Etiket-Etika Dalam Komunikasi

32
5i Etiket-Etika Dalam Etiket-Etika Dalam Komunikasi Komunikasi Siswo P Santoso Siswo P Santoso

Transcript of Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Page 1: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

5i

Etiket-Etika Dalam KomunikasiEtiket-Etika Dalam Komunikasi

Siswo P SantosoSiswo P Santoso

Page 2: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Arti Definisi / Pengertian Etika ( Etik )•Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.

Page 3: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Arti Definisi / Pengertian Etiket•Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.

Page 4: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi•beberapa etika dan etiket berkomunikasi antar manusia sehari-hari :•1. Jujur, tidak berbohong2. Bersikap Dewasa ,tidak kekanak-kanakan3. Lapang dada dalam berkomunikasi4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien6. Tidak mudah emosi / emosional7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan10. Bertingkahlaku yang baik

Page 5: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Komunikasi Komunikasi

• Kossen ,1986. Arti secara mekanistis sebagai suatu proses dua arah yang menghasilkan transmisi informsi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat.

Page 6: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Komunikator efektifKomunikator efektif

1. Sederhanakan pesan

2. Pandanglah Lawan Bicara (Kontak mata)

3. Tunjukkanlah Kebenaran

4. Tariklah Respons (umpan balik/interaktif)

Page 7: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

1. Hukum pertama : Respect• Rasa hormat dan saling menghargai adalah hukum pertama dalam

kita berkomunikasi dengan orang lain.

2. Hukum kedua : Empathy• Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi

atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain

3. Hukum ketiga : Audible• Pesan yang disampaikan dalam komunikasi harus audible, artinya

pesan dapat diterima dan dimengerti oleh penerima

5 hukum efektifitas Komunikaasi5 hukum efektifitas Komunikaasi

Page 8: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

5 hukum efektifitas Komunikaasi5 hukum efektifitas Komunikaasi

4. Hukum keempat : Clarity • Membangun komunikasi yang efektif adalah pesan yang

disampaikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berlainan.

5. Hukum kelima : Humble• Membangun komunikasi efektif adalah bersikap rendah hati., sikap

untuk mem bangun rasa menghargai orang lain

Page 9: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Sikap terbukaSikap terbuka

1. Sikap menerima• Tidak menghakimi atau menilai

2. Empati• Memahami tanpa melibatkan emosi

3. Jujur• Fakta yang ada

Page 10: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

EtikaEtika

Pengertian:• Studi tentang sifat umum moral dan pilihan pilihan moral spesifik yang

harus dibuat seseorang. • Etika dalam komunikasi adalah pilihan-pilihan dari nilai-nilai beserta

tanggungjawab atas konsekuensi dari tindakan kita sendiri. • Etika komunikasi, juga dikenal sebagai etika dengan integritas.• Aristoteles mengatakan pentingnya ethos, terutama mengenai

karakteristik pribadi yaitu kejujuran dan kredibilitas, dalam berkomunikasi

Page 11: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Etik dan Kebebasan MemilihEtik dan Kebebasan Memilih

• Ada masalah etik karena dampak dari komunikasi, ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasi.

• Prinsip-prinsip komunikasi efektif, mudah dirumuskan tetapi prinsip prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskan (Bok, 1978; Jaksa dan Pritchard, 1988).

• Kerumitan dari dimensi komunikasi karena berkaitan engan falsafah hidup pribadi seseorang namun etik harus jadi bagian terintegrasi dari setiap tindak komunikasi.

Page 12: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Prinsip-prinsip EtikaPrinsip-prinsip Etika

1. Era Pertengahan Emas (Golden mean)Aristoteles.• moralitas harus dibangun ddalam modernisasi. Dalam hal ini

Aristoteles juga melihat kebajikan kebajikan moral sebagai pilihan-pilihan.

• dan tidak menafsirkan bahwa mendukung modernisasi, tidak berarti kita menerima semua perilaku. "

• Tujuan etika Aristoteles adalah kebahagiaan individu sementara tujuan politik adalah kesejahteraan seluruh komunitas.

• Aristoteles percaya bahwa kepentingan etika pribadi lebih rendah daripada kepentingan politik, hal ini tidak menimbulkan konflik kesetiaan

Page 13: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

2. Pandangan Imperatif Kategoris, Immanuel Kant

(filosof Jerman abad ke-18), • Prinsip Kant yaitu , suatu perintah atau kewajiban untuk bertindak

(suatu "imperatif") yang mutlak ("kategoris")—tanpa kekecualian atau syarat.

• Imperatif kategoris membuat perilaku-perilaku tertentu tidak dapat diterima dalam keadaan apapun.

• contoh : – Apakah kebenaran adalah kewajban suci. – Apakah anda akan mengatakan kebohongan untuk menghindari

suatu pembunuhan?

Page 14: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• Menurut Kant moralitas diukur oleh niat untuk mematuhi hukum-hukum universal moralitas dibanding dengan konsekuensi atau hasil tindakan-tindakan kita - walaupun konsekuensi atau hasil tersebut akan menyelamatkan perasaan seseorang atau melindungi keselamatannya.

• Bagi Kant yang terpenting dari etika adalah syarat yang diajukannya bagi "kepatuhan universal kepada suatu aturan tindakan"

Page 15: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Pandangan Utilitarianisme• Dua filosof Inggris Jeremy Bentham dan John Stuart Mill

mengatakan : nilai primer bukan pada niat moral kita, melainkan pada hasil atau konsekuensi tindakan kita.

• Bentham dengan usulan "kalkulus hedonistik", memperlihatkan perbandingan jumlah kesenangan yang ditimbulkan suatu tindakan dengan jumlah kerugian atau rasa sakit yang ditimbulkannya.

• Mill menyebut fondasi utilitarianisme sebagai Prinsip Kebahagiaan Terbesar: Tindakan adalah benar sejauh memajukan kebahagiaan, salah sejauh menghasilkan kebalikan dari kebahagiaan (Mill, 1968, hlm. 249).

Page 16: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• Prinsip dasar Etis atau tidak etis komunikasi adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiri.

• Dikatakan Komunikasi etis, bila kebebasan seseorang memilih dijamin dengan memberikan pemilihan yang akurat.

Page 17: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• Sedangakan Komunikasi tidak etis, bila kebebasan memilih seseorang terganggau akibat dihalangi untuk mendapatkan informasi yang sesuai pilihan.

• Komunikasi tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang :• (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau • (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnya.

Page 18: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Keadilan dan Tabir Kebodohan• John Rawls (Filosof kontemporer Amerika) mendukung suatu prinsip

keadilan daripada kemanfaatan. • Rawls mengusulkan bahwa kita semua harus diletakkan di belakang

suatu tabir kebodohan• Rawls mengemukakan prinsip keadilan harus meliputi perlindungan

bagi mereka yang posisinya dalam masyarakat adalah terlemah - apakah karena usia, penyakit, status, atau penghasilan - dan bahwa apa yang bermoral adalah yang adil bagi semua.

Page 19: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Berbohong• pelanggaran-pelanggaran paling nyata etika adalah berbohong. • menghubungkan berbohong dengan niat pembohong baik untuk

menyembunyikan dengan "membuang informasi yang benar" atau memalsukan, "menyajikan informasi palsu seolah-olah informasi itu benar"

Page 20: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• Knapp dan Vangelisti (1992) menggolongkan berbohong sebagai salah satu perilaku dan strategi yang digunakan orang untuk memelihara hubungan akrab

• Dalam komunikasi publik dan komunikasi massa, berbohong kadang kadang dipertahankan demi memperoleh manfaat, bahkan demi kebenaran.

Page 21: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Kebocoran -informasi • Hal yang sebelumnya tidak diketahui diumumkan kepada orang lain,

namun sumbernya, tetap tidak diketahui, sekurang-kurangnya oleh masyarakat umum.

Page 22: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Tujuan KomunikasiTujuan Komunikasi

Secara umum ada tiga macam tujuan komunikasi, (Mardikanto 1993):

1. informatif atau memberikan informasi/berita

2. persuasive. atau membujuk dan

3. entertainment, atau memberikan hiburan

Page 23: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Komunikasi efektifKomunikasi efektif

Komunikasi efektif dipengaruhi : • Keterbukaan (Openness).

– yaitu adanya sikap saling terbuka di antara pelaku komunikasi dalam berkomunikasi.

• Empati (emphaty), – yaitu kemampuan memproyeksikan dirinya dalam peran orang

lain.• Kepositifan (Positiveness)

– yaitu sikap positif terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.

Page 24: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• Dukungan (supportiveness), – yaitu sikap pelaku komunikasi yang mendukung terjadinya

komunikasi tersebut. • Kesamaan (Equality),

– yaitu adanya unsur kesamaan yang dimiliki pihak-pihak yang berkomunikasi.

Komunikasi efektifKomunikasi efektif

Page 25: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Mengubah perilakuMengubah perilaku

Empat cara mengubah perilaku melalui komunikasi (Mardikanto1993):

1. Secara persuasive, atau bujukan.• Komunikasi yang dilakukan dengan bujukan terhadap sasaran

komunikasi, terutama menyentuh aspek emosinya secara bertahap dan berkelanjutan sehingga sasaran mau melakukan apa yang dikehendaki oleh komunikator.

2. Secara pervation. atau pengulangan. • Komunikasi dilakukan dengan melakukan pengulangan pesan

sehingga sasaran melakukan apa yang dikehendaki oleh komunikator.

Page 26: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

3. Secara compulsion, • teknik pemaksaan secara tidak langsung terhadap sasaran dengan

menciptakan kondisi-kondisi yang membuat sasaran harus mengikuti kehendak komunikator.

4. Secara Coersion, • teknik pemaksaan secara langsung dengan memberikan sanksi balk

berupa hukuman maupun hadiah kepada sasaran komunikasi bila tidak melakukan atau melakukan apa yang dikehendaki oleh komunikator.

Mengubah perilakuMengubah perilaku

Page 27: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Latar Belakang Komunikasi Dokter-pasien

• KEBUTUHAN PENDEKATAN YANG KOMPREHENSIF• Dok ter yang diharapkan masyarakat adalah dokter yang melihat

pasien tidak hanya pads bagian yang dikeluhkan saja, tetapi juga melihatnya sebagai manusia secara komprehensif/holistik/utuh baik jiwa maupun raganya.

• Sehingga di dalam memberilcan peng obatan bukan hanya pada organ yang sakit (sick organ), tetapi juga mengobati pasien secara utuh (sick person).

Page 28: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• FAKTOR PENYEBAB PSIKOLOGIK DAN SOMATIK• Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pasien yang datang me

nemui dokter 30-50% disebabkan oleh faktor psikogenik. Geja la somatik yang disebabkan oleh gangguan psikis tidak selalu terbatas pada gangguan fungsinya saja. Seseorang yang mempu nyai predisposisi secara biologik atau mengalami gangguan emosi yang lama, dapat menimbulkan penyakit somatik.

Latar Belakang

Page 29: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• KOMUNIKASI PASIEN-DOKTER• Aplikasi ilmu perilaku di dalam praktik kedokteran terletak pada

hubungan antara dokter dengan pasiennya. • Komunikasi pasien dokter ini diperlukan untuk mendapatkan informasi

yang se banyak-banyaknya mengenai kondisi pasien, agar dokter dapat membuat diagnosis.

• Selain itu, komunikasi membantu pasien be kerja sama dengan dokternya

• Hubungan pasien-dokter itu bersifat pribadi. Oleh karena itu, diperlukan sikap hormat terhadap pribadi orang lain dan kete rampilan membangkitkan dan memelihara kesiapan pasien su paya mau bekerja sama dan mempunyai motivasi untuk sembuh. dalam proses penyembuhan.

Latar Belakang

Page 30: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

Untuk itu, diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki seorang dokter yaitu sebagai berikut.

•Pengetahuan ilmu perilaku yang relevan dengan ilmu kedok teran.

•Kemampuan untuk menilai situasi emosi pasien, sera kemam puan untuk memulai menciptakan hubungan pasien-dokter yang baik (keterampilan interpersonal).

•Kemampuan dokter untuk mengenal dirinya sendiri sebaik mungkin supaya menghilangkan sikap curiga atau masalah masalah yang dapat merusak hubungan pasien-dokter (kete rampilan intrapersonal).

•Kemampuan untuk menciptakan iklim yang kondusif dan mencegah kesalafian yang mendasar dalam hubungan pasien dokter. Untuk iru, diperlukan kecerdasan emosi (EQ) yangbaik, yang merupakan perpaduan antara keterampilan inter dan intrapersonal

Latar Belakang

Page 31: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• Mempunyai pengetahuan untuk membedakan faktor somatik dan psikososial.

• Mengetahui dampak psikologik dari pemeriksaan dan tindak an terapi yang diberikan pada pasien dan mengadaptasikan teknik tersebut setepat mungkin.

• Mempunyai pengetahuan yang memadai dalam menciptakan dan membina hubungan yang baik antara dokter dengan pa sien anak-anak, manula, pasien yang berpenyakit kronik, dan pasien yang menderita penyakit stadium terminal, serta mem bantu mengatasi berbagai masalah dari pasien tersebut.

Page 32: Etiket-Etika Dalam Komunikasi

• HARAPAN DARI MASYARAKAT• Diharapkan kelak muncul dokter yang bertanggung jawab ter hadap

profesinya. • Hal tersebut sesuai dengan harapan masyarakat yang menginginkan

dokter mempunyai rasa tertarik terhadap ma salah yang dikemukakan pasien, tidak tergesa-gesa dalam meme riksa pasien, memberi informasi yang lengkap mengenai penyakit dan pengobatannya, sopan dan menghargai pasien.

• Pada akhirnya terciptalah hubungan pasien-dokter yang lebih nyaman dan me nyenangkan

Latar Belakang