ETS Rumah Lamin

33
SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR/ A RUMAH LAMIN-KALIMANTAN TIMUR SEMESTER GASAL 2015-2016 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA OKTOBER 2015

description

sejarah arsitektur rumah lamin, kalimantan timur, indonesia

Transcript of ETS Rumah Lamin

Page 1: ETS Rumah Lamin

SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR/ ARUMAH LAMIN-KALIMANTAN TIMUR

SEMESTER GASAL 2015-2016

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYAOKTOBER 2015

Page 2: ETS Rumah Lamin

SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR/ ARUMAH LAMIN-KALIMANTAN TIMUR

SEMESTER GASAL 2015-2016

DosenIr. Farida Murti, MT.MahasiswaFarida Firdaus 441301824Deo Rezeki 441301832Citra Adinda K.S 441301842Muliani O.M 441301851Ummi Az-zahra 441301888M. Fadli 441201716

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYAOKTOBER 2015 i

Page 3: ETS Rumah Lamin

PENDAHULUAN

ii

Setiap bentuk dan kekhasan bangunan rumah adat timur adalah suatu produk dari

kehidupan sosial dan budaya, kepercayaan dan karakter dari masing-masing pelaku sejarah, mulai

dari bentuk atap sampai lantai bangunan mempunyai alasan dan makna tersendiri bagi kehidupan

sehari-hari mereka, salah satunya adalah rumah adat Kalimantan Timur yaitu Rumah Lamin dengan

pelaku suku dayak kenyah.

Tujuan penulisan makalah ini adalah mendapatkan hasil analisis tentang perilaku sosial

budaya suku dayak kenyah yang asli dengan perilaku saat ini dengan pengaruh

modernisasi/globalisasi terhadap unsur arsitektur bangunannya.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas Ujian Tengah Semester

tahun ajaran 2010/201, mata kuliah SEJARAH ARSITEKTUR TIMUR. Selain itu juga sebagai wawasan

akan begitu pentingnya suatu kebudayaan, maka kita sebagai generasi penerus hendaklah menjaga

kebudayan kita sendiri, manfaatnya bukan hanya untuk diri kita saja namun Kebudayaan adalah

harta yang paling berharga dan harus tetap dijaga keberadaannya agar tidak termakan era

globalisasi dan menjadikan kita lupa suatu budaya bangsa.

Page 4: ETS Rumah Lamin

DAFTAR ISIHalaman Judul .................................................................................................................. IPendahuluan ......................................................... .......................................................iiDaftar Isi .................................................................................................................. iiiBab I Deskripsi Objek

Pengenalan Provinsi Kalimantan Timur ...........................................................1

Deskripsi Rumah Lamin ...........................................................2

Kekhasan Rumah Lamin ...........................................................5

Komponen Rumah Lamin ...........................................................7

Denah Rumah Lamin ...........................................................11

Tampak Dan Potongan Rumah Lamin ...........................................................12

Mengenal Suku Dayak Kenyah ...........................................................13Bab II Data

Kekerabatan Dayak Kenyah ...........................................................14

Kehidupan Sosial-Budaya Dayak Kenyah ..........................................................15

Keagamaan/ Kepercayaan Dayak Kenyah ...........................................................22

Kehidupan Dayak Kenyah Kini ...........................................................24Bab III Analisis Data

Pengaruh Sosial Budaya Asli dan Kini pada Lamin .........................................25Bab IV Simpulan ......................................................... ........................................................28PenutupDaftar Pustaka ..................................................................................................................29

iii

Page 5: ETS Rumah Lamin

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

U

o Sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia,kalimantan Tengah, kalimantan Selatan dan Sulawesi

o Luas total Kaltim adalah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3,6 juta

o Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di Nusantara. Ibukotanya adalah Samarinda

o Suku terbesar : Suku jawa, suku bugis, suku banjar dan suku dayak.

