etika web

1
Komunikasi Perawat Posted by Ferry Nurse Mar 10, 2012 56 komentar Komunikasi Perawat .Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Bila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa tubuh, menunjukkan sikap tertentu, contohnya dengan tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara menggunakan bahasa tubuh ini disebut dengan komunikasi nonverbal. Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputi pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih.Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan mempengaruhi orang lain.dan komunikasi perawat ini penting peranannya dilakukan oleh seorang perawat kepada para pasiennya Interaksi perawat dan pasien akan menghasilkan informasi untuk perawat tentang keadaan pasien dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikan informasi tentang cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien terpengaruh dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasien menerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilaku pasien berubah ke arah adaptif yang merupakan hasil utama tindakan keperawatan. Sikap komunikasi perawat dapat ditampilkan melalui tindakan atau perilaku sebagai berikut : 1. Gerakan tubuh. seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain. Misalnya: tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak melipat tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong. 2. Jarak saat berinteraksi. Ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm, dan ruang konsultasi sosial 275-365 cm. Komunikasi terapeutik pada umumnya terjadi di ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja. 3. Sentuhan. Digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus dilakukan secara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respons yang mungkin akan diberikan oleh pasien. Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya: terhadap pasien yang penuh curiga dan tidak percaya kepada orang lain, pasien yang merupakan korban penganiayaan, pasien yang budayanya melarang atau membatasi sentuhan. Beberapa contoh sentuhan: bersalaman, menepuk bahu / mengangkat jempol / tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegang tangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis. 4. Diam. Digunakan untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Hal ini dilakukan kepada pasien menarik diri, setelah perawat mengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan pada pasien berpikir tentang jawaban pertanyaan. 5. Volume dan nada suara. Hal ini mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansia / lanjut usia volume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien perilaku kekerasan, volume dan nada suara rendah tetapi tetap tegas. Demikian tadi sahabat beberapa metoda komunikasi perawat dan semoga bermanfaat. Etika Berbicara Yang Baik Minggu, 25 Desember 2011 Berbicara merupakan aktifitas yang dilakukan orang normal setiap hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi pasti kalian berbicara, berdialog dengan teman-teman dan saudara kalian. Tapi apakah kalian memperhatikan etika ketika berbicara dengan lawan dialog kalian ? Islam adalah agama yang indah, agama yang mengajarkan tentang kasih sayang dan sopan santun. Semua hal ada aturannya, sama halnya dengan berbicara. Etika berbicara yang baik harus kalian ketahui, agar ketika kalian berbicara dengan siapapun kalian akan merasa nyaman, sebaliknya lawan berbicara kalian juga akan merasa nyaman ketika kalian menerapkan etika berbicara yang baik. Banyak diantara kita yang sering tersinggung ketika berdialog / berbicara dengan kita, secara sengaja atau tidak sengaja perkataan kita menyakiti hati lawan bicara kita. Oleh sebab itu setiap muslim haruslah mengerti baik etika berbicara. Nah seperti apa etika berbicara yang baik itu ? Teman saya akbar, sudah membagi-bagikan beberapa tips etika berbicara kepada kalian yang bisa kalian praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, Fokus pada lawan bicara - Dengan fokus pada lawan bicara tentunya lawan bicara akan mudah mendapatkan maksud pembicaraan.Jangan sampai anda berpaling dari lawan bicara,karena topik akan pecah dan tidak jelas. Menggunakan Suara yang baik - Suara yang baik tentunya disesuaikan dengan lawan pembicara.Apabila lawan pembicara adalah orang tua lanjut usia tentunya dengan lirih dan sopan.Sesuaikan lawan bicara,jangan sampai suara anda menyakitkan hati lawan bicara. Jangan mengeluarkan perkataan yang tidak pantas - Lupakan dan jauhkan perkataan kotor dalam bicara anda.Perkataan kotor biasa akan merusak pembicaraan dengan lawan bicara.Kadang juga nyambung,tetapi efek dari perkataan kotor itu yang mencerminkan pribadi kita dimata lawan bicara. Awali dan ahiri pembicaraan dengan senyuman - Senyuman dapat membuat lawan bicara kita tersapu malu dan baik kepada kita.Lawan bicara belum mengatakan sesuatu tetapi kita sudah memberikan sebuah hadiah yang enak dipandang mata yaitu ” senyuman ” . Berjabat tangan sesudah pembicaraan - Dapat juga dengan berjabat tangan atau meletakkan tangan di atas dada sendiri sebagai isyarat anda menghargai orang lain sebagai mana anda menghargai diri sendiri. Singkat dan jelas penjelasan etika berbicara yang baik diatas, tapi dengan 5 hal tersebut jika kalian mempraktekkan saat berbicara dengan siapapun tentu akan membuat suasana yang berbeda. Bahkan tips diatas bisa juga dipakai saat membuat contoh karangan deskripsi, atau bahkan ketika kalian disuruh untuk pidato bahasa sunda singkat, tips diatas akan sangat berguna. Sumber Artikel : http://jurug.blogspot.com/2011/12/etika-berbicara-yang-baik.html . Copyright Berita Indonesia - Under Common Share Alike Atribution.

description

etika

Transcript of etika web

Komunikasi PerawatPosted byFerry NurseMar 10, 201256komentar

Komunikasi Perawat.Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Bila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,komunikasimasih dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa tubuh, menunjukkan sikap tertentu, contohnya dengan tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara menggunakan bahasa tubuh ini disebut dengankomunikasinonverbal.

Komunikasimerupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputi pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih.Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan mempengaruhi orang lain.dankomunikasi perawatini penting peranannya dilakukan oleh seorang perawat kepada para pasiennyaInteraksi perawat dan pasien akan menghasilkan informasi untukperawattentang keadaan pasien dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikaninformasitentang cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien terpengaruh dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasien menerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilaku pasien berubah ke arah adaptif yang merupakan hasil utama tindakan keperawatan.

Sikapkomunikasi perawatdapat ditampilkan melalui tindakan atau perilaku sebagai berikut :

1.Gerakan tubuh. seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain. Misalnya: tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak melipat tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong.

2.Jarak saat berinteraksi. Ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm, dan ruang konsultasi sosial 275-365 cm. Komunikasi terapeutik pada umumnya terjadi di ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja.

3.Sentuhan. Digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus dilakukan secara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respons yang mungkin akan diberikan oleh pasien. Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya: terhadap pasien yang penuh curiga dan tidak percaya kepada orang lain, pasien yang merupakan korban penganiayaan, pasien yang budayanya melarang atau membatasi sentuhan. Beberapa contoh sentuhan: bersalaman, menepuk bahu / mengangkat jempol / tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegang tangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis.

4.Diam. Digunakan untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Hal ini dilakukan kepada pasien menarik diri, setelahperawatmengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan pada pasien berpikir tentang jawaban pertanyaan.

5.Volume dan nada suara. Hal ini mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansia / lanjut usia volume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien perilaku kekerasan, volume dan nada suara rendah tetapi tetap tegas.

Demikian tadi sahabat beberapa metodakomunikasi perawatdan semoga bermanfaat.

Etika Berbicara Yang Baik Minggu, 25 Desember 2011 Berbicara merupakan aktifitas yang dilakukan orang normal setiap hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi pasti kalian berbicara, berdialog dengan teman-teman dan saudara kalian. Tapi apakah kalian memperhatikan etika ketika berbicara dengan lawan dialog kalian ? Islam adalah agama yang indah, agama yang mengajarkan tentang kasih sayang dan sopan santun. Semua hal ada aturannya, sama halnya dengan berbicara. Etika berbicara yang baik harus kalian ketahui, agar ketika kalian berbicara dengan siapapun kalian akan merasa nyaman, sebaliknya lawan berbicara kalian juga akan merasa nyaman ketika kalian menerapkan etika berbicara yang baik. Banyak diantara kita yang sering tersinggung ketika berdialog / berbicara dengan kita, secara sengaja atau tidak sengaja perkataan kita menyakiti hati lawan bicara kita. Oleh sebab itu setiap muslim haruslah mengerti baik etika berbicara. Nah seperti apa etika berbicara yang baik itu ? Teman saya akbar, sudah membagi-bagikan beberapa tips etika berbicara kepada kalian yang bisa kalian praktekkan dalam kehidupan sehari-hari, Fokus pada lawan bicara - Dengan fokus pada lawan bicara tentunya lawan bicara akan mudah mendapatkan maksud pembicaraan.Jangan sampai anda berpaling dari lawan bicara,karena topik akan pecah dan tidak jelas. Menggunakan Suara yang baik - Suara yang baik tentunya disesuaikan dengan lawan pembicara.Apabila lawan pembicara adalah orang tua lanjut usia tentunya dengan lirih dan sopan.Sesuaikan lawan bicara,jangan sampai suara anda menyakitkan hati lawan bicara. Jangan mengeluarkan perkataan yang tidak pantas - Lupakan dan jauhkan perkataan kotor dalam bicara anda.Perkataan kotor biasa akan merusak pembicaraan dengan lawan bicara.Kadang juga nyambung,tetapi efek dari perkataan kotor itu yang mencerminkan pribadi kita dimata lawan bicara. Awali dan ahiri pembicaraan dengan senyuman - Senyuman dapat membuat lawan bicara kita tersapu malu dan baik kepada kita.Lawan bicara belum mengatakan sesuatu tetapi kita sudah memberikan sebuah hadiah yang enak dipandang mata yaitu senyuman . Berjabat tangan sesudah pembicaraan - Dapat juga dengan berjabat tangan atau meletakkan tangan di atas dada sendiri sebagai isyarat anda menghargai orang lain sebagai mana anda menghargai diri sendiri. Singkat dan jelas penjelasan etika berbicara yang baik diatas, tapi dengan 5 hal tersebut jika kalian mempraktekkan saat berbicara dengan siapapun tentu akan membuat suasana yang berbeda. Bahkan tips diatas bisa juga dipakai saat membuat contoh karangan deskripsi, atau bahkan ketika kalian disuruh untuk pidato bahasa sunda singkat, tips diatas akan sangat berguna.

Sumber Artikel :http://jurug.blogspot.com/2011/12/etika-berbicara-yang-baik.html.CopyrightBerita Indonesia- Under Common Share Alike Atribution.