etika KODE ETIK

38
KODE ETIK KEPERAWATAN

description

KODE ETIK

Transcript of etika KODE ETIK

KODE ETIK KEPERAWATAN

Kode Etik berasal dari bahasa Yunani : Ethos artinya sebagai pertimbngan tingkah lak yang benar atau salah

Kode etik perawatanBerarti ketentuan norma bagi perawat dalam melaksanakan tugasnya yang menentukan bagaimana perawat itu harus bertindak

Kode etik profesi berarti : Pertimbangan tingkah laku yang salah

Kode etik keperawatan disusun oleh :

PPNI untuk perawat Indonesia pada konggres PPNI th 1976 di Jakarta : ”Kode etik hendaknya menjadi

pegangan bagi perawat dalam menjalankan tugas dan menjadi salah satu kriteria untuk menilai tingkah laku perawat dalam menjalankan tugas”

Kode etik yang dihasilkan tersebut masih perlu dijabarkan menjadi bentuk tingkah laku yang lebih operasional

Kode etik perawat Internasional :

1. Perawat tetap menghormati keluhuran manusia dalam memberikan pelayanan, tidak membedakan kebangsaan, suku agama/kepercayaan, warna kulit serta kedudukan

2. Perawat melindungi dan menjamin hak-hak individu yang bersifat rahasia dengan cara menyimpan keterangan-keterangan rahasia yang diterima dan dipercayakan kepadanya, serta hanya menyampaikan apabila diperlukan s.d perawatan pasien

Kode etik perawat Internasional :

3. Perawat tetap mengembangkan kemamuan di dalam praktek keperawatan. Memahami serta memikul tanggung jawab atas segala tindakan serta keputusan yang diambil

4. Perawat harus melindungi pasien apabila pemeliharaan kesehatan serta keselamatannya terganggu karena tindakan seseorang yang tidak mengenal etik, tidak berwenang serta melanggar hukum

5. Perawat mengarahkan segala kemampuan pribadinya baik memikul tanggung jawab maupun dalam menyerahkan tugas perawatan kepada anggota lain

Kode etik perawat Internasional :

6. Perawat turut mengambil bagian dalam kegiatan penelitian, apabila yakin bahwa hak individu/subyek tetap dilindungi

7. Perawat turut mengambil bagian dalam usaha profesi ntuk menentukan serta meningkatkan standar pelayananan perawatan serta pendidikannya

8. Perawat turut mengambil bagian dalam usaha menciptakan dan mempertahankan keadaan yang mendukung peningkatan mutu pelayanan perawtan melalui organisasi profesi

Kode etik perawat Internasional :

9. Perawat meningkatkan usaha pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat dengan kerjasama dengan petugas kesehatan srta anggota masyarakat lainnya

10. Perawat tidak dibenarkan melibatkan profesinya demi keperluan reklame, promosi penawaran hasil produksi jasa atau keperluan perusahaan

Di Indonesia Kode etik berlandaskan Pancasila

Kode Etik Menurut PPNI

Perawat dan Klien1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien

Perawat dan Klien

3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan keperawatan

4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat dan Praktik

1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus

2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan ada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain

4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional

Perawat dan Masyarakat

Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat

Perawat dan Teman Sejawat Perawat senantiasa memelihara hubungan

baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh

Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

Perawat dan Profesi

1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan

2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan

3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

UNSUR-UNSUR PROFESI

UNSUR-UNSUR PROFESI:

1. Pekerjaan tetap2. Keahlian3. Hasil Pendidikan Khusus4. Relasi tidak seimbang antara si kuat

dan si lemah5. Kepercayaan6. Perlindungan dengan kode etik

Pekerjaan tetap

Salah satu unsur profesi pekerjaan tetap, bukan pekerjaan musiman.

Faktor : terlatih dan pengalaman untuk menjadi peluang berkembang tetapi stabilitas dan rutinitas yang dapat menimbulkan kejenuhan dan kecerobohan

Keahlian

Profesi bukan sembarang pekerjaan yang memerlkan keahlian sehingga tidak bisa diganti oleh sembarang orang maka profesi berarti profesional yang menghargai otonomi yang digeluti, yaitu mempunyai tujuan dalam ilmu pengetahuan. Profesional berarti menghargai, mentaati hukum demi kesejahteraan manusia

Hasil Pendidikan Khusus

Profesi bukan dari bakat alamiah, melainkan dari pendidikan khusus.

