulin RI 19. Alprazolam 20. Metoklo-

pramid 21. Infus D5% 22. Infus asering

10 mg 630 mg 3x/hr

1 g 2x/hr 300 mg 3x/hr

5 mg 2x/hr 0,15mg 2x/hr

3x4 unit 0,5 mg 1x/hr 10 mg/2 ml 1x/hr

SL p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. i.v. p.o. i.v.

i.v. i.v.

21/09/08-26/09/08 21/09/08 21/09/08

22/09/08-30/09/08 23/09/08-30/09/08 25/09/08-30/09/08 25/09/08-30/09/08 27/09/08-29/09/08

21/09/08

21/09/08 22/09/08-26/09/08

Objektif : Urinalisa 22/09/08 26/09/08 Rujukan

BJ Prot/albumin

Glukosa/reduksiKeton

Sedimen urine :Eritrosit Bakteri

1,005 ↓ +- ++++ +- 0-2/LPB↑ +

1,015 ↓ +- ++++ +- - ++

1,02-1,03- - - 0-1/LPB -

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Antara 150/90 sampai 204/129 Antara 130/90 sampai 164/126 Antara 160/100 sampai 170/110 Antara 160/100 sampai 170/100 Antara 125/90 sampai 160/110 Antara 130/90 sampai 170/100 Antara 130/80 sampai 150/100 Antara 120/90 sampai 130/90 Antara 120/60 sampai 130/90 Antara 120/80 sampai 120/90

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hipokalemia, stroke hemoragi intraserebral. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan penurunan BJ, proteinuria, glukosa dalam urin, ketonuria, keberadaan eritrosit dan bakteri dalam sedimen urin.

DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi intraserebral. Nimodipin dapat

menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas. 2. Dosis terlalu tinggi : penggunaan 2 macam vasodilator pada hari yang sama (sitikolin dan flunarizin) dapat meningkatkan efek dan efek samping

obat. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count),

perdarahan, tanda-tanda infeksi, kadar glukosa darah. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipokalemia, hiperkalsemia, hipotensi, perdarahan, retensi cairan, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan   

 

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 93

Page 113: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

94  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 14 Subjektif : No. RM : 634896 Umur/ Jenis kelamin : 65 tahun/ L Lama tinggal : 16/10/08-21/10/08 (5 hari) Diagnosis masuk : stroke riw. sakit jantung Diagnosis keluar : hipertensi stroke, dislipidemia, hiperurisemia Keluhan masuk : ekstremitas kanan lemas, mual, perut kanan-kiri sakit, kembung, pusing, tidak bisa BAB Keluhan selama dirawat : mual, muntah cairan, sakit perut, tangan dan kaki kanan lemas, keringat dingin, tidak bisa BAB, pusing, menggigil panas, badan pegal, kaki terasa kaku dan senut-senut Riwayat penyakit : sakit jantung Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 16/10/08 21/10/08

Tekanan Darah Nadi

150/90 mmHg ↑ 80 kali/menit

140/80 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 16/10/08 19/10/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

13,6 g/dL 5,6 103/µL 4,63 106/µL 39 % ↓ 300 103/µL

12,5 g/dL ↓ 10,8 103/µL 4,06 106/µL ↓ 33,9 % ↓ 256 103/µL

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 16/10/08 19/10/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

2,1 % 0,5 % 58,7 % 30,4 % 8,3 %

0,6 % 0,1 % 75,6 % 14,0 % 9,7 %

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 16/10/08 19/10/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

84,2 fl 29,5 pg 35 g/dL 13,2 %

83,5 fl 30,7 pg 36,8 g/dL ↑ 12,7 %

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 16/10/08 SGOT SGPT

22,8 IU/L 7,9 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 16/10/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

26 mg/dL 1,01 mg/dL 7,7 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Lemak darah 16/10/08 Kolesterol Total

Trigliserida 216 mg/dL ↑ 320 mg/dL ↑

- -

< 200 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (16/10/08) : Multipel lakuner infark regio ganglia basalis kiri. Tak tampak SOP/ hematom. Thorax (16/10/08) : Kor : curiga kardiomegali, aorta elongatio. Pulmo normal, tak tampak infiltrat/edema paru.

Page 114: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

95  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 16 17 18 19 20 21

Antara 150/90 sampai 190/110 Antara 150/90 sampai 170/100 Antara 150/90 sampai 170/100 Antara 144/96 sampai 170/90 Antara 150/90 sampai 170/90 140/80

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Pemberian Diberikan Tanggal

1. Silostazol 2. Ekstrak ginkgo biloba 3. Ramipril 4. Bisoprolol fumarat 5. Na pikosulfat 6. Parasetamol 7. Siprofloksasin 8. Sitikolin 9. Bisakodil 10. Infus asering

100 mg 2x/hr 40 mg 3x/hr

5 mg 1x/hr 1,25 mg 1x/hr

10 tetes 500 mg 1x/hr 500 mg 2x/hr

250 mg/2 ml 2x/hr 1 tube

p.o. p.o. p.o. p.o.

p.o. p.o. i.v.

16/10/08-20/10/08 16/10/08-20/10/08 16/10/08-20/10/08 16/10/08-20/10/08

18/10/08 20/10/08

16/10/08-18/10/08 18/10/08

16/10/08-19/10/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, stroke iskemia, hiperurisemia, dislipidemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan adanya penurunan hematokrit, hemoglobin, eritrosit dan peningkatan MCHC. DRP : 1. Efek samping obat yang tidak diinginkan : ramipril dan bisoprolol fumarat potensial menyebabkan muntah (diketahui dari keluhan pasien selama

dirawat di rumah sakit dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit, namun muntah yang dialami pasien tidak diketahui penyebabnya). 2. Membutuhkan obat tambahan : pasien mengalami peningkatan trigliserida, membutuhkan obat hipolipidemik. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, kadar lemak darah, fungsi ginjal, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), dan tanda-

tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). 3. Bila frekuensi muntah sering, dapat diberikan antiemetik. 4. Memberikan pasien obat hipolipidemik yang efektif dapat mengurangi kadar trigliserida (golongan fibrat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : -

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 95

Page 115: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

96  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 19 Subjektif : No. RM : 326441 Umur/ Jenis kelamin : 62 tahun/ L Lama tinggal : 25/12/08-31/12/08 (6 hari) Diagnosis masuk : susp. stroke ulang Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, ekstremitas kanan lemas, kejang Keluhan selama dirawat : badan masih lemas, pusing Riwayat penyakit : stroke Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 25/12/08 31/12/08

Tekanan Darah Nadi

220/120 mmHg ↑ 88 kali/menit

190/120 mmHg ↑ -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 25/12/08 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