Pakaian adat Tari Gong Mandau

Rumah Lamin

Kalimantan Timur

1

Page 6: ETS Rumah Lamin

Rumah adat Kalimantan Timur..“RUMAH LAMIN”

RUMAH LAMIN:o Mempunyai sebutan sendiri yaitu:

o Luuq Orang Tonyooi (Tunjung)o Lou orang Benuaqo Amin orang Bahauo Amin Bioq orang Kenyaho Baang Adet orang Aohengo Lamin orang Melayu (Kutai)

o Rumah adat Dayak yang diresmikan pada tahun 1987,o Lamin bermakna rumah panjang kita semua yaitu

digunakan untuk rumah tinggal beberapa keluarga (keluarga besar),

o Dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dan sambung-menyambung, ditempati puluhan keluarga bahkan dapat menampung sampai 200 orang sebagaimana rumah tradisional suku Dayak pada umumnya,

o Setiap tiang terdapat pahatan (totem) dan pada dinding banyak dijumpai ukiran-ukiran khas dayak, begitu juga dengan atapnya.

o Akses utama adalah tangga yang di tengah bangunan,

2

Page 7: ETS Rumah Lamin

Rumah adat Kalimantan Timur..“RUMAH LAMIN”

RUMAH LAMIN:o Gudang peralatan dan persediaan makanan, juga dapur

terpisah di belakang atau di samping bangunan induk,o Tidak terdapat kamar mandi di dalamnya.o Seluruh bahan bangunan terbuat dari kayu ulin

berwarna hitam yang tahan lama. Tata ruang rumah lamin merupakan rangkaian bangunan yang sama, terdiri dari atas :

o Ruang los panjang yang berfungsi sebagai tempat pertemuan, pelaksanaan upacara adat, serta tempat tidur bagi laki-laki, pemuda dan tamu laki-laki.

o Bilik berderet-deret yang merupakan tempat tidur keluarga dan anak-anak gadis, sedangkan dapur untuk memasak dan tempat makan keluarga berada di belakang bilik-bilik tidur.

3

Page 8: ETS Rumah Lamin

Rumah adat Kalimantan Timur..“RUMAH LAMIN”

o Rumah Lamin terbagi atas tiga ruangan yaitu1. Ruangan dapur2. Ruangan tidur3. Ruang tamu.

o Ruang tidur terletak berderet dan umumnya dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut. Ruang tidur juga dibedakan antara ruang tidur lelaki dan ruang tidur perempuan kecuali jika sang lelaki dan perempuan sudah menikah.

o Ruang tamu umumnya digunakan untuk menerima tamu dan juga untuk pertemuan adat. Ruang tamu adalah ruangan kosong yang panjang.

o Di sisi luar rumah Lamin, ada sebuah tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam. Tangga ini mempunyai bentuk dan model yang sama baik pada rumah Lamin yang dihuni masyarakat Dayak kelas menengah ke atas maupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah. Di bagian bawa rumah Lamin biasanya digunakan untuk memelihara ternak.

4

Page 9: ETS Rumah Lamin

Kekhasan..

“RUMAH LAMIN”

5

Rumah Lamino Berbentuk limas dan berbahan sirap,o Bahan sirap membuat udara dalam rumah lamin

sejuk,o Dan sirap mudah diperoleh di daerah tersebut,o Penutup atap dapat bertahan antara 25 tahun

hingga selamanya.o Ukiran di dalam dan di luar rumah lamin

dianggap untuk menjaga keluarga dari bahaya ilmu hitam yang umumnya dipercayai oleh suku dayak

o Warna khas ukiran rumah lamin didominasi warna kuning, hitam dan putih.

o Warna kuning melambangkan kewibawaan, warna merah keberanian, biru kesetiaan, putih kebersihan jiwa.

Ornamen di dalam rumahOrnamen diatap

2 Patung yang letaknya didepan rumah lamin. Satu menghadap timur dan satunya menghadap ke barat

Page 10: ETS Rumah Lamin

Kekhasan..

6

Selain itu juga pada bagian kaki yang berbentuk ukiran kerangka manusia, binatang dan wanita memakai kain, serta bentuk semi-abstrak yang melambangkan persaudaraan suku Dayak.

Masyarakat percaya ukiran dan patung tersebut berfungsi untuk mengusir roh-roh jahat mengingat kepercayaan suku Dayak yang masih percaya dengan kekuatan-kekuatan gaib atau animisme. Hiasan yang terdapat di rumah Lamin berupa ukiran yang mengandung makna dan lambang tertentu.

Hiasan yang terdapat di rumah Lamin berupa ukiran yang mengandung makna dan lambang tertentu, berupa stilisasi pola bangun berulang, pilin dan kait berkait membentuk hiasan hiasan abstrak dank has, misalnya ular naga, burung enggang, cumi-cumi serta topeng dan kerangka manusia.