Ciri khas profesi keperawatan : Perlu adanya komitmen terhadap nilai-

nilai kemanusiaan karena langsung bergaul dengan manusia dengan mesin/benda mati/margasatwa

Relasi tidak seimbang antara si kuat dan si lemah Secara obyektif harus diakui bahwa

relasi/pasien menuntut sikap etis dari perawat untuk melayani tanpa pamrih apapun

Kepercayaan

Antara pengemban profesi dan pasien membutuhkan bantuan menuntut kepercayaan yang berarti Dual :

Kesediaan pasien membuka diri Kesediaan pengemban profesi melakukan

apa yang terbaik

Kesediaan pasien membuka diri

Pengemban profesi dapat memberikan jasanya secara profesional. Pasien diharapkan dapat bekerjasama dengan membuka diri mengenai keadaannya. Terutama oleh pasien saat dilakukan anamnesa

Kesediaan pengemban profesi melakukan apa yang terbaik

Pasien akan memberikan kepercayaan apabila ia yakin bahwa pengemban profesi akan melakukan apa yang terbaik baginya tanpa memanfaatkan kesempatan untuk menguntungkan dirinya sendiri : ”masyarakat Indonesia sendiri ada kepercayaan pada tenaga medis tertentu yang dianggap paling ’manjur’ ”

Perlindungan dengan kode etik

Sangat perlu untuk melindungi pelaksanaan profesi

Bagi pasienUntuk melindungi pasien sebagai pihak yang lemah terhadap pengemban profesi sebagai pihak yang kuat dan dapat memanfaatkan ”kesempatan” untuk menguntungkan dirinya sendiri dan merugikan pasien

Bagi pengemban profesiPengemban profesi dilindungi dalam hal-hal yang dapat memojokkan perawat, baik dari pihak pasien maupun akibat-akibat / tindakan / resiko pelaksanaan profesi yang diluar kekuasaannya, asalakn ia mematuhi prosedur menurut standar profesional yang berlaku

IKATAN PROFESI

Ikatan profesi mempunyai nilai ganda : Nilai ekspresif Nilai fungsional

Nilai ekspresif

Ikatan profesi dapat dipahami dan dihayati sebagai ungkapan kebersamaan dalam profesi yang sama dan menjadi wadah komunikasi di lingkungan kerja

Nilai ini : tidak terbatas pada komunikasi profesional pengemban profesimelainkan dapat melibatkan anggota keluarga sehingga mendapat warna keakraban kemanusiaan

Nilai fungsional

Ikatan profesi bukan hanya ungkapan kebersamaan, melainkan juga dapat sebagai wadah perjuangan bersama untuk aneka kepentingan yang wajar

DIMENSI PROFESI

DIMENSI PROFESI

Penting bagi pengemban profesi antara lain sebagai sumber inspirasi motivasi dan animasi untuk menghayati diri sendiri dan mengamalkan bagi sesama

DIMENSI PROFESI

Dimensi Personal Dimensi Sosial Dimensi Religius

Dimensi Personal

1. ”Personal” berarti pribadi diri sendiri tetapi tidak sebatang kara melainkan juga sebagai anggota keluarga

2. Perkembangan PribadiSecara obyektif manusia adalah tidak statis melainkan dinamis artinya dirancang untuk tumbuh dan berkembang.

Dimensi Personal

3. Secara Subyektif Manusia berkembang merasakan

kepuasan dan kebanggaan dan sebaliknya merasakan frustasi dan kekurangan. Dan terpaksa melaksanakan pekerjaan rutin sehingga tidak semua pekerjaan memberi peluang tingkat perkembangan yang sama.

Keperawatan memang mempunyai unsur rutinitas, karena menyagkut manusai maka senantiasa juga dapat ada aspek-aspek baru dan pengalaman baru.

Dimensi Personal

4. Sumber Kehidupan Pengemban Profesi : anggota keluarga,

kepala keluarga yang bertanggung jawab atas dirinya/keluarganya

Untuk hidup manusia membutuhkan aneka sarana dan fasilitas yang diperoleh lewat kerjanya

Pekerjaan merupakan sumber penghidupan yang lazim

Dimensi Sosial

Pelayanan sesama : setiap pekerjaan merupakan pelayanan bagi sesama, di dalam keperawatan syarat mutlak adalah nilai sosial kemanusiaan

Status Sosial Manusia merupakan makhluk sosial

memerlukan status sosial yang mewarnai identitasnya dalam masyarakat sehingga seringkali penghasilan yang memberikan status sosial kepada manusia (status sosial tidak selalu seiring dengan penghasilan).

Status sosial meningkat Penghasilan menurun dan sebaliknya.

Dimensi Religius

Panggilan TuhanProfesi dapat ditafsirkan dan dihayati sebagai panggilan Tuhan yang dapat dipahami Tuhan yang ikut campur tangan dalam hidup manusia dan memanggil manusia untuk mengemban tugas (profesi berkaitan erat dengan pengabdian kemanusiaan)

Bakti kepada Tuhan dan sesamaProfesi tidak hanya sebagai panggilan Tuhan melainkan juga sebagai usaha berbakti kepada Tuhan. Hal tersebut harus diamalkn sehingga hidup pengemban profesi dapat lebih bermakna

Pengaruh tehnologi terhadap kode etik

Pengaruh positif

Pengaruh negatif

Kode etik perawat katolik

Melakukan asuhan keperawatan berdasarkan cinta kasih dan nilai kristiani tanpa membedakan suku bangsa dan agama.