Etos Kerja Islami 2015

28
ETOS KERJA ISLAMI Agus Siswanto

description

power point

Transcript of Etos Kerja Islami 2015

Page 1: Etos Kerja Islami 2015

ETOS KERJA ISLAMI Agus Siswanto

Page 2: Etos Kerja Islami 2015

ETOS

• Berasal dari bahasa Yunani ‘Ethos’ : sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu

• Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat

KERJA adalah kegiatan melakukan sesuatu

1) dilakukan atas dorongan tanggung jawab

2) dilakukan karena kesengajaan dan perencanaan

3) memiliki arah dan tujuan yang memberikan makna bagi pelakunya

ETOS KERJA

• Sikap & pandangan thd kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri atau sifat-sifat mengenai cara kerja yang dimiliki seseorang atau suatu kelompok manusia/ bangsa

ETOS KERJA (HIMMATUL ‘AMAL)

Page 3: Etos Kerja Islami 2015

ETOS KERJA ISLAMI

• Etos kerja yang muncul karena dorongan pelaksanaan

ibadah, sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan,

mempunyai tujuan Mardhatillah (keridhaan ALLAH SWT)

ALLAH SWT

MANUSIA SESAMA

MANUSIA

Page 4: Etos Kerja Islami 2015

MOTIVASI KERJA

Dorongan/landasan manusia utk melakukan

aktivitas perbuatan

Menentukan keberhasilan perbuatan

Wajib memahami motivasi yg shahih & kuat agar

aktivitas dpt dilakukan dg baik & sempurna

Tiga jenis motivasi

1. Motivasi materi/ kebendaan (al-quwwah al-madiyyah)

2. Motivasi non materi/ emosional (al-quwwah al-

ma’nawiyah)

3. Motivasi spiritual (al-quwwah ar-ruhiyah)

Page 5: Etos Kerja Islami 2015

1. Motivasi materi/ kebendaan

(al-quwwah al-madiyyah)

• Pengaruh lemah dan mudah dipatahkan

• Berasal dari kebutuhan jasmani/ naluri manusia

• Ada dorongan kebutuhan jasmani/ naluri, namun

tidak dipenuhi karena tidak memerlukan atau karena

dapat menahan dorongan nafsunya

• Lapar → makan (bisa ditahan dg puasa)

• Keinginan memiliki harta (uang, mobil, rumah) →

korupsi (terhalang oleh rasa takut atau harga diri)

• Tidak bisa dijadikan landasan utk membangun

perbuatan yang shahih

Page 6: Etos Kerja Islami 2015

2. Motivasi non materi/ emosional

(al-quwwah al-ma’nawiyah)

• Kondisi kejiwaan/ psikologis yg mendorong manusia

melakukan perbuatan

• Pengaruhnya lebih kuat daripada motivasi materi

meskipun tidak konstan & tahan lama

• Utk melakukan perbuatan ini kadang manusia

mampu mengorbankan materi atau tenaga

• Namun jika kondisi kejiwaan seseorang berubah/

dialihkan maka motivasi psikologi bisa hilang

• Contoh: Reformasi Indonesia 1998

• Tidak bisa dijadikan asas utk melakukan perbuatan

Page 7: Etos Kerja Islami 2015

3. Motivasi spiritual

(al-quwwah ar-ruhiyah)

