EV ALUASI - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Bul-Limbah/Vol 5 No 1...

6
ARTIKEL EV ALUASI PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA 0 LED PEKERJA IPLR -P2PLR -BA T AN Bahdir Johan Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, BAT AN selalu menanyakan masalah ke- selamatan pekerja akibat radiasi. Sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang sangat minim, untuk meyakinkan mereka, kami berusaha menjelaskan bahwa lingkwigan IPLR sangataman karena telah dilengkapi sistim pemantauanradiasi mutakhir yang canggih sehingga dapat di- andalkan. Untuk memenuhi kriteria yang diteteapkan IAEA, P2PLR telah mengoperasikan pemantauan radiasi terpadu yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pemantauan terpusat dan lokal. Pada tulisan ini akan dibahaspenerimaan dosis yang dipantau melalui sistem pemantauan lokal, sedangkan penerimaan dosis melaluipenggunaan sisitem pemantau- an terpusat akan dibahas padatulisan berikutnya. PENDAHULUAN Seiring dengan gencarnya kam- panye keselamatan clan kesehatan kerja (K3), menimbulkan dampak makin meningkat clan membudaya pula perhatian masyarakat tentang pentingnya K3 .Dampak positif tersebut teramati pada pernyataan clan pertanyaan daTi anggota masyarakat apabila menyaksikan kegiatan operasi- onal teknologi konvensional, terlebih lagi teknologi canggih. Khusus untuk kegiatan BAT AN terutama P2PLR selain K3 secara umum dipertanyakan pula K3 dari sudut radiasi. Tulisan ini bertujuan untuk me- menuhi kewajiban/tanggung jawab moral sebagai karyawan P2PLR BAT AN yang selalu mendapat per- tanyaan serius tidak hanya daTi pengunjung IPLR tapi juga oleh tim QA BAT AN. Pihak penanya dengan tingkat pendidikan clan profesi yang sangat berbeda, yaitu: Anggota DPR/ MPR, Mahasiswa, Pelajar, LSM, tamu asing, rombongan TNI, kaum ulama, Pemda, BAPETEN, Darma wanita, Rombongan ibu-ibu rumah tangga, Msyarakat clan Tim QA, yang setiap kali ada kunjungan clan masuk ke IPLR TUGAS POKOK P2PLR Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif (P2PLR) adalah Pusat dalam lingkungan PPTN- Serpong yang bertugas menangani mengolah dan menyimpan limbah radioaktif yang timbul akibat ber- 00 t'u/din LlI1t:'/f/1 V d ~ NQ / 2Cf:X)

Transcript of EV ALUASI - digilib.batan.go.iddigilib.batan.go.id/e-jurnal/Artikel/Bul-Limbah/Vol 5 No 1...

ARTIKEL

EV ALUASIPENERIMAAN DOSIS EKSTERNA

0 LED PEKERJA IPLR -P2PLR -BA T AN

Bahdir Johan

Pusat Pengembangan Pengelolaan Limbah Radioaktif, BAT AN

selalu menanyakan masalah ke-selamatan pekerja akibat radiasi.Sesuai dengan kemampuan danpengetahuan yang sangat minim, untukmeyakinkan mereka, kami berusahamenjelaskan bahwa lingkwigan IPLRsangat aman karena telah dilengkapisistim pemantauan radiasi mutakhiryang canggih sehingga dapat di-andalkan. Untuk memenuhi kriteriayang diteteapkan IAEA, P2PLR telahmengoperasikan pemantauan radiasiterpadu yang dapat dikelompokkanmenjadi dua, yaitu pemantauanterpusat dan lokal. Pada tulisan iniakan dibahas penerimaan dosis yangdipantau melalui sistem pemantauanlokal, sedangkan penerimaan dosismelalui penggunaan sisitem pemantau-an terpusat akan dibahas pada tulisanberikutnya.

PENDAHULUAN

Seiring dengan gencarnya kam-panye keselamatan clan kesehatan kerja(K3), menimbulkan dampak makinmeningkat clan membudaya pula

perhatian masyarakat tentangpentingnya K3 .Dampak positiftersebut teramati pada pernyataan clanpertanyaan daTi anggota masyarakat

apabila menyaksikan kegiatan operasi-onal teknologi konvensional, terlebihlagi teknologi canggih. Khusus untukkegiatan BAT AN terutama P2PLRselain K3 secara umum dipertanyakanpula K3 dari sudut radiasi.

