Etika Norma

22
Pertemuan ke-1 PENGERTIAN ETIKA DAN NORMA Oleh : I Nyoman Adiyasa

description

etika norma

Transcript of Etika Norma

Page 1: Etika Norma

Pertemuan ke-1

PENGERTIAN ETIKA DAN NORMA

Oleh :I Nyoman Adiyasa

Page 2: Etika Norma

1.1. PENGERTIAN DASAR ETIKAPENGERTIAN DASAR ETIKA

A. BERDASARKAN ASAL USUL

ETIKA Yunani “ ethos “ Watak kesusilaan/adat

Kata yang cukup dekat dengan etika :MORAL Latin “mos” (jamak : “mores”)

kebiasaan, adat IMORAL bertentangan dengan moralitas

yang baik, secara moral buruk, tidak etisAMORAL tidak bermoral, tidak berakhlak

SUSILA dasar-dasar, prinsip, aturan hidup yang lebih baik

Page 3: Etika Norma

ETIKA, sekurang-kurangnya ETIKA, sekurang-kurangnya mengandung 2 arti :mengandung 2 arti :

1.1. Sebagai pedoman baik buruknya Sebagai pedoman baik buruknya perilaku manusiaperilaku manusia

3.3. Sebagai ilmu yang mengkaji pedoman Sebagai ilmu yang mengkaji pedoman tersebut.tersebut.

Page 4: Etika Norma

ETIKA SEBAGAI ILMUETIKA SEBAGAI ILMU

ETIKA FILOSOFISETIKA FILOSOFIS ETIKA TEOLOGIS ETIKA TEOLOGIS (Filsafat Moral)(Filsafat Moral) (Teologi Moral)(Teologi Moral)

Apakah persamaan Apakah persamaan dan perbedaan kedua dan perbedaan kedua

etika diatas ?etika diatas ?

Page 5: Etika Norma

PERSAMAAN :PERSAMAAN : Mempunyai objek material penyelidikan Mempunyai objek material penyelidikan

yang sama yang sama moralitas moralitas Keduanya berurusan dengan pertanyaan :Keduanya berurusan dengan pertanyaan :

a. Bagaimana manusia seharusnyaa. Bagaimana manusia seharusnya bertindak dan berperilaku ?bertindak dan berperilaku ?

b. Manakah prinsip-prinsip dasar yang wajibb. Manakah prinsip-prinsip dasar yang wajib diikuti oleh manusia ?diikuti oleh manusia ? c. Bagaimana prinsip-prinsip tsb dapatc. Bagaimana prinsip-prinsip tsb dapat

dibenarkan/dipertanggungjawabkandibenarkan/dipertanggungjawabkan secara rasionalsecara rasional

Page 6: Etika Norma

PERBEDAAN PERBEDAAN terletak pada kenyataan :terletak pada kenyataan :

ETIKA FILOSOFISETIKA FILOSOFISmencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb berdasarkan pertimbangan-tsb berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pertimbangan AKAL BUDI MURNIAKAL BUDI MURNI

ETIKA TEOLOGISETIKA TEOLOGISmencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb dengan bertitik tolak dari suatu tsb dengan bertitik tolak dari suatu kerangka pemikiran berdasarkan kerangka pemikiran berdasarkan AGAMA/WAHYUAGAMA/WAHYU

Page 7: Etika Norma

B. ARTI MENURUT KAMUSB. ARTI MENURUT KAMUS

a.a. Kamus Umum BI yamg LamaKamus Umum BI yamg Lama(Poerwadarminta, 1953)(Poerwadarminta, 1953)

ETIKA :ETIKA : Ilmu pengetahuan tentang azas-azas akhlak (moral)Ilmu pengetahuan tentang azas-azas akhlak (moral)

g.g. Kamus Besar BI yang BaruKamus Besar BI yang Baru(Dep. P & K, 1988)(Dep. P & K, 1988)

ETIKA mengandung 3 arti :ETIKA mengandung 3 arti :1. Ilmu tentang apa yang baik & apa yang buruk dan tentang1. Ilmu tentang apa yang baik & apa yang buruk dan tentang

hak dan kewajiban moral (akhlak)hak dan kewajiban moral (akhlak)2. Kumpulan azas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.2. Kumpulan azas/nilai yang berkenaan dengan akhlak.3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/masyarakat.golongan/masyarakat.