• Motivasi yg dibangun berdasarkan prinsip perintah &

larangan Allah SWT

• Kesadaran atas hubungan manusia dg Allah sbg Zat

Yg Maha Tahu segala perbuatan

• Mendorong manusia utk melakukan perbuatan apa

saja meskipun mengorbankan jiwa, raga, & harta

• Contoh: motivasi sahabat ketika bersama Rasulullah

SAW pergi berjihad ke perang Badar. Jumlah

pasukan kaum muslimin hanya 300 sedangkan

pasukan kafir Quraisy > 1000

Page 8: Etos Kerja Islami 2015

Jawaban Sa’ad bin Mu’adz

“Sepertinya Tuan ragu pada kami, wahai Rasulullah. Tuan juga sepertinya khawatir bahwa orang-orang Anshar, sebagaimana yang terlihat dalam pandanganmu, tidak akan menolongmu, kecuali di negeri mereka. Saya bicara atas nama orang-orang Anshar, dan memberi jawaban berdasarkan sikap mereka. Bawalah kami pergi bersamamu sebagaimana yg Tuan kehendaki. Ikatlah tali siapapun yg Tuan kehendaki. Dan ambillah dari harta siapapun di antara kami yg Tuan kehendaki. Dan berikanlah mana saja yg Tuan kehendaki. Apa saja yg Tuan ambil, niscaya lebih kami sukai daripada yg Tuan tinggalkan. Demi Allah, kalau seandainya Tuan menempuh perjalanan berama kami hingga ke Barak al-Ghamad (kota di Ethiopia), pasti kami semua akan tetap bersamamu. Dan demi Allah, kalau seandainya Tuan mengajak kami untuk menyeberangi lautan sekalipun, pasti akan kami seberangi bersamamu”

Page 9: Etos Kerja Islami 2015

Motivasi Yang Shahih Dan Kuat

Untuk Membangun Aktivitas

Manusia Sehingga Berhasil

Merealisasikan Tujuannya

Adalah Motivasi Spiritual

Page 10: Etos Kerja Islami 2015

TUJUAN PERBUATAN Nilai perbuatan yang hendak diraih manusia ketika

melakukan aktivitas

1. Nilai materi (al qimah al madiyyah)

Jual beli, bekerja, syirkah → keuntungan

2. Nilai kemanusiaan (al qimah al-khuluqiyyah)

Menghiasi perbuatan dg sifat-sifat yg diperintahkan Allah

Misal : jujur dalam jual beli

3. Nilai akhlak (al qimah al insaniyah)

Layanan manusia pada sesamanya

Misal: membantu fakir-miskin

4. Nilai spiritual (al qimah ar ruhiyah)

Meningkatkan hubungan manusia dengan Allah

Misal: Shalat, zakat, puasa, haji

Page 11: Etos Kerja Islami 2015

KAIDAH PERBUATAN (Qa’idah ‘amaliyyah)

1. Dibangun berdasarkan pemikiran atau kesadaran (mabni ‘ala al-fikri)

• Adanya realitas kebutuhan manusia (jasmani & naluri)

• Dasar pemenuhan kebutuhan (status hukum syara atas perbuatan, nilai yg ditetapkan Allah atas perbuatan tersebut, metode utk merealisasikan perbuatan)

2. Untuk mencapai tujuan tertentu (min ajli ghayah mu’ayyanah)

Perbuatan dilakukan utk mewujudkan tujuan tertentu (al qimah al madiyyah, al qimah al-khuluqiyyah, al qimah al insaniyah, al qimah ar ruhiyah)

3. Dibangun berdasarkan keimanan dan keyakinan (mabni ‘ala al-iman)

• Allah Maha Tahu atas apa yg dikerjakan (lahir & batin)

• Perbuatan manusia akan dihisab di akherat

• Tawakkal

Page 12: Etos Kerja Islami 2015

Cara

Melakukan

Perbuatan

Tujuan

(Qimah ‘Amal)

Kaidah

(Qa’idah ‘Amal)

Material

Motivasi

(Quwwah Amal) Emosional

Spiritual

Materi

Kemanusiaan

Akhlak

Dinalar

Ada Tujuan

Disertai Iman

Spiritual

Tergambar

Bisa Diwujudkan

Ada Sarana

Serius Beramal

Serius Berfikir

Page 13: Etos Kerja Islami 2015

Syarat pokok agar setiap aktivitas bernilai

ibadah • Ikhlas

• Menjadikan Allah SWT tujuan akhir dalam

setiap perbuatan

• Shawab (benar)

• Aktivitas dilakukan sesuai dengan tuntunan

yang diajarkan oleh agama melalui Rasulullah

saw untuk pekerjaan ubudiyah (ibadah khusus),

dan tidak bertentangan dengan suatu ketentuan

agama dalam hal muamalat (ibadah umum)

Page 14: Etos Kerja Islami 2015

KONSEP RIZKI

• Berasal dari bahasa arab: Razaqa-Yarzuqu-Rizq yg berarti a’tha-Yu’thi-I’tha (pemberian)

• Rizki = Apa saja yg bisa dikuasai (diperoleh) oleh makhluk baik yg bisa dimanfaatkan atau tidak (halal-haram, positif-negatif, bodoh-cerdas, cantik-jelek)

• Setiap makhluk telah dijamin rizkinya oleh Allah • “Dan tidak ada satupun hewan melata dimuka bumi ini,

kecuali rizkinya telah ditetapkan oleh Allah “ (QS. Hud:6)

• Rizki ada di tangan Allah

• Usaha manusia hanya merupakan kondisi yg bisa mendatangkan rizqi bukan sebab datangnya rizki

• Usaha manusia menentukan halal/haramnya rizki yg diperoleh

Page 15: Etos Kerja Islami 2015

“Jika kalian bertawakkal dengan tawakkal

yang sebenar-benarnya niscaya Allah akan

melapangkan rizki kepada kalian,

sebagaimana Dia telah memberi rizki

kepada burung yang berangkat (pagi)

dengan perut kosong dan pulang dengan

(perut) kenyang” (HR At-Tirmidzi dan Ahmad)

Page 16: Etos Kerja Islami 2015

HUKUM BEKERJA

• Bekerja adalah kodrat dari kehidupan, baik kehidupan spiritual, intelektual, fisik, biologis, maupun kehidupan individual dan sosial dalam berbagai bidang

• Jika kerja adalah ibadah dan status hukum ibadah pada dasarnya adalah wajib, maka status hukum bekerja pada dasarnya juga wajib. Kewajiban ini pada dasarnya bersifat individual, atau fardhu ‘ain, yang tidak bisa diwakilkan kepada orang lain

ل الله ب عضهم على ب عض وبا أن فقوا من أموالم الرجال ق وامون على النساء با فض

• Para lelaki (suami) itu pemimpin bagi para wanita (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (yang lelaki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (yang lelaki) telah memberikan nafkah dari harta mereka” (QS. An-Nisa: 34).

Page 17: Etos Kerja Islami 2015

Landasan bekerja (1)

• “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri Akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari Dunia”(Al-Qashash: 77)

• “Apabila telah selesai shalat, maka hendaklah kalian bertebaran di muka bumi dan carilah karunia Allah, dan sebutlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian memperoleh keberuntungan” (Al-Jumu’ah: 10)

• “Dan katakanlah: "bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu. (At Taubah:105)

Page 18: Etos Kerja Islami 2015

• Tidaklah seorang di antara kamu makan suatu

makanan yang lebih baik daripada memakan dari

hasil keringatnya sendiri (HR Baihaqi)

• Barangsiapa pada malam hari merasakan

kelelahan dari upaya ketrampilan kedua

tangannya pada siang hari maka pada malam itu

ia diampuni (HR Ahmad)

Landasan bekerja (2)

Page 19: Etos Kerja Islami 2015

Landasan bekerja (3)

• Suatu hari Rasulullah Saw. berjumpa dengan Sa’ad bin

Mu’adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan Sa’ad

melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti

terpanggang matahari. “Kenapa tanganmu?” tanya Rasul

kepada Sa’ad. “Wahai Rasullullah,” jawab Sa’ad,

“tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan

cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi

tanggunganku”. Seketika itu beliau mengambil tangan

Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang yang tidak akan pernah tersentuh api Neraka”.

Page 20: Etos Kerja Islami 2015

• Ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah

SAW. Orang tersebut bekerja sangat giat dan tangkas.

Para sahabat kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah,

andaikata bekerja semacam orang itu dapat digolongkan

jihad fi sabilillah, maka alangkah baiknya”. Mendengar itu

Rasul menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi

anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah fi sabilillah,

kalau ia bekerja menghidupi orangtuanya yang sudah

lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk

kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu

juga fi sabilillah.” (HR. Thabrani)

Landasan bekerja (4)

Page 21: Etos Kerja Islami 2015

KUALITAS KERJA ISLAMI

1. Ash-Shalah (Baik dan Bermanfaat)

2. Al-Itqan (Kemantapan atau perfectness)

3. Al-Ihsan (Melakukan yang Terbaik atau Lebih

Baik Lagi)

4. Al-Mujahadah (Kerja Keras dan Optimal)

5. Tanafus dan Ta’awun (Berkompetisi dan

Tolong-menolong)

6. Menghargai Nilai Waktu

Page 22: Etos Kerja Islami 2015

1. Ash-Shalah (Baik dan Bermanfaat)

• Islam hanya memerintahkan atau menganjurkan

pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi

kemanusiaan, agar setiap pekerjaan mampu

memberi nilai tambah dan mengangkat derajat

manusia baik secara individu maupun kelompok

• “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-

derajat (seimbang) dengan apa yang

dikerjakannya.” (al-An’am: 132)

Page 23: Etos Kerja Islami 2015

2. Al-Itqan (Kemantapan atau perfectness)

• Kualitas kerja yang itqan atau perfect merupakan

sifat pekerjaan Tuhan (baca: Rabbani), kemudian

menjadi kualitas pekerjaan yang Islami (an-Naml: 88)

• Itqan = mencapai standar ideal secara teknis

• Diperlukan dukungan pengetahuan & skill yang

optimal

• Islam mewajibkan umatnya agar terus menambah

atau mengembangkan ilmunya

• Konsep itqan memberikan penilaian lebih terhadap

hasil pekerjaan yang sedikit atau terbatas, tetapi

berkualitas, daripada output yang banyak, tetapi

kurang bermutu

Page 24: Etos Kerja Islami 2015

3. Al-Ihsan (Melakukan yang Terbaik atau

Lebih Baik Lagi)

• Pertama, ihsan berarti ‘yang terbaik’ dari yang dapat

dilakukan

• Setiap muslim mempunyai komitmen terhadap dirinya untuk

berbuat yang terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan

• Kedua, ihsan mempunyai makna ‘lebih baik’ dari

prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya

• Peningkatan yang terus-menerus, seiring dengan

bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu, dan

sumber daya lainnya

Page 25: Etos Kerja Islami 2015

4. Al-Mujahadah (Kerja Keras & Optimal)

• Mujahadah adalah ”istifragh ma fil wus’i”, yakni

mengerahkan segenap daya dan kemampuan

yang ada dalam merealisasikan setiap pekerjaan

yang baik

• Mobilisasi & optimalisasi sumber daya

Page 26: Etos Kerja Islami 2015

5. Tanafus dan Ta’awun (Berkompetisi &

Tolong-menolong)

• Persaingan dalam kualitas amal solih

• “fastabiqul khairat” (maka, berlomba-lombalah

kamu sekalian dalam kebaikan) (al-Baqarah:

108)

• “wasari’u ilaa maghfiratin min Rabbikum

wajannah” `bersegeralah kamu sekalian

menuju ampunan Rabbmu dan surga` (Ali

Imran 133-135)

Page 27: Etos Kerja Islami 2015

6. Menghargai Nilai Waktu

• Keuntungan atau pun kerugian manusia banyak

ditentukan oleh sikapnya terhadap waktu

• Menghargai waktu sebagai karunia Ilahi yang

wajib disyukuri.

• Dengan cara mengisinya dengan kualitas amal

terbaik

Page 28: Etos Kerja Islami 2015

TERIMAKASIH