Etika Pemicu 4
description
Transcript of Etika Pemicu 4
Sistematik Pemeriksaan Forensik Khusus Korban Perlukaan
• Menentukan identitas• Menentukan jenis luka• Menentukan jenis kekerasan yang
menyebabkan luka• Menentukan kualifikasi luka
Menentukan Jenis Luka• Pembagian luka pada tubuh jasmani:– Luka iris, sayat– Luka tusuk– Luka bacok luka terbuka– Luka robek– Luka tembak– Luka lecet– Luka memar– Luka bakar– Luka listrik– Patah tulang– Luka tangkis
• Luka pada jiwa/ rohani–KUHP ps 351 ayat 4: “Dengan penganiayaan
disamakan merusak kesehatan dengan sengaja”–KUHP ps 90: “Salah satu keadaan yang
dimaksudkan dengan luka berat adalah terganggunya daya fikiran selama empat minggu lebih”–Diperlukan pemeriksaan psikiatris untuk
mengetahui apakah korban menderita gangguan jiwa sebagai akibat perlakuan orang lain
Menentukan Jenis Kekerasan yang Menyebabkan Luka
• Jenis kekerasan:– Kekerasan mekanik– Kekerasan fisik– Kekerasan kimiawi– Kekerasan jiwa
• Dokter hanya dapat menjelaskan mengenai jenis kekerasan saja
• Satu benda dapat menyebabkan lebih dari satu jenis luka
Menentukan Kualifikasi Luka
• Untuk memenuhi UU KUHP:– Ps 351 ayat 1 dan ayat 2– Ps 352 ayat 1– Ps 353 ayat 2– Ps 354 ayat 1– Ps 360 ayat 1 dan ayat 2
• 3 kualifikasi luka:– Luka yg tidak mengakibatkan penyakit atau halangan
dalam melakukan pekerjaan atau jabatan– Luka yg mengakibatkan penyakit atau halangan dalam
melakukan pekerjaan atau jabatan untuk sementara waktu
– Luka yg dimaksudkan dalam KUHP ps 90:• Penyakit atau luka yg tak dapat diharapkan akan sembuh
dengan sempurna atau yg dapat mendatangkan bahaya maut• Senantiasa tidak cakap mengerjakan pekerjaan jabatan atau
pekerjaan pencaharian• Tidak dapat lagi memakai salah satu panca indra• Mendapat cacat besar• Lumpuh (kelumpuhan)• Akal (tenaga paham) tidak sempurna lebih lama dari empat
minggu• Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan
Penentuan Umur Luka• Dilakukan atas dasar sifat-sifat yang terdapat pada
luka yang diperiksa• Memar luas dan dalam merah atau merah gelap
untuk beberapa hari atau minggu• Memar superfisial berwarna merah, merah
gelap atau hitam jika memar baru, tidak > 24 jam
• Akhir minggu pertama: kehijauan berakhir sampai akhir minggu kedua timbul warna kuning
• Memar tidak besar hilang pada akhir minggu keempat
Kekerasan Mekanik dan Artinya bagi Penyidikan
Jenis kekerasan mekanik Jenis luka Hubungan dengan cara kematian
Tajam a. Iris, sayatb. Tusukc. Bacok
Pembunuhan, bunuh diriPembunuhan, bunuh diriPembunuhan
Tumpul a. Lecet
b. Memarc. Robek
Kecelakaan, pembunuhan, bunuh diriKecelakaan, pembunuhanKecelakaan, pembunuhan
Senjata api a. Luka tembak Pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan
• Luka akibat benda tajam yang sering dijumpai:– Luka iris (incised wound, cut, slash, slice)– Luka tusuk (penetrating wound, stab puncture,
perforation)• Memar atau luka memar:
pengumpulan darah dalam jaringan yg terjadi sewaktu orang masih hidup (intra vital), dikarenakan pecahnya pembuluh darah (kapiler), akibat kekerasan benda tumpul
• Memar dapat berpindah ke tempat lain karena darah mengalir mencari tempat yg lebih rendah, kekerasan mekanik mengenai jaringan longgar, atau korban usia tua
• Pada beberapa keadaan, luka memar dapat memberikan gambaran dari bentuk benda (permukaan) yang mengenai tubuh
• Ciri luka akibat benda tajam:– Keadaan sekitar luka tenang tidak ada luka lecet
atau memar– Luka rata dan dari sudut-sudut luka yg runcing
seluruhnya atau hanya sebagian• Ciri luka robek akibat benda tumpul:– Sekitar luka tidak tenang– Terdapat memar atau lecet– Tepinya tidak rata– Terdapat jembatan jaringan– Pada daerah yg berambut akan tampak akar
rambut yg hancur atau terangkat
Kekerasan Fisik & Artinya bagi Penyidikan
Jenis kekerasan fisik Jenis luka Hubungan dengan cara kematian
Listrik a. Electric markb. Joule burnc. Exogenous burns
Kecelakaan, pembunuhanKecelakaan, pembunuhanKecelakaan
Petir a. Surface burnsb. Linear burnsc. Arborescence/ filigree-
burns
KecelakaanKecelakaanKecelakaan
Suhu tinggi a. Luka bakar (dry heat)
b. Luka bakar (scaid)
Kecelakaan, bunuh diri, pembunuhanKecelakaan, pembunuhan
Suhu rendah a. Frostbite, immersion foot hypothermia
Kecelakaan
Kekerasan Kimiawi dan Artinya bagi Penyidikan
Jenis kekerasan kimiawi Luka bakar pada kulit/ mukosa
Hubungan dengan cara kematian
Asam organik1.As. Karbol (phenol)2.As. Oksalat
Abu-abu keputih-putihanAbu-abu kehitam-hitaman
Bunuh diri, kecelakaanBunuh diri, kecelakaan
Asam an organik1.As. Sulfat, as. Khlorida
2.As. Nitrat
Abu-abu kemudian menjadi hitam coklat Bunuh diri, kecelakaan,
pembunuhanBunuh diri, kecelakaan
Kausatik alkali Abu-abu keputih-putihan Bunuh diri, kecelakaan, pembunuhan
Garam logam berat1.Zinc-clorida2.Mercury-chlorida
Keputih-putihanBiru keputihan, pendarahan
Bunuh diri, kecelakaanBunuh diri, kecelakaan
Tanatologi
Bagian dr ilmu Kedokteran Forensik yg mempelajari kematian & perubahan yg
tjd stlh kematian serta faktor yg mempengaruhi perubahan tsb.
Tanatologi
• PengertianThanatos : yang berhubungan dengan kematian Logos : ilmu Fungsi Tanatologi :• Menegakkan diagnosis mati• Memperkirakan saat kematian• Untuk menentukan proses cara kematian• Untuk mengetahui sebab kematian
• Definisi Mati : Berhentinya ketiga sistem yaitu kardiovaskular, respirasi , dan sistem daraf pusat, yang merupakan satu unit kesatuan dan tidak terkonsumsinya oksigen
ISTILAH KEMATIANMati somatis (klinis)
Terhentinya fg SSP, kardiovaskuler, pernapasan yg irreversible.
Tdk ditemukan refleks, EEG datar, nadi tdk teraba, denyut jantung tdk terdengar, tdk ada gerak pernapasan, pd auskultasi tdk terdengar suara napas.
Mati suri (suspended animation, apparent death)
Terhentinya 3 fg di atas, ditentukan dgn alat kedokteran sederhana. Dgn alat kedokteran canggih, masih dpt dibuktikan berfg.
Keracunan obt tdr, tersengat aliran listrik, tenggelam.
Mati seluler (molekuler)
Kematian organ/jar tubuh, timbul bbrp saat setelah kematian somatis.
Daya tahan hidup masing2 organ/jar berbeda penting dlm transplantasi.
Mati serebral
Kerusakan ke2 hemisfer otak yg irreversible kec batang otak & serebelum, sedangkan sis pernapasan & kardiovaskuler msh berfg dgn bantuan alat.
Mati otak (batang otak)
Kerusakan seluruh isi neronal intrakranial yg irreversible, temasuk batang otak & serebelum.
Seseorang scr keseluruhan tdk dpt dinyatakan hdp lg alat bantu dpt dihentikan.
5 cara mendeteksi tidak berfungsinya sistem respirasi
• Tidak ada gerak napas pada inspeksi & palpasi.• Tidak ada bising napas pada auskultasi.• Tidak ada gerakan permukaan air dalam gelas
yang kita taruh diatas perut korban pada tes Winslow.
• Tidak ada uap air pada cermin yang kita letakkan didepan lubang hidung atau mulut korban.
• Tidak ada gerakan bulu burung yang kita letakkan didepan lubang hidung atau mulut korban.
5 cara mendeteksi tidak berfungsinya sistem saraf :
• Areflex• Relaksasi• Pergerakan tidak ada• Tonus tidak ada• Elektoensefalografi (EEG) mendatar/flat
6 cara mendeteksi tidak berfungsinya sistem kardiovaskuler :
• Denyut nadi berhenti pada palpasi.• Detak jantung berhenti selama 5-10 menit pada
auskultasi.• Elektro Kardiografi (EKG) mendatar/flat.• Tes magnus : tidak adanya tanda sianotik pada ujung
jari tangan setelah jari tangan korban kita ikat.• Tes Icard : daerah sekitar tempat penyuntikan larutan
Icard subkutan tidak berwarna kuning kehijauan.• Tidak keluarnya darah dengan pulsasi pada insisi arteri
radialis.
Tanda Kematian
• Tidak Pasti• Pasti
TANDA KEMATIANTIDAK PASTI/ PENTING PASTI/ LANJUT
Gerakan pernapasan bhenti 10 menit
Lebam mayat (livor mortis)
Thentinya sirkulasi (denyut jantung; nadi karotis) 15 menit)
Kaku mayat (rigor mortis)
Kulit pucat P< suhu tubuh (algor mortis)
Tonus otot menghilang & relaksasi Pembusukan (decomposition, putrefaction)
Pem darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah kematian
Adiposera atau lilin mayat JARANG
Pengeringan kornea Mummifikasi JARANG
Tanda – tanda kematian tidak pastiKeterangan
Pernapasan berhenti
•Dinilai lebih dari 10 menit (inspeksi, palpasi, auskultasi)
Terhentinya sirkulasi
•Dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba•Jantung tidak segera berhenti berdenyut setelah nafas terhenti: oketahanan hidup sel tanpa oksigen yang berbeda2odepresi pusat sirkulasi darah yang tidak adekwat•denyut nadi menghilang pada otak terjadi hipoksia.
Kulit pucat •o.k berhentinya sirkulasi darah darah kapiler dan venula dibawah kulit muka akan mengalir ke bagian yang lebih rendah•Tdk terpecaya mungkin terjad spasme agonal wajah tampak kebiruan
Tanda – tanda kematian tidak pastiKeterangan
Tonus otot menghilang dan relaksasi
•Relaksasi otot kulit nimbul org menjadi tampak lebih muda•Kelemasan otot sesaat setelah kematian kelemasa otot primeroAkibatnya rahang turun kebawah yang menyebabkan mulut terbukaodada menjadi kolap dan bila tidak ada penyangga anggota gerakpun akan jatuh kebawah•Relaksasi pada otot polos iris dan sfincter ani akan mengalami dilatasi. Oleh karena itu bila menemukan anus yang mengalami dilatasi harus hati-hati menyimpulkan sebagai akibat hubungan seksual perani/anus corong
P.D retina •Mengalami segmentasi menetap di tepi retina
Kornea •Pengeringan dlm waktu 10 mnit menjadi keruh masih dapat dihilangkan dgn meneteskan air
Tanda-Tanda kematian pasti
1. Lebam mayat (Livor mortis) Setelah kematian klinis eritrosit akan menempati
tempat terbawah akibat gravitasi, mengisi vena & venula, membentuk bercak warna merah ungu (livid) pada bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yg tertekan alas keras
Darah ttp cair o.k aktivitas fibrinolisin yg berasal dari endotel p.d
Mulai nampak 20-30 mnt pasca mati makin bertambah menetap setelah 8-12 jam
Waktu kematian sebelum 8-12 jam: lebam mayat masih hilang (memucat) pada
penekanan dapat terjadi sempurna bila dilakukan dlm 6 jam pertama
dapat berpindah jika posisi mayat diubah
FAKTOR –2 PENYEBAB :
• GRAVITASI• BERHENTINYA KERJA JANTUNG.• STAGNASI ALIRAN DARAH.
LM TIMBUL 20 –60 MNT STL KEMATIAN.MULA-2 DLM BENTUK BINTIK-2YG MAKINMELEBAR DAN MENJADI SATU,DG WARNA MERAH UNGU / LIVIDE
• Lokalisasi : tempat yang terendah• Kecuali : bagian tubuh yang• - tertekan dasar• - tertekan pakaian• letak lebam mayat tidak berubah, bila
posisi mayat tidak diubah.
PEMERIKSAAN LM
1. LOKALISASI ------ BERUBAH / TIDAK. TERLENTANG --- BAG.BELAKANG TBH
2. WARNA : NORMAL : MERAH UNGU. ASFIKSIA : MERAH GELAP. CO,CN,DINGIN : MERAH TERANG. POTAS,CHLORAT : MERAH COKLAT
WARNA LM SEPERTI LUKA MEMAR
- Lokasi disembarang tempat. - Ada pembengkakan. - Batasnya jelas. - Warna lebih gelap & tidak hilang pd
penekanan. -Bl diiris maka sel darah nampak di antara
jaringan.
Lebam mayat Luka memar
Terdapat dibagian terbawah Terdapat di sembarang tempat
Rata/datar Membengkak / tegang
Pada irisan terdapat darah intravaskuler bila disiram air, warna merah darah akan hilang
Pada irisan terdapat ekstravaskuler bila disiram air, warna merah darah akan menetap
Interpretasi warna lainnya:Bercak perdarahan warna biru kehitaman akibat pecahnya pembuluh darahLebam warna merah terang keracunan CO atau CNKecoklatan keracunan anilin, nitrit, nitrat, sulfonal
Menetapnya lebam mayat disebabkan oleh:Tertimbunnya sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit berpindahKekakuan otot dinding p.d juga mempersulit
KEPENTINGAN PEMERIKSAAN LM :
# Perkiraan sebab kematian. # Perkiraan saat kematian. # Posisi jenazah stl kematian : - tetap / berubah. - Bila ada perubahan : = posisi awalnya bagaimana. = Kapan perubahan itu
3. DISTRIBUSI : LUAS / TIDAK : - LUAS : ASFIKSIA. - TIDAK LUAS : PERDARAHAN.4. PENEKANAN DI LM : SAAT KEMATIAN.
20/60 3 – 4 JAM 6 – 8 JAM
____I_________II_______________III___ INTRA INTRA + EXTRA EXTRA
PENJELASAN :
INTRAVASAL – DITEKAN HILANG.EXTRAVASAL - DITEKAN TIDAK HILANG.
BILA ADA PERUBAHAN POSISI : I : LM LAMA HILANG ,TIMBUL LM BARU. II : LM ADA,TIMBUL LM BARU ( 2 ) III : LM ADA, TIDAK TIMBUL LM BARU.
2. Kaku mayat (rigor mortis) Setelah kematian, metabolisme tingkat seluler masih
berjalan pemecahan cadangan glikogen otot yg menghasilkan energi ADP diubah menjadi ATP serabut aktin dan miosin ttp lentur kelenturan otot (+)
Bila cadangan glikogen habis aktin dan miosin menggumpal otot menjadi kaku
Kaku mayat : dibuktikan dgn pemeriksaan persendian
Mulai tampak kira2 2 jam setelah mati klinis. Dimulai dari bagian luar tubuh kearah dalam Menjadi lengkap dalam 12 jam setelah kematian
klinis dipertahankan dalam 12 jam dan menghilang dalam urutan yg sama.
Skema rigor mortis
Proses terjadi dalam 3 periode : Sampai 12 jam : bagian atas kaku, bagian bawah belum
semua 12-24 jam : semua bagian kaku 24-36 jam : bagian atas mulai lemas, bagian bawah
masih kaku.Faktor-faktor yg dapat mempercepat:
Aktivitas fisik sebelum mati Suhu tubuh yang tinggi Bentuk tubuh kurus dengan otot yg kecil Suhu lingkungan tinggi
Tabel. Perbedaan Rigor Mortis dan Cadaveric Spasm
Pembeda Rigor Mortis Cadaveric Spasm
Waktu timbulDua jam setelah meninggal.
Rigor mortis lengkap setelah 12 jam.Sesaat sebelum meninggal (intravital) dan menetap.
Faktor predisposisi- Kelelahan, emosi hebat, ketegangan, dll.
EtiologiHabisnya cadangan glikogen secara general. Habisnya cadangan glikogen pada otot setempat.
Pola terjadinya kaku ototSentripetal, dari otot-otot kecil kemudian otot besar. Kaku otot pada satu kelompok otot tertentu.
Kepentingan medikolegal
Untuk penentuan saat kematian.Untuk menunjukkan sikap terakhir masa hidupnya. Biasanya pada kasus pembunuhan, bunuh diri, dan
kecelakaan.
Pembeda Rigor Mortis Cadaveric Spasm
Suhu mayat Dingin. Hangat.Kematian sel. Ada. Tidak ada.
Relaksasi primer Ada Tidak adaTimbulnya Lambat CepatLamanya Cepat hilang Lambat hilang (dipertahankan)
Koordinasi otot Kurang Baik Lokasi otot Menyeluruh Setempat (yang aktif)
Rangsangan sel. Tidak ada respon otot. Ada respon otot.Kaku otot.
Dapat dilawan dengan sedikit tenaga. Perlu tenaga kuat untuk melawannya.
Variasi dari kaku mayatTrue rigor mortisCadaveric spasm (instantaneous rigor)
Kekakuan mayat yang timbul dengan intensitas sangat kuat tanpa didahului relaksasi primer
Etiologi : habisnya cadangan glikogen dan ATP yg bersifat setempat saat mati.
harus memenuhi syarat a.l: Adanya physical stress yg hebat Sedang melakukan aktivitas fisik yg berat Kepanikan dan menderita nyeri yg hebat.
Kejadian ini tampak pada: Org bunuh diri dgn masih menggengam pistol Org yg tenggelam menggengam rumput Org yg dibunuh dgn menggenggam rambut si pembunuh
False Rigor mortisa. Heat stiffening
Akibat koagulasi protein otot oleh panas. Otot berwarna merah muda, kaku, tetapi rapuh
(mudah robek). Dijumpai pada :mati terbakar Serabut otot memendek fleksi leher, siku, paha
dan lutut membentuk sikap petinju (pugilistic attitude)
b. Cold stiffening Kekakuan tubuh akibat lingkunga dingin
pembekuan cairan tubuh, termasuk cairan sendi, pemadatan jaringan lemak subkutan dan otot.
Bila sendi ditekuk terdengar bunyi pecahnya es dalam rongga sendi
3. Penurunan suhu tubuh (algor mortis) Terjadi karena proses pemindahan panas dari suatu
benda ke benda yg lebih dingin, melalui radiasi, konduksi, evaporasi, dan konveksi.
Kecepatan penurunan suhu dipengaruhi oleh : Suhu keliling yg rendah Aliran dan kelembaban udara : berangin serta kelembaban
rendah Bentuk tubuh yg kurus Posisi tubuh : telentang Pakaian : tidak berpakaian / pakaian tipis Orang tua serta anak kecil
4. Pembusukan (decomposition, putrefaction) Proses degradasi jaringan yg terjadi akibat autolisis dan
kerja bakteri Autolisis = perlunakan dan pencairan jaringan yg terjadi
dalam keadaan steril. Timbul akibat kerja digestif oleh enzim yg dilepaskan sel pascamati dan hanya dapat dicegah dengan pembekuan jaringan.
Bakteri normal dari usus (Clostridium welchii), segera masuk ke jaringan darah sebagai media terbaik terbentuk gas-gas alkana,H2s, HCN, asam amino serta asam lemak
Baru tampak 24 jam pasca mati, berupa warna kehijauan pada perut kanan bawah merupakan daerah sekum yg isinya lebih cair dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat dinding perut disebabkan terbentuknya sulf-met-hemoglobin menyebar ke seluruh perut dan dada bau busuk mulai tercium. P.d bawah kulit tampak seperti melebar dan berwarna hijau kehitaman
Kulit ari terkelupas atau membentuk gelembung berisi cairan kemerahan berbau busuk.
Pembentukan gas dalam tubuh dimulai di lambung dan usus tegangnya perut
keluarnya cairan kemerahan dari mulut dan hidung. Pembentukan gas terabanya derik (krepitasi) Pembengkakan yg menyeluruh dan terbesar terdapat pada
daerah dengan jaringan longgar (skortum dan payudara) Terkumpul dalam rongga sendi kedua lengan dan
tungkai dalam sikap setengah fleksi pugilistic attitudeTanda-tanda yg ditemukan:
Rambut menjadi mudah dicabut, kuku mudah terlepasWajah menggembung dan berwarna ungu kehijauanKelopak mata membengkakPipi tembem, bibir tebalLidah membengkak dan sering terjulur diantara gigi
Luka akibat hewan pengerat khas berupa lubang-lubang dangkal dengan tepi bergerigi
Interpretasi dari penemuan larva lalat: Kumpulan telur lalat menetas menjadi larva
dalam waktu 24 jam Dijumapai larva lalat setelah pembentukan gas
pembusukan nyata 36-48 jam pasca mati. Identifikasi spesies lalat dan panjang larva
dapat memperkirakan saat kematian (dgn asumsi, lalat langsung meletakan telurnya setelah seseorang meninggal dan tidak lagi dapat mengusir lalat yg hinggap)
Pembusukan alat dalam tubuh: Fundus dan usus lambung menjadi ungu kecoklatan Mukosa saluran napas menjadi kemerahan Endokardium dan intima p.d mnjadi kemerahan
akibat hemolisis Difusi empedu dari kandung empedu warna
coklat kehijauan di jaringan sekitarnya Otak melunak, hati berongga, limpa melunak dan
mudah robek Alat dalam akan mengerut Prostat dan uterus non gravid merupakan organ
padat yg paling lama bertahan dalam pembusukkan.
Faktor yg mempercepat pembusukkan Suhu keliling optimal (26.5 oC) Kelembaban dan udara yg cukup Banyak bakteri pembusuk Tubuh gemuk atau menderita penyakit
infeksi dan sepsis Mayat yg terdapat di udara.
Perbandingan kecepatan pembusukkan mayat di dalam tanah : air : udara = 1:2:8.
Bayi baru lahir, lebih lama membusuk, karena:
Hanya memiliki sedikit bakteri dalam tubuhnya
Hilangnya panas tubuh yang cepat pada bayi menghambat pertumbuhan bakteri
5. Adiposera (lilin mayat) Terbentuknya bahan yg berwarna keputihan,
lunak atau berminyak, berbau tengik yg terjadi di dalam jaringan lunak tubuh pasca mati
Hidrolisis membentuk asam lemak tak jenuh hidrogenisasi asam lemak jenuh pasca mati yg bercampur dgn sisa-sisa otot, jaringan ikat, jaringan saraf yg termumifikasi dan kristal2 sferis gambaran yg radial
Adiposera: terapung di air. Bila dipanaskan mencair Terbakar dengan nyala kuning Larut dalam alkhohol panas dan eter.
Terbentuk disembarang lemak tubuh, bagian superficial yg terlebih dahulu.
Perubahan adiposera berbentuk bercak di daerah: pipi, payudara, bokong, ekstremitas.
Membuat gambaran permukaan luar tubuh dapat bertahan hingga bertahn2.
Faktor yg mempercepat: Kelembaban Lemak tubuh yg cukup Udara yg hangat Invasi bakteri endogen ke dalam jaringan
Faktor yg menghambat: Air yg mengalir membuang elektrolit Udara dingin
Adiposera memperlambat pembusukkan o.k derajat keasaman dan dehidrasi jaringan bertambah
Lemak segar hanya mengandung 0.5% asam lemak bebas 4 minggu pasca mati, menjadi 20% 12 minggu pasca mati menjadi 70% makroskopik : bahan brwarna putih kelabu yg menggantikan atau menginfiltrasi bagian-bagian lunak tubuh
Adiposera paling baik dideteksi dgn analisis asam palmitat
6. Mumifikasi Proses penguapan cairan atau
dehidrasi jaringan yg cukup cepat pengeringan jaringan menghentikan pembusukan.
Jaringan berubah menjadi: keras dan kering, berwarna gelap, berkeriput, tidak membusuk (o.k kuman tidak dapat berkembang pada lingkungan yg kering.
Dapat terjadi bila: Suhu hangat Kelembaban rendah tidak terjadi di
indonesia dgn suhu yg lembab Aliran udara yg baik Tubuh yg degidrasi dan waktu yg lama
(12-14 minggu)
Perkiraan saat kematianPerubahan Keterangan
Perubahan pada mata
•Saat mata terbuka Kekeruhan kornea pada lapisan terluar dapat dihilangkan dengan meneteskan air, tapi tidak bisa kalau sudah lebih dalam menetap 6 jam pasca mati•Kekeruhan makula dan mulai memucatnya diskus optikus 30 menit pasca mati•Makula lebih pucat dan tepinya tidak tajam lagi i jam pasca mati•Retina pucat, darah disekitar diskus menjadi kuning, disekitar makula menjadi gelap 2 jam pasca mati pola vaskular koroid tampak sebagai bercak merah dengan latar belakang merah dgn pignmentasi jelas 3 jam pasca mata pigmentasi kabur 5 jam homogen & pucat•Batas diskus kabur 6 jam pasca mati•Batas diskus sangat kabur dan mencapai retina 7-10 jam pasca mati•15 jam pasca mati tidak ditemuakn gambaran pembuluh darah retina dan diskus (makula tampak berwarna coklat gelap)
Perubahan Keterangan
Lambung •Kecepatan pengosongan tidak dapat menentukan tpi, keadaan lambung dan isi makanan dapat membantu
Rambut •Kecepatan tumbuh rambut = 0,4 mm/hari•Panjang rambut kumis dan jenggot dapat dipergunakan hanya pada pria yg mempunyai kebiasaan mencukur kumis dan jenggot mengetahui saat terakhir ia mencukur
Pertumbuhan kuku
•Pertumbuhan kuku = 0,1 mm/hari•Dapat mengetahui saat kematian jika diketahui saat terakhir ia memotong kuku.
Cairan serebrospinal
•Kadar nitrogen asam amino <14mg% kematian belum lewat 10 jam•Kadar nitrogen non-protein <80 mg% kematian <24jam•Kadar kreatinin <5 mg% kematian <10 jam•Kadar kreatinin <10mg% kematian <30 jam
Cairan vitreus •Peningkatan kadar kalium akurat utk memperkirakan kematian antara 24-100 jam pasca kematian
Perubahan Keterangan
Komponen darah
•perubahan komponen o.k aktivitas enzim dan bakteri serta g3 permeabilitas dari sel yg telah mati•Belum ditemukan perubahan dalam darah utk memperkirakan saat kematian
Reaksi supravital
• = reaksi jaringan tubuh sesaat pasca mati klinis yg masih sama seperti reaksi jaringan tubuh pada seseorang yg hidup•Rangsang listrik masih menimbulkan kontraksi otot mayat hingga 90-120 menit•Sekresi kelenjr keringat akibat rangsangan listrik 60-90 menit pasca mati•Trauma menimbulkan perdarahan bawah kulit sampai 1 jam pasca mati.
Menentukan Sebab Kematian
• U/ menentukan sebab kematian secara pasti, mutlak harus dilakukan pembedahan mayat
• Perkiraan sebab kematian dapat dimungkinkan dari pengamatan yg teliti kelainan2 yang dilihat & ditemukan pada pemeriksaan luar
• Sebab kematian ditekankan pada alat atau sarana yang dipakai u/ mematikan korban
SEBAB KEMATIAN(CAUSE OF DEATH)
CARA KEMATIAN (MANNER OF DEATH)
MEKANISME KEMATIAN (MECHANISM OF DEATH)
1. Penyakit (desease)
2. Perlakuan (injury)3. kombinasi
1. Alamiah (natural)2. Kekerasan
(violent)• Pembunuhan
(homicidal)• Bunuh diri
(suicidal)• Kecelakaan
(accidental)3. Tidak diketahui
(unknown)
1. Alami, mis: peny jantung koroner
2. Kekerasan• Perdarahan
(hemoragik shock)
• Perlukaan pd otak (brain contusion)
MENENTUKAN TERJADI PERLUKAAN
• Digunakan untuk menentukan apakah luka pada tubuh korban didapat pada waktu hidup (antemortem) atau setelah meninggal (postmortem)
• Digunakan untuk menentukan apakah korban benar-benar bunuh diri atau kecelakaan, atau di bunuh terlebih dahulu & di posisikan seolah-olah bunuh diri atau kecelakaan
• Memerlukan pemeriksaan histokimia, baru memberikan hasil baik bila penderita dapat hidup 4 jam setelah mendapat perlukaan
• Pada luka antemortem, luka terdapat 2 zona, yaitu zona sentral & zona perifer
Traumatologi (Kecederaan)
Traumatologi (kecederaan) adalah putusnya atau rusaknya kontinuitas jaringan akibat trauma / injury.
Ada 3 pembagian traumatologi (kecederaan), yaitu :
MekanikMekanik FisikKimia
4 penyebab mekanik tjdnya trauma:1. Kekerasan benda tumpul (blunt force injury).2. Kekerasan benda tajam.3. Senjata api.4. Bahan peledak / bom.
4 penyebab mekanik tjdnya trauma:1. Kekerasan benda tumpul (blunt force injury).2. Kekerasan benda tajam.3. Senjata api.4. Bahan peledak / bom.
2 penyebab kimia tjdnya trauma :1. Asam kuat2. Basa kuat
2 penyebab kimia tjdnya trauma :1. Asam kuat2. Basa kuat
Ada 3 penyebab fisik tjdnya trauma :1. Suhu (thermal burn)2. Listrik (electrical burn)3. Petir (lightning/eliksem)
Ada 3 penyebab fisik tjdnya trauma :1. Suhu (thermal burn)2. Listrik (electrical burn)3. Petir (lightning/eliksem)
jenis luka akibat kekerasan benda tumpul yaitu:
1. Luka lecet (abrasion) : tekan, geser & regang
2. Luka memar (contussion)3. Luka robek, retak, koyak
(laceration)
jenis luka akibat kekerasan benda tumpul yaitu:
1. Luka lecet (abrasion) : tekan, geser & regang
2. Luka memar (contussion)3. Luka robek, retak, koyak
(laceration)
jenis luka akibat kekerasan benda tajam,yaitu :1. Luka iris / luka sayat (incissed wound)2. Luka tusuk (stab wound)3. Luka bacok (chop wound)
jenis luka akibat kekerasan benda tajam,yaitu :1. Luka iris / luka sayat (incissed wound)2. Luka tusuk (stab wound)3. Luka bacok (chop wound)
jenis suhu yang menyebabkan trauma (kecederaan), yaitu :1. Trauma dingin (cold trauma)2. Trauma panas (heat trauma) : scald / moist heat & burn / dry heat
jenis suhu yang menyebabkan trauma (kecederaan), yaitu :1. Trauma dingin (cold trauma)2. Trauma panas (heat trauma) : scald / moist heat & burn / dry heat
Luka akibat kekerasan benda tumpul
• Memar( kontusio, hematom): suatu perdarahan dalm jaringan bawah kulut/ kutis akibat pecahnya kapiler dan vena , yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul.
• Luka lecet (ekskoriasi, abrasi): luka akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yg memiliki permukaan kasar atau runcing .– Luka lecet gores : diakibatkan oleh benda runcing (misalnya kuku jari yang
menggores kulit) yg menggeser permukaan kulit(epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat menunjukkan arah kekerasan yg terjadi.
– luka lecet serut : variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan : melihat tumpukan epitel
– Luka lecet tekan : penjejakan benda tumpul pada kulit . Ct : daerah kulit yang kaku dengan warna lbh gelap dr sekitarnya akibat menjadi lebih padatnya jaringan yang tertekan serta terjadinya pengeringan yg berlangsung pasca mati.
– Luka lecet geser : tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeserc, misal pada kasus gantung atau jerat serta pada korban pecut.
• Luka robek : luka terbuka akibat trauma benda tumpul , yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampauimaka akan terjadi robekan pd kulit.ciri : bentuk tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bntuk dasar luka tdk beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar disisi luka.
Luka Robek Luka Iris
Memar dan lecet + -
Rambut Utuh Terpotong
Jembatan jaringan
+ -
Sudut/tepi luka Tumpul Tajam
• Cedera kepala : tulang tengkorak yg tdk terlindungi oleh kulit hanya mampu menahan benturan sampai 40 pound/ inch.dilindungi : 425900 pound/inch.– Perdarahan epideral : cedera kepala yg mnimbulkan patah
tulang tengkorak yg melewati sulcus a. meningea media.– Perdarahan subdural : robeknya sinus , vena jembatan ,
arteri basilaris atau berasal dari perdarahan subarakhnoid– Perdarahan subarakhnoid: berasal dari fokus kontusio/
laserasi jaringan otak.
MEMAR• Adalah suatu perdarahan dalam jaringan mawah kulit/
kutis akibat pecahnya kapiler & vena, yg disebabkan o/ kekerasan benda tumpul.
• Akibat gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari letak benturan, misalnya kekerasan benda tumpul pd dahi menimbulkan hematom palpebra.
• Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warna:– Saat timbul: merah ungu/ hitam– 4-5 hari kemudian: hijau– 7-10 hari: kuning– 14-15 hari: menghilang.
Hematom Ante Mortem vs Livor Mortis
• Hematom ante mortem yg timbul bbrp saat sblm kematian biasanya akan menunjukkan pembengkakan & infiltrasi darah dalam jaringan dpt dibedakan dr lebam mayat dgn melakukan penyayatan kulit.
• Pd lebam mayat (hipostasis pascamati) darah akan mengalir keluar dr P.D yg tersayat bila dialiri air penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pd hematom penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman.
• Tetapi harus diingat bahwa pd pembusukan jg tjd ekstravasasi darah yg dpt mengacaukan pemeriksaan ini.
Perbedaan hematom & lebam mayat
HEMATOM LEBAM MAYAT
Kejadian intravital Kejadian post mortem
Terdapat pembengkakan Pembengkakan (-)
Darah tidak mengalirDarah akan mengalir keluar dari pembuluh
darah yang tersayat
Penampang sayatan nampak merah kehitaman
Jika dialiri air penampang sayatan nampak bersih
Cedera akibat kekerasan benda tumpul yang mempunyai tepi rata , misalnya tepi meja, lempengan besi, gigi, dsb.ciri: luka tumpul, bntuknya beraturan
• Jejas- gigit (bite-mark): luka lecet atau tekan berbentuk garis lengkumg terputus-putus. – Korban hidup : kula umumnya “baik” bentuk dan
ukurannya sampai 3 jam pasca trauma , stelah itu dapat berubah bentuk akibat elastisitas kulit
Luka akibat kekerasan benda setengah tajam
• Gambaran luka : tepi & dinding luka rata, berbentuk garis, tidak terdapat jembatan jaringan dan dasar luka berbentuk garis atau titik.
• Dapat berupa luka iris atau sayat, luka tusuk dan luka bacok.
Luka akibat kekerasan benda tajam
Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan , bunuh diri, atau kecelakaan memiliki ciri :
Pembunuhan Bunuh diri KecelakaanLokasi luka Sembarang Terpilih TerpaparJumlah luka Banyak Banyak Tunggal/
banyakPakaian Terkena Tidak terkena TerkenaLuka tangkis Ada Tidak ada Tidak adaLuka percobaan
Tidak ada Ada Tidak ada
Cedera sekunder
Mungkin ada Tidak ada Mungkin ada
*dengan perkelahian
• Senjata api : senjata yg menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yg berkecepatan tinggi melalui larasnya.
• Luka tembak– LTM :
• LTM jarak jauh : dibentuk komponen anak peluru• LTM jarak dekat : komponen anak peluru dan butir- butir mesiu yg tdk habis terbakar• LTM jarak sgt dekat: komponen anak peluru butir mesiu, jelaga dan panas/ api.• LTM tempel : dibentuk seluruh komponen dan jejas dan jejas laras.
– LTK : • LTK >LTM = deformitas anak peluru , bergoyangnya anak peluru dan terikutnya jaringan
tulang yg pecah keluar dari LTK.• LTK<LTM= luka tembak tempel/ kontak atau pada anak peluru yg kehabisan tenaga
pada saat akan keliar meninggalkan tubuh
Luka akibat tembakan senjata api
• Luka bakar terjadi akibat kontak kulit dengan benda bersuhu tinggi .
• Kerusakan kulit bergantung dari tinggi suhu & lama kontak
• Kontak kulit dengan uap air panas selama 2 detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mncapai 66 C, sdgkn pd ledakan bensin mncapai 47 C. luka bakar tejd pada : 43-44 C(kontak cukup lama)
Luka akibat suhu/ temperatur
• luka bakar yg terjadi digolongkan : – Eritema–Vesikel dan bullae–Nekrosis koagulatif–Karbonisasi
• Kematian pd luka bakar :– Syok neurogen ; commotio neuro-vascularis–Gangguan permeabilitas akibat
penglepasan histamin dan kehilangan NaCl kulit yg cepat (dehidrasi)
• Pemaparan terhadap suhu rendah (puncak gunung) dapat menyebabkan kematian mendadak.
• Mekanisme: kegagalan pusay pengatur suhu maupun akibat rendahnya disosiasi oxy-Hb.
• Pada kulit terjadi luka dengan drajat kelainan:–Hiperemia– Edema dan vesikel–Nekrosis–Pembekuan disertau kerusakan jaringan
• Faktor yg berperan : tegangan, kuat arus, tahanan kulit, luas dan lama kontak.
• Luka : kerusakan lapisan tanduk kulit sbgai luka bakar dengan tepi yg menonjol , di sekitarnya terdapat daerah yg pucat dikelilingi oleh kulit yg hiperemi. Bentuk sesuai benda penyebab, metalisasi.
• Kematian : fibrilasi ventrikel, kelumpuhan otot pernapasan dan kelumpuhan pusat pernapasan.
Luka akibat trauma listrik
• Petir: loncatan arus listrik tegangan tinggi antar awan dengan tanah . Tegangan: 10 MV, kuat arus 100000 A.
• Pada korban akan ditemukan :– aboresent mark (kemerahan kulit seperti percabangan
pohon ),– metalisasi(pemindahan partikel metal dari benda yg
dipakai ke dalam kulit)– magnetisasi(benda metal yg dipakai berubah menjadi
magnet)– Pakaian sering terbakar dan robel-robek akibat ledakan
/panas .
Luka akibat petir
• Barotrauma aural : rasa nyeri ringan dan berdengung pada telinga yg sering dijumpai pada saat pesawat lepas landas atau pada saat akan mendarat atau waktu menyelam.
• Barotrauma pulmoner: dapat berkembang menjadi empfisema, pneumotoraks, kerusakan jaringan paru dan emboli udara
• Penyakit dekompresi : reaksi fisiologis terhadap tekanan tinggi. Gejala utama : nyeri, pusing, paralisis, napas pendek, kelelahan ekstremitas dan kolaps.
Luka akibat tekanan udara
• Efek korosif dari asam kuat dan basa kuat • Asam kuat : mengkoagulasikan protein luka
korosif yg kering , keras seperti kertas perkamen .
• Basa kuat membentuk reaksi penyambungan intra sel sehingga menimbulkan luka basah , licin, dan kerusakan akan terus berlanjut sampai dalam.
• Bentuk luka : sesuai dengan mengalirnya bahan cair tersebut.
Luka akibat trauma bahan kimia
• Sangat jarang terjadi • Umumnya tidak berkaitan dgn kedokteran
forensik
Luka akibat radiasi dan trauma akustik
Ada 9 hal yang penting kita periksa, catat & laporkan pada kasus trauma (kecederaan), yaitu :
1. Memotret korban.2. Menghitung jumlah luka.3. Menentukan lokasi luka.4. Mengukur luka.5. Menentukan sifat / ciri-ciri luka.6.Mencari benda asing : pecahan kaca, ujung pisau yg patah.7. Menentukan intravitalitas luka.8.Memperkirakan luka sebagai penyebab kematian korban
atau bukan.9.Memperkirakan cara terjadinya luka apakah kasus
pembunuhan, bunuh diri, atau kecelakaan.
• Lokasi luka ditentukan berdasarkan garis aksis & garis ordinat. Garis aksis adalah garis hayal yang mendatar melalui umbilikus atau papilla mammae atau ujung skapula. Garis ordinat adalah garis hayal yang melalui sternum atau vertebra.
• U/ luka tembak, menentukan lokasi luka dgn cara mengukur dari tumit kemudian ukur jaraknya dari garis yg melalui tulang dada/ punggung pada sebelah kanan atau kirinya. Berguna u/ rekonstruksi bila korban tertembak pada posisi berdiri & u/ mencari anak peluru atau persembunyian sii penembak .
• Ukuran luka ditentukan dgn mengukur panjang luka & kedalaman luka.
Ada 5 hal yang penting kita periksa u/ menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri luka si korban,yaitu :
1. Sudut luka, tepi luka dan dasar luka.2. Ada tidaknya jembatan jaringan.3. Terpotong tidaknya rambut pada luka korban.4. Ada tidaknya memar atau lecet di sekitar luka.5. Ada tidaknya sesuatu yang keluar dari luka.
PENYIDIKAN PD KASUS PENEMBAKAN
• Memperoleh kejelasan permasalahan :– Apakah luka yg diperiksa memang benar luka tembak– Apakah luka tembak tsb luka tembak msk atau keluar– Termsk jns apa senjata yg menyebabkan luka– Pd jrk brp penembakan dilakukan– Dr arah mana penembakan dilakukan– Bagaimana posisi korban & posisi penembak– Apakah penembakan tsb yg menyebabkan kematian– Brp x korban terkena tembakan
LUKA TEMBAK MASUK
• Akibat api (flame effect) : luka bakar, dmnkulit yg terbakar terlihat kering, hangus, kaku pd perabaan
• Akibat asap (smoke effect) : kelim jelaga tampak sbg lap kelabu kehitaman disekitar lubang luka, mdh dihapus
• Akibat butir2 mesiu (gun powder effect) : kelim tatto tampak bintik2 hitam bercampur luka lecet & perdarahan, tdk dpt dihapus
• Akibat anak peluru (bullet effect) : luka terbuka dikelilingi kelim lecet, bl senjata sering dibersihkan akan didapat pula kelim kesat/lemak
• Akibat partikel logam (metal effect) : luka lecet/robek kcl disekitar lubang luka
• Akibat moncong senjata (muzzle effect) : jejas laras yg tjd pd kasus luka tembak tempel, tampak sbg luka lecet tekan atau memar yg bentuknya sesuai moncong senjata
• Kel patah tulang : tampak jls pd tulang pipih, dmn kerusakan pd tulang bag luar lbh kcl dibanding yg dlm
LUKA TEMBAK KELUAR
• Memberikan informasi :– Arah tembakan– Sikap dr korban pd saat penembakan– Jmlh peluru yg msh terdapat pd tubuh korban
Fk yg mempengaruhi bsrnya luka tembak keluar :
–Kecepatan anak peluru wkt keluar– Luas permukaan anak peluru–Pergerakan anak peuru yg tdk beraturan dlm
tubuh–Ada tdknya frakmen tulang yg ikut keluar–Ada tdknya tulang dibawah kulit tempat luka
tembak keluar–Ada tdknya benda yg menekan kulit pd tempat
keluar anak peluru
Luka tembak masuk Luka tembak keluar
Ukurannya kecil (berupa satu titik/stelata/bintang), karena peluru menembus kulit seperti bor dengan
kecepatan tinggi
Ukurannya lebih besar dan lebih tidak teratur dibandingkan luka tembak masuk,
karena kecepatan peluru berkurang hingga menyebabkan robekan jaringan.
Pinggiran luka melekuk kearah dalam karena peluru menmebus kulit dari luar
Pinggiran luka melekuk keluar karena peluru menuju keluar.
Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami abrasi.Bisa tampak kelim lemak. Tidak terdapat kelim lemak
Pakaian masuk kedalam luka, dibawa oleh peluru yang masuk.
Tidak ada
Pada luka bisa tampak hitam, terbakar, kelim tato atau jelaga.
Tidak ada
Pada tulang tengkorak, pinggiran luka bagus bentuknya.
Tampak seperti gambaran mirip kerucut
Bisa tampak berwarna merah terang akibat adanya zat karbon monoksida.
Tidak ada
Disekitar luka tampak kelim ekimosis. Tidak ada
Luka tembak masuk Luka tembak keluar
Perdarahan hanya sedikit. Perdarahan lebih banyakPemeriksaan radiologi atau analisis
aktivitas netron mengungkapkan adanya lingkaran timah atau zat besi di
sekitar luka.
Tidak ada
SENAPAN PISTOLKONTAK1.Keras, dangkal disekitar tulang
2.Keras, tdk dangkal disekitar tulang3.longgar
Penampakkan ”eksplosif” Jelaga pada tepi luka dan dalam di dalam jaringan, di atas tulangGambaran moncong senjataDefek sirkularJelaga pada jaringan yang lebih dalamKorona (ditambah dengan 2)
Penampakkan ”eksplosif”Jelaga pada tepi luka dan dalam di dalam jaringan, di atas tulangGambaran moncong senjataDefek sirkularJelaga pada jaringan yang lebih dalamSama dengan 2
JARAK DEKAT Jelaga (gas mesiu)
Bubuk mesiu bebas
Jelaga (gas mesiu)Terbakar (gas mesiu)Bubuk mesiu bebasTanda gumpalan cabang
JARAK SEDANG Kelim tato (bubuk mesiu)
Kelim tato (bubuk mesiu)Tepi luka yang tidak rataStippling (isi plastik pada selongsong)
JARAK JAUH Luka saja Luka tidak rata dengan defek satelitMakin jauh jarak tembak: satelit makin banyak, terlihat penggumpalan