Bagi orang Dayak naga merupakan lambang kesaktian, kekuatan dan kepahlawanan; burung enggang melambangkan ketinggian derajat, keluhuran budi dan sekaligus lambang kebangsawanan; cumi-cumi lambang kerakyatan, sedangkan topeng dan kerangka manusia lambing kedamaian.

Contoh motif patung pada tiang atas lamin bagian luar

Motif patung pada tiang panggung

“RUMAH LAMIN”

Page 11: ETS Rumah Lamin

Komponen

“RUMAH LAMIN”

7

Tiang bawahSukaq adalah tiang bawah (tiang utama) yang berfungsi sebagai pondasi bangunan lamin. Sukaq dibuat dari kayu ulin (kayu besi) berdiameter ½ - 1 m dan panjang 6 m, dipancang ditanah dengan kedalaman 2 m dan berjarak 4 m antar tiang satu dengan tiang yang lain.

Tiang bawah rumah lamin

TanggaLamin mempunyai beberapa buah can (tangga) yang dibuat dari batang pohon berdiameter30 - 40 cm. Tangga ini bisa dibalik atau kalau perlu dinaikkan dan diturunkan.

Tangga utama berada di tengah

Page 12: ETS Rumah Lamin

Komponen..

“RUMAH LAMIN”Lantai

Asoq (lantai lamin) terdiri dari tiga bagian, yaitu:1. usoq (serambi),2. bilik (kamar tidur) dan3. ayung (dapur).

Asoq tersusun atas 4 lapisan, yaitu:

4. merurat (gelagar pertama),5. matuukng (gelagar kedua),6. lala (lantai bagian bawah) dan7. diatas lala dipasang lantai yang sebenarnya.

Asoq terbuat dari jejeran kayu meranti yang di buat papan dengan ukuran 1x10 m.

8

Page 13: ETS Rumah Lamin

Komponen..

“RUMAH LAMIN”Dinding dan Tiang Atas

Dinding lamin terbuat dari jejeran papan berbahan kayu meranti. Dinding inilah yang akan membentuk peruntukan ruang pada lamin. Dinding bagian luar dilapisi dengan ornamen-ornamen ukiran khas suku Dayak.

Sedangkan tiang atas dibuat dari batang pohon belengkanai berdiameter 0,5 m. Fungsi utama tiang-tiang atas adalah untuk menyangga atap pada bagian usoq (serambi) karena tidak berdinding. Tiang-tiang atas juga berfungsi sebagai hiasan karena dipahat menjadi patung-patung dengan berbagai bentuk, pada umumnya berbentuk wajah manusia dan binatang.

9

Page 14: ETS Rumah Lamin

Komponen..

“RUMAH LAMIN”

AtapKepang (Atap), terbuat dari jejeran

kepingan kayu keras berukuran 70 x 40 cm. Setiap lembaran kayu tersebut diberi lubang sebagai tempat pengikat, kemudian disusun dengan teratur, sehingga bagian tepi lembar yang satu menutupi tepi lembar yang lainnya.

Bagian puncak atap ditutup dengan kulit kayu keras yang diikat sedemikian rupa sehingga cukup kuat untuk menahan terpaan angin. Pada bagian ujung-ujung atap dipasang hiasan berupa kayu les yang sudah diukir dan mencuat hingga dua meter.

Ukiran tersebut bermotif kepala naga sebagai simbol keagungan, budi luhur, dan kepahlawanan.

10

Page 15: ETS Rumah Lamin

Denah..

“RUMAH LAMIN”

Denah Lamin

Can (tangga)Usoq (serambi)Bilik (kamar tidur)Lepubung (gudang bahan makanan/ lumbung padi)Jayung (dapur)

11

Page 16: ETS Rumah Lamin

Tampak dan potongan..

