Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

download Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

of 29

Transcript of Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Masalah

    PT. Petrokimia Gresik terdiri dari tiga unit produksi, yaitu Unit

    produksi 1, Unit produksi II, dan Unit produksi III. Pada unit produksi II

    kebutuhan steam sebagian besar dipenuhi oleh boiler Unit Batubara pabrik

    III, sedangkan boiler pada utilitas II (02/03 B911) digunakan sebagai back-

    up unit UBB. Boiler B911 menyediakan steam untuk keperluan proses di

    plant NPK, Phonska, dan ZK. Tekanan pada boiler dijaga 7,5 kg/cm2

    dengan volume boiler 33 m3. Bahan bakar yang digunakan berupa gas

    alam. Pada saat start up menggunakan sebagai bahan bakar.

    Untuk kelancaran proses produksi, maka perlu dilakukan

    peninjauan evaluasi kerja dari boiler (03 B911) dan alat pendukung

    lainnya. Evaluasi ini dilakukan dengan perhitungan efisiensi termal dariboiler dan alat-alat pendukungnya. Dasar dari perhitungan tersebut adalah

    neraca massa dan neraca panas dari masing-masing alat tersebut.

    I.2 Perumusan Masalah

    Evaluasi kerja pada boiler dan alat pendukungnya dilakukan

    dengan cara penghitungan efisiensi termal. Penghitungan ini dilakukan

    untuk melihat kelayakan kerja dari boiler dan alat pendukungnya. Efisiensi

    termal dihitung dengan cara menghitung terlebih dahulu umpan masuk dan

    umpan keluar dari boiler dan alat pendukungnya sebagai neraca massa

    dilanjutkan dengan menghitung panas yang masuk dan panas yang keluar

    dari boiler sebagai neraca panas.

    Data-data yang diperlukan berupa data umpan, temperature inlet

    dan temperature outlet dari boiler dan ekonomizer. Data-data ini diperoleh

    dari Control System (DCS).

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    2/29

    I.3 Tujuan dan Manfaat

    Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan kerja dari

    sebuah alat penghasil steam yaitu Boiler (03 B911) dan rangkaiannya.

    Kelayakan ini ditentukan melalui beberapa metode perhitungan. Hasil

    evaluasi yang diperoleh berguna sebagai rekomendasi untuk unit produksi

    tentang kelayakan kerja 03 B911 dan rangkaiannya.

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    3/29

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 PENGERTIAN

    Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran

    dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja.

    Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke

    suatu proses. Air panas atau steam pada tekanan dan suhu tertentu

    mempunyai nilai energi yang kemudian digunakan untuk mengalirkan

    panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses. Jika air didihkan sampai

    menjadi steam, maka volumenya akan meningkat sekitar 1600 kali,

    menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,

    sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga

    dengan sangat baik.

    II.2 PROSES KERJA

    Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai

    tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam

    yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler

    mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure/LP), dan

    tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu

    pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam

    suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin

    (boiler komersial dan boiler industri), atau membangkitkan energi listrik

    dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar

    generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun,

    ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang

    memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    4/29

    listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-

    temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan

    bantuan heat recovery boiler.

    Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan

    sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara

    otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk

    keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air

    umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi

    kerusakan dari sistem steam. Sistem steam mengumpulkan dan

    mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem

    pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam

    diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.

    Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk

    menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.

    Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis

    bahan bakar yang digunakan pada sistem.

    II.3 KOMPONENKOMPONEN BOILER

    Berikut ini merupakan komponen-komponen boiler antara lain:

    Furnace

    Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar.

    Beberapa bagian dari furnace diantaranya: refractory, ruang perapian,

    burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door.

    Steam Drum

    Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas dan

    pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).

    Air Heater

    Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk

    memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang

    lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    5/29

    Economizer

    Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk

    memanaskan air dari air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya

    maupun air umpan baru.

    Safety valve

    Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan

    dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan

    steam.

    Blowdown valve

    Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang

    endapan yang berada di dalam pipa steam.

    II.4 KLASIFIKASI BOILER

    Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen

    pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai

    bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan

    evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas

    buang boiler yang mempengaruhi lingkungan dan produk steam seperti

    apa yang akan dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah

    dikembangkan:

    1.

    Berdasarkan tipe pipa: Fire Tube

    Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas

    dan tekanan steam yang rendah.

    Water Tube

    Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas

    dan tekanan steam yang tinggi.

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    6/29

    2. Berdasarkan bahan bakar yang digunakan :

    Solid Fuel

    Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik harga bahan

    baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang

    menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe ini

    lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.

    Oil Fuel

    Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik harga bahanbaku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai

    effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan

    bakar padat dan listrik.

    Gaseous Fuel

    Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik harga bahan

    baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler.

    Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua

    tipe boiler berdasarkan bahan bakar.

    Electric

    Tipe boiler listrik memiliki karakteristik harga bahan baku

    pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang

    menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah

    jika dibandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.

    3. Berdasarkan kegunaan boiler :

    Power Boiler

    Tipe power boiler memiliki karakteristik kegunaan utamanya

    sebagai penghasil steam sebagai pembangkit listrik, dan sisa steam

    digunakan untuk menjalankan proses industri.

    Industrial Boiler

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    7/29

    Tipe industrial boiler memiliki karakteristik kegunaan utamanya

    sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri

    dan sebagai tambahan pemanas.

    Commercial Boiler

    Tipe commercial boiler memiliki karakteristik kegunaan utamanya

    sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan sebagai

    tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.

    Residential Boiler

    Tipe residential boiler memiliki karakteristik kegunaan utamanya

    sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan

    untuk perumahan.

    Heat Recovery Boiler

    Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik kegunaan

    utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai.

    Hasil steam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.

    4. Berdasarkan konstruksi boiler :

    Package Boiler

    Tipe package boiler memiliki karakteristik perakitan boiler

    dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.

    Site Erected Boiler

    Tipe site erected boiler memiliki karakteristik perakitan boiler

    dilakukan di tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman dilakukan

    per komponen.

    5. Berdasarkan tekanan kerja boiler :

    Low Pressure Boilers

    Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik tipe ini memiliki

    tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas

    dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F

    High Pressure Boilers

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    8/29

    Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik tipe ini memiliki

    tekanan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan

    tekanan diatas 160 psig atau temperatur diatas 250 0F

    6. Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :

    Stoker Combustion

    Tipe stoker combustion memiliki karakteristik tipe ini

    memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan

    bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui conveyor

    ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus ditangani

    berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari lingkungan.

    Pulverized Coal

    Proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill atau roller

    mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm. kemudian batu

    bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang pembakaran.

    Fluidized Coal

    proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher, sehingga batu

    bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini pembakaran

    dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung membara jika

    mengenai pasir.

    Firing Combustion

    Tipe firing memiliki karakteristik tipe ini memanfaatkan bahan

    bakar cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan yang

    terjadi lebih merata.

    7. Berdasarkan material penyusun boiler :

    Steel

    Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik bahan baku

    utama boiler terbuat menggunakan steel pada daerah steam.

    Cast Iron

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    9/29

    Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik bahan baku

    utama boiler terbuat menggunakan besi cor pada daerah steam.

    II.5 PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

    Parameter Satuan Pengendalian Batas

    pH Unit 10-12

    Conductivity mhos/cm 5000, max

    TDS Ppm 3000, max

    P Alkalinity Ppm -

    M Alkalinity Ppm 800, max

    O Alkalinity Ppm 2.5 x SiO2, min

    T. Hardness Ppm -

    Silica Ppm 350, max

    Besi Ppm 2, max

    Phosphat residual Ppm 20 40

    Sulfite residual Ppm 20 50

    pH condensate Unit 8.0

    9.0

    Air umpan boiler atau Boiler Feed Water nantinya akan

    dipanaskan hingga menjadi steam. Karena di dalam boiler terjadi

    pemanasan harus diwaspadai adanya kandungan-kandungan mineral

    seperti ion Ca2+ dan Mg2+. Air yang banyak mengandung ion Ca2+ dan

    Mg2+ disebut sebagai air yang sadah (hard water). Ion-ion ini sangat

    berpengaruh pada kualitas air yang nantinya akan digunakan sebagai

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    10/29

    umpan boiler. Biasanya ion-ion ini terlarut dalam air sebagai garam

    karbonat, sulfat, bikarbonat dan klorida. Berbeda dengan senyawa-

    senyawa kimia lainnya, kelarutan dari senyawa-senyawa mengandung

    unsur Ca dan Mg seperti CaCO3, CaSO4, MgCO3, Mg(OH)2, CaCl2,

    MgCL2, dll; akan memiliki kalarutan yang makin kecil / redah apabila

    suhu makin tinggi. Sehingga ketika memasuki boiler, air ini merupakan

    masalah yang harus segera diatasi. Air yang sadah ini akan menimbulkan

    kerak (scalling) dan tentu saja akan mengurangi effisiensi dari boiler itu

    sendiri akibat dari hilangnya panas akibat adanya kerak tersebut. Selain itu

    yang dikhawatirkan bisa menyebabkan scalling adalah adanya deposit

    silika.

    Dalam hal ini akan terjadi perbedaan ketika mengolah air untuk

    dijadikan sebagai air minum dibandingkan dengan untuk umpan boiler.

    Dalam pengolahan air minum mineral-mineral yang ada dalam air tidak

    akan dihilangkan karena mineral-mineral tersebut dibutuhkan untuk tubuh

    manusia. Bahkan ada perusahaan air minum yang menambahkan mineral

    pada air minum produksinya. Hal itu tidak boleh terjadi dalam pengolahan

    air untuk umpan boiler. Air minum juga harus dijaga agar bebas dari

    kuman penyakit dengan diberi desinfektan sedangkan air umpan boiler

    tidak perlu diberi desinfektan.

    Adapun beberapa proses umum yang dilakukan untuk memperoleh

    air umpan boiler yang baik adalah sebagai berikut:

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    11/29

    Akibat Air Umpan Boiler yang Tidak Memenuhi Baku Mutu

    Ketidaksesuaian kriteria air umpan boiler akan mempengaruhi berbagai

    hal, misalnya :

    Korosi

    Penyebab korosi Boiler:

    o Oksigen Terlarut

    o Alkalinity ( Korosi pH tinggi pada Boiler tekanan tinggi )

    o Karbon dioksida ( korosi asam karbonat pada jalur kondensat )

    o Korosi khelate ( EDTA sebagai pengolahan pencegah kerak )

    Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada

    permukaan boiler sehingga dapat menyebabkan pipa pecah atau bocor.

    Kerak

    Pengkerakan pada sistem boiler disebabkan oleh :

    o Pengendapan hardness feedwater dan mineral lainnya

    o Kejenuhan berlebih dari partikel padat terlarut (TDS)

    mengakibatkan tegangan permukaan tinggi dan gelembung sulit

    pecah.

    o Kerak boiler yang lazim : CaCO3, Ca3(PO4)2, Mg(OH)2, MgSiO3,

    SiO2, Fe2(CO3)3, FePO4

    Endapan

    Pembekuan material nonmineral pada boiler, umum berasal dari :

    o Oksida besi sebagai produk korosi

    o Materi organik (kotoran bio, minyak dan getah), Boiler bersifat

    alkalinity jika terkena gliserida maka akan terjadi reaksi

    penyabunan.

    o Partikel padat tersuspensi dari feedwater (tanah endapan dan pasir)

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    12/29

    Dari peristiwa peristiwa ini mengakibatkan terbentuknya

    deposit pada pipa superheater, menyebabkan peristiwa overheating dan

    pecahnya pipa, terbentuknya deposit pada sirip turbin, menyebabkan

    turunnya effisiensi.

    II.6 CARA KERJA BOILER

    Secara umum, didalam boiler terdapat 3 proses yaitu :

    o Proses air menjadi steam

    o Proses bahan bakar (batu bara, limestone, oil) sampai menjadi abu

    sisa pembakaran

    o Proses udara sampai menjadi gas buang

    Untuk dapat menghasilkan uap air tentunya diperlukan air yang sesuai

    dengan kadar Ph yang telah ditetapkan sebelumnya. Air didapatkan dari

    sungai Bengawan Solo daerah Gunung Sari dan Babat yang kemudian

    diproses didalam chemical building (atau desalination) dan water

    treatment sebelum di supply ke deaerator (untuk mengurangi kandungan

    oksigen didalam air) dan disupply ke boiler melalui feed water pump.

    Dengan feed water pump, air yang sudah melalui proses di deaerator

    tadi memulai tahapan proses di boiler dengan urutan sebagai berikut:

    Economizer

    Disini BFW akan dinaikkan suhunya secara perlahan

    sebelum mencapai sistem berikutnya.

    Steam drum

    Dari economizer, air kemudian disupply ke steam drum

    melalui pipa. Diawal proses, saat steam (uap air) belum mencapai

    saturated steam, maka separator (pemisah) didalam steam drum

    akan melakukan bypass dan membiarkan air turun ke tahap

    selanjutnya.

    Downcomer

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    13/29

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    14/29

    welding (pengelasan) yang semua proses tersebut mengacu kepada

    international standard seperti American Welding Society (AWS),

    American Society of Mechanical Engineers (ASME), American

    Standard for Testing and Material (ASTM), dan lain-lain.

    II.7 SPESIFIKASI BOILER (03 B911) PADA UTILITAS PABRIK II

    Type : Boiler Pipa Api ( Fire Tube)

    Tahun Pembuatan : 1980

    Sumber Panas : Ketel Uap Firing

    Bahan Bakar : Gas Alam

    Economizer : Ada

    Superheater : Tidak ada

    Desuperheater : Tidak ada

    Design Kapasitas : 12 Ton / jam

    Temperatur Steam : 175 C

    Manufacture : Perancis

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    15/29

    BAB III

    METODE PELAKSANAAN

    III.1 CARA MEMPEROLEH DATA

    Data diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan dan

    studi literatur. Data-data lapangan diperoleh dari Control Room di Utilitas

    II. Data yang diperoleh untuk perhitungan neraca massa dan neraca panas

    Boiler (03 B911) didapat pada tanggal 16 Agustus 2015 pukul 10.00 WIB.

    Data Boiler (03 B911)

    Volume Boiler : 33m3

    Tekanan Boiler : 7,5 kg/cm2

    Temperature BFW : 65 oC

    Massa BFW masuk : 6,875 Ton/jam

    Temperature Steam : 185 oC

    Massa Steam keluar : 4,2 Ton/jam

    Temperature NG : 160 oC

    Massa NG : 9693,9 m3/jam

    Temperature Udara : 30 oC

    Massa Udara : 113836,4 m3/jam

    Kandungan O2flue gass : 1,2 %

    Data Ekonomizer

    Massa BFW : 6,875 Ton/jam

    Temperature masuk : 100oC

    Temperature keluar : 30 oC

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    16/29

    III.2 PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS

    Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengerjakan tugas khusus

    menghitung efisiensi Boiler (03 B911) dan rangkaiannya adalah sebagai

    berikut:

    PENGAMBILAN DATA

    PERHITUNGAN NERACA MASSA KOMPONENBOILER DAN RANGKAIANNYA

    PERHITUNGAN NERACA PANAS KOMPONEN

    BOILER DAN RANGKAIANNYA

    PENGHITUNGAN EFISIENSI

    PENYUSUNAN PEMBAHASAN DAN

    KESIMPULAN TENTANG BOILER (03 B911)

    DAN RANGKAIANNYA

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    17/29

    BAB IV

    PERHITUNGAN TUGAS KHUSUS

    IV.1 Neraca Massa Pada Boiler 03 B911

    IV.1.1 Neraca Massa Pada Bagian Tube

    Massa Masuk:

    Massa masuk fuel

    Flowrate Fuel (CH4) : 9.636,6 m3/jam

    Mol fuel :

    n = P.V/ R.T

    n = 1 atm x 9636,6 m3/jam / 0,08206 m3 . atm / K.mol x 273 K

    n = 430,15965 mol/jam

    Massa fuel : 6.882,5544 gram/jam

    Massa masuk udara

    Flowrate Udara : 113.836,4 m3/jam

    Flowrate O2 : 23.905,644 m3/jam

    Mol O2 :

    n = P.V/ R.T

    n = 1 atm x 23.905,644 m3/jam / 0,08206 m3 . atm / K.mol x 273 K

    n = 1.067,1029 mol/jam

    Massa O2 : 34.147,292 gram/jam

    SYSTEM 03 B911

    M Gas Alam M Flue Gas

    M Udara

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    18/29

    Flowrate N2 : 89.930,756 m3/jam

    Mol N2 :n = P.V/ R.T

    n = 1 atm x 89.930,756 m3/jam / 0,08206 m3 . atm / K.mol x 273 K

    n = 4.014,3394 mol/jam

    Massa N2 : 112.401,5 gram/jam

    Total Massa masuk : Massa Fuel Gas + Massa O2+ Massa N2

    : 153.431,35 gram/jam

    Massa Keluar

    Jumlah O2dalam flue gas keluar : 1,2 % volume

    CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

    430,15965 1.067,1029

    x 2x x 2x

    430,15965 x 1.067,1029 2x x 2x

    0,012 =.67,9x mol

    5.5,69 mol

    66,1392 = 1.067,1029 - 2x

    x = 500,48185 mol

    Sehingga,

    CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

    430,15965 1.067,1029

    500,48185 1000,9637 500,48185 1000,9637

    70,3222 66,1392 500,48185 1000,9637

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    19/29

    Dari perhitungan mol reaksi diatas diasumsikan bahwa jumlah O2

    pada udara yang disuplay menuju boiler cukup untuk melakukan

    pembakaran sempurna.

    Jadi,

    CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O

    430,15965 1.067,1029

    430,15965 860,3193 430,15965 860,3193

    0 206,7836 430,15965 860,3193

    Massa keluar flue gas

    Mol O2 : 206,7836 mol

    Massa O2 : 6.617,0752 gram

    Mol CO2 : 430,15965 mol

    Massa CO2 : 18.927,0246 gram

    Mol H2O : 860,3193 mol

    Massa H2O : 15.485,7474 gram

    Massa N2 : 112.401,5 gram

    Total Massa Keluar: Massa Flue Gas

    : Massa O2+ Massa CO2+ Massa H2O + Massa N2

    : 153.431,3472 gram

    IV.1.2 Neraca Massa Bagian Shell

    SYSTEM 03 B911

    M BFW M Steam

    M Steam (vent)

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    20/29

    Massa Masuk :

    Massa masuk Boiling Feed Water

    Massa BFW : 6,875 ton

    Total Massa masuk : Massa Boiling Feed Water

    : 6875000 gram

    Massa Keluar :

    Massa keluar Steam

    Massa Steam : 4,2 ton

    Massa keluar Steam (vent)

    Massa Steam (vent) = Massa masuk Massa Steam

    = 6,875 4,2

    = 2,675 ton

    Total Massa Keluar : Massa Steam + Masssa Steam (Vent)

    : 6875000 gram

    IV.2 Neraca Panas Pada Boiler 03 B911

    SYSTEM 03 B911

    Q Gas Alam Q Flue Gas

    Q Udara

    Steam

    BFW

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    21/29

    PANAS MASUK (Q in)

    Komponen Massa (mol) Suhu (K) Cp/R Cp Qreaktan(J)

    CH4 430,15965 433 638,378 5307,4788 9,885x108

    N2 4.014,3394 303 442,4304 3678,367 6,394x109

    O2 1.067,1029 303 684,3804 5689,9391 1,839x109

    PANAS KELUAR (Q out)

    Komponen Massa (mol) Suhu (K) Cp/R Cp Qproduk(J)

    N2 4.014,3394 458 535,6636 4453,5158 4,469x108

    O2 206,7836 458 754,7178 6274,7245 3,243x108

    CO2 430,15965 458 1659,4466 13796,639 1,484x108

    H2O 860,3193 458 567,271 4716,2910 1,014x108

    Panas yang dilepas = 8,492 x 109 Joule/jam

    Panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air :

    Cp air(l) = 75,24 J/mol K

    Cp air(g) = 37,44 J/mol K

    Kalor uap air = 37,8 J/mol K

    Massa air = 381944,44 mol

    T BFW = 338 K

    T Steam = 458 K

    q = (m x cp air(l)x dT1) + (m x U) + (m x cp air(g)x dT2)

    q = 5,1644 x 109Joule/jam

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    22/29

    Heat Loss = Panas yang dilepas Panas untuk menguapkan air

    = 8,492 x 109joule/jam 5,1644 x 109joule/jam

    = 3,328 x 109joule/jam

    Effisiensi Boiler (03 B911)

    Effisiensi =

    100%

    =9,3,38

    9,100%

    = 63,91 %

    IV.3 Neraca Massa Pada Economizer

    Neraca Massa Bagian Tube

    Massa Masuk

    1. Boiler Feed Water

    Boiler Feed Water : 6875000 gram

    Massa Keluar

    2. Boiler Feed Water

    Boiler Feed Water : 6875000 gram

    SYSTEM

    Economizer

    Flue GasFlue Gas

    BFW

    BFW

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    23/29

    Neraca Massa Bagian Shell

    Massa Masuk

    Mol O2 : 206,7836 mol

    Massa O2 : 6617,075 gram

    Mol CO2 : 430,1597 mol

    Massa CO2 : 18927,02 gram

    Mol H2O : 860,3193 mol

    Massa H2O : 15485,75 gram Massa N2 : 112401,5 gram

    Total Massa masuk : Massa O2+ Massa CO2+ Massa H2O + Massa

    N2

    : 153431,345 gram

    Massa Keluar

    Mol O2 : 206,7836 mol

    Massa O2 : 6617,075 gram

    Mol CO2 : 430,1597 mol

    Massa CO2 : 18927,02 gram

    Mol H2O : 860,3193 mol

    Massa H2O : 15485,75 gram

    Massa N2 : 112401,5 gram

    Total Massa keluar : Massa O2+ Massa CO2+ Massa H2O + Massa

    N2

    : 153431,345 gram

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    24/29

    IV.4 Neraca Panas Ekonomizer

    Panas Masuk (Qin)

    Komponen Massa (mol) Suhu (K) Cp/R Cp (J/mol K) H (J)

    N2 4.014,3394 373 207,588 1725,8868 2,584x109

    O2 206,7836 373 588,323 4891,324 3,773x108

    CO2 430,15965 373 1978,236 16447,058 2,638x109

    H2O 860,3193 373 135,4022 1125,7346 3,612x108

    Panas Keluar (Qout)

    Komponen Massa (mol) Suhu (K) Cp/R Cp (J/mol K) H (J)

    N2 4.014.463,69 305 -547,217 -4549,562 -1,241x109

    O2 206.789,969305

    3269,398 27181,775 3,822x108

    CO2 430.172,975305

    16568,975 137754,46 4,029x109

    H2O 860.345,949305

    -1701,221 -14143,95 -8,274x108

    SYSTEM

    Economizer

    Q Flue Gass Q Flue Gass

    BFW

    BFW

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    25/29

    Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan T air:

    Massa air : 381944,44 mol

    Cp air : 75,24 J/mol K

    T awal : 373 K

    T akhir : 305 K

    Q = m x Cp x dT

    = 381944,44 mol x 75,24 J/mol K x (373 K 305 K)

    = 1,95 x 109Joule

    Heat Loss = Qin Qout - Qair

    = 1,665 x 109 Joule/jam

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    26/29

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Evaluasi kinerja Boiler 03 B 911 menunjukan efisiensi sebesar 63,91%,

    pada Economizer menunjukan kehilangan panas (Heat Loss) sebanyak 1,665x109

    Joule/jam. Evaluasi ini didasarkan pada perhitungan neraca panas dan neraca

    massa pada setiap laju alir yang ada pada Boiler 03 B 911 dan Economizer.

    Bagian Tube Boiler 03 B 911

    Pada bagian tube gas alam masuk dengan flowrate 9.636,6 m3/jam

    dan massa sebesar 6.882,5544 gram/jam. Gas alam ini dikontakkan dengan

    udara 113.836,4 m3/jam dan massa sebesar 146548,79 gram/jam. Reaksi

    pembakaran ini ditambah dengan udara berlebih (excess) dimaksudkan

    supaya terjadi pembakaran sempurna antara gas alam dengan oksigen di

    dalam udara sehingga menghasilkan kalor pembakaran maksimal.

    Dari lapangan diperoleh data kandungan oksigen dalam flue gas

    keluar boiler sebesar 1,2% volume total, dengan perhitungan diperoleh

    mol reaksi pembakaran CH4lebih besar dari mol CH4masuk, maka dapat

    disimpulkan bahwa jumlah O2 pada udara yang disuplay menuju boiler

    cukup untuk melakukan pembakaran sempurna.

    Dari perhitungan diperoleh total massa masuk yang terdiri dari gas

    alam dan udara sama dengan massa keluar yaitu sebesar 153.431,35 gram.

    Bagian Shell Boiler 03 B 911

    Massa Boiling Feed Water masuk boiler adalah sebesar 6.875.000

    gram dipanaskan dengan kalor pembakaran pada bagian tube sehingga

    dihasilkan steam sebanyak 4.200.000 gram, adapun steam yang

    dikeluarkan lewat steam vent untuk menjaga tekanan adalah sebesar

    2.675.000 gram.

    Heat loss pada boiler 03 B 911 sebesar 3,328x109 Joule/jam

    sedangkan panas masuk sebesar 9,222x109Joule/jam sehingga didapatkan

    efisiensi boiler 03 B 911 sebesar 63,91%.

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    27/29

    Bagian Shell Ekonomizer

    Bahan pemanas untuk memanaskan air umpan boiler adalah flue

    gas keluaran dari boiler 03 B 911. Massa flue gas sebesar 153.431,35 gram

    dengan suhu 373 K, keluar dari ekonomizer dengan suhu 305 K.

    Bagian Tube Ekonomizer

    Air umpan boiler yang akan dipanaskan pada ekonomizer

    dilewatkan di dalam tube. Massa air masuk adalah sebesar 381944,44 mol.

    Dari perhitungan didapat jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan

    suhu air umpan boiler sebesar 1,954x109Joule/jam sedangkan panas yang

    dilepas oleh flue gas adalah sebesar 3,619x109 Joule/jam, sehingga heat

    loss pada economizer sebesar 1,665x109 Joule/jam.

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    28/29

    BAB VI

    KESIMPULAN

    Dari perhitungan dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil

    sebagai berikut:

    Boiler 03 B911

    Keterangan Jumlah

    Massa Natural Gas dan Udara masuk Boiler

    03 B911153.431,345 gram/jam

    Massa Boiling Feed Water masuk Boiler 03

    B9116.875.000 gram/jam

    Massa Steam yang keluar Boiler 03 B911 4.200.000 gram/jam

    Panas yang diperlukan Boiling Feed Water

    untuk menjadi Steam5,164 x 109Joule/jam

    Panas Boiler 03 B911 yang hilang ke

    lingkungan3,328 x 109Joule/jam

    Efisiensi Boiler 03 B911 63,91 %

    Economizer

    Keterangan Jumlah

    Massa Flue Gas masuk dan keluar Economizer 153.431,345 gram / jam

    Massa Boiling Feed Water masuk dan keluar

    Economizer6.875.000 gram / jam

    Panas yang dilepas Flue Gas 3,619 x 109Joule / jam

    Panas yang diterima Boiling Feed Water 1,954 x 109Joule / jam

    Panas Economizer yang hilang ke lingkungan 1,665 x 109Joule / jam

  • 7/26/2019 Evaluasi boiler Petrokimia Gresik IIB

    29/29

    Boiler 03 B911 sudah dalam kondisi kurang baik dikarenakan effisiensinya

    sebesar 63,91%, di mana boiler dikatakan baik apabila memiliki effisiensi

    >75%

    Selain itu air umpan boiler juga mempengaruhi. Saat ini boiler 03 B911

    menggunakan hard water sebagai umpan boiler, hal tersebut dapat

    menimbulkan lapisan kerak pada dinding boiler sehingga perpindahan

    panasnya tidak sempurna.

    Pada ekonomizer panas yang hilang (Heat Loss) tergolong besar, hal ini

    dikarenakan pada saat pengambilan data, keadaan ekonomizer sedang

    mengalami kebocoran.