12,9 g/dL ↓ 10,0 103/µL 4,82 106/µL 39 % ↓ 466 103/µL ↑

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 25/12/08 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

2,7 % 0,3 % ↑ 54,7 % 35,5 % 6,8 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 25/12/08 MCV MCH

MCHC RDW-CV

80,8 fl 26,7 pg ↓ 33,1 g/dL 15,0 % ↑

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 25/12/08 SGOT SGPT

17,4 IU/L 13,6 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 25/12/08 Ureum

Kreatinin Asam Urat

32 mg/dL 1,09 mg/dL 8,6 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,70-1,20 mg/dL 3,40-7,00 mg/dL

Elektrolit 25/12/08 Kalium Natrium

3,8 mmol/L 142 mmol/L

- -

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Glukosa darah 25/12/08 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

264 mg/dL ↑ 178 mg/dL ↑ 41 mg/dL 221 mg/dL ↑

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (25/12/08) : Edema serebri. Menyokong gambaran infark serebri di lobus osipitoparietalis sinistra. MRI cerebral (27/12/08) : Infark lama, luas pada lobus temporo-parietal kiri. Penebalan dinding sinus etmoid, suspek etmoiditis. Thorax (25/12/08) : Kardiomegali (LVH, ASHD). Pulmo dalam batas normal.

Page 116: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

97  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 25 26 27 28 29 30 31

Antara 170/90 sampai 230/130 Antara 140/90 sampai 170/90 Antara 140/90 sampai 180/100 Antara 150/100 sampai 193/94 Antara 140/100 sampai 190/100 Antara 160/110 sampai 210/130 190/120

Penatalaksanaan : Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Diberikan Tanggal

1. Kandesartan 2. Ramipril 3. Klonidin 4. Klonidin 5. Simvastatin 6. Pirasetam 7. Sitikolin 8. Fenitoin 9. Fenitoin 10. Nifedipin 11. Sitikolin 12. Pirasetam 13. Infus asering

16 mg 1x/hr 5 mg 1x/hr

0,15 mg 2x/hr 0,15 mg 3x/hr 10 mg 1x/hr

3 g 4x/hr 250 mg 2x/hr 100 mg 1x/hr 100 mg 1x/hr 10 mg 1x/hr 500 mg 2x/hr

1,2 g 2x/hr

p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. i.v. i.v. i.v. p.o. p.o. p.o. p.o.

25/12/08-31/12/08 25/12/08-31/12/08 25/12/08-28/12/08 28/12/08-31/12/08 25/12/08-30/12/08 25/12/08-30/12/08 25/12/08-29/12/08

25/12/08 26/12/08-31/12/08

29/12/08 30/12/08-31/12/08 30/12/08-31/12/08 25/12/08-29/12/08

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, stroke iskemia (stroke ulang), hiperurisemia, dislipidemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan adanya penurunan hematokrit, hemoglobin, MCH dan peningkatan trombosit, basofil, RDW-CV. DRP : 1. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan antiplatelet karena pemeriksaan laboratorium terutama jumlah trombosit, pemeriksaan CT

scan dan MRI cerebral menunjukkan pasien mengalami stroke iskemia. Selain itu juga membutuhkan obat untuk mengurangi kadar asam urat. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, fungsi ginjal, kadar lemak darah. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.) 3. Memberikan pasien terapi antiplatelet dan obat untuk mengurangi kadar asam urat. Outcome : belum sembuh Cara keluar rumah sakit : -

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 97

Page 117: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

98  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 20 Subjektif : No. RM : 645781 Umur/ Jenis kelamin : 63 tahun/ L Lama tinggal : 06/01/09-12/01/09 (6 hari) Diagnosis masuk : obs. stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke, dislipidemia Keluhan masuk : kedua kaki berat untuk jalan, bicara pelo, ekstremitas kiri lemas, pusing, kadang batuk Keluhan selama dirawat : pusing, tidak bisa tidur, batuk, ekstremitas kiri lemas Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 06/01/09 12/01/09

Tekanan Darah Nadi

177/108 mmHg ↑ 81 kali/menit

110/70 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 06/01/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

12,9 g/dL ↓ 6,5 103/µL 3,89 106/µL ↓ 37,1 % ↓ 213 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 06/01/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

5,0 % 0,2 % 71,2 % 16,1 % 7,4 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 06/01/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

95,4 fl 33,1 pg ↑ 34,7 g/dL 13,8 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 06/01/09 SGOT SGPT

11,1 IU/L 9,1 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 06/01/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

40 mg/dL 1,72 mg/dL ↑ 7,3 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,70-1,20 mg/dL 3,40-7,00 mg/dL

Elektrolit 06/01/09 Kalium Natrium

4,2 mmol/L 141 mmol/L

- -

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 06/01/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

189 mg/dL 119 mg/dL 41 mg/dL 197 mg/dL ↑

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (06/01/09) : Hidrosefalus disertai atrofi serebri ringan regio kortikal lakuner infark regio serebelum kanan-kiri. Tak hematom/SOP. Thorax (06/01/09) : Kor & pulmo normal. Tak tampak gambaran infiltrat/ efusi pleura/ proses spesifik.

Page 118: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

99  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 6 7 8 9

10 11 12

Antara 140/80 sampai 171/108 Antara 140/90 sampai 150/90 Antara 120/80 sampai 160/90 Antara 130/90 sampai 160/90 Antara 150/80 sampai 150/100 Antara 120/80 sampai 130/100 110/90

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frek. Pemberian

Cara Pemberian Diberikan Tgl

1. Sitikolin 2. Pentoksifilin 3. Nifedipin 4. Kaptopril 5. Alopurinol 6. Gemfibrozil 7. Diazepam 8. Infus asering

250 mg 2x/hr 400 mg 2x/hr 10 mg 3x/hr

12,5 mg 3x/hr 100 mg 3x/hr 300 mg 1x/hr

2 mg 1x/hr

i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o.

06/01/09-10/01/09 06/01/09-12/01/09 06/01/09-12/01/09 06/01/09-12/01/09 07/01/09-12/01/09 07/01/09-12/01/09

07/01/09 06/01/09-10/01/09

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hiperurisemia, hipertrigliserida dan stroke iskemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan penurunan hemoglobin, eritrosit, hematokrit dan peningkatan MCH. DRP : 1. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan antiplatelet karena pemeriksaan CT scan

menunjukkan pasien mengalami stroke iskemia. Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, kadar lemak darah, fungsi ginjal.