“RUMAH LAMIN”

Potongan 1Tampak samping

Tampak sampingDenah lantai

Potongan 2

12

Page 17: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”o Termasuk rumpun Kenyah-Kayan-Bahau yang berasal

dari dataran tinggi Usun Apau, daerah Baram, Sarawak.o Suku Kenyah memasuki Kabupaten Malinau, Kalimantan

Timur melalui sungai Iwan di Sarawak terpecah dua sebagian menuju daerah Apau Kayan yang sebelumnya ditempati suku Kayan dan sebagian yang lainnya menuju daerah Bahau.

o Pergerakan suku ini menuju ke hilir akhirnya sampai ke daerah Mahakam dan akhirnya sebagian menetap di Kampung Pampang Samarinda Utara, Samarinda. Sebagian lagi bergerak ke hilir menuju Tanjung Palas.

o Suku Kenyah merupakan 2,4% penduduk Kutai Barato Suku Kenyah terbagi menjadi Kenyah Dataran Rendah

dan Kenyah Dataran Tinggi /Usun Apau Kenyah.o Seni budaya suku Kenyah sangat halus dan menarik,

sehingga ragam seni hias banyak dipakai pada bangunan-bangunan di Kalimantan Timur, bukan saja terdiri daripada seni ukiran tetapi tarian dan juga cara hidup mereka.

Mengenal..

Keluarga Kenyah dari foto tahun 1940-an

Keluarga Kenyah dari foto terkini

13

Page 18: ETS Rumah Lamin

Kekerabatan..

“SUKU DAYAK KENYAH”o Hubungan Kekerabatan mengikuti garis keturunan patrilinial.

Dalam satu lamin dapat dijumpai hidup beberapa keluarga, mulai dari orang tua, anak, cucu, sepupu hingga keponakan. Dahulu kala sebuah lamin dapat menampung lebih dari 100 KK, sehingga tidak ada bentuk keluarga batih mutlak.

o Batih baru ada kalau sekiranya pasangan suami istri mau memisahkan diri dari lamin. Namun hal ini jarang dilakukan, karena pertimbangan ekonomi. Sebab, dengan memilih tinggal didalam lamin, segala persoalan dan kebutuhan sehari-hari menjadi tanggung jawab bersama.

o Hidup bersama-sama dalam keadaan sedih maupun senang, bersama-sama dalam berjuang, dan saling bergantung satu sama lain (komunal).

o Di dalam lamin, kepala adat menempati kamar bagian tengah. Bagi mereka, kepala adat adalah orang yang dipilih menurut garis keturunan bangsawan, yang dapat melindungi dan berwawasan luas tentang adat setempat. Dalam struktur masyarakat, posisi kepala adat berada dibawah kepala desa. Namun, dalam keseharian, kepala adat tampak lebih dihormati daripada kepala desa.

14

Page 19: ETS Rumah Lamin

Kehidupan sosial dan budaya..

“SUKU DAYAK KENYAH”o Mata pencaharian

Bercocok tanam di ladang adalah mata pencaharian masyarakat Dayak. Selain bertanam padi mereka menanam ubi kayu, nanas, pisang, cabai, dan buah-buahan. Adapun yang banyak ditanam di ladang ialah durian dan pinang.

Mata pencaharian mereka memang bertani. Umumnya, sebagai peramu hasil hutan dan peladang berpindah. Perladangan dilakukan dengan sistem rotasi alam selama 4-7 tahun. Di desa Long Payao, Sei Anai, dan Metun I, sistem rotasinya sampai 10 tahun. Inilah, agaknya, mengapa suku Dayak kerap dituding sebagai perusak lingkungan hutan.

Namun ada yang unik pada suku Dayak. Bila ditemukan pohon buah-buahan seperti misalnya langsat, rambutan, dsb, didekat batangnya ditemukan seligi dan digaris dengan kapur, berarti dilarang mengambil atau memetik buah yang ada dipohon itu.

15

Pisang hasil kebun suku dayak

Pohon langsat dan pohon durian

Page 20: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”o Adat Kelahiran Dayak Kenyah

Jika ada istri dari Suku Dayak Kenyah melahirkan maka bunyi-bunyian gong dan gendang terus dikumandangkan jangan sampai tangisan anak itu terdengar oleh binatang-binatang dihutan sebab itu adalah pantangan maka akan berkembang mitos “Anakmu akan sial sepanjang Zaman”.o Upacara Pemberian Nama Dayak KenyahBagi keluarga yang baru saja mendapat momongan harus mengundang seluruh penduduk kampung yang berhak memberi nama adalah nenek, ibu, atau perempuan lain yang berasal dari lingkungan keluarga mereka. Sedangkan laki-laki dan bahkan ayahnya sendiri sangat dipantangkan memberikan nama. Bila anak mereka laki-laki Ayam jantan harus dikorbankan Darahnya diletakan diatas mandau (parang) dan lalu dioleskan ketanah sebelah kanan bayi dan bersama itu mantra dibacakan “Berilah anak ini air kehidupan”.

