EVALUASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN · PDF fileEVALUASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN...

5
EVALUASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU Pasca Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge). Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Tujuan Pembangunan Pembangunan jembatan ini untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang selama ini dikenal sebagai daerah paling tertinggal diantara 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur. Keberadaan Jembatan Nasional Suramadu telah memberikan berbagai dampak (impact) yang cukup besar yang bisa diidentifikasi. Kajian Dampak (Impact Assessment) adanya Jembatan Suramadu terhadap kawasan di sekitarnya dapat teridentifikasi dengan memperhatikan tahapan evaluasi sebagai berikut : 1. Menentukan Indikator Keberhasilan Jembatan Suramadu 2. Mengidentifikasi dan Menilai Dampak berdasarkan indikator yang ditetapkan 3. Rekomendasi Indikator Keberhasilan: Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto. Bila dilihat dari peran Jembatan Suramadu, maka yang dijadikan tolak ukur adalah Arus transportasi , dilihat dari terjadinya kelancaran arus manusia,barang,dan jasa. Pertumbuhan perekonomian , melalui terjalinnya potensi sumber daya kawasan, khususnya di wilayah Madura. Pemerataan ekonomi, Kesenjangan ekonomi antara Pulau Madura dengan kawasan lain di provinsi Jatim berkurang. Peningkatan infrastruktur, meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas secara signifikan. Penerimaan sosial-budaya , memfasilitasi terjalinnya interaksi budaya antara Jawa dan Madura dalam era modernisasi. Identifikasi dan Penilaian Dampak : Dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan Jembatan Suramadu dapat dilihat dari sudut pandang yaitu dampak positif dan dampak negatif. Mengacu pada indicator yang

Transcript of EVALUASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN · PDF fileEVALUASI DAMPAK PASCA PEMBANGUNAN...

EVALUASI DAMPAK PASCA

PEMBANGUNAN JEMBATAN

SURAMADU

Pasca Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu Jembatan Nasional Suramadu adalah

jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau

Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal), Indonesia. Dengan panjang 5.438 m,

jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan Suramadu terdiri

dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan

jembatan utama (main bridge). Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden

Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009. Tujuan Pembangunan Pembangunan

jembatan ini untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang

infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang selama ini dikenal sebagai daerah paling

tertinggal diantara 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur. Keberadaan Jembatan Nasional

Suramadu telah memberikan berbagai dampak (impact) yang cukup besar yang bisa

diidentifikasi.

Kajian Dampak (Impact Assessment) adanya Jembatan Suramadu terhadap kawasan di

sekitarnya dapat teridentifikasi dengan memperhatikan tahapan evaluasi sebagai berikut :

1. Menentukan Indikator Keberhasilan Jembatan Suramadu

2. Mengidentifikasi dan Menilai Dampak berdasarkan indikator yang ditetapkan

3. Rekomendasi Indikator Keberhasilan: Menurut Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko

Kirmanto. Bila dilihat dari peran Jembatan Suramadu, maka yang dijadikan tolak ukur adalah

Arus transportasi , dilihat dari terjadinya kelancaran arus manusia,barang,dan jasa.

Pertumbuhan perekonomian ,

melalui terjalinnya potensi sumber daya kawasan, khususnya di wilayah Madura. Pemerataan

ekonomi, Kesenjangan ekonomi antara Pulau Madura dengan kawasan lain di provinsi Jatim

berkurang. Peningkatan infrastruktur, meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas secara

signifikan.

Penerimaan sosial-budaya , memfasilitasi terjalinnya interaksi budaya antara Jawa

dan Madura dalam era modernisasi. Identifikasi dan Penilaian Dampak :

Dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan Jembatan Suramadu dapat dilihat dari sudut

pandang yaitu dampak positif dan dampak negatif. Mengacu pada indicator yang

EVALUASI DAMPAK PASCA

PEMBANGUNAN JEMBATAN

SURAMADU diungkapkan Menteri PU.

Maka penjabaran dari dampak pembangunan jembatan Suramadu antar lain :

Dampak Positif

1. Kelancaran lalu lintas Manfaat langsung dari pembangunan Jembatan Suramadu adalah

meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang khususnya dalam

menghubungkan pulau Madura dan pulau Jawa. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas

berarti lebih mengefisiensikan waktu dan biaya. Berdasarkan wawancara dengan pemilik

angkutan umum diketahui bahwa dengan adanya Jembatan Suramadu terjadi penghematan

waktu selama sekitar 1,5 jam dan penghematan biaya sekitar 7000 rupiah per orang.

2. Merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian Manfaat langsung ini sudah

langsung terasa ketika pertama kali Jembatan Nasional Suramadu dibuka. Diantaranya adalah

tumbuhnya aktivitas perekonomian di sekitar jembatan Suramadu. Sebagai contoh adanya

aktivitas PKL di sekitar kaki jembatan Suramadu. Berdasarkan fakta di lapangan bahwa PKL

di kaki Jembatan Suramadu mencapai sekitar 510 PKL di tahun 2009 untuk Kabupaten

Bangkalan.

3. Pertumbuhan PDRB di Madura Semakin lancarnya transportasi akan

menimbulkan dampak

pergerakan orang maupun barang. Dengan demikian akan memicu peningkatan jumlah

penduduk

khususnya di sekitar Jembatan Suramadu. Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang

naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan

perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan

meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura. Berdasarkan wacana

media,menunjukkan bahwa PDRB Kabupaten Bangkalan menjadi yang terbesar setelah

pengadaan Jembatan Suramadu dibandingkan Kabupaten lain di Madura.

4. Pertumbuhan Income Perkapita Semakin lancarnya transportasi ternyata akan

meningkatkan kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan. Income

per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.

EVALUASI DAMPAK PASCA

PEMBANGUNAN JEMBATAN

SURAMADU Jika income per kapit dibandingkan dalam keadaan dengan dan tanpa Jembatan Suramadu,

maka income perkapita rata-rata per tahun di Bangkalan telah bertambah sebanyak 93,63 %.

5. Percepatan Penyediaan Infrastruktur Sesuai fakta yaitu adanya peningkatan

jumlah penduduk kaki

Jembatan Suramadu (Kabupaten Bangkalan) sebesar 59,30%. Maka akan diimbangi dengan

penyediaan infrastruktur khususnya di Kabupaten Bangkalan dalam rangka memfasilitasi

kebutuhan penduduk. Berdasarkan wacana media, Telkom telah mengembangkan jaringan

internet di pulau Madura dengan konsep kabel fiber sebagai upaya peningkatan kualitas SDM

(Sumber Daya Manusia).

Dampak Negatif

1. Bangkrutnya Pengusaha Mobil Pengangkut Umum (MPU) di Madura Adanya Jembatan

Nasional Suramadu menyebabkan perpindahan konsentrasi aktivitas perekonomian. Selain

itu, banyak penumpang yang lebih memiliih Jembatan Suramadu dengan menumpang bus.

Dengan demikian, pendapatan pemilik MPU mengalami penurunan serta banyak pengusha

Mobil Pengangkut Umum

(MPU) di Madura yang bangkrut. Ahmad, salah seorang pengelola MPU di Pamekasan

mengaku, saat ini pendapatan MPU di Madura turun sekitar 50% dibandingkan sebelum

adanya Jembatan Nasional Suramadu.

2. Menurunnya Pendapatan Industri Jasa Penyeberangan diSelat Madura Jumlah penumpang

fery yang turun drastis (mencapai hingga 40%) membuat perusahaan penyeberangan mulai

merumahkan karyawannya. Merumahkan disini berarti mepekerjakan pekerjanya dengan

sistem kerja 3 hari sekali.

Berdasarkan identifikasi salah satu industri Jas Penyeberangan (PT.PWT) mengaku telah

merumahkan karyawannya hingga mencapai 50%.

3. Pertumbuhan PKL di Kaki Suramadu Tidak Terkendali Adanya Jembatan Suramadu telah

memicu aktivitas perekonomian di kaki Jembatan Suramadu. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya kegiatan PKL. Akan tetapi, tidak adanya penataan PKL di kaki Suramadu telah

menimbulkan pertumbuhan jumlah PKL yang tidak terkendali. Hal ini tentunya akan merusak

estetika kaki Jembatan Suramadu.

Menurut Ketua Komisi Kesejahteraan, Achmad Iskandar dalam pertemuan dengan

EVALUASI DAMPAK PASCA

PEMBANGUNAN JEMBATAN

SURAMADU pemerintah Jawa Timur diungkapkan bahwa saat ini ada lebih dari 1000 PKL yang berdiri di

kaki jembatan Suramadu.

4. Dampak Sosial-Budaya Madura dikenal dengan budaya keagamaan yang kuat. Fakta

lapangan menunjukkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) di Madura masih rendah.

Apabila masyarakat Madura tidak dipersiapkan, maka dikhawatirkan budaya lokal akan

semakin luntur. Hal ini dikarenakan belum siapnya SDM di Madura melakukan integrasi

budaya lokal dengan budaya modern. Sebagai contoh di Kbupaten Sampang,pada tahun 2000

menunjukkan lulusan SD yang

melanjutkan pendidikannya ke SMP, hanya berkisar 50 persen. Sedangkan, lulusan SLTP

yang mempunyai keinginan melanjutkan ke SMA, hanya sekitar 60 persen

Kesimpulan

Berdasarkan indikator yang ditetapkan di atas, maka dampak positif dari adanya

jembatan Suramadu adalah dari Arus transportasi (kelancaran lalu lintas), Pertumbuhan

Perekonomian (Pertumbuhan PDRB, Pertumbuhan income perkapita), dan Peningkatan

infrastruktur (Terjadinya percepatan penyediaan infrastruktur) Sedangkan indikator tersebut

apabila tidak mencapai keberhasilan. Maka akan mendatangkan dampak negative seperti

kajian di atas yaitu Tidak meratanya perekonomian (pertumbuhan kegiatan perekonomian

terjadi di Labang, kegiatan perekonomian di Kamal mengalami penurunan) serta belum

siapnya SDM di Madura untuk melakukan integrasi budaya. Rekomendasi Untuk menjaga

keberhasilan pembangunan Jembatan Suramadu berdasarkan indikator tersebutperlu

memperhatikan pemerataan perekonomian dan peningkatan Sumber Daya Alam. Dapat

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Peningkatan mutu fasilitas pendidikan Hal ini dikarenakan mutu fasilitas pendidikan yang

ada saat ini masih kurang, apalagi di daerah pedalaman. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan

mutu fasilitas pendidikannya untuk mempersiapkan SDM di Madura untuk bersaing di era

globalisasi.

2. Pengembangan infrastruktur pendukung Dengan terealisasinya Jembatan Suramadu, maka

perlu infrstuktur pendukung sehingga nantinya terjadinya pemerataan. Sarana pendukung

yang bisa dikembangkan diantaranya :

Pelebaran jalan arteri Bangkalan-Sumenep menjadi 4 jalur;

Pegembangan fungsi Lapangan Terbang Trunojoyo Sumenep; Pengembangan Pelabuhan

EVALUASI DAMPAK PASCA

PEMBANGUNAN JEMBATAN

SURAMADU

Kalianget di Sumenep; Pengembangan Pelabuhan Tanjung Bumi di Bangkalan; Peningkatan

pasokan daya listrik PLN; Penyediaan sarana air bersih yang memadai bagi pemukiman dan

industri

3. Persiapan mental masyarakat Madura Melalui peningkatan pendidikan agama dan

kebudayaan di sekolah- sekolah. Supaya generasi muda Madura mampu menjaga dan

melestarikan budaya lokal yang ada.

Referensi : Dediarta Bintoro