2. Monitoring efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). 3. Memberikan pasien terapi antiplatelet. Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 99

Page 119: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

100  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 23 Subjektif : No. RM : 338230 Umur/ Jenis kelamin : 74 tahun/ L Lama tinggal : 18/01/09-22/01/09 (4 hari) Diagnosis masuk : hemiparese sinistra Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : tidak bisa bicara, ekstremitas kanan lemas, sempat kejang 15 detik, pingsan, gelisah, tampak sakit berat, kadang teriak-teriak. Keluhan selama dirawat : gelisah, tampak sakit berat Riwayat penyakit : stroke tahun 2003 Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 18/01/09 22/01/09

Tekanan Darah Nadi

166/102 mmHg ↑ 101 kali/menit

150/90 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 18/01/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

11,9 g/dL ↓ 11,3 103/µL ↑ 3,95 106/µL ↓ 36,3 % ↓ 288 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 18/01/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

4,8 % 0,4 % 74,9 % 14,4 % 5,5 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 18/01/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

91,9 fl 30,1 pg 32,8 g/dL 14,0 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 18/01/09 SGOT SGPT

21,3 IU/L 7 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 18/01/09 Ureum

Kreatinin 47 mg/dL 1,2 mg/dL

- -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL

Elektrolit 18/01/09 Kalium Natrium

3,8 mmol/L 137 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 18/01/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

147 mg/dL 83 mg/dL 54 mg/dL 71 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (18/01/09) : Intraserebral hematom regio ganglia basalis sampai regio korona radiata kanan, atrofi serebri. Tak tampak SOP, tak tampak infark serebri. Thorax (18/01/09) : Kor : kardiomegali. Pulmo : tak tampak infiltrat/ masih dalam batas normal.

Page 120: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

101  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl

1. Asam traneksamat 2. Ranitidin 3. Nimodipin 4. Nimodipin 5. Fenitoin 6. Fenitoin 7. Seftriakson 8. Sistenol 9. Losartan 10. Rivastigmin 11. Infus asering

500 mg 4x/hr 50 mg/2ml 2x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 100 mg 1x/hr 100 mg 1x/hr

1 g 2x/hr 1 kapl 3x/hr 50 mg 1x/hr

1x/hr

i.v. i.v. i.v. p.o. i.v. p.o. i.v. p.o. p.o.

transdermal

18/01/09-22/01/09 18/01/09-22/01/09 18/01/09-21/01/09 21/01/09-22/01/09 18/01/09-19/01/09 20/01/09-21/01/09 19/01/09-22/01/09 19/01/09-22/01/09 19/01/09-22/01/09 20/01/09-21/01/09 18/01/09-21/01/09

Objektif : Urinalisa 20/01/09 Rujukan

BJ Darah

pH prot/albumin

Lekosit esteraseSedimen urine :

Lekosit Eritrosit Bakteri

1,01 ↓ ++ 7,5 ↑ + 25/UL ↑ 4-6/LPB 30-45/LPB ↑ +

1,02-1,03 - 4,8-7,4 - - 0-6/LPB 0-1/LPB -

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 18 19 20 21 22

Antara 170/80 sampai 190/100 Antara 140/90 sampai 180/110 Antara 160/90 sampai 180/90 Antara 140/80 sampai 170/100 Antara 150/80 sampai 150/90

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, stroke hemoragi intraserebral. Pemeriksaan hematologi menunjukkan penurunan hemoglobin, eritrosit, hematokrit dan peningkatan lekosit. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan penurunan BJ, hematuria, pH meningkat, proteinuria, lekosit esterase meningkat serta keberadaan eritrosit dan bakteri dalam sedimen urin. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi

intraserebral. Nimodipin dapat menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count),

perdarahan, tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, sakit kepala, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : atas permintaan sendiri

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 101

Page 121: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

102  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 25 Subjektif : No. RM : 640925 Umur/ Jenis kelamin : 78 tahun/ P Lama tinggal : 03/02/09-11/02/09 (8 hari) Diagnosis masuk : stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, ekstremitas kiri lemas, bicara pelo Keluhan selama dirawat : - Riwayat penyakit : hipertensi tidak terkontrol Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 03/02/09 11/02/09

Tekanan Darah Nadi

212/103 mmHg ↑ 70 kali/menit

120/70 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 03/02/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

11,9 g/dL ↓ 9,0 103/µL 4,14 106/µL 34,8 % ↓ 278 103/µL

- - - - -

12-16,5 g/dL 4-11 103/µL 3,8-5,8 106/µL 37-47 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 03/02/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

3,2 % 0,3 % ↑ 62,8 % 27,8 % 5,8 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 03/02/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

84,0 fl 28,7 pg 34,1 g/dL 13,3 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 03/02/09 SGOT SGPT

14,5 IU/L 24,2 IU/L

- -

0,00-32,00 IU/L 0,00-31,00 IU/L

Ginjal 03/02/09 Ureum

Kreatinin 27 mg/dL 0,69 mg/dL

- -

10,00-50,00 mg/dL 0,50-0,90 mg/dL

Elektrolit 03/02/09 Kalium Natrium

3,6 mmol/L 140 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

CT scan (03/02/09) : Ganglionik hematoma (intraserebral hematoma) dekstra. Thorax (03/02/09) : Kor : kardiomegali, konfigurasi ke arah hipertrofi ventrikel kiri. Pulmo : belum tampak gambaran edema pulmonum.

Page 122: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

103  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 3 4 5 6 7 8 9

10 11

Antara 150/90 sampai 221/110 Antara 130/80 sampai 150/90 Antara 130/80 sampai 160/80 Antara 130/80 sampai 160/80 Antara 140/70 sampai 160/80 Antara 140/70 sampai 145/70 Antara 115/60 sampai 150/90 Antara 110/70 sampai 140/90 Antara 120/70 sampai 160/90

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frek. pemberian

Cara Pemberian Diberikan Tgl

1. Asam traneksamat 2. Ranitidin 3. Pirasetam 4. Pirasetam 5. Nimodipin 6. Nimodipin 7. Fenitoin 8. Klonidin 9. Donepezil 10. Infus asering

500 mg 4x/hr 50 mg/2ml 2x/hr

3 g 4x/hr 1,2 g 2x/hr

10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 100 mg 1x/hr 0,15 mg 2x/hr

5 mg 1x/hr

i.v. i.v. i.v. p.o. i.v. p.o. p.o. p.o. p.o.

