Eustaria Biola

23
ESTUARIA DEFINISI ESTUARIA Karakter Estuaria Kondisi lingkungan Keanekaragaman Spesies KELOMPOK 1: KUNI MAFRUHATIN F. (1511100028) LERICKA MEI PERMADI (1512100004) JAYANTI (1512100012) RISKA IRAWAN (1512100034) ELFIRA AMALIA F (1512100054)

description

ESTUARIADEFINISI ESTUARIAKarakter EstuariaKondisi lingkungan Keanekaragaman Spesies

Transcript of Eustaria Biola

Page 1: Eustaria Biola

ESTUARIADEFINISI ESTUARIAKarakter EstuariaKondisi lingkungan Keanekaragaman Spesies

KELOMPOK 1:

KUNI MAFRUHATIN F. (1511100028)LERICKA MEI PERMADI (1512100004)JAYANTI (1512100012)RISKA IRAWAN (1512100034) ELFIRA AMALIA F (1512100054)

Page 2: Eustaria Biola

DEFINISI EUSTARIAEstuari Aestus (bahasa Latin ), berarti pasang-

surut (Odum, 1971).Estuari merupakan suatu bentukan masa air yang

semi tertutup di lingkungan pesisir, yang berhubungan langsung dengan laut lepas, sangat dipengaruhi oleh efek pasang-surut dan masa airnya merupakan campuran dari air laut dan air tawar.

Page 3: Eustaria Biola

Gambaran percampuran air laut dan air tawar

Page 4: Eustaria Biola

Estuaria Positif / Estuaria Baji Garam

Estuaria Negatif

Pada titik tertentu, dimana saja di estuaria, suatu kolom air vertikal akan mempunyai salinitas tertinggi pada atau dekat dasar dan salinitas terendah pada atau dekat permukaan.Kondisi ini dipengaruhi oleh pasang surut, geometri estuaria dan aliran sungai.

Kebalikan estuaria positif, dimana kolom vertikal dengan salinitas tertinggi justru dibagian atas.Air laut yg datang, masuk lewat permukaan, mengalami sedikit pengenceran (krn masukan air tawar minim).Selain itu kecepatan penguapan tinggi, menyebabkan air menjadi hipersalin.

Page 5: Eustaria Biola

Karakter EstuariaKarakterEstuariaSecara Geomorfologi

Estuari yang berupa rataan tergenang (Drowned river valley). Biasanya banyak terbentuk di sepanjang pantai yang memiliki rataan pantai yang dangkal dan lebarEstuari bertipe fyord. Tipe estuari ini biasanya terbentuk di perairan dalam. Morfologi dasar perairan estuari ini biasanya berbentuk huruf U.Estuari dengan pasir penghalang (bar-built estuaries). Merupakan cekungan dangkal yang sebagian dasar perairannya akan muncul pada saat surut.Estuari yang terbentuk oleh proses vulkanik Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan garis pantai (pesisir), dimana lekukan tersebut terbentuk karena terjadinya patahan geologis atau oleh penurunan muka bumi secara lokal, proses tersebut biasanya diikuti dengan pemasukan air tawar yang besar.

Page 6: Eustaria Biola

Tipe Eustari berdasarkan Profil Hidrografis (aliran)

1. Profil hidrografis berlapis (Highly stratified). Profil perairan ini disebabkan karena terdapatnya dominasi aliran sungai dibandingkan dengan pasang-surut, sebagaimana yang biasa terjadi di muara sungai besar.

2. Profil hidrografis teraduk sebagian (Partially mixed). Pada profil seperti ini, input air tawar dan pasang-surut lebih seimbang pengaruhnya

3. Profil hidrografis tercampur sempurna (Vertically homogenous estuary). Tipe estuari ini didominasi oleh efek pasang-surut yang kuat.

Page 7: Eustaria Biola

Gambaran Profil Hidrografis

Profil hidrografis berlapis (Highly stratified).

Profil hidrografis teraduk sebagian (Partially mixed).

Page 8: Eustaria Biola

Subsistem Estuari

Subsistem laut (Marine)terletak tepat di mulut sungai yang langsung berhubungan dengan laut

Subsistem teluk ( Bay ) dicirikan dengan adanya hamparan rataan lumpur yang tampak ke permukaan pada

saat surut, dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut pada saat pasang

Rawa - rawa ( Slough )merupakan percabangan kecil yang

menghubungkan teluk dengan saluran utama dari sungai

Sungai ( Riverine )terletak di daerah masuknya air tawar dari

gunung menuju lingkungan estuari

Page 9: Eustaria Biola
Page 10: Eustaria Biola

Kondisi LingkunganKondisi fisik kimia estuaria mempunyai

variasi yang besar untuk banyak parameter, sehingga menciptakan suatu lingkungan yang sangat menekan bagi organisme.

Oleh karena itu, jumlah spesies yang hidup di suatu daerah estuari relatif lebih sedikit dibanding dengan di habitat laut lain.

Page 11: Eustaria Biola

Parameter yang mempengaruhi

SALINITAS

SUBSTRAT

SUHU

AKSI OMBAK DAN ARUS

KEKERUHAN

OKSIGEN

Page 12: Eustaria Biola

• Salinitas daerah estuaria sangat fluktuatif dan tergantung pada musim, topografi estuaria, aksi pasang air laut, dan volume air tawar.