o Rapat Adat Dayak KenyahPara peserta rapat harus berbaju

kulit binatang dan bercawat kain hitam sebelum rapat dimulai para peserta rapat memakan bubur tepung beras yakni sebagai lambang persatuan. Sebagai acara kedua para peserta rapat beramai-ramai meminum air “tapai” (tape) sambil menyanyikan lagu-lagu lama, acara ketiga kepala adat dipersilahkan memayungi seekor babi sebagai lambang Perlindungan Tuhan Bunga Malan yang bisa memaafkan kesalahan semua orang. Acara keempat kepala adat dipersilahkan menghidangkan delapan gelas “jakan” (Minuman keras) kepada bangsawan tertinggi dan bila minuman sudah dihabisi barulah rapat boleh dimulai.

Kehidupan sosial dan budaya..

16

Page 21: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”o Pengobatan Oleh Dayak Kenyah

Dukun dari suku dayak bernama Dayung dia bisa menyembuhkan sakit seseorang dengan cara telur ayam di letakan diatas kepala dan yang Dayung pun mengucapkan Mantera “Ni atau Sio diman, menyat tolong lait nyengau” (tolong berikan air yang dapat menghidupkan).

Kepada sisakit, ayam dibunuh lalu darahnya di teteskan ketubuhnya, kepada hantu-hantu, doa dipanjatkan yaitu semoga penderita disembuhkan. Bila si penderita tidak dapat tertolong di pukulah gong sebagai pemberitahuan kepada penduduk yang ada dikampung atau di hutan bahwa sudah terjadi kematian, lelaki warga kampung bersenjata membacoki dinding Rumah dan tiang-tiang sebagai tanda memerangi hantu-hantu yang mengakibatkan kematian.

o Kematian Dayak KenyahMayat di berikan diatas tikar, keluarga si mati berkumpul bertangis-tangisan

sambil menyanyikan syair-syair pujian atas jasa almarhum yang telah meninggalkan keluarga.

Sementara itu, senjata-senjata perang harus diletakan disamping jenazah. Sungai terdekat dengan kampung disediakan pedoman kaki mayat membujur ke hilir. Kepala mengarah ke hulu menurut arus sungai mengalir. Peti mati, Lungun namanya, jenazah diberi harta dan senjata perangnya. Empat hari empat malam mayat disemayamkan. Pemuda-pemuda membuat tekalong atau rumah-rumahan, diatasnya duduk keluarga yang si mati, dihadapan peti mati bertangis-tangisan, sementara itu kepala adat memberikan petuah kepada para pemikul rumah-rumahan.

Kehidupan sosial dan budaya..

http://pramitadwiristianti.blogspot.co.id/2011/06/kebudayaan-suku-dayak-kenyah.html 17

Page 22: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”

Kehidupan sosial dan budaya..

o Tabu Kematian Dayak KenyahBila perempuan Dayak kenyah mati melahirkan satu kampung harus membiarkan

kalau ditolong membawa bencana itulah perintah dari dewa-dewa. Penduduk kampung hanya membuatkan peti mati yang diletakan diatas kuburan sedangkan mayat hanya diurus suami sendiri atau saudara dari perempuan yang mati tersebut ke dalam “kiba” (kiba adalah sejenis keranjang berukuran tinggi.

Kiba dibuat dari anyaman rotan kiba diusung dibelakang dan diberi tali untuk diusungkan ke kedua ketiak) mayat diletakan pada saat membawa kekuburan jangan melewati rumah orang karena seluruh kampung akan kena bencana sial atau kalah dalam perang itulah peraturan yang diberikan oleh roh nenek moyang.o Setangis Dayak Kenyah

Dalam acara upacara setangis di situlah seluruh keluarga menagis pelan-pelan, peti mati dimasukan kedalam kubur diiringi bunyi-bunyian kelentengan gong dan gendang. Setangis adalah upacara pemakaman yang diiringi kesenian JAMOK HARANG, main alu dan sabung Ayam. Dalam upacara setangis dihidangkan ketan hitam, roti-rotian telur masak dan segala macam makanan yang lain.

http://pramitadwiristianti.blogspot.co.id/2011/06/kebudayaan-suku-dayak-kenyah.html 18

Page 23: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”o Dunia Supranatural

Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.

o Mangkok MerahMangkok merah merupakan media

persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.