03/02/09-09/02/09 03/02/09-09/02/09 03/02/09-09/02/09 09/02/09-11/02/09 03/02/09-06/02/09 08/02/09-11/02/09 03/02/09-10/02/09 03/02/09-11/02/09 07/02/09-11/02/09 03/02/09-08/02/09

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, stroke hemoragi intraserebral. Pemeriksaan hematologi menunjukkan penurunan hemoglobin, hematokrit dan peningkatan basofil. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi intraserebral. Nimodipin dapat

menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, perdarahan. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 103

Page 123: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

104  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 26 Subjektif : No. RM : 649244 Umur/ Jenis kelamin : 54 tahun/ L Lama tinggal : 05/02/09-10/02/09 (5 hari) Diagnosis masuk : stroke hemiparese Diagnosis keluar : hipertensi stage II, stroke Keluhan masuk : ekstremitas kanan lemas Keluhan selama dirawat : - Riwayat penyakit : hipertensi 5 tahun, asthma (pengobatan dari puskesmas : kaptopril 25 mg, dan obat asma) Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 05/02/09 10/02/09

Tekanan Darah Nadi

190/137 mmHg ↑ 128 kali/menit

155/100 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 05/02/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

14,3 g/dL 9,7 103/µL 4,95 106/µL 41,9 % 336 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 05/02/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

1,8 % 0,8 % 56,9 % 29,4 % 11,1 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 05/02/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

84,6 fl 28,9 pg 34,1 g/dL 14,3 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 05/02/09 SGOT SGPT

57 IU/L ↑ 9,9 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 05/02/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

14 mg/dL 1,09 mg/dL 6,7 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 05/02/09 Kalium Natrium

3,8 mmol/L 138 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 05/02/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

261 mg/dL ↑ 189 mg/dL ↑ 49 mg/dL 156 mg/dL ↑

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (05/02/09) : Ganglionik hematoma (intraserebral hematoma) sinistra suspek lakuner infark serebri lobus parietalis. Thorax (05/02/09) : Kor : kardiomegali, konfigurasi ke arah LVH. Pulmo : tak tampak kelainan.

Page 124: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

105  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 5 6 7 8 9

10

Antara 160/100 sampai 170/110 Antara 150/100 sampai 230/130 Antara 160/100 sampai 205/130 Antara 160/100 sampai 190/100 Antara 150/90 sampai 180/100 Antara 150/100 sampai 160/100

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frek. Cara Diberikan Tgl 1. Asam traneksamat 2. Ranitidin 3. Nimodipin 4. Nimodipin 5. Kandesartan 6. Kandesartan 7. Amlodipin 8. Amlodipin 9. Semax drop 10. Infus asering

500 mg 4x/hr 50 mg/2ml 2x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 8 mg 1x/hr

16 mg 1x/hr 5 mg 1x/hr

10 mg 1x/hr 2 tts 4x/hr

i.v. i.v. i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. tts

05/02/09-09/02/09 05/02/09-09/02/09 05/02/09-09/02/09

10/02/09 05/02/09-06/02/09 07/02/09-10/02/09

05/02/09 06/02/09-10/02/09 05/02/09-10/02/09 05/02/09-08/02/09

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, peningkatan SGOT, dislipidemia dan stroke hemoragi intraserebral. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi intraserebral. Nimodipin dapat

menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas. 2. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan obat hipolipidemik untuk menurunkan kadar kolesterol dan LDL-nya.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, kadar lemak darah, perdarahan, fungsi hati. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, dsb.). 3. Memberikan obat hipolipidemik yang dapat mengurangi kadar kolesterol dan LDL (statin). 4. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : -

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 105

Page 125: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

106  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 27 Subjektif : No. RM : 174781 Umur/ Jenis kelamin : 69 tahun/ P Lama tinggal : 09/02/09-16/02/09 (7 hari) Diagnosis masuk : obs, stroke, hipertensi Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : bicara kacau, lemas, makan tidak bisa pegang sendok, pusing Keluhan selama dirawat : Riwayat penyakit : stroke I tahun 2007, sakit maagh Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 09/02/09 16/02/09

Tekanan Darah Nadi

190/80 mmHg ↑ 88 kali/menit

140/80 mmHg -

≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 09/02/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

13,9 g/dL 8,6 103/µL 4,76 106/µL 40,8 % 354 103/µL

- - - - -

12-16,5 g/dL 4-11 103/µL 3,8-5,8 106/µL 37-47 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 09/02/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

1,4 % 0,1 % 72,5 % 19,7 % 6,3 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 09/02/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

85,7 fl 29,1 pg 34,0 g/dL 13,6 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 09/02/09 SGOT SGPT

15,6 IU/L 8,9 IU/L

- -

0,00-32,00 IU/L 0,00-31,00 IU/L

Ginjal 09/02/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

17 mg/dL 0,98 mg/dL ↑ 6,3 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,50-0,90 mg/dL 2,40-5,70 mg/dL

Elektrolit 09/02/09 12/02/09 Kalium Natrium

3,7 mmol/L 137 mmol/L

4,2 mmol/L 136 mmol/L

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 09/02/09 12/02/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

220 mg/dL ↑ - - 141 mg/dL

216 mg/dL ↑ 137 mg/dL - 120 mg/dL

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (09/02/09) : Stroke hemoragi dengan hematom 4x2 cm pada korteks- subkorteks lobus parietal kiri. Mass effect ringan, tak tampak midline shift. Thorax (09/02/09) : Kor, pulmo normal.

Page 126: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

107  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Monitoring TD

Tgl TD (mmHg) 9

10 11 12 13 14 15 16

Antara 130/80 sampai 190/80 Antara 130/80 sampai 150/70 Antara 130/80 sampai 150/80 Antara 120/80 sampai 140/80 Antara 130/80 sampai 140/80 120/70 Antara 130/80 sampai 140/70 Antara 130/70 sampai 140/80

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frek. pemberian

Cara Pemberian Diberikan Tgl

1. Asam traneksamat 2. Ranitidin 3. Nicergolin 4. Nimodipin 5. Nimodipin 6. Semax drop 7. Irbesartan 8. Rivastigmin 9. Infus asering

500 mg 4x/hr 50 mg/2ml 2x/hr 10 mg 3x/hr 10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 2 tts 4x/hr

150 mg 1x/hr 1x/hr

i.v. i.v. p.o. i.v. p.o. tts

p.o. transdermal

09/02/09-12/02/09 09/02/09-12/02/09 09/02/09-16/02/09 09/02/09-12/02/09 13/02/09-16/02/09 09/02/09-16/02/09 09/02/09-16/02/09 13/02/09-16/02/09 09/02/09-11/02/09

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, peningkatan kreatinin dalam darah, hiperkolesterolemia dan stroke hemoragi intraserebral. DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi intraserebral. Nimodipin dapat

menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, perdarahan, fungsi ginjal, kadar lemak darah. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 107

Page 127: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

108  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 28 Subjektif : No. RM : 099905 Umur/ Jenis kelamin : 72 tahun/ P Lama tinggal : 26/02/09-06/03/09 (8 hari) Diagnosis masuk : febris hari ke 5, AF, parese kaki kiri Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, kaki kiri sakit tidak bisa jalan, panas, hipertermia Keluhan selama dirawat : badan sakit semua terutama sendi, pusing, batuk, panas, nyeri pada tangan dan kaki kiri Riwayat penyakit : osteoarthritis, tahun 2005 pernah opname lowbackpain, hiperlipid. Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 26/02/09 06/03/09