1. Salinita

s

Daerah Tropis (Indonesia)

tipe pasang semi diurnal (2 kali pasang, 2 kali surut)

fluktuasi salinitas yang periodisitasnya sangat pendek (sekitar 6 jam dalam sehari)

Page 13: Eustaria Biola

2. Suhu

Suhu air estuaria memiliki fluktuasi harian lebih besar dibanding dengan perairan

lainnya.

disebabkan karena luas permukaan estuaria relatif

lebih besar jika dibandingkan dengan volume airnya.

Air estuaria cenderung lebih cepat panas dan

lebih cepat dingin tergantung kondisi

atmosfir yang melingkupinya.

Page 14: Eustaria Biola

3. Ombak dan Arus

Terjadinya ombak tergantung pada luas permukaan perairan dan juga angin. • Estuaria memiliki luas perairan

terbuka yang sempit karena dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya, sehingga angin yang bertiup untuk menciptakan ombak juga minimal

• Arus di daerah estuaria sering mengakibatkan timbulnya erosi dan biasanya diikuti oleh pengendapan di mulut muara.

Page 15: Eustaria Biola

4. Substrat dasarKebanyakan estuaria didominasi

oleh substrat berlumpur yang berasal dari proses pengendapan material baik yang dibawa oleh air laut maupun oleh air tawar dari aliran sungai.

Air laut dan air sungai membawa banyak partikel pasir maupun lumpur yang tersuspensi dan keduanya bertemu di estuaria.

Page 16: Eustaria Biola

5. Kekeruhan (turbiditas)

Besarnya jumlah partikel tersuspensi menyebabkan pada waktu-waktu tertentu terutama pada saat musim penghujan dimana volume air tawar meningkat dan membawa material akibat erosi menyebabkan kekeruhan meningkat, demikian juga aktivitas pasang air laut.

Page 17: Eustaria Biola

6. DO (Oksigen terlarut) Kandungan oksigen terlarut

daerah estuaria sangat tergantung beberapa faktor antara lain: suhu, salinitas, pengadukan, dan aktivitas organisme.

Melihat kondisi fisik daerah estuarin, maka secara umum wilayah ini memiliki kandungan oksigen terlarut relative tinggi dibanding perairan lain.

Page 18: Eustaria Biola

KEANEKARAGAMAN BIOTA1. Fauna

Ada tiga komponen fauna utama penghuni estuaria yaitu fauna laut, tawar dan fauna khas estuaria itu sendiri (payau). Dari ketiganya, fauna laut merupakan yang terbesar dalam jumlah species dan individunya, karena sebagian besar fauna laut bersifat eurihalin sehingga mampu menembus dan masuk estuaria sampai batas salinitas rendah.

Tiram (Crassostrea ostrea),cacing (polikaeta) Nereis

Page 19: Eustaria Biola

2. Flora Hampir semua bagian estuaria

terus menerus terendam dan terdiri dari substrat Lumpur halus sehingga tidak cocok melekatnya makroalga. Kekeruhan yang sangat tinggi juga menyebabkan terbatasnya daya tembus cahaya matahari kelapisan yang dangkal sekalipun, sehingga lapisan dasar estuaria miskin tumbuhan hidup.

Page 20: Eustaria Biola

Hanya ada beberapa jenis algae yang sering ditemukan di substrat dasar estuaria antara lain: Ulva, Enteromorpha, Chaetomorpha dan Cladophora, yang bersifat musiman. Di daerah hilir estuary terdapat padang Zostera dan Cymodeca (padang lamun).

Page 21: Eustaria Biola

3. Plankton Estuaria Plankton estuaria miskin dalam jumlah spesies.

Hal ini di sebabkan oleh kekeruhan yang tinggi dan cepatnya penggelontoran.

Fitoplankton yang dominan di estuaria yaitu Genera Diatom (Skeletonema sp, Asterionella sp, Chaetoceros sp, Nitzchia sp, Thalassiionema sp, dan Melosira sp) dan dinoflagellata yang melimpah di estuaria (Gymnodinium sp, Gonyaulax sp, Peridinium sp dan Ceratium sp).

Skleretoma sp Asterionella sp Chaetoceros sp

Page 22: Eustaria Biola

Zooplankton estuaria yang khas yaitu Genera Kopepoda (Eurytemora sp, Acartia sp, Pseudodiaptomus sp dan Centropages sp), Misid (Neomysis sp, Praunus sp, dan Mesopodopsir sp) dan Amfipoda (Gammarus sp) (Rokhmin, 2001).

Gammarus sp Pseudodiaptomus sp

Page 23: Eustaria Biola

Refrensi Dahuri. R. 1992. Strategi penelitian estuari di Indonesia. Pros.

Loka. Nas. Peny. Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses Dinam.Pesisir. UNDIP: Semarang.

Kenish, M. J. 1990.Ecology of Estuaries. Vol II: Biological. CRC Press, Inc Boca Raton. USA. 391p

Nybakken, James W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta:PT. Gramedia.

Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology 3rd Ed. 1971. W.B. Saunders Co., Toronto : 374 pp.

Odum, W.E. 1976. Ecologycal gudelinines for tropical coastal development. In-ternational Union for Conservation of Nature and Resources. Morges. Swit-zerland.

Pritchard, D. 1967. Observations of circulation in coastal plain estuaries. In: G. LAUFF (ed.), Estuaries. American Association for the Advancement of Science. Publ. No.83, Washington, D. C. : 37-44.

Rokhmin, D., dkk. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Edisi Revisi. PT. Pradnya Paramita: Jakarta.

Romimohtarto, K dan Sri Juwana. 2001. Biologi Laut. Penerbit Djambatan, Jakarta.