Manajah Antang-mencari petunjuk dari arwah leluhur

Mangkok merah-media persatuan suku dayak

Kehidupan sosial dan budaya..

19

Page 24: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”o Tari burung Engggang

sebuah tarian Suku Dayak Kenyah Kalimantan Timur. Tari Burung Enggang menjadi tarian wajib dalam setiap upacara adat Suku Dayak Kenyah. Tari Burung Enggang menggambarkan kehidupan sehari-hari burung enggang yang biasanya dibawakan oleh wanita-wanita muda Suku Dayak Kenyah

Menurut kepercayaan orang Dayak Kenyah nenek moyang mereka berasal dari langit dan turun ke bumi menyerupai burung enggang. Oleh karena itu, masyarakat dayak Kenyah sangat menghormati dan memuliakan burung enggang. Sehingga Tari Enggang dapat dimaknakan sebagai perhormatan Suku Dayak Kenyah terhadap asal usul leluhur mereka. Bulu-bulu Burung Enggang ini selalu memegang peranan yang penting pada setiap upacara-upacara adat dan tarian-tarian adat dan juga bentuk-bentuk Burung Enggang banyak terdapat pada ukir-ukiran suku Dayak Kenyah.

Ada pula yang mengartikan Tarian Burung Enggang sebagai simbol perpindahan masyarakat Dayak dari satu tempat ke tempat lainnya secara berkelompok.

Tari burung Enggang-dibawakan wanita muda

Tari burung enggang-khas bulu burung enggang

Kehidupan sosial dan budaya..

20

Page 25: ETS Rumah Lamin

“SUKU DAYAK KENYAH”o Tari Gong

Tari Gong atau dapat disebut juga Tari Kancet Ledo adalah salah satu tarian Dayak Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Dayak Kenyah. Tarian ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya. Tari ini biasanya dipertunjukkan pada saat upacara penyambutan tamu agung atau upacara menyambut kelahiran seorang bayi kepala suku.

Gerakan dalam Tari Gong mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sampe.

Tari Gong menceritakan kemolekan seorang gadis yang menari diatas sebuah gong, dimana gadis itu akan diperebutkan oleh dua orang Pemuda Dayak.

Kesederhanaan tari Gong terlihat pada gerak dan musik.

Gerak pada tari Gong hanya beberapa segmen tubuh saja yang bergerak, serta bentuk gerakannya diulang- ulang pada saat penari menuju Gong, saat berada di atas Gong dan turun dari Gong.

Tari Gong-mengekspresikan kelembutan wanita

Tari gong-menceritakan seorang gadis diperebutkan oleh dua pemuda dayak

Kehidupan sosial dan budaya..

21

Page 26: ETS Rumah Lamin

Kehidupan Beragama/Kepercayaan..

“SUKU DAYAK KENYAH”Agama nenek moyang mereka dinamakan Bungan Ibadat mereka tidak teratur dan

tertentu mereka beribadat hanya pada saat-saat yang perlu dengan sesajen melimpah-ruah, dan memakan waktu yang lama sering mengadakan pesta, berupa pesta:o Erau kepala adalah pesta memohon doa agar Bungan Malan dan Bali Utung memberikan

kesuburan kepada tanah ladang yang baru dibuka.o Ukaw Mending adalah pesta yang dilakukan ketika kampung ditimpa bencana. Sebelum Ukaq

Mending di mulai seluruh penduduk diberitahu untuk ber”tabu” selam tiga hari yaitu: jangan memancing, jangan berburu, jangan menumbuk padi, menjahit, keluar kampung dan jangan pula menerima tamu selama bertabu itu. Penguasa pesta terus-menerus membaca mantera agar Bungan Malan melenyapkan malapetaka.

o Erau Bunut adalah pesta pemberian nama yang dilaksanakan semeriah-meriahnya.o menurut kepercayaan turun temurun terutama yang tinggal dipedalaman bahwa asal usul suku

dayak diturunkan dari langit yang ketujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau”, Arti Palangka yaitu suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci dari emas yang diturunkan dari langit. Sering juga disebut kan “Ancak atau Kalangkang”

http://pramitadwiristianti.blogspot.co.id/2011/06/kebudayaan-suku-dayak-kenyah.html 22

Page 27: ETS Rumah Lamin

Kehidupan Beragama/Kepercayaan..

