EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada...

44
BAB IV INTELIGENSI DAN BAKAT TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari inteligensi dan bakat, mahasiswa mampu: 1. menjelaskan hakekat inteligensi, menurut pandangan konvensional dan pandangan mutakhir; 2. menjelaskan perilaku yang inteligen; 3. menjelaskan hakekat bakat dan kaitannya dengan perkembangan kepribadian manusia; 4. menjelaskan langkah-langkah untuk mengembangkan bakat. PEMBAHASAN A. Inteligensi Di dalam psikologi dikenal istilah yang juga mulai populer di kalangan masyarakat luas, yaitu inteligensi. Inteligensi ini sekaligus dapat menggantikan berbagai macam istilah yang ada hubungannya dengan kecerdasan. Karena itu selanjutnya akan dibahas mengenai istilah 58

Transcript of EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada...

Page 1: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

BAB IV

INTELIGENSI DAN BAKAT

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari inteligensi dan bakat, mahasiswa mampu:

1. menjelaskan hakekat inteligensi, menurut pandangan konvensional dan

pandangan mutakhir;

2. menjelaskan perilaku yang inteligen;

3. menjelaskan hakekat bakat dan kaitannya dengan perkembangan

kepribadian manusia;

4. menjelaskan langkah-langkah untuk mengembangkan bakat.

PEMBAHASAN

A. Inteligensi

Di dalam psikologi dikenal istilah yang juga mulai populer di kalangan

masyarakat luas, yaitu inteligensi. Inteligensi ini sekaligus dapat menggantikan

berbagai macam istilah yang ada hubungannya dengan kecerdasan. Karena itu

selanjutnya akan dibahas mengenai istilah inteligensi (kecerdasan) saja dan tidak

lagi menggunakan istilah-istilah yang digunakan oleh awam.

Psikologi pada hakekatnya adalah ilmu tentang tingkah laku. Karena itu

yang dipelajari dalam psikologi adalah tingkah laku manusia maupun hewan, tetapi

khususnya tingkah laku manusia. Berbicara mengenai inteligensi, tingkah laku

dapat dibagai dalam tingkah laku yang hanya sedikit membutuhkan inteligensi dan

tingkah laku yang membutuhkan inteligensi. Seseorang yang sedang menikmati

sebuah taman bunga misalnya, memandangi bunga-bunga yang berwarna warni dan

58

Page 2: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

menciumi bunga-bungna tersebut, maka ia sedang melakukan perbuatan yang tidak

membutuhkan inteligensi tinggi. Tetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa

bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan

kuning dikelompokkan di sebalah sisi, sedangkan bunga-bunga biru dan ungu

dikelompokkan di sebelah sana, maka ia telah berlaku lebih inteligensif. Kalau

kemudian ia menyelidiki nama bunga dan jenis bungan yang ada di taman itu, maka

ia melakukan perbuatam inteligensif yang lebih tinggi lagi. Demikian pula, kalau

seorang anak duduk atau tidur diatas kursi, maka tingkah lakunya kurang

berhubungan dengan faktor inteligensi. Tetapi, kalau ia membedakan kursi yang

didudukinya yang terbuat dari kayu dengan lain yang ada didekatnya yang terbuat

dari besi dan mulai memikirkan bagaimana cara kedua kursi tersebut dibuat,

misalnya, apakah ada perbedaan dalam harga penjualannya dan seterusnya, maka ia

sudah melakukan perbuatannya yang lebih inteligensif.

Demikian halnya, tingkah laku inteligensif dibedakan dari yang kurang

inteligensif oleh unsur, seperti pikiran, akal atau rasio. Tentu saja perbedaan ini

bukan perbedaan yang mutlak, merupakan perbedaan yang berjenjang, karena

jarang sekali ada tingkah laku yang sama sekali mengandung unsur pikiran. Setiap

tingkah laku mengandung unsur pikiran, hanya ada yang sedikit, ada pula yang

banyak. Maka sedikit unsur pikirannya (jadi lebih banyak unsur perasaan,

penginderaan dan sebagainya), maka perbuatan itu makin merupakan tingkah laku

yang digolongkan kurang inteligensif. Sedangkan makin banyak unusur pikiran

dalam timgkah laku, maka tingkah laku itu makin merupakan tingkah laku yang

dapat digolongkan inteligensif.

Dengan demikian tingkah laku inteligensif dan bertingkat-tingkat, ada yang

sederhana seperti menghitung 1 + 1 = 2, ada yang agak rumit seperti mencari

sebuah kota dari sebuah peta buta, ada yang lebih rumit lagi seperti membuktikan

dalil phytagoras dan ada sangat rumit memutuskan perkara oleh seorang hakim atau

merancang sebuah jembatan oleh seorang insinyur atau membuat satelit palapa oleh

59

Page 3: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

beratus-ratus insinyur. Hal kedua yang menandai tingkah laku inteligensif adalah

adanya tindakan yang terarah untuk mengolah dan menguasai lingkungan secara

fiktif.

Misalnya: A terperangkap dalam lift, berteriak-teriak, menggedor-gedor

pintu lift sampai kelelahan, tetapi tidak ada yang menolong karena tidak mendengar

suaranya atau gedorannya. Tingkah laku digolongkan kurang intelgenif. B juga

pernah terperangkap dalam lift, dengan tenang ia membaca intruksi dalam lift dan

ia menekan tombol intercom, sehingga ia dapat mudah berhubungan dengan

petugas luar. Ia dapat pertolongan cepat. Tingkah laku B itu merupakan tingkahlaku

yang lebih inteligenif dari pada tingkah laku A.

Agaknya semua orang dewasa tahu apa inteligesi itu, namun di antara para

pakar psikologi sendiri sampai kini masih belum ada kesepakatan mengenai

bagaimana inteligensi itu seharusnya didefinisikan.

Salah satu definisi inteligensi yang banyak dianut orang ialah definisi yang

dikemukakan oleh David Wechsler (1966). Wechsler mendefinisikan inteligensi

sebagai kapasitas keseluruhan dari individu untuk bertindak dengan bertujuan,

berpikir secara rasional, dan menangani lingkungannya secara efektif.

1. Berbagai Teori Inteligensi

Konsep-konsep baru mengenai inteligensi muncul pada awal abad ke

duapuluh, ketika Alfred Binet mencoba membantu sekolah-sekolah di Paris untuk

mengidentifikasi anak-anak yang kiranya akan dapat atau tidak dapat memanfaatkan

pendidikan yang biasa diberikan di kelas-kelas (Binet, 1976). Bersama dengan

Theophile Simon, dia mengembangkan skala-skala inteligensi dan menerbitkan tes

inteligensi yang pertama. Penerbitan ini memang tampaknya amat sederhana bila

diukur dengan standar masa kini, namun penerbitan ini mungkin merupakan suatu

terobosan yang paling penting dalam sejarah psikologi pendidikan, suatu terobosan

60

Page 4: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

yang menjadikan Binet memperoleh sebutan “Bapak pengetesan inteligensi”.

Walaupun mereka menggunakan item-item tes yang berbeda-beda dalam skala

mereka, namun semua item itu diasumsikan mengungkap kemampuan umum.

Tersirat dalam tes itu bahwa inteligensi sebagai suatu kemampuan mental tunggal

yang sifatnya umum dan melandasi berbagai fungsi yang berbeda-beda. Inteligensi

dianggap sebagai suatu kemampuan global.

Faktor “g”. Tidak lama setelah skala inteligensi Binet dikembangkan, pakar-pakar

lain, seperti Charles Sperman dan Louis Thurstone, mulai mempertanyakan

pemikiran Binet mengenai inteligensi umum. Sperman (1932), penemu analisis

faktor, mengusulkan bahwa paling tidak ada dua faktor di dalam inteligensi, yakni

faktor umum “g” yang merupakan faktor penentu utama dalam perilaku inteligen, dan

banyak faktor-faktor spesifik lainnya yang disebut “s”.

Kemampuan-kemampuan utama. Beberapa tahun kemudian, Thurstone (1938)

mengembangkan analisis faktor ganda. Menurut Thurstone, memang nyata bahwa

ada kemampuan-kemampuan lain selain “g”. inteligensi bukanlah mencakup segala-

galanya, tapi merupakan kemampuan dari sejumlah kemampuan yang berbeda-beda.

Thurstone kemudian mengidentifikasikan adanya tujuh buah kemampuan demikian

yang kemudian dikenal luas sebagai kemampuan-kemampuan utama (primary mental

ability, atau biasa disingkat PMA). Kemampuan-kemampuan yang dimaksud ialah

kemampuan spasial (berkait dengan ruang), kecepatan persepsi, kecakapan numerik

(menggunakan angka-angka), pemahaman verbal, ingatan, kefasihan kata, dan

kemampuan untuk menarik kesimpulan secara umum.

Faktor “g” dikunjungi kembali. Tidak lama kemudian Raymond Cattell (1963; 1972)

yang telah lama bekerja bersama Spearman dan Thurstone melihat berbagai cacat

pada teori struktur inteligensi mereka yang kaku itu. Dia berpendapat bahwa

inteligensi tidak hanya melibatkan sebuah tapi dua buah faktor kemampuan umum.

Pada tahun 1940, Cattell melontarkan teorinya tentang dua faktor kemampuan umum

itu, yakni kemampuan umum yang terealisir (crystallized general ability “gc”) dan

61

Page 5: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

kemampuan umum yang nafta (fluid ability “gf”). Kemampuan umum terealisir “gc”

berperan pada ketrampilan-keterampilan dalam mempertimbangkan yang telah

diperoleh dari pengalaman budaya, sedangkan kemampuan umum nafta “gf” terlihat

dalam penalaran numerik, keterampilan verbal, penalaran spasial, dan dalam

penalaran induktif.

Ketrampilan-ketrampilan khusus. J. P. Guilford (1967) sepenuhnya menolak gagasan

faktor inteligensi umum. Dia menekankan pentingnya menetapkan kemampuan-

kemampuan intelektual secara jelas. Dia mencoba mensistematisir pengukuran-

pengukuran inteligensi, dan menyimpulkan adanya 120 kemampuan yang masing-

masing memiliki ciri tersendiri. Menurut Guilford, ada empat jenis stimulus dalam

lingkungan (isi), lima jenis jawaban (operasi), dan enam jenis produk yang bila

digabung akan menghasilkan 120 buah faktor intelektual yang unik.

Teori perkembangan. Pakar-pakar psikologi lainnya, seperti Jean Piaget dan J. S.

Bruner, memandang inteligensi dari perspektif perkembangan dan tampaknya tidak

mempedulikan masalah struktur inteligensi.

Piaget (1952) berpendirian bahwa untuk dapat memahami hakekat inteligensi

diperlukan sekali mengidentifikasi proses-proses yang memberikan andil pada

perubahan dalam perkembangan. Seorang anak mengalami perubahan melalui

empat tahap perkembangan yang makin bertambah kompleks. Rangkaian

perubahan-perubahan dalam perkembangan inilah yang membentuk inteligensi

orang dewasa.

Bruner (1966) juga memandang inteligensi dari dimensi perkembangan. Namun,

tidak seperti Piaget yang menekankan kesiagaan biologis, Bruner lebih

menitikberatkan pengaruh lingkungan dan budaya pada perkembangan kemampuan-

kemampuan kognitif.

62

Page 6: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Teori Gagne. Gagne (1970) mengusulkan suatu model belajar yang hirarkhis. Dia

berkeyakinan bahwa semua keterampilan dalam pemecahan soal dapat dijabarkan ke

dalam komponen-komponen pelaksanaan yang merupakan prasyarat yang diperlukan

untuk memecahkan soal tertentu; begitu soal telah dianalisis menjadi bagian-

bagiannya, kita dapat dengan mudah mengajarkannya pada anak-anak.

PMA dikunjungi kembali. Salah seorang pakar psikologi modern yang kontroversial

ialah Howard Gardner yang mengusulkan suatu teori inteligensi ganda (multiple

intelligences) yang dikenal sebagai “The Seven Frames of Mind”. Menurut Gardner,

ada setidak-tidaknya tujuh cara yang sama pentingnya dalam memandang dunia.

Ketujuh kemampuan yang diusulkan Gardner itu adalah inteligensi linguistik,

inteligensi matematik-logis, inteligensi spasial, inteligensi musikal, inteligensi

kinestetik-tubuh, inteligensi interpersonal, dan inteligensi intrapersonal. Seorang

dapat saja amat kuat dalam salah satu inteligensi dan lemah pada inteligensi-

inteligensi lainnya. Berbeda dengan peneliti-peneliti sebelumnya, Gardner

menyatakan bahwa setiap inteligensi memiliki operasinya sendiri, dan eksistensinya

bebas di dalam sistem saraf manusia. Namun, tidaklah jelas bagaimana dia

menghubungkan ke tujuh kemampuan ini dengan pengertian konvensional, baik

tentang kemampuan umum ataupun kemampuan khusus.

Inteligensi buatan. Dalam tahun-tahun belakangan ini, perhatian dunia sedang

terarahkan pada apa yang disebut inteligensi buatan (artificial intelligence), suatu

studi khusus dari cabang psikologi kognitif yang berkenaan dengan peniruan perilaku

inteligen dengan menggunakan komputer. Banyak pakar psikologi, antara lain A.

Newell dan H.A. Simon, yang berkeyakinan bahwa dengan meneliti bagaimana

komputer merespon soal-soal, kita dapat banyak belajar tentang pemecahan soal pada

manusia. Sesungguhnya, dengan menganalisis secara mendetail tentang proses

pemecahan soal yang dilakukan manusia pada suatu tugas yang sangat sederhana

63

Page 7: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

sekalipun, seperti menjawab soal dalam tes inteligensi, kita akan menemukan cukup

banyak aktivitas inteligen yang akan membuat kita terheran-heran betapa kabur

sebenarnya pengetahuan kita mengenai inteligensi. Walaupun perjalanan untuk

mencapai keberhasilan menirukan inteligensi secara lengkap masih amat jauh, banyak

kemajuan yang telah dapat dicapai. Komputer catur terbaru Deep Blue, misalnya,

pada tahun 1999 yang baru lalu telah dapat mengalahkan juara dunia catur Gary

Kasparov.

Teori Triarkhic dari Sternberg. Teori yang dikemukan oleh Robert J. Sternberg ini

merupakan salah satu teori inteligensi modern yang amat populer dewasa ini.

Sternberg memandang inteligensi tidak hanya sebagai proses kognitif semata-mata,

tetapi juga ada kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Pandangan demikian biasa

disebut pandangan kognitif kontekstual. Menurut Sternberg, inteligensi terkait dengan

tiga dunia kehidupan individu, yakni dengan dunia internal individu, dengan

pengalamannya, dan dengan dunia eksternalnya.

1) Dunia internal individu terdiri dari tiga kelompok komponen yaitu: a) Komponen-

komponen meta yang merupakan proses eksekutif tingkat tinggi yang berfungsi

untuk merencanakan, memantau, memilih proses yang akan dipakai untuk

memecahakan masalah, dan menilai keberhasilan. b) Komponen-komponen

pelaksana yang melaksanakan pemecahan masalah seperti yang direncanakan

oleh komponen meta, dan c) Komponen-komponen penguasaan pengetahuan.

2) Pengalaman individu berkait dengan kemampuan untuk menggunakan proses

informasi secara langsung dalam mengerjakan tugas-tugas rutin, dan untuk

menghadapi masalah yang relatif baru: individu harus menentukan informasi-

informasi mana yang relevan, bagaimana memadukan informasi-informasi itu,

bagaimana informasi baru terkait dengan yang lama, dan sebagainya untuk

menjadikan dasar pertimbangannya.

3) Dunia eksternal individu terkait dengan lingkungan individu yang dapat berupa

lingkungan keluarga, pekerjaan, ataupun budaya. Dalam menghadapi

64

Page 8: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

lingkungannya, individu dapat mengambil salah satu strategi berikut ini: a)

Selection, yaitu individu memilih lingkungan baru; b) Adaptation, yaitu individu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan c) Shaping, yaitu individu

mengubah lingkungan agar dapat sesuai dengan dirinya.

Teori multiple intelligence Howard Gardner. Gardner mengemukakan

bahwa inteligensi tidaklah bersifast tunggal, tetapi majemuk. Apabila pandangan

lama menyatakan bahwa inteligensi itu satu dan bebas budaya maka Gardner

mempunyai pandangan bahwa inteligensi itu majemuk dan sarat budaya. Oleh

karena itu, ia mendefinisikan inteligensi sebagai berikut.

An intelligence as a biopsychological potential to process information that can be activated in a cultural setting to solve problems or create products that are of value in a culture (Gardner, 1999).

Menurut Gardner inteligensi manusia majemuk dan terdiri atas:

Inteligensi verbal-linguistik

Inteligensi logika-matematika

Inteligensi spasial

Inteligensi musical

Inteligensi bodi-kinestetik

Inteligensi intrapersonal

Inteligensi interpersonal

Inteligensi natural

Inteligensi eksistensial

Inteligensi spiritual

Dari uraian di atas dapatlah inteligensi diartikan sebagai:

• Kemampuan untuk belajar (Capacity to learn)

65

Page 9: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

• Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh (Total knowledge

acquired)

• Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan (Ability to adapt

to the environment)

Jadi jelas bahwa inteligensi bukan saja sebagai satu aspek tunggal yang

bebas budaya. Inteligensi merupakan kemampuan bawaan yang berkembang berkat

diperolehnya pengetahuan dan dimanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu dalam pemahaman lebih jauh, inteligensi berkembang dipengaruhi oleh

berbagai factor, antara lain:

• Faktor budaya, dulu orang percaya bahwa inteligensi itu sama saja

bagi siapapun dan berlaku dimanapun. Pandangan ini sekarang mulai dikikis

melalui memerankan budaya dalam perkembangan inteligensi. Seorang anak

pelaut baru dikatakan beriteligensi tinggi kalau ia mampu menjalankan

perahu menerjang ombak besar tanpa karam. Mereka tidak perlu memiliki

angka rapot 10 di bidang matematika, tetapi mereka tahu persis aspek

“fisika” dari jalannya perahu dalam menerjang ombak besar.

• Genes

• Parents’ education

• Enriched environments

• Both heredity and environment are about equally influential

2. Instink, Bakat, & Inteligensi

Sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang inteligensi, ada baiknya kalau

kita tahu selain inteligensi ada tingkah laku lain yang hampir mirip dengan tingkah

laku inteligensif, yaitu tingkah laku yang didasari oleh instink dan bakat.

Instink adalah tingkah laku yang rumit, yang membutuhkan keterampilan

yang tinggi dan digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang sulit,

66

Page 10: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

sehingga nampaknya seolah-olah seperti tingkah laku inteligensif. Tetapi, berbeda

dengan tingkah laku inteligensif, tingkah laku instinktif sifatnya kaku, tidak

berfariasai sama sekali dan tidak dipelajari oleh makhluk yang bersangkutan, maka

tingkah laku inktinsif juga tidak berkembang, melainkan yang itu-itu juga selama

berpuluh-puluh tahun atau beratus tahun bahkan berjuta generasi. Berbagai jenis

ikan, bermacam-macam burung dan jenis hewan lainnya melakukan berbagai

kegiatan yang rumit sejak tiba saat bercinta, bertelur membuat sarang, sampai

memelihara dan membesarkan anaknya. Perbuatan-perbuatan yang serba rumit itu

ternyata kaku sekali dan justru membuat hewan-hewan itu bodoh dalam eksperimen

di laboratori (walaupun di alam bebas hewan-hewan itu kelihatan cerdas).

Tinborgen dalam tahun 1952 pernah menyelidiki tingkah-laku ikan-ikan

sticleback pada masa berahi mereka. Ternyata ikan-ikan jantan berubah warna

lehernya, perutnya menjadi merah, dan perubahan itu merupakan perangsang untuk

ikan jantan lain menyerangnya. Dengan demikian maka pada musim kawin ikan-

ikan jantan saling menyerang. Tetapi, bukan ikan jantan saja yang diserang, tetapi

ikan-ikan (ikan buatan) yang diberi warna jantan lain saja yang disarang, tetapi juga

ikan-ikan (ikan buatan yang diberi warna merah pada leher dan perutnya, walaupun

bentuk ikan itu lain sama sekali dari ikan yang sebenarnya. Bahkan mobil pos

berwarna merah yang lewat dijalan sejauh 9 meter dari akuarium dan terlihat dari

akuarium menyebabkan ikan-ikan itu menyerang dinding akuarium dengan hebat.

Hampir sama dengan instink adalah tingkah laku imprinting. K. Lorenz

pernah menyelidiki anak-anak itik yang diteteskannya, dan pada waktu telur itu

menetes tidak ada makhluk atau orang lain di dekat situ kecuali ia sendiri. Ternyata

anak itik itu mengikuti lorenz kemana ia berjalan, persis seperti anak itik mengikuti

induknya. Tingkah laku inilah yang disebut imprinting. Walaupun yang dijumpai

anak-anak itik yang baru menetas itu bukan induk itik, tetapi manusia, mereka tetap

menganggap manusia sebagai induknya. Jadi, ada fleksibilitas, ada kemampuan-

kemampuan untuk penyesuaian dengan rangsangan yang berbeda, tetapi

67

Page 11: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

fleksibilitas ini sangat terbatas sifatnya dan hanya terjadi pada masa kritis yang

singkat sekali waktunya, Seandainya Lorenz baru muncul beberapa jam setelah

anak itik itu menetas, maka anak itik itu tidak akan mengikuti Lorenz.

Berbeda dengan instink dan imprinting, inteligensi jau lebih fleksibel dan

justru dipengaruhi oleh faktor pengalaman dan belajar. Seorang insinyur yang

membuat jembatan tidak memperoleh kepandaiannya begitu saja, melainkan

mempelajari dengan sedikit demi sedikit, secara bertahap, sejak ia dipangkuan ibu

samapai menamatkan sekolah tingginya di jurusan teknik sipil. Walau pun demikian

dalam inteligensi ada unsur-unsur yang dibawa sejak lahir, yaitu bakat.

Bakat adalah kondisi di dalam diri seseorang yang memungkinkanya dengan

suatu latihan khusus mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.

Seorang yang mempunyai bakat matematika misalnya, akan mudah sekali

menguasai pelajaran ilmu pasti, sedangkan seseorang yang mempunyai bakat daya

ingatan kuat akan cepat menguasai pelajaran atau pekerjaan yang membutuhkan

daya ingatan. Bakat ini dipisahkan dari inteligensi karena pengaruhnya yang besar

terhadap inteligensi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan inteligensi

Dilain pihak, bakat tanpa rangsangan pendidikan, pengalaman dan latihan

yang tepat dan memadai tidak akan berkembang optimal, sehingga prestasi yang

dapat di capai anak atau orang yang bersangkutan juga tidak optimal. Dengan

perkataan lain tingkat inteligensi yang dapat dicapai anak atau orang yang

bersangkutan tidak akan setinggi seandaianya ia mendapat pendidikan, pengalaman

dan latihan yang memadai terutama sangat penting artinya pada usia awal dalam

perkembangan anak, khususnya pada usia di bawah lima tahun (balita).

Penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap anak anjing, yang sejak

disapih, dikurung dalam kandang dan hanya diberi makanan dan kandangnya

68

Page 12: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

dibersihkan secara mekanis (tidak oleh manusia), membuktikan setelah 8 bulan

anjing-anjing yang seharusnya sudah dewasa itu bertingkah laku seperti anak anjing

yang masih kecil begitu ia keluar dari kandang. Mereka berlari-lari seolah-olah

mereka masih anak-anak anjing berusia 1 – 2 bulan. Penyelidikan yang telah

dilakukan oleh para sarjana terhadap anjing ini (Melzak, Scott, Thomson)

selanjutnya membuktikan bahwa anjing yang dikurung pada masa kecilnya itu

ternyata menjadi bodoh. Misalnya, kalau anjing itu diberi api, reaksinya anjing itu

mendekati api dan menciumnya. Demikian pula anjing lain yang normal akan

segera lari ketakutan begitu melihat api. Demikan pula anjing yang dikurung tidak

akan mengambil makanan yang diletakkan dibelakang sebuah tabir kawat. Anjing-

anjing itu akan menggigit kawat atau mencakar-cakarnya, padahal anjing normal

dengan mudah mengitari kawat tersebut.

Penyelidikan terhadap anjing-anjing ternyata mendapat dukungan dari

penelitian-penelitian terhadap manusia. Sebuah penelitian di Jakarta misalnya,

menunjukkan bahwa anak-anak yatim piatu yang dibesarkan di panti-panti

cenderung mempunyai inteligensi yang lebih rendah dari pada anak-anak yang

dibesarkan dalam keluarga biasa. Hal ini diperkirakan disebakan kuranya perawatan

dan perhatian orang lain, jadi kurang rangsangan, pengalaman, pendidikan, latihan

dan kesempatan berhubungan dengan orang lain selama anak-anak itu masih kecil.

Disamping pendidikan dan pengalaman yang secara langsung dan sengaja

diberikan kepada anak oleh orang tua dan guru-guru, perkembangan inteligensi juga

dipengaruhi berbagai rangsangan yang terarah, dan pada saat yang tepat diberikan

oleh orang-orang yang berada di lingkungan sosialnya. Karenanya, memberi

rangsangan mental sedini mungkin dan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan si

anak adalah penting.

Dari uraian di atas dapat disarankan beberapa hal kepada orangtua ataupun

pendidik:

69

Page 13: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Hendaknya tidak dikacaukan pengertian-pengertian: kepandaian,

terpelajar dan kepintaran dengan inteligensi (kecerdasan), apalagi untuk

masing masing itu digunakan ukuran-ukuran yang berbeda.

Walaupun berbagai tingkah laku dapat memberikan indikasi tentang

tingkat inteligensi seseorang (sering tinggal kelas, prestasinya dalam

pekerjaan, kepandaian berbicara dan sebagainya), namun untuk

mengetahui secara tepat tingkat inteligensi itu lebih baik diminta seorang

ahli psikolog. Karena ia mempunyai metode yang tepat dan teliti. Lagi

pula ukuran-ukuran yang dipergunakannya relatif lebih baku (karena

sudah melalui penelitian-penelitian) sehingga hasil yang diperoleh juga

dapat saling dibandingkan.

Berikanlah perhatian dan rangsangan mental anak sedini mungkin,

karena hal ini akan mengembangkan bakat anak secara optimal.

Pendidikan balita anak penting sekali artinya. Menyerahkan anak kepada

perawat atau pembantu saja adalah tindakan yang kurang bijaksana.

Pengekangan yang berlebihan terhadap kebebasan anak juga kurang

bijaksana. Walaupun kontrol dan disiplin dari orang tua dan guru terus

ada, tetapi hendaknya anak diberi kesempatan untuk bergaul, berteman

dan berkreativitas seluas-luasnya sesuai dengan minat masing-masing.

B. Bakat

Untuk memahami terminologi aptitude yang digunakan dalam penamaan tes

ini, Bennett menggunakan definisi yang terdapat dalam Warren’s Dictionary of

Psychology (1934) sebagai berikut.

“Aptitude, a condition or set of characteristics regarded as symptomatic of an individual’s abillity to acquire with training some (usually specified)

70

Page 14: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

knowledge, skill, or set of responses, such as the ability to speak a language, to produce music …”.

(Bennett et al., 1982: 5).

Untuk mengidentifikasi bakat seseorang dikembangkan seperangkat tes yang

dikenal dengan Tes Bakat Diferensial. Sub tes bakat diferensial dikembangkan

berdasarkan suatu teori abilitas pengukuran bakat, dan terutama dikembangkan

dengan lebih mengutamakan kegunaannya. Kegunaan yang dimaksud adalah lebih

sebagai alat bantu pada pekerjaan bimbingan dan konseling sekolah daripada untuk

meneliti dan melukiskan struktur dan organisasi abilitas manusia (Raka Joni dan

Djumadi, 1976). Dengan kata lain, pemerian bakat-bakat yang dimaksud tidak

bertolak dari konsep faktor-faktor murni, melainkan lebih menitikberatkan pada

kemungkinan penggunaan daya ramal hasil tes bagi perkembangan dan karir hidup

individu (Raka Joni dan Djumadi, 1976; Nunnally, 1970, 1972).

Pendapat yang serupa dikemukakan oleh Aiken sebagai berikut.

“Although the correlations among the tests are fairly law, the Differential Aptitude Tests are not measures of ‘pure factors’: each test assesses a complex of mental abilities by experience.”.

(Aiken, 1985: 251)

Jadi bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan

khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan

keterampilan khusus, Misalnya, kemampuan berbahasa, bermain musik, dan lain-

lain. Seseorang berbakat main musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan

orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai ketrampilan

tersebut. Dengan demikian keahlian bakat harus ditunjang oleh faktor lingkungan

ini, faktor keturunan dikembangkan melalui olahan lingkungan misalnya, melalui

latihan contoh: seseorang anak yang tidak berbakat musik, walaupun mendapat

latihan dari seorang guru musik secara sangat intensif, tidak akan menjadi ahli

71

Page 15: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

musik yang tenar. Demikian pula dengan anak berbakat keteknikan, bila tidak

mendapat didikan dan latihan yang sesuai, tidak akan berkembang menjadi seorang

ahli teknik.

Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan pada pengembangan bakat adalah

kematangan dan perolehannya latihan pada saat yang tepat. Lingkungan yang

mempengaruhi pengembangan bakat dapat berupa:

Lingkungan sosial, di mana proses pengembangan bakat dilakukan

melalui proses sosialisasi, misalkan cara pengasuhan anak yang

diterapkan dalam lingkungnan sosial budaya tertentu. Kemiskinan

rangsangan mental di dalam pengasuhan anak dapat menghambat

berkembangnya bakat.

Lingkungan pendidikan, di mana proses pengembangan bakat dilakukan

melalui proses pendidikan formal yang diajarkan di sekolah. Latihan

yang cukup dan tersedianya alat-alat penunjang pendidikan akan dapat

membantu perkembangan bakat secara optimal.`

1. Timbulnya Kebutuhan Untuk Mengerti Bakat

Dalam kenyataan banyak terjadi bahwa dua orang anak yang mempunyai

inteligensi yang sama dapat memperlihatkan penampilan yang berbeda.

Umpamanya, A dan B kedua-duanya mempunyai IQ = 100 tetapi A mahir dalam

berhitung sedangkan B bodoh dalam berhitung. A dengan mudah dapat

menyelesaikan tugas-tugas teknik, sedangkan B gagal. Tentunya ada struktur

tertentu pada A yang berbeda dengan B. Maka para ahli berpendapat, bahwa di

samping alat ukur inteligensi, diperlukan satu lagi alat pengukur yang dapat

menggambarkan perbedaan-perbedaan khusus pada struktur tersebut di atas.

Seperti diketahui inteligensi menggambarkan kemampuan umum seseorang

untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah-masalah di lingkungan sehingga ia

dapat hidup atau menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan tersebut. Oleh

72

Page 16: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

karena itu lingkungan kebudayaan tertentu meminta penyesuaian tertentu, maka

hal-hal yang diajarkan pada kebudayaan itu secara turun-menurun (melalui sekolah

adat, pengasuh anak, dan lain-lain) adalah kemampuan yang diperlukan di

kebudayaan tadi. Kemampuan yang diperlukan inilah yang ditonjolkan. Pada

umumnya kemampuan itu adalah kemampuan minimal yang harus di punyai orang

untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Faktor-faktor umum itulah

yang terukur dalam tes inteligensi umum.

Untuk mengetahui bagaimana kemampuan seseorang di dalam situasi-situasi

yang khusus, untuk membutuhkan cara pemikiran yang khusus, bekerjanya fungsi

kognitif tertentu, atau pendekatan kepribadian tertentu, diperlukan alat pengkur

yang lain yang dapat menggambarkan faktor khusus tadi. Alat pengkur kemampuan

yang dapat menggambarkan faktor-faktor khusus adalah test bakat. Sehubungan

dengan cara berfungsinya, ada dua jenis bakat:

Bakat mengenai kemahiran atau kemampuan mengenai bidang pekerjaan

khusus, seperti bakat musik.

Bakat khusus tertentu yang diperlukan sebagai perantara untuk

merealisir kemampuan tertentu, misalnya bakat melihat ruang (dimensi)

yang diperlukan untuk merealisir bakat insinyur.

Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat yang tunggal, melainkan

merupakan kelompok sifat-sifat yang secara bertingkat membentuk bakat.

Misalnya, dalam bakat musik harus ada sifat-sifat dasar dalam kemampuan persepsi

musik, yaitu kepekaan nada, keserasian suara (tidak sumbang) volume suara dan

ritme atau irama. Kelompok-kelompok sifat-sifat tertentu dapat membentuk

kemampuan beringkat, misalnya membentuk potensi akan kemampuan yang

menonjol, perasaan akan musik, aspirasi akan musik dan semacam ekspresi musik,

yaitu memainkan salah satu alat musik.

73

Page 17: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Sifat-sifat tertentu tadi ada yang saling tergantung dalam membentuk

kemampuan tertentu, sehingga tanpa sifat lainnya bakat tertentu misalnya tidak

muncul. Ada pula sifat yang lepas, misalnya kemampuan bersuara yang bagus perlu

bagi mencipta musik.

2. Faktor-faktor Lain yang Mempengaruhi Tampilannya Bakat

Telah diketahui bahwa bakat baru muncul atau tampil bila ia memperoleh

kesempatan untuk dikembangkan. Dapat terjadi bakat seseorang tidak akan

berkembang, tetapi merupakan kemampuan yang tersembunyi (laten), kalau ia tidak

pernah sadar atau tahu bahwa ia memang mempunyai kemampuan yang menonjol

di bidang tertentu. Salah satu fungsi test bakat ialah dapat menilai ada tidaknya

bakat seseorang dalam bidang tertentu. Bakat juga akan berkembang dengan baik

bila tidak disertai dengan minat. Contoh: bakat musik tidak akan berkembang, bila

tidak ada minat terhadap musik, contoh lain: tanpa minat terhadap hitung-

menghitung, seseorang tidak akan berkembang menjadi seorang ahli matematika.

Bakat tersebut juga akan tetap kurang berkembang atau tidak menonjol, bila

tidak cukup disertai motivasi. Motivasi berhubungan dengan kuatnya daya juang

untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Jika kurang ada motivasi untuk menjadi

seorang ahli musik, maka rintangan yang kecil saja di dalam belajar musik sudah

cukup dapat menghilangkan semangat berlatih sehingga bakat musik kurang

berkembang.

Faktor lain yang mempengaruhi tampilannya bakat adalah nilai (value),

yaitu bagaimana cara seseorang memberi arti terhadap pekerjaan yang menjadi

bakatnya. Seseorang yang memberi arti negatif pada pekerjaan yang menjadi

bakatnya, misalnya berpendapat bahwa ahli musik selalu kurang dihargai, bakat

musik juga akan terhambat berkembang.

74

Page 18: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Demikian pula halnya dengan kepribadian. Telah dibuktikan dari penelitian-

penelitian bahwa anak-anak yang mempunyai bakat yang sesuai biasanya

perkembangan kepribadian secara psikologis dinilai lebih positif dibanding dengan

anak-anak yang tidak sesuai bakatnya. Keadaan ini disebabkan oleh sukses-sukses

yang diperoleh selama perkembangannya, serta penggunaan bakat-bakatnya berpe-

ngaruh terhadap penyesuaian emosionalnya, hubungan antar manusianya, dan

konsep dirinya. Khusus mengenai pembentukan konsep diri positif, dikatan sangat

nyata adanya pengaruh yang timbal balik antara bakat dan kepribadian seseorang.

Mekanisme yang terjadi adalah sebagai berikut.

Sukses prestasi seseorang anak dalam sekolahnya, sukses dalam situasi-

situasi lain yang akan membantu pembentukan konsep dirinya, pembentukan

kepercayaan diri dan sebagainya mempengaruhi prestasinya dalam tingkat-tingkat

perkembangan selanjutnya. Sebaliknya seorang anak yang selalu dihadapkan

kepada kegagalan-kegagalan akibat bakat yang tidak sesuai (pada hal intelegensinya

cukup baik), akan mengalami berbagai akibat negatif. Misalnya, ia akan

menganggap bahwa dirinya mampu, yang mengakibatkannya kurang mempunyai

kepercayaan diri, sedangkan faktor ini sangat penting bagi titik tolak perkembangan

ketingkat perkembangan selanjutnya.

Oleh karena pengaruh faktor-faktor di atas terhadap bakat sangat kuat,

maka sukar untuk menyusun alat test yang benar-benar mengandung bakat. Banyak

diusahakan membuat test yang murni, tetapi setelah diteliti ternyata bahwa bakat

selalu tercampur dengan faktor-faktor, seperti motivasi. Faktor-faktor ini dianggap

sebagai faktor penentu yang penting bagai perkembangan bakat.

Prestasi yang ditampilkan seseorang merupakan resultante antara bakat dan

minat seseorang. Antara bakat dan minat ada korelasi, tetapi tidak selamanya

sejalan. Oleh karena itu, pengukuran keduanya dapat meramalkan keberhasilan

prestasi secara tepat dari pada bila pengukuran hanya mencakup satu faktor saja,

yaitu bakat atau minat saja. Minat perlu diketahui oleh karena:

75

Page 19: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Sering seseorang tidak mengetahui detil satu pekerjaan, sehingga ia

tidak mengetahui apakah ia benar-benar tertarik oleh pekerjaan itu.

Dengan mengetahui minat, identitas, rekreasi, mata pelajaran yang

disenangi serta bakat, kemungkinan keberhasilan seseorang dalam suatu

pekerjaan dapat diramalkan secara tepat.

Sering seseorang tidak mengetahui suatu profesi itu salah sehingga

seseorang kurang siap akan sikap-sikap tertentu yang diminta oleh

pekerjaan itu. Misalnya, pekerjaan dokter digambarkan enak seperti

film-film. Sering pilihan di atas suatu pekerjaan mewakili kebutuhan

emosi dasar seseorang. Oleh karena itu, kesesuaian antara bakat dan

minat ini penting bagi kepuasaan hidup.

Hasi-hasil penelitian di bawah ini menggambarkan bahwa setiap bidang

pekerjaan bila dianalisa mempunyai kehususan bakat tertentu. Misalnya, orang-

orang yang berprestasi rendah pada umumnya mempunyai kekurangan tertentu,

yaitu kurang mempunyai kemampuan untuk berfikir secara fleksibel dan kurang

taktis.

Untuk keberhasilan dalam kemampuan sekolah, diperlukan bakat berfikir

dalam konsep bahasa, disertai faktor tertentu, yakni adanya pemuasan kebutuhan

psikologis.

3. Test Bakat Dan Gunanya

Test bakat bertujuan membantu merencanakan dan membuat keputusan

mengenai pilihan pendidikan dan pekerjaan. Dari test bakat diperoleh gambaran

mengenai seseorang di dalam berbagai bidang kemampuan. Hasil test seyogyanya

dipergunakan sebagai informasi yang berguna, bukan sebagai pembuat keputusan,

karena bagaimanapun keputusan merupakan tugas individu sendiri.

76

Page 20: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Test bakat tidak dapat menantikan dengan mutlak pekerjaan atau

karier apa yang harus dijalani, dan juga tidak memberikan jawaban atas pertanyaan

yang sangat khusus, misalnya ”Dapatkah saya menjadi seorang dokter ?”

Dengan disertai data lainnya test bakat dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan seperti misalnya:

Apakah dapat diterima dan beralasan bagi saya untuk memilih bidang

kesehatan sebagai karier saya?

Manakah pekerjaan yang lebih baik bagi saya antara bidang mekanik

dan bidang kedokteran ?

Apakah kekurangan serta kelebihan pada saya yang harus

dipertimbangkan bila saya hendak menjadi sekretaris ?

Bagaimanakah kemungkinan keberhasilan saya bila saya melanjutkan

pendidikan ke tingkat universitas?

Melihat kemampuan-kemampuan yang ada pada saya, jurusan manakah

saya lebih sukai: pasti alam, sosial ataukah bahasa ?

A. Musterberg adalah salah seorang ahli yang memprakarsai pembuatan tes

bakat pertama kali. Mula-mula tes bakat digunakan pada masa perang dunia I untuk

menyeleksi pilot, pengemudi kemudian meluas ke bidang industri. Selama tahun 20

sampai tahun 30-an, tes yang digunakan terutama adalah tes inteligensi umum,

karena tes inteligensi pada waktu itu dianggap sebagai satu-satunya tes yang mutlak

dapat menentukan kemampuan seseorang.

Tes inteligensi umum ini, meskipun mengandung berbagai aspek penting

yang menunjang berfungsinya inteligensi seseorang, seperti misalnya, kemampuan

bahasa, penalaran, dan lain-lain, semuanya menunjang satu angka sebagai

keseluruhan unit inteligensi yang biasanya dinyatakan sebagai IQ. Tetapi masing-

masing aspek tidak dimaksudkan untuk disimpulkan sendiri-sendiri.

77

Page 21: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Lama-kelamaan tes inteligensi yang hanya dapat memberikan gambaran

kemampuan umum seseorang dan tidak dapat menggambarkan profil kemampuan

seseorang pad aspek tertentu dirasakan kurang. Diperlukan adanya tes lain yang

dapat mengukur aspek-aspek yang bermacam-macam secara khusus, oleh karena

pada kenyataannya ada berbagai profil kemampuan antar individu yang satu dengan

individu yang lainnya. Misalnya, seseorang menonjol di bidang bahasa, orang lain

di idang teknik, dengan kelemahan-kelemahan yang berbeda pula. Maka dirasakan

perlunya penciptaan tes bakat yang dapat mengukur kemampuan di dalam berbagai

aspek sebagai perlengkapan tes inteligensi.

Di bandingkan dengan tes achievement yang mengukur prestasi seseorang

berdasarkan apa yang telah dipelajarinya, maka tes bakat mengukur berapa besar

kemungkinan keberhasilan seseorang di dalam suatu pekerjaan, pendidikan atau

kursus pelatihan tertentu. Dengan demikian tes bakat bertujuan untuk meramalkan

apa yang dapat dilakukan seseorang pada waktu yang akan datang.

Dasar dari tes bakat adalah membandingkan profil nilai seseorang dengan

profil nilai orang lain yang dianggap berkemampuan tinggi mengenai bidang

tertentu. Dengan demikian terukur kadar bakatnya, dengan cara menyimpulkan

kekuatan atau kelemahannya dalam segi itu. Ketepatan penggunaan dasar

pemikiran ini sangat tergantung dari analisa psikologis yang teliti dan tepat

mengenai bidang tertentu itu. Misalnya, bila dapat dianalisa dengan tepat sifat-sifat

apa yang ada pada seniman, maka dapat dibuat tes yang dapat meramalkan bakat

seniman.

Macam-macam tes bakat adalah sebagai berikut:

Multiple Aptitude Batteries, yaitu tes bakat yang mengukur bermacam-

macam kemampuan, seperti: pengertian bahasa, kemampuan angka-

angka, penglihatan keruangan, penalaran dalam berhitung, kecepatan

persepsi. Dalam tes ini dapat dilihat kemampuan, kelemahan dan

kekurangan seseorang yang masing-masing dinyatakan dalam angka

78

Page 22: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

tersendiri. Hasilnya adalah profil angka-angka, berbeda dengan tes

inteligensi umum, di mana semua aspek-aspek inteligensi keluar satu

angka, antara lain yang dinyatakan sebagai IQ.

Special Aptitude Test atau Single Aptitude Test atau tes bakat khusus,

yakni tes yang hanya mengukur bakat tertentu. Misalnya, tes bakat

makanikal, tes bakat klerk, tes bakat musik, tet bakat seni, dan lain-lain.

Di samping multiple Aptitude test, tes bakat khusus juga diperlukan oleh

karena adanya bakat tertentu yang tidak tercapai dalam multple aptitude test, yaitu

kemampuan yang memerlukan situasi yang sangat khusus.

4. Kapan Dilakukan test Bakat Yang tepat ?

Saat yang tepat saat di mana siswa, orang tua dan pihak sekolah bersama-

sama membuat keputusan mengenai pendidikan anak, terutama waktu penentuan

siswa untuk kenaikan ke tingkat yang lebih lanjut, atau penentuan bidang-bidang

tertentu, dimana penentuan tidak hanya berdasarkan usia atau penampilan atau

lamanya belajar.

Saat yang tepat untuk itu antara lain:

Waktu akan masuk kelas I sekolah dasar, untuk mentes apakah ada

kesiapan dalam pengajaran angka-angka, menulis dan sebagainya.

Untuk pendidikan pasca sarjana atau spesialis

Untuk pendidikan khusus, seperti ke sekolah musik.

Tes bakat dapat pula digunakan untuk mendiagnosa masalah belajar pada

siswa, oleh karena itu ada suatu kelemahan dalam salah satu aspek struktur

inteligensinya.

79

Page 23: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

5. Bagaimana Mengembangkan Bakat

Latihan dan proses belajar sangat menentukan bagi pengembangan bakat,

mengingat sifat khusus anak berbeda dari orang dewasa. Umpamanya:

Anak berada dalam keadaan selalu tumbuh dan berubah, bentuk

perubahan sebagaian besar dipengaruhi oleh lingkungan.

Ciri khas seorang anak adalah mempunyai dorongan yang besar untuk

belajar oleh karena itu, tugas utama orang tua pada saat ini adalah

menunjang proses itu dan menyediakan kesempatan agar proses belajar

terjadi dengan memberikan kelonggaran untuk belajar sendiri tanpa

terlalu memaksa

Ada tahap-tahap khusus dalam perkembangan anak dimana anak paling

mudah menerima macam cara belajar tertentu. Pada tahap khusus ini

bakat psikis tertentu paling dimungkinkan berkembang, sedangkan pada

tahap berikutnya akan hilang, misalnya bakat musik. Oleh karena itu

sering kita lihat adanya masa-masa tertentu di mana anak-anak sangat

tertarik pada suatu hal khusus.

Oleh karena itu adanya ciri-ciri khas pada anak yang sedang tumbuh

hendaknya para orang tua menggunakan kesempatan tertentu di atas di dalam

mengembangkan bakat anak. Dalam hubungan ini yang dapat dilakukan adalah :

Memperkaya anak dengan bermacam-macam pengalaman dan

memperdalam pengalamannya. Oleh karena makin banyak dan

bervariasi hal-hal baru yang dilihat dan didengar anak, makin tertarik

pula anak untuk mengalami bermacam-macam hal. Makin besar variasi

rangsang lingkungan yang dapat dipecahkan atau ditanggulangi makin

besar kemampuannya untuk menanggulangi berbagai masalah. Hal ini

sangat membantu motivasi belajar anak.

80

Page 24: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuan dari satu

bakat ke bakat lainnya. Misalnya, setelah ia mengarang cerita, anjurkan

untuk membuat ilustrasi (menggambar). Hal ini memberikan

kesempatan pada anak untuk menjajagi berbagai bakatnya.

Bersama-sama melakukan suatu kegiatan yang memungkinkan

berkembangnya bakat atau minat anak, sebab tanpa pernah menjajagi

bermacam-macam bidang bakat tertentu tidak akan tampil. Proses

belajar akan timbul dan mungkin terjadi dalam suasana lingkungan di

mana niat ada dan anak tidak merasa dipaksa.

Berilah penghargaan dan pujian untuk usaha anak, walau sekecil apapun,

karena hal ini merupakan langkah awal menuju berkembangnnya bakat

secara maksimal nanti.

Sediakanlah sarana yang cukup bagi pengutaraan bakat tersebut, sebab

tanpa adanya sarana atau medium sebagai alat realisasi, bakat tidak akan

berkembang dan tidak akan tampil. Misalnya, seorang anak yang

berbakat main biola, tidak akan berkembang bakatnya bila tidak ada

sarananya, yaitu biola. Bakat melukis tidak akan berkembang bila ibu

merasa sayang menggunakan uangnya untuk membeli kertasnya atau

bila ia tidak menyediakan alat-alat untuk mencoret bagi si anak itu.

Pilihkan mula-mula bidang yang umum lalu setingkat demi setingkat

mengkhususkannya. Hal ini mengingat bahwa kelompok-kelompok sifat

yang umum tidak terlalu memerlukan kemampuan yang sangat khusus

dibandingkan dengan kelompok bidang yang khusus, sehingga anak

belajar secara bertahap dan hambatan yang dialami tidak akan

mengejutkan. Ini penting untuk mempertahankan minat dan motivasi

serta kepercayaan diri anak.

81

Page 25: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Akhirnya, pengembangan bakat merupakan interaksi antara sifat yang

diturunkan dalam proses belajar yang terjadi disepanjang hidupnya maka sangatlah

penting hubungan akrab ibu sebagai orang tua dengan anak. Suasana emosional

yang baik merupakan prasyarat yang tidak dapat diperkecil artinya.

Peranan ibu dalam mengembangkan bakat lebih penting dari siapapun juga,

oleh karena ibu yang dapat mempunyai kesan yang lebih benar tentang anaknya.

Ibu dapat mengenal anak secara indvidual sedangkan guru secara klasikal. Ibu lebih

mengenal minat anak, ibu juga lebih tahu hal-hal yang menjadi motivasinya, dan

saat-saat anak menyukai sesuatu lebih dari lainnya. Ibu mengetahui seberapa besar

daya juang anak terhadap rintangan-rintangan sehingga dengan demikian hanya

ibulah yang dapat mengatur suasana yang sangat khsus dan unik bagi anaknya agar

dapat dipertahankan proses belajar yang bergairah. Karenanya tugas ibu dalam

mengembangkannya bakat anaknya tidak dapat diwakilkan kepada siapapun.

RANGKUMAN

Di dalam psikologi dikenal istilah yang juga mulai populer di kalangan

masyarakat luas, yaitu inteligensi. Inteligensi ini sekaligus dapat menggantikan

berbagai macam istilah yang ada hubungannya dengan kecerdasan. Karena itu

selanjutnya akan dibahas mengenai istilah inteligensi (kecerdasan) saja dan tidak

lagi menggunakan istilah-istilah yang digunakan oleh awam.

Psikologi pada hakekatnya adalah ilmu tentang tingkah laku. Karena itu

yang dipelajari dalam psikologi adalah tingkah laku manusia maupun hewan, tetapi

khususnya tingkah laku manusia. Berbicara mengenai inteligensi, tingkah laku

dapat dibagai dalam tingkah laku yang hanya sedikit membutuhkan inteligensi dan

tingkah laku yag membutuhkan inteligensi.

82

Page 26: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Tersirat dalam tes itu bahwa inteligensi sebagai suatu kemam-puan mental

tunggal yang sifatnya umum dan melandasi berbagai fungsi yang berbeda-beda.

Inteligensi dianggap sebagai suatu kemampuan global.

Faktor “g”. Tidak lama setelah skala inteligensi Binet dikembangkan, pakar-pakar

lain, seperti Charles Sperman dan Louis Thurstone, mulai mempertanyakan

pemikiran Binet mengenai inteligensi umum. Sperman (1932), penemu analisis

faktor, mengusulkan bahwa paling tidak ada dua faktor di dalam inteligensi, yakni

faktor umum “g” yang merupakan faktor penentu utama dalam perilaku inteligen, dan

banyak faktor-faktor spesifik lainnya yang disebut “s”.

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan

khusus memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan

keterampilan khusus, Misalnya, kemampuan berbahasa, bermain musik, dan lain-

lain. Seseorang berbakat main musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan

orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai ketrampilan

tersebut. Dengan demikian keahlian bakat harus ditunjang oleh faktor lingkungan

ini, faktor keturunan dan dikembangkan melalui olahan lingkungan misalnya,

melalui latihan.

PENDALAMAN

Selesaikan tugas secara kelompok dan laporkan hasilnya!

1. Atas dasar sejumlah pengertian yang dikembangkan dari teori-teori

inteligensi, bagaimana Anda menyimpulkan hakekat inteligensi?

2. Bagaimanakah keterkaitan inteligensi dengan prestasi belajar? Gunakan

pemahaman mengenai inteligensi majemuk.

3. Apakah bakat terkait dengan inteligensi manusia? Jelaskan!

4. Berikan gambaran tindakan pendidik yang tepat terkait dengan

pemahamannya mengenai inteligensi dan bakat.

83

Page 27: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

DAFTAR RUJUKAN

Adisubroto, D. (1976). Laporan penelitian reliabilita dan validita tes bastract reasoning sebagai tes inteligensi anak remaja di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Yogyakarta.

Aiken, L. R.(1985). Psychological testing and assessment. Boston: Allyn and Bacon Inc.

Anastasi, A. (1964). Fields of applied psychology. London: McGraw-Hill.

Anastasi, A. (1964). Psychological testing. New York: Mcmillan Publishing Company.

Anastasi, A. (1988). Psychological testing. New York: Mcmillan Publishing Company.

Armstrong, T. (1993) 7 kinds of smart: identifying and developing your own intelligences. New York: Plume Books (Penguin).

Armstrong, T. (1994) Multiple intelligences in the classroom. Alexandria, VA: ASCD.

Bennett, G. K. et al. (1952). Differential aptitude tests: Manual. New York: The Psychological Corp.

Bennett, G. K. et al. (1982). Differential aptitude tests: Administrator’s Hanbook. New York: The Psychological Corp.

Budaya (1980). Studi hubungan antara tingkat kemampuan dasar pemahaman, penalaran, hitungan dengan prestasi belajar siswa-siswa kelas II SMA Kumala Dewi Wig Factory Yogyakarta (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Buntaran (1972). Penyelidikan tentang hubungan antara beberapa subtes bakat dengan prestasi kerja bagian rajut dan bagian finishing di PT Kumala Dewi Wig Factory Yogyakarta (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Campbell, L; Campbell, B; & Campbell, D. (1996). Teaching and Learning Through Multiple Intelligences. Needham Heights, Massachusetts: Allyn & Bacon

Cronbach, L. J. (1984). Essentials of psychological testing. New York: Harper & Row Publishers.

Djoemadi, D. et al. (1976). Pengembangan seperangkat tes bakat berganda. Malang: Proyek Peningkatan/Pengembangan Pendidikan Tinggi IKIP MALANG.

84

Page 28: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

Djoemadi, D. et al. (1977). Tes Bakat Berganda: Pedoman Pengadministasian. Malang: Kerjasama Bank Evaluasi IKIP MALANG dan BP3K Departemen P & K.

Gardner, H. (1983) Frames of mind: the theory of multiple intelligences. New York: Basic Books.

Gardner, H. (1991). The Unschooled Mind: How Children Think and How Schools Should Teach. New York: Basic Books

Gardner, H. (1993) Multiple intelligences: the theory in practice - a reader. New York: Basic Books.

Gardner, H. (1993a). Frames of mind: The theory of multiple intelligence. New York: Basic Books.

Gardner, H. (1993b). Multiple intelligence: The theory in practice. New York: Basic Books. http://www.ode.state.or.us

Gardner, H. (1999). Intelligence reframed: Multiple intelligences for the 21th

century. New York: Basic Books.

Goleman, D. (1995). Emotional intelligence. New York: Bantam.

Goleman, D. (1999). Working with emotional intelligence. London: Boombury Publishing Plc.

Guilford, J. P. (1967). The nature of human intelligence. New York: McGraw-Hill.

McGrath, H. & Noble, T. (1995). Seven ways at once: Classroom strategies based on then seven intelligences. Australia: Longman.

Munandir et al. (1990/1991). Validasi dan penormaan tes kemampuan mental umum (“inteligensi”) dan tes bakat diferensial. Malang: Pusat Penelitian IKIP MALANG.

Nunnally, J. C. (1970). Education meassurement and evaluation. New York: McGraw-Hill Book Company.

Nunnally, J. C. (1970). Introduction to psychological measurement. New York: McGraw-Hill Book Company.

Pali, Marthen (1993). Tes matriks progresif dan tes bakat diferensial: studi validitas prediktif dengan kreteria prestasi belajar siswa SMA dan validitas sintetik pada tiga jenis pekerjaan (Disertasi). Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Raka Joni, T. & Djoemadi, D. (1979). Penelitian pengembangan tes bakat okupasional. Malang: Proyek Penelitian dan Bank Evaluasi IKIP MALANG.

Sugiyanto et al. (Ed) (1984). Informasi tes. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Sugiyanto et al. (Ed) (1984). Norma tes. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

85

Page 29: EVALUASI DIRI DOSEN - Berbagi itu Indah | … · Web viewTetapi, kalau ia mulai menghitung ada beberapa bunga di taman itu, kalau ia membayangkan sebaiknya bunga-bunga merah dan kuning

86