Tekanan Darah Nadi

Suhu tubuh

152/81 mmHg ↑ 83 kali/menit 39oC

135/70 mmHg - -

≤ 160-180/90-100mmHg 37oC

Hematologi 26/02/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

13,5 g/dL 12,5 103/µL ↑ 4,12 106/µL 37,9 % 245 103/µL

- - - - -

12-16,5 g/dL 4-11 103/µL 3,8-5,8 106/µL 37-47 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 26/02/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,5 % 0,2 % 79,6 % 12,7 % 7,0 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 26/02/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

91,9 fl 32,7 pg ↑ 35,6 g/dL 12,5 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 26/02/09 SGOT SGPT

25,3 IU/L 16,2 IU/L

- -

0,00-32,00 IU/L 0,00-31,00 IU/L

Ginjal 26/02/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

42 mg/dL 1,09 mg/dL ↑ 5,9 mg/dL ↑

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,50-0,90 mg/dL 2,40-5,70 mg/dL

Elektrolit 26/02/09 Kalium Natrium

3,5 mmol/L 133 mmol/L ↓

- -

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 26/02/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

277 mg/dL ↑ 198 mg/dL ↑ 56 mg/dL 97 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

Imuno-serologi 26/02/09 Ig M Antibodi

S.typhi 2 ≤ 2 = negatif

Page 128: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

109  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frekuensi

Pemberian Cara Diberikan Tanggal Nama Obat Frekuensi

Pemberian Cara Diberikan Tanggal

1. Sefradin 2. Sitikolin 3. Silostazol 4. Eks. Ginkgo biloba 5. Ketoprofen 6. Kodein 7. Ramipril

1 g 2x/hr 250 mg 2x/hr100 mg 2x/hr40 mg 3x/hr

1 supp. 1x/hr10 mg 3x/hr 2,5 mg 1x/hr

i.v. i.v. p.o. p.o.

p.o. p.o.

26/02/09-05/03/0927/02/09-05/03/0927/02/09-06/03/0927/02/09-06/03/09

01/03/09

01/03/09-06/03/0926/02/09-06/03/09

8. Amiodaron 9. Aspirin 10. Flunarizin 11. Myoviton 12. Parasetamol 13. Simvastatin 14. Sefiksim 15. Infus asering16. NaCl

200 mg 3x/hr100 mg 1x/hr

5 mg 3x/hr 10 mg 3x/hr

500 mg 1x/ hr10 mg 1x/hr

100 mg 2x/hr

p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o.

26/02/09-06/03/09 26/02/09-06/03/09 26/02/09-06/03/09 26/02/09-06/03/09 26/02/09,02/03/09 28/02/09-05/03/09

05, 06/03/09 26/02/09-02/03/09 27/02/09-05/03/09

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, peningkatan kreatinin dalam darah, hiponatremia, dislipidemia, stroke iskemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan MCH, lekosit. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan penurunan BJ, hematuria, proteinuria, peningkatan lekosit esterase, keberadaan lekosit, eritrosit dan bakteri dalam sedimen urin. DRP : 1. Efek samping obat yang tidak diinginkan : ramipril potensial menyebabkan batuk (diketahui dari keluhan

pasien selama dirawat di rumah sakit dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit, namun batuk yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya).

2. Dosis terlalu tinggi : flunarizin diresepkan 5 mg 3x/hari. Menurut literatur dosis yang diperbolehkan untuk pasien lanjut usia > 65 tahun adalah 5 mg/hari.

Rekomendasi : 1. Upayakan agar suhu tubuh tetap normal. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan terjadi edema serebri. 2. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count),

fungsi ginjal, kadar lemak darah, status cairan dan elektrolit, EKG. 3. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.). 4. Dosis flunarizin sebaiknya dikurangi menjadi 5 mg/hari. 5. Pasien sudah lanjut usia, sebaiknya menghindari obat antihipertensi yang memiliki efek samping obat

yang merugikan seperti ramipril. Ramipril bisa diganti dengan obat golongan antagonis reseptor angiotensin II (JNC 7).

Objektif : CT scan (26/02/09) : kalsifikasi di ganglia basalis (nukleus lentiformis) bilateral simetri mengarah ke gambaran fahr disease. Infark di lobus parietalis sinistra dan infark lakuner di periventrikuler lateralis dekstra. Atrofi serebri. Thorax (26/02/09) : Kardiomegali ringan dengan pulmo normal dan elongasi aorta, aortosklerosis.

Urinalisa 27/02/09 Rujukan BJ

Darah Prot/albumin

Lekosit esteraseSedimen urine :

Lekosit Eritrosit Bakteri

1,010 ↓ ++ + 250/UL 10-15 /LPB↑ 4-6 /LPB ↑ +

1,02-1,03 - - - 0-6 /LPB 0-1 /LPB -

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 26 27 28 1 2 3 4 5 6

Antara 130/80 sampai 152/81 Antara 110/70 sampai 110/80 Antara 110/70 sampai 130/90 Antara 120/80 sampai 150/80 Antara 120/80 sampai 140/90 Antara 140/80 sampai 150/90 Antara 120/70 sampai 130/90 Antara 110/70 sampai 120/80 Antara 135/70 sampai 140/80

Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 109

Page 129: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

110  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 29 Subjektif : No. RM : 652888 Umur/ Jenis kelamin : 65 tahun/ L Lama tinggal : 09/03/09-22/03/09 (13 hari) Diagnosis masuk : stroke hemiparese sinistra Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : tangan dan kaki kiri lemas, bicara sulit, badan pegal, sulit tidur, batuk berdahak Keluhan selama dirawat : dingin & menggigil, pusing, mual, batuk berdahak, pilek, ekstremitas kiri lemas, badan pegal, sulit tidur, sariawan, leher cengeng, tidak nafsu makan, lemas Riwayat penyakit : hipertensi, DM (sejak tahun 2002) Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 09/03/09 22/03/09

Tekanan Darah Nadi

150/88 mmHg ↑ 96 kali/menit

140/90 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 09/03/09 17/03/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

12,5 g/dL ↓ 11,6 103/µL ↑ 4,36 106/µL ↓ 36,5 % ↓ 352 103/µL

14,1 g/dL 8,9 103/µL 4,82 106/µL 40,1 % 481 103/µL ↑

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hit. jenis lekosit 09/03/09 17/03/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

1,5 % 0,3 % ↑ 80,4 % 13,2 % 4,7 %

6,6 % 0,7 % 66,4 % 18,6 % 7,8 %

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 09/03/09 17/03/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

83,7 fl 28,6 pg 34,1 g/dL 13,3 %

83,1 fl 29,2 pg 35,1 g/dL 13,3 %

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 09/03/09 SGOT SGPT

22,1 IU/L 21,5 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 09/03/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

25 mg/dL 0,83 mg/dL 4,8 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 09/03/09 12/03/09 17/03/09 Kalium Natrium

4,0 mmol/L 132 mmol/L ↓

4,3 mmol/L 131 mmol/L ↓

4,7 133 mmol/L ↓

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Glukosa darah 10/03/09 12/03/09 17/03/09 GD Puasa

GD2jamPP HbA1c

179 mg/dL ↑ 196 mg/dL ↑ 11% ↑

183 mg/dL ↑ 190 mg/dL ↑ -

152 mg/dL ↑ 182 mg/dL ↑ -

70-110 mg/dL 100-140 mg/dL 4,5-6,5%

Lemak darah 09/03/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

165 mg/dL 100 mg/dL 47 mg/dL 134 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

Page 130: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

111  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan : Nama Obat Frek.

Pemberian Cara Diberikan Tgl Nama Obat Frek. Pemberian Cara Diberikan Tgl

1. Sitikolin 2. Silostazol 3. Pentoksifili

n 4. Metformin 5. Simvastatin 6. Aspirin 7. Diltiazem 8. Sefotiam 9. Domperidon

250 mg 2x/hr100 mg 2x/hr400 mg 2x/hr500 mg 2x/hr10 mg 1x/hr100 mg 1x/hr30 mg 3x/hr200 mg 3x/hr 10 mg 3x/hr

i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o.

09/03/09-15/03/0909/03/09-14/03/0909/03/09-14/03/0909/03/09-20/03/0909/03/09-20/03/0909/03/09-21/03/0909/03/09-21/03/0909/03/09-21/03/0911/03/09-21/03/09

10. Triamsinolon Asetonid

11. Setirizin 12. Semax drop 13. Asam

mefenamat 14. Bisakodil 15. Piritinol 16. Rivastigmin 17. Silex 18. Infus RL

10 mg 1x/hr2 tts 4x/hr 250 mg/hr

1 tube

100 mg 3x/hr3 mg 2x/hr

10 mg 3x/hr

Oles

p.o. tts

p.o.

p.o. p.o. p.o.

11/03/09

12/03/09-20/03/09 12/03/09-22/03/09

12 & 13/03/09

13/03/09 14/03/09-21/03/09 14/03/09-20/03/09 16/03/09-20/03/09 09/03/09-15/03/09

Objektif : CT scan (09/03/09) : Atrofi serebri dan serebelum. Tak tampak infark edema, ataupun perdarahan intrakranial. Thorax, manussin (09/03/09) : Tak tampak kelainan pada manus sinistra.

Urinalisa 10/03/09 Rujukan BJ

Glukosa/reduksi Keton

Sedimen urine : Kristal

1,005 ↓ ++ +- 179,5/UL ↑

1,02-1,03 - - 0-10/UL

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Antara 140/90 sampai 160/80 Antara 130/80 sampai 160/90 Antara 130/80 sampai 150/80 Antara 110/70 sampai 150/80 Antara 110/70 sampai 150/80 Antara 130/80 sampai 150/80 Antara 130/90 sampai 140/80 Antara 130/80 sampai 140/90 140/80 Antara 120/80 sampai 130/80 130/80 Antara 140/90 sampai 160/80 Antara 130/80 sampai 140/90

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hiponatremia, hiperglikemia, stroke iskemia. Pemeriksaan hematologi menunjukkan peningkatan lekosit, basofil, trombosit, dan penurunan hemoglobin, eritrosit, hematokrit. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan penurunan BJ, glukosa positif, ketonuria dan keberadaan kristal dalam sedimen urin. DRP : 1. Ketidaktaatan pasien : pasien masih batuk dan tidak

mau menerima obat silex pada tanggal 21 (ditulis dalam asuhan keperawatan rekam medik). 2. Dosis terlalu tinggi : aspirin tidak boleh melebihi 80

mg/hari saat diberikan bersama silostazol karena dapat mengakibatkan perdarahan. Selain itu penggunaan diltiazem dapat meningkatkan efek aspirin.

3. Efek samping yang tidak diinginkan : penggunaan beberapa obat (silostazol, metformin, simvastatin, diltiazem, sefotiam, domperidon, silex) potensial menyebabkan mual, pusing dan anoreksia (diketahui dari keluhan pasien selama dirawat di rumah sakit dan belum terjadi sebelum masuk rumah sakit; namun mual, pusing dan anoreksia yang dikeluhkan pasien tidak diketahui penyebabnya).

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, fungsi hati dan ginjal, status cairan dan elektrolit.

2. Monitoring efek samping obat (peningkatan SGOT & SGPT, hipotensi, perdarahan, mual, muntah, sakit kepala, dsb.). 3. Penyesuaian dosis antiplatelet. Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 111

Page 131: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

112  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 34 Subjektif : No. RM : 660021 Umur/ Jenis kelamin : 61 tahun/ L Lama tinggal : 10/05/09-22/05/09 (12 hari) Diagnosis masuk : hipertensi berat Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, tangan kanan nyeri Keluhan selama dirawat : - Riwayat penyakit : hipertensi Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 10/05/09 22/05/09

Tekanan Darah Nadi

180/100 mmHg ↑ 80 kali/menit

150/90 mmHg -

≤ 180/100-105 mmHg

Hematologi 11/05/09 Gol. Darah Protrombin time

Control Hasil

APTT Control Hasil

A 13,4 detik 15,1 detik ↑ 31,9 detik 25,2 detik

- - - -

11,00-16,00 detik 11,10-14,6 detik 28-36 detik 24,6-37,2 detik

Hematologi 10/05/09 16/05/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

14,3 g/dL 10,8 103/µL 5,28 106/µL 44,2 % 234 103/µL

- 6,4 103/µL - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 10/05/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,3 % 0,2 % 83,2 % 11,2 % ↓ 5,1 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 10/05/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

83,6 fl 27 pg 32,3 g/dL 13,6 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Ginjal 10/05/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

37 mg/dL 1,38 mg/dL ↑ 6,5 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 10/05/09 Kalium Natrium

3,4 mmol/L ↓ 139 mmol/L

- 3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 10/05/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

164 mg/dL 89 mg/dL 58 mg/dL 83 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

CT scan (10/05/09) : Stroke hemoragi dengan hematoma 5,3 x 3,7 cm pada lobus parietal kiri, mass effect dan midline shift ringan ke kanan. Thorax (10/05/09) : Kor : kardiomegali, suspek LVH. Aorta elongatio. Pulmo : normal.

Page 132: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

113  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Pemberian Diberikan Tanggal

1. Nimodipin 2. Nimodipin 3. Asam traneksamat 4. Ranitidin 5. Nicergolin 6. Kandesartan 7. Seftriakson 8. Diltiazem 9. Infus RL

10 mg/50ml 1x/hr 30 mg 3x/hr 500 mg 4x/hr 50 mg/2ml 2x/hr 10 mg 3x/hr 16 mg 1x/hr

1 g 1x/hr 100 mg 1x/hr

i.v. p.o. p.o. i.v. p.o. p.o. i.v. p.o.

10/05/09-13/05/09 14/05/09-22/05/09 10/05/09-15/05/09 10/05/09-15/05/09 10/05/09-22/05/09 10/05/09-22/05/09 11/05/09-16/05/09 10/05/09-22/05/09 10/05/09-15/05/09

Objektif : Pemeriksaan cultur & sensitivity test (12/05/09) : Jenis kuman : L. gram positif coccus Bahan : sekret tenggorok Hasil pembiakan : L. staphylococcus aureus

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Antara 150/90 sampai 180/120 Antara 150/90 sampai 180/110 Antara 140/80 sampai 160/110 Antara 130/80 sampai 170/100 Antara 140/80 sampai 170/110 Antara 160/100 sampai 180/90 Antara 150/90 sampai 174/100 Antara 130/80 sampai 170/100 Antara 130/70 sampai 190/120 Antara 130/96 sampai 180/100 Antara 140/80 sampai 170/100 Antara 130/90 sampai 160/90 Antara 150/90 sampai 150/95

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, peningkatan kreatinin dalam darah, hipokalemia, stroke hemoragi intaserebral. Pemeriksaan hematologi menunjukkan penurunan limfosit, dan perpanjangan masa pembekuan (prothrombin time). DRP : 1. Pemilihan obat kurang tepat : penggunaan nimodipin tidak diindikasikan untuk pasien stroke hemoragi

intraserebral. Nimodipin dapat menyebabkan vasodilatasi serebral sehingga cerebral blood flow meningkat dan memungkinkan area hematom di jaringan otak semakin luas.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, tekanan intrakranial, fungsi neurologis, status cairan dan elektrolit, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count),

perdarahan, fungsi ginjal, tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, dsb.). 3. Nimodipin sebaiknya tidak digunakan, perdarahan sudah diatasi dengan antifibrinolitik (asam traneksamat). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 113

Page 133: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

114  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 37 Subjektif : No. RM : 529126 Umur/ Jenis kelamin : 60 tahun/ L Lama tinggal : 08/06/09-15/06/09 (7 hari) Diagnosis masuk : hipertensi stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : pusing, bicara sulit, punggung pegal Keluhan selama dirawat : - Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 08/06/09 15/06/09

Tekanan Darah 180/110 mmHg ↑ 130/80 mmHg ≤ 160-180/90-100mmHg Hematologi 08/06/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

14,9 g/dL 8,5 103/µL 5,08 106/µL 41,7 % 198 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 08/06/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

4,8 % 0,4 % 58,6 % 30,9 % 5,3 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 08/06/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

82,1 fl 29,3 pg 35,7 g/dL 13,9 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 08/06/09 SGOT SGPT

21,8 IU/L 16,3 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 08/06/09 Ureum

Kreatinin Asam Urat

31 mg/dL 1,27 mg/dL ↑ 5,4 mg/dL

- - -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL 3,4-7,0 mg/dL

Elektrolit 08/06/09 Kalium Natrium Clorida

3,2 mmol/L ↓ 144 mmol/L 109 mmol/L ↑

- - -

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L 98-106 mmol/L

Lemak darah 08/06/09 Kolesterol Total

Trigliserida 181 mg/dL 204 mg/dL ↑

- -

< 200 mg/dL <150 mg/dL

MRI cerebral (08/06/09) : infark lama bentuk Δ pada basal ganglia-korona radiata kanan kortical-subkortical infark pada lobus parietal kiri. Thorax (08/06/09) : ukuran jantung tampak membesar (AP, supine). Pulmo tak tampak kelainan.

Page 134: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

115  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Objektif : Urinalisa 09/06/09 Rujukan

Protein/albuminKeton

Sedimen urine :bakteri

+- ++ 145,9/UL ↑

- - 0-100/UL

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 8 9

10 11 12 13 14 15

Antara 150/90 sampai 180/110 Antara 140/70 sampai 150/90 Antara 130/100 sampai 170/100 Antara 140/90 sampai 170/110 Antara 130/80 sampai 170/100 Antara 120/80 sampai 170/100 Antara 120/70 sampai 160/90 130/80

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian Cara Pemberian Diberikan Tanggal

1. Nifedipin 2. Losartan 3. Klopidogrel 4. Silostazol 5. Sitikolin 6. Ketoprofen 7. Aspirin 8. Furosemid 9. Infus NaCl

10 mg 3x/hr 50 mg 1x/hr 75 mg 1x/hr

100 mg 2x/hr 250 mg/2 ml 2x/hr

1x/hr 100 mg 2x/hr 40 mg 1x/hr

p.o. p.o. p.o. p.o. i.v.

supp. p.o. p.o.

08/06/09-15/06/09 08/06/09-15/06/09 08/06/09-15/06/09 08/06/09-15/06/09 08/06/09-13/06/09

09/06/09 10/06/09-15/06/09 12/06/09-15/06/09 08/06/09-12/06/09

Pengkajian : Problem medis : pasien mengalami hipertensi, hipokalemia, hiperkloremia, hipertrigliserida, stroke iskemia. Pemeriksaaan urinalisa menunjukkan proteinuria, ketonuria dan keberadaan bakteri dalam sedimen urin. DRP : 1. Membutuhkan obat tambahan : pasien membutuhkan obat hipolipidemik yang dapat menurunkan trigliserida.