Tulisan ini bertujuan untuk me-menuhi kewajiban/tanggung jawabmoral sebagai karyawan P2PLRBAT AN yang selalu mendapat per-tanyaan serius tidak hanya daTipengunjung IPLR tapi juga oleh timQA BAT AN. Pihak penanya dengantingkat pendidikan clan profesi yangsangat berbeda, yaitu: Anggota DPR/MPR, Mahasiswa, Pelajar, LSM, tamuasing, rombongan TNI, kaum ulama,Pemda, BAPETEN, Darma wanita,Rombongan ibu-ibu rumah tangga,Msyarakat clan Tim QA, yang setiapkali ada kunjungan clan masuk ke IPLR

TUGAS POKOK P2PLR

Pusat Pengembangan PengelolaanLimbah Radioaktif (P2PLR) adalahPusat dalam lingkungan PPTN-

Serpong yang bertugas menanganimengolah dan menyimpan limbahradioaktif yang timbul akibat ber-

00t'u/din LlI1t:'/f/1 V d ~ NQ / 2Cf:X)

ARTIKEL

tersebut, P2PLR dilengkapi InstalasiPengolahan Limbah Radioaktif (IPLR)untuk mengolah limbah cair, semi cairdan limbah padat seperti tertera padatabel 2.

Dengan adanya kegiatan-kegiatanpengolahan limbah radioaktif di IPLRyang akan melibatkan manusia dansetiap personil memerlukan jaminankeselamatan terhadap bahaya radiasi/kontaminasi, maka mutlak diperlukanperalatan pemantauan radiasi padasetiap unit kerja tersebut diatas. Untukmenjamin agar pekerja tidak menerimaradiasi yang berlebihan, maka dilaku-kan pengelompokan ruang berdasarkankriteria IAEA, seperti tabel 3.

Untuk menjamin keselamatanpersonilnya, gedung IPLR dilengkapidengan Peralatan pemantauan radiasiseperti terdapat pada tabel 4.

Sebagai bahan pendukung danuntuk memperjelas dalam memahamiteknis/hasil pemantauan radiasi lokal-terpadu, berikut ditampilkan data pe-mantauan selama lima tahun terakhir,yang tertuang pada tabel 5.

operasinya P2TRR-LP (Produsi radio-isotop clan Radioparmaka, produksielemen bakar, metalurgi, eksperimenbahan bakar, penelitian clan lain-lain).Salah satu dari tugas pokoknya adalahmelaksanakan pengawasan keselamat-an kerja clan lingkungan. Sebagaipelaksana tugas pengawasan ke-selamatan kerja clan lingkungan adalahBidang Keselamatan Kerja clan Ling-kungan clan salah satu tugas pokoknyaadalah melaksanakan kegiatan proteksiradiasi di IPLR[I].

Pengelolaan limbah radioaktifadalah pengumpulan, pengelompokan,pengolahan, pengankutan penyimpan-an dan/atau pembuangan limbahradioaktif. Yang dimaksud denganlimbah radioaktif adalah zat radioaktifclan bahan serta peralatan yang telahterkena zat radioaktif atau menjadi atifkarena pengoperasian instalasi nukliryang tidak dapat digunakan lagi[21.

P2PLR dirancang untuk mengolahlimbah radioaktif aktivitas rendall,secara garis besar limbah radioaktifdapat dikelompokkan seperti pada tabel

Realisasi dari penanganan, peng-olahan clan penyimpanan limbah

Tabell. Klasifikasi Limbah Radioaktif [3)

IA$E

~

rendahrendahrendahrendah

~~

~~~~~g

~~tinggi

CairSemi cair

PadatGas

/3/" dan a.

/3/" clan a./3/" dan a.

13/"1 dan a.

00 f?uIdIIJLI/1t'/Vt Va':J: No. 2aXJ

ARTIKEL

Tabel 2. Instalasi/peralatan yang ada di P2PLR[4)

Transportasi i Mengangkut limbah padat 60 drum/truk semi cair2.000 l/tangki cair 2.800

l/tangki

Tabel 3. Pengelompokan Zone roang IPLR berdasarkan tingkat paparan [4,5)

ZQNE ""

Luar gedung IPLR

I 0,75 Intennediate antara zone I & II 2

II 0,75 Daerah kerja permanen 2

2,50 Daerah kerja terbatas, waktu-~rj~< 2 jam

3

m 2,50 Daerah sumber terkungkung) 3

200 (kontak)10 (2 m)

-

Daerah sumber terbuka 3

IV >200 rem/jam> 0,2 rem/jam

Daerah terlarang 3

Pull = debit suply udara/volume ruangan

t't/!d/nL.//1t'AIt Val ~ Na / 2a;v [ill

ARTIKEL

Tabel4. Jenis-jenis peralatan pemantau radiasi di IPLR[6)

Tabel 5. Data dosis radiasi yang diterima personil pekerja IPLR[7)

111111[~

Mardini Preparasi dan Analisis

Syarif, U 0,47 0.,41 0,43 0..49 2,95 Pengolahan LimbahCair

Try Salyo 0,63 0,70 0,68 0,63 0,70 Pengolahan LimbahCair

Marheni, IP 1,83 0,35 0,53 1,09 0,84 Pengolahan LimbahPadat

00 Pf./IdInI-//1P/1/1 Va(.:?" No / 2(J(X)

ARTIKEL

PEMBAHASAN membandingkan data tabel 4 denganNBDT diketabui tidak satupun datatersebut yang melampaui NBDT. Dosistertinggi diterima oleh Syarif Unuspada tabun 1998/1999 sebesar 2,95mSv yang hanya 5,90% dari NBDT,yaitu 50 mSv.

Seluruh sistem pemantauan radiasiIPLR yang telah diuraikan diatas me-rupakan bagian dari seluruh programpemantauan IPLR yang tersedia saatini. Penyusunan program pemantauanselalu memerlukan penyempurnaan

seiring dengan peningkatan berbagaiperangkat lunak dan data-data masuk-an yang ada di IPLR. Demikian pulaselama operasional perlu diadakan

penyempurnaan program pemantauanuntuk menghasilkan data dengan ke-telitian yang tinggi. Disamping per-alatan-peralatan canggih tersebut di

atas, sebagai bidang penanggung jawabpemantauan radiasi, BKKL didukungoleh 27 personil yang handal baiksecara teoritis maupun praktis dalam

bidangnya, dengan komposisi sebagaiberikut: 18,52% S2, 37,04% SI,29,63% D3 dan 14,81% SLTA. Selainpendidikan fonnal dari berbagaidisiplin ilmu, para personil tersebuttelah pula mengikuti training/researchdi dalam maupun di luar negeri(Eropah, Asia, Amarika dan Australia).

Berdasarkan laporan basil pantauanpenerimaan dosis tahunan yang dibuatoleh BKKL secara rutin selamasepuluh tabun P2PLR beroperasimenunjukkan bahwa masing-masingpersonil pekerja di P2PLR menerimadosis radiasi dibawah ambang batasyang ditetapkan oleh IAEA.

Penetuan dosis yang diterima olehpersonil baik radiasi eksternal maupuninternal dapat diperoleh melaluipengoperasian perlengkapan pemantauyang ada. Pengukuran kontaminasizone terkontrol memungkinkan dapatmemprediksi penerimaan dosis internalpersonil. Sedangkan pengukuran lajupaparan pada suatu lokasi dapatdigunakan untuk memprediksi pe-nerimaan dosis ekstrnal personil yangbekerja di daerah itu. Penetuan ter-sebut memerlukan penetapan beberapafaktor koreksi terutama waktu tinggalpersonil, posisi detektor terhadappersonil yang mungkin berpindah-pindah clan faktor koreksi alatnyasendiri. Sejauh mana ketelitian clanbanyaknya faktor koreksi yang dipakaisangat tergantung pada banyaknyafaktor koreksi yang dipakai sangatbergantung pula oleh kuantitas hasilpengukuran dan penetapan NBD.

Penggunaan TLD untuk personeldibatasi berdasarkan perkiraan pe-nerimaan dosis terhadap NBD padaoperasi normal. Penggunaan dosimeteralarm saku selain didasarkan perkiraanjuga dikaitkan dengan kemungkinanterjadinya peningkatan paparan radiasipada kondisi tak normal atau ke-celakaan. Hasil evaluasi pemantauanakan menentukan perlunya perleng-kapan yang lebih sempuma, misalnyamengetahui dosis internal perorangan.Persoalan lain yang hams diper-timbangkan untuk paparan radiasiinternal adalah perlunya bioessay hilaterjadi peningkatan kontaminasi udara.

Data tabel 4, dipilih guna mewakilipenerima dosis terbesar dari kelompokkegiatan yang berbeda. Dengan

[12Jt'vId/n L/tft'/1/1 Va':J No. /2000

ARTIKEL

ada alasan bagi personil IPLR danmasyarakat untuk mengkhawatirkanresiko radiasi yang berlebihan, dengankata lain IPLR arnan.

KESIMPULAN

Dari gambaran clan data sertapembahasan diatas dapat disimpulkan,sangatlah kecil probabilitas terjadipenerimaan dosis radiasi yang ber-lebihan oleh personil IPLR. Jadi tidak

DAFTARPUSTAKA

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]

[7]

Badan Tenaga Nuklir Nasional, "Keputusan Kepala BATAN TentangOrganisasi & Tata Kerja BATAN Serta Balai di Lingkungan BATAN',Jakarta, (1999).Unit Jaringan Dokumentasi dan Infonnasi Hukum BATAN, "Undang-undang Republik Indonesia NO. 10/1997 Tentang Ketenaganukliran",Jakarta, (997).Technical Report Series NO.236, "Treatment of Low -and Intermediatelevel Liquid Radioactive Wastes", IAEA, Vienna, (1984).Mr. EMERY,"Hasil lecture & diskusi dengan Expert Technicatome,"Serpong, (1990).IAEA. "A Safety Guides, Safety Function and Component Classificationfor BWR, PWR and PTR Safety Guide", Safety Series No.50-SG-Dl,Vienna, (1979).Technicatome, "Radiation Protection An Health Physics", System Note,WSPG 551 NTA 9001, French, 7 Oktober (1983).Laporan Tahunan P2PLR, "Dosis Tahunan yang Diterima Personil IPLR"P2PLR, Serpong, (1999).

---0000000---

~ ~/I1L./t1t'AI1 Va ~ Na /.2axJ