“SUKU DAYAK KENYAH”Di depan rumah Lamin terdapat 2 (dua) deret patung manusia dan hewan sebagai

penjaga lamin beserta seluruh penghuninya, dan beberapa penghuni lainnya seperti binatang kera dan buaya di atas kepalanya. Menurut kepercayaan Dayak, patung yang menghadap ke Timur atau ke arah matahari terbit mempunyai kekuatan membantu mendatangkan rejeki dan kebaikan, sedangkan patung yang menghadap ke selatan mempunyi fungsi sebagai tolak balanatau roh jahat yang akan mengganggu. Patung-patung itu dinamakan sambang lawing dalam bahasa Dayak Tunjung.

Rumah Lamin di anjungan Kalimantan imur digunakan sebagai tempat peragaan berbagai benda budaya dan produk unggulan dari tiap kabupaten/ kota, antara lain hasil kerajinan, lukisan berbagai upacara adat suku Dayak, serta benda upacara seperti guci dan tempayan. Di bagian lain terdapat berbagai hasil produksi Kalimantan Timur, pakaian dan senjata tradisional seperti peralatan khas suku Dayak.

Di dekat patung terdapat blontang yaitu tiang kayu tinggi untuk mengikat atau menambatkan binatang korban, biasanya kerbau atau sapi yang digunakan dalam upacara adat. Di belakang anjungan terdapat lungun, yakni peti berukir dan bertiang sebagai tempat menyimpan mayat pada suku Dayak Benuaq. Di sudut lain terdapat lumbung (kerangking), aslinya tempat tersebut untuk menyimpan padi dan hasil panen suku Dayak Kenyah.

http://anjungantmii.com/kalimantantimur/index.php?option=com_content&view=article&id=1:anjungankalimantantimur&catid=1:anjungan&Itemid=3 23

Page 28: ETS Rumah Lamin

Kehidupan saat ini..

“SUKU DAYAK KENYAH”

24

Dewasa ini, suku Dayak yang tinggal di rumah panjang makin menipis. Dua agama yang banyak dianut mereka, Kristen dan Islam, sama-sama menganggap bahwa tinggal di rumah panjang kurang higienis. Anggapan ini muncul karena suku dayak tinggal bersama dengan hewan ternak mereka yang berada di bagian bawah Lamin. Lebih-lebih secara moralitas. Pemerintah Indonesia pun secara tidak sadar turut mendorong para suku tersebut meninggalkan rumah tradisonal mereka. Kegiatan pembangunan saat ini, menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan sehingga terjadi pergeseran nilai-nilai sosial di pedesaan. Hal ini mempengaruhi bentuk dan fungsi Lamin (rumah panjang) dan segala kegiatan di dalamnya. kehidupan modern dan penebangan hutan di seluruh pulau Kalimantan, membuat para suku pedalaman khususnya suku Dayak, lambat laun meninggalkan kehidupan bermukim di Lamin dan kehidupan tradisional mereka. mereka didorong untuk hidup di rumah tunggal dengan keluarga masing-masing.

Namun keterampilan mereka mengukir dan melukis di atas kayu masih menjadi hal yang menarik. Paling tidak, mereka masih dibutuhkan untuk menghiasi lamin adat. Kuburan, belawing dan kerajinan mereka. Suku Dayak memang tidak banyak lagi yang tinggal di Lamin. Modernisasi mendorong mereka bermigrasi. Hutan tempat tinggal mereka semakin berkurang akibat penebangan hutan untuk pertambangan dan perkebunan.

Seperti yang terjadi di kampung Datah Bilang, suku Dayak Kenyah yang terkenal dengan kesenian ukirnya, awalnya hidup tentram dalam bilik-bilik rumah panggung mereka. Namun pada tahun 1969, suku yang sebelumnya menghuni daerah Apao Kayan ini bermigrasi. Kebutuhan akan garam, minyak dan msg, mempengaruhi mereka.

Page 29: ETS Rumah Lamin

PENGARUH SOSIAL BUDAYA ASLI DAN KINI PADA LAMIN

ASLI SEKARANG ANALISIS

Panggung, tidak bertingkat Panggung bertingkat

Prinsip rumah lamin yang memanjang dan tidak bertingkat mulai berubah

Bangunan Lamin dari kayu Beton dan dilapisi kayu Alternatif bahan selain kayu sudah banyak ditemukan

Kolong Lamin sebagai kandang tidak beralas Lantai dasar diplester Penghuni lamin sudah mulai peduli akan

kebersihan dan kesehatan

Lamin berfungsi sebagai tempat tinggal bersama

Sebagai tempat untuk berkumpul dan pertunjukan

Saat ini rumah lamin hanya di gunakan sebagai tempat bermusyawarah, upacara

adat dan wisata.

Pembangunan rumah lamin baru masih ada

Pembangunan rumah lamin baru sudah tidak ada

Gotong royong warga mulai melemah dan sedikitnya pemuda yang tinggal di Lamin

Orientasi rumah Lamin menghadap ke sungai Masih tetap dilestarikan

kegiatan social, budaya dan ekonomi di pasar terapung yang lazim ditemui di

Kalimantan Timur, sebagai daerah tujuan wisata di pulau Kalimantan yang terkenal, seperti manik-manik, kain kayu jomo dan

ulap doyo

25

Page 30: ETS Rumah Lamin

PENGARUH SOSIAL BUDAYA ASLI DAN KINI PADA LAMIN

ASLI SEKARANG ANALISIS

Pemakaman jasad dimasukkan di peti (lungun) dan disimpan di

tebing dengan ketinggian tertentu, baru dalam beberapa

bulan dikuburkan di sekitar rumah Lamin

Pemakaman langsung dikuburkan layaknya pada umumnya

Kepercayaan untuk mengantar arwah leluhur sudah tidak banyak dianut oleh

suku dayak

26

Page 31: ETS Rumah Lamin

Lamin Asli Vs Lamin Sekarang

27

Page 32: ETS Rumah Lamin

28

Simpulan AnalisisPenutup..

Kehidupan Dayak Kenyah sekarang ini banyak perubahan terutama pada tempat tinggalnya yang tidak lagi tinggal di rumah Lamin.

Pemerintah, dan gaya modern yang dibawa oleh pendatang ikut serta menjadi faktor perubahan gaya hidup dan tradisi Dayak Kenyah, Namun kebudayaan dan kekhasannya tetap dilestarikan sebagai komoditas wisata Kalimantan Timur.

-Selesai-

Page 33: ETS Rumah Lamin

Daftar Pustaka

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Timur2. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak_Kenyah3. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Lamin4. https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Dayak5. https://arsitekturberkelanjutan.wordpress.com/2010/05/06/tropical-architecture-rumah-panjang/6. http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1055/rumah-adat-lamin-kalimantan-timur7. https://iszal.wordpress.com/2009/12/19/rumah-lamin/8. http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/10/rumah-adat-lamin-suku-dayak-kaltim.html9. https://maratulmaghfiroh.wordpress.com/tutorial-hijab/rumah-adat-di-kalimantan/10. http://www.wisatapedia.net/index.php/telusur/kalimantan-timur/komponen-budaya/lamin/11. http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?

mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=6798912. http://awalinfo.blogspot.co.id/2013/05/mengenal-lebih-dekat-suku-dayak.html13. https://sepatucrocspria.wordpress.com/category/wisata/14. http://www.academia.edu/12216048/

Perubahan_Pola_Ruang_Dalam_Rumah_Lamin_Adat_Dayak_Kenyah_Akibat_Pengaruh_Modernisasi_di_Desa_Pampang_Samarinda

15. https://odeammooa.wordpress.com/2015/06/09/kondisi-masa-kini-arsitektur-tradisional-rumah-adat-minahasa-sulawesi-utara-dan-rumah-adat-suku-dayak-kalimantan-timur/

16. http://alfiyah.it.student.pens.ac.id/project%20fix/rumah.html17. http://anjungantmii.com/kalimantantimur/index.php?

option=com_content&view=article&id=1:anjungankalimantantimur&catid=1:anjungan&Itemid=3

29