2. Dosis terlalu tinggi : aspirin tidak boleh melebihi 80 mg/hari saat diberikan bersama silostazol. Selain itu penggunaan silostazol, klopidogrel dan aspirin menyebabkan potensiasi efek dan efek samping perdarahan.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis,hematologi, status cairan dan elektrolit, kadar lemak darah. 2. Memberikan obat tambahan hipolipidemik golongan fibrat. 3. Menggunakan paling banyak 2 macam antiplatelet saja dengan penyesuaian dosis. 4. Monitoring efek samping obat (perdarahan, hipotensi, hipokalemia, sakit kepala, dsb.). Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 115

Page 135: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

116  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

KASUS 38 Subjektif : No. RM : 431491 Umur/ Jenis kelamin : 69 tahun/ L Lama tinggal : 08/06/09-20/06/09 (12 hari) Diagnosis masuk : GERD, riwayat stroke Diagnosis keluar : hipertensi stroke Keluhan masuk : ekstremitas kiri lemas, tidak nafsu makan, mual, muntah, perut sakit, aphasia Keluhan selama dirawat : mual, muntah, banyak keringat, lemas Riwayat penyakit : - Riwayat alergi : - Objektif :

Pemeriksaan Hasil Rujukan Tanda Vital 08/06/09 20/06/09

Tekanan Darah Denyut nadi

206/127 mmHg ↑ 125 kali/menit

120/80 mmHg ≤ 160-180/90-100 mmHg

Hematologi 08/06/09 Hemoglobin

Lekosit Eritrosit

Hematokrit Trombosit

13,9 g/dL 10,4 103/µL 4,51 106/µL 43,0 % 265 103/µL

- - - - -

13-18 g/dL 4-11 103/µL 4,5-6,5 106/µL 40-54 % 150-450 103/µL

Hitung jenis lekosit 08/06/09 Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit Monosit

0,0 % 0,2 % 79,9 % 13,4 % 6,5 %

- - - - -

0-9,5 % 0-2,5 % 35-88,7 % 12-44 % 0-11,2 %

Indeks eritrosit 08/06/09 MCV MCH

MCHC RDW-CV

95,3 fl 30,8 pg 32,3 g/dL 13,3 %

- - - -

80-96 fl 27-31 pg 32-36 g/dL 11,6-14,8 %

Hati 08/06/09 SGOT SGPT

14,1 IU/L 10,4 IU/L

- -

0,00-38,00 IU/L 0,00-41,00 IU/L

Ginjal 08/06/09 Ureum

Kreatinin 47 mg/dL 1,36 mg/dL ↑

- -

10,00-50,00 mg/dL 0,7-1,2 mg/dL

Elektrolit 08/06/09 16/06/09 Kalium Natrium

3,9 mmol/L 140 mmol/L

4,4 mmol/L 143 mmol/L

3,50-5,10 mmol/L 136-145 mmol/L

Lemak darah 08/06/09 Kolesterol Total

LDL HDL

Trigliserida

158 mg/dL 102 mg/dL 49 mg/dL 79 mg/dL

- - - -

< 200 mg/dL < 150 mg/dL >40 mg/dL <150 mg/dL

MRI cerebral axial (08/06/09) : Infark serebri di talamus sinistra & periventrikel lateralis dekstra, atrofi serebri. Thorax (08/06/09) : Kor, pulmo normal.

Page 136: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

117  

Lampiran Data Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009

Penatalaksanaan :

Nama Obat Frekuensi Pemberian

Cara Pemberian Diberikan Tanggal

1. Sitikolin 2. Pentoksifilin 3. Metoklopramid 4. Nifedipin 5. Amlodipin 6. Nifedipin 7. Valsartan 8. Siprofloksasin 9. Sulfasetamid tetes mata 10. Ondansetron 11. Infus asering

250 mg 2x/hr 400 mg 2x/hr 10 mg/2 ml 1x/hr 30 mg 1x/hr 5 mg 1x/hr 5 mg 1x/hr

40 mg 1x/hr 500 mg 2x/hr 1 tetes 2x/hr 4 mg 1x/hr

i.v. p.o. i.v. p.o. p.o. p.o. p.o. p.o. tts

p.o.

08/06/09-12/06/09 08/06/09-20/06/09

08/06/09 (IGD) 08/06/09 (IGD)

09/06/09-20/06/09 09/06/09

09/06/09-19/06/09 11/06/09-20/06/09 13/06/09-20/06/09

17/06/09 08-12,16-19/06/09

Objektif : Urinalisa 10/06/09 18/06/09 Rujukan

BJ Darah

pH Protein/albumin

Keton Urobilinogen

Sedimen urine :Bakteri

+- 6,5 +- +- + 37482,8/UL ↑

1,010 ↓ 7,5 ↑ + + 25625,4/UL ↑

1,02-1,03 - 4,8-7,4 - - - 0-100/UL

Monitoring TD Tgl TD (mmHg) 8 9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Antara 150/80 sampai 206/127 Antara 140/90 sampai 180/120 Antara 150/100 sampai 170/110 Antara 130/100 sampai 160/100 Antara 120/70 sampai 182/110 Antara 120/80 sampai 140/90 Antara 130/80 sampai 130/90 Antara 125/80 sampai 150/100 Antara 140/80 sampai 160/100 Antara 130/80 sampai 170/100 Antara 160/90 sampai 190/100 Antara 150/100 sampai 160/90 120/80

Pengkajian : Pasien mengalami hipertensi, peningkatan kreatinin dalam darah, stroke iskemia. Pemeriksaan urinalisa menunjukkan penurunan BJ, pH meningkat, hematuria, proteinuria, ketonuria, urobilinogen positif dan keberadaan bakteri dalam sedimen urin. DRP : 1. Membutuhkan obat tambahan : membutuhkan antiplatelet karena pemeriksaan MRI

cerebral menunjukkan pasien mengalami stroke iskemia.

Rekomendasi : 1. Monitoring tekanan darah, fungsi neurologis, hematologi, fungsi ginjal, suhu tubuh, CBC (Complete Blood Count), tanda-tanda infeksi. 2. Monitoring tanda-tanda efek samping obat (hipotensi, perdarahan, sakit kepala, dsb.) 3. Memberikan obat tambahan antiplatelet. Outcome : membaik Cara keluar rumah sakit : diijinkan  

Lampiran D

ata Pasien Hipertensi dengan K

omplikasi Stroke

di Instalasi Raw

at Inap Rum

ah Sakit Panti Rapih Y

ogyakarta Periode Juli 2008-Juni 2009 117

Page 137: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · Anjuran untuk Farmakoterapi Stroke Iskemia ... Hipertensi Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Periode

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap Floriberta Yoaquin Intan

Anantaka Honggodipuro yang lahir di Ambarawa pada

tanggal 2 Maret 1988. Penulis adalah puteri bungsu dari

AR. Aris Honggodipuro dan Irene Yovita Endang

Setyani. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan

pada tahun 2000 di SD Kanisius Baciro Yogyakarta.

Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) diselesaikan pada tahun

2003 di SLTP Pangudi Luhur I Yogyakarta. Pendidikan Sekolah Menengah Atas

(SMA) diselesaikan pada tahun 2006 di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Pada tahun

2006, Penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

yaitu di Fakultas Farmasi dan lulus pada tahun 2010. Selama kuliah Penulis

pernah mengikuti program kreativitas mahasiswa. Penulis menulis skripsi yang

berjudul “Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien Hipertensi

dengan Komplikasi Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta Periode Juli 2008 - Juni 2009”.

 

  120