EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) … DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER...
Transcript of EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) … DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER...
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN
PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT
DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
TAHUN 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Agustina Nia Kurniati
NIM : 038114082
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN
PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT
DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
TAHUN 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Agustina Nia Kurniati
NIM : 038114082
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
JUST BE
Be strong enough to face the world each day
Be weak enough to know you cannot do everything alone
Be generous to those who need your help
Be frugal with what you need your self
Be wise enough to know that you do not know everything
Be foolish enough to believe in miracles
Be willing to share your joys
Be willing to share the sorrows of others
Be a leader when you see a path of others have missed
Be a follower when you are shrouded in the midst of uncertainity
Be the first to congrulate an opponent who succeds
Be the last to critiaze a colleague who fails
Be sure where your next step will fall, so that you will be stumble
Be sure of your final destination, in case you are going the wrong way
Be loving to those who love you
Be loving to those who do not love you, and they may change
Above all……
Be Yourself
Kupersembahkan karya kecilku untuk
Allah Bapa di Surga, Bunda Maria, Jesus Christ my Saviour,
Orang tuaku tercinta Bapa & Mamah Keluargaku…..
My lovely Ajoenk Almamaterku
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Agustina Nia Kurniati
Nomor Mahasiswa : 038114082
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA TAHUN 2005 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 24 Februari 2008 Yang menyatakan
(Agustina Nia Kurniati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena atas berkat dan perlindunganNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan Pasien
Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005”
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan, motivasi, saran, maupun bantuan finansial sampai
terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji
yang telah yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian ini dan meluangkan waktu untuk menguji, memberikan kritik dan
saran demi kesempurnaan skripsi ini
2. dr. Luciana Kuswibawati, M.,Kes selaku dosen pembimbing, yang telah sabar
membimbing, memberi saran dan kritik, dorongan dan motivasi selama
penulisan skripsi ini.
3. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang
telah diberikan demi terselesaikannya skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.
4. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt selaku dosen pembimbing akademis, terima kasih
telah sabar mendengar keluh kesah, memberikan bimbingan, masukan, selama
penulis melaksanakan kuliah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberi kesempatan
untuk melakukan penelitian dan mengambil data yang diperlukan.
6. Bapak Ibu di bagian Rekam Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah
membantu kelancaran pengambilan data penelitian ini.
7. Bapak dan mamah tercinta atas doa, dukungan, cinta, bantuan finansial dan
semangat untuk pengerjaan skripsi ini.
8. Kakak – kakak dan keluargaku yang selalu mendukungku agar tetap semangat
menyelesaikan skripsi.
9. Mba metha, kakak, teman, dan sahabat yang selalu memberikan dukungan,
semangat dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih buat
waktu, perhatian, kasih sayang, masukan dan persahabatan yang kita jalani ini.
10. Ajoenk terima kasih untuk waktu, dukungan, perhatian, kasih sayang dan
kesetiaannya menemani dan mendengarkan keluhan dalam setiap kesempatan
terutama selama penyusunan skripsi ini.
11. Keluarga besar A.A.Gde Putra yang selalu memberikan doa dan dukungannya.
12. Sahabat-sahabat tersayang Silih, Fanie, Esie, Desie, Hani, Wiwin, Nadyea,
yang selalu bersamaku dalam suka dan duka, terima kasih buat semua hal
yang udah kita jalani.
13. Kakak dan sahabatku Mb Wira, Mb Fitri, Indri, Sindu, Cipoet yang selalu
memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan perhatian terima kasih untuk
semua hal yang sudah kita jalani bersama
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Teman – teman kost Griya Talenta Mb Oucha, Githa, Siwi, Desie, Mb Imeth,
Rosa, Elvie, Intan, Tito, Purba, dan lainnya terima kasih buat waktu,
kebersamaan dan pengalaman yang sudah diberikan.
15. Teman-teman Farmasi seperjuangan angkatan 2003 terutama kelas B terima
kasih atas kebersamaan dan pengalaman selama kuliah dan praktikum.
16. Vera Dwi teman seperjuangan di Rekam Medik RSUP Dr. Sardjito , terima
kasih atas kerjasamanya.
17. Semua temanku di farmasi telah memberikan dorongan dan bantuan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
18. Semua orang dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di
sini, baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... ix
DAFTAR ISI......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xix
INTISARI.............................................................................................................. xx
ABSTRACT.......................................................................................................... xxi
BAB I. PENGANTAR.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1. Perumusan masalah..................................................................................... 4
2. Keaslian penelitian ...................................................................................... 4
3. Manfaat penelitian....................................................................................... 5
B. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
A. Prostat ............................................................................................................ 7
B. Kanker Prostat ................................................................................................. 8
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Definisi........................................................................................................ 8
2. Epidemiologi ............................................................................................... 10
3. Patogenesis.................................................................................................. 11
4. Tanda dan Gejala........................................................................................ 13
5. Etiologi....................................................................................................... 14
a. Faktor risiko yang tidak dapat dicegah.................................................. 14
b.Faktor risiko yang dapat dicegah........................................................... 15
6. Gambaran klinis .......................................................................................... 15
7. Stadium ....................................................................................................... 16
8. Diagnosis..................................................................................................... 18
9. Penatalaksanaan terapi ................................................................................ 21
a. Tujuan terapi .......................................................................................... 21
b. Sasaran terapi ......................................................................................... 21
c. Strategi terapi ......................................................................................... 21
B. Drug Related Problems (DRPs) ...................................................................... 27
C. Keterangan Empiris ......................................................................................... 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 31
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 31
B. Definisi Operasional......................................................................................... 32
C. Subjek Penelitian............................................................................................. 33
D. Bahan Penelitian............................................................................................... 33
E. Lokasi Penelitian .............................................................................................. 34
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Jalannya Penelitian ........................................................................................... 34
1. Persiapan ..................................................................................................... 34
2. Pengumpulan data ....................................................................................... 34
3. Analisis data ................................................................................................ 34
4. Pembahasan Kasus ..................................................................................... 36
G. Kesulitan .......................................................................................................... 36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 37
A. Gambaran Kasus Pasien Kanker Prostat .......................................................... 37
C. Pola Pengobatan Kanker Prostat ...................................................................... 38
1. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna ............................................ 40
2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler............. 41
3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan ................................... 42
4. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ................................................ 43
5. Obat yang bekerja sebagai anastetik ......................................................... 44
6. Obat yang bekerja sebagai analgesik ......................................................... 44
7. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi ........................................ 45
8. Obat-obat hormonal ................................................................................... 46
9. Obat-obat saluran kemih.......................................................................... 47
10. Antineoplastik dan Imunomodulator ....................................................... 47
11. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah ........................................ 48
12. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi ....................................... 49
13. Sediaan Topical ......................................................................................... 50
C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 51
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. DRP Butuh obat (need for aditional drug therapy) ................................... 69
2. DRP Tidak butuh obat (unnecessary drug therapy) .................................. 70
3. DRP Obat salah (wrong drug) ................................................................... 71
4. DRP Dosis kurang (dosage too low) .......................................................... 72
5. DRP Dosis berlebih (dosage too high) ...................................................... 73
6. DRP Efek samping obat (Adverse drug reaction) dan adanya interaksi
obat (drug interaction) ...............................................................................
76
D. Outcome Pasien Kanker Prostat ..................................................................... 78
E. Rangkuman Pembahasan ................................................................................ 79
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 82
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 82
B. Saran................................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85
LAMPIRAN.......................................................................................................... 88
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 126
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Pengelompokkan stadium........................................................ 17
Tabel II. Kadar normal PSA (Anonim, 2006)......................................... 19
Tabel III.
Kombinasi hormon (Dipiro, 2003)........................................... 26
Tabel IV.
Distribusi penggunaan obat-obat pada pasien kanker prostat kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................................................. 39
Tabel V.
Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran cerna yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005................. ......................................................................... 40
Tabel VI.
Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ................................................................................ 41
Tabel VII
Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran pernafasan yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.................. ........................................................................ 42
Tabel VIII
Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saraf pusat yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................................................................................... 43
Tabel IX.
Golongan, kelompok dan jenis obat anastetik yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............. 44
Tabel X.
Golongan, kelompok dan jenis obat analgesik yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005..........................................................................................
44
Tabel XI.
Golongan, kelompok dan jenis obat untuk pengobatan infeksi yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005..........................................................................................
45
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XII.
Golongan, kelompok dan jenis obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................................................................................... 46
Tabel XIII.
Golongan, kelompok dan jenis obat saluran kemih yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005................................................................................ 47
Tabel XIV.
Golongan, kelompok dan jenis obat antineoplastik dan imunomodulator yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005................................................................................ 47
Tabel XV.
Golongan, kelompok dan jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ........................................................................................ 48
Tabel XVI.
Golongan, kelompok dan jenis obat untuk otot skelet dan sendi yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ........................................................................................ 49
Tabel XVII.
Golongan, kelompok dan jenis obat sediaan topical yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ....................................................................................... 50
Tabel XVIII Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 52
Tabel XIX. Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 53
Tabel XX..
Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............
54
Tabel XXI.
Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005...........
55
Tabel XXII
Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 56
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXIII
Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 57
Tabel XXIV
Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 58
Tabel XXV
Evaluasi DRPs kasus 8a pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 59
Tabel XXVI
Evaluasi DRPs kasus 8b pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 60
Tabel XXVII
Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 61
TabelXXVIII
Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 62
Tabel XXIX.
Evaluasi DRPs kasus 11 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 63
Tabel XXX
Evaluasi DRPs kasus 12 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005........... 64
Tabel XXXI
Evaluasi DRPs kasus 13 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 65
Tabel XXXII Evaluasi DRPs kasus 14 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 66
Tabel XXXIII Evaluasi DRPs kasus 15 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 67
Tabel XXXIV
Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ..................................................................................
68
Tabel XXXV Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ........................................ 69
Tabel XXXVI
Tidak butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................
70
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXXVII Obat salah pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005......................................... 71
Tabel XXVIII Dosis kurang pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................. 72
Tabel XXXIX Dosis berlebih pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................ 73
Tabel XL
Efek samping obat dan adanya interaksi obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................................................... 76
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kelenjar Prostat (Anonim, 2006a).......................................... 7 Gambar 2.
Lokasi Kelenjar Prostat (Anonim, 2006c )............................. 8
Gambar 3.
Kanker Prostat (Anonim, 2006a)…………………………… 9
Gambar 4. Bagan Regulasi Hormon pada Kelenjar Prostat (Dipiro, 2003)......................................................................... 11
Gambar 5. Pemeriksaan Colok Dubur (Anonim, 2006a)......................... 16
Gambar 6. Diagram Terapi Hormonal (Anonim,2006a)......................... 23
Gambar 7.
Persentase pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur.......................................................................................
37 Gambar 8 Persentase outcome atau Hasil Terapi dari Pasien Kanker
Prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005………..................................................................
78
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Pasien Kanker Prostat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
tahun 2005……………………………………………. 88
Lampiran 2 Catatan Perkembangan Pasien Kanker Prostat yang
Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005....... 105
Lampiran 3. Nama Obat yang Dipakai pada Pengobatan …..…………... 123
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian yang paling umum akibat kanker pada pria yang berusia lebih dari 55 tahun. Di Indonesia, kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang angka kejadiannya tinggi dan menduduki peringkat kedua setelah kanker kandung kemih. Banyak cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker prostat. Beberapa pengobatan kanker prostat banyak menimbulkan efek samping bahkan bila pengobatan tidak tepat dapat menimbulkan penyakit baru, sehingga pasien pun akan mendapatkan obat-obat tambahan. Dimana dengan adanya obat – obat tambahan ini memungkinkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Drug Related Problems adalah suatu masalah yang paling sering timbul dalam suatu terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian DRPs pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif melalui rekam medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005. Drug Related Problems dievaluasi berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, catatan perkembangan dan catatan terapi pasien. Kemudian, dibandingkan dengan standar pengobatan kanker prostat dan pustaka yang sesuai.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien kanker prostat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005 sebanyak 15 pasien. Persentase kelompok umur dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur ≥40 – ≤49 tahun (6,7%), kelompok umur ≥50 – 59 tahun (13,3%), kelompok umur ≥60 - ≤69 tahun (46,7%) dan kelompok umur ≥70 tahun (33,3%). Drug Related Problems (DRPs ) yang terjadi adalah butuh obat (46,7%), tidak butuh obat (6,7%), salah obat (40%), dosis kurang (26,7%), dosis berlebih (60%), adanya efek samping obat dan interaksi obat (40%) dan ketidakpatuhan pasien (0%).
Kata kunci : Drug Related Problems, kanker prostat
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Prostate cancer is placed on second rank of the cause of death man with age more 55 years old in the world. In Indonesia, placed prostate cancer on the second rank of big ten disease diagnose after vesical cancer. The prostrate cancer is a cancer growing in the prostrate gland, thus bringing about its abnormal growth. As a result, the cancer also destroys the surrounding cells. Many treatment can use to therapy, and each of treatment can make many side effect and make many new disease. This kind of condition is the one that cause drug related problems (DRPs). Drug related problems are problems that most frequently appear in a therapy. The existance of DRPs in a medication can terrible effect on patients. The purpose of this research is to evaluate DRPs which happened in prostate cancer therapy in the hospitalized unit of Dr Sardjito Hospital Yogyakarta in 2005.
This research is a non experimental research with descriptive evaluative research design which has retrospective characteristic by looking at the medical record of Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta in 2005. The occurred DRPs are evaluated by looking at the treatment of prostate cancer compared with Standard of medical service of National Comprehensive Cancer Network in 2005.
The research results in four points. First, based on age category, the patients are subdivided into four groups, namely that of <40- ≤49 (6,7%), of ≥50-≤59 (13,3%), of ≥60-≤69 (46,7%), and of ≥70 (33,3%). Class of medicine therapy often used is 80% for digestive tract; 73,3% for cardiovascular system; 93,3% for respiratory tract; 73,3% for central nervous system; 73,3% for analgesics; 49,30% for infection; 33,3% for hormone 93,3% for nutrition and blood; 60,0% for skleletal and neuromuscular, and 3% for the others. Drug related problems which happen in medication of prostate cancer are need for additional drug therapy (46,7%), unnecessary drug therapy (6,7%), wrong drug (40%), dossage too low (26,7%), dossage too high (60%), adverse drug reaction and drug interaction (40%).
Keyword: drug related problems (drps), prostate cancer
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana
sel-sel kelenjar prostat bermutasi, tumbuh secara tidak normal dan tidak
terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya (terutama
tulang dan kelenjar limfe), bahkan dapat juga menyebabkan kematian
(Aumuler, 2005).
Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian yang paling
umum akibat kanker pada pria dan merupakan penyakit yang angka
kejadiannya tinggi pada pria di Amerika Serikat. Di Indonesia kanker prostat
termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang angka kejadiannya
tinggi, ditemukan rata-rata 17 kasus per tahun dan menduduki peringkat
kedua setelah kanker kandung kemih (Anonim, 2006b).
Pengobatan kanker prostat dapat dilakukan dengan cara pembedahan,
terapi radiasi, terapi hormon, dan kemoterapi (Anonim, 2006c). Tindakan
awal yang biasa dilakukan untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran
kanker adalah dengan terapi radiasi atau penyinaran. Apabila dengan langkah
penyinaran tidak berhasil biasanya dilakukan terapi hormon dan kemoterapi.
Langkah lain yang dilakukan bila penyinaran dan kemoterapi tidak berhasil
adalah dengan mengangkat salah satu atau kedua testes dengan cara operasi.
Pengobatan kanker prostat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan kondisi pasien. Usia dan penyakit penyerta pasien seperti tekanan darah
tinggi, diabetes, dan gangguan ginjal dapat juga dijadikan sebagai
pertimbangan (Anonim, 2006b).
Beberapa pengobatan pada pasien kanker prostat yang dilakukan
banyak menimbulkan efek samping yang cukup berarti, bahkan bila
pengobatan yang dilakukan kurang tepat memungkinkan terjadinya penyakit
yang baru, sehingga memungkinkan juga pasien akan mendapatkan obat-obat
tambahan. Penggunaan obat-obat tambahan tersebut memungkinkan
terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Penelitian mengenai DRPs pada
pengobatan pasien kanker prostat sangat penting dilakukan karena dibutuhkan
kecermatan dan ketepatan dalam pemberian obat. Selain itu, adanya DRPs
yang terjadi selama pengobatan dapat merugikan pasien. Drug Related
Problems (DRPs) sering terjadi pada pasien yang sedang menjalani
pengobatan. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien,
meningkatnya biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien, serta
meningkatkan rata-rata angka kematian dan kecacatan pada pasien, sehingga
untuk mengatasinya dibutuhkan peran seorang farmasis (Nguyen, 2000).
Evaluasi penggunaan obat pada dasarnya merupakan salah satu tugas seorang
farmasis dalam memberikan nilai tambah terhadap sistem pelayanan
kesehatan.
Pada pertengahan tahun 1980 dibuat konsep mengenai tugas dari
farmasi klinik, diantaranya memberikan informasi kepada pasien,
mengidentifikasi DRPs yang terjadi pada pasien, memberikan solusi atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
masalah yang terjadi, memilih dan merekomendasikan suatu terapi,
dan mengikuti perkembangan hasil dari terapi pasien (Perri, 2004).
Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien, sangat diperlukan
kerjasama antara farmasis dengan dokter, tenaga kesehatan lainnya, serta
pasien. Dengan adanya kerjasama ini maka tujuan untuk memperoleh keadaan
sembuh yang optimal dapat tercapai.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berkualitas semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan perekonomian
masyarakat. Adapun alasan dilakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta karena RSUP tersebut memiliki pelayanan spesialis kanker
terpadu. Pada tahun 2005 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, jumlah pasien
yang menjalani pengobatan akibat kanker prostat secara keseluruhan
berjumlah 15 pasien.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka peneliti memandang perlu
dilakukan evaluasi mengenai Drug Related Problems (DRPs) pada
pengobatan pasien kanker prostat sehingga dapat diperoleh gambaran
mengenai pemilihan obat dan terjadinya DRPs dalam pengobatan pasien
kanker prostat. Rasionalitas dalam terapi pengobatan akan sangat menentukan
mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang mendapat terapi
di instalasi farmasi rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut ini.
a) Seperti apakah gambaran kasus pasien kanker prostat yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ?
b) Bagaimana pola penggunaan obat pada penanganan pasien kanker prostat
yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ?
c) Apakah ada Drug Related Problems (DRPs) yang meliputi :
1) Butuh obat (need for additional drug therapy)?
2) Tidak butuh obat (unnecessary drug therapy)?
3) Obat salah (wrong drug)?
4) Dosis kurang (dosage too low)?
5) Dosis berlebih (dosage too high)?
6) Reaksi efek samping obat (adverse drug reaction)?
7) Interaksi obat (drug interaction)?
d) Seperti apa outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis, sudah
pernah dilakukan penelitian mengenai evaluasi Drug Related Problems (DRPs)
pada kasus pasien stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih
Yogyakarta tahun 2005 (Meita, 2006). Penelitian mengenai Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan Pasien Kanker Prostat yang
Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005 sejauh ini belum pernah
dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam hal objek dan subjek
yang diteliti.
3. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
a. manfaat teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber informasi tentang Drug Related Problems (DRPs) pada
pengobatan kanker prostat dan menambah referensi pengetahuan tenaga
kesehatan mengenai penggunaan obat khususnya pada pasien kanker
prostat.
b. manfaat praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas proses terapi pada pasien kanker prostat sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan pengobatan kanker prostat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta serta memberi informasi dan referensi untuk
bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. memberikan gambaran pengobatan kasus pasien kanker prostat yang
dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005,
2. mendeskripsikan pola penggunaan obat pada pasien dalam pengobatan
kanker prostat,
3. mengevaluasi terjadinya Drug Related Problems (DRPs) yang meliputi
adanya butuh obat, tidak butuh obat, obat salah, dosis berlebih, dosis
kurang, reaksi efek samping dan interaksi obat, dan
4. mendeskripsikan outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prostat
Prostat adalah organ reproduksi pada pria yang berfungsi membantu
produksi dan menyimpan cairan seminal. Pada pria dewasa, prostat
mempunyai ukuran panjang sekitar 3 cm dengan berat sekitar 20 gram. Prostat
terletak pada bagian pelvis, di bagian bawah saluran kemih dan di bagian
depan rektum. Prostat mengelilingi bagian uretra yang membawa urin dari
saluran kemih pada saat buang air kecil dan cairan semen pada saat ejakulasi.
Karena letaknya ini, penyakit prostat biasanya berpengaruh pada proses buang
air kecil, ejakulasi, dan buang air besar. Prostat terdiri dari kelenjar-kelenjar
kecil yang mana sekitar 20% bagiannya terdiri dari cairan semen.
(NCCN, 2005).
Gambar 1. Kelenjar Prostat (Anonim, 2006a)
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2. Lokasi Kelenjar Prostat (Anonim, 2006c)
B. Kanker prostat
1. Definisi
Kanker didefinisikan sebagai suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau
kegagalan mekanisme pengatur multipikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada
organisme multiseluler. Sifat umum dari kanker adalah pertumbuhan berlebihan,
umumnya berbentuk tumor, adanya gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan,
bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya, bersifat metastastik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru (Setiabudy dan
Gan, 1999).
Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat dimana sel-
sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan
merusak jaringan di sekitarnya bahkan dapat menyebabkan kematian (Anonim,
2006b). Sel-sel ini dapat menyebar (metastase) dari prostat ke bagian tubuh yang lain,
khususnya tulang dan getah bening. Kanker prostat biasanya dapat menimbulkan rasa
nyeri, kesulitan dalam buang air kecil, ejakulasi, buang air besar dan gejala lainnya
(Anonim, 2006a).
Pertumbuhan kelenjar prostat bergantung pada adanya hormon androgen
seperti testosteron. karena dihidrotestosteron adalah suatu promoter penting kanker
prostat. Kebanyakan kanker prostat mulai pada bagian belakang dan pada bagian
uretra (Anonim, 2006b).
Gambar 3. Kanker Prostat (Anonim, 2006a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Epidemiologi
Kanker prostat merupakan penyakit usia tinggi. Insidensinya
meningkat dengan bertambahnya umur (Arjono, 1999). Penyebab spesifik dari
kanker prostat belum dapat diketahui. Pria yang berisiko terserang penyakit
kanker prostat ini tergantung dari usia, genetik, ras, pola makan, gaya hidup,
pengobatan, dan faktor lainnya. Faktor risiko utamanya adalah usia.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pria di China, Jerman, Israel,
Jamaika, Swedia, dan Uganda angka kematian pria yang berumur 50 tahun
akibat kanker prostat adalah sekitar 30% dan pada pria yang berumur 70 tahun
adalah sekitar 80%. Pada tahun 2005, di Amerika Serikat diperkirakan
terdapat 230.000 kasus baru kanker prostat dan 30.000 diantaranya meninggal
karena kanker prostat (Anonim, 2006b).
Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian yang paling umum
akibat kanker pada pria Amerika yang berusia lebih dari 55 tahun. Menurut
Maxine Papadakis dan Stephen J. Mcphee dalam Dipiro, et al (2003) bahwa
prevalensi pasien kanker prostat akan meningkat pada rata - rata umur di atas
50 tahun, terutama pada umur 50 – 70 tahun.
Kira-kira 125.000 kasus baru kanker prostat didiagnosa setiap tahunnya
dan 32.000 pria yang sudah mengalaminya mati akibat kanker tersebut
(Brunner dan Suddarth, 1997). Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di
Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit terganas
pada pria yang angka kejadiannya tinggi. Di Sub-bagian Urologi, bagian
bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker kandung
kemih (Anonim, 2006b).
3. Patogenesis
Hypothalamus LH - RH LH ACTH Pituitary FSH Testes LH Adrenal glands FSH PROL GH Testosterone Androgens Testosterone Androgens + R DHT DHT R DHT R DNA RNA Prostate cell mRNA
Keterangan : ACTH = adrenocorticotropic hormone DHT = dihydrotestosterone FSH = folicle-stimulating hormone GH = Growth Hormone LH = Luteinizing Hormone LH-RH = Luteinizing Hormone-Releasing Hormone PROL = Prolactin R = Receptor
Gambar 4. Bagan regulasi hormon pada kelenjar prostat (Dipiro, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pertumbuhan dan diferensiasi dari prostat tergantung pada
androgen khususnya DHT (dihydrotestosterone). Testes dan kelenjar
adrenal merupakan sumber utama yang dapat menghasilkan hormon
androgen. Pada regulasi hormon, hormon androgen dipengaruhi oleh
adanya interaksi antara kelenjar hipotalamus, pituitary, kelenjar adrenal,
dan testes. Kelenjar hipotalamus akan melepaskan Luteinizing hormone –
releasing hormone (LH-RH) yang kemudian akan memicu pelepasan
Luteinizing hormone (LH) dan folicle stimulating hormone (FSH) dari
kelenjar pituitary. LH berikatan dengan reseptor dan memicu produksi
testosteron dan sejumlah kecil estrogen. FSH bekerja pada testes
menghasilkan androgen yang terikat. Sirkulasi testosteron dipengaruhi
oleh LH-RH, LH, dan FSH dengan adanya kerja umpan balik degatif dari
hipotalamus dan kelenjar pituitary. Testosteron merupakan hormon
androgen utama sekitar 95%. Bila testosteron dikonversi oleh 5 α
reduktase maka akan berubah menjadi DHT. Dihydrotestosterone (DHT)
yang memicu perkembangan sel prostat (Dipiro et al, 2003)
Kanker prostat dikelompokkan dalam adenocarsinoma, atau
kanker pada kelenjar, ketika kelenjar prostat yang dalam keadaan normal
mensekresikan cairan semen sel-selnya bermutasi menjadi sel kanker.