Page 8: Etika Norma

C. MENURUT PARA AHLIC. MENURUT PARA AHLIAustin FogotheyAustin Fogothey

ETIKA berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan ttg manusia ETIKA berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan ttg manusia & masyarakat sebagai antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, & masyarakat sebagai antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik, & ilmu hukum. Perbedaannya terletak pada aspek ilmu politik, & ilmu hukum. Perbedaannya terletak pada aspek keharusannya (ought). Perbedaan dgn teologi moral, karena tidak keharusannya (ought). Perbedaan dgn teologi moral, karena tidak bersandarkan pada kaidah-kaidah keagamaan, tetapi terbatas pada bersandarkan pada kaidah-kaidah keagamaan, tetapi terbatas pada pengetahuan yang dilahirkan tenaga manusia sendiri.pengetahuan yang dilahirkan tenaga manusia sendiri.

Ki Hajar Dewantara (1962)Ki Hajar Dewantara (1962)

ETIKA adalah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan ETIKA adalah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan & perasaan, sampai mengenai tujuannya yang dapat pertimbangan & perasaan, sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.merupakan perbuatan.

Page 9: Etika Norma

2. OBJEK ETIKA2. OBJEK ETIKA

OBJEK MATERIALOBJEK MATERIALTingkah laku/tindakan manusia sebagai manusiaTingkah laku/tindakan manusia sebagai manusia

OBJEK FORMALOBJEK FORMALSegi baik buruk/benar salah tindakan tersebut.Segi baik buruk/benar salah tindakan tersebut.

Tolok ukur yang digunakan apakah perilaku Tolok ukur yang digunakan apakah perilaku seseorang baik/buruk, benar/salah secara moral seseorang baik/buruk, benar/salah secara moral

NORMA MORALNORMA MORAL

Page 10: Etika Norma

3. Sistematika Etika

ETIKAETIKA UMUM

ETIKA KHUSUSETIKA SOSIAL

ETIKA INDIVIDUAL

ETIKA THD SESAMA

ETIKA KELUARGA

ETIKA POLITIK

ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

ETIKA PROFESI

ETIKA BISNIS

ETIKA HUMAS

ETIKA DOKTER

ETIKA HAKIM

Page 11: Etika Norma

4. PERAN ETIKA4. PERAN ETIKA

1. Mendorong dan mengajak setiap individu untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri yang dapat dipertanggungjawabkannya sendiri.

2. Mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera dengan mentaati norma-norma yang berlaku demi mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial

Page 12: Etika Norma

5. FUNGSI ETIKA5. FUNGSI ETIKA Etika tidak langsung membuat kita menjadi manusia Etika tidak langsung membuat kita menjadi manusia

yang lebih baik, melainkan etika merupakan yang lebih baik, melainkan etika merupakan sarana sarana untuk memperoleh orientasi kritisuntuk memperoleh orientasi kritis berhadapan berhadapan dengan berbagai moralitas yang membingungkan.dengan berbagai moralitas yang membingungkan.

Etika menimbulkan suatu keterampilan intelektual, yaitu Etika menimbulkan suatu keterampilan intelektual, yaitu keterampilan untuk beragumentasi secara rasional dan keterampilan untuk beragumentasi secara rasional dan kritis, sebab ETIKA merupakan filsafat yang kritis, sebab ETIKA merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran-ajaran moral. merefleksikan ajaran-ajaran moral.

Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas : Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas : bersifat bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik, dan rasional, kritis, mendasar, sistematik, dan normatif.normatif.

Page 13: Etika Norma

MORALITAS

Menyangkut kualitas watak pribadi, bukan hanya menyangkut kualitas kemampuan-kemampuannya saja.

Perbedaan antara kebaikan moral dan kebaikan pada umumnya ialah yang pertama merupakan kebaikan manusia sebagai manusia, yang kedua merupakan kebaikan manusia dilihat dari salah satu segi saja.

Penilaian berdasarkan NORMA MORAL, penilaian menyangkut kemanusiaan seseorang secara KESELURUHAN

bukan hanya prestasinya.

Bagaimanakah orang secara moral baik ?

Page 14: Etika Norma

PRINSIP-PRINSIP MORAL DASAR1. PRINSIP SIKAP BAIK

Menyakut sikap dasar manusia yang harus meresapi segala sikap kongkret, tindakan dan kelakukannya.

3. PRINSIP KEADILANMemberikan kepada siapa saja, apa yang menjadi haknya.

Kewajiban untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap semua orang lain yang berada dalam situasi yang sama dan untuk menghormati hak semua pihak ybs.

3. PRINSIP HORMAT TERHADAP DIRI SENDIRIManusia wajib untuk selalu memperlakukan diri sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri.

Prinsip ini mempunyai 2 arah :

a. Dituntut agar kita tidak membiarkan diri diperas, diperalat diperkosa atau diperbudak.

b. Kita jangan sampai membiarkan diri terlantar.

Page 15: Etika Norma

ETIKET DAN ETIKA

- Menyangkut perilaku manusia- Istilah ini dipakai hanya mengenai manusia- Mengatur perilaku manusia secara normatif

1. Cara dan norma2. Selalu berlaku

4. Lebih absolut/ universal5. Segi dalam

1. Menunjuk cara yg tepat2. Hanya berlaku dalam

pergaulan3. Bersifat relatif4. Segi lahiriah

ETIKAETIKET

PERSAMAAN

PERBEDAAN

Page 16: Etika Norma

SIKAP-SIKAP KEPRIBADIAN MORAL SIKAP-SIKAP KEPRIBADIAN MORAL YANG KUATYANG KUAT

KEJUJURAN NILAI-NILAI OTENTIK KESEDIAAN UNTUK BERTANGGUNG

JAWAB KEMANDIRIAN MORAL KEBERANIAN MORAL KERENDAHAN HATI REALISTIK DAN KRITIS

Page 17: Etika Norma

N O R M AA. PENGERTIAN

Alat tukang batu/tukang kayu yang berupa segitiga

Ukuran, garis pengarah, atau aturan, kaidah bagi pertimbangan & penilaian

Nilai yang menjadi milik bersama di dalam satu masyarakat & telah tertanam dengan emosi yang mendalam akan menjadi NORMA yang disepakati bersama.

Page 18: Etika Norma

B. MACAM NORMAB. MACAM NORMA

1.1. Norma teknis & permainanNorma teknis & permainan

hanya berlaku untuk mencapai tujuan tertentu hanya berlaku untuk mencapai tujuan tertentu / untuk kegiatan sementara dan terbatas./ untuk kegiatan sementara dan terbatas.

5.5. Norma yang berlaku umumNorma yang berlaku umum

a. Norma sopan santuna. Norma sopan santunb. Norma hukumb. Norma hukumc. Norma moralc. Norma moral

Page 19: Etika Norma

PenilaianPenilaian Nilai Nilai

N O R M AN O R M A

Page 20: Etika Norma

PERBEDAAN NORMA-NORMAPERBEDAAN NORMA-NORMA

Memberikan kewajiban (Normatif

Memberikan kewajiban (normatif) & mengakui hak (atributif)

Melangsungkan kebiasaan

Tujuan

Mempengaruhi batin manusia

Mempengaruhi perbuatan manusia

Menyesuaikan perilaku manusia

Isi

Datang dari dalam diri manusia sendiri (otonom)

Datang dari sesuatu kekuatan di luar diri manusia

Bersifat tradisional konventif

Sumber

NORMA MORAL

NORMA HUKUM

NORMASOPAN-SANTUN

ASPEK

Page 21: Etika Norma

UniversalLokalInsidentalSifat

Menyempurnakan manusia

Menyempurnakan masyarakat

Menyempurnakan tradisi

Motif

Mutlak (kategoris)

Bersyarat (hipotetis)

Sesuai dengan sikon

Kadar

NORMA MORAL

NORMA HUKUM

NORMA

SOPAN-SANTUN

ASPEK

Insan KamilNegaraMasyarakatSanksi

Dilakukan oleh daya dlm diri manusia sendiri

Dilakukan oleh kekuasaan formal

Dilakukan oleh kebiasaan manusia (adat tradisi

Pelaksanaan

Melihat itikad budi, hati nurani, keinsafan batin

Melihat tindakan lahir

Melihat partisipasi pada masyarakat

Penglihatan

Page 22: Etika Norma

ETIKA DAN AGAMAETIKA DAN AGAMA Etika tidak dapat menggantikan agamaEtika tidak dapat menggantikan agama

Agama memerlukan keterampilan etika agar dapat memberikan Agama memerlukan keterampilan etika agar dapat memberikan orientasi dan bukan sekedar orientasi dan bukan sekedar indoktrinasiindoktrinasi. .

Hal ini karena 4 alasan :Hal ini karena 4 alasan :f.f. Orang agamapun mengharapkan agar ajaran agamanya rasional.Orang agamapun mengharapkan agar ajaran agamanya rasional.g.g. Sering kali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengijinkan Sering kali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengijinkan

interpretasi-interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentanganinterpretasi-interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan

i.i. Bagaimana agama-agama harus bersikap terhadap masalah-masalah Bagaimana agama-agama harus bersikap terhadap masalah-masalah moral yang secara langsung sama sekali tidak disinggung dalam wahyu moral yang secara langsung sama sekali tidak disinggung dalam wahyu mereka ? Etika dapat membantu untuk menerapkan ajaran moral mereka ? Etika dapat membantu untuk menerapkan ajaran moral agama itu pada masalah moral baru tersebut.agama itu pada masalah moral baru tersebut.

k.k. Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama ialah etika Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama ialah etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata, sedangkan mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata, sedangkan agama pada wahyunya sendiri.agama pada wahyunya sendiri.