Biasanya adenocarsinoma berada pada daerah perifer kelenjar prostat.
Dalam jangka waktu tertentu sel kanker mulai bertambah banyak dan
mulai menyebar mengelilingi jaringan prostat (stroma) membentuk tumor
atau benjolan. Tumor tersebut akan bertambah besar dan menyerang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
organ-organ terdekat seperti misalnya seminal vesicle atau rectum, atau sel
tumor tersebut akan berkembang dan masuk ke dalam aliran darah
dan sistem limfatik. Kanker prostat bisa menjadi ganas karena sel kanker
sudah menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Serangan sel kanker ini
biasa disebut dengan metastasis. Kanker prostat biasanya menyerang atau
bermetastasis ke tulang, limfe, rektum dan saluran kemih
(Anonim, 2006c).
4. Tanda dan Gejala
Gejala itu dapat diketahui bila dilakukan pemeriksaan Prostate
Spesific Antigen (PSA) secara rutin. Tahap awal biasa disebut dengan
Benign Prostate Hypertrophy (BPH). Pada tahap ini terjadi gejala iritasi
seperti misalnya sering kencing/frequency, tergesa-gesa ingin
kencing/urgency, sering kencing pada malam hari/nocturia, sulit menahan
kencing/urgeincontinent, dan juga gejala-gejala obstruksi yaitu kencing
harus menunggu lama/hesistancy, pancaran kencing lemah, kencing tidak
puas, terputus-putus/intermittency, dan harus mengedan untuk memulai
kencing/straining. Gejala lainnya yang biasanya terjadi adanya darah pada
urin/hematouria, pembengkakan limfe di sekitar paha, impotensi
(kesulitan pada saat ereksi), rasa nyeri pada saat ejakulasi, nyeri di sekitar
panggul, punggung, pinggul, atau sekitar iga (Dipiro et al, 2005).
Gejala-gejala di atas dapat menyebabkan kanker menyebar
ke bagian tubuh lain. Penyebarannya dapat sampai ke bagian tulang
belakang, biasanya dapat menekan bagian spinal cord, dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
menyebabkan kaki terasa lemas, kesulitan buang air kecil, dan kesulitan
buang air besar (Anonim, 2006b).
5. Etiologi
Penyebab dan proses terjadinya kanker prostat belum diketahui
secara pasti. Namun dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa faktor
risiko untuk terjadinya penyakit ini adalah
a. faktor risiko yang tidak dapat dicegah :
1) usia lanjut, semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat
meningkat dengan bermakna. Pada usia 50 tahun, sekitar 33% pria
memiliki tumor prostat kecil. Pada usia sekitar 55 tahun hingga
80 sekitar 70% pria dapat dibuktikan memiliki kanker prostat
secara histopatologi.
2) kadar hormon, kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan
dengan peningkatan risiko kanker prostat. Testosteron akan diubah
menjadi dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim 5 alpha-reductase,
yang memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan sel-sel
prostat.
3) ras, orang dari ras kulit hitam memiliki risiko 2 kali lebih besar
untuk terjadi kanker prostat dibanding ras lain. Orang-orang Asia
memiliki insiden kanker prostat yang paling rendah.
4) riwayat keluarga, semakin banyak anggota keluarga yang
mengidap penyakit ini, maka semakin besar risiko anggota
keluarga yang lain untuk dapat terkena kanker prostat juga. Bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ada satu anggota keluarga mengidap penyakit ini, maka risiko
meningkat 2 kali lebih bagi yang lain. Bila ada 2 anggota keluarga
maka risiko meningkat menjadi 2-5 kali.
b. faktor risiko yang dapat dicegah adalah dengan dilakukannya diet.
Diet yang dapat dilakukan misalnya dengan mengurangi makanan
yang mengandung lemak tinggi dan kurang serat karena akan
meningkatkan risiko terkena kanker prostat (Anonim, 2006b).
6. Gambaran Klinis
Secara umum gambaran klinis yang sering dijumpai pada penderita
kanker prostat adalah sebagai berikut ini.
Adanya perkembangan kanker yang bersifat asimptomatis atau
keluhan-keluhan yang biasa muncul pada sistem urinaria seperti terjadinya
disfungsi atau ketidaknormalan (sering kencing/frequency, kencing harus
menunggu lama/hesitancy, kencing tidak lancar atau hanya menetes/
dribbling). Pada tahap awal, pasien akan mengalami nyeri pada bagian
belakang (punggung) kemudian akan terasa kaku. Nyeri akan terjadi
sebagai akibat adanya kerusakan pada getah bening. Terjadi anemia dan
kehilangan/penurunan berat badan dengan tanda yang tidak spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
7. Stadium
Stadium dari kanker prostat ditentukan berdasarkan sudah sejauh
mana penyebaran dari kanker ke jaringan sekitar dan organ lainnya.
Penetuan stadium salah satu faktor yang penting dalam menetukan terapi
yang akan dipilih dan faktor penentuan prognosis.
Kanker prostat dikelompokkan menjadi:
a. stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik,
biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat
karena penyakit lain.
b. stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada
pemeriksaan fisik atau tes antigen prostat spesifik (PSA).
c. stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi
belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
d. stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah
bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan
paru-paru) (Anonim, 2006a).
Tingkat pengelompokkan kanker prostat berdasarkan NCCN, 2007
akan disajikan pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tabel I. Pengelompokkan Stadium (Staging)
Primary tumor (T) Clinical TX primary tumor tidak dapat diketahui T0 belum ada bukti adanya primary tumor T1 secara klinik tidak ada perbedaan tumor saat diraba atau dilihat dengan foto
T1a ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar 5% atau kurang pada jaringan T1b ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar lebih dari 5% pada jaringan T1c tumor diidentifikasi dengan biopsi (misal karena adanya peningkatan nilai PSA)
T2 tumor hanya terdapat dalam prostat* T2a tumor menyerang sebagian atau satu lobus atau kurang T2b tumor menyerang lebih dari satu lobus tetapi tidak kedua lobus T2c tumor menyerang dua lobus
T3 tumor menyebar pada kapsul prostat* T3a tumor menyebar pada bagian ekstracapsular (unilateral atau bilateral) T3b tumor menyerang pada kantung mani
T4 tumor menetap atau menyerang bagian yang berdekatan selain kantung mani : bladder neck, rectum, dan dinding pelvis
Keterangan : * bila tumor ditemukan pada satu atau dua laobus berdasarkan biopsi, tetapi hasilnya tidak terlihat jelas atau gambar yang didapat tidak jelas, maka dikelompokkan pada T1c ** penyerangan pada bagian batas dalam (tetapi tidak banyak) ke dalam kapsul prostat, maka tidak dilkelompokkan sebagai T3 tetapi sebagai T2 Patologic (pT) pT2* organ khusus
pT2a unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus atau kurang pT2b unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus tapi tidak kedua lobus pT2c bilateral diseases
pT3 daerah sepanjang ekstraprostatic pT3a daerah sepanjang ekstraprostatic
pT3b tumor menyerang kantung mani pT4 tumor menyerang kandung kemih dan rektum Keterangan : * pada patologic, tidak ada kelompok T2 Regional Limfe Nodes (NX) Clinical NX Regional Limfe Nodes tidak dapat diketahui N0 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node N1 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node Patologic PNX Regional Limfe Nodes tidak dijadikan sample PN0 Regional Limfe Nodes tidak menunjukkan hasil positif PN1 terjadi metastasis pada Regional Limfe Nodes Distant Metastasis (M) MX distant metastasis tidak dapat diketahui M0 tidak dapat diketahui distant metastasis M1 distant metastasis
M1a non Regional Limfe Nodes M1b penyebaran sampai ke tulang M1c bagian lain dengan atau tanpa penyakit tulang
Gleason Score (G) GX tingkatan tidak dapat diketahui G1 diferensiasi baik (anaplasia sedikit) (Gleason 2 -4 ) G2 diferensiasi sedang (anaplasia sedang ) (Gleason 5 – 6 ) G3-4 diferensiasi tidak baik (tanda adanya anaplasia) (Gleason 7 – 10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lanjutan Tabel I. Pengelompokkan Stadium (Grouping Stage)
Stage I T1a N0 M0 G1 Stage II T1a N0 M0 G2, G3 T1b N0 M0 Setiap G T1c N0 M0 Setiap G T1 N0 M0 Setiap G T2 N0 M0 Setiap G Stage III T3 N0 M0 Setiap G Stage IV T4 N0 M0 Setiap G Setiap T N1 M0 Setiap G Setiap T Setiap N M1 Setiap G
8. Diagnosis
Selain berdasarkan gejala yang timbul, biasanya dilakukan
pemeriksaan kesehatan secara umum terlebih dahulu kemudian dilakukan
pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectum Exam (DRE) agar dapat
mengetahui ada tidaknya kelainan pada prostat yang mencurigakan
ke arah kanker prostat, yaitu konsistensi yang keras, adanya benjolan
dan pembesaran prostat yang tidak simetris serta untuk mengetahui tingkat
keparahannya (Dipiro et al, 2005)
Gambar 5 . Pemeriksaan Colok Dubur (Anonim,2006a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan Prostat Spesific Antigen
(PSA). Prostat Spesific Antigen merupakan suatu glikoprotein yang secara
primer diproduksi oleh sel-sel prostat. Kadar normalnya dalam darah
adalah 0–4ng/ml. Bila kadarnya antara 4–10ng/ml, interpretasinya dapat
berbeda karena masih bisa dikatakan normal pada orang dalam kondisi
tertentu atau dapat juga sebagai tanda kanker. Kadar yang lebih tinggi dari
10ng/ml merupakan tanda yang cukup akurat untuk keberadaan kanker
prostat, terutama bila sesuai dengan hasil pemeriksaan colok dubur, maka
untuk memastikan diagnosis biasanya diperlukan pemeriksaan jaringan
prostat yang diambil secara biopsi. Perlu diperhatikan juga bahwa sekitar
43% penderita kanker prostat dini memiliki nilai PSA kurang dari 4ng/ml.
Untuk mempertajam nilai diagnostik PSA, digunakan nilai rasio PSA
bebas dengan PSA total. Dari tabel II akan ditunjukkan kadar normal pada
usia-usia tertentu.
Tabel II. Kadar normal PSA (Anonim,2006b)
Umur (th) Level PSA dalam darah (ng/mL)
40-49 2,5 50-59 3,5 60-69 4,5 70-79 6,5
Apabila hasil pemeriksaan DRE menunjukkan hasil yang positif
dan diperkuat dengan adanya peningkatan nilai PSA biasanya dilakukan
Transrectal Ultrasonografic (TRUS). Selain dilakukan TURS untuk
diagnosis kanker prostat dilakukan penentuan Gleason score dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
untuk menentukannya dilakukan biopsi terlebih dahulu. Gleason score
dilakukan untuk dapat mengetahui diferensiasi yang dialami oleh sel
dilihat dari bentuk, ukuran, dan strukturnya dengan mengambil contoh
dari hasil biopsi, dimana sampel yang diambil adalah yang dominan
kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Masing-masing sampel tes
mempunyai grade antara 1 sampai 5, dimana jumlah yang lebih tinggi
menandakan kanker yang lebih berbahaya atau agresif. Sejauh apa kanker
telah menyebar dan mempengaruhi kesehatan pasien. Grade 1 dan 2 pada
kanker prostat termasuk pada “ well differentiated “ dimana sel masih
teridentifikasi seperti sel normal dan grade 5 termasuk pada “ poorly
differentiated “ dan ini menandakan kanker sudah menjadi ganas. Pada
akhir penentuan nilai Gleason atau Gleason score, grade dari kedua
sampel ditambahkan, nilai akan bervariasi antara 1 + 1 = 2 dan 5 + 5 = 10.
nilai yang paling tinggi ( antara 2 sampai 10 ) menandakan lebih agresif
dan berpotensi menjadi sel kanker yang berbahaya.
Diagnosis lain yaitu dengan melakukan rontgen atau skrening
tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang. Pemeriksaan
lainnya yang biasa dilakukan analisa air kemih, sitologi air kemih atau
cairan prostat, dan biopsi prostat (Anonim, 2006b).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
9. Penatalaksanaan Terapi
Penatalaksanaan terapi pada kanker prostat dapat dilihat sebagai
berikut ini.
a. Tujuan Terapi
Tujuan terapi kanker prostat adalah untuk menghambat
perkembangan dari kanker prostat pada saat pengobatan dan
mencegah terjadinya komplikasi setelah dilakukan prosedur terapi.
Terapi yang diharapkan adalah mampu memberikan gambaran
mengenai gejala dan menjaga kualitas hidup.
b. Sasaran Terapi
Pada pelaksanaan terapi pasien kanker prostat, yang menjadi
sasaran terapi adalah nilai PSA dan penyebarannya, yaitu mencegah
pertumbuhan dan penyebaran sel kanker ke organ lainnya. Pengobatan
dilakukan untuk sedapat mungkin menurunkan nilai kadar PSA
sehingga risiko berkembangnya sel kanker kecil. Selain itu,
pengobatan sangat penting dilakukan untuk mengurangi angka
kematian akibat kanker prostat dan untuk mencegah bertambah
parahnya penyakit (Dipiro et al, 2003).
c. Strategi Terapi
Strategi terapi pada pasien kanker prostat meliputi terapi
farmakologis dan terapi non farmakologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1). Terapi non farmakologis
Terapi non farmakologi yang biasanya dilakukan pada kanker
prostat operasi/pembedahan (surgery), terapi radiasi, kemoterapi,
terapi hormonal, dan beberapa terapi kombinasi. Pemilihan terapi
tergantung pada tingkat stadium penyakit, dan tingkat nilai PSA.
Faktor penting lain adalah usia pasien, kesehatan secara umum, dan
keadaan atau perasaan pasien mengenai potensial pengobatan yang
diberikan, dan kemungkinan adanya efek samping. Karena semua
jenis pengobatan dapat menyebabkan efek samping yang cukup berarti
seperti disfungsi ereksi dan gangguan pada saluran kemih
(Anonim, 2006).
Operasi/pembedahan (surgery), operasi pengangkatan prostat atau
prostatectomy merupakan pengobatan, atau bila pengobatan dengan
menggunakan terapi radiasi mengalami kegagalan. Beberapa jenis
operasi yang biasa dilakukan adalah radical prostatectomy dan
Transurethral resection of the prostat (TURP) (NCCN, 2005).
Dalam menangani kanker prostat juga diperlukan gambaran
(nomogram) untuk mengetahui perkiraan penyebaran sel kanker.
Selain itu, dilakukan tahap pengawasan (active surveillance) yaitu
dengan mengobservasi dan memonitoring penyakit tanpa melakukan
invasive. Pengawasan ini dilakukan pada pengobatan 3 tahun pertama.
Hal ini lebih menguntungkan dari risiko akibat dilakukan
pembedahan, terapi radiasi, atau terapi hormonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Terapi non farmakologis lain yang lebih sederhana dapat
dilakukan dengan cara menghindarkan diri dari stres, mengatur pola
makan, olahraga teratur, pemeriksaan kesehatan secara berkala
khususnya bagi mereka yang sibuk, perokok, kurang berolahraga, atau
bergaya hidup tidak sehat. Beberapa pemeriksaan yang
direkomendasikan adalah pengukuran tekanan darah dan kadar
kolesterol serta pemeriksaan nilai PSA untuk mendeteksi kanker sejak
dini (Siswandi, 2002).
2). Terapi farmakologis
Pengobatan awal pada kanker prostat tergantung pada tingkat
keparahan penyakit tersebut. Untuk pengobatan atau terapi secara
farmakologis, bagi pasien kanker prostat biasanya digunakan obat
seperti berikut ini.
Gambar 6 . Diagram terapi hormonal (Anonim,2006a)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a) Luteinizing Hormone – Releasing Hormone agonist (LHRH
agonist)
Merupakan obat yang mampu memberikan respon rata-rata sekitar
80%, mempunyai kelebihan sifat yang reversibel. Tidak ada
perbandingan yang terdapat pada LHRH agonist, jadi pemilihan
tergantung pada biaya, pasien, dan pilihan dari dokter. Leuprolide
asetat diberikan setiap hari; leuprolide depot dan goserelin asetat
implan dapat diberikan setiap bulan , atau setiap 12 atau 16 minggu.
Efek samping yang ditimbulkan biasanya adalah meningkatnya flare
pada pengobatan minggu pertama (seperti misalnya meningkatnya rasa
nyeri pada tulang, gejala sulit buang air kecil), rasa panas, impotensi,
menurunnya libido, dan reaksi pada bagian tertentu
(Dipiro et al, 2003).
b) Antiandrogen
Merupakan monoterapi dengan flutamide (50% - 80%),
bicalutamide (54% - 74%) dan nilutamide (40%) yang menghasilkan
respon rata-rata pada objek lebih rendah bila dibandingkan dengan
LHRH agonist. Antiandrogen diindikasikan untuk mencegah
perkembangan kanker prostat. Bila dikombinasi dengan
LHRH agonist, antiandrogen dapat mengurangi flare
(Dipiro et al, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dosis yang dibutuhkan adalah untuk flutamide 750mg/hari,
bicalutamide 50mg/hari, dan nilutamide 300mg/hari untuk sebulan,
selanjutnya 150mg/hari (Dipiro et al, 2003). Flutamide juga digunakan
sebagai antikanker.
Efek samping yang bisa ditimbulkan dari antiandrogen adalah
gynecomastia, sensasi panas, gangguan pada pencernaan, menurunnya
fungsi hati, rasa sakit pada bagian dada. Gangguan pencernaan yang
terjadi adalah diare yang merupakan efek samping dari flutamide dan
bicalutamide, rasa mual dan konstipasi yang merupakan efek samping
dari nilutamide (Dipiro et al, 2003).
c) Kombinasi hormon
Peranan dari terapi kombinasi hormonal, adalah sebagai
penghambat androgen dan penghilang androgen, yang kemudian akan
dievaluasi. Selain itu dengan kombinasi hormon dapat mengurangi
kadar testosteron. Beberapa penelitian mengenai kombinasi
antiandrogen merupakan terapi yang menguntungkan bagi pasien
sehingga dapat meminimalkan penyakit. Kombinasi hormon yang
dapat dilakukan disajikan pada tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel IV. Kombinasi hormon (Dipiro et al, 2003)
Obat Dosis
Leuprolide depot 7,5 mg / bulan
Leuprolide depot 22,5 mg / 12 minggu
Leuprolide depot 30 mg / 16 minggu
Goserelin implant 3,6 mg / 28 hari
Goserelin implant 10,8 mg / 12 minggu
Flutamide 750 mg / hari
Bicalutamide 50 mg / hari
Nilutamide 300 mg / hari selanjutnya 150 mg/hari
d) Estrogen
Agen yang paling utama adalah diethylstilbestrol (DES), sebagai
alternatif lain digunakan ethinyl estradiol, conjugated estrogen,
chlorotrianisene, dan polyestradiol phosphate yang dilihat dari segi
biaya tidaklah terlalu mahal (Dipiro et al, 2003). Terapi estrogen
digunakan untuk meredakan gejala, mengurangi ukuran tumor,
menurunkan nyeri. Tetapi terapi estrogen dapat meningkatkan risiko
tromboembolism, infark miokardium dan stroke. Selain itu efek
samping lain dari terapi estrogen adalah impotensi, penurunan libido,
penurunan produksi sperma (Anonim, 2006b).
e) Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker
prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal. Biasanya diberikan
obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-
sel kanker. Obat yang biasa digunakan secara tunggal adalah
cyclophospamide, docetaxel, estramustine, fluorouracil, methotrexate,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dacarbazine, mitoxantrone, doxorubicin, paclitaxel, gemcitabine,
vinorelbine, dan cisplatin.
Kombinasi yang biasa dilakukan adalah dengan estramustine dan
vinblatine, mitoxantrone dan prednison. Kombinasi lain yang dapat
dilakukan dengan ketoconazole dan doxorubicin, estramustine dan
etoposide atau paclitaxel (Dipiro et al, 2003). Efek sampingnya
bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan obat yang biasa
digunakan untuk memperbaiki potensi ini diantaranya digunakan
sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), atau vardenafil (Levitra)
(Anonim, 2006a).
C. Drug Related Problems (DRPs)
Proses evaluasi dalam penelitian ini difokuskan pada permasalahan
dalam farmasi klinis. Permasalahan dalam farmasi klinis terutama muncul karena
pemakaian obat. Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian atau efek yang
tidak diharapkan yang dialami pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara
aktual atau potensial terjadi bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada
saat mendapat pengobatan terhadap penyakit tertentu (Cipolle et al, 1998).
Masalah- masalah dalam kajian DRPs menurut Cipolle, Strand, and
Morley, tahun 1998 antara lain adalah seperti berikut ini.
1. Butuh obat (need for additional drug therapy).
Pasien akan mendapat risiko tinggi bila tidak mendapat terapi
tambahan. Pasien dalam kondisi pengobatan baru yang membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
terapi obat baru, pasien mempunyai penyakit kronik yang
membutuhkan terapi obat lanjutan, pasien dalam kondisi pengobatan
yang membutuhkan kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek
sinergis atau potensial, pasien dengan kondisi memburuk dapat
dicegah dengan terapi profilaksis atau sebelum operasi.
2. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy).
Pasien akan mengalami komplikasi akibat mendapat obat yang tidak
dibutuhkan. Pasien mendapat obat yang tidak sesuai dengan indikasi
penyakit, pasien tidak sengaja terkena racun di antara obat atau bahan
kimia yang menyebabkan penyakit, masalah-masalah pengobatan yang
dihubungkan dengan penyalahgunaan obat, pengguna alkohol atau
perokok, kondisi yang lebih baik dirawat dengan terapi tanpa obat,
pasien yang melakukan terapi obat lebih dari yang dianjurkan.
3. Obat salah (wrong drug).
Komplikasi yang terjdi akibat salah obat. Pasien bermasalah dengan
pengobatan yang tidak efektif, pasien alergi dengan pengobatan,
pasien menerima obat yang tidak efektif untuk indikasi pengobatan,
pasien kontraindikasi dengan obat, pasien menerima obat efektif tetapi
mahal dan tidak aman, pemakaian obat infeksi yang sudah resisten,
pasien yang sulit disembuhkan dengan terapi obat baru, pasien
menerima kombinasi obat yang tidak dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4. Pasien mendapat obat dengan dosis kurang (dosage too low).
Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk mencapai respon pasien,
konsentrasi obat dalam serum di bawah jarak terapetik yang
diinginkan, obat, dosis, rute atau formulasi tidak cukup untuk pasien.
5. Pasien mendapat obat yang tidak diinginkan atau efek samping obat
(adverse drug reaction) adanya interaksi obat (drug interaction)
Jika ada alergi, ada faktor risiko, dan hasil laboratorium berubah akibat
penggunaan obat, jika bioavaibilitas obat berubah oleh adanya
interaksi antara obat atau makanan yang digunakan, ada interaksi
dengan obat lain.
6. Pasien mendapat dosis obat berlebih (dosage too high)
Dosis terlalu tinggi untuk pasien, konsentrasi obat dalam serum diatas
jarak terapeutik yang diinginkan, dosis obat naik dengan cepat, dalam
tubuh pasien sudah banyak terakumulasi obat, dosis, rute, formulasi
tidak tepat untuk pasien.
7. Ketidaktaatan pasien (noncompliance).
Pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi
medication error (peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien),
ketidaktaatan pasien, pasien tidak membeli obat yang disarankan
karena mahal, pasien tidak menggunakan obat karena ketidaktahuan
cara pemakaian obat, pasien tidak menggunakan obat karena
ketidakpercayaan dengan produk obat yang dianjurkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
D. Keterangan Empiris
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi
Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan pasien kanker prostat
yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai ”Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada
Pengobatan Pasien Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005” merupakan jenis penelitian non eksperimental
dengan rancangan deskriptif evaluatif dan pengambilan data dilakukan secara
retrospektif. Data retrospektif merupakan data yang diperoleh dari
penelusuran catatan rekam medik yang telah lampau, dalam hal ini digunakan
catatan rekam medik periode tahun 2005. Rancangan penelitian deskriptif
artinya penelitian ini menggambarkan fenomena kesehatan atau gambaran
pasien yang sebenarnya, yang datanya diambil tanpa diubah oleh penulis.
Evaluatif artinya penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi data, dengan
menggolongkan jenis obat yang digunakan dan juga mengevaluasi drug
related problem yang ada.
Penelitian ini menggunakan data secara retrospektif dengan melakukan
penelusuran dokumen terdahulu, yaitu pada lembar rekam medis pasien
kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
B. Definisi operasional
1. Evaluasi adalah melihat dan mengumpulkan kembali data tindakan terapi yang
menggunakan obat dan menyesuaikan dengan prosedur atau standar kanker
prostat.
2. Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian atau efek yang tidak
diharapkan yang dialami pasien dalam proses terapi dengan obat secara aktual
atau potensial yang terjadi bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada
saat pasien kanker prostat mendapat pengobatan.
3. Tipe Drug Related Problems (DRPs) dalam penelitian ini adalah:
a. butuh obat (need for additional drug therapy),
b. tidak butuh obat (unnecessary drug therapy),
c. obat salah (wrong drug),
d. pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),
e. pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high),
f. munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse
drug reaction),
g. adanya interaksi obat (drug interaction).
4. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien kanker prostat yang dirawat baik
rawat inap maupun rawat jalan yang dalam rekam medis terdiagnosis kanker
prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005.
5. Pola pengobatan adalah penggolongan/pengelompokkan obat yang digunakan
dalam terapi pasien kanker prostat selama dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan golongan obat, jenis obat, dan kelas terapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
6. Outcome adalah kondisi pasien kanker prostat saat keluar dari rumah sakit
(membaik, sembuh atau meninggal dunia) pasien setelah menjalani
pengobatan di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.
7. Lembar rekam medik adalah catatan dokter, apoteker, dan perawat yang berisi
data klinis pasien kanker prostat di RSUP Dr Sardjito yang meliputi nomor
rekam medik, umur, jenis kelamin, diagnosis masuk dan keluar, komplikasi,
aturan pakai, dan jenis obat.
C. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan
diagnosa kanker prostat pada lembar rekam medik yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito tahun 2005. Berdasarkan data komputer di bagian rekam medik
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2005
sebanyak 15 pasien.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medik
(medical record) pasien kanker prostat yang dirawat baik rawat inap maupun
rawat jalan tahun 2005 yang diambil berdasarkan data di bagian rekam medik
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
E. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di instalasi catatan medik RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta yaitu di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta: Jalan Kesehatan 01 Sekip
Yogyakarta 58733.
F. Jalannya penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu :
1. persiapan
Dimulai dengan survey jumlah pasien kanker prostat yang ada dirawat
di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta tahun 2005 di bagian rekam medik. Dari hasil
survey diperoleh jumlah pasien kanker prostat sebanyak 15 data pasien.
2. pengumpulan data
Pengumpulan data dari pasien kanker prostat yang dirawat
di RSUP Dr Sardjito tahun 2005. Adapun data yang dikumpulkan terdiri atas:
identitas pasien, umur pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat
alergi, riwayat penyakit keluarga, pemeriksaan fisik, catatan perkembangan pasien
serta terapi yang diberikan.
3. analisis data
Data dianalisis dengan mengelompokkan obat yang digunakan dalam pengobatan
kanker prostat berdasarkan kelas terapi obat, mengelompokkan pasien
berdasarkan umur dan outcome pasien. Kemudian dihitung jumlah kasus yang
terjadi DRPs dan dikelompokkan berdasarkan jenis DRPs dan dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
persentasenya. Ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan obat tidak dapat
diamati, karena penelitian ini bersifat retrospektif.
Tata cara analisis hasil adalah sebagai berikut ini.
1. Distribusi umur pasien pada kasus kanker prostat dikelompokkan menjadi
4 kelompok umur yaitu ≥40 – ≤49 tahun, ≥50 – ≤59 tahun, ≥60 –≤69 tahun
dan ≥70 tahun.
2. Persentase umur pasien pada kasus kanker prostat dihitung berdasarkan
jumlah kasus masing-masing kelompok umur kemudian dibagi dengan jumlah
keseluruhan kasus yang ada lalu dikalikan 100%.
3. Persentase golongan dan jenis obat yang digunakan dihitung dengan cara
menjumlahkan berapa kali golongan dan jenis obat digunakan lalu dibagi
dengan jumlah kasus yang ada dan dikalikan 100%.
4. Evaluasi penggunaan obat–obat pada kasus kanker prostat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 dilakukan dengan mengidentifikasi DRPs
yang terjadi terkait dengan penggunaan obat–obat, yaitu:
a. butuh obat (need for additional drug therapy),
b. tidak butuh obat (unnecessary drug therapy),
c. obat salah (wrong drug),
d. pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage
too low),
e. pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high),
f. munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat
(adverse drug reaction),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Evaluasi DRPs yang terjadi dalam pengobatan pasien kanker prostat
dilakukan berdasarkan standar pengobatan kanker prostat, yaitu menggunakan
National Comprehensive Cancer Network (NCCN), dan pustaka yang sesuai
yaitu Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) tahun 2000 dan Drug
Information Handbook (DIH) tahun 2006.
4. pembahasan kasus
Kasus yang didapat dibahas dengan metode SOAP (Subjective,
Objective, Assessment, Plan) berdasarkan standar pengobatan kanker prostat
dan pustaka yang sesuai. Beberapa kasus diambil sebagai contoh evaluasi
DRPs yang mewakili ke-6 tipe DRPs yang terjadi dalam pengobatan kanker
prostat pada penelitian ini.
G. Kesulitan
Penelitian retrospektif mempunyai banyak kelemahan bila dibandingkan
penelitian prospektif. Pada penelitian retrospektif, peneliti tidak dapat
mengamati perkembangan kondisi pasien yang sebenarnya berkaitan dengan
analisis tipe DRPs, yaitu tentang terjadinya efek samping obat, interaksi obat,
dan kepatuhan terapi. Selain itu peneliti juga mengalami kesulitan dalam
membaca catatan terapi dengan penulisan yang kurang jelas, penggunaan
bahasa daerah dalam penulisan keluhan pasien dalam catatan perkembangan,
bahkan ada beberapa rekam medis tidak mencantumkan keluhan pasien,
pemeriksaan fisik atau tanda vital harian, data laboratorium, dan terjadi
kesalahan penulisan nama dagang, dosis, dan kekuatan obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) dalam
Pengobatan Pasien Kanker Prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
tahun 2005” dilakukan dengan menelusuri data rekam medik pasien yang
terdiagnosis keluar sebagai penderita kanker prostat pada tahun 2005.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian rekam medik, diperoleh 15 kasus
pasien kanker prostat.
A. Gambaran Kasus Pasien Kanker Prostat
Ganbaran kasus pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005 dapat dilihat berdasarkan kelompok umur disajikan pada
gambar 7.
Persentase Pasien Kanker Prostat Berdasarkan Kelompok U mur
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Kelo mpo k U mur
Per
sent
ase
Kel
ompo
k U
mur
≥40 - ≤49 tahun≥50 - ≤59 tahun≥60 - ≤69 tahun≥70 tahun
6,7% 13,3%
46,7%
33,3%
Gambar 7.
Persentase pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambaran kelompok pasien kanker prostat yang dirawat
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur
menunjukkan bahwa pasien dengan kelompok umur ≥40 – ≤49 tahun sebesar
6,7%, kelompok umur ≥50 – ≤59 tahun sebesar 13,3%, kelompok umur dengan
persentase terbesar adalah umur ≥60 - ≤69 tahun yaitu 46,7% dan kelompok
umur ≥70 tahun sebesar 33,3%.
Pasien kanker prostat terbanyak pada kelompok usia ≥60 - ≤69 tahun.
Hal ini tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Maxine
A. Papadakis dan Stephen J. Mcphee dalam Dipiro, et al (2003) bahwa prevalensi
pasien kanker prostat akan meningkat pada umur di atas 50 tahun, terutama pada
umur 50 – 70 tahun.
Pasien kanker prostat yang menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, berdasarkan riwayat penyakit rata-rata mulai mengalami gangguan
prostat pada usia 40 tahun. Pada usia ≥70 tahun persentase pasien menurun, hal ini
bisa disebabkan usia harapan hidup hingga mencapai usia tersebut kecil. Dengan
demikian hanya sedikit pasien yang mampu bertahan hidup dengan penyakitnya
hingga mencapai usia >70 tahun.
B. Pola Pengobatan Kanker Prostat
Pola pengobatan pada pasien kanker prostat merupakan gambaran
pengobatan yang diberikan pada pasien kanker prostat yang meliputi
kelompok obat, golongan obat, dan jenis obat yang akan disajikan dalam
bentuk tabel yang disertai penjelasan. Gambaran secara umum distribusi
penggunaan obat-obat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 menurut kelas
terapinya disajikan pada tabel IV.
Tabel IV. Distribusi penggunaan obat-obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Kelas terapi obat Jumlah kasus
Persentase (%)
1 Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi 14 93,3 2 Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah 14 93,3 3 Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna 12 80,0 4 Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem
kardiovaskuler 11 73,3
5 Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 11 73,3 6 Obat yang bekerja sebagai analgesik 11 73,3 7 Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi 9 60,0 8 Obat yang bekerja pada sistem saluran pernapasan 8 53,3 9 Anestetik 6 40,0 10 Obat-obat hormonal 5 33,3 11 Antineoplastik dan imunomodulator 5 33,3 12 Sediaan topikal ( mata,THT,dan hidung ) 2 13,3 13 Obat-obat obstertik,ginekolog,dan saluran kemih 1 6,70
Pada tabel IV terlihat berdasarkan kelas terapi, obat yang paling banyak
penggunaannya adalah obat untuk pengobatan infeksi dan obat yang
mempengaruhi gizi dan darah yaitu sebesar 93,3%. Penggunaan obat pada kelas
terapi untuk pengobatan infeksi banyak digunakan karena subjek penelitian ini
adalah pasien kanker prostat yang sangat rentan mengalami infeksi. Penggunaan
obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah seperti cairan dan elektrolit
parenteral juga menempati urutan terbanyak karena obat-obat ini diperlukan untuk
mengatasi pasien yang mengalami ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Selain itu juga sebagai asupan makanan karena biasanya pasien kanker prostat
mengalami gejala nafsu makan turun, hal ini diakibatkan karena penggunaan obat
kemoterapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Secara lebih terperinci kelompok, golongan obat dan jenis obat yang
digunakan pada pasien kanker prostat diuraikan sebagai berikut ini.
1. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna
Tabel V. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran cerna yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah
Kasus Persentase
( % ) 1 Antitukak Antasida Antasid 1 6,7 Antagonis Reseptor H2 Famotidin 3 20 Simetidin 2 13,3 Ranitidin 5* 33,3 Khelator dan senyawa
Kompleks Sukralfat 1 6,7
Penghambat Pompa Proton Pantoprazol 2 13,3 2 Pencahar Pencahar Stimulan Bisakodil 3 20,0 Pelunak Tinja Parafin Cair 1 6,7
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Pasien kanker prostat banyak yang mengeluh mual, muntah,
kehilangan nafsu makan, mudah lelah dan rasa tidak enak di ulu hati. Rasa mual
muntah menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan, hal ini menyebabkan berat
badan pasien berkurang. Obat saluran pencernaan yang digunakan adalah
antitukak dan pencahar. Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah
antitukak dengan jenis obat ranitidin sebesar 33,3%. Pada kasus ini antitukak
diindikasikan untuk mengatasi nyeri pada lambung yang menjadi keluhan pasien
saat menjalani rawat inap. Golongan antitukak yang banyak digunakan pada
pasien adalah antagonis reseptor-H2 yang dapat meringankan tukak dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sehingga dapat mengatasi keluhan nyeri perut
serta mual dan rasa tidak nyaman pada perut.
Selain keluhan mual, muntah, rasa tidak nyaman pada perut, pasien
kanker juga sering mengalami keluhan susah buang air besar. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
disebabkan pasien kanker tidak banyak melakukan aktivitas, padahal dengan
beraktivitas akan melancarkan gerak peristaltik usus sehingga buang air besar
juga akan lancar. Untuk mengatasi gangguan sulit buang air besar digunakan
obat pencahar untuk memudahkan pelintasan dan pengeluaran tinja dari kolon
dan rektum.
2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler
Tabel VI. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah
Kasus Persentase
( % ) 1 Obat Anti Hipertensi α- Blocker Terazosin 1 6,7 Alfuzosin
hidroklorida 1 6,7
ACEI Kaptopril 1 6,7 Antagonis Reseptor
Angiotensin II Valsartan 2 13,3
2 Obat Anti Angina Antagonis Kalsium Felodipina 1 6,7 Amlodipin Besilat 1 6,7
3 Diuretika Diuretika kuat Frusemid/Furosemid 8 53,3 Diuretika Osmotik Manitol 1 6,7
4 Obat sistem koagulasi darah
Hemostatik dan antifibrinolitik
Asam Traneksamat 9* 60
5 Obat gangguan sirkulasi darah
Vasodilator Perifer Nisergolin 1 6,7
Naftidrofil Besilat 1 6,7 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Penggunaan kelompok obat untuk sistem kardiovaskuler yang paling
banyak digunakan adalah golongan obat yang mempengaruhi sistem koagulasi
darah dan diuretika kuat. Obat antifibrinolitik yang paling banyak diberikan pada
penelitian ini adalah obat asam traneksamat yaitu sebesar 60%. Pemberian asam
traneksamat ini diharapkan dapat menghambat terjadinya fibrinolitik dan
membantu menghentikan pendarahan setelah prostatectomy.
Obat golongan diuretika kuat, terutama jenis obat furosemid digunakan
pada 53,3% kasus. Diuretika kuat digunakan untuk menghambat resorpsi cairan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Retensi urin dapat terjadi pada pasien yang mengalami pembesaran prostat, karena
bila pasien mengalami pembesaran prostat maka akan terjadi penyempitan saluran
kemih. Penyempitan saluran kemih ini akan menyebabkan urin tertahan dan sulit
untuk keluar. Furosemid digunakan untuk membantu memperlancar aliran urin
dengan cara menghambat reabsorbsi sodium dan klorida di tubulus distal dan
lengkung henle sehingga meningkatkan sekresi air, sodium, klorida, magnesium
dan kalsium.
Selain itu juga digunakan obat golongan antihipertensi. Antihipertensi
digunakan dengan pemantauan tekanan darah setiap harinya. Obat-obat yang
digunakan adalah obat-obatan golongan α-blocker. Golongan ini dapat
menurunkan tekanan darah dan relaksan otot yang melingkari prostat. Sesudah
uretra longgar, maka aliran urin dapat menjadi lancar kembali. α blocker yang
digunakan adalah alfuzosin hidroklorida untuk mengatasi retensi urin yang
dialami pasien.
3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan
Tabel VII. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran pernafasan yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus
Persentase ( % )
1 Antiasma dan Bronkodilator Bronkodilator antimuskarinik
Ipratropium Bromida 2 13,3
Stimulan adrenoseptor Terbulatin Sulfat 1 6,7
2 Antihistamin,hiposensitifitas Antihistamin Difenhidramina 2 13,3 3 Mukolitik Mukolitik Ambroxol 5* 33,3
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan yang paling banyak
digunakan adalah golongan mukolitik yaitu ambroxol sebesar 33,3%. Obat ini
diindikasikan untuk pasien yang mengeluh sesak nafas dan terdapat mukus pada
saluran pernafasan yang menyebabkan nafas pasien terganggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat
Tabel VIII. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saraf pusat yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah
Kasus Persentase ( % )
1 Psikofarmaka Hipnotik dan ansiolitik
Midazolam 1 6,7
Diazepam 5* 33,3 Antidepresan Trazodon HCl 1 6,7 2 Obat mual dan
vertigo Hiosin 1 6,7
Ondansetron 4 26,7 Metoklopramida 4 26,7 Mekobalamin 3 20,0 Domperidon 1 6,7 3 Antiepilepsi Pengobatan epilepsi Klobazam 1 6,7
Fenobarbital 1 6,7 Pirasetam 1 6,7 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Jenis obat yang paling banyak digunakan pada sistem saraf pusat adalah
diazepam yaitu sebesar 33,3%. Diazepam termasuk dalam ansiolitik. Ansiolitik
efektif dalam menghilangkan ansietas atau kecemasan atau gejala-gejala stres.
Stres terjadi kemungkinan disebabkan pasien memikirkan hal-hal yang
berhubungan dengan penyakitnya terutama efek samping dari kemoterapi.
Selain ansiolitik, digunakan juga obat antiepileptikum untuk mengurangi
rasa kecemasan yang sering dialami pasien kanker akibat kemoterapi.
Efek samping dari kemoterapi adalah rambut rontok, turunnya berat badan,
dan badan lemas yang membuat pasien kanker tidak percaya diri. Obat
neuroepileptikum dipakai untuk pengobatan psikosis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
5. Obat yang bekerja sebagai anestetik
Tabel IX. Golongan, kelompok dan jenis obat anestetik yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus
Persentase ( % )
1 Anestetik Umum Sedatif dan analgesik peroperatif
Ketorolak trometamol 6* 40
2 Anestetik lokal Bupivakain 1 6,7 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Anestetik yang banyak digunakan adalah kelompok sedatif dan analgesik
peroperatif. Jenis obat yang digunakan adalah ketorolak trometamol yaitu sebesar
40%. Penggunaan obat ini karena salah satu cara pengobatan kanker prostat
adalah dilakukan pembedahan sehingga, jenis obat ini digunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman saat pembedahan.
6. Obat yang bekerja sebagai analgesik
Tabel X. Golongan, kelompok dan jenis obat analgesik yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus Persentase ( % )
1 Analgesik non opioid Asam mefenamat 10* 66,7 Propifenazon 1 6,7
2 Analgesik opioid Tramadol klorida 10* 66,7 Garam Morfin 3 20 Dipiron 1 6,67
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Obat analgesik ini digunakan untuk mengurangi atau menghalau rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Pada tabel X, obat analgesik yang digunakan
pasien ada 2 golongan, yaitu analgesik non-opioid dan analgesik opioid.
Analgesik non-opioid penggunaanya paling besar yaitu mencapai 66,7 % dengan
jenis obat asam mefenamat. Analgesik opioid yang penggunaannya paling besar
adalah tramadol klorida yang juga mencapai 66,7%. Nyeri yang dikeluhkan oleh
pasien sebagian besar merupakan akibat langsung dari kanker yang dideritanya.
Sisanya sekitar 20% akibat pengobatan dan 10% akibat penyakit lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menyertai kanker. Analgesik ini juga digunakan untuk mengurangi gejala-gejala
yang sering muncul pada penderita kanker yang mengalami demam. Selain itu,
analgesik juga dibutuhkan oleh pasien kanker prostat untuk mengurangi rasa
nyeri pada saat buang air kecil.
7. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi
Tabel XI. Golongan, kelompok dan jenis obat untuk pengobatan infeksi yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus
Persentase ( % )
β laktam
a. Penisilin Amoksisilin 2 13,3 b. Sefalosporin Sefiksim/sefaklor 5 33,3 Seftriakson 9* 60 Sefuroksim 1 6,7 Antibiotik Seftazidim 1 6,7 Sefotaksim 1 6,7 Sefadroksil 1 6,7 Aminoglikosida Gentamisin 2 13,3 Kuinolon Siprofloksasin 8 53,3 Norfloksasin 1 6,7 Klindamisin linkomisin 1 6,7
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Penggunaan obat untuk pengobatan infeksi banyak digunakan karena
subjek penelitian ini adalah pasien kanker prostat yang rentan mengalami infeksi.
Kelenjar prostat yang membesar akan menyumbat uretra sehingga menghambat
aliran urin. Oleh karena itu, pria yang mengalami pembesaran prostat sering
merasakan aliran urinnya lemah. Akibatnya, kandung kemih harus bekerja keras
untuk mendorong urin keluar. Di sisi lain urin yang tertahan dapat kembali
ke ginjal. Urin yang tertahan dapat mengakibatkan infeksi pada kandung kemih
dan infeksi dalam kelenjar prostat, hal ini juga bisa disebabkan karena adanya
bakteri-bakteri dari usus besar masuk ke uretra. Setelah berada di uretra, bakteri
tersebut bergerak perlahan-lahan sampai mencapai kelenjar prostat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Di kelenjar prostat, bakteri akan berkembang dan kelenjar prostat yang terinfeksi
akan membengkak dan menimbulkan rasa sakit yang hebat. Penanda terjadinya
infeksi pada penelitian ini adalah terjadi peningkatan leukosit dan ditemukannya
bakteri pada kultur urin sehingga harus diberikan antibiotika profilaksis sebelum
terjadi infeksi yang lebih parah.
Golongan antibiotika yang digunakan pada kasus kanker prostat
di RSUP Dr. Sardjito terdiri dari golongan penisilin, sefalosporin, dan kuinolon.
Penggunaan obat antiinfeksi yang paling banyak digunakan adalah antibiotik
sefalosporin dengan jenis obat seftriakson sebesar 60%. Golongan sefalosporin
yang digunakan ini adalah sefalosporin generasi ketiga. Golongan antibiotik ini
dapat berfungsi sebagai monoterapi dan terapi kombinasi antibiotika untuk
antibiotika setelah terjadi infeksi. Selain itu, golongan ini banyak diberikan karena
sebagian besar bakteri masih sensitif.
Selain digunakan antibiotik golongan sefalosporin, digunakan juga
antibiotik golongan kuinolon, dengan jenis obat yang banyak digunakan adalah
siprofloksasin. Siprofloksasin digunakan untuk infeksi saluran kemih khususnya
upper urinary tractus infection karena antibiotik ini dapat berpenetrasi pada
prostat dan aktif terhadap kuman atau bakteri gram negatif.
8. Obat-obat hormonal
Tabel XII.Golongan, kelompok dan jenis obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus
Persentase ( % )
1 Antidiabetik Insulin Insulin 1 6,7 2 Kortikosteroid antiinflamasi
sistemik metil prednisolon 5* 33,3 Deksamethason 3 20 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Obat hormonal yang paling banyak digunakan adalah obat golongan
kortikosteroid terutama antiinflamasi sistemik. Jenis obat yang digunakan adalah
metil prednisolon yaitu sebesar 33,3%. Obat ini digunakan sebagai anti radang
atau anti alergi bila pasien mengalami keluhan peradangan atau alergi.
9. Obat-obat Saluran Kemih
Tabel XIII. Golongan, kelompok dan jenis obat saluran kemih yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus Persentase ( % )
1 Antiseptik Saluran kemih Fosfomisin 1 6,7
Obat yang digunakan adalah antiseptik saluran kemih. Obat ini dibutuhkan
untuk mencegah berkembangnya kuman atau bakteri pada saluran kemih dan
menghindari terjadinya infeksi yang dapat memperparah pembengkakan
kelenjar prostat.
10. Antineoplastik dan Imunomodulator
Tabel XIV. Golongan, kelompok dan jenis antineoplastik dan imunomodulator yang digunakan pada pengobatan kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus
Persentase ( % )
1 Sitotoksik Antineoplastik Sisplatin 1 6,7 Alkaloid vinka dan etoposid Paklitaksel 2 13,3 Karboplatin 2 13,3
2 Antikanker hormonal Androgen Flutamide 3* 20
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Obat golongan ini memiliki khasiat antikanker, tetapi obat ini juga bersifat
merusak sel-sel tubuh yang normal. Obat ini digunakan untuk tujuan
mengobati, memperpanjang hidup, atau meringankan pasien akibat gejala
kanker. Efek samping dari penggunaan obat-obat kemoterapi adalah
mielosupresi, yaitu penekanan produksi sel-sel darah dalam sumsum tulang,
mual dan muntah. Oleh sebab itu, harus diantisipasi dan dicegah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
antiemetik. Pemilihan antiemetik disesuaikan dengan penyebab mual muntah
yang mendasarinya.
Obat yang banyak digunakan pada golongan ini adalah antikanker
hormonal androgen. Jenis obat yang banyak digunakan adalah flutamide yaitu
sebesar 20%. Flutamide adalah antiandrogen non-steroid yang meningkatkan
pelepasan FSH dan LH sehingga menyebabkan meningkatnya kadar testosteron
endogen, yang mempunyai mekanisme kerja menghambat translokasi androgen
pada reseptornya, sehingga efek androgen akan dihambat. Flutamide juga akan
memperlihatkan efek antitumor pada kanker prostat. Antiandrogen
(seperti flutamide) digunakan sebagai monoterapi pada sekitar 50% - 78%
untuk menghasilkan respon objektif yang rata-rata lebih rendah daripada
LHRH agonis. Antiandrogen dapat dikombinasikan dengan LHRH agonis yang
dapat mengurangi reaksi “flare”.
11. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah Tabel XV. Golongan, kelompok dan jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang digunakan pada
pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah
Kasus Persentase
( % ) 1 Anemia dan kelainan darah
lain Anemia defisiensi besi Fero Glukonat 1 6,7
Anemia megaloblastik Asam Folat 2 13,3 Anemia hipoplastik Epoetin 1 6,7 2 Cairan dan elektrolit Pemberian Oral Kalium klorida 2 13,3 Pemberian intravena Ion
Ca,K,Na,Cl,laktat 9* 60
3 Mineral Kalium L aspartat 3 20 Garam seng 1 6,7 CaCO3 2 13,3 Karbazokrum Na
Sulfat 2 13,3
Fosfolida esensial 1 6,7 Natrium fluoride 2 13,3 4 Vitamin Vitamin K 1 6,7 kombinasi vitamin B 1 6,7
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Obat yang mempengaruhi sistem gizi dan darah yang digunakan meliputi
obat untuk anemia, cairan dan elektrolit parenteral, mineral dan vitamin. Obat
gizi diberikan untuk menambah asupan makanan bagi pasien kanker prostat
yang biasanya mengalami gejala nafsu makan turun, hal ini diakibatkan karena
penggunaan obat kemoterapi. Obat untuk darah digunakan untuk mengatasi
anemia yang terjadi pada pasien kanker prostat, akibat dari obat kemoterapi
yang menekan produksi sel-sel darah.
Pada penelitian ini yang paling banyak digunakan adalah cairan dan
elektrolit dengan pemberian intravena yaitu sebesar 60%. Golongan cairan dan
elektrolit banyak digunakan pada pasien untuk mengatasi rasa lemas,
kekurangan elektolit yang dialami oleh sebagian pasien rawat inap.
Jenis obat untuk anemia yang digunakan adalah asam folat, fero glukonat,
dan epoetin sebagai suplemen penambah darah. Penggunaan obat mineral
dengan jenis obat kalium L-aspartat sebagai penambah mineral tubuh dan
sebagai suplemen tambahan kalium bagi pasien yang mengalami hipokalemia.
Vitamin yang digunakan adalah vitamin K dan kombinasi vitamin B.
Penggunaan vitamin ini biasanya diberikan pada pasien setelah pembedahan,
dimana berfungsi sebagai faktor koagulan (vitamin K) dan sebagai
antineuralgia (vitamin B).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
12. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi Tabel XVI. Golongan, kelompok dan jenis obat untuk penyakit skelet dan sendi yang digunakan pada
pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah
Kasus Persentase ( % )
1 Obat penyakit reumatik dan gout Antiinflamasi nonsteroid Ketoprofen 6* 40
Piroksikam 3 20 Naproksen 1 6,7 Obat untuk mengatasi gout alopurinol 2 13,3 Kolkisin 2 13,3
Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan
Golongan obat otot skelet dan sendi yang paling banyak digunakan adalah
untuk penyakit rematik dan gout yaitu ketoprofen sebesar 40%. Obat otot
skelet dan sendi digunakan karena sebagian pasien mengeluh nyeri otot,
pegal-pegal pada ekstremitas maupun badan. Pemberian obat ini untuk
mengatasi keluhan tersebut. Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri setelah
operasi dan nyeri pada panggul bagian bawah. Pasien kanker pada umumnya
menjalani rawat inap dalam jangka waktu yang lama, sering berada dalam
posisi tidur sehingga bagian tubuh tidak digunakan dengan normal, hal ini
yang menyebabkan sering mengeluh sakit pada otot dan sendi, selain itu juga
karena kondisi fisik yang sudah menurun seiring bertambahnya usia.
13. Sediaan Topikal
Tabel XVII. Kelompok, golongan sediaan topikal yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah
Kasus Persentase
( % ) 1 Obat bekerja pada mata Pengobatan
Glaukoma Asetazolamid 1 6,7
2 Obat bekerja pada hidung
Obat hidung Efedrin hidroklorida 1 6,7
Sediaan topikal yang digunakan adalah asetazolamid dan efedrin
dihidroklorida sebesar 6,7%. Asetazolamid digunakan untuk mengurangi kadar
bikarbonat pada mata, hal ini banyak terjadi pada orang lanjut usia. Efedrin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
hidroklorida digunakan sebagai dekongestan nasal karena ada pasien yang
mengeluh hidungnya tersumbat. Efedrin ini digunakan untuk mencairkan mukus.
C. Evaluasi Drugs Related Problems (DRPs)
Proses terapi terhadap pasien perlu memperhatikan kerasionalan
penggunaan obat. Pemberian obat seharusnya tidak menimbulkan Drug Related
Problems (DRPs). Pengobatan dalam penyakit dianggap berhasil bila tercapai
efek terapetik dengan efek samping yang seminimal mungkin. Faktor penentu
keberhasilan pengobatan juga tergantung pada pemberian obat dan ketepatan
diagnosis. Pemberian obat yang dimaksud adalah pengobatan secara rasional yang
meliputi ketepatan dosis, ketepatan indikasi, aturan pemberian dan ketaatan
pasien. Evaluasi kerasionalan pengobatan pada kasus kanker prostat lebih
difokuskan pada masalah dalam pemberian obat yang potensial muncul DRPs.
Evaluasi DRPs bertujuan melihat proses penatalaksanaan terapi terhadap
pasien kanker prostat. Pembahasan DRPs dibahas secara mendetail pada tiap
kasus dengan menganalisa terapi yang dilakukan pada pasien dan melihat
perkembangan pasien selama dirawat dan data laboratorium yang dicantumkan
dalam lembar rekam medis. Pembahasan evaluasi DRPs dalam pengobatan kanker
prostat masing-masing kasus disajikan secara lengkap pada tabel XVIII - XXXIII
sebagai berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel XVIII. Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 1-17-30-13 Usia/ Jenis kelamin : 77 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 9 Februari 2005 Tanggal keluar : 16 Februari 2005 Rawat Jalan : 16 maret 2005 31 maret 2005 9 april 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : BPH Diagnosa Keluar : Ca Prostat
Keluhan masuk Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar Keluhan : 10/02 – 12/02 : pasien mengeluh sulit BAB 09/04 : kontrol, pasien mengeluh sulit BAB
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: - Tanggal 09/02
Cr= 1,85 mg/dL H Glu = 124 mg/dL WBC = 10,7 (x 103/μL) Neu = 73,1% Lym = 12,5% Mono = 12,4% Eo = 2,0% Baso = 0,0% RBC = 4,9 x 106/μL HB = 14,6 G%
Tanggal 30/03 PSA = 3,54 HB = 13,5 TD = 160/80 N = 80x/mnt R = 20x /mnt HB = 13,5 G% Cr = 1,99 H Urin = + Ca oksalat
Nilai normal : Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Glu darah PP : 100 -140 mg/dl
Inf. NaCl 11/02-12/02 Inj. Terfacef (seftriakson) 11/02-12/02 Tradosik (tramadol klorida) 12/02-16/02 Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 12/02-16/02 Pronalges 3 x 1 tab (ketoprofen) 16/02 Captopril 2 x 12,5 mg (kaptopril) 09/02 Ciprofloxacin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 16/03dan09/04 Asam mefenamat 2 x 500 mg (asam mefenamat ) 16/03dan09/04 Efedrin (efedrin) 30/03 Midazole (midazolam) 30/03 Validex (diazepam) 30/03 Tramal (tramadol klorida) 30/03 Ketorolac 3 x 30 mg (ketorolak trometamol) 09/04
Primperan 10 mg (metoklopramid) 09/04
ASSESSMENT 1. Pada tanggal 10/02 – 12/02 dan 09/04 pasien mengeluhkan sulit BAB* tetapi pasien tidak diberi terapi untuk
menangani keluhan ini. DRP yang terjadi : butuh obat 2. Pasien menggunakan obat diazepam dan midazolam, dimana keduanya termasuk ke dalam golongan obat yang
sama yaitu hipnotik ansiolitik, penggunaan secara bersamaan dapat meningkatkan efek sedatif dari obat. DRP yang terjadi: salah obat
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberi obat pencahar seperti misalnya bisakodil tablet yang diminum pada malam hari agar
dapat memperlancar BAB (Anonim, 2000), bila BAB sudah lancar pemberian bisakodil dihentikan agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Sebaiknya obat dipilih salah satu saja, obat yang dapat digunakan adalah midazolam karena midazolam lebih efektif bila dibandingkan dengan diazepam.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel XIX. Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 01-17-74-92 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 13 Maret 2005 Tanggal keluar : 18 Maret 2005 Keadaan pulang : sembuh Riwayat penyakit : riwayat DM, HT, Hepatitis Riwayat obat : Captopril 3 x 12,5 mg Hepatil 3 x 1 Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca Prostat Diagnosa Keluar : metastase Ca Prostat intra cranial
Keluhan masuk Badan terasa lemas sejak 10 hari yang lalu, tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, sulit berkomunikasi. Keluhan : 13/03 – 16/03 : pasien sering mengantuk dan tidur terus
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien Tanggal 13/03 WBC = 16,31 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,2% Mono = 7,4% Eo = 1,2% Baso = 0,6% RBC = 5,00 (x 106/μL) HB = 15,6 G% - Tanggal 14/03 Glukosa 2 jpp = 179 mg/dl - Tanggal 15/03 Glukosa = 174 mg/dl H BUN = 23 mg/dl H Cr= 1,18 Ast = 110 H Alt = 199 H Tot bilir = 2,93 mg/dl H Unconj.bilir =1,48 mg/dl H Conj.bilir = 0,59 mg/dl H Klorida = 108 mmol/L Tanggal 16/03 Glukosa = 273 mg/dl H - Tanggal 17/03 Glukosa 2jpp=223mg/dl H
Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl
Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl BUN : 8 – 20 mg/dl
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Glu darah PP : 100-140 mg/dl Elektrolit
Klorida : 97 - 111 mmol/L
Diamox 2 x 1 (asetazolamid) 13/03-17/03 Frisium 3 x 10mg (k/p) ( klobazam) 13/03-16/03 Inj fepiram 3g/8 jam (pirasetam) 13/03-17/03 Aspar K 2 x 1 (kalium L aspartat) 13/03-17/03 Inj. Rochepin 1 x 1 g (seftriakson) 14/03-17/03 Inf. Manitol 125 cc/6 jam (manitol) 13/03-17/03 Medixon 125 1-1-1 (metil prednisolon) 14/03-17/03 Inj. Combivent 3 x 1 (ipratropium bromida) 14/03-17/03 Inj. Platosin 3 x1 (sisplatin) 14/03-17/03 Inj. Rantin 1 A/ 8 jam (ranitidin) 16/03-17/03 Neulin 500 mg/12 jam (sitikolin) 14/03-17/03
ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat klobazam dengan dosis 3 x 10 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih 2. Pasien mengalami DM yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yaitu 273 mg/dl dan 223 mg/dl* tetapi
tidak diberi obat antidiabetik. DRP yang terjadi : butuh obat
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan klobazam dengan dosis yang sesuai yaitu 10 – 15 mg/hari. Karena bila over dosis bisa
menyebabkan rasa kantuk, kelemahan otot, gangguan pencernaan (Lacy et al, 2006) 2. Sebaiknya pasien mendapatkan obat antidiabetik, obat yang bisa digunakan adalah metformin hidroklorida dengan
dosis awal 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 3 g/hari (ADA, 2005) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel XX. Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 1-16-54-66 Usia/ Jenis kelamin : 64 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 11 Mei 2005 Tanggal keluar : 18 Mei 2005 Rawat jalan : 23 Februari 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : adeno Ca prostate dengan retensi
urin berulang
Keluhan masuk Pasien mengeluh 7 hari sebelum masuk RS, BAK tidak lancar dan sedikit-sedikit.
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: - Tanggal 02/02
PSA = 10,94 H - Tanggal 11/05
WBC = 8,9 (x103/μL) - Tanggal 12/05
HB = 13,5 G% PSA = 5,36 H
- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) - Tanggal 14/05
HB = 12,7G%
Nilai normal : Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL Nilai PSA 40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl 70-79 th : 5,5 ng/dl
Flutamid 2 x1 tab (flutamide) 02/02 dan 19/02 Ciprofloksasin 2 x 1 tab (siprofloksasin) 23/02 As. Mefenamat 3 x 1 tab (asam mefenamat) 23/02 Inj. Tyason 1 g 2 x 1A (seftriakson) 12/05-14/05 Captopril 2 x 12,5mg (kaptopril) 12/05 – 14/05 Dolana 2 x 50mg (tramadol klorida) 12/05-18/05 Inj. Interpec 2 x 1A (ambroxol) 12/05-14/05 Sofix 100 mg 2 x 1 (sefiksim) 16/05-18/05 Dulcolax syr 2 x 1 c (bisakodil) 16/05 Inf. NaCl 0,9 20 tpm 13/05-14/05 Urobazid ( norfloksasin ) 18/05 Toradol (tramadol klorida) 12/05 Diazepam 11/05 dan 15/05
ASSESSMENT 1. pasien menerima obat kaptopril sedangkan tekanan darah (TD)* pasien masih normal .
DRP yang terjadi : tidak butuh obat
PLAN 1. sebaiknya penggunaan kaptopril dihentikan.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel XXI. Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 01 – 18 – 65 – 34 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 16 Mei 2005 Tanggal keluar : 26 Mei 2005 Keadaan pulang : sembuh Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : TURP adeno Ca Prostate Diagnosa Keluar : Ca Prostate
Keluhan masuk Dalam 1 bulan terakhir pasien merasa nyeri BAK dan BAB tidak lancar, BAK sering pada malam hari, dan kadang berdarah. Keluhan : 23/05 – 25/05 : pasien sulit BAB
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien : Tanggal 16/05
WBC = 10,3 (x 103/μL) Neu = 36,2 % Lim = 60,1 % Mono = 1,8 % Eo = 1,8 % Baso = 0,1 % HB = 13,5 G% Cr = 1,99 mg/dl SGOT = 26 U/L SGPT = 12 U/L Kolest.tot = 170 mg/dl Trigliserida = 144
Nilai normal : Fungsi hati :
SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L
Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Fraksi Lemak : Koles.total : < 200 mg/dl Trigliserida : ≤ 150 mg/dl
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Mefinal / ponstan 3 x 500 mg (asam mefenamat) 16/05 – 26/05
Zinat 2 x 500 mg (sefuroksim) 22/05 – 25/05 Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 25/05 – 26/05 Ceftum 2 x 1 g (seftazidim) 25/05
Toradol Inj k / p pakai infus (ketorolak trometamol) 18/05 dan 25/05
Valisanbe k/p (diazepam) 18/05 dan 25/05 -26/05
Antasid k/p (antasida) 25/05 Buscopan Inj 3 x 1A (hiosin) 16/05-18/05
ASSESSMENT 1. Pasien mengalami keluhan sulit BAB* dari tanggal 23/05 – 25/05 tetapi tidak mendapatkan terapi.
DRP yang terjadi : butuh obat 2. Pasien menerima obat diazepam yang diminum bersamaan dengan antasida, antasida dapat mengurangi
efek dari diazepam. DRP yang terjadi : interaksi obat 3. Pasien menerima obat sefuroksim dengan dosis 2 x 500 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat pencahar seperti bisakodil tablet yang bisa digunakan pada malam hari,
bila BAB sudah lancar pemberian bisakodil dihentikan agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Lacy et al, 2006)
2. Sebaiknya perlu dilakukan pengaturan waktu pemberian, antasid diberikan sebelum makan dan diazepam diberikan sesudah makan (Anonim, 2000)
3. sebaiknya penggunaan sefuroksim dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 125 mg 2 x 1 karena bila overdosis bisa menyebabkan mual, muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna , sakit kepala (Lacy et al, 2006)
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel XXII. Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-19-47-01 Usia/ Jenis kelamin : 73 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 19 Juli 2005 Tanggal keluar : 3 Agustus 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : LUTS Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : susp Ca Prostat Diagnosa Keluar : susp Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengeluh merasa sakit pada perut bagian bawah, BAK keluar batu, nyeri dan keluar darah
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien* Terapi pasien: - Tanggal 20/07 WBC = 11,84 (x 103/μL) H Neu = 69,3% Lym = 15,8% Mono = 5,6% Eo = 9,0% Baso = 0,3% Na = 132 mol Cr = 2,49 mg/dL H HB = 11,1 G% Glukosa = 155 mg/dl
Nilai normal : Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %
Monosit : 0,0 – 11,2 % Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal :
Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 12/07 As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab (asam mefenamat) 12/07 Tramal 3 x 1 tab (tramadol klorida) 16/07-22/07 Inj. Terfacef 1 g 1x1A (seftriakson) 23/07-27/07 dan 01/08-03/08 Inj. Remopain 2x 1A (ketorolak trometamol) 23/07-27/07 Baquinor 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 28/07-01/08 Tradosic 3 x 1 (tramadol klorida) 28/07-01/08 Hytrin 1 x 1 tab (terazosin) 29/07-30/07 Inj. Kaltrofen 3 x 1A (ketoprofen) 02/08-03/08 Inf D5 % 20 tts/mnt 25/07 Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt 26/07-27/07 Laxadyn syr 2 x 1c (parafin cair) 26/07-27/07 Amoxycilin 3x500 mg (amoksisilin) 02/08-03/08
ASSESSMENT
-
PLAN -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel XXIII. Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 00-62-32-02 Usia/ Jenis kelamin : 65 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 5 September 2005 Tanggal keluar : 16 September 2005 Keadaan pulang : sembuh Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca Prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengeluh BAK terasa nyeri, sulit BAK 06/09 – 11/09 pasien mengeluh merasa nyeri
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi kanker prostat: - Tanggal 06/09
WBC = 6,3 (x 103/μL) Neu = 74 % Lim = 19,9 % Mono = 6,1 % Eo = 0,0% Baso = 0,0 % RBC = 3,88 . 106 μL HB = 12,1 gr / dl AST = 76 U/L ( H ) Glukosa = 122 mg / dl H
Nilai normal : Fungsi hati :
SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %
Monosit : 0,0 – 11,2 % Kadar gula darah Glu drh puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Amoxicilin 4 x 500 mg (amoksisilin) 10/09 – 16/09 Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 13/09 – 16/09 Fugerel 3 x 1 tab (flutamid) 13/09 – 16/09 Terfacef Inj 1 x 1 gr (natrium seftriakson) 10/09 – 15/09 Kaltrofen Inj 2 x 1 (ketoprofen) 10/09 – 15/09 Marcain 3 x dlm NaCl / 100 cc (bupivakain)
10/09 – 15/09 Narfoz 4 mg k / p (ondansetron ) 08/09
ASSESSMENT 1. Pasien menderita Hipertensi stage 1 (berdasarkan JNC VII), yaitu dengan TD 150/90* tetapi pasien
tidak mendapatkan terapi antihipertensi. DRP yang terjadi : butuh obat 2. Pasien menerima amoksisilin dengan dosis 4 x 500 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberi obat antihipertensi, bisa digunakan kaptopril sebagai antihipertensi. Perlu
dilakukan pengecekan tekanan darah bila tekanan darah pasien sudah normal penggunaan kaptopril bisa dihentikan. (Lacy et al, 2006)
2. sebaiknya penggunaan amoksisilin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 250 mg atau 3 x 500 mg karena bila overdosis bisa menyebabkan agitasi, hemodialisis, halusinasi (Lacy et al, 2006)
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel XXV. Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 1-16-54-66 Usia/ Jenis kelamin : 64 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 10 November 2005 Tanggal keluar : 24 November 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : post open prostatctomy Ca Prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengeluh merasa nyeri pada saat BAK, nyeri ± sudah 10 hari
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien - Tanggal13/09 WBC = 9,4 (x 103/μL)
RBC = 4,16. 106 μL HB = 12,7 g/dL PSA = 5,36 ng/dL H
- Tanggal 12/09 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0%
PSA = 23,03 ng/dl H
Nilai normal : Fungsi hati :
SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %
Monosit : 0,0 – 11,2 % Nilai PSA
40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl
70-79 th : 5,5 ng/dl
Diazepam tab 5g (diazepam) 11/11 Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 12/11-15/11 Inj. Dolana 3 x 1A (tramadol klorida) 12/11-15/11 Inj. Interpec 2 x 1A (ambroxol) 12/11-15/11 Sofix tab 2 x 100mg (sefiksim) 16/11-18/11 Alopurinol 1 x 300mg (alopurinol) 10/11-12/11&16/11 Sporetik 2 x 100mg (sefiksim) 10/11-15/11&23/11 Flutamide 15/11 Inj.Terfacef 1 x 1g (seftriakson) 17/11-22/11 Inj Kaltrofen 3 x 30mg (ketoprofen) 17/11-22/11 Mefinal 3x500mg (asam mefenamat) 23/11 Ciprofloxacin 2x500mg (siprofloksasin) 24/11-25/11 Asam mefenamat 3x500mg 24/11-25/11
ASSESSMENT -
PLAN -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel XXV. Evaluasi DRPs kasus 8a pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.S ardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 1-18-77-45 Usia/ Jenis kelamin : 73 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 30 Mei 2005 Tanggal keluar : 4 Juni 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : LUTS Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : BPH Diagnosa Keluar : susp Ca Prostate
Keluhan masuk Pasien mengalami sulit BAK, BAK tidak lancar
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: Tanggal 25/05 WBC = 11,1 (x 103/μL) H
Neu = 63,1% Lym = 28,8% Mono = 1,3% Eo = 6,7% Baso = 0,1% Cr = 1,37 mg/dL H
- Tanggal 27/05 Glu = 99 mg/dL
- Tanggal 01/06 WBC = 10,0 (x 103/μL)
PSA = 3,891 mg/dL - Tanggal 02/06 HB = 9,9
Nilai normal : Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %
Monosit : 0,0 – 11,2 % Nilai PSA
40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl 70-79 th : 5,5 ng/dl
Kadar gula darah Glu drh puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal :
Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1(siprofloksasin) 06/06 Inj. Tyason 1 g 1 x 1A (seftriakson) 01/06-04/06 Inj. Dolana 2 x 1A (tramadol klorida) 01/06-04/06 Inj. Interpec 3 x 1A iv (ambroxol) 01/06 Felden supp 2 x 1 k/p ( piroksikam) 01/06 Inj. Terfacef 1g 1 x 1 (seftriakson) 01/06 Inj. Transamin 3 x 1A iv (asam traneksamat) 01/06 Vit. K 3 x 1A iv 01/06 Timovit 10 mg iv (k/p) (metoklopromida) 01/06 Inf. NaCl 0,9% 20 tpm 02/06-04/06 Aspar K 1 x 1 tab (kalium aspartat) 02/06-04/06 Comsporin 100 mg 2 x 1 ( sefiksim) 04/06
ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat asam traneksamat dengan dosis 3 x 1A. DRP yang terjadi : dosis berlebih. 2. Pasien menerima 2 macam obat dengan kandungan yang sama yaitu seftriakson dan pengunaannya dilakukan
bersamaan. DRP yang terjadi : salah obat
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat dengan dosis sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 1 – 2 A yaitu 5
ml/hari. ( Anonim,2000 ) 2. Sebaiknya obat dipilih salah satu untuk terapi. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel XXVI. Evaluasi DRPs kasus 8b pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-18-77-45 Usia/ Jenis kelamin : 73 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 23 November 2005 Tanggal keluar : 16 Desember 2005 Keadaan pulang : Meninggal Riwayat penyakit : LUTS, HT Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : adeno Ca Prostat Diagnosa Keluar : adeno Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengalami sulit BAK sudah 4 hari, BAK mengandung darah, mual Keluhan : 06/12 – 10/12 pasien mengeluh sulit BAK
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien :
Aprovel 1 x 300 mg (valsartan ) 23/11 Inf. D5% lini 23/11-06/12 Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam (seftriakson ) 23/11 CaCO3 3 x 1 ( kalsium karbonat ) 23/11 As. Folat 3 x 1 (asam folat) 23/11 Inj. Acran 3 x 1 A (ranitidin ) 23/11-02/12 Inj. Kalnex 3 x 1 A (asam traneksamat) 23/11-02/12 Inj. Kaltrofen 3 x 1 A (ketoprofen) 23/11
Inj. Terfacef 1 g/24 jam ( natrium seftriakson ) 05/12 dan 26/11
- Tanggal 23/11 WBC = 9,2 (x 103/μL) Neu = 84,3%
Lym = 9,5% Mono = 5,8% Eo = 0,3% Baso = 0,1% Cr = 19,03 mg/dL H Glu = 100 mg/dL Pemeriksaan urin: eritrosit + - Tanggal 25/11 PSA total = 21,68 ng/dL H - Tanggal 26/11 WBC = 14,37 (x 103/μL) H Neu = 88,8% Lym = 6,9% Mono = 3,3% Eo = 1,0% Baso = 0,0% Cr = 17,47 mg/dL H - Tanggal 29/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) H Cr = 10,89 mg/dL H - Tanggal 30/11 Cr = 10,907 mg/dL - Tanggal 01/12 WBC = 14,26 (x 103/μL) H Cr = 8,00 mg/dL H - Tanggal 02/12 Cr = 9,71 mg/dL H - Tanggal 05/12 Cr = 12,94 mg/dL H Glu = 90 mg/dL
- Tanggal 06/12 WBC = 19,45 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,4% Mono = 6,5% Eo = 2,4% Baso = 0,1% Cr = 12,94 mg/dL (pagi) H Cr = 10,69 mg/dL (sore) H Glu = 78 mg/dL - Tanggal 10/12 WBC = 21,10 (x 103/μL) Neu = 85,2% Lym = 9,8% Mono = 4,7% Eo = 0,2% Baso = 0,2% Cr = 12,21 mg/dL H Glu = 86 mg/dL - Tanggal 12/12 Cr = 10,98 mg/dL H Glu = 92 mg/dL - Tanggal 13/12 Cr = 10,17 mg/dL H Glu = 85 mg/dL - Tanggal 16/12 Pemeriksaan urin, terinfeksi = escherichia coli x 106
- Tanggal 18/12 Glu = 91 mg/dL
Nilai normal : Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %
Monosit : 0,0 – 11,2 % Nilai PSA
40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl 70-79 th : 5,5 ng/dl
Kadar gula darah Glu drh puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal :
Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat valsartan yang memungkinkan dapat memperparah ganguan ginjal yang dialami pasien.
DRP yang terjadi : efek samping 2. Pasien menerima obat valsartan dengan dosis 1 x 300 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih. 3. Pada tanggal 06/12 – 10/12 pasien mengeluh sulit BAK* tetapi pasien tidak mendapatkan terapi. DRP yang terjadi : butuh obat
PLAN 1. Sebaiknya pasien dilakukan pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati. Bila bertambah parah, maka penggunaan valsartan
hendaknya dihentikan dan bisa diganti dengan kaptopril sebagai antihipertensi. (Anonim, 2000) 2. Sebaiknya penggunaan valsartan dengan dosis yang sesuai yaitu 80 mg untuk usia lanjut sekali sehari, karena bila overdosis
maka bisa memperparah gangguan ginjal dan gangguan hati. Oleh sebab itu pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati harus terus dilakukan. ( Anonim,2000 )
3. sebaiknya untuk memperlancar aliran urin pasien diberi furosemid untuk mengatasi kesulitan BAK. (Anonim,2000) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel XXVII. Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No. RM: 01-20-40-28 Usia/ Jenis kelamin : 54 tahun/ Laki-laki Rawat Jalan : 13 September 2005 dan 12 November 2005 Rawat inap I Tanggal masuk : 28 September 2005 Tanggal keluar : 29 September 2005 Rawat inap II Tanggal masuk : 22 November 2005 Tanggal keluar : 26 November 2005 Keadaan pulang : membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : susp BPH Diagnosa Keluar : susp adeno Ca Prostate
Keluhan masuk BAK tidak lancar, terus menerus, LUTS
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien - Tanggal 21/09
WBC = 6,8 (x 103/μL) RBC = 4,97 ( x 106 /μL) HB = 14,7 G% Lym = 14,5% Mono = 7,8%
- tanggal 22/11 WBC = 4,6 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HB = 13,3 G% RBC = 4,25 (x 106/μL) PSA = 23,03 ng/ml H Cl = 144 mmol/l H K = 4,5 mmol/l BUN = 9,1 mg/dl Cr = 1,5 mg/dl H Glu = 123 mg/dl Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L
- Tanggal 23/11 WBC = 7,05 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 16,8% Mono = 7,6% HB = 13,5 G% RBC = 4,55 (x 106/μL) PSA = 23,03 ng/dl Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l BUN = 9,1 mg/dl Cr= 1,5 mg/dl Glu = 137 mg/dl Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L
Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl
Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl BUN : 8 – 20 mg/dl
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Glu darah PP : 100-140 mg/dl Elektrolit
Klorida : 97 - 111 mmol/L
Rawat inap I Ciproxin XR 1 x 1000 mg ( siprofloksasin) 28/09 – 29/09 MST 2 x 1 mg (garam morfin ) 28/09 – 29/09 Xatral 1 x 1 mg (alfuzosin klorida) 28/09 – 29/09 Totadol injeksi 2 x 1 A mg (ketorolak tromethamine)
28/09 – 29/09 Gaster 2 x 1A mg (famotidin) 28/09 – 29/09 Kalnex 3 x 250 mg mg (asam traneksamat) 28/09 – 29/09 Rawat Inap II Nirmadil 1 x 1 (felodipin) 23/11 Valisanbe 2 x 1 k/p (diazepam) 23/11 Ciproxin XR 1 x 1 (siprofloksasin) 23/11 – 24/11 Felden flesh 2 x 1 (piroksikam) 25/11 – 26/11 Xatral XL 1 x 1 (alfuzosin klorida) 25/11 – 26/11 Ditranex 2 x 250 mg (asam traneksamat) 23/11 – 24/11 Terfacef inj 1 x 1 gr (natrium seftriakson) 23/11 – 24/11 Gaster inj 2 x 1 (famotidin) 23/11 – 24/11 Ditranex 3 x 500 mg (asam traneksamat) 25/11 – 26/11 Xevolac/toradol inj 2 x 30 mg (ketorolak tromethamine)
23/11 – 24/11 Lasix 1 x 1 A (furosemid ) 24/11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
ASSESSMENT 1. Pasien menerima siprofloksasin dengan dosis : 1 x 100 mg. DRP yang terjadi : dosis kurang 2. Pasien menerima dosis asam traneksamat dengan dosis : 2 x 250 mg . DRP yang terjadi : dosis berlebih.
PLAN 1. Sebaiknya penggunaan siprofloksasin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menaikkan dosis menjadi 250-500 mg ( untuk
infeksi saluran kemih ) ( Anonim,2000 ) 2. Sebaiknya penggunaan asam traneksamat dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 50 mg/hari.
Karena bila overdosis akan menyebabkan mual,muntah dan diare Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran Tabel XXIX. Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-21-64-26 Usia/ Jenis kelamin : 67 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 2 Desember 2005 Tanggal keluar : 17 Desember 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : HT, kencing batu dan darah Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca Prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengalami BAK tidak lancar, BAK keluar batu, kadang tidak bisa ditahan
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: - Tanggal 02/12
WBC = 8,9 (x 103/μL) Neu = 69,5% Lym = 18,3% Mono = 7,9% Eo = 4,1% Baso = 0,2% Cr = 1,09 mg/dL
- Tanggal 7/12 WBC = 9,8 (x 103/μL) Cr = 1,36 mg/dL H
- Tanggal 18/02 WBC = 6,73 (x 103/μL) Neu = 54,2% Lym = 28,8% Mono = 8,2% Eo = 8,2% Baso = 0,6% Glu = 108 mg/dL
- Tanggal 14/01 WBC = 15,1 (x 103/μL) H Lym = 8,3% Kristal urin = bakteri +
Nilai normal : Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Ciprofloksasin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 03/12 As. Mefenamat 3 x 500 mg (asam mefenamat) 05/12 Inj. Terfacef 1 x 1 g ( natrium seftriakson) 05/12 Inj. Ringer Laktat 20 tpm 07/12-12/12 Inj. Fosfomycin 2 x 1 g (fosfomisin ) 07/12-10/12 Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 (asam traneksamat) 07/12-10/12 Inj. Dolsik 2 x 1 A (tramadol klorida) 07/12-10/12 Sporetik 100 mg 2 x 1 (sefiksim ) 12/12-17/12 Mefinal 500 mg 3 x 1 (k /p) (asam mefenamat) 12/12-17/12
ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat asam traneksamat dengan dosis 3 x 500 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat dengan dosis sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 2 x 250mg yaitu 5
ml/hari. ( Anonim,2000 )
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel XXIX. Evaluasi DRPs kasus 11 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-21-81-23 Usia/ Jenis kelamin : 71 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 15 Desember 2005 Tanggal keluar : 11 Januari 2006 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : trombositopenia Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : adeno Ca Prostate Diagnosa Keluar : adeno Ca Prostate
Keluhan masuk Pasien mengalami kesulitan BAK, nyeri pinggang pada saat BAK, BAB terasa sakit.
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien : - Tanggal 05/12
WBC = 4,4 (x 103/μL) Neu = 61,3% Lym = 27,7% Cr = 1,3 mg/dL Glu = 89 mg/dL
- Tanggal 20/12 WBC = 5,1 (x 103/μL)
Neu = 63,9% Lym = 25,5%
- Tanggal 21/12 WBC = 4,2 (x 103/μL) Neu = 70,3% Lym = 23,3% Cr = 0,7 mg/dL
- Tanggal 22/12 WBC = 3,7 (x 103/μL) Neu = 58,0% Lym = 30,3%
- Tanggal 26/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 32,9%
- Tanggal 28/12 WBC = 6,2 (x 103/μL) Neu = 66,8% Lym = 21,6% Glu = 109 mg/dL
- Tanggal 30/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 57,1% Lym = 30,0% - Tanggal 31/12 WBC = 5,6 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 26,0% - Tanggal 02/01 WBC = 5,01 (x 103/μL) Neu = 56,4% Lym = 32,6% Mono = 9,6% Eo = 0,8% Baso = 0,6% - Tanggal 04/01 WBC = 4,8 (x 103/μL) Neu = 66,9% Lym = 21,2% - Tanggal 05/01 WBC = 6,4 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 16,5% - Tanggal 07/01 WBC = 6,8 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 19,4% - Tanggal 09/01 Lym = 16% Lekosit = 6,1 ribu/mm
Nilai normal : Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Ciprofloksasin 2 x 1 (siprofloksasin) -17/12 dan 19/12-29/12 Synflex 2 x 1 (naproksen) 15/12-17/12 Lumeson 2 x1 / lameson (metil prednisolon) 17/12-26/12 Frilix 2 x 100 mg (naftidrofuril) 17/12-11/01 Methycobal 3 x 1 (mekobalamin) 17/12-11/01 Inj. Gastridin 2 x 1 (ranitidin) 15/12-17/12 dan 19/12 Inj. Toradol 2 x 1(ketorolak trometamol) 15/12-17/12 Transamin 500 mg (k/p) (asam traneksamat) 15/12-16/12 As. Mefenamat 3 x 1 (asam mefenamat) 19/12-23/12 Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) 20/12-11/01 Adona 3 x 1 (karbazokrum natrium) 23/12-01/01 Dexa 1A/iv (deksamethason) 21/12 dan 2712-01/01 Lasix 1 A (furosemid) 24/12 Medrol/Medixon 2-2-0 (metil prednisolon) 26/12-03/01 Inf. Adona 10 mg, 50 mg (karbazokrum natrium) 27/12-11/01 Atrovent 2cc 1-0-1 (ipratropium bromida) 28/12-29/12 dan
02/01-11/01 Solumedrol/Medixon 125 mg/8 jam (metil prednisolon) 04/01-
07/01 Cefotaxim inj 2 x 1 (sefotaksim) 15/12–17/12 Urobacid (norfloksasin) 20/12-24/12 dan 27/12-11/01 Biofenid E 100 3 x 1 02/01-11/01
ASSESSMENT Pasien menerima obat naproksen yang penggunannya bersamaan dengan ketorolak. DRP yang terjadi : interaksi obat
PLAN Sebaiknya pasien tidak diberikan obat naproksen bersamaan dengan ketorolak karena akan menambah efek samping yang tidak diharapkan seperti pada saluran pencernaan yaitu terjadinya diare dan mual (Anonim, 2000)
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel XXX. Evaluasi DRPs kasus 12 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr .Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-09-55-03 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 20 Desember 2005 Tanggal keluar : 31 Desember 2005 Keadaan pulang : membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : pronalges k/p Inf asering Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca prostate pro kemoterapi Diagnosa Keluar : Ca Prostate stadium IV
Keluhan masuk Sejak 5 hari yang lalu pasien mengeluh perut kanan atas terasa sakit, perut kembung, mual, BAB/BAK tidak lancar
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien* Terapi kanker prostat - Tanggal 21/12 WBC = 4,7(x 103/μL) Neu = 65,9 % Lym = 22,1% Mono =10,1% Eo = 1,7 % Baso = 0,2% RBC = 4,16 106 μL HB = 12,8 G% Cr = 1,2 mg/dl
Bilirubin total = 1,12 H Bilirubin direct = 0,29 H Bilirubin indirect = 0,82 SGOT = 106,9 H SGPT = 50,1 H Ureum = 20
Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl
Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
KSR 3 x 1 tab (kalium klorida) 23/12 – 31/12 MST 2 x 10 mg (garam morfin) 24/12 – 28/12 Lasix Inj 2 x 1A (furosemid) 23/12 – 30/12 Cimetidine 2 x 1tab (simetidin) 30/11 - 31/12 Furosemide 2 x 1tab (furosemid) 31/12 Dexamethason Inj 2 x 2 A (deksamethason) 26/12 – 29/12 Vomceran Inj 2 x 8mg (ondansetron) 28/12 – 29/12 Pantozol 2 x 1A (pantoprazol) 28/12 - 29/12 Dulcolax k/p (bisakodil) 28/12 Delcadryl Inj 2 x 1A (difenhidramina) 28/12 Ranitidin inj 1 x 2 A (ranitidin) 31/12 Taxol inj 1 x 30 mg (paklitaksel) 28/12 Carboplatin inj 1 x 450mg ( karboplatin) 28/12
ASSESSMENT 1. pasien menerima obat dengan indikasi sama sebagai antitukak secara bersamaan yaitu ranitidin
dengan simetidin . DRP yang terjadi : salah obat 2. pasien menerima obat furosemid sedangkan pasien mengalami hipotensi (110/70)* . DRP yang terjadi : butuh
obat
PLAN 1. Sebaiknya dipilih salah satu obat saja. Dapat dipilih simetidin dengan dosis yang dikurangi utuk
menjaga fungsi hati dan ginjal. (Anonim, 2000) 2. Sebaiknya pasien diberikan terapi tambahan yaitu suplemen kalium karena penggunaan furosemid
pada pasien yang mengalami hipotensi dapat menyebabkan hipokalemia (Lacy et al, 2006). Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel XXXI. Evaluasi DRPs kasus 13 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-18-51-27 Usia/ Jenis kelamin : 43 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 6 Mei 2005 Tanggal keluar : 25 Mei 2005 Keadaan pulang : membaik ( atas permintaan sendiri ) Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Tumor prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengeluh sudah 10 bulan susah BAK dan BAK keluar darah, tidak bisa BAB 2 hari yang lalu tidak bisa BAK
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien* Terapi pasien - Tanggal 05/05
WBC = 13,79 (x 103/μL) Neu = 94,1% Lym = 4,6% Mono = 1,2% Eo = 0,1% Baso = 0,0% Cr = 4,7 mg/dL H
- Tanggal 06/05 Cr = 4,517 mg/dL HB = 7,8 g/dL
- Tanggal 08/05 WBC = 15,57 (x 103/μL) Neu = 90,6% Lym = 2,2% Mono = 1,2% Eo = 0,0% Baso = 0,0% Cr = 0,77 mg/dL HB = 9,3 G%
- Tanggal 11/05 WBC = 4,98 (x 103/μL) Neu = 89,9% Lym = 8,3% Mono = 1,6% Eo = 0,2% Baso = 0,0%
Cr = 4,07 mg/dL H
- Tanggal 13/05 Cr = 3,61 mg/dL - Tanggal 16/05 WBC = 5,9 (x 103/μL) Cr = 2,67 mg/dL H HB = 10 g/dL - Tanggal 21/05 WBC = 5,26 (x 103/μL) Neu = 87,2% Lym = 10,0% Mono = 1,3% Eo = 1,1% Baso = 0,4% Cr = 2,00 mg/dL H - Tanggal 23/05 WBC = 2,15 (x 103/μL) Neu = 80,6% Lym = 14,2% Mono = 4,7% Eo = 0,5% Baso = 0,0%
Pemeriksaan urin, terinfeksi = klebsiella sp (104 CFU/mL)
Nilai normal : Fungsi Ginjal :
Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl Hematologi :
HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %
Monosit : 0,0 – 11,2 %
Inf. RL 20 tpm 06/05 Inj. Terfacef 1 x 1g (natrium seftriakson) 06/05 Inj. Transamin 1 x 1A(asam traneksamat) 06/05 Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 09/05-22/05 Inj. Interpec 2 x 1A(ambroxol) 09/05-12/05 Inj. Lasix 40 mg 1 x 1A (furosemid) 17/05-18/05 Inj. Gentamycin 1 x 80 mg (gentamisin) 17/05-25/05 Inj. NaCl 0,9% 20 tpm 19/05-25/05 Aspar K 3 x 1tab (kalium aspartat) 21/05-25/05 Inj. Cefriaxon 1 x 1g (seftriakson) 23/05-25/05
ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat gentamisin bersamaan penggunaannya dengan furosemid yang merupakan diuretika kuat. DRP yang
terjadi : interaksi obat
PLAN 1. Sebaiknya penggunaan gentamisin tidak bersamaan dengan furosemid. Karena akan berinteraksi furosemid akan
meningkatkan ototoksisitas (Anonim, 2000).
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel XXXII. Evaluasi DRPs kasus 14 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE No. RM: 1-19-64-45 Usia/ Jenis kelamin : 59 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 22 Juli 2005 Tanggal keluar : 31 Juli 2005 Keadaan pulang : meninggal Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : HT stage II, chronic kidney disease, adeno ca prostate Diagnosa Keluar : adeno Ca Prostate
Keluhan masuk Pasien mengeluh susah BAK dan BAK keluar darah, kaki bengkak, oliguria
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi kanker prostat Tanggal 22/07
WBC = 7,39 (x 103/μL) Neu = 74,2 % Lym = 16,2 % Mono =6,0 % Eo = 3,1 % Baso = 0,04 % HB = 10,5 Al = 7,34 gr/dl L Cr = 3,2 mg/dl H SGOT = 29,4 U/L SGPT = 21,1 U/L Ureum = 12,9 mg/dl
Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl
Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl
Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %
Inf D5% 22/07 – 25/07 Vometa (domperidon) 22/07 – 25/ 07 dan 29/07 As folat (asam folat) 22/07 – 25/ 07 dan 29/07 CaCO3 22/07 – 25/ 07 dan 29/07 Inj ceftriaxon (seftriakson) 22/07-25/07 Inj primperan (metoklopromida) 29/07
ASSESSMENT 1. Berdasarkan pemeriksaan, tanggal 25/07 – 27/07 tekanan darah pasien 190/110*, pasien menderita
HT stage II tetapi tidak mendapatkan terapi . DRP yang terjadi : butuh obat
PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat antihipertensi agar tekanan darah bisa turun antihipertensi yang
bisa digunakan adalah kaptopril. Selain itu perlu dilakukan pemantauan secara rutin dalam pengecekan tekanan darah.
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel XXXIII. Evaluasi DRPs kasus 15 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjevctive, objective)
SUBJECTIVE No. RM: 0-66-66-75 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 6 September 2005 Tanggal keluar : 4 Oktober 2005 Keadaan pulang : membaik ( atas permintaan sendiri ) Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Tumor prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat
Keluhan masuk Pasien mengeluh susah BAK dan BAK keluar darah.
OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien
Tanggal 06/09 WBC = 8,6 (x 103/μL) Neu = 81,0 % Lym = 10,3 % Mono = 7,1 % Eo = 1,0 % Baso = 0,6 % Sedimen urin Sel leuko pucat = 0 – 1 Leuko gelap = 1 – 2 Eritrosit = +++ HCT = 26,7 %
- Tanggal 07/09 Creatinin = 4,97 mg/dL HB1C = 10,3 %
- Tanggal 08/09 WBC = 7800
- Tanggal 09/09 Creatinin = 3,9 mg/dL - Tanggal 10/09
Creatinin = 3,43 mg/dL - Tanggal 11/09
WBC = 6,9 (x 103/ μL) Neu = 77,8 % Lym = 11,6 % Creatinin = 3,9 mg/dL Cr =2,81 mg/dL( 00.20 ) Hct = 33,7 % Glu = 119 mg/dL
- Tanggal 07/09 WBC = 6,0 (x 103/ μL) Neu = 81,7 % Lym = 07,0 % Hct = 36,5 % WBC = 6,6 (x 103/ μL) Hct = 32,3 % Hb = 10,9 gr/dL
- Tanggal 13/09 WBC = 9,29 (x 103/ μL) Neu = 85,1 % Lym = 8,2 % Mono = 3,6 % Eo = 2,8 % Baso = 0,3 % HCT = 35,4 % Hb = 10,9 gr/dL Creatinin = 5,22 mg/dL Alb = 2,82 g/dL Glu = 134 mg/dL
- Tanggal 15/09 Creatinin = 4,30 mg/dL
- Tanggal 17/09 Creatinin = 4,48 mg/dL Glu = 143 mg/dL
- Tanggal 20/09 WBC = 13,4 (x 103/ μL) Neu = 82 % Lym = 9,6 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % HCT = 42,5 % Hb = 13,7 MCV = 76,2 MCH = 24,5 MCHC = 32,1 RBC= 4,46 x 106 μL Creatinin = 4,72 Glu = 44 mg/dL
- Tanggal 21/09 Glu = 320 mg/dL H
- Tanggal 22/09 WBC = 20,4 (x 103/ μL) Neu = 87,5 % Lym = 7,9 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % Creatinin = 5,0 mg/dL
- Tanggal 24/09 WBC = 15,4 (x 103/ μL) Neu = 80,5 % Lym = 07,9 % HCT = 38,3 % Glu = 275 mg/dL H
- Tanggal 26/09 WBC = 13,5 (x 103/ μL) Neu = 84,4 % Lym = 8,9 % HCT = 38,6 % Creatinin = 5,9/dL Glu = 070 mg / dL
- Tanggal 27/09 WBC = 07,1 (x 103/ μL) Neu = 79,7 % Lym = 10,7 % HCT = 36,9 % Creatinin = 4,73mg/dL Glu = 97 mg / dL
- Tanggal 01/10 Creatinin = 6,3 mg/dL Glu = 175mg/dL (08.19) Glu = 33 mg/dL (00.26)
- Tanggal 03/10 Glu = 239 mg / dL H
- Tanggal 03/10 Urin : kuning kemerahan
Suntikan insulin 0 – 1 – 0 (insulin) 06/09 Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg (valsartan) 08/09-12/0 14/09-19/09 21/09-04/10 Sangobion 1 x 1tab (fero glukonat) 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Norvask 1 x 10 mg (amlodipin besilat) 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Gaster 20/digest 1 x 1tab (famotidin) 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-29/09 CaCO3 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Asam folat 3 x 1 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Proneuron 3 x 1 (dipiron ) 14/09-19/09 21/09-04/10 Katesse 3 x 25 mg (tramadol klorida) 21/09-04/10 24/09-28/09 Renacystin 2 x 500 mg (sefadroksil) 24/09 Recolfar 2 x 50 mg (kolsisin) 24/09-28/09 Inspersa syr 3 x 1c (sukralfat) 29/09-04/10 Vioxy 1x1 tab (vitamin) 24/09-28/09 Mucopec 3 x 1 (ambroxol) 29/09-04/10 Fordesia 1 x 1 (donepezil klorida) 30/09-04/10 Bramact 2 x 500mg (terbulatin sulfat) 04/10 Sermion 1 x 1 (nicergolin) 25/09 Inj kalmeco 3 x 1 (mekobalamin) 23/09 dan 27/09 Inj neulin 2 x 500mg (sitikolin) 10/09-03/10 Inj tramadol /tradyl 3x100mg (tramadol klorida) 13/09-16/09 Gentamicin 6 x OD D5 10/09-04/10 Tetes mata Rochifri 1 x 1g (seftriakson) 10/09-04/10 Kalnex 3 x 250 mg (asam traneksamat) 24/09-27/09 Eprex 1A/3hari (epoetin) 24/09-04/10 Dexmovel zalf pagi luminal (fenobarbital) 24/09-04/10 Lasix 3 x 1A (furosemid) 22/09-24/10 28/09-04/10 10/09-03/10 22/09-24/09 Vometa 3 x 1 k/p (domperidon) 30/09-04/10 Kolmeco 3x500 mg (mekobalamin) 11/09-07/09 Lipofood 1 x 1 tab (fosfolipida esensial) 28/09-04/10 RL inj 3 x 4 UI 08/09-11/09 13/09-15/09 19/09-03/10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lanjutan Tabel XXXIV. Evaluasi DRPs kasus 15 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (assessment, plan)
ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat, tetapi tanpa mengurangi dosis . DRP yang
terjadi : dosis berlebih 2. Pasien menerima obat asam traneksamat dengan dosis 3 x 250 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.
PLAN 1. Sebaiknya bila digunakan obat dengan kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat, dosis
dikurangi karena kombinasi ini bisa menyebabkan hipotensif. 2. Sebaiknya pasien diberikan obat dengan dosis sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 50mg/hari.
(Anonim, 2000) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
Berdasarkan pembahasan tiap kasus pada tabel di atas, hasil
analisis adanya DRPs masing-masing kasus akan disajikan pada tabel berikut ini.
TabelXXXIV. Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
Tipe DRPs Jumlah kasus terjadi DRPs
Butuh obat 7 kasus Tidak butuh obat 1 kasus Obat salah 3 kasus Dosis kurang 1 kasus Dosis berlebih 9 kasus Munculnya efek samping dan interaksi obat
5 kasus
Dari hasil analisis 15 kasus, terjadi DRPs pada 13 pasien yang terkait
dengan pengobatan pasien kanker prostat. Dalam 1 kasus umumnya terdapat
2 atau lebih DRPs. Analisis DRPs akan dirangkum dalam bentuk tabel yang terdiri
dari jumlah dan nomor kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian
dan rekomendasi tiap tipe DRPs. Drug Related Problems yang terjadi pada tiap
kasus yang disebutkan pada kolom jumlah dan nomor kasus berlaku sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Rangkuman evaluasi DRPs dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 tersaji di tabel XXXV – XL
1. DRP Butuh Obat (need for additional drug therapy)
Tabel XXXV. Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus 1, 2, 3)
No Jumlah dan
Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi
1 2 kasus (1),(4)
Pasien mengeluh kesulitan BAB tetapi tidak diberikan terapi atau obat untuk memperlancar BAB.*
Pasien butuh obat pencahar atau untuk memperlancar BAB
Berikan obat pencahar misalnya, bisakodil tablet yang diminum pada malam hari agar dapat memperlancar BAB (Anonim, 2000).
2 1 kasus ( 2 )
Pasien menderita DM yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemik) yaitu 273 mg/dl dan 223 mg/dl* sehingga perlu diterapi dengan antidiabetik
Pasien butuh obat antidiabetik
Berikan antidiabetik oral misalnya, metformin hidroklorida dengan dosis awal 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 3 g per hari (ADA, 2005)
3 2 kasus ( 6 ),( 14 )
Tekanan darah pasien tinggi termasuk pada hipertensi stage I * (menurut JNC VII) tetapi tidak diberikan terapi
Pasien butuh obat antihipertensi
Sebaiknya pasien diberi obat antihipertensi, menurut JNC VII obat yang bisa digunakan sebagai antihipertensi adalah kaptopril. Perlu juga dilakukan pengecekan tekanan darah bila tekanan darah pasien sudah normal penggunaan kaptopril bisa dihentikan. (Lacy et al, 2006)
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lanjutan Tabel XXXVI. Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus 5,6 ) No Jumlah dan
Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi
5. 1 kasus ( 8 )
Pasien mengeluh sulit BAK sejak 06/12 – 10/12* pasien mengeluh tetapi pasien tidak mendapatkan terapi
Pasien butuh obat untuk memperlancar urin (diuretik)
sebaiknya untuk memperlancar aliran urin pasien diberi furosemid untuk mengatasi kesulitan BAK (Lacy et al, 2006)
6 1 kasus ( 12 )
Pasien menerima obat furosemid sedangkan pasien mengalami hipotensi (110/70)*, ini bisa menyebabkan hipokalemia.
Pasien butuh suplemen kalium
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan bila terjadi hipokalemia, pasien diberikan tambahan suplemen kalium seperti Aspar K (Lacy et al, 2006)
2. DRP Tidak Butuh Obat (unnecessary drug therapy)
Tabel XXXVI. Tidak Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Jumlah dan
Nomor kasus
Problem Penilaian Rekomendasi
1 1 kasus ( 3 )
Pasien menerima antihipertensi dengan tekanan darah (TD)* pasien masih dalam batas normal.
Pasien tidak perlu menggunakan antihipertensi
Sebaiknya dilakukan monitoring tekanan darah pasien. Penggunaan antihipertensi sebaiknya dihentikan
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. DRP Obat salah (Wrong drug)
Tabel XXXVII. Obat salah pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Jumlah dan Nomor kasus
Problem Penilaian Rekomendasi
1 2 kasus ( 5 ), ( 8 )
Pasien menerima 2 macam obat dengan kandungan yang sama yaitu seftriakson dan pengunaannya dilakukan bersamaan kombinasi keduanya secara ekonomis dapat meningkatkan biaya pengobatan
Penggunaan antibiotik golongan sefalosporin dengan jenis yang sama yaitu seftriakson
Pilih salah satu jenis seftriakson
2 1 kasus (1)
Pasien menerima 2 macam obat dengan indikasi yang sama yaitu diazepam dengan midazolam secara bersamaan. Bila digunakan secara bersamaan dapat menyebabkan efek sedatif berlebihan.
Penggunaan diazepam dengan midazolam yang memiliki indikasi sama hipnotik ansiolitik.
Sebaiknya obat dipilih salah satu saja, obat yang dapat digunakan adalah midazolam karena berdasarkan beberapa penelitian midazolam lebih efektif bila dibandingkan dengan diazepam.
3 1 kasus (12 )
Pasien menerima obat dengan indikasi sama yaitu ranitidin dan simetidin. Kombinasi ini tidak efektif dan dapat meningkatkan biaya pengobatan
Penggunaan obat dengan golongan yang sama yaitu antitukak
Sebaiknya digunakan simetidin dengan mengurangi dosisnya untuk menjaga fungsi hati dan ginjal pasien. Perlu juga dilakukan monitoring terhadap fungsi hati dan ginjal. (Lacy et al, 2006)
Pada kasus pasien 5 dan 8, pasien menerima 2 macam obat dengan golongan
dan jenis yang sama yaitu seftriakson. Hal ini tidak efektif dilihat dari segi
pengobatan, banyak efek yang tidak diharapkan yang mungkin saja timbul. Selain
itu, dilihat dari segi biaya, pasien akan mengeluarkan biaya pengobatan lebih
untuk obat yang sama. Bila akan dilakukan kombinasi hendaknya perlu
diperhatikan keefektifan dari kombinasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pada kasus pasien 12, pasien menerima obat antitukak bersamaan. Dilihat
dari segi ekonomis, dapat meningkatkan biaya pengobatan pasien. Selain itu,
menurut Anonim 2000, penggunaan ranitidin pada pasien dengan gangguan ginjal
memungkinkan dapat memperparah gangguan fungsi ginjal. Oleh sebab itu,
direkomendasikan obat simetidin dengan mengurangi dosis penggunaan untuk
menjaga fungsi ginjal dan hati pasien agar tidak memperparah kerusakan.
Pada kasus pasien 1, pasien menerima 2 macam obat dengan indikasi yang
sama yaitu hipnotik ansiolitik. Berdasarkan catatan perkembangan pasien sering
merasa mengantuk dan tidur terus menerus. Efek ini dapat disebabkan kombinasi
obat tersebut. Kombinasi diazepam dengan midazolam bisa meningkatkan efek
sedatif pada pasien karena bersifat sinergis. Oleh sebab itu, dipilih salah satu yaitu
midazolam karena berdasarkan beberapa penelitian midazolam lebih efektif bila
dibandingkan diazepam.
4. DRP Dosis kurang (dosage too low)
Tabel XXXVIII. Dosis kurang pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No Jumlah dan
Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi
1 1 kasus ( 9 )
pasien menerima siprofloksasin dengan dosis 1 x 100 mg dosis yang diberikan ini kurang
Dosis siprofloksasin kurang
sebaiknya penggunaan siprofloksasin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menaikkan dosis menjadi 250-500 mg (untuk infeksi saluran kemih) ( Anonim, 2000 )
Pada kasus pasien 9, pemberian dosis obat untuk siprofloksasin
yang diberikan kurang. Menurut Anonim 2000, dosis siprofloksasin yang
diberikan adalah 100mg sehari satu kali sedangkan dosis yang sesuai adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
250 - 500mg. Dosis ini digunakan karena pasien mengalami infeksi saluran
kemih.
Bila dalam pengobatan dosis obat yang diberikan kurang maka akan
mempengaruhi efek dari obat, selain itu juga memungkinkan bertambahnya waktu
perawatan.
5. DRP Dosis berlebih (dosage too high)
Tabel XXXIX. Dosis berlebih pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus 1, 2, 3)
No Jumlah dan Nomor kasus
Problem Penilaian Rekomendasi
1 1 kasus (2)
Pasien menerima obat klobazam dengan dosis 3 x 10 mg. Dosis ini terlalu tinggi
Dosis klobazam terlalu tinggi
Sebaiknya pasien diberikan klobazam dengan dosis yang sesuai yaitu 10 – 15 mg/hari. Bila over dosis bisa menyebabkan rasa kantuk, kelemahan otot, gangguan pencernaan (Lacy et al, 2006)
2 1 kasus (6)
Pasien menerima amoksisilin dengan dosis 4 x 500 mg. Dosis terlalu tinggi
Dosis amoksisilin terlalu tinggi
Sebaiknya penggunaan amoksisilin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 250 mg atau 3 x 500mg dengan dosis maksimal 850mg karena bila overdosis bisa menyebabkan agitasi, hemodialisis, halusinasi (Lacy et al, 2006)
3 1 kasus ( 8 ), (9), (10)
Asam traneksamat diberikan dengan dosis 3 x 250 mg/hari Dosis ini terlalu tinggi
Dosis asam traneksamat terlalu tinggi
sebaiknya penggunaan asam traneksamat dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 50 mg/ hari. Karena bila overdosis akan menyebabkan mual,muntah dan diare (Anonim,2000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lanjutan Tabel XXXIX. Dosis berlebih pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus4, 5, 6)
No Jumlah dan Nomor kasus
Problem Penilaian Rekomendasi
4 1 kasus (4)
Pasien menerima obat sefuroksim dengan dosis 2 x 500mg. Dosis terlalu tinggi
Dosis sefuroksim terlalu tinggi
sebaiknya penggunaan sefuroksim dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 125mg 2 x 1 karena bila overdosis bisa menyebabkan mual, muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna , sakit kepala. (Lacy et al,2006)
5 1 kasus (8)
Pasien menerima obat valsartan dengan dosis 1 x 300mg. Dosis terlalu tinggi
Dosis antihipertensi (valsartan) terlalu tinggi
Sebaiknya penggunaan valsartan dengan dosis yang sesuai yaitu 80mg untuk usia lanjut sekali sehari, karena bila overdosis maka bisa memperparah gangguan ginjal dan gangguan hati. Oleh sebab itu pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati harus terus dilakukan. ( Anonim,2000 )
6 1 kasus (15)
Obat kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat tanpa mengurangi dosis, karena bila tidak dikurangi maka bias menyebabkan hipotensif . Dosis ini terlalu tinggi
Dosis obat kombinasi valsartan dengan amlodipi besilat terlalu tinggi.
Sebaiknya dosis untuk kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat dilakukan penyesuaian dosis yaitu dengan menurunkan dosis karena bisa menyebabkan efek hipotensif. (Lacy et al, 2003)
Kasus DRPs terbanyak pada penelitian kali ini adalah dosis berlebih. Pada
kasus pasien 2, pasien menerima obat klobazam dengan dosis terlalu tinggi yaitu
3 x 10mg. Berdasarkan Anonim 2000, dosis yang digunakan tidak sesuai.
Dosis yang sesuai adalah 10 – 15mg/hari. Bila pasien mendapatkan obat klobazam
dosis yang tinggi ada kemungkinan bisa menyebabkan rasa kantuk, gangguan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pencernaan dan kelemahan otot. Pada catatan perkembangan pasien mengeluh
sering mengantuk, tidur terus, dan badan terasa lemas. Efek ini dapat disebabkan
karena klobazam dengan dosis yang terlalu tinggi.
Pada kasus pasien 6, pasien menerima obat amoksisilin dengan dosis
terlalu tinggi yaitu 4 x 500mg. Berdasarkan Lacy et al 2006, dosis yang digunakan
tidak sesuai atau terlalu tinggi. Dosis yang sesuai adalah 125mg setiap 12 jam
karena bila overdosis bisa menyebabkan mual, muntah, rasa tidak enak pada
saluran cerna, sakit kepala.
Pada kasus pasien 8, 9, dan 10, pasien menerima obat asam traneksamat
dengan dosis terlalu tinggi yaitu berturut-turut 3 x 500mg, 2 x 250mg
dan 3 x 500mg. Berdasarkan Anonim 2000, dosis yang digunakan tidak sesuai
atau terlalu tinggi. Dosis yang sesuai adalah 3 x 50mg/hari. Bila overdosis akan
menyebabkan mual, muntah dan diare.
Pada kasus pasien 15, pasien menerima kombinasi obat antihipertensi
valsartan dengan amlodipin besilat tanpa mengurangi dosis. Berdasarkan
Lacy et al 2006, dosis yang digunakan tidak sesuai atau terlalu tinggi. Bila ingin
digunakan kombinasi ini maka hendaknya dilakukan penyesuaian dosis dengan
mengurangi dosis agar tidak menyebabkan efek hipotensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
6. DRP Efek samping obat (adverse drug reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction)
Tabel XL .Efek samping obat dan interaksi obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.SardjitoYogyakarta tahun 2005 (kasus ,1, 2, 3, 4))
No Jumlah dan Nomor kasus
Problem Penilaian Rekomendasi
1 1 kasus (4)
pasien menerima diazepam yang diminum bersamaan dengan antasida. Antasida akan mengurangi efek dari diazepam (Anonim, 2000)
Penggunaan antasida dengan diazepam
Sebaiknya penggunaan antasida tidak diberikan bersamaan dengan diazepam karena akan mengurangi efek obat, tetapi dalam penggunaan sebaiknya antasida diberikan sebelum makan dan diazepam diberikan sesudah makan (Anonim, 2000).
2 1 kasus (8)
Penggunaan valsartan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal memungkinkan dapat memperparah gangguan ginjal
Penggunaan valsartan pada pasien dengan gangguan ginjal
Sebaiknya pasien dilakukan pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati. Bila bertambah parah, maka penggunaan valsartan hendaknya dihentikan dan bisa diganti dengan kaptopril sebagai antihipertensi. ( Anonim,2000 )
3 1 kasus (11)
Pasien menerima obat naproksen yang penggunannya bersamaan dengan ketorolak, akan meningkatkan efek samping diare (Anonim, 2000)
Penggunaan obat naproksen yang penggunannya bersamaan dengan ketorolak
Sebaiknya pasien tidak diberikan obat naproksen bersamaan dengan ketorolak karena menimbulkan efek samping pasien seperti diare. (Anonim, 2006)
Pada kasus pasien 8, pasien menerima obat valsartan sedangkan pasien
mengalami gangguan pada ginjal. Hal ini memungkinkan dapat memperparah
gangguan ginjal yang dialami pasien. Perlu dilakukan pemantauan terhadap fungsi
ginjal pasien, bila gangguan bertambah parah maka untuk valsartan
direkomendasikan untuk dilakukan penggantian obat yang tidak kontraindikasi
dengan keadaan pasien yaitu kaptopril. Selain obat-obat yang dapat menimbulkan
efek samping yang tidak diharapkan, pada penelitian kali ini didapat kasus
mengenai interaksi obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Pada kasus pasien 4, pasien menerima obat antasida yang diberikan
bersamaan dengan diazepam. Hal ini akan mengakibatkan interaksi obat. Interaksi
obat yang terjadi adalah antasid akan mengurangi efek diazepam. Pengaturan
waktu pemberian obat dapat dilakukan dengan cara antasid diberikan pada pasien
1 jam sebelum makan karena sebelum makan derajat keasaman lambung
meningkat. Oleh sebab itu antasid digunakan untuk menetralisir kelebihan asam
terlebih dahulu. 1 jam setelah makan pemberian diazepam bisa dilakukan karena
kurang lebih 1 jam setelah makan keasaman di lambung meningkat kembali
karena efeknya sangat singkat dan mencegah diazepam berinteraksi dengan
antasid sehingga efek dari diazepam akan menurun.
Pada kasus pasien 11, pasien menerima obat naproksen yang diberikan
bersamaan dengan ketorolak. Naproksen dan ketorolak merupakan obat dimana
keduanya merupakan golongan AINS. Penggunaan secara bersamaan akan
meningkatkan efek samping yang tidak diharapkan yaitu salah satunya diare.
Berdasarkan catatan perkembangan, pasien mengalami diare beberapa hari,
kemungkinan ini merupakan efek yang diakibatkan kombinasi antara naproksen
dengan ketorolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
D. Outcome Pasien Kanker Prostat
Tujuan dari terapi pada pasien kanker prostat adalah untuk membunuh dan
menghambat penyebaran sel-sel kanker. Kondisi pasien setelah menjalani
kemoterapi biasanya lemah dan terkadang muncul berbagai komplikasi. Dengan
melihat kondisi akhir pasien, dapat dilihat bahwa pemilihan terapi sudah tepat
atau belum. Kondisi pasien dapat sembuh dengan baik atau bertambah buruk
dengan terapi yang diberikan.
Keterangan : APS : Atas Permintaan sendiri Gambar 8.
Persentase outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
Berdasarkan data yang ada, dari 15 pasien kanker prostat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, diperoleh 10 pasien (66,7%) memberikan
hasil terapi membaik (pasien pulang dalam keadaan lebih baik daripada saat
pasien datang ke rumah sakit), tetapi tidak diketahui secara pasti apakah
pemeriksaan hasil yang dilakukan terhadap pasien-pasien tersebut maksimal,
sehingga tidak diperoleh keterangan lebih lanjut mengenai keluhan yang dirasakan
pasien setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Terdapat 1 pasien (6,7%)
keluar atas permintaan sendiri dikarenakan sudah tidak mampu lagi membayar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
biaya perawatan di rumah sakit, pasien yang pulang atas permintaan sendiri rata-
rata pulang dengan keadaan membaik. Terdapat 2 pasien (13,3%) dengan outcome
sembuh, hal tersebut terjadi karena kanker prostat yang dialami masih termasuk
stadium awal. Dikatakan stadium awal karena diketahui dari keluhan pasien yang
hanya mengeluh bahwa buang air kecil susah, buang air kecil tidak lancar, dan
sering buang air kecil pada malam hari. Selain itu terdapat 2 pasien (13,3%) yang
meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena selain terdiagnosis kanker prostat,
pasien juga terdiagnosis hipertensi (stage II) dan chronic kidney disease.
E. Rangkuman pembahasan
Pada penelitian ini ada 15 kasus kanker prostat. Karakteristik pasien
kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 digambarkan sebagai
berikut. Gambaran kelompok pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan umur menunjukkan bahwa
pasien dengan kelompok umur ≥40 – ≤49 tahun sebesar 6,7%, kelompok umur
≥50 – ≤59 tahun sebesar 13,3%, kelompok umur dengan persentase terbesar
adalah umur ≥60 - ≤69 tahun yaitu 46,7% dan kelompok umur ≥70 tahun sebesar
33,3%.
Outcome pasien berdasarkan data yang ada, dari 15 pasien kanker prostat
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, diperoleh 10 pasien (66,7%)
memberikan hasil terapi membaik (pasien pulang dalam keadaan lebih baik
daripada saat pasien datang ke rumah sakit), terdapat 1 pasien (6,7%) keluar atas
permintaan sendiri dikarenakan sudah tidak mampu lagi membayar biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
perawatan di rumah sakit, 2 pasien (13,3%) dengan outcome sembuh, dan terdapat
2 pasien (13,3%) yang meninggal dunia.
Persentase distribusi kelas terapi obat pasien kanker prostat yang dirawat
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 adalah obat yang bekerja pada
sistem saluran cerna sebesar 80%, obat yang digunakan untuk penyakit pada
sistem kardiovaskuler 73,3%, obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan
sebesar 53,3%, obat yang bekerja pada sistem saraf pusat sebesar 73,3%, obat
yang bekerja sebagai anestetik sebesar 40%, obat yang bekerja sebagai analgesik
sebesar 73,3%, obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi sebesar 93,3%,
obat-obat hormonal sebesar 33,3%, Obat saluran kemih sebesar 6,7%,
Antineoplastik dan imunomodulator obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah
sebesar 93,3%, obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi sebesar 60%, dan
obat sediaan topikal (mata,THT,dan hidung) sebesar 13,3%. Terapi obat yang
paling sering diberikan adalah obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi dan
obat yang mempengaruhi gizi dan darah.
Dalam penelitian ini, 13 kasus terjadi DRPs. Dalam 1 kasus umumnya
ada 2 atau lebih DRPs yang ditemukan. Drug Related Problems yang terjadi pada
tiap kasus yang disebutkan pada kolom jumlah dan nomor kasus berlaku sama.
Drug Related Problems tersebut dirangkum dalam bentuk tabel yang memuat
jumlah dan nomor kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian dan rekomendasi
tiap tipe DRPs. Dari 13 kasus yang terjadi DRPs disajikan analisis DRPs dalam
penelitian. Dari hasil evaluasi DRPs ditemukan 7 kasus butuh obat, 1 kasus tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
butuh obat, 3 kasus obat salah, 1 kasus dosis kurang, 9 kasus dosis berlebih dan 5
kasus munculnya efek samping dan interaksi obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik umum pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta tahun 2005 yaitu berdasarkan kelompok umur, umur ≥60 - ≤69
tahun yang paling banyak terjadi kasus kanker prostat yaitu sebesar 46,7%
2. Pola pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito
Yogyakarta tahun 2005 adalah obat untuk pengobatan infeksi dan obat yang
mempengaruhi gizi dan darah merupakan kelas terapi yang paling banyak
digunakan sebesar 93,3%, diikuti obat yang bekerja pada saluran cerna sebesar
80%, obat yang bekerja pada sistem kardiovaskular, obat yang bekerja sebagai
analgesik, obat yang bekerja pada sistem saraf pusat sebesar 73,3%, obat
untuk otot skelet dan sendi sebesar 60%, obat pada saluran pernapasan sebesar
53,3%, obat yang bekerja sebagai anestetik sebesar 40%, antineoplastik dan
imunomodulator, obat-obat hormonal sebesar sebesar 33,3%, sediaan topikal
13,3%, dan obat saluran kemih sebesar 6,7%.
3. Pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
pada tahun 2005 terjadi Drug Related Problems, yaitu:
a. butuh obat sebesar 66,7%
b. tidak butuh obat sebesar 6,7%
c. salah obat sebesar 26,7%
d. dosis kurang sebesar 6,7%
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
a. dosis berlebih sebesar 53,3%
b. efek samping obat dan adanya interaksi obat sebesar 40%
c. ketidakpatuhan pasien sebesar 0%.
2. Outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
tahun 2005 adalah membaik sebanyak 66,7%, pulang atas permintaan sendiri
(APS) sebanyak 6,7%, sembuh sebanyak 13,3% dan meninggal sebanyak
13,3%.
B. Saran
1. Untuk RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta perlu dilakukan
a. diperlukan adanya standar terapi untuk pengobatan pasien kanker prostat
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta agar dapat mengoptimalkan penanganan
pasien kanker prostat dan hendaknya berpedoman pada Treatment
Guidelines For Prostate Cancer Patients yang berlaku secara global,
b. kedisiplinan dalam penulisan rekam medis, mengenai kelengkapan data
pasien agar dapat mengoptimalkan terapi yang diberikan,
c. farmasi klinis hendaknya dapat berperan aktif bersama tim kesehatan
lainnya untuk mengatasi Drug Related Problems.
2. Untuk penelitian selanjutnya
a. dilakukan penelitian Drug Related Problems (DRPs) pada pasien kanker
prostat atau penelitian yang sama di rumah sakit yang berbeda agar dapat
diketahui jumlah kasus kanker prostat di tempat lain dan mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
gambaran mengenai penggunaan obat sehingga dapat dijadikan
perbandingan.
b. dapat dilakukan penelitian yang sama namun dengan subyek kasus
berbeda atau dengan penelitian yang bersifat prospektif agar dapat
mengetahui sejauh mana kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat
yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, revisi I, 6-8 , Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta
Anonim, 1999, Academy of Manage Care Pharmacy Drugs Use Evaluation,
External Doctor of Pharmacy Program, http:// depts..washington.edu/expharmd, diakses tanggal 20 Oktober 2006
Anonim, 2000, Informatorium Obat nasional Indonesia (IONI), Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2003b British Medical Association and the Royal Pharmaceutical
Society of Great Britain, British National Formulary, 49th Edition, British Medical Association and the Royal Pharmaceutical Society of Great Briatain, London.
Anonim, 2003b, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, http://www.pdPERSI.co.id ,
diakses pada tanggal 25 juni 2007 Anonim, 2001, Kanker, http://www.litbang.depkes.go.id, diakses 12 September
2005. Anonim, 2004, Drug fact and Comparisons 2004, 58th edition, Fact and
Comparisons St.Louis missouri, USA. Anonim, 2005, American Diabetes Association (ADA),
Standards of Medical Care in Diabetes, dari http://care.diabetesjournals.org/cgi/content/full/28/suppl., diakses pada 26 Maret 2006.
Anonim, 2005a, MIMS Annual Indonesia 2005/2006, Medimedia Asia pte, Ltd,
Singapura. Anonim, 2005b, Apa Yang Harus Anda Ketahui Tentang Kanker,
http://news.indosiar.com, diakses 12 September 2005. Anonim., 2006a, Kanker Prostat, http:// www. PdPERSI.com, diakses pada
tanggal 19 September 2006. Anonim., 2006b, Kanker Prostat, http:// www. Medicastore.com, diakses pada
tanggal 19 September 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Anonim., 2006c, Artikel tentang Kanker Prostat, http:// www. infokes.com, diakses pada tanggal 19 September 2006.
Anonim, 2006d, Prostate Cancer, http://en.wikipedia.org/wiki/ProstateCancer ,
diakses pada 13 November 2006 Anonim, 2006e, Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO), Volume 41, Ikatan
Sarjana Farmasi, Jakarta. Aumuler, 2005, Kanker Prostat,, edisi 3, Vol 2, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta. Brunner dan Suddarth, 1997, Keperawatan Medikal-Bedah, edisi 3, Vol 2,
Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Cerruli, J.,2001., medication error : The role of the Community Pharmacist in
Indentifying, Preventing, and Resolving Drug Related problems, http:// www. medscape.com/px/reg/no_cookie.jsp diakses tanggal 19 September 2006
Cipolle, R.J., Strand L.M., dan Morley, p.C., 1998, Pharmaceutical Care
Practice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York. Cooper, R.B., 1996, Segala sesuatu yang Perlu Anda Ketahui, Diseases Penyakit,
Gramedia, Jakarta. Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert l., Matzke, Bary R., Wells, Barabara G., Posey,
Michael L., 2005, Pharamacotherapy a Pathophysiologic Approach, 3rd ed., Appleton and Lange, Stampord Conecticut, USA.
Greenspan, Francis.S dan John D.Baxter,1995, Endokrinologi Dasar dan Klinik,
edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Gleadle, J, 2005, At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik , Hal 150 – 151,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005 Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L, 2006, Drug
Information Handbook, 14th edition, AphA. Lexi-Comp’s. Lanny, 2003, Prostat , Vitahealth, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Maxine.A.Papadakis, Stephen J. Mcphee, dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L.,
Matzke, B.R., Wells, B.G., dan Posey, M.L., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 3rd edition, Appleton and Lange Stampord Conecticut, USA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Meita , K, 2006, Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien Stroke
di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005,
Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma , Yogyakarta.
National Comprehensive Cancer Network, 2005, Prostate Cancer Treatment
Guidelines for Patients, versi V, www.nccn.http://care.prostatecancerguidelines.org/cgi/content/full/28/suppl. diakses pada 26 Maret 2006.
Nguyen, L., 2000, An Overview of The Evaluation of Clinical Pharmacy Services,
Pharmacy Intern University of New Mexico, College of Pharmacy, http://www.nm-pharmacy.com/student_articles 4.html, diakses pada tanggal 26 Juni 2006
Perri, 2004, Pharmacy Care and Medication Compliance , University of Georgia
College of Pharmacy Athens didapat dari http://www.Rx.uga.edu/main/home/phrm3900/syllabus.html diakses pada tanggal 23 September 2006
Setiabudi R., dan Ganiswarna V.H.S.,1995, Farmakologi dan Terapi,
Fak. Kedokteran UI, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT
DI RSUP. Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005 No. Data Pasien
Data Laboratorium Diagnosis Keluhan masuk Obat yang digunakan Lama pemberian Outcome
Pasien* 1. No. RM : 1-17-30-13
Umur : 77 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 09/02 TP = 6,90 g/dL Alb = 3,35 g/dL Bun = 20,0 mg/dL Crea = 1,85 mg/dL Glu = 124 mg/dL WBC = 10,7 (x 103/μL) Neu = 73,1% Lym = 12,5% Mono = 12,4% Eo = 2,0% Baso = 0,0% RBC = 4,9 x 106/μL HGB = 14,6 g/dL HCT = 45,9% MCV = 92,3 fL MCH = 29,3 pg MCHC = 31,7 g/dL RDW = 11,9% Plt = 223 x 103/μL MPV = 6,9 fL PCT = 0,153% PDW = 17,1
- Tanggal 30/03 PSA = 3,54 Ht = 110,4 Alb = 3,47 Hb = 13,5 Urea = 1,32 TD = 160/80 N = 80x/mnt R = 20x /mnt Suhu = 36,5 Hb = 13,5
Utama : BPH Terakhir : Carcinoma Prostate
Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar
- Captopril 2 x 12,5 g kaptropil)
- Inf. NaCl lini - Inj. Terfacef (seftriakson) - Tradosik (tramadol klorida) - Pronalges 3 x 1 tab
(ketoprofen) - Sporetik 2 x 100 mg
(sefiksim) - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
(siprofloksasin) - Asam mefenamat 2 x 500 mg - Efedrin - Midazole (midazolam) - Vonidex (diazepam) - Tramal (tramadol klorida) - Ketorolac 3 x 30 mg
(ketorolak trometamol) - Primperal 10 mg
(metoklopramid)
09/02 11/02-12/02 11/02-12/02 12/02-16/02 16/02 12/02-16/02 16/03 09/04 16/03 09/04 30/03 30/03 30/03 30/03 09/04 09/04
Membaik
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Al = 9,3 Cr = 1,99 Urine = + Ca Oksalat
2. No. RM : 1-17-74-92 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 13/03 WBC = 16,31 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,2% Mono = 7,4% Eo = 1,2% Baso = 0,6% HCT = 46,2% RBC = 5,00 (x 106/μL) Hgb = 15,6 Hct = 46,2 MCV = 92,4 MCH = 31,2 MCHC = 33,8 RDW-SD = 49,8 PLT = 3
- Tanggal 14/03 HbsAg = 0,142 Cut off = 0,176 Dengan metode Elisa Glukosa 2 jpp = 179 mg/dl
- Tanggal 15/03 Glukosa = 174 mg/dl ( H ) Urea nitrogen = 23 ( H ) Creatinine = 1,18 Total protein = 7,8 Albumin = 4,1 Ratio = 1 : 1 Ast = 110 ( H ) Alt = 199 ( H ) Total bilirubin = 2,93 ( H ) Unconj.bilir = 1,48 ( H ) Conj.bilir = 0,59 ( H ) Direct bili = 1,4 ( H )
Utama : Metastasis Ca Prostate ke intra kranial
10 hari lalu seluruh badan terasa lemas, tubuh tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, dan sulit berkomunikasi.
- Diamox 2 x 1 - Frisium 3 x 1 g (k/p) - Inj fepiram 3gr/8 jam - Aspar K 2 x 1 - Inj. Rochepin 1 x 1 g - Inf. Manitol 125 cc/6 jam - Medixon 125 1-1-1 - Inj. Combivent 3 x 1 - Inj. Platosin 3 x1 - Inj. Rantin 1 A/ 8 jam - Neulin 500 mg/12 jam
13/03-17/03 13/03-16/03 13/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 16/03-17/03 14/03-17/03
Membaik
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Delta bilir = 0,9 ( H ) Globulin = 3,6 gr/dl Potasium = 5,2 mmol/L Cloride = 108 mmol/L
- Tanggal 16/03 Glukosa = 273 mg/dl ( H ) - Tanggal 17/03 Glukosa = 223 mg/dl ( H )
3.
No. RM : 1-16-54-66 Umur : 62 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 02/02 PSA = 10,94
- Tanggal 11/05 WBC = 8,9 (x 103/μL) HCT = 38,3%
- Tanggal 12/05 Hb = 13,5 PSA = 5,36
- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) HCT = 36,4%
- Tanggal 14/05 Hb = 12,7
- Tanggal 09/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HCT = 33,6% PSA = 23,03
Utama : Adeno Ca prostat dengan retensi urine berulang
- Kontrol - Tidak bisa BAK, 7
hari sebelum masuk RS
- Flutamid 2 x1 tab - Ciprofloksasin 2 x 1 tab - As. Mefenamat 3 x 1 tab - Inj. Tyason 1 g 2 x 1 A - Dolana 2 x 50mg - Inj. Interpec 2 x 1 A - Sofix 100 mg 2 x 1 - Dulcolax syr 2 x 1 c - Inf. NaCl 0,9 20 tpm
02/02-19/02 23/02 23/02 12/05-14/05 02/05-18/05 13/05-14/05 16/05-18/05 16/05 13/05-14/05
Sembuh
4. No. RM : 01-18-65-34 Umur : 64 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 16/05 WBC = 10,3 (x 103/μL) Neu = 36,2 % Lym = 60,1 % Mono = 1,8 %
Utama : TURP , anti androgenase
- masalah dalam buang air kecil : buang air kecil tidak lancar, sering pada malam hari, dan
- Mefinal / ponstan 3 x 500 mg - Zinat 2 x 500 mg - Zegase 1 x 1 tab - Ceftum 2 x 1 gr - Toradol Inj k / p pakai infus
16/05 – 26/05 25/05 – 26/05 25/05 – 26/05 25/05 18/05 dan
Sembuh
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Eo = 1,8 % Baso = 0,1 % Hb = 13,5 gr / dl Cr = 1,99 SGOT = 26 SGPT = 12 Kolesterol total = 170 Trigliserida = 144 Al = 9,7
kadang berdarah - - Valisanbe k / p - Antasid k / p - Buscopan Inj 3 x 1A
25/05-26/05 25/05-26/05 25/05 22/05
5. No. RM : 1-19-47-01 Umur : 73 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 20/07 WBC = 11,84 (x 103/μL) Neu = 69,3% Lym = 15,8% Mono = 5,6% Eo = 9,0% Baso = 0,3% HCT = 40,7% PSA total > 100,0 ng/ml Na = 132 mol Creatinin = 2,49 mg/dL Hb = 11,1 Glukosa = 155
Utama : Suspect Ca prostat
BAK tidak lancar, keluar batu dan nyeri, BAK keluar darah, nyeri perut bagian bawah
- Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab
- As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab
- Tramal 3 x 1 tab - Inj. Terfacef 1 g 1 x 1A - Inj. Remopain 2 x 1 A - Inf. NaCl 0,9 20 tpm - Baquinor 500 mg 2 x 1 tab - Tradosic 3 x 1 - Hytrin 1 x 1 tab - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A - Inf D5 % 20 tts/mnt - Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt - Laxadyn syr 2 x 1c - Amoxycilin 3x500 mg
12/07 16/07-22/07 23/07-27/07 01/08-03/08 23/07-27/07 25/07-27/07 28/07-01/08 28/07-01/08 29/07-30/07 02/08-03/08 25/07 26/07 – 27/07 26/07 – 27/07 02/08 – 03/08
Membaik
6. No. RM : 0-62-32-02 Umur : 65 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 06/09 WBC = 6,3 (x 103/μL) Neu = 74 % Lym = 19,9 % Mono = 6,1 % Eo = 0,0% Baso = 0,0 % HCT = 36,7% RBC = 3,88 . 106 μL Hb = 12,1 gr / dl MCV = 94,6 %
Utama : Ca prostate
- Pasien mengalami kesulitan buang air kecil
- Amoxicilin 4 x 500 mg - Zegase 1 x 1 tab - Fugerel 3 x 1 tab - Terfacef Inj 1 x 1 gr - Kaltrofen Inj 2 x 1 - Marcain 3 x dlm NaCl / 100
cc - Narfoz 4 mg k / p
10/09 – 16/09 13/09 – 16/09 13/09 – 16/09 10/09 – 15/09 10/09 – 15/09 10/09 – 15/09 08/09
Sembuh
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MCH = 31,2 AST = 76 μ / L ( H ) Glukosa = 122 mg / dl H HbsAg = 0,152
7. No. RM : 1-16-54-66 Umur : 65 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) RBC = 4,16 x 106 μL HCT = 36,4 % Hb = 12,7 gr / dL MCV = 87,4 MCH = 30,5 MCHC = 34,9 Al = 4,39 gr/dL PSA total = 5,36
- Tanggal 09/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1 % Lym = 14,4 % Mono =5,0 % Eo = 2,5 % Baso = 0,0 % HCT = 33,6% RBC = 3,86 x 106 μL Hb = 11,5 MCV = 87,1 MCH = 29,9 MCHC = 34,3
Utama : Adeno Ca Prostat ganas
- Pasien tidak dapat BAK setelah dilakukan operasi
- Nyeri sudah 10 hari
Diazepam tab 5mg Inj. Tyason 2 x 1g Inj. Dolana 3 x 1A Inj. Interpec 2 x 1A Sofix tab 2 x 100mg Alopurinol 1 x 300mg Sporetik 2 x 100mg Flutamide Inj.Terfacef 1 x 1g Inj Kaltrofen 3 x 30mg Mefinal 3x500mg Ciprofloxacin 2x500mg Asam mefenamat 3x500mg
11/11 12/11-15/11 12/11-15/11 12/11-15/11 16/11-18/11 10/11dan 12/11&16/11 10/11dan 15/11&23/11 15/11 17/11-22/11 17/11-22/11 23/11 24/11-25/11 24/11-25/11
Membaik
8a. No. RM : 1-18-77-45 Umur : 73 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 25/05 WBC = 11,1 (x 103/μL) Neu = 63,1% Lym = 28,8% Mono = 1,3% Eo = 6,7% Baso = 0,1%
Utama : BPH pemeriksaan ”taucher rectal”: prostat 40 g
- Kontrol - BAK tidak lancar,
tidak tuntas, kadang sakit
- Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1 - Inj. Tyason 1 g 1 x 1 A - Inj. Dolana 2 x 1A - Inj. Interpec 3 x 1A iv - Felden supp 2 x 1 k/p - Inj. Terfacef 1g 1 x 1 - Inj. Transamin 3 x 1 A iv
06/06 01/06-04/06 01/06-04/06 01/06 01/06 01/06 01/06
Membaik
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HCT = 37,8% Crea = 1,37 mg/dL
- Tanggal 27/05 Glu = 99 mg/dL
- Tanggal 01/06 WBC = 10,0 (x 103/μL) HCT = 29,4% Free PSA = 3,891 mg/dL
- Tanggal 02/06 Hb = 9,9
Lain : CRF, Hipertensi Stage II
- Vit. K 3 x 1 A iv - Trazone 2 x 1 A - Timovit 10 mg iv (k/p) - Inf. NaCl 0,9% 20 tpm - Aspar K 1 x 1 tab - Comsporin 100 mg 2 x 1
01/06 01/06 01/06 02/06-04/06 02/06-04/06 03/06-04/06
b. No. RM : 1-18-77-45 Umur : 73 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 23/11 WBC = 9,2 (x 103/μL) Neu = 84,3% Lym = 9,5% Mono = 5,8% Eo = 0,3% Baso = 0,1% HCT = 26,5% Crea = 19,03 mg/dL Glu = 100 mg/dL Pemeriksaan urine: eritrosit
++ - Tanggal 25/11
PSA total = 21,68 mg/dL
- Tanggal 26/11 WBC = 14,37 (x 103/μL) Neu = 88,8% Lym = 6,9% Mono = 3,3% Eo = 1,0% Baso = 0,0% HCT = 25,3% Crea = 17,47 mg/dL
- Tanggal 29/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) HCT = 22,8%
Utama : Adeno Ca Prostat Lain : CRF, Hipertensi Stage II
- Kontrol - Kencing keluar
darah lewat kateter
- Aprovel 1 x 300 mg - Inf. D5% lini - Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam - CaCO3 3 x 1 - As. Folat 3 x 1 - Inj. Acran 3 x 1 A - Inj. Kalnex 3 x 1 A - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A - Inj. Terfacef 1 g/24 jam
23/11 23/11-05/12 23/11 23/11 23/11 23/11-02/12 23/11-02/12 23/11 24/11-15/12
Meninggal
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crea = 10,89 mg/dL - Tanggal 30/11
Crea = 10,907 mg/dL - Tanggal 01/12
WBC = 14,26 (x 103/μL) HCT = 36,6% Crea = 8,00 mg/dL
- Tanggal 02/12 Crea = 9,71 mg/dL
- Tanggal 05/12 Crea = 12,94 mg/dL Glu = 90 mg/dL
- Tanggal 06/12 WBC = 19,45 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,4% Mono = 6,5% Eo = 2,4% Baso = 0,1% HCT = 35,8% Crea = 12,94 mg/dL (pagi) Crea = 10,69 mg/dL (sore) Glu = 78 mg/dL
- Tanggal 10/12 WBC = 21,10 (x 103/μL) Neu = 85,2% Lym = 9,8% Mono = 4,7% Eo = 0,2% Baso = 0,2% HCT = 35,6% Crea = 12,21 mg/dL Glu = 86 mg/dL
- Tanggal 12/12 Crea = 10,98 mg/dL Glu = 92 mg/dL
- Tanggal 13/12
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crea = 10,17 mg/dL Glu = 85 mg/dL
- Tanggal 16/12 Pemeriksaan urine,
terinfeksi = escherichia coli x 106
- Tanggal 18/12 Glu = 91 mg/dL
9. No. RM : 1-20-40-28 Umur : 54 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 21/09 WBC = 6,8 (x 103/μL) RBC = 4,97 ( x 106 /μL) HGB = 14,7 Lym = 14,5% Mono = 7,8% HCT = 43,5% MCV = 88 MCH = 29,5 MCHC = 33,8
- tanggal 22/11 WBC = 4,6 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HCT = 31,7% HGB = 13,3 RBC = 4,25 (x 106/μL) PSA = 23,03 Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l TP = 7,88 gr/dl ALB = 4,05 gr/dl AT = 273 AL = 2,6
Utama : Suspect BPH Terakhir : Suspect adeno Ca Prostat.
- BAK tidak lancar - BAK terus menerus
tapi sedikit demi sedikit
- LUTS
- Ciproxin XR 1 x 1000 mg - MST 2 x 1 - Xatral 1 x 1 - Totadol injeksi 2 x 1 A - Gaster 2 x 1A - Kalnex 3 x 250 mg - Nirmadil 1 x 1 - Valisanbe 2 x 1 k/p - Ciproxin XR 1 x 1 - Felden flesh 2 x 1 - Xatral XL 1 x 1 - Ditranex 2 x 250 mg - Terfacef inj 1 x 1 gr - Gaster inj 2 x 1 - Ditranex 3 x 500 mg - Xevolac/toradol inj 2 x 30mg - Lasix 1 x 1 A
28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 23/11 23/11 23/11 – 24/11 25/11 – 26/11 25/11 – 26/11 23/11 – 24/11 23/11 – 24/11 23/11 – 24/11 25/11 – 26/11 23/11 – 24/11 24/11
Membaik
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BUN = 9,1 mg/dl CREA= 1,5 mg/dl GLU = 123 mg/dl MCV = 87,2 MCH = 31,3 MCHC = 35,8 PLT = 273 Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L
- Tanggal 23/11 WBC = 7,05 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 16,8% Mono = 7,6% HCT = 41,6% HGB = 13,5 RBC = 4,55 (x 106/μL) PSA = 23,03 Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l TP = 7,88 gr/dl ALB = 4,05 gr/dl AT = 273 AL = 2,6 BUN = 9,1 mg/dl CREA= 1,5 mg/dl GLU = 137 mg/dl MCV = 91,4 MCH = 29,7 MCHC = 32,5 PLT = 293 Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. No. RM : 1-21-64-26
Umur : 67 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 02/12 WBC = 8,9 (x 103/μL) Neu = 69,5% Lym = 18,3% Mono = 7,9% Eo = 4,1% Baso = 0,2% HCT = 40,8% Crea = 1,09 mg/dL
- Tanggal 7/12 WBC = 9,8 (x 103/μL) HCT = 37,7% Crea = 1,36 mg/dL
- Tanggal 18/02 WBC = 6,73 (x 103/μL) Neu = 54,2% Lym = 28,8% Mono = 8,2% Eo = 8,2% Baso = 0,6% HCT = 36,3% Glu = 108 mg/dL
- Tanggal 14/01 WBC = 15,1 (x 103/μL) Lym = 8,3% Kristal urine = bakteri +
Utama : Ca Prostat Lain : Hipertensi, kencing batu, kencing darah
- Kontrol - BAK tidak lancar,
kadang tidak bisa ditahan
- Ciprofloksasin 2 x 500 mg - As. Mefenamat 3 x 500 mg - Inj. Terfacef 1 x 1 g - Inj. Ringer Laktat 20 tpm - Inj. Fosfomycin 2 x 1 g - Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 - Inj. Dolsik 2 x 1 A - Irigasi DC 40-60 tpm dengan
NS/aquadest - Sporetik 100 mg 2 x 1 - Mefinal 500 mg 3 x 1 (k /p)
03/12 05/12 05/12 07/12-12/12 07/12-10/12 07/12-10/12 07/12-10/12 09/12-17/12 12/12-17/12 12/12-17/12
Membaik
11. No. RM : 1-21-81-23 Umur : 71 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 05/12 WBC = 4,4 (x 103/μL) Neu = 61,3% Lym = 27,7% HCT = 35,5% Crea = 1,3 mg/dL Glu = 89 mg/dL
Utama : Adeno Ca Prostat Lain : Trombositopenia dan
- Kontrol - 4 hari yang lalu
BAK berdarah dan nyeri
- Ciprofloksasin 2 x 1 - Synflex 2 x 1 - Lumeson 2 x1 / lameson - Frilix 2 x 100 mg - Methycobal 3 x 1 - Inj. Gastridin 2 x 1
15/12-17/12 19/12-29/12 15/12-17/12 17/12-26/12 17/12-11/01 17/12-11/01 15/12-17/12
Membaik
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Tanggal 20/12 WBC = 5,1 (x 103/μL) Neu = 63,9% Lym = 25,5% HCT = 30,2%
- Tanggal 21/12 WBC = 4,2 (x 103/μL) Neu = 70,3% Lym = 23,3% HCT = 29,2% Crea = 0,7 mg/dL
- Tanggal 22/12 WBC = 3,7 (x 103/μL) Neu = 58,0% Lym = 30,3% HCT = 27,9%
- Tanggal 26/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 32,9% HCT = 37,9%
- Tanggal 28/12 WBC = 6,2 (x 103/μL) Neu = 66,8% Lym = 21,6% HCT = 27,7% Glu = 109 mg/dL
- Tanggal 30/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 57,1% Lym = 30,0% HCT = 32,6%
- Tanggal 31/12 WBC = 5,6 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 26,0% HCT = 33,2%
Diabetes Mellitus
- Inj. Toradol 2 x 1 - Transamin 500 mg
(k/p)/extra (par) - As. Mefenamat 3 x 1 - Xatral 1 x 1 - Adona 3 x 1 - Dexa 1A/iv extra (par) - Lasix 1 A - Medrol/Medixon 2-2-0 - Inf. Adona 10 mg, 50 mg
dalam 500 cc NaCl/12 jam - Atrovent 2cc 1-0-1 (par) - Solumedrol/Medixon
125 mg/8 jam
19/12 15/12-17/12 19/12 15/12-16/12 19/12-23/12 20/12-11/01 23/12-01/01 21/12 2712-01/01 24/12 26/12-03/01 27/12-11/01 28/12-29/12 02/01-11/01 06/01-11/01
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Tanggal 02/01 WBC = 5,01 (x 103/μL) Neu = 56,4% Lym = 32,6% Mono = 9,6% Eo = 0,8% Baso = 0,6% HCT = 31,6%
- Tanggal 04/01 WBC = 4,8 (x 103/μL) Neu = 66,9% Lym = 21,2% HCT = 33,3%
- Tanggal 05/01 WBC = 6,4 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 16,5% HCT = 31,6%
- Tanggal 07/01 WBC = 6,8 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 19,4% HCT = 34,0%
- Tanggal 09/01 Lym = 16% Lekosit = 6,1 ribu/mmk
12 . No. RM : 1-09-55-03 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 21/12 WBC = 4,7(x 103/μL) Neu = 65,9 % Lym = 22,1% Mono =10,1% Eo = 1,7 % Baso = 0,2%
Utama : Ca Prostate Carcinoma Ca Prostat ( Ca Prostat std IV )
- Nyeri punggung bagian bawah
- KSR 3 x 1 tab - MST 2 x 10 mg - Lasix Inj 2 x 1 amp - Cimetidine 2 x 1 tab - Furosemide 2 x 1 tab - Dexamethason Inj 2 x 2 amp - Vomceran Inj 2 x 8mg
23/12 – 31/12 24/12 – 28/12 23/12 – 31/12 30/12 – 31/12 31/12 26/12 – 29/12 28/12
Membaik
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HCT = 38,1% RBC = 4,16 106 μL Hb = 12,8 Al = 2,6 gr/dl L Cr = 1,2 Bilirubin total = 1,12 H Bilirubin direct = 0,29 H Bilirubin indirect = 0,82 SGOT = 106,9 H SGPT = 50,1 H Ureum = 20
Lain : Diabetes Mellitus
- Pantozol 2 x 1 amp - Dulcolax k / p - Delcadryl Inj 2 x 1 amp - Ranitidin inj 1 x 2 amp - Taxol inj 1 x 30 mg - Carboplatin inj 1 x 450 mg
28/12 – 29/12 30/12 28/12 31/12 28/12 28/12
13. No. RM : 1-18-51-27 Umur : 43 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 05/05 WBC = 13,79 (x 103/μL) Neu = 94,1% Lym = 4,6% Mono = 1,2% Eo = 0,1% Baso = 0,0% HCT = 24,0% Crea = 4,7 mg/dL
- Tanggal 06/05 Crea = 4,517 mg/dL Hb = 7,8 g/dL
- Tanggal 08/05 WBC = 15,57 (x 103/μL) Neu = 90,6% Lym = 2,2% Mono = 1,2% Eo = 0,0% Baso = 0,0% HCT = 27,0% Crea = 0,77 mg/dL Hb = 9,3 g/dL
- Tanggal 11/05 WBC = 4,98 (x 103/μL)
Utama : Tumor Prostat Lain : Tumor Buli
- Kontrol - Tidak bisa BAK - BAK keluar darah
- Inf. Ringer Laktat 20 tpm - Inj. Terfacef 1 x 1 g - Inj. Transamin 1 x 1 A - Inj. Tyason 2 x 1 g - Inj. Interpec 2 x 1 A - Inf. DC 20 tpm - Tranfusi PRC 1 kolf - Inj. Lasix 40 mg 1 x 1 A - Inj. Gentamycin 1 x 80 mg - Transfusi Trombosit 5 kolf - Inj. NaCl 0,9% 20 tpm - Aspar K 3 x 1 tabInj.
Ceftriaxon 1 x 1 g
06/05 06/05 06/05 09/05-22/05 09/05-12/05 10/05-11/05 12/05 14/05 17/05-25/05 19/05-23/05 19/05-25/05 21/05-25/05 23/05-25/05
Membaik (atas permintaan sendiri)
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Neu = 89,9% Lym = 8,3% Mono = 1,6% Eo = 0,2% Baso = 0,0% HCT = 25,1% Crea = 4,07 mg/dL
- Tanggal 13/05 Crea = 3,61 mg/dL
- Tanggal 16/05 WBC = 5,9 (x 103/μL) HCT = 29,6% Crea = 2,67 mg/dL Hb = 10 g/dL
- Tanggal 21/05 WBC = 5,26 (x 103/μL) Neu = 87,2% Lym = 10,0% Mono = 1,3% Eo = 1,1% Baso = 0,4% HCT = 21,0% Crea = 2,00 mg/dL
- Tanggal 23/05 WBC = 2,15 (x 103/μL) Neu = 80,6% Lym = 14,2% Mono = 4,7% Eo = 0,5% Baso = 0,0% HCT = 15,6% Pemeriksaan urine, terinfeksi = klebsiella sp (104 CFU/mL)
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. No. RM : 1-19-64-45 Umur : 59 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 22/07 WBC = 7,39 (x 103/μL) Neu = 74,2 % Lym = 16,2 % Mono =6,0 % Eo = 3,1 % Baso = 0,04 % Hb = 10,5 Al = 7,34 gr/dl L Cr = 33,2 SGOT = 29,4 SGPT = 21,1 Ureum = 12,9
Utama : HT stage II dan chronic kidney disease Lain : Adeno Ca Prostat
- Kencing tidak lancar, mengejan, dan buang air besar tidak lancar, kaki bengkak, mual muntah, oliguria ( 500 cc / 24 jam )
- Inf D5% - Vometa - As folat - CaCO3 - Inj ceftriaxon - inj primperan
22/07 – 25/07 22/07 – 25/ 07 29/07 22/07 – 25/ 07 29/07 22/07 – 25/ 07 29/07 22/07 – 25/07 29/07
Meninggal
15. No. RM : 0-66-66-75 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 06/09 WBC = 8,6 (x 103/μL) Neu = 81,0 % Lym = 10,3 % Mono = 7,1 % Eo = 1,0 % Baso = 0,6 % Sedimen urine Sel leuko pucat = 0 – 1 Leuko gelap = 1 – 2 Eritrosit = +++ HCT = 26,7 %
- Tanggal 07/09 Creatinin = 4,97 mg/dL HB1C = 10,3 %
- Tanggal 08/09 WBC = 7800
- Tanggal 09/09 Creatinin = 3,9 mg/dL - Tanggal 10/09
Creatinin = 3,43 mg/dL
Utama : Gagal ginjal terminal Riwayat DM Lain : Ca prostat Post orchiectomy Komplikasi : Hipertensi Poliradiculo pati Anemia renal
- BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan
- Suntikan insulin 0 – 1 – 0 - Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg - Sangobion 1 x 1 tab - Norvask 1 x 10 mg - Gasec 20 / digest 1 x 1 tab - CaCO3 - Asam folat 3 x 1 - Proneuron 3 x 1
06/09 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-29/09 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 14/09-19/09 21/09-04/10
Membaik
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Tanggal 11/09 WBC = 6,9 (x 103/ μL) Neu = 77,8 % Lym = 11,6 % Creatinin = 3,9 mg/dL Cr =2,81 mg/dL( 00.20 ) Hct = 33,7 % Glu = 119 mg/dL
- Tanggal 07/09 WBC = 6,0 (x 103/ μL) Neu = 81,7 % Lym = 07,0 % Hct = 36,5 % WBC = 6,6 (x 103/ μL) Hct = 32,3 % Hb = 10,9 gr/dL
- Tanggal 13/09 WBC = 9,29 (x 103/ μL) Neu = 85,1 % Lym = 8,2 % Mono = 3,6 % Eo = 2,8 % Baso = 0,3 % HCT = 35,4 % Hb = 10,9 gr/dL Creatinin = 5,22 mg/dL Alb = 2,82 g/dL Glu = 134 mg/dL
- Tanggal 15/09 Creatinin = 4,30 mg/dL
- Tanggal 17/09 Creatinin = 4,48 mg/dL Glu = 143 mg/dL
- Tanggal 20/09 WBC = 13,4 (x 103/ μL) Neu = 82 % Lym = 9,6 %
- Katesse 3 x 25 mg - Renacystin 2 x 500 mg - Recolfar 2 x 50 mg - Inspersa syr 3 x 1c - Vioxy 1x1 tab - Mucopec 3 x 1 - Fordesia 1 x 1 - Bramact 2 x 500 mg - Sermion 1 x 1 - Recolfar 2 x 50 mg - Inj fepiram 3 gr 4 x 3 gr - Inj kalmeco 3 x 1 - Inj neulin 2 x 500 mg - Inj tramadol /tradyl 3x100
mg - RL inj 3 x 4 μi - Gentamicin 6 x OD D5 - Tetes mata Rochifri 1 x 1 gr - Kalnex 3 x 250 mg - Eprex 1 A / 3 hari - Dexmovel zalf pagi luminal - Lasix 3 x 1 A - Lamisil zalf sore scrotum - Vometa 3 x 1 k/p - Kolmeco 3x500 mg - Lipofood 1 x 1 tab
19/09 21/09-04/10 24/09-28/09 24/09 29/09-04/10 24/09-28/09 29/09-04/10 30/09-04/10 04/10 25/09 2609 23/09-27/09 10/09-03/10 10/09-03/10 13/09-16/09 08/09-11/09 13/09-15/09 19/09-03/10 13/09-03/10 10/09-04/10 10/09-04/10 24/09-27/09 30/09 24/09-04/10 22/09-24/10 28/09-04/10 10/09-03/10 22/09-24/09 08/09-07/09 30/09-04/10 11/09-07/09 28/09-04/10
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % HCT = 42,5 % Hb = 13,7 MCV = 76,2 MCH = 24,5 MCHC = 32,1 RBC= 4,46 x 106 μL Creatinin = 4,72 Glu = 44 mg/dL
- Tanggal 21/09 Glu = 320 mg/dL
- Tanggal 22/09 WBC = 20,4 (x 103/ μL) Neu = 87,5 % Lym = 7,9 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % Creatinin = 5,0 mg/dL
- Tanggal 24/09 WBC = 15,4 (x 103/ μL) Neu = 80,5 % Lym = 07,9 % HCT = 38,3 % Glu = 075 mg/dL
- Tanggal 26/09 WBC = 13,5 (x 103/ μL) Neu = 84,4 % Lym = 8,9 % HCT = 38,6 % Creatinin = 5,9/dL Glu = 070 mg / dL
- Tanggal 27/09 WBC = 07,1 (x 103/ μL) Neu = 79,7 %
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lym = 10,7 % HCT = 36,9 % Creatinin = 4,73mg/dL Glu = 97 mg / dL
- Tanggal 01/10 Creatinin = 6,3 mg/dL Glu = 175mg/dL (08.19) Glu = 33 mg/dL (00.26)
- Tanggal 03/10 Glu = 239 mg / dL
- Tanggal 03/10 Urine : kuning kemerahan Darah = +++ Leukosit test = ++ Leuko pucat = + Leuko gelap = + Jamur = ++
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN KANKER PROSTAT
YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005
1. NO RM : 01 – 17 – 30 - 13
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
09/02 08.00 150/110 96 37 20 16.00 - 70 37 -
10/02 08.00 120/80 80 37 20 Sulit BAB, nyeri 16.00 - 60 37 -
11/02 08.00 - 80 37 - Sulit BAB 16.00 - 80 37,5 -
12/02 08.00 120/80 70 37 - Sulit BAB, nyeri 16.00 - 75 37 -
13/02 08.00 - 100 37,5 - 16.00 - 90 37 -
14/02 08.00 - 65 37 20 16.00 140/80 70 37 -
15/02 08.00 - 100 37,5 - 16.00 - 90 37 -
16/02 08.00 - 75 37,5 20 16.00 - 70 37,5 -
16/03 120/80 80 20 Kontrol, nyeri pada saat BAK 30/03 160/80 80 36,5 20 Pasien mengantuk 09/04 - - - - Kontrol, sulit BAB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. NO RM : 01 – 17 – 74 - 92
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
13/03 21.00 - - - - - 14/03 07.00 150/90 80 36,2 20 Badan lemah dan sulit berkomunikasi
20.00 130/80 88 36 20 BAB terasa sulit 15/03 07.00 140/80 80 36 20 Sudah mulai BAB 2 kali
14.00 135/80 80 36 20 21.00 120/80 80 36,2 20
Pasien tidur terus, sehingga tidak bisa makan
16/03 07.00 110/80 88 36 20 Pasien banyak tidur,bersin-bersin 14.00 110/80 80 37 20 Mulai membaik 21.00 120/80 88 36 20 Pasien sering mengantuk
17/03 00.00 110/80 80 36 20 21.00 110/80 80 36,2 20 Pasien meminta pulang 07.00 160/100 80 36 20 12.00 Pasien pulang atas permintaan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. NO RM : 01 – 16- 54 - 66
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
12/05 06.00 130/70 80 37 20 11.00 - 80 37,2 20 16.00 - 80 37 20 21.00 120/80 80 37 20
13/05 06.00 - 82 36,8 20 Nyeri 11.00 - 80 36,5 20 Nyeri 16.00 - 80 36,2 20 21.00 130/70 83 36,2 20
14/05 06.00 - 82 36 20 Nyeri 11.00 - 80 36,3 20 16.00 - 82 36,3 20 21.00 110/80 82 37 20 Nyeri
15/05 06.00 - 80 37 20 11.00 120/80 80 37 20
Pasien pulang dengan keadaan membaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. NO RM : 01 – 18 – 65 – 34
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
16 / 05 22.00 140 / 80 98 36,5 20 BAK sering tidak lancar, tidak lampias, pada malam hari sering,
17 / 05 14.00 120 / 70 84 36,5 20 Pinggang kiri terasa sakit 20.30 120 / 70 80 36 - Pinggang kiri masih terasa sakit
18 / 05 07.00 130 / 80 84 36 - Badan terasa lemas 12.00 120 / 80 80 36 - Pinggang terasa nyeri
19 / 05 06.00 - - - - Terasa sakit diberi Toradol inj 07.15 120 / 80 80 36,5 - Sakit / nyeri
20 / 05 07.00 120 / 80 80 36,5 20 Nyeri 14.00 120 / 70 88 36 - Nyeri 21.00 120 / 70 84 36,2 20 Nyeri dan merasa cemas
21 / 05 07.00 130 / 80 88 36,2 - Pegel-pegel pinggung 14.00 120 / 70 92 36 - Nyeri 20.00 130 / 70 80 36 - Nyeri
22 / 05 07.00 130 / 80 80 36 - Nyeri 14.00 110 / 70 80 36,6 - Badan terasa cape 20.00 110 / 70 80 36,5 - Perut terasa sebal,mual
23 / 05 07.00 120 / 80 80 37 - Tidak bisa BAB, perut terasa sebah 13.00 120 / 70 88 36,3 20 Badan terasa pegal-pegal 20.00 130 / 80 84 36,5 - Luka operasi terasa perih
24 / 05 07.00 120 / 80 88 36,7 - Terasa nyeri, sulit BAB 14.00 120 / 80 80 36 - 20.05 130 / 80 86 36,8 20
25 / 05 07.30 120 / 80 80 36,3 20 Sulit BAB 21.00 120 / 80 88 36 -
26 / 05 07.00 130 / 80 88 36,5 20 Pasien pulang dengan keadaan yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. NO RM : 01 – 19 – 47 – 01
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
22/07 Data tidak dicantumkan 23/07 15.00 150/80 84 36 18 Pasien mengeluh nyeri
17.30 - - - - Diberi antasid, pasien mual 19.35 - - - -
24/07 16.05 - - - - Injrksi terfacef,tranexid, remopain 19.00 - - - - 21.00 - 80 36,5 20
25/07 07.00 - 80 37 - Pasien merasa nyeri 14.00 - - - -
26/07 16.00 - - - - 21.00 - 80 36,5 -
27/07 05.30 - 80 36,5 - 28/07 29/07 Data tidak dicantumkan
30/07 - 80 37 - 31/07 01/08 Data tidak dicantumkan
02/08 150/80 80 36,2 16 03/08 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. NO RM : 00 – 62 – 32 – 02
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg ) Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan ( kali/menit ) Keterangan/keluhan
Kesakitan menggunakan cateter 06 / 09 20.30 150 / 90 84 36,6 20 Kesakitan menggunakan cateter 07 / 09 07.20 169 / 90 80 37 20 15.00 140 / 80 80 36 -
08 / 09 07.15 120 / 80 88 36 - 15.00 140 / 80 80 36,2 -
09 / 09 07.00 150 / 90 72 36,4 - 21.00 140 / 90 84 36,4 -
10 / 09 07.30 149 / 90 84,5 36 20 Merasa nyeri dan kedinginan 14.00 140 / 80 80 36 -
20.00 140 / 90 80 36 20 Merasa nyeri 11 / 09 07.00 180 / 90 88 36 -
14.00 170 / 90 80 37 - Merasa nyeri 21.00 150 / 90 88 36,4 -
12 / 09 07.00 120/ 80 80 36 - Merasa nyeri Merasa nyeri 14.00 110 / 60 80 36,5 -
20.30 150 / 90 88 36,2 - Merasa nyeri 13 / 09 07.00 150 / 90 88 36,6 - Kadang terasa gatal
Rasa nyeri mulai berkurang 13.30 140 / 90 92 36,7 20 20.30 140 / 80 84 36 -
14 / 09 07.00 150 / 80 80 36 - Kadang-kadang terasa nyeri 14.00 120 / 80 84 36,5 - Badan sudah mulai terasa enak
20.30 150 / 90 84 36,7 - 15 / 09 07.00 130 / 80 88 36,7 -
14.00 130 / 80 88 36,2 - BAK sudah mulai lancar 20.30 130 / 80 84 36,7 20 Sudah bisa BAK
16 / 09 07.30 150 / 90 84 36 20 14.00
Pasien pulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. NO RM : 01 – 16 – 54 – 66
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
09/11 06.00 130/70 80 37 20 11.00 80 37,2 20 16.00 80 37 20 21.00 80 37 20
10/11 06.00 82 36,8 20 Nyeri 11.00 80 36,5 20 16.00 80 36,2 20 21.00 83 36,2 20
11/11 06.00 82 36 20 11.00 80 36,3 20 16.00 82 36,3 20 21.00 82 37 20
12/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 82 37,3 20
13/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 37,2 20
14/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8
15/11 06.00 80 37,2 20 11.00 80 37,2 20 21.00 82 36,9
16/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 37,3
17/11 06.00 80 36,3 20 Nyeri 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8 21
18/11 06.00 80 37 20 Nyeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
11.00 80 37 20 Nyeri 21.00 84 37,2 20
19/11 06.00 80 37 20 Nyeri 11.00 80 37 20 21.00 - - -
20/11 06.00 80 37,2 20 11.00 80 36,3 20 Nyeri 21.00 88 36,8 21
21/11 06.00 80 37 20 11.00 82 37 20 21.00 80 36,8 -
22/11 06.00 80 37 20 11.00 88 37,4 20 21.00 80 37,2 22
23/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8 20
24/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. NO RM : 01 – 18 – 77 – 45
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
28/11 08.00 140/90 88 - 20
16.00 - - - - 29/11 08.00 - - - 20
16.00 140/90 100 - - Pinggang bagian bawah nyeri 30/11 08.00 160/70 76 37,8 22
16.00 120/90 80 - 20 05/12 08.00 230/140 20 37 -
16.00 200/110 80 37 - 06/12 08.00 - - - -
16.00 - 100 - - Sulit BAK 07/12 08.00 140/110 - - -
16.00 - - - - 08/12 08.00 170/120 120 37 - Sulit BAK
16.00 170/110 120 37,2 20 09/12 08.00 - - - - Sulit BAK
16.00 - - - - 10/12 08.00 190/110 108 - 22 Sulit BAK
16.00 120/70 96 - - 11/12 08.00 160/90 96 37,5 -
16.00 140/80 90 37 22 12/12 08.00 - - 37 20 mual
16.00 - - - - 13/12 08.00 150/80 110 37 22
16.00 - - - - 14/12 08.00 130/80 90 - -
16.00 - - - 20 15/12 08.00 170/80 100 - -
16.00 - - - - 16/12 08.00 150/80 88 36,4 -
16.00 100/80 88 37 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. NO RM : 01 – 20 – 40 – 28
Rawat inap I
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
28/09 06.00 120/70 80 37 20 11.00 120/80 88 37,2 24 BAK tidak lancar 16.00 120/70 80 37 20 21.00 120/80 80 37 20
29/09 06.00 120/80 82 36,8 20 11.00 120/70 80 36,5
20 16.00 120/80 80 36,2 20
Rawat inap II
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
22/11 10.00 150/45 80 37 18
14.00 155/100 92 36,3 24 Sulit BAK 23/11 17.00 155/100 88 36 18
21.00 135/90 88 36 20 Perut bagian bawah terasa sakit 24/11 10.00 140/90 80 37 18
15.30 130/85 88 36,3 16 21.00 130/80 89
36,3 24 Nyeri mulai berkurang 25/11 15.00 130/80 80 37 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. NO RM : 01 – 21 – 64 – 26 (tidak ada data)
Tekanan darah
( mmHg ) Tanggal Jam
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. NO RM : 01 – 21 – 81 – 23
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
15/12 18.15 150/90 88 37 20
16/12 06.00 140/70 90 36,5 19 10.00 120/80 88 36,5 20 18.00 110/70 88 37 19
17/12 06.00 130/80 90 37 20 14.00 130/70 88 36,8 20 18.00 130/70 80 19 20
18/12 06.00 150/90 90 36,9 20 14.00 150/80 90 37 18 18.00 160/80 88 36,8 20
19/12 06.00 150/90 88 36,8 20 14.00 150/90 80 37 20 18.00 150/80 88 37 20
20/12 06.00 130/80 80 37 20 10.00 140/80 88 37 20 18.00 140/80 88 37 19
21/12 06.00 140/80 88 37 20 18.00 130/80 88 37 20
22/12 06.00 160/80 80 36,3 19 14.00 140/80 80 36 19 22.00 130/80 80 37 20
23/12 06.00 130/80 88 36,6 20 24/12 06.00 110/70 80 37 20
16.00 140/80 80 37 20 25/12 06.00 140/80 80 37 20
10.00 130/80 80 36,5 20 18.00 140/80 82 37 20
26/12 06.00 140/80 88 37 19 14.00 140/80 88 37 20
27/12 06.00 120/70 80 36,5 20 18.00 120/70 80 36,5 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
28/12 06.00 120/70 80 37 20 10.00 130/70 80 37 20 18.00 120/80 80 37 20
29/12 06.00 120/80 88 37 20 14.00 130/80 90 37 20 18.00 120/80 88 37 20
30/12 06.00 130/80 88 36,5 19 10.00 120/60 90 36,5 20 18.00 140/80 88 37 20
31/12 06.00 110/80 88 37 20 14.00
160/100 88 36,8 20 18.00 140/80 90 37 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
07.00 140 / 90 88 37 20 Perut kadang terasa sakit 21 / 12 13.00 130 / 80 80 36,2 20 Perut masih terasa nyeri / resiko infeksi 20.00 140 / 80 84 37 - Perut kadang terasa sakit 24.00 120 / 80 84 37 20
22 / 12 10.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit 14.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit 21.00 120 / 80 88 36,7 - Sudah mulai agak tenang 23.00 110 / 70 80 36,5 20 Badan terasa lemah
23 / 12 09.00 110 / 70 80 36,9 20 Badan lemah, nyeri berkurang 21.00 110 / 70 84 36,8 20 Nyeri
24 / 12 07.15 120 / 80 84 36,5 20 Nyeri 14.00 110 / 80 80 36 - Masih terasa nyeri 20.00 110 / 70 88 37,4 -
25 / 12 07.00 110 / 70 80 36,5 20 Nyeri 14.00 110 / 80 80 36,2 - 16.00 120 / 70 80 36 - Nyeri
26 / 12 20.30 120 / 70 80 36 20 Nyeri 27 / 12 07.00 120 / 70 80 36,4 - Nyeri sudah mulai berkurang
14.00 110 / 70 84 36,8 20 Perut terasa nyeri 20.30 120 / 70 80 36 - Nyeri
28 / 12 07.00 120 / 80 88 36,5 - Nyeri , VT = 1300 cc 13.00 110 / 70 80 36,4 20 Nyeri sudah mulai berkurang 21.00 110 / 70 84 36,4 20
29 / 12 07.00 110 / 70 84 36,5 - VT = 1100 cc 14.00 120 / 80 84 36 - Nyeri 20.00 120 / 70 88 36 - Nyeri 24.00 130 / 80 80 36,2 - VT = 700 cc
30 / 12 14.00 120 / 80 80 36 20 Tidak bisa BAB, mual, Hb = 13,6 20.00 140 / 70 80 36 - Perut mulas, diberi Dulcolax suppo
31 / 12 07.00 110 / 70 88 36,2 20 Otot terasa nyeri , VT = 1500 cc 14.00 110 / 70 88 37 - Pasien minta pulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03 (tidak ada data)
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
22/07 08.00 - - - -
16.00 - 75 37,5 22 23/07 08.00 - 75 37.5 -
16.00 - 65 37 20 24/07 08.00 - 90 37,5 20
16.00 150/90 75 37 - 25/07 08.00 - 70 37 -
16.00 180/90 65 37,5 20 26/07 08.00 - 80 37,5 -
16.00 190/110 80 37 21 27/7 08.00 190/100 65 37 20
16.00 - 80 37,5 - 28/07 08.00 - 60 37 19
16.00 180/90 70 37 - 29/07 08.00 - - - -
16.00 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
07/09 08.00 - 80 37,4 20 16.00 - - - -
08/09 08.00 120/70 63 37 20 16.00 130/70 66 37 -
09/09 08.00 120/80 65 37,4 - 16.00 120/80 70 37 20
10/09 08.00 160/80 70 37 - 16.00 140/80 70 37,6 -
11/09 08.00 135/60 70 38 20 16.00 130/80 80 37,4 -
12/09 08.00 - - - - 16.00 - - - -
13/09 08.00 - - - - 16.00 - - - -
14/09 08.00 130/80 80 37,4 22 16.00 140/80 96 38,4 20
15/09 08.00 140/90 96 38 - 16.00 130/80 68 37,2 20
16/09 08.00 - 68 37,2 - 16.00 - 82 38 21
17/09 08.00 150/90 82 37,4 - 16.00 140/90 64 37,8 -
18/09 08.00 140/80 80 37,4 19 16.00 160/95 70 37,6 -
19/09 08.00 160/100 65 38 - 16.00 160/85 70 37,4 20
20/09 08.00 155/95 70 37,4 - 16.00 140/80 - - 22
21/09 08.00 165/60 80 37,6 - 16.00 140/80 80 37,4 20 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu (°C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
22/09 08.00 130/90 80 37,2 - 16.00 150/90 60 37,4 22
23/09 08.00 140/90 70 38 - 16.00 120/70 70 37,2 -
24/09 08.00 150/90 70 37,2 - 16.00 150/90 72 37 -
25/09 08.00 160/100 64 37,4 20 16.00 160/90 62 37,2 -
26/09 08.00 130/80 60 37,4 - 16.00 150/80 64 37,6 20
27/09 08.00 150/90 70 38 - 16.00 140/80 70 37,4 -
28/09 08.00 150/70 68 37,4 19 16.00 150/80 68 37,2 -
29/09 08.00 140/60 70 37,2 20 16.00 140/80 64 37,3 -
30/09 08.00 180/100 70 37,2 20 16.00 140/90 64 37 -
01/10 08.00 160/100 64 37 22 16.00 190/90 90 37 -
02/10 08.00 200/100 60 37,4 - 16.00 160/90 63 37 -
03/10 08.00 200/100 60 37,2 21 16.00 200/90 70 37,2 19
04/10 08.00 - 60 37,2 20 16.00 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN
LAMPIRAN NAMA BRAND NAME DAN NAMA GENERIK OBAT-OBAT
YANG DIGUNAKAN PADA TERAPI
NO BRAND NAME NAMA GENERIK 1 Sporetik ® Sefiksim/sefaklor 2 Pronalges ® Ketoprofen 3 Volidex ® Diazepam 4 Tramol ® Tramadol klorida 5 Diamox ® Asetazolamid 6 Frisium ® Klobazam 7 Aspar K ® Kalium L Aspartat 8 Fepiram ® Pirasetam 9 Rochepin ® Seftriakson
10 Manitol ® Manitol 11 Medixon ® Metal prednisolon 12 Combivent ® Ipratropium bromide 13 Platosin ® Sisplatin 14 Neulin ® Citicoline 15 Rantin ® Ranitidine 16 Mefinal ® Asam mefenamat 17 Tyason ® Seftriaxon 18 Dolana ® Tramadol klorida 19 Interpec ® Ambroxol 20 Sofix ® Sefiksim / sefaklor 21 Dulcolax ® Bisakodil 22 Terfacef ® Natrium seftriaxon 23 Ponstan ® Asam mefenamat 24 Zinat ® Sefuroksim 25 Zegase ® Garam seng 26 Ceftum ® Seftazidim 27 Toradol ® Ketorolak trometamol 28 Valisanbe ® Diazepam 29 Buscopan ® Hiosin 30 Tramol ® Tramadol klorida 31 Remopain ® Ketorolak tromethamin 32 Baquinon ® Ciprofloxacin 33 Tradosik ® Tramadol klorida 34 Hytrin ® Terazosin 35 Kaltrofen ® Ketoprofen 36 Marcain ® Bupivakain 37 Narfoz ® Ondansetron 38 Allopurinol ® Alopurinol 39 Timovit ® Metoklopromida 40 Felden ® Piroksikam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
NO BRAND NAME NAMA GENERIK 41 Transamin ® Asam traneksamat 42 Trazone ® Trazodon klorida 43 Comsporin ® Sefiksim / sefaklor 44 Aprovel ® Valsartan 45 Acran ® Ranitidine 46 Kalnex ® Asam traneksamat 47 Ciproxin XR ® Ciprofloksasin 48 MST ® Garam morfin 49 Xatral XL ® Alfuzosin klorida 50 Gaster ® Famotidin 51 Nirmadil ® Felodipina 52 Valisanbe ® Diazepam 53 Felden flesh ® Piroksikam 54 Ditranex ® Natrium seftriakson 55 Lasix ® Furosemide 56 Fosfomycin ® Fosfomisin 57 Dolsic ® Tramadol HCl 58 Synflex ® Naproksen 59 Lamesan ® Metal prednisolon 60 Frilix ® Naftidrofuril oksalat 61 Methycobal ® Mekobalamin 62 Gastridin ® Ranitidine 63 Adona ® Karbazokrum natrium 64 Dexa ® Deksamethason 65 Medrol ® Metal prednisolon 66 Atrovent ® Ipratropium bromide 67 Solumedrol ® Metal prednisolon 68 Cimetidine ® Simetidin 69 Vomceran ® Ondansetron 70 Pantozol ® Pantoprazol 71 Decadryl ® Difenhidramina 72 Taxol ® Paklitaksel 73 Carboplatin ® Karboplatin 74 Tranexamic ® Asam traneksamat 75 KSR ® Kalium klorida 76 MST ® Garam morfin 77 Furosemid ® Furosemide 78 Ibesartan ® Valsartan 79 Sangobion ® Fero glukonat 80 Norvask ® Amlodipin besilat 81 Proneuron ® Dipiron 82 Katrasic ® Tramadol klorida 83 Renacystin ® Sefradoksil 84 Recolfar ® Kolsisin 85 Inspepsa ® Sukralfat 86 Vioxy ® Vitamin kombinasi 87 Mucopect ® Ambroxol 88 Fordesia ® Donepezil klorida 89 Brasmatic ® Terbulatin sulfat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
NO BRAND NAME NAMA GENERIK 90 Sermion ® Nicergolin 91 Recolfar ® Kolsisin 92 Kalmeco ® Mekobalamin 93 Eprex ® Epoetin 94 Vometa ® Domperidon 95 Lipofood ® Fosfolipida esensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BIOGRAFI PENULIS
Penulis yang bernama lengkap Agustina Nia Kurniati ini
lahir pada tanggal 01 Agustus 1985 di Kuningan dari
pasangan Remigius Rasja dan Maria Icih Miarsih dengan
status anak kelima dari 5 bersaudara. Penulis
mengenyam pendidikan di TK - Sekolah Dasar Yos
Sudarso Cigugur pada tahun 1991 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2000, penulis menamatkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Katolik Yos Sudarso Cigugur. Pada tahun 2000 - 2003 penulis menuntut
ilmu di SMU Santa Maria I Bandung. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan
di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2003.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif mengikuti kegiatan, antara lain :
menjadi panitia Pelepasan Wisuda , panitia Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi se-
Indonesia (PIMFI), panitia Pharmacy Event Cup (PEC) dan panitia Tiga Hari
Temu akrab Farmasi